Makalah pelumasan BBP

32
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita kesehatan, baik sehat iman, sehat islam dan sehat jasmani sehingga kita masih bisa menjalankan aktifitas seperti biasanya. Saya ucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini dan kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Bahan Bakar & pelumas saya yaitu Dr. Hj. Zulfiati, M.pd yang telah membimbing kami dalam hal mata kuliah ini. Tidak sedikit halangan yang datang dalam pembuatan makalah ini. Pada kesempatan ini penulis mencoba membahas tentang oli pelumas YAMALUBE POWER MATIC 10 W 40.Dengan penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi semua pihak yang terkait baik itu dosen atau staff pengajar, mahasiswa ataupun pada bagian-bagian staff-staff administrasi terkait. Sehingga dapat meningkatkan semangat untuk belajar dan meraih prestasi yang terbaik. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi seluruh lingkungan di Universitas Negeri Jakarta. 1

Transcript of Makalah pelumasan BBP

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang masih memberikan

kita kesehatan, baik sehat iman, sehat islam dan sehat jasmani

sehingga kita masih bisa menjalankan aktifitas seperti biasanya.

Saya ucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu

kami dalam pembuatan makalah ini dan kami ucapkan terima kasih

kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Bahan Bakar & pelumas saya

yaitu Dr. Hj. Zulfiati, M.pd yang telah membimbing kami dalam hal

mata kuliah ini. Tidak sedikit halangan yang datang dalam

pembuatan makalah ini.

Pada kesempatan ini penulis mencoba membahas tentang oli

pelumas YAMALUBE POWER MATIC 10 W 40.Dengan penulisan makalah ini

diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi semua pihak

yang terkait baik itu dosen atau staff pengajar, mahasiswa

ataupun pada bagian-bagian staff-staff administrasi terkait.

Sehingga dapat meningkatkan semangat untuk belajar dan meraih

prestasi yang terbaik.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

kita semua terutama bagi seluruh lingkungan di Universitas Negeri

Jakarta.

1

Jakarta, 20 Mei 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................... 1

Daftar Isi........................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah........................ 4

1.2 Pokok Permasalahan............................ 4

1.3 Pembatasan masalah............................ 4

1.4 Maksud dan Tujuan............................. 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Minyak Bumi........................... 6

2

2.2 Definisi Pelumas.............................. 6

2.3 Klasifikasi Pelumas........................... 6

2.3.1 Tugas Pokok Pelumas......................... 7

2.3.2 Tugas Tambahan Pelumas...................... 7

2.3.3 Jenis-jenis pelumas......................... 7

2.3.4. Hal hal yang perlu diperhatikan pada

pelumas........................... 6

2.3.5. Istilah-istilah pada minyak

pelumas.... ....................................... 7

2.4 Sistem

pelumasan.............................................................

.............. 12

BAB III YAMALUBE POWER MATIC 10W-40

3.1 Penjelasan.................................... 13

3.2 Bahan Dasar................................... 13

3.3 Keunggulan ................................... 13

3.4 Penggunaan yang Disarankan.................... 14

3

3.5 Aditif Minyak pelumas......................... 14

3.6 Manfaat dan Peruntukan Produk................. 17

3.7 Jenis Zat Aditif……………………………………………………. 18

3.8 Perawatan Minyak Pelumas…………………………………………. 19

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ................................... 21

4.2

Saran.................................................................

.............................. 21

Daftar

Pustaka...............................................................

....................... 22

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia industri juga menuntut pasar untuk

mengembangkan produksi oli pelumas yang berkualitas demi

terciptanya hubungan yang relevan.Hal tersebut dilakukan

untuk menjaga kualitas mesin agar tetap dalam kondisi

prima pada saat digunakan serta menunjang kualitas dan

kuantitas barang yang dihasilkan. Disamping itu pemilihan

bahan pelumas yang tetap dapat mengurangi biaya perawatan

baik dikarenakan mesin rusak atau pun karena penggantian

bahan pelumas yang tidak sesuai standart.

