Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

37
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSI DI PADUKUHAN KIKIS DESA SAMBIREJO KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh : AMALIA FILDZAH 1010.711.105 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

description

askep keluarga

Transcript of Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

Page 1: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSI

DI PADUKUHAN KIKIS DESA SAMBIREJO KECAMATAN PRAMBANAN

KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Oleh :

AMALIA FILDZAH

1010.711.105

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

2013

Page 2: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian

1. Data umum

a. Nama Kepala Keluarga : Tn. Y

b. Alamat dan telpon : RT 05 RW 07

c. Komposisi Keluarga :

NO Nama Jenis

Kelamin

Hubungan Umur Pendi

dikan

Pekerja

an

Status

Imunis

asi

1 Tn. Y L Kepala

Keluarga

55

tahun

SD Petani Lengka

p

2 Ny. S P Istri 55

tahun

SD Petani Lengka

p

Genogram:

d. Tipe Keluarga : Tipe keluarga usila dengan suami istri hidup

bersama tanpa anak yang sudah memisahkan diri.

Page 3: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

e. Suku Bangsa : Jawa – Indonesia. Tn. Y  dan Ny.S berasal dari

Sleman.

f. Agama : Islam

g. Status sosial Ekonomi : Kepala keluarga bermata pencaharian petani

dengan penghasilan ±Rp. 500.000/bulan. Penghasilan keluarga

sangat minim namun dapat mencukupi kebutuhan keluarga sehari-

hari dengan hidup yang serba sederhana.

h. Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga Tn. Y tidak pernah melakukan

rekreasi.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini : Keluarga berada pada

tahap keluarga usia lanjut.

b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi : Ny. S

mengatakan komunikasi dengan anak – anaknya bersifat terbuka

namun Tn. Y mengatakan belum bisa memenuhi kebutuhan lain

seperti berbelanja bahan sandang untuk keluarga karena keterbatasan

penghasilan.

c. Riwayat Keluarga Inti : Ny. S mengatakan tidak mengetahui apakah

orangtua dari suaminya memiliki riwayat hipertensi atau tidak,

namun Ny. S mengatakan orang tua beliau tidak punya riwayat

hipertensi.

d. Riwayat Keluarga Sebelumnya : Tn. Y adalah anak pertama dari tiga

bersaudara, semua saudara Tn. Y masih hidup dan dalam keadaan

sehat. Ny. S adalah anak ketiga dari empat bersaudara, semua

saudara Ny. S masih hidup dan dalam keadaan sehat.

3. Lingkungan

a. Karakteristik Rumah : Luas rumah 40 m2 dengan panjang 8 m dan

lebar 5 m terdiri dari satu kamar tidur, satu ruang televisi yang

bergabung dengan ruang tamu, satu kamar mandi, satu dapur. Pada

kamarnya tidak terdapat jendela. Lantai rumah masih tanah dan

Page 4: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

sumber air adalah air PAM. Sedangkan untuk pembuangan saluran

air dibuatkan pipa menuju belakang rumah yang berdekatan dengan

septic tank kira-kira 10 m dari jarak belakang rumah.

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RT : Keluarga Ny.S 

bertetangga dengan beberapa keluarga petani dan buruh bangunan.

Semua tetangga Ny.S beragama islam dan bersuku. Interaksi pun

terjalin dengan baik dengan sesama tetangga terlihat dari banyaknya

perkumpulan yang diikuti oleh masing – masing keluarga dan satu

sama lain saling mengenal.

c. Mobilitas Geografis Keluarga : Semenjak menikah sampai sekarang

Ny.S dan Tn.Y tidak pernah bepindah-pindah tempat. Anak dan cucu

Tn. Y tinggal berdekatan di RT 05.

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat : Tn. Y dan

istri aktif dalam organisasi atau perkumpulan – perkumpulan yang

dilakukan di RT maupun di Dusun. Keluarga Tn. Y juga aktif

bercengkrama dengan tetangga sekitar sehingga interaksi dan

sosialisasi keluarga Tn. Y sangat baik kepada masyarakat sekitar.

e. Sistem Pendukung Keluarga : Istri, anak, cucu dan tetangga.

4. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga : Keluarga Tn. Y dan Ny. S melakukan

komunikasi secara terbuka, sehingga anak – anaknya dapat memberi

masukan tentang suatu hal kepada mereka tanpa mengurangi rasa

hormat terhadap orangtua, Ny. S adalah ibu yang santai yang jarang

memarahi anak-anaknya tapi Tn.Y sangat tegas terhadap anak –

anaknya dan tak segan memarahi anak – anaknya ketika mereka

salah.

b. Struktur Kekuatan Keluarga : Tn.Y adalah seorang ayah dan pencari

penghasilan utama bagi keluarga dan Ny.S adalah seorang ibu yang

kerja membantu suami di ladang.

c. Struktur Peran : Tn. Y sebagai kepala keluarga dan bekerja sebagai

petani yang bekerja dari pagi sampai sore. Ny. S sebagai ibu juga

Page 5: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

bekerja sebagai petani membantu suami. Setiap anggota keluarga

menjalankan perannya masing-masing.

d. Nilai/ Norma Keluarga : Keluarga Tn. Y menerapkan aturan-aturan

sesuai agama islam dan mengharapkan peraturan dapat dijalankan

dengan baik.

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif : Tn.Y dan Ny.S menganggap anak dan menantunya

sudah dewasa dan menjadi anak-anak yang baik serta saling

menghormati dalam keluarga, meskipun kadang-kadang ada

pertengkaran kecil antara Ny. S dengan menantu.

b. Fungsi Sosialisasi : Keluarga aktif dalam kegiatan sosial di

masyarakat dan rutin mengikuti Posyandu Lansia.

6. Stress dan Koping Keluarga

a. Stress Jangka Pendek dan Jangka Panjang Serta Kekuatan Keluarga :

Sejak 2 tahun yang lalu Tn.Y mengeluh sakit pada persendian

terutama lutut, sedangkan Ny. S mengeluh sudah lama menderita

darah tinggi karena beban pikiran, Ny. S merasa menantunya tidak

ada yang perhatian pada beliau.

b. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi Stressor : Tn. Y

dan Ny. S berharap agar anak dan menantunya bias lebih peduli pada

kesehatan mereka dan lebih memperhatikan keadaa mereka.

c. Strategi Koping yang Digunakan : Tn. Y biasanya mengistirahatkan

badannya ketika nyeri pada lututnya mulai menyerang sedangkan

Ny. S lebih memilih bekerja ke ladang untuk mengalihkan

kemarahan dan beban pikirannya.

d. Strategi Adaptasi Disfungsional : Tidak pernah terdapat perselisihan

antar anggota keluarga dalam mengambil suatu keputusan.

7. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)

Page 6: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

Keluhan utama Ny.S : Bertubuh agak gemuk, mengeluh pusing dan

nyeri pada tengkuk kepala.

No Pemeriksaan Fisik Tn. Y Ny. S

1 Kepala Simetris, rambut

berwarna hitam

keputihan, tidak ada

ketombe.

Simetris, rambut

berwarna hitam

keputihan, tidak ada

ketombe.

2. Leher leher tidak nampak

adanya peningkatan

tekanan vena jugularis

dan arteri carotis, tidak

teraba adanya

pembesaran kelenjar

tiroid (struma).

leher tidak nampak

adanya peningkatan

tekanan vena jugularis

dan arteri carotis, tidak

teraba adanya

pembesaran kelenjar

tiroid (struma).

3. Mata Konjungtiva ananemis,

tidak ada katarak,

penglihatan jelas.

Konjungtiva ananemis,

tidak ada katarak,

penglihatan jelas.

4. Telinga Simetris, keadaan

bersih, Fungsi

pendengaran baik.

Simetris, keadaan

bersih, Fungsi

pendengaran baik.

5. Hidung Simetris, keadaan

bersih, Tidak ada

kelainan yang

ditemukan.

Simetris,keadaan

bersih, Tidak ada

kelainan yang

ditemukan.

6. Mulut Mukosa mulut lembab,

keadaan bersih, Tidak

ada kelainan.

