Koran Madura

16
Chavez Koran Madura Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,- Oleh : Miqdad Husein Kolumnis, tinggal di jakarta Cak Munali S etelah berkali-kali menghadapi meja operasi, laki-laki gagah itu menyerah pada takdir. Presiden Venezuela Hugo Chavez akhirnya menghadap sang pencipta. Meninggal- kan sebuah negeri yang tak hanya me- miliki kekayaan, tapi juga keberanian. Ya, Hugo Chavez memang satu dari dua pemimpin di dunia ini yang memi- liki nyali dan berani berkata tidak, pada Amerika Serikat. Bersama Presiden Iran Ahmadinejad, pemimpin negeri yang terkenal dengan wanita cantiknya itu, tak ragu bahkan menentang kebijakan Amerika Serikat yang dianggap tak adil. Ia bersama Ahmadinejad memang tak dihitung seperti kekuatan Uni So- viet di masa perang dingin. Juga tak memiliki pengaruh kekuatan ekonomi seperti negeri tirai bambu, China yang belakangan makin menggurita. Mung- kin, masih dianggap terlalu kecil atau lebih tepat belum cukup kuat meng- hadapi hegemoni Amerika Serikat. Ter- masuk jika seandainya Amerika Serikat mengerahkan kekuatan militernya. Namun dunia, memang seperti me- merlukan keseimbangan betapa pun kecilnya. Selalu diperlukan kekuatan berbeda dari arus besar yang menga- lir deras. Bagaimanapun tak selamanya arus besar deras berjalan ke arah yang lurus. Terlalu banyak godaan kepent- ingan di berbagai belahan dunia ini, sehingga sikap sebuah kekuatan yang begitu besar, yang ingin mengendalikan dunia sesuai seleranya perlu mendapat keseimbangan. Paling tidak, bisa men- jadi sudut pandang berbeda dari ke- mungkinan distorsi cara pandang yang sengaja dije- jalkan oleh negara yang saat ini men- guasai du- nia sendirian, Amerika Seri- kat. Karena itu ketika muncul dua tokoh be- rani menan- tang Amerika Serikat, diam- diam merebak dukungan. Ya, diam-diam. Dunia banyak yang di- am-diam memberikan dukungan pada keberanian Chavez dan Ahmadinejad, karena banyak di antara mereka sebe- narnya kadang tak sejalan dengan sikap politik Amerika Serikat yang sayangn- ya, untuk sekedar menyatakan berbeda cara pandang saja, tak memiliki kebera- nian. Amerika Serikat mungkin merasa lega dengan meninggalnya Chavez, yang dianggap sulit dikendalikan itu. Tapi, ada saatnya Amerika Serikat men- yadari bahwa “musuh” kadang tetap diperlukan sebagai sinyal untuk kon- solidasi diri. Chavez bisa jadi, bukan sebuah con- toh yang baik bagi mereka yang merasa terganggu ketegangan dunia. Retorika, keberanian menantang Amerika Seri- kat, jelas telah menaburkan aroma ket- egangan. Tetapi ia, sangat diperlukan bagi sebuah penyadaran tentang betapa penting, sebuah negera punya sikap, kemandirian dan harga diri Dunia yang makin mengglobal ini, tak mungkin lagi membiarkan sebuah negara, kesepian, terpencil dari negara lain. Selalu dibutuhkan di era sekarang ini saling ketergantungan, dalam kes- etaraan dan kedamaian. Tentu, bukan kedamaian dalam belenggu hegemoni sebuah negara besar. Kedamaian dunia harus terwujud dalam kemandirian dan marwah sebuah bangsa; serta tentu saja semangat kerja sama. Kita tak perlu memusuhi Amerika Serikat. Tapi, kita juga tidak boleh men- jadi budak, yang menyembah-nyembah. Kita hidup bersama, duduk bersa- ma, dalam kesetaraan yang saling menghargai dan menghormati. = g PAMANGGHI JAKARTA- Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi berharap Khofifah Indar Parawansa yang akan maju sebagai Calon Gubernur Jawa Timur tidak memperalat kiai untuk kepentingan politiknya. “Saya berharap Khofifah tidak meng- gunakan kiai, apalagi yang sepuh untuk re- klame karena tentu merendahkan martabat beliau-beliau,” kata Hasyim di Jakarta, Rabu. Menurut Hasyim, sebaiknya Khofifah bekerja sama dengan anak-anak muda yang cerdas dan berani serta dinamis untuk men- gadakan perubahan di Jawa Timur. “Para ulama cukup diberi penjelasan tentang situasi negara dan politik yang se- hat agar tidak termakan tipu muslihat serta mempersilakan beliau-beliau tenang di pesant- rennya,” katanya. Lebih lanjut Hasyim men- gatakan bahwa Khofifah harus bisa membuktikan pemilu yang jujur tanpa kecurangan dan pencurian su- ara, APBD yang bebas korupsi, bi- rokrasi yang bebas kepalsuan dan mismanagement, kekuasaan yang bebas dari intrik dan cara-cara yang tidak baik serta Jawa Timur yang produktif dan maju. Ia mengatakan Khofifah telah siap maju dalam Pilgub Jatim dengan kendaraan Par- tai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan beberapa parpol lainnya. “Kemarin saya diberitahu Khofifah bahwa dia siap maju Pilgub Jatim sebagai calon gubernur. Persyaratan dukun- gan telah cukup,” katanya. Oleh karena itu, kata Hasyim, ia akan me- menuhi janji untuk membantu Khofifah me- menangi Pilgub Jatim yang digelar Agustus mendatang. “Saya akan memenuhi janji untuk men- dukungnya, sekalipun di Jatim SK DPP PKB masih diganggu orang yang membayar sana sini. Saya bisa membantu dengan bebas ka- rena tidak lagi terikat aturan organisasi se- bagai Ketua Umum PBNU,” katanya. Menurut Hasyim, kalau warga NU Jatim ingin terhormat dan maju , maka harus pu- nya calon gubernur yang berani melawan calon petahana. (ant/ar/beth) Kita tak perlu memusuhi Amerika Serikat. Tapi, kita juga tidak boleh menjadi budak, yang menyembah- nyembah. JELANG PILGUB JATIM Hasyim Muzadi Ingatkan Khofifah JAKARTA- Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Pol Nanan Soekarna memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi guna diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Djoko Susilo dalam kasus dugaan korupsi dana simulator SIM Mabes Polri. “Saya diperiksa sebagai saksi,” kata Nanan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu. Nanan tiba di KPK pukul 09.16 WIB dengan mengenakan seragam kepolisian dan menumpang mobil dinasnya di ke- polisian. Kepala Bagian Informasi dan Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha men- gatakan Nanan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Inspektur Jenderal Pol Djoko Susilo terkait kasus dugaan ko- rupsi pengadaan alat Simulator SIM roda dua dan roda empat di Korlantas Polri. Dalam kasus itu, KPK menetapkan Kakorlantas Irjen Polisi Djoko Susilo sebagai tersangka pada tanggal 27 Juli bersama dengan Brigadir Jenderal Polisi Didik Purnomo (Wakil Kepala Korlantas nonaktif). Selain itu Budi Susanto selaku Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalin- do Abadi (CMMA), perusahaan pemenang tender pengadaan simulator, dan Sukotjo S. Bambang sebagai Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia (ITI) yang menjadi perusahaan subkontraktor dari PT CMMA juga telah ditetapkan menjadi tersangka. Satu tersangka yaitu Sukotjo S. Bam- bang telah divonis penjara selama 2,5 ta- hun dan mendekam di Rutan Kebon Waru Bandung atas perkara terpisah karena diduga menggelembungkan nilai proyek terkait dengan simulator. DS disangkakan Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 3 UU No. 31/1999 tentang Pem- berantasan Tindak Pidana Korupsi seba- gaimana diubah UU No. 20/2001 tentang jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 jo Pasal 65 Ayat (1) KUHP tentang penyalahgunaan we- wenang dan perbuatan memperkaya diri sehingga merugikan keuangan negara dengan hukuman penjara maksimal 20 tahun. KPK menilai kerugian negara se- mentara adalah Rp100 miliar dari total anggaran Rp196,8 miliar. KPK telah memperpanjang status tiga orang yaitu Budi Susanto, Didik Purnomo, dan Teddy Rusmawan, mulai 22 Januari 2013 yang berlaku sampai 6 bulan ke depan, terkait dengan dugaan tindak pidana korup- si simulator SIM di Korlantas Polri. Budi Susanto merupakan Dirut PT Cit- ra Mandiri Metalindo Abadi, perusahaan pemenang tender pengadaan simulator. Brigjen Pol. Didik Purnomo adalah mantan Wakil Kepala Korps Lalu Lintas (Wakakor- lantas) sekaligus pejabat pembuat komit- men untuk proyek senilai Rp196,8 miliar tersebut. (ant/im) KPK Periksa Wakapolri WAKAPOLRI DIPERIKSA KPK. Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna memberikan keterangan usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Rabu (6/3). Nanan diperiksa sebagai saksi terkait dugaan korupsi pengadaan simulator SIM di Korlantas Polri. ant/wahyu putro a Puasa Matrawi diajak pergi temannya yang terkenal agak pelit. Muter sana sini dari pagi hingga sore, tak seka- lipun mampir untuk mengisi perut. Kesal, Matrawi menyindir. “Kalau tahu begini, sampai segini belum mengisi perut, saya puasa sunnah,” ujar Matrawi. 7 MARET 2013 KAMIS MALAYSIA- Tentara Malaysia menggencarkan perburuan terhadap ger- ilyawan dari Filipina di pulau Kalimantan pada Rabu atau sehari setelah mengerah- kan jet tempur, mortir dan ratusan tentara untuk mengakhiri krisis keamanan itu. Konflik terjadi hampir sebulan di ne- gara bagian Sabah, dipicu oleh serangan kelompok yang berlayar dari Filipina se- latan. Mereka mengklaim kawasan Sabah sebagai warisan sultan Filipina. Bentrok sehari sebelumnya menewas- kan 27 orang termasuk delapan polisi Ma- laysia. Insiden itu memicu kekhawatiran menjelang Pemilihan Umum Malaysia. Polisi mengatakan satu orang telah ditembak pada Rabu dan memperingat- kan warga untuk berhati-hati terhadap individu atau kelompok yang bersembu- nyi di ladang perkebunan sawit. Mereka bisa saja menyamar sebagai petani yang menggarap perkebunan. “Penyisiran akan dilakukan dalam area yang lebih luas untuk mencari pe- nyusup yang bergerak ke lokasi lain,” kata Inspektur Jenderal Ismail Omar. Pada Rabu, puluhan tentara diterjun- kan ke Kampung Tanduo tempat para pe- nyusup bersembunyi. Jet tempur membombardir kawasan sa- wit Felda Sahabat pada Selasa setelah Per- dana Menteri Najib Razak menyatakan hi- lang kesabaran dalam menangani konflik di negara bagian Sabah itu. (reuters/ant) KONFLIK FILIPINA-MALAYSIA Tentara Malaysia Gencarkan Pemburuan

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of Koran Madura

Page 1: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 | TAHUN II 1

Chavez

Koran Madura

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

Oleh : Miqdad HuseinKolumnis, tinggal di jakarta

Cak Munali

Setelah berkali-kali menghadapi meja operasi, laki-laki gagah itu menyerah pada takdir. Presiden

Venezuela Hugo Chavez akhirnya menghadap sang pencipta. Meninggal-kan sebuah negeri yang tak hanya me-miliki kekayaan, tapi juga keberanian.

Ya, Hugo Chavez memang satu dari dua pemimpin di dunia ini yang memi-liki nyali dan berani berkata tidak, pada Amerika Serikat. Bersama Presiden Iran Ahmadinejad, pemimpin negeri yang terkenal dengan wanita cantiknya itu, tak ragu bahkan menentang kebijakan Amerika Serikat yang dianggap tak adil.

Ia bersama Ahmadinejad memang tak dihitung seperti kekuatan Uni So-viet di masa perang dingin. Juga tak memiliki pengaruh kekuatan ekonomi seperti negeri tirai bambu, China yang belakangan makin menggurita. Mung-kin, masih dianggap terlalu kecil atau lebih tepat belum cukup kuat meng-hadapi hegemoni Amerika Serikat. Ter-masuk jika seandainya Amerika Serikat mengerahkan kekuatan militernya.

Namun dunia, memang seperti me-merlukan keseimbangan betapa pun kecilnya. Selalu diperlukan kekuatan berbeda dari arus besar yang menga-lir deras. Bagaimanapun tak selamanya arus besar deras berjalan ke arah yang lurus. Terlalu banyak godaan kepent-ingan di berbagai belahan dunia ini, sehingga sikap sebuah kekuatan yang begitu besar, yang ingin mengendalikan dunia sesuai seleranya perlu mendapat keseimbangan. Paling tidak, bisa men-jadi sudut pandang berbeda dari ke-mungkinan distorsi cara pandang yang sengaja dije-jalkan oleh negara yang saat ini men-guasai du-nia sendirian, Amerika Seri-kat.

Karena itu ketika muncul dua tokoh be-rani menan-tang Amerika Serikat, diam-diam merebak d u k u n g a n . Ya, diam-diam. Dunia banyak yang di-am-diam memberikan dukungan pada keberanian Chavez dan Ahmadinejad, karena banyak di antara mereka sebe-narnya kadang tak sejalan dengan sikap politik Amerika Serikat yang sayangn-ya, untuk sekedar menyatakan berbeda cara pandang saja, tak memiliki kebera-nian.

