Laporan Pendahuluan Gout

11
LAPORAN PENDAHULUAN ATRITIS GOUT (ASAM URAT) I. Pengertian Asam urat merupakan kelainan metabolik yang disebabkan karena penumpukan purin atau eksresi asam urat yang kurang dari ginjal. Asam urat merupakan penyakit heterogen meliputi hiperurikemia, serangan artritis akut yang biasanya mono-artikuler. Terjadi deposisi kristal urat di dalam dan sekitar sendi, parenkim ginjal dan dapat menimbulkan batu saluran kemih (Edu S. Tehupeiory, 2000) II. Etiologi Faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat. Jenis kelamin dan umur Prosentase Pria : Wanita yaitu 2 : 1 pria lebih beresiko terjadinya asam urat yaitu umur (30 tahun keatas), sedangkan wanita terjadi pada usia menopouse (50-60 tahun). Berat badan Kelebihan berat badan meningkatkan risiko hiperurisemia dan gout berkembang karena ada jaringan yang tersedia untuk omset atau kerusakan, yang menyebabkan kelebihan produksi asam urat. Konsumsi alkohol Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan hiperurisemia, karena alkohol mengganggu dengan penghapusan asam urat dari tubuh.

description

Laporan Pendahuluan Gout Sopandi

Transcript of Laporan Pendahuluan Gout

Page 1: Laporan Pendahuluan Gout

LAPORAN PENDAHULUAN

ATRITIS GOUT (ASAM URAT)

I.                   Pengertian

Asam urat merupakan kelainan metabolik yang disebabkan karena penumpukan purin atau

eksresi asam urat yang kurang dari ginjal.

Asam urat merupakan penyakit heterogen meliputi hiperurikemia, serangan artritis akut  yang

biasanya mono-artikuler. Terjadi deposisi kristal urat di dalam dan sekitar sendi, parenkim

ginjal dan dapat menimbulkan batu saluran kemih (Edu S. Tehupeiory, 2000)

II.                Etiologi

         Faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat

mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat.

         Jenis kelamin dan umur

Prosentase Pria : Wanita yaitu 2 : 1 pria lebih beresiko terjadinya asam urat yaitu umur (30

tahun keatas), sedangkan wanita terjadi pada usia menopouse (50-60 tahun).

         Berat badan

Kelebihan berat badan meningkatkan risiko hiperurisemia dan gout berkembang karena ada

jaringan yang tersedia untuk omset atau kerusakan, yang menyebabkan kelebihan produksi

asam urat.

         Konsumsi alkohol

Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan hiperurisemia, karena alkohol

mengganggu dengan penghapusan asam urat dari tubuh.

         Diet

Makan makanan yang tinggi purin dapat menyebabkan atau memperburuk gout. Misalnya

makanan yang tinggi purin : kacang-kacangan, rempelo dll.

         Obat-Obatan Tertentu

Sejumlah obat dapat menempatkan orang pada risiko untuk mengembangkan hiperurisemia

dan gout. Diantaranya golongan obat jenis diuretik, salisilat, niasin, siklosporin, levodova.

III.             Patofisiologi

1.      Presipitasi kristal monosodium urat, dapat terjadi di jaringan jika konsentrasi dalam plasma

lebih dari 9 mg/dl.

2.      Respon leukosit polimorfonuklear (PMN) dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh

leukosit.

Page 2: Laporan Pendahuluan Gout

3.      Fagositosis, terbentuk fagolisosom dan akhirnya membran vakuol disekeliling kristal bersatu

dengan membran leukositik lisosom.

4.      Kerusakan lisosom, terjadi robekan membram lisosom dan pelepasan enzim dan oksida

radikal ke dalam sitoplasma.

5.      Kerusakan sel, terjadi respon inflamasi dan kerusakan jaringan.

Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal

dihasilkan asam urat. Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui

feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada

menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh.

Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi

bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan

terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.

IV.             Tanda dan Gejala

1)      Stadium Arthritis Gout Akut

         Sangat akut, timbul sangat cepat dalam waktu singkat.

         Keluhan utama: nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam,

menggigil dan merasa lelah.

         Faktor pencetus: trauma lokal, diet tinggi purin (kacang-kacangan, rempelo dll), kelelahan

fisik, stres, diuretic.

         Penurunan asam urat secara mendadak dengan allopurinol atau obat urikosurik dapat

menyebabkan kekambuhan.

2)      Stadium Interkritikal

Stadium ini merupakan kelanjutan dari stadium akut dimana terjadi periode interkritikal

asimptomatik.

3)      Stadium Arthritis Gout Menahun

Stadium ini umumnya pada pasien yang mengobati sendiri sehingga dalam waktu lama tidak

berobat secara teratur pada dokter. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar

sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang

berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini

akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila

ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu

lagi.

V.                Pemeriksaan Penunjang

Page 3: Laporan Pendahuluan Gout

         Pemeriksaan Laboraturium

LED , CRP analisis cairan sendi asam urat darah dan urine 24 jam ureum, kreatinin..

Peningkatan kadar asam urat serum (hyperuricemia), Peningkatan asam urat pada urine 24

jam, Cairan sinovial sendi menunjukkan adanya kristal urat monosodium, Peningkatan

kecepatan waktu pengendapan

         Pemeriksaan X-Ray

Pada pemeriksaan x-ray, menampakkan perkembangan jaringan lunak

VI.             Penatalaksanaan

1)      Non farmakologi

a.       Pembatasan makanan tinggi purin (± 100-150 mg purin/hari.

b.      Cukup kalori sesuai kebutuhan yang didasarkan pada TB n BB.

c.       Tinggi karbohidrat kompleks (nasi, roti, singkong, ubi) disarankan tidak kurang dari 100

g/hari.

d.      Rendah protein yang bersumber hewani.

e.       Rendah lemak, baik dari nabati atau hewani.

f.       Tinggi cairan. Usahakan dapat menghabiskan minuman sebanyak 2,5 ltr atau sekitar 10 gelas

sehari dapat berupa air putih masak, teh, sirop atau kopi.

g.      Tanpa alkohol, termasuk tape dan brem perlu dihindari juga. Alkohol dapat meningkatkan

asam laktat plasma yang akan menghambat pengeluaran asam urat

2)      Farmakologi

a.       Pengobatan fase akut, obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri dan inflamasi (colchicine,

indometasin, fenilbutazon, kortikostropin)

b.      Pengobatan hiperurisemia, terbagi dua golongan, yaitu :

Golongan urikosurik (probenesid, sulfinpirazon, azapropazon, benzbromaron) dan Inhibitor

xantin (alopurinol ).

Konsep Asuhan Keperawatan

1.                  Pengkajian

Identitas

Prosentase pria : wanita  2 : 1 Pada pria dominan terjadi pada pria dewasa ( 30 th keatas) dan

Wanita terjadi pada usia menopause ( 50 – 60 th ).

Page 4: Laporan Pendahuluan Gout

Keluhan utama nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam,

menggigil dan merasa lelah.

Pemeriksaan fisik

         Identifikasi tanda dan gejala yang ada peda riwayat keperawatan

         Nyeri tekan pada sendi yang terkena

         Nyeri pada saat digerakkan

         Area sendi bengkak (kulit hangat, tegang, warna keunguan)

         Denyut jantung berdebar

Riwayat psikososial

         Cemas dan takut untuk melakukan kativitas

         Tidak berdaya gangguan aktivitas di tempat kerja

2.                  Diagnosa Keperawatan

1.      Resiko gangguan mobilisasi  b.d Kurangnya  kemampuan merawat anggota keluarga yang

sakit reumatik

2.      Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Kurangnya  kemampuan merawat anggota keluarga yang

sakit reumatik

3.      Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan di rumah b.d kurangngnya mengenal

masalah kesehatan

3.                  Perencanaan dan Implementasi

1.      Resiko gangguan mobilisasi  b.d Kurangnya  kemampuan merawat anggota keluarga yang

sakit reumatik.

$0D

Tujuan umum :

Setelah 3x kunjungan rumah, resiko gangguan mobilisasi klien tidak terjadi

Tujuan Khusus :

1)      Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu mengenal masalah rheumatik pada

anggota keluarga. Dengan cara:

a.       Menyebutkan pengertian reumatik

Intervensi

Page 5: Laporan Pendahuluan Gout

a)         Diskusikan bersama keluarga pengertian reumatik dengan menggunakan lembar balik

b)         Tanyakan kembali pada keluarga.tentang pengertian reumatik

c)         Beri pujian atas usaha yang dilakukan keluarga

b.      Menyebutkan penyebab reumatik

Intervensi

a)      Diskusikan bersama keluarga tentang penyebab reumatik dengan menggunakan lembar balik

b)      Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab reumatik

c)      Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga

c.       Menyebutkan tanda dan gejala reumatik

Intervensi

                                          a)      Diskusikan dengan keluarga tentang tanda-tanda reumatik

                                          b)      Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tanda-tanda reumatik

                                          c)      Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga

2)      Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu mengambil keputusan untuk

merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi dengan cara:

a.       Menyebutkan akibat lanjut tidak diobatinya reumatik

Intervensi

a)      Jelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila reumatik tidak diobati dangan menggunakan

lembar baik

b)      Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari reumatik yang tidak diobati

c)      Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga

b.      Memutuskan untuk merawat

Intervensi

a)      Motivasi keluarga untuk mengatasi masalah yang dihadapi

b)      Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga untuk merawat anggota kelurga yang

mengalami reumatik

3)      Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan

reumatik :

a.       Menyebutkan cara perawatan reumati

Intervensi

Page 6: Laporan Pendahuluan Gout

a)      Diskusikan dengan keluarga cara perawatan reumatik dengan menggunakan lembar balik

b)      Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali perawatan reumatik

c)      Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga

b.      Mendemonstrasikan cara latihan gerak

Intervensi

a)      Demonstrasikan pada keluarga tentang cara latihan gerak pada persendian, sendi kepala

sampai sendi kaki

b)      Berikan kesempatan pada keluarga untuk mencoba melakukan latihan gerak

c)      Beri reinforcement positif atas usaha keluarga

d)     Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika diperlukan

c.       Menyebutkan jenis makanan untuk reumatik

Intervensi

a)      Diskusikan bersama keluarga tentang jenis makanan/diit untuk reumatik

b)      Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali diit reumatik

c)      Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga

4.      Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu memelihara/ memodifikasai

lingkungan rumah yang sehat:

a.       Cara memelihara/ memodifikasi lingkungan yang sehat

Intervensi

a)      Menjelaskan lingkungan yang dapat mencegah reumatik

b)      Memotivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan

c)      Beri reinforcement positif atas upaya yang dilakukan keluarga

5.      Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan

dengan cara:

a.       Menyebutkan kembali manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan

Intervensi

a)      Menginformasikan mengenai pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat diperoleh

keluarga di pelayanan kesehatan

b)      Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali hasil diskusi

c)      Beri reinforcement positif atas hasil yang dicapai keluarga

Page 7: Laporan Pendahuluan Gout

b.      Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat reumatik

Intervensi

a)      Tanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi fasilitas kesehatan

b)      Berikan reiforcement positif atas tindakan tepat yang dilakukan oleh keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Edisi

8 Vol 2, EGC, Jakarta.

Mansjoer , Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke 3. Jakarta : Media Aeusculapius.

Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4, EGC,

Jakarta.

Suparyanto. Metabolisme Purin dan Pirimidin. http://dr-suparyanto-m.kes.blogspot.com (Online) 01

Juli 2012.