upaya guru pendamping khusus dalam

155
UPAYA GURU PENDAMPING KHUSUS DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER) DI SEKOLAH BERBASIS INKLUSI SD SEKOLAH ALAM BINTARO Skripsi Dianjukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Aprillia Maharani NIM. 11160110000098 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA 2022

Transcript of upaya guru pendamping khusus dalam

UPAYA GURU PENDAMPING KHUSUS DALAM

MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK

ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY

DISORDER) DI SEKOLAH BERBASIS INKLUSI SD

SEKOLAH ALAM BINTARO

Skripsi

Dianjukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Aprillia Maharani

NIM. 11160110000098

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULAH

JAKARTA

2022

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

UPAYA GURU PENDAMPING KHUSUS DALAM

MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK

ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY

DISORDER) DI SEKOLAH BERBASIS INKLUSI SD

SEKOLAH ALAM BINTARO

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarajana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Aprillia Maharani

NIM 11160110000098

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Siti Khadijah, MA

NIP.196106031996032002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Upaya Guru Pendamping Khusus Dalam Menanamkan Nilai-

Nilai Pendidikan Akhlak Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) Di Sekolah Berbasis Inklusi SD Sekolah Alam Bintaro disusun oleh

Aprillia Maharani, NIM. 11160110000098, Program Studi Pendidikan Agama

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta telah melalui banyak bimbingan dan dinyatakan sah sebagai

karya ilmiah yang berhak untuk diujikan sidang munaqasah sesuai ketentuan yang

ditetapkan fakultas.

Jakarta, 2 Maret 2022

Yang Mengesahkan,

Pembimbing

Dr. Siti Khadijah, MA

NIP.196106031996032002

LEMBAR UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul Upaya

Guru Pendamping Khusus Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan

Akhlak Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Di sekolah

Berbasis Inklusi SD Sekolah Alam Bintaro disusun oleh Aprillia Maharani,

NIM. 11160110000098, Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal

Jakarta, 2 Maret 2022

Pembimbing

Dr. Siti Khadijah, MA

NIP.196106031996032002

i

ABSTRAK

Aprillia Maharani (11160110000098), Upaya Guru Pendamping Khusus Dalam

Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Anak ADHD (Attention Deficit

Hyperactivity Disorder) di Sekolah Berbasis Inklusi SD Sekolah Alam

Bintaro.

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan gangguan

perilaku yang ditandai dengan adanya gangguan pemusatan perhatian,

pembicaraan yang terlepas , control, dan perilaku hiperaktif. Pada umumnya anak

dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) minim sosialisasi yang

terkadang membuatnya dijauhi teman-teman reguler lainnya dan bahkan

membuatnya di bullying karena perilaku yang tidak baik serta terlihat tidak sopan

dan dianggap mengganggu sehingga perlu penanganan yang tepat oleh guru

pendamping khusus untuk mengingatkan segala hal yang terkait dengan akhlak

mereka.

Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Upaya guru pendamping khusus dalam menanamkan Nilai-nilai pendidikan

akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) di Sekolah

Berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro dengan mengulik dari segi kegiatan di

kelas, khususnya dalam akhlak terhadap sesama manusia. Metode penelitian yang

digunakan dengan metode kualitatif penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku orang-orang yang dapat diamati.

Hasil penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan kegiatan penanaman

akhlak di SD Sekolah Alam Bintaro. Pengumpulan data dilakukan dengan cara

wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum yang digunakan Mengacu

standar kompetensi yang ditetapkan depdikbud dan menjadikan alam sebagai

ii

media belajar dalam rangka pembentukan akhlak anak. Materi yang diberikan

oleh guru pendamping khusus menyesuaikan dengan kondisi dan tingkah laku

anak ADHD.

Bentuk Upaya guru pembimbing khusus sangat diperlukan untuk

menanamkan akhlak pada anak berkebutuhan khusus, karena secara psikis sikap

anak yang berkelainan memang kurang baik sehingga perlu diupayakan anak

berkebutuhan khusus mempunyai sikap yang baik dan agar tidak di bullying oleh

teman reguler lainnya di kelas, Oleh sebab itu maka upaya guru pembimbing

khusus dianggap penting dalam penanaman akhlak pada anak ADHD (Attention

Deficit Hyperactivity Disorder).

Guru pendamping khusus di SD Sekolah Alam Bintaro yaitu sebagai

pendamping dan mencontohkan perilaku yang baik, serta memberikan fasilitas

dan prasarana sesuai kebutuhan anak ADHD di SD Sekolah Alam Bintaro. Guru

pendamping khusus memegang upaya penting dalam pelaksanaan penanamaan

nilai-nilai akhlak anak ADHD di SD Sekolah Alam Bintaro. Guru pendamping

khusus sangat membantu guru kelas dan anak ADHD dalam pembelajaran di kelas

inklusi yang di dalamnya digabung dengan anak reguler. Guru pendamping

khusus memberikan materi ruang lingkup akhlak yaitu akhlak terhadap sesama

manusia yang meliputi akhlak terhadap diri sendiri, orang lain dan terhadap alam.

Kata kunci : Guru pendamping khusus, Pendidikan Akhlak, ADHD (Attention

Deficit Hyperactivity Disorder)

iii

ABSTRACT

Aprillia Maharani (11160110000098), Shadow Teacher's Efforts in Instilling The

Values of Moral of ADHD Children (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) at Inclusive Based School SD Sekolah Alam Bintaro.

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) It is a behavioral

disorder characterized by impaired attention, detached speech, control, and

hyperactive behavior. In general, children with ADHD (Attention Deficit

Hyperactivity Disorder) lack of socialization that sometimes makes him shunned

by other reguler friends and even makes it in bullying because of bad behavior

and looks disrespectful and considered disturbing so it needs proper handling by a

shadow teacher to remind everything related to their morals.

Based on these problems, this study aims to determine the efforts of

shadow teachers in instilling the values of children's moral education ADHD

(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) in school-based inclusion Elementary

School Alam Bintaro by studying in terms of activities in the classroom,

especially in the morals of fellow human beings. Research methods used with

qualitative research methods that produce descriptive data in the form of written

or oral words of the behavior of people who can be observed. The results of this

study were conducted by describing moral cultivation activities in SD Sekolah

Alam Bintaro. Data collection is done by interview, observation and

documentation.

The results showed that the curriculum used refers to the competency

standards set by the Ministry of education and make nature as a medium of

learning in order to form the character of children. The material provided by the

shadow teacher specifically adapts to the condition and behavior of ADHD

children.

iv

This form of special needs teacher effort is needed to instill morals in

children with special needs, because psychologically the attitude of children with

disabilities is not good so it is necessary to strive for children with special needs to

have a good attitude and so as not to be bullied by other reguler friends in the

classroom, therefore the efforts of special teachers are considered important in

planting morality in children with ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder).

A shadow teacher at SD Sekolah Alam Bintaro is a companion and

exemplifies good behavior, and provides facilities and infrastructure according to

the needs of ADHD children at SD Sekolah Alam Bintaro. The shadow teacher

holds an important effort in the implementation of the cultivation of the moral

values of ADHD children in SD Sekolah Alam Bintaro. Shadow teachers are very

helpful for class teachers and ADHD children in learning in inclusion classes in

which they are combined with reguler children. The shadow teacher gives the

material scope of morals, namely morals towards fellow human beings which

includes morals towards oneself, others and towards nature.

Keywords: Shadow teacher, Moral education, ADHD (Attention Deficit

Hyperactivity Disorder)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah saya panjatkan puji dan syukur kepada Allah Swt., atas

rahmat dan karunia-Nya, serta kekuatan-Nya saya dapat menyelesaikan Skripsi ini

dengan baik.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Saw,

para keluarganya, para sahabatnya, dan semoga sampai kepada kepada kita selaku

umatnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini begitu banyak

hambatan dan kesulitan sehingga tidak lepas dari bimbingan dan arahan serta doa

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A, selaku rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Abdul Haris, M.Ag, selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Rusdi Jamil, M.Ag, selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Alm. Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag, selaku Dosen Penasihat Akademik yang

telah meluangkan waktunya untuk membimbing memberi arahan kepada

kami.

6. Ayahanda Ahmadi dan Ibunda Suryani, Kakanda Muhammad Ilham, serta

Adik Sabilla Nur Aziza yang selalu memberikan semangat serta doa kepada

saya.

7. Teman kuliah saya Siti Nurjanah dan Husnia Qurrotuluyun yang sudah

banyak mendukung dan memotivasi saya.

vi

8. Teman Semasa sekolah saya Nita Agustina, Adam Ramadhan, M. Rizki,

Dinda, Selfia, Shony Azka yang telah memberikan semangat dan

pengalamannya sehingga mendorong saya dalam menyelesaikan proposal

skripsi ini

9. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Agama Islam kelas C 2016 yang telah

menemani saya dari awal perkuliahan hingga saat ini.

10. Teman-teman Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2016.

Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang

senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Semoga hasil

penelitian ini dapat bermanfaat khususnya penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, 2 Maret 2022

Penulis

Aprillia Maharani

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT ................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 8

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 8

D. Perumusan Masalah ................................................................. 9

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 9

F. Manfaat penelitian .................................................................... 10

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 11

A. Guru Pendamping Khusus........................................................ 11

1. Pengertian Guru ................................................................. 11

2. Pengertian Guru pendamping Khusus ................................ 12

3. Peran Guru ......................................................................... 12

4. Peran Guru Pendamping Khusus ....................................... 13

B. Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Akhlak .............................. 14

1. Pengertian Nilai .................................................................. 14

2. Pengertian Pendidikan Akhlak ........................................... 14

3. Nilai Pendidikan Akhlak ................................................... 19

4. Tujuan Pendidikan Akhlak ................................................. 20

5. Metode Pembelajaran akhlak ............................................. 21

viii

C. Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) di sekolah

Inklusi ....................................................................................... 22

1. Pengertian Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) ........................................................................... 22

2. Karakteristik Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) ........................................................................... 23

3. Tipe Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

............................................................................................ 25

4. Penyebab Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) ........................................................................... 26

5. Pengertian Sekolah Inklusi ................................................ 28

6. Keuntungan Sekolah Inklusi bagi Anak ADHD (Attention

Deficit Hyperactivity Disorder) ......................................... 29

7. Prinsip Dasar Pendidikan Inklusi ....................................... 30

8. Tujuan Pendidikan Inklusi di Indonesia ............................. 30

D. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................. 31

E. Kerangka Berpikir .................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 34

A. Tempat dan waktu penelitian ................................................... 34

B. Metode penelitian ..................................................................... 34

C. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data.......................... 35

1. Observasi ............................................................................ 36

2. Wawancara ......................................................................... 38

3. Studi Dokumenter .............................................................. 43

D. Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan data ........................ 44

E. Analisis data ............................................................................. 46

1. Pengertian ........................................................................... 46

2. Proses Analisis Data ........................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................. 48

A. Profil SD Sekolah Alam Bintaro ............................................. 48

B. Hasil penelitian ........................................................................ 60

ix

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 79

A. Kesimpulan ............................................................................. 79

B. Implikasi ................................................................................... 80

C. Saran ........................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 82

LAMPIRAN ................................................................................................... 87

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Observasi ......................................................... 37

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara ...................................................... 39

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Dokumentasi ................................................... 44

Tabel 4.1 Data Guru SD Sekolah Alam Bintaro ............................................. 53

Tabel 4.2 Data Peserta Didik SD Sekolah Alam Bintaro ................................ 55

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Suasana SD Sekolah Alam Bintaro ............................................. 49

Gambar 4.2 Struktur Organisasi SD Sekolah Alam Bintaro ........................... 51

Gambar 4.3 Data Guru SD Sekolah Alam Bintaro ......................................... 53

Gambar 4.4 Peserta Didik SD Sekolah Alam Bintaro .................................... 54

Gambar 4.5 Poster SD Sekolah Alam Bintaro ................................................. 72

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Lembar Uji Referensi ................................................................. 88

Lampiran 2: Lembar Hasil Wawancara .......................................................... 99

Lampiran 3: Lembar Hasil Observasi ............................................................. 131

Lampiran 4: Lembar Kurikulum ...................................................................... 134

Lampiran 5: Lembar Dokumentasi ................................................................. 135

Lampiran 6: Lembar Struktur Organisasi ....................................................... 136

Lampiran 8: Lembar Data Peserta Didik ....................................................... 137

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan hak dan kewajiban bagi setiap individu untuk

memanfaatkan maupun menggali semua potensi yang dimilikinya. Karena

pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang suatu

ilmu. Selain itu, pendidikan juga dapat mempermudah seseorang untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

Definisi pendidikan dikemukakan para ahli dalam rumusan yang

berbeda beda menurut sudut pandang masing-masing. Apabila ditinjau dari

rumusan bahasa sebagaimana yang tercantum dalam KBBI disebutkan bahwa

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan.1

Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia Nomor 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 4 ayat (1) tersebut disebutkan bahwa

“pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak

diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,

nilai kultural, dan kemajuan bangsa”.2 Jadi tujuan pendidikan adalah

seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah

diselenggarakannya kegiatan pendidikan.3

Kemudian, kenapa memilih pendidikan akhlak dibandingkan dengan

pendidikan karakter karena pendidikan karakter berangkat dari pemikiran

Barat yang menganut filsafat pendidikan humanisme (anthroposentrisme),

sehingga muatan utamanya ditujukan untuk kepentingan manusia.

1 Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), Hlm. 7

2 Presiden Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 4 Ayat 1. 3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h 1

2

Selain itu, Pendidikan karakter adalah usaha yang direncanakan dan

diterapkan secara sistematis dalam membantu peserta didik untuk memahami

nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha

Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang

diwujudkan dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat

istiadat.4

Sedangkan akhlak ialah hal yang lebih mendalam dibandingkan

dengan karakter seperti membina akhlak kemanusiaan kepada orang lain dan

akhlak menjadikan peranan yang sangat penting yang menentukan dalam

kehidupan dan pergaulan yang sangat umum, orang yang berakhlak terpuji

baik, dan tinggi memiliki kedudukan yang tinggi di tengah-tengah

masyarakat. Sebaliknya orang yang memiliki akhlak yang rendah memiliki

kedudukan yang rendah di tengah-tengah masyarakat.

Akhlak merupakan posisi tertinggi dalam islam, dan sesungguhnya

Rasulullah Saw diutus oleh Allah SWT ke bumi untuk menyempurnakan

akhlak, Allah SWT berfirman:

م يو وٱل ٱلله جوا ير كان لمن . وة حسنة رسول ٱلله أس ف كان لكم لقد

.كثريا ٱلله وذكر خر أ ٱل

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”5 (Q.S Al-Ahzab:

21).

Pendidikan akhlak sendiri merupakan upaya sadar dan terencana untuk

menanamkan nilai-nilai akhlak yang diinternalisasikan ke dalam pribadi

4 Fadilah dkk, Pendidikan Karakte (Jawa Timur; CV. Agrapana Media, 2021), hal. 4

5 Departemen Agama Republik Indonesia, As-Syifa (Al-Qur’an dan Terjemahannya),

(Semarang: Raja Publishing, 2011), H. 420.

3

peserta didik sehingga diharapkan akan terbentuk kepribadian yang berakhlak

mulia.

Pendidikan akhlak adalah pendidikan mengenai dasar-dasar moral

(akhlak) dan keutamaan perangai, tabiat yang dimiliki dan harus dijadikan

kebiasaan oleh anak sejak kanak-kanak hingga ia menjadi mukallaf. Tidak

diragukan bahwa keutamaan-keutamaan moral, perangai dan tabiat

merupakan salah satu buah iman yang mendalam, dan perkembangan religius

yang benar6

Pendidikan akhlak sesungguhnya sudah tercermin dalam undang-

undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, yang

berbunyi, “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.7

Kemudian, seiring dengan pertumbuhan manusia tentu kebutuhannya

akan berbeda, terutama kebutuhan hidup anak yang memiliki gangguan

tertentu atau anak berkebutuhan khusus, salah satunya yaitu anak hiperaktif

yang sering disebut dengan hiperaktivitas. Anak hiperaktif adalah anak yang

memiliki gangguan sifat tertentu sehingga sulit memusatkan konsentrasi dan

cenderung hiperkinetik (terlalu banyak bergerak). Hiperaktif memang identik

dengan banyaknya gerakan. Cara berfikir anak hiperaktif berbeda dengan

anak normal. Anak normal akan memberikan perhatian dan menurut dengan

control orang lain yang sesuai dengan hatinya, sedangkan pikiran anak

hiperaktif selalu “semau gue” tanpa dapat dikontrol sama sekali.8 Anak yang

6 Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam (Jakarta: Pustaka Amani,1990),

hlm.174. 7 Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia: Revitalisasi

Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar dan Kemajuan Bangsa, (Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media, 2011) hlm. 11-12. 8 Via Azmira, A Gift: Anak Hiperaktif, (Yogyakarta: Rapha Publishing, 2015), hlm.6-7.

4

mengalami gangguan hiperaktivitas cenderung tidak bisa diam dan sangat

aktif bergerak.

Gejala hiperaktivitas ini terjadi pada anak ADHD yaitu Attention

Deficit Hyperactivity Disorder, atau dalam Bahasa Indonesia disebut GPPH

(Gangguan Pemusatan perhatian dan Hiperaktivitas). Anak yang memiliki

gangguan konsentrasi dan interaksi berlebihan terkenal dengan istilah

medisnya yaitu ADHD.9

Anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sering

kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari pada anak usia sekolah sampai

remaja, bahkan apabila tidak segera ditangani maka akan berpengaruh

terhadap masa depannya, anak dengan gangguan tersebut membutuhkan

pelayanan khusus dalam memenuhi kebutuhan dalam meningkatkan potensi

dan kemampuannya.

Oleh karena itu sangat diperlukannya guru pendamping khusus karena

guru pendamping khusus memiliki peran penting yang teramat kompleks

dalam proses pembelajaran akhlak anak ADHD terutama dalam kegiatan

sosialisasi dan perilakunya khususnya di sekolah berbasis inklusi. Sekolah

penyelenggara pendidikan inklusi perlu didukung oleh tenaga pendidik

keahlian khusus dalam proses pembelajaran dan pembinaan anak-anak

berkebutuhan secara umum, salah satu tenaga khusus yang diperlukan adalah

guru pembimbing khusus (GPK).

Guru pendamping khusus juga sering disebut guru pembimbing

khusus merupakan para tenaga profesional yang perannya teramat/kompleks

dalam proses pengajaran siswa penyandang disabilitas,10

dalam Permendiknas

No. 70 tahun 2009 tentang pedoman implementasi pendidikan inklusi, ada 8

komponen yang harus mendapatkan perhatian dari pemangku kepentingan

(stakeholder) sekolah inklusi, yaitu: (1) peserta didik, (2) kurikulum, (3)

tenaga pendidik, (4) kegiatan pembelajaran, (5) penilaian dan sertifikasi, (6)

9 Arga Paternotte dan Jan Buitelaar, ADHD Attention Deficit Hyperactivity Disorder:

Gangguan Pemusatan Perhatian dan hiperaktivitas, Jakarta: Prenada Media Group, 2010, hlm. 13. 10

Friend Marlyn dan William D. Bursuck, Menuju Pendidikan Inklusi, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2015, h. 76.

5

manajemen sekolah, (7) penghargaan dan saksi, (8) pemberdayaan

masyarakat. 11

Tetapi, tidak mudah bagi Guru Pendamping Khusus dalam

menanamkan akhlak terhadap sesama manusia khususnya di lingkungan

Sekolah Inklusi karena pada umumnya anak dengan ADHD ( Attention

Deficit Hyperactivity Disorder) minim sosialisasi yang terkadang

membuatnya dijauhi teman-teman reguler lainnya karena perilaku yang tidak

baik serta terlihat tidak sopan dan dianggap mengganggu sehingga perlu

penanganan yang tepat oleh guru pendamping khusus untuk mengingatkan

segala hal yang terkait dengan akhlak anak ADHD (Attention Deficit

Hyperactivity Disorder), disinilah upaya guru pendamping khusus untuk

meminimalisir perilaku mereka yang kurang baik.

Sekolah Alam Bintaro adalah salah satu lembaga pendidikan yang

yang berbeda dengan sekolah pada umumnya, karena sekolah Alam Bintaro

adalah salah satu lembaga pendidikan terpadu dan inklusi. Pendidikan inklusi

adalah sebuah sistem pendidikan yang memungkinkan setiap anak

berpartisipasi penuh dalam kegiatan kelas reguler tanpa mempertimbangkan

kecacatan atau karakteristiknya.

Staub dan Peck dalam anggriani mengemukakan bahwa pendidikan

inklusi adalah penempatan anak luar biasa tingkat, ringan, sedang, dan berat

secara penuh di kelas biasa. Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang tidak

diskriminatif terhadap kondisi perbedaan-perbedaan anak, pendidikan yang

ramah terhadap semua perbedaan anak, perbedaan yang merangkul semua

perbedaan untuk belajar dalam komunitasnya.12

Adanya pendidikan inklusi

dapat mencegah terjadinya permasalahan kehidupan sosial pada anak

berkebutuhan khusus, sehingga anak berkebutuhan khusus tidak merasa

berbeda dengan anak lainnya.

11

Menteri Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor

70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusi, Pasal 1. 12

Tyas Martika Anggriani, “Kompetensi Guru Pendamping Siswa ABK di Sekolah

Dasar”, dalam Jurnal Konseling GUSJINGANG, Vol.2, No.2, Juni-Desember, 2016, hlm. 158.

6

Kemudian, Pendidikan inklusi yang dilaksanakan di Sekolah reguler

dalam melaksanakan pendidikan yang terbuka dan ramah disabilitas

membuka peluang kepada Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) dalam menjalankan fungsinya sehari-hari seperti cara berinteraksi

dengan teman, sopan santunnya terhadap guru serta kesiapannya dalam

belajar.

Kementerian Pendidikan Nasional (kemendiknas) mengeluarkan

kebijakan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (permendiknas)

nomor 70 tahun 2009 tentang pendidikan inklusi pasal 1 bahwa “pendidikan

inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan

kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki

potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau

pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan

peserta didik pada umumnya”.13

Terkadang perilaku anak ADHD yang suka berteriak sendiri, berlari-

lari dalam kelas, dan suka melakukan gerakan berulang-ulang menyebabkan

dirinya menjadi korban Bullying oleh teman sekelasnya seperti diejek yang

mengakibatkan terjadinya perkelahian saling mengejek satu sama lain. Hal itu

dilakukan ketika tidak ada guru yang melihat.

Bullying merupakan tindakan negatif yang dilakukan oleh orang lain

secara terus menerus atau berulang. Tindakan ini kerap kali menyebabkan

korban tidak berdaya, terluka secara fisik maupun mental. Dalam aspek

etimologi bully atau dalam bahasa Indonesia kerap digunakan dengan bahasa

“rundung” yang bermakna mengganggu, mengusik terus menerus,

menyusahkan.14

Menurut Ken Rigby, bullying secara luas dapat dipahami sebagai

penyalahgunaan sistematis dalam hubungan interpersonal. Dalam hal ini

terjadi perbedaan secara khusus antara pelaku dan korban yaitu berupa

13

Menteri Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor

70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusi, Pasal 1. 14

Rulli Nasrullah, Media Sosial (Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi),

Bandung:Simbiosa Rekatama Media,2015), hal. 187

7

perbedaan usia, kekuatan fisik, kemampuan verbal, kemampuan manipulasi

orang lain, status kelompok dan hubungan kelompok. Hal ini akan

memberikan kesempatan bagi kelompok atau individu yang lebih kuat.

Bullying biasanya dilakukan sebagai bentuk agresi yang berulang-ulang

dengan ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku dan korbannya. Bullying

sebagai suatu fenomena yang sering terjadi dilingkungan pendidikan namun

tidak terlihat dipermukaan dan memiliki dampak yang besar.15

Kemudian, berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di SD

Sekolah Sekolah Alam Bintaro, peneliti melihat langsung bagaimana cara

seorang guru pendamping membantu mengarahkan anak ADHD dalam

akhlak sesama manusia seperti bersosialisasi saat bertemu teman-temannya

maupun guru serta di sini Guru Pendamping khusus sangat amat diperlukan

untuk memberikan pengertian kepada siswa normal agar memahami dan

mengerti dengan Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

tersebut.

