Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

download Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

of 66

Transcript of Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    1/66

    MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. H

    DENGAN STROKE HEMORAGIC DI RUANG ICU

    Erfan Syah | Sabtu, 22 Juni 2013 |0 komentar

    MAKALAH

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA

    NY. H DENGAN STROKE HEMORAGIC DI RUANG ICU RSUD

    SARAS HUSADA PURWOREJO

    Disusun oleh :

    ERFANSYAH

    120300036

    NURUL HIDAYAH

    120300058

    SITI SUWARSIH

    120300063

    PRIMA AGUSTIN W

    120300072

    STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA

    PROGRAM STUDY NERS JURUSAN PENDIDIKAN NERS

    2013

    http://erfansyah.blogspot.com/2013/06/makalah-asuhan-keperawatan-pada-ny-h.htmlhttp://erfansyah.blogspot.com/2013/06/makalah-asuhan-keperawatan-pada-ny-h.htmlhttp://erfansyah.blogspot.com/2013/06/makalah-asuhan-keperawatan-pada-ny-h.htmlhttp://erfansyah.blogspot.com/2013/06/makalah-asuhan-keperawatan-pada-ny-h.html#comment-formhttp://erfansyah.blogspot.com/2013/06/makalah-asuhan-keperawatan-pada-ny-h.html#comment-formhttp://erfansyah.blogspot.com/2013/06/makalah-asuhan-keperawatan-pada-ny-h.html#comment-formhttp://erfansyah.blogspot.com/2013/06/makalah-asuhan-keperawatan-pada-ny-h.html#comment-formhttp://erfansyah.blogspot.com/2013/06/makalah-asuhan-keperawatan-pada-ny-h.htmlhttp://erfansyah.blogspot.com/2013/06/makalah-asuhan-keperawatan-pada-ny-h.html
  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    2/66

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah hirrobbil alamin segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam penulis

    panjatkan , karena atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah denganjudul Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. H Dengan Diagnosa Stroke Hemoragic Di

    Ruangan ICU RSUD Saras Husada Purworejo.

    Dalam penulisan makalah ini penulis menemukan kesulitan, Namun berkat bantuan,

    bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah

    ini sesuai dengan waktu yang diberikan. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala

    kerendahan hati izinkanlah saya untuk menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada

    yang terhormat :

    1. Drg. Gustanul Arifin, M.Kes selaku Direktur RSUD Saras Husada Purworejo.

    2. Ibuk Sunarsih S.Kep, Ns Selaku Koordinator Stase Gawat Darurat STIKES Alma Ata

    Yogyakarta

    3. BapakWidodo SA, S.Kep Ns, MM Selaku Pembimbing Ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah

    Saras Husada Purworejo

    4. IbukRuwiyah, S.Kep Ns, Selaku Pembimbing Ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Saras

    Husada Purworejo

    5. Ibuk Nur Faizah, AMK Selaku Pembimbing Ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Saras

    Husada Purworejo

    6. Legino, S.Kep Ns Selaku Pembimbing Ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Saras Husada

    Purworejo

    Penulis menyadari Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat

    mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan Makalah ini.

    Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya profesi

    keperawatan.

    Purworejo, April 2013

    Penulis

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    3/66

    DAFTAR ISI

    Cover.................................................................................................................. 1

    Kata Pengantar.................................................................................................. 2

    Daftar Isi............................................................................................................ 3

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang... 5

    B. Tujuan Penulisan 5

    C. Metode Penulisan... 6

    D. Sistematika Penulisan. 6

    BAB II TINJAUAN TEORITIS

    A. Konsep Dasar Medis

    1. Pengertian .. 7

    2. Etiologi .. 7

    3. Klasifikasi .. 10

    4. Patofisiologi .. 11

    5. Pathway.................................................................................. 13

    6. Manifestasi Klinis . 15

    7. Komplikasi 16

    8. Pemeriksaan Penunjang 16

    9. Penatalaksanaan 17

    B. Konsep Dasar Keperawatan

    1. Pengkajian 17

    2. Diagnosa Keperawatan .20

    3. Intervensi Keperawatan 21

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    4/66

    BAB III TINJAUAN KASUS

    A. Pengkajian . 28

    B. Diagnosa Keperawatan . 41

    C. Intervensi Keperawatan...... 42

    D. Implementasi Keperawatan ...... 45

    BAB IV PEMBAHASAN

    A. Pembahasan ............................................................................ 69

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan. . 72

    B. Saran 72

    Daftar Pustaka................................................................................................ 74

    Lampiran

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    5/66

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Stroke adalah penyebab kematian yang utama.Pola penyebab kematian di rumah sakit

    yang utama dari data Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa

    stroke menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian di RS.Stroke merupakan penyebab

    kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan kanker secara global.

    Stroke merupakan satu masalah kesehatan yang besar dalam kehidupan modern saat ini.

    Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke,

    sekitar 2,5 % atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat. Jumlah

    penderita stroke cenderung terus meningkat setiap tahun, bukan hanya menyerang penduduk usia

    tua, tetapi juga dialami oleh mereka yang berusia muda dan produktif. Stroke dapat menyerang

    setiap usia, namun yang sering terjadi pada usia di atas 40 tahun. Angka kejadian stroke

    meningkat dengan bertambahnya usia, makin tinggi usia seseorang, makin tinggi kemungkinan

    terkena serangan stroke (Yayasan Stroke Indonesia, 2006).

    Angka kejadian stroke memang meningkat seiring bertambahnya usia. Setiap

    penambahan usia 10 tahun sejak usia 35 tahun, risiko stroke meningkat dua kali lipat. Selain

    itu,sekitar 5% orang Indonesia yang berusia diatas 65 tahun pernah mengalami setidaknya satu

    kali stroke. Untuk usia lebih dari 5 tahun, penyebab kematian yang terbanyak adalah stroke, baik

    di perkotaan maupun di perdesaan (Riskesdas, 2007). Prevalensi nasional stroke adalah 0,8%

    (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan gejala). Berdasarkan kasus diatas maka penulis

    tertarik untuk membahas tentang perawatan klien dengan stroke sebagai bahan makalah

    kelompok dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Ny.H Dengan Stroke Hemoragic di

    RuangICURSUD Saras Husada Purworejo.

    B. Tujuan

    1. Tujuan umum

    Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan stroke hemoragic.

    2. Tujuan Khusus

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    6/66

    a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada klien dengan stroke hemoragic

    b. Mahasiswa mampu menganalisa data hasil pengkajian pada klien dengan stroke hemoragic

    c. Mahasiswa mampu melakukan rencana tindakan pada klien dengan stroke hemoragic

    d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawata pada klien dengan stroke hemoragic

    e. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada klien dengan stroke

    hemoragic

    C. Metode Penulisan

    Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan

    penjabaran masalah-masalah yang didapatkan dan menggunakan studi kepustakaan dari literatur

    yang ada, baik di buku, jurnal maupun di internet.

    D. Sistematika Penulisan

    Makalah ini terdiri dari empat bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

    BAB I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode

    penulisan, dan sistematika penulisan.

    BAB II : Tinjauan teoritis terdiri dari : pengertian, anatomi fisiologis, klasifikasi,

    etiologi, patofisiologi dan pathway, manifestasi klinis, penatalaksanaan,

    komplikasi dan pemeriksaan penunjang.

    BAB III : Laporan kasus terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi

    dan evaluasi.

    BAB IV : Pembahasan yang terdiri dari perbandingan jurnal dengan teori dan praktek

    lapangan yang ditemukan.

    BAB V : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIS

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    7/66

    A. Konsep Dasar Medis

    1. Pengertian

    Cedera serebrovaskular atau stroke meliputi awitan tiba-tiba defisit neurologis karena

    insufisiensi suplai darah ke suatu bagian dari otak. Insufisiensi suplai darah disebabkan oleh

    trombus, biasanya sekunder terhadap arterisklerosis, terhadap embolisme berasal dari tempat lain

    dalam tubuh, atau terhadap perdarahan akibat ruptur arteri (aneurisma).

    Menurut WHO. (2007) Stroke adalah disfungsi neurologi akut yang disebabkan oleh

    gangguan aliran darah yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan

    daerah fokal pada otak yang terganggu.

    Stroke terdiri dari 2 jenis yaitu : Stroke adalah sindrom yang awal timbulnya mendadak,

    progresif cepat, berupa deficit neurologis fokal atau global yang langsung 24 jam atau lebih atau

    langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran otak

    non traumatic (Mansjoer 2007).

    Stroke adalah suatu penyakit gangguan fungsi anatomi otak yang terjadi secara tiba-tiba

    dan cepat, disebabkan karena gangguan perdarahan otak. Stroke atau Cerebro Vasculer Accident

    (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian

    otak ( Brunner dan Suddarth, 2008 ).

    2.

    Etiologi

    Beberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan stroke antara lain :

    a. Thrombosis Cerebral.

    Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan

    iskemi jaringan otak yang dapa menimbulkan oedema dan kongesti di sekitarnya.Thrombosis

    biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena

    penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi

    serebral.Tanda dan gejala neurologis seringkali memburuk pada 48 jam sete;ah thrombosis.

    Beberapa keadaandibawah ini dapat menyebabkan thrombosis otak :

    1) Atherosklerosis

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    8/66

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    9/66

    ,sehingga otak akan membengkak, jaringan otak tertekan, sehingga terjadi infark otak, oedema,

    dan mungkin herniasi otak.

