Makalah Kesempatan Mendirikan USaha Frenchise

28
MAKALAH KESEMPATAN MENDIRIKAN USAHA FRENCHISE Oleh : 111110029 (Leonard) 111129002 (Franky Yodi) 111129003 (Frenky) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI STMIK DHARMA PUTRA BEKASI Agustus 2014 1

Transcript of Makalah Kesempatan Mendirikan USaha Frenchise

MAKALAH

KESEMPATAN MENDIRIKAN USAHA FRENCHISEOleh :

111110029 (Leonard)

111129002 (Franky Yodi)

111129003 (Frenky)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

STMIK DHARMA PUTRA

BEKASI

Agustus 2014

1

Kata PengantarDengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esapenulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yangberjudul “Kesempatan Mendirikan Usaha Franchise” denganlancar.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dariberbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkanterima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Ir.Eriyani, M.Pd.yang telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitassehingga makalah ini dapat selesai.

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkansehingga penulisan ini dapat berhasil terwujud. Kami jugamenyadari bahawa penulisan makalah ini masih jauh darisempurna. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yangbersifat membangun demi kesempurnaan penuklisan dimasa yangakan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi penuliskhususnya dan pembaca umumnya.

Bekasi, 28 Agustus2014

Penulis,

Frangky Yodi

Leonard

Frengky

2

BAB IPENDAHULUAN

A.    Latar BelakangGlobalisasi ekonomi dunia sebagai suatu fenomena pada

dekade terakhir ini tidak bisa dihindari. Kehadiran Indonesiapada peta ekonomi dunia tidak bisa dipungkiri lagi menuntutkemampuan untuk berkembang sebagai suatu kekuatan baru ekonomidari dunia ketiga. Perkembangan ekonomi yang begitu cepatmenuntut kesiapan dan kemampuan pranata hukum dalam mengikutiperkembangan ekonomi sebagai akibat dari globalisasi ekonomidunia tersebut.

Salah satu fenomena nyata dari pertumbuhan ekonomi akibatdari globalisasi ekonomi ini adalah meningkatnya kebutuhanperusahaan-perusahaan terhadap modal dan kebutuhan menuntutstruktur permodalan yang kompleks. Perkembangan lebih lanjutdari fenomena ekonomi ini adalah dalam bentuk penyertaan modalsecara informal seperti dalam bidang licensing, franchisemaupun technical assistance.

Akhir-akhir ini, kita sering mendengar kata waralaba ataufranchising, transaksi bisnis yang bertaraf franchising kini

3

mulai marak karena selain biaya murah dan bahan sudahdisediakan juga tidak terlalu memakan tempat yang begitu luas.Banyak model-model franchise yang kini muncul disekitar kita,seperti makanan cepat saji ayam goreng ala KFC, akan tetapiharganya di bawah KFC dan sebagainya.

Pada saat ini dapat dikatakan bahwa franchise merupakansalah satu segi pemasaran dari banyak kemungkinan caramemasarkan usaha yang sedang berkembang pesat. Franchisingadalah sebuah bentuk jaringan bisnis, jaringan yang terdiridari banyak pengusaha yang bekerja dengan sebuah sistem yangsama.

Salah satu keuntungan bisnis franchising ini adalahpenerima waralaba tidak perlu lagi bersusah payahmengembangkan usahanya dengan membangun citra yang baik danterkenal. Ia cukup menumpang pada pamor yang sudah terkenaldari pemilik waralaba(franchisor), sehingga demikian penerimawaralaba(franchisee) yang umumnya adalah pengusaha kecil akanmenikmati kesukseskan dan keberuntungan dari perusahaanberskala besar tanpa harus melaksanakan sendiri suatu risetdan pengembangan, pemasaran dan promosi yang biasanyamemerlukan biaya yang sangat besar yang tidak mungkin dipikuloleh pengusaha kecil tersebut.

Oleh karena sistem yang disediakan tersebut, seorangpemilik modal atau perusahaan tidak harus memulai usahanyadari nol, sehingga resiko kegagalan dari usaha pemilik modalmenjadi sangat kecil. Dengan keuntungan dan keunggulan yangditawarkan dengan model bisnis franchise ini, banyakmasyarakat pemilik modal yang memang pada awalnya sudahmenyiapkan dananya untuk membuka usaha menjadi tertarik untukmenginvestasikan dananya kedalam format bisnis ini. Tanpamemperhatikan lagi sisi-sisi kelemahan dan resiko atas bisnisini.

4

Meskipun resiko kegagalan dari pemilik modal sangatkecil, namun bukan berarti format usaha seperti ini bebas dariresiko. Salah memilih fanchise bisa berbahaya, karenafranchising yang tidak tepat bisa menghambat dalampengembangan usaha, merusak citra merk franchisor, mencurisistem bisnis francishor dan menerapkannya dalam usaha yangsejenis sehingga menjadi kompetitor bagi franchisor.Franchising pun dapan terancam apabila franchisor membukausaha baru yang sejenis dengan usaha yang telah ia serahkankepada franchisor sehingga menjadi kompetitor bagi franchisee.

Dari uraian latar belakang di atas kami menulis makalahbagaimana kesempatan dalam mendirikan usaha franchise dimanaselama ini kita melihat sudah banyak yang menulis mengenaifranchising secara konvensional, olehnya itu kami mengangkattopik ini “KESEMPATAN MENDIRIKAN USAHA FRENCHISE’’ sebagaijudul makalah kami.

B.     Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah padamakalah ini adalah:1.      Apakah yang dimaksud dengan bisnis franchise itu ?2.      Bagaimana system pengelolaan franchise ?2.   Bagaimanakah kesempatan dalam mendirikan usaha frenchise?

