Ringkasan Infeksi Gastrointestinal Dalam Lingkup Peristiwa Bencana Alam

4
Infeksi Gastrointestinal Dalam Lingkup Peristiwa Bencana Alam Abstrak - Infeksi gastrointestinal paska bencana alam sering terjadi, terutama di negara berkembang - Laju infeksi dipengaruhi oleh: tipe patogen dan endemisitasnya di daerah tersebut, ketersediaan sumber daya kesehatan, dan dari respon pekerja kesehatan saat bencana. - Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah antara lain adalah memastikan adanya sumber air minum yang aman Pendahuluan - Patogen yang dapat menyebabkan infeksi gastrointestinal bermacam-macam, termasuk protozoa, virus, dan bakteri (tabel 1) - Wabah infeksi gastrointestinal lebih sering ditemukan di negara berkembang dibandingkan negara maju - Jurnal ini akan membahas mengenai infeksi gastrointestinal sebagai konsekuensi dari bencana alam dan pengetahuan terkini mengenai penatalaksanaannya. Kontaminasi Persediaan Air - Akses ke sumber air bersih sangat terbatas paska terjadinya bencana alam - Pada kasus banjir, sistem pembuangan terganggu dan dapat

description

tugasjurnal readingbagian ilmu penyakit dalammembahas infeksi gastrointestinal pada peristiwa bencana

Transcript of Ringkasan Infeksi Gastrointestinal Dalam Lingkup Peristiwa Bencana Alam

Page 1: Ringkasan Infeksi Gastrointestinal Dalam Lingkup Peristiwa Bencana Alam

Infeksi Gastrointestinal Dalam Lingkup Peristiwa Bencana Alam

Abstrak - Infeksi gastrointestinal paska bencana alam sering terjadi, terutama di negara berkembang- Laju infeksi dipengaruhi oleh: tipe patogen dan endemisitasnya di daerah tersebut, ketersediaan sumber daya kesehatan, dan dari respon pekerja kesehatan saat bencana.- Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah antara lain adalah memastikan adanya sumber air minum yang aman

Pendahuluan- Patogen yang dapat menyebabkan infeksi gastrointestinal bermacam-macam, termasuk protozoa, virus, dan bakteri (tabel 1)

- Wabah infeksi gastrointestinal lebih sering ditemukan di negara berkembang dibandingkan negara maju- Jurnal ini akan membahas mengenai infeksi gastrointestinal sebagai konsekuensi dari bencana alam dan pengetahuan terkini mengenai penatalaksanaannya.

Kontaminasi Persediaan Air- Akses ke sumber air bersih sangat terbatas paska terjadinya bencana alam- Pada kasus banjir, sistem pembuangan terganggu dan dapat menyebabkan kontaminasi air- Konsekuensinya, sumber air bersih sering tercemar dengan patogen seperti V. cholera, virus enterik seperti hepatitis A, enterovirus, norovirus, dan adenovirus.- Pemulihan sumber air dari kontaminasi dapat memakan waktu lama.

Resiko Penyakit Gastrointestinal dari Mayat- Paparan pekerja terhadap feses yang dikeluarkan dari mayat dapat menjadi rute transmisi dari penyakit gastrointestinal- Resikonya kecil apabila mayat telah membusuk atau telah berada di air

Page 2: Ringkasan Infeksi Gastrointestinal Dalam Lingkup Peristiwa Bencana Alam

- Resiko dapat dikurangi dengan melakukan Universal precaution,yaitu pemakaian alat pelindung diri saat kontak dengan mayat, mencuci tangan, serta disinfeksi peralatan dan kendaraan yang digunakan untuk transportasi.

Etiologi Infeksi

Kolera- Etiologi: Vibrio cholera- > 200 serogroup, yang menimbulkan kelainan klinis: tipe O1 dan O139- Tanda gejala khas: muntah dan diare isi cairan dengan volume banyak- Mekanisme: V. cholera mengeluarkan enterotoksin usus halus mengeluarkan cairan dan elektrolit- Sumber infeksi: makanan dan cairan terkontaminasi- Tatalaksana: mengganti cairan yang hilang (oral ataupun intravena), menggunakan antibiotik (regimen pilihan: doksisiklin 300 mg dosis tunggal, alternative: trimetropim-sulfamethoxazole, eritromisin, furozalidone, ciprofloksasin, atau azithromycin)- Pencegahan: 1. Vaksinasi penggunaan Oral Cholera Vaccine (OCV), lebih praktis tetapi kurang efektif dibandingkan vaksin parenteral2. Sanitasi3. Sumber air harus bersih

Demam Tifoid- Etiologi: Salmonella Typhi dan Paratyphi serotype A, B, dan C- Transmisi: fekal-oral- Sering terjadi karena sanitasi kurang dan akses ke air bersih yang terbatas- Antibiotik efektifitas berkurang karena sudah mulai ada resistensi- Pencegahan: vaksinasi- Eradikasi sulit terutama di negara berkembang karena keterbatasan sarana dan biaya

Shigellosis- Jarang, dibandingkan tifoid dan kolera- Transmisi meningkat saat banjir, rute: fekal-oral- Pada studi di Bangladesh penderita sering dehidrasi berat, kemungkinan karena sulitnya akses pelayanan kesehatan paska banjir- Tatalaksana: rehidrasi dan antibiotic (fluoroquinolon atau azithromycin)

Enterotoxigenic E. Coli (ETEC)- Gejala sangat bervariasi: asimptomatik sampai gejala menyerupai kolera- Penyebaran melalui air yang terkontaminasi- Tatalaksana: rehidrasi intravena

Page 3: Ringkasan Infeksi Gastrointestinal Dalam Lingkup Peristiwa Bencana Alam

- Pencegahan: vaksin belum ada rencana pengembangan vaksin sulit karena antigen untuk ETEC heterogen

Virus Gastrointestinal dan Virus Hepatitis- virus yang umum menyebabkan: norovirus dan rotavirus (penelitian paska badai Katrina dan banjir di Bangladesh; protozoa dan bakteri tidak diteliti pada penelitian ini)- Penyebaran fekal-oral karena kontaminasi pasca banjir Virus Hepatitis A dan Hepatitis E- Gejala: mual, muntah, penurunan nafsu makan, jaundice. Gejala lebih parah pada wanita hamil.- Dapat berakibat menjadi hepatitis fulminant

Protozoa- Terutama bila halaman rumah bekas terkena banjir, orang tersebut ikut serta dalam upaya pembersihan paska banjir, tempat tinggal padat paska bencana, dan penggunaan toilet komunal- Giardia Lamblia dan Cryptosporidium

Pencegahan- 5 strategi utama dari WHO:1. Jaga kebersihan: cuci tangan, saat mempersiapkan makanan hindari daerah yang dikelilingi air banjir, jauhkan dari orang dengan gejala gastrointestinal, area dapur dan toilet harus benar-benar dipisahkan, dan hindari memakan makanan mentah2. Pisahkan makanan matang dari yang mentah3. Masak makanan sampai benar-benar matang4. Segera makan makanan yang sudah matang; hindari makanan matang yang telah lebih dari 2 jam berada dalam suhu ruangan, makanan harus tetap dalam keadaan panas (lebih dari 60°C) atau harus dimasukkan dalam lemari pendingin.5. Gunakan air bersih- Gunakan pakaian pelindung- Penting untuk mendeteksi penyakit gastrointestinal sedini mungkin, dan segera tentukan etiologinya untuk mencegah terjadinya wabah paska bencana