1.2 Pokok PermasalahanBegitu banyak masalah yang terjadi dalam proses

perawatan . Masalah efisiensi penggunaan oli atau bahan

pelumas menjadi harga mutlak untuk diperhitungkan dalam

proses ini. Banyak pemilihan oli pelumas yang tidak

sesuai standart penggunaan mesin yang dapat memperparah

5

kerusakan mesin itu sendiri. Baik itu komposisinya maupun

tujuan penggunaan pelumas tersebut.

Oleh karena itu,untuk mengurangi biaya perawat mesin

kita dituntut untuk mengetahui pemilihan bahan pelumas

yang tepat sesuai penggunaan,komposisi,zat adiktif yang

terkandung dalam pelumas tersebut sehingga dapat menjaga

mesin kondisi yang prima dan berumur lama.

1.3 Pembatasan MasalahDalam penyusunan makalah ini dilakukan pembatasan

masalah untuk mempersempit ruang lingkup serta

memperjelas masalah agar tidak menyimpang dari masalah

sebenarnya.Oleh sebab itu dalam makalah ini penulis akan

membahas tentang kandungan yang terdapat pada oli serta

zat-zar adiktif yang digunakan

1.4 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Mahasiswa mengetahui standart penggantian bahan pelumas.

2. Mengetahui zat-zat adiktif yang terkandung dalam bahan

pelumas.

3. Mengetahui standart penggunaan pelumas.

4. Mengetahui macam-macam bahan pelumas.

5. Mengetahui bahan dasar pembuatan pelumas.

6

BAB II

LANDASAN TEORI

7

2.1 Sejarah Minyak Bumi

Minyak telah dikenal dan digunakan untuk keperluan sehari

hari sejak zaman kuno,menurut para sejarawan mulai digunakan

sejak zaman Herodotus. Pada saat itu minyak belum digunakan

sebagai bahan bakar melainkan masih sebagai obat gosok. Minyak

diperoleh dari sumur sumur minyak alami,belum melalui pengeboran.

Pada awalnya minyak digunakan sebagai bahan bakar untuk

penerangan menggantikan kayu dan batu bara,namun dengan

perkembangan dunia otomotif yang pesat minyak digunakan sebagai

bahan bakar utama untuk menggerakan mobil,kereta,pesawat dan juga

digunakan untuk menghasilkan listrik dan untuk pelumasan mesin

motor itu sendiri.

2.2 Definisi Pelumas

Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang

diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya

gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang

memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas

terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu

penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai

pada mesin pembakaran dalam.

2.3 Klasifikasi Pelumas

8

Pelumas pada dasarnya berbentuk cair meskipun ada juga yang

berbentuk padat yaitu gemuk.Salah satu contoh yang merupakan

pelumas cair adalah oli. Pelumas mengandung lapisan lapisan halus

yang berfungsi mencegah terjadinya benturan antara logam dengan

logam komponen mesin sekecil mungkin, mencegah goresan dan

keausan, serta untuk meredam getaran. Sehingga cocok untuk bahan

pelumas mesin,agar mesin dapat bekerja mulus dan bebas gangguan.

Pada berbagai jenis mesin dan peralatan yang sedang bergerak,

akan terjadi peristiwa pergesekan antara logam. Oleh karena itu

akan terjadi peristiwa pelepasan partikel partikel dari

pergesekan tersebut. Keadaan dimana logam melepaskan partikel

disebut aus atau keausan. Untuk mencegah atau mengurangi keausan

yang lebih parah yaitu memperlancar kerja mesin dan memperpanjang

usia dari mesin dan peralatan itu sendiri, maka bagian bagian

logam dan peralatan yang mengalami gesekan tersebut diberi

perlindungan ekstra.

2.3.1. Tugas pokok pelumas

Pada dasarnya yang menjadi tugas pokok pelumas adalah

mencegah atau mengurangi keausan sebagai akibat dari kontak

langsung antara permukaan logam yang satu dengan permukaan logam

lain terus menerus bergerak. Selain keausan dapat dikurangi,

permukaan logam yang terlumasi akan mengurangi besar tenaga yang

diperlukan akibat terserap gesekan, dan panas yang ditimbulkan

oleh gesekan akan berkurang.

