Laporan khusus PKL
-
Upload
diponegoro -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Laporan khusus PKL
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
LEMBAR PENGESAHANLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT Indominco Mandiri, Kutai Timur – Kalimantan Timur
Periode: 17 Maret 2014 s.d. 24 Mei 2014
Oleh :
Wanda Qurniasari25010110141034
BAGIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Menyetujui
Mengetahui:
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
Pembimbing Utama
Didik Wahyu
PembimbingLapangan
Heru Cristian
i
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS PERSONAL
Nama : Wanda Qurniasari
Tempat, Tanggal Lahir : Madiun, 09 Desember 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
IPK : 3,26
SKS yang Sudah Diperoleh : 135
Alamat Rumah : Jl. Sarean Gg Manggar No 36 Taman, Madiun
Nomor HP : 081231760242 / 085608720696
E-mail : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
1. Bagian Kesehatan Dan Keselamatan Kerja, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Dponegoro Semarang
2. SMA Negeri 6 Madiun
3. SMP Negeri 2 Madiun
4. MI Islamiyah 01 Madiun
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
Pembimbing Utama
Didik Wahyu
ii
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT, karena karunia dan rahmat - Nya laporan magang ini
dapat terselesaikan dengan baik. Laporan magang ini
merupakan hasil kegiatan magang yang telah penulis
laksanakan di PT. Indominco Mandiri, Kutai Timur –
Kalimantan Timur periode 17 Maret – 24 Mei 2014.
Keberhasilan dan kelancaran kegiatan ini tidak dapat
maksimal tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik secara
moral maupun material. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang senantiasa melimpahkan nikmat berupa
kesehatan kepada penulis.
2. Orang tua yang senantiasa memberikan doa dan semangat
dalam mengerjakan laporan.
3. Drs. VG Tinuk Istiarti, M.Kes selaku dekan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang.
4. dr. Baju Widjasena, M.Erg selaku ketua bagian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro.
5. dr. Daru Lestantyo, M. Si selaku koordinator magang
yang senantiasa memberikan dukungan dan bimbingan
selama magang.
6. dr. Siswi Jayanti, M. Sc selaku dosen pembimbing yang
senantiasa memberikan bimbingan selama magang.
7. Bapak Didik Wahyu Setiawan selaku SOH departement head
PT. Indominco Mandiri yang telah bersedia meluangkan
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
iii
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
waktunya untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan
penulis.
8. Bapak Heru Cristian selaku pembimbing lapangan PT.
Indominco Mandiri yang sudah memberikan bimbingan
kepada penulis dalam melaksanakan praktik kerja
lapangan (magang) di PT. Indominco Mandiri.
9. Departemen safety and occupational health (SOH) PT.
Indominco Mandiri : Bapak Ray Manaek Sebastian L.
Tobing, Bapak Antoni Bona Foncus Naibaho, Bapak Teddy
Kaunang, Ibu Lilik Hariani, Bapak Suparjo, Bapak
Agustinus Ticoalu, Bapak Pracaya Santosa, Bapak
Franciscus Toding Datu, Bapak Turochman, Bapak
Dominucus, Bapak Sukino, Bapak Rinda Purwanto, Bapak I
Wayan Raga, Bapak Mulyana, Ibu Aprilya Ningtyas dan
SOH lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu
yang telah banyak memberikan bimbingan dan bantuan
selama penulis melaksanakan praktik kerja lapangan
(magang) di PT. Indominco Mandiri.
10. Ibu Sri Agustina dan HR Department yang sudah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan praktik kerja lapangan (magang) di PT.
Indominco Mandiri.
11. Seluruh staff PT. Indominco Mandiri yang tidak
bisa disebutkan satu per satu tanpa terkecuali.
12. Teman-teman PKL dan Karyawan di Camp 23 PT.
Indominco Mandiri.
13. Teman-teman OSH Forum 2013 yang selalu saling
mendukung, khususnya teman-teman yang telah banyak
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
iv
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
penulis repotkan terkait keperluan magang baik secara
langsung maupun tidak langsung. Semoga kita semua
sukses bersama.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan, maka kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
laporan ini.
Semoga laporan magang ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca dan bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.
Kutai Timur, Mei
2014
Penul
is
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan................................ i
Daftar riwayat hidup ............................ii
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
v
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
Kata pengantar..................................iii
Daftar isi........................................v
Daftar tabel....................................vii
Daftar grafik..................................viii
BAB I Pendahuluan..................................
A. Latar belakang...............................1
B. Tujuan.......................................2
C. Manfaat......................................2
D. Ruang lingkup................................3
E. Waktu dan lokasi praktek kerja lapangan......3
BAB II Tinjauan Pustaka............................
A. Kesehatan dan keselamatan kerja .............4
B. Kecelakaan kerja.............................4
C. Bahaya (Hazard)..............................8
D. Risiko ......................................9
E. Pengendalian risiko..........................9
F. Prinsip pencegahan kecelakaan kerja.........10
G. Tujuan dan manfaat kesehatan dan keselamatan kerja
............................................11
BAB III Metodelogi Penelitian......................
A. Jenis penelitian............................12
B. Tempat dan waktu penelitian.................12
C. Sumber data.................................12
D. Metode pengumpulan data.....................12
E. Analisis data...............................13
BAB IV Hasil dan Pembahasan........................
A. Hasil.......................................14
B. Pembahasan..................................19
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
vi
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
BAB V Penutup......................................