Amerika Serikat mungkin merasa lega dengan meninggalnya Chavez, yang dianggap sulit dikendalikan itu. Tapi, ada saatnya Amerika Serikat men-yadari bahwa “musuh” kadang tetap diperlukan sebagai sinyal untuk kon-solidasi diri.

Chavez bisa jadi, bukan sebuah con-toh yang baik bagi mereka yang merasa terganggu ketegangan dunia. Retorika, keberanian menantang Amerika Seri-kat, jelas telah menaburkan aroma ket-egangan. Tetapi ia, sangat diperlukan bagi sebuah penyadaran tentang betapa penting, sebuah negera punya sikap, kemandirian dan harga diri

Dunia yang makin mengglobal ini, tak mungkin lagi membiarkan sebuah negara, kesepian, terpencil dari negara lain. Selalu dibutuhkan di era sekarang ini saling ketergantungan, dalam kes-etaraan dan kedamaian. Tentu, bukan kedamaian dalam belenggu hegemoni sebuah negara besar. Kedamaian dunia harus terwujud dalam kemandirian dan marwah sebuah bangsa; serta tentu saja semangat kerja sama.

Kita tak perlu memusuhi Amerika Serikat. Tapi, kita juga tidak boleh men-jadi budak, yang menyembah-nyembah.

Kita hidup bersama, duduk bersa-ma, dalam kesetaraan yang

saling menghargai dan menghormati. =

g PAMANGGHI

JAKARTA- Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi berharap Khofifah Indar Parawansa yang akan maju sebagai Calon Gubernur Jawa Timur tidak memperalat kiai untuk kepentingan politiknya.

“Saya berharap Khofifah tidak meng-gunakan kiai, apalagi yang sepuh untuk re-klame karena tentu merendahkan martabat beliau-beliau,” kata Hasyim di Jakarta, Rabu.

Menurut Hasyim, sebaiknya Khofifah bekerja sama dengan anak-anak muda yang cerdas dan berani serta dinamis untuk men-gadakan perubahan di Jawa Timur.

“Para ulama cukup diberi penjelasan tentang situasi negara dan politik yang se-hat agar tidak termakan tipu muslihat serta

m e m p e r s i l a k a n b e l i a u - b e l i a u tenang di pesant-rennya,” katanya.

Lebih lanjut Hasyim men-gatakan bahwa Khofifah harus bisa membuktikan pemilu yang jujur tanpa kecurangan dan pencurian su-ara, APBD yang bebas korupsi, bi-rokrasi yang bebas

kepalsuan dan mismanagement, kekuasaan yang bebas dari intrik dan cara-cara yang tidak baik serta Jawa Timur yang produktif dan maju.

Ia mengatakan Khofifah telah siap maju dalam Pilgub Jatim dengan kendaraan Par-tai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan beberapa parpol lainnya. “Kemarin saya diberitahu Khofifah bahwa dia siap maju Pilgub Jatim sebagai calon gubernur. Persyaratan dukun-gan telah cukup,” katanya.

Oleh karena itu, kata Hasyim, ia akan me-menuhi janji untuk membantu Khofifah me-menangi Pilgub Jatim yang digelar Agustus mendatang.

“Saya akan memenuhi janji untuk men-dukungnya, sekalipun di Jatim SK DPP PKB masih diganggu orang yang membayar sana sini. Saya bisa membantu dengan bebas ka-rena tidak lagi terikat aturan organisasi se-bagai Ketua Umum PBNU,” katanya.

Menurut Hasyim, kalau warga NU Jatim ingin terhormat dan maju , maka harus pu-nya calon gubernur yang berani melawan calon petahana. (ant/ar/beth)

Kita tak perlu memusuhi Amerika

Serikat. Tapi, kita juga tidak boleh menjadi budak, yang menyembah-

nyembah.

JELANG PILGUB JATIM

Hasyim Muzadi Ingatkan Khofifah

JAKARTA- Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Pol Nanan Soekarna memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi guna diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Djoko Susilo dalam kasus dugaan korupsi dana simulator SIM Mabes Polri. “Saya diperiksa sebagai saksi,” kata Nanan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu.

Nanan tiba di KPK pukul 09.16 WIB dengan mengenakan seragam kepolisian dan menumpang mobil dinasnya di ke-polisian. Kepala Bagian Informasi dan Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha men-gatakan Nanan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Inspektur Jenderal Pol Djoko Susilo terkait kasus dugaan ko-rupsi pengadaan alat Simulator SIM roda

dua dan roda empat di Korlantas Polri.Dalam kasus itu, KPK menetapkan

Kakorlantas Irjen Polisi Djoko Susilo sebagai tersangka pada tanggal 27 Juli bersama dengan Brigadir Jenderal Polisi Didik Purnomo (Wakil Kepala Korlantas nonaktif). Selain itu Budi Susanto selaku Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalin-do Abadi (CMMA), perusahaan pemenang tender pengadaan simulator, dan Sukotjo S. Bambang sebagai Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia (ITI) yang menjadi perusahaan subkontraktor dari PT CMMA juga telah ditetapkan menjadi tersangka.

Satu tersangka yaitu Sukotjo S. Bam-bang telah divonis penjara selama 2,5 ta-hun dan mendekam di Rutan Kebon Waru Bandung atas perkara terpisah karena diduga menggelembungkan nilai proyek terkait dengan simulator.

DS disangkakan Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 3 UU No. 31/1999 tentang Pem-berantasan Tindak Pidana Korupsi seba-

gaimana diubah UU No. 20/2001 tentang jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 jo Pasal 65 Ayat (1) KUHP tentang penyalahgunaan we-wenang dan perbuatan memperkaya diri sehingga merugikan keuangan negara dengan hukuman penjara maksimal 20 tahun. KPK menilai kerugian negara se-mentara adalah Rp100 miliar dari total anggaran Rp196,8 miliar.

KPK telah memperpanjang status tiga orang yaitu Budi Susanto, Didik Purnomo, dan Teddy Rusmawan, mulai 22 Januari 2013 yang berlaku sampai 6 bulan ke depan, terkait dengan dugaan tindak pidana korup-si simulator SIM di Korlantas Polri.

Budi Susanto merupakan Dirut PT Cit-ra Mandiri Metalindo Abadi, perusahaan pemenang tender pengadaan simulator. Brigjen Pol. Didik Purnomo adalah mantan Wakil Kepala Korps Lalu Lintas (Wakakor-lantas) sekaligus pejabat pembuat komit-men untuk proyek senilai Rp196,8 miliar tersebut. (ant/im)

KPK Periksa Wakapolri

WAKAPOLRI DIPERIKSA KPK. Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna memberikan keterangan usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Rabu (6/3). Nanan diperiksa sebagai saksi terkait dugaan korupsi pengadaan simulator SIM di Korlantas Polri.

ant/wahyu putro a

Puasa

Matrawi diajak pergi temannya yang terkenal agak pelit. Muter sana sini dari pagi hingga sore, tak seka-lipun mampir untuk mengisi perut.

Kesal, Matrawi menyindir. “Kalau tahu begini, sampai segini belum mengisi perut, saya puasa sunnah,” ujar Matrawi.

7 MARET 2013 KAMIS

MALAYSIA- Tentara Malaysia menggencarkan perburuan terhadap ger-ilyawan dari Filipina di pulau Kalimantan pada Rabu atau sehari setelah mengerah-kan jet tempur, mortir dan ratusan tentara untuk mengakhiri krisis keamanan itu.

Konflik terjadi hampir sebulan di ne-gara bagian Sabah, dipicu oleh serangan kelompok yang berlayar dari Filipina se-latan. Mereka mengklaim kawasan Sabah sebagai warisan sultan Filipina.

Bentrok sehari sebelumnya menewas-kan 27 orang termasuk delapan polisi Ma-laysia. Insiden itu memicu kekhawatiran menjelang Pemilihan Umum Malaysia.

Polisi mengatakan satu orang telah ditembak pada Rabu dan memperingat-kan warga untuk berhati-hati terhadap individu atau kelompok yang bersembu-nyi di ladang perkebunan sawit. Mereka bisa saja menyamar sebagai petani yang menggarap perkebunan.

“Penyisiran akan dilakukan dalam area yang lebih luas untuk mencari pe-nyusup yang bergerak ke lokasi lain,” kata Inspektur Jenderal Ismail Omar.

Pada Rabu, puluhan tentara diterjun-kan ke Kampung Tanduo tempat para pe-nyusup bersembunyi.

Jet tempur membombardir kawasan sa-

wit Felda Sahabat pada Selasa setelah Per-dana Menteri Najib Razak menyatakan hi-lang kesabaran dalam menangani konflik di negara bagian Sabah itu. (reuters/ant)

KONFLIK FILIPINA-MALAYSIA

Tentara Malaysia Gencarkan Pemburuan

Page 2: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 | TAHUN II2 SUMENEP

Sekitar 30 orang yang men-datangi Mapolres, terdiri dari dusun Bindung Satu, Bindung Dua, Angsana Satu, Angasana Dua, Gunung Malang Satu dan Gunung Malang Dua.

Khairus Shaleh, warga Desa Lenteng Barat yang juga ikut mendatangi Mapolres, mengatakan, selain distribusi raskin tidak merata, juga tidak tepat sasaran.

“Kedatangan kita ke sini (Mapolres) dalam rangka mengadu sekaligus melapor ke Mapolres tentang kejang-galan (yang dilakukan) Kepala Desa Lenteng Barat yang tidak transparan dalam pembagian Raskin. Biasnya, masyarakat menerima raskin adalah setiap bulan, tetapi di Lenteng Barat malah tidak menentu, kadang dua bulan, kadang juga tiga bulan,” kata Khairus Shaleh kepada wartawan.

Ia mengungkapkan, dis-

tribusi raskin juga tidak tepat sasaran karena terdapat warga kurang mampu yang tidak mendapatkan, tapi ada warga yang mampu justru menda-patkan. “Sehingga masalah pembagiannya tidak menentu bagi warga miskin yang se-harusnya dapat jatah itu,”

ucapnya.Selain itu, raskin yang

warga terima hanya berkisar 7-8 kilogram saja. “Sedangkan dalam aturannya, harus 15 kilogram. Untuk itulah, para warga miskin melapor ke sini untuk mendapat keadilan,” tegas.

Saat disinggung hasil lapo-rannya ke Seksi Pidana Khusus Polres Sumenep, dia menje-laskan akan datang lagi. “Kita disuruh datang lagi dengan berkas-berkas yang lebih leng-kap. Menurut mereka, laporan ini akan ditindaklanjuti sesuai prosedur yang ada,” katanya.

Warga lain yang ikut men-datangi Mapolres berharap, pemerintah turun langsung mengawasi kemungkinan ter-jadinya distribusi raskin yang menyimpang di daerah lain. “Kami sangat mengharapkan, agar pemerintah mau turun tangan langsung terkait de-ngan semua program bantuan yang akan dilakukan, agar tidak terjadi penyimpangan atau penyelewengan oleh ok-num,” tambah Rudi.

Kasi Pidsus, Budiyanto, menjelaskan, warga tersebut disuruh datang kembali un-tuk melengkapi data laporan. “Suruh datang lagi oleh kita untuk melangkapi daftar pen-erima manfaat (DPM). Siapa saja yang tidak menerima, dan siapa saja juga dari dusun-du-sun yang sudah tidak meneri-ma beras untuk warga miskin,” katanya. (sym/mk)

SUMENEP – Calon ang-gota legislatif (Caleg) perem-puan dari Partai Amanat Na-sional (PAN) Sumenep belum memenuhi kuota 30 persen. DPD PAN sampai saat ini masih menunggu kalangan perempuan yang berminat menjadi caleg pada Pemilu 2014 mendatang.

Sekretaris DPD PAN Sumenep Faisal Muhlis men-jelaskan, saat ini perem-puan yang sudah mendaftar menjadi caleg PAN 8 orang. ”Masih lumayah jauh. Sebab, dari jumlah caleg 51 orang seharusnya 15 dari perem-puan,” ucapnya.

Sampai detik ini belum ada pendaftar lagi dari unsur perempuan. Pihaknya tetap menunggu caleg perempuan yang akan mendaftar. ”Kami tidak mau asal comot. Sebab, kami menginginkan perem-puan yang serius menjadi caleg. Kalau tidak serius be-rarti hanya pelengkap saja,” tuturnya.

Wakil ketua DPRD Sume-nep itu optimis, sampai pendaftaran caleg semen-tara pada pertengan Maret mendatang ditutup, kuota 30 persen perempuan akan ter-penuhi ”Ada anggota dewan dari parpol lain yang hendak mendaftar. Tapi, kayaknya masih dipertimbangkan,” ungkapnya.

Faisal mengingikan caleg berlambang matahari itu be-

rasal dari kader. Hanya saja, kader yang ada tidak men-cukupi untuk menjadi caleg. ”Jadi, sangat tidak mungkin kalau semuanya kader. Kami harus mengambil dari luar kader juga. Sehingga, bisa terpenuhi,” tuturnya.