9

2.3.2. Tugas tambahan pelumas

Selain mempunyai tugas pokok, pelumas juga berfungsi sebagai

penghantar panas. Pada mesin mesin dengan kecepatan putaran

tinggi, panas akan timbul pada bantalan bantalan sebagai akibat

dari adanya gesekan yang banyak. Dalam hal ini pelumas berfungsi

sebagai penghantar panas dari bantalan untuk mencegah peningkatan

temperatur atau suhu mesin.

Suhu yang tinggi akan merusak daya lumas. Apabila daya lumas

berkurang, maka maka gesekan akan bertambah dan selanjutnya panas

yang timbul akan semakin banyak sehingga suhu terus bertambah.

Akibatnya pada bantalan bantalan tersebut akan terjadi kemacetan

yang secara otomatis mesin akan berhenti secara mendadak. Oleh

karena itu, mesin mesin dengan kecepatan tinggi digunakan pelumas

yang titik cairnya tinggi, sehingga walaupun pada suhu yang

tinggi pelumas tersebut tetap stabil dan dapat melakukan

pelumasan dengan baik.

2.3.3. Jenis jenis pelumas

Terdapat berbagai jenis minyak pelumas. Jenis jenis minyak

pelumas dapat dibedakan penggolongannya berdasarkan bahan dasar

(base oil), bentuk fisik, dan tujuan penggunaan.

1. Dilihat dari bentuk fisiknya :

Minyak pelumas

Gemuk pelumas

10

Cairan pelumas

2. Dilihat dari bahan dasarnya :

Pelumas dari bahan nabati

Pelumas dari bahan hewani

Pelumas sintetis

3. Dilihat dari penggunaannya :

Pelumas kendaraan

Pelumas industry

Pelumas perkapalan

Pelumas penerbangan

4. Dilihat dari pengaturannya :

Pelumas kendaraan bermotor :

a. Minyak pelumas motor kendaraan baik motor bensin / Diesel

b. Minyak pelumas untuk transmisi 3. Automatic transmission fluid

& hydraulic fluid

Pelumas motor diesel untuk industri :

a. Motor diesel berputar cepat

b. Motor diesel berputar sedang

c. Motor diesel berputar lambat

Pelumas untuk motor mesin 2 langkah :

11

a. Untuk kendaraan bermotor

b. Untuk perahu motor

c. Lain lain ( gergaji mesin, mesin pemotong rumput )

Pelumas khusus

Jenis pelumas ini banyak ragamnya yang penggunaannya sangat

spesifik untuk setiap jenis, di antaranya adalah untuk senjata

api, mesin mobil balap, peredam kejut, pelumas rem, pelumas anti

karat, dan lain-lain.

Untuk memperoleh hasil yang maksimal atau memuaskan di dalam

sistem pelumasan ini maka mutlak diperlukan adanya selektifitas

penggunaan pelumas itu sendiri, yaitu menentukan jenis pelumas

yang tepat untuk mesin dan peralatan yang akan dilumasi. Hal ini

untuk mencegah salah pilih dari pelumas yang akan dipakai yang

dapat berakibat fatal.

2.3.4. Hal hal yang perlu diperhatikan pada pelumas

a. Rekomendasi pabrik pembuat mesin

Biasanya pabrik pembuat mesin seperti pabrik kendaraan

bermotor dan pabrik mesin mesin industri memberi petunjuk jenis

pelumas yang direkomendasikan untuk digunakan. Petunjuk ini

sangat terperinci sedemikian rupa bagi pelumasan masing masing

bagian dalam jangka waktu tertentu.