    Penyebab perdarahan otak yang paling lazim terjadi :

    1) Aneurisma Berry,biasanya defek kongenital.

    2) Aneurisma fusiformis dari atherosklerosis.

    3) Aneurisma myocotik dari vaskulitis nekrose dan emboli septis.

    4) Malformasi arteriovenous, terjadi hubungan persambungan pembuluh darah arteri, sehingga

    darah arteri langsung masuk vena.

    5) Ruptur arteriol serebral, akibat hipertensi yang menimbulkan penebalan dan degenerasi

    pembuluh darah.

    d. Hypoksia Umum

    1) Hipertensi yang parah.

    2) Cardiac Pulmonary Arrest

    3) Cardiac output turun akibat aritmia

    e. Hipoksia setempat

    1) Spasme arteri serebral , yang disertai perdarahan subarachnoid.

    2) Vasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migrain.

    Faktor Resiko Tambahan

    a. Kadar lemak darah yang tinggi termasuk Kolesterol dan Trigliserida. Meningginya kadar

    kolesterol merupakan factor penting untuk terjadinya arteriosklerosis atau menebalnya dinding

    pembuluh darah yang diikuti penurunan elastisitas pembuluh darah.

    b. Kegemukan atau obesitas

    c. Merokok

    Merokok dapat meningkatkan konsentrasi fibrinogen yang akan mempermudah terjadinya

    penebalan dinding pembuluh darah dan peningkatan kekentalan darah.

    d. Riwayat keluarga dengan stroke

    e. Lanjut usia

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    10/66

    f. Penyakit darah tertentu seperti polisitemia dan leukemia. Polisitemia dapat menghambat

    kelancaran aliran darah ke otak. Sementara leukemia/ kanker darah dapat menyebabkan

    terjadinya pendarahan otak.

    g. Kadar asam urat darah tinggi

    h. Penyakit paru- paru menahun.

    3. Klasifikasi

    Menurut Lumbantobing (2007) kelainan yang terjadi akibat gangguan peredaran darah.

    Stroke dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:

    a. Infark Ischemik (Stroke non Hemoragi). Hal ini terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh

    darah otak. Infark iskemic terbagi menjadi dua yaitu : stroke trombotik, yang disebabkan oleh

    thrombus dan stroke embolik, yang disebabkan oleh embolus.

    Membagi stroke non haemoragi berdasarkan bentuk klinisnya antara lain :

    1) Serangan Iskemia sepintas atau transient ischemic Attack (TIA).

    Pada bentuk ini gejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak akan

    menghilang dalam waktu 24 jam.

    2) Defisit Neurologik Iskemia Sepintas/ Reversible Ischemic Neurologik Defisit (RIND). Gejala

    neurologik timbul 24 jam, tidak lebih dari seminggu.

    3) Stroke Progresif (Progresive Stroke/ Stroke in evolution).

    Gejala makin berkembang ke otak lebih berat.

    4) Completed Stroke

    Kelainan saraf yang sifatnya sudah menetap, tidak berkembang lagi.

    b. Perdarahan (Stroke Hemoragi).

    Pembuluh darah otak yang pecah menyebabkan darah mengalir ke substansi atau ruangan

    subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intracranial yang seharusnya konstan.

    Adanya perubahan komponen intracranial yang tidak dapat dikompensasi tubuh akan

    menimbulkan peningkatan TIK yang bila berlanjut akan menyebabkan herniasi otak sehingga

    timbul kematian. Di samping itu, darah yang mengalir ke substansi otak atau ruang subarachnoid

    dapat menyebabkan edema, spasme pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah tersebut

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    11/66

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    12/66

    1) Pada stroke trombotik, oklusi disebabkan karena adanya penyumbatan lumen pembuluh darah

    otak karena thrombus yang makin lama makin menebal, sehingga aliran darah menjadi tidak

    lancar. Penurunan aliran arah ini menyebabkan iskemik yang akan berlanjut menjadi infark.

    Dalam waktu 72 jam daerah tersebut akan mengalami edema dan lama kelamaan akan terjadi

    nekrosis. Lokasi yang tersering pada stroke trombosis adalah di percabangan arteri carotis besar

    dan arteri vertebra yang berhubungan dengan arteri basiler. Onset stroke trombotik biasanya

    berjalan lambat.

    Sedangkan stroke emboli terjadi karena adanya emboli yang lepas dari bagian tubuh lain sampai

    ke arteri carotis, emboli tersebut terjebak di pembuluh darah otak yang lebih kecil dan biasanya

    pada daerah percabangan lumen yang menyempit, yaitu arteri carotis di bagian tengah atau

    Middle Carotid Artery ( MCA ). Dengan adanya sumbatan oleh emboli akan menyebabkan

    iskemik.

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    13/66

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    14/66

    5. Pathway

    Hipertensi DM

    Penimbunan lemak/ Kolesterol dalam darah

    Penyempitan Pembuluh Darah Trombus

    Tekanan kapiler naik

    Volume interstisial meningkat

    Pembuluh darah kaku dan pecah

    EDEMA

    Kelebihan Volume cairan STROKE HAEMORHAGIC

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    15/66

    STROKE HAEMORHAGIC

    Pecahnya pembuluh darah otak Perdarahan Intrakranial

    Kerusakan neuromuskuler CBF ( aliran darah ke otak ) Perembesanke parenkim otak Penekanan kortek cerebri

    Ggn transmisi input Glukosa darah dalam Suplay O2 ke otak Pergeseran

    / penekanan gangguan N. Cranialis

    UMN/ LMN otak jaringan

    otak

    Paralisis Tingkat kesadaran PH, PO2, PCO2Gggn N V, VII, IX, XII

    PTIK Ggn perfusi jaringan cerebral

    Kelemahan pergerakan sendi PSP Hipoksia jaringan CES

    Fungsi mengunyah, menelan,

    sensasi kecapdan pergerakan lidah

    Kontraktur sirkulasi ke otak RR Sekresi

    ADH Intake nutrisi per oral

    Gangguan mobilisasi Ggn pola nafas Perpindahan CES CSS Ggn keb nutrisi peroral

    Ggn Komunikasi verbal Ggn eliminasi BAK

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    16/66

    Perbedaan antara infark dan perdarahan otak sebagai berikut :

    Gejala(anamnesa) Infark

    Permulaan

    Waktu

    Peringatan

    Nyeri Kepala

    Kejang

    Kesadaran menurun

    Sub akut

    Bangun pagi

    + 50% TIA

    -

    -

    Kadang sedikit

    Gejala Objektif

    Koma

    Kaku kuduk

    Kernig

    pupil edema

    Perdarahan Retina

    Pemeriksaan Laboratorium

    Darah pada LP

    X foto SkedelAngiografi

    CT Scan.

    Infark

    +/-

    -

    -

    -

    -

    -+

    Oklusi, stenosis

    Densitas berkurang

    Perbedaan perdarahan Intra Serebral (PIS) dan Perdarahan Sub Arachnoid (PSA)

    Gejala PIS PSA

    Timbulnya

    Nyeri Kepala

    Kesadaran

    Dalam 1 jam

    Hebat

    Menurun

    1-2 menit

    Sangat hebat

    Menurun sementara

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    17/66

    Kejang

    Tanda rangsangan

    Meningeal.

    Hemiparese

    Gangguan saraf otak

    Umum

    +/-

    ++

    +

    Sering fokal

    +++

    +/-

    +++

    Jika dilihat bagian hemisfer yang terkena tanda dan gejala dapat berupa:

    1. Stroke hemisfer Kanan

    a. Hemiparese sebelah kiri tubuh.

    c. Penilaian buruk

    d. Mempunyai kerentanan terhadap sisi kolateral sehingga kemungkinan terjatuh ke sisi yang

    berlawanan tersebut.

    2. Stroke yang Hemifer kiri

    Mengalami hemiparese kanan Disfagia global

    Perilaku lambat dan sangat hati-hati Afasia

    Kelainan bidang pandang sebelah kanan. Mudah frustasi

    6. Manifestasi Klinis

    Stroke ini menyebabkan berbagai defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi(pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat, dan jumlah

    aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori)

    a. Kehilangan motorik : hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi) karena lesi pada sesi otak yang

    berlawanan, hemiparesis atau kelemahan salah satu sisi tubuh.

    b. Kehilangan komunikasi : disartria (kesulitan bicara), disfasia atau afasia (bicara defektif atau

    kehilangan bicara), apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang dipelajari

    sebelumnya)

    c. Gangguan persepsi: disfungsi persepsi visual, gangguan hubungan visual-spasial, kehilangan

    sensori

    d. Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologis

    e. Disfungsi kandung kemih

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    18/66

    Gejala - gejala CVA muncul akibat daerah tertentu tidak berfungsi yang disebabkan oleh

    terganggunya aliran darah ke tempat tersebut. Gejala itu muncul bervariasi, bergantung bagian

    otak yang terganggu. Gejala-gejala itu antara lain bersifat:

    a. Sementara

    Timbul hanya sebentar selama beberapa menit sampai beberapa jam dan hilang sendiri dengan

    atau tanpa pengobatan. Hal ini disebut Transient ischemic attack (TIA). Serangan bisa muncul

    lagi dalam wujud sama, memperberat atau malah menetap.

    b. Sementara,namun lebih dari 24 jam

    Gejala timbul lebih dari 24 jam dan ini dissebut reversible ischemic neurologic defisit (RIND)

    c. Gejala makin lama makin berat (progresif). Hal ini desebabkan gangguan aliran darah makin

    lama makin berat yang disebut progressing stroke atau stroke inevolution.

    d. Sudah menetap/permanent.

