upaya guru pendamping khusus dalam
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of upaya guru pendamping khusus dalam
UPAYA GURU PENDAMPING KHUSUS DALAM
MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK
ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY
DISORDER) DI SEKOLAH BERBASIS INKLUSI SD
SEKOLAH ALAM BINTARO
Skripsi
Dianjukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Aprillia Maharani
NIM. 11160110000098
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULAH
JAKARTA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
UPAYA GURU PENDAMPING KHUSUS DALAM
MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK
ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY
DISORDER) DI SEKOLAH BERBASIS INKLUSI SD
SEKOLAH ALAM BINTARO
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarajana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Aprillia Maharani
NIM 11160110000098
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Skripsi
Dr. Siti Khadijah, MA
NIP.196106031996032002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Upaya Guru Pendamping Khusus Dalam Menanamkan Nilai-
Nilai Pendidikan Akhlak Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) Di Sekolah Berbasis Inklusi SD Sekolah Alam Bintaro disusun oleh
Aprillia Maharani, NIM. 11160110000098, Program Studi Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta telah melalui banyak bimbingan dan dinyatakan sah sebagai
karya ilmiah yang berhak untuk diujikan sidang munaqasah sesuai ketentuan yang
ditetapkan fakultas.
Jakarta, 2 Maret 2022
Yang Mengesahkan,
Pembimbing
Dr. Siti Khadijah, MA
NIP.196106031996032002
LEMBAR UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul Upaya
Guru Pendamping Khusus Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan
Akhlak Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Di sekolah
Berbasis Inklusi SD Sekolah Alam Bintaro disusun oleh Aprillia Maharani,
NIM. 11160110000098, Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal
Jakarta, 2 Maret 2022
Pembimbing
Dr. Siti Khadijah, MA
NIP.196106031996032002
i
ABSTRAK
Aprillia Maharani (11160110000098), Upaya Guru Pendamping Khusus Dalam
Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Anak ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder) di Sekolah Berbasis Inklusi SD Sekolah Alam
Bintaro.
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan gangguan
perilaku yang ditandai dengan adanya gangguan pemusatan perhatian,
pembicaraan yang terlepas , control, dan perilaku hiperaktif. Pada umumnya anak
dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) minim sosialisasi yang
terkadang membuatnya dijauhi teman-teman reguler lainnya dan bahkan
membuatnya di bullying karena perilaku yang tidak baik serta terlihat tidak sopan
dan dianggap mengganggu sehingga perlu penanganan yang tepat oleh guru
pendamping khusus untuk mengingatkan segala hal yang terkait dengan akhlak
mereka.
Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Upaya guru pendamping khusus dalam menanamkan Nilai-nilai pendidikan
akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) di Sekolah
Berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro dengan mengulik dari segi kegiatan di
kelas, khususnya dalam akhlak terhadap sesama manusia. Metode penelitian yang
digunakan dengan metode kualitatif penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku orang-orang yang dapat diamati.
Hasil penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan kegiatan penanaman
akhlak di SD Sekolah Alam Bintaro. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum yang digunakan Mengacu
standar kompetensi yang ditetapkan depdikbud dan menjadikan alam sebagai
ii
media belajar dalam rangka pembentukan akhlak anak. Materi yang diberikan
oleh guru pendamping khusus menyesuaikan dengan kondisi dan tingkah laku
anak ADHD.
Bentuk Upaya guru pembimbing khusus sangat diperlukan untuk
menanamkan akhlak pada anak berkebutuhan khusus, karena secara psikis sikap
anak yang berkelainan memang kurang baik sehingga perlu diupayakan anak
berkebutuhan khusus mempunyai sikap yang baik dan agar tidak di bullying oleh
teman reguler lainnya di kelas, Oleh sebab itu maka upaya guru pembimbing
khusus dianggap penting dalam penanaman akhlak pada anak ADHD (Attention
Deficit Hyperactivity Disorder).
Guru pendamping khusus di SD Sekolah Alam Bintaro yaitu sebagai
pendamping dan mencontohkan perilaku yang baik, serta memberikan fasilitas
dan prasarana sesuai kebutuhan anak ADHD di SD Sekolah Alam Bintaro. Guru
pendamping khusus memegang upaya penting dalam pelaksanaan penanamaan
nilai-nilai akhlak anak ADHD di SD Sekolah Alam Bintaro. Guru pendamping
khusus sangat membantu guru kelas dan anak ADHD dalam pembelajaran di kelas
inklusi yang di dalamnya digabung dengan anak reguler. Guru pendamping
khusus memberikan materi ruang lingkup akhlak yaitu akhlak terhadap sesama
manusia yang meliputi akhlak terhadap diri sendiri, orang lain dan terhadap alam.
Kata kunci : Guru pendamping khusus, Pendidikan Akhlak, ADHD (Attention
Deficit Hyperactivity Disorder)
iii
ABSTRACT
Aprillia Maharani (11160110000098), Shadow Teacher's Efforts in Instilling The
Values of Moral of ADHD Children (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) at Inclusive Based School SD Sekolah Alam Bintaro.
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) It is a behavioral
disorder characterized by impaired attention, detached speech, control, and
hyperactive behavior. In general, children with ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder) lack of socialization that sometimes makes him shunned
by other reguler friends and even makes it in bullying because of bad behavior
and looks disrespectful and considered disturbing so it needs proper handling by a
shadow teacher to remind everything related to their morals.
Based on these problems, this study aims to determine the efforts of
shadow teachers in instilling the values of children's moral education ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) in school-based inclusion Elementary
School Alam Bintaro by studying in terms of activities in the classroom,
especially in the morals of fellow human beings. Research methods used with
qualitative research methods that produce descriptive data in the form of written
or oral words of the behavior of people who can be observed. The results of this
study were conducted by describing moral cultivation activities in SD Sekolah
Alam Bintaro. Data collection is done by interview, observation and
documentation.
The results showed that the curriculum used refers to the competency
standards set by the Ministry of education and make nature as a medium of
learning in order to form the character of children. The material provided by the
shadow teacher specifically adapts to the condition and behavior of ADHD
children.
iv
This form of special needs teacher effort is needed to instill morals in
children with special needs, because psychologically the attitude of children with
disabilities is not good so it is necessary to strive for children with special needs to
have a good attitude and so as not to be bullied by other reguler friends in the
classroom, therefore the efforts of special teachers are considered important in
planting morality in children with ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder).
A shadow teacher at SD Sekolah Alam Bintaro is a companion and
exemplifies good behavior, and provides facilities and infrastructure according to
the needs of ADHD children at SD Sekolah Alam Bintaro. The shadow teacher
holds an important effort in the implementation of the cultivation of the moral
values of ADHD children in SD Sekolah Alam Bintaro. Shadow teachers are very
helpful for class teachers and ADHD children in learning in inclusion classes in
which they are combined with reguler children. The shadow teacher gives the
material scope of morals, namely morals towards fellow human beings which
includes morals towards oneself, others and towards nature.
Keywords: Shadow teacher, Moral education, ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder)
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya panjatkan puji dan syukur kepada Allah Swt., atas
rahmat dan karunia-Nya, serta kekuatan-Nya saya dapat menyelesaikan Skripsi ini
dengan baik.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Saw,
para keluarganya, para sahabatnya, dan semoga sampai kepada kepada kita selaku
umatnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini begitu banyak
hambatan dan kesulitan sehingga tidak lepas dari bimbingan dan arahan serta doa
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A, selaku rektor UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Abdul Haris, M.Ag, selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Rusdi Jamil, M.Ag, selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Alm. Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag, selaku Dosen Penasihat Akademik yang
telah meluangkan waktunya untuk membimbing memberi arahan kepada
kami.
6. Ayahanda Ahmadi dan Ibunda Suryani, Kakanda Muhammad Ilham, serta
Adik Sabilla Nur Aziza yang selalu memberikan semangat serta doa kepada
saya.
7. Teman kuliah saya Siti Nurjanah dan Husnia Qurrotuluyun yang sudah
banyak mendukung dan memotivasi saya.
vi
8. Teman Semasa sekolah saya Nita Agustina, Adam Ramadhan, M. Rizki,
Dinda, Selfia, Shony Azka yang telah memberikan semangat dan
pengalamannya sehingga mendorong saya dalam menyelesaikan proposal
skripsi ini
9. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Agama Islam kelas C 2016 yang telah
menemani saya dari awal perkuliahan hingga saat ini.
10. Teman-teman Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2016.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang
senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Semoga hasil
penelitian ini dapat bermanfaat khususnya penulis dan umumnya bagi pembaca.
Jakarta, 2 Maret 2022
Penulis
Aprillia Maharani
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 8
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 8
D. Perumusan Masalah ................................................................. 9
E. Tujuan Penelitian .................................................................... 9
F. Manfaat penelitian .................................................................... 10
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 11
A. Guru Pendamping Khusus........................................................ 11
1. Pengertian Guru ................................................................. 11
2. Pengertian Guru pendamping Khusus ................................ 12
3. Peran Guru ......................................................................... 12
4. Peran Guru Pendamping Khusus ....................................... 13
B. Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Akhlak .............................. 14
1. Pengertian Nilai .................................................................. 14
2. Pengertian Pendidikan Akhlak ........................................... 14
3. Nilai Pendidikan Akhlak ................................................... 19
4. Tujuan Pendidikan Akhlak ................................................. 20
5. Metode Pembelajaran akhlak ............................................. 21
viii
C. Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) di sekolah
Inklusi ....................................................................................... 22
1. Pengertian Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) ........................................................................... 22
2. Karakteristik Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) ........................................................................... 23
3. Tipe Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
............................................................................................ 25
4. Penyebab Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) ........................................................................... 26
5. Pengertian Sekolah Inklusi ................................................ 28
6. Keuntungan Sekolah Inklusi bagi Anak ADHD (Attention
Deficit Hyperactivity Disorder) ......................................... 29
7. Prinsip Dasar Pendidikan Inklusi ....................................... 30
8. Tujuan Pendidikan Inklusi di Indonesia ............................. 30
D. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................. 31
E. Kerangka Berpikir .................................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 34
A. Tempat dan waktu penelitian ................................................... 34
B. Metode penelitian ..................................................................... 34
C. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data.......................... 35
1. Observasi ............................................................................ 36
2. Wawancara ......................................................................... 38
3. Studi Dokumenter .............................................................. 43
D. Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan data ........................ 44
E. Analisis data ............................................................................. 46
1. Pengertian ........................................................................... 46
2. Proses Analisis Data ........................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................. 48
A. Profil SD Sekolah Alam Bintaro ............................................. 48
B. Hasil penelitian ........................................................................ 60
ix
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 79
A. Kesimpulan ............................................................................. 79
B. Implikasi ................................................................................... 80
C. Saran ........................................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 82
LAMPIRAN ................................................................................................... 87
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Observasi ......................................................... 37
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara ...................................................... 39
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Dokumentasi ................................................... 44
Tabel 4.1 Data Guru SD Sekolah Alam Bintaro ............................................. 53
Tabel 4.2 Data Peserta Didik SD Sekolah Alam Bintaro ................................ 55
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Suasana SD Sekolah Alam Bintaro ............................................. 49
Gambar 4.2 Struktur Organisasi SD Sekolah Alam Bintaro ........................... 51
Gambar 4.3 Data Guru SD Sekolah Alam Bintaro ......................................... 53
Gambar 4.4 Peserta Didik SD Sekolah Alam Bintaro .................................... 54
Gambar 4.5 Poster SD Sekolah Alam Bintaro ................................................. 72
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Lembar Uji Referensi ................................................................. 88
Lampiran 2: Lembar Hasil Wawancara .......................................................... 99
Lampiran 3: Lembar Hasil Observasi ............................................................. 131
Lampiran 4: Lembar Kurikulum ...................................................................... 134
Lampiran 5: Lembar Dokumentasi ................................................................. 135
Lampiran 6: Lembar Struktur Organisasi ....................................................... 136
Lampiran 8: Lembar Data Peserta Didik ....................................................... 137
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan hak dan kewajiban bagi setiap individu untuk
memanfaatkan maupun menggali semua potensi yang dimilikinya. Karena
pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang suatu
ilmu. Selain itu, pendidikan juga dapat mempermudah seseorang untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
Definisi pendidikan dikemukakan para ahli dalam rumusan yang
berbeda beda menurut sudut pandang masing-masing. Apabila ditinjau dari
rumusan bahasa sebagaimana yang tercantum dalam KBBI disebutkan bahwa
Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.1
Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia Nomor 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 4 ayat (1) tersebut disebutkan bahwa
“pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,
nilai kultural, dan kemajuan bangsa”.2 Jadi tujuan pendidikan adalah
seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah
diselenggarakannya kegiatan pendidikan.3
Kemudian, kenapa memilih pendidikan akhlak dibandingkan dengan
pendidikan karakter karena pendidikan karakter berangkat dari pemikiran
Barat yang menganut filsafat pendidikan humanisme (anthroposentrisme),
sehingga muatan utamanya ditujukan untuk kepentingan manusia.
1 Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), Hlm. 7
2 Presiden Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 4 Ayat 1. 3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h 1
2
Selain itu, Pendidikan karakter adalah usaha yang direncanakan dan
diterapkan secara sistematis dalam membantu peserta didik untuk memahami
nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha
Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang
diwujudkan dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan
berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat
istiadat.4
Sedangkan akhlak ialah hal yang lebih mendalam dibandingkan
dengan karakter seperti membina akhlak kemanusiaan kepada orang lain dan
akhlak menjadikan peranan yang sangat penting yang menentukan dalam
kehidupan dan pergaulan yang sangat umum, orang yang berakhlak terpuji
baik, dan tinggi memiliki kedudukan yang tinggi di tengah-tengah
masyarakat. Sebaliknya orang yang memiliki akhlak yang rendah memiliki
kedudukan yang rendah di tengah-tengah masyarakat.
Akhlak merupakan posisi tertinggi dalam islam, dan sesungguhnya
Rasulullah Saw diutus oleh Allah SWT ke bumi untuk menyempurnakan
akhlak, Allah SWT berfirman:
م يو وٱل ٱلله جوا ير كان لمن . وة حسنة رسول ٱلله أس ف كان لكم لقد
.كثريا ٱلله وذكر خر أ ٱل
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”5 (Q.S Al-Ahzab:
21).
Pendidikan akhlak sendiri merupakan upaya sadar dan terencana untuk
menanamkan nilai-nilai akhlak yang diinternalisasikan ke dalam pribadi
4 Fadilah dkk, Pendidikan Karakte (Jawa Timur; CV. Agrapana Media, 2021), hal. 4
5 Departemen Agama Republik Indonesia, As-Syifa (Al-Qur’an dan Terjemahannya),
(Semarang: Raja Publishing, 2011), H. 420.
3
peserta didik sehingga diharapkan akan terbentuk kepribadian yang berakhlak
mulia.
Pendidikan akhlak adalah pendidikan mengenai dasar-dasar moral
(akhlak) dan keutamaan perangai, tabiat yang dimiliki dan harus dijadikan
kebiasaan oleh anak sejak kanak-kanak hingga ia menjadi mukallaf. Tidak
diragukan bahwa keutamaan-keutamaan moral, perangai dan tabiat
merupakan salah satu buah iman yang mendalam, dan perkembangan religius
yang benar6
Pendidikan akhlak sesungguhnya sudah tercermin dalam undang-
undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, yang
berbunyi, “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.7
Kemudian, seiring dengan pertumbuhan manusia tentu kebutuhannya
akan berbeda, terutama kebutuhan hidup anak yang memiliki gangguan
tertentu atau anak berkebutuhan khusus, salah satunya yaitu anak hiperaktif
yang sering disebut dengan hiperaktivitas. Anak hiperaktif adalah anak yang
memiliki gangguan sifat tertentu sehingga sulit memusatkan konsentrasi dan
cenderung hiperkinetik (terlalu banyak bergerak). Hiperaktif memang identik
dengan banyaknya gerakan. Cara berfikir anak hiperaktif berbeda dengan
anak normal. Anak normal akan memberikan perhatian dan menurut dengan
control orang lain yang sesuai dengan hatinya, sedangkan pikiran anak
hiperaktif selalu “semau gue” tanpa dapat dikontrol sama sekali.8 Anak yang
6 Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam (Jakarta: Pustaka Amani,1990),
hlm.174. 7 Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia: Revitalisasi
Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar dan Kemajuan Bangsa, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2011) hlm. 11-12. 8 Via Azmira, A Gift: Anak Hiperaktif, (Yogyakarta: Rapha Publishing, 2015), hlm.6-7.
4
mengalami gangguan hiperaktivitas cenderung tidak bisa diam dan sangat
aktif bergerak.
Gejala hiperaktivitas ini terjadi pada anak ADHD yaitu Attention
Deficit Hyperactivity Disorder, atau dalam Bahasa Indonesia disebut GPPH
(Gangguan Pemusatan perhatian dan Hiperaktivitas). Anak yang memiliki
gangguan konsentrasi dan interaksi berlebihan terkenal dengan istilah
medisnya yaitu ADHD.9
Anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sering
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari pada anak usia sekolah sampai
remaja, bahkan apabila tidak segera ditangani maka akan berpengaruh
terhadap masa depannya, anak dengan gangguan tersebut membutuhkan
pelayanan khusus dalam memenuhi kebutuhan dalam meningkatkan potensi
dan kemampuannya.
Oleh karena itu sangat diperlukannya guru pendamping khusus karena
guru pendamping khusus memiliki peran penting yang teramat kompleks
dalam proses pembelajaran akhlak anak ADHD terutama dalam kegiatan
sosialisasi dan perilakunya khususnya di sekolah berbasis inklusi. Sekolah
penyelenggara pendidikan inklusi perlu didukung oleh tenaga pendidik
keahlian khusus dalam proses pembelajaran dan pembinaan anak-anak
berkebutuhan secara umum, salah satu tenaga khusus yang diperlukan adalah
guru pembimbing khusus (GPK).
Guru pendamping khusus juga sering disebut guru pembimbing
khusus merupakan para tenaga profesional yang perannya teramat/kompleks
dalam proses pengajaran siswa penyandang disabilitas,10
dalam Permendiknas
No. 70 tahun 2009 tentang pedoman implementasi pendidikan inklusi, ada 8
komponen yang harus mendapatkan perhatian dari pemangku kepentingan
(stakeholder) sekolah inklusi, yaitu: (1) peserta didik, (2) kurikulum, (3)
tenaga pendidik, (4) kegiatan pembelajaran, (5) penilaian dan sertifikasi, (6)
9 Arga Paternotte dan Jan Buitelaar, ADHD Attention Deficit Hyperactivity Disorder:
Gangguan Pemusatan Perhatian dan hiperaktivitas, Jakarta: Prenada Media Group, 2010, hlm. 13. 10
Friend Marlyn dan William D. Bursuck, Menuju Pendidikan Inklusi, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2015, h. 76.
5
manajemen sekolah, (7) penghargaan dan saksi, (8) pemberdayaan
masyarakat. 11
Tetapi, tidak mudah bagi Guru Pendamping Khusus dalam
menanamkan akhlak terhadap sesama manusia khususnya di lingkungan
Sekolah Inklusi karena pada umumnya anak dengan ADHD ( Attention
Deficit Hyperactivity Disorder) minim sosialisasi yang terkadang
membuatnya dijauhi teman-teman reguler lainnya karena perilaku yang tidak
baik serta terlihat tidak sopan dan dianggap mengganggu sehingga perlu
penanganan yang tepat oleh guru pendamping khusus untuk mengingatkan
segala hal yang terkait dengan akhlak anak ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder), disinilah upaya guru pendamping khusus untuk
meminimalisir perilaku mereka yang kurang baik.
Sekolah Alam Bintaro adalah salah satu lembaga pendidikan yang
yang berbeda dengan sekolah pada umumnya, karena sekolah Alam Bintaro
adalah salah satu lembaga pendidikan terpadu dan inklusi. Pendidikan inklusi
adalah sebuah sistem pendidikan yang memungkinkan setiap anak
berpartisipasi penuh dalam kegiatan kelas reguler tanpa mempertimbangkan
kecacatan atau karakteristiknya.
Staub dan Peck dalam anggriani mengemukakan bahwa pendidikan
inklusi adalah penempatan anak luar biasa tingkat, ringan, sedang, dan berat
secara penuh di kelas biasa. Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang tidak
diskriminatif terhadap kondisi perbedaan-perbedaan anak, pendidikan yang
ramah terhadap semua perbedaan anak, perbedaan yang merangkul semua
perbedaan untuk belajar dalam komunitasnya.12
Adanya pendidikan inklusi
dapat mencegah terjadinya permasalahan kehidupan sosial pada anak
berkebutuhan khusus, sehingga anak berkebutuhan khusus tidak merasa
berbeda dengan anak lainnya.
11
Menteri Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor
70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusi, Pasal 1. 12
Tyas Martika Anggriani, “Kompetensi Guru Pendamping Siswa ABK di Sekolah
Dasar”, dalam Jurnal Konseling GUSJINGANG, Vol.2, No.2, Juni-Desember, 2016, hlm. 158.
6
Kemudian, Pendidikan inklusi yang dilaksanakan di Sekolah reguler
dalam melaksanakan pendidikan yang terbuka dan ramah disabilitas
membuka peluang kepada Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) dalam menjalankan fungsinya sehari-hari seperti cara berinteraksi
dengan teman, sopan santunnya terhadap guru serta kesiapannya dalam
belajar.
Kementerian Pendidikan Nasional (kemendiknas) mengeluarkan
kebijakan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (permendiknas)
nomor 70 tahun 2009 tentang pendidikan inklusi pasal 1 bahwa “pendidikan
inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki
potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau
pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan
peserta didik pada umumnya”.13
Terkadang perilaku anak ADHD yang suka berteriak sendiri, berlari-
lari dalam kelas, dan suka melakukan gerakan berulang-ulang menyebabkan
dirinya menjadi korban Bullying oleh teman sekelasnya seperti diejek yang
mengakibatkan terjadinya perkelahian saling mengejek satu sama lain. Hal itu
dilakukan ketika tidak ada guru yang melihat.
Bullying merupakan tindakan negatif yang dilakukan oleh orang lain
secara terus menerus atau berulang. Tindakan ini kerap kali menyebabkan
korban tidak berdaya, terluka secara fisik maupun mental. Dalam aspek
etimologi bully atau dalam bahasa Indonesia kerap digunakan dengan bahasa
“rundung” yang bermakna mengganggu, mengusik terus menerus,
menyusahkan.14
Menurut Ken Rigby, bullying secara luas dapat dipahami sebagai
penyalahgunaan sistematis dalam hubungan interpersonal. Dalam hal ini
terjadi perbedaan secara khusus antara pelaku dan korban yaitu berupa
13
Menteri Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor
70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusi, Pasal 1. 14
Rulli Nasrullah, Media Sosial (Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi),
Bandung:Simbiosa Rekatama Media,2015), hal. 187
7
perbedaan usia, kekuatan fisik, kemampuan verbal, kemampuan manipulasi
orang lain, status kelompok dan hubungan kelompok. Hal ini akan
memberikan kesempatan bagi kelompok atau individu yang lebih kuat.
Bullying biasanya dilakukan sebagai bentuk agresi yang berulang-ulang
dengan ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku dan korbannya. Bullying
sebagai suatu fenomena yang sering terjadi dilingkungan pendidikan namun
tidak terlihat dipermukaan dan memiliki dampak yang besar.15
Kemudian, berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di SD
Sekolah Sekolah Alam Bintaro, peneliti melihat langsung bagaimana cara
seorang guru pendamping membantu mengarahkan anak ADHD dalam
akhlak sesama manusia seperti bersosialisasi saat bertemu teman-temannya
maupun guru serta di sini Guru Pendamping khusus sangat amat diperlukan
untuk memberikan pengertian kepada siswa normal agar memahami dan
mengerti dengan Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
tersebut.
Kemudian penulis melihat di SD Sekolah Alam Bintaro anak yang
terdiagnosa ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) jika secara
rutin mendapatkan bimbingan dan arahan yang terus-menerus dari guru
pendamping khusus dapat mengurangi perilaku yang tidak baik dan tentunya
hal itu harus diterapkan juga oleh orang tuanya dirumah dengan cara guru
pendamping tersebut selalu memberikan informasi-informasi setiap hari
tentang perkembangan anak berkebutuhan tersebut selama di sekolah hal ini
agar terjalin kerja sama yang baik di sekolah maupun yang diterapkan di
rumah. Kemudian mengapa harus dilakukan juga program yang sama baik di
rumah maupun di sekolah karena program apapun tidak akan berhasil jika
tidak dilakukan dan diterapkan seperti apa yang dibimbing Guru pendamping
Khusus di sekolah, jadi dalam arti kata program apapun yang dilakukan di
sekolah jika tidak diterapkan lagi di Rumah oleh orangtua dari Anak ADHD
15
Ken Rigby. (2008). Children and Bullying (How Parent and Educators Can Reduce
Bullying at School. Blackwell Publishing: Oxford UK.
8
maka tidak menghasilkan apa-apa dan kemajuan dari Anak ADHD tersebut
akan terhambat.
Melihat hal tersebut peneliti tertarik mengadakan penelitian ini untuk
mengetahui upaya guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai
pendidikan akhlaknya terhadap anak yang terdiagnosa ADHD ( Attention
Deficit Hyperactivity Disorder) karena anak dengan diagnosis ADHD (
Attention Deficit Hyperactivity Disorder) masih kurang baik dalam segi
perilaku, sopan santun sosial serta dalam kegiatan pembelajaran di sekolah
inklusi. Dan pada tahap selanjutnya, penulis ingin menuangkan hasil
observasi kedalam sebuah skripsi yang berjudul “Upaya Guru Pendamping
Khusus dalam Menanamkan Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Anak ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) di Sekolah Berbasis Inklusi
SD Sekolah Alam Bintaro”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut di atas, penulis melihat ada beberapa
permasalahan yang dijumpai antara lain:
1. Anak dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) masih
sangat minim dalam bersosialisasi di kelas sehingga membuatnya dijauhi
oleh teman-teman reguler lainnya.
2. Anak dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) di SD
Sekolah Alam Bintaro masih kurang baik dari segi akhlak khususnya
akhlak terhadap sesama manusia seperti kepada guru, teman, diri sendiri
dan lingkungan sekitar.
3. Kurangnya potensi dan kemampuan anak dengan ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder) dalam belajar di kelas.
C. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu, biaya dan tenaga, serta
untuk menjaga penelitian ini lebih terarah, maka diperlukan adanya
pembatasan masalah. Berdasarkan pertimbangan tersebut, serta mengacu pada
9
latar belakang masalah diatas maka penelitian ini dibatasi hanya kepada
pendidik yaitu Guru pendamping Khusus yang menanamkan banyak
pengetahuan keterampilan sikap (akhlaknya sesama manusia) kepada Anak
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) pada sekolah berbasis
inklusi di SD Sekolah Alam Bintaro.
D. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, penulis dapat
menyimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai
pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro?
2. Bagaimana akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro?
3. Bagaimana kendala guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-
nilai pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro?
4. Bagaimana solusi guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai
pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian
penulis ini adalah:
1. Untuk mengetahui upaya guru pendamping khusus dalam menanamkan
nilai-nilai pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) di Sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro
2. Untuk mengetahui akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) di Sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro
10
3. Untuk mengetahui kendala guru pendamping khusus dalam menanamkan
nilai-nilai pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) di Sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro
4. Untuk mengetahui solusi guru pendamping khusus dalam menanamkan
nilai-nilai pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) di Sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan ilmu tentang upaya guru
pendamping khusus dalam menanamkan nilai pendidikan akhlak anak
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
2. Bagi civitas akademik, untuk memperluas pengetahuan tentang anak
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) terutama dalam
pendidikannya di dalam sekolah inklusi.
3. Bagi Sekolah yang bersangkutan hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan upaya guru dalam
menanamkan pendidikan akhlaknya di sekolah inklusi.
4. Bagi Masyarakat dapat menambah wawasan dan gambaran tentang
sekolah inklusi dan sebagai rekomendasi kepada masyarakat yang ingin
menyekolahkan anaknya di sekolah berbasis inklusi.
5. Bagi Pemerintah dapat digunakan sebagai acuan dalam memperbaiki
kebijakan di sekolah inklusi.
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Guru Pendamping Khusus
1. Pengertian Guru
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online,
“Guru adalah orang yang pekerjaanya (mata pencahariannya,
profesinya) mengajar”.1 Dalam pengertian yang sederhana, guru
adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak
didik. Kemudian guru dalam pandangan masyarakat adalah orang
yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak
harus di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di
surau atau di musholah, di rumah dan sebagainya.2
Sedangkan, Supardi dalam bukunya yang berjudul “Kinerja
guru” menjelaskan pengertian guru menurut Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah jalur pendidikan
formal.3
Penulis sendiri berpendapat, bahwa guru adalah seorang
yang karena panggilan jiwanya, sebagian besar waktu, tenaga dan
pikirannya digunakan untuk mengajarkan Ilmu pengetahuan,
1 Guru (Def.1) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
Diakses melalui https://kbbi.web.id/nilai. 22 Oktober 2020. 2 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu
Pendekatan teoritis Psikologi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), h.
8. 3 Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), h.
8.
12
keterampilan dan kepada orang lain di sekolah atau lembaga
pendidikan formal.4
2. Pengertian Guru Pendamping Khusus
Guru pendamping khusus juga sering disebut guru
pembimbing khusus merupakan para tenaga profesional yang
perannya yang teramat/kompleks dalam proses pengajaran siswa
penyandang disabilitas.5 Anak penyandang disabilitas merupakan
anak bangsa yang tidak boleh didiskriminasikan hanya karena
kondisinya yang berbeda dengan anak usia sebayanya. Oleh karena
itu dalam pengajaran terhadap anak ADHD tersebut supaya
berhasil maksimal dibutuhkan guru pendamping yang biasa disebut
guru pembimbing khusus. Maksud dari GPK adalah guru yang
mempunyai latar belakang pendidikan khusus atau pendidikan luar
biasa, yang ditugaskan di sekolah inklusi.6
Jadi, guru pembimbing khusus atau GPK adalah guru yang
bertugas sebagai konsultan pembelajaran anak ADHD di
lingkungan lembaga pendidikan Inklusi.
3. Peran Guru
Peran guru berkaitan dengan peran guru dalam proses
pembelajaran. Guru merupakan faktor penentu yang sangat
dominan dalam pendidikan umumnya, karena guru memegang
peranan dalam proses pembelajaran, di mana proses pembelajaran
merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.
Proses Pembelajaran merupakan suatu proses yang
mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
4 Hadi Supeno, Potret Guru, (Jakarta: PT. Nusantara lestari Ceria Pratama, 1995),
h. 26. 5 Friend, Marlyn dan William D. Bursuck, Menuju Pendidikan Inklusi.
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, htugasal), h. 76. 6 Depdiknas, Pedoman Khusus Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi tentang
Pengadaan dan Pembinaan Tenaga Pendidik, (Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar
Biasa, 2007), h. 20.
13
mencapai tujuan tertentu, di mana dalam proses tersebut
terkandung multi peran dari guru.
Peranan guru meliputi banyak hal, yaitu guru dapat berperan
sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur
lingkungan belajar, perencana belajar, supervisor, motivator, dan
sebagai evaluator.7
4. Peran Guru Pendamping khusus
a. Mendampingi guru kelas dalam menyiapkan kegiatan yang
berkaitan dengan materi belajar.
b. Mendampingi anak berkebutuhan khusus (special needs
children) dalam menyelesaikan tugasnya dengan pemberian
instruksi yang singkat dan jelas.
c. Memilih dan melibatkan teman seumur untuk kegiatan
sosialisasinya.
d. Menyusun kegiatan yang dapat dilakukan di dalam kelas
maupun di luar kelas.
e. Mempersiapkan anak berkebutuhan khusus (special needs
children) pada kondisi rutinitas yang berubah positif.
f. Menekankan keberhasilan anak berkebutuhan khusus (special
needs children) dan pemberian reward yang sesuai dan
pemberian konsekuensi terhadap perilaku yang tidak sesuai.
g. Meminimalisasi kegagalan anak berkebutuhan khusus (special
needs children).
h. Memberikan pengajaran yang menyenangkan kepada anak
berkebutuhan khusus (special needs children).
i. Menjalankan individual program pembelajaran yang
terindividualkan (PPI).8
7 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: rajawali pers, 2016), h. 58.
8 Skjorten dkk, Pendidikan Kebutuhan Khusus Sebuah Pengantar, (Bandung:
Program Pascasarjana UPI, 2003). h. 5.
14
B. Penanaman Nilai-nilai pendidikan akhlak
1. Pengertian Nilai
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,
“Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan”.9
Nilai diartikan sebagai suatu tatanan yang dijadikan
panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif
keputusan dalam situasi sosial tertentu, kepribadian manusia itu
terbentuk dan berakar pada tatanan nilai-nilai kesejarahan.10
Menurut pandangan idealism, nilai itu absolut. Apa yang
dikatakan baik, benar, salah, cantik atau tidak cantik, secara
fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Pada
hakikatnya nilai itu tetap. Nilai tidak diciptakan dari manusia,
melainkan merupakan bagian dari alam semesta11
Jadi, nilai adalah suatu yang diyakini kebenarannya dan
mendorong orang untuk berbuat positif di dalam kehidupannya
sendiri atau bermasyarakat.
2. Pengertian Pendidikan Akhlak
Pendidikan berasal dari Bahasa yunani, Paedagogy, yang
mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang
sekolah diantar seorang pelayan. Sedangkan pelayan yang
mengantar dan menjemput disebut paedagogos. Dalam Bahasa
romawi, pendidikan diistilahkan dengan educate yang berarti
mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam. Dalam bahasa
9 Nilai (Def. 5) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
Diakses melalui https://kbbi.web.id/nilai, 20 Oktober 2020. 10
M. Asrori, Perkembangan Peserta didik, (Yogyakarta: Media Akademi, 2015).
h. 27. 11
Uyoh Sadulloh, Pengantar Filsafat Pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2011).
h. 99.
15
inggris, pendidikan diistilahkan to educate yang berarti
memperbaiki moral dan melatih intelektual.12
Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.13
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), kata akhlak diartikan budi pekerti atau kelakuan. Kata
akhlak berasal dari bahasa Arab yang bisa diartikan tabiat,
perangai, kebiasaan namun kata seperti itu tidak ditemukan
dalam Al-Qur’an. Akhlak adalah perbuatan-perbuatan yang
mudah tanpa dipikirkan dan diteliti oleh manusia.14
Menurut bahasa (etimologi) Kata “akhlak” berasal dari
bahasa Arab, jama خلق (khuluqun) yang menurut bahasa berarti
budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Perumusan
pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan
adanya hubungan baik antara khalik dengan makhluk dan antara
makhluk dengan makhluk.15
Jadi pendidikan akhlak adalah usaha yang dilakukan
secara sadar untuk membimbing dan mengarahkan kehendak
seseorang untuk mencapai tingkah laku yang mulia dan
menjadikannya sebagai kebiasaan.
12
Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA,
2017), h.19. 13
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kumpulan Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah RI tentang pendidikan , (Jakarta: Departemen Agama RI, 2007), h.
5. 14
Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 29.
15 Chabib Toha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang: Pustaka Pelajar,
2004), h. 109-110.
16
Akhlak sesama manusia dibagi menjadi 4 :
a. Akhlak kepada guru, kiai atau ustaz
Ada beberapa akhlak yang karimah yang harus
dimiliki seorang santri kaitannya dengan hubungan dengan
guru atau ustaz, antara lain adalah :16
1. Santri hendaknya mengikuti pemikiran dan jejak
ustaznya serta tidak menerjang nasihat-nasihatnya, serta
senantiasa meminta ridhonya dalam setiap kegiatannya,
menjunjung tinggi dan berkhidmat kepadanya
2. Memandang ustaznya dengan penuh ketulusan dan
ketakziman
3. Memperhatikan hak guru dan tidak melupakan
keutamaan dan kebaikannya serta mendoakan untuk
kebaikan ustaznya.
4. Tidak berkunjung kepada ustaz selain di tempat dan
waktu yang patut, kecuali ada izin darinya.
5. Duduk dan bersikap dengan sopan ketika berhadapan
dengan ustaz, khususnya di saat kegiatan belajar
mengajar.
6. Berbicara dengan suara dan bahasa yang baik
7. Mendengarkan semua pelajaran dan penjelasan ustaz
dengan penuh kesungguhan
8. Tidak mendahului memberikan penjelasan masalah dan
tidak pula menyela pembicaraan ustaz, kecuali atas
izinnya.
9. Membantu dan berbuat sebaik mungkin untuk keperluan
ustaznya dan tidak berbuat sesuatu yang bisa
merendahkan derajatnya.
16
Tamyiz Burhanuddin, Akhlak Pesantren Pandangan KH. Hasyim sy’ari,
(Yogyakarta: Ittaqa Press, 2001) h. 75-76.
17
b. Akhlak terhadap masyarakat
Islam mendorong manusia untuk berinteraksi sosial di
tengah manusia lainnya. Dorongan tersebut, baik secara
tersurat maupun tersirat terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunah
bahkan tampak pula secara simbolik dalam berbagai ibadah
ritual Islam. Untuk terciptanya hubungan baik sesama
muslim dan masyarakat, setiap orang harus mengetahui hak
dan kewajibannya masing-masing sebagai anggota
masyarakat.
c. Akhlak terhadap diri sendiri
Seorang Muslim berkewajiban memperbaiki dirinya
sebelum bertindak keluar, dia harus beradab, berakhlak
terhadap dirinya sendiri, karena dia dikenakan tanggung
jawab terhadap keselamatan dan kemaslahatan dirinya dan
lingkungan masyarakatnya.17
Suatu peringatan yang bersifat
pencegahan diberikan Allah di dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke
dalam kebinasaan dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. ” (Q.S. Al-
Baqarah/2:195).18
Setiap anak harus memiliki landasan yang akhlak
yang kuat, karena apabila pribadi anak telah terbiasa dengan
akhlak yang baik, maka cita-cita dalam kesuksesan,
kemajuan, dan kebahagiaan hidup akan diraih dengan mudah.
17
Abdullah Salim, Akhlak Islam Membina Rumah Tangga Dan Masyarakat,
(Jakarta: Sari Media Da’wah, 1994) h. 66. 18
Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 30.
18
Dalam hal ini, akhlak pribadi ini meliputi beberapa hal
diantaranya: sidiq (benar/jujur), iffah, amanah, sabar,
pemaaf.19
Setiap orang harus memiliki sifat-sifat di atas, supaya
mereka
benar-benar menjadi generasi yang unggul, baik
dalam kecerdasan maupun keimanan. Bagi setiap orang
yang memiliki sifat jujur, iffah, sabar, pemaaf, dan amanah,
maka akan selalu terjaga dalam kemurniannya dan akan
selalu tercerminkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-
hari. Akhlak pribadi orang harus dibenahi dengan baik sejak
awal agar dalam menghadapi masa depan lebih siap untuk
menjadi manusia yang unggul dan menjadi pemimpin yang
bermoral jauh dari hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan
demikian, maka akan terciptalah suatu Negara yang maju,
sejahtera, damai, dan aman sesuai dengan apa yang diidam-
idamkan banyak orang.
d. Akhlak terhadap lingkungan
Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-
tumbuhan ataupun benda-benda tak bernyawa. Islam
melarang umat manusia membuat kerusakan di muka bumi,
baik kerusakan terhadap lingkungan maupun terhadap
manusia sendiri.20
Akhlak terhadap lingkungan yang
diajarkan Al-Qur’an bersumber dari fungsi manusia sebagai
khalifah di bumi. Cara berakhlak terhadap lingkungan
diantaranya: memelihara kelestarian lingkungan, menjaga
kebersihan lingkungan, dan menyayangi makhluk hidup.
19
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta: LPPI UMY, 2000). h. 81-140. 20
Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2003).
h. 189.
19
3. Nilai pendidikan akhlak
Pendidikan akhlak sebagai usaha penting yang dilakukan
umat Islam, harus memiliki rujukan yang menjadi dasar
keteguhan dalam merealisasikan tujuan hidup manusia. Dasar
pendidikan tidak dapat dipisahkan dari dasar kehidupan manusia
yang hakiki. Dimana umat Islam memiliki dua pedoman
kehidupan yang bersumber dari Allah SWT dan Rasul-Nya,
yakni Al-Qur’an dan Al-Hadits. Jadi dasar pendidikan akhlak
adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia, di dalamnya
memuat berbagai masalah kehidupan manusia. Diantaranya
bagaimana mendidik dan membina manusia agar berakhlak
mulia. Firman Allah SWT :
Dan kamu sesungguhnya benar-benar berbudi pekerti
yang agung” (QS. Al-Qalam : 4).21
Dengan akhlak yang agung dan mulia Rasulullah
dijadikan suri tauladan dan contoh bagi umatnya yang baik.
Firman Allah SWT :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
tauladan yang baik” (QS. Al-Ahzab : 21).22
Dalil kedua ayat di atas dapat diketahui bahwa
Rasulullah SAW adalah sebagai suri tauladan bagi seluruh
manusia. Untuk itu bagi umatnya diharapkan untuk mencontoh
perbuatan atau tingkah laku yang amat mulia tersebut. Adapun
Al-Hadits adalah sebagai sumber dan pedoman umat Islam
setelah Al-Qur’an, juga di dalamnya banyak menyangkut tentang
pendidikan akhlak. Hal ini dapat dilihat bahwa diutusnya
21
Soenarjo, Op.cit., hlm. 960. 22
Ibid. hlm. 670.
20
Rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia,
sebagaimana sabdanya :
“Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk
menyempurnakan budi pekerti yang luhur” (HR. Ahmad)
4. Tujuan nilai-nilai pendidikan akhlak
Yang dimaksud tujuan nilai-nilai pendidikan akhlak
dalam pembahasan ini adalah tujuan yang ingin dicapai dengan
diadakannya suatu pendidikan, pembinaan dan penanaman
akhlak. Apa yang akan dicapai dalam pendidikan akhlak tidak
berbeda dengan tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Tujuan
tertinggi agama dan akhlak ialah menciptakan kebahagiaan dua
kampung (dunia dan akhirat), kesempurnaan jiwa bagi individu
dan menciptakan kebahagiaan, kemajuan, kekuatan dan
keteguhan bagi masyarakat.23
Maka tujuan dari nilai-nilai pendidikan akhlak dalam
Islam ialah untuk mewujudkan orang-orang yang baik
akhlaknya, keras kemauannya, sopan dalam berbicara dan
perbuatan, mulia dalam berbicara dan perbuatan, mulia,
perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab, ikhlas
dan suci.
Lebih tegas Abdullah Nasih Ulwan menjelaskan :
“Adalah pendidikan mengenai dasar-dasar moral
(akhlak) dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki dan
dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa tamyis sehingga ia
menjadi orang mukallaf”.24
Dengan gambaran uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan pendidikan akhlak ialah untuk
23
Omar Muhammad Al-Toumi Al Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, Bulan
Bintang, hlm. 346. 24
Abdullah Nasih Ulwan, Tarbiyah Al-Aulad fi Al-Islam, (Beirut: Dar As-Salam,
1981), hlm. 185.
21
terbinanya akhlak terpuji dan mulia sebagaimana dicontohkan
Rasulullah SAW dan karenanya dapat tercapai keselamatan
dunia dan akhirat.
5. Metode Pembelajaran Akhlak
a) Pendidikan dengan keteladanan
Keteladanan dalam pendidikan adalah metode yang
berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam
mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual dan
etika sosial anak.
Masalah keteladanan menjadi faktor krusial dalam
menentukan baik-buruknya sikap dan karakter anak. Jika
pendidik jujur, dapat dipercaya, berakhlak mulia, berani dan
menjauhkan diri dari perbuatan yang bertentangan dengan
norma agama. Sebaliknya, jika pendidik adalah seorang
pembohong, penghianat, durhaka, pelit, penakut dan hina,
maka anak didik pun akan tumbuh mengikuti sifat buruk
pendidik tersebut.
b) Pendidikan dengan adat kebiasaan
Seorang pendidik dalam mengajarkan kebaikan pada
anak-anak dan membiasakan untuk berakhlak mulia. Jika
pendidik beritikad untuk menerapkan metodologi islam
dalam mendidik dan membentuk kebiasaan dalam diri anak,
maka kemungkinan anak akan tumbuh dalam akidah islam
yang kuat dan akhlak yang mulia.
c) Pendidikan dengan nasihat
Nasihat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
memberikan kesadaran kepada anak-anak tentang hakikat
sesuatu, mendorong mereka menuju harkat dan martabat
22
yang luhur, menghiasinya dengan akhlak mulia dan
membekalinya dengan prinsip-prinsip islam.25
d) Pendidikan dengan perhatian
Pendidikan dengan perhatian adalah senantiasa
mencurahkan perhatian dengan secara penuh dan mengikuti
perkembangan aspek akidah dan moral anak, selalu bertanya
tentang kondisi fisik dan kemampuan ilmiahnya. Metode
pendidikan seperti ini merupakan modal dasar yang dianggap
paling kokoh dalam pembentukan manusia seutuhnya, insan
yang menunaikan hak setiap individu yang memilikinya
dalam kehidupan dan termotivasi untuk menunaikan
tanggung jawab dan kewajiban secara sempurna.
e) Penelitian dengan hukuman
Pendidikan dengan menggunakan hukuman adalah
cara yang paling akhir. Ini berarti terdapat beberapa cara
dalam upaya membina dan mendidik anak. Seorang pendidik
hendaknya bersikap bijaksana dalam menggunakan metode
hukuman yang relevan. Tidak bertentangan dengan tingkat
kecerdasan, pendidikan dan watak bawaan seorang anak.26
C. Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) di Sekolah
Inklusi
1. Pengertian Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
merupakan gangguan perilaku yang ditandai dengan adanya
gangguan pemusatan perhatian, pembicaraan yang lepas kontrol,
dan perilaku yang hiperaktif. Menurut ikatan Psikiatri Amerika,
25
Abdullah Nasih Ulwah, Ensiklopedia Pendidikan Akhlak Mulia Jilid 7,
Terjemahan Tarbiyatul Awlad fi Islam oleh Ahmad Maulana, (Jakarta; PT Lentera Abadi,
2013), h. 30. 26
Abdullah Nasih Ulwah, Ensiklopedia Pendidikan Akhlak Mulia Jilid 7,
Terjemahan Tarbiyatul Awlad fi Islam oleh Ahmad Maulana, (Jakarta; PT Lentera Abadi,
2013), h. 27.
23
ADHD adalah sebuah pola tetap tentang kesulitan memusatkan
perhatian atau perilaku hiperaktif dan impulsif yang terlihat lebih
sering dan lebih parah daripada yang biasa terlihat pada individu.
Gejala utama anak ADHD adalah tidak mampu
berkonsentrasi dalam waktu yang lama. Dengan kata lain, anak
ADHD mudah teralihkan dan tidak bisa diam. Keadaan tersebut
mengakibatkan berbagai kesulitan belajar, kesulitan berperilaku,
dan kesulitan dalam bersosialisasi dan diarahkan perilakunya.27
2. Karakteristik Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder)
Terdapat 3 karakteristik utama gangguan ADHD, yakni:
Inatensi (kesulitan memusatkan perhatian), Impulsivitas (kesulitan
menahan keinginan), dan Hiperaktivitas (kesulitan mengendalikan
gerakan). Untuk lebih jelasnya berikut perilaku-perilaku yang
mencerminkan karakteristik utama dari anak ADHD.
a. Inatensi
1) Seringkali gagal memperhatikan baik-baik terhadap
sesuatu yang detail atau membuat kesalahan yang
sembrono dalam pekerjaan sekolah dan kegiatan-kegiatan
lainnya.
2) Seringkali mengalami kesulitan memusatkan perhatian
terhadap tugas-tugas atau kegiatan bermain.
3) Seringkali tidak mendengarkan jika diajak bicara secara
langsung.
4) Seringkali tidak mengikuti instruksi dan gagal dalam
menyelesaikan pekerjaan sekolah (bukan disebabkan
perilaku melawan atau kegagalan untuk mengerti
instruksi).
27
Devie Lestari Hayati. April 2019. “Pelayanan Khusus bagi anak dengan
Attentions Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) di Sekolah Inklusi”. Jurnal Prosiding
Penelitian. Volume 6, No.1.
24
5) Seringkali mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas
dan kegiatan.
6) Seringkali kehilangan barang/benda penting untuk tugas-
tugas dan kegiatan, misalnya kehilangan permainan;
kehilangan tugas sekolah; kehilangan pensil, buku, dan
alat tulis lain.
7) Sering menghindari, tidak menyukai atau enggan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang membutuhkan usaha
mental yang didukung, seperti menyelesaikan pekerjaan
sekolah atau pekerjaan rumah
8) Seringkali bingung/terganggu rangsangan dari luar.
9) Seringkali lekas lupa dalam menyelesaikan kegiatan
sehari-hari.
b. Hyperaktif
1) Seringkali gelisah dengan tangan atau kaki mereka, dan
sering menggeliat di kursi.
2) Sering meninggalkan tempat duduk di dalam kelas atau
dalam situasi lainnya di mana diharapkan agar anak tetap
duduk.
3) Sering berlarian atau naik-naik secara berlebihan dalam
situasi di mana hal ini tidak tepat.
4) Sering mengalami kesulitan dalam bermain atau terlibat
dalam kegiatan senggang secara tenang.
5) Sering bergerak atau bertindak seolah-olah dikendalikan
oleh motor, dan
6) Sering berbicara berlebihan.
c. Impulsivitas
1) Mereka Sering memberi jawaban sebelum pertanyaan
selesai.
2) Mereka Sering mengalami kesulitan menanti giliran.
25
3) Mereka Sering menginterupsi atau mengganggu orang
lain. 28
3. Tipe Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Berdasarkan gejala utamanya, ADHD dibagi menjadi 3 tipe
utama yaitu:
a. Tipe sulit konsentrasi (Predominantly Inattentive Type)
1) Sering melakukan kecerobohan atau gagal menyimak hal
yang rinci dan sering membuat kesalahan karena tidak
cermat.
2) Sering sulit memusatkan perhatian secara terus-menerus
dalam suatu aktivitas.
3) Sering tampak tidak mendengarkan kalau diajak bicara.
4) Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan
tugas.
5) Sering Sulit mengatur kegiatan maupun tugas.
6) Sering menghindar, tidak menyukai, atau enggan
melakukan tugas yang butuh pemikiran yang cukup lama.
7) Sering kehilangan barang yang dibutuhkan untuk
melakukan tugas.
8) Sering lupa dalam mengerjakan kegiatan sehari-hari. 29
b. Tipe hiperaktif impulsif (Predominantly hyperactive -
Impulsive type)
1) Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk
atau sering menggeliat.
2) Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal
seharusnya ia duduk manis.
3) Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebih-lebihan
pada keadaan yang tidak selayaknya.
28
Mirnawati dan H. Amka, Pendidikan Anak ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder), (Yogyakarta; Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA, 2019), h. 7. 29
Ibid., h. 8
26
4) Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan
dengan tenang.
5) Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh
mesin.
6) Sering terlalu banyak bicara.
7) Sering terlalu cepat memberi jawaban ketika ditanya.
8) Sering memotong atau menyela pembicaraan.
9) Sering sulit menunggu giliran.
c. Tipe kombinasi (Combined Type)
Apabila anak memiliki kriteria konsentrasi buruk dan
hiperaktif-inklusi.30
4. Penyebab Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Penyebab pasti dan patologi ADHD masih belum terungkap
secara jelas. ADHD merupakan suatu kelainan yang bersifat
multifaktorial. Banyak faktor yang dianggap sebagai penyebab
gangguan ini, diantaranya adalah:
a. Faktor genetik
Faktor genetik tampaknya memegang peranan terbesar
terjadinya gangguan perilaku ADHD. Beberapa penelitian
yang dilakukan ditemukan bahwa hiperaktivitas yang terjadi
pada seorang anak selalu disertai adanya riwayat gangguan
yang sama dalam keluarga dekat. Jika salah satu orang tua
menderita ADHD maka anak 60% berisiko menderita ADHD,
dan jika kedua orang tua menderita ADHD maka anak 95%
berisiko menderita ADHD.
1) Perkembangan otak saat kehamilan.
2) Perkembangan otak saat perinatal.
3) Ketidakteraturan hormonal.
30
Ibid., h. 10
27
4) Lingkungan fisik, sosial dan pola pengasuhan anak oleh
orang tua, guru, dan orang-orang yang berpengaruh di
sekitarnya.
5) Kerusakan otak “brain damage” yang diakibatkan oleh
trauma primer dan trauma yang berulang pada tempat
yang sama.
b. Faktor Risiko
Risiko terjadi ADHD makin meningkat bila salah satu
saudara atau orang tua mengalami ADHD atau gangguan
psikologis lainnya. Gangguan psikologis dan perilaku tersebut
meliputi gangguan bipolar, gangguan gangguan konduksi,
depresi, gangguan disosiatif, gangguan kecemasan, gangguan
belajar, gangguan mood, gangguan panik obsesif-kompulsif,
gangguan panik disertai agoraphobia, serta gangguan pervasif.
Banyak bukti penelitian yang menunjukkan adanya disfungsi
susunan saraf pusat (SSP), sehingga beberapa kelainan dan
gangguan yang terjadi sejak kehamilan, persalinan dan masa
kanak-kanak harus dicermati sebagai faktor risiko.31
c. Faktor Lingkungan
Penelitian telah menunjukkan kemungkinan adanya
korelasi antara penggunaan rokok pada risiko ADHD pada
keturunan. Sebagai tindakan pencegahan, yang terbaik adalah
menahan diri dari penggunaan rokok dan alkohol selama
kehamilan. Faktor lingkungan lain yang terkait dengan risiko
ADHD adalah kadar timah hitam yang tinggi dalam tubuh
anak-anak usia prasekolah. Karena timah tidak lagi diizinkan
masuk cat dan biasanya hanya ditemukan di bangunan yang
lebih tua, Anak-anak yang tinggal di gedung-gedung tua di
mana timah masih ada di pipa leding atau dalam cat
31
Ibid., h. 11
28
mengandung timah hitam akan memicu risiko anak mengalami
ADHD.
d. Kerusakan Otak
Gangguan perhatian disebabkan oleh masalah pada
otak. Anak-anak yang mengalami kecelakaan menyebabkan
cedera otak yang dapat memicu beberapa tanda-tanda perilaku
yang sama dengan ADHD, tetapi hanya sedikit saat lahir dapat
ditemukan persentase anak-anak dengan ADHD menderita
cedera otak traumatis
e. Zat Aditif Makanan dan Gula
Gangguan perhatian disebabkan oleh gula atau gejala
ADHD diperburuk oleh gula dan zat aditif pada makanan.
Dalam sebuah penelitian, mengungkapkan bahwa para ibu
merasa bahwa anak-anak mereka yang mengkonsumsi gula
lebih hiperaktif daripada anak-anak yang mengkonsumsi
makanan pengganti gula.32
5. Pengertian Sekolah Inklusi
Pendidikan inklusi adalah kebersamaan untuk memperoleh
pelayanan pendidikan dalam satu kelompok secara utuh bagi
seluruh anak ADHD usia sekolah, mulai dari jenjang TK, SD,
SLTP Sampai dengan SMA/SMK sederajat. Anak-anak inklusi
dengan kelainan seperti tunarungu, tunawicara, tunadaksa,
tunanetra, gangguan kesulitan belajar dapat belajar bersama dengan
anak-anak yang normal secara fisik. 33
Dalam sekolah inklusi tidak ada perbedaan perlakuan yang
menonjol antara anak yang ADHD dengan anak normal pada
umumnya, Mereka berada dalam satu kelas dan mendapat materi
dari guru yang sama. Anak inklusi bebas memilih tempat duduk di
mana ia suka dan bisa mengikuti pelajaran secara baik menurut
32
Ibid., h. 12 33
Nini Subini, Pegembangan Pendidikan Inklusi Berbasis Potensi, (Yogyakarta:
Redaksi Maxima, 2017), h. 50.
29
mereka. Mereka juga memiliki tugas dan kewajiban yang sama
seperti bertanya jika belum jelas, mengerjakan tugas, dan ulangan
dengan soal yang sama dengan teman-teman satu kelas yang pada
umumnya normal. 34
6. Keuntungan Sekolah Inklusi Bagi Anak ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder)
Dengan adanya pendidikan inklusi tentu memberikan
keuntungan bagi para anak, antara lain:
a. Anak-anak inklusi terbebas dari sistem pendidikan yang
terpisah sehingga meminimalkan efek labeling dan sosialisasi
yang terbatas.
b. Anak-anak dengan kebutuhan khusus memperoleh contoh
keterampilan adaptif dan pengalaman yang lebih realistis
dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Anak-anak normal belajar untuk lebih menghargai dan
memandang positif anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Seperti kita lihat pada umumnya, orang memandang sebelah
mata anak inklusi.
d. Keluarga dengan anak ADHD tidak akan merasa terkucil dari
anggota masyarakat lainnya.
e. Keluarga yang tidak memiliki anak dengan ADHD belajar
untuk membina hubungan dan menghargai keluarga dengan
anak ADHD.
Dalam hal ini, pendidikan inklusi dipandang perlu
dilaksanakan karena yang menjadi hambatan utama anak
berkelainan untuk maju dan mencapai sukses, terutama dalam
pendidikannya, ternyata bukan terletak pada kecacatannya,
melainkan pada sikap penerimaan masyarakat kepada mereka.
Mereka bisa lebih sukses dari orang normal pada umumnya jika
34
Ibid., Hal. 50
30
masyarakat memberi kesempatan pada mereka untuk menunjukkan
potensinya dengan cara menerima keberadaan mereka apa adanya.
Selain itu, pendidikan inklusi dimaksudkan untuk lebih
memaksimalkan potensi yang dimiliki anak ADHD. Hal itu
disebabkan karena dalam pendidikan inklusi anak yang berkelainan
dididik bersama-sama dengan anak lainnya (normal) sehingga
untuk dapat bersaing dengan mereka, anak-anak inklusi akan
menunjukkan kemampuannya secara maksimal. Dengan demikian,
potensi yang dimiliki anak inklusi akan berkembang secara
optimal.35
7. Prinsip dasar pendidikan inklusi
Prinsip pendidikan inklusi berkaitan langsung dengan
jaminan akses dan peluang bagi semua anak Indonesia untuk
memperoleh pendidikan tanpa memandang latar belakang
kehidupan mereka. Ada beberapa prinsip dasar pendidikan inklusi
diantaranya:36
a. Pendidikan inklusi membuka kesempatan kepada semua jenis
siswa.
b. Pendidikan inklusi menghindari semua aspek negatif labeling.
c. Pendidikan inklusi selalu melakukan check dan balancing.
8. Tujuan Pendidikan inklusi di Indonesia
Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi
Direktorat PSLB diuraikan bahwa tujuan penyelenggaraan
pendidikan inklusi di Indonesia adalah:37
a. Untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional,
mental dan sosial, atau memiliki potensi kecerdasan dan atau
35
Ibid., h. 50 36
Mohammad Taqdir Ilahi, Pendidikan Inklusi: Konsep Dan Aplikasi,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), h. 21-22. 37
Direktorat Pembinaan SLB, Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan
Inklusi, (Jakarta: Depdiknas, 2007), h. 3.
31
bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
b. Membantu mempercepat program wajib belajar pendidikan
dasar.
c. Membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar dan
menengah dengan menekan angka tinggal kelas dan putus
sekolah
d. Menciptakan sistem pendidikan yang menghargai
keanekaragaman, tidak diskriminatif, serta ramah terhadap
pembelajaran.
e. Memenuhi amanat konstitusi.
Tujuan Pendidikan inklusi di atas dapat disimpulkan bahwa
tujuan pendidikan inklusi adalah untuk menjamin hak setiap warga
sekolah mendapatkan pendidikan, menghilangkan diskriminasi
terhadap anak ADHD dan membantu meningkatkan mutu
pendidikan.
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian-penelitian terdahulu yang sealur ataupun yang relevan
dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Skripsi yang berjudul: “Peran Guru Pembimbing Khusus dalam
menanamkan nilai-nilai Akhlak Karimah pada Anak Berkebutuhan
Khusus di kelas III MI Keji Ungaran” karya ini ditulis oleh
Wahidaturrohmah bersama dengan Dosen Pembimbing Yulis
Nurkhasanah; dari prodi Dakwah dan Komunikasi, UIN Walisongo
Semarang yang terbit pada tahun 2017.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk peran
pembimbing khusus di MI Keji Ungaran, yaitu sebagai
pembimbing, fasilitator, mediator, motivator, dan pendamping
dengan cara mengajak, melatih, memotivasi, membimbing dan
menjadi teladan yang baik, serta memberikan fasilitas dan
32
prasarana sesuai kebutuhan anak berkebutuhan khusus di kelas III
MI Keji Ungaran. Pelaksanaan penanaman nilai-nilai akhlak
karimah pada anak ABK di kelas III MI Keji Ungaran yaitu dengan
pemahaman, pembiasaan, dan teladan yang baik.
2. Skripsi yang berjudul: “Upaya Guru Bimbingan dan Konseling
Dalam Menangani Hiperaktivitas pada Anak ADHD (Attention
Deficit Hyperactivity Disorder) Untuk Meningkatkan Kemampuan
Bersosialisasi Siswa SLB-E Prayuwana Yogyakarta” karya ini
ditulis oleh Astri Rahayu bersama dengan dosen pembimbing
Slamet, S.Ag, M.Si; dari prodi Bimbingan dan Konseling Islam,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang terbit
pada tahun 2015.
Hasil penelitian ini menunjukkan pada anak ADHD tidak
fokus dan tidak bisa diam, menentang, merusak, tidak kenal lelah,
tidak sabar dan usil. Metode penanganan yang dilakukan pada anak
ADHD oleh guru BK yaitu dengan metode karya wisata, konseling
direktif, dan konseling eklektik. Hasilnya anak ADHD sudah
banyak mengalami perubahan yaitu sudah banyak menolong teman
sekitarnya, selalu mengucapkan terima kasih dan mau mengikuti
kegiatan di luar jam pelajaran.
3. Skripsi yang berjudul: “Pendampingan Belajar PAI Anak
Berkebutuhan Khusus Di SDIT Sahabat Alam Palangkaraya” karya
ini ditulis oleh Dedy Jakal Susanto bersama dengan dosen
pembimbing
Penelitian ini menggunakan hasil pendekatan kualitatif
deskriptif hasil penelitian ini menunjukkan upaya guru pendamping
khusus melakukan perencanaan yang didalamnya melakukan
identifikasi, asesmen, merancang kurikulum khusus ABK dan
mengurangi indikator RPP sesuai kemampuan ABK agar siap
menerima pembelajaran.
33
E. Kerangka Berpikir
Dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak anak
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), guru pendamping
khusus memegang peran penting dalam membimbing atau
menanamkan nilai akhlak dalam diri anak ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder). Dengan kata lain, guru pendamping khusus
tidak dapat dipisahkan dari anak ADHD, guru pendamping khusus
sangat membantu guru kelas dan anak ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder) dalam pembelajaran di kelas inklusi yang di
dalamnya digabung dengan anak reguler. Khususnya dalam
berperilaku yang baik, baik kepada guru, teman, diri sendiri serta
lingkungan.
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, dilaksanakan di SD Sekolah Alam Bintaro.
Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2021 sampai selesai. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan berbagai sumber tertulis berupa
buku teks, ebook, jurnal dan lain sebagainya yang mendukung
penelitian ini. Adapun tempat pengumpulan data terkait penelitian,
penulis melakukannya di rumah jika memungkinkan di lingkungan
perpustakaan UIN.
B. Metode Penelitian
Metode Merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam
proses penelitian. Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna
mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap
pernyataan-pernyataan tertentu.1
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
perilaku orang-orang yang dapat diamati. Metode ini dilakukan
mendeskripsikan apakah upaya Guru Pendidikan Khusus dalam
menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak pada anak ADHD.
Whitney dalam Sudarwan Danim mendefinisikan penelitian
sebagai pencarian atas sesuatu yang sistematik dengan penekanan
bahwa pencarian itu dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat
dipecahkan. Woody dalam Danim mengatakan bahwa penelitian
1 Sumadi, Metodologi Penelitian (Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 1983),
hal.59.
35
merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran, yang juga
merupakan sebuah pemikiran kritis.2
Denzin dan Lyncoln dalam Moelong menyatakan bahwa
penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar belakang
alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Penelitian kualitatif metode dimanfaatkan adalah wawancara,
pengamatan dan pemanfaatan dokumen.3
Metode kualititatif adalah suatu proses penelitian dan
pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu
fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti
menekankan sifat realitas yang terbangun secara sosial, hubungan erat
antara peneliti dan subjek yang diteliti.4 Creswell (1998), menyatakan
penelitian kualititatif sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-
kata, laporan terperinci dari pandangan responden, dan melakukan
study pada situasi yang alami5
Oleh karena itu penelitian ini untuk mendeskripsikan objek yang
diteliti dengan menggunakan narasi berdasarkan pada situasi yang alami
yang terjadi ketika penelitian yaitu menggambarkan bagaimana upaya
guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan
akhlak anak ADHD dengan kondisi yang terjadi dimana peneliti
menjadi instrumen kunci.
C. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
Dalam mengumpulkan dan memperoleh data peneliti mengamati
secara langsung proses pembelajaran di SD Sekolah Alam Bintaro
2 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002),
hlm 26. 3 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm. 5. 4 Juliansyah Noer, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), cet:, h. 33-34 5 Ibid., h.34.
36
peneliti mewawancarai kepala sekolah, 6 GPK, 5 anak ADHD, 3 anak
reguler. anak terdiagnosis ADHD (attention deficit hyperactivity
disorder) bernama RPB yang didampingi oleh ibu Suryani dan RAF
didampingi oleh ibu Yendri kelas 5 SD Ar Razi yang digabungkan
dengan anak reguler yang berjumlah 20 anak dan total keseluruhan
kelas 5 SD Ar-Razi berjumlah 22 anak, dan anak bernama AI
didampingi oleh ibu Sri Sulastri dan ANA didampingi oleh ibu Ulfa
Putri kelas 5 SD Az Zahrawi yang digabungkan dengan anak reguler
yang berjumlah 20 anak dan total keseluruhan kelas 5 Sd Az Zahrawi
berjumlah 22 anak, serta anak bernama DGA didampingi oleh bapak
Sapril kelas 2 SD Ibnu Rusyd yang digabungkan dengan anak reguler
yang berjumlah 23 anak dan total keseluruhan kelas 2 SD Ibnu Rusyd
berjumlah 24 anak. 3 anak reguler bernama FA di kelas 5 SD, AR di
kelas 5 SD, SY di kelas 5 SD.
Peneliti juga melihat proses pembelajaran bagaimana guru
pendamping tersebut mengarahkan anak yang terdiagnosa ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) untuk berperilaku baik
terutama terhadap teman maupun terhadap guru di SD Sekolah Alam
Bintaro, dan mengetahui proses pembelajarannya. Dengan begitu
peneliti dapat mengetahui apa saja dan bagaimana upaya guru
pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak
anak ADHD di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro.
Sesuai dengan data yang diperlukan maka dalam penelitian ini
metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Observasi
Kunci keberhasilan observasi sebagai teknik pengumpulan
data sangat banyak ditentukan pengamat sendiri, sebab pengamat
melihat, mendengar, mencium, atau mendengarkan suatu objek
penelitian dan kemudian ia menyimpulkan dari apa yang diamati
itu. Pengamat adalah kunci keberhasilan dan ketepatan hasil
37
penelitian. Ialah yang memberi makna tentang apa yang diamatinya
dalam realitas dan dalam konteks yang alami (natural setting);
dialah yang bertanya, dan dia pulalah yang melihat bagaimana
hubungan antara satu aspek dengan aspek yang lain pada objek
yang diamatinya.6
Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan,
penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Observasi
berlangsung dalam proses pembelajaran anak di kelas, untuk
melihat upaya guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-
nilai pendidikan akhlak anak ADHD di sekolah berbasis inklusi di
SD Sekolah Alam Bintaro.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Observasi
Variable Kegiatan Guru
Pendamping Indikator
Pendidikan akhlak
anak ADHD
Pra pelajaran
Kesiapan guru
pendamping
Kesiapan anak ADHD
Membuka pelajaran
Mengajarkan anak
ADHD melakukan
pembiasaan
Apersepsi
Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang
lebih mudah
disampaikan pada anak
ADHD
Penguasaan materi Menguasai materi
6 A. Muri Yusuf, Metode penelitian (Jakarta; Pranadamedia Group,2014) hal.384.
38
Mengaitkan dengan
materi lain yang
Relevan
Metode pembelajaran
Pelaksanaan
pembelajaran
Komunikatif
Respon peserta didik
Aktivitas belajar
Hasil belajar
Manfaat media dan
sumber belajar Menarik
Interaksi dalam
pembelajaran
Pembelajaran suasana
yang menyenangkan
Penggunaan Bahasa
Menggunakan bahasa
yang dapat dimengerti
anak ADHD
Penutup
Menyimpulkan dengan
bahasa yang lebih
mudah dimengerti anak
ADHD
Ditutup dengan doa
2. Wawancara
Selain observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam
prosedur pengumpulan data, peneliti juga melakukan wawancara
yang ditunjukkan kepada Kepala Sekolah, Guru pendamping
Khusus, dan Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) serta anak reguler di SD Sekolah Alam Bintaro.
39
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa wawancara (interview) adalah suatu
kejadian atau proses interaksi antara pewawancara (interviewer)
dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai (interviewee)
melalui komunikasi langsung. Dapat pula dikatakan bahwa
wawancara merupakan percakapan tatap muka (face to face) antara
pewawancara dengan sumber informasi, di mana pewawancara
bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti dan telah
dirancang sebelumnya.7
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara
Variabel Aspek Indikator Sumber
Pendidikan
Akhlak
Terhadap
Sesama
Manusia
Profil Sekolah
Latar belakang
berdirinya sekolah
Kepala
Sekolah
Tujuan khusus yang hendak
dicapai
Program yang
ditawarkan
Kurikulum Kurikulum yang
digunakan
SDM Sekolah
Jumlah guru
Jumlah murid
7 A. Muri Yusuf, Metode penelitian (Jakarta; PRANADA MEDIA GROUP,2014),
hal.372.
40
Penanaman
Akhlak
Sejak kapan menjabat
sebagai guru pendamping
khusus di SD Sekolah Alam
Bintaro?
Guru
Pendamping
Khusus
Upaya apa yang dilakukan
guru pendamping khusus
dalam pengenalan akhlak
anak ADHD?
Metode apa yang dilakukan
guru pendamping khusus
dalam menanamkan akhlak
anak ADHD?
Adakah peran dari pihak
lain dalam menanamkan
akhlak anak ADHD di SD
Sekolah Alam Bintaro?
Apa saja kendala yang
dihadapi dalam
menanamkan akhlak anak
ADHD?
Apakah ada perlakuan
bullying dari anak reguler
terhadap anak ADHD di
kelas?
41
Apakah anak dengan
ADHD
mengimplementasikan
dengan baik nilai-nilai
akhlak yang sudah
diberikan?
Apa solusi yang diberikan
guru pendamping khusus
dalam menanamkan akhlak
anak ADHD yang
bermasalah?
Akhlak anak
ADHD
(Attention
Deficit
Hyperactivity
Disorder)
Penanaman
akhlak terhadap
guru pada anak
ADHD
(Attention
Deficit
Hyperactivity
Disorder)
Menjawab salam
Anak
ADHD
Duduk tenang
dan bersikap sopan
Berbicara dan
berbahasa yang baik
42
Peduli
Saling tolong menolong
Penanaman
akhlak terhadap
teman anak
ADHD
(Attention
Deficit
Hyperactivity
isorder) di SD
Sekolah Alam
Bintaro
Apakah kamu tau apa itu
bullying?
Anak
Reguler
Apakah kamu pernah
mengejek temanmu yang
berkebutuhan khusus
(ADHD) di sekolah?
Apakah kamu pernah
melihat ada anak yang
mengejek anak yang
berkebutuhan khusus
(ADHD) di Sekolah?
Apa yang kamu lakukan jika
ada anak yang di bully di
Sekolah?
Adakah hukuman dari guru
atau sekolah jika ada yang
membully?
43
Penanaman
akhlak terhadap
diri sendiri pada
anak ADHD
(Attention
Deficit
Hyperactivity
Disorder) di SD
Sekolah Alam
Bintaro
Berbuat dan berkata jujur
Anak
ADHD
Sabar
Mudah memaafkan
Penanaman
akhlak terhadap
lingkungan pada
anak ADHD
(Attention
Deficit
Hyperactivity
Disorder) di SD
Sekolah Alam
Bintaro
Menjaga kebersihan
lingkungan sekolah dan
sekitarnya
Ikut membantu
membersihkan lingkungan
sekolah dan sekitarnya
3. Studi Dokumenter
Pada penelitian ini, peneliti memperoleh informasi dan
dokumen lain yang melengkapi. Dokumen yang dikumpulkan
diantaranya foto ketika kegiatan pembelajaran, catatan-catatan
ketika penelitian sedang berlangsung.