12

b. Bahan bakar yang digunakan

Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa pelumasan

untuk mesin dengan bahan bakar bensin berbeda dengan pelumasan

untuk mesin berbahan bakar solar atau gas.Apabila tidak ada

ketentuan ukuran atau aturan penggunaan pelumas oleh pembuat

mesin, maka anjuran dalam penggunaan pelumas biasanya

dilaksanakan oleh para teknisi pabrik dengan melihat pada :

Data teknis dari mesin

Pengetahuan tentang pelumasan dari para teknisi

Pengalaman dari para teknisi

c. Perkembangan teknis pelumas

Hasil kemajuan yang dicapai di bidang pelumas ini, pada

dasarnya adalah hasil kerjasama antara pabrik pembuat mesin,

pembuat pelumas, dan pembuat bahan bahan tambahan ( additif ).

Walaupun terdapat beragam pelumas berkualitas tinggi, namun pada

intinya yang menentukan mutu dan daya guna suatu pelumas terdiri

dari 3 faktor :

Bahan dasar ( based oil ).

Teknik dan pengolahan bahan dasar dalam pembuatan pelumas.

Bahan bahan additif yang digunakan atau dicampurkan kedalam

bahan dasar untuk mengembangkan sifat tertentu guna tujuan

tertentu.

13

Sebenarnya base oil mempunyai segala kemampuan dasar yang

dibutuhkan dalam pelumasan. Tanpa aditifpun, sebenarnya minyak

dasar sudah mampu menjalankan tugas-tugas pelumasan. Namun unjuk

kerjanya belum begitu sempurna dan tidak dapat digunakan dalam

waktu lama.

2.3.5. Istilah-istilah pada minyak pelumas

Istilah-istilah teknis tentang minyak pelumas sering

dianggap remeh, padahal dengan mengatahui istilah-istilah yang

ada pada pelumas, maka kita akan tahu persis baik tidaknya atau

tepat tidaknya penggunaan suatu pelumas :

1. Viscosity

Kekentalan suatu minyak pelumas yang merupakan ukuran

kecepatan bergerak atau daya tolak suatu pelumas untuk mengalir.

Pada temperatur normal, pelumas dengan viscosity rendah akan

cepat mengalir dibandingkan pelumas dengan viscosity tinggi.

Biasanya untuk kondisi operasi yang ringan, pelumas dengan

viscosity rendah yang diajurkan untuk digunakan, sedangkan pada

kondisi operasi tinggi dianjurkan menggunakan pelumas dengan

viscosity tinggi

2. Viscosity Index (Indeks viskositas)

Merupakan kecepatan perubahan kekentalan suatu pelumas

ddikarenakan adanay perubahan temperatur. Makin tinggi VI suatu

14

pelumas, maka akan semakin kecil terjadinya perubahan kekentalan

minyak pelumas meskinpun terjadi perubahan temperatur. Pelumas

biasa dapat memiliki VI sekitar 100, sedang yang premium dapat

mencapai 130, untuk sithetis dapat mencapai 250.

3. Flash point

Titik nyala suatu pelumas adalah menunjukkan temperatur

kerja suatu pelumas dimana pada kondisi temperatur tsb akan

dikeluarkan uap air yang cukup untuk membentuk campuran yang

mudah terbakar dengan udara.

4. Fire point

Menunjukkan pada titik temperatur dimana pelumas akan dan

terus menyala sekurang-kurangnya selama 5 detik.

5. Pour point

Merupakan titik tempratur dimana suatu pelumas akan

berhenti mengalir dengan leluasa.

6. Cloud point

Keadaan dimana pada temperatur tertentu maka lilin yang

larut di dalam minyak pelumas akan mulai membeku..

7. Aniline point

Merupakan pentunjuk bahwa minyak pelumas tertentu sesuai

sifat-sifatnya dengan sifat-sifat karet yang digunakan sebagai

15

seal dan slang. Hal ini ditetapkan sebagai temperatur dimana

volume yang sama atau seimbang dari minyak pelumas adan aniline

dapat dicampur

8. Neutralisation Number or Acidity

Merupakan ukuran dari alkali yang diperlukan untuk

menetralisir suatu minyak Makin tinggi angka netralissasi maka

akan semakin banyak asam yang ada. Minyak yang masih baru tidak

mengandung asam bebas dan acidity numbernya dapat kurang atau

sama dengan 0,1. Sedangkan pelumas bekas, akan mengandung acidity

number yang lebih tinggi.