A. Kesimpulan..................................22
B. Saran.......................................22
Daftar Pustaka...................................23
Lampiran.........................................25
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
vii
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 IBPR-PP seluruh departemen ............16
Tabel 4.2 nilai risiko kategori ekstreme departemen18
Tabel 4.3 nilai risiko kategori high departemen. .19
Tabel 4.4 tingkat keparahan......................22
Tabel 4.5 kemungkinan atau peluang...............22
Tabel 4.6 matriks penilaian risiko...............23
Tabel 4.7 keterangan matriks risiko..............23
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
viii
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 grafik dengan nilai risiko ekstreme...18
Grafik 4.2 grafik dengan nilai risiko high.......19
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
ix
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
x
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri dan produknya baik formal maupun informal
mempunyai dampak positif maupun negatif kepada manusia,
disatu pihak akan memberikan keutungan, tetapi dipihak lain
dapat menimbulkan dampak negatif karena paparan zat yang
terjadi pada proses kerja maupun pada hasil kerja. Beberapa
faktor yang dapat menimbulkan dampak negatif adalah faktor
bahaya yang ada ditempat kerja yang meliputi faktor fisik,
biologis, kimia, psikologis, hubungan antara manusia dengan
mesin yang tidak ergonomis, gizi kerja yang kurang memadai
dan faktor lain penyebab timbulnya penyebab akibat kerja dan
kecelakaan kerja. (Sugeng Budiono, 2003)
Untuk mengurangi atau menghilangkan bahaya yang dapat
menyebabkan kecelakaan ditempat kerja maka diperlukan suatu
manajemen risiko yang kegiatannya meliputi identifikasi
bahaya, analisis potensi bahaya, penilaian risiko,
pengendalian risiko serta pemantauan dan evaluasi. Dalam
proses identifikasi dan memerlukan analisis potensi bahaya
maka dapat dilakukan dengan menggunakan Hazard
Identification and Risk Assessment (HIRA). HIRA bertujuan
untuk mengidentifikasi potensi bahaya ditempat kerja yaitu
dengan mengkaitkan antara pekerja, tugas, perlatan kerja dan
lingkungan kerja. (2002)
Pengendalian terhadap sumber-sumber bahaya bertujuan
untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
1
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
dan penyakit akibat kerja (Sahab, 1997) ada dua macam yaitu
kerugian ekonomi dan non ekonomi. Kerugian ekonomi berupa
kerugian yang langsung dapat ditaksir dengan menggunakan
uang, kerugian non ekonomi antara lain adalah rusaknya citra
perusahaan. Setiap perusahaan pasti tidak ingin menderita
kerugian yang disebabkan oleh karena terjadinya kecelakaan
atau penyakit akibat kerja.
Pemerintah mengeluarkan undang-undang nomor 1 tahun
1970 tentang keselamatan kerja yang menyebutkan bahwa setiap
tenaga kerja berhak mendapatkan keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
produktifitas nasional dan dikeluarkannya keputusan menteri
pertambangan dan energi No. 555.K/26/MPE/1995 tentang
keselamatan dan kesehatan kerja dipertambangan umum. Hal ini
merupakan bukti bahwa pemerintah telah memberikan perhatian
yang besar terhadap perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja karyawan khususnya dalam industri pertambangan.
PT Indominco Mandiri merupakan perusahaan batubara
yang terkemuka di Indonesia untuk memenuhi pasar energi
dunia. Perusahaan ini juga selalu menjaga agar mutu
produksi, keselamatan dan lingkungan tetap terjaga dan
selalu memenuhi standart yang digunakan. Perusahaan ini
dalam beroperasi melibatkan manusia, mesin dan lingkungan
kerja. Melalui kegiatan pemantauan dalam melakukan pengisian
IBPR-PP atau HIRA penulis mencoba untuk mengetahui
kesesuaian penilaian risiko dan bahaya pada dampak yang
ditimbulkan sebagai akibat dari suatu aktivitas produksi
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
2
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
melalui laporan dengan judul “Risk assessment pengisian IBPR-PP
departemen di PT Indominco Mandiri”
B. Tujuan
1. Mengetahui proses identifikasi sumber bahaya yang ada
di masing-masing departemen.
2. Mengetahui penilaian risiko yang terdapat di PT
Indominco Mandiri.
3. Mengetahui upaya pengendalian yang dilakukan terkait
hasil identifikasi dan penilaian risiko yang dilakukan
di masing-masing departemen.
4. Membandingkan hasil penilaian IBPR-PP yang dilakukan
di masing-masing departemen dengan standart
internasional yang berlaku khususnya dengan
menggunakan OSHAS 18001:2007 dengan tujuan mendapatkan
rekomendasi perbaikan.
C. Manfaat
Kegunaan dalam melaksanakan praktik kerja ini adalah :
1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang
IBPR-PP
2. Mengenalkan dunia kerja nyata pada penulis
3. Hasil pengamatan dan evaluasi dapat dijadikan saran
dan rekomendasi bagi perusahaan yang bersangkutan.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penulisan laporan kerja praktik
ini adalah :
1. Gambaran tentang IBPR-PP di PT Indominco Mandiri
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
3
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
2. Standar internasional yang digunakan adalah OSHAS
18001:2007
3. Gambaran yang akan dibandingkan meliputi sistem
penilaian risiko dengan bahaya dan risiko yang ada
ditempat kerja.