    7. Komplikasi

    Komplikasi utama pada stroke yaitu :

    a. Hipoksia Serebral

    b. Penurunan darah serebral dan Luasnya area cedera

    8.

    Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosa stroke antara

    lain adalah:

    a. Angiografi

    Arteriografi dilakukan untuk memperlihatkan penyebab dan letak gangguan. Suatu kateter

    dimasukkan dengan tuntunan fluoroskopi dari arteria femoralis di daerah inguinal menuju

    arterial, yang sesuai kemudian zat warna disuntikkan.

    b. CT-Scan

    CT-scan dapat menunjukkan adanya hematoma, infark dan perdarahan.

    c. EEG (Elektro Encephalogram)

    Dapat menunjukkan lokasi perdarahan, gelombang delta lebih lambat di daerah yang mengalami

    gangguan.

    d. Pungsi Lumbal

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    19/66

    Menunjukan adanya tekanan normal, tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah

    menunjukan adanya perdarahan.

    e. MRI: Menunjukan daerah yang mengalami infark, hemoragik.

    f. Ultrasonografi Dopler : Mengidentifikasi penyakit arteriovena

    g. Sinar X Tengkorak : Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal (Doenges E,

    Marilynn,2000 hal 292).

    9. Penatalaksanaan

    Untuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor-faktor kritis sebagai berikut

    a. Berusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan :

    1) Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendiryang sering,

    oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu pernafasan.

    2) Mengontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk usaha memperbaiki hipotensi

    dan hipertensi.

    3) Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung.

    4) Merawat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai kateter.

    5) Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat mungkin pasien harus

    dirubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif.

    B. Konsep Dasar Keperawatan

    1. Pengkajian

    a. Pengkajian Primer

    - Airway

    Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat kelemahan reflek

    batuk

    - Breathing

    Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya pernapasan yang sulit dan / atau

    tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasi

    - Circulation

    TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut, takikardi, bunyi jantungnormal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap

    lanjut

    b. Pengkajian Sekunder

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    20/66

    1) Aktivitas dan istirahat

    Data Subyektif:

    - kesulitan dalam beraktivitas ; kelemahan, kehilangan sensasi atau paralysis.

    - mudah lelah, kesulitan istirahat ( nyeri atau kejang otot )

    Data obyektif:

    - Perubahan tingkat kesadaran

    - Perubahan tonus otot ( flaksid atau spastic), paraliysis ( hemiplegia ) ,kelemahan umum.

    - gangguan penglihatan

    2) Sirkulasi

    Data Subyektif:

    - Riwayat penyakit jantung ( penyakit katup jantung, disritmia, gagal jantung , endokarditis

    bacterial ), polisitemia.

    Data obyektif:

    - Hipertensi arterial

    - Disritmia, perubahan EKG

    - Pulsasi : kemungkinan bervariasi

    - Denyut karotis, femoral dan arteri iliaka atau aorta abdominal

    3) Integritas ego

    Data Subyektif:

    - Perasaan tidak berdaya, hilang harapan

    Data obyektif:

    - Emosi yang labil dan marah yang tidak tepat, kesediahan , kegembiraan

    - kesulitan berekspresi diri

    4) Eliminasi

    Data Subyektif:

    - Inkontinensia, anuria

    - distensi abdomen ( kandung kemih sangat penuh ), tidak adanya suara usus( ileus paralitik )

    5) Makan/ minum

    Data Subyektif:

    - Nafsu makan hilang

    - Nausea / vomitus menandakan adanya PTIK

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    21/66

    - Kehilangan sensasi lidah , pipi , tenggorokan, disfagia

    - Riwayat DM, Peningkatan lemak dalam darah

    Data obyektif:

    - Problem dalam mengunyah ( menurunnya reflek palatum dan faring )

    - Obesitas ( factor resiko )

    6) Sensori neural

    Data Subyektif:

    - Pusing / syncope ( sebelum CVA / sementara selama TIA )

    - nyeri kepala : pada perdarahan intra serebral atau perdarahan sub arachnoid.

    - Kelemahan, kesemutan/kebas, sisi yang terkena terlihat seperti lumpuh/mati

    - Penglihatan berkurang

    - Sentuhan : kehilangan sensor pada sisi kolateral pada ekstremitas dan pada muka ipsilateral (

    sisi yang sama )

    - Gangguan rasa pengecapan dan penciuman

    Data obyektif:

    - Status mental ; koma biasanya menandai stadium perdarahan , gangguan tingkah laku (seperti:

    letergi, apatis, menyerang) dan gangguan fungsi kognitif

    - Ekstremitas : kelemahan / paraliysis ( kontralateral pada semua jenis stroke, genggaman tangan

    tidak imbang, berkurangnya reflek tendon dalam ( kontralateral )

    - Wajah: paralisis / parese ( ipsilateral )

    - Afasia ( kerusakan atau kehilangan fungsi bahasa, kemungkinan ekspresif/ kesulitan berkata

    kata, reseptif / kesulitan berkata kata komprehensif, global / kombinasi dari keduanya.

    - Kehilangan kemampuan mengenal atau melihat, pendengaran, stimuli taktil

    - Apraksia : kehilangan kemampuan menggunakan motorik

    - Reaksi dan ukuran pupil : tidak sama dilatasi dan tak bereaksi pada sisi ipsi lateral

    7) Nyeri / kenyamanan

    Data Subyektif:

    - Sakit kepala yang bervariasi intensitasnya

    Data obyektif:

    - Tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan otot / fasial

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    22/66

    2. Diagnosa Keperawatan

    a. Ketidakefektifan pembersihan jalan napas berhubungan dengan akumulasi skret sekunder

    adanya kelemahan neuromuskuler.

    b. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengangangguan aliran arteri atau vena

    c. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit: kurang dari yang dibutuhkan berhubungan dengan

    intake yang tidak adequate.

    d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kesulitan menelan

    dan mengunyah

    e. Intoleransi aktifvitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplay oksigen dengan

    kebutuhan

    f. Gangguan komunikasi verbal berhubungn dengan gangguan pada N. Fasialis

    g. Defisit perawatan diri berhubungan dengan intoleransi aktivitas

    N

    O

    Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

    NO

    1 Bersihan Jalan Nafas tidak efektifberhubungan dengan:

    Infeksi, disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkus,

    alergi jalan nafas, asma, trauma

    Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan,

    banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus,

    adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.

    DS:

    Dispneu

    NOC:

    Respiratory status : Ventilation

    Respiratory status : Airway patency

    Aspiration Control

    Setelah dilakukan tindakan keperaw

    menunjukkan keefektifan jalan naf

    hasil :

    Mendemonstrasikan batuk efektif

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    23/66

    DO:

    Penurunan suara nafas

    Orthopneu

    Cyanosis

    Kelainan suara nafas (rales, wheezing)

    Kesulitan berbicara

    Batuk, tidak efekotif atau tidak ada

    Produksi sputum

    Gelisah

    Perubahan frekuensi dan irama nafas

    tidak ada sianosis dan dyspneu (

    bernafas dengan mudah, tidak ada

    Menunjukkan jalan nafas yang pat

    irama nafas, frekuensi pernafasan d

    suara nafas abnormal)

    Mampu mengidentifikasikan dan m

    Saturasi O2 dalam batas normal

    Foto thorak dalam batas normal

    2 Perfusi jaringan cerebral tidak efektifb/d gangguan afinitasHb oksigen, penurunan konsentrasi Hb, Hipervolemia,

    Hipoventilasi, gangguan transport O2, gangguan aliran arteri

    dan vena

    DO

    Gangguan status mental

    Perubahan perilaku

    Perubahan respon motorik

    Perubahan reaksi pupil

    Kesulitan menelan

    Kelemahan atau paralisis ekstrermitas

    Abnormalitas bicara

    NOC :Circulation status

    Neurologic status

    Tissue Prefusion : cerebral

    Setelah dilakukan asuhan selama

    jaringan cerebral teratasi dengan k

    Tekanan systole dan diastole dalam

    Tidak ada ortostatikhipertensi

    Komunikasi jelas

    Menunjukkan konsentrasi dan orien

    Pupil seimbang dan reaktif

    Bebas dari aktivitas kejang

    Tidak mengalami nyeri kepala

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    24/66

    3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

    Berhubungan dengan :

    Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi

    oleh karena faktor biologis, psikologis atau ekonomi.

    DS:

    Nyeri abdomen

    Muntah

    Kejang perut

    Rasa penuh tiba-tiba setelah makan

    DO:

    Diare

    Rontok rambut yang berlebih

    Kurang nafsu makan

    Bising usus berlebih

    Konjungtiva pucat

    Denyut nadi lemah

    NOC:

    Nutritional status: Adequacy of nu

    Nutritional Status : food and Fluid

    Weight Control

    Setelah dilakukan tindakan keperaw

    teratasi dengan indikator:

    Albumin serum

    Pre albumin serum

    Hematokrit

    Hemoglobin

    Total iron binding capacity

    Jumlah limfosit

    4 Intoleransi aktivitas

    Berhubungan dengan :

    Tirah Baring atau imobilisasi

    Kelemahan menyeluruh

    Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan

    Gaya hidup yang dipertahankan.

    DS:

    Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan.

    NOC :

    Self Care : ADLs

    Toleransi aktivitas

    Konservasi eneergi

    Setelah dilakukan tindakan keperaw

    bertoleransi terhadap aktivitas den

    Berpartisipasi dalam aktivitas fi

    tekanan darah, nadi dan RR

    Mampu melakukan aktivitas sehari

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    25/66

    Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas.