Mukosa mulut agak

sedikit kering, keadaan

bersih, tidak ada

kelainan.

7. Dada Pergerakan dada terlihat

simetris, suara jantung

S1 dan S2 tunggal,

tidak terdapat palpitasi,

Pergerakan dada terlihat

simetris, suara jantung

S1 dan S2 tunggal,

tidak terdapat palpitasi,

Page 7: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

suara mur-mur (-),

ronchi (-), wheezing (-)

suara mur-mur (-),

ronchi (-), wheezing (-)

8. Abdomen Pada pemeriksaan

abdomen tidak

didapatkan adanya

pembesaran hepar,

tidak kembung, tidak

ada bekas luka operasi

Pada pemeriksaan

abdomen tidak

didapatkan adanya

pembesaran hepar,

tidak kembung, tidak

ada bekas luka operasi

9. TTV dan

ekstremitas

TD : 130/90 mmHg,

N : 90 x/m,

S : 36,5 0C

R: 20x/m

Ekstermitas normal

TD: 170/110 mmHg,

N : 100 x/m,

S : 36 0C

R: 22x/m

Ekstermitas normal

10 Kulit Sawo matang Sawo matang

11 kuku Bersih dan agak keras Bersih dan agak keras

12 Berat badan 65 kg 80 kg

13 Tinggi badan 167 cm 155 cm

8. Harapan Keluarga

Keluarga berharap dapat mengaplikasikan pengetahuannya tentang

hipertensi agar dapat menjaga tekanan darah Ny. S tetap stabil.

Keluarga juga berharap wawasannya dapat bertambah lagi mengenai

hipertensi.

Data Subjektif dan Data Objektif

Page 8: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

Data subjektif Data objektif

- Ny. S mengatakan merasa pusing

jika tekanan darahnya sedang tinggi

terkadang menjalar hingga ke bagian

tengkuk kepala.

- Ny. S mengatakan tekanan darahnya

tinggi ia rasakan jika memiliki beban

pikiran.

- Ny. S mengatakan penglihatannya

kabur jika sedang pusing.

- Ny.S mengatakan sudah mengetahui

beberapa akibat dari hipertensi

diantaranya jantung dan stroke.

- Keluarga Ny.S mengatakan cara

perawatan yang sudah diketahui

adalah dengan cara mengurangi

konsumsi garam.

- Keluarga Ny.S mengatakan belum

mengetahui jus timun dapat

mengurangi hipertensi.

- Ny.S mengatakan jika tekanan darah

tinggi sedang kambuh hanya duduk

saja dirumah dan membeli obat sakit

kepala diwarung.

- Ny.S mengatakan berobat ke

pelayanan kesehatan jika sudah tidak

kuat menahan sakit di kepala.

- Tekanan darah Ny. S 170/110

mmHg.

- Ny. S tampak menahan sakit di

kepalanya.

- Keluarga belum bisa memodifikasi

lingkungan bagi anggota keluarga

yang mengalami hipertensi.

B. Analisa Data

Data Masalah

Data Subjektif : Gangguan perfusi jaringan

Page 9: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

- Ny. S mengatakan merasa pusing

jika tekanan darahnya sedang

tinggi terkadang menjalar hingga

ke bagian tengkuk kepala.

- Ny. S mengatakan tekanan

darahnya tinggi ia rasakan jika

memiliki beban pikiran.

- Ny. S mengatakan penglihatannya

kabur jika sedang pusing.

- Ny.S mengatakan sudah

mengetahui beberapa akibat dari

hipertensi diantaranya jantung dan

stroke.

- Keluarga Ny.S mengatakan cara

perawatan yang sudah diketahui

adalah dengan cara mengurangi

konsumsi garam.

- Keluarga Ny.S mengatakan belum

mengetahui jus timun dapat

mengurangi hipertensi.

- Ny.S mengatakan jika tekanan

darah tinggi sedang kambuh hanya

duduk saja dirumah dan membeli

obat sakit kepala diwarung.

- Ny.S mengatakan berobat ke

pelayanan kesehatan jika sudah

tidak kuat menahan sakit di kepala.