Namun, jatah untuk caleg non kader tidak ban-yak. Diperkirakan hanya 25 persen saja, sedangkan si-sanya semuanya dari kader. ”Tapi, kalau sudah daftar ke KPU tentu sudah menjadi kader, karena kami langsung membuatkan KTA (kartu tanda anggota) parpol,” un-gkapnya.

Hal serupa juga dialami DPC Partai Demokrat Sume-nep, hingga Rabu (6/3), jum-lah pendaftar perempuan masih lima orang dari 35 pendaftar. “Rendahnya pen-daftar perempuan pada bur-sa caleg Partai Demokrat ini, kemungkinan besar mereka masih menunggu waktu saja untuk mengambil berkas se-bagai caleg. Sebab, informasi yang kami terima, masih banyak yang ingin mendaft-arkan diri,” papar Sekretaris DPC Partai Demokrat Sume-nep, A Zahrir Ridlo.

Penjaringan caleg Partai Demokrat juga mempriori-taskan kader dengan keten-tuan 70 persen kader dan 30 persen lainnya non kader. (yat/rif/mk)

Praktik judi dalam pemili-han kepala desa sudah jadi ra-hasia umum, tapi aparat kea-maan sampai saat ini belum ada yang menindak praktik tersebut. Dan biasanya, prak-tik tersebut dilakukan orang dari luar daerah. ”Mayoritas kalau judi kan dari daerah lain. Bukan dari daerah asal. Ini pengamatan yang selama ini terjadi,” tuturnya pada Koran Madura, Rabu (6/3).

Selain itu, pelaksaan Pilkades serentak akan mem-persempit terjadinya konflik politik karena ruang gerak preman yang biasanya diger-akkan calon kepala desa ter-batas. ”Kalau dulu, para cakades mengundang bajing (preman) dari daerah lain un-tuk mengawal. Kalau sekarang pasti sudah memperjuangkan daerahnya sendiri,” ucapnya.

Demikian juga disampai-kan anggota Komisi A DPRD Sumenep, Rukminto. Menurut Rukminto, kepentingan dewan dengan pelaksanaan Pilkades serentak dalam satu hari un-tuk meminimalisir terjadinya konflik dan tindak kejahatan dalam pelaksanaan Pilkades.

Daerah yang telah mel-aksanakan Pilkades serentak

dalam satu hari adalah Purbal-ingga dan Karanganyar, Jawa Tengah. Sedangkan daerah yang sudah siap melaksana-kan Pilkades serentak Banyu-mas, Jawa Tengah.

Namun, pelaksan-aan Pilkades serentak akan berkonsekuensi pada mem-bengkanya anggaran. Pemer-intah Kabupaten Sumenep saat ini menganggarkan dana Rp 1,6 miliar untuk Pilkades serentak. Dari 191 kelurahan yang akan menggelar Pilkades, setiap desa akan mendapat-kan dana bantuan pelaksan-aan Pilkades sebesar Rp 5 juta. Selebihnya untuk biaya pengamanan, sekalipun masih dinilai belum mencukupi.

Kabag Pemerintahan Desa Pemkab Ferdiansyah Tetrajaya menjelaskan, masalah angga-ran tidak banyak mengalami kendala sekalipun tetap harus diperjuangkan.

Pelaksanaan Pilkades ser-entak yang akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang terkendala perbedaan persepsi antara eksekutif dan legilatif dalam menafsirkan Pilkades serentak.

Anggota Komisi A DPRD Sumenep, Rukminto, menje-

laskan, yang dimaksud dengan Pilkades serentak pelaksan-aannya dilakukan dalam satu hari, bukan dalam beberapa hari selama satu bulan seba-gaimana tafsir Pemkab.

“Kami sudah studi banding ke beberapa daerah yang mel-aksanakan Pilkades serentak. Ya, semuanya dilaksanakan dalam satu hari. Kalau alasan-nya personel keamanan tidak cukup untuk mengamankan, itu kurang rasional. Di bebera-pa kabupaten/kota yang kami kunjungi, saat pelaksanaan Pilkades itu hanya ada tiga personel keamanan di setiap desa yang menyelenggarakan Pilkades,” jelasnya, Selasa (5/3).

Sementara, Pemkab telah mengeluarkan surat edaran jadwal pelaksanaan Pilkades serentak akan dilaksanakan pada tanggal 1, 13, 15, 20, dan tanggal 21 Mei 2013 dibagi dalam lima zona.

Plt. Sekda Hadi Sutarto menyatakan, sampai saat ini pihaknya masih memperta-hankan jadwal yang telah dis-ampaikan kepada kecamatan sekalipun dewan masih keber-atan dengan jadwal tersebut. “Sampai saat ini, kami masih mengacu terhadap semua jad-wal yang telah disampaikaikan ke pihak kecamatan,” jelasnya.

Keberatan Pemkab dengan pelaksanan Pilkades serentak dalam sehari, khawatir penga-manan Pilkades tidak mak-simal karena personel kea-

manan tidak cukup memadai.“Sekarang personel dari

aparat kepolisian dari tingkat polres sampai polsek seban-yak 7678 personel, itu pun di-hitung dengan personel yang bertugas di dalam markas. Se-dangkan yang siap diterjunkan dalam pengamanan sebanyak 450 personel,” katanya.

Sedangkan koramil be-jumlah 430 personel. “Dan yang bisa membantu terhadap perjalanan Pilkades hanya se-banyak 250 personel. Jadi kes-eluruhan personel yang ada hanya mencapai 700 personel saja. Sedangkan yang dibutuh-kan sebanyak 1910 personel,“ tambahnya.

Sementara polisi dari tiga kabupaten di Madura yang siap membantu, menurut Hadi Sutarto, hanya sebanyak 100 personel. ”Dibandingkan de-ngan jumlah kelurahan yang akan menggelar pemilihan kepala desa sebanyak 191 kelurahan, jadi sangat tidak mungkin untuk dilakukan secaran serentak dalam satu hari,” tegasnya.

Hasan Bashri mendesak, polemik tafsir tersebut segera disepakati supaya desa yang akan melaksanakan Pilkades lebih siap. ”Jangan menunggu lama. Pemkab-dewan harus tegas supaya desa tidak geli-sah menungu kepastian itu,” tuturnya.

Kabag Pemdes Ferdian-syah Tetrajaya menjelaskan, pembahasan pilkades seren-

tak sudah hampir final. ”Sudah tidak ada masalah. Insya Allah dalam waktu dekat sudah kes-epahaman. Sudah hampir final kok,” tukasnya.

Terobosan BaruAsosiasi Kepala Desa

(AKD) Sumenep menilai pelaksanaan Pilkades serentak ini terobosan baru di Madura. Pihaknya mendesak untuk segera dijadikan kebijakan.

Sekretaris AKD Sume-nep Moh. Idafi mengatakan Pilkades serentak akan lebih efisien dan maksimal. ”Ini juga akan meminimalisir permain-an judi dalam pesta demokrasi ini. Kami sangat mendukung upaya Pemkab ini,” katanya.

Bahkan, pihakya sejak awal sudah melakukan sosialisasi kepada sejumlah kades yang purna tugas. Sejumlah kades tampaknya tidak ada masalah dengan hal ini. ”Alhamdulillah semuanya mendukung pelak-sanaan Pilkades serentak ini,” ucapnya.

Tak TerpengaruhSekalipun DPR dan Pem-

kab masih belum sefaham terkait pelaksanaan Pilkades serentak, panitia Pilkades mengaku hal tersebut tidak mempengaruhi jadwal pelak-sanaan Pilkades.

Camat Lenteng Ach. Hanafi menjelaskan, pelaksanaan Pilkades di Kecamatan Len-teng sudah siap digelar. Bu-lan Mei mendatang akan ada

12 desa yang akan menggelar Pilkades.

“Untuk periode pertama di Kecamatan Lenteng akan mel-aksanakan Pilkades satu hari pada tanggal 15 Mei 2013. Ada sebanyak 12 Desa dari 20 desa yang ada, sedangkan untuk 8 sisanya akan dilaksanakan pada tahap kedua,” katanya.

Ke 12 desa tersebut yang akan menggelar Pilkades ada-lah Desa Muncek Timur, Billa-pora Rebba, Banaresep Timur, Cangkreng, Daramista, Bana-resep Barat, Lembung Barat, Tarogan, Medelan, Lenteng Timur, Lenteng Barat dan Elak Laok.

“Sedangkan sisanya se-banyak 8 Desa akan dilaksana-kan pada tahap kedua sesuai jadwal yang telah ada, bahkan bisa saja sesuai masa jabatan kepala desa terancam mundur pada tahun 2014, Karena masa jabatan Kepala Desa tersebut

masih berakhir pada tahun 2014,” katanya.

Delapan desa tersebut adalah Desa Elak Daya, Jambu, Kambingan Barat, Lembung Timur, Moncek Barat, Mon-cek Tengah, Poreh, dan Sendir. “Jadi, 8 desa yang ada akan dilaksanakan sesuai masa jabatannya berakhir,” katanya.

Hal serupa juga terjadi di Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek. Menurut Sukarnae-di, anggota Komisi B DPRD yang berasal dari Desa Lapa Laok, soal tarik ulur masalah perbedaan persepsi antara pihak legislatif dan eksekutif sepertinya juga tidak akan ter-pengaruh di Kecamatan Dung-kek. “Bahkan banyak panitia yang sudah dibentuk sudah menentukan jadwal pelak-sanaan, termasuk sudah pada persoalan anggaran calon,” katanya. (yat/edy/sym/mk)

Pilkades Serentak Bisa Minimalisir KonflikSUMENEP - Pengamat politik Universitas Wiraraja Sumenep Hasan Bashri mengungkapkan, pelaksan-aan pemilihan kepala desa serentak dapat memini-malisir praktik judi. Pilkades yang berjalan selama ini dinilai sarat dengan perjudian.

SUMENEP – Puluhan warga penerima raskin Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng, Rabu (6/3) mendatangi Polres Sumenep untuk melaporkan kejanggalan pendistribusian beras untuk keluarga miskin (raskin) yang diberikan kepala desa setem-pat tidak merata.

Penerima Raskin Laporkan Dugaan Penyimpangan

Parpol Kesulitan Jaring Caleg Perempuan

RASKIN

PEMILU LEGISLATIF

LAPORKAN. Warga Desa Lenteng Barat Kecamatan Lenteng mendatangi Polres Sumenep, Rabu (6/3). Mereka bermaksud akan melaporkan penyaluran raskin di desanya yang diduga ada penyimpangan.

KASUS BANSOS KONI. Sejumlah mahasiswa dari Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar), berunjukrasa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalbar di Jalan KS Tubun, Pontianak, Rabu (6/3). Mereka menuntut Kejati Kalbar segera menuntaskan kasus korupsi Bantuan Sosial (Bansos) untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalbar tahun anggaran 2006-2008 yang telah merugikan negara sebesar Rp22,14 miliar.

TANGKAP KORLAP. Petugas polisi berpakaian sipil menangkap salah seorang kordinator lapangan (korlap) aksi mahasiswa, Sucipto (tengah) di IAIN Sunan Ampel, Surabaya, Jatim, Rabu (6/3). Aksi yang menuntut pertanggung jawaban terkait dana praktikum dan pendampingan tersebut berakhir ricuh dengan pengerusakan fasilitas. Baca halaman 10

syamsuni/koran madura

ant/jessica helena wuysang

ant/m risyal hidayat

Eksekutif dan Legislatif Beda Persepsi tentang Pilkades Serentak

Page 3: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 | TAHUN II 3SUMENEP

SUMENEP - Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, segera menggelar tes kelayakan dan kepatutan terhadap 70 pendaftar bakal calon legislatif.

“Sesuai jadwal yang kami tetapkan, tes kelayakan dan kepatutan bagi bakal calon legislatif itu akan digelar pada Minggu (10/3),” kata Sekretaris DPC PKB Sume-nep Bahrul Ulum di Sume-nep, Rabu (6/3).

PKB Sumenep memberi-kan kesempatan kepada war-ga setempat untuk mendaf-tar sebagai bakal caleg yang akan diusungnya pada Pemi-lu 2014, sejak November hingga Desember 2012.

“Secara keseluruhan tercatat 70 pendaftar bakal caleg dan 15 di antaranya adalah perempuan. Lokasi tes kelayakan dan kepatutan bagi mereka di aula salah

satu hotel di Sumenep,” ka-tanya.

Pihaknya telah memben-tuk tim yang akan melaku-kan tes kelayakan dan kepa-tutan terhadap para bakal caleg tersebut.

“Personel tim kelayakan dan kepatutan terdiri atas tiga orang, dan satu di anta-ranya adalah pengurus DPW PKB Jawa Timur. Sementara dua personel lainnya adalah akademisi,” katanya.

Tes kelayakan dan kepa-tutan itu merupakan ta-hapan yang harus dilalui para pendaftar bakal caleg di PKB Sumenep.

“Kami ingin mengetahui kapabilitas para bakal caleg sekaligus rekam jejaknya guna memastikan bakal caleg yang kami usung pada Pemilu 2014 adalah sosok yang berkualitas. Kami tidak ingin salah pilih,” kata Ulum. (ant/mk)

SUMENEP – Ketua PAC Partai Demokrat Kalianget Sarkawi, Rabu (6/3) men-datangi kantor DPC Partai Demokrat Sumenep di Jalan Trunojoyo. Ia ingin ketemu langsung pengurus partai untuk menanyakan kejelasan tentang pemecatan dirinya.