    DO :

    Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap

    aktifitas

    Perubahan ECG : aritmia, iskemia

    Keseimbangan aktivitas dan istiraha

    5 Defisit perawatan diri

    Berhubungan dengan : penurunan atau kurangnya motivasi,

    hambatan lingkungan, kerusakan muskuloskeletal, kerusakanneuromuskular, nyeri, kerusakan persepsi/ kognitif, kecemasan,

    kelemahan dan kelelahan.

    DO :

    ketidakmampuan untuk mandi, ketidakmampuan untuk

    berpakaian, ketidakmampuan untuk makan, ketidakmampuan

    untuk toileting

    NOC :

    Self care : Activity of Daily Living

    Setelah dilakukan tindakan keperawperawatan diri teratas dengan krite

    Klien terbebas dari bau badan

    Menyatakan kenyamanan terhadap

    ADLs

    Dapat melakukan ADLS dengan ba

    BAB III

    TINJAUAN KASUS

    A. Identitas Pasien

    Nama : Ny. H

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    26/66

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Umur : 60 Tahun

    Alamat : Jl. KH A. Dahlan no 76 Purworejo

    Status Perkawinan : Belum Kawin

    Agama : Protestan

    Pendidikan : -

    Pekerjaan : Tidak Bekerja

    Diagnosa medis : Stoke Hemoragik

    Tgl Masuk RS : 23 Mei 2013

    Tgl Masuk ICU : 30 Mei 2013

    Tanggal Pengkajian : 30 Mei 2013

    No. RM : 190405

    B. Keluhan Utama

    Penurunan Kesadran, tingkat kesadaran Sopor, GCS: E=2 M=2 V= 2

    C. Riwayat Penyakit

    Keluarga pasien mengatakan 8 hari yang lalu tiba tiba pasien tidak bisa bangun dan tidak bisa

    berbicara.Kemudian keluarga langsung membawa pasien ke rumah sakit, 7 hari pasien di rawat

    di bangsal tetapi tidak ada kemajuan sehingga di pindah ke ICU.

    D. Riwayat Penyakit Dahulu

    Menurut keluarga 7 bulan yang lalu pasien pernah dirawat dirumah sakit ketika dilakukan

    pembedahan pada kaki kanannya akibat luka yang ditimbulkan oleh penyakit Diabetes Melitus

    yang diderita Pasien.

    E. Riwayat Penyakit Keluarga

    Menurut keluarga pasien, dalam keluarga tidak ada yang menderita stroke, akan tetapi

    keponakan pasien menyebutkan bahwa ayah dari pasien menderita DM semasa hidupnya.

    F. Genogram

    X

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    27/66

    X

    X

    X

    X

    X

    X

    XXX

    X

    XX

    X

    XX

    XX

    X

    Keterangan:

    : Laki-laki

    : Perempuan

    : Pasien: Dalam satu rumah

    X : Meninggal

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    28/66

    Kedua orang tua pasien telah meninggal, pasien hidup sendiri, dia dirumah bersama seorang

    yang mengurusinya. Sedangkan orang orang terdekat adalah, keponakannya,akan tetapi mereka

    sudah berkeluarga dan tinggal di luar kota untuk mengurus usahanya.

    G. Primary Suvey

    1. Airway

    Tidak ada sumbatan jalan nafas berupa cairan, sputum atau benda asing.

    2. Breathing

    Respiratory rate : 24

    SPO2 : 99%

    Suara nafas : vesikuler

    Irama nafas regular, tidak terdapat batuk, tidak ada retraksi dinding dada, tidak menggunakan

    pernafasan cuping hidung.

    3. Circulation

    Suhu : 37,1 C

    TD : 201/133 mmHg

    MAP : 137

    HR : 64 x/menit

    Turgor kulit : Buruk

    Mata : Tidak cekung

    Capilary refill :< 2 detik

    Tidak sianosis, anemis, akral hangat, tidak ada muntah

    4. Disability

    Tingkat kesadaran : Sopor

    GCS: E=2 M=2 V=2

    Pupil :Isokor

    5. Eksposure

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    29/66

    Terdapat luka lecet pada paha kanan, tangan kanan dan kiri serta terdapat luka bekas

    debridement 7 bulan yang lalu pada kaki kanannya.

    6. Fluid

    Klien terpasang kateter no. 16 dengan jumlah urine 300 cc berwarna kuning jernih

    7. Gastric

    Klien terpasang NGT, cairan residu berwarna kuning.

    H. Pemeriksaan Fisik

    Keadaan Umum : Klien tampak lemah

    Tingkat Kesadaran : Sopor

    GCS : E=2 M=2 V=2

    BB/TB : 95 Kg/ 157 cm

    1. Kepala

    Inspeksi : Bentuk kepala bulat, tidak ada lesi dikepala, rambur berwarna

    putih, lurus, distribusi merata.

    Palpasi : Tidak terdapat oedema

    2. Mata

    Inspeksi : Kedua mata klien simetris, konjungtiva tidak anemis, pupil

    isokor, diameter kanan kiri 2mm/2mm, reaksi cahaya +/+.

    3. Telinga

    Inspeksi : Kedua telinga simetris lengkap dan terdapat kedua lubang telinga,

    tidak ada lesi, terdapat serumen, tidak terdapat pengeluaran darah atau cairan.

    4. Hidung

    Inspeksi : Posisi septum nasal simetris, tidak terdapat pernafasan cuping

    hidung, tidak terdapat pengeluarean lender atau darah, terpasangoksigen 3 liter permenit dengan

    nasal kanul dan terpasang NGT pada salah satu lubang hidung.

    5. Mulut dan tenggorokan

    Inspeksi : Mukosa bibir lembab, gigi klien tidak lengkap, mulut kotor.

    6. Leher

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    30/66

    Inspeksi : Leher Simetris, tidak terdapat jejas di leher

    Palpasi : Tidak terdapat pembengkakan, tidak terdapat pembesaran kelenjaran

    limfe, dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

    7. Thorak

    Inspeksi : Thoraks simetris, klien tidak menggunakan otot bantu nafas dan

    tidak terdapat retraksi dinding dada,Respiratory Rate24x/menit.

    Palpasi : Gerakan paru saat inspirasi dan ekapirasi sama, tidak terdapat

    massa, tidak terdapat fraktur pada daerah thorak,

    Perkusi : Perkusi paru resonan

    Auskultasi : Tidak terdapat suara tambahan, bunyi nafas vesikuler

    8. Jantung

    Inspeksi : Tidak terdapat palpitasi, ictus cordis tidak terlihat.

    Palpasi : Heart Rate 64 x/menit, capillary refill selama 2 detik

    Perkusi : Perkusi jantung terdengar pekak.

    Auskultasi : Tekanan darah 201/133 mmHg mmHg, bunyi jantung S1 dan S2

    dengan irama reguler, tidak terdapat bunyi jantung tambahan murmur, gallop.

    9. Payudara

    Inspeksi : Payudara simetris, letak putting susu tepat di tengah aerola,

    Palpasi : Tidak terdapat benjolan di sekitar payudara.

    10. Abdomen

    Inspeksi : Perut Nampak besar ( banyak penumpukan lemak), kulit elastis,

    tidak terdapat lesi atau massa

    Palpasi : Tidak terdapat Asites

    Perkusi : Timpani

    Auskultasi : Bising usus 8x/menit,

    11. Genetalia dan perineal

    Inspeksi : Terpasang selang kateter denga urin kuning jernih

    12. Ekstermitas

    Inspeksi :

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    31/66

    Pada Ekstermitas atas kanan : Terdapat pembengkakan dan terpasang IVFD

    Pada ekstermitas Atas Kiri : Nampak sedikit bengkak

    ah : terdapat luka bekas debridement ulkus DM, bagian paha terdapat penggelapan warna kulit

    akibat bedtres yang lama. Terdapat udema

    : terdapat penggelapan warna kulit akibat bedtres yang lama. Terdapat udema

    I. Pengkajian Pola system

    1. Pola persepsi dan Managemen Terhadap Kesehatan

    Klien saat ini di rawat di ruang ICU, klien mengalami penurunan kesadaran dan tampak

    lemah.Keluarga berharap klien cepat sembuh dan bisa kembali kerumah.

    2. Pola Nutrisi dan metabolic (Diit Dan Pemasukan Makanan)

    Keluarga klien mengatakan saat dirumah,klien biasa makan 2x/hari dengan nasi, lauk pauk dan

    sayuran, pada pagi hari klien makan roti atau kue dan minum teh.Klien minum 5-6 gelas perhari.

    Saat dirumah sakit,klien terpasang NGT, klien makan makanan yang disediakan rumah sakit

    yaitu peptisol/ diabetasol

    3. Pola Eliminasi

    Sebelum sakit, keluarga klien mengatakan bahwa klien biasa BAB 1 kali sehari atau 2 hari

    sekali. Saat di rumah sakit, klien BAB 1x.Klien terpasang kateter dengan urine berwarna kuning

    jernih.

    4. Pola Aktivitas

    Keluarga klien mengatakan, sebelum masuk rumahsakitklien beraktivitas minimal, klien tidak

    dapat berjalan karena mengalami kelemahan pada tangan dan kaki sebelah kanan.Aktivitas klien

    sehari-hari dibantu oleh keluarga klien.Selama dirawat di rumah sakit untuk memenuhi activity

    daily livingdibantu oleh perawat dan keluarga.