E. Waktu dan lokasi praktek kerja lapangan
Waktu : 17 Maret – 24 Mei 2014
Tempat : SOH departemen PT Indominco Mandiri
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
4
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan
perhatian dan perlindungan yang diberikan perusahaan
kepada seluruh karyawannya. Keselamatan kerja adalah
keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan
dan proses pengolahannya, tempat kerja, dan
lingkungannya, serta cara-cara karyawan dalam
melakukan pekerjaannya. (Sutriso, 2010)
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3), adalah
suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun
pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara
mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja
dan tindakan antisipatif bila terjadi hal yang
demikian. (Yusra, 2008)
Pengertian K3 menurut undang-undang No.1 tahun
1970 (1) adalah upaya dan pemikiran dalam menjamin
keutuhan dan kesempurnaan jasmani dan rohani manusia
pada umumnya dan pekerja pada khususnya serta hasil
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
5
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
karya dalam rangka menuju masyarakat adil dan makmur
berdasarkan pancasila.
B. KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas
tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga yang
dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda
atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam
suatu proses kerja industri atau yang berkaitan
dengannya. (Tarwaka, 2012)
Suatu kecelakaan kerja hanya akan terjadi apabila
terdapat berbagai faktor penyebab secara bersamaan
pada suatu tempat kerja atau proses produksi. Dari
beberapa penelitian memberikan indikasi bahwa suatu
kecelakaan kerja tidak dapat terjadi dengan
sendirinya, akan tetapi terjadi oleh satu atau
beberapa faktor penyebab kecelakaan sekaligus dalam
suatu kejadian. (Tarwaka, 2012) Secara umum penyebab
kecelakaan ada dua, yaitu unsafe action (faktor manusia)
dan unsafe condition (faktor lingkungan). (Anizar, 2009)
Keadaan hampir celaka, yang dalam istilah safety
disebut dengan insiden (incident), ada juga yang
menyebutkan dengan istilah “near – miss” atau “near –
accident”,adalah suatu kejadian atau peristiwa yang
tidak diinginkan dimana dengan keadaan yang sedikit
berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap manusia,
merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.
Risiko adalah manifestasi atau perwujudan potensi
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
6
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
bahaya (hazard event) yang mengakibatkan kemungkinan
kerugian menjadi lebih besar. Tergantung dari cara
pengelolaannya, tingkat risiko mungkin berbeda dari
yang paling ringan atau rendah sampai ke tahap yang
paling berat atau tinggi. Melalui analisis dan
evaluasi semua potensi bahaya dan risiko, diupayakan
tindakan minimalisasi atau pengendalian agar tidak
terjadi bencana atau kerugian lainnya. (Budiono, 2008.
)
Risiko K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja) adalah
risiko yang berkaitan dengan sumber bahaya yang timbul
dalam aktivitas bisnis yang menyangkut aspek manusia,
peralatan, material, dan lingkungan kerja. Umumnya
risiko K3 (keselamatandan kesehatan kerja) dikonotasikan
sebagai hal negatif (negative impact) antara lain:
(Ramli, 2010)
1.Kecelakaan terhadap manusia dan asset perusahaan
2.Kebakaran dan peledakan
3.Penyakit akibat kerja
4.Kerusakan sarana produksi
5.Gangguan operasi.
Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan seseorang
atau kelompok dalam rangka melaksanakan kerja
dilingkungan industri atau perusahaan. Kecelakaan kerja
biasanya timbul sebagai gabungan dari beberapa faktor,
seperti faktor peralatan, lingkungan kerja, dan pekerja
itu sendiri. Dalam suatu pabrik, terkadang ada mesin
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
7
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
yang kurang baik, seperti tidak dilengkapi alat
pengamanan yang cukup, maka kondisi seperti ini dapat
menjadi sumber risiko. (Sondang, 2009)
B.1 Klasifikasi Kecelakaan Kerja
Klasifikasi kecelakaan kerja menurut ILO (1962), yaitu :
1. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan
a. Terjatuh
b. Tertimpa benda jatuh
c. Tertumbuk atau terkena benda – benda, terkecuali
benda jatuh
d. Terjepit oleh benda
e. Gerakan – gerakan melebihi kemampuan
f. Pengaruh suhu tinggi
g. Terkena arus listrik
h. Kontak dengan bahan – bahan berbahaya atau radiasi
i. Jenis – jenis lain termasuk kecelakaan yang belum
masuk klasifikasi tersebut.
2. Klasifikasi menurut penyebab
a. Mesin Pembangkit tenaga terkecuali motor – motor
listrik, mesin penyalur, mesin – mesin unttuk
mengerjakan logam, mesin – mesin pengolah kayu,
mesin – mesin pertanian, mesin -mesin pertambangan,
mesin – mesin lain yang tidak termasuk klasifikasi
tersebut.
b. Alat angkat dan angkut
Mesin pengangkat dan peralatannya, alat angkut
diatas rel, alat angkut yang beroda kecuali kereta
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
8
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
api, alat angkut udara dan air, alat – alat angkut
lainnya.
c. Peralatan lain
Bejana bertekanan, dapur pembakar dan pemanas,
instalasi pendingin, instalasi listrik termasuk
motor listrik kecuali alat – alat listrik (tangan),
alat – alat kerja dan perlengkapannya kecuali alat
– alat listrik, tangga, peralatan lain yang belum
termasuk klasifikasi tersebut.
d. Bahan – bahan, zat – zat dan radiasi
Bahan peledak, debu, gas, cairan, zat – zat kimia
lainnya, benda – benda melayang, bahan – bahan yang
belum termasuk golongan tersebut.
e. Lingkungan
Diluar bangunan, di dalam bangunan, dibawah tanah.
f. Penyebab – penyebab yang belum termasuk dalam
golongan – golongan tersebut.
3. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan
Patah tulang, renggang otot/urat, memar dan luka
dalam lainnya, amputasi, gegardan remuk, luka bakar,
luka di permukaan, keracunan akut, mati lemas,
pengaruh arus listrik dan radiasi, akibat cuaca dan
lain– lain.
4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh
Kepala, leher, badan, anggota gerak atas, anggota
gerak bawah, banyak tempat, kelainan umum, dan lain –
lain. (Notoatmodjo, 2003)
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
9
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
B.2 Penyebab Kecelakaan
Secara umum, penyebab kecelakaan kerja bersumber
dari penyebab dasar, penyebab tidak langsung, dan
penyebab langsung. Penyebab dasar adalah kebijakan yang
tidak memperhatikan aspek – aspek keselamatan kerja.
Penyebab tidak langsung bersumber dari kondisi – kondisi
dan perilaku yang tidak aman. Penyebab langsung
bersumber pada sebuah interaksi yang memicu kecelakaan
terjadi. (Hadiguna, 2009)
Beberapa perilaku dan kondisi yang tidak aman
sebagai penyebab tidak langsung kecelakaan kerja yang
sering ditemukan dalam aktivitas pertambangan menurut H.
W. Heinrich, yaitu: (Heinrich, 1980)
1. Perilaku tidak aman (unsafe action)
a.Mengoperasikan peralatan dengan kecepatan yang
tidak layak.
b.Mengoperasikan peralatan tanpa perintah.
c.Menggunakan peralatan yang tidak layak.
d.Menggunakan peralatan yang telah rusak atau cacat.
e.Konsumsi obat – obatan, dll.
2. Kondisi tidak aman (unsafe conditions)
a.Kurang pengawasan.
b.Tidak tersedianya peralatan.
c.Kurangnya sistem peringatan.
d.Bahaya kebakaran dan peledakan.
e.Terpapar radiasi, dll. (Notoatmodjo, 2003)
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
10
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
C. BAHAYA (HAZARD)
Bahaya atau hazard merupakan segala hal atau
sesuatu yang menpunyai kemungkinan mengakibatkan
kerugian baik pada harta benda, lingkungan, maupun
manusia. (Budiono, 2008. )
Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi menjadi
penyebab kerusakan. Ini dapat mencakup substansi,
proses kerja dan atau aspek lainnya dari lingkungan
kerja. (Suardi, 2005)
Berdasarkan kelompoknya, bahaya dapat di bagi
menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Bahaya Keselamatan (Safety Hazard)
Bahaya keselamatan (safety hazard) fokus pada
keselamatan manusia yang terlibat dalam proses,
peralatan, dan teknologi. Dampak safety hazard
bersifat akut, konsekuensi tinggi, dan probabilitas
untuk terjadi rendah. Bahaya keselamatan (Safety
hazard) dapat menimbulkan dampak cidera, kebakaran,
dan segala kondisi yang dapat menyebabkan
kecelakaan di tempat kerja. Jenis-jenis safety
hazard, antara lain :
a. Mechanical Hazard, bahaya yang terdapat pada
benda atau proses yang bergerak yang dapat
menimbulkan dampak, seperti tertusuk, terpotong,
terjepit, tergores, terbentur, dan lain-lain.
b. Electrical Hazard, merupakan bahaya yang berasal
dari arus listrik.
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
11
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
c. Chemical Hazard, bahaya bahan kimia baik dalam
bentuk gas, cair, dan padat yang mempunyai sifat
mudah terbakar, mudah meledak, dan korosif.
2. Bahaya Kesehatan (Health Hazard)
Bahaya kesehatan (health hazard) fokus pada
kesehatan manusia. Dampak health hazard bersifat
kronis, konsekuensi rendah, bersifat terus-menerus,
dan probabilitas untuk terjadi tinggi. Jenis-jenis
health hazard, antara lain :
a. Physical Hazard, berupa energi seperti
kebisingan, radiasi, pencahayaan, temperature
ekstrim, getaran, dan lain-lain.
b. Chemical Hazard, berupa bahan kimia baik dalam
bentuk gas, cair, dan padat yang mempunyai sifat
toksik, beracun, iritan, dan patologik
c. Biological Hazard, bahaya dari mikroorganisme,
khususnya yang patogen yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan.
d. Ergonomi, merupakan bahaya yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan sebagai akibat ketidaksesuaian
desain kerja dengan pekerja.