Pada Rabu 20 Februari lalu dalam sebuah media online, Ketua DPC Partai Demokrat R. Djoni Tunaidi menyatakan memecat ko-rlap aksi yang melakukan demonstrasi beberapa waktu lalu tersebut. Joni menye-but Sarkawi telah merusak nama baik dirinya dan Partai Demokrat.

Di sekretariat DPC par-tai peserta pemilu nomor urut tujuh tersebut, Sarkawi mengamuk seraya teriak-teriak. Ia datang membawa SK pengangkatan dirinya dan AD/ART partai.

“Siapa pun akan geram ketika melihat dan membaca berita di media bahwa ada 4 PAC dipecat tanpa pem-

beritahan secara formal. Itu kan berarti seenaknya ko-mentar, harus beretika dong. Jika saya memang dipecat, layangkan surat pemecatan. Dan saya akan sepenuhnya menerima keputusan itu jika saya dipecat dengan alasan karena saya menggelar aksi demo terhadap DPC, tetapi bukan begitu caranya.,” ka-tanya kepada wartawan, Rabu (6/3) usai teriak dan marah-marah.

Menurut Sarkawi, ada empat pengurus PAC yang dipecat, yaitu Kalianget, Guluk-Guluk, Batuan, dan Batang-Batang.

“Pemecatan itu saya ke-tahui dari berita di media online, bukan secara kelem-bagaan. Semestinya kan ada aturannya jika memang terjadi pemecatan, masak seenaknya komentar di me-dia,” tegasnya.

Ketua DPC Partai Demokrat, R. Djoni Tunaidi saat dikonfirmasi enggan berkomentar. (sym)

Kabag Perekonomian Pemkab Sumenep, Saiful Bahri menyatakan, penu-runan pagu raskin itu sekitar 22 ribu dari dari tahun 2012 yang mencapai 139.294 KK. Pada tahun 2013 ini hanya sebanyak 116.378 KK yang menerima manfaat.

“Penurunannya menca-pai 22 ribu lebih atau 16,45 persen dari tahun 2012 lalu. Penurunan ini kemungkinan besar masyarakat sudah ban-yak yang status ekonominya lebih meningkat. Jika sebel-umnya masih dinilai kurang mampu, saat ini sudah mam-pu sehingga tidak perlu men-erima raskin lagi,” kata Saiful Bahri, Rabu (6/3).

Menurut Saiful, Jawa Timur juga mengalami penu-runan pagu raskin berkisar 14 hingga 15 persen. “Ini, penu-runan pagu raskinnya tidak hanya terjadi di Kabupaten Sumenep. Tingkat Propinsi Jawa Timur mencapai 14-15 persen penurunannya,” pa-parnya.

Penurunan pagu raskin di Kabupaten Sumenep, menu-rut Syaiful, mengacu pada

pendataan program perlind-ungan sosial (PPLS) Badan Pusat Statistik tahun 2011 lalu. Sesuai PPLS, sekitar 24 persen dari total penduduk Sumenep yang masuk kat-

egori miskin. Namun, seki-tar 36 persen dari total pen-duduk Sumenep yang diberi jatah raskin.

“Jadi sekitar 12 persen masyarakat Sumenep yang mendekati miskin masih di-masukkan dalam program raskin itu. Ini merupakan kebijakan pemerintah untuk memberikan bantuan berupa raskin kepada warga yang mendekati miskin, meski se-

cara kreteria tidak masuk,” ujarnya.

Dia menegaskan, pihakn-ya telah memberikan soft copi data pagu raskin itu ke-pada pihak kecamatan dan kemudian pihak kecamatan memberikan kepada kepala desa untuk dimusyawarah-kan ditingkat desa dengan tim raskin.

“Data itu masih ada ke-mungkinan berubah, seperti

ada yang tercatat ganda, war-ga yang pindah alamat, men-inggal dunia yang tidak ada ahli waris dan mereka yang sudah mampu sehingga tidak memerlukan mendapatkan bantuan raskin tersebut,” je-lasnya.

Namun, Zaenuri, pen-damping penerima raskin, membantah jumlah warga miskin semakin berkurang. “Sampai saat ini, kami lihat angka kemiskinan ditatanan masyrakat cukup tinggi, se-hingga program raskin tidak bisa dikatakan bisa mengen-taskan terhadap kemiski-nan,” katanya.

Ia juga mengungkapkan, sampai saat ini raskin di Kabupaten Sumenep masih banyak dimanfaatkan oleh oknum bukan penerima manfaat.

Zainuri kembali mene-gaskan, jika distribusi raskin tetap menggunakan pola lama, maka program raskin diprediksikan menjadikan angka masyarakat miskin semakin meningkat. “Saya yakin jika pendistribusian itu masih memakai pola lama, maka akan menjadikan angka kemiskinan semakin menin-gkat, Buktikan Saja!”, pung-kasnya. (rif/edy/mk)

Dalam aksinya, seba-gian pengunjuk rasa men-genakan kostum putih-putih seperti pocong sebagai lam-bang matinya merekonomian rakyat kecil. Sambil berorasi, mereka membentangkan se-jumlah poster bertuliskan protes, seperti “Segera Sele-saikan Pembangunan Pasar Anom” dan “Pasar Anom Jadi Kuburan”.

Ferly, koordinator aksi menilai, pemerin-tah kurang memperhatikan pembangunan pasar yang menyangkut kepentingan orang banyak. “Pemerintah tak peduli pada pedagang

Pasar Anom yang hampir mati. Terlantar sejak tahun 2007, karena pembangunan Pasar Anom pasca kebakaran, tak jelas kapan selesainya. Bahkan sekarang mangkrak,” katanya.

Jika keberadaan pasar tetap dibiarkan seperti saat ini, ia memprediksi keberadaan pasar akan mati karena saat hujan kondisinya becek dan merusak barang dagangan pedagang. “Pengunjung pasar juga menurun karena merasa tidak nyaman dengan keadaan yang semrawut,” tandasnya.

Sulastina, salah seorang pedangang di Pasar Anom me-nuturkan, pasca kebakaran be-

berapa tahun lalu, masyarakat mulai kurang tertarik untuk berbelanja di pasar. “Seme-jak kebakaran yang terjadi, kami mengamati kebanyakan masyarakat sudah tidak ter-tarik lagi untuk mengunjungi pasar lagi,” katanya.

Semakin sedikitnya pen-gunjung mengakibatkan penghasilan pedagang menu-run. Sulastina menceritakan, sebelum terjadi kebakaran penghasilannya setiap hari tidak kurang dari 400 ribu, bahkan bisa mencapai 500 ribu. Namun, sejak kebakaran pengahasilan tiap harinya hanya cukup untuk belanja kebutuhan sehari-hari.

“ K e t i d a k t e r t a r i k a n masyarakat untuk mengun-jungi pasar ini kemngkinan besar karena melihat tata letak yang berada di pasar ini ma-siuh semrawut, apa lagi ketika hujan kondisinya becek se-

hingga membuat masyarakat tidak nyaman. Akabatnya, laju perekonomian yang dialami semua pedagang juga akan menurun drastis” tandasnya.

Sementara Kepala Bidang Pendapatan Dinas Pendapa-tan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Sumenep, Imam Sukandi menuturkan, pihaknya sudah berupaya menempatkan para peda-gang di bagian depan pasar agar tidak mengurangi pem-beli. “Kami sengaja tempatkan mereka di depan, supaya akses pembeli tetap mudah. Kalau di bagian belakang malah sulit,” katanya.

Selain itu, lanjut Imam, pihaknya juga merekrut tena-ga tambahan untuk penga-manan pembeli dan mengatur agar tidak terjadi kemacetan di dalam pasar. “Itu memang sebagian upaya kami menga-tur pasar sementara sampai

proses rehab selesai. Setelah masalah dalam pembangunan tahap satu selesai, maka pembangunan tahap dua segera diteruskan,” terangnya.

Ketua Komisi B DPRD Sumnep, Bambang Prayogi, berharap agar pembangunan pasar bisa segera diselesai-kan. “Kami sangat berharap agar segera diselesaikan per-soalan yang melanda Pasar Anom sekarang, sehingga pembangunan Pasar Anom bisa segera dilanjutkan,” ka-tanya.

Ia berharap kepada pemer-intah, pada pertengahan ta-hun ini ada kepastian menge-nai kapan akan dilakukan dan kapan yang akan diselesaikan pembenguna tersebut, “Kalau masih belum ada kejelasan terpaksa kami akan menggu-nakan anggaran APBD yang telah dianggarkan pada tahun 2013 ini,” pungkasnya (edy)

Mahasiswa Minta Pembangunan Pasar Segera Dilanjutkan

SUMENEP - Pagu raskin tahun 2013 di Kabupaten Sumenep menurun dari tahun sebelumnya. Penu-runan bantuan untuk rakyat miskin itu mencapai 16,45 persen, dari tahun sebelumnya yang menca-pai 139.294 KK menjadi 116.378 penerima.

SUMENEP - Puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Laskar Sumenep Angkatan Muda (Laksamuda), Rabu (6/3) berunjuk rasa di Pem-kab setempat. Mereka memprotes mangkraknya pembangunan Pasar Anom.

PKB Segera Tes Kelayakan Bakal Caleg

Ketua PAC Demokrat Kalianget Pertanyakan Pemecatan Dirinya

Pagu Raskin Tahun 2013 Menurun

PEMILU 2014

KISRUH DEMOKRAT

BANTUAN

DISTRIBUSI RASKIN. Sejumlah buruh mengangkut beras Raskin untuk didistribusikan ke sejumlah kecamatan dari gudang Bulog, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (13/2). Bulog Jabar telah mendistribusikan raskin sebanyak sebanyak 470.842 ton dengan sasaran 2,61 juta kepala keluarga di Jawa Barat.

TUNTASKAN PEMBANGUNAN PASAR. Mahasiswa dan pemuda yang mengatasnamakan diri Laskar Sumenep Angkatan Muda (Laksamadu) menggelar unjuk rasa di Kantor Pemkab setempat, Rabu (6/3). Mereka menuntut pembangunan Pasar Anom Baru Sumenep segera diselesaikan.

JAMINAN PRODUK HALAL. Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar (kanan) bersama Ketua Komisi VIII DPR Ida Fauziyah (kedua kanan), Anggota DPR Alie Maschan Moesa (kedua kiri) dan Ketua Badan Halal Nahdlatul Ulama Maksum Machfoedz (kiri) menjadi nara sumber acara diskusi publik Fraksi PKB di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/2). Diskusi tersebut membahas soal rancangan Undang-Undang tentang Jaminan Produk Halal.

LURUK KANTOR. Ketua PAC Demokrat Kalianget Sarkawi (membelakangi kamera) mendatangi Kantor DPC Partai Demokrat Sumenep, Rabu (6/3) untuk mempertanyakan tentang kabar pemecatan dirinya. Sampai saat ini, ia mengaku belum menerima surat pemecatan.

ant/dedhez anggara

junaidi/ koran madura

ant/widodo s jusuf

syamsuni/koran madura

Page 4: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 | TAHUN II4

Sekretaris APKLI Pame-kasan, Zainal Abidin, kemarin (6/3), berdasarkan data yang dimiliki APKLI, pasar modern yang berdiri di Pamekasan su-dah berjumlah 15 buah. Jum-lah itu sudah termasuk yang berada di wilayah pinggiran dan pesisir utara.

Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah, karena pemerintah setempat hingga saat ini belum mengeluar-kan regulasi yang jelas terha-dap pendirian pasar modern. Sebab, antar pasar moderen itu terkesan saling berlomba untuk melebarkan wilayahnya.

“Keberadaan mini market itu sangat kami keluhkan ka-rena lokasinya yang tidak jauh dari toko-toko dan warung ke-cil,” katanya.

Seharusnya, kata dia, pen-dirian waralaba memperha-tikan jarak dengan pedagang kecil dan pasar tradisional. Sehingga kegiatan ekonomi

para pedagang kecil yang did-ominasi warga ekonomi kelas bawah dapat tetap bertahan.

Sempat ada rencana dari para pedagang kecil untuk

menutup paksa mini market yang berada tidak jauh dari lokasi pedagang kaki lima. Namun rencana itu masih di-tahan karena masih berharap pemerintah setempat segera menerbitkan aturan yang mengtur pendirian pasar mo-deren tersebut.

“Tapi kalau ternyata pemerintah tidak segera me-nerbitkan regulasi itu, maka kami tidak bisa mengenda-likan teman-teman, karena mereka juga ingin bertahan demi mencari sumber peng-hidupan,” kata Zainal.

Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu, Herman Kusmanto, mengaku lembag-anya tidak pernah mengeluar-kan ijin pendirian pasar-pasar modern tersebut. Sehingga sampai saat ini kantor yang dipimpinnya tidak memiliki data apapun yang berkaitan dengan pasar moderen itu.

“Saat ini Rancangan Pera-turan Daerah tentang pasar itu tengah dibahas di DPRD Pamekasan. Kalau sudah dis-ahkan sebagai Peraturan Dae-rah, kami memiliki landasan hukum untuk melakukan tin-dakan,” katanya. (afa/muj)

PAMEKASAN - Kekoson-gan sekretaris desa (Sekdes) yang terjadi di 56 desa sejak akhir 2009 lalu sampai saat ini belum terisi. Padahal ke-kosongan ini dinilai sangat berdampak terhadap pelay-anan yang bersifat adminis-tratif di desa-desa tersebut. Semula, pemkab setempat menargetkan pengisian ke-kosongan itu tuntas pada April 2010 lalu namun sam-pai saat ini belum ada kepas-tian.