Data Objektif:

- Tekanan darah Ny. S 170/110

mmHg.

- Ny. S tampak menahan sakit di

cerebral pada keluarga Tn. Y

terutama Ny. S

Page 10: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

kepalanya.

- Keluarga belum bisa

memodifikasi lingkungan bagi

anggota keluarga yang

mengalami hipertensi

C. Diagnosa Keperawatan

Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Tn.Y terutama Ny.S

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

dengan masalah hipertensi.

D. Skoring

NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN

1 Sifat Masalah:

Aktual

3/3 x 1 = 1 Hipertensi dirasakan Ny.S

sudah lama dengan keluhan

sakit kepala apabila memiliki

beban pikiran. Belum

dilakukan tindakan apa-apa

karena keluarga hanya tahu

bahwa penderita hipertensi

tidak boleh mengkonsumsi

garam banyak namun

keluarga tidak tahu berapa

takaran yang harus diberikan

pada penderita hipertensi.

Keluarga Tn.S sudah

mengetahui dampak dari

hipertensi apabila tidak

diatasi diantaranya penyakit

jantung dan stroke. Tekanan

Page 11: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

2

3

Kemungkinan masalah

untuk di ubah :

Mudah

Potensial Masalah

untuk dicegah :

Cukup

2/2 x 2 = 2

2/3 x 1 =

2/3

darah yang diperoleh saat

pengkajian: 170/110 mmHg.

Keluarga Ny.S ingin

mengetahui batasan takaran

garam yang di perbolehkan

untuk dikonsumsi pada

penderita hipertensi. Keluarga

Ny.S juga belum mengetahui

manfaat jus timun mampu

mengurangi hipertensi.

Namun keluarga Tn.S sudah

mengetahui akibat atau

dampak yang akan timbul jika

tidak diatasi. Keluarga belum

bisa memodifikasi lingkungan

bagi anggota keluarga yang

mengalami hipertensi.

Ny.S menderita hipertensi

sudah lama. Jika penyakit

Ny.S kambuh ia hanya duduk

saja dirumah dan membeli

obat sakit kepala di warung.

Keluarga Ny.S hanya

mengetahui perawatan untuk

penderita hipertensi dengan

cara mengurangi konsumsi

garam namun keluarga belum

mengetahui takaran pasti

untuk penderita hipertensi.

Page 12: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

4 Menonjolnya Masalah:

Tidak segera diatasi

½ x 1 = ½

Masalah dapat dicegah

dengan meningkatkan

pemahaman keluarga tentang

takaran garam yang benar

untuk hipertensi.

Hipertensi dirasakan betul

oleh Ny.S namun Ny.S malas

untuk berobat ke pelayanan

kesehatan jika tidak merasa

benar – benar sakit. Tn.S

hanya mengkonsumsi obat

warung dan duduk di rumah

jika hipertensinya kambuh.

Total 3 7/6

E. Rencana Keperawatan

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan EvaluasiIntervensi

TUM TUK Kriteria Standar

Gangguan perfusi

jaringan cerebral

pada keluarga Ny.S

terutama Ny.S

berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga merawat

anggota keluarga

dengan masalah

hipertensi.

Setelah

dilakukan

kunjungan

keperawatan

diharapkan,

keadaan

penyakit

Ny.S

berangsur

membaik.

1. Selama

1x45 menit

kunjungan

keluarga

mampu

mengenal

masalah

hipertensi

kepada

anggota

keluarga.

Page 13: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

Dengan cara:

1.1 menyebutk

an

pengertian

hipertensi.

1.2 menyebutk

an

penyebab

hipertensi

Respon

kognitif

Respon

kognitif

Hiperten

si adalah

suatu

keadaan

dimana

terjadi

peningka

tan

tekanan

darah

sistolik

140

mmHg

atau

lebih dan

tekanan

darah

diastolic

90

mmHg

atau

lebih.

Penyeba

b

hipertens

i :

- Faktor

genetik

atau

keturun

an

1. Diskusikan

bersama

keluarga

pengertian

hipertensi

dengan

menggunak

an lembar

balik.

