BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memiliki kebutuhan akan sandang,
pangan, dan papan. Kebutuhan manusia yang akan di bahas lebih mendetail
adalah sandang atau pakaian. Jenis pakaian yang di pakai oleh manusia selalu
berkembang dari masa ke masa. Namun ada jenis pakaian yang banyak di
gunakan dan bahkan menjadi budaya/tradisi, yaitu kaos (T-shirt). Sebuah kaos
memiliki kebutuhan akan desain untuk tetap eksis di setiap zaman.
T-Shirt atau kaos oblong pada awalnya digunakan sebagai pakaian dalam
tentara Inggris dan Amerika pada abad 19 sampai awal abad 20. Asal muasal
nama inggrisnya, T-shirt, tidak diketahui secara pasti. Teori yang paling umum
diterima adalah nama T-shirt berasal dari bentuknya yang menyerupai huruf "T",
atau di karenakan pasukan militer sering menggunakan pakaian jenis ini sebagai
"training shirt". Masyarakat umum belum mengenal penggunakan kaos atau T-
Shirt dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, para tentara yang menggunakan kaos
oblong tanpa desain ini pun hanya menggunakannya ketika udara panas atau
aktivitas-aktivitas yang tidak menggunakan seragam. Ketika itu warna dan
2
bentuknya (model) itu-itu melulu. Maksudnya, benda itu berwarna putih, dan
belum ada variasi ukuran, kerah dan lingkar lengan.
Perlahan namun pasti, T-shirt mulai menjadi bagian dari busana
keseharian yang tidak hanya dipakai untuk daleman, tetapi juga menjadi pakaian
luaran. Pada pertengahan tahun 50an, T-shirt sudah mulai menjadi bagian bagian
dari dunia fashion. Namun baru pada tahun 60an ketika kaum hippies mulai
merajai dunia, T-shirt benar-benar menjadi state of fashion itu sendiri. Sebagai
sebuah simbol (lagi-lagi) anti kemapanan, para hippies ini menggunakan T-
shirt/kaos sebagai salah satu simbolnya. Semenjak saat itulah revolusi T-shirt
terjadi secara total. Para penggiat bisnis menyadari bahwa T-shirt dapat menjadi
media promosi yang amat efektif serta efesien. Segala persyaratan sebagai media
promosi yang baik ada di T-shirt. Murah, mobile, fungsional, dapat dijadikan
suvenir, dan seterusnya.
https://www.kaskus.co.id/thread/5135fcb8621243bf56000003/sejarah-
kaos-oblong---t-shirt/ Di unduh jumat 19 Juli 2019 18:20
Di awal tahun 2000-an, ada geliat yang menyeruak pada industri clothing
lokal. Jika sebelumnya semua berlomba-lomba menjadi yang pertama untuk
memakai brand internasional dari ujung kepala hingga kaki, ketika itu mulai
terjadi pergeseran selera. Pelan tapi pasti, perhatian mulai beralih kepada produk
buatan anak bangsa. Dan bandung adalah salah satu muara dari gejala ini. Pada
awal tahun 1990, Bandung memperlihatkan bagaimana bisnis ini menjadi sebuah
3
peluang usaha yang menjanjikan. Yang menarik, pada prakteknya industri ini
tidak hanya membicarakan jual dan beli pakaian saja, namun berangkat dari sana
kemudian terbentuk sebuah ekosistem baru yang mampu merangkul berbagai
subkultur, diantaranya olah raga (surfing dan skateboarding), musik dan desain.
Menurut Heru Rottensoul 2013, Distro berasal dari kata
Distribution Store yang bisa diartikan sebagai tempat, outlet atau toko yang
secara khusus mendistribusikan produk dari suatu komunitas. Biasanya berasal
dari komunitas musik band independent atau istilahnya band indie dan komunitas
skateboard. Produk-produknya biasanya terdiri dari album band indie sampai ke
pernak perniknya seperti kaos dan aksesoris dan produk apparel untuk
skateboard. Di Bandung pun Distro pertama kali dibuka untuk menjual produk
dari band-band luar khususnya band underground serta perlengkapan dan apparel
untuk skateboard. Distro umumnya merupakan industri kecil dan menengah
(IKM) yang sandang dengan merk independent yang dikembangkan kalangan
muda. Produk yang dihasilkan oleh Distro diusahakan untuk tidak diproduksi
secara masal, agar mempertahankan sifat eksklusif suatu produk dan hasil
kerajinan. Dengan adanya Distro sangat membantu band-band indie untuk
mempromosikan dan menitipkan merchandisenya di outlet Distro yang tersedia
yang keduanya saling berketerkaitan dan saling menguntungkan.
Saat ini persaingan pada distro semakin ketat, banyak produk-produk baru
yang bermunculan sehingga secara tidak langsung mempengaruhi usaha suatu
perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usaha. Hal ini menyebabkan
4
setiap perusahaan dituntut untuk mampu menghasilkan produk yang di inginkan
oleh konsumen, sehingga hal tersebut dapat memuaskan dan mempertahankan
konsumen. Konsumen bisa dikatakan sebagai penggerak utama pada perusahaan,
karena selain sebagai konsumen juga sebagai penentu dan pemilih sebuah gaya
yang menjadi ciri khas dan pemilih stock produk yang terbatas. Menurut
Andayani (2013) distro lebih menonjolkan kreativitas desain yang biasanya tidak
diproduksi dalam jumlah massal, hal ini juga yang menjadikan kelebihan distro
dibandingkan produk pabrikan, yakni produk yang tidak pasaran.
(https://www.whiteboardjournal.com/focus/ideas/retrospeksi-industri
clothing-bandung/.) di unduh jumat 08 maret 2019 10:00.
Pada perkembangan selanjutnya, banyak bermunculan perusahaan yang
mengembangkan produknya dibidang desain grafis yang diterapkan pada kaos.
Salah satu produsen yang bergerak dibidang tersebut adalah Distro Bloods.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 2002, didirikan oleh Firdaus Patriaman
(pimpinan). Distro Bloods menjual berbagai macam pakaian dan aksesories anak
muda. Nama Bloods diartikan dari darah manusia yang membuat manusia hidup,
maka dengan pemberian nama tersebut harapannya Bloods distribution outlet
dapat menyediakan kebutuhan manusia untuk kehidupannya seperti pakaian dan
alat pelindung yang di kenakannya.
Bloods Industries pernah bekerjasama dengan blaze distribution outlet
dalam bentuk konsinyasi, namun kini Bloods sudah mampu berdiri sendiri dengan
memiliki hak paten atas brand imagenya . bermula dengan hanya menitipkan
5
barang di beberapa distribution outlet (distro) di kawasan bandung hingga
memiliki toko yang di namakan Bloods industries di Jl. Sultan Agung No. 25
Bandung sejak tahun 2005 hingga kini Bloods telah memiliki beberapa store di
seluruh Indonesia.
Dalam strategi pemasaran Industri Clothing khususnya pada Bloods
Industries, desain pada produk ini membuat dampak yang sangat besar dan sangat
penting apalagi dalam strategi penjualan brand atau produk. Hubungan relasi yang
baik harus di tanamkan dan itu menjadi point mutlak yang harus di bangun
bagaimana kita meyakinkan konsumen untuk memakai/mempergunakan produk
kita. Itu sangatlah sulit, kita biasa melakukannya dengan cara melakukan
komunikasi dan pelayanan yang prima kepada pihak konsumen itu adalah salah
satunya. Tapi yang tidak kalah penting ialah dengan cara menampilkan Desain
produk dalam image produk Bloods yang membedakan dengan yang lainya.
(https://bloods-concept-store.business.site). di unduh senin 12 maret 2019
11:00.
Sejalan dengan kemajuan zaman, produksi kaos Distro Bloods telah
banyak mengalami banyak perkembangan, meliputi; desain grafis, desain
permukaan, desain dekoratif yang berarti bentuk rancangan dua di mensional pada
permukaan media, baik berupa gambar maupun teks dan desain produk atau
desain struktural yang merupakan pengembangan bentuk rancangan tiga
dimensional media itu sendiri, yaitu variasi bentuk karakteristik kain dan kaos.