C.    TujuanTujuan penulisan makalah ini adalah :1.      Untuk mengetahui bagaimana bisnis franchising secara umum2.      Untuk mengetahui bagaimana kesempatan dalam mendirikanusaha frenchise

D.    ManfaatManfaat penulisan makalah ini adalah :1.      Sebagai tambahan referensi bagi penulis

5

2.      Sebagai referensi bagi calon pebisnis untuk menentukanpemilihan frachise yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan paracalon pebisnis.

BAB IIPEMBAHASAN

A.    Sejarah FranschiseFranchise atau Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun

1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika inginmeningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanyatersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan formatbisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti olehpewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri CocaCola. Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudianbukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, GeneralsMotors Industry ditahun 1898. Contoh lain di AS ialah sebuah sistemtelegraf, yang telah dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalankereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta persetujuaneksklusif antar pabrikan mobil dengan dealer.

Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba rumahmakan siap saji. Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919ketika A&W Root Beer membuka restauran cepat sajinya. Padatahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan ReginaldSprague untuk memonopoli usaha restauran modern. Gagasanmereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk mandiri

6

menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo danbahkan membangun desain sebagai pertukaran dengan suatupembayaran. Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalamiberbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudiandikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (businessformat) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasikedua.

Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutamadi negara asalnya, AS, menyebabkan waralaba digemari sebagaisuatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkandi Inggris, berkembangnya waralaba dirintis oleh J.Lyonsmelalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 60-an.Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi. Pemilik waralaba(franchisor) dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedomanpada keuntungan bersama, tidak berdasarkan SARA.

Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotormelalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai padatahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelianlisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur,namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya .

Sistem bisnis franchise pada saat ini tidak hanya padapenjualan produk dalam bentuk barang tetapi sudah berkembangpada penjualan ide atau jasa. Yang penting dalamperkembangan franchise saat ini adalah bagaimana mengembangkankonsep atau ide franchisor agar dapat dikembangkanoleh franchisee dengan mutu, standar dan keseragaman tetapterjaga

B.     Definisi FranchiseFranchising atau waralaba (dari bahasa Prancis untuk

kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu

7

produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versipemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalahperikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkandan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) ataupertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengansuatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan olehpihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan ataupenjualanbarang dan jasa. Sedangkan menurut Asosiasi FranchiseIndonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah: Suatu sistempendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir,dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepadaindividu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis denganmerek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telahditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputiarea tertentu.

International Franchise Association (IFA) mendefinisikanfranchise sebagai hubungan kontraktual antara franchisordengan franchisee, di mana franchisor berkewajiban menjagakepentingan secara kontinyu pada bidang usaha yang dijalankanoleh franchisee (Alon, 2006). Sedangkan menurut BritishFranchise Association franchise didefinisikan sebagai garansilisensi kontraktual antara satu orang (franchisor) denganpihak lain (franchisee).

Para pakar memeberikan beberapa pengertian tentang waralabadiantaranya:a.       M. Jafar mengemukakan pengertian waralaba adalah polahubungan kemitraan antara kelompok mitra usaha denganperusahaan mitra usaha yang memberikan hak lisensi, merek,saluran distribusi perusahaannya kepada mitra usaha sebagaipenerima waralaba yang disertai dengan bantuan teknisbimbingan manajemen.b.      Yoseph Mancuso Mengemukakan pengertian waralaba adalahFranchise merupakan suatu istilah yang menunjukan hubungan

8

antara dua pihak atau lebih guna mendistribusikan barang ataujasa.c.       Douglas J. Quen mengatakan bahwa franchise ialah suatumetode perluasan, pemasaran dan bisnis, yaitu perluasan dandistribusi produk serta pelayanan dengan membagi bersamastandar pemasaran dan operasional.d.      Dalam buku ensikopledi manajemen mengungkapkan pengertianwaralaba adalah hak istimewa atau hak khusus yang diberikanoleh pemerintah untuk mengoperasikan pelayanan kendaraan untukumum, misalnya motor dan jalan di kota tertentu. Dan istilahinipun kadang-kadang dipergunakan untuk menunjukan hakistimewa oleh organisasi swasta, misalnya pemberian wilayaheklusif pada agen penjualan oleh suatu perusahaan swasta.

Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atauperorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untukmemanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaanintelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yangdimilikinya. Franchisee atau penerima waralaba, adalah badanusaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkandan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual ataupenemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.

Pada saat ini dapat dikatakan bahwa franchising merupakansalah satu segi pemasaran dari banyak kemungkinan caramemasarkan usaha yang sedang berkembang pesat. Franchisingadalah sebuah bentuk jaringan bisnis, jaringan yang terdiridari banyak pengusaha yang bekerja dengan sebuah sistem yangsama.

Salah satu keuntungan bisnis franchising ini adalahpenerima waralaba tidak perlu lagi bersusah payahmengembangkan usahanya dengan membangun citra yang baik danterkenal. Ia cukup menumpang pada pamor yang sudah terkenaldari pemilik waralaba(franchisor), sehingga demikian penerimawaralaba(franchisee) yang umumnya adalah pengusaha kecil akan

9

menikmati kesukseskan dan keberuntungan dari perusahaanberskala besar tanpa harus melaksanakan sendiri suatu risetdan pengembangan, pemasaran dan promosi yang biasanyamemerlukan biaya yang sangat besar yang tidak mungkin dipikuloleh pengusaha kecil tersebut.