Identifikasi bahaya adalah suatu usaha untuk
mengetahui, mengenal, dan memperkirakan adanya bahaya
pada suatu sistem baik itu peralatan, tempat kerja,
prosedur aturan dan lainnya. Kegiatan identifikasi
meliputi mendiagnosa, menentukan bahaya, mengenal
proses atau urutan aktifitasnya, kemungkinan sebab dan
aktifitasnya. Identifikasi bahaya merupakan suatu
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
12
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
upaya untuk mengurangi atau meminimalisir risiko serta
tindakan yang dilakukan. (Burton, 1998)
D. RISIKO (RISK)
Risiko adalah manifestasi atau perwujudan potensi
bahaya (hazard event) yang mengakibatkan kemungkinan
kerugian menjadi lebih besar. Tergantung dari cara
pengelolaannya, tingkat risiko mungkin berbeda dari
yang paling ringan atau rendah sampai ke tahap yang
paling berat atau tinggi. (Budiono, 2008. )
E. PENGENDALIAN RISIKO
Menurut PERMENAKER No. 05 / MEN / 1996,
pengendalian bahaya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja dilakukan dengan berbagai macam metode, yaitu :
1. Pengendalian teknis atau rekayasa yang
meliputi eliminasi, subtitusi, isolasi,
ventilasi, hygiene, dan sanitasi (engineering
control).
2. Pendidikan dan pelatihan.
3. Pembangunan kesadaran dan motivasi yang
meliputi sistem bonus, insentif, penghargaan,
dan motivasi diri.
4. Evaluasi melalui internal audit, penyelidikan
dan etiologi.
5. Penegakan hukum.
Sedangkan untuk pengendalian bahaya kecelakaan
sesuai dengan OSHAS 18001:2007 kausul 4.3.1 tentang
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
13
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
identification hazard risk assessment and determinant
control meliputi :
1. Elimination
2. Subtitution
3. Engineering control
4. Administrative control
5. PPE
F. Prinsip Pencegahan Kecelakaan Kerja
Tindakan pencegahan kecelakaan bertujuan untuk
mengurangi peluang terjadinya kecelakaan hingga
seminimal mungkin. Beberapa pencegahan kecelakaan dapat
dilakukan seperti berikut :
1. Mengidentifikasi potensi bahaya
2. Menghilangkan bahaya
3. Mengurangi bahaya hingga seminimal mungkin jika
penghilangan bahaya tidak dapat dilakukan
4. Melakukan penilaian risiko
5. Mengendalikan risiko. (Ridley, 2008)
khusus untuk risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) ada beberapa cara yang digunakan untuk
mengidentifikasi bahaya, yaitu: (Ramli, 2010)
1. Hazops (Hazards and Operability Study) adalah teknik
identifikasi bahaya dengan sistem yang sangat
terstruktur dan sistematis sehingga dapat
mengahasilkan kajian yang komprehensif. Namun,
kelemahan Hazops adalah karena memerlukan waktu yang
panjang, perlu tim ahli, dan sering membosankan.
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
14
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
2. Job Safety Analysis (JSA) yaitu salah satu teknik
analisa yang sangat populer dan banyak digunakan di
lingkungan kerja. Teknik ini bermanfaat untuk
mengidentifikasi dan menganalisa bahaya dalam suatu
pekerjaan.
Analisa pohon kegagalan (Fault Tree Analysis) yaitu
metoda analisa yang bersifat deduktif. Dimulai dengan
menetapkan kejadian puncak (top event) yang mungkin
terjadi dalam suatu proses, misalnya kebakaran atau
ledakan.
G. Tujuan dan Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tujuan utama dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
adalah sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi
kerja yang aman dan sehat kepada setiap karyawan dan
untuk melindungi sumber daya manusianya. Tujuan
kesehatan kerja adalah : (Husni, 2005)
1. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan
tenaga kerja yang setinggi-tingginya baik
fisik, mental, maupun sosial;
2. Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
kondisi lingkungan kerja;
3. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan
atau pekerjaan dengan tenaga kerja;
4. Meningkatkan kinerja
Perusahaan dapat melaksanakan keselamatan dan
kesehatan kerja dengan baik, maka perusahaan akan
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
15
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
mendapat manfaat-manfaat mejalankan keselamatan dan
kesehatan kerja yaitu: (Veithzal, 2004)
1. Meningkatkan kinerja karyawan sehingga
menurunnya jumlah hari kerja yang hilang.
2. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.
4. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran
langsung lebih rendah karena menurunnya
pengajuan klaim.
5. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih
besar sebagai akibat dari meningkatnya
partisipasi dan rasa memiliki,
6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik
karena meningkatnya citra perusahaan,dan
7. Meningkatkan keuntungannya secara substansial
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu
penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat
gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif.
Penelitian ini menggambarkan “risk assessment pengisian IBPR-PP
departement di PT Indominco Mandiri”.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
16
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
Pelaksanaan dilakukan di SOH Departement PT Indominco
Mandiri mulai tanggal 17 Maret sampai 24 Mei 2014.
C. Sumber Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Data Primer
Data ini diperoleh dari wawancara berupa penjelasan
langsung mengenai tahapan dalam pengisian IBPR-PP
oleh departemen terkait.
2. Data Sekunder
Data ini merupakan data yang didapat secara tidak
langsung di lapangan yang biasanya berbentuk dokumen-
dokumen dari pihak perusahaan berupa data HIRA, dan
program-program K3.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Studi Pustaka
Data diperoleh dengan membaca referensi-referensi yang
ada, yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu
IBPR-PP atau HIRA.
2. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
wawancara langsung dengan departemen yang terkait
masalah IBPR-PP atau HIRA.
E. Analisis Data
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
17
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
Analisis data yang digunakan termasuk analisa
deskriptif atau menggambarkan yang sejelas-jelasnya
mengenai mekanisme pengisian IBPR-PP di PT. Indominco
Mandiri - Kalimantan Timur yang selanjutnya
dibandingkan dengan Standar internasional.