    5. Pola Istirahat : Tidur

    Sebelum sakit keluarga klien mengatakan bahwa klien biasa tidur pukul 21.00 - 05.00.Klien

    biasa tidur siang.

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    32/66

    6. Pola Peran Hubungan

    Keluarga klien mengatakan, klien mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga,

    7. Pola seksual dan reproduksi

    Keluarga klien mengatakan klien tidak memiliki keluhan di organ reproduksinya.Pasien belum

    pernah memiliki suami maupun anak.

    8. Pola koping dan toleransi terhadap stress

    Keluarga klien mengatakan klien dapat menerima keadaannya yang sekarang, dan dapat

    mengontrol emosinya.

    9. Pola nilai kepercayaan

    Keluarga klien mengatakan agama yang dianut keluarga dan klien adalah protestan. Sewaktu

    masih sehat pasien rajin melaksanakan ibadah di gereja.

    J. DATA PENUNJANG

    1. Pemeriksaan Laboratorium

    23 Mei 2013

    Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal

    Glukosa sewaktu 138 mg/dl 70-140

    Urea 17 mg/dl 10-50

    Kreatinin 1,08 mg/dl 0,5-1,2

    Cholesterol 293 mg/dl 50-250

    HDL Cholesterol 58 mg/dl 0-55

    LDL Cholesterol 395 mg/dl 0-150

    Trigliserida 129 mg/dl 0-150

    SGOT 19 u/L 0-37

    SGPT 10 u/L 0-42

    Asam urat 5,0 mg/dl 3,4-7

    K 3,3 mmol/L 3,4-5,4

    Na 145 mmol/L 135-155

    Cl 113 mmol/L 95-108

    HbsAg - Negatif

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    33/66

    Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal

    WBC 7,36 10 /UL 4,8-10,8

    RBC 4,47 10UL P : 4,76,1

    W : 4,2-5,4

    HGB 12,0 gr/dl P : 14-18 gr/dl

    W : 12-16 gr/dl

    HCT 7,0 % P : 42-52 %

    W : 37-47%

    PLT 356 10 /UL 150-400

    Pemeriksaan Urinalisa 23 Mei 2013

    Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

    Warna Kuning Kuning Muda-Kuning

    Kejernihan Jernih Jernih

    Berat Jenis 1017 1015-1030

    pH 5,5 4,0-7,8

    Leukosit 2+ -

    Nitrit - -

    Protein 3+ -

    Glukosa - -

    Keton - -

    Urobilinogen - -

    Eritrosit 3+ -

    Sedimen

    Sel epitelLeukosit

    Eritrosit

    Kristal

    Silinder

    110-15

    15-25

    -

    10-5/LPB

    0-2/LPB

    -

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    34/66

    Hyalin

    Granula

    +

    +

    -

    -

    2. Hasil CT SCAN 31 Mei 2013

    Tampak Lesi hyperdens intraventrikell lateral bilateral terutama dextra dengan HU 44-55.

    Ventrikel lateral dan ventrikel III relative melebar sinetris. Tak tampak devisiasi Struktur

    mediana

    Kesan : Intraventrikuler Haemorhage

    3. Hasil EKG Tanggal 31 Mei 2013

    Sinus Rhytme

    4. Terapi obat

    Nama obat Komposisi

    Ceftriaxon ceftriaxone sodium setara dengan ceftriaxone 1,0 g

    Aminophilin Tiap tablet mengandung aminofilin 200 mg

    Sanmol Paracetamol

    Brainact Citicolin

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    35/66

    Lapibal Mecobalamin

    Herbrezzer Diltiazem Hcl

    Futrolit Per 500 mlNaCl 1.812 g, KCL 0.671 g, CaCldihidrat

    hexahidrat 2.586 g, Na asetat trihidrat 0.305 g, sorbitol 2

    injeksi 500 g.

    Osmolarity: 475-575 mOsm/L.

    Ceftriaxone ceftriaxone sodium setara dengan ceftriaxone 1,0 g

    Aminophilin Tiap tablet mengandung aminofilin 200 mg

    Sanmol Paracetamol

    Brainact Citicolin

    Lapibal Mecobalamin

    Herbrezzer Diltiazem Hcl

    Futrolit Per 500 mlNaCl 1.812 g, KCL 0.671 g, CaCldihidrat

    hexahidrat 2.586 g, Na asetat trihidrat 0.305 g, sorbitol 2

    injeksi 500 g.

    Osmolarity: 475-575 mOsm/L.

    Ceftriaxone ceftriaxone sodium setara dengan ceftriaxone 1,0 g

    Aminophilin Tiap tablet mengandung aminofilin 200 mg

    Kalnex Tiap ml S injeksi (10 w/v %) mengandung Tranexamic acid

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    36/66

    Brainact Citicolin

    Lapibal Mecobalamin

    Herbrezzer Diltiazem Hcl

    5. Pathway Kasus

    Hipertensi

    Penimbunan lemak/kolesterol yang meningkat

    dalam darah

    Lemak nekrotik dan berdegenerasi

    Infiltrasi limfosit (trombus)

    Pembuluh darah menjadi kaku

    Pembuluh darah pecah

    Stroke hemoragic

    Kelebihan Volume Cairan

    Proses metabolisme dalam otak terganggu Penurunan suplay darah & O2ke otakKetidakefektifan perfusi jaringan serebral

    Peningkatan TIK

    Arteri vertebra basilasris Penurunan fungsi N. IX dan X

    Disfungsi N XI Proses menelan tidak efektif

    (Assesorius)

    Refluks DisfagiaKelemahan Anggota

    Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    37/66

    Gerak

    Kerusakan

    Mobilitas Fisik

    Defisit

    Perawatan Diri

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    38/66

    K. Analisa Data

    Analisa data Etiologi Masalah

    Data Subyektif : -

    Data Obyektif :

    Tingkat kesadaran : sopor

    GCS

    E : 2 V:2 M :2

    Klien mengalami kelemahan pada

    anggota gerak sebelah kanan

    Klien tampak lemah

    Klien memiliki riwayat stroke sekitar 1

    tahun yang lalu.

    Pupil isokor, diameter kanan/kiri

    2mm/2mm, reaksi cahaya +/+.

    Gangguan aliran

    arteri atau vena

    Ketidakefektifan

    perfusi jaringan

    serebral

    Data Subyektif : -

    Data Obyektif :

    Klien mengalami kelemahan pada

    ekstrimitas sebelah kananKlien tidak mampu melakukan perawatan

    diri mandi/hygiene, berpakaian/berhias,

    makan dan eliminasi karena mengalami

    penurunan kesadaran

    Kelemahan Defisit Perawatan

    Diri Total

    Data Subyektif : -

    Data Obyektif :

    Klien tampak lemah

    Klien mengalami kelemahan pada

    anggota gerak sebelah kanan

    Klien mengalami penurunan kesadaran

    Tingkat kesadaran : sopor

    Vital Sign:

    Kontraktur atau

    kaku sendi

    Hambatan mobilitas

    Fisik

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    39/66

    TD : 201/133 mmHg

    MAP : 137

    HR : 64 x/menit

    RR : 24 x/menit

    SPO2 : 99%

    Data Subyektif :

    Keluarga mengatakan Selama di Rumah

    sakit selama 8 hari sebelum masuk ICU

    pasien minum susu dari rumah sakit

    melalui NGT

    Data Obyektif :

    Klien mengalami penurunan kesadaran

    Tingkat kesadaran : Sopor

    Membran mukosa kering

    Konjungtiva pucat

    Terpasang NGT dengan residu berwarna

    kuning

    Bising usus 8 x/menit

    Klien mengalami kelemahan ototLLA : 35 cm

    Interprestasi LILA 122 (Obesitas)

    Edema pada Ekstermitas atas dan

    ekstermitas bawah

    Turgor kulit buruk

    WBC 7,36

    RBC 4,47

    HGB 12,0

    HCT 7,0

    PLT 356

    Penyakit kronis

    (Stroke)

    Ketidakseimbangan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    40/66

    DS=-

    Data Obyektif

    Klien mengalami edema pada ekstermitas

    atas dan bawah

    TD : 201/133 mmHg

    HR : 64 x/menit

    Turgor kulit : Buruk

    Balance cairan 24 jam tanggal 31 mei

    Balance cairan = Intake cairanOutputCairam

    1200 cc1650 cc= + 450 cc

    Gangguan

    mekanisme regulasi

    Kelebihan volume

    cairan

    L. Diagnosa keperawatan

    1. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral b/dgangguan aliran arteri atau vena

    2. Kelebihan Volume cairan b.d Gangguan mekanisme regulasi

    3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penyakit kronis (Stroke)

    4. Defisit perawatan diri total b/d kelemahan

    5. Hambatan mobilitas fisik b/d kaku sendi atau kontraktur

    M. Nur sing Care Plan

    No Diagnosa

    KeperawatanNOC NIC

    1 Ketidakefektifan

    perfusi jaringan

    cerebral

    berhubungan

    dengan gangguanaliran arteri atau

    vena

    NOC :

    Circulation status

    Setelah dilakukan asuhan

    keperawatan selama 3x24 jam

    diharapkan ketidakefektifanperfusi jaringan cerebral teratasi

    dengan kriteria hasil:

    Tekanan systole dan diastole

    dalam rentang normal

    NIC :Monitor TTV

    Monitor GCS, ukuran pupil,

    ketajaman, kesimetrisan dan

    reaksi

    Monitor adanya diplopia,

    pandangan kabur, nyeri kepala

    Monitor level kebingungan dan

    orientasi

    Monitor tonus otot pergerakan

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    41/66

    TD : Sistole : 120-140 mmHg

    Diastole : 7090 mmHg

    HR : 60100 x /menit

    RR : 15-22 x/menit

    S : 3637,5C

    Pupil seimbang dan reaktif.