9. Ash

Apabila pelumas habis terbakar maka akan terbentuk abu (ash)

atau abu sulfat. Hal ini berhubungan dengan pengukuran kemurnian

suatu pelumas. (dari berbagai sumber : by

irf/lumasmultisarana/2010)

2.4 Sistem Pelumasan

1. Sistem Terbuka

16

Suatu sistem pelumasan terbuka memberi minyak pelumas barukepada permukaan yang bergerak, dan pelumas yang telah digunakandibuang.

1.1 Pelumasan dengan Tangan

Pelumasan dengan tangan adalah sistem pelumasan terbuka yangpaling sederhana dan tertua. Pelumasan dengan tangan mempunyaipenggunaan yang terbatas pada unit pembangkit dan metode iniuntuk kebanyakan penggunaan telah diganti karena adanya hal-halyang tidak menguntungkan tersebut. Kekurangan dalam sistempelumasan dengan tangan adalah, kita sulit mengontrol pemasukanpelumas, yang memungkinkan adanya kelebihan asupan sehingga dapatmenimbulkan kebocoran. Begitu pula ketika peralatan mengalamikekurangan pelumas, kita sulit mengetahuinya, sehingga dapatmenimbulkan keausan.

1.2 Continous Lubrication

Beberapa peralatan digunakan pada unit-unit pembangkit untukmengurangi kebutuhan akan pelumasan dengan tangan. Peralatantersebut akan mensuplai sejumlah pelumas secara kontinue padabagian-bagian peralatan yang bergerak.

2. Sistem Tertutup

Sistem pelumasan tertutup menggunakan pelumasan yang samasecara berulang-ulang. Dua jenis sistem pelumasan tertutup,yaitu:

Nonforcedlubrication (Pelumasan tanpa tekanan) Forced Lubrication (Pelumasan dengan tekanan)

17

18

BAB III

YAMALUBE POWER MATIC 10 W 40

3.1 Penjelasan

Yamalube adalah oli berstandar kualitas dari

Yamaha Motor Co Japan dengan berstandar API servise

SL yang memiliki tingkat viskositas yang sesuai

untuk sepeda motor Yamaha. Dan mampu membuat

tarikan motor lebih ringan sehingga performa lebih

maksimal.

3.2 Bahan dasar

Yamalube Power Matic 10 W 40 adalah oli

berkualitas tinggi yang ditujukan untuk melindungi

elemen mesin terhadap perubahan suhu udara segala

musim. Biasanya oli kelas ini juga cukup memenuhi

19

kategori untuk standarisasi SJ atau SH dari API,

atau ILSAC GF-2 untuk driving mothode Gasoline

Engine Oils Test.

3.3 Keuntungan

Adapun keuntungan dari Yamalube Power Matic adalah

:

a. Mengurangi tingkat gesekan

b. Meningkatkan performa mesin

c. Memberikan perlindungan terhadap pembentukan

endapan dan mempunyai ketahanan terhadap

degradasi serta mempunyai karakteristik tingkat

penguapan yang sangat kecil sehingga konsumsi

pelumasnya lebih hemat.

d. Tidak mudah teroksidasi dan terdegredasi oleh

radiasi panas dari mesin.

e. Menjaga kebersihan mesin, serta mencegah

terbentuknya deposit pada piston.

f. Melindungi mesin dari korosi dan menjaga komponen

mesin dari keausan.

20

3.4 Aditif Minyak PelumasAditif adalah bahan bahan kimia tertentu yang

ditambahkan kedalam pelumas yang bertujuan untuk

memperbaiki kualitas dari pelumas itu sendiri.Zat

aditif ini akan membentuk lapisan film pada dinding

silinder yang akan melindumgi mesin pada saat

start.Penambahan aditif ke dalam minyak pelumas

disesuaikan dengan kondisi, temperature dan kerja

dri mesin itu sendiri,

Aditif yang ditambahkan ke dalam minyak pelumas

akan bereaksi debgan minyak pelumas tersebut,jadi

hal ini bukan perkara mudah dan tidak begitu saja

mencampur aditif tanpa disesuaikan dengan jenis

pelumas yang digunakan.Salah satu jenis aditif

pelumas yang ada di pasaran adalah Lupromax EA

Engine Oil Additive.