Perkembangan produksi kaos Distro Bloods ini akhirnya banyak memacu
6
berkembangnya para pelaku usaha Distro lainya. Berlomba-lomba membuat
desain yang serupa agar bisa di terima oleh peminatnya. dari segi teknis relatif
lebih mudah dicapai dengan bahan dan alat sederhana, selain itu desainnya juga
dapat diciptakan bervariatif dan fleksibel pada permukaan kaos sesuai apa yang
diinginkan desainernya. Hal ini sejalan dengan pendapat Katherine Westpall dari
bukunya The Surface Design Art dalam artikel Wahana Seni Rupa (1995 : 7)
mengungkapakan bahwa : “Desain permukaan kaos (desain grafis) merupakan
wujud pengungkapan suatu pesan sekaligus alat untuk mengkomunikasikan
sesuatu yang dituangkan lewat kata-kata tertulis atau imaji-imaji visual”.
Desain gambar pada kaos dapat dikategorikan sebagai suatu desain grafis.
Desain grafis adalah salah satu cabang seni rupa terapan (applied art). Menurut
Sidik dan Prayitno ( 1972 : 3 ), desain merupakan pengorganisasian elemen-
elemen visual sedemikian rupa sehingga menjadi kesatuan organik dan
mempunyai harmoni antara bagian-bagian dengan keseluruhannya. Menurut
Petrssumadi ( 1991 : 9 ), desain adalah suatu bentuk benda apapun yang dibuat
berdasarkan pertimbangan dan perhitungan. Dari pendapat-pendapat tersebut
disimpulkan bahwa desain grafis adalah suatu kegiatan pengorganisasian elemen-
elemen visual sehingga menjadi satu kesatuan organik dan mempunyai harmoni
antara bagian-bagiannya dengan keseluruhan.
Desain merupakan hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Di
zaman modern seperti ini banyak produk yang digunakan oleh manusia bermula
dari desain dalam proses pembuatannya. Desain adalah sebuah rancangan yang
7
melibatkan suatu kreativitas dan inovasi. Menurut Rand (dalam Armstrong dan
Indrajaya, 2009 : 67), “Desain adalah aktivitas personal dan tumbuh dari
dorongan kreatif seorang individu”. Desain memiliki cabang desain, yaitu Desain
Komunikasi Visual, Desain Interior, dan Desain Produk. Cabang desain yang
menjadi acuan untuk penelitian ini adalah Desain Komunikasi Visual (DKV).
Desain grafis (graphic design) dikenal sebagai media untuk mengkomunikasikan
pesan dalam bentuk visual. Menurut Supriyono (2010 : 9), “DKV dikategorikan
sebagai commercial art karena merupakan paduan antara seni rupa (visual art)
dan keterampilan komunikasi untuk tujuan bisnis”. Produk DKV sangat beragam,
salah satunya adalah desain pada kaos (T-shirt) Desain pada T-shirt termasuk ke
dalam produk Desain Komunikasi Visual (DKV), karena mengandung unsur
tipografi, ilustrasi, dan elemen-elemen desain. Menurut Zhao (2011 : 3), “T-shirt
can be fashion, can be art, can be worn and used in never seen before, as
offspring of creativity and innovation.”.
Factor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah desain produk.
desain produk merupakan bagian terpenting dalam merancang suatu bentuk
produk sehingga memiliki nilai dan kegunaan untuk memenuhi keinginan
konsumen yang di sesuaikan dengan perkembangan zaman dan waktu yang
berubah-ubah. Nilai yang terkandung dalam desain produk menghasilkan suatu
tampilan produk yang mempunyai ciri khas tersendiri dan pembeda dari
banyaknya produk pesaing serta menarik konsumen untuk melakukan keputusan
pembelian.