Ketua Komisi A DPRD Pamekasan Suli Faris kema-rin (6/3) mengatakan, seki-tar tiga bulan lalu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Bap-pemas, Bagian Hukum dan staf Ahli Pemkab Pameksan. Dalam rapat itu, menghasil-kan kesepakatan dianta-ranya, pengangkatan PNS sebagai Sekdes bisa melalui usulan pemkab, atau usulan pemerintah desa yang diam-bil dari PNS setempat atau dari desa sekitarnya. PNS yang bisa diusulkan sebagai calon sekdes bisa dari unsur guru atau non guru di desa masing-masing.

Dijelaskan, usulan PNS menjadi Sekdes yang diusul-kan pemkab, harus dikoor-dinasikan dengan kepala desa setempat agar tidak tejadi penolakan. Sebab, jika hal ini terjadi, dipastikan perjalanan pemerintahan desa tidak harmonis dan da-pat menggangu pelayanan masyarakat.

“Usulan PNS dari per-angkat desa setempat harus

diseleksi, begitu juga usulan pengisian Sekdes dari Pem-kab harus dikoordinasikan dengan Kades yang bersang-kutan,” katanya.

Dijelaskan, kesepakatan pengangtakan PNS menjadi Sekdes, baik melalui usulan desa atau pemkab disepakati, karena desa tidak dibolehkan mengkat sekretaris desa (Sekdes) paska pengkatan sekdes menjadi PNS yang su-dah tuntas pada 2010 lalu.

Menanggapi hal itu, Kab-id Pemdes, Bappemas Pemk-ab Pamekasan Sunarto men-yatakan, belum menerima pemberitahuan atau usulan PNS untuk diangkat men-jadi Sekdes dari desa. Sebab, pengisian kekosongan sek-des dari PNS itu kini telah di-tangani Badan Kepegawaian daerah (BKD) setempat. Say-angnya, kepala BKD Pame-kasan lukman Hedi Mahdiya, belum bisa dimintai konfir-masi terkait hal tersebut.

Sementara itu, dari to-tal 178 desa se Pamekasan, 56 desa diantaranya belum memilik Sekdes. Sedangkan 122 desa lainnya telah me-miliki sekdes difitif setelah diangkat menjadi PNS yang dilakukan secara bertahap. Kekosongan 56 sekdes itu terjadi, karena Sekdes yang ada, tidak memenuhi syarat menjadi PNS dan telah diber-hentikan sejak Oktober 2009 lalu. Para Sekdes yang dibr-hentikan dan tidak diangkat menjadi PNS itu telah men-dapat pesangon dari Bupati Pamekasan. (uzi)

PAMEKASAN - Meski dewan pengurus pusat par-tai kebangkitan nasional ulama (DPP-PKNU) telah menginstruksikan seluruh kadernya untuk bergabung dengan partai gerakan in-donesia raya (Gerindra), na-mun satu kader PKNU yang saat ini masih aktif menjabat anggota DPRD Pamekasan, belum menentukan sikap politiknya. Kader dimaksud yaitu Abusiri, yang saat ini masih tercatat sebagai ang-gota komisi A DPRD setem-pat. Ia merupakan anggota DPRD dari Fraksi PKNU, yang berangkat dari daerah pemilihan (Dapil-I) meliputi Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Tlanakan.

K e p a d a Koran Ma-dura, ia m e n g a k u masih perlu i s t i k h o r a h untuk me-n e n t u k a n pilihan poli-tiknya meski m e n g a k u i rekomendasi pusat sudah jelas untuk bergabung ke Partai Ger-indra. Menurutnya, selain perlu istikhorah, pihaknya juga akan melihat perkem-bangan perpolitikan di kabu-paten tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan.

Dijelaskan, peluang untuk maju pada pencale-gan nanti masih ada, ka-rena sampai saat ini belum ada penetapan daftar caleg tetap (DCT), dan hanya se-batas daftar caleg sementara (DCS). Ia menyatakan akan segera menentukan sikap, apakah akan maju pada pen-calegan nanti atau berhenti dari dunia politik tanpa me-nyebut alasan dari dua pili-han yang akan ditentukan nanti.

“Belum bisa disimpulkan tidak mau maju, kan masih DCS, kalau ada perkemban-gan lain mungkin masih bisa,” katanya.

Sementara itu pengam-bilan formulir calon legis-latif (Caleg) melalui Partai Gerindra sudah ditutup min-ggu lalu dan saat ini sudah masuk ke tahap verifikasi berkas. Data yang dihimpun, pengambilan formulir di par-tai tersebut mencapai 59 pelamar termasuk 3 pelamar dari Kader PKNU yang saat ini masih aktif menjabat se-bagai anggota DPRD Pame-kasan. Yaitu M. Makmun, R. Afifudin dan Moh. Baharu-din. Ke-59 pelamar ini akan diverifikasi untuk ditentukan sebanyak 45 sesuai jatah kur-si di DPRD setempat dengan memperhatikan pemenuhan kouta 30 persen perempuan.

Ketua DPC Par-tai Gerin-da Pame-k a s a n , Agus Su-j a r w a d i mengata-kan, para pendaftar ini me-m i l i k i kesempa-tan yang sama un-tuk ber-

saing dalam bursa pencale-gan di partai tersebut. Namun yang pasti, dalam verifikasi nanti, Gerindra Pamekasan akan mengutamakan para pelamar yang serius untuk menjadi wakil rakyat melalui partai itu. Keseriusan para pelamar ini harus diimbangi dengan kemampuan politik, kemampuan akademis, serta loyalitas terhadap parpol. Se-lain itu, para Caleg ini harus memiliki basis massa yang jelas, kemampuan finansial, serta pemahaman wilayah masing-masing sesuai dae-rah pemilihan (Dapil) yang dipilih.

“Beberapa kriteria ini menjadi keharusan bagi semua Caleg dari Gerindra. Sebagai calon wakil rakyat tentunya harus terpenuhi agar benar-benar mewakili rakyat,” katanya. (uzi)

PAMEKASAN

Bupati mengatakan pen-etapan jadual Pilkades tersebut, sudah berdasarkan pertimban-gan yang matang, serta usulan dari aparatur desa dan Panitia Penyelenggara Pilkades yang menginginkan agar jadwal pilkades ditentukan pemerin-tah.

Untuk tahap pertama, kata

dia, Pemilihan Kepala Desa itu akan dilaksanakan di 25 desa yang ada di 13 kecamatan. Se-mentara untuk jadual tahap berikutnya, akan ditentukan kemudian sambil menunggu hasil evaluasi dan kajian antara pemerintah dan unsur DPRD setempat.

“Saat ini, persiapan untuk

menggelar pesta demokrasi tingkat desa itu sudah sepe-nuhnya rampung dan tinggal proses pelaksanaan,” kata Kho-lilurrahman.

Sementara itu Ketua Komi-si A DPRD Pamekasan, Suli Faris, mengatakan awalnya pihaknya merasa kawatir wa-cana Pilkades serentak itu tidak akan terlaksana. Karenanya, dia menyatakan salut atas langkah cepat yang dilakukan pemerin-tah sehingga rencana itu bisa dilaksanakan tahun ini.

Sebelum pelaksanakan Pilkades serentak tahap perta-ma digelar, diharapkan pemer-

intah sudah kembali menentu-kan jadwal pelaksanaan tahap kedua. Sehingga, perisapan untuk tahap kedua itu bisa di-lakukan segera dan tidak perlu menunggu tuntasnya evaluasi tahap pertama.

Kepala Badan Pember-dayaan Masyarakat dan Pemer-intahan Desa (Bapemas dan Pemdes) Pamekasan, Faisol, lembaganya akan meman-tau secar penuh pelaksanaan Pilkades serentak itu. Sebab, pola tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan di Pamekasan.

“Semoga tujuan dari

Pilkades serentak untuk men-gurangi penumpukan massa dan mengurangi kerawanan so-sial ini bisa tercapai. Kami akan melakukan evaluasi capaian tujuan itu setelah pelaksanaan tahap pertama,” katanya.

Berdasarkan jadual ren-cana di Bapemas dan Pemdes, Pilkades serentak mulai dilak-sanakan pada akhir April 2013 sampai September menda-tang. Dari 92 desa yang akan menggelar Pilkades serentak, sebagian besar Kades masih satu periode kepemimpinan. (afa/muj)

25 Desa Gelar Pilkades pada Bulan AprilPAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten Pamekasan telah menetapkan jadwal Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahap pertama pada 14 april mendatang. Penetapan jadwal tersebut, disampai-kan Bupati Pamekasan Kholilurrahman, kemarin (6/3) di Pendopo Ronggosokowati.

BEREBUT TAHTA ISL. Ekspresi Busari dan pemin PMU setelah menjebol gawang Persisam Putera Samarinda di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (6/03) kemarin. Baca halaman 16

PASAR MODERN. Salah satu pasar modern yang dianggap mengancam keberlangsungan pasar tradisional di Pamekasan. Berdasarkan data yang dimiliki APKLI, pasar modern di Pamekasan sudah berjumlah 15 buah.

taufiq rahman/koran madura

fakih amyal/koran madura

PAMEKASAN - Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Pamekasan me-nilai pemerintah setem-pat lamban mengelu-arkan aturan pendirian pasar modern di wilayah itu. Akibatnya, pendirian pasar moderen tidak terkendali dan mengan-cam keberadaan pasar tradisional yang didomi-nasi pedagang kaki lima.

APKLI Nilai Pemerintah Lamban Keluarkan Regulasi

Sekdes Paripurna Tugas Belum Terisi

Kader PKNU Belum Tentukan Sikap

PASAR MODERN

APARATUR DESA

PASCA VERIFIKASI FAKTUAL

Belum bisa disimpulkan tidak mau maju, kan

masih DCS, kalau ada perkembangan lain mungkin

masih bisa

AbusiriAnggota DPRD Pamekasan

dari PKNU

Page 5: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 | TAHUN II 5

Sebab, KTP mereka sampai saat ini masih menggunakan KTP lama yang masa berlaku-nya sudah habis. Padahal se-mestinya, KTP elektronik itu akan dijadikan bahan data pe-milih dalam Pemilihan Umum (Pemilu).

Kepala Dinas Kependudu-kan dan Datatan Sipil (Dis-pendukcapil) Pamekasan, Mo-hammad Alwi, kemarin (6/3), mengatakan belum meng-etahui penyebab keterlam-batan proses pencetakan yang hampir mencapai satu tahun tersebut. Sebab, proses terse-but merupakan kewenangan pemerintah pusat.

Sebelumnya, jumlah KTP baru untuk Kabupaten Pame-kasan yang belum tercetak mencapai 151.798 lembar. Namun, pada awal pekan lalu

sebanyak tiga ribu lembar KTP elektronik sudah diterima se-hingga yang masih tersisa ada sekitar 148 ribu lembar.

Berdasar data di Dispen-dukcapil, sebagian besar KTP baru yang belum dicetak itu merupakan Kartu Tanda Pen-

duduk milik warga di wilayah utara, seperti Kecamatan Pa-kong dan Batumarmar.

Data kependudukan di dua kecamatan itu tidak bisa terkirim sehingga beberapa waktu lalu tim dari Kemend-agri datang ke kecamatan itu

untuk melakukan perbaikan data.

“Ada data yang belum bisa dikirim di dua kecamatan itu sehingga tim dari pusat ter-paksa turun tangan untuk melakukan perbaikan. Dan semuanya sudah selesai,” ka-tanya.

Dinas Kependudukan masih berupaya agar sisa e-KTP yang belum tercetak itu bisa segera diterima agar bisa segera didistribusikan ke wa-jib KTP yang terdaftar. Sebab, lembaga tersebut mengingin-kan data kependudukan di Kabupaten Pamekasan sudah bisa dipantau melalui jaringan internet.

Sementara itu, ditanya soal tersendatnya pendistri-busian, Alwi mengatakan se-bagian KTP elektronik yang sudah tercetak belum bisa di-aktifkan karena kendala jarin-gan alat aktivasi.

“Kendala jaringan itu me-nyebabkan proses aktivasi juga terhambat. Tapi kami su-dah berupaya menyelesaikan-nya,” katanya. (afa/muj)

PAMEKASAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, segera mengu-mumkan hasil audit reken-ing khusus dana kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati pada pilkada yang digelar 9 Januari 2013, menyusul adanya desakan Panwaslu setempat untuk mengumumkan hasil audit.

Sekretaris KPU Pame-kasan Akhmad Zaini men-gatakan audit rekening khusus dana kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati Pamekasan se-benarnya telah dilakukan, namun pihak KPU selama ini menyampaikan pember-itahuan kepada Panwaslu.

“Kemungkinan besok atau lusa akan kami umum-kan di papan pengumu-man KPU Pamekasan,” kata Zaini, Rabu malam.

Zaini mengaku, sebe-lumnya pihak KPU sudah pernah mengumumkan hasil audit rekening khusus dana kampanye pasangan calon bupati dan wakil bu-pati Pamekasan itu, namun segera dicabut kembali de-ngan alasan papan pen-gumuman KPU ditempati pengumuman pendaftar anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK).