    Diameter kanan/kiri

    2/2, reaksi +/+

    Bebas dari aktivitas kejang

    Tingkat kesadaran samnolen

    Pertahankan pemberian O2

    Catat perubahan pasien dalam

    merespon stimulus

    Monitor status cairan

    Kolaborasi pemberian obat

    neuroprotektif

    2 Kelebihan Volume

    cairan b.d gangguan

    mekanisme regulasi

    Setelah dilakukan asuhan

    keperawatan selama 3x 24 jam

    maka volume cairan seimbang

    dengan indikator:

    volume cairan stabil dengan

    keseimbangan masukan

    danpengeluaranbunyi nafas bersih/jelas

    tanda vital dalam rentang yang

    dapat diterima, berat badan stabil

    tidak ada edema

    Pantau pengeluaran urine, catat

    jumlah dan warna saat dimana

    diuresis terjadi.Rasional: Pengeluaran urine

    mungkin sedikit dan pekat

    karena penurunan perfusiginjal. Posisi terlentang

    membantu diuresis sehingga

    pengeluaran urine dapat

    ditingkatkan selama tirahbaring.

    Pantau/hitung keseimbangan

    pemasukan dan pengeluaranselama 24 jam

    Rasional: Terapi diuretic dapat

    disebabkan oleh kehilangancairan tibatiba/berlebihan

    (hipovolemia) meskipun

    edema/asites masih ada.

    Pertahakan duduk atau tirahbaring dengan posisi

    semifowler selama fase akut.

    Rasional: Posisi tersebut

    meningkatkan filtrasi ginjal danmenurunkan produksi ADH

    sehingga meningkatkan

    diuresis.Pantau TD dan CVP (bila ada)

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    42/66

    Rasional: Hipertensi dan

    peningkatan CVP menunjukkankelebihan cairan dan dapat

    menunjukkan terjadinya

    peningkatan kongesti paru,

    gagal jantung.Kaji bisisng usus. Catat

    keluhan anoreksia, mual,distensi abdomen dan

    konstipasi.

    Rasional: Kongesti visceral

    (terjadi pada GJK lanjut) dapatmengganggu fungsi

    gaster/intestinal.

    Pemberian obat sesuai indikasi

    (kolaborasi)

    Konsul dengan ahli diet.Rasional: perlu memberikan

    diet yang dapat diterima klienyang memenuhi kebutuhan

    kalori dalam pembatasan

    natrium.

    3 Ketidakseimbangan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh

    berhubungan

    dengan kesulitan

    menelan dan

    mengunyah

    NOC:

    Nutritional status: Adequacy of

    nutrient

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 3x 24 jam,

    diharapkan nutrisi kurang teratasi

    dengan kriteria hasil :

    Memiliki nilai laboratorium

    dalam batas normal

    Mempertahankan massa tubuh

    dan berat badan dalam batas

    normal 60-64 kg

    Mentoleransi diet yang

    dianjurkan

    Tidak ada muntah

    Kaji adanya alergi makanan

    Kolaborasi dengan ahli gizi

    untuk menentukan jumlah

    kalori dan nutrisi yang

    dibutuhkan pasien

    Monitor adanya penurunan BB

    dan gula darah

    Monitor turgor kulit

    Monitor kekeringan, rambut

    kusam, total protein, Hb dan

    kadar Ht

    Monitor mual dan muntah

    Monitor pucat, kemerahan, dan

    kekeringan jaringan

    konjungtiva

    Monitor intake nutrisi

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    43/66

    Atur posisi semi fowler atau

    fowler tinggi selama makan

    Pertahankan terapi IV line

    4 Defisit perawatn

    diri total

    berhubungan

    dengan intoleransi

    aktivitas

    Self care : Activity of Daily

    Living (ADLs)

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 3 x 24 jam

    diharapkan defisit perawatan diri

    teratas dengan kriteria hasil:

    Klien terbebas dari bau badan

    Dapat melakukan ADLS dengan

    bantuan

    Self Care assistane : ADLs

    onitor kemampuan klien untuk

    perawatan diri yang mandiri.

    onitor kebutuhan klien untuk

    alat-alat bantu untuk kebersihan

    diri, berpakaian, berhias,

    toileting dan makan.

    Sediakan bantuan sampai klien

    mampu secara utuh untuk

    melakukan self-care.

    5 Hambatan mobilitas

    fisik berhubungan

    dengan kaku sendi

    atau kontraktur

    NOC :

    Mobilisasi

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 3x24 jam

    diharapkan klien mobilisasi ditempat tidur dengan Kriteria

    Hasil :

    Berpartisipasi dalam aktivitas fisik

    tanpa disertai peningkatan

    tekanan darah, nadi dan RR

    Keseimbangan aktivitas dan

    istirahat

    NIC :Monitor nutrisi dan sumber

    energi yang adekuat

    Monitor respon kardiovaskuler

    terhadap aktivitas (takikardi,

    disritmia, sesak nafas,

    diaporesis, pucat, perubahan

    hemodinamik)

    Monitor pola tidur dan

    lamanya tidur/istirahat pasien

    Pantau respon oksigen pasien

    terhadap aktivitas keperawatan

    Bantu pasien untuk mengubah

    posisi secara berkalaPertahankan pemberian

    oksigen

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    44/66

    N. Implementasi dan Evaluasi

    Implementasi Hari Pertama Tanggal 30 Mei 2013

    No Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan

    1. Ketidakefektifan perfusi jaringan

    cerebral berhubungan dengan

    gangguan aliran arteri atau vena

    Memonitor TTV ( Perjam, 11.0014.00)

    Memonitor SPO2, ukuran pupil, , kesimetrisan dan reak

    13.45)

    Mencatat perubahan pasien dalam merespon stimulus. (

    13.45)Memonitor status cairan (jam 13.00).

    Memantau tingkat kesadaran pasien. ( 13.45).

    Kolaborasi dalam pemberian

    Oksigenasi ( Nassa Kanul, 3 Lpm).

    Farmakologi : Brainact 500mg, Farbion drip 1ampul 3 m

    Ranitidine 50 mg dan Methylprednisolone 125mg.

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    45/66

    2 Kelebihan volume cairan tubuh b.d

    gangguan mekanisme regulasi

    Monitor balance cairan ( 13.00)

    Monitor TTV (Perjam ( 07.00-14.00)

    3. Ketidakefektifan perfusi jaringan

    cerebral berhubungan dengan

    gangguan aliran arteri atau vena

    Memonitor TTV ( perjam, 14.0021.00).

    Memonitor SPO2, ukuran pupil, , kesimetrisan dan reak

    perjam, 14.0021.00).

    Mencatat perubahan pasien dalam merespon stimulus. (j

    20.00)

    Memonitor status cairan (jam 20.00)

    Memantau tingkat kesadaran pasien.( perjam, 14.002

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    46/66

    4 Kelebihan volume cairan tubuh b.d

    gangguan mekanisme regulasi

    Monitor balance cairan ( 20.00)

    Monitor TTV (Perjam (14.00-21.00)

    5 Hambatan Mobilitas Fisik

    berhubungan dengan kaku sendi atau

    kontraktur

    Memonitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas (t

    disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, pe

    hemodinamik). (perjam, 14.00-21.00).

    Memantau perkembangan motorik pasien. (15.00)

    Memantau respon oksigen pasien terhadap aktivitaskeperawatan. (perjam, 14.00-21.00)

    Mempertahankan pemberian oksigen. (perjam, 14.00-21

    6 Defisit perawatn diri total

    berhubungan dengan intoleransi

    aktivitas

    Memonitor kemampuan klien untuk perawatan diri yang

    ( Jam 14.50)

    Memonitor dan membantu kebutuhan klien untuk alat-a

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    47/66

    untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan

    (15.00)

    Membantu sampai klien mampu secara utuh untuk me

    self-care.(15.00)

    7 Ketidakefektifan perfusi jaringan

    cerebral berhubungan dengan

    gangguan aliran arteri atau vena

    Memonitor TTV ( perjam, 21.0007.00).

    Memonitor SPO2, ukuran pupil, , kesimetrisan dan reak

    tingkat kesadaran pasien( jam 07.00)

    Mencatat perubahan pasien dalam merespon stimulus. (

    Memonitor status cairan (06.00)

    Memantau tingkat kesadaran pasien. (07.00)

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    48/66

    8 Hambatan Mobilitas Fisik

    berhubungan dengan kontraktur.

    Memonitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas (t

    disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, pe

    hemodinamik). (05.00)

    Memantau respon oksigen pasien terhadap aktivitaskeperawatan (05.00)

    Mempertahankan pemberian oksigen. (perjam 21.007

    Memantau kemampuasn pasien mobilisasi di tempat tid(05.0007.00).

    9 Defisit perawatan diri total

    berhubungan dengan intoleransi

    aktivitas

    Memonitor kemampuan klien untuk perawatan d

    mandiri.

    Memonitor dan membantu kebutuhan klien untuk

    bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toile

    makan. ( jam 04.30)

    Membantu sampai klien mampu secara utuh untuk me

    self-care. ( jam 04.50)

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    49/66

    Implementasi hari Kedua tanggal 31 Mei 2013

    No Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan

    1. Ketidakefektifan perfusi jaringan

    cerebral berhubungan dengan

    gangguan aliran arteri atau vena

    Memonitor TTV ( perjam, 08.0007.00).