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
18
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dalam melakukan peningkatan program-program
kesehatan dan keselamatan kerja PT. Indominco Mandiri
komitmen membuat suatu kebijakan yang salah satunya
adalah identifikasi bahaya dan risiko yang ada di
seluruh area perusahaan dan dilakukan penilaian
risiko. Hal ini disebabkan karena PT. Indominco
Mandiri sangat mengedepankan sangat mengedepankan
keselamatan dan kesehatan kerja untuk para tenaga
kerja dan customer. PT. Indominco Mandiri menyadari
bahwa tenaga kerja atau karyawan merupakan aset
penting perusahaan yang harus di lindungi ataupun di
jaga salah satunya dengan mengidentifikasi adanya
bahaya dan risiko yang ada di area kerja sehingga
dapat di kontrol ataupun dikendalikan agar tidak
menimbulkan kerugian baik secara ekonomi maupun non
ekonomi.
Berpedoman pada OHSAS 18001:2007, PT. Indominco
Mandiri mewajibkan seluruh departemen yang ada di
perusahaannya untuk melakukan identifikasi bahaya,
penilaian risiko dan penetapan pengendalian (IBPR-PP)
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
19
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
yang ada disemua pekerjaan. Sebagian besar departemen
di PT. Indominco Mandiri telah memiliki dokumen IBPR-
PP untuk pekerjaan dan area kerjanya masing-masing.
Berikut adalah review IBPR-PP berdasarkan risiko:
No DepartemenKategori risiko
Extreme High Moderat Low Negligble
1 Safety 0 21 5 0 0
2Ocuupational
Health0 25 7 1 0
3 Enviroment 3 22 9 8 0
4 General Affair 0 98 46 6 0
5 Security 0 17 17 1 0
6 Laboratory 23 88 4 0 0
7 IT 5 36 7 0 0
8 Geology 2 72 41 7 0
9 Survey 0 26 12 1 0
10Mine operation –
kontraktor7 33 13 9 0
11 Mine Maintenance 20 148 209 0 0
12 Port maintenance 22 149 210 0 0
13 Port operation 2 28 33 3 0
14 CPP 1 10 40 7 0 0
15 CPP 2 9 43 28 0 0
16 CPP 3 10 25 6 0 0
17 Utilities 11 184 133 0 0
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
20
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
18 Aset management 1 34 1 0 0
19Rehabilitation &
revegatation2 14 15 6 0
20 Marine operation 0 5 4 0 0
21Project and
construction19 435 108 7 0
22General
Accounting0 18 4 2 0
23
Contractor
management system
departement
0 18 3 2 0
24
Community
relation
departement
0 24 3 0 0
25Coal supply
coordinatory0 1 3 0 0
26 External Relation 0 27 8 1 0
27 Human Rsourses 0 20 4 0 0
28Mine planning
departemen13 24 13 3 0
29Procurement
Departemen0 24 3 1 0
Tabel 4.1 IBPR-PP seluruh departemen PT. Indominco Mandiri
Berdasarkan review IBPR-PP di masing-masing
departemen yang ada di PT. Indominco Mandiri maka
dapat diketahui departemen dan area mana saja yang
memiliki bahaya dan risiko yang tinggi. Dari lima
jenis kategori risiko yang ada, area dengan kategori
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
21
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
Extreme (E) dan High (H) memerlukan perlakuan dan
perhatian khusus agar bahaya dan risiko tersebut masih
dapat dikendalikan. Area-area dengan nilai risiko
extreme dapat digambarkan melalui tabel dan grafik
berikut :
No Departemen Extreme
1 Laboratory 232 Port maintenance 223 Mine maintenance 20
4Project and
contruction19
5Mine palnning
departemen13
6 Utilities 117 CPP 1 108 CPP 3 109 CPP 2 910 IT 511 Enviroment 312 Geology 2
13Rehabilitation &
Revegatation2
14 Aset Management 1Tabel 4.2 Nilai risiko Extreme setiap departemen di PT.
Indominco Mandiri
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai
risiko ekstrim tertinggi dari setiap pekerjaan di setiap
departemen berdasarkan IBPR-PP adalah departemen laboratory
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
22
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
atau yang lebih jelasnya akan digambarkan melalui grafik
berikut :
0102030 23222019
13111010953221
laboratory Port maintenance Mine maintenanceProject and contruction
Mine palnning departemen
utilities
CPP 1 CPP 3 CPP 2IT Enviroment GeologyRehabilitation & Revegatation
Aset Management
Grafik 4.1 departemen dengan tingkat risiko Extreme
Sedangkan area dengan nilai risiko kategori high (H)
dapat digambarkan melalui tabel dan grafik berikut :
No Departemen High
1Project and
construction435
2 Port maintenance 1493 Mine maintenance 1484 General affarir 985 Laboratory 886 Geology 727 CPP 2 438 CPP 1 409 IT 3610 Asset Management 3411 Mine operation 33
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
23
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
kontraktor12 Port operation 2813 External Relation 2714 Survey 26
15Occupational
health25
16 CPP 3 2517 Community Relation 24
18Mine planning
departemen24
19Procurement
departemen24
20 Enviromental 2221 Safety 2122 Human Resource 2023 General Accounting 18
24
Contractor
Management System
Departemen
18
25Rehabilitation &
Revegatation14
26 Marine Operation 5
27Coal Supply
Coordinatory1
Tabel 4.3
Nilai risiko kategori High setiap departemen di PT.