Kemudian penulis melihat di SD Sekolah Alam Bintaro anak yang

terdiagnosa ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) jika secara

rutin mendapatkan bimbingan dan arahan yang terus-menerus dari guru

pendamping khusus dapat mengurangi perilaku yang tidak baik dan tentunya

hal itu harus diterapkan juga oleh orang tuanya dirumah dengan cara guru

pendamping tersebut selalu memberikan informasi-informasi setiap hari

tentang perkembangan anak berkebutuhan tersebut selama di sekolah hal ini

agar terjalin kerja sama yang baik di sekolah maupun yang diterapkan di

rumah. Kemudian mengapa harus dilakukan juga program yang sama baik di

rumah maupun di sekolah karena program apapun tidak akan berhasil jika

tidak dilakukan dan diterapkan seperti apa yang dibimbing Guru pendamping

Khusus di sekolah, jadi dalam arti kata program apapun yang dilakukan di

sekolah jika tidak diterapkan lagi di Rumah oleh orangtua dari Anak ADHD

15

Ken Rigby. (2008). Children and Bullying (How Parent and Educators Can Reduce

Bullying at School. Blackwell Publishing: Oxford UK.

8

maka tidak menghasilkan apa-apa dan kemajuan dari Anak ADHD tersebut

akan terhambat.

Melihat hal tersebut peneliti tertarik mengadakan penelitian ini untuk

mengetahui upaya guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai

pendidikan akhlaknya terhadap anak yang terdiagnosa ADHD ( Attention

Deficit Hyperactivity Disorder) karena anak dengan diagnosis ADHD (

Attention Deficit Hyperactivity Disorder) masih kurang baik dalam segi

perilaku, sopan santun sosial serta dalam kegiatan pembelajaran di sekolah

inklusi. Dan pada tahap selanjutnya, penulis ingin menuangkan hasil

observasi kedalam sebuah skripsi yang berjudul “Upaya Guru Pendamping

Khusus dalam Menanamkan Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Anak ADHD

(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) di Sekolah Berbasis Inklusi

SD Sekolah Alam Bintaro”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut di atas, penulis melihat ada beberapa

permasalahan yang dijumpai antara lain:

1. Anak dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) masih

sangat minim dalam bersosialisasi di kelas sehingga membuatnya dijauhi

oleh teman-teman reguler lainnya.

2. Anak dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) di SD

Sekolah Alam Bintaro masih kurang baik dari segi akhlak khususnya

akhlak terhadap sesama manusia seperti kepada guru, teman, diri sendiri

dan lingkungan sekitar.

3. Kurangnya potensi dan kemampuan anak dengan ADHD (Attention Deficit

Hyperactivity Disorder) dalam belajar di kelas.

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu, biaya dan tenaga, serta

untuk menjaga penelitian ini lebih terarah, maka diperlukan adanya

pembatasan masalah. Berdasarkan pertimbangan tersebut, serta mengacu pada

9

latar belakang masalah diatas maka penelitian ini dibatasi hanya kepada

pendidik yaitu Guru pendamping Khusus yang menanamkan banyak

pengetahuan keterampilan sikap (akhlaknya sesama manusia) kepada Anak

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) pada sekolah berbasis

inklusi di SD Sekolah Alam Bintaro.

D. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, penulis dapat

menyimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai

pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro?

2. Bagaimana akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro?

3. Bagaimana kendala guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-

nilai pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro?

4. Bagaimana solusi guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai

pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian

penulis ini adalah:

1. Untuk mengetahui upaya guru pendamping khusus dalam menanamkan

nilai-nilai pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) di Sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro

2. Untuk mengetahui akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) di Sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro

10

3. Untuk mengetahui kendala guru pendamping khusus dalam menanamkan

nilai-nilai pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) di Sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro

4. Untuk mengetahui solusi guru pendamping khusus dalam menanamkan

nilai-nilai pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) di Sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan ilmu tentang upaya guru

pendamping khusus dalam menanamkan nilai pendidikan akhlak anak

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

2. Bagi civitas akademik, untuk memperluas pengetahuan tentang anak

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) terutama dalam

pendidikannya di dalam sekolah inklusi.

3. Bagi Sekolah yang bersangkutan hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan upaya guru dalam

menanamkan pendidikan akhlaknya di sekolah inklusi.

4. Bagi Masyarakat dapat menambah wawasan dan gambaran tentang

sekolah inklusi dan sebagai rekomendasi kepada masyarakat yang ingin

menyekolahkan anaknya di sekolah berbasis inklusi.

5. Bagi Pemerintah dapat digunakan sebagai acuan dalam memperbaiki

kebijakan di sekolah inklusi.

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Guru Pendamping Khusus

1. Pengertian Guru

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online,

“Guru adalah orang yang pekerjaanya (mata pencahariannya,

profesinya) mengajar”.1 Dalam pengertian yang sederhana, guru

adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak

didik. Kemudian guru dalam pandangan masyarakat adalah orang

yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak

harus di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di

surau atau di musholah, di rumah dan sebagainya.2

Sedangkan, Supardi dalam bukunya yang berjudul “Kinerja

guru” menjelaskan pengertian guru menurut Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen, bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah jalur pendidikan

formal.3

Penulis sendiri berpendapat, bahwa guru adalah seorang

yang karena panggilan jiwanya, sebagian besar waktu, tenaga dan

pikirannya digunakan untuk mengajarkan Ilmu pengetahuan,

1 Guru (Def.1) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.

Diakses melalui https://kbbi.web.id/nilai. 22 Oktober 2020. 2 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu

Pendekatan teoritis Psikologi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), h.

8. 3 Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), h.

8.

12

keterampilan dan kepada orang lain di sekolah atau lembaga

pendidikan formal.4

2. Pengertian Guru Pendamping Khusus

Guru pendamping khusus juga sering disebut guru

pembimbing khusus merupakan para tenaga profesional yang

perannya yang teramat/kompleks dalam proses pengajaran siswa

penyandang disabilitas.5 Anak penyandang disabilitas merupakan

anak bangsa yang tidak boleh didiskriminasikan hanya karena

kondisinya yang berbeda dengan anak usia sebayanya. Oleh karena

itu dalam pengajaran terhadap anak ADHD tersebut supaya

berhasil maksimal dibutuhkan guru pendamping yang biasa disebut

guru pembimbing khusus. Maksud dari GPK adalah guru yang

mempunyai latar belakang pendidikan khusus atau pendidikan luar

biasa, yang ditugaskan di sekolah inklusi.6

Jadi, guru pembimbing khusus atau GPK adalah guru yang

bertugas sebagai konsultan pembelajaran anak ADHD di

lingkungan lembaga pendidikan Inklusi.

3. Peran Guru

Peran guru berkaitan dengan peran guru dalam proses

pembelajaran. Guru merupakan faktor penentu yang sangat

dominan dalam pendidikan umumnya, karena guru memegang

peranan dalam proses pembelajaran, di mana proses pembelajaran

merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.

Proses Pembelajaran merupakan suatu proses yang

mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan

timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

4 Hadi Supeno, Potret Guru, (Jakarta: PT. Nusantara lestari Ceria Pratama, 1995),

h. 26. 5 Friend, Marlyn dan William D. Bursuck, Menuju Pendidikan Inklusi.

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, htugasal), h. 76. 6 Depdiknas, Pedoman Khusus Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi tentang

Pengadaan dan Pembinaan Tenaga Pendidik, (Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar

Biasa, 2007), h. 20.

13

mencapai tujuan tertentu, di mana dalam proses tersebut

terkandung multi peran dari guru.

Peranan guru meliputi banyak hal, yaitu guru dapat berperan

sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur

lingkungan belajar, perencana belajar, supervisor, motivator, dan

sebagai evaluator.7

4. Peran Guru Pendamping khusus

a. Mendampingi guru kelas dalam menyiapkan kegiatan yang

berkaitan dengan materi belajar.

b. Mendampingi anak berkebutuhan khusus (special needs

children) dalam menyelesaikan tugasnya dengan pemberian

instruksi yang singkat dan jelas.

c. Memilih dan melibatkan teman seumur untuk kegiatan

sosialisasinya.

d. Menyusun kegiatan yang dapat dilakukan di dalam kelas

maupun di luar kelas.

e. Mempersiapkan anak berkebutuhan khusus (special needs

children) pada kondisi rutinitas yang berubah positif.

f. Menekankan keberhasilan anak berkebutuhan khusus (special

needs children) dan pemberian reward yang sesuai dan

pemberian konsekuensi terhadap perilaku yang tidak sesuai.

g. Meminimalisasi kegagalan anak berkebutuhan khusus (special

needs children).

h. Memberikan pengajaran yang menyenangkan kepada anak

berkebutuhan khusus (special needs children).

i. Menjalankan individual program pembelajaran yang

terindividualkan (PPI).8

7 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: rajawali pers, 2016), h. 58.

8 Skjorten dkk, Pendidikan Kebutuhan Khusus Sebuah Pengantar, (Bandung:

Program Pascasarjana UPI, 2003). h. 5.

14

B. Penanaman Nilai-nilai pendidikan akhlak

1. Pengertian Nilai

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,

“Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi

kemanusiaan”.9

Nilai diartikan sebagai suatu tatanan yang dijadikan

panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif

keputusan dalam situasi sosial tertentu, kepribadian manusia itu

terbentuk dan berakar pada tatanan nilai-nilai kesejarahan.10

Menurut pandangan idealism, nilai itu absolut. Apa yang

dikatakan baik, benar, salah, cantik atau tidak cantik, secara

fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Pada

hakikatnya nilai itu tetap. Nilai tidak diciptakan dari manusia,

melainkan merupakan bagian dari alam semesta11

Jadi, nilai adalah suatu yang diyakini kebenarannya dan

mendorong orang untuk berbuat positif di dalam kehidupannya

sendiri atau bermasyarakat.

2. Pengertian Pendidikan Akhlak

Pendidikan berasal dari Bahasa yunani, Paedagogy, yang

mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang

sekolah diantar seorang pelayan. Sedangkan pelayan yang

mengantar dan menjemput disebut paedagogos. Dalam Bahasa

romawi, pendidikan diistilahkan dengan educate yang berarti

mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam. Dalam bahasa

9 Nilai (Def. 5) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.

Diakses melalui https://kbbi.web.id/nilai, 20 Oktober 2020. 10

M. Asrori, Perkembangan Peserta didik, (Yogyakarta: Media Akademi, 2015).

h. 27. 11

Uyoh Sadulloh, Pengantar Filsafat Pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2011).

h. 99.

15

inggris, pendidikan diistilahkan to educate yang berarti

memperbaiki moral dan melatih intelektual.12

Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.13

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI), kata akhlak diartikan budi pekerti atau kelakuan. Kata

akhlak berasal dari bahasa Arab yang bisa diartikan tabiat,

perangai, kebiasaan namun kata seperti itu tidak ditemukan

dalam Al-Qur’an. Akhlak adalah perbuatan-perbuatan yang

mudah tanpa dipikirkan dan diteliti oleh manusia.14

Menurut bahasa (etimologi) Kata “akhlak” berasal dari

bahasa Arab, jama خلق (khuluqun) yang menurut bahasa berarti

budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Perumusan

pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan

adanya hubungan baik antara khalik dengan makhluk dan antara

makhluk dengan makhluk.15

Jadi pendidikan akhlak adalah usaha yang dilakukan

secara sadar untuk membimbing dan mengarahkan kehendak

seseorang untuk mencapai tingkah laku yang mulia dan

menjadikannya sebagai kebiasaan.

12

Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA,

2017), h.19. 13

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kumpulan Undang-Undang dan

Peraturan Pemerintah RI tentang pendidikan , (Jakarta: Departemen Agama RI, 2007), h.

5. 14

Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 29.

15 Chabib Toha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang: Pustaka Pelajar,

2004), h. 109-110.

16

Akhlak sesama manusia dibagi menjadi 4 :

a. Akhlak kepada guru, kiai atau ustaz

Ada beberapa akhlak yang karimah yang harus

dimiliki seorang santri kaitannya dengan hubungan dengan

guru atau ustaz, antara lain adalah :16

1. Santri hendaknya mengikuti pemikiran dan jejak

ustaznya serta tidak menerjang nasihat-nasihatnya, serta

senantiasa meminta ridhonya dalam setiap kegiatannya,

menjunjung tinggi dan berkhidmat kepadanya

2. Memandang ustaznya dengan penuh ketulusan dan

ketakziman

3. Memperhatikan hak guru dan tidak melupakan

keutamaan dan kebaikannya serta mendoakan untuk

kebaikan ustaznya.

4. Tidak berkunjung kepada ustaz selain di tempat dan

waktu yang patut, kecuali ada izin darinya.

5. Duduk dan bersikap dengan sopan ketika berhadapan

dengan ustaz, khususnya di saat kegiatan belajar

mengajar.

6. Berbicara dengan suara dan bahasa yang baik

7. Mendengarkan semua pelajaran dan penjelasan ustaz

dengan penuh kesungguhan

8. Tidak mendahului memberikan penjelasan masalah dan

tidak pula menyela pembicaraan ustaz, kecuali atas

izinnya.

9. Membantu dan berbuat sebaik mungkin untuk keperluan

ustaznya dan tidak berbuat sesuatu yang bisa

merendahkan derajatnya.

16

Tamyiz Burhanuddin, Akhlak Pesantren Pandangan KH. Hasyim sy’ari,

(Yogyakarta: Ittaqa Press, 2001) h. 75-76.

17

b. Akhlak terhadap masyarakat

Islam mendorong manusia untuk berinteraksi sosial di

tengah manusia lainnya. Dorongan tersebut, baik secara

tersurat maupun tersirat terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunah

bahkan tampak pula secara simbolik dalam berbagai ibadah

ritual Islam. Untuk terciptanya hubungan baik sesama

muslim dan masyarakat, setiap orang harus mengetahui hak

dan kewajibannya masing-masing sebagai anggota

masyarakat.

c. Akhlak terhadap diri sendiri

Seorang Muslim berkewajiban memperbaiki dirinya

sebelum bertindak keluar, dia harus beradab, berakhlak

terhadap dirinya sendiri, karena dia dikenakan tanggung

jawab terhadap keselamatan dan kemaslahatan dirinya dan

lingkungan masyarakatnya.17

Suatu peringatan yang bersifat

pencegahan diberikan Allah di dalam Al-Qur’an:

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke

dalam kebinasaan dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya

Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. ” (Q.S. Al-

Baqarah/2:195).18

Setiap anak harus memiliki landasan yang akhlak

yang kuat, karena apabila pribadi anak telah terbiasa dengan

akhlak yang baik, maka cita-cita dalam kesuksesan,

kemajuan, dan kebahagiaan hidup akan diraih dengan mudah.

17

Abdullah Salim, Akhlak Islam Membina Rumah Tangga Dan Masyarakat,

(Jakarta: Sari Media Da’wah, 1994) h. 66. 18

Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 30.

18

Dalam hal ini, akhlak pribadi ini meliputi beberapa hal

diantaranya: sidiq (benar/jujur), iffah, amanah, sabar,

pemaaf.19

Setiap orang harus memiliki sifat-sifat di atas, supaya

mereka

benar-benar menjadi generasi yang unggul, baik

dalam kecerdasan maupun keimanan. Bagi setiap orang

yang memiliki sifat jujur, iffah, sabar, pemaaf, dan amanah,

maka akan selalu terjaga dalam kemurniannya dan akan

selalu tercerminkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-

hari. Akhlak pribadi orang harus dibenahi dengan baik sejak

awal agar dalam menghadapi masa depan lebih siap untuk

menjadi manusia yang unggul dan menjadi pemimpin yang

bermoral jauh dari hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan

demikian, maka akan terciptalah suatu Negara yang maju,

sejahtera, damai, dan aman sesuai dengan apa yang diidam-

idamkan banyak orang.

d. Akhlak terhadap lingkungan

Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala

sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-

tumbuhan ataupun benda-benda tak bernyawa. Islam

melarang umat manusia membuat kerusakan di muka bumi,

baik kerusakan terhadap lingkungan maupun terhadap

manusia sendiri.20

Akhlak terhadap lingkungan yang

diajarkan Al-Qur’an bersumber dari fungsi manusia sebagai

khalifah di bumi. Cara berakhlak terhadap lingkungan

diantaranya: memelihara kelestarian lingkungan, menjaga

kebersihan lingkungan, dan menyayangi makhluk hidup.

19

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta: LPPI UMY, 2000). h. 81-140. 20

Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2003).

h. 189.

19

3. Nilai pendidikan akhlak

Pendidikan akhlak sebagai usaha penting yang dilakukan

umat Islam, harus memiliki rujukan yang menjadi dasar

keteguhan dalam merealisasikan tujuan hidup manusia. Dasar

pendidikan tidak dapat dipisahkan dari dasar kehidupan manusia

yang hakiki. Dimana umat Islam memiliki dua pedoman

kehidupan yang bersumber dari Allah SWT dan Rasul-Nya,

yakni Al-Qur’an dan Al-Hadits. Jadi dasar pendidikan akhlak

adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia, di dalamnya

memuat berbagai masalah kehidupan manusia. Diantaranya

bagaimana mendidik dan membina manusia agar berakhlak

mulia. Firman Allah SWT :

Dan kamu sesungguhnya benar-benar berbudi pekerti

yang agung” (QS. Al-Qalam : 4).21

Dengan akhlak yang agung dan mulia Rasulullah

dijadikan suri tauladan dan contoh bagi umatnya yang baik.

Firman Allah SWT :

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

tauladan yang baik” (QS. Al-Ahzab : 21).22

Dalil kedua ayat di atas dapat diketahui bahwa

Rasulullah SAW adalah sebagai suri tauladan bagi seluruh

manusia. Untuk itu bagi umatnya diharapkan untuk mencontoh

perbuatan atau tingkah laku yang amat mulia tersebut. Adapun

Al-Hadits adalah sebagai sumber dan pedoman umat Islam

setelah Al-Qur’an, juga di dalamnya banyak menyangkut tentang

pendidikan akhlak. Hal ini dapat dilihat bahwa diutusnya

21

Soenarjo, Op.cit., hlm. 960. 22

Ibid. hlm. 670.

20

Rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia,

sebagaimana sabdanya :

“Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk

menyempurnakan budi pekerti yang luhur” (HR. Ahmad)

4. Tujuan nilai-nilai pendidikan akhlak

Yang dimaksud tujuan nilai-nilai pendidikan akhlak

dalam pembahasan ini adalah tujuan yang ingin dicapai dengan

diadakannya suatu pendidikan, pembinaan dan penanaman

akhlak. Apa yang akan dicapai dalam pendidikan akhlak tidak

berbeda dengan tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Tujuan

tertinggi agama dan akhlak ialah menciptakan kebahagiaan dua

kampung (dunia dan akhirat), kesempurnaan jiwa bagi individu

dan menciptakan kebahagiaan, kemajuan, kekuatan dan

keteguhan bagi masyarakat.23

Maka tujuan dari nilai-nilai pendidikan akhlak dalam

Islam ialah untuk mewujudkan orang-orang yang baik

akhlaknya, keras kemauannya, sopan dalam berbicara dan

perbuatan, mulia dalam berbicara dan perbuatan, mulia,

perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab, ikhlas

dan suci.

Lebih tegas Abdullah Nasih Ulwan menjelaskan :

“Adalah pendidikan mengenai dasar-dasar moral

(akhlak) dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki dan

dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa tamyis sehingga ia

menjadi orang mukallaf”.24

Dengan gambaran uraian di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa tujuan pendidikan akhlak ialah untuk

23

Omar Muhammad Al-Toumi Al Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, Bulan

Bintang, hlm. 346. 24

Abdullah Nasih Ulwan, Tarbiyah Al-Aulad fi Al-Islam, (Beirut: Dar As-Salam,

1981), hlm. 185.

21

terbinanya akhlak terpuji dan mulia sebagaimana dicontohkan

Rasulullah SAW dan karenanya dapat tercapai keselamatan

dunia dan akhirat.

5. Metode Pembelajaran Akhlak

a) Pendidikan dengan keteladanan

Keteladanan dalam pendidikan adalah metode yang

berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam

mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual dan

etika sosial anak.

Masalah keteladanan menjadi faktor krusial dalam

menentukan baik-buruknya sikap dan karakter anak. Jika

pendidik jujur, dapat dipercaya, berakhlak mulia, berani dan

menjauhkan diri dari perbuatan yang bertentangan dengan

norma agama. Sebaliknya, jika pendidik adalah seorang

pembohong, penghianat, durhaka, pelit, penakut dan hina,

maka anak didik pun akan tumbuh mengikuti sifat buruk

pendidik tersebut.

b) Pendidikan dengan adat kebiasaan

Seorang pendidik dalam mengajarkan kebaikan pada

anak-anak dan membiasakan untuk berakhlak mulia. Jika

pendidik beritikad untuk menerapkan metodologi islam

dalam mendidik dan membentuk kebiasaan dalam diri anak,

maka kemungkinan anak akan tumbuh dalam akidah islam

yang kuat dan akhlak yang mulia.

c) Pendidikan dengan nasihat

Nasihat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam

memberikan kesadaran kepada anak-anak tentang hakikat

sesuatu, mendorong mereka menuju harkat dan martabat

22

yang luhur, menghiasinya dengan akhlak mulia dan

membekalinya dengan prinsip-prinsip islam.25

d) Pendidikan dengan perhatian

Pendidikan dengan perhatian adalah senantiasa

mencurahkan perhatian dengan secara penuh dan mengikuti

perkembangan aspek akidah dan moral anak, selalu bertanya

tentang kondisi fisik dan kemampuan ilmiahnya. Metode

pendidikan seperti ini merupakan modal dasar yang dianggap

paling kokoh dalam pembentukan manusia seutuhnya, insan

yang menunaikan hak setiap individu yang memilikinya

dalam kehidupan dan termotivasi untuk menunaikan

tanggung jawab dan kewajiban secara sempurna.

e) Penelitian dengan hukuman

Pendidikan dengan menggunakan hukuman adalah

cara yang paling akhir. Ini berarti terdapat beberapa cara

dalam upaya membina dan mendidik anak. Seorang pendidik

hendaknya bersikap bijaksana dalam menggunakan metode

hukuman yang relevan. Tidak bertentangan dengan tingkat

kecerdasan, pendidikan dan watak bawaan seorang anak.26

C. Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) di Sekolah

Inklusi

1. Pengertian Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

merupakan gangguan perilaku yang ditandai dengan adanya

gangguan pemusatan perhatian, pembicaraan yang lepas kontrol,

dan perilaku yang hiperaktif. Menurut ikatan Psikiatri Amerika,

25

Abdullah Nasih Ulwah, Ensiklopedia Pendidikan Akhlak Mulia Jilid 7,

Terjemahan Tarbiyatul Awlad fi Islam oleh Ahmad Maulana, (Jakarta; PT Lentera Abadi,

2013), h. 30. 26

Abdullah Nasih Ulwah, Ensiklopedia Pendidikan Akhlak Mulia Jilid 7,

Terjemahan Tarbiyatul Awlad fi Islam oleh Ahmad Maulana, (Jakarta; PT Lentera Abadi,

2013), h. 27.

23

ADHD adalah sebuah pola tetap tentang kesulitan memusatkan

perhatian atau perilaku hiperaktif dan impulsif yang terlihat lebih

sering dan lebih parah daripada yang biasa terlihat pada individu.

Gejala utama anak ADHD adalah tidak mampu

berkonsentrasi dalam waktu yang lama. Dengan kata lain, anak

ADHD mudah teralihkan dan tidak bisa diam. Keadaan tersebut

mengakibatkan berbagai kesulitan belajar, kesulitan berperilaku,

dan kesulitan dalam bersosialisasi dan diarahkan perilakunya.27

2. Karakteristik Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder)

Terdapat 3 karakteristik utama gangguan ADHD, yakni:

Inatensi (kesulitan memusatkan perhatian), Impulsivitas (kesulitan

menahan keinginan), dan Hiperaktivitas (kesulitan mengendalikan

gerakan). Untuk lebih jelasnya berikut perilaku-perilaku yang

mencerminkan karakteristik utama dari anak ADHD.

a. Inatensi

1) Seringkali gagal memperhatikan baik-baik terhadap

sesuatu yang detail atau membuat kesalahan yang

sembrono dalam pekerjaan sekolah dan kegiatan-kegiatan

lainnya.

2) Seringkali mengalami kesulitan memusatkan perhatian

terhadap tugas-tugas atau kegiatan bermain.

3) Seringkali tidak mendengarkan jika diajak bicara secara

langsung.

4) Seringkali tidak mengikuti instruksi dan gagal dalam

menyelesaikan pekerjaan sekolah (bukan disebabkan

perilaku melawan atau kegagalan untuk mengerti

instruksi).

27

Devie Lestari Hayati. April 2019. “Pelayanan Khusus bagi anak dengan

Attentions Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) di Sekolah Inklusi”. Jurnal Prosiding

Penelitian. Volume 6, No.1.

24

5) Seringkali mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas

dan kegiatan.

6) Seringkali kehilangan barang/benda penting untuk tugas-

tugas dan kegiatan, misalnya kehilangan permainan;

kehilangan tugas sekolah; kehilangan pensil, buku, dan

alat tulis lain.