Oleh karena sistem yang disediakan tersebut, seorangpemilik modal atau perusahaan tidak harus memulai usahanyadari nol, sehingga resiko kegagalan dari usaha pemilik modalmenjadi sangat kecil. Dengan keuntungan dan keunggulan yangditawarkan dengan model bisnis franchise ini, banyakmasyarakat pemilik modal yang memang pada awalnya sudahmenyiapkan dananya untuk membuka usaha menjadi tertarik untukmenginvestasikan dananya kedalam format bisnis ini. Tanpamemperhatikan lagi sisi-sisi kelemahan dan resiko atas bisnisini.

Meskipun resiko kegagalan dari pemilik modal sangatkecil, namun bukan berarti format usaha seperti ini bebas dariresiko. Salah memilih fanchisee bisa berbahaya, karenafranchisee yang tidak tepat bisa menghambat dalam pengembanganusaha, merusak citra merk franchisor, mencuri sistem bisnisfrancishor dan menerapkannya dalam usaha yang sejenis sehinggamenjadi kompetitor bagi franchisor. Franchisee pun dapatterancam apabila franchisor membuka usaha baru yang sejenisdengan usaha yang telah ia serahkan kepada franchisee sehinggamenjadi kompetitor bagi franchisee.

Berdasarkan masalah-masalah yang dikemukakan diatas,menunjukkan bahwa bisnis franchise ini juga berpotensimenimbulkan konflik. Maka dari itu, diperlukan adanya suatuhukum yang mengatur dan melindungi hak-hak yang terlibat dalambisnis franchise ini.

B.1. Keunggulan dan kelemahan FranchiseFranchise sebagai pranata sosial di bidang perdagangan

tidaklah bebas dari kelemahan-kelemahan. Namun demikian sistem

10

franchise ini sedikit banyaknya tetap mempunyai keunggulan. Jikadibandingkan dengan sistem perdagangan yang konvensional. Berikutini akan di identifikasi keunggulan dan kelemahan yang dimungkinkandalam bisnis ini. Hal ini penting oleh karena dengan mengetahuikeunggulan dan kelemahannya maka kita dapat menentukan langkah-langkah, khususnya langkah antisipasi jika hendak terjun ke dalamsistem bisnis franchise ini.

a.      Keunggulan FranchiseKeunggulan sistem bisnis franchise ini dapat dikemukakan

dengan mengidentifikasikan keuntungan-keuntungan apa yangdapat diperoleh oleh franchisee dan franchisor jika merekamenjadi pihak dalam sistem bisnis franchise ini. Adapunkeuntungan-keuntungan yang dimungkinkan dari sistem bisnisfranchise ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi pemilik franchise (Franchisor) Sistem usaha dapat berkembang cepat dengan menggunakan

modal dan motivasi dari pemegang franchisee (Franchisor). Suatu wilayah pasar atau suatu pasar yang baru mudah

dikembangkan karena nama dan citra pemilik franchise(Franchisor) dapat meluas dengan cepat melalui unit-unitusaha franchise.

Modal untuk memperluas usaha lebih kecil karena sebagianbesar biaya untuk mendirikan unit usaha baru dipikul olehpemegang franchise.

Unit usaha yang dikelola oleh pemiliknya sendiri jelasakan memiliki motivasi yang kuat untuk memberikanpelayanan yang baik pada pelanggan.

Franchisor tidak banyak membutuhkan karyawan, kantorpusat jauh lebih ramping daripada kantor pusat suatuperusahaan yang memiliki jaringan cabang-cabang miliksendiri.

Daya beli kelompok usaha secara keseluruhan meningkat ,setiap kali dibuka satu unit usaha franchise yang baru.

Kehadiran kelompok usaha dalam pasar terasa, setiap kalidibuka unit usaha franchise yang baru, selain itu banyak

11

dana dapat dihemat karena promosi dan periklanan dapatdilakukan sebagai satu kelompok.

Hasil belum terlihat satu dua tahun pertama karenapengeluaran masih besar, tetapi dalam tahun ketiga ataukeempat dan selanjutnya pemgembalian investasi akan cukuptinggi.

2. Bagi pemegang Franchise (Franchisee) kemungkinan berhasil lebih besar dibandingkan jika

memulai usaha dengan tenaga sendiri serta nama/merekdagang sendiri yang masih baru.

Franchisee sebagai pemilik unit usaha bersangkutan bebasberkarya dalam lingkungan yang telah rapi dan stabil.

Franchisee memiliki kemudahan dalam membeli sediaansebagai anggota dari kelompok yang besar.

Franchisee dapat memanfaatkan produk baru yangdikembangkan oleh bagian penelitian dari pihakfranchisor.

Franchisee dapat memanfaatkan pelayanan berupa petunjukdi bidang keuangan dan manajemen dari pihak franchisorserta bantuan dalam pengambilan keputusan.

franchisee turut menikmati reputasi, kekuatan dankeharuman nama dagang/merek dari franchisor.

Franchisee dapat memanfaatkan paket-paket keuangan yangmungkin disediakan oleh franchisor dalam sistem perbankan.

Franchisee menikmati pelatihan-pelatihan yang diperlukandari pihak franchisor.

Franchisee dapat bekerja dengan menggunakan sistem yangsudah mantap, prosedur dan pedoman operasi yang sudahstandar, sehingga dengan demikian tidak perlu bersusahpayah menciptakan suatu strategi pemasaran baru atausistem manajemen baru yang sama sekali belum terujikehandalannya dalam praktek perdagangan barang atau jasa.

b.   Kelemahan sistem franchise

12

Sistem bisnis franchise sebagai pranata ekonomi tidakbebas dari kelemahan-kelemahan. Kelemahan sistem ini dapatdikemukakan dengan mengindentifikasi kemungkinan-kemungkinanyang dapat timbul sebagai sesuatu yang tidak diharapkan olehpihak franchisor dan pihak franchisee ketika menggunakansistem ini.