Indominco Mandiri
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai
risiko high (H) tertinggi dari setiap pekerjaan di setiap
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
24
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
departemen berdasarkan IBPR-PP adalah departemen project and
construction. Atau yang lebih jelas dapat digambarkan dengan
grafik berikut :
Coal Supply Coordinatory
Marine Operation Rehabilitation & Revegatation
Contractor Management System Departemen
General Accounting Human Resource Safety
Enviromental Procurement departemen
Mine planning departemen
Community Relation CPP 3 Occupational health Survey
External Relation Port operation Mine operation kontraktor
Asset Management IT CPP 1 CPP 2
geology laboratory General affarir Mine maintenance Port maintenance Project and construction
B. Pembahasan
Dari beberapa departemen dengan nilai ekstreme
yang cukup banyak, penulis memutuskan untuk melakukan
mengobservasi laboratory department dengan nilai ekstreme
sebanyak 23 macam pekerjaan. Hal ini dilatar belakangi
karena penulis merasa adanya ketidaksesuaian antara
pekerjaan dengan hasil penilaan bahaya dan risiko yang
dilakukan oleh safety representative. Oleh karenanya penulis
ingin mengetahui cara atau metode yang dipakai oleh
safety representative dalam mengisi atau menganalisis bahaya
dan risiko dari semua aktivitas pekerjaan yang ada di
laboratory department.
Dari hasil wawancara yang dilakukan pada pihak
laboratory didapatkan hasil bahwa PT. Indominco
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
Grafik 4.2 departemen dengan tingkat risiko high
25
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
Mandiri sendiri belum pernah melakukan training untuk
pengisian IBPR-PP yang ada hanya review dokumen yang
dilakukan setiap 2 tahun sekali. Hal ini diperkuat
dengan adanya keterangan yang menunjukkan bahwa mereka
memberikan penilaian pada pekerjaan yang mereka
assessment pada IBPR-PP sesuai dengan dampak yang akan
ditimbulkan bukan pada mengacu pada stansrt yang ada
sedangkan PT. Indominco Mandiri sendiri sudah memiliki
sertifikasi OHSAS 18001:2007 yang merupakan
sertifikasi manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
tingkat dunia. Dalam pengisian IBPR-PP sendiri hanya
didampingi oleh safety representativ saja sedangkan
pihak quality dan safety departemen hanya menyetujui
saja tentang IBPR-PP ini. Untuk kesesuaian antara
IBPR-PP dengan bahaya yang ada dilapangan sudah
terintegritas dengan baik. Masing-masing pekerjaan
ataupun alat dilaboratory semuanya telah memiliki SOP
dan IK yang jelas, namun didalam SOP dan IK tersebut
belum dicantumkan bahaya dan risiko apa saja yang
dapat ditimbulkan dari aktivitas pekerjaan tersebut.
HIRA (Hazard Identification Risk Assessment) atau
yang biasa disebut dengan IBPR-PP oleh PT. Indominco
Mandiri merupakan suatu metode atau teknik untuk
mengidentifikasi potensi bahaya kerja dengan
mendefinisikan karakteristik bahaya yang mungkin
terjadi dan mengevaluasi risiko yang terjadi melalui
penilaian risiko dengan menggunakan matriks penilaian
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
26
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
risiko. Berikut adalah matriks yang digunakan untuk
penilaian risiko dengan menggunakan metode HIRA.
Tingka
tKriteria Penjelasan
1
Insignificant
(tidak
bermakna)
Tidak ada cidera, karugian materi sangat
kecil.
2 Minor (kecil)
Cidera ringan, memerlukan perawatan P3K,
langsung dapat ditangani dilokasi
kejadian, kerugian materi sedang.
3Moderate
(sedang)
Hilang hari kerja, memerlukan perawatan
medis, kerugian materi cukup besar.
4 Major (besar)
Cidera mengakibatkan cacat atau hilang
fungsi tubuh secara total, kerugian
material besar.
5Catastrophic
(bencana)
Menyebabkan kematian, kerugian materi
sangat besar. (sumber: (Susihono, 2012)
Tabel 4.4 Tingkat Keparahan
Tingkat Kriteria Penjelasan
AAlmost certain (hampir
pasti akan terjadi)
Terjadi hampir disemua keadaan,
misalnya terjadi 1 kejadian
setiap hari.
BLikely (cenderung untuk
terjadi)
Sangat mungkin terjadi pada
semua keadaan. Misalnya terjadi
1 kejadian dalam 1 mingguC Moderate (mungkin Dapat terjadi sewaktu-waktu.
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
27
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
dapat terjadi)Misalnya terjadi 1 kejadian
dalam 1 bulan
D
Unlikely (kecil
kemungkinan dapat
terjadi)
Mungkin terjadi sewaktu-waktu.
Misalnya terjadi 1 kejadian
dalam 1 tahun
E Rare (jarang sekali)
Hanya dapat terjadi pada
keadaan tertentu. Misalnya
terjadi 1 kejadian dalam lebih
dari 1 tahun. (sumber: (Susihono, 2012)
Tabel 4.5 Kemungkinan atau Peluang
Penentuan matriks penilaian risiko dengan cara
menggabungkan hasil kategori tingkat keparahan dengan
kategori kemungkinan atau peluang.