7) Sering menghindari, tidak menyukai atau enggan untuk

melaksanakan tugas-tugas yang membutuhkan usaha

mental yang didukung, seperti menyelesaikan pekerjaan

sekolah atau pekerjaan rumah

8) Seringkali bingung/terganggu rangsangan dari luar.

9) Seringkali lekas lupa dalam menyelesaikan kegiatan

sehari-hari.

b. Hyperaktif

1) Seringkali gelisah dengan tangan atau kaki mereka, dan

sering menggeliat di kursi.

2) Sering meninggalkan tempat duduk di dalam kelas atau

dalam situasi lainnya di mana diharapkan agar anak tetap

duduk.

3) Sering berlarian atau naik-naik secara berlebihan dalam

situasi di mana hal ini tidak tepat.

4) Sering mengalami kesulitan dalam bermain atau terlibat

dalam kegiatan senggang secara tenang.

5) Sering bergerak atau bertindak seolah-olah dikendalikan

oleh motor, dan

6) Sering berbicara berlebihan.

c. Impulsivitas

1) Mereka Sering memberi jawaban sebelum pertanyaan

selesai.

2) Mereka Sering mengalami kesulitan menanti giliran.

25

3) Mereka Sering menginterupsi atau mengganggu orang

lain. 28

3. Tipe Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

Berdasarkan gejala utamanya, ADHD dibagi menjadi 3 tipe

utama yaitu:

a. Tipe sulit konsentrasi (Predominantly Inattentive Type)

1) Sering melakukan kecerobohan atau gagal menyimak hal

yang rinci dan sering membuat kesalahan karena tidak

cermat.

2) Sering sulit memusatkan perhatian secara terus-menerus

dalam suatu aktivitas.

3) Sering tampak tidak mendengarkan kalau diajak bicara.

4) Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan

tugas.

5) Sering Sulit mengatur kegiatan maupun tugas.

6) Sering menghindar, tidak menyukai, atau enggan

melakukan tugas yang butuh pemikiran yang cukup lama.

7) Sering kehilangan barang yang dibutuhkan untuk

melakukan tugas.

8) Sering lupa dalam mengerjakan kegiatan sehari-hari. 29

b. Tipe hiperaktif impulsif (Predominantly hyperactive -

Impulsive type)

1) Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk

atau sering menggeliat.

2) Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal

seharusnya ia duduk manis.

3) Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebih-lebihan

pada keadaan yang tidak selayaknya.

28

Mirnawati dan H. Amka, Pendidikan Anak ADHD (Attention Deficit

Hyperactivity Disorder), (Yogyakarta; Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA, 2019), h. 7. 29

Ibid., h. 8

26

4) Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan

dengan tenang.

5) Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh

mesin.

6) Sering terlalu banyak bicara.

7) Sering terlalu cepat memberi jawaban ketika ditanya.

8) Sering memotong atau menyela pembicaraan.

9) Sering sulit menunggu giliran.

c. Tipe kombinasi (Combined Type)

Apabila anak memiliki kriteria konsentrasi buruk dan

hiperaktif-inklusi.30

4. Penyebab Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

Penyebab pasti dan patologi ADHD masih belum terungkap

secara jelas. ADHD merupakan suatu kelainan yang bersifat

multifaktorial. Banyak faktor yang dianggap sebagai penyebab

gangguan ini, diantaranya adalah:

a. Faktor genetik

Faktor genetik tampaknya memegang peranan terbesar

terjadinya gangguan perilaku ADHD. Beberapa penelitian

yang dilakukan ditemukan bahwa hiperaktivitas yang terjadi

pada seorang anak selalu disertai adanya riwayat gangguan

yang sama dalam keluarga dekat. Jika salah satu orang tua

menderita ADHD maka anak 60% berisiko menderita ADHD,

dan jika kedua orang tua menderita ADHD maka anak 95%

berisiko menderita ADHD.

1) Perkembangan otak saat kehamilan.

2) Perkembangan otak saat perinatal.

3) Ketidakteraturan hormonal.

30

Ibid., h. 10

27

4) Lingkungan fisik, sosial dan pola pengasuhan anak oleh

orang tua, guru, dan orang-orang yang berpengaruh di

sekitarnya.

5) Kerusakan otak “brain damage” yang diakibatkan oleh

trauma primer dan trauma yang berulang pada tempat

yang sama.

b. Faktor Risiko

Risiko terjadi ADHD makin meningkat bila salah satu

saudara atau orang tua mengalami ADHD atau gangguan

psikologis lainnya. Gangguan psikologis dan perilaku tersebut

meliputi gangguan bipolar, gangguan gangguan konduksi,

depresi, gangguan disosiatif, gangguan kecemasan, gangguan

belajar, gangguan mood, gangguan panik obsesif-kompulsif,

gangguan panik disertai agoraphobia, serta gangguan pervasif.

Banyak bukti penelitian yang menunjukkan adanya disfungsi

susunan saraf pusat (SSP), sehingga beberapa kelainan dan

gangguan yang terjadi sejak kehamilan, persalinan dan masa

kanak-kanak harus dicermati sebagai faktor risiko.31

c. Faktor Lingkungan

Penelitian telah menunjukkan kemungkinan adanya

korelasi antara penggunaan rokok pada risiko ADHD pada

keturunan. Sebagai tindakan pencegahan, yang terbaik adalah

menahan diri dari penggunaan rokok dan alkohol selama

kehamilan. Faktor lingkungan lain yang terkait dengan risiko

ADHD adalah kadar timah hitam yang tinggi dalam tubuh

anak-anak usia prasekolah. Karena timah tidak lagi diizinkan

masuk cat dan biasanya hanya ditemukan di bangunan yang

lebih tua, Anak-anak yang tinggal di gedung-gedung tua di

mana timah masih ada di pipa leding atau dalam cat

31

Ibid., h. 11

28

mengandung timah hitam akan memicu risiko anak mengalami

ADHD.

d. Kerusakan Otak

Gangguan perhatian disebabkan oleh masalah pada

otak. Anak-anak yang mengalami kecelakaan menyebabkan

cedera otak yang dapat memicu beberapa tanda-tanda perilaku

yang sama dengan ADHD, tetapi hanya sedikit saat lahir dapat

ditemukan persentase anak-anak dengan ADHD menderita

cedera otak traumatis

e. Zat Aditif Makanan dan Gula

Gangguan perhatian disebabkan oleh gula atau gejala

ADHD diperburuk oleh gula dan zat aditif pada makanan.

Dalam sebuah penelitian, mengungkapkan bahwa para ibu

merasa bahwa anak-anak mereka yang mengkonsumsi gula

lebih hiperaktif daripada anak-anak yang mengkonsumsi

makanan pengganti gula.32

5. Pengertian Sekolah Inklusi

Pendidikan inklusi adalah kebersamaan untuk memperoleh

pelayanan pendidikan dalam satu kelompok secara utuh bagi

seluruh anak ADHD usia sekolah, mulai dari jenjang TK, SD,

SLTP Sampai dengan SMA/SMK sederajat. Anak-anak inklusi

dengan kelainan seperti tunarungu, tunawicara, tunadaksa,

tunanetra, gangguan kesulitan belajar dapat belajar bersama dengan

anak-anak yang normal secara fisik. 33

Dalam sekolah inklusi tidak ada perbedaan perlakuan yang

menonjol antara anak yang ADHD dengan anak normal pada

umumnya, Mereka berada dalam satu kelas dan mendapat materi

dari guru yang sama. Anak inklusi bebas memilih tempat duduk di

mana ia suka dan bisa mengikuti pelajaran secara baik menurut

32

Ibid., h. 12 33

Nini Subini, Pegembangan Pendidikan Inklusi Berbasis Potensi, (Yogyakarta:

Redaksi Maxima, 2017), h. 50.

29

mereka. Mereka juga memiliki tugas dan kewajiban yang sama

seperti bertanya jika belum jelas, mengerjakan tugas, dan ulangan

dengan soal yang sama dengan teman-teman satu kelas yang pada

umumnya normal. 34

6. Keuntungan Sekolah Inklusi Bagi Anak ADHD (Attention Deficit

Hyperactivity Disorder)

Dengan adanya pendidikan inklusi tentu memberikan

keuntungan bagi para anak, antara lain:

a. Anak-anak inklusi terbebas dari sistem pendidikan yang

terpisah sehingga meminimalkan efek labeling dan sosialisasi

yang terbatas.

b. Anak-anak dengan kebutuhan khusus memperoleh contoh

keterampilan adaptif dan pengalaman yang lebih realistis

dalam kehidupan bermasyarakat.

c. Anak-anak normal belajar untuk lebih menghargai dan

memandang positif anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Seperti kita lihat pada umumnya, orang memandang sebelah

mata anak inklusi.

d. Keluarga dengan anak ADHD tidak akan merasa terkucil dari

anggota masyarakat lainnya.

e. Keluarga yang tidak memiliki anak dengan ADHD belajar

untuk membina hubungan dan menghargai keluarga dengan

anak ADHD.

Dalam hal ini, pendidikan inklusi dipandang perlu

dilaksanakan karena yang menjadi hambatan utama anak

berkelainan untuk maju dan mencapai sukses, terutama dalam

pendidikannya, ternyata bukan terletak pada kecacatannya,

melainkan pada sikap penerimaan masyarakat kepada mereka.

Mereka bisa lebih sukses dari orang normal pada umumnya jika

34

Ibid., Hal. 50

30

masyarakat memberi kesempatan pada mereka untuk menunjukkan

potensinya dengan cara menerima keberadaan mereka apa adanya.

Selain itu, pendidikan inklusi dimaksudkan untuk lebih

memaksimalkan potensi yang dimiliki anak ADHD. Hal itu

disebabkan karena dalam pendidikan inklusi anak yang berkelainan

dididik bersama-sama dengan anak lainnya (normal) sehingga

untuk dapat bersaing dengan mereka, anak-anak inklusi akan

menunjukkan kemampuannya secara maksimal. Dengan demikian,

potensi yang dimiliki anak inklusi akan berkembang secara

optimal.35

7. Prinsip dasar pendidikan inklusi

Prinsip pendidikan inklusi berkaitan langsung dengan

jaminan akses dan peluang bagi semua anak Indonesia untuk

memperoleh pendidikan tanpa memandang latar belakang

kehidupan mereka. Ada beberapa prinsip dasar pendidikan inklusi

diantaranya:36

a. Pendidikan inklusi membuka kesempatan kepada semua jenis

siswa.

b. Pendidikan inklusi menghindari semua aspek negatif labeling.

c. Pendidikan inklusi selalu melakukan check dan balancing.

8. Tujuan Pendidikan inklusi di Indonesia

Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi

Direktorat PSLB diuraikan bahwa tujuan penyelenggaraan

pendidikan inklusi di Indonesia adalah:37

a. Untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada

semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional,

mental dan sosial, atau memiliki potensi kecerdasan dan atau

35

Ibid., h. 50 36

Mohammad Taqdir Ilahi, Pendidikan Inklusi: Konsep Dan Aplikasi,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), h. 21-22. 37

Direktorat Pembinaan SLB, Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan

Inklusi, (Jakarta: Depdiknas, 2007), h. 3.

31

bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

b. Membantu mempercepat program wajib belajar pendidikan

dasar.

c. Membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar dan

menengah dengan menekan angka tinggal kelas dan putus

sekolah

d. Menciptakan sistem pendidikan yang menghargai

keanekaragaman, tidak diskriminatif, serta ramah terhadap

pembelajaran.

e. Memenuhi amanat konstitusi.

Tujuan Pendidikan inklusi di atas dapat disimpulkan bahwa

tujuan pendidikan inklusi adalah untuk menjamin hak setiap warga

sekolah mendapatkan pendidikan, menghilangkan diskriminasi

terhadap anak ADHD dan membantu meningkatkan mutu

pendidikan.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian-penelitian terdahulu yang sealur ataupun yang relevan

dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Skripsi yang berjudul: “Peran Guru Pembimbing Khusus dalam

menanamkan nilai-nilai Akhlak Karimah pada Anak Berkebutuhan

Khusus di kelas III MI Keji Ungaran” karya ini ditulis oleh

Wahidaturrohmah bersama dengan Dosen Pembimbing Yulis

Nurkhasanah; dari prodi Dakwah dan Komunikasi, UIN Walisongo

Semarang yang terbit pada tahun 2017.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk peran

pembimbing khusus di MI Keji Ungaran, yaitu sebagai

pembimbing, fasilitator, mediator, motivator, dan pendamping

dengan cara mengajak, melatih, memotivasi, membimbing dan

menjadi teladan yang baik, serta memberikan fasilitas dan

32

prasarana sesuai kebutuhan anak berkebutuhan khusus di kelas III

MI Keji Ungaran. Pelaksanaan penanaman nilai-nilai akhlak

karimah pada anak ABK di kelas III MI Keji Ungaran yaitu dengan

pemahaman, pembiasaan, dan teladan yang baik.

2. Skripsi yang berjudul: “Upaya Guru Bimbingan dan Konseling

Dalam Menangani Hiperaktivitas pada Anak ADHD (Attention

Deficit Hyperactivity Disorder) Untuk Meningkatkan Kemampuan

Bersosialisasi Siswa SLB-E Prayuwana Yogyakarta” karya ini

ditulis oleh Astri Rahayu bersama dengan dosen pembimbing

Slamet, S.Ag, M.Si; dari prodi Bimbingan dan Konseling Islam,

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang terbit

pada tahun 2015.

Hasil penelitian ini menunjukkan pada anak ADHD tidak

fokus dan tidak bisa diam, menentang, merusak, tidak kenal lelah,

tidak sabar dan usil. Metode penanganan yang dilakukan pada anak

ADHD oleh guru BK yaitu dengan metode karya wisata, konseling

direktif, dan konseling eklektik. Hasilnya anak ADHD sudah

banyak mengalami perubahan yaitu sudah banyak menolong teman

sekitarnya, selalu mengucapkan terima kasih dan mau mengikuti

kegiatan di luar jam pelajaran.

3. Skripsi yang berjudul: “Pendampingan Belajar PAI Anak

Berkebutuhan Khusus Di SDIT Sahabat Alam Palangkaraya” karya

ini ditulis oleh Dedy Jakal Susanto bersama dengan dosen

pembimbing

Penelitian ini menggunakan hasil pendekatan kualitatif

deskriptif hasil penelitian ini menunjukkan upaya guru pendamping

khusus melakukan perencanaan yang didalamnya melakukan

identifikasi, asesmen, merancang kurikulum khusus ABK dan

mengurangi indikator RPP sesuai kemampuan ABK agar siap

menerima pembelajaran.

33

E. Kerangka Berpikir

Dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak anak

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), guru pendamping

khusus memegang peran penting dalam membimbing atau

menanamkan nilai akhlak dalam diri anak ADHD (Attention Deficit

Hyperactivity Disorder). Dengan kata lain, guru pendamping khusus

tidak dapat dipisahkan dari anak ADHD, guru pendamping khusus

sangat membantu guru kelas dan anak ADHD (Attention Deficit

Hyperactivity Disorder) dalam pembelajaran di kelas inklusi yang di

dalamnya digabung dengan anak reguler. Khususnya dalam

berperilaku yang baik, baik kepada guru, teman, diri sendiri serta

lingkungan.

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, dilaksanakan di SD Sekolah Alam Bintaro.

Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2021 sampai selesai. Dalam

penelitian ini, penulis menggunakan berbagai sumber tertulis berupa

buku teks, ebook, jurnal dan lain sebagainya yang mendukung

penelitian ini. Adapun tempat pengumpulan data terkait penelitian,

penulis melakukannya di rumah jika memungkinkan di lingkungan

perpustakaan UIN.

B. Metode Penelitian

Metode Merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam

proses penelitian. Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian

langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna

mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap

pernyataan-pernyataan tertentu.1

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

perilaku orang-orang yang dapat diamati. Metode ini dilakukan

mendeskripsikan apakah upaya Guru Pendidikan Khusus dalam

menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak pada anak ADHD.

Whitney dalam Sudarwan Danim mendefinisikan penelitian

sebagai pencarian atas sesuatu yang sistematik dengan penekanan

bahwa pencarian itu dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat

dipecahkan. Woody dalam Danim mengatakan bahwa penelitian

1 Sumadi, Metodologi Penelitian (Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 1983),

hal.59.

35

merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran, yang juga

merupakan sebuah pemikiran kritis.2

Denzin dan Lyncoln dalam Moelong menyatakan bahwa

penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar belakang

alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan

dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

Penelitian kualitatif metode dimanfaatkan adalah wawancara,

pengamatan dan pemanfaatan dokumen.3

Metode kualititatif adalah suatu proses penelitian dan

pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu

fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti

menekankan sifat realitas yang terbangun secara sosial, hubungan erat

antara peneliti dan subjek yang diteliti.4 Creswell (1998), menyatakan

penelitian kualititatif sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-

kata, laporan terperinci dari pandangan responden, dan melakukan

study pada situasi yang alami5

Oleh karena itu penelitian ini untuk mendeskripsikan objek yang

diteliti dengan menggunakan narasi berdasarkan pada situasi yang alami

yang terjadi ketika penelitian yaitu menggambarkan bagaimana upaya

guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan

akhlak anak ADHD dengan kondisi yang terjadi dimana peneliti

menjadi instrumen kunci.

C. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam mengumpulkan dan memperoleh data peneliti mengamati

secara langsung proses pembelajaran di SD Sekolah Alam Bintaro

2 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002),

hlm 26. 3 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012), hlm. 5. 4 Juliansyah Noer, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), cet:, h. 33-34 5 Ibid., h.34.

36

peneliti mewawancarai kepala sekolah, 6 GPK, 5 anak ADHD, 3 anak

reguler. anak terdiagnosis ADHD (attention deficit hyperactivity

disorder) bernama RPB yang didampingi oleh ibu Suryani dan RAF

didampingi oleh ibu Yendri kelas 5 SD Ar Razi yang digabungkan

dengan anak reguler yang berjumlah 20 anak dan total keseluruhan

kelas 5 SD Ar-Razi berjumlah 22 anak, dan anak bernama AI

didampingi oleh ibu Sri Sulastri dan ANA didampingi oleh ibu Ulfa

Putri kelas 5 SD Az Zahrawi yang digabungkan dengan anak reguler

yang berjumlah 20 anak dan total keseluruhan kelas 5 Sd Az Zahrawi

berjumlah 22 anak, serta anak bernama DGA didampingi oleh bapak

Sapril kelas 2 SD Ibnu Rusyd yang digabungkan dengan anak reguler

yang berjumlah 23 anak dan total keseluruhan kelas 2 SD Ibnu Rusyd

berjumlah 24 anak. 3 anak reguler bernama FA di kelas 5 SD, AR di

kelas 5 SD, SY di kelas 5 SD.

Peneliti juga melihat proses pembelajaran bagaimana guru

pendamping tersebut mengarahkan anak yang terdiagnosa ADHD

(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) untuk berperilaku baik

terutama terhadap teman maupun terhadap guru di SD Sekolah Alam

Bintaro, dan mengetahui proses pembelajarannya. Dengan begitu

peneliti dapat mengetahui apa saja dan bagaimana upaya guru

pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak

anak ADHD di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro.

Sesuai dengan data yang diperlukan maka dalam penelitian ini

metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Observasi

Kunci keberhasilan observasi sebagai teknik pengumpulan

data sangat banyak ditentukan pengamat sendiri, sebab pengamat

melihat, mendengar, mencium, atau mendengarkan suatu objek

penelitian dan kemudian ia menyimpulkan dari apa yang diamati

itu. Pengamat adalah kunci keberhasilan dan ketepatan hasil

37

penelitian. Ialah yang memberi makna tentang apa yang diamatinya

dalam realitas dan dalam konteks yang alami (natural setting);

dialah yang bertanya, dan dia pulalah yang melihat bagaimana

hubungan antara satu aspek dengan aspek yang lain pada objek

yang diamatinya.6

Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan,

penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Observasi

berlangsung dalam proses pembelajaran anak di kelas, untuk

melihat upaya guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-

nilai pendidikan akhlak anak ADHD di sekolah berbasis inklusi di

SD Sekolah Alam Bintaro.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Observasi

Variable Kegiatan Guru

Pendamping Indikator

Pendidikan akhlak

anak ADHD

Pra pelajaran

Kesiapan guru

pendamping

Kesiapan anak ADHD

Membuka pelajaran

Mengajarkan anak

ADHD melakukan

pembiasaan

Apersepsi

Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang

lebih mudah

disampaikan pada anak

ADHD

Penguasaan materi Menguasai materi

6 A. Muri Yusuf, Metode penelitian (Jakarta; Pranadamedia Group,2014) hal.384.

38

Mengaitkan dengan

materi lain yang

Relevan

Metode pembelajaran

Pelaksanaan

pembelajaran

Komunikatif

Respon peserta didik

Aktivitas belajar

Hasil belajar

Manfaat media dan

sumber belajar Menarik

Interaksi dalam

pembelajaran

Pembelajaran suasana

yang menyenangkan

Penggunaan Bahasa

Menggunakan bahasa

yang dapat dimengerti

anak ADHD

Penutup

Menyimpulkan dengan

bahasa yang lebih

mudah dimengerti anak

ADHD

Ditutup dengan doa

2. Wawancara

Selain observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam

prosedur pengumpulan data, peneliti juga melakukan wawancara

yang ditunjukkan kepada Kepala Sekolah, Guru pendamping

Khusus, dan Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) serta anak reguler di SD Sekolah Alam Bintaro.

39

Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat

digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana

dapat dikatakan bahwa wawancara (interview) adalah suatu

kejadian atau proses interaksi antara pewawancara (interviewer)

dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai (interviewee)

melalui komunikasi langsung. Dapat pula dikatakan bahwa

wawancara merupakan percakapan tatap muka (face to face) antara

pewawancara dengan sumber informasi, di mana pewawancara

bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti dan telah

dirancang sebelumnya.7

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara

Variabel Aspek Indikator Sumber

Pendidikan

Akhlak

Terhadap

Sesama

Manusia

Profil Sekolah

Latar belakang

berdirinya sekolah

Kepala

Sekolah

Tujuan khusus yang hendak

dicapai

Program yang

ditawarkan

Kurikulum Kurikulum yang

digunakan

SDM Sekolah

Jumlah guru

Jumlah murid

7 A. Muri Yusuf, Metode penelitian (Jakarta; PRANADA MEDIA GROUP,2014),

hal.372.

40

Penanaman

Akhlak

Sejak kapan menjabat

sebagai guru pendamping

khusus di SD Sekolah Alam

Bintaro?

Guru

Pendamping

Khusus

Upaya apa yang dilakukan

guru pendamping khusus

dalam pengenalan akhlak

anak ADHD?

Metode apa yang dilakukan

guru pendamping khusus

dalam menanamkan akhlak

anak ADHD?

Adakah peran dari pihak

lain dalam menanamkan

akhlak anak ADHD di SD

Sekolah Alam Bintaro?

Apa saja kendala yang

dihadapi dalam

menanamkan akhlak anak

ADHD?

Apakah ada perlakuan

bullying dari anak reguler

terhadap anak ADHD di

kelas?

41

Apakah anak dengan

ADHD

mengimplementasikan

dengan baik nilai-nilai

akhlak yang sudah

diberikan?

Apa solusi yang diberikan

guru pendamping khusus

dalam menanamkan akhlak

anak ADHD yang

bermasalah?

Akhlak anak

ADHD

(Attention

Deficit

Hyperactivity

Disorder)

Penanaman

akhlak terhadap

guru pada anak

ADHD

(Attention

Deficit

Hyperactivity

Disorder)

Menjawab salam

Anak

ADHD

Duduk tenang

dan bersikap sopan

Berbicara dan

berbahasa yang baik

42

Peduli

Saling tolong menolong

Penanaman

akhlak terhadap

teman anak

ADHD

(Attention

Deficit

Hyperactivity

isorder) di SD

Sekolah Alam

Bintaro

Apakah kamu tau apa itu

bullying?

Anak

Reguler

Apakah kamu pernah

mengejek temanmu yang

berkebutuhan khusus

(ADHD) di sekolah?

Apakah kamu pernah

melihat ada anak yang

mengejek anak yang

berkebutuhan khusus

(ADHD) di Sekolah?

Apa yang kamu lakukan jika

ada anak yang di bully di

Sekolah?

Adakah hukuman dari guru

atau sekolah jika ada yang

membully?

43

Penanaman

akhlak terhadap

diri sendiri pada

anak ADHD

(Attention

Deficit

Hyperactivity

Disorder) di SD

Sekolah Alam

Bintaro

Berbuat dan berkata jujur

Anak

ADHD

Sabar

Mudah memaafkan

Penanaman

akhlak terhadap

lingkungan pada

anak ADHD

(Attention

Deficit

Hyperactivity

Disorder) di SD

Sekolah Alam

Bintaro

Menjaga kebersihan

lingkungan sekolah dan

sekitarnya

Ikut membantu

membersihkan lingkungan

sekolah dan sekitarnya

3. Studi Dokumenter

Pada penelitian ini, peneliti memperoleh informasi dan

dokumen lain yang melengkapi. Dokumen yang dikumpulkan

diantaranya foto ketika kegiatan pembelajaran, catatan-catatan

ketika penelitian sedang berlangsung.

44

Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrumen Dokumentasi

No Indikator

1 Profil Sekolah Sekolah Alam Bintaro

2 Visi Misi Sekolah Sekolah Alam Bintaro

3 Struktur Organisasi SD Sekolah Alam Bintaro

4 Sarana dan prasarana

5 Data tenaga pendidik dan siswa

6 Dokumentasi kegiatan siswa

D. Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data

Untuk mendapatkan data yang lebih jelas, peneliti melakukan

penelitian secara langsung yaitu penelitian observasi di kelas. Data yang

didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumenter.

Observasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar upaya guru

pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak

anak ADHD di sekolah berbasis inklusi di SD Sekolah Alam Bintaro.

Data yang valid dapat diperoleh dengan melakukan uji

kredibilitas (validitas interval) terdapat data hasil penelitian sesuai

dengan prosedur uji kredibilitas data dalam penelitian kualitatif.

Pengujian kredibilitas diantaranya:

1. Perpanjangan keikutsertaan (PK)

Mengharuskan peneliti lebih lama di lapangan dan bertemu

serta berkomunikasi dengan lebih banyak orang, Ini dilakukan

bukan saja untuk meningkatkan keakraban, juga untuk

meningkatkan kualitas kepercayaan. Jika orang-orang yang diteliti

makin akrab dan percaya pada peneliti, maka apa pun yang hendak

digali lebih dalam akan didapatkan oleh peneliti.

45

Perpanjangan keikutsertaan, sebagaimana teknik

pemeriksaan keabsahan data yang lain, dilaksanakan jika data yang

terkumpul sudah sangat banyak, telah dianalisis, dan ada temuan

yang dapat dikategorikan. Dengan kata lain fokusnya sudah dapat

ditemukan, dapat dijelaskan dengan uraian yang rinci.

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan (KP) merupakan teknik yang

mengharuskan peneliti mencari temukan kedalaman. Karena itu

prinsip sempit dan dalam mesti diterapkan di sini. Peneliti

diharuskan untuk lebih fokus, melakukan pengamatan lebih rinci,

terus-menerus atau berkesinambungan sampai menemukan

penjelasan yang mendalam terhadap gejala atau fenomena yang

sangat menarik dan menonjol.

3. Triangulasi

Dalam bahasa sehari-hari triangulasi dikenal dengan istilah

cek dan ricek yaitu pengecekan data menggunakan beragam

sumber, teknik, dan waktu. Beragam sumber maksudnya digunakan

lebih dari satu sumber untuk memastikan apakah datanya benar

atau tidak. Beragam teknik berarti penggunaan berbagai cara secara

bergantian untuk memastikan apakah datanya memang benar.

Cara yang digunakan adalah wawancara, pengamatan, dan

analisis dokumen. Beragam waktu berarti memeriksa keterangan

dari sumber yang sama pada waktu yang berbeda pagi, siang, sore,

atau malam. Juga berarti membandingkan penjelasan sumber ketika

ia diajak bicara berdua dengan peneliti dan saat ia berbicara di

depan publik tentang topik yang sama.

4. Analisis kasus negatif

Analisis kasus negatif adalah upaya untuk mencari kasus

yang tidak sama atau tidak sejalan bahkan bertentangan dengan

arus utama informasi sebagai pembanding. Dalam penelitian

kualitatif ini merupakan teknik yang sangat berguna karena

46

memberi kesadaran pada peneliti untuk tidak sembarangan

membuat kesimpulan.

5. Pengecekan/ Diskusi teman sejawat

Dalam penelitian kualitatif pengecekan/diskusi dengan

teman sejawat ini penting dilakukan justru karena instrumen

penelitiannya adalah peneliti sendiri.

6. Pengecekan Anggota

Peneliti melakukan pengecekan kepada orang-orang yang

diamati dan diwawancarai. Mereka tentu saja boleh

mempersoalkan, mengkritik dan memberikan masukan kepada

peneliti.

7. Menggunakan kecukupan Referensi

Kecukupan referensi mengacu ke ketersediaan pendukung

untuk membuktikan data yang telah dikumpulkan peneliti

menggunakan perekam suara, perekam gambar (handycam),

kamera foto. Alat pendukung atau alat bantu ini penting artinya

untuk pengecekan anggota, membantu peneliti membuat laporan

yang lengkap, dan bukti kepada pihak lain bahwa penelitian

memang telah dilakukan. Kesemuanya merupakan bukti-bukti fisik

yang bisa dilihat oleh siapa pun.8

E. Analisis Data

1. Pengertian

pengertian analisis data sebagai “upaya mencari dan menata

secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya

untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang

diteliti dan menyajikan sebagai temuan bagi orang lain, sedangkan

untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan

dengan berupaya mencari makna”.

8 Nusa Putera, Penelitian Kualitatif: Proses & Aplikasi (Jakarta; PT Indeks, 2011),

hal. 168.

47

Dari pengertian itu, tersirat beberapa hal yang perlu di garis

bawahi, yaitu (a) upaya mencari data adalah proses lapangan

dengan berbagai persiapan lapangan tentunya, (b) menata secara

sistematis hasil temuan di lapangan, (d) mencari makna, pencarian

makna secara terus-menerus sampai tidak ada lagi makna lain yang

memalingkannya, di sini perlunya peningkatan pemahaman bagi

peneliti terhadap kejadian atau kasus yang terjadi.9

2. Proses Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan

data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah

melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila

jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum

memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi,

sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel.

9 Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif” jurnal Alhadharah, Vol.17 No.33 2018

hal.84.

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil SD Sekolah Alam Bintaro

1. Identitas Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro

a. Nama Sekolah : Sekolah Sekolah Alam Bintaro

b. Alamat : Jalan Pondok Pucung Raya No. 88 RT.01,

RW.01 Pondok Aren, BIntaro Sektor IX,

Tangerang Selatan Banten. 15229

c. Telepon : 021-745 2888

d. HP : 08176402888

e. Website : www.sekolahalambintaro.sch.id

f. Email : [email protected]

Nama dan konsep SD Sekolah Alam Bintaro digagas oleh bapak

Lendo Lenovo pada tahun 1998. Penggunaan nama sekolah alam bukan

sekadar istilah generik yang dilekatkan pada model sekolah berbasis

alam. Namun lebih dari itu, Sekolah Alam adalah nama merek (brand)

yang penggunaanya harus seizin penggagas sekolah alam. Yayasan Amal

Insani secara resmi menggunakan nama Sekolah Alam Bintaro, dengan

sepengetahuan dan persetujuan bapak Lendo Lenovo.

Bermula dari keinginan untuk berkontribusi untuk mendidik

generasi pemimpin di masa depan, Yayasan Amal Insani Bintaro

mendirikan Sekolah Alam Bintaro bertepat pada Tahun 2009. Dan

menempati lahan seluas 9 hektar2 yang berlokasi di Jalan Pondok Pucung

Raya No.88 RT.01, RW. 01 Pondok Aren, Bintaro Sektor IX, Tangerang

Selatan Banten.

1 Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Brosur Sekolah Alam Bintaro, Sumber: kepala

Sekolah SD Sekolah alam Bintaro, Selasa, 4 Januari 2022, jam 07.30 WIB. 2 Pada tahun 2020 hanya 1.3 hektar kemudian pada tahun 2021 diperluas dibagian

belakang sekolah sehingga total keseluruhan lahan SD Sekolah Alam Bintaro sebanyak 9 hektar.

49

Konsep Sekolah Alam Bintaro mengintegrasikan empat pilar

pendidikan yang diyakini menjadi faktor kunci keunggulan umat

manusia, yaitu pilar akhlaqul karimah dan islamika, logika ilmu

pengetahuan, kepemimpinan (leadership), bisnis (entrepreneurship).3

Gambar 4.1 Suasana SD Sekolah Alam Bintaro

2. Visi dan Misi SD Sekolah Alam Bintaro

a. Visi SD Sekolah Alam Bintaro

Adapun visi dari SD Sekolah Alam Bintaro ialah “Menjadi

sekolah pencetak pemimpin yang berkarakter Rabbani dengan

mengembangkan metode pendidikan yang bersandarkan pada alam

dan potensi lokal”

b. Misi SD Sekolah Alam Bintaro

1) Membangun generasi yang berkarakter saleh, cerdas dan

mandiri

3 Pada tahun 2021 terdapat 4 pilar pendidikan, yaitu: akhlaqul karimah dan islamika,

logika ilmu pengetahuan, kepemimpinan (leadership), bisnis (entrepreneurship). Yang sesuai

dengan brosur SD Sekolah Alam terbaru 2021.

50

2) Menumbuhkembangkan jiwa pembelajar dan jiwa

kepemimpinan yang berwawasan global

3) Mengembangkan komunitas yang cinta dan peduli akan

konservasi alam dan lingkungan hidup.4

3. Struktur Organisasi

Sekolah Alam Bintaro merupakan lembaga pendidikan yang

berada di bawah Yayasan Amal insani Bintaro. Adapun struktur

organisasi SD Sekolah Alam Bintaro adalah sebagai berikut:5

4 Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Buku Panduan Orang Tua Murid, tahun pelajaran

2021/2022, Sumber: Kepala Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro, Selasa, 4 Januari, Jam 08.00

WIB., h. 2. 5 Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Struktur Organisasi SD Sekolah Alam Bintaro,

Sumber: Kepala SD Sekolah Alam Bintaro, Selasa, 4 Januari, Jam 08.00 WIB.

51

SISWA

Gambar 4.2 Struktur Organisasi SD Sekolah Alam Bintaro

Yayasan Amal Insani Bintaro

Gunawan MT

Direktur

dr. Rakhmi Noferly

Kepala Sekolah SD

Irwan Royanshyah, S.Esy

Wakasek Kurikulum 2

Iwe Mantika, S.Pd

Wakasek Kurikulum 1

Hanung Candra, S.Si

Kepala Sekolah

PAUD

Kepala Sekolah

SMP

Wakasek Kesiswaan

Ipah Musripah, S.Pd

Guru

SD

Kelas

3

Guru BK &

Inklusi

Pustakawan

Ekskul

UKS

Guru

SD

Kelas

2

Guru

SD

Kelas

1

Guru PAI

Guru

Penjaskes

Guru BTQ

Guru

Komputer

Guru

Green Lab

Guru

Scouting

Guru

SD

Kelas

5

Guru

SD

Kelas

6

Guru

SD

Kelas

4

52

Berdasarkan struktur organisasi SD Sekolah Alam Bintaro di atas, khusus

untuk SD Sekolah Alam Bintaro dapat diketahui bahwa SD Sekolah

Alam Bintaro yang dipimpin oleh Bapak Irwan Royansyah, S.Esy selaku

kepala sekolah. Kepala sekolah SD Sekolah Alam Bintaro mempunyai

tiga wakil yaitu wakil kepala sekolah (wakasek) kurikulum 1, wakil

kepala sekolah (wakasek) kurikulum 2 dan wakil kepala sekolah

(wakasek) kesiswaan. Di mana setiap wakasek mempunyai anggota

masing-masing. Wakasek kurikulum 1 menangani guru SD kelas 1

sampai guru SD kelas 3. Wakasek kurikulum 2 menangani guru SD

Kelas 4 sampai guru SD kelas 6. Untuk guru mata pelajaran (PAI,

Penjaskes, BTQ, Komputer, Green Lab, Dan Outbond Scouting)

ditangani bersama-sama antara wakasek kurikulum 1 dan wakasek

kurikulum 2. Wakasek kesiswaan menangani bimbingan konseling dan

inklusi, guru ekskul, perpustakaan dan UKS.

4. Data guru dan Peserta Didik.

a. Guru

Guru merupakan ujung tombak dalam proses belajar

mengajar di sekolah. Baik buruknya sekolah dan peserta didik dapat

dilihat dari kinerja guru yang ada di sekolah. Guru sepatutnya tidak

hanya baik dari segi keilmuan (kognitif) tetapi juga harus baik dari

segi afektif (sikap) dan psikomotorik (skill). Sehingga bisa menjadi

contoh atau teladan yang baik bagi peserta didik.

Adapun guru-guru di SD Sekolah Alam Bintaro sendiri

mempunyai guru-guru yang memadai. Pada tahun ajaran 2021/2022

secara keseluruhan sebanyak 73 guru yang dapat dilihat pada tabel

berikut:6

6 Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Data Guru SD Sekolah Alam Bintaro T/P 2021/2022,

Sumber: Kepala SD Sekolah Alam Bintaro, Selasa, 4 januari 2022, jam 08.00 WIB.

53

45

5

23

Guru

SarjanaPendidikan

Sarjana NonPendidikan

Non Gelar

Tabel 4.1 Data Guru SD Sekolah Alam Bintaro

No Bidang Jumlah

1 Kepala Sekolah 1

2 Tata Usaha 2

3 Wakasek Kurikulum 2

4 Wakasek Kesiswaan 1

5 Guru Kelas 38

6 Guru PAI 1

7 Guru Qiroati 1

8 Guru Green Lab 2

9 Guru Out Bond 5

10 Guru Bk dan Inklusi 19

11 Pustakawan 1

TOTAL 73

Gambar 4.3 Data Guru SD Sekolah Alam Bintaro

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa SD

Sekolah Alam Bintaro sudah memadai di mana jabatan-jabatan di

sekolah mempunyai guru tersendiri. Untuk jabatan guru kelas (wali

kelas) di mana setiap tingkatan kelas mempunyai 2-3 kelas di mana

54

setiap kelas tidak lebih dari 24 peserta didik dan setiap kelas

mempunyai 2 wali kelas. Hal ini sangat efektif sehingga akan

memudahkan guru dalam mengontrol peserta didik. Setiap wali kelas

mengampu 4-5 mata pelajaran.

Guru-guru SD Sekolah Alam Bintaro merupakan guru dengan

latar belakang pendidikan yang beragam akan tetapi, kebanyakan

guru SD Sekolah Alam Bintaro merupakan lulusan sarjana

pendidikan yang linear dengan tugasnya sebagai guru atau pendidik

dengan jumlah sebanyak 45 guru. Non pendidikan sebanyak 23 guru

dan non gelar sebanyak 5 guru.

Terdapat beberapa guru non gelar di SD Sekolah Alam

Bintaro akan tetapi karena guru-guru tersebut mempunyai keahlian

untuk mengajar peserta didik maka guru-guru tersebut diperbolehkan

mengajar di SD Sekolah Alam Bintaro.

b. Peserta Didik

Merupakan objek pendidikan di mana tempat guru

mentransferkan ilmunya. Peserta didik merupakan aset berharga

yang dimiliki sekolah sehingga harus dijaga dan dididik dengan baik

agar menjadi orang yang berguna baik bagi dirinya dan orang lain.

Gambar 4.4 Peserta Didik SD Sekolah Alam Bintaro

55

Adapun total peserta didik pada tahun ajaran 2021/2022

sebanyak 420 peserta didik yang dapat dilihat pada tabel berikut:7

Tabel 4.2 Data Peserta Didik SD Sekolah Alam Bintaro

No Nama Kelas L P Jml Jumlah

Siswa

Jumlah

Guru

1 SD 1 Al Mas’udi 15 9 24

SD 1 96

2

2 SD 1 Al Batani 17 7 24 2

3 SD 1 Khawarizmi 15 9 24 2

4 SD 1 Al Ghozali 15 9 24 2

5 SD 2 Ibnu Khaldun 15 9 24

SD 2 72

2

6 SD 2 ibnu Haitam 16 8 24 2

7 SD 2 Ibnu Rusyd 16 8 24 2

8 SD 3 Ibnu Batutah 14 10 24

SD 3 72

2

9 SD 3 Ibnu Sina 13 11 24 2

10 SD 3 Ibnu Nafis 14 10 24 2

11 SD 4 Al Khayyam 15 9 24

SD 4 72

2

12 SD 4 Al Biruni 17 7 24 2

13 SD 4 Ibnu Firnas 16 8 24 2

14 SD 5 Ar Razi 12 10 22

SD 5 66

2

15 SD 5 Al Kindi 13 9 22 2

16 SD 5 Az Zahrawi 11 11 22 2

17 SD 6 Adz Dzahabi 12 9 21 SD 6 42

2

18 SD 6 Al Jazari 14 7 21 2

Jumlah Keseluruhan 269 154 420 Jml 420 36

7 Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Data Peserta Didik SD Sekolah Alam Bintaro T.P

2021/2022, Sumber Kepala Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro, Selasa, 4 Januari 2022, Jam 10.00

WIB.

56

5. Fasilitas Belajar Mengajar

Fasilitas belajar mengajar merupakan salah satu faktor terpenting

dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dengan

fasilitas yang memadai akan meningkatkan motivasi baik guru maupun

siswa serta proses kegiatan di dalam belajar mengajar. Adapun fasilitas

belajar mengajar di SD Sekolah Alam Bintaro adalah sebagai berikut:8

a. Luas tanah 13.000 M2

Luas tanah dengan ukuran 13.000M2

inilah di mana berdiri

SD Sekolah Alam Bintaro dengan semua fasilitas yang ada di

dalamnya.

b. Saung kelas

Saung kelas merupakan tempat utama guru kelas dan guru

pendamping khusus serta peserta didik melakukan proses kegiatan

belajar mengajar di dalamnya. disebut saung kelas karena

mempunyai keunikan tersendiri dari kelas-kelas pada umumnya. Di

mana dinding kelasnya bukanlah dari batu dan semen tetapi

menggunakan bambu dan kayu sehingga menciptakan suasana yang

nyaman bersama dengan alam.

c. Ruang perpustakaan

Merupakan tempat yang sering dikunjungi peserta didik untuk

membaca buku-buku yang ada di perpustakaan.

d. Ruang IT

Merupakan tempat di mana peserta didik belajar pelajaran

komputer.

e. Lahan playground

Merupakan lahan tempat bermain peserta didik ketika waktu

free play. Di mana terdapat seperti ayunan, seluncuran, bak pasir dan

lain sebagainya.

8 Dokumen Sekolah, Brosur Sekolah Alam Bintaro, sumber: Kepala Sekolah SD Sekolah

Alam Bintaro, Selasa, 4 Januari 2022, jam 09:00 WIB.

57

f. Lahan kebun dan ternak

Merupakan tempat di mana peserta didik mempraktikkan

secara langsung bercocok tanam dan beternak.

g. Fasilitas outbound

Fasilitas ini adalah sebagai penunjang untuk melatih

kemandirian, kerja sama, dan keberanian. Dalam fasilitas ini

disediakan alat-alat yang akan digunakan ketika outbond, seperti

kegiatan flying fox, dan climbing wall.

h. Lapangan futsal atau basket

SD Sekolah Alam Bintaro memiliki fasilitas lapangan futsal

dan basket di mana fasilitas ini merupakan fasilitas untuk penunjang

olahraga.

i. Green lab

Green Lab merupakan sarana atau fasilitas belajar mengajar

untuk edukasi dan memupuk kepedulian anak menjaga lingkungan.

6. Peraturan dan Sanksi SD Sekolah Alam Bintaro kepada Peserta Didik

a. Peraturan

Peraturan sekolah merupakan seperangkat aturan yang dibuat

oleh sekolah yang menjadi pedoman dan harus ditaati dan

dilaksanakan. Sebagai pedoman yang harus ditaati dan dilaksanakan,

peraturan diharapkan menjadi pengawal dalam bertingkah laku

peserta didik ketika di sekolah. Dengan menjalankan peraturan

sekolah yang ada dengan baik akan menjadikan suasana sekolah

yang harmonis, aman dan nyaman sehingga proses kegiatan belajar

mengajar dapat berjalan dengan lancar. Adapun peraturan-peraturan

yang diterapkan Sekolah Alam Bintaro kepada peserta didiknya,

yaitu:9

9 Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Buku Panduan Orang Tua Murid, Tahun pelajaran

2021/2022, Sumber Kepala Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro, Selasa, 4 Januari, Jam 9.00 WIB.,

h. 4.

58

1) Sejak datang hingga pulang sekolah

Pada peraturan ini terdapat 15 poin yang harus dipatuhi

oleh peserta didik sejak datang hingga pulang sekolah. Inti pada

peraturan ini yaitu di mana peserta didik diwajibkan untuk

datang dan pulang sekolah tepat waktu, bertingkah laku baik,

dan menjalankan ibadah selama berada di sekolah.

2) Dalam berpakaian

Dalam hal berpakaian sekolah alam tidak mewajibkan

peserta didik untuk menggunakan seragam seperti sekolah-

sekolah pada umumnya. Peserta didik diberi kebebasan dalam

berpakaian dengan syarat sopan, dan sesuai dengan syariat

islam. Hal ini dilakukan agar peserta didik merasa senang untuk

datang ke sekolah.

3) Dalam hal jajanan dan makanan

Pada peraturan ini peserta didik dibiasakan untuk makan

dan minum sesuai dengan adab islam seperti berdoa, duduk,

makan dengan tangan kanan. Peserta didik juga tidak dibiasakan

untuk mengkonsumsi makanan instan, makanan yang

mengandung bahan pengawet, penyedap rasa dan pewarna. Hal

ini dilakukan untuk menghindari peserta didik dari hal-hal yang

tidak diinginkan seperti sakit. Sehingga, dalam hal jajan peserta

didik diwajibkan membawa bekal dari rumah masing-masing.

4) Dalam hal kebersihan dan konservasi alam

Pada peraturan ini peserta didik dibiasakan untuk terlihat

bersih setelah beraktivitas, ketika melaksanakan shalat dan

menjaga kebersihan sekolah. Selain itu, peserta didik tidak

dibolehkan mencoret dan merusak fasilitas sekolah termasuk

tidak boleh merusak tanaman dan melukai hewan/ternak. Pada

dasarnya sekolah menginginkan agar peserta didik tidak

merugikan diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar.

59

Dengan adanya peraturan-peraturan yang dibuat oleh Sekolah

Alam Bintaro diharapkan peserta didik dapat mengikuti dan mentaati

peraturan yang ada hal ini dalam rangka mendidik, menertibkan, dan

mendisiplinkan peserta didik. Karena pada dasarnya peraturan-

peraturan dibuat untuk melatih peserta didik dan sebagai bentuk

kepedulian sekolah untuk kebaikan peserta didik yang bertujuan

untuk membantu sekolah dalam mencapai tujuan sekolah.

b. Sanksi

Sanksi merupakan hukuman yang diberikan karena

melanggar peraturan yang ada. Sanksi dalam konteksnya dengan

sekolah berarti hukuman yang diberikan kepada seseorang atau

sekelompok orang dikarenakan tingkah lakunya yang melanggar

peraturan yang ada di sekolah. Adapun sanksi yang diberikan

sekolah alam kepada peserta didiknya yang melanggar peraturan

terdiri dari beberapa tahap yaitu:

1) Mendapat peringatan lisan pertama, kedua, dan ketiga;

2) Mendapat kartu peringatan pertama, kedua, dan ketiga;

3) Ditempatkan di kelas lain pada jangka waktu tertentu (10 menit -

1 hari);

4) Menghadap kepala sekolah untuk membahas sanksi lanjutan;

5) Bersama orang tua menghadap kepala sekolah/ direktur sekolah

untuk membahas sanksi skors;

6) Dikeluarkan dari sekolah bagi murid yang masih melakukan

pelanggaran tata tertib setelah dua kali mendapatkan skors.

Dengan diberikannya sanksi kepada peserta didik yang

melanggar aturan diharapkan dapat memberikan efek jerah dan

bersalah kepada peserta didik sehingga peserta didik tidak

melakukan pelanggaran kembali.

60

B. Hasil penelitian

1. Akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) di

sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro

Sebagai orang tua kedua bagi anak ADHD di sekolah, kepala

sekolah, guru-guru dan pihak lain harus mencontohkan perilaku dan

sikap yang baik kepada anak tersebut. Di sekolah juga tidak cukup hanya

menyampaikan pesan dan teori saja terkait akhlak anak, tetapi langsung

dengan praktik yang dilakukan oleh guru pendamping khusus dan pihak

lain di sekolah. Peneliti menilai perilaku anak ADHD dalam 4 aspek

yaitu:

a. Akhlak anak ADHD terhadap guru

Akhlak anak ADHD kepada guru yaitu seperti mengucap dan

menjawab salam, duduk tenang, berbicara serta berbahasa yang baik.

Akhlak anak ADHD kepada guru telah diatur sekolah, yaitu setiap

kali bertemu dengan guru anak ADHD diharuskan untuk mengucap

salam dan ketika masuk ke ruang guru pun anak ADHD sudah

terbiasa berperilaku baik sopan santun dan mengucapkan salam.

Menurut pernyataan salah satu anak ADHD yang bernama

ANA, “Di sekolah sangat diperhatikan tentang akhlak, terutama

akhlak kepada guru, kepada kepala sekolah dan pihak lain yang ada

di lingkungan sekolah, yang diwajibkan adalah menjawab salam dan

sopan”. 10

b. Akhlak anak ADHD terhadap teman

Akhlak anak ADHD kepada temannya dalam hal ini meliputi

sikap peduli, tolong menolong, berbicara dan berbahasa yang baik.

Anak ADHD mempunyai sikap peduli terhadap temannya membantu

temannya jika sedang mengalami kesulitan dan saling mengingatkan

yang benar jika melakukan kesalahan.

10

ANA (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara. 6

Januari 2022.

61

Walaupun anak ADHD terkadang masih kesulitan dalam

berperilaku yang baik seperti mengganggu dan berbicara kasar,

tetapi di sini guru pendamping khusus selalu sabar dan

mengingatkan terkait perilaku yang baik pada anak ADHD tersebut.

Menurut Ibu Ulfa Putri salah satu guru pendamping khusus di

SD Sekolah Alam Bintaro mengatakan, “Terkadang ada beberapa

anak reguler yang mengejek (bullying) anak ADHD, hal itu

dikarenakan anak ADHD berbeda dengan mereka seperti perilaku

tidak bisa diam, berteriak sendiri, gerakan berulang-ulang dan

berkata kasar di kelas”.11

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ibu Suryani selaku guru

pendamping khusus, “Perilaku Bullying dengan cara mentertawakan,

menghina dan mengejek terkadang dilakukan oleh anak reguler

terhadap anak ADHD apalagi kalau tidak ada guru yang melihat”12

Hal tersebut juga dikatakan oleh Ibu Yendri, “Ada tetapi

Jarang adanya bullying karena kita sebagai guru pendamping khusus

selalu mendampingi dan mengawasi anak ADHD yang didampingi

dan jika ada yang perilaku yang menjurus ke arah bullying seperti

menertawakan anak ADHD tersebut kita sebagai guru pendamping

harus sigap mengingatkan dan kalau perlu memberikan hukuman

karena perlakuan tersebut kurang baik”.13

Adapun peneliti juga melakukan wawancara dengan FA salah

satu anak reguler menurutnya , ”Bullying adalah tindakan mengejek

dan menghina orang lain dengan sengaja yang terkadang dilakukan

sendiri atau beramai-ramai. Bullying yang terjadi bersifat ejekan

11

Ulfa Putri (Guru Pendamping Khusus SD sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara,

6 Januari 2022. 12

Suryani (Guru Pendamping Khusus SD sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6

Januari 2022. 13

Yendri (Guru Pendamping Khusus SD sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6

Januari 2022.

62

terhadap bentuk fisik/verbal maka siswa tersebut akan menjadi

korban bullying”.14

Kemudian dikatakan oleh SY menurutnya “Bullying adalah

tindakan kurang baik seperti mengatai teman dengan kata-kata yang

kasar atau kurang baik itu semua membuat terjadinya pertengkaran

dan tidak sepantasnya untuk dicontoh.15

Kemudian hal itu ditambahkan lagi oleh AR salah satu anak

reguler lain, “Terkadang aku melihat ada anak yang berkelahi yang

disebabkan oleh saling mengejek satu sama lainnya yang

menyebabkan dikenakannya hukuman/sanksi bagi yang membully

dan yang diejek menangis lalu mengejek balik”.16

Hal ini juga dikatakan oleh SY anak reguler lainnya

mengatakan, “Aku pernah mengejek teman di kelas karena dia suka

berteriak dan berlari-lari sehingga aku tidak bisa fokus belajar hal itu

sangat mengganggu, karena ejekan itu aku dihukum lalu disuruh

untuk minta maaf”17

c. Akhlak anak ADHD terhadap lingkungan

Akhlak anak ADHD kepada lingkungan dalam hal ini

meliputi menjaga kebersihan serta ikut membantu membersihkan

lingkungan sekolah dan sekitarnya. Menurut pernyataan salah satu

anak ADHD yang bernama ANA, “Di SD Sekolah Alam Bintaro

sering dicontohkan oleh guru Pendampingnya untuk selalu menjaga

14

FA (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara. 23 Mei

2022. 15 SY (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara. 6

Januari 2022. 16 AR (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara. 23 Mei

2022. 17

SY (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara. 6

Januari 2022.

63

kebersihan seperti membuang sampah pada tempatnya, dan di hari

Jum’at ada kegiatan bersih-bersih”.18

2. Kendala guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai

pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro

Guru pendamping khusus memiliki beberapa kendala yang dialami

dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlaknya kepada anak ADHD

seperti yang dikatakan oleh guru pendamping khusus ibu Suryani bahwa

“Umumnya kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak

ADHD yaitu sering tidak fokus dan terlupa, sehingga guru pendamping

harus berulang kali dalam menerapkan akhlak kepada mereka”.19

Hasil wawancara ini juga sejalan dengan pendapat guru

pendamping khusus ibu Sri Sulastri bahwa “Anak ADHD Konsentrasinya

masih teralihkan, jadi harus ada usaha lebih dan terus memberi pengertian

kepada anak agar fokus dengan apa yang sedang dipelajari, sehingga anak

kembali konsentrasi ke pelajaran. Tetapi itu semua akan teralihkan

kembali dengan sesuatu, maka tugas guru yaitu dengan diingatkannya

anak secara terus-menerus dan diberikan arahan berulang-ulang supaya

anak fokus kembali”.20

Hal ini juga dirasakan oleh guru pendamping khusus Ibu Ulfa

Putri bahwa “Mood dan konsisten anak ADHD sering berubah. Jadi

kendala yang sering dihadapi anak ADHD yaitu sering bermasalah dari

segi fokus dan konsentrasinya, karena fokus nya kerap sekali buyar dan

kita sebagai guru pendampingnya harus ekstra sabar jika anak tersebut

mulai pecah fokusnya seperti tidak duduk tenang dan mengganggu

temannya di kelas kita ingatkan kembali secara terus-menerus agar anak

18

ANA (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil wawancara. 6

Januari 2022. 19

Suryani (Guru Pendamping Khusus SD sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6

Januari 2022. 20

Sri Sulastri (Guru Pendamping Khusus SD sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6

Januari 2022.

64

fokus kembali dan selalu kita awasi serta berikan contoh yang baik atau

bagusnya seperti apa sehingga anak tersebut terbiasa untuk berakhlak

yang baik jika kita sebagai guru pendamping khusus mengingatkan terkait

akhlak mereka”.21

Dari hasil observasi peneliti menyimpulkan anak ADHD mudah

sekali teralihkan fokus dan konsentrasinya untuk itu guru pendamping

khusus memiliki peran yang penting untuk mengingatkan segala hal

terkait perilaku yang baik dan guru pendamping khusus akan selalu

mengingatkan anak ADHD untuk fokus kembali.22

3. Upaya guru pendampingan khusus dalam menanamkan nilai-nilai

pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro.

a. Bentuk upaya guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai

pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder)

Perlu diketahui bawah guru pembimbing khusus mempunyai

peran penting dalam penanamkan nilai-nilai akhlak, baik melalui

pendidikan yang sifatnya umum maupun pendidikan agama untuk

anak berkebutuhan khusus. Depdiknas dalam jurnal konseling

mengatakan bahwa guru pembimbing khusus berperan serta secara

aktif di sekolah inklusi, dengan memposisikan diri sebagai guru

pembimbing khusus bekerjasama dengan guru lain untuk mengatasi

perilaku siswa yang kurang baik atau mengganggu.23

Upaya guru pembimbing khusus sangat diperlukan untuk

menanamkan akhlak pada anak berkebutuhan khusus, karena secara

psikis sikap anak yang berkelainan memang kurang baik sehingga

21

Ulfa Putri (Guru Pendamping Khusus SD sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6

Januari 2022. 22

Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-

11.00 WIB. 23

Tyas Martika Anggriani, “Kompetensi Guru Pendamping Siswa ABK di Sekolah

Dasar”, dalam Jurnal Konseling GUSJINGAN, Vol. 2, No. 2, Juni-Desember, 2016, hlm. 160

65

perlu diupayakan supaya anak berkebutuhan khusus mempunyai sikap

yang baik.24

Oleh sebab itu maka peran guru pembimbing khusus

dianggap penting dalam penanaman akhlak pada anak ADHD

(Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

Guru pembimbing khusus mempunyai peran aktif dalam

penanaman nilai-nilai akhlak, karena guru pembimbing khusus

menjalankan hak dan kewajiban seorang guru pembimbing khusus,

salah satunya adalah memberikan bimbingan dan pendampingan

kepada anak berkebutuhan khusus secara terus menerus. Soekanto

mengatakan bahwa peran aktif adalah peran yang dilakukan seseorang

secara absolut atau selalu aktif yang dilakukan seseorang di dalam

organisasi.25

Menghadapi anak berkebutuhan khusus bukanlah hal yang

mudah, oleh sebab itu guru pembimbing khusus di SD Sekolah Alam

Bintaro harus memiliki memiliki karakter seperti sabar, adil, tidak

membeda-bedakan anak berkebutuhan khusus, ramah, penuh

perhatian dan kasih sayang. Sesuai dengan pernyataan Sukmadinata

bahwa guru pembimbing khusus harus memiliki karakteristik seperti

sabar, perhatian dan kasih sayang, ramah, toleransi, adil, dan

menghargai anak. 26

b. Materi pembelajaran

Peneliti mengamati ketika guru pendamping khusus masuk

kelas pada saat pembelajaran. Di dalam satu kelas guru pendamping

khusus selalu mendampingi anak ADHD serta ikut pembelajaran

bersama guru kelas dan anak reguler lainnya. Tugas guru kelas yaitu

mengajar untuk semua anak didik sedangkan guru pendamping khusus

tugasnya menemani anak ADHD yang didampingi di dalam kelas.

24

Mohammad Efendi, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2006), hlm. 26 25

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm.

212-213 26

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 49

66

Sebelum pembelajaran dimulai, terlebih dahulu guru

pendamping khusus mempersiapkan kesiapan dari anak ADHD untuk

pembacaan asma’ul khusna dan menjawab salam dari guru kelas,

kemudian ketika guru kelas sedang menanyakan kabar dan absen di

kelas guru pendamping khusus juga menyiapkan anak ADHD untuk

menjawab hadir ketika sedang diabsen, lalu mengarahkan anak ADHD

untuk bisa fokus pada pelajaran agar tidak teralihkan ke yang lain

seperti mengganggu temannya di kelas.27

Sebelum masuk ke pembahasan materi, guru pendamping

khusus terlebih dahulu memberikan kata-kata semangat kepada anak

ADHD yang di dampingi. Selain itu ketika guru kelas sedang

menyampaikan pesan dan kisah-kisah inspiratif terkait tema yang akan

dibahas guru pendamping khusus juga menjelaskan kembali pada anak

ADHD yang ia dampingi dengan bahasa yang lebih mudah

dipahami.28

Materi pembelajaran di SD Sekolah Alam Bintaro yang peneliti

amati tidak menggunakan RPP maupun buku pedoman, untuk

kegiatan KBM sehari-hari penggunaan buku tulis juga digantikan

dengan scrap paper atau kertas bekas yang masih bisa digunakan dan

kertas HVS. Materi yang diberikan oleh guru pendamping khusus

menyesuaikan dengan kondisi dan tingkah laku anak ADHD.

Berikut ini adalah materi yang diberikan guru pendamping

khusus dalam penanaman nilai-nilai pendidikan akhlak terhadap

sesama manusia di SD Sekolah Alam Bintaro:29

1) Akhlak terhadap diri sendiri

Hasil penelitian menyatakan bahwa guru pendamping

khusus memberikan materi pemahaman tentang akhlak terhadap

diri sendiri supaya anak ADHD dapat memahami diri sendiri

diantaranya bersikap jujur dan dapat dipercaya dalam melakukan

27

Hasil Observasi di Dalam Kelas V, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-11.00 WIB. 28

Ibid. 29

Ibid.

67

segala sesuatu, dan tidak melakukan perbuatan yang dapat

membahayakan diri sendiri.30

Berdasarkan data di lapangan untuk menerapkan rasa

sabar, jujur dan sopan santun yaitu melalui kegiatan pembacaan

asma’ul khusna di pagi hari setiap akan memasuki kelas. Adanya

kegiatan asma’ul husna maka akan tertanam pada diri anak

ADHD rasa sopan dan hormat kepada guru, dengan mengantri

untuk bersalaman maka akan melatih anak supaya bersabar.

Kegiatan tersebut mampu mengubah mendisiplinkan anak ADHD

untuk ikut serta mengantri ketika bersalaman sehingga melatih

anak ADHD bersabar.31

2) Akhlak terhadap orang lain

Berdasarkan hasil penelitian bahwa guru pendamping

khusus memberikan materi tentang akhlak terhadap orang lain,

guru pendamping khusus khusus memberikan pemahaman

tentang cara menghormati orang yang lebih tua seperti

menghormati guru dan oang tua, tidak berkata kasar dengan orang

yang lebih tua dan menghargai orang yang lebih tua.32

3) Akhlak terhadap alam

Berdasarkan hasil dari penelitian menyatakan bahwa guru

pendamping khusus memberikan materi tentang penanaman

akhlak terhadap alam dengan memberikan pemahaman, arahan

dan ajakan untuk anak ADHD supaya tidak membuah sampah

sembarangan, tidak membuang sampah di laci dan senantiasa

bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan sekolah.33

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

upaya guru pendamping khusus yang mendukung dalam

30

Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-

11.00 WIB. 31

Ibid. 32

Ibid. 33

Ibid.

68

penanaman nilai-nilai akhlak anak ADHD di SD Sekolah Alam

Bintaro mendampingi mengingatkan anak ADHD agar mengikuti

petunjuk Allah dalam menjalani kehidupan. Karena, pada

dasarnya seseorang telah memiliki iman, jika iman yang ada pada

seseorang tidak tumbuh, diduga karena seseorang lupa

merawatnya, tidak memberi pupuknya, atau diserang penyakit,

akibatnya iman tidak tumbuh dan berfungsi dengan baik. Guru

pendamping khusus membimbing anak ADHD menjadi anak

yang berbudi pekerti dan berakhlak mulia, beriman, beramal

sholeh, mengabdi pada Allah SWT juga berbakti kepada bangsa

dan negara, berkepribadian baik demi mencapai kebahagiaan

dunia dan akhirat meskipun dengan keterbatasan yang dimiliki

anak ADHD.34

Berdasarkan hasil penelitian anak ADHD dikatakan

berakhlak apabila anak ADHD tidak lagi berkata-kata kotor, telah

disiplin dalam kegiatan di sekolah, disiplin dalam sholat serta

memiliki tingkah laku yang baik. Tingkah laku anak ADHD yang

kurang baik, seperti berkata-kata kotor dapat terjadi karna

beberapa pengaruh, seperti lingkungan dan kebiasaan.35

c. Metode pembelajaran

Metode yang dipakai oleh guru pendamping khusus di SD

Sekolah Alam Bintaro sangat beragam, tetapi acuannya yakni

mengacu standar kompetensi yang ditetapkan depdikbud dan

menjadikan alam sebagai media belajar. Pada awal pembelajaran guru

kelas menggunakan metode ceramah, menyampaikan pembahasan

serta tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh semua anak. Di sini peran

guru pendamping khusus sangat penting yaitu menjelaskan kembali

kepada anak ADHD tentang apa saja yang sudah dijelaskan oleh guru

kelas serta memberikan tugas yang satu level lebih mudah

34

Ibid. 35

Ibid.

69

dibandingkan dengan anak reguler. Dari yang peneliti amati dalam

pembelajaran di kelas metode yang dipakai tidak hanya ceramah saja,

disana juga menggunakan metode tanya jawab, video dan metode

lainnya sebagai media pendukung supaya anak tidak bosan dan mudah

memahami pelajaran.36

Sebelum proses pembelajaran berakhir guru kelas mereview

kembali pembelajaran dan menyimpulkan terkait apa yang dipelajari

di hari itu. Kemudian guru kelas memberikan pesan dan motivasi

untuk tetap semangat belajar kepada semua anak reguler dan anak

ADHD yang didampingi oleh guru pendamping khusus sampai

pembelajaran selesai.37

Tidak hanya di dalam kelas, ketika di luar jam

pelajaran pun guru pendamping khusus selalu berperan aktif dan

mendampingi anak ADHD tersebut dalam menerapkan akhlak yang

baik serta pembiasaan seperti memberikan salam terhadap guru-guru,

mengajarkan berperilaku baik kepada teman, tolong-menolong,

mengajarkan untuk selalu berkata baik dan menjaga kebersihan

lingkungan.38

Peran guru lain di SD Sekolah Alam Bintaro juga secara aktif

turut serta dalam proses mengembangkan potensi, pengendalian diri,

kecerdasan serta akhlak mulia kepada anak ADHD.39

Guru

Pendamping Khusus menggunakan beberapa metode dalam

menanamkan akhlak anak ADHD yang di dampingi di kelas tentunya

dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah dan dapat difahami

oleh anak ADHD tersebut karena pada umumnya anak ADHD masih

kesulitan menangkap pelajaran di kelas dengan tujuan anak bisa cepat

mengerti, paham dan tanggap terkait nilai-nilai pendidikan akhlak

yang telah disampaikan. Dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan

36

Ibid. 37

Ibid. 38

Hasil Observasi di Luar Jam Pelajaran, Kamis, 6 januari 2022. 39

Ibid.

70

akhlak anak ADHD Guru Pendamping Khusus menggunakan

beberapa metode, yaitu:

1) Metode ceramah

Guru di kelas sering mengajarkan anak di kelas dengan

metode ceramah. seperti yang dikatakan oleh guru pendamping

khusus di SD Sekolah Alam Bintaro bahwa, “di sini guru

pendamping khusus memegang peran penting karena metode

ceramah yang dijelaskan guru kelas dan dijelaskan kembali oleh

guru pendamping khusus dengan bahasa yang lebih mudah jika

anak ADHD belum mengerti misalnya dalam penanaman akhlak

terhadap manusia guru di kelas sering berceramah tentang akhlak

yang baik dalam kehidupan sehari-hari beserta contohnya seperti

tolong menolong , menjawab salam dll kita sebagai guru

pendamping khusus menjelaskan kembali ke anak ADHD yang

kita damping sampai anak itu paham karena terkadang anak yang

didampingi masih teralihkan fokusnya sehingga harus dijelaskan

ulang sampai anak tersebut paham”.40

2) Metode tanya jawab

Selain menggunakan metode ceramah, guru pendamping

khusus juga menerapkan metode tanya jawab sebagai penanaman

akhlak metode ini dilakukan bersamaan dengan metode ceramah

misal dalam ceramah membahas tentang tolong-menolong lalu

guru akan menanyakan beberapa pertanyaan terkait dengan sikap

yang harus dilakukan ketika ada teman kita yang memerlukan

pertolongan, dengan metode tanya jawab menciptakan

pembelajaran yang aktif.41

3) Metode diskusi

Yaitu suatu metode di mana guru kelas memberikan

persoalan kepada anak di kelas, dan anak di kelas diberikan

40

Puput Rahayu (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil

Wawancara, 6 Januari 2022. 41

Hasil Observasi di dalam Kelas V, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-11.00 WIB.

71

kesempatan untuk bersama-sama memecahkan masalah tersebut.

Seperti yang dikatakan oleh guru pendamping khusus “guru

pendamping khusus juga memakai metode diskusi yang berperan

aktif untuk mengajak atau mengarahkan anak ADHD yang

didampingi untuk ikut berdiskusi dengan temannya di kelas agar

anak ADHD dapat saling bekerjasama dengan teman sekelasnya

dalam kegiatan pembelajaran”.42

4) Metode pemberian tugas

Dimana guru kelas memberikan tugas kepada anak-anak

di kelas. Di sini dalam penanaman akhlak kerap menggunakan

metode pemberian tugas seperti menyebutkan bentuk perilaku

yang baik kepada orang tua, guru, diri sendiri dan lingkungan

untuk anak ADHD sendiri dalam mengerjakan tugas yang

diberikan guru kelas akan dibantu pengerjaannya oleh guru

pendamping khusus yang mendampinginya selain itu guru

pendamping khusus disini berperan agar anak fokus dalam

mengerjakan tugas yang diberikan43

5) Metode demonstrasi

Merupakan metode pembelajaran dengan memperagakan

benda, kejadian maupun aturan dalam urutan tertentu secara

langsung maupun melalui alat peraga. Metode ini dalam

prakteknya dapat dilakukan oleh guru maupun anak didik itu

sendiri misalnya dalam penanaman akhlak terhadap sesama

manusia seperti bagaimana cara berpeilaku yang baik terhadap

orang tua, guru, teman diri sendiri dan ligkungan sekitar.44

6) Metode posters comment

Merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat

meningkatkan keaktifan anak. Di SD Sekolah Alam Bintaro

42

Sri Sulastri (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara,

6 Januari 2022. 43

Hasil Observasi di dalam Kelas V, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-11.00 WIB. 44

Ibid.

72

bentuk penanaman akhlaknya seperti poster yang berisikan

beberapa potongan gambar yang di tempel di ruang kelas.

Adapun posternya sebagai berikut :45

Gambar 4.5 Poster Di SD Sekolah Alam Bintaro

7) Metode based video learning

Merupakan penyampaian pengetahuan dengan menggunakan

video seperti yang dikatakan oleh guru pendamping khusus

bahwa “dalam pembelajaran di SD Sekolah Alam Bintaro sering

menggunakan metode video based learning terutama dalam

penanaman akhlak terhadap sesama manusia misalnya menonton

video penjelasan materi tentang adab-adab di Rumah, video

tolong-menolong dengan teman, dan video berperilaku yang baik

terhadap guru, teman dan orang tua”.46

8) Metode Home-Based learning

Merupakan pendidikan jarak jauh yang dilakukan dimana

guru terpisah dengan peserta didik. Peserta didik menggunakan

berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi,

dan media lain guna mengikuti proses pembelajaran dari rumah.

45

Hasil Observasi di Ruangan SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu

7.00-11.00 WIB. 46

Sri Sulastri (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara,

6 Januari 2022.

73

di SD Sekolah Alam Bintaro kerap mengunakan metode Home-

based learning dalam menanamkan akhlak dalam pembelajaran

jarak jauh keterlibatan orangtua dan anak ADHD perlu dilakukan

agar tercipta akhlak yang baik di sekolah maupun di luar sekolah.

9) Metode game

Menurut Rahman, Game adalah permainan yang dapat

dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada menang dan

kalah, biasanya dalam konteks dan tidak serius dan dengan tujuan

refresing.47

Menurut Pratama, Dalam bahasa Indonesia game diartikan

sebagai permainan. Permainan adalah kegiatan kompleks yang

didalamnya terdapat peraturan, play dan budaya. Sebuah

permainan adalah sistem dimana pemain terlibat konflik buatan,

disini pemain berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam

permainan merupakan rekayasa atau buatan.48

Game sering kali dituduh memberikan pengaruh negatif

terhadap anak. Faktanya, game mempunyai fungsi dan manfaat

positif bagi anak diantaranya, anak mengenal teknologi

komputer, pelajaran untuk mengikuti pengarahan dan aturan,

latihan memecahkan masalah dan logika, melatih saraf motorik

dan keterampilan spasial, menjalin komunikasi anak-orangtua

saat bermain bersama, sertamemberikan hiburan. Bahkan, bagi

pasien tertentu, permainan game dapat digunakan sebagai terapi

penyembuhan.49

Dari hasil observasi yang telah peneliti lakukan di SD

Sekolah Alam Bintaro salah satunya yaitu adanya permainan

47

Suzuki Syofiyan, “Permainan Edukasi Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) Kelas Tk Sekolah Alam Bekasi”, Dalam Jurnal Teknologi Informasi, Vol. 5, no. 2,

Desember, 2017, hlm 264 48

Ibid. 49

Ibid.

74

puzzle diperuntukan untuk anak ADHD agar menarik minat

bermain anak tentunya dengan arahan dari guru pendamping.50

10) Metode teladan atau memberi contoh

Guru Pendamping Khusus memegang peran penting dalam

menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak anak ADHD di SD

Sekolah Alam Bintaro. Karena Guru Pendamping Khusus yang

mendampingi anak ADHD ketika di sekolah, seperti yang

dikatakan oleh Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam

Bintaro bahwa, “Seorang Guru Pendamping Khusus berperan

sebagai contoh bagi anak yang didampingi, jika yang dicontohkan

itu baik maka insya Allah yang mencontohkannya pun akan

menunjukkan perilaku yang baik. Sebaliknya, jika yang dilihat

oleh anak itu dari contoh yang buruk dan tidak baik juga. Guru

Pendamping Khusus memiliki peran penting sebagai pengawal

moral dan akhlak yang baik, dengan cara mengenalkan pada anak

ADHD bagaimana contoh perilaku yang baik kepada guru,

kepada teman, diri sendiri, lingkungan serta mengingatkan untuk

selalu taat dan patuh pada peraturan sekolah”.51

11) Metode story telling

Metode story telling pada dasarnya merupakan suatu cara

menyampaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk

menyampaikan isi materi kepada anak sehingga anak tertarik

dengan materi itu. Seperti yang dikatakan oleh bapak Sapril

bahwa, “dalam pembelajaran di kelas story telling juga sering

digunakan sebagai penanaman akhlak seperti guru menceritakan

tentang kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW yang harus

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti jujur yang

50 Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-

11.00 WIB. 51

Suryani (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6

Januari 2022.

75

merupakan salah satu sifat teladan yang dimiliki nabi

Muhammad, tidak sombong dan sopan santun”.52

12) Metode inklusi

Metode pendidikan yang memberikan kesempatan bagi

setiap anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak di SD

Sekolah Alam Bintaro anak ADHD juga melakukan kegiatan

pembelajaran bersama dengan teman reguler lainnya namun perlu

didampingi oleh guru pendamping khusus yang akan

mengingatkan segala hal termasuk dalam berperilaku yang baik.53

13) Metode Pembiasaan

Guru pendamping Khusus juga menerapkan metode

pembiasaan. Hal ini bertujuan untuk membiasakan anak ADHD

berperilaku baik di sekolah dan di luar Sekolah. Seperti yang

dikatakan oleh Ibu Suryani Guru Pendamping Khusus bahwa, “

Di SD Sekolah Alam Bintaro ada beberapa keunggulan untuk

menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak anak ADHD yaitu

dengan cara menerapkan pembiasaan yang diwajibkan kepada

anak, diantaranya mengucap dan menjawab salam, berkata tidak

kasar dan sopan baik terhadap guru dan teman sebayanya”.54

14) Metode peringatan dan teguran

Di setiap sekolah berbasis inklusi pasti ada anak yang

menunjukkan perilaku yang kurang baik, terutama Anak ADHD.

Di SD Sekolah Alam Bintaro pasti ada contoh anak ADHD yang

menunjukkan perilaku yang kurang baik,maka sikap sekolah

dalam menangani anak ADHD yang berperilaku kurang baik

yaitu menegurnya dan menasihatinya.

52

Sapril (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6

Januari 2022. 53

Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-

11.00 WIB. 54

Suryani (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6

Januari 2022.

76

Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu Yendri Guru

Pendamping Khusus bahwa, “ Upaya Guru Pendamping Khusus

dalam menangani anak ADHD yang bermasalah adalah dengan

memberikan teguran dan nasihat serta memberikan contoh yang

baik kepada anak tersebut”.55

15) Metode dengan nasihat

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan metode nasihat juga

dipakai oleh Guru pendamping Khusus telihat Guru pendamping

Khusus kerap menasihati anak ADHD jika berperilaku tidak baik,

hal ini untuk mendorong anak ADHD menuju harkat dan

martabat yang luhur, dan membekalinya dengan prinsip-prinsip

Islam.56

16) Metode dengan perhatian

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan metode dengan

perhatian sering dilakukan oleh guru pendamping khusus, Guru

Pendamping Khusus senantiasa mencurahkan perhatian kepada

anak ADHD yang didampingi, selalu bertanya tentang kondisi

dan kemampuan juga kerap dilakukan.57

17) Metode dengan hukuman

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan metode dengan

menggunakan hukuman oleh guru pendamping khusus di Sekolah

Alam Bintaro bersikap bijaksana dalam menjalankannya secara

relevan dan tidak bertentangan dengan tingkat kecerdasan,

pendidikan, dan watak bawaan seorang anak.58

55

Yendri (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6

Januari 2022. 56 Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-

11.00 WIB. 57 Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-

11.00 WIB. 58

Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-

11.00 WIB.

77

d. Media pembelajaran

1. Audio: kaset, Radio.

2. Visual: terbagi menjadi dua, pertama media visual diam

contohnya seperti potongan gambar yang ditempel yaitu poster

comment yang berkaitan dengan akhlak yang baik. Dan media

visual gerak berbentuk video.

3. Audio Visual: pemutaran video gambar bersuara menggunakan

proyektor.59

4. Solusi guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai

pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder) di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro

Guru pendamping khusus memiliki beberapa solusi dalam

menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak anak ADHD seperti yang

dikatakan oleh guru pendamping khusus ibu suryani bahwa “Memberikan

teguran dan nasihat yang baik dan memberikan pelajaran atau contoh

akhlak dengan penuh kesabaran dan program yang terkait perilaku serta

pembelajaran Akhlak islamika harus diterapkan sedari dini”.60

Hasil wawancara ini juga sejalan dengan pendapat guru

pendamping khusus ibu Yendri bahwa “Solusi Guru Pendamping Khusus

dalam menangani anak ADHD yang bermasalah adalah dengan

memberikan teguran dan nasihat serta memberikan contoh yang baik

kepada anak tersebut”.61

Hal ini juga dirasakan oleh guru pendamping khusus bapak Sapril

bahwa “Hal yang paling penting dalam mengatasi anak yang bermasalah

adalah dengan bersikap tenang dengan sepenuh hati dan kasih sayang,

59

Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-

11.00 WIB. 60

Suryani (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6

Januari 2022. 61

Yendri (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6

Januari 2022.

78

memahami keadaannya agar dapat mengurai masalah dengan baik dan

mencari jalan keluarnya”.62

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan di Sekolah

menyimpulkan solusi guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-

nilai pendidikan akhlak seorang guru pendamping khusus harus memiliki

sifat tenang dan sabar dalam menghadapi anak ADHD selain itu

memberikan teguran dan nasihat untuk anak ADHD perlu karena di SD

Sekolah Alam Bintaro ada peraturan dan sanksi yang diberikan untuk anak

yang dibuat oleh Sekolah Alam Bintaro yang diharapkan anak dapat

mengikuti dan menaati peraturan yang ada hal ini dalam rangka mendidik,

menertibkan, mendisiplinkan dan membuat anak ADHD berperilaku yang

baik.63

62

Sapril (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6

Januari 2022. 63

Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-

11.00 WIB.

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang Upaya Guru Pendamping Khusus

Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Anak ADHD (Attention

Deficit Hyperactivity Disorder) di Sekolah Berbasis Inklusi SD Sekolah Alam

Bintaro dapat diperoleh beberapa kesimpulan:

1. Upaya guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai

pendidikan akhlak anak ADHD sudah berperan aktif di SD Sekolah Alam

Bintaro. Hal ini terlihat dari kegiatan yang dilakukan oleh anak ADHD di

sekolah dengan guru pendamping khusus yang mendampingi anak ADHD

tersebut dan memberikan contoh terlebih dahulu. Guru pendamping

khusus berperan sebagai yang menanamkan akhlak anak ADHD di

sekolah dengan mencontohkan akhlak yang baik khususnya akhlak

terhadap sesama manusia dimulai pada saat jam pelajaran berlangsung

sampai di luar jam pelajaran. Cara guru pendamping khusus di SD

Sekolah Alam Bintaro dalam menanamkan akhlak anak ADHD yaitu

dengan menggunakan metode: metode ceramah, metode tanya jawab,

metode teladan atau memberi contoh, metode metode pemberian tugas,

metode demonstrasi, metode posters comment, metode based video

learning, metode home-based learning, metode Game, metode teladan

atau memberi contoh, metode story telling, metode inklusi, metode

pembiasaan, metode peringatan dan teguran, metode dengan nasihat,

metode dengan perhatian, serta metode dengan hukuman yang tentunya

dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah dan dapat dipahami anak

ADHD tersebut.

2. Akhlak anak ADHD di SD Sekolah Alam Bintaro dari hasil observasi,

wawancara kepala sekolah, guru pendamping khusus dan anak ADHD

diperoleh kesimpulan bahwa akhlak anak ADHD khususnya akhlak

80

terhadap sesama manusia di sini sudah baik. Peneliti menilai dari aspek

akhlak terhadap sesama manusia seperti akhlak terhadap guru, teman, diri

sendiri dan lingkungan. Beberapa anak ADHD menunjukkan sikap peduli,

tolong menolong, selalu menjawab salam serta berbicara dengan bahasa

yang baik terhadap teman dan guru, sabar dan mudah memaafkan, dan

ikut menjaga kebersihan lingkungan. Walaupun terkadang anak ADHD

ada yang menunjukkan akhlak yang kurang baik dan membuatnya di

bullying teman lainnya tetapi di sini guru pendamping khusus dengan

sabar selalu mengingatkan terkait dengan akhlak anak ADHD tersebut di

sekolah.

3. Kendala guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai

pendidikan akhlak anak ADHD menyimpulkan anak ADHD mudah sekali

teralihkan fokus dan konsentrasinya untuk itu guru pendamping khusus

memiliki peran yang penting untuk mengingatkan segala hal terkait

perilaku yang baik dan guru pendamping khusus akan selalu

mengingatkan anak ADHD untuk focus kembali

4. Solusi guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai

pendidikan akhlak anak ADHD menyimpulkan seorang guru pendamping

khusus harus memiliki sifat tenang dan sabar dalam menghadapi anak

ADHD selain itu memberikan teguran dan nasihat untuk anak ADHD

perlu karena di SD Sekolah Alam Bintaro ada peraturan dan sanksi yang

diberikan untuk anak yang dibuat oleh Sekolah Alam Bintaro yang

diharapkan anak dapat mengikuti dan menaati peraturan yang ada hal ini

dalam rangka mendidik, menertibkan, mendisiplinkan dan membuat anak

ADHD berperilaku yang baik

B. Implikasi

berdasarkan kesimpulan diatas bahwa upaya guru pendamping khusus

dalam menanamkan pendidikan akhlak ADHD sudah sangat berperan aktif.

Guru pendamping khusus memberikan contoh akhlak terhadap sesama

manusia yang baik dan juga memberikan pesan untuk dilakukan juga oleh

81

anak ADHD tersebut di rumah. Ditambah lagi dengan kegiatan dan metode

yang dipakai guru pendamping khusus itu sendiri. Selain itu peran guru kelas

dan orang tua juga sangat membantu guru pendamping khusus dalam

menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak anak agar tercipta akhlak anak

ADHD yang baik.

C. Saran

Penulis mencoba memberikan saran yang penulis harapkan bersifat

membangun yang didasarkan pada penelitian ini, yakni:

1. Bagi penulis

Selalu bersyukur dan senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan diri,

serta menjadi manusia yang lebih bermanfaat untuk sesama.

2. Bagi lembaga pendidikan

a. Memberikan pembinaan juga motivasi kepada guru pendamping

khusus agar dapat mempersiapkan diri lebih baik dari segi mental

maupun fisik.

b. Menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung proses

pembelajaran bagi anak ADHD.

3. Bagi guru pendamping khusus

a. Memberikan dukungan dan pengajaran terhadap anak ADHD untuk

semangat belajar serta berperilaku yang baik.

b. Mempersiapkan diri agar mampu menciptakan kegiatan pembelajaran

di kelas agar anak mampu memahami pelajaran yang dijelaskan.

4. Bagi orang tua

a. Meningkatkan kesabaran dan terus membantu anak ADHD dalam

belajar agar anak ADHD makin termotivasi untuk lebih baik.

b. Memberikan fasilitas yang terbaik untuk anak ADHD agar dapat

membantu perkembangan dirinya.

82

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainuddin. 2010. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, h. 29.

Anwar Yusuf, Ali. 2003. Studi Agama Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, h. 189.

Asrori, M. 2015. Perkembangan Peserta didik. Yogyakarta: Media Akademi, h.

27.

Azmira, Via. 2015. A Gift: Anak Hiperaktif. Yogyakarta: Rapha Publishing,

hlm.6-7.

Bahri Djamarah, Syaiful. 2014. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif:

Suatu Pendekatan teoritis Psikologi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

h.8.

Burhanuddin, Tamyiz. 2001. Akhlak Pesantren Pandangan KH. Hasyim sy’ari.

Yogyakarta: Ittaqa Press, h. 75-76.

Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana, Hlm. 7

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia, hlm

26.

Depag RI. Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 30.

Depdiknas. 2007. Pedoman Khusus Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi tentang

Pengadaan dan Pembinaan Tenaga Pendidik. Jakarta: Direktorat

Pembinaan Sekolah Luar Biasa, h. 20.

Departemen Agama Republik Indonesia. 2011. As-Syifa (Al-Qur’an dan

Terjemahannya. Semarang: Raja Publishing, h. 420.

Direktorat Pembinaan SLB. 2007. Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan

Inklusi. Jakarta: Depdiknas, h. 3.

83

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 2007. Kumpulan Undang-Undang dan

Peraturan Pemerintah RI tentang pendidikan. Jakarta: Departemen

Agama RI, h. 5.

Efendi, Mohammad. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta:

Bumi Aksara, hlm. 26

Fadilah dkk. 2021. Pendidikan Karakter. Jawa Timur: CV. Agrapana Media, hal. 4

Friend, Marlyn dan William D. Bursuck. 2015. Menuju Pendidikan Inklusi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, h. 76.

Guru (Def.1) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.

Diakses melalui https://kbbi.web.id/nilai. 22 Oktober 2020.

Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, h.1

Ilyas, Yunahar. 2000. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI UMY, h. 81-140.

J Moleong, Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. hlm. 5.

Lestari Hayati, Devie. April. 2019. Pelayanan Khusus bagi anak dengan

Attentions Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) di Sekolah Inklusi.

Jurnal Prosiding Penelitian, Volume 6, No.1.

Martika Anggriani, Tyas. 2016. Kompetensi Guru Pendamping Siswa ABK di

Sekolah Dasar. dalam Jurnal Konseling GUSJINGAN, Vol. 2, No. 2,

Juni-Desember, hlm. 160

Martika Anggriani, Tyas. 2016. Kompetensi Guru Pendamping Siswa ABK di

Sekolah Dasar. dalam Jurnal Konseling GUSJINGAN, Vol. 2, No. 2,

Juni-Desember, hlm. 158

84

Menteri Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)

Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusi, Pasal 1.

Mirnawati dan H. Amka. Pendidikan Anak ADHD (Attention Deficit

Hyperactivity Disorder),. Yogyakarta; Grup Penerbitan CV BUDI

UTAMA, h. 7.

Muhammad Al-Toumi Al Syaibani, Omar. Falsafah Pendidikan Islam, Bulan

Bintang, hlm. 346.

Muhaimin Azzet, Akhmad. 2011. Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia:

Revitalisasi Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar dan

Kemajuan Bangsa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, hlm. 11-12.

Muri Yusuf, A. 2014. Metode penelitian. Jakarta; Pranadamedia Group, hal.384.

Muri Yusuf, A. 2014. Metode penelitian. Jakarta; PRANADA MEDIA GROUP,

hal.372.

Nasih Ulwan, Abdullah. 1990. Pendidikan Anak dalam Islam. Jakarta: Pustaka

Amani, hlm.174.

Nasih Ulwan, Abdullah. 1981. Tarbiyah Al-Aulad fi Al-Islam. Beirut: Dar As-

Salam, hlm. 185.

Nasih Ulwah, Abdullah. 2013. Ensiklopedia Pendidikan Akhlak Mulia Jilid 7,

Terjemahan Tarbiyatul Awlad fi Islam oleh Ahmad Maulana. Jakarta; PT

Lentera Abadi, h. 30.

Nasih Ulwah, Abdullah. 2013. Ensiklopedia Pendidikan Akhlak Mulia Jilid 7,

Terjemahan Tarbiyatul Awlad fi Islam oleh Ahmad Maulana. Jakarta; PT

Lentera Abadi, h. 27.

85

Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial. Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, hal. 187

Nilai (Def. 5) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.

Diakses melalui https://kbbi.web.id/nilai, 20 Oktober 2020.

Noer, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan

Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, cet:, h. 33-34

Paternotte, Arga, dan Jan Buitelaar. 2010. ADHD Attention Deficit Hyperactivity

Disorder: Gangguan Pemusatan Perhatian dan hiperaktivitas. Jakarta:

Prenada Media Group, hlm. 13.

Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 4 Ayat 1.

Putera, Nusa. 2011. Penelitian Kualitatif: Proses & Aplikasi. Jakarta; PT Indeks,

hal. 168.

Rijali, Ahmad. 2018. Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah, Vol.17 No.33

2018 hal.84.

Rigby, Ken . 2008. Children and Bullying. How Parent and Educators Can

Reduce Bullying at School. Blackwell Publishing: Oxford UK.

Rusman. 2016. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: rajawali pers, h. 58.

Sadulloh, Uyoh. 2011. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: ALFABETA, h.

99.

Salim, Abdullah. 1994. Akhlak Islam Membina Rumah Tangga Dan Masyarakat.

Jakarta: Sari Media Da’wah, h. 66.

Skjorten dkk. 2003. Pendidikan Kebutuhan Khusus Sebuah Pengantar. Bandung:

Program Pascasarjana UPI, h. 5.

86

Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, hlm.

212-213

Soenarjo. Op.cit., hlm. 960.

Supeno, Hadi . Potret Guru. 1995. Jakarta: PT. Nusantara lestari Ceria Pratama, h.

26.

Subini, Nini. 2017. Pegembangan Pendidikan Inklusi Berbasis Potensi.

Yogyakarta: Redaksi Maxima, h. 50.

Supardi. 2014. Kinerja Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, h.8.

Sumadi. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, hal.59.

Suwarno, Wiji. 2017. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: AR-RUZZ

MEDIA, h.19.

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hlm. 49

Syofiyan, Suzuki. 2017. Permainan Edukasi Anak ADHD (Attention Deficit

Hyperactivity Disorder) Kelas Tk Sekolah Alam Bekasi. Dalam Jurnal

Teknologi Informasi, Vol. 5, no. 2, Desember, hlm 264

Taqdir Ilahi, Mohammad. 2013. Pendidikan Inklusi: Konsep Dan Aplikasi.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, h. 21-22.

Toha, Chabib dkk. 2004. Metodologi Pengajaran Agama. Semarang: Pustaka

Pelajar, h. 109-110.

87

LAMPIRAN

88

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Aprillia Maharani

NIM : 11160110000098

Jurusan/Fakultas : Pendidikan Agama Islam/ Ilmu Tarbiyah dn Keguruan

Judul Skripsi : Upaya Guru Pendamping Khusus dalam Menanamkan

Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Anak ADHD (Attention

Deficit Hyperactivity Disorder) di Sekolah Berbasis Inklusi

SD Sekolah Alam Bintaro

Referensi Nomor

Footnote

Nomor

Halaman

Buku

Paraf

BAB I

Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2011), Hlm. 7 1 1

Presiden Republik Indonesia, Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 4 Ayat 1.

2 1

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran

(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.1 3 1

Fadilah dkk, Pendidikan Karakter (Jawa Timur;

CV. Agrapana Media, 2021), hal. 4. 4 2

Departemen Agama Republik Indonesia, As-Syifa

(Al-Qur’an dan Terjemahannya), (Semarang: Raja

Publishing, 2011), H. 420.

5 2

89

Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak dalam

Islam (Jakarta: Pustaka Amani,1990), hlm.174. 6 3

Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan

Karakter di Indonesia: Revitalisasi Pendidikan

Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar dan

Kemajuan Bangsa, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2011) hlm. 11-12.

7 3

Via Azmira, A Gift: Anak Hiperaktif, (Yogyakarta:

Rapha Publishing, 2015), hlm.6-7. 8 3

Arga Paternotte dan Jan Buitelaar, ADHD Attention

Deficit Hyperactivity Disorder: Gangguan

Pemusatan Perhatian dan hiperaktivitas, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2010), hlm. 13.

9 4

Friend Marlyn dan William D. Bursuck, Menuju

Pendidikan Inklusi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2015, h. 76.

10 4

Menteri Pendidikan, Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 70

Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusi, Pasal 1.

11, 13 5, 6

Tyas Martika Anggriani, “Kompetensi Guru

Pendamping Siswa ABK di Sekolah Dasar”, dalam

Jurnal Konseling GUSJINGANG, Vol.2, No.2,

Juni-Desember, 2016, hlm. 158.

12 5

Rulli Nasrullah, Media Sosial (Perspektif

Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi),

Bandung:Simbiosa Rekatama Media,2015), hal.

187

14 6

90

Ken Rigby. (2008). Children and Bullying (How

Parent and Educators Can Reduce Bullying at

School. Blackwell Publishing: Oxford UK.

15 7

BAB II

Guru (Def.1) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) Online. Diakses melalui

https://kbbi.web.id/nilai. 22 Oktober 2020.

1 11

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik

dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan

teoritis Psikologi, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2014), h. 8.

2 11

Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2014), h. 8. 3 11

Hadi Supeno, Potret Guru, (Jakarta: PT. Nusantara

lestari Ceria Pratama, 1995), h. 26. 4 12

Friend, Marlyn dan William D. Bursuck, Menuju

Pendidikan Inklusi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

htugasal), h. 76.

5 12

Depdiknas, Pedoman Khusus Penyelenggaraan

Pendidikan Inklusi tentang Pengadaan dan

Pembinaan Tenaga Pendidik, (Jakarta: Direktorat

Pembinaan Sekolah Luar Biasa, 2007), h. 20.

6 12

Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta:

rajawali pers, 2016), h. 58. 7 13

Skjorten dkk, Pendidikan Kebutuhan Khusus

Sebuah Pengantar, (Bandung: Program

Pascasarjana UPI, 2003). h. 5.

8 3

91

Nilai (Def. 5) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) Online. Diakses melalui

https://kbbi.web.id/nilai, 20 Oktober 2020.

9 14

M. Asrori, Perkembangan Peserta didik,

(Yogyakarta: Media Akademi, 2015). h. 27. 10 14

Uyoh Sadulloh, Pengantar Filsafat Pendidikan,

(Bandung: ALFABETA, 2011). h. 99. 11 14

Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan,

(Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2017), h.19. 12 15

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kumpulan

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI

tentang pendidikan, (Jakarta: Departemen Agama

RI, 2007), h. 5.

13 15

Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2010), h. 29. 14 15

Chabib Toha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama,

(Semarang: Pustaka Pelajar, 2004), h. 109-110. 15 15

Tamyiz Burhanuddin, Akhlak Pesantren

Pandangan KH. Hasyim Asy’ari, (Yogyakarta:

Ittaqa Press, 2001) h. 75-76.

16 16

Abdullah Salim, Akhlak Islam Membina Rumah

Tangga Dan Masyarakat, (Jakarta: Sari Media

Da’wah, 1994) h. 66.

17 17

Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 30. 18 17

92

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta:

LPPI UMY, 2000). h. 81-140. 19 18

Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam,

(Bandung: CV Pustaka Setia, 2003). h. 189. 20 18

Soenarjo, Op.cit., hlm. 960. 21 19

Omar Muhammad Al-Toumi Al Syaibani, Falsafah

Pendidikan Islam, Bulan Bintang, hlm. 346. 23 20

Abdullah Nasih Ulwan, Tarbiyah Al-Aulad fi Al-

Islam, (Beirut: Dar As-Salam, 1981), hlm. 185. 24 20

Abdullah Nasih Ulwah, Ensiklopedia Pendidikan

Akhlak Mulia Jilid 7, Terjemahan Tarbiyatul

Awlad fi Islam oleh Ahmad Maulana, (Jakarta; PT

Lentera Abadi, 2013), h. 30.

25 22

Abdullah Nasih Ulwah, Ensiklopedia Pendidikan

Akhlak Mulia Jilid 7, Terjemahan Tarbiyatul

Awlad fi Islam oleh Ahmad Maulana, (Jakarta; PT

Lentera Abadi, 2013), h. 27.

26 22

Devie Lestari Hayati. April 2019. “Pelayanan

Khusus bagi anak dengan Attentions Deficit

Hyperactivity Disorder (ADHD) di Sekolah

Inklusi”. Jurnal Prosiding Penelitian. Volume 6,

No.1.

27 23

93

Mirnawati dan H. Amka, Pendidikan Anak ADHD

(Attention Deficit Hyperactivity Disorder),

(Yogyakarta; Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA,

2019), h. 7.

28 25

Nini Subini, Pegembangan Pendidikan Inklusi

Berbasis Potensi, (Yogyakarta: Redaksi Maxima,

2017), h. 50.

33 28

Mohammad Taqdir Ilahi, Pendidikan Inklusi:

Konsep Dan Aplikasi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2013), h. 21-22.

36 30

Direktorat Pembinaan SLB, Pedoman Umum

Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi, (Jakarta:

Depdiknas, 2007), h. 3.

37 30

BAB III

Sumadi, Metodologi Penelitian (Jakarta;PT Raja

Grafindo Persada, 1983), hal.59. 1 34

Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif,

(Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm 26. 2 35

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 5. 3 35

Juliansyah Noer, Metodologi Penelitian: Skripsi,

Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2012), cet:, h. 33-

34

4 35

A. Muri Yusuf, Metode penelitian (Jakarta;

Pranadamedia Group,2014) hal.384. 6 37

94

A. Muri Yusuf, Metode penelitian (Jakarta;

PRANADA MEDIA GROUP,2014), hal.372. 7 39

Nusa Putera, Penelitian Kualitatif: Proses &

Aplikasi (Jakarta; PT Indeks, 2011), hal. 168. 8 46

Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif” jurnal

Alhadharah, Vol.17 No.33 2018 hal.84. 9 47

BAB IV

Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Brosur Sekolah

Alam Bintaro, Sumber: Kepala Sekolah SD

Sekolah alam Bintaro, Selasa, 4 Januari 2022, jam

07.30 WIB.

1 48

Pada tahun 2020 hanya 1.3 hektar kemudian pada

tahun 2021 diperluas dibagian belakang sekolah

sehingga total keseluruhan lahan SD Sekolah Alam

Bintaro sebanyak 9 hektar.

2 48

Pada tahun 2021 terdapat 4 pilar pendidikan, yaitu:

akhlaqul karimah dan islamika, logika ilmu

pengetahuan, kepemimpinan (leadership), bisnis

(entrepreneurship). Yang sesuai dengan brosur SD

Sekolah Alam terbaru 2021.

3 49

Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Buku Panduan

Orang Tua Murid, tahun pelajaran 2021/2022,

Sumber: Kepala Sekolah SD Sekolah Alam

Bintaro, Selasa, 4 Januari, Jam 08.00 WIB., h. 2.

4 50

95

Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Struktur

Organisasi SD Sekolah Alam Bintaro T/P

2021/2022, Sumber: Kepala SD Sekolah Alam

Bintaro, Selasa, 4 januari 2022, jam 08.00 WIB.

5 50

Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Data Guru SD

Sekolah Alam Bintaro T/P 2021/2022, Sumber:

Kepala SD Sekolah Alam Bintaro, Selasa, 4 januari

2022, jam 08.00 WIB.

6 52

Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Data Peserta

Didik SD Sekolah Alam Bintaro T.P 2021/2022,

Sumber Kepala Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro,

Selasa, 4 Januari 2022, Jam 10.00 WIB.

7 55

Dokumen Sekolah, Brosur Sekolah Alam Bintaro,

sumber: Kepala Sekolah SD Sekolah Alam

Bintaro, Selasa, 4 Januari 2022, jam 09:00 WIB.

8 56

Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Buku Panduan

Orang Tua Murid, Tahun pelajaran 2021/2022,

Sumber Kepala Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro,

Selasa, 4 Januari, Jam 9.00 WIB., h. 4.

9 57

ANA (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam

Bintaro), Hasil wawancara. 6 Januari 2022. 10, 18 60, 63

Ulfa Putri (Guru Pendamping Khusus SD sekolah

Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6 Januari 2022. 11, 21 61, 64

96

Suryani (Guru Pendamping Khusus SD sekolah

Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6 Januari 2022.

12, 19,

51, 54,

60

61, 63,

74, 75,

77

Yendri (Guru Pendamping Khusus SD sekolah

Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6 Januari 2022.

13, 55,

61

61, 76,

77

FA (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam

Bintaro), Hasil Wawancara. 23 Mei 2022. 14, 17 62

SY (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam

Bintaro), Hasil wawancara. 6 Januari 2022. 15 62

AR (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam

Bintaro), Hasil wawancara. 23 Mei 2022. 16 62

Sri Sulastri (Guru Pendamping Khusus SD sekolah

Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6 Januari 2022.

20, 42,

46

63, 71,

72

Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro,

Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-11.00 WIB

22, 30,

50, 53,

56, 57,

57, 59,

63

64, 67,

74, 75,

76, 76.

76, 77,

78

97

Tyas Martika Anggriani, “Kompetensi Guru

Pendamping Siswa ABK di Sekolah Dasar”, dalam

Jurnal Konseling GUSJINGAN, Vol. 2, No. 2, Juni-

Desember, 2016, hlm. 160

23 64

Mohammad Efendi, Pengantar Psikopedagogik

Anak Berkelainan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),

hlm. 26

24 65

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 212-213 25 65

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi

Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004), hlm. 49

26 65

Hasil Observasi di dalam Kelas V, Kamis, 6

Januari 2022, Waktu 7.00-11.00 WIB.

27, 41,

43

66, 70,

71

Hasil Observasi di Luar Jam Pelajaran, Kamis, 6

januari 2022. 38 69

Puput Rahayu (Guru Pendamping Khusus SD

Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6

Januari 2022.

40 70

Hasil Observasi di Ruangan SD Sekolah Alam

Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-11.00

WIB.

45 72

98

Suzuki Syofiyan, “Permainan Edukasi Anak

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

Kelas Tk Sekolah Alam Bekasi”, Dalam Jurnal

Teknologi Informasi, Vol. 5, no. 2, Desember,

2017, hlm 264

47 73

Sapril (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah

Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6 Januari 2022. 52, 62 75, 78

Untuk memenuhi validasi skripsi yang berjudul “Upaya Guru

Pendamping Khusus Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak

Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Di sekolah Berbasis

Inklusi SD Sekolah Alam Bintaro”, maka perlu pengujian daftar referensi untuk

mengetahui sumber data yang diperoleh.

Jakarta, 2 Maret 2022

Pembimbing

Dr. Siti Khadijah, MA

NIP.196106031996032002

99

Instrumen Wawancara

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro

Nama Informan : Irwan Royansyah, S.Esy

Hari/tanggal : Selasa, 4 Januari 2022

Tempat : Sekolah

1. Bagaimana latar belakang sejarah berdirinya SD Sekolah Alam Bintaro?

Jawaban: Nama dan konsep SD Sekolah Alam Bintaro digagas oleh bapak

Lendo Lenovo pada tahun 1998. Penggunaan nama sekolah alam bukan

sekadar istilah generik yang dilekatkan pada model sekolah berbasis alam.

Namun lebih dari itu, Sekolah Alam adalah nama merek (brand) yang

penggunaanya harus seizin penggagas sekolah alam. Yayasan Amal Insani

secara resmi menggunakan nama Sekolah Alam Bintaro, dengan

sepengetahuan dan persetujuan bapak Lendo Lenovo. Yayasan Amal Insani

Bintaro mendirikan Sekolah Alam Bintaro bertepat pada Tahun 2009. yang

berlokasi di Jalan Pondok Pucung Raya No.88 RT.01, RW. 01 Pondok Aren,

Bintaro Sektor IX, Tangerang Selatan Banten.

2. Adakah tujuan khusus yang hendak dicapai oleh SD Sekolah Alam Bintaro?

Jawaban: Memberikan kesempatan pendidikan untuk anak ADHD, sesuai

dengan visi dan misi SD Sekolah Alam Bintaro. Adapun visi dari SD Sekolah

Alam Bintaro ialah “Menjadi sekolah pencetak pemimpin yang berkarakter

Rabbani dengan mengembangkan metode pendidikan yang bersandarkan

pada alam dan potensi lokal” dan misi dari SD Sekolah Alam Bintaro yaitu:

Membangun generasi yang berkarakter saleh, cerdas dan mandiri,

Menumbuhkembangkan jiwa pembelajar dan jiwa kepemimpinan yang

berwawasan global, Mengembangkan komunitas yang cinta dan peduli akan

konservasi alam dan lingkungan hidup.

100

3. Apa saja program sekolah yang ditawarkan di SD Sekolah Alam Bintaro?

Jawaban: Ada program khusus untuk anak ADHD, kita menggunakan

program pendidikan inklusi yang bertujuan untuk meningkatkan akses, mutu

pelayanan pendidikan yang ideal bagi anak ADHD dan memberikan jaminan

untuk memperoleh hak pendidikan yang sama seperti anak reguler lainnya.

4. Kurikulum apa yang diterapkan di SD Sekolah Alam Bintaro?

Jawaban: Kurikulum di SD Sekolah Alam Bintaro mengacu standar

kompetensi yang ditetapkan depdikbud dan menjadikan alam sebagai media

belajar dalam rangka pembentukan logika berpikir dan logika anak.

Kurikulum utama SD Sekolah Alam Bintaro meliputi: akhlak islamika,

logika, leadership dan bisnis.

5. Ada berapa jumlah guru dan murid di SD sekolah Alam Bintaro khususnya

anak ADHD?

Jawaban: Jumlah guru dan tenaga didik sebanyak 73 guru, Adapun jumlah

peserta didik pada tahun ajaran 2021/2022 sebanyak 420 peserta didik, untuk

anak ADHD hanya berjumlah 5 orang.

Narasumber

Irwan Royansyah, S.Esy

101

Hasil Wawancara dengan Guru Pendamping Khusus (GPK)

Nama Informan : Suryani

Hari/ Tanggal : Kamis, 6 Januari 2022

Tempat : Rumah

1. Sejak kapan menjabat sebagai guru pendamping khusus di SD Sekolah Alam

Bintaro?

Jawaban: Mengajar sejak tahun 2014.

2. Upaya apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam pengenalan akhlak

anak ADHD?

Jawaban: Menanamkan nilai-nilai penerapan akhlak yang baik dalam

kehidupan sehari-hari, misalnya sopan santun, berbicara yang baik,

menghormati kepada guru dan sebagainya.

3. Metode apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam menanamkan

akhlak anak ADHD?

Jawaban: Di SD Sekolah alam Bintaro ada beberapa keunggulan untuk

menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak anak ADHD yaitu dengan cara

menerapkan metode pembiasaan yang diwajibkan kepada anak, diantaranya

mengucap dan menjawab salam, berkata tidak kasar dan sopan baik terhadap

guru dan teman sebayanya

4. Adakah peran dari pihak lain dalam menanamkan akhlak anak ADHD di SD

Sekolah Alam Bintaro?

Jawaban: Dalam hal menanamkan akhlak anak ADHD di sekolah ini

memang tidak hanya peran guru pendamping khusus saja, tentunya diperlukan

peran guru lain dalam hal mengontrol dan mengawasi perilaku anak ADHD di

sekolah

102

5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak ADHD?

Jawaban: Umumnya kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak

ADHD yaitu sering tidak fokus dan terlupa, sehingga guru pendamping harus

berulang kali dalam menerapkan akhlak kepada mereka.

6. Apakah ada perlakuan bullying dari anak reguler terhadap anak ADHD di

kelas?

Jawaban: Perilaku Bullying dengan cara mentertawakan, menghina dan

mengejek terkadang dilakukan oleh anak reguler terhadap anak ADHD apalagi

kalau tidak ada guru yang melihat

7. Apakah anak dengan ADHD mengimplementasikan dengan baik nilai-nilai

akhlak yang sudah diberikan?

Jawaban: Kebanyakan dapat mengimplementasikan dengan baik, terutama

yang terdiagnosa ADHD ringan, untuk ADHD berat membutuhkan terapi

yang berkelanjutan agar nilai akhlak bisa tercapai dengan baik.

8. Apa solusi yang diberikan guru pendamping khusus dalam menanamkan

akhlak anak ADHD yang bermasalah?

Jawaban: memberikan teguran dan nasihat yang baik dan Memberikan

pelajaran atau contoh akhlak dengan penuh kesabaran dan program yang

terkait perilaku serta pembelajaran Akhlak islamika harus diterapkan sedari

dini.

Narasumber

Suryani

103

Hasil Wawancara dengan Guru Pendamping Khusus (GPK)

Nama Informan : Yendri

Hari/ Tanggal : Kamis, 6 Januari 2022

Tempat : Google Form

1. Sejak kapan menjabat sebagai guru pendamping khusus di SD Sekolah Alam

Bintaro?

Jawaban : Juli 2018.

2. Upaya apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam pengenalan akhlak

anak ADHD?

Jawaban: Upaya untuk memperkenalkan akhlak kepada anak didik yaitu

dengan mencontohkan langsung kepada anak, karena anak-anak cenderung

memiliki sifat peniru yang sangat besar, maka dengan uswatun hasanah atau

contoh yang baik sangat berpengaruh pada pembentukan mental dan akhlak

anak.

3. Metode apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam menanamkan

akhlak anak ADHD?

Jawaban: metode pembiasaan, guna membentuk akhlak terpuji untuk anak

didik dengan dibiasakan untuk melakukan kegiatan yang baik, bertingkah laku

yang baik, diajari sopan santun dan sebagainya.

4. Adakah peran dari pihak lain dalam menanamkan akhlak anak ADHD di SD

Sekolah Alam Bintaro?

Jawaban: Ada, peran guru di sekolah mengajarkan akan akhlak hanya di

sekolah, selain itu ada peran sosial dari masyarakat dan orang tua dalam

penanaman akhlak terhadap anak.

104

5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak ADHD?

Jawaban: Kurangnya hafalan saja karena anak ADHD berbeda dengan anak

reguler, dalam mengajar harus mengingatkan berulang-ulang agar anak lebih

giat dalam belajar khususnya menghafal pelajaran.

6. Apakah ada perlakuan bullying dari anak reguler terhadap anak ADHD di

kelas?

Jawaban: Ada tetapi Jarang adanya bullying karena kita sebagai guru

pendamping khusus selalu mendampingi dan mengawasi anak ADHD yang

didampingi dan jika ada yang perilaku yang menjurus ke arah bullying seperti

menertawakan anak ADHD tersebut kita sebagai guru pendamping harus sigap

mengingatkan dan kalau perlu memberikan hukuman karena perlakuan

tersebut kurang baik

7. Apakah anak dengan ADHD mengimplementasikan dengan baik nilai-nilai

akhlak yang sudah diberikan?

Jawaban: Anak-anak sudah cukup baik dalam menerapkan nilai-nilai akhlak

dari apa saja yang dipelajari di sekolah, mulai dari hal kecil seperti menegur

sopan kepada guru, mengucap salam, menjaga kebersihan dan membuang

sampah pada tempatnya.

8. Apa solusi yang diberikan guru pendamping khusus dalam menanamkan

akhlak anak ADHD yang bermasalah?

Jawaban: solusi Guru Pendamping Khusus dalam menangani anak ADHD

yang bermasalah adalah dengan memberikan teguran dan nasihat serta

memberikan contoh yang baik kepada anak tersebut

Narasumber

Yendri

105

Hasil Wawancara dengan Guru Pendamping Khusus (GPK)

Nama Informan : Sri Sulastri

Hari/ Tanggal : Kamis, 6 Januari 2022

Tempat : Google Form

1. Sejak kapan menjabat sebagai guru pendamping khusus di SD Sekolah Alam

Bintaro?

Jawaban: Saya mengajar sejak 2016.

2. Upaya apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam pengenalan

akhlak anak ADHD?

Jawaban: Meningkatkan kognitif anak tentang ilmu agama dengan

mencontohkan, mendidik, melatih, dan membimbing anak secara perlahan

supaya menjadikan anak didik tetap beriman dan bertakwa.

3. Metode apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam menanamkan

akhlak anak ADHD?

Jawaban: metode pembiasaan, seperti mengajarkan mengaji, mengajarkan

shalat, mengajarkan cara berwudhu. Dengan terus membiasakan hal demikian

itu, maka anak akan senantiasa ingat dan akan tetap tertanam kokoh akhlak

dan keyakinannya. Guru pendamping khusus juga memakai metode diskusi

yang berperan aktif untuk mengajak atau mengarahkan anak ADHD yang

didampingi untuk ikut berdiskusi dengan temannya di kelas agar anak ADHD

dapat saling bekerjasama dengan teman sekelasnya dalam kegiatan

pembelajaran. Selain itu dalam pembelajaran di SD Sekolah Alam Bintaro

sering menggunakan metode video based learning terutama dalam penanaman

akhlak terhadap sesama manusia misalnya menonton video penjelasan materi

tentang adab-adab di Rumah, video tolong-menolong dengan teman, dan

video berperilaku yang baik terhadap guru, teman dan orang tua

106

4. Adakah peran dari pihak lain dalam menanamkan akhlak anak ADHD di SD

Sekolah Alam Bintaro?

Jawaban: Ada, peranan guru di sekolah hanya mengajarkan anak di

lingkungan sekolah, ketika anak sudah pulang maka peran penting lainnya

yaitu orang tua langsung selama berada di lingkungan masyarakat dan di

rumah.

5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak ADHD?

Jawaban: anak ADHD Konsentrasinya masih teralihkan, jadi harus ada

usaha lebih dan terus memberi pengertian kepada anak agar fokus dengan apa

yang sedang dipelajari, sehingga anak kembali konsentrasi ke pelajaran.

Tetapi itu semua akan teralihkan kembali dengan sesuatu, maka tugas guru

yaitu dengan diingatkannya anak secara terus-menerus dan diberikan arahan

berulang-ulang supaya anak fokus kembali.

6. Apakah ada perlakuan bullying dari anak reguler terhadap anak ADHD di

kelas?

Jawaban: ada karena pada dasarnya perilaku bullying itu tidak pernah

memandang tempat, bahkan terkadang pada saat belajarpun anak reguler tetap

bullying anak ADHD. Apalagi jika guru yang ngajar itu tidak melihat dan

mengetahui apa yang terjadi.

7. Apakah anak dengan ADHD mengimplementasikan dengan baik nilai-nilai

akhlak yang sudah diberikan?

Jawaban: Sudah pasti, tentunya dengan monitoring dari gurunya setiap hari

anak-anak selalu menunjukkan nilai-nilai dan akhlak yang baik di sekolah.

8. Apa solusi yang diberikan guru pendamping khusus dalam menanamkan

akhlak anak ADHD yang bermasalah?

107

Jawaban: Mengajarkan anak ADHD beristighfar pada saat marah.

Menasihati dengan tulus dan membimbingnya dengan baik agar mudah

masuk ke dalam relung jiwa anak, hati menjadi terbuka dan tenang.

Narasumber

Sri Sulastri

108

Hasil Wawancara dengan Guru Pendamping Khusus (GPK)

Nama Informan : Sapril

Hari/ Tanggal : Kamis, 6 Januari 2022

Tempat : Google Form

1. Sejak kapan menjabat sebagai guru pendamping khusus di SD Sekolah Alam

Bintaro?

Jawaban : Mengajar sejak 2016.

2. Upaya apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam pengenalan akhlak

anak ADHD?

Jawaban: Upaya yg kita lakukan dengan selalu mencontohkan kepada anak

tersebut untuk mencerminkan dari akhlak itu sendiri, seperti pembiasaan

salam, berkata baik, sopan dan duduk dengan tenang. Dengan pembiasaan dan

contoh dari guru pendampingnya akan membuat anak itu terbiasa.

3. Metode apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam menanamkan

akhlak anak ADHD?

Jawaban: Memberikan teladan yang baik berikut contoh-contohnya dan

menanamkan nilai-nilai kebaikan setiap hari. Dengan kebiasaan yang baik

yang diajarkan itu bertujuan agar peserta didik berakhlak baik ketika sudah

dewasa. Dalam pembelajaran di kelas story telling juga sering digunakan

sebagai penanaman akhlak seperti guru menceritakan tentang kisah

keteladanan Nabi Muhammad SAW yang harus diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari seperti jujur yang merupakan salah satu sifat teladan yang dimiliki

nabi Muhammad, tidak sombong dan sopan santun.

4. Adakah peran dari pihak lain dalam menanamkan akhlak anak ADHD di SD

Sekolah Alam Bintaro?

109

Jawaban: Lingkungan luar masyarakat juga mempengaruhi dalam penanaman

akhlak anak. Di sekolah adalah tugas guru, setelah anak pulang sekolah, maka

orang tua berperan penting serta bertanggung jawab akan penanaman akhlak

anak di rumah dan di lingkungan masyarakat.

5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak ADHD?

Jawaban: Anak ADHD Cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah

dibanding dengan anak reguler lainnnya. Maka selalu kita ingatkan dengan

menasihati, membimbing dan menyemangati anak ADHD agar dia lebih kuat

pendiriannya dan teguh hatinya.

6. Apakah ada perlakuan bullying dari anak reguler terhadap anak ADHD di

kelas?

Jawaban: Dalam keadaan sedang mengajar perilaku seperti bullying ini

kadang ada saya temui yaitu bullying yang bersifat ejekan karena anak reguler

menganggapnya sebagai hal yang biasa saja dan itu untuk lucu-lucuan,

Bullying yang bersifat ejekan ini terjadi terhadap anak ADHD karena kondisi

mereka yang berbeda dengan anak reguler. Meskipun tindakan bullying untuk

mengejek anak ADHD dengan tujuan untuk lucu-lucuan atau membuat

keseruan tetap harus diingatkan, peran guru penting guru mengingatkan agar

mereka memikirkan perasaan orang yang menjadi korban bullying.

7. Apakah anak dengan ADHD mengimplementasikan dengan baik nilai-nilai

akhlak yang sudah diberikan?

Jawaban: sudah pasti karena kita selalu mengajarkan akhlak dan mereka

menyerap lalu menerapkan dalam kehidupan mereka. Dan itu kita kontrol di

sekolah, anak-anak selalu dan terbiasa bersikap ramah, berbicara sopan dan

berperilaku baik kepada teman dan guru di lingkungan sekolah.

8. Apa solusi yang diberikan guru pendamping khusus dalam menanamkan

akhlak anak ADHD yang bermasalah?

110

Jawaban: Hal yang paling penting dalam mengatasi anak yang bermasalah

adalah dengan bersikap tenang dengan sepenuh hati dan kasih sayang,

memahami keadaannya agar dapat mengurai masalah dengan baik dan

mencari jalan keluarnya.

Narasumber

Sapril

111

Hasil Wawancara dengan Guru Pendamping Khusus (GPK)

Nama Informan : Ulfa Putri

Hari/ Tanggal : Kamis, 6 Januari 2022

Tempat : Google Form

1. Sejak kapan menjabat sebagai guru pendamping khusus di SD Sekolah Alam

Bintaro?

Jawaban: Sejak 17 juli 2016.

2. Upaya apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam pengenalan akhlak

anak ADHD?

Jawaban: Observasi langsung ke anak ADHD dengan memahami ciri-ciri,

perilaku serta kebutuhan anak tersebut. kemudian kita ajarkan, arahkan dan

contohkan akhlak yang baik kepada anak tersebut.

3. Metode apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam menanamkan

akhlak anak ADHD?

Jawaban: Kita sebagai guru pendamping khusus tugasnya mendampingi anak

ADHD pada saat jam masuk sampai pulang, metode yang kita berikan

kebanyakan metode pembiasaan selain ceramah tetapi di sini kita menjelaskan

lagi kepada anak yang didampingi dan kita juga membuat soal khusus sesuai

dengan kemampuan anak ADHD yang kita dampingi yang tentunya satu atau

dua tingkatan lebih mudah dari soal anak anak lain di kelas, selain ceramah

juga kita kebanyakan menggunakan metode diskusi kita sebagai guru

pendamping khusus mengarahkan anak tersebut untuk ikut berdiskusi dengan

teman reguler di kelasnya tentunya kita selalu mendampingi agar anak yang

kita dampingi bisa mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.

112

4. Adakah peran dari pihak lain dalam menanamkan akhlak anak ADHD di SD

Sekolah Alam Bintaro?

Jawaban: Ya, lingkungan dan pergaulan memiliki peran untuk menanamkan

akhlak siswa. Peran dari pihak lain tentunya ada, kita sebagai guru

pendamping khusus juga bekerja sama dengan guru-guru yang ada di SD

Sekolah Alam bintaro selain itu juga kita bekerja sama dengan orang tua dari

masing-masing anak ADHD yang setiap minggunya kita berikan daily plant

yang harus dilaksanakan juga di rumah, kegiatannya sama seperti yang

dilakukan di sekolah harus selalu menjawab salam, sopan, tidak berkata kasar,

sabar, dan untuk urusan kebersihan sehingga tercipta pembiasaan akhlak yang

baik, baik di sekolah maupun di rumah.

5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak ADHD?

Jawaban: Mood dan konsisten anak ADHD sering berubah. Jadi kendala

yang sering dihadapi anak ADHD yaitu sering bermasalah dari segi fokus dan

konsentrasinya, karena fokus nya kerap sekali buyar dan kita sebagai guru

pendampingnya harus ekstra sabar jika anak tersebut mulai pecah fokusnya

seperti tidak duduk tenang dan mengganggu temannya di kelas kita ingatkan

kembali secara terus-menerus agar anak fokus kembali dan selalu kita awasi

serta berikan contoh yang baik atau bagusnya seperti apa sehingga anak

tersebut terbiasa untuk berakhlak yang baik jika kita sebagai guru pendamping

khusus mengingatkan terkait akhlak mereka.

6. Apakah ada perlakuan bullying dari anak reguler terhadap anak ADHD di

kelas?

Jawaban: Terkadang ada beberapa anak reguler yang mengejek (bullying)

anak ADHD, hal itu dikarenakan anak ADHD berbeda dengan mereka seperti

perilaku tidak bisa diam, berteriak sendiri, gerakan berulang-ulang dan berkata

kasar di kelas

113

7. Apakah anak dengan ADHD mengimplementasikan dengan baik nilai-nilai

akhlak yang sudah diberikan?

Jawaban: Ya cukup baik, anak ADHD yang kita dampingi sudah cukup baik

dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan akhlak karena setiap

harinya di SD Sekolah Alam bintaro selalu kita terapkan sikap akhlak yang

baik apalagi dengan adanya kerja sama dari guru lain dan juga diterapkan di

rumah sehingga tercipta akhlak yang baik khususnya akhlak sesama manusia.

8. Apa solusi yang diberikan guru pendamping khusus dalam menanamkan

akhlak anak ADHD yang bermasalah?

Jawaban: Konsekuensi, di SD Sekolah Alam Bintaro ada peraturan yang

diharapkan menjadi pengawal dalam bertingkah laku anak ketika di sekolah.

Dengan menjalankan peraturan sekolah yang ada dengan baik akan

menjadikan suasana sekolah yang harmonis, aman dan nyaman sehingga

proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Di sini jika

anak ADHD masih berperilaku yang kurang baik kita berikan konsekuensi

kepada anak itu selain itu solusi yang diberikan kita jelaskan kembali kalau

perbuatan yang kurang baik itu tidak boleh dan mencontohkan setiap harinya

akhlak yang baik.

Narasumber

Ulfa Putri

114

Hasil Wawancara dengan Guru Pendamping Khusus (GPK)

Nama Informan : Puput Rahayu

Hari/ Tanggal : Kamis, 6 Januari 2022

Tempat : Google Form

1. Sejak kapan menjabat sebagai guru pendamping khusus di SD Sekolah Alam

Bintaro?

Jawaban: Sejak tahun 2019.

2. Upaya apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam pengenalan akhlak

anak ADHD?

Jawaban: Diawali dengan menanamkan rasa malu terhadap Allah SWT,

dengan memberikan cerita-cerita seperti kisah-kisah nabi dan rasul,

mengajarkan adab yang baik ketika makan/minum/BAK/bertemu.

3. Metode apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam menanamkan

akhlak anak ADHD?

Jawaban: Di sini guru pendamping khusus memegang peran penting salah

satunya dengan menggunakan metode ceramah yang dijelaskan guru kelas dan

dijelaskan kembali oleh guru pendamping khusus dengan bahasa yang lebih

mudah jika anak ADHD belum mengerti misalnya dalam penanaman akhlak

terhadap manusia guru di kelas sering berceramah tentang akhlak yang baik

dalam kehidupan sehari-hari beserta contohnya seperti tolong menolong ,

menjawab salam dll. Kita sebagai guru pendamping khusus menjelaskan

kembali ke anak ADHD yang kita damping sampai anak itu paham karena

terkadang anak yang didampingi masih teralihkan fokusnya sehingga harus

dijelaskan ulang sampai anak tersebut paham”

115

4. Adakah peran dari pihak lain dalam menanamkan akhlak anak ADHD di SD

Sekolah Alam Bintaro?

Jawaban: Khususnya di sekolah ada peran dari fasilitator kelas, teman-teman

guru reguler dan guru pendamping lain. Selain itu dari pihak lain yang

berperan penting dalam penanaman akhlak anak adalah orang tua. Di mana

anak diajarkan akhlak yang baik ketika berada dalam lingkungan baik itu

keluarga maupun dalam bermasyarakat.

5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak ADHD?

Jawaban: Ketika anak diingatkan, emosi terkadang sedang tidak menentu

menyebabkan anak menolak jadi perlu pengulangan untuk menjadi kebiasaan.

6. Apakah ada perlakuan bullying dari anak reguler terhadap anak ADHD di

kelas?

Jawaban: ya terkadang saya melihat ada yang membullying karena di Sd

Sekolah Alam Bintaro selalu diajarkan perilaku yang baik terhadap teman juga

dan kalaupun ada anak yang membullying langsung kami sebagai guru

memberikan nasehat yang baik pada mereka dan menghimbau tidak

melakukannya kembali.

7. Apakah anak dengan ADHD mengimplementasikan dengan baik nilai-nilai

akhlak yang sudah diberikan?

Jawaban: Alhamdulillah anak-anak yang terdiagnosa didampingi oleh kami

dapat mengimplementasikan dengan baik apa yang sudah ditanamkan, dan

sudah menjadi kebiasaan anak sehari-hari.

8. Apa solusi yang diberikan guru pendamping khusus dalam menanamkan

akhlak anak ADHD yang bermasalah?

Jawaban: Tidak pantang menyerah, bekerja sama dengan lingkup anak dan

memotivasi anak ketika menanamkan kebaikan, dan memberi nasihat yang

116

lembut karena yang perlu diperhatikan adalah proses bukan hanya hasil. Bagi

anak progres sedikit adalah suatu hal yang luar biasa.

Narasumber

Puput Rahayu

117

Hasil Wawancara Dengan Anak ADHD SD Sekolah Alam Bintaro

Nama Informan : RAF

Hari/tanggal : Kamis, 6 Januari 2022

Kelas : SD 5 Ar-Razi

Tempat : Sekolah

Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang kamu ketahui tentang akhlak? Perilaku dan tingkah laku

2. Bagaimana akhlak kamu di sekolah? Bagus

3. Bagaimana peraturan/tata tertib di sekolah

dalam akhlak? Baik

4. Apa saja menurut kamu contoh akhlak? Patuh

5. Apakah kamu sendiri sudah

mempraktikkan akhlak baik di sekolah

maupun di rumah?

Ya

6. Bagaimana akhlak kamu kepada guru? Baik

7. Apakah guru sudah mencontohkan akhlak

yang baik kepada murid? Ya

8. Apakah kamu sudah melaksanakan apa

yang dicontohkan oleh guru? Sudah

9. Bagaimana akhlak kamu terhadap teman? Baik

10. Apakah kamu peduli terhadap teman

kamu di sekolah? Ya

11. Apakah kamu saling tolong menolong di

sekolah? Ya

12. Apakah kamu pernah mengejek temanmu

di sekolah? Tidak pernah

13. Bagaimana sikapmu jika melihat temanmu Nasihatin

118

ketika diejek di sekolah?

14. Apakah kamu sudah mencerminkan sifat

jujur di sekolah? Ya

15. Apakah kamu selalu sabar jika ketika

menghadapi masalah di sekolah? Ya

16. Apakah kamu mudah memaafkan jika ada

temanmu dianggap berbuat salah

terhadapmu?

Ya

17. Apakah kamu menjaga kebersihan di

lingkungan sekolah? Ya

18. Apakah kamu ikut membantu

membersihkan lingkungan sekolah? Ya

Narasumber

RAF

119

Hasil Wawancara Dengan Anak ADHD SD Sekolah Alam Bintaro

Nama Informan : AI

Hari/tanggal : Kamis, 6 Januari 2022

Kelas : SD 5 az-zahrawi

Tempat : Sekolah

Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang kamu ketahui tentang akhlak? Baik

2. Bagaimana akhlak kamu di sekolah? Bagus

3. Bagaimana peraturan/tata tertib di sekolah

dalam akhlak? Baik

4. Apa saja menurut kamu contoh akhlak? Tidak berkelahi

5. Apakah kamu sendiri sudah

mempraktikkan akhlak baik di sekolah

maupun di rumah?

Sudah

6. Bagaimana akhlak kamu kepada guru? Baik

7. Apakah guru sudah mencontohkan akhlak

yang baik kepada murid? Sudah

8. Apakah kamu sudah melaksanakan apa

yang dicontohkan oleh guru? Sudah

9. Bagaimana akhlak kamu terhadap teman? Baik

10. Apakah kamu peduli terhadap teman

kamu di sekolah? Ya

11. Apakah kamu saling tolong menolong di

sekolah? Ya

12. Apakah kamu pernah mengejek temanmu

di sekolah? Tidak pernah

120

13. Bagaimana sikapmu jika melihat temanmu

ketika diejek di sekolah? Tolong dia

14. Apakah kamu sudah mencerminkan sifat

jujur di sekolah? Ya

15. Apakah kamu selalu sabar jika ketika

menghadapi masalah di sekolah? Tidak

16. Apakah kamu mudah memaafkan jika ada

temanmu dianggap berbuat salah

terhadapmu?

Ya

17. Apakah kamu menjaga kebersihan di

lingkungan sekolah? Ya

18. Apakah kamu ikut membantu

membersihkan lingkungan sekolah? Ikut

Narasumber

AI

121

Hasil Wawancara Dengan Anak ADHD SD Sekolah Alam Bintaro

Nama Informan : RPB

Hari/tanggal : Kamis, 6 Januari 2022

Kelas : SD 5 Ar Razi

Tempat : Sekolah

Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang kamu ketahui tentang akhlak? Baik

2. Bagaimana akhlak kamu di sekolah? Bagus

3. Bagaimana peraturan/tata tertib di sekolah

dalam akhlak? Baik

4. Apa saja menurut kamu contoh akhlak? Meminta izin

5. Apakah kamu sendiri sudah

mempraktikkan akhlak baik di sekolah

maupun di rumah?

Ya

6. Bagaimana akhlak kamu kepada guru? Baik

7. Apakah guru sudah mencontohkan akhlak

yang baik kepada murid? Sudah

8. Apakah kamu sudah melaksanakan apa

yang dicontohkan oleh guru? Sudah

9. Bagaimana akhlak kamu terhadap teman? Baik

10. Apakah kamu peduli terhadap teman

kamu di sekolah?

Tidak karena aku sering

diejek

11. Apakah kamu saling tolong menolong di

sekolah? Kalau jahat tidak aku tolong

12. Apakah kamu pernah mengejek temanmu

di sekolah? Pernah

122

13. Bagaimana sikapmu jika melihat temanmu

ketika diejek di sekolah? Membantu

14. Apakah kamu sudah mencerminkan sifat

jujur di sekolah? Ya

15. Apakah kamu selalu sabar jika ketika

menghadapi masalah di sekolah? Kadang Kesal

16. Apakah kamu mudah memaafkan jika ada

temanmu dianggap berbuat salah

terhadapmu?

Ya

17. Apakah kamu menjaga kebersihan di

lingkungan sekolah? kadang kotor

18. Apakah kamu ikut membantu

membersihkan lingkungan sekolah? Ikut

Narasumber

RPB

123

Hasil Wawancara Dengan Anak ADHD SD Sekolah Alam Bintaro

Nama Informan : DGA

Hari/tanggal : Kamis, 6 Januari 2022

Kelas : SD 2 Ibnu Rusyd

Tempat : Sekolah

Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang kamu ketahui tentang akhlak? Sifat

2. Bagaimana akhlak kamu di sekolah? Ya

3. Bagaimana peraturan/tata tertib di sekolah

dalam akhlak? Bagus

4. Apa saja menurut kamu contoh akhlak? Baik ke teman.

5. Apakah kamu sendiri sudah

mempraktikkan akhlak baik di sekolah

maupun di rumah?

Sudah

6. Bagaimana akhlak kamu kepada guru? Suka cium tangan

7. Apakah guru sudah mencontohkan akhlak

yang baik kepada murid? Ya

8. Apakah kamu sudah melaksanakan apa

yang dicontohkan oleh guru? Kadang-kadang

9. Bagaimana akhlak kamu terhadap teman? Bagus

10. Apakah kamu peduli terhadap teman

kamu di sekolah? Ya

11. Apakah kamu saling tolong menolong di

sekolah? Ya

12. Apakah kamu pernah mengejek temanmu

di sekolah? Tidak

13. Bagaimana sikapmu jika melihat temanmu Membantu Teman

124

ketika diejek di sekolah?

14. Apakah kamu sudah mencerminkan sifat

jujur di sekolah? Sudah

15. Apakah kamu selalu sabar jika ketika

menghadapi masalah di sekolah? Ya

16. Apakah kamu mudah memaafkan jika ada

temanmu dianggap berbuat salah

terhadapmu?

Kadang tidak

17. Apakah kamu menjaga kebersihan di

lingkungan sekolah? Mudah

18. Apakah kamu ikut membantu

membersihkan lingkungan sekolah? Ya

Narasumber

DGA

125

Hasil Wawancara Dengan Anak ADHD SD Sekolah Alam Bintaro

Nama Informan : ANA

Hari/tanggal : Kamis, 6 Januari 2022

Kelas : SD 5 Az zahra

Tempat : Sekolah

Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang kamu ketahui tentang akhlak? Perilaku

2. Bagaimana akhlak kamu di sekolah? Biasa saja

3. Bagaimana peraturan/tata tertib di sekolah

dalam akhlak? Baik

4. Apa saja menurut kamu contoh akhlak? Suka menolong

5. Apakah kamu sendiri sudah

mempraktikkan akhlak baik di sekolah

maupun di rumah?

Sudah baik di rumah dan di

sekolah

6. Bagaimana akhlak kamu kepada guru? Bagus

7. Apakah guru sudah mencontohkan akhlak

yang baik kepada murid?

Guru sudah mencontohkan

akhlak yang baik

8. Apakah kamu sudah melaksanakan apa

yang dicontohkan oleh guru? Ya

9. Bagaimana akhlak kamu terhadap teman? Baik suka tolong menolong

10. Apakah kamu peduli terhadap teman

kamu di sekolah? Peduli

11. Apakah kamu saling tolong menolong di

sekolah? Ya suka tolong menolong

12. Apakah kamu pernah mengejek temanmu

di sekolah?

Tidak pernah karena tidak

baik

126

13. Bagaimana sikapmu jika melihat temanmu

ketika diejek di sekolah?

Menasihati teman yang

mengejek

14. Apakah kamu sudah mencerminkan sifat

jujur di sekolah? Sudah

15. Apakah kamu selalu sabar jika ketika

menghadapi masalah di sekolah? Selalu sabar

16. Apakah kamu mudah memaafkan jika ada

temanmu dianggap berbuat salah

terhadapmu?

Mudah

17. Apakah kamu menjaga kebersihan di

lingkungan sekolah? Sudah

18. Apakah kamu ikut membantu

membersihkan lingkungan sekolah?

Di sekolah sering

dicontohkan oleh Guru

Narasumber

ANA

127

Hasil Wawancara Dengan Anak Reguler SD Sekolah Alam Bintaro

Nama Informan : FA

Hari/tanggal : Senin, 23 Mei 2022

Kelas : SD 5 Az zahra

Tempat : Sekolah

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kamu tau apa itu bullying?

Bullying adalah tindakan

mengejek dan menghina orang

lain dengan sengaja yang

terkadang dilakukan sendiri atau

beramai-ramai. Bullying yang

terjadi bersifat ejekan terhadap

bentuk fisik/verbal maka siswa

tersebut akan menjadi korban

bullying

2. Apakah kamu pernah mengejek

temanmu yang berkebutuhan khusus

(ADHD) di sekolah?

Aku tidak pernah mengejek

temanku karena itu tidak baik

3. Apakah kamu pernah melihat ada

anak yang mengejek anak yang

berkebutuhan khusus (ADHD) di

Sekolah?

Kadang aku melihat ada yang

bertengkar

4. Apa yang kamu lakukan jika ada anak

yang di bully di Sekolah? Aku datangi dan aku lerai

5. Adakah hukuman dari guru atau

sekolah jika ada yang membully? Ada hukuman dari guru

128

Hasil Wawancara Dengan Anak Reguler SD Sekolah Alam Bintaro

Nama Informan : AR

Hari/tanggal : Senin, 23 Mei 2022

Kelas : SD 5 Az zahra

Tempat : Sekolah

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kamu tau apa itu bullying? Bullying itu ngata-ngatain orang

dan mengejek

2. Apakah kamu pernah mengejek

temanmu yang berkebutuhan khusus

(ADHD) di sekolah?

Ga pernah

3. Apakah kamu pernah melihat ada

anak yang mengejek anak yang

berkebutuhan khusus (ADHD) di

Sekolah?

Terkadang aku melihat ada anak

yang berkelahi yang disebabkan

oleh saling mengejek satu sama

lainnya yang menyebabkan

dikenakannya hukuman/sanksi

bagi yang membully dan yang

diejek menangis lalu mengejek

balik

4. Apa yang kamu lakukan jika ada anak

yang di bully di Sekolah? Melerainya karena itu tidak baik

5. Adakah hukuman dari guru atau

sekolah jika ada yang membully?

Ada guru suka menasehati dan

memberikan hukuman di matras

129

Hasil Wawancara Dengan Anak Reguler SD Sekolah Alam Bintaro

Nama Informan : SY

Hari/tanggal : Senin, 23 Mei 2022

Kelas : SD 5 Az zahra

Tempat : Sekolah

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kamu tau apa itu bullying?

Ada tetapi Jarang adanya bullying

karena kita sebagai guru

pendamping khusus selalu

mendampingi dan mengawasi anak

ADHD yang didampingi dan jika

ada yang perilaku yang menjurus

ke arah bullying seperti

menertawakan anak ADHD

tersebut kita sebagai guru

pendamping harus sigap

mengingatkan dan kalau perlu

memberikan hukuman karena

perlakuan tersebut kurang baik

2. Apakah kamu pernah mengejek

temanmu yang berkebutuhan khusus

(ADHD) di sekolah?

Aku pernah mengejek teman di

kelas karena dia suka berteriak dan

berlari-lari sehingga aku tidak bisa

fokus belajar hal itu sangat

mengganggu, karena ejekan itu aku

dihukum lalu disuruh untuk minta

maaf

130

3. Apakah kamu pernah melihat ada

anak yang mengejek anak yang

berkebutuhan khusus (ADHD) di

Sekolah?

Kadang-kadang

4. Apa yang kamu lakukan jika ada anak

yang di bully di Sekolah? Nasehatin dan lapor ke guru

5. Adakah hukuman dari guru atau

sekolah jika ada yang membully?

Ada hukumannya suruh menghafal

surat atau di matras

131

Observasi Pembelajaran di SD Sekolah Alam Bintaro

Hari/tanggal : Kamis, 6 Januari 2022

Tempat : Rumah Ibu Suryani (Guru Pendamping Khusus)

NO Kegiatan Guru

Pelaksanaan

Catatan

Baik Kurang

Maksimal

A. Pra pelajaran

1. Memeriksa kesiapan ruang,

alat dan media pembelajaran √

2. Memeriksa kesiapan anak

ADHD √

Absen dan

kesiapan

pengkondisian

anak dibantu oleh

wali kelas dan guru

pendamping

khusus untuk

mengkondisikan

anak ADHD

B. Membuka pelajaran

1. Mengajarkan anak ADHD

melakukan pembiasaan √

Membaca doa

setiap kali sebelum

memulai

pembelajaran

2. Melakukan apersepsi √

132

3.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang lebih

mudah disampaikan pada

anak ADHD

C. Penguasaan materi

1. Menunjukkan penguasaan

materi pembelajaran √

2. Mengaitkan dengan materi

lain yang Relevan √

D. Metode pembelajaran

1. Pelaksanaan pembelajaran √

2. Komunikatif √

3. Respon peserta didik √

4. Aktivitas belajar √

5. Hasil belajar √

E. Manfaat media dan sumber belajar

1. Menggunakan media atau

sumber daya yang menarik √

Dengan cara

mengamati dan

memahami

langsung

133

F. Interaksi dalam pembelajaran

1.

Menciptakan suasana yang

menumbuhkan partisipasi

aktif peserta didik melalui

guru, media dan sumber

belajar

G. Penggunaan Bahasa

1.

Menggunakan bahasa lisan

secara baik, jelas dan lancar

yang dimengerti oleh anak

ADHD serta menggunakan

bahasa tubuh yang baik dan

benar

H. Penutup

1.

Menyimpulkan dengan

bahasa yang lebih mudah

dimengerti anak ADHD

2. Ditutup dengan doa √

134

KURIKULUM

Mengacu standar kompetensi yang ditetapkan depdikbud dan menjadikan alam

sebagai media belajar dalam rangka pembentukan akhlak anak. Kurikulum ini

diintegrasikan dengan pengalaman yang distrukturkan yang didapat siswa di alam

melalui metode tematik dan Project Based Learning (PBL).

Kurikulum utama Sekolah Alam Bintaro meliputi:

A. Akhlak Islamika, melalui metode pembiasaan dan keteladanan dalam

pengembangan EQ (Emotional Quotient) dan SQ ( Spiritual Quotient) dengan

tujuan anak menjadi bisa karena biasa tanpa membebani dan terpaksa.

Kegiatan utama berupa ibadah dan keimanan, Al-Qur'an dan hadis, sikap

hidup dan integrasi dengan alam semesta.

B. Logika, disusun secara holistik Melalui pembelajaran tematik dan Project

Based Learning (PBL) sehingga logika ilmiah siswa berkembang secara

integral. Anak mampu atau terbiasa mengamati fenomena alam, mencatat

data, melakukan eksperimen, dan membentuk sebuah teori. Juga

dikembangkan kemampuan anak dalam hal: bahasa dan gaya tutur, daya pikir

dan logika, daya seni dan kreativitas.

C. Leadership, kegiatan utama berupa Outbound Mental Education untuk

membentuk karakter kemandirian dan kepemimpinan anak didik dengan

mengembangkan nilai-nilai adil, amanah, musyawarah, kerja sama,

melindungi, mengayomi, membela kaum tertindas dan menjaga

keseimbangan alam semesta.

D. Bisnis, kegiatan utama berupa aktivitas bisnis yang diperoleh dari proses

belajar siswa di sekolah sehingga mampu menumbuhkan jiwa wirausaha

sejak dini.

135

DOKUMENTASI

Wawancara GPK Pendampingan Anak ADHD

Pembelajaran di Kelas Shalat Berjamaah

Pembiasaan Menjawab Salam Brosur SD Sekolah Alam Bintaro

136

SISWA

Struktur Organisasi SD Sekolah Alam Bintaro

Yayasan Amal Insani Bintaro

Gunawan MT

Direktur

dr. Rakhmi Noferly

Kepala Sekolah SD

Irwan Royanshyah, S.Esy

Wakasek Kurikulum 2

Iwe Mantika, S.Pd

Wakasek Kurikulum 1

Hanung Candra, S.Si

Kepala Sekolah

PAUD

Kepala Sekolah

SMP

Wakasek Kesiswaan

Ipah Musripah, S.Pd

Guru

SD

Kelas

3

Guru BK &

Inklusi

Pustakawan

Ekskul

UKS

Guru

SD

Kelas

2

Guru

SD

Kelas

1

Guru PAI

Guru

Penjaskes

Guru BTQ

Guru

Komputer

Guru

Green Lab

Guru

Scouting

Guru

SD

Kelas

5

Guru

SD

Kelas

6

Guru

SD

Kelas

4

137

Lembar Data Peserta Didik

SD Sekolah Alam Bintaro

T.P 2021/2022

No Nama Kelas L P Jml Jumlah Siswa Jumlah Guru

1 SD 1 Al Mas’udi 15 9 24

SD 1 96

2

2 SD 1 Al Batani 17 7 24 2

3 SD 1 Khawarizmi 15 9 24 2

4 SD 1 Al Ghozali 15 9 24 2

5 SD 2 Ibnu Khaldun 15 9 24

SD 2 72

2

6 SD 2 ibnu Haitam 16 8 24 2

7 SD 2 Ibnu Rusyd 16 8 24 2

8 SD 3 Ibnu Batutah 14 10 24

SD 3 72

2

9 SD 3 Ibnu Sina 13 11 24 2

10 SD 3 Ibnu Nafis 14 10 24 2

11 SD 4 Al Khayyam 15 9 24

SD 4 72

2

12 SD 4 Al Biruni 17 7 24 2

13 SD 4 Ibnu Firnas 16 8 24 2

14 SD 5 Ar Razi 12 10 22

SD 5 66

2

15 SD 5 Al Kindi 13 9 22 2

16 SD 5 Az Zahrawi 11 11 22 2

17 SD 6 Adz Dzahabi 12 9 21 SD 6 42

2

18 SD 6 Al Jazari 14 7 21 2

Jumlah Keseluruhan 269 154 420 Jml 420 36

Tangerang Selatan, Januari 2022

Kepala Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro

Irwan Royansyah, S.Esy