Ia juga menjelaskan re-kening khusus dana kam-panye Pilbup Pamekasan hanya dua pasangan calon, yakni pasangan KH Kholi-lurrahman-Masduki (Kom-pak) dan pasangan Achmad Syafii-Kholil Asy’ari (Asri).

Sedangkan pasangan calon bupati Al Anwari-Ho-lil (Aho) tidak menyetorkan rekening khusus dana kam-panye ke KPU Pamekasan tanpa alasan yang jelas.

Sebelumnya, Panitia Pengawas Pemilu (Panwa-slu) Kabupaten Pamekasan mendesak KPU segera mengumumkan hasil au-dit rekening khusus dana kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati pada pilkada 9 Januari 2013, karena itu merupakan ke-harusan.

Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang diubah dengan Undang-Un-dang Nomor 12 Tahun 2008 serta Peraturan Pemerintah

Nomor 6 Tahun 2005 ten-tang Pemerintah Daerah disebutkan bahwa reken-ing khusus dana kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati harus diaudit dan diumumkan kepada publik.

Ketua Panwaslu Ka-bupaten Pamekasan Zaini menyatakan, meski Pilkada Pamekasan telah digelar dua bulan lalu, tetapi sam-pai saat ini KPU Jatim be-lum mengumumkan secara terbuka, terutama di media, hasil audit rekening khusus kampanye masing-masing

pasangan calon bupati.“Kami juga tidak meng-

etahui secara pasti apakah audit sudah dilakukan atau belum. Yang jelas, sebagai lembaga pengawas kami meminta agar KPU segera melaksanakan amanat un-dang-undang ini,” katanya.

Zaini menambahkan pihaknya sengaja menyam-paikan desakan hasil audit rekening khusus kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati tersebut ke KPU Jatim, karena penye-lenggara pilkada di Kabu-paten Pamekasan ditangani secara langsung oleh KPU Jatim.

Panwaslu secara kelem-bagaan, kata dia, juga telah mengirim surat kepada KPU Jatim dan KPU Pamekasan terkait desakan mengu-mumkan hasil audit reken-ing khusus masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati itu, tetapi hingga saat ini belum ada tanggapan.(ant/hari)

PAMEKASAN - Pengelo-laan lahan bekas stasiun yang disewa Pemerintah Ka-bupaten Pamekasan selama beberapa tahun belum mem-berikan kontribusi bagi pen-ingkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Justru pemerintah se-tempat harus menanggung kerugian karena pemasukan yang diterima dari retribusi yang ditetapkan di lahan mi-lik Perusahaan Jasa Kereta Api (PJKA) itu tidak sesuai dengan harga sewa yang harus dibayar.

Ketua Forum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pamekasan, Heru Budi Pray-itno mengatakan, tahun 2008 lalu sewa lahan yang harus dibayar Pemerintah Pame-kasan tersebut sudah sebesar Rp. 300 juta pertahun.

Saat ini diperkirakan harga sewanya itu naik men-capai Rp. 600 juta pertahun. “Kondisinya sekarang mem-prihatinkan hanya ditempati warung makan dan tempat bermain dimana nilai ekono-misnya sangat rendah,” ka-tanya, Rabu (6/3).

Lahan eks PJKA itu se-harusnya ditempati peda-gang kaki lima (PKL) yang dinilai bisa mendatangkan pemasukan bagi PAD. Selain itu, beberapa PKL yang tidak tertampung bisa dialihkan ke lokasi itu.Heru meminta pemerintah setempat meng-kaji kontrak sewa itu dan melakukan pemutusan kon-trak jika dinilai tidak men-gandung nilai ekonomis.

Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pamekasan, Taufikurrahman, mengata-kan tujuan awal menyewa lahan milik PJKA itu untuk penataan kota agar kawasan yg awalnya kumuh dan ser-ing digunakan tempat mak-siat itu menjadi kawasan yg bersih dan asri.

Pemerintah Kabupaten Pamekasan, kata dia, tidak merencanakan akan men-jadikannya sebagai salah satu sumber penambahan PAD. Sebab jika dihitung, hal tersebut dinilainya tidak akan tercapai. Ditambahkan, jika dihitung secara matema-tis apa yg dikeluarkan untuk sewa lahan dengan yang di-dapatkan dari retribusi tidak sebanding.

Tetapi jika dihitung dari asas manfaatnya pemerin-tah tidak merasa rugi ka-rena bisa menampung PKL dan tempat rekreasi kuliner kota. “Keuntungan tidak se-lalu dihitung dengan uang, tetapi asas manfaat bagi masyarakat juga perlu dili-hat,” imbuhnya.

Di samping itu, para PKL yang menempati lokasi tersebut tidak dipungut bi-aya. Pemerintah sama sekali tidak menarik retribusi bagi para mereka. “Bagaimana kami mau memungut retri-busi kepada para PKL, mere-ka berjualan belum tentu mendapatkan keuntungan yang besar. Jadi kami gratis-kan,” pungkasnya. (fik/muj)

PAMEKASAN - Himpu-nan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan, menilai keputusan Pemerintah Kabu-paten Pamekasan, menetap-kan biaya pendaftaran bagi Bakal Calon Kepala Desa (Ba-lonkades) dengan didasarkan pada jumlah penduduk yang memiliki hak pilih sangat memberatkan.

Peraturan itu juga dinilai tidak memberi rasa keadi-lan bagi masyarakat karena hanya memberi peluang bagi warga yang masuk dalam kelas ekonomi menengah ke atas untuk maju sebagai ba-lonkades dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

Kemarin (6/3), puluhan aktivis HMI Pamekasan men-yampaikan hal itu di Kantor DPRD Pamekasan dan mem-inta lembaga itu mencabut Peraturan Bupati (Perbup) Pamekasan Nomor 30 Tahun 2012 tentang Petunjuk Tekh-nis Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa.

Di antara item yang yang dipersoalkan mahasiswa adalah soal penetapan biaya pilkades Rp. 40 untuk setiap hak pilih yang harus ditang-gung masing-masing calon Kades.

Ketua HMI Pamekasan, Mansur dalam orasinya men-gatakan, akibat adanya Per-bub itu warga yang memiliki visi dan misi pembangunan desa yang baik, tidak bisa maju dalam Pilkades karena terbentur biaya.

HMI juga menilai, pene-tapan biaya pendaftaran de-ngan pola tersebut bisa me-nyebabkan penyimpangan oleh kepala desa dalam masa kepemimpinannya. Sebab, pendapatan yang ia peroleh dari Tunjangan Kesejahter-aan Perangkat yang hanya Rp. 1 juta perbulan, tidak akan bisa mengembalikan modal yang harus dia keluar-kan dalam Pilkades.

“Sangat disayangkan jika peraturan bupati justru menjadi penyebab maraknya korupsi yang dilakukan oleh Kepala Desa akibat beban bi-aya yang harus ditanggung

selama Pilkades,” kata Man-sur.

HMI memberi tawaran, meski tetap menggunakan jumlah hak pilih sebagai pe-nentuan biaya pendaftaran bagi Balonkades, namun ia meminta agar besaran biaya yang ditetapkan tidak disa-maratakan, namun disesuai-kan dengan jumlah hak pilih di dalam satu desa.

“Kami menawarkan so-lusi, makin tinggi jumlah hak pilih dalam satu desa, makin rendah biaya perhak pilih yang harus ditanggung. Sebab, jika harus dipukul rata Rp. 40 ribu perhak pil-ih, maka juga tidak mem-beri keadilan bagi desa yang jumlah penduduknya besar,” kata Mansur.

Ketua Komisi A DPRD Pamekasan, Suli Faris, yang menemui para mahasiswa mengatakan, biaya Rp. 40 ribu per hak pilih itu sudah berdasarkan asas keadilan. Awalnya sempat ada pemba-hasan kalau biaya Pilkades diratakan Rp. 200 juta. Na-mun bagi desa yang kecil akan terjadi kelebihan ang-garan dan bagi desa yang be-sar tidak ada masalah.

“Akhirnya jalan tengahn-ya disepakati Rp. 40 ribu per hak pilih,” terangnya.

Terkait dengan biaya par-tisipasi yang harus ditang-gung calon kades, kata dia, sudah merupakan keharusan. Sebab yang punya kepent-ingan adalah para calon dan tidak mungkin masyarakat yang akan membiayai pelak-sanaan Pilkades.

Berdasar aturan, se-harusnya biaya pemilihan kepala desa itu mengguna-kan dana APBDes. Namun, di Pamekasan belum ada desa yang belum ada desa yang bisa mengelola keuangan dan pendapatan desa.

“Seharusnya memang ditanggung APBDes. Tapi untuk sementara ini, belum ada desa yang secara murni memiliki pengelolaan poten-si desa sebagai pendapatan desa,” katanya. (fik/muj)

PAMEKASAN

Sebulan berikutnya, Fraksi PPP mengusulkan Halili, un-tuk diangkat sebagai PLt men-gantikan sementara jabatan yang kosong. Halili sudah menjabat Plt. Ketua DPRD Pamekasan sekitar lima bulan, dan belum ada usulan untuk mengangkat ketua DPRD di-fitif dari PPP selaku pemenang Pileg 2009 lalu.

Salah satu Pimpinan DPRD Pamekasan Khairul Kalam, saat dimintai konfirmasi ke-marin (6/3) membenarkan be-lum ada usulan pengangkatan ketua difitif dari PPP. Pimpi-nan DPRD tidak bisa mengu-sulkan pengangkatan ketua difitif itu karena prosedurnya harus melalui usulan partai politik (Parpol) pemenang, yaitu PPP. Pihaknya masih menunggu usulan itu untuk diparipurnakan dan hasilnya akan diserahkan ke bupati se-tempat untuk mendapat surat keputusan (SK) pengukuhan dari Gubernur Jawa Timur.

“Prosedurnya harus mela-lui usulan parpol, jadi kami masih menunggu untuk diproses lebih lanjut,” katan-ya.

Dijelaskan, dalam usulan sebelumnya, jabatan Plt ketua DPRD Pamekasan akan bera-hir sampai ada bupati-wakil

bupati terpilih. Oleh kare-nanya, ia menilai sudah sewa-jarnya, jika PPP mengusulkan calon untuk diangkat sebagai ketua DPRD difinif.

Sementara itu, ketua Komi-si A DPRD Pamekasan Suli Faris menyatakan, pengkatan ketua DPRD difinitif, sangat ditentukan oleh komitemen PPP sebagai pemenang. Apa-kah akan menetapkan Halili yang kini menjabat Plt atau mengkat kader lain untuk segera diparipurnakan. Menu-rutnya, jabatan PLt memang tidak akan membawa dampak apapun dalam pengambilan kebijakan di DPRD, namun hal tersebut dinilai tidak etis.“

“Tugas Plt itu melaksana-kan tugas-tugas ketua, kalau memang mau tetap Plt, ya ndak ada masalah, cuma tidak etis aja,” katanya.

Menanggapi hal itu, ketua dewan pengurus cabang par-tai persatuan pembangunan (DPC-PPP) K. Nawawi Toha menyatakan, belum megam-bil keputusan untuk mengisi jabatan ketua DPRD Pame-kasan. Ia menyatakan masih akan membahas di interal par-tai, yang diagendakan dalam minggu ini. Pihaknya belum mematikan batas akhir usu-lan itu namun akan diupaya-

kan secepatnya diusulkan ke DPRD.

K. Nawawi juga enggan memberi bocoran nama yang akan diusulkan sebagai calon ketua DPRD definitif karena masih akan dibahas lebih lan-jut sesuai mekanisme partai. Kaitannya dengan pergantian antara waktu (PAW) terha-dap Kholil Asyari, yang akan segera dilantik menjadi Wakil Bupati Pamekasan, Nawawi menyatakan akan dibahas secara terpisah. Sebab, yang bersangkutan hanya mengun-durkan diri sebagai ketua dan saat ini masih tercatat sebagai anggota DPRD setempat.

“Minggu ini akan kami ba-has di internal dan akan diu-sulkan ke DPRD secepatnya. Untuk pelaksanaan PAW, akan dibahas secara terpisah sete-lah pelantikan bupati wakil bupati terpilih, karena ustad Kholil masih tercatat sebagai anggota,” katanya.

Dari pembicaraan di kalan-gan DPRD Pamekasan, ada be-berapa nama yang berpeluang menjadi ketua DPRD untuk menggantikan posisi Kholil Asyari. Selain Halili yang mer-upakan adik kandung Ahmad Syafii bupati terpilih, juga dis-ebut nama Andi Suparto dan Abdurrahman.

Dapat diberitakan, pa-sangan Achmad Syafii-Kholil Asyari (Asri), berhasil me-menangi Pilkada Pamekasan dengan perolehan suara se-banyak 250.336 suara (54,51 persen), mengungguli pa-sangan Khalilurrahman-Moh Masduki (KOMPAK) sebanyak 205.902 suara (44,45 persen) serta Al Anwari-Holil (AHOK) mendapat 6,905 suara (1,49 persen). (uzi)

Jabatan Ketua DPRD Belum TerisiPAMEKASAN - Jabatan ketua DPRD Kabupaten Pamekasan sampai saat ini masih diisi pelaksana tugas (PLt), setelah ketua DPRD sebelumnya, Kholil Asyari asal Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) mengundurkan diri. Ia mundur dari jabatan ketua DPRD pada September tahun lalu, karena direkomendasi sebagai bakal calon wakil bupati (Cawabub) mendapingi calon bupati (Cabub) Ah-mad Syafii, yang berhasil memenangi Pilkada Pame-kasan 9 Januari lalu.