8
Desain produk juga dikaitkan sebagai suatu profesi yang kegiatannya
berkaitan dengan suatu proses inovasi. Dengan semakin ketatnya persaingan di
bidang industri, perusahaan harus terus mengembangkan inovasinya terhadap
produk terutama dalam hal desain, agar dapat menghasilkan produk yang baik dan
sesuai dengan keinginan konsumen. Secara umum desain harus memiliki bentuk
atau model yang unik , kualitas yang baik, dan tentunya sesuai dengan psikologi
manusia, maka suatu desain perlu memperhatikan kualitas kenyamanan,
kepraktisan, dan kemudahan dalam pemeliharaan. Kotler(2000) desain atau
rancangan produk sebagai totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan
dan fungsi dari suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan. Maka berdasarkan
uraian tersebut dapat dikatakan bahwa desain produk merupakan suatu hal yang
penting dalam terciptanya keputusan pembelian.
Sebagai brand ternama yang telah lama berdiri dan masih eksis sampai
saat ini, dan juga memiliki banyak portofolio desain. Terdapat tema atau edisi
kaos yang bermacam-macam. Desain produk pada kaos Distro Bloods tampak
beraneka-ragam, kreatif, dan berkualitas, dapat dilihat dari tipografi, ilustrasi, dan
elemen-elemen desainnya. Desain karakter kaos distro bloods mengarah ke old
Skull (gambar tengkorak), dynamic (lebih simple dan elegan). Beberapa pesan
yang di tampilkan dalam setiap desain kaos Distro Bloods mengarah ke hal-hal
yang berkaitan dengan darah atau api, yang berarti sebagai tanda kemarahan atau
semangat dalam kehidupan. Seperti nama Bloods sendiri yang dalam artinya
sendiri yaitu Darah. Dan warna merah pada logo bloods yang berarti Berani.
9
Maka dari itu penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang bertujuan
untuk menganalisis Makna desain pada kaos Distro Bloods, dan beberapa aspek
yang terkandung dalam unsur visual dalam kaos Distro Bloods ini merupakan
masalah yang sangat menarik untuk diteliti, dan diharapkan dengan adanya
penelitian ini dapat membantu untuk mengangkat nama Distro Bloods agar lebih
bisa dikenal oleh masyarakat luas, terutama masyarakat di luar kota Semarang.
Dalam Penelitian ini, Penulis memilih beberapa desain pada kaos distro
bloods dan melakukan penelitian dengan teori yang sudah ada, dengan pemilihan
pada beberapa desain kaos distro bloods, penulis bisa mengetahui isi makna dan
visual desain yang terdapat pada kaos distro bloods. Beberapa desain pada kaos
Distro Bloods Sebagai berikut :
Gambar 1.1
Desain kaos Distro Bloods Pertama
Sumber : Dokumentasi foto oleh penulis pada Selasa 09 Juli 2019 19:47.
Pada desain di atas terlihat gambar mobil polisi yang rusak dan di samping
nya ada alat skate yang bertuliskan bloods.
10
Gambar 1.2
Desain kaos Distro Bloods Kedua
Sumber : Dokumentasi foto oleh penulis pada Selasa 09 Juli 2019 19:47.
Pada desain di atas terlihat gambar skateboard yang seperti di peras dan
mengeluarkan darah.
Gambar 1.3
Desain kaos Distro Bloods Ketiga
Sumber : Dokumentasi foto oleh penulis pada Selasa 09 Juli 2019 19:47.
11
Pada desain di atas terlihat gambar kepala tengkorak yang sedang
menggigit bunga mawar dan terdapat tulisan dibagian atasnya.
Gambar 1.4
Desain kaos Distro Bloods Keempat
Sumber : Dokumentasi foto oleh penulis pada Selasa 09 Juli 2019 19:47.
Pada desain di atas terlihat tulisan yang di atas tulisanya ada yang
mengalir ke bawah seperti darah tapi hijau warnanya dan di samping kiri bawah
dan kanan atas terlihat gambar mata yang memerah.
12
Gambar 1.5
Desain kaos Distro Bloods Kelima
Sumber : Dokumentasi foto oleh penulis pada Selasa 09 Juli 2019 19:47.