3.5 Penggunaan yang disarankanPelumas YAMALUBE POWER MATIC 10W-40 ini

direkomendasikan untuk digunakan pada mesin

kendaraan yamaha dengan bahan bakar bensin.

Kendaraan-kendaraan terbaru masa kini dengan multi

katup yang dilengkapi sistem DOHC atau Twin Cam

21

merupakan pengguna yang sesuai. Oli ini juga dapat

digunakan pada mesin matic injection digunakan pada

kendaraan bensin yang mensyaratkan API Service SH

dan sebelumnya.

Spesifikasi Yamalube Power Matic :

Type 4TViscosity 10W-40Grade SLVolume 0,8 LiterJaso MBHet Rp 32.000

Bermacam Istilah Dalam Penggunaan Oli antara lain :

a. Viscosity Breakdown (Kerusakan viskositas)

Pada bahasan sebelumya kita telah menbahas semakin

tinggi viskositas bahan dasar oli, semakain baik oli

melawan gesekan. Kerusakan viskositas adalah kondisi

dimana rantai hidrokarbon pada oli terpecah, sehingga

menurunkan kemampuan oli untuk menahan gesekan. Jika

kerusakan viskositas terjadi terlalu jauh, maka

simpelnya oli tidak akan dapat melindungi gesekan

permukaan mesin lagi ( bayangkan gesekan logam dengan

22

logam ). Kerusakan viskositas adalah salah satu dari

tiga alasan utama mengapa kita harus mengganti oli

mesin kendaraan kita (dua alasan lainnya adalah

menyingkirkan partikel atau kontaminan yang mungkin

disebabkan oleh gesekan permukaan, dan oksidasi

endapan.

Kerusakan viskositas disebabkan oleh tenaga

gunting ( shear force ), tekanan kimiawi ( chemical

exposure ) serta tekanan suhu. Sebagai perbandingan

pada mesin mobil, mesin motor bergerak lebih cepat

dibandingkan mesin mobil maka kerusakan viskositas

lebih cepat terjadi. Dan tekanan suhu sebagai salah

satu penyebab kerusakan viskositas lebih banyak terjadi

pada mesin motor berpendingin udara dan oli

dibandingkan motor berpendingin air ( dan lebih jauh

lagi apabila dibandingkan dengan mesin mobil ). Jadi

oli motor dirancang dengan peningkatan tingkatan

kerusakan viskositas ini.

Pada oli multi-bobot, kerusakan viskositas

menyebabkan nomer kedua menjadi menurun lebih cepat

sepanjang waktu dibandingkan pada kondisi awal, karena

panjang polimer menurun dengan mudah ( awalnya 10w40

akan menjadi 10w35, lalu menjadi 10w30 sampai pada

akhirnya mencapai bobot dasar 10w, efektifnya 10w10 ).

Gantilah oli sebelum oli rusak sama sekali.

23

b. Shear Forces (Tenaga Gunting)

Oli mesin beroperasi dalam lingkungan yang sangat

ekstrem, dengan perubahan besar dalam suhu, derajat

kimiawi yang berbeda, dan tenaga mekanik yang berlaku

padanya. Salah satu tenaga adalah tenaga gunting, atau

tenaga yang merusak molekul asli dari oli secara

mekanik. Ketika piston secara tiba-tiba berubah arah

dan bergerak, oli yang berada di bawah ring piston

mengalami tenaga gunting. Oli juga mendapatkan tenaga

gunting ketika oli terjepit pada dua sisi gir yang

bergerak satu sama lain. Pada sepeda motor yang

menggunakan kopling basah, tenaga gunting juga terjadi

ketika kopling digunakan, oli pada permukaan plat

kopling terpotong oleh dua permukaan yang menutup satu

sama lain. Selain itu juga, molekul oli juga dapat

terpecah akibat gelombang tekanan ledakan pembakaran.

Akibatnya kualitas oli menurun mengikuti waktu

pemakaian mesin.

c. Chemical Exposure (Paparan Kimia)

Pada sebuah mesin, berbagai macam kondisi yang

berbeda dimana terjadi reaksi kimiawi oli mesin dengan

yang lain, zat kimia yang tak diinginkan. Yang paling

jelas adalah uap bensin pada ruang pembakaran, beberapa

dari uap tersebut bergerak pada dinding lapisan oli

karena gelombang tekanan detonasi. Sejak bensin

24

diformulasikan dengan berbagai macam zat kimia, seperti

sulphur, MTBE, oxygenators, dll, beberapa dari zat

kimia tersebut juga mendapatkan tekanan kedalam oli

pada ujung gelombang pembakaran. Bahan kimia ini

bersatu dengan oli yang melindungi piston dan terus

menerus terjadi selama mesin berjalan.Beberapa zat

kimia berubah komposisinya karena mendapatkan panas dan

tekanan dari ledakan, sehingga bercampur dengan

kandungan hidrokarbon pada oli, hasilnya adalah

sulphuric acid dari sulphur pada bensin dan bercampur

dengan oksigen yang terkandung dalam udara atau oli

( ini akan memutuskan rantai hidrokarbon ). Jadi

spesifikasi oli setelah digunakan pun akan berubah

karena proses tersebut di atas.

d. Oksidasi

Oli mesin dapat terikat dengan oksigen yang

terkandung dalam udara, proses ini disebut oksidasi,

yang hasilnya pada oli yang kental berubah menjadi

endapan yang kental dan lengket dan tidak dapat

melumasi secara baik atau akan sulit bagi pompa oli

untuk memompanya.Interaksi oksidasi juga menghilangkan

elektron selama proses, seperti pada proses pengelasan.

Pada dasarnya ini terjadi pada kandungan paraffin pada

oli, oleh karena itu mengapa oli dino ( mineral )

cenderung menciptakan endapan dibanding oli sintetik

25

(oli sintetik hanya memiliki sedikit sekali bahkan

tidak sama sekali memiliki kandungan paraffin) Proses

oksidasi juga terakselerasi dengan baik karena

peningkatan suhu. karena suhu tinggi membantu

memfasilitasi oksidasi oli ). Endapan yang terjadi akan

membantu penurunan viskositas ( diterangkan pada bagian

berikutnya ), pada kenyataannya endapan oli menutupi

logam dan menurunkan pelumasan oli pada lapisan logam

yang sesungguhnya serta endapan tersebut menghalangi

aliran oli.Jadi akibat proses oksidasi ini kualitas oli

dilihat dari viskositasnya akan menurun serta endapan (

kerak ) yang dihasilkan menutup aliran oli yang

seharusnya mengalir pada seluruh bagian mesin.

3.6 Manfaat dan Peruntukan produkManfaat dari penggunaan Yamalube Power Matic antara

lain :

a. Meningkatkan tenaga dan akselerasi pada mesin

kendaraan.

b. Mengurangi tingkat kerusakan mesin akibat

gesekan.

c. Menurunkan emisi gas buang.

d. Mampu memperpanjang umur pakai oli pada kendaraan

hingga 10.000 km.

26

3.7 Jenis Zat AditifBeberapa jenis zat aditif yang digunakan sebagai

campuran minyak pelumas antara lain:

a. Deterjen

Merupakan aditif dalam bentuk ikatan kimia yang

berfungsi mengurangi timbulnya deposit di ruang

bakar maupun pada bagian mesin yang lain.Minyak

pelumas dengan campuran zat ini diperuntukan

untuk mesin yang bekerja pada suhu tinggi.Jenis

deterjen yang digunakan adalah sulfonat, fosfonat

dan fenat.

b. Dispersan

Adalah aditif yang cocok digunakan untuk

kendaraan pribadi karena aditif ini bekerja pada

temperature rendah dan berfungsi menghalangi

terbentuknya deposit pada ruang mesin.

c. Anti Oksidan

Aditif ini diberikan untuk melindungi minyak

pelumas dari terjadinya reaksi oksidasi yang

dapat menurunkan viskositas dari minyak

pelumas.Bahan kimia yang termasuk jenis ini

adalah sulfide, fosfit, disulfide, selenida dan

zink difiofosfat.