HARGA BATU BATA. Seorang perajin batu bata melakukan proses pencetakan batu bata, di sentra pembuatan batu bata di Desa Pesulor, Kecamatan Bagor, Nganjuk, Jawa Timur . Rabu (06/03). Pada musim hujan harga batu bata naik menjadi Rp 550 per batu bata yang harga sebelumnya Rp 350 per batu bata, karena proses pengeringan batu bata membutuhkan waktu yang lebih lama.

ant/ rudi mulya

PAMEKASAN - Keterlambatan proses pencetakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) me-nyebabkan sedikitnya 148 ribu wajib KTP di Kabu-paten Pamekasan belum bisa terdaftar di database kependudukan nasional.

148 Ribu Penduduk Belum Terdaftar di Database Kependudukan

KPU Akan Umumkan Hasil Audit

Lahan Bekas Stasiun Tidak Beri Keuntungan Ekonomis Bagi Pemkab

HMI Nilai Perbup Pilkades Memicu Korupsi di Desa

e-KTP

DANA KAMPANYE

MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH

e-KTP. Seorang cewek sedang menunjukkan Kartu Tanda Penduduk yang beru.antara news.

“Kami juga tidak mengetahui secara pasti apakah audit

sudah dilakukan atau belum. Yang jelas, sebagai lembaga

pengawas kami meminta agar KPU

segera melaksanakan amanat undang-

undang ini”

ZainiKetua Panwaslu

Pamekasan

Page 6: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 TAHUN II6 SAMPANG

Brimob Polda Jatim Jaga Aksi Demonstrasi LPI FPI

ryn/koran madura

jun/koran madura

jun/koran madura

UNJUK RASA. Ratusan massa dari Kecamatan Tambelangan dan Kecamatan Kedungdung serta peserta Laskar Pembela Islam Front Pembela Islam (LPI FPI) melakukan aksi demo di Jalan Jamaluddin depan Mapolres Sampang, Rabu (6/3).

TES TULIS CALON PPK PILGUB. Miftahur Rozaq (berdiri), anggota KPU Sampang bersama ketua KPU Sampang, KH. Abu Ahmad Dhovier Shah saat mengadakan tes tulis calon anggota PPK Pilgub.

Aksi demo tersebut ter-diri dari ratusan massa dari Kecamatan Tambelangan dan Kecamatan Kedungdung serta peserta Laskar Pembela Is-lam Front Pembela Islam (LPI FPI) yang menuntut tegas ke-polisan untuk segera menang-

kap para pelaku pembunuhan almarhum Habib Alwi, tokoh masyarakat asal Desa Batu Poro Kecamatan Kedungdung yang terjadi pada 30 Oktober 2012 lalu,

Beberapa anggota Polres Sampang sudah disiapkan

sebelum para pendemo me-masuki areal Jalan Jamaludin Kelurahan Gunung Sekar Ke-camatan Kota Sampang.

Petugas keamanan yang disiagakan terdiri dari 2 SSK PHH ( Satuan Setingkat Kompi Pasukan anti Hura Hura) ang-gota Brimob Polda Jatim, 1 Pleton Intel Reskrim Polres Sampang, 2 Pleton Pasukan Raimas Sabhara Polda Jatim, dan 1 SSK pasukan Dalmas Polres Sampang. serta penga-manan K9 (satwa anjing) guna ketertiban dan pengamanan

selama pergerakan warga demonstran.

Kapolres Sampang AKBP Solehan melalui Kabag Ops Polres Sampang Alfian Nurri-zal menjelaskan demi keterti-ban dan kelancaran kondisi aksi demo itu pihaknya sudah menerjunkan petugas kea-manan dan menjaga situasi saat demonstrasi berlangsung.

"Pengaman sudah kita terjunkan demi lancarnya dan tidak mengganggunya arus lalu lintas di sekitarnya," terangnya. (ryn/msa/rah)

SAMPANG – Brimob Polda Jatim melengkapi pasukan kepolisian Polres Sampang menjaga aksi demonstrasi di Jalan Jamaluddin depan Mapolres Sampang, Rabu (6/3), supaya tidak menimbulkan kekacauan keamanan dan kelancaran aktivitas warga Sampang di lokasi aksi warga.

SELEKSI PPK

DEMONSTRASI KECELAKAAN

Calon Panitia Penyelenggara Kecamatan Pilgub Ikuti Tes Tulis

FPI Dampingi Keluarga Korban Mendesak Polres Tangkap Pembunuh

Truk Pengangkut Bahan Kosmetik Terguling

SAMPANG - Sebanyak 165 calon peserta PPK (Panitia Penyeleng-

gara Kecamatan) untuk Pe-milihan Umum Cagub dan Cawagub Provinsi Jawa Timur mengikuti tes tulis, di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jalan Dipon-egoro Kabupaten Sampang, Rabu (6/3).

Calon peserta secara serentak mengikuti tes tulis tersebut meskipun soal yang di ujikan diatur secara ber-beda. Dari hasil tes tersebut akan diambil 10 besar dari masing-masing kecamatan.

Sebelum soal tes tulis di-berikan kepada peserta calon PPK, Ketua KPUD Sampang KH. Abu Ahmad Dhavier melalui anggota KPUD mem-berikan pengarahan kepada peserta bahwa soal yang

akan diberikan tidak sama antara peserta yang mempu-nyai nomer genap dan gan-jil kemudian petugas KPUD langsung menyebarkan soal ujian kepada peserta.

Anggota komisioner KPU Miftahur Rozak mengata-kan bahwa berdasarkan re-kapitulasi jumlah pendaftar calon peserta PPK berjumlah 167. Akan tetapi berdasarkan seleksi administrasi ada 2 peserta yang tidak lolos ka-rena faktor usia yang belum mencukupi syarat. Dari hasil seleksi administrasi itu di-lakukan ujian tes tulis untuk mengambil PPK sesuai hara-pan Provinsi Jawa Timur.

Rozak juga mengatakan bahwa hasil dari tes tulis ini akan diambil 10 besar dari masing masing kecamatan untuk mengikuti tahapan

selanjutnya yaitu tahapan wawancara yang akan di-lakukan pada tanggal 9 sam-pai 11 Maret. Kemudian dari hasil tahapan wawancara itu akan diambil 5 orang untuk menjadi anggota tetap atau anggota PPK terpilih dari masing masing kecamatan, sesuai intruksi dari Jawa Timur.

Sementara peserta calon PPK dari Kecamatan Pen-garengan, Moh Imron (43) mengatakan dirinya mengi-kuti tes tulis yaitu untuk berpartisipasi dalam pelak-sanaan pilihan cagub dan cawagub tahun 2013-2018. Dirinya sangat meyakini dan optimis akan lolos sampai ke-5 besar, karena soal yang dikerjakan sudah banyak yang sudah terisi. (jun/msa/rah)

SAMPANG - Ratusan mas-sa yang mengatasnamakan LPI (Laskar Pembela Islam) dan FPI (Front Pembela Is-lam) melakukan aksi unjuk rasa di depan Polres Sam-pang, Rabu (06/03). Kedata-ngan warga tersebut men-untut Polres Sampang segera menangkap empat orang yang diduga sebagai pelaku

pembunuhan Habib Alwi.Massa yang berasal dari

Kecamatan Tambelangan dan Kecamatan Kedungdung bergabung dengan LPI FPI menuntut Polres Sampang memproses pembunuhan seorang tokoh masyarakat asal Desa Batu Poro Ke-camatan Kedungdung yang terjadi pada 30 Okto-ber 2012 lalu, karena para pelaku yang diduga melaku-kan pembunuhan diri Habib Alwi itu masih berkeliaran dan terlibat barang haram narkoba.

Ketua LPI FPI Fauzi Zam-

lan dalam orasinya menga-takan beberapa nama-nama pembunuhan, sekitar ada empat pelaku pembunuhan yakni Mattawi, Jalal, SL, dan CI. Dari para pelaku itu massa meminta nantinya aparat penegak hukum bisa segera tangani kasus terse-but.

Beberapa waktu lalu para keluarga korban Habib Alwi datang ke Mapolda Jatim selaku yang me-nangani kasus itu.

"Ada empat pelakunya, tapi satu yang sudah ditangkap oleh ke-polisian. Kita me-minta terhadap kepolisan untuk segera bisa me-nangkap pelaku yang masih berke-liaran," teriaknya saat berorasi di depan Polres Sam-pang.

Ratusan massa aksi demonstrasi itu mengawali ak-sinya sekitar pukul 11.30 Wib, di jalan Jamaludin depan Mapolres Sampang

dengan membentangkan 2 kain spanduk panjang ber-tuliskan "Polisi Seakan Tak Berdaya Menangkap Otak Pelaku Pembunuhan Lain-nya, Ada Apa Dibalik Semua Ini?" dan "Pak Polisi Tangkap Otak Pembunuhan Lainnya, Jangan Biarkan Bebas Ber-keliaran Sambil Berjualan Narkoba."

Di samping itu meski terik matahari cukup me-nyengat, tak menyurutkan massa untuk tetap menyu-arakan aspirasinya tersebut. Aksi demo mendapat pen-jagaan ketat oleh kepolisan

hingga sekitar satu jam lamanya.

Beberapa menit kemu-dian, para keluarga korban, putri ketiga korban, Fatimah bersama Laskar Pembela Is-lam dan Front Pembela Is-lam serta keluarga lainya, memasuki Polres Sampang untuk melakukan perbincan-gan tertutup di dalam ruang Polres.

Kapolres Sampang, AKBP Solehan usai menemui para keluarga korban mengata-kan aparat kepolisan resort Sampang sudah melakukan pengejaran dan berupaya semaksimal mungkin, bah-kan dari beberapa keteran-gan saksi mata saat kejadian kepolisan sudah mengejar keluar kota Sampang yakni ke kota Lumajang untuk menangkap pelaku pem-bunuhan berbekal ciri-ciri pelaku.

"Ya, kita sudah beru-paya dengan awal kejadian, tapi alhamdulillah kita menangkap satu pelaku berkat dari keterangan saksi. Kami juga mengata-kan kepada keluarga kor-ban untuk bersabar serta percayakan semua pada kami," terangnya terhadap semua awak media.

Lanjut Solehan, keempat pelaku pembunuhan me-mang sudah masuk DPO ( Daftar Pencarian Orang ) dan sudah disebarkan ke setiap Polsek Kabupaten Sampang. Bahkan kalau para pelakunya berada di wilayah Sampang sendiri akan langsung di-tangkap.

"Para pelaku memang sudah kita target DPO, jadi jangan coba-coba kalau me-mang pelakunya ada di Sam-pang, saya sendiri yang akan menangkapnya," tandasnya. (ryn/msa/rah)

Ya, kita sudah berupaya dengan awal kejadian,

tapi alhamdulillah kita menangkap satu

pelaku berkat dari keterangan saksi.

Kami juga mengatakan kepada keluarga korban

untuk bersabar serta percayakan semua pada

kami

AKBP SolehanKapolres Sampang

SAMPANG - Truk pen-gangkut bahan kosmetik de-ngan nomer polisi L 8079 TE yang dikendarai oleh Sutaji (60), warga Kali Judan Sura-baya sekitar jam 10 pagi ter-guling di Desa Bengcelok Ke-camatan Jrengik Kabupaten Sampang karena ban mobil truk bagian belakang kanan meletus.

“Tiba-tiba ban belakang bagian kanan meletus dan saya langsung rem kontan dan truk langsung berguling dengan berbalik arah,” ka-tanya.

Sutaji bersama dua re-kannya yang berangkat dari Surabaya untuk mengirim barang ke Kabupaten Pame-kasan hanya bisa melihat

kondisi truknya yang miring di sisi jalan. Kendati tidak sampai menelan korban, in-siden itu membuat lengan Sutaji terluka ringan.

Sementara polisi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) tidak bisa memberikan keterangan ke-pada wartawan. Bahkan ang-gota unit laka dengan Polsek

Jrengik saling tuding ketika diminta untuk memberi-kan keterangannya, karena masing-masing sama mera-sa takut salah dan mengang-gap yang berhak memberikan penjelasan kejadian tersebut adalah pimpinan mereka.

Anggota Unit Laka Sam-pang Briptu Vici. S setelah mengintrogasi supir truk di TKP mengatakan dirinya mendapat informasi dari anggota Polsek Jrengik mela-lui telephone seluler bahwa terjadi kecelakaan tunggal yang sempat memacetkan jalan dari jalur Pamekasan ke Surabaya atau sebaliknya, se-hingga pihaknya mengambil tindakan untuk mengevakua-si truk tersebut.

Vici juga menambahkan sudah berkoordinasi dengan pimpinan PT Perusahaan Asia Paramita yang ada di Surabaya tentang penge-vakuasian truk tersebut.

Lebih lanjut Vici men-erangkan pihaknya men-unggu perkembangan un-tuk perbaikan, karena akan membuat laporan secara ter-tulis terhadap pimpinannya.