    Memonitor SPO2, ukuran pupil, , kesimetrisan dan reak

    13.40)

    Mencatat perubahan pasien dalam merespon stimulus. (

    Memonitor status cairan (13..00)

    Memantau tingkat kesadaran pasien. (07.00)

    2 Kelebihan volume cairan tubuh b.d

    gangguan mekanisme regulasi

    Monitor balance cairan ( 13.00)

    Monitor TTV (Perjam ( 07.00-14.00)

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    50/66

    3 Defisit perawatn diri total

    berhubungan dengan intoleransi

    aktivitas

    Melakukan oral hygiene (07.45)

    4.. Ketidakefektifan perfusi jaringan

    cerebral berhubungan dengan

    gangguan aliran arteri atau vena

    Memonitor TTV ( perjam, 14.0021.00).

    Memonitor SPO2, ukuran pupil, , kesimetrisan dan reak

    tingkat kesadaran pasien( jam 20.00)

    Mencatat perubahan pasien dalam merespon stimulus. (

    Memonitor status cairan (20.00)

    Memantau tingkat kesadaran pasien. (20.45)

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    51/66

    5 Kelebihan volume cairan tubuh b.d

    gangguan mekanisme regulasi

    Monitor balance cairan ( 20.00)

    Monitor TTV (Perjam (14.00-21.00)

    6. Hambatan mobilisasi berhubungan

    dengan kontraktur.

    Memonitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas (t

    disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, pe

    hemodinamik) (15.20)

    Memantau respon oksigen pasien terhadap aktivitas

    keperawatan. (15.20).Mempertahankan pemberian oksigen (setiap jam)

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    52/66

    7. Defisit perawatan diri total

    berhubungan dengan intoleransi

    aktivitas

    Memonitor kemampuan klien untuk perawatan d

    mandiri.(jam 14.40)

    Memonitor dan membantu kebutuhan klien untuk

    bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toile

    makan. ( 15.00)

    Membantu sampai klien mampu secara utuh untuk me

    self-care.( 15.00)

    8. Ketidakefektifan perfusi jaringan

    cerebral berhubungan dengan

    gangguan aliran arteri atau vena

    Memonitor TTV ( perjam, 21.0007.00).

    Memonitor SPO2, ukuran pupil, , kesimetrisan dan rea

    tingkat kesadaran pasien( jam 05.10)

    Mencatat perubahan pasien dalam merespon stimulus. (

    Memonitor status cairan (06.00)

    Memantau tingkat kesadaran pasien. (05.45)

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    53/66

    9. Hambatan moibilitas fisik

    berhubungan dengan kaku sendi atau

    kontraktur.

    Memonitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas (t

    disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, pe

    hemodinamik) ( jam 16.50)

    Memantau respon oksigen pasien terhadap

    keperawatan ( jam 18.50)

    Mempertahankan pemberian oksigen ( jam 18.50)

    10. Defisit perawatn diri total

    berhubungan dengan intoleransi

    aktivitas

    Memonitor kemampuan klien untuk perawatan d

    mandiri. (05.00)

    Memonitor dan membantu kebutuhan klien untuk

    bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toile

    makan.(05.05)

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    54/66

    Membantu sampai klien mampu secara utuh untuk me

    self-care.(05.00)

    11. Ketidakseimbangan nutrisi kurang

    dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan penyakit kronis (stroke).

    Memonitor turgor kulit

    Memonitor mual dan muntah

    Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan

    konjungtiva

    Memonitor intake nutrisi

    Mengatur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama m

    Mempertahankan terapi IV line

    Implementasi Hari Ke Tiga Tanggal 1 Juni 2013

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    55/66

    No Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan

    1. Ketidakefektifan perfusi jaringan

    cerebral berhubungan dengan gangguan

    aliran arteri atau vena

    Memonitor TTV(perjam 08.0014.00)

    Memonitor SPO2, ukuran pupil, , kesimetrisan

    dan reaksi (13.45)

    Memonitor tonus otot pergerakan. (10.20)

    Catat perubahan pasien dalam merespon

    stimulus(13.45).

    Memonitor status cairan(13.00)

    Mengkaji adanya perubahan tingkat

    kesadaran(13.45).

    S

    O

    T

    H

    R

    S

    P

    K

    K

    In

    O

    B

    O

    K

    A

    M

    P

    L

    P

    M

    K

    M

    P

    2 Kelebihan volume cairan tubuh b.d

    gangguan mekanisme regulasi

    Monitor balance cairan ( 13.00)

    Monitor TTV (Perjam ( 07.00-14.00)

    S

    O

    In

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    56/66

    U

    TT

    A

    P

    3 Defisit perawatn diri total berhubungan

    dengan intoleransi aktivitas

    Melakukan oral hygiene S

    O

    P

    hy

    P

    A

    M

    P

    L

    B

    4. Hambatan Mobilitas fisik berhubungan

    dengan kaku sendi atau kontraktur.

    Memonitor nutrisi dan sumber energi yang

    adekuat (07.00)

    Melatih mobilisasi di tempat tidur. (07.00)

    Memonitor respon kardiovaskuler terhadap

    aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas,

    diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)

    Memantau respon oksigen pasien terhadap

    aktivitas keperawatan (07.00)

    Mempertahankan pemberian oksigen (07.00)

    S

    O

    V

    P

    L

    K

    K

    O

    A

    M

    P

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    57/66

    L

    P

    P

    P

    A

    M

    5. Ketidakefektifan perfusi jaringan

    cerebral berhubungan dengan gangguan

    aliran arteri atau vena

    Memonitor TTV

    Memonitor SPO2, ukuran pupil, , kesimetrisan

    dan reaksi (13.00)

    Memonitor tonus otot pergerakan (13.00)

    Catat perubahan pasien dalam merespon

    stimulus.

    Monitor status cairan (13.00)

    S

    O

    V

    P

    K

    K

    In

    O

    B

    O

    A

    M

    P

    L

    P

    M

    K

    M

    P

    6 Kelebihan volume cairan tubuh b.d

    gangguan mekanisme regulasi

    Monitor balance cairan ( 20.00)

    Monitor TTV (Perjam (14.00-21.00)

    S

    O

    In

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    58/66

    U

    B

    TT

    A

    P

    7 Hambatan mobilitas fisik berhubungan

    dengan kaku sendi atau kontraktur.

    Melatih mobilisasi ditempat tidur dan ROM

    pasif. (16.00)

    Memonitor respon kardiovaskuler terhadap

    aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas,

    diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)

    (16.00)

    Memantau respon oksigen pasien terhadapaktivitas keperawatan (15.00)

    Mempertahankan pemberian oksigen (15.30)

    S

    O

    V

    L

    T

    O

    A

    M

    P

    L

    L

    M

    P

    8. Defisit perawatan diri total berhubungan

    dengan intoleransi aktivitas

    Memonitor kemampuan klien untuk perawatan

    diri yang mandiri.

    Memonitor dan membantu kebutuhan klien

    untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri,

    berpakaian, berhias, toileting dan makan. (15.30)Membantu sampai klien mampu secara utuh

    untuk melakukan self-care. (15.30)

    S

    O

    hy

    P

    A

    M

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    59/66

    P

    L

    B

    9. Ketidakefektifan perfusi jaringan

    cerebral berhubungan dengan gangguan

    aliran arteri atau vena

    Memonitor TTV

    Memonitor SPO2, ukuran pupil, , kesimetrisan

    dan reaksi (05.30)

    Memonitor tonus otot pergerakan (05.30)

    Catat perubahan pasien dalam merespon

    stimulus.

    Monitor status cairan(05.30)

    S

    O

    V

    P

    K

    K

    In

    O

    C

    O

    K

    A

    M

    P

    L

    P

    M

    K

    M

    P

    10 Intoleransi aktifitas berhubungan

    dengan ketidakseimbangan antara

    suplay oksigen dengan kebutuhan

    Memonitor nutrisi dan sumber energi yang

    adekuat.

    Melatih mobilisasi ditempat tidur dan ROM

    S

    O

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    60/66

    pasif.(07.30)

    Memonitor respon kardiovaskuler terhadap

    aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas,

    diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)

    (06.30)

    Memantau respon oksigen pasien terhadap

    aktivitas keperawatan (06.40)Mempertahankan pemberian oksigen (06.30)

    V

    L

    T

    O

    A

    M

    P

    L

    L

    M

    K

    11. Defisit perawatn diri total berhubungan

    dengan intoleransi aktivitas

    Memonitor kemampuan klien untuk perawatan

    diri yang mandiri. (05.20)

    Memonitor dan membantu kebutuhan klien

    untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri,

    berpakaian, berhias, toileting dan makan. (05.00)

    Membantu sampai klien mampu secara utuh

    untuk melakukan self-care. (07.30)

    S

    O

    p

    b

    P

    (0

    A

    M

    P

    L B

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    61/66

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Stroke adalah penyebab kematian yang utama.Pola penyebab kematian di rumah sakit

    yang utama dari data Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa

    stroke menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian di RS.Stroke merupakan penyebab

    kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan kanker secara global.

    Penulis melakukan tahap pengkajian antara lain : Identitas klien, riwayat keperawatan,

    keluhan utama, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang untuk menegakkan suatu

    diagnosa.

    Setelah mendapatkan data dari pengkajian, selanjutnya data tersebut diinterpretasikan dan

    dianalisa untuk mengetahui masalah keperawatan yang muncul. Kemudian penulis menentukan

    dan menegakkan diagnosa keperawatan utamayaitu :Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral

    berhubungan dengan gangguan aliran arteri atau vena, Defisit perawatan diri total berhubungan

    dengan kelemahan, Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kaku sendi atau kontraktur,

    Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penyakit kronis

    (Stroke)

    Sedangkan pada teoritis diagnosa keperawatan yang mungkin muncul Ketidakefektifan

    pembersihan jalan napas berhubungan dengan akumulasi skret sekunder adanya kelemahan

    neuromuskuler, Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengangangguan aliran

    arteri atau vena, Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit: kurang dari yang dibutuhkan

    berhubungan dengan intake yang tidak adequate, Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh berhubungan dengan kesulitan menelan dan mengunyah, Intoleransi aktifvitas

    berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplay oksigen dengan kebutuhan, Gangguan

    komunikasi verbal berhubungn dengan gangguan pada N. Fasialis, Defisit perawatan diri

    berhubungan dengan intoleransi aktivitas

    Dalam tinjauan teoritis perencanaan keperawatan ditujukan pada setiap masalah yang

    muncul, sedangkan pada kasus, penulis menambahkan jangka waktu pencapaian tujuan. Hal ini

    juga penting untuk mengevaluasi tindakan yang diberikan pada klien untuk mengetahui

    perkembangan status kesehatan klien.

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    62/66

    Pada tahap perencanaan didalam tindakan yang nyata yang diharapkan dari tindakan

    keperawatan yang telah dilaksanakan dengan intervensi yang disusun, walaupun ada sebagian

    yang tidak bisa dilaksanakan karena minimnya waktu yang diberikan dan sarana yang kurang

    memadai.Walaupun demikian dalam melaksanakan asuhan keperawatan penulis mendapat

    hambatan dan kesulitan yang berupa intervensi yang diberikan hanya Tiga hari saja.

    Pada kasus Ny.Hdilakukan Pelaksanaan Pelaksanaan ROM dapat diaplikasikan minimal

    2 kali sehari, hal ini sesuai dengan jurnal Sri Puguh Kri stiyawati dan Febrina Sukmaningrum

    (2011) dengan judul Efektivitas Range Of Motion (ROM) Aktif -Asistif : Spheri cal Grip

    Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstr imi tas Atas pada Paien Stroke di RSUD Tugurejo

    Semarang. Berdasarkan penelitian, Latihan ROM dapat dilakukan karena sangat efektif bagi

    pemulihan pasien stroke yang mengalami hemipharesis. Latihan gerak secara berulang membuat

    konsentrasi untuk melakukan gerakan berulang dengan kualitas sebaik mungkin.

    Jurnal dari Dianna C. Haryono1, Andreanus A. Soemardji1, Felesia Fanty Peranan

    Terapi Akupunktur GI pada Penderita Stroke di Pelayanan Akupunktur UPT Kesehatan

    I nstitut Teknologi Bandung. Akupunktur GI merupakan teknik penusukan jarum yang

    menggabungkan ilmu pengobatan timur dan ilmu kedokteran barat berdasarkan prinsip pemijatan

    dengan titik utama 2 di leher, 3 di perut dan 2 di tungkai bawah. WHO (World Health

    Organization) menyatakan akupunktur sebagai pengobatan efektif menangani kasus stroke.

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji peranan terapi Akupunktur GI secara klinis pada

    penderita stroke. Kajian observasional dilakukan selama 3 bulan (Februari April 2011)

    kepada pasien stroke yang diterapi Akupunktur GI di Klinik Akupunktur Sukamenak dan UPT

    Bumi Medika Ganesa ITB.

    Akupunktur GI berperan efektif dalam meningkatkan aktivitas motorik pasien stroke

    yang ditunjukkan melalui peningkatan kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari,

    peningkatan kemampuan dalam mengontrol tubuh dan melakukan berbagai gerakan, serta

    peningkatan kekuatan fisik. Pada pasien NY. H tidak dilakukannya terapi akupuntur GI.

    Menurut Wahjoepramono (2005) obat -obat ini berfungsi untuk menghambat

    pembentukan zat-zat toksin seperti nitrit oksida, beberapa radikal bebas dan aktivasi

    phospolidase. Jika hal ini tidak dihambat, maka dalam beberapa jam akan terjadi kerusakan yang

    irreversible. Obat yang memberikan efek neuroprotektif adalah citicolin, piracetam, dan

    nimodipin.Hal ini sesuai dengan terapi medis yang diperoleh pasien, yaitu citicolin injeksi

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    63/66

    intravena dengan dosis 2 x 500 gram.Obat-obat tersebut memperbaiki cedera otak yang

    disebabkan otak dengan mencegah otak mengalami iskemik, sehingga tidak menyebabkan infark

    (Junaidi, 2011). Pada klien NY. H diberikan terapi injeksi citicolin.

    Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan. Kegiatan evaluasi ini adalah

    membandingkan hasil yang telah dicapai setelah implementasi keperawatan dengan tujuan yang

    diharapkan dalam perencanaan.

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    64/66

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Penelitian berskala cukup besar dilakukan oleh ASNA (AseanNeurologic Association)

    di 28 Rumah Sakit di seluruh Indonesia. Penelitian inidilakukan pada penderita stroke akut yang

    dirawat di Rumah Sakit (hospitalbased study) dan dilakukan survey mengenai faktor-faktor

    risiko, lamaperawatan dan mortalitas serta morbiditasnya. Hasilnya menunjukkan

    bahwapenderita laki-laki lebih banyak dari perempuan dengan profil usia di bawah45 tahun

    cukup banyak yaitu 11,8%, usia 45-64 tahun berjumlah 54,7% dandi atas usia 65 tahun 33,5%.

    (Misbach,2007).Penilaian yang akurat dan tepat dari Activities of Daily Living (ADL)pada

    pasien pasca stroke sangat penting untuk menilai outcome dariperawatan stroke. Kwon dkk

    melakukan penilaian disabilitas pada pasienpasca stroke dengan menilai Barthel Index (BI),

    motor component ofFunctional Independence Measure (M-FIM) dan modified Rankin

    Scale(mRS). Mereka mendapatkan hubungan erat antara BI, M-FIM dan mRS

    dalam menilai disabilitas pasien stroke secara umum (Kwon dkk,2004).Pada klien

    dengan stroke, terdapat beberapa masalah keperawatan yang muncul diantaranya adalah

    ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

    tubuh, hambatan mobilitas fisik, dan defisit perawatan diri.Untuk diagnosa hambatan mobilitas

    fisik, salah satu implementasi yang dapat dilakukan adalah dengan latihan rentang gerak atau

    Range of Motion(ROM).Untuk pasien dengan penurunan kesadaran dapat dilakukan ROM pasif,

    dan untuk pasien yang tidak mengalami penurunan kesadaran, dapat dilakukan ROM aktif.

    Berdasarkan tujuan keperawatan yang telah ditetapkan, masalah keperawatan yang teratasi

    adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.Untuk 3 diagnosa keperawatan

    lainnya, belum dapat teratasi sepenuhnya.Dikarenakan keterbatasan waktu sehingga mahasiswa

    hanya mengobservasi klien selama 3 hari, dari tanggal 30 Mei1 Juni 2013.

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    65/66

    B. Saran

    Dalam kesimpulan diatas maka penulis dapat mengemukakan saran saran sebagai

    berikut :

    1. Bagi Mahasiswa

    Hendaknya lebih proaktif, cepat dan tanggap dalam menghadapi segala situasi dan kondisi yang

    dihadapi baik dalam teori atau kasus lapangan, khususnya pada proses kegawat daruratan.

    2. Lahan Praktek

    Diharapkan pada lahan lebih meningkat pelayanan.

    a. Dalam melakukan asuhan keperawatan klien dengan stroke, perawat dapat

    mengimplementasikan ROM, minimal 2 kali dalam sehari.

    b. Dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan stroke, perawat dapat

    mengimplementasikan merubah posisi pasien secara berkala, dengan minimal 2 jam sekali.

    c. Dan melakukan terapi akupuntur GI pada pasien stroke jika perlu.

    3. Institusi Pendidikan

    Dapat membimbing dalam proses pembuatan asuhan keperawatan khususnya pada kegawat

    daruratan dengan sabar dan teliti serta memotivasi para mahasiswa dalam segi mental dan

    spiritual.

  • 8/10/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Ny

    66/66

    DAFTAR PUSTAKA

    Arief Mansjoer, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1, Edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius

    FKUI

    Potter dan Perry. 2006.Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.

    Smeltzer,S.C& Bare,B.G. 2006.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Edisi 8.Jakarta : EGC

    Sudoyo,W.et al. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III.Edisi 4.Jakarta : Pusat

    Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam.

    Wilkinson, JM & Ahern,N. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Intervensi NIC, kriteria hasil

    NOC.Edisi 9.Jakarta : EGC

    Kristyawati, et al. 2011.Efektivitas Range of Motion (ROM) : Aktif Asistif : Spherical Grip Terhadap

    Peningkatan Kekuatan Otot Ekstrimitas Atas pada Pasien Stroke di RSUD Tugurejo Semarang.

    Santana,A&Fathi, A 2005.Pemenuhan Mobilisasi Pada Pasien Post Stroke Di Ruang Unit Stroke Rumah

    Sakit UmumDr. Pirngadi Medan.