2. Tanyakan

kembali

pada

keluarga

tentang

pengertian

hipertensi

3. Berikan

reinforceme

nt positif

atas

jawaban

yang tepat

1. Diskusikan

dengan

keluarga

tentang

Page 14: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

1.3 meng

indentifikas

i penyebab

hipertensi

Respon

kognitif

- Usia

- Konsu

msi

garam

berlebi

h

- Obesita

s

- Stress

- Rokok

- Kafein

- Minum

yang

berako

hol

- Kurang

olahrag

a

Menyebu

tkan

penyeba

b

hipertens

i pada

Tn.S

penyebab

hipertensi

dengan

mengguna

kan lembar

balik.

2. Motivasi

keluarga

untuk

menyebutk

an kembali

penyebab

hipertensi.

3. Beri

reinforcem

ent positif

atas usaha

yang

dilakukan

keluarga.

1. Dorong

keluarga

untuk

mengidentif

ikasi

penyebab

hipertensi

pada Tn.S.

Page 15: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

1.4 menyebutk

an tanda-

tanda

hipertensi

Respon

kognitif

Menyebu

tkan

tanda-

tanda

hipertens

i :

pusing

atau sakit

kepala,

sering

gelisah,

wajah

merah,

tengkuk

terasa

pegal,

mudah

marah,

telinga

berdengg

ung,

susah

tidur,

2. Beri

reinforceme

nt positif

atas

kemampua

n keluarga

mengindent

ifikasi

penyebab

hipertensi

pada Tn.S.

1. Diskusi

dengan

keluarga

tentang

tanda-tanda

hipertensi

2. Motivasi

keluarga

untuk

menyebutk

an tanda-

tanda

hipertensi

3. Beri

reinforceme

nt positif

atas usaha

yang

Page 16: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

1.5 menyebutk

an cara

mencegah

hipertensi

Respon

kognitif

sesak

napas,

mudah

lelah,

mata

berkunan

g-

kunang,

dan

mimisan.

Pencega

han

hipertens

i :

Olahraga

yang

teratur,

konsums

i

makanan

yang

berpotasi

um,

batasi

konsums

in

sodium,

relaksasi,

kurangi

konsums

i alkohol

dilakukan

keluarga

1. Dorong

keluarga

untuk

menyebutk

an

pencegahan

hipertensi

2. Beri

reinforceme

nt positif

pada

keluarga

Page 17: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

1.6 mengidentif

ikasi

masalah

hipertensi

yang terjadi

pada

anggota

keluarga

Respon

kognitif

dan

kafein,

makan

sayur-

sayuran

yang

berserat

tinggi,

berhenti

merokok,

hindari

pengkon

sumsian

obat

yang

meningk

atkan

tekanan

darah.

Kondisi

Ny.S

mengala

mi

hipertens

i 1. Bantu

keluarga

membandin

gkan apa

yang telah

dijelaskan

dengan

Page 18: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

2. keluarga

mampu

mengambil

kondisi Ny.

S

2. Motivasi

keluarga

untuk

mengidentif

ikasikan

masalah

yang timbul

pada

anggota

keluarga

(Ny. S)

3. Bantu

keluarga

menyimpul

kan

masalah

yang

dihadapi

anggota

keluarga

4. Berikan

reinforceme

nt positif

atas usaha

yang

dilakukan

keluarga.

Page 19: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

keputusan

untuk

merawat

anggota

keluarga

yang

menderita

hipertensi

dengan cara:

2.1 menyebutk

an akibat

lanjut tidak

diobatinya

hipertensi

Respon

kognitif

Menyebu

tkan 1

dari 3

akibat

lanjut

dari

hipertens

i yang

tidak d

obati :

Penyakit

jantung,

stroke,

pendarah

an retina,

kerusaka

n ginjal,

diabetes

melitus,

dan

kematian

1. Jelaskan

pada

keluarga

akibat

lanjut

apabila

hipertensi

tidak

diobati

dengan

menggunak

an lembar

balik

2. Motivasi

keluarga

untuk

menyebutk

an akibat

lanjut dari

hipertensi

yang tidak

Page 20: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

2.2 memutuska

n untuk

merawat

Ny.S

dengan

hipertensi

Respon

afektif

Keluarga

memutus

kan

untuk

merawat

anggota

keluarga

dengan

hipertens

i

diobati

3. Beri

reinforceme

nt positif

atas

jawaban

keluarga

yang tepat

1. Diskusikan

kembali

dengan

keluarga

tentang

keinginan

keluarga

untuk

merawat

anggota

keluarga

dengan

hipertensi

2. Beri

reinforceme

nt positif

atas

keputusan

keluarga

untuk

merawat

anggota

keluarfa

Page 21: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

3. keluarga

mampu

merawat

anggota

keluarga

dengan

hipertensi

dengan cara :

3.1 menyebutk

an cara

perawatan

hipertensi

dirumah

Respon

kognitif

Menyebu

tkan

pencegah

a

hipertens

i :

Mengura

ngi

konsums

i garam,

rutin

berolahra

ga,

hindari

merokok

dan

mengkon

sumsi

kafein,

dan

konsums

i makan

berserat

tinggi

(buah

dengan

hipertensi

1. Diskusikan

dengan

keluarga

tentang

pencegahan

hipertensi

2. Memotivasi

keluarga

untuk

menyebutk

an

pencegahan

hipertensi

3. Beri

reinforceme

nt atas

usaha yang

dilakukan

keluarga

Page 22: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

4. keluarga

mampu

memodifika

si

lingkungan

yang dapat

mencegah

hipertensi

dengan cara :

4.1 menyebutk

an cara-cara

memodifika

si

lingkungan

Respon

kognitif

dan

sayur)

Menyebi

utkan 2

dari 3

cara

memodif

ikasi

lingkung

an untuk

mencega

h

hipertens

i

1. Jelaskan

lingkungan

yang dapat

mencegah

hipertensi

2. Motivasi

keluarga

untuk

mengulang

penjelasan

yang

diberikan

3. Beri

reinforceme

Page 23: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

4.2 melakukan

modifikasi

lingkungan

yang tepat

bagi Ny.S

5. keluarga

mampu

memanfaat

kan

pelayanan

kesehatan

dengan cara :

Respon

afektif

dan

Respon

psikom

otor

Pada

kunjunga

n tidak

terencan

a

melakuk

an

tindakan

modifika

si

lingkung

an

Manfaat

kunjunga

n ke

nt positif

atas

jawaban

keluarga

1. Observasi

lingkungan

rumah pada

kunjungan

dengan

terencana

2. Diskusikan

dengan

keluarga

hal positif

yang sudah

dilakukan

keluarga

3. Beri

reinforceme

nt positif

atas usaha

yang

dilakukan

keluarga

Page 24: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

5.1 menyebutk

an kembali

manfaat

kunjungan

ke fasilitas

kesehatan

5.2 memanfaat

kan

pelayanan

kesehatan

Respon

kognitif

Respon

afektif

Dan

Respon

fasilitas

kesehata

n :

Mendapa

tkan

pelayana

n

kesehata

n,

mendapa

tkan

pendidik

an

kesehata

n tentang

hipertens

i

Keluarga

membaw

a

anggota

keluarga

dengan

hipertens

i

1. Informasika

n mengenai

pengobatan

dan

pendidikan

kesehatan

yang da[pat

diperoleh

keluarga di

puskesmas

atau balai

pengobatan

lainnya.

2. Memotifasi

keluarga

untuk

menyebutk

an kembali

hasil

diskusi

3. Beri

reinforceme

nt positif

atas hasil

yang

dicapai

1. Motivasi

keluarga

untuk

Page 25: Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. s

dalam

merawat

penderita

hipertansi

psikom

otor

apabila :

penderita

pusing,

pandang

an buram

,dan

kondisi

bertamba

h parah.

Adanya

kartu

berobat

membawa

bapak N

apabila

kondisi

tidak dapat

ditangani

dirumah.

2. Temani

keluarga ke

puskesmas

atau balai

pengobatan

bila

diperlukan

3. Berikan

reinforceme

nt atas hasil

yang

dicapai.