27

d. Pelindung Korosi

Aditif ini berfungsi melindungi bahan bahan non

logam dalam mesin terkena korosi, seperti

bantalan yang perlu tahan terhadap kontaminasi

asam dari minyak pelumas,

e. Pour Point Depresant

Adalah aditif yang berfungsi untuk meningkatkan

kerja pelumas pada suhu rendah.

3.8 Perawatan Minyak PelumasPelumas yang digunakan pada suatu mesin memiliki

umur pakai,bila pelumas telah melewati umur pakai

maka sebaiknya pelumas diganti.Hal ini untuk

menjaga peforma mesin tetap optimal dan menjaga

umur pakai mesin menjadi lebih awet.

Sepeda motor rata rata mengganti pelumas pada

jarak 3000 km sedangkan mobil pada jarak 5000km.Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi mengapa sepeda

motor melakukan pergantian pelumas lebih cepat.

Faktor faktor tersebut antara lain:

a. Kerja Mesin

Walaupun fungsi oli pada mesin sama yaitu

melumasi dan melindungi mesin dari karat dan

kotoran,tetapi pada mesin sepeda motor kerja

28

dari oli lebih berat karena harus melumasi

camshaft, katup pada kepala silinder, piston

dan dinding silinder selain itu masih harus

melumasi transmisi dan kopling.

Sedangkan pada mesin mobil oli hanya melumasi

komponen komponen mesin,sedangkan transmisi

terpisah dari mesin.

b. Putaran Mesin

Mesin sepeda motor bekerja pada putaran lebih

tinggi dari pada mesin mobil,baik dalam kondisi

stasioner maupun saat dikebut.Pada mesin mobil

1.300 cc putaran stasionernya 900 rpm,sedangkan

mesin sepeda motor 110 cc putaran stasionernya

1.200 rpm.

c. Sistem Pendingin

Pendinginan mesin juga mempengaruhi umur

pakai dari oli.pada mobil pendingin yang

dipakai adalah cairan ( coolant ) ditambah

kipas dan radiator sehingga mesin lebih cepat

dingin,Sedangkan pada sepeda motor pendinginan

lebih mengandalkan udara sekitar walaupun pada

29

jenis tertentu telah dilengkapi dengan

radiator.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas penulis dapat menarik kesimpulan antara

lain :

Yamalube Power Matic adalah kinerja premium SAE 10W-40 oli

mesin yang memanfaatkan Molekuler Unik Tarik (UMA) untuk

membentuk suatu permukaan pelumas pada bagian-bagian mesin

melindungi komponen penting saat start up dan pemanasan tidak

seperti minyak lainnya.  Penggunaan aditif yang tepat dan sesuai dengan pelumas yang

digunakan akan mampu melindungi dan meningkatkan kerja mesin.

Yamalube Power Matic adalah inovasi unik dalam teknologi

pelumasan, dikembangkan sebagai hasil penelitian ilmiah yang

luas untuk mengidentifikasi cara menawarkan perlindungan mesin

total selama tiga tahap dari siklus drive - start-up,

pemanasan dan operasi normal.

30

 

4.2 Saran

Akhir dari laporan ini penulis ingin menyampaikan beberapa

saran bagi

pembaca serta pengguna kendaraan bermotor, tentang pelumas :

1. Pergunakanlah pelumas yang sesuai dengan tipe mesin kendaraan

anda untuk mendapatkan kerja mesin yang sempurna.

2. Jangan sampai terlambat dalam melakukan pergantian pelumas

pada suatu mesin hal ini berguna untuk menjaga kondisi mesin

selalu prima.

DAFTAR PUSTAKA

http//:wwwgoogle.com/produkdata/Yamalube

http//:www.wikipedia.com

http//:www.google.com/YamalubeIndonesia

31

32