Pada desain di atas terlihat gambar kepala tengkorak yang sedang
memakai slayer dan di belakang nya ada tongkat baseball, terdapat tulisan
dibagian kanan, kiri atas dan bawahnya.
Maka dari itu penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang
bertujuan untuk menganalisis beberapa desain gambar diatas, menganalisa pesan
yang disampaikan dan aspek yang terkandung dalam Makna desain pada kaos
Distro Bloods dan unsur visual desain kaos Distro Bloods gambar di atas.
Untuk mendukung penelitian ini, peneliti melakukan peninjauan dan
observasi terhadap beberapa hasil penelitian yang terdahulu yang setema dengan
penelitian peneliti. Berikut beberapa rujukan yang sejenis dengan peneliti yaitu :
13
Penelitian ini. disusun oleh Shela Melati Putri, Mahasiswa Ilmu
Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta tahun 2018. Penelitian tersebut berjudul “Desain Gambar Kaos
Sebagai Sarana Ekspresi Perjuangan Tokoh Pergerakan Nasional”. Penelitian
ini Jenis penelitian ini akan menggunakan metode penelitian analisis semiotika.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika
Charles Sander Peirce dengan memperhatikan aspek isi pesannya. Hasil penelitian
yang dilakukan pada sembilan desain gambar kaos/Tshirt tokoh menunjukkan
bahwa terdapat makna yang mendalam pada keseluruhan unsur dalam desain
gambar kaos yang diteliti yang mengekspresikan dan menunjukkan mengenai
kisah dan semangat perjuangan tokoh-tokoh pergerakan nasional (Wiji Thukul,
Marsinah, Tan Malaka, Pramoedya Ananta Toer dan Munir) yang dengan sikap
pantang menyerah berjuang dengan cara mereka masing-masing demi masa depan
bangsa Indonesia. Persamaan penelitian ini dengan peneliti menggunakan
pendekatan teori yang sama yakni mengunakan metode penelitian analisis
semiotika Charles Sander Peirce dengan memperhatikan aspek isi pesannya.
Perbedaan peneliti dengan Shela Melati Putri yakni dalam penelitian Shela Melati
Putri lebih meneliti pada desain gambar kaos yang diteliti yang mengekspresikan
dan menunjukkan mengenai kisah dan semangat perjuangan tokoh-tokoh
pergerakan nasional, sedangkan peneliti lebih focus mengenai isi pesan dan
makna yang ada pada desain kaos distro bloods yang kebanyakan desain
14
mengarah kepada Old school(tengkorak), bunga, darah, api yang di tonjolkan
pada desain kaos Distro Bloods.
Dengan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui
lebih lanjut bagaimana Makna Desain yang terdapat pada salah satu kaos Distro
Bloods dan beberapa aspek yang terkandung dalam unsur visual yang
disampaikan pada desain kaos. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan pendekat analisis semiotika. Data dikumpulkan melalui dokumentasi dan
studi kepustakaan. Dari apa yang telah dipaparkan diatas, maka penelitian
melakukan penelitian sekaligus dijadikan sebagai judul,yaitu :“MAKNA
DESAIN PADA KAOS DISTRO BLOODS SEMARANG”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan apa yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah “Makna Desain Pada Kaos Distro Bloods
Semarang”.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Makna dan
Unsur Visual yang terkandung dalam desain, yang di tonjolkan dalam produk
Distro Bloods semarang khususnya pada kaos Distro Bloods.
15
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 MANFAAT TEORITIS
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
penelitian ilmu komunikasi dalam mengkaji teori. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika
Yang di harapkan dapat membantu dalam penelitian yang serupa.
1.4.2 MANFAAT PRAKTIS
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
kepada mahasiswa tentang pesan-pesan dan makna yang terdapat dalam
desain Kaos Bloods. serta memberikan gambaran mengenai makna dan
unsur visual desain yang dapat menimbulkan dampak terhadap daya minat
beli masyarakat mengenai penjualan kaos Distro Bloods semarang.
Sehingga kita bisa belajar mengembangkan kreatifitas yang dapat
menumbuhkan semangat baru bagi generasi muda.