Kelemahan-kelemahan sistem franchise ini dapat dikemukakansebagai berikut :1. Bagi Pemilik Franchise (Franchisor)

Franchisor tidak dapat mendikte franchisee, dimana jikaia ingin mengadakan perubahan, ia harus berusahamemotivasi franchisee agar mau menerima perubahanbersangkutan.

Harapan franchisee sering terlalu tinggi mengharapkancepat mendapat untung yang besar sehingga franchisorharus berusaha keras untuk menurunkan harapan yang tinggitersebut.

Franchisor tidak dapat mengadakan perubahan dengan cepatterutama jika melibatkan tambahan biaya. Perubahanbiasanya baru dilakukan melalui musyawarah dengan pihakfranchisee.

Jika pemegang franchise (franchisee) yang dipilih tidaktepat maka akan dapat menghancurkan reputasi darifranchisor.

Sistem franchise adalah suatu ikatan jangka panjangsehingga franchisor tidak dapat begitu saja mengakhirikegiatan franchise secara sepihak tanpa alasan yang sah.

2. Bagi Pemegang Franchise (Franchisee) Adanya keterikatan pada franchisor, dimana jenis produk

yang dapat ditawarkan oleh pihak franchisee biasanyaterbatas dan sangat bergantung pada prestasi franchisor.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi pemegangfranchise (Franchisee) tidak sedikit karena harusmembayar uang pangkal dan royalti, sehingga dapat

13

mengakibatkan hutang dari pihak franchisee kepada pihakfranchisor.

Franchisee adalah bagian dari lingkungan tertentusehingga ia tidak bebas lagi dalam menjalankan usaha, iaharus memenuhi segala peraturan yang telah ditetapkanoleh franchisor.

Franchisee kadang-kadang diwajibkan untuk mencapaitingkat prestasi tertentu, misalnya tingkat penjualantertentu yang biasanya cukup tinggi.

C.     Jenis – Jenis FranchiseMenurut International Franchise Association (IFA) ada 4 jenisfranchisee yaitu :

1.      Product FranchiseProdusen memberikan hak kepada pemilik toko untuk

mendistribusikan barang-barang milik pabrik dan mengijinkanpemilik toko untuk menggunakan nama dan merek dagang pabrik.Pemilik toko harus membayar sejumlah biaya atau membelipersediaan minimum sebagai timbal balik dari hak-hak ini.

2.      Manufacturing FranchisesJenis franchise ini memberikan hak pada suatu badan usaha

untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat,dengan menggunakan merek dagang dan merek franchisor. Jenisfranchise ini seringkali ditemukan dalam industri makanan danminuman.

3.      Business Oportunity VenturesBentuk ini mengharuskan pemilik bisnis untuk membeli dan

mendistribusikan produk-produk dari suatu perusahaan tertentu.Perusahaan harus menyediakan pelanggan atau rekening bagipemilik bisnis, dan sebagai timbal baliknya pemilik bisnisharus membayarkan suatu biaya atau prestasi sebagaikompensasinya. Contohnya, pengusahaan mesin-mesin penjualanotomatis atau distributorship.

14

4.      Business Format FranchisingIni merupakan bentuk franchising yang paling populer di

dalam praktek, di mana perusahaan menyediakan suatu metodeyang telah terbukti kesuksesannya untuk dioperasikan olehpemilik bisnis dengan menggunakan nama dan merek dagangperusahaan.

D.    Franchise dalam Pandangan Hukum PositifDi Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun

1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotormelalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai padatahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelianlisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur,namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya . Agarwaralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utamayang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yangmengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya,kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastianhukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di ASdan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba diIndonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengandikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997tentang Waralaba.

PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut

dan diganti dengan PP No 42 tahun 2007 tentang Waralaba.Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastianhukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut:1)      Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.2)      Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.3)      Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.4)      Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan TataCara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.

15

5)      Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba

Menurut pasal 1 PP No. 16 Tahun 1997 tentang tata carapelaksanaan pendaftaran waralaba, pengertian waralaba(franchisee) adalah : “perikatan di mana salah satu pihakdiberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan hak ataskekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yangdimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkanpersyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut dalam rangkapenyediaan dan/atau penjualan barang atau jasa”.

Waralaba dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaituwaralaba merek dan produk dagang (product and trade franchise)dan waralaba format bisnis (business format franchise). DalamWaralaba merek dagang dan produk, pemberi waralaba memberikanhak kepada penerima waralaba untuk menjual produk yangdikembangkan oleh pemberi waralaba disertai dengan izin untukmenggunakan merek dagangnya. Atas pemberian izin pengunaanmerek dagang tersebut pemberi waralaba mendapatkan suatubentuk bayaran royalty di muka, dan selajutnya dia jugamendapat keuntungan dari penjualan produknya. Misalnya: SPBUmenggunakan nama/merek dagang PERTAMINA.

Sedangkan waralaba format bisnis adalah pemberian sebuahlisensi oleh seseorang kepada pihak lain, lisensi tersebutmemberikan hak kepada penerima waralaba untuk berusaha denganmenggunakan merek dagang atau nama dagang pemberi waralaba danuntuk menggunakan keseluruhan paket, yang terdiri dari seluruhelemen yang diperlukan untuk membuat seseorang yang sebelumnyabelum terlatih menjadi terampil dalam bisnis dan untukmenjalankannya dengan bantuan yang terus-menerus atas dasar-dasar yang telah ditentukan sebelumnya. Waralaba format bisnisini terdiri dari :1)      Konsep bisnis yang menyeluruh dari pemberi waralaba.

16

2)      Adanya proses permulaan dan pelatihan atas seluruh aspekpengelolaan bisnis, sesuai dengan konsep pemberi waralaba.3)      Proses bantuan dan bimbingan terus-menerus dari pihakpemberi waralaba.

Dalam bisnis franchise ini, yang dapat diminta darifranchisor oleh franchisee adalah sebagai berikut :1)      Brand name yang meliputi logo, peralatan dan lain-lain.2)      Sistem dan manual operasional bisnis.3)      Dukungan dalam beroperasi. Karena franchisor lebihmempunyai pengalaman luas.4)      Pengawasan (monitoring). Untuk memastikan bahwa sistemyang disediakan dijalankan dengan baik dan benar secarakonsisten.5)      Penggabungan promosi/joint promotion, hal ini berkaitandengan brand name.6)      Pemasokan, ini berlaku bagi franchisee tertentu, misalnyabagi franchisor yang merupakan supplier bahan makanan/minuman.Kadang franchisor juga memasok mesin-mesin atau peralatan yangdiperlukan.

Franchisor yang baik biasanya ikut membantu franchiseeuntuk mendapatkan sumber dana modal dari investor (fundsupply) seperti bank misalnya, meskipun itu jarang sekali.Perjanjan waralaba adalah perjanjian formal. Hal tersebutdikarenakan perjanjian waralaba memang disyaratkan pada pasal2 PP No. 16 Tahun 1997 untuk dibuat secara tertulis dalambahasa Indonesia. Hal ini diperlukan sebagai perlindungan bagikedua belah pihak yang terlibat dalam perjanjian waralaba.

Secara umum dikenal adanya dua macam atau jeniskompensasi yang dapat diminta oleh pemberi waralaba(franchisor) dari penerima waralaba (franchisee) :

Pertama, kompensasi langsung dalam bentuk moneter (directmonetary compensation) adalah lump sum payment dan royalty.

17

Lump sum payment adalah suatu jumlah uang yang telah dihitungterlebih dahulu yang wajib dibayarkan oleh penerima waralaba(franchisee) pada saat persetujuan pemberian waralabadisepakati. Sedangkan royalty adalah jumlah pembayaran yangdikaitkan dengan suatu presentasi tertentu yang dihitung darijumlah produksi dan/atau penjualan barang dan/atau jasa yangdiproduksi atau dijual berdasarkan perjanjian, baik disertaidengan ikatan suatu jumlah minimum atau maksimum jumlahroyalty tertentu atau tidak.

Kedua, kompensasi tidak langsung dalam bentuk nilaimoneter (indirect and nonmenetary compensation). Meliputiantara lain keuntungan sebagai akibat dari penjualan barangmodal atau bahan mentah, yang merupakan satu paket denganpemberian waralaba, pembayaran dalam bentuk deviden ataupunbunga pinjaman dalam hal pemberi waralaba juga turutmemberikan bantuan financial, baik dalam bentuk ekuitas ataudalam wujud pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang, costshifting atau pengalihan atas sebagian biaya yang harusdikeluarkan oleh pemberi waralaba, perolehan data pasar darikegiatan usaha yang dilakukan oleh penerima lisensi dan lainsebagainya.

Menurut pasal 3 ayat 1 PP nNo. 16 Tahun 1997, bahwapemberi waralaba sebelum mengadakan perjanjian dengan penerimawaralaba wajib menyampaikan keterangan-keterangan antara lainmengenai, nama pihak pemberi waralaba, hak atas kekayaanintelektual, persyaratan-persyaratan, bantuan dan fasilitas,hak dan kewajiban, pengakhiran, pembatalan dan perpanjanganperjanjian.

E. Kesempatan Mendirikan Usaha FrenchisePeluang Bisnis Franchise saat ini masih menjadi pilihan yang

sangat menjanjikan , walau telah terbit peraturan baru tentangusaha franchise yang sedikit membuat bisnis franchise menurundalam perkembangannya tetapi pilihan membeli bisnis franchise tetapiprioritas utama menjadi pilihan memulai usaha dan tetap saja

18

beberapa pengusaha franchise yang kewalahan akan permintaan darimasyarakat membeli bisnis franchisenya , bahkan banyak sekali animomasyarakat didaerah yang ingin membeli bisnis franchise dari Jakartauntuk membuka didaerahnya masing-masing.

Peluang Bisnis Franchise tetap memiliki daya tarik tersendiritetapi perlu dingat memulai usaha tidak hanya dengan konsepfranchise tetapi adalah beberapa cara berbisnis lain yang jugacukup menarik misalnya Lisensi atau Business Opportunity , dan perludiingat dengan konsep franchise mungkin memang sudah terujikemampuan bisnisnya karena pengalaman dan Jaringan usahanya yangsudah kuat tetapi lisensi juga tidak kalah menariknya denganfranchise mungkin masih banyak yang belum memahami antarafranchise , lisensi dan Business Opportunity.

Saat ini usaha franchise di Indonesia makin berkembang. Salahsatu keuntungannya adalah namanya yang sudah terkenal sehingga tidakperlu banyak melakukan usaha promosi. Selain itu perhitungan waktukembali modal juga lebih bisa dicapai sesuai sepanjang melakukantahapan-tahapan yang diperlukan. Tentu saja dengan semakin cepatkembali modal, keinginan untuk berwirausaha tersebut semakin tinggipula. Lengkapnya panduan mengoperasikan usaha oleh pewaralaba jugamampu menarik minat pebisnis pemula untuk membeli hak franchise ini.

Banyak perusahaan asing yang membuka usaha franchise diIndonesia, antara lain McDonald’s, Popeye, KFC, dan Starbucks. Namuntak sedikit pula perusahaan domestik yang ikut meramaikan pasar.Tiap tahun diselenggarakan pameran franchise di Indonesia berlokasidi JCC, Senayan, Jakarta.

Menurut penyelenggara, 50% dari belasan ribu pengunjungpameran tersebut yang berlangsung di penghujung tahun 2009 sajamenyatakan akan berinvestasi pada bisnis dalam jenis usaha franchiseini dan 40% peserta mendapatkan kontrak baru membuka cabang. Biayamasuk Rp 50 ribu yang dikenakan per pengunjung untuk 3 hari pamerantak menyurutkan niat para peminat usaha franchise di Indonesia untukdatang melihat-lihat peluang usaha franchise.

19

Membuka usaha franchise memang langkah yang lebih tepatdilakukan oleh calon pengusaha yang betul-betul belum memilikipengalaman menerjuni dunia usaha. Banyak pengusaha baru yangberhasil dengan menjadi pewaralaba ini, sekalipun tidak sedikit pulayang gagal total. Memilih jenis usaha franchise itu sendiri memangmemerlukan langkah tepat agar tidak salah jalan. Hanya saja besarnyainvestasi yang harus ditanamkan, membuat banyak calon pengusahaberpikir ulang..

Peluang usaha franchise merupakan ide yang cukup cerdas dalamusaha pengembangan bisnis dengan jumlah modal lebih rendah biladibandingkan dengan pengembangan usaha secara manual. Siapapun dapatmenggunakan strategi bisnis dengan peluang usaha franchise. Walaupundengan usaha yang cukup kecil, semua orang dapat membuka danmenjalankan peluang usaha franchise.

Pemilik franchise akan mempunyai kesempatan untukmengembangkan usaha serta mendapatkan keuntungan berlipat ganda.Tentunya dengan sistem pengelolaan yang baik. Misalnya saja seorangwirausahawan mempunyal sebuah usaha dengan satu jenis makanansebagal produk utamayang dipasarkan. Membuka sebuah peluang usaha franchise untuk usahasi wirausahawan tersebutmerupakan cara yang efektif untuk sebuah perluasan usaha.

Jika suatu peluang usaha franchise mempunyai hasil yang baik,yang ditunjukkan dengan jumlah pelanggan yang cukup banyak sertakualitas produk yang dapat diandalkan, peluang usaha franchise dapatdipromosikan pada semua orang melalui berbagai media seperti brosurataupun surat kabar lokal.

Para pemilik franchise juga harus berperan serta secara aktifpada acara - acara daerah yang dapat menjadi peluang usaha bagifranchise untuk tampil dan dikenal banyak orang. Misalnya saja padasebuah festival masakan atau jajanan, hal tersebut merupakankesempatan emas untuk mengembangkan peluang usaha franchise yangtelah dimiliki.

20

Para pemilik franchise dapat memperkenalkan produknya padasemua orang balk peanggan maupun masyarakat yang mungkin berminatuntuk mencoba menanamkan modal pada petuang usaha franchise yangdimiliki.

Bagaimana cara membangun usaha franchise memang memerlukanbeberapa tahap dan perlu persiapan yang cukup matang sehingga usahayang akan difranchisekan benar benar merupakan usaha franchise yangdapat memberikan keuntungan dan dapat bertahan lama, berikut adalahlangkah langkah bagaimana cara memfranchisekan usaha yang dimiliki :

1 Langkah awal sebelum memfranchisekan usaha adalahmenentukan bisnis konsep dan bisnis model yang standar ini merupakandasar terpenting dalam proses mengembangkan usaha dengan konsepfranchise. Para pemilik franchise perlu evaluasi terhadap bisnisnyadengan bagaimana cara para pemilik franchise membuat konsep bisnisdan model bisnis menjadi standart sehingga usaha yang dimiliki akansama dan seragam dengan yang dimiliki mitra pemilik franchise.

2. Langkah berikutnya adalah melakukan kajian franchisability,dalam melakukan kajian franchisability dapat kita ketahui apakahbisnis kita layak atau tidak jika dijalankan dengan konsep franchisekarena dalam proses ini kita dapat mengetahui berapa besar berapalama pengembalian modalnya.

3.Langkah selanjutnya adalah melakukan pembuatan dokumenfranchise ( System Development ) seperti penyusunan SOP , pembuatanperjanjian franchise dan dokumen yang lainnya.

4. Langkah selanjutnya melakukan persiapan pemasaran danlaunching misalnya dengan mengikuti pameran beriklan dimedia massaatau pembuatan brosur brosur yang dapat memberikan daya tarik bagicalon mitra pemilik franchise.

5. Langkah terakhir adalah melakukan monitoring danpenyempurnaan

Dengan melakukan 5 langkah tersebut diatas tentunya parapemilik franchise dapat menjadikan usahanya dengan konsep franchise

21

dan yang terpenting adalah apakah para pemilik franchise sudahmempersiapkan diri untuk menjadi pemberi usaha franchise ataufranchisor karena akan banyak hal hal yang tak terduga yang akanditemukan dalam menjalankan usaha dengan konsep franchise, dan akanlebih baik jika dibantu oleh konsultan franchise yang sudahberpengalaman.Di Indonesia ada 20 kategori usaha yang sering atau pernah menjadi objek bisnis franchise:

1.      Bidang usaha makanan:   Restoran, contoh:  Rumah makan Wapo   Makanan siap hidang, contoh: McD. KFC, A&W, Burger King   Makanan ringan (es krim, yogurt, baked goods, donat, pastry), contoh: Mama Oven, Hagen daaz, Baskin Robins, J.CO   Makanan khusus (speciality foods), contoh: Ayam goreng Solo

2.      Jasa konsultan dan keperluan bisnis   Aneka jasa konsultan (business aids and services)   Jasa pencarian dan penempatan tenaga kerja (employment services)   Periklanan dan direct mail

3.      Jasa pemeliharaan, perbaikan dan kebersihan   Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan rumah (maintenance, cleanding and sanitation)   Jasa kebersihan gedung dan rumah (janitorial, maid and personal services)   Jasa pertamanan (lawn garden, agricultural supplies and services)

4.      Jasa pialang pembelian rumah dan penyewaan property, contoh: Ray White, Century 21

5.      Jasa penjualan, pemeliharaan dan reparasi kendaraan bermotor.

6.      Toko pengecer keperluan pribadi dan rumah tangga:   Toko pengecer barang khusus (speciality retail stores)   Toko keperluan sehari-hari (convenience store)   Toko pakaian dan sepatu.

7.      Hotel dan tempat penginapan8.      Kontraktor perumahan dan tempat komercial9.      Percetakan dan fotocopy

22

10.  Penjualan dan pemeliharaan perabot rumah tangga seperti homefurnishing, retail and repair services)

11.  Penyewaan mobil dan truck12.  Rekreasi

   Exercise, sports, entertainment and services   Penyewaan video, audio products and services

13.  Penjualan computer dan electronic14.  Jasa dan produk pemeliharaan kesehatan15.  Biro perjalanan16.  Produk dan jasa pendidikan (health aids products and

services)17.  Jasa pengepakan dan pengiriman (package preparation/

shipment/ mail services)18.  Salon rambut dan kecantikan,19.  Binatu (laundry and dry cleaning)20.  Jasa untuk anak (children services)

Kecenderungan masyarakat Indonesia untuk menekuni dunia usaha terus meningkat, dengan berbagai latar belakang yang menjadi alasannya. Tentu saja kondisi ini sangat baik karena artinya antrian para penganggur yang mencari pekerjaan bisa sedikit tertanggulangi dengan banyak bermunculan peluang pekerjaan. Kecenderungan untuk berwirausaha juga merupakan sikap yang patut diacungi jempol, karena akan menepis stigma yang selama ini berlaku bahwa selesai sekolah/kuliah adalah mencari pekerjaan. Namun menurut ormitamedia.com, tumbuhnya jiwa wirausaha atau keinginan untuk berwirausaha tersebut jugaharus mendapat bimbingan yang baik dan benar, agar para calon pengusaha ini tidak menemui salah langkah. Kekeliruan dalam melangkah ketika memulai usaha, menyebabkan akan mudah mengalami kerugian. Dan bila hal ini terjadi kondisi yang telah kondusif untuk berusaha atau berwirausaha itu akan teracuni.

Selain itu berbagai fasilitas dan perijinan yang dipermudah juga akan membuat para calon pengusaha itu semakin tertarik. Ini memang tugas dari pemerintah sebagai pengambil kebijakan. Jangan sampai di satu sisi dikampanyekan terus agarmasyarakat berwirausaha, namun ketika keinginan untuk berwirausaha itu sudah tumbuh justru dimatikan secara pelan-pelan dengan sulitnya mengurus perijinan.

23

Memulai membuka usaha baru memang tidak semudah membalikkan tangan. Perlu berbagai persiapan yang dijalankan, agar usahanya benar-benar bisa berkembang dengan baik. Namun ada kalanya sekalipun telah melakukan persiapan dan perhitungan yang matang, usaha itu kemudian terseok-seok di tengah jalan dan akhirnya mengalami kerugian bahkan tidak sedikit yang gulung tikar. Untuk mengantisipasi berbagai kendala yang dihadapi para calon pengusaha, ada langkah jitu yang bisa dilakukan yaitu dengan memulai usaha yang telah difranchaiskan. Bidang usaha franchise memang telah teruji di lapangan dan telah memiliki pengalaman untuk mengatasi berbagai kendala.

Panduan Memulai Usaha Franchise di Indonesia

Beberapa kesalahan pebisnis pemula saat membeli franchiseadalah kurang selektif dalam memilih pewaralaba, kekurangan dana operasional, terlalu mengandalkan pewaralaba, dan tidak bisa menentukan lokasi bisnis yang tepat dan strategis sebagaitempat usaha. Tentu saja hal-hal seperti ini harus dipersiapkan sejak awal. Beberapa perusahaan yang membuka kesempatan franchise telah menyediakan waktu untuk berkonsultasi termasuk membantu dalam menentukan lokasi usaha.Hal ini dilakukan agar waralaba yang mereka kembangkan juga semakin berkembang, yang salah satu cirinya adalah dengan semakin banyaknya orang yang mengajukan diri untuk menjadi bagian dari sistem waralaba tersebut.

Perlu disadari bahwa memang saat ini usaha franchise di Indonesia sedang booming. Namun Anda jangan mudah terpukau oleh janji muluk pewaralaba. Jika Anda memang betul-betul awamdalam masalah bisnis, ajaklah rekan atau kerabat Anda yang lebih paham untuk mendampingi Anda pada saat akan memulai usaha tersebut. Selain itu kecerdikan Anda dalam memilih produk yang akan dijual juga merupakan kunci keberhasilan usaha yang akan dikembangkan.

Saat ini perusahaan yang baru buka dan baru memiliki 1-2 cabang saja sudah bisa menawarkan hak franchise. Pilihlah pewaralaba yang betul-betul sudah berpengalaman berbisnis di

24

Indonesia. Yang sudah terbukti bahwa produk dan jasa bisnis mereka memang terpercaya dan berprospek baik pada perkembanganekonomi di Indonesia. Tentang hal ini Anda bisa mencari berbagai informasi terkait dengan produk atau perusahaan yang sedang diwaralabakan tersebut.

Hal yang tak kalah pentingnya bila Anda akan membuka usaha waralaba ini adalah pelajari betul proyeksi investasi dan balik modal yang mereka tunjukkan. Mintalah business planyang rinci. Lihat apakah mereka realistis dalam memperkirakan pasar dan penjualan atau tidak. Kondisikan prediksi yang mereka buat dengan kondisi masyarakat yang ada di tempat Anda,sehingga perencanaannya menjadi realistis.

Kekurangan dana operasional juga bisa menjadi salah satu penyebab cepatnya bisnis franchise gulung tikar. Dengan memiliki nama terkenal, Anda memang tak perlu lagi mengeluarkan biaya promosi yang tinggi. Namun jangan lupa, semakin terkenal dan semakin besar sebuah nama bisnis di Indonesia, biaya franchise-nya pun semakin tinggi. Sehingga diperlukan modal yang tidak sedikit. Selain itu laba yang Andaperoleh juga masih harus dikurangi dengan franchise fee yang lamanya tergantung dari kesepakatan.

Pada sebagian franchise, Anda pun harus membayar biaya royalti setiap bulannya. Biasanya biaya royalti yang dikenakanberupa persentase (antara 5-10%) dari total penjualan atau laba Anda. Jadi semakin besar pendapatan Anda semakin besar pula royalti yang Anda harus bayar.

Jangan sampai biaya ini itu yang wajib Anda bayarkan di awal maupun rutin, mengurangi kemampuan Anda untuk membayar biaya operasional bisnis seperti untuk menggaji karyawan, biaya listrik, dan biaya telepon. Perhitungkan benar semuanya,sediakan cash keras di awal bisnis yang aman untuk operasionalselama 1 tahun.

Jika Anda terlalu mengandalkan panduan dari pewaralaba, Anda juga bisa kehilangan pelanggan Anda. Ingat, bukan hanya Anda yang memiliki bisnis yang sama, tapi juga terwaralaba lainnya. Jika Anda kurang inovatif dalam menjalankan bisnis,

25

tidak mustahil pelanggan Anda akan lari ke bisnis milik pewaralaba lainnya.

Hal lain yang mutlak perlu diperhatikan dalam menjalankanbisnis adalah lokasi. Selisih beberapa meter saja bisa membuatpenjualan Anda naik drastis atau turun drastis. Mintalah panduan pihak pewaralaba untuk membantu survei lokasi. Namun beberapa pewaralaba besar sudah memasukkan biaya survei lokasike dalam paket investasi awal.

PENUTUPA.    Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkanbahwa Waralaba adalah suatu sistem bisnis baru yang dikenalkanoleh amerika dan menjadi bisnis yang  diterima olehpemerinatahan Indonesia dengan dikeluarkannya peraturan-peraturan tentang waralaba tersebut. Waralaba adalah kerjasamaantara franchisor dengan franchise untuk memperluas pemasaransuatu produk yang sudah dikembangkan oleh franchisor terlebihdahulu.

Kesempatan mendirikan Usaha Franchise terutama diIndonesia saat ini masih menjadi pilihan yang sangatmenjanjikan, beberapa pengusaha franchise yang kewalahan akanpermintaan dari masyarakat membeli bisnis franchisenya,bahkan banyak sekali animo masyarakat didaerah yang ingin

26

membeli bisnis franchise dari Jakarta untuk membukadidaerahnya masing-masing.

Siapapun dapat menggunakan strategi bisnis dengan peluangusaha franchise. Walaupun dengan usaha yang cukup kecil,semua orang dapat membuka dan menjalankan peluang usahafranchise.

Memulai membuka usaha baru memang tidak semudahmembalikkan tangan. Perlu berbagai persiapan yang dijalankan,agar usahanya benar-benar bisa berkembang dengan baik. Untukmengantisipasi berbagai kendala yang dihadapi para calonpengusaha, ada langkah jitu yang bisa dilakukan yaitu denganmemulai usaha yang telah difranchisekan. Bidang usahafranchise memang telah teruji di lapangan dan telah memilikipengalaman untuk mengatasi berbagai kendala.

B.     SaranPenerapan franchise secara umum dimana kerugian di tanggung

masing-masing pemegang franchisee dan modal yang di keluarkandianggap hangus, maka disarankan apabila kita menjalankan bisniswaralaba seharusnya mengikuti prinsip dasar transaksi dalam hukumdan barang yang dibuat untuk transaksi tidak bertentangan denganhukum yang berlaku.

27

DAFTAR PUSTAKA

Budi Utomo, Setiawan. Fiqih Aktual. Jakarta: Gema Insani, 2003.Sumarsono, Sonny. Manajemen Bisnis Waralaba. Yogyakarta: Graha Ilmu,2009.Wijaya, Gunawan. Seri Hukum Bisnis. Jakarta: PT Grafindo Persada,2001.http://pmiikomfaksyahum.wordpress.comhttp://waralaba.wordpress.com

[1] Sonny Sumarsono, Manajemen Bisnis Waralaba (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2009), 1.[2]Gunawan Wijaya, Seri Hukum Bisnis (Jakarta: PT Grafindo Persada2001), 7.[3] Setiawan Budi Utomo, Fiqih Aktual (Jakarta: Gema Insani, 2003),54.[4] Wijaya, Seri Hukum Bisnis, 26-28.[5] Ibid, 28-31. [6] Ibid, 20.[7] http://waralaba.wordpress.com[8] http://pmiikomfaksyahum.wordpress.com

Bursa Franchise. http://bursafranchise.com/kontrak-perjanjian-franchise-waralaba.Raharjo, Tri. 16 June 2008. Blog Seputar Franchise.http://salamfranchise.com/.Sukandar, Anang. 2007.Direktori Franchise Indonesia. Jakarta :Asosiasi FranchiseIndonesia.. _____ Wikipedia Ensiklopedia Bebas.http://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba.

28