Kemungkinan
(peluang)
Keparahan atau akibat
1 2 3 4 5A H H E E EB M H H E EC L M H E ED L L M H EE L L M H H(sumber: (Susihono, 2012)
Tabel 4.6 Matriks Penilaian Risiko
Matriks penilaian risiko diperolehlah 4 kategori
L,M,H dan E. Kategori L menunjukkan low risk, M
menunjukkan Moderate risk, H menunjukkan High risk dan E
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
28
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
menunjukkan Extreme risk. Berikut adalah keterangan lebih
lengkap dari maktriks risiko yang diperoleh.
Kategori Penjelasan
E
Extreme risk (risiko ekstrim) memerlukan
penanggulangan segera atau penghentian kegiatan
atau keterlibatan manajemen puncak. Perbaikan
sesegera mungkin.
H
High risk (risiko tinggi) memerlukan pihak pelatihan
oleh manajemen, penjadwalan tindakan perbaikan
secepatnya.
MModerate risk (risiko menengah), penanganan oleh
manajemen terkait.L Low risk (risiko rendah), kendalikan dengan rutin.(sumber: (Susihono, 2012)
Tabel 4.6 keterangan matriks risiko
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan perbandingan antara pengisian IBPR-PP
dengan standar yang berlaku diketahui bahwa petugas
pengisi IBPR-PP belum pernah mendapatkan training
untuk pengisian IBPR-PP. Jadi selama kurun waktu
ini pengisian IBPR-PP hanya ikut dalam agenda
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
29
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
review dokumen yang dilakukan setiap 2 tahun
sekali.
2. Masih adanya kesalahan dalam memberikan penilaian
tentang bahaya dan risiko yang ada di lingkungan
kerja. Petugas memberikan nilai pada setiap bahaya
yang ada di lingkungan kerja berdasarkan pada
pengalaman terjadinya suatu peristiwa bukan dinilai
berdasarkan standar atau aturan yang berlaku
3. Belum adanya kontroling dengan pihak atau
departemen terkait mengenai pengisian IBPR-PP ini.
B. Saran
1. Perlu diberikannya training tentang pengisian IBPR-
PP yang sesuai dengan standart.
2. Sosialisasi pada seluruh karyawan tentang bahaya
dan risiko yang ada di wilayah kerja mereka
khususnya di masing-masing departemen.
3. Adanya kontroling dari pihak atau departement
terkait mengenai pengisian IBPR-PP dapat juga
berbentuk pendampingan saat pengisian atau
pengecekkan kesesuaian antara bahaya dan risiko
yang ada di tempat kerja.
4. Sosialisasi pada seluruh departemen untuk updating
IBPR-PP di lakukan jika ada penambahan pekerjaan
atau ruangan baru di masing-masing departemen.
5. Penambahan definisi dalam form IBPR-PP untuk
definisi kemungkinan terjadi, tingkat keparahan
yang mungkin terjadi, bahaya dan risiko.
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
30
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
DAFTAR PUSTAKA
Anizar. 2009. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Budiono, A.M. Sugeng. 2008. . Bunga Rampai Higiene Perusahaan Ergonomi (HIPERKES) dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Burton, Jeff D. 1998. Controlling The Occupational Environment. Salt Lake : UT,IUE Inc.
Hadiguna, Rika Ampuh. 2009. Manajemen Pabrik: Pendekatan Sistem untuk Efisiensi dan Efektifitas. Jakarta : Bumi Aksara.
Heinrich, H.W. 1980. Industrial Accident Prevention. NewYork : Mc. Graw Hill Book Company.
Husni, Lalu. 2005. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia . Edisi Revisi. Cetakan Kelima. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
ILO. 1962. Klasifikasi kecelakaan kerja. s.l.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Rineka Cipta.
2002. OSH Administration. Job Hazard Analysis OSH 3071. [Online] 2002. [Dikutip: 23 november 2008.] http://www.osha.gov/publication/osha3071.
Ramli, Soehatman. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta : Dian Rakyat.
Ridley, J. 2008. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Ikhtisar Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Sahab, Syukri. 1997. teknik manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Jakarta : PT. Bina Sumber Daya Manusia.
Sondang, Siagian P. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
31
LAPORAN KHUSUS PRAKTIK KERJA LAPANGANRisk assessment pengisian IBPR-PP departement di PTIndominco Mandiri Kutai Timur – Kalimantan TimurPT. Indominco Mandiri - Universitas Diponegoro
Suardi, Rudi. 2005. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PPM.
Sugeng Budiono, Jusuf, RMS, Pusparini Adriana. 2003. Bunga Rampai dan Keselamatan Kerja. Semarang : Badan Penerbit, Universitas Diponegoro.
Susihono, Wahyu. 2012. manajement bahaya kerja I, diktat mata kuliah keselamatan dan kesehatan kerja . Cilegon : FT. UNTIRTA.
Sutriso, Edi. 2010. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta : PT Prenada Media Group.
Tarwaka. 2012. Dasar-Dasar Keselamatan Kerja Serta Pencegahan Kecelakaan di Tempat Kerja. Surakarta : Harapan Press.
Veithzal, Rivai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Cetakan Pertama. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Yusra, Dhoni. 2008. Pentingnya Implementasi dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Perusahaan. Jakarta : PT Alex Media Komputindo.
Wanda QurniasariFakultas Kesehatan Masyarakat
32