44
Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrumen Dokumentasi
No Indikator
1 Profil Sekolah Sekolah Alam Bintaro
2 Visi Misi Sekolah Sekolah Alam Bintaro
3 Struktur Organisasi SD Sekolah Alam Bintaro
4 Sarana dan prasarana
5 Data tenaga pendidik dan siswa
6 Dokumentasi kegiatan siswa
D. Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data
Untuk mendapatkan data yang lebih jelas, peneliti melakukan
penelitian secara langsung yaitu penelitian observasi di kelas. Data yang
didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumenter.
Observasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar upaya guru
pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak
anak ADHD di sekolah berbasis inklusi di SD Sekolah Alam Bintaro.
Data yang valid dapat diperoleh dengan melakukan uji
kredibilitas (validitas interval) terdapat data hasil penelitian sesuai
dengan prosedur uji kredibilitas data dalam penelitian kualitatif.
Pengujian kredibilitas diantaranya:
1. Perpanjangan keikutsertaan (PK)
Mengharuskan peneliti lebih lama di lapangan dan bertemu
serta berkomunikasi dengan lebih banyak orang, Ini dilakukan
bukan saja untuk meningkatkan keakraban, juga untuk
meningkatkan kualitas kepercayaan. Jika orang-orang yang diteliti
makin akrab dan percaya pada peneliti, maka apa pun yang hendak
digali lebih dalam akan didapatkan oleh peneliti.
45
Perpanjangan keikutsertaan, sebagaimana teknik
pemeriksaan keabsahan data yang lain, dilaksanakan jika data yang
terkumpul sudah sangat banyak, telah dianalisis, dan ada temuan
yang dapat dikategorikan. Dengan kata lain fokusnya sudah dapat
ditemukan, dapat dijelaskan dengan uraian yang rinci.
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan (KP) merupakan teknik yang
mengharuskan peneliti mencari temukan kedalaman. Karena itu
prinsip sempit dan dalam mesti diterapkan di sini. Peneliti
diharuskan untuk lebih fokus, melakukan pengamatan lebih rinci,
terus-menerus atau berkesinambungan sampai menemukan
penjelasan yang mendalam terhadap gejala atau fenomena yang
sangat menarik dan menonjol.
3. Triangulasi
Dalam bahasa sehari-hari triangulasi dikenal dengan istilah
cek dan ricek yaitu pengecekan data menggunakan beragam
sumber, teknik, dan waktu. Beragam sumber maksudnya digunakan
lebih dari satu sumber untuk memastikan apakah datanya benar
atau tidak. Beragam teknik berarti penggunaan berbagai cara secara
bergantian untuk memastikan apakah datanya memang benar.
Cara yang digunakan adalah wawancara, pengamatan, dan
analisis dokumen. Beragam waktu berarti memeriksa keterangan
dari sumber yang sama pada waktu yang berbeda pagi, siang, sore,
atau malam. Juga berarti membandingkan penjelasan sumber ketika
ia diajak bicara berdua dengan peneliti dan saat ia berbicara di
depan publik tentang topik yang sama.
4. Analisis kasus negatif
Analisis kasus negatif adalah upaya untuk mencari kasus
yang tidak sama atau tidak sejalan bahkan bertentangan dengan
arus utama informasi sebagai pembanding. Dalam penelitian
kualitatif ini merupakan teknik yang sangat berguna karena
46
memberi kesadaran pada peneliti untuk tidak sembarangan
membuat kesimpulan.
5. Pengecekan/ Diskusi teman sejawat
Dalam penelitian kualitatif pengecekan/diskusi dengan
teman sejawat ini penting dilakukan justru karena instrumen
penelitiannya adalah peneliti sendiri.
6. Pengecekan Anggota
Peneliti melakukan pengecekan kepada orang-orang yang
diamati dan diwawancarai. Mereka tentu saja boleh
mempersoalkan, mengkritik dan memberikan masukan kepada
peneliti.
7. Menggunakan kecukupan Referensi
Kecukupan referensi mengacu ke ketersediaan pendukung
untuk membuktikan data yang telah dikumpulkan peneliti
menggunakan perekam suara, perekam gambar (handycam),
kamera foto. Alat pendukung atau alat bantu ini penting artinya
untuk pengecekan anggota, membantu peneliti membuat laporan
yang lengkap, dan bukti kepada pihak lain bahwa penelitian
memang telah dilakukan. Kesemuanya merupakan bukti-bukti fisik
yang bisa dilihat oleh siapa pun.8
E. Analisis Data
1. Pengertian
pengertian analisis data sebagai “upaya mencari dan menata
secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya
untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang
diteliti dan menyajikan sebagai temuan bagi orang lain, sedangkan
untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan
dengan berupaya mencari makna”.
8 Nusa Putera, Penelitian Kualitatif: Proses & Aplikasi (Jakarta; PT Indeks, 2011),
hal. 168.
47
Dari pengertian itu, tersirat beberapa hal yang perlu di garis
bawahi, yaitu (a) upaya mencari data adalah proses lapangan
dengan berbagai persiapan lapangan tentunya, (b) menata secara
sistematis hasil temuan di lapangan, (d) mencari makna, pencarian
makna secara terus-menerus sampai tidak ada lagi makna lain yang
memalingkannya, di sini perlunya peningkatan pemahaman bagi
peneliti terhadap kejadian atau kasus yang terjadi.9
2. Proses Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan
data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila
jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi,
sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel.
9 Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif” jurnal Alhadharah, Vol.17 No.33 2018
hal.84.
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil SD Sekolah Alam Bintaro
1. Identitas Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro
a. Nama Sekolah : Sekolah Sekolah Alam Bintaro
b. Alamat : Jalan Pondok Pucung Raya No. 88 RT.01,
RW.01 Pondok Aren, BIntaro Sektor IX,
Tangerang Selatan Banten. 15229
c. Telepon : 021-745 2888
d. HP : 08176402888
e. Website : www.sekolahalambintaro.sch.id
f. Email : [email protected]
Nama dan konsep SD Sekolah Alam Bintaro digagas oleh bapak
Lendo Lenovo pada tahun 1998. Penggunaan nama sekolah alam bukan
sekadar istilah generik yang dilekatkan pada model sekolah berbasis
alam. Namun lebih dari itu, Sekolah Alam adalah nama merek (brand)
yang penggunaanya harus seizin penggagas sekolah alam. Yayasan Amal
Insani secara resmi menggunakan nama Sekolah Alam Bintaro, dengan
sepengetahuan dan persetujuan bapak Lendo Lenovo.
Bermula dari keinginan untuk berkontribusi untuk mendidik
generasi pemimpin di masa depan, Yayasan Amal Insani Bintaro
mendirikan Sekolah Alam Bintaro bertepat pada Tahun 2009. Dan
menempati lahan seluas 9 hektar2 yang berlokasi di Jalan Pondok Pucung
Raya No.88 RT.01, RW. 01 Pondok Aren, Bintaro Sektor IX, Tangerang
Selatan Banten.
1 Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Brosur Sekolah Alam Bintaro, Sumber: kepala
Sekolah SD Sekolah alam Bintaro, Selasa, 4 Januari 2022, jam 07.30 WIB. 2 Pada tahun 2020 hanya 1.3 hektar kemudian pada tahun 2021 diperluas dibagian
belakang sekolah sehingga total keseluruhan lahan SD Sekolah Alam Bintaro sebanyak 9 hektar.
49
Konsep Sekolah Alam Bintaro mengintegrasikan empat pilar
pendidikan yang diyakini menjadi faktor kunci keunggulan umat
manusia, yaitu pilar akhlaqul karimah dan islamika, logika ilmu
pengetahuan, kepemimpinan (leadership), bisnis (entrepreneurship).3
Gambar 4.1 Suasana SD Sekolah Alam Bintaro
2. Visi dan Misi SD Sekolah Alam Bintaro
a. Visi SD Sekolah Alam Bintaro
Adapun visi dari SD Sekolah Alam Bintaro ialah “Menjadi
sekolah pencetak pemimpin yang berkarakter Rabbani dengan
mengembangkan metode pendidikan yang bersandarkan pada alam
dan potensi lokal”
b. Misi SD Sekolah Alam Bintaro
1) Membangun generasi yang berkarakter saleh, cerdas dan
mandiri
3 Pada tahun 2021 terdapat 4 pilar pendidikan, yaitu: akhlaqul karimah dan islamika,
logika ilmu pengetahuan, kepemimpinan (leadership), bisnis (entrepreneurship). Yang sesuai
dengan brosur SD Sekolah Alam terbaru 2021.
50
2) Menumbuhkembangkan jiwa pembelajar dan jiwa
kepemimpinan yang berwawasan global
3) Mengembangkan komunitas yang cinta dan peduli akan
konservasi alam dan lingkungan hidup.4
3. Struktur Organisasi
Sekolah Alam Bintaro merupakan lembaga pendidikan yang
berada di bawah Yayasan Amal insani Bintaro. Adapun struktur
organisasi SD Sekolah Alam Bintaro adalah sebagai berikut:5
4 Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Buku Panduan Orang Tua Murid, tahun pelajaran
2021/2022, Sumber: Kepala Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro, Selasa, 4 Januari, Jam 08.00
WIB., h. 2. 5 Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Struktur Organisasi SD Sekolah Alam Bintaro,
Sumber: Kepala SD Sekolah Alam Bintaro, Selasa, 4 Januari, Jam 08.00 WIB.
51
SISWA
Gambar 4.2 Struktur Organisasi SD Sekolah Alam Bintaro
Yayasan Amal Insani Bintaro
Gunawan MT
Direktur
dr. Rakhmi Noferly
Kepala Sekolah SD
Irwan Royanshyah, S.Esy
Wakasek Kurikulum 2
Iwe Mantika, S.Pd
Wakasek Kurikulum 1
Hanung Candra, S.Si
Kepala Sekolah
PAUD
Kepala Sekolah
SMP
Wakasek Kesiswaan
Ipah Musripah, S.Pd
Guru
SD
Kelas
3
Guru BK &
Inklusi
Pustakawan
Ekskul
UKS
Guru
SD
Kelas
2
Guru
SD
Kelas
1
Guru PAI
Guru
Penjaskes
Guru BTQ
Guru
Komputer
Guru
Green Lab
Guru
Scouting
Guru
SD
Kelas
5
Guru
SD
Kelas
6
Guru
SD
Kelas
4
52
Berdasarkan struktur organisasi SD Sekolah Alam Bintaro di atas, khusus
untuk SD Sekolah Alam Bintaro dapat diketahui bahwa SD Sekolah
Alam Bintaro yang dipimpin oleh Bapak Irwan Royansyah, S.Esy selaku
kepala sekolah. Kepala sekolah SD Sekolah Alam Bintaro mempunyai
tiga wakil yaitu wakil kepala sekolah (wakasek) kurikulum 1, wakil
kepala sekolah (wakasek) kurikulum 2 dan wakil kepala sekolah
(wakasek) kesiswaan. Di mana setiap wakasek mempunyai anggota
masing-masing. Wakasek kurikulum 1 menangani guru SD kelas 1
sampai guru SD kelas 3. Wakasek kurikulum 2 menangani guru SD
Kelas 4 sampai guru SD kelas 6. Untuk guru mata pelajaran (PAI,
Penjaskes, BTQ, Komputer, Green Lab, Dan Outbond Scouting)
ditangani bersama-sama antara wakasek kurikulum 1 dan wakasek
kurikulum 2. Wakasek kesiswaan menangani bimbingan konseling dan
inklusi, guru ekskul, perpustakaan dan UKS.
4. Data guru dan Peserta Didik.
a. Guru
Guru merupakan ujung tombak dalam proses belajar
mengajar di sekolah. Baik buruknya sekolah dan peserta didik dapat
dilihat dari kinerja guru yang ada di sekolah. Guru sepatutnya tidak
hanya baik dari segi keilmuan (kognitif) tetapi juga harus baik dari
segi afektif (sikap) dan psikomotorik (skill). Sehingga bisa menjadi
contoh atau teladan yang baik bagi peserta didik.
Adapun guru-guru di SD Sekolah Alam Bintaro sendiri
mempunyai guru-guru yang memadai. Pada tahun ajaran 2021/2022
secara keseluruhan sebanyak 73 guru yang dapat dilihat pada tabel
berikut:6
6 Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Data Guru SD Sekolah Alam Bintaro T/P 2021/2022,
Sumber: Kepala SD Sekolah Alam Bintaro, Selasa, 4 januari 2022, jam 08.00 WIB.
53
45
5
23
Guru
SarjanaPendidikan
Sarjana NonPendidikan
Non Gelar
Tabel 4.1 Data Guru SD Sekolah Alam Bintaro
No Bidang Jumlah
1 Kepala Sekolah 1
2 Tata Usaha 2
3 Wakasek Kurikulum 2
4 Wakasek Kesiswaan 1
5 Guru Kelas 38
6 Guru PAI 1
7 Guru Qiroati 1
8 Guru Green Lab 2
9 Guru Out Bond 5
10 Guru Bk dan Inklusi 19
11 Pustakawan 1
TOTAL 73
Gambar 4.3 Data Guru SD Sekolah Alam Bintaro
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa SD
Sekolah Alam Bintaro sudah memadai di mana jabatan-jabatan di
sekolah mempunyai guru tersendiri. Untuk jabatan guru kelas (wali
kelas) di mana setiap tingkatan kelas mempunyai 2-3 kelas di mana
54
setiap kelas tidak lebih dari 24 peserta didik dan setiap kelas
mempunyai 2 wali kelas. Hal ini sangat efektif sehingga akan
memudahkan guru dalam mengontrol peserta didik. Setiap wali kelas
mengampu 4-5 mata pelajaran.
Guru-guru SD Sekolah Alam Bintaro merupakan guru dengan
latar belakang pendidikan yang beragam akan tetapi, kebanyakan
guru SD Sekolah Alam Bintaro merupakan lulusan sarjana
pendidikan yang linear dengan tugasnya sebagai guru atau pendidik
dengan jumlah sebanyak 45 guru. Non pendidikan sebanyak 23 guru
dan non gelar sebanyak 5 guru.
Terdapat beberapa guru non gelar di SD Sekolah Alam
Bintaro akan tetapi karena guru-guru tersebut mempunyai keahlian
untuk mengajar peserta didik maka guru-guru tersebut diperbolehkan
mengajar di SD Sekolah Alam Bintaro.
b. Peserta Didik
Merupakan objek pendidikan di mana tempat guru
mentransferkan ilmunya. Peserta didik merupakan aset berharga
yang dimiliki sekolah sehingga harus dijaga dan dididik dengan baik
agar menjadi orang yang berguna baik bagi dirinya dan orang lain.
Gambar 4.4 Peserta Didik SD Sekolah Alam Bintaro
55
Adapun total peserta didik pada tahun ajaran 2021/2022
sebanyak 420 peserta didik yang dapat dilihat pada tabel berikut:7
Tabel 4.2 Data Peserta Didik SD Sekolah Alam Bintaro
No Nama Kelas L P Jml Jumlah
Siswa
Jumlah
Guru
1 SD 1 Al Mas’udi 15 9 24
SD 1 96
2
2 SD 1 Al Batani 17 7 24 2
3 SD 1 Khawarizmi 15 9 24 2
4 SD 1 Al Ghozali 15 9 24 2
5 SD 2 Ibnu Khaldun 15 9 24
SD 2 72
2
6 SD 2 ibnu Haitam 16 8 24 2
7 SD 2 Ibnu Rusyd 16 8 24 2
8 SD 3 Ibnu Batutah 14 10 24
SD 3 72
2
9 SD 3 Ibnu Sina 13 11 24 2
10 SD 3 Ibnu Nafis 14 10 24 2
11 SD 4 Al Khayyam 15 9 24
SD 4 72
2
12 SD 4 Al Biruni 17 7 24 2
13 SD 4 Ibnu Firnas 16 8 24 2
14 SD 5 Ar Razi 12 10 22
SD 5 66
2
15 SD 5 Al Kindi 13 9 22 2
16 SD 5 Az Zahrawi 11 11 22 2
17 SD 6 Adz Dzahabi 12 9 21 SD 6 42
2
18 SD 6 Al Jazari 14 7 21 2
Jumlah Keseluruhan 269 154 420 Jml 420 36
7 Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Data Peserta Didik SD Sekolah Alam Bintaro T.P
2021/2022, Sumber Kepala Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro, Selasa, 4 Januari 2022, Jam 10.00
WIB.
56
5. Fasilitas Belajar Mengajar
Fasilitas belajar mengajar merupakan salah satu faktor terpenting
dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dengan
fasilitas yang memadai akan meningkatkan motivasi baik guru maupun
siswa serta proses kegiatan di dalam belajar mengajar. Adapun fasilitas
belajar mengajar di SD Sekolah Alam Bintaro adalah sebagai berikut:8
a. Luas tanah 13.000 M2
Luas tanah dengan ukuran 13.000M2
inilah di mana berdiri
SD Sekolah Alam Bintaro dengan semua fasilitas yang ada di
dalamnya.
b. Saung kelas
Saung kelas merupakan tempat utama guru kelas dan guru
pendamping khusus serta peserta didik melakukan proses kegiatan
belajar mengajar di dalamnya. disebut saung kelas karena
mempunyai keunikan tersendiri dari kelas-kelas pada umumnya. Di
mana dinding kelasnya bukanlah dari batu dan semen tetapi
menggunakan bambu dan kayu sehingga menciptakan suasana yang
nyaman bersama dengan alam.
c. Ruang perpustakaan
Merupakan tempat yang sering dikunjungi peserta didik untuk
membaca buku-buku yang ada di perpustakaan.
d. Ruang IT
Merupakan tempat di mana peserta didik belajar pelajaran
komputer.
e. Lahan playground
Merupakan lahan tempat bermain peserta didik ketika waktu
free play. Di mana terdapat seperti ayunan, seluncuran, bak pasir dan
lain sebagainya.
8 Dokumen Sekolah, Brosur Sekolah Alam Bintaro, sumber: Kepala Sekolah SD Sekolah
Alam Bintaro, Selasa, 4 Januari 2022, jam 09:00 WIB.
57
f. Lahan kebun dan ternak
Merupakan tempat di mana peserta didik mempraktikkan
secara langsung bercocok tanam dan beternak.
g. Fasilitas outbound
Fasilitas ini adalah sebagai penunjang untuk melatih
kemandirian, kerja sama, dan keberanian. Dalam fasilitas ini
disediakan alat-alat yang akan digunakan ketika outbond, seperti
kegiatan flying fox, dan climbing wall.
h. Lapangan futsal atau basket
SD Sekolah Alam Bintaro memiliki fasilitas lapangan futsal
dan basket di mana fasilitas ini merupakan fasilitas untuk penunjang
olahraga.
i. Green lab
Green Lab merupakan sarana atau fasilitas belajar mengajar
untuk edukasi dan memupuk kepedulian anak menjaga lingkungan.
6. Peraturan dan Sanksi SD Sekolah Alam Bintaro kepada Peserta Didik
a. Peraturan
Peraturan sekolah merupakan seperangkat aturan yang dibuat
oleh sekolah yang menjadi pedoman dan harus ditaati dan
dilaksanakan. Sebagai pedoman yang harus ditaati dan dilaksanakan,
peraturan diharapkan menjadi pengawal dalam bertingkah laku
peserta didik ketika di sekolah. Dengan menjalankan peraturan
sekolah yang ada dengan baik akan menjadikan suasana sekolah
yang harmonis, aman dan nyaman sehingga proses kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan dengan lancar. Adapun peraturan-peraturan
yang diterapkan Sekolah Alam Bintaro kepada peserta didiknya,
yaitu:9
9 Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Buku Panduan Orang Tua Murid, Tahun pelajaran
2021/2022, Sumber Kepala Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro, Selasa, 4 Januari, Jam 9.00 WIB.,
h. 4.
58
1) Sejak datang hingga pulang sekolah
Pada peraturan ini terdapat 15 poin yang harus dipatuhi
oleh peserta didik sejak datang hingga pulang sekolah. Inti pada
peraturan ini yaitu di mana peserta didik diwajibkan untuk
datang dan pulang sekolah tepat waktu, bertingkah laku baik,
dan menjalankan ibadah selama berada di sekolah.
2) Dalam berpakaian
Dalam hal berpakaian sekolah alam tidak mewajibkan
peserta didik untuk menggunakan seragam seperti sekolah-
sekolah pada umumnya. Peserta didik diberi kebebasan dalam
berpakaian dengan syarat sopan, dan sesuai dengan syariat
islam. Hal ini dilakukan agar peserta didik merasa senang untuk
datang ke sekolah.
3) Dalam hal jajanan dan makanan
Pada peraturan ini peserta didik dibiasakan untuk makan
dan minum sesuai dengan adab islam seperti berdoa, duduk,
makan dengan tangan kanan. Peserta didik juga tidak dibiasakan
untuk mengkonsumsi makanan instan, makanan yang
mengandung bahan pengawet, penyedap rasa dan pewarna. Hal
ini dilakukan untuk menghindari peserta didik dari hal-hal yang
tidak diinginkan seperti sakit. Sehingga, dalam hal jajan peserta
didik diwajibkan membawa bekal dari rumah masing-masing.
4) Dalam hal kebersihan dan konservasi alam
Pada peraturan ini peserta didik dibiasakan untuk terlihat
bersih setelah beraktivitas, ketika melaksanakan shalat dan
menjaga kebersihan sekolah. Selain itu, peserta didik tidak
dibolehkan mencoret dan merusak fasilitas sekolah termasuk
tidak boleh merusak tanaman dan melukai hewan/ternak. Pada
dasarnya sekolah menginginkan agar peserta didik tidak
merugikan diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar.
59
Dengan adanya peraturan-peraturan yang dibuat oleh Sekolah
Alam Bintaro diharapkan peserta didik dapat mengikuti dan mentaati
peraturan yang ada hal ini dalam rangka mendidik, menertibkan, dan
mendisiplinkan peserta didik. Karena pada dasarnya peraturan-
peraturan dibuat untuk melatih peserta didik dan sebagai bentuk
kepedulian sekolah untuk kebaikan peserta didik yang bertujuan
untuk membantu sekolah dalam mencapai tujuan sekolah.
b. Sanksi
Sanksi merupakan hukuman yang diberikan karena
melanggar peraturan yang ada. Sanksi dalam konteksnya dengan
sekolah berarti hukuman yang diberikan kepada seseorang atau
sekelompok orang dikarenakan tingkah lakunya yang melanggar
peraturan yang ada di sekolah. Adapun sanksi yang diberikan
sekolah alam kepada peserta didiknya yang melanggar peraturan
terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1) Mendapat peringatan lisan pertama, kedua, dan ketiga;
2) Mendapat kartu peringatan pertama, kedua, dan ketiga;
3) Ditempatkan di kelas lain pada jangka waktu tertentu (10 menit -
1 hari);
4) Menghadap kepala sekolah untuk membahas sanksi lanjutan;
5) Bersama orang tua menghadap kepala sekolah/ direktur sekolah
untuk membahas sanksi skors;
6) Dikeluarkan dari sekolah bagi murid yang masih melakukan
pelanggaran tata tertib setelah dua kali mendapatkan skors.
Dengan diberikannya sanksi kepada peserta didik yang
melanggar aturan diharapkan dapat memberikan efek jerah dan
bersalah kepada peserta didik sehingga peserta didik tidak
melakukan pelanggaran kembali.
60
B. Hasil penelitian
1. Akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) di
sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro
Sebagai orang tua kedua bagi anak ADHD di sekolah, kepala
sekolah, guru-guru dan pihak lain harus mencontohkan perilaku dan
sikap yang baik kepada anak tersebut. Di sekolah juga tidak cukup hanya
menyampaikan pesan dan teori saja terkait akhlak anak, tetapi langsung
dengan praktik yang dilakukan oleh guru pendamping khusus dan pihak
lain di sekolah. Peneliti menilai perilaku anak ADHD dalam 4 aspek
yaitu:
a. Akhlak anak ADHD terhadap guru
Akhlak anak ADHD kepada guru yaitu seperti mengucap dan
menjawab salam, duduk tenang, berbicara serta berbahasa yang baik.
Akhlak anak ADHD kepada guru telah diatur sekolah, yaitu setiap
kali bertemu dengan guru anak ADHD diharuskan untuk mengucap
salam dan ketika masuk ke ruang guru pun anak ADHD sudah
terbiasa berperilaku baik sopan santun dan mengucapkan salam.
Menurut pernyataan salah satu anak ADHD yang bernama
ANA, “Di sekolah sangat diperhatikan tentang akhlak, terutama
akhlak kepada guru, kepada kepala sekolah dan pihak lain yang ada
di lingkungan sekolah, yang diwajibkan adalah menjawab salam dan
sopan”. 10
b. Akhlak anak ADHD terhadap teman
Akhlak anak ADHD kepada temannya dalam hal ini meliputi
sikap peduli, tolong menolong, berbicara dan berbahasa yang baik.
Anak ADHD mempunyai sikap peduli terhadap temannya membantu
temannya jika sedang mengalami kesulitan dan saling mengingatkan
yang benar jika melakukan kesalahan.
10
ANA (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara. 6
Januari 2022.
61
Walaupun anak ADHD terkadang masih kesulitan dalam
berperilaku yang baik seperti mengganggu dan berbicara kasar,
tetapi di sini guru pendamping khusus selalu sabar dan
mengingatkan terkait perilaku yang baik pada anak ADHD tersebut.
Menurut Ibu Ulfa Putri salah satu guru pendamping khusus di
SD Sekolah Alam Bintaro mengatakan, “Terkadang ada beberapa
anak reguler yang mengejek (bullying) anak ADHD, hal itu
dikarenakan anak ADHD berbeda dengan mereka seperti perilaku
tidak bisa diam, berteriak sendiri, gerakan berulang-ulang dan
berkata kasar di kelas”.11
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ibu Suryani selaku guru
pendamping khusus, “Perilaku Bullying dengan cara mentertawakan,
menghina dan mengejek terkadang dilakukan oleh anak reguler
terhadap anak ADHD apalagi kalau tidak ada guru yang melihat”12
Hal tersebut juga dikatakan oleh Ibu Yendri, “Ada tetapi
Jarang adanya bullying karena kita sebagai guru pendamping khusus
selalu mendampingi dan mengawasi anak ADHD yang didampingi
dan jika ada yang perilaku yang menjurus ke arah bullying seperti
menertawakan anak ADHD tersebut kita sebagai guru pendamping
harus sigap mengingatkan dan kalau perlu memberikan hukuman
karena perlakuan tersebut kurang baik”.13
Adapun peneliti juga melakukan wawancara dengan FA salah
satu anak reguler menurutnya , ”Bullying adalah tindakan mengejek
dan menghina orang lain dengan sengaja yang terkadang dilakukan
sendiri atau beramai-ramai. Bullying yang terjadi bersifat ejekan
11
Ulfa Putri (Guru Pendamping Khusus SD sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara,
6 Januari 2022. 12
Suryani (Guru Pendamping Khusus SD sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6
Januari 2022. 13
Yendri (Guru Pendamping Khusus SD sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6
Januari 2022.
62
terhadap bentuk fisik/verbal maka siswa tersebut akan menjadi
korban bullying”.14
Kemudian dikatakan oleh SY menurutnya “Bullying adalah
tindakan kurang baik seperti mengatai teman dengan kata-kata yang
kasar atau kurang baik itu semua membuat terjadinya pertengkaran
dan tidak sepantasnya untuk dicontoh.15
Kemudian hal itu ditambahkan lagi oleh AR salah satu anak
reguler lain, “Terkadang aku melihat ada anak yang berkelahi yang
disebabkan oleh saling mengejek satu sama lainnya yang
menyebabkan dikenakannya hukuman/sanksi bagi yang membully
dan yang diejek menangis lalu mengejek balik”.16
Hal ini juga dikatakan oleh SY anak reguler lainnya
mengatakan, “Aku pernah mengejek teman di kelas karena dia suka
berteriak dan berlari-lari sehingga aku tidak bisa fokus belajar hal itu
sangat mengganggu, karena ejekan itu aku dihukum lalu disuruh
untuk minta maaf”17
c. Akhlak anak ADHD terhadap lingkungan
Akhlak anak ADHD kepada lingkungan dalam hal ini
meliputi menjaga kebersihan serta ikut membantu membersihkan
lingkungan sekolah dan sekitarnya. Menurut pernyataan salah satu
anak ADHD yang bernama ANA, “Di SD Sekolah Alam Bintaro
sering dicontohkan oleh guru Pendampingnya untuk selalu menjaga
14
FA (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara. 23 Mei
2022. 15 SY (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara. 6
Januari 2022. 16 AR (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara. 23 Mei
2022. 17
SY (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara. 6
Januari 2022.
63
kebersihan seperti membuang sampah pada tempatnya, dan di hari
Jum’at ada kegiatan bersih-bersih”.18
2. Kendala guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai
pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro
Guru pendamping khusus memiliki beberapa kendala yang dialami
dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlaknya kepada anak ADHD
seperti yang dikatakan oleh guru pendamping khusus ibu Suryani bahwa
“Umumnya kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak
ADHD yaitu sering tidak fokus dan terlupa, sehingga guru pendamping
harus berulang kali dalam menerapkan akhlak kepada mereka”.19
Hasil wawancara ini juga sejalan dengan pendapat guru
pendamping khusus ibu Sri Sulastri bahwa “Anak ADHD Konsentrasinya
masih teralihkan, jadi harus ada usaha lebih dan terus memberi pengertian
kepada anak agar fokus dengan apa yang sedang dipelajari, sehingga anak
kembali konsentrasi ke pelajaran. Tetapi itu semua akan teralihkan
kembali dengan sesuatu, maka tugas guru yaitu dengan diingatkannya
anak secara terus-menerus dan diberikan arahan berulang-ulang supaya
anak fokus kembali”.20
Hal ini juga dirasakan oleh guru pendamping khusus Ibu Ulfa
Putri bahwa “Mood dan konsisten anak ADHD sering berubah. Jadi
kendala yang sering dihadapi anak ADHD yaitu sering bermasalah dari
segi fokus dan konsentrasinya, karena fokus nya kerap sekali buyar dan
kita sebagai guru pendampingnya harus ekstra sabar jika anak tersebut
mulai pecah fokusnya seperti tidak duduk tenang dan mengganggu
temannya di kelas kita ingatkan kembali secara terus-menerus agar anak
18
ANA (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil wawancara. 6
Januari 2022. 19
Suryani (Guru Pendamping Khusus SD sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6
Januari 2022. 20
Sri Sulastri (Guru Pendamping Khusus SD sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6
Januari 2022.
64
fokus kembali dan selalu kita awasi serta berikan contoh yang baik atau
bagusnya seperti apa sehingga anak tersebut terbiasa untuk berakhlak
yang baik jika kita sebagai guru pendamping khusus mengingatkan terkait
akhlak mereka”.21
Dari hasil observasi peneliti menyimpulkan anak ADHD mudah
sekali teralihkan fokus dan konsentrasinya untuk itu guru pendamping
khusus memiliki peran yang penting untuk mengingatkan segala hal
terkait perilaku yang baik dan guru pendamping khusus akan selalu
mengingatkan anak ADHD untuk fokus kembali.22
3. Upaya guru pendampingan khusus dalam menanamkan nilai-nilai
pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro.
a. Bentuk upaya guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai
pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder)
Perlu diketahui bawah guru pembimbing khusus mempunyai
peran penting dalam penanamkan nilai-nilai akhlak, baik melalui
pendidikan yang sifatnya umum maupun pendidikan agama untuk
anak berkebutuhan khusus. Depdiknas dalam jurnal konseling
mengatakan bahwa guru pembimbing khusus berperan serta secara
aktif di sekolah inklusi, dengan memposisikan diri sebagai guru
pembimbing khusus bekerjasama dengan guru lain untuk mengatasi
perilaku siswa yang kurang baik atau mengganggu.23
Upaya guru pembimbing khusus sangat diperlukan untuk
menanamkan akhlak pada anak berkebutuhan khusus, karena secara
psikis sikap anak yang berkelainan memang kurang baik sehingga
21
Ulfa Putri (Guru Pendamping Khusus SD sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6
Januari 2022. 22
Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-
11.00 WIB. 23
Tyas Martika Anggriani, “Kompetensi Guru Pendamping Siswa ABK di Sekolah
Dasar”, dalam Jurnal Konseling GUSJINGAN, Vol. 2, No. 2, Juni-Desember, 2016, hlm. 160
65
perlu diupayakan supaya anak berkebutuhan khusus mempunyai sikap
yang baik.24
Oleh sebab itu maka peran guru pembimbing khusus
dianggap penting dalam penanaman akhlak pada anak ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Guru pembimbing khusus mempunyai peran aktif dalam
penanaman nilai-nilai akhlak, karena guru pembimbing khusus
menjalankan hak dan kewajiban seorang guru pembimbing khusus,
salah satunya adalah memberikan bimbingan dan pendampingan
kepada anak berkebutuhan khusus secara terus menerus. Soekanto
mengatakan bahwa peran aktif adalah peran yang dilakukan seseorang
secara absolut atau selalu aktif yang dilakukan seseorang di dalam
organisasi.25
Menghadapi anak berkebutuhan khusus bukanlah hal yang
mudah, oleh sebab itu guru pembimbing khusus di SD Sekolah Alam
Bintaro harus memiliki memiliki karakter seperti sabar, adil, tidak
membeda-bedakan anak berkebutuhan khusus, ramah, penuh
perhatian dan kasih sayang. Sesuai dengan pernyataan Sukmadinata
bahwa guru pembimbing khusus harus memiliki karakteristik seperti
sabar, perhatian dan kasih sayang, ramah, toleransi, adil, dan
menghargai anak. 26
b. Materi pembelajaran
Peneliti mengamati ketika guru pendamping khusus masuk
kelas pada saat pembelajaran. Di dalam satu kelas guru pendamping
khusus selalu mendampingi anak ADHD serta ikut pembelajaran
bersama guru kelas dan anak reguler lainnya. Tugas guru kelas yaitu
mengajar untuk semua anak didik sedangkan guru pendamping khusus
tugasnya menemani anak ADHD yang didampingi di dalam kelas.
24
Mohammad Efendi, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006), hlm. 26 25
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm.
212-213 26
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 49
66
Sebelum pembelajaran dimulai, terlebih dahulu guru
pendamping khusus mempersiapkan kesiapan dari anak ADHD untuk
pembacaan asma’ul khusna dan menjawab salam dari guru kelas,
kemudian ketika guru kelas sedang menanyakan kabar dan absen di
kelas guru pendamping khusus juga menyiapkan anak ADHD untuk
menjawab hadir ketika sedang diabsen, lalu mengarahkan anak ADHD
untuk bisa fokus pada pelajaran agar tidak teralihkan ke yang lain
seperti mengganggu temannya di kelas.27
Sebelum masuk ke pembahasan materi, guru pendamping
khusus terlebih dahulu memberikan kata-kata semangat kepada anak
ADHD yang di dampingi. Selain itu ketika guru kelas sedang
menyampaikan pesan dan kisah-kisah inspiratif terkait tema yang akan
dibahas guru pendamping khusus juga menjelaskan kembali pada anak
ADHD yang ia dampingi dengan bahasa yang lebih mudah
dipahami.28
Materi pembelajaran di SD Sekolah Alam Bintaro yang peneliti
amati tidak menggunakan RPP maupun buku pedoman, untuk
kegiatan KBM sehari-hari penggunaan buku tulis juga digantikan
dengan scrap paper atau kertas bekas yang masih bisa digunakan dan
kertas HVS. Materi yang diberikan oleh guru pendamping khusus
menyesuaikan dengan kondisi dan tingkah laku anak ADHD.
Berikut ini adalah materi yang diberikan guru pendamping
khusus dalam penanaman nilai-nilai pendidikan akhlak terhadap
sesama manusia di SD Sekolah Alam Bintaro:29
1) Akhlak terhadap diri sendiri
Hasil penelitian menyatakan bahwa guru pendamping
khusus memberikan materi pemahaman tentang akhlak terhadap
diri sendiri supaya anak ADHD dapat memahami diri sendiri
diantaranya bersikap jujur dan dapat dipercaya dalam melakukan
27
Hasil Observasi di Dalam Kelas V, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-11.00 WIB. 28
Ibid. 29
Ibid.
67
segala sesuatu, dan tidak melakukan perbuatan yang dapat
membahayakan diri sendiri.30
Berdasarkan data di lapangan untuk menerapkan rasa
sabar, jujur dan sopan santun yaitu melalui kegiatan pembacaan
asma’ul khusna di pagi hari setiap akan memasuki kelas. Adanya
kegiatan asma’ul husna maka akan tertanam pada diri anak
ADHD rasa sopan dan hormat kepada guru, dengan mengantri
untuk bersalaman maka akan melatih anak supaya bersabar.
Kegiatan tersebut mampu mengubah mendisiplinkan anak ADHD
untuk ikut serta mengantri ketika bersalaman sehingga melatih
anak ADHD bersabar.31
2) Akhlak terhadap orang lain
Berdasarkan hasil penelitian bahwa guru pendamping
khusus memberikan materi tentang akhlak terhadap orang lain,
guru pendamping khusus khusus memberikan pemahaman
tentang cara menghormati orang yang lebih tua seperti
menghormati guru dan oang tua, tidak berkata kasar dengan orang
yang lebih tua dan menghargai orang yang lebih tua.32
3) Akhlak terhadap alam
Berdasarkan hasil dari penelitian menyatakan bahwa guru
pendamping khusus memberikan materi tentang penanaman
akhlak terhadap alam dengan memberikan pemahaman, arahan
dan ajakan untuk anak ADHD supaya tidak membuah sampah
sembarangan, tidak membuang sampah di laci dan senantiasa
bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan sekolah.33
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
upaya guru pendamping khusus yang mendukung dalam
30
Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-
11.00 WIB. 31
Ibid. 32
Ibid. 33
Ibid.
68
penanaman nilai-nilai akhlak anak ADHD di SD Sekolah Alam
Bintaro mendampingi mengingatkan anak ADHD agar mengikuti
petunjuk Allah dalam menjalani kehidupan. Karena, pada
dasarnya seseorang telah memiliki iman, jika iman yang ada pada
seseorang tidak tumbuh, diduga karena seseorang lupa
merawatnya, tidak memberi pupuknya, atau diserang penyakit,
akibatnya iman tidak tumbuh dan berfungsi dengan baik. Guru
pendamping khusus membimbing anak ADHD menjadi anak
yang berbudi pekerti dan berakhlak mulia, beriman, beramal
sholeh, mengabdi pada Allah SWT juga berbakti kepada bangsa
dan negara, berkepribadian baik demi mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat meskipun dengan keterbatasan yang dimiliki
anak ADHD.34
Berdasarkan hasil penelitian anak ADHD dikatakan
berakhlak apabila anak ADHD tidak lagi berkata-kata kotor, telah
disiplin dalam kegiatan di sekolah, disiplin dalam sholat serta
memiliki tingkah laku yang baik. Tingkah laku anak ADHD yang
kurang baik, seperti berkata-kata kotor dapat terjadi karna
beberapa pengaruh, seperti lingkungan dan kebiasaan.35
c. Metode pembelajaran
Metode yang dipakai oleh guru pendamping khusus di SD
Sekolah Alam Bintaro sangat beragam, tetapi acuannya yakni
mengacu standar kompetensi yang ditetapkan depdikbud dan
menjadikan alam sebagai media belajar. Pada awal pembelajaran guru
kelas menggunakan metode ceramah, menyampaikan pembahasan
serta tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh semua anak. Di sini peran
guru pendamping khusus sangat penting yaitu menjelaskan kembali
kepada anak ADHD tentang apa saja yang sudah dijelaskan oleh guru
kelas serta memberikan tugas yang satu level lebih mudah
34
Ibid. 35
Ibid.
69
dibandingkan dengan anak reguler. Dari yang peneliti amati dalam
pembelajaran di kelas metode yang dipakai tidak hanya ceramah saja,
disana juga menggunakan metode tanya jawab, video dan metode
lainnya sebagai media pendukung supaya anak tidak bosan dan mudah
memahami pelajaran.36
Sebelum proses pembelajaran berakhir guru kelas mereview
kembali pembelajaran dan menyimpulkan terkait apa yang dipelajari
di hari itu. Kemudian guru kelas memberikan pesan dan motivasi
untuk tetap semangat belajar kepada semua anak reguler dan anak
ADHD yang didampingi oleh guru pendamping khusus sampai
pembelajaran selesai.37
Tidak hanya di dalam kelas, ketika di luar jam
pelajaran pun guru pendamping khusus selalu berperan aktif dan
mendampingi anak ADHD tersebut dalam menerapkan akhlak yang
baik serta pembiasaan seperti memberikan salam terhadap guru-guru,
mengajarkan berperilaku baik kepada teman, tolong-menolong,
mengajarkan untuk selalu berkata baik dan menjaga kebersihan
lingkungan.38
Peran guru lain di SD Sekolah Alam Bintaro juga secara aktif
turut serta dalam proses mengembangkan potensi, pengendalian diri,
kecerdasan serta akhlak mulia kepada anak ADHD.39
Guru
Pendamping Khusus menggunakan beberapa metode dalam
menanamkan akhlak anak ADHD yang di dampingi di kelas tentunya
dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah dan dapat difahami
oleh anak ADHD tersebut karena pada umumnya anak ADHD masih
kesulitan menangkap pelajaran di kelas dengan tujuan anak bisa cepat
mengerti, paham dan tanggap terkait nilai-nilai pendidikan akhlak
yang telah disampaikan. Dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan
36
Ibid. 37
Ibid. 38
Hasil Observasi di Luar Jam Pelajaran, Kamis, 6 januari 2022. 39
Ibid.
70
akhlak anak ADHD Guru Pendamping Khusus menggunakan
beberapa metode, yaitu:
1) Metode ceramah
Guru di kelas sering mengajarkan anak di kelas dengan
metode ceramah. seperti yang dikatakan oleh guru pendamping
khusus di SD Sekolah Alam Bintaro bahwa, “di sini guru
pendamping khusus memegang peran penting karena metode
ceramah yang dijelaskan guru kelas dan dijelaskan kembali oleh
guru pendamping khusus dengan bahasa yang lebih mudah jika
anak ADHD belum mengerti misalnya dalam penanaman akhlak
terhadap manusia guru di kelas sering berceramah tentang akhlak
yang baik dalam kehidupan sehari-hari beserta contohnya seperti
tolong menolong , menjawab salam dll kita sebagai guru
pendamping khusus menjelaskan kembali ke anak ADHD yang
kita damping sampai anak itu paham karena terkadang anak yang
didampingi masih teralihkan fokusnya sehingga harus dijelaskan
ulang sampai anak tersebut paham”.40
2) Metode tanya jawab
Selain menggunakan metode ceramah, guru pendamping
khusus juga menerapkan metode tanya jawab sebagai penanaman
akhlak metode ini dilakukan bersamaan dengan metode ceramah
misal dalam ceramah membahas tentang tolong-menolong lalu
guru akan menanyakan beberapa pertanyaan terkait dengan sikap
yang harus dilakukan ketika ada teman kita yang memerlukan
pertolongan, dengan metode tanya jawab menciptakan
pembelajaran yang aktif.41
3) Metode diskusi
Yaitu suatu metode di mana guru kelas memberikan
persoalan kepada anak di kelas, dan anak di kelas diberikan
40
Puput Rahayu (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil
Wawancara, 6 Januari 2022. 41
Hasil Observasi di dalam Kelas V, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-11.00 WIB.
71
kesempatan untuk bersama-sama memecahkan masalah tersebut.
Seperti yang dikatakan oleh guru pendamping khusus “guru
pendamping khusus juga memakai metode diskusi yang berperan
aktif untuk mengajak atau mengarahkan anak ADHD yang
didampingi untuk ikut berdiskusi dengan temannya di kelas agar
anak ADHD dapat saling bekerjasama dengan teman sekelasnya
dalam kegiatan pembelajaran”.42
4) Metode pemberian tugas
Dimana guru kelas memberikan tugas kepada anak-anak
di kelas. Di sini dalam penanaman akhlak kerap menggunakan
metode pemberian tugas seperti menyebutkan bentuk perilaku
yang baik kepada orang tua, guru, diri sendiri dan lingkungan
untuk anak ADHD sendiri dalam mengerjakan tugas yang
diberikan guru kelas akan dibantu pengerjaannya oleh guru
pendamping khusus yang mendampinginya selain itu guru
pendamping khusus disini berperan agar anak fokus dalam
mengerjakan tugas yang diberikan43
5) Metode demonstrasi
Merupakan metode pembelajaran dengan memperagakan
benda, kejadian maupun aturan dalam urutan tertentu secara
langsung maupun melalui alat peraga. Metode ini dalam
prakteknya dapat dilakukan oleh guru maupun anak didik itu
sendiri misalnya dalam penanaman akhlak terhadap sesama
manusia seperti bagaimana cara berpeilaku yang baik terhadap
orang tua, guru, teman diri sendiri dan ligkungan sekitar.44
6) Metode posters comment
Merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat
meningkatkan keaktifan anak. Di SD Sekolah Alam Bintaro
42
Sri Sulastri (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara,
6 Januari 2022. 43
Hasil Observasi di dalam Kelas V, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-11.00 WIB. 44
Ibid.
72
bentuk penanaman akhlaknya seperti poster yang berisikan
beberapa potongan gambar yang di tempel di ruang kelas.
Adapun posternya sebagai berikut :45
Gambar 4.5 Poster Di SD Sekolah Alam Bintaro
7) Metode based video learning
Merupakan penyampaian pengetahuan dengan menggunakan
video seperti yang dikatakan oleh guru pendamping khusus
bahwa “dalam pembelajaran di SD Sekolah Alam Bintaro sering
menggunakan metode video based learning terutama dalam
penanaman akhlak terhadap sesama manusia misalnya menonton
video penjelasan materi tentang adab-adab di Rumah, video
tolong-menolong dengan teman, dan video berperilaku yang baik
terhadap guru, teman dan orang tua”.46
8) Metode Home-Based learning
Merupakan pendidikan jarak jauh yang dilakukan dimana
guru terpisah dengan peserta didik. Peserta didik menggunakan
berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi,
dan media lain guna mengikuti proses pembelajaran dari rumah.
45
Hasil Observasi di Ruangan SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu
7.00-11.00 WIB. 46
Sri Sulastri (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara,
6 Januari 2022.
73
di SD Sekolah Alam Bintaro kerap mengunakan metode Home-
based learning dalam menanamkan akhlak dalam pembelajaran
jarak jauh keterlibatan orangtua dan anak ADHD perlu dilakukan
agar tercipta akhlak yang baik di sekolah maupun di luar sekolah.
9) Metode game
Menurut Rahman, Game adalah permainan yang dapat
dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada menang dan
kalah, biasanya dalam konteks dan tidak serius dan dengan tujuan
refresing.47
Menurut Pratama, Dalam bahasa Indonesia game diartikan
sebagai permainan. Permainan adalah kegiatan kompleks yang
didalamnya terdapat peraturan, play dan budaya. Sebuah
permainan adalah sistem dimana pemain terlibat konflik buatan,
disini pemain berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam
permainan merupakan rekayasa atau buatan.48
Game sering kali dituduh memberikan pengaruh negatif
terhadap anak. Faktanya, game mempunyai fungsi dan manfaat
positif bagi anak diantaranya, anak mengenal teknologi
komputer, pelajaran untuk mengikuti pengarahan dan aturan,
latihan memecahkan masalah dan logika, melatih saraf motorik
dan keterampilan spasial, menjalin komunikasi anak-orangtua
saat bermain bersama, sertamemberikan hiburan. Bahkan, bagi
pasien tertentu, permainan game dapat digunakan sebagai terapi
penyembuhan.49
Dari hasil observasi yang telah peneliti lakukan di SD
Sekolah Alam Bintaro salah satunya yaitu adanya permainan
47
Suzuki Syofiyan, “Permainan Edukasi Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) Kelas Tk Sekolah Alam Bekasi”, Dalam Jurnal Teknologi Informasi, Vol. 5, no. 2,
Desember, 2017, hlm 264 48
Ibid. 49
Ibid.
74
puzzle diperuntukan untuk anak ADHD agar menarik minat
bermain anak tentunya dengan arahan dari guru pendamping.50
10) Metode teladan atau memberi contoh
Guru Pendamping Khusus memegang peran penting dalam
menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak anak ADHD di SD
Sekolah Alam Bintaro. Karena Guru Pendamping Khusus yang
mendampingi anak ADHD ketika di sekolah, seperti yang
dikatakan oleh Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam
Bintaro bahwa, “Seorang Guru Pendamping Khusus berperan
sebagai contoh bagi anak yang didampingi, jika yang dicontohkan
itu baik maka insya Allah yang mencontohkannya pun akan
menunjukkan perilaku yang baik. Sebaliknya, jika yang dilihat
oleh anak itu dari contoh yang buruk dan tidak baik juga. Guru
Pendamping Khusus memiliki peran penting sebagai pengawal
moral dan akhlak yang baik, dengan cara mengenalkan pada anak
ADHD bagaimana contoh perilaku yang baik kepada guru,
kepada teman, diri sendiri, lingkungan serta mengingatkan untuk
selalu taat dan patuh pada peraturan sekolah”.51
11) Metode story telling
Metode story telling pada dasarnya merupakan suatu cara
menyampaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk
menyampaikan isi materi kepada anak sehingga anak tertarik
dengan materi itu. Seperti yang dikatakan oleh bapak Sapril
bahwa, “dalam pembelajaran di kelas story telling juga sering
digunakan sebagai penanaman akhlak seperti guru menceritakan
tentang kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW yang harus
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti jujur yang
50 Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-
11.00 WIB. 51
Suryani (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6
Januari 2022.
75
merupakan salah satu sifat teladan yang dimiliki nabi
Muhammad, tidak sombong dan sopan santun”.52
12) Metode inklusi
Metode pendidikan yang memberikan kesempatan bagi
setiap anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak di SD
Sekolah Alam Bintaro anak ADHD juga melakukan kegiatan
pembelajaran bersama dengan teman reguler lainnya namun perlu
didampingi oleh guru pendamping khusus yang akan
mengingatkan segala hal termasuk dalam berperilaku yang baik.53
13) Metode Pembiasaan
Guru pendamping Khusus juga menerapkan metode
pembiasaan. Hal ini bertujuan untuk membiasakan anak ADHD
berperilaku baik di sekolah dan di luar Sekolah. Seperti yang
dikatakan oleh Ibu Suryani Guru Pendamping Khusus bahwa, “
Di SD Sekolah Alam Bintaro ada beberapa keunggulan untuk
menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak anak ADHD yaitu
dengan cara menerapkan pembiasaan yang diwajibkan kepada
anak, diantaranya mengucap dan menjawab salam, berkata tidak
kasar dan sopan baik terhadap guru dan teman sebayanya”.54
14) Metode peringatan dan teguran
Di setiap sekolah berbasis inklusi pasti ada anak yang
menunjukkan perilaku yang kurang baik, terutama Anak ADHD.
Di SD Sekolah Alam Bintaro pasti ada contoh anak ADHD yang
menunjukkan perilaku yang kurang baik,maka sikap sekolah
dalam menangani anak ADHD yang berperilaku kurang baik
yaitu menegurnya dan menasihatinya.
52
Sapril (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6
Januari 2022. 53
Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-
11.00 WIB. 54
Suryani (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6
Januari 2022.
76
Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu Yendri Guru
Pendamping Khusus bahwa, “ Upaya Guru Pendamping Khusus
dalam menangani anak ADHD yang bermasalah adalah dengan
memberikan teguran dan nasihat serta memberikan contoh yang
baik kepada anak tersebut”.55
15) Metode dengan nasihat
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan metode nasihat juga
dipakai oleh Guru pendamping Khusus telihat Guru pendamping
Khusus kerap menasihati anak ADHD jika berperilaku tidak baik,
hal ini untuk mendorong anak ADHD menuju harkat dan
martabat yang luhur, dan membekalinya dengan prinsip-prinsip
Islam.56
16) Metode dengan perhatian
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan metode dengan
perhatian sering dilakukan oleh guru pendamping khusus, Guru
Pendamping Khusus senantiasa mencurahkan perhatian kepada
anak ADHD yang didampingi, selalu bertanya tentang kondisi
dan kemampuan juga kerap dilakukan.57
17) Metode dengan hukuman
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan metode dengan
menggunakan hukuman oleh guru pendamping khusus di Sekolah
Alam Bintaro bersikap bijaksana dalam menjalankannya secara
relevan dan tidak bertentangan dengan tingkat kecerdasan,
pendidikan, dan watak bawaan seorang anak.58
55
Yendri (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6
Januari 2022. 56 Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-
11.00 WIB. 57 Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-
11.00 WIB. 58
Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-
11.00 WIB.
77
d. Media pembelajaran
1. Audio: kaset, Radio.
2. Visual: terbagi menjadi dua, pertama media visual diam
contohnya seperti potongan gambar yang ditempel yaitu poster
comment yang berkaitan dengan akhlak yang baik. Dan media
visual gerak berbentuk video.
3. Audio Visual: pemutaran video gambar bersuara menggunakan
proyektor.59
4. Solusi guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai
pendidikan akhlak anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) di sekolah berbasis inklusi SD Sekolah Alam Bintaro
Guru pendamping khusus memiliki beberapa solusi dalam
menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak anak ADHD seperti yang
dikatakan oleh guru pendamping khusus ibu suryani bahwa “Memberikan
teguran dan nasihat yang baik dan memberikan pelajaran atau contoh
akhlak dengan penuh kesabaran dan program yang terkait perilaku serta
pembelajaran Akhlak islamika harus diterapkan sedari dini”.60
Hasil wawancara ini juga sejalan dengan pendapat guru
pendamping khusus ibu Yendri bahwa “Solusi Guru Pendamping Khusus
dalam menangani anak ADHD yang bermasalah adalah dengan
memberikan teguran dan nasihat serta memberikan contoh yang baik
kepada anak tersebut”.61
Hal ini juga dirasakan oleh guru pendamping khusus bapak Sapril
bahwa “Hal yang paling penting dalam mengatasi anak yang bermasalah
adalah dengan bersikap tenang dengan sepenuh hati dan kasih sayang,
59
Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-
11.00 WIB. 60
Suryani (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6
Januari 2022. 61
Yendri (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6
Januari 2022.
78
memahami keadaannya agar dapat mengurai masalah dengan baik dan
mencari jalan keluarnya”.62
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan di Sekolah
menyimpulkan solusi guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-
nilai pendidikan akhlak seorang guru pendamping khusus harus memiliki
sifat tenang dan sabar dalam menghadapi anak ADHD selain itu
memberikan teguran dan nasihat untuk anak ADHD perlu karena di SD
Sekolah Alam Bintaro ada peraturan dan sanksi yang diberikan untuk anak
yang dibuat oleh Sekolah Alam Bintaro yang diharapkan anak dapat
mengikuti dan menaati peraturan yang ada hal ini dalam rangka mendidik,
menertibkan, mendisiplinkan dan membuat anak ADHD berperilaku yang
baik.63
62
Sapril (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6
Januari 2022. 63
Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-
11.00 WIB.
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang Upaya Guru Pendamping Khusus
Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Anak ADHD (Attention
Deficit Hyperactivity Disorder) di Sekolah Berbasis Inklusi SD Sekolah Alam
Bintaro dapat diperoleh beberapa kesimpulan:
1. Upaya guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai
pendidikan akhlak anak ADHD sudah berperan aktif di SD Sekolah Alam
Bintaro. Hal ini terlihat dari kegiatan yang dilakukan oleh anak ADHD di
sekolah dengan guru pendamping khusus yang mendampingi anak ADHD
tersebut dan memberikan contoh terlebih dahulu. Guru pendamping
khusus berperan sebagai yang menanamkan akhlak anak ADHD di
sekolah dengan mencontohkan akhlak yang baik khususnya akhlak
terhadap sesama manusia dimulai pada saat jam pelajaran berlangsung
sampai di luar jam pelajaran. Cara guru pendamping khusus di SD
Sekolah Alam Bintaro dalam menanamkan akhlak anak ADHD yaitu
dengan menggunakan metode: metode ceramah, metode tanya jawab,
metode teladan atau memberi contoh, metode metode pemberian tugas,
metode demonstrasi, metode posters comment, metode based video
learning, metode home-based learning, metode Game, metode teladan
atau memberi contoh, metode story telling, metode inklusi, metode
pembiasaan, metode peringatan dan teguran, metode dengan nasihat,
metode dengan perhatian, serta metode dengan hukuman yang tentunya
dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah dan dapat dipahami anak
ADHD tersebut.
2. Akhlak anak ADHD di SD Sekolah Alam Bintaro dari hasil observasi,
wawancara kepala sekolah, guru pendamping khusus dan anak ADHD
diperoleh kesimpulan bahwa akhlak anak ADHD khususnya akhlak
80
terhadap sesama manusia di sini sudah baik. Peneliti menilai dari aspek
akhlak terhadap sesama manusia seperti akhlak terhadap guru, teman, diri
sendiri dan lingkungan. Beberapa anak ADHD menunjukkan sikap peduli,
tolong menolong, selalu menjawab salam serta berbicara dengan bahasa
yang baik terhadap teman dan guru, sabar dan mudah memaafkan, dan
ikut menjaga kebersihan lingkungan. Walaupun terkadang anak ADHD
ada yang menunjukkan akhlak yang kurang baik dan membuatnya di
bullying teman lainnya tetapi di sini guru pendamping khusus dengan
sabar selalu mengingatkan terkait dengan akhlak anak ADHD tersebut di
sekolah.
3. Kendala guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai
pendidikan akhlak anak ADHD menyimpulkan anak ADHD mudah sekali
teralihkan fokus dan konsentrasinya untuk itu guru pendamping khusus
memiliki peran yang penting untuk mengingatkan segala hal terkait
perilaku yang baik dan guru pendamping khusus akan selalu
mengingatkan anak ADHD untuk focus kembali
4. Solusi guru pendamping khusus dalam menanamkan nilai-nilai
pendidikan akhlak anak ADHD menyimpulkan seorang guru pendamping
khusus harus memiliki sifat tenang dan sabar dalam menghadapi anak
ADHD selain itu memberikan teguran dan nasihat untuk anak ADHD
perlu karena di SD Sekolah Alam Bintaro ada peraturan dan sanksi yang
diberikan untuk anak yang dibuat oleh Sekolah Alam Bintaro yang
diharapkan anak dapat mengikuti dan menaati peraturan yang ada hal ini
dalam rangka mendidik, menertibkan, mendisiplinkan dan membuat anak
ADHD berperilaku yang baik
B. Implikasi
berdasarkan kesimpulan diatas bahwa upaya guru pendamping khusus
dalam menanamkan pendidikan akhlak ADHD sudah sangat berperan aktif.
Guru pendamping khusus memberikan contoh akhlak terhadap sesama
manusia yang baik dan juga memberikan pesan untuk dilakukan juga oleh
81
anak ADHD tersebut di rumah. Ditambah lagi dengan kegiatan dan metode
yang dipakai guru pendamping khusus itu sendiri. Selain itu peran guru kelas
dan orang tua juga sangat membantu guru pendamping khusus dalam
menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak anak agar tercipta akhlak anak
ADHD yang baik.
C. Saran
Penulis mencoba memberikan saran yang penulis harapkan bersifat
membangun yang didasarkan pada penelitian ini, yakni:
1. Bagi penulis
Selalu bersyukur dan senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan diri,
serta menjadi manusia yang lebih bermanfaat untuk sesama.
2. Bagi lembaga pendidikan
a. Memberikan pembinaan juga motivasi kepada guru pendamping
khusus agar dapat mempersiapkan diri lebih baik dari segi mental
maupun fisik.
b. Menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung proses
pembelajaran bagi anak ADHD.
3. Bagi guru pendamping khusus
a. Memberikan dukungan dan pengajaran terhadap anak ADHD untuk
semangat belajar serta berperilaku yang baik.
b. Mempersiapkan diri agar mampu menciptakan kegiatan pembelajaran
di kelas agar anak mampu memahami pelajaran yang dijelaskan.
4. Bagi orang tua
a. Meningkatkan kesabaran dan terus membantu anak ADHD dalam
belajar agar anak ADHD makin termotivasi untuk lebih baik.
b. Memberikan fasilitas yang terbaik untuk anak ADHD agar dapat
membantu perkembangan dirinya.
82
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zainuddin. 2010. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, h. 29.
Anwar Yusuf, Ali. 2003. Studi Agama Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, h. 189.
Asrori, M. 2015. Perkembangan Peserta didik. Yogyakarta: Media Akademi, h.
27.
Azmira, Via. 2015. A Gift: Anak Hiperaktif. Yogyakarta: Rapha Publishing,
hlm.6-7.
Bahri Djamarah, Syaiful. 2014. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif:
Suatu Pendekatan teoritis Psikologi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
h.8.
Burhanuddin, Tamyiz. 2001. Akhlak Pesantren Pandangan KH. Hasyim sy’ari.
Yogyakarta: Ittaqa Press, h. 75-76.
Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana, Hlm. 7
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia, hlm
26.
Depag RI. Al-Qur’an dan terjemahnya, h. 30.
Depdiknas. 2007. Pedoman Khusus Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi tentang
Pengadaan dan Pembinaan Tenaga Pendidik. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Luar Biasa, h. 20.
Departemen Agama Republik Indonesia. 2011. As-Syifa (Al-Qur’an dan
Terjemahannya. Semarang: Raja Publishing, h. 420.
Direktorat Pembinaan SLB. 2007. Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan
Inklusi. Jakarta: Depdiknas, h. 3.
83
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 2007. Kumpulan Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah RI tentang pendidikan. Jakarta: Departemen
Agama RI, h. 5.
Efendi, Mohammad. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta:
Bumi Aksara, hlm. 26
Fadilah dkk. 2021. Pendidikan Karakter. Jawa Timur: CV. Agrapana Media, hal. 4
Friend, Marlyn dan William D. Bursuck. 2015. Menuju Pendidikan Inklusi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, h. 76.
Guru (Def.1) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
Diakses melalui https://kbbi.web.id/nilai. 22 Oktober 2020.
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, h.1
Ilyas, Yunahar. 2000. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI UMY, h. 81-140.
J Moleong, Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. hlm. 5.
Lestari Hayati, Devie. April. 2019. Pelayanan Khusus bagi anak dengan
Attentions Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) di Sekolah Inklusi.
Jurnal Prosiding Penelitian, Volume 6, No.1.
Martika Anggriani, Tyas. 2016. Kompetensi Guru Pendamping Siswa ABK di
Sekolah Dasar. dalam Jurnal Konseling GUSJINGAN, Vol. 2, No. 2,
Juni-Desember, hlm. 160
Martika Anggriani, Tyas. 2016. Kompetensi Guru Pendamping Siswa ABK di
Sekolah Dasar. dalam Jurnal Konseling GUSJINGAN, Vol. 2, No. 2,
Juni-Desember, hlm. 158
84
Menteri Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusi, Pasal 1.
Mirnawati dan H. Amka. Pendidikan Anak ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder),. Yogyakarta; Grup Penerbitan CV BUDI
UTAMA, h. 7.
Muhammad Al-Toumi Al Syaibani, Omar. Falsafah Pendidikan Islam, Bulan
Bintang, hlm. 346.
Muhaimin Azzet, Akhmad. 2011. Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia:
Revitalisasi Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar dan
Kemajuan Bangsa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, hlm. 11-12.
Muri Yusuf, A. 2014. Metode penelitian. Jakarta; Pranadamedia Group, hal.384.
Muri Yusuf, A. 2014. Metode penelitian. Jakarta; PRANADA MEDIA GROUP,
hal.372.
Nasih Ulwan, Abdullah. 1990. Pendidikan Anak dalam Islam. Jakarta: Pustaka
Amani, hlm.174.
Nasih Ulwan, Abdullah. 1981. Tarbiyah Al-Aulad fi Al-Islam. Beirut: Dar As-
Salam, hlm. 185.
Nasih Ulwah, Abdullah. 2013. Ensiklopedia Pendidikan Akhlak Mulia Jilid 7,
Terjemahan Tarbiyatul Awlad fi Islam oleh Ahmad Maulana. Jakarta; PT
Lentera Abadi, h. 30.
Nasih Ulwah, Abdullah. 2013. Ensiklopedia Pendidikan Akhlak Mulia Jilid 7,
Terjemahan Tarbiyatul Awlad fi Islam oleh Ahmad Maulana. Jakarta; PT
Lentera Abadi, h. 27.
85
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial. Perspektif Komunikasi, Budaya, dan
Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, hal. 187
Nilai (Def. 5) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
Diakses melalui https://kbbi.web.id/nilai, 20 Oktober 2020.
Noer, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, cet:, h. 33-34
Paternotte, Arga, dan Jan Buitelaar. 2010. ADHD Attention Deficit Hyperactivity
Disorder: Gangguan Pemusatan Perhatian dan hiperaktivitas. Jakarta:
Prenada Media Group, hlm. 13.
Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 4 Ayat 1.
Putera, Nusa. 2011. Penelitian Kualitatif: Proses & Aplikasi. Jakarta; PT Indeks,
hal. 168.
Rijali, Ahmad. 2018. Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah, Vol.17 No.33
2018 hal.84.
Rigby, Ken . 2008. Children and Bullying. How Parent and Educators Can
Reduce Bullying at School. Blackwell Publishing: Oxford UK.
Rusman. 2016. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: rajawali pers, h. 58.
Sadulloh, Uyoh. 2011. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: ALFABETA, h.
99.
Salim, Abdullah. 1994. Akhlak Islam Membina Rumah Tangga Dan Masyarakat.
Jakarta: Sari Media Da’wah, h. 66.
Skjorten dkk. 2003. Pendidikan Kebutuhan Khusus Sebuah Pengantar. Bandung:
Program Pascasarjana UPI, h. 5.
86
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, hlm.
212-213
Soenarjo. Op.cit., hlm. 960.
Supeno, Hadi . Potret Guru. 1995. Jakarta: PT. Nusantara lestari Ceria Pratama, h.
26.
Subini, Nini. 2017. Pegembangan Pendidikan Inklusi Berbasis Potensi.
Yogyakarta: Redaksi Maxima, h. 50.
Supardi. 2014. Kinerja Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, h.8.
Sumadi. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, hal.59.
Suwarno, Wiji. 2017. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: AR-RUZZ
MEDIA, h.19.
Syaodih Sukmadinata, Nana. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hlm. 49
Syofiyan, Suzuki. 2017. Permainan Edukasi Anak ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder) Kelas Tk Sekolah Alam Bekasi. Dalam Jurnal
Teknologi Informasi, Vol. 5, no. 2, Desember, hlm 264
Taqdir Ilahi, Mohammad. 2013. Pendidikan Inklusi: Konsep Dan Aplikasi.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, h. 21-22.
Toha, Chabib dkk. 2004. Metodologi Pengajaran Agama. Semarang: Pustaka
Pelajar, h. 109-110.
88
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Aprillia Maharani
NIM : 11160110000098
Jurusan/Fakultas : Pendidikan Agama Islam/ Ilmu Tarbiyah dn Keguruan
Judul Skripsi : Upaya Guru Pendamping Khusus dalam Menanamkan
Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Anak ADHD (Attention
Deficit Hyperactivity Disorder) di Sekolah Berbasis Inklusi
SD Sekolah Alam Bintaro
Referensi Nomor
Footnote
Nomor
Halaman
Buku
Paraf
BAB I
Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2011), Hlm. 7 1 1
Presiden Republik Indonesia, Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 4 Ayat 1.
2 1
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.1 3 1
Fadilah dkk, Pendidikan Karakter (Jawa Timur;
CV. Agrapana Media, 2021), hal. 4. 4 2
Departemen Agama Republik Indonesia, As-Syifa
(Al-Qur’an dan Terjemahannya), (Semarang: Raja
Publishing, 2011), H. 420.
5 2
89
Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak dalam
Islam (Jakarta: Pustaka Amani,1990), hlm.174. 6 3
Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan
Karakter di Indonesia: Revitalisasi Pendidikan
Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar dan
Kemajuan Bangsa, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2011) hlm. 11-12.
7 3
Via Azmira, A Gift: Anak Hiperaktif, (Yogyakarta:
Rapha Publishing, 2015), hlm.6-7. 8 3
Arga Paternotte dan Jan Buitelaar, ADHD Attention
Deficit Hyperactivity Disorder: Gangguan
Pemusatan Perhatian dan hiperaktivitas, (Jakarta:
Prenada Media Group, 2010), hlm. 13.
9 4
Friend Marlyn dan William D. Bursuck, Menuju
Pendidikan Inklusi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2015, h. 76.
10 4
Menteri Pendidikan, Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 70
Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusi, Pasal 1.
11, 13 5, 6
Tyas Martika Anggriani, “Kompetensi Guru
Pendamping Siswa ABK di Sekolah Dasar”, dalam
Jurnal Konseling GUSJINGANG, Vol.2, No.2,
Juni-Desember, 2016, hlm. 158.
12 5
Rulli Nasrullah, Media Sosial (Perspektif
Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi),
Bandung:Simbiosa Rekatama Media,2015), hal.
187
14 6
90
Ken Rigby. (2008). Children and Bullying (How
Parent and Educators Can Reduce Bullying at
School. Blackwell Publishing: Oxford UK.
15 7
BAB II
Guru (Def.1) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Online. Diakses melalui
https://kbbi.web.id/nilai. 22 Oktober 2020.
1 11
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik
dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan
teoritis Psikologi, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2014), h. 8.
2 11
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2014), h. 8. 3 11
Hadi Supeno, Potret Guru, (Jakarta: PT. Nusantara
lestari Ceria Pratama, 1995), h. 26. 4 12
Friend, Marlyn dan William D. Bursuck, Menuju
Pendidikan Inklusi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
htugasal), h. 76.
5 12
Depdiknas, Pedoman Khusus Penyelenggaraan
Pendidikan Inklusi tentang Pengadaan dan
Pembinaan Tenaga Pendidik, (Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Luar Biasa, 2007), h. 20.
6 12
Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta:
rajawali pers, 2016), h. 58. 7 13
Skjorten dkk, Pendidikan Kebutuhan Khusus
Sebuah Pengantar, (Bandung: Program
Pascasarjana UPI, 2003). h. 5.
8 3
91
Nilai (Def. 5) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Online. Diakses melalui
https://kbbi.web.id/nilai, 20 Oktober 2020.
9 14
M. Asrori, Perkembangan Peserta didik,
(Yogyakarta: Media Akademi, 2015). h. 27. 10 14
Uyoh Sadulloh, Pengantar Filsafat Pendidikan,
(Bandung: ALFABETA, 2011). h. 99. 11 14
Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan,
(Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2017), h.19. 12 15
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kumpulan
Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI
tentang pendidikan, (Jakarta: Departemen Agama
RI, 2007), h. 5.
13 15
Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2010), h. 29. 14 15
Chabib Toha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama,
(Semarang: Pustaka Pelajar, 2004), h. 109-110. 15 15
Tamyiz Burhanuddin, Akhlak Pesantren
Pandangan KH. Hasyim Asy’ari, (Yogyakarta:
Ittaqa Press, 2001) h. 75-76.
16 16
Abdullah Salim, Akhlak Islam Membina Rumah
Tangga Dan Masyarakat, (Jakarta: Sari Media
Da’wah, 1994) h. 66.
17 17
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 30. 18 17
92
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta:
LPPI UMY, 2000). h. 81-140. 19 18
Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2003). h. 189. 20 18
Soenarjo, Op.cit., hlm. 960. 21 19
Omar Muhammad Al-Toumi Al Syaibani, Falsafah
Pendidikan Islam, Bulan Bintang, hlm. 346. 23 20
Abdullah Nasih Ulwan, Tarbiyah Al-Aulad fi Al-
Islam, (Beirut: Dar As-Salam, 1981), hlm. 185. 24 20
Abdullah Nasih Ulwah, Ensiklopedia Pendidikan
Akhlak Mulia Jilid 7, Terjemahan Tarbiyatul
Awlad fi Islam oleh Ahmad Maulana, (Jakarta; PT
Lentera Abadi, 2013), h. 30.
25 22
Abdullah Nasih Ulwah, Ensiklopedia Pendidikan
Akhlak Mulia Jilid 7, Terjemahan Tarbiyatul
Awlad fi Islam oleh Ahmad Maulana, (Jakarta; PT
Lentera Abadi, 2013), h. 27.
26 22
Devie Lestari Hayati. April 2019. “Pelayanan
Khusus bagi anak dengan Attentions Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD) di Sekolah
Inklusi”. Jurnal Prosiding Penelitian. Volume 6,
No.1.
27 23
93
Mirnawati dan H. Amka, Pendidikan Anak ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder),
(Yogyakarta; Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA,
2019), h. 7.
28 25
Nini Subini, Pegembangan Pendidikan Inklusi
Berbasis Potensi, (Yogyakarta: Redaksi Maxima,
2017), h. 50.
33 28
Mohammad Taqdir Ilahi, Pendidikan Inklusi:
Konsep Dan Aplikasi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2013), h. 21-22.
36 30
Direktorat Pembinaan SLB, Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi, (Jakarta:
Depdiknas, 2007), h. 3.
37 30
BAB III
Sumadi, Metodologi Penelitian (Jakarta;PT Raja
Grafindo Persada, 1983), hal.59. 1 34
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif,
(Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm 26. 2 35
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 5. 3 35
Juliansyah Noer, Metodologi Penelitian: Skripsi,
Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2012), cet:, h. 33-
34
4 35
A. Muri Yusuf, Metode penelitian (Jakarta;
Pranadamedia Group,2014) hal.384. 6 37
94
A. Muri Yusuf, Metode penelitian (Jakarta;
PRANADA MEDIA GROUP,2014), hal.372. 7 39
Nusa Putera, Penelitian Kualitatif: Proses &
Aplikasi (Jakarta; PT Indeks, 2011), hal. 168. 8 46
Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif” jurnal
Alhadharah, Vol.17 No.33 2018 hal.84. 9 47
BAB IV
Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Brosur Sekolah
Alam Bintaro, Sumber: Kepala Sekolah SD
Sekolah alam Bintaro, Selasa, 4 Januari 2022, jam
07.30 WIB.
1 48
Pada tahun 2020 hanya 1.3 hektar kemudian pada
tahun 2021 diperluas dibagian belakang sekolah
sehingga total keseluruhan lahan SD Sekolah Alam
Bintaro sebanyak 9 hektar.
2 48
Pada tahun 2021 terdapat 4 pilar pendidikan, yaitu:
akhlaqul karimah dan islamika, logika ilmu
pengetahuan, kepemimpinan (leadership), bisnis
(entrepreneurship). Yang sesuai dengan brosur SD
Sekolah Alam terbaru 2021.
3 49
Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Buku Panduan
Orang Tua Murid, tahun pelajaran 2021/2022,
Sumber: Kepala Sekolah SD Sekolah Alam
Bintaro, Selasa, 4 Januari, Jam 08.00 WIB., h. 2.
4 50
95
Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Struktur
Organisasi SD Sekolah Alam Bintaro T/P
2021/2022, Sumber: Kepala SD Sekolah Alam
Bintaro, Selasa, 4 januari 2022, jam 08.00 WIB.
5 50
Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Data Guru SD
Sekolah Alam Bintaro T/P 2021/2022, Sumber:
Kepala SD Sekolah Alam Bintaro, Selasa, 4 januari
2022, jam 08.00 WIB.
6 52
Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Data Peserta
Didik SD Sekolah Alam Bintaro T.P 2021/2022,
Sumber Kepala Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro,
Selasa, 4 Januari 2022, Jam 10.00 WIB.
7 55
Dokumen Sekolah, Brosur Sekolah Alam Bintaro,
sumber: Kepala Sekolah SD Sekolah Alam
Bintaro, Selasa, 4 Januari 2022, jam 09:00 WIB.
8 56
Dokumen Sekolah Alam Bintaro, Buku Panduan
Orang Tua Murid, Tahun pelajaran 2021/2022,
Sumber Kepala Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro,
Selasa, 4 Januari, Jam 9.00 WIB., h. 4.
9 57
ANA (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam
Bintaro), Hasil wawancara. 6 Januari 2022. 10, 18 60, 63
Ulfa Putri (Guru Pendamping Khusus SD sekolah
Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6 Januari 2022. 11, 21 61, 64
96
Suryani (Guru Pendamping Khusus SD sekolah
Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6 Januari 2022.
12, 19,
51, 54,
60
61, 63,
74, 75,
77
Yendri (Guru Pendamping Khusus SD sekolah
Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6 Januari 2022.
13, 55,
61
61, 76,
77
FA (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam
Bintaro), Hasil Wawancara. 23 Mei 2022. 14, 17 62
SY (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam
Bintaro), Hasil wawancara. 6 Januari 2022. 15 62
AR (Anak Kelas V Az Zahrawi SD Sekolah Alam
Bintaro), Hasil wawancara. 23 Mei 2022. 16 62
Sri Sulastri (Guru Pendamping Khusus SD sekolah
Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6 Januari 2022.
20, 42,
46
63, 71,
72
Hasil Observasi di SD Sekolah Alam Bintaro,
Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-11.00 WIB
22, 30,
50, 53,
56, 57,
57, 59,
63
64, 67,
74, 75,
76, 76.
76, 77,
78
97
Tyas Martika Anggriani, “Kompetensi Guru
Pendamping Siswa ABK di Sekolah Dasar”, dalam
Jurnal Konseling GUSJINGAN, Vol. 2, No. 2, Juni-
Desember, 2016, hlm. 160
23 64
Mohammad Efendi, Pengantar Psikopedagogik
Anak Berkelainan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
hlm. 26
24 65
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 212-213 25 65
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi
Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), hlm. 49
26 65
Hasil Observasi di dalam Kelas V, Kamis, 6
Januari 2022, Waktu 7.00-11.00 WIB.
27, 41,
43
66, 70,
71
Hasil Observasi di Luar Jam Pelajaran, Kamis, 6
januari 2022. 38 69
Puput Rahayu (Guru Pendamping Khusus SD
Sekolah Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6
Januari 2022.
40 70
Hasil Observasi di Ruangan SD Sekolah Alam
Bintaro, Kamis, 6 Januari 2022, Waktu 7.00-11.00
WIB.
45 72
98
Suzuki Syofiyan, “Permainan Edukasi Anak
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Kelas Tk Sekolah Alam Bekasi”, Dalam Jurnal
Teknologi Informasi, Vol. 5, no. 2, Desember,
2017, hlm 264
47 73
Sapril (Guru Pendamping Khusus SD Sekolah
Alam Bintaro), Hasil Wawancara, 6 Januari 2022. 52, 62 75, 78
Untuk memenuhi validasi skripsi yang berjudul “Upaya Guru
Pendamping Khusus Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak
Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Di sekolah Berbasis
Inklusi SD Sekolah Alam Bintaro”, maka perlu pengujian daftar referensi untuk
mengetahui sumber data yang diperoleh.
Jakarta, 2 Maret 2022
Pembimbing
Dr. Siti Khadijah, MA
NIP.196106031996032002
99
Instrumen Wawancara
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro
Nama Informan : Irwan Royansyah, S.Esy
Hari/tanggal : Selasa, 4 Januari 2022
Tempat : Sekolah
1. Bagaimana latar belakang sejarah berdirinya SD Sekolah Alam Bintaro?
Jawaban: Nama dan konsep SD Sekolah Alam Bintaro digagas oleh bapak
Lendo Lenovo pada tahun 1998. Penggunaan nama sekolah alam bukan
sekadar istilah generik yang dilekatkan pada model sekolah berbasis alam.
Namun lebih dari itu, Sekolah Alam adalah nama merek (brand) yang
penggunaanya harus seizin penggagas sekolah alam. Yayasan Amal Insani
secara resmi menggunakan nama Sekolah Alam Bintaro, dengan
sepengetahuan dan persetujuan bapak Lendo Lenovo. Yayasan Amal Insani
Bintaro mendirikan Sekolah Alam Bintaro bertepat pada Tahun 2009. yang
berlokasi di Jalan Pondok Pucung Raya No.88 RT.01, RW. 01 Pondok Aren,
Bintaro Sektor IX, Tangerang Selatan Banten.
2. Adakah tujuan khusus yang hendak dicapai oleh SD Sekolah Alam Bintaro?
Jawaban: Memberikan kesempatan pendidikan untuk anak ADHD, sesuai
dengan visi dan misi SD Sekolah Alam Bintaro. Adapun visi dari SD Sekolah
Alam Bintaro ialah “Menjadi sekolah pencetak pemimpin yang berkarakter
Rabbani dengan mengembangkan metode pendidikan yang bersandarkan
pada alam dan potensi lokal” dan misi dari SD Sekolah Alam Bintaro yaitu:
Membangun generasi yang berkarakter saleh, cerdas dan mandiri,
Menumbuhkembangkan jiwa pembelajar dan jiwa kepemimpinan yang
berwawasan global, Mengembangkan komunitas yang cinta dan peduli akan
konservasi alam dan lingkungan hidup.
100
3. Apa saja program sekolah yang ditawarkan di SD Sekolah Alam Bintaro?
Jawaban: Ada program khusus untuk anak ADHD, kita menggunakan
program pendidikan inklusi yang bertujuan untuk meningkatkan akses, mutu
pelayanan pendidikan yang ideal bagi anak ADHD dan memberikan jaminan
untuk memperoleh hak pendidikan yang sama seperti anak reguler lainnya.
4. Kurikulum apa yang diterapkan di SD Sekolah Alam Bintaro?
Jawaban: Kurikulum di SD Sekolah Alam Bintaro mengacu standar
kompetensi yang ditetapkan depdikbud dan menjadikan alam sebagai media
belajar dalam rangka pembentukan logika berpikir dan logika anak.
Kurikulum utama SD Sekolah Alam Bintaro meliputi: akhlak islamika,
logika, leadership dan bisnis.
5. Ada berapa jumlah guru dan murid di SD sekolah Alam Bintaro khususnya
anak ADHD?
Jawaban: Jumlah guru dan tenaga didik sebanyak 73 guru, Adapun jumlah
peserta didik pada tahun ajaran 2021/2022 sebanyak 420 peserta didik, untuk
anak ADHD hanya berjumlah 5 orang.
Narasumber
Irwan Royansyah, S.Esy
101
Hasil Wawancara dengan Guru Pendamping Khusus (GPK)
Nama Informan : Suryani
Hari/ Tanggal : Kamis, 6 Januari 2022
Tempat : Rumah
1. Sejak kapan menjabat sebagai guru pendamping khusus di SD Sekolah Alam
Bintaro?
Jawaban: Mengajar sejak tahun 2014.
2. Upaya apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam pengenalan akhlak
anak ADHD?
Jawaban: Menanamkan nilai-nilai penerapan akhlak yang baik dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya sopan santun, berbicara yang baik,
menghormati kepada guru dan sebagainya.
3. Metode apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam menanamkan
akhlak anak ADHD?
Jawaban: Di SD Sekolah alam Bintaro ada beberapa keunggulan untuk
menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak anak ADHD yaitu dengan cara
menerapkan metode pembiasaan yang diwajibkan kepada anak, diantaranya
mengucap dan menjawab salam, berkata tidak kasar dan sopan baik terhadap
guru dan teman sebayanya
4. Adakah peran dari pihak lain dalam menanamkan akhlak anak ADHD di SD
Sekolah Alam Bintaro?
Jawaban: Dalam hal menanamkan akhlak anak ADHD di sekolah ini
memang tidak hanya peran guru pendamping khusus saja, tentunya diperlukan
peran guru lain dalam hal mengontrol dan mengawasi perilaku anak ADHD di
sekolah
102
5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak ADHD?
Jawaban: Umumnya kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak
ADHD yaitu sering tidak fokus dan terlupa, sehingga guru pendamping harus
berulang kali dalam menerapkan akhlak kepada mereka.
6. Apakah ada perlakuan bullying dari anak reguler terhadap anak ADHD di
kelas?
Jawaban: Perilaku Bullying dengan cara mentertawakan, menghina dan
mengejek terkadang dilakukan oleh anak reguler terhadap anak ADHD apalagi
kalau tidak ada guru yang melihat
7. Apakah anak dengan ADHD mengimplementasikan dengan baik nilai-nilai
akhlak yang sudah diberikan?
Jawaban: Kebanyakan dapat mengimplementasikan dengan baik, terutama
yang terdiagnosa ADHD ringan, untuk ADHD berat membutuhkan terapi
yang berkelanjutan agar nilai akhlak bisa tercapai dengan baik.
8. Apa solusi yang diberikan guru pendamping khusus dalam menanamkan
akhlak anak ADHD yang bermasalah?
Jawaban: memberikan teguran dan nasihat yang baik dan Memberikan
pelajaran atau contoh akhlak dengan penuh kesabaran dan program yang
terkait perilaku serta pembelajaran Akhlak islamika harus diterapkan sedari
dini.
Narasumber
Suryani
103
Hasil Wawancara dengan Guru Pendamping Khusus (GPK)
Nama Informan : Yendri
Hari/ Tanggal : Kamis, 6 Januari 2022
Tempat : Google Form
1. Sejak kapan menjabat sebagai guru pendamping khusus di SD Sekolah Alam
Bintaro?
Jawaban : Juli 2018.
2. Upaya apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam pengenalan akhlak
anak ADHD?
Jawaban: Upaya untuk memperkenalkan akhlak kepada anak didik yaitu
dengan mencontohkan langsung kepada anak, karena anak-anak cenderung
memiliki sifat peniru yang sangat besar, maka dengan uswatun hasanah atau
contoh yang baik sangat berpengaruh pada pembentukan mental dan akhlak
anak.
3. Metode apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam menanamkan
akhlak anak ADHD?
Jawaban: metode pembiasaan, guna membentuk akhlak terpuji untuk anak
didik dengan dibiasakan untuk melakukan kegiatan yang baik, bertingkah laku
yang baik, diajari sopan santun dan sebagainya.
4. Adakah peran dari pihak lain dalam menanamkan akhlak anak ADHD di SD
Sekolah Alam Bintaro?
Jawaban: Ada, peran guru di sekolah mengajarkan akan akhlak hanya di
sekolah, selain itu ada peran sosial dari masyarakat dan orang tua dalam
penanaman akhlak terhadap anak.
104
5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak ADHD?
Jawaban: Kurangnya hafalan saja karena anak ADHD berbeda dengan anak
reguler, dalam mengajar harus mengingatkan berulang-ulang agar anak lebih
giat dalam belajar khususnya menghafal pelajaran.
6. Apakah ada perlakuan bullying dari anak reguler terhadap anak ADHD di
kelas?
Jawaban: Ada tetapi Jarang adanya bullying karena kita sebagai guru
pendamping khusus selalu mendampingi dan mengawasi anak ADHD yang
didampingi dan jika ada yang perilaku yang menjurus ke arah bullying seperti
menertawakan anak ADHD tersebut kita sebagai guru pendamping harus sigap
mengingatkan dan kalau perlu memberikan hukuman karena perlakuan
tersebut kurang baik
7. Apakah anak dengan ADHD mengimplementasikan dengan baik nilai-nilai
akhlak yang sudah diberikan?
Jawaban: Anak-anak sudah cukup baik dalam menerapkan nilai-nilai akhlak
dari apa saja yang dipelajari di sekolah, mulai dari hal kecil seperti menegur
sopan kepada guru, mengucap salam, menjaga kebersihan dan membuang
sampah pada tempatnya.
8. Apa solusi yang diberikan guru pendamping khusus dalam menanamkan
akhlak anak ADHD yang bermasalah?
Jawaban: solusi Guru Pendamping Khusus dalam menangani anak ADHD
yang bermasalah adalah dengan memberikan teguran dan nasihat serta
memberikan contoh yang baik kepada anak tersebut
Narasumber
Yendri
105
Hasil Wawancara dengan Guru Pendamping Khusus (GPK)
Nama Informan : Sri Sulastri
Hari/ Tanggal : Kamis, 6 Januari 2022
Tempat : Google Form
1. Sejak kapan menjabat sebagai guru pendamping khusus di SD Sekolah Alam
Bintaro?
Jawaban: Saya mengajar sejak 2016.
2. Upaya apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam pengenalan
akhlak anak ADHD?
Jawaban: Meningkatkan kognitif anak tentang ilmu agama dengan
mencontohkan, mendidik, melatih, dan membimbing anak secara perlahan
supaya menjadikan anak didik tetap beriman dan bertakwa.
3. Metode apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam menanamkan
akhlak anak ADHD?
Jawaban: metode pembiasaan, seperti mengajarkan mengaji, mengajarkan
shalat, mengajarkan cara berwudhu. Dengan terus membiasakan hal demikian
itu, maka anak akan senantiasa ingat dan akan tetap tertanam kokoh akhlak
dan keyakinannya. Guru pendamping khusus juga memakai metode diskusi
yang berperan aktif untuk mengajak atau mengarahkan anak ADHD yang
didampingi untuk ikut berdiskusi dengan temannya di kelas agar anak ADHD
dapat saling bekerjasama dengan teman sekelasnya dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu dalam pembelajaran di SD Sekolah Alam Bintaro
sering menggunakan metode video based learning terutama dalam penanaman
akhlak terhadap sesama manusia misalnya menonton video penjelasan materi
tentang adab-adab di Rumah, video tolong-menolong dengan teman, dan
video berperilaku yang baik terhadap guru, teman dan orang tua
106
4. Adakah peran dari pihak lain dalam menanamkan akhlak anak ADHD di SD
Sekolah Alam Bintaro?
Jawaban: Ada, peranan guru di sekolah hanya mengajarkan anak di
lingkungan sekolah, ketika anak sudah pulang maka peran penting lainnya
yaitu orang tua langsung selama berada di lingkungan masyarakat dan di
rumah.
5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak ADHD?
Jawaban: anak ADHD Konsentrasinya masih teralihkan, jadi harus ada
usaha lebih dan terus memberi pengertian kepada anak agar fokus dengan apa
yang sedang dipelajari, sehingga anak kembali konsentrasi ke pelajaran.
Tetapi itu semua akan teralihkan kembali dengan sesuatu, maka tugas guru
yaitu dengan diingatkannya anak secara terus-menerus dan diberikan arahan
berulang-ulang supaya anak fokus kembali.
6. Apakah ada perlakuan bullying dari anak reguler terhadap anak ADHD di
kelas?
Jawaban: ada karena pada dasarnya perilaku bullying itu tidak pernah
memandang tempat, bahkan terkadang pada saat belajarpun anak reguler tetap
bullying anak ADHD. Apalagi jika guru yang ngajar itu tidak melihat dan
mengetahui apa yang terjadi.
7. Apakah anak dengan ADHD mengimplementasikan dengan baik nilai-nilai
akhlak yang sudah diberikan?
Jawaban: Sudah pasti, tentunya dengan monitoring dari gurunya setiap hari
anak-anak selalu menunjukkan nilai-nilai dan akhlak yang baik di sekolah.
8. Apa solusi yang diberikan guru pendamping khusus dalam menanamkan
akhlak anak ADHD yang bermasalah?
107
Jawaban: Mengajarkan anak ADHD beristighfar pada saat marah.
Menasihati dengan tulus dan membimbingnya dengan baik agar mudah
masuk ke dalam relung jiwa anak, hati menjadi terbuka dan tenang.
Narasumber
Sri Sulastri
108
Hasil Wawancara dengan Guru Pendamping Khusus (GPK)
Nama Informan : Sapril
Hari/ Tanggal : Kamis, 6 Januari 2022
Tempat : Google Form
1. Sejak kapan menjabat sebagai guru pendamping khusus di SD Sekolah Alam
Bintaro?
Jawaban : Mengajar sejak 2016.
2. Upaya apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam pengenalan akhlak
anak ADHD?
Jawaban: Upaya yg kita lakukan dengan selalu mencontohkan kepada anak
tersebut untuk mencerminkan dari akhlak itu sendiri, seperti pembiasaan
salam, berkata baik, sopan dan duduk dengan tenang. Dengan pembiasaan dan
contoh dari guru pendampingnya akan membuat anak itu terbiasa.
3. Metode apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam menanamkan
akhlak anak ADHD?
Jawaban: Memberikan teladan yang baik berikut contoh-contohnya dan
menanamkan nilai-nilai kebaikan setiap hari. Dengan kebiasaan yang baik
yang diajarkan itu bertujuan agar peserta didik berakhlak baik ketika sudah
dewasa. Dalam pembelajaran di kelas story telling juga sering digunakan
sebagai penanaman akhlak seperti guru menceritakan tentang kisah
keteladanan Nabi Muhammad SAW yang harus diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari seperti jujur yang merupakan salah satu sifat teladan yang dimiliki
nabi Muhammad, tidak sombong dan sopan santun.
4. Adakah peran dari pihak lain dalam menanamkan akhlak anak ADHD di SD
Sekolah Alam Bintaro?
109
Jawaban: Lingkungan luar masyarakat juga mempengaruhi dalam penanaman
akhlak anak. Di sekolah adalah tugas guru, setelah anak pulang sekolah, maka
orang tua berperan penting serta bertanggung jawab akan penanaman akhlak
anak di rumah dan di lingkungan masyarakat.
5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak ADHD?
Jawaban: Anak ADHD Cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah
dibanding dengan anak reguler lainnnya. Maka selalu kita ingatkan dengan
menasihati, membimbing dan menyemangati anak ADHD agar dia lebih kuat
pendiriannya dan teguh hatinya.
6. Apakah ada perlakuan bullying dari anak reguler terhadap anak ADHD di
kelas?
Jawaban: Dalam keadaan sedang mengajar perilaku seperti bullying ini
kadang ada saya temui yaitu bullying yang bersifat ejekan karena anak reguler
menganggapnya sebagai hal yang biasa saja dan itu untuk lucu-lucuan,
Bullying yang bersifat ejekan ini terjadi terhadap anak ADHD karena kondisi
mereka yang berbeda dengan anak reguler. Meskipun tindakan bullying untuk
mengejek anak ADHD dengan tujuan untuk lucu-lucuan atau membuat
keseruan tetap harus diingatkan, peran guru penting guru mengingatkan agar
mereka memikirkan perasaan orang yang menjadi korban bullying.
7. Apakah anak dengan ADHD mengimplementasikan dengan baik nilai-nilai
akhlak yang sudah diberikan?
Jawaban: sudah pasti karena kita selalu mengajarkan akhlak dan mereka
menyerap lalu menerapkan dalam kehidupan mereka. Dan itu kita kontrol di
sekolah, anak-anak selalu dan terbiasa bersikap ramah, berbicara sopan dan
berperilaku baik kepada teman dan guru di lingkungan sekolah.
8. Apa solusi yang diberikan guru pendamping khusus dalam menanamkan
akhlak anak ADHD yang bermasalah?
110
Jawaban: Hal yang paling penting dalam mengatasi anak yang bermasalah
adalah dengan bersikap tenang dengan sepenuh hati dan kasih sayang,
memahami keadaannya agar dapat mengurai masalah dengan baik dan
mencari jalan keluarnya.
Narasumber
Sapril
111
Hasil Wawancara dengan Guru Pendamping Khusus (GPK)
Nama Informan : Ulfa Putri
Hari/ Tanggal : Kamis, 6 Januari 2022
Tempat : Google Form
1. Sejak kapan menjabat sebagai guru pendamping khusus di SD Sekolah Alam
Bintaro?
Jawaban: Sejak 17 juli 2016.
2. Upaya apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam pengenalan akhlak
anak ADHD?
Jawaban: Observasi langsung ke anak ADHD dengan memahami ciri-ciri,
perilaku serta kebutuhan anak tersebut. kemudian kita ajarkan, arahkan dan
contohkan akhlak yang baik kepada anak tersebut.
3. Metode apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam menanamkan
akhlak anak ADHD?
Jawaban: Kita sebagai guru pendamping khusus tugasnya mendampingi anak
ADHD pada saat jam masuk sampai pulang, metode yang kita berikan
kebanyakan metode pembiasaan selain ceramah tetapi di sini kita menjelaskan
lagi kepada anak yang didampingi dan kita juga membuat soal khusus sesuai
dengan kemampuan anak ADHD yang kita dampingi yang tentunya satu atau
dua tingkatan lebih mudah dari soal anak anak lain di kelas, selain ceramah
juga kita kebanyakan menggunakan metode diskusi kita sebagai guru
pendamping khusus mengarahkan anak tersebut untuk ikut berdiskusi dengan
teman reguler di kelasnya tentunya kita selalu mendampingi agar anak yang
kita dampingi bisa mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.
112
4. Adakah peran dari pihak lain dalam menanamkan akhlak anak ADHD di SD
Sekolah Alam Bintaro?
Jawaban: Ya, lingkungan dan pergaulan memiliki peran untuk menanamkan
akhlak siswa. Peran dari pihak lain tentunya ada, kita sebagai guru
pendamping khusus juga bekerja sama dengan guru-guru yang ada di SD
Sekolah Alam bintaro selain itu juga kita bekerja sama dengan orang tua dari
masing-masing anak ADHD yang setiap minggunya kita berikan daily plant
yang harus dilaksanakan juga di rumah, kegiatannya sama seperti yang
dilakukan di sekolah harus selalu menjawab salam, sopan, tidak berkata kasar,
sabar, dan untuk urusan kebersihan sehingga tercipta pembiasaan akhlak yang
baik, baik di sekolah maupun di rumah.
5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak ADHD?
Jawaban: Mood dan konsisten anak ADHD sering berubah. Jadi kendala
yang sering dihadapi anak ADHD yaitu sering bermasalah dari segi fokus dan
konsentrasinya, karena fokus nya kerap sekali buyar dan kita sebagai guru
pendampingnya harus ekstra sabar jika anak tersebut mulai pecah fokusnya
seperti tidak duduk tenang dan mengganggu temannya di kelas kita ingatkan
kembali secara terus-menerus agar anak fokus kembali dan selalu kita awasi
serta berikan contoh yang baik atau bagusnya seperti apa sehingga anak
tersebut terbiasa untuk berakhlak yang baik jika kita sebagai guru pendamping
khusus mengingatkan terkait akhlak mereka.
6. Apakah ada perlakuan bullying dari anak reguler terhadap anak ADHD di
kelas?
Jawaban: Terkadang ada beberapa anak reguler yang mengejek (bullying)
anak ADHD, hal itu dikarenakan anak ADHD berbeda dengan mereka seperti
perilaku tidak bisa diam, berteriak sendiri, gerakan berulang-ulang dan berkata
kasar di kelas
113
7. Apakah anak dengan ADHD mengimplementasikan dengan baik nilai-nilai
akhlak yang sudah diberikan?
Jawaban: Ya cukup baik, anak ADHD yang kita dampingi sudah cukup baik
dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan akhlak karena setiap
harinya di SD Sekolah Alam bintaro selalu kita terapkan sikap akhlak yang
baik apalagi dengan adanya kerja sama dari guru lain dan juga diterapkan di
rumah sehingga tercipta akhlak yang baik khususnya akhlak sesama manusia.
8. Apa solusi yang diberikan guru pendamping khusus dalam menanamkan
akhlak anak ADHD yang bermasalah?
Jawaban: Konsekuensi, di SD Sekolah Alam Bintaro ada peraturan yang
diharapkan menjadi pengawal dalam bertingkah laku anak ketika di sekolah.
Dengan menjalankan peraturan sekolah yang ada dengan baik akan
menjadikan suasana sekolah yang harmonis, aman dan nyaman sehingga
proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Di sini jika
anak ADHD masih berperilaku yang kurang baik kita berikan konsekuensi
kepada anak itu selain itu solusi yang diberikan kita jelaskan kembali kalau
perbuatan yang kurang baik itu tidak boleh dan mencontohkan setiap harinya
akhlak yang baik.
Narasumber
Ulfa Putri
114
Hasil Wawancara dengan Guru Pendamping Khusus (GPK)
Nama Informan : Puput Rahayu
Hari/ Tanggal : Kamis, 6 Januari 2022
Tempat : Google Form
1. Sejak kapan menjabat sebagai guru pendamping khusus di SD Sekolah Alam
Bintaro?
Jawaban: Sejak tahun 2019.
2. Upaya apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam pengenalan akhlak
anak ADHD?
Jawaban: Diawali dengan menanamkan rasa malu terhadap Allah SWT,
dengan memberikan cerita-cerita seperti kisah-kisah nabi dan rasul,
mengajarkan adab yang baik ketika makan/minum/BAK/bertemu.
3. Metode apa yang dilakukan guru pendamping khusus dalam menanamkan
akhlak anak ADHD?
Jawaban: Di sini guru pendamping khusus memegang peran penting salah
satunya dengan menggunakan metode ceramah yang dijelaskan guru kelas dan
dijelaskan kembali oleh guru pendamping khusus dengan bahasa yang lebih
mudah jika anak ADHD belum mengerti misalnya dalam penanaman akhlak
terhadap manusia guru di kelas sering berceramah tentang akhlak yang baik
dalam kehidupan sehari-hari beserta contohnya seperti tolong menolong ,
menjawab salam dll. Kita sebagai guru pendamping khusus menjelaskan
kembali ke anak ADHD yang kita damping sampai anak itu paham karena
terkadang anak yang didampingi masih teralihkan fokusnya sehingga harus
dijelaskan ulang sampai anak tersebut paham”
115
4. Adakah peran dari pihak lain dalam menanamkan akhlak anak ADHD di SD
Sekolah Alam Bintaro?
Jawaban: Khususnya di sekolah ada peran dari fasilitator kelas, teman-teman
guru reguler dan guru pendamping lain. Selain itu dari pihak lain yang
berperan penting dalam penanaman akhlak anak adalah orang tua. Di mana
anak diajarkan akhlak yang baik ketika berada dalam lingkungan baik itu
keluarga maupun dalam bermasyarakat.
5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menanamkan akhlak anak ADHD?
Jawaban: Ketika anak diingatkan, emosi terkadang sedang tidak menentu
menyebabkan anak menolak jadi perlu pengulangan untuk menjadi kebiasaan.
6. Apakah ada perlakuan bullying dari anak reguler terhadap anak ADHD di
kelas?
Jawaban: ya terkadang saya melihat ada yang membullying karena di Sd
Sekolah Alam Bintaro selalu diajarkan perilaku yang baik terhadap teman juga
dan kalaupun ada anak yang membullying langsung kami sebagai guru
memberikan nasehat yang baik pada mereka dan menghimbau tidak
melakukannya kembali.
7. Apakah anak dengan ADHD mengimplementasikan dengan baik nilai-nilai
akhlak yang sudah diberikan?
Jawaban: Alhamdulillah anak-anak yang terdiagnosa didampingi oleh kami
dapat mengimplementasikan dengan baik apa yang sudah ditanamkan, dan
sudah menjadi kebiasaan anak sehari-hari.
8. Apa solusi yang diberikan guru pendamping khusus dalam menanamkan
akhlak anak ADHD yang bermasalah?
Jawaban: Tidak pantang menyerah, bekerja sama dengan lingkup anak dan
memotivasi anak ketika menanamkan kebaikan, dan memberi nasihat yang
116
lembut karena yang perlu diperhatikan adalah proses bukan hanya hasil. Bagi
anak progres sedikit adalah suatu hal yang luar biasa.
Narasumber
Puput Rahayu
117
Hasil Wawancara Dengan Anak ADHD SD Sekolah Alam Bintaro
Nama Informan : RAF
Hari/tanggal : Kamis, 6 Januari 2022
Kelas : SD 5 Ar-Razi
Tempat : Sekolah
Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang kamu ketahui tentang akhlak? Perilaku dan tingkah laku
2. Bagaimana akhlak kamu di sekolah? Bagus
3. Bagaimana peraturan/tata tertib di sekolah
dalam akhlak? Baik
4. Apa saja menurut kamu contoh akhlak? Patuh
5. Apakah kamu sendiri sudah
mempraktikkan akhlak baik di sekolah
maupun di rumah?
Ya
6. Bagaimana akhlak kamu kepada guru? Baik
7. Apakah guru sudah mencontohkan akhlak
yang baik kepada murid? Ya
8. Apakah kamu sudah melaksanakan apa
yang dicontohkan oleh guru? Sudah
9. Bagaimana akhlak kamu terhadap teman? Baik
10. Apakah kamu peduli terhadap teman
kamu di sekolah? Ya
11. Apakah kamu saling tolong menolong di
sekolah? Ya
12. Apakah kamu pernah mengejek temanmu
di sekolah? Tidak pernah
13. Bagaimana sikapmu jika melihat temanmu Nasihatin
118
ketika diejek di sekolah?
14. Apakah kamu sudah mencerminkan sifat
jujur di sekolah? Ya
15. Apakah kamu selalu sabar jika ketika
menghadapi masalah di sekolah? Ya
16. Apakah kamu mudah memaafkan jika ada
temanmu dianggap berbuat salah
terhadapmu?
Ya
17. Apakah kamu menjaga kebersihan di
lingkungan sekolah? Ya
18. Apakah kamu ikut membantu
membersihkan lingkungan sekolah? Ya
Narasumber
RAF
119
Hasil Wawancara Dengan Anak ADHD SD Sekolah Alam Bintaro
Nama Informan : AI
Hari/tanggal : Kamis, 6 Januari 2022
Kelas : SD 5 az-zahrawi
Tempat : Sekolah
Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang kamu ketahui tentang akhlak? Baik
2. Bagaimana akhlak kamu di sekolah? Bagus
3. Bagaimana peraturan/tata tertib di sekolah
dalam akhlak? Baik
4. Apa saja menurut kamu contoh akhlak? Tidak berkelahi
5. Apakah kamu sendiri sudah
mempraktikkan akhlak baik di sekolah
maupun di rumah?
Sudah
6. Bagaimana akhlak kamu kepada guru? Baik
7. Apakah guru sudah mencontohkan akhlak
yang baik kepada murid? Sudah
8. Apakah kamu sudah melaksanakan apa
yang dicontohkan oleh guru? Sudah
9. Bagaimana akhlak kamu terhadap teman? Baik
10. Apakah kamu peduli terhadap teman
kamu di sekolah? Ya
11. Apakah kamu saling tolong menolong di
sekolah? Ya
12. Apakah kamu pernah mengejek temanmu
di sekolah? Tidak pernah
120
13. Bagaimana sikapmu jika melihat temanmu
ketika diejek di sekolah? Tolong dia
14. Apakah kamu sudah mencerminkan sifat
jujur di sekolah? Ya
15. Apakah kamu selalu sabar jika ketika
menghadapi masalah di sekolah? Tidak
16. Apakah kamu mudah memaafkan jika ada
temanmu dianggap berbuat salah
terhadapmu?
Ya
17. Apakah kamu menjaga kebersihan di
lingkungan sekolah? Ya
18. Apakah kamu ikut membantu
membersihkan lingkungan sekolah? Ikut
Narasumber
AI
121
Hasil Wawancara Dengan Anak ADHD SD Sekolah Alam Bintaro
Nama Informan : RPB
Hari/tanggal : Kamis, 6 Januari 2022
Kelas : SD 5 Ar Razi
Tempat : Sekolah
Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang kamu ketahui tentang akhlak? Baik
2. Bagaimana akhlak kamu di sekolah? Bagus
3. Bagaimana peraturan/tata tertib di sekolah
dalam akhlak? Baik
4. Apa saja menurut kamu contoh akhlak? Meminta izin
5. Apakah kamu sendiri sudah
mempraktikkan akhlak baik di sekolah
maupun di rumah?
Ya
6. Bagaimana akhlak kamu kepada guru? Baik
7. Apakah guru sudah mencontohkan akhlak
yang baik kepada murid? Sudah
8. Apakah kamu sudah melaksanakan apa
yang dicontohkan oleh guru? Sudah
9. Bagaimana akhlak kamu terhadap teman? Baik
10. Apakah kamu peduli terhadap teman
kamu di sekolah?
Tidak karena aku sering
diejek
11. Apakah kamu saling tolong menolong di
sekolah? Kalau jahat tidak aku tolong
12. Apakah kamu pernah mengejek temanmu
di sekolah? Pernah
122
13. Bagaimana sikapmu jika melihat temanmu
ketika diejek di sekolah? Membantu
14. Apakah kamu sudah mencerminkan sifat
jujur di sekolah? Ya
15. Apakah kamu selalu sabar jika ketika
menghadapi masalah di sekolah? Kadang Kesal
16. Apakah kamu mudah memaafkan jika ada
temanmu dianggap berbuat salah
terhadapmu?
Ya
17. Apakah kamu menjaga kebersihan di
lingkungan sekolah? kadang kotor
18. Apakah kamu ikut membantu
membersihkan lingkungan sekolah? Ikut
Narasumber
RPB
123
Hasil Wawancara Dengan Anak ADHD SD Sekolah Alam Bintaro
Nama Informan : DGA
Hari/tanggal : Kamis, 6 Januari 2022
Kelas : SD 2 Ibnu Rusyd
Tempat : Sekolah
Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang kamu ketahui tentang akhlak? Sifat
2. Bagaimana akhlak kamu di sekolah? Ya
3. Bagaimana peraturan/tata tertib di sekolah
dalam akhlak? Bagus
4. Apa saja menurut kamu contoh akhlak? Baik ke teman.
5. Apakah kamu sendiri sudah
mempraktikkan akhlak baik di sekolah
maupun di rumah?
Sudah
6. Bagaimana akhlak kamu kepada guru? Suka cium tangan
7. Apakah guru sudah mencontohkan akhlak
yang baik kepada murid? Ya
8. Apakah kamu sudah melaksanakan apa
yang dicontohkan oleh guru? Kadang-kadang
9. Bagaimana akhlak kamu terhadap teman? Bagus
10. Apakah kamu peduli terhadap teman
kamu di sekolah? Ya
11. Apakah kamu saling tolong menolong di
sekolah? Ya
12. Apakah kamu pernah mengejek temanmu
di sekolah? Tidak
13. Bagaimana sikapmu jika melihat temanmu Membantu Teman
124
ketika diejek di sekolah?
14. Apakah kamu sudah mencerminkan sifat
jujur di sekolah? Sudah
15. Apakah kamu selalu sabar jika ketika
menghadapi masalah di sekolah? Ya
16. Apakah kamu mudah memaafkan jika ada
temanmu dianggap berbuat salah
terhadapmu?
Kadang tidak
17. Apakah kamu menjaga kebersihan di
lingkungan sekolah? Mudah
18. Apakah kamu ikut membantu
membersihkan lingkungan sekolah? Ya
Narasumber
DGA
125
Hasil Wawancara Dengan Anak ADHD SD Sekolah Alam Bintaro
Nama Informan : ANA
Hari/tanggal : Kamis, 6 Januari 2022
Kelas : SD 5 Az zahra
Tempat : Sekolah
Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang kamu ketahui tentang akhlak? Perilaku
2. Bagaimana akhlak kamu di sekolah? Biasa saja
3. Bagaimana peraturan/tata tertib di sekolah
dalam akhlak? Baik
4. Apa saja menurut kamu contoh akhlak? Suka menolong
5. Apakah kamu sendiri sudah
mempraktikkan akhlak baik di sekolah
maupun di rumah?
Sudah baik di rumah dan di
sekolah
6. Bagaimana akhlak kamu kepada guru? Bagus
7. Apakah guru sudah mencontohkan akhlak
yang baik kepada murid?
Guru sudah mencontohkan
akhlak yang baik
8. Apakah kamu sudah melaksanakan apa
yang dicontohkan oleh guru? Ya
9. Bagaimana akhlak kamu terhadap teman? Baik suka tolong menolong
10. Apakah kamu peduli terhadap teman
kamu di sekolah? Peduli
11. Apakah kamu saling tolong menolong di
sekolah? Ya suka tolong menolong
12. Apakah kamu pernah mengejek temanmu
di sekolah?
Tidak pernah karena tidak
baik
126
13. Bagaimana sikapmu jika melihat temanmu
ketika diejek di sekolah?
Menasihati teman yang
mengejek
14. Apakah kamu sudah mencerminkan sifat
jujur di sekolah? Sudah
15. Apakah kamu selalu sabar jika ketika
menghadapi masalah di sekolah? Selalu sabar
16. Apakah kamu mudah memaafkan jika ada
temanmu dianggap berbuat salah
terhadapmu?
Mudah
17. Apakah kamu menjaga kebersihan di
lingkungan sekolah? Sudah
18. Apakah kamu ikut membantu
membersihkan lingkungan sekolah?
Di sekolah sering
dicontohkan oleh Guru
Narasumber
ANA
127
Hasil Wawancara Dengan Anak Reguler SD Sekolah Alam Bintaro
Nama Informan : FA
Hari/tanggal : Senin, 23 Mei 2022
Kelas : SD 5 Az zahra
Tempat : Sekolah
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu tau apa itu bullying?
Bullying adalah tindakan
mengejek dan menghina orang
lain dengan sengaja yang
terkadang dilakukan sendiri atau
beramai-ramai. Bullying yang
terjadi bersifat ejekan terhadap
bentuk fisik/verbal maka siswa
tersebut akan menjadi korban
bullying
2. Apakah kamu pernah mengejek
temanmu yang berkebutuhan khusus
(ADHD) di sekolah?
Aku tidak pernah mengejek
temanku karena itu tidak baik
3. Apakah kamu pernah melihat ada
anak yang mengejek anak yang
berkebutuhan khusus (ADHD) di
Sekolah?
Kadang aku melihat ada yang
bertengkar
4. Apa yang kamu lakukan jika ada anak
yang di bully di Sekolah? Aku datangi dan aku lerai
5. Adakah hukuman dari guru atau
sekolah jika ada yang membully? Ada hukuman dari guru
128
Hasil Wawancara Dengan Anak Reguler SD Sekolah Alam Bintaro
Nama Informan : AR
Hari/tanggal : Senin, 23 Mei 2022
Kelas : SD 5 Az zahra
Tempat : Sekolah
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu tau apa itu bullying? Bullying itu ngata-ngatain orang
dan mengejek
2. Apakah kamu pernah mengejek
temanmu yang berkebutuhan khusus
(ADHD) di sekolah?
Ga pernah
3. Apakah kamu pernah melihat ada
anak yang mengejek anak yang
berkebutuhan khusus (ADHD) di
Sekolah?
Terkadang aku melihat ada anak
yang berkelahi yang disebabkan
oleh saling mengejek satu sama
lainnya yang menyebabkan
dikenakannya hukuman/sanksi
bagi yang membully dan yang
diejek menangis lalu mengejek
balik
4. Apa yang kamu lakukan jika ada anak
yang di bully di Sekolah? Melerainya karena itu tidak baik
5. Adakah hukuman dari guru atau
sekolah jika ada yang membully?
Ada guru suka menasehati dan
memberikan hukuman di matras
129
Hasil Wawancara Dengan Anak Reguler SD Sekolah Alam Bintaro
Nama Informan : SY
Hari/tanggal : Senin, 23 Mei 2022
Kelas : SD 5 Az zahra
Tempat : Sekolah
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu tau apa itu bullying?
Ada tetapi Jarang adanya bullying
karena kita sebagai guru
pendamping khusus selalu
mendampingi dan mengawasi anak
ADHD yang didampingi dan jika
ada yang perilaku yang menjurus
ke arah bullying seperti
menertawakan anak ADHD
tersebut kita sebagai guru
pendamping harus sigap
mengingatkan dan kalau perlu
memberikan hukuman karena
perlakuan tersebut kurang baik
2. Apakah kamu pernah mengejek
temanmu yang berkebutuhan khusus
(ADHD) di sekolah?
Aku pernah mengejek teman di
kelas karena dia suka berteriak dan
berlari-lari sehingga aku tidak bisa
fokus belajar hal itu sangat
mengganggu, karena ejekan itu aku
dihukum lalu disuruh untuk minta
maaf
130
3. Apakah kamu pernah melihat ada
anak yang mengejek anak yang
berkebutuhan khusus (ADHD) di
Sekolah?
Kadang-kadang
4. Apa yang kamu lakukan jika ada anak
yang di bully di Sekolah? Nasehatin dan lapor ke guru
5. Adakah hukuman dari guru atau
sekolah jika ada yang membully?
Ada hukumannya suruh menghafal
surat atau di matras
131
Observasi Pembelajaran di SD Sekolah Alam Bintaro
Hari/tanggal : Kamis, 6 Januari 2022
Tempat : Rumah Ibu Suryani (Guru Pendamping Khusus)
NO Kegiatan Guru
Pelaksanaan
Catatan
Baik Kurang
Maksimal
A. Pra pelajaran
1. Memeriksa kesiapan ruang,
alat dan media pembelajaran √
2. Memeriksa kesiapan anak
ADHD √
Absen dan
kesiapan
pengkondisian
anak dibantu oleh
wali kelas dan guru
pendamping
khusus untuk
mengkondisikan
anak ADHD
B. Membuka pelajaran
1. Mengajarkan anak ADHD
melakukan pembiasaan √
Membaca doa
setiap kali sebelum
memulai
pembelajaran
2. Melakukan apersepsi √
132
3.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang lebih
mudah disampaikan pada
anak ADHD
√
C. Penguasaan materi
1. Menunjukkan penguasaan
materi pembelajaran √
2. Mengaitkan dengan materi
lain yang Relevan √
D. Metode pembelajaran
1. Pelaksanaan pembelajaran √
2. Komunikatif √
3. Respon peserta didik √
4. Aktivitas belajar √
5. Hasil belajar √
E. Manfaat media dan sumber belajar
1. Menggunakan media atau
sumber daya yang menarik √
Dengan cara
mengamati dan
memahami
langsung
133
F. Interaksi dalam pembelajaran
1.
Menciptakan suasana yang
menumbuhkan partisipasi
aktif peserta didik melalui
guru, media dan sumber
belajar
√
G. Penggunaan Bahasa
1.
Menggunakan bahasa lisan
secara baik, jelas dan lancar
yang dimengerti oleh anak
ADHD serta menggunakan
bahasa tubuh yang baik dan
benar
√
H. Penutup
1.
Menyimpulkan dengan
bahasa yang lebih mudah
dimengerti anak ADHD
√
2. Ditutup dengan doa √
134
KURIKULUM
Mengacu standar kompetensi yang ditetapkan depdikbud dan menjadikan alam
sebagai media belajar dalam rangka pembentukan akhlak anak. Kurikulum ini
diintegrasikan dengan pengalaman yang distrukturkan yang didapat siswa di alam
melalui metode tematik dan Project Based Learning (PBL).
Kurikulum utama Sekolah Alam Bintaro meliputi:
A. Akhlak Islamika, melalui metode pembiasaan dan keteladanan dalam
pengembangan EQ (Emotional Quotient) dan SQ ( Spiritual Quotient) dengan
tujuan anak menjadi bisa karena biasa tanpa membebani dan terpaksa.
Kegiatan utama berupa ibadah dan keimanan, Al-Qur'an dan hadis, sikap
hidup dan integrasi dengan alam semesta.
B. Logika, disusun secara holistik Melalui pembelajaran tematik dan Project
Based Learning (PBL) sehingga logika ilmiah siswa berkembang secara
integral. Anak mampu atau terbiasa mengamati fenomena alam, mencatat
data, melakukan eksperimen, dan membentuk sebuah teori. Juga
dikembangkan kemampuan anak dalam hal: bahasa dan gaya tutur, daya pikir
dan logika, daya seni dan kreativitas.
C. Leadership, kegiatan utama berupa Outbound Mental Education untuk
membentuk karakter kemandirian dan kepemimpinan anak didik dengan
mengembangkan nilai-nilai adil, amanah, musyawarah, kerja sama,
melindungi, mengayomi, membela kaum tertindas dan menjaga
keseimbangan alam semesta.
D. Bisnis, kegiatan utama berupa aktivitas bisnis yang diperoleh dari proses
belajar siswa di sekolah sehingga mampu menumbuhkan jiwa wirausaha
sejak dini.
135
DOKUMENTASI
Wawancara GPK Pendampingan Anak ADHD
Pembelajaran di Kelas Shalat Berjamaah
Pembiasaan Menjawab Salam Brosur SD Sekolah Alam Bintaro
136
SISWA
Struktur Organisasi SD Sekolah Alam Bintaro
Yayasan Amal Insani Bintaro
Gunawan MT
Direktur
dr. Rakhmi Noferly
Kepala Sekolah SD
Irwan Royanshyah, S.Esy
Wakasek Kurikulum 2
Iwe Mantika, S.Pd
Wakasek Kurikulum 1
Hanung Candra, S.Si
Kepala Sekolah
PAUD
Kepala Sekolah
SMP
Wakasek Kesiswaan
Ipah Musripah, S.Pd
Guru
SD
Kelas
3
Guru BK &
Inklusi
Pustakawan
Ekskul
UKS
Guru
SD
Kelas
2
Guru
SD
Kelas
1
Guru PAI
Guru
Penjaskes
Guru BTQ
Guru
Komputer
Guru
Green Lab
Guru
Scouting
Guru
SD
Kelas
5
Guru
SD
Kelas
6
Guru
SD
Kelas
4
137
Lembar Data Peserta Didik
SD Sekolah Alam Bintaro
T.P 2021/2022
No Nama Kelas L P Jml Jumlah Siswa Jumlah Guru
1 SD 1 Al Mas’udi 15 9 24
SD 1 96
2
2 SD 1 Al Batani 17 7 24 2
3 SD 1 Khawarizmi 15 9 24 2
4 SD 1 Al Ghozali 15 9 24 2
5 SD 2 Ibnu Khaldun 15 9 24
SD 2 72
2
6 SD 2 ibnu Haitam 16 8 24 2
7 SD 2 Ibnu Rusyd 16 8 24 2
8 SD 3 Ibnu Batutah 14 10 24
SD 3 72
2
9 SD 3 Ibnu Sina 13 11 24 2
10 SD 3 Ibnu Nafis 14 10 24 2
11 SD 4 Al Khayyam 15 9 24
SD 4 72
2
12 SD 4 Al Biruni 17 7 24 2
13 SD 4 Ibnu Firnas 16 8 24 2
14 SD 5 Ar Razi 12 10 22
SD 5 66
2
15 SD 5 Al Kindi 13 9 22 2
16 SD 5 Az Zahrawi 11 11 22 2
17 SD 6 Adz Dzahabi 12 9 21 SD 6 42
2
18 SD 6 Al Jazari 14 7 21 2
Jumlah Keseluruhan 269 154 420 Jml 420 36
Tangerang Selatan, Januari 2022
Kepala Sekolah SD Sekolah Alam Bintaro
Irwan Royansyah, S.Esy