Dalam kecelakaan terse-but tidak ada korban jiwa, namun kerugian material kurang lebih mencapai Rp 15 juta. (jun/msa/rah)

TRUK TERGULING. Truk dengan nomer polisi L 8079 TE terguling di Desa Bengcelok Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang, Rabu (6/3).

Page 7: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 | TAHUN II 7BANGKALAN

BANGKALAN - Sebanyak 41 anggota Polres Bangka-lan, yang terdiri dari satuan Intel, Reskrim, dan Narkoba menjalani tes urine secara mendadak yang dipusatkan di Aula Mapolres setempat, Rabu (6/3).

Tes urine tersebut sengaja dilakukan secara mendadak tanpa pemberitahuan kepada anggota Polres. Sehingga per-sonel polisi yang selama ini mengonsumsi narkoba akan diketahui berdasarkan hasil tes itu. Hal itu untuk mengan-tisipasi adanya anggota yang menggunakan narkoba, sebab bebas dari narkoba merupa-kan komitmen bersama yang mengacu pada kebijakan Pol-da Jawat Timur, bahwa pada tahun 2015 semua anggota polisi harus bebas dari bahaya narkoba.

“Kami sengaja melakukan tes urine ini secara mendadak tanpa ada pemberitahuan se-belumnya, dan hasilnya dari 41 anggota yang dites urine hari ini hasilnya negatif se-mua,” ujar Kapolres Bangka-

lan, AKBP Endar Priyantoro, usai melakuan tes urine.

Endar menjelaskan, se-lama dirinya menjabat tes urine memiliki tujuan untuk menjauhkan dan membebas-kan para anggota dari bahaya narkoba sudah dilakukan pu-luhan kali dengan diagenda-kan secara bergantian.

“Dari puluhan kali terse-but ada puluhan anggota yang positif narkoba dan sudah menjalani hukuman disiplin sesuai dengan undang-un-dang yang berlaku,” tegasnya.

Lanjut Endar, tes urine yang dilakukan pada anggot-anya yang berpangkat per-wira, Waka, Kabag, Kasat, dan Kapolsek. Sebelumnya seban-yak 27 anggota dan hasilnya negatif semua.

“Sesuai program dari Ka-polda Jatim semua anggota polri di Jawa Timur pada ta-hun 2015 harus Zero Narkoba dan kami tidak hanya akan berhenti di sini, ke depan kami akan terus lakukan pada se-mua anggota secara bergan-tian,” pungkasnya. (dn/rah)

Ketua kelompok ker-ja seleksi PPK dari KPUD Bangkalan Abdul Somad mengatakan, kendati sem-pat diberitakan minimnya masyarakat untuk menjadi anggota PPK, namun ujian tetap berlangsung sesuai de-ngan peraturan yang ada. Dari 18 kecamatan yang ada di Bangkalan terdapat 195 pendaftar. Sedangkan yang lolos seleksi administratif se-banyak 166 orang, akan tetapi yang hadir dalam tes tulis hanya 133 orang saja.

“Dari hasil tes tulis terse-but akan diambil 10 besar dari tiap kecamatan untuk masuk dalam uji wawancara yang akan dilaksanakan beberapa hari mendatang,” katanya.

Somad menjelaskan, dari keseluruhan peserta yang mengikuti tes tulis, akan diambil 10 orang yang me-wakili setiap kecamatan. Bagi kecamatan yang memiliki pe-serta tes tulis kurang dari 10 orang maka secara otomatis memiliki hak untuk mengi-kuti tahapan berikutnya yaitu tes wawancara.

“Nanti hanya kami am-bil 10 besar setiap kecama-tan, untuk masuk dalam uji wawancara, namun bagi ke-camatan yang hanya diisi pendaftar di bawah sepuluh orang, maka semua yang lolos seleksi administrasi dipasti-kan masuk dalam uji wawan-cara,” imbuh Abdul Somad menjelaskan.

Lebih lanjut, Somad men-gatakan bahwa setelah tes wawancara tersebut nantinya akan ditunjuk 5 (lima) orang setiap kecamatan yang kemu-dian akan ditetapkan sebagai

anggota Panitia Pemilihan Kecamatan, sehingga total dari seluruh peserta seleksi ini akan diterima 90 orang untuk 18 kecamatan yang ada di Bangkalan.

Sementara itu, hasil tes tulis anggota PPK akan diu-mumkan pada 8 Maret, se-dangkan tes wawancara PPK pada tanggal 9 hingga 10 bu-lan ini.(dn/rah)

BANGKALAN - Kenaikan ta-rif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen per Januari lalu, cukup memberatkan para pelaku usaha menengah. Sebab, dari kenaikan tersebut membuat penurunan omset beberapa pengusaha, diantaranya pelaku usaha warnet di Bangkalan. Ke-naikan TDL telah menambah beban biaya operasional usaha.

Kenaikan tersebut terjadi pada pelanggan listrik yang memakai tenaga di atas 2200 VA. Sementara itu, bagi pel-anggan listrik yang memakai tenaga listrik dari 450 Volt Am-pere (VA) sampai 900 VA tidak dikenakan biaya kenaikan sebe-sar 15 persen.

”Dampak kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang diber-lakukan pemerintah sejak Januari lalu mulai kita rasa-kan, karena sebagian pendapa-tan tersebut untuk membayar penggunaan listrik. Saat ini gaji karyawan saja hampir menca-pai 30% dari total omzet per bu-lannya,” kata Sofyan (29), salah satu pemilik warnet di Jalan RE Martadinata, kota Bangkalan, Rabu (6/3).

Ia mengatakan, selama ini rata-rata pendapatan bersih dari usaha warnet Rp 5 juta per bulan, tapi sejak TDL dinaikkan pendapatannya berkurang Rp 1 juta. Menurutnya, pemerintah seharusnya memperhatikan kelangsungan usaha mikro kecil dan menengah seperti warnet.

Meski pendapatannya berkurang karena tersedot un-tuk membayar biaya pemakaian listrik, tetapi pihaknya tetap tidak menaikkan tarif peng-gunaan warnet. Sebab, dirinya khawatir kalau tarif dinaikkan, pelanggan akan berkurang.

Ia mengatakan, jumlah war-net di Bangkalan cukup banyak, sehingga jika tarif dinaikkan

dikhawatirkan pelanggan akan lari ke warnet lain. ”Jadi, untuk sementara kita belum menaik-kan tarif penggunaan warnet, tarifnya masih tetap seperti bi-asa Rp 2.500 per jam,” ujarnya.

Dia menegaskan, kalau pemerintah memberlakukan kenaikan tarif tentunya hal itu harus sebanding. Pihaknya meminta pelayanan yang di-berikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) semakin diting-katkan dengan tidak sering di-lakukan pemadaman.

”Kami akan menyiasatinya dengan tarif sistem paketan un-tuk mempertahankan pelang-gan sehingga pemasukan tetap ada dan tidak begitu mempen-garuhi usaha kami,” ungkapnya.

Lanjutnya, yang membuat dirinya sering kali kesal akibat pemadaman yang mendadak tanpa pemberitahuan. Menu-rutnya, bulan kemarin saja sudah lima kali terjadi pem-adaman. Itu pun berlangsung cukup lama, bisa sampai satu jam.

Hal senada diungkapkan Riyan (26), pemilik warnet di

Jalan Trunojoyo. Menurutnya, akibat kenaikan TDL ini, biaya operasional yang dikeluarkann-ya meningkat dari sebelumnya.

Selama ini biaya operasion-al yang dikeluarkanya selama satu bulan berkisar Rp 3 juta sampai Rp 3,5 juta, kini menin-gkat menjadi Rp 4,5 juta. Pen-ingkatan biaya operasional ini, karena pembayaran listrik ber-tambah dari sebelumnya hanya Rp 1 juta menjadi Rp 1,5 juta setelah TDL dinaikkan.

Akibatnya, pendapatan keuntungan dari usaha war-net miliknya berkurang. Akan tetapi, meski pendapatan ber-sih berkurang tapi usaha war-net masih menjanjikan kerena pengggunanya terus menin-gkat, terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

Riyan mengaku, belum akan menyesuaikan tarif baru kepada pelanggan karena khawatir jika dinaikkan pelanggan akan lari.

”Biarlah keuntungan berkurang asalkan pelanggan tetap ramai, sehingga usaha tetap berjalan lancar,” pung-kasnya. (ori/rah)

BANGKALAN – Molornya pelaksanaan pemili-han kepala desa (pilkades) di wilayah Bangkalan membuat DPRD Bangkalan mulai mengkambing-hitamkan sosial budaya, geopilitik masyarakat, dan Badan Permusyawaratan Desa.

Sekretaris komisi A DPRD Fathonah menga-takan bahwa salah satu faktor utamanya adalah kurang pekanya Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk segera membentuk panitia pemili-ahan kepala desa.

“Sebetulnya kunci permasalahan ada di BPD, karena merekalah yang menentukan Panitia Pe-milihan nantinya. Selama ini, BPD cenderung pasif untuk melaksanakan itu sehingga pelaksanaan Pilkades molor,” jelas Fathonah, Rabu (6/3).

Menurutnya, yang patut dicermati adalah seba-gian besar BPD yang ada saat ini mayoritas adalah orang-orang kepala desa incumbent sehingga ini dilakukan untuk mengamankan posisi kepala desa yang didukungnya.

Fathonah lebih jauh memaparkan bahwa pihaknya telah menekan pihak Badan Pember-dayaan Masyarakat dan Pemerintahan Daerah un-tuk secepatnya menggelar pemilihan di beberapa desa yang telah siap.

Berdasarkan informasi yang diterimanya pula, bahwa surat terkait telah dilayangkan baik kepada pihak kecamatan maupun desa. Saat ini , terdapat 4 desa yang tengah mempersiapkan Pilkades, yaitu Desa Larangan Klintong Galis, Pamorah Tragah, Jung Anyar Socah, dan Durjan Kokop. Sayangnya, pihak komisi A mengakui tak dapat menginter-vensi secara langsung permasalahan ini karena kewenangannya hanya sebatas kontrol.

Hal senada juga diungkapakan anggota Komisi A DPRD Bangkalan Mujiburrahman, bahwa prob-lematika pemilu tingkat desa menjadi permasala-han yang selama ini belum menemukan solusi.

Menurutnya, salah satu cara yaitu dengan cara menekan pihak eksekutif untuk dapat mengkondisi-kan BPD agar dapat segera menggelar pilkades.

“Ya, pernah juga dulu kejadian di Tanjung Bumi, pihak BPD terkesan pasif dan tak mau bergerak. Oleh karena itu, kami panggil BPD yang bersangkutan, alasannya macam-macam saat itu, sehingga kami minta kepada pihak desa untuk mengkondisikan hal tersebut, yang akhirnya beru-jung pada pembubaran BPD yang ada untuk mem-bentuk BPD baru dan segera setelahnya pilkades dilangsungkan,” ujarnya. (dn/rah)

Anggota Polres Jalani Tes Urine

BEBAS NARKOBA

SAMPEL URINE. Petugas sedang mengecek sampel urine personel Polres Bangkalan.

Pilkades Tak Kunjung Terlaksana

PEMILU DESA

BANGKALAN – Jajaran kepolisian Polres Bangkalan berhasil mengamankan sepu-luh kendaraan roda dua ka-rena tidak dilengkapi dengan surat tanda nomor kendaraan (STNK). Puluhan roda dua tersebut terjaring dalam razia Sistem Potensial Poin Target (SPPT), Rabu (6/3).

Razia tersebut bertempat di Jalan Pemuda Kaffa. Dalam kurun waktu 3 jam, polisi tidak hanya mengamankan puluhan kendaraan roda dua, tetapi juga sedikitnya menilang 35 pengguna kendaraan bermo-tor roda dua (R2) yang terbukti melanggar peraturan berlalu lintas.

”Karena tak tertib berlalu lintas, pengendara sepeda mo-tor roda dua kami tilang. Ter-masuk tidak memakai helm dan pemakaian plat nomor yang tak sesuai dari samsat,” kata Kasatlantas Polres Bang-kalan AKP Yusis Budi K mela-lui KBO Lantas IPDA Andy Bakhtera.

Menurutnya, razia ini di-

lakukan untuk menciptakan kesadaran berkendara para pengguna kendaraan bermo-tor, khususnya roda dua. Se-lain menciptakan upaya tertib berlalu lintas, razia SPPT juga dilakukan untuk mene-kan laka lantas dan menekan angka kriminalitas jalanan. Rencananya, razia SPPT akan dilakukan sampai akhir bulan.

Dia menambahkan, un-tuk kendaraan yang disita, pihaknya akan menahan di polres Bangkalan, selama pe-miliknya belum bisa menun-jukkan surat-surat kendaraan mereka. Upaya ini dilakukan tak lepas dari instruksi Polda Jatim dalam upaya mem-berikan kenyamanan bagi masyarakat.

”upaya-upaya penerti-ban seperti ini perlu dilaku-kan guna menciptakan keny-amanan dalam berkendara, sehingga pengendara lebih berhati-hati menggunakan kendaraannya. Tidak ada lagi yang tak mematuhi aturan lalu lintas,” ucapnya. (ori/tah)

BANGKALAN – Aktivis komunitas seni yang juga budayawan RP. Abdul Hamid Mustari berharap pemerin-tah kabupaten Bangkalan di bawah kepemimpinan Mak-mun Ibnu Fuad melestarikan eksistensi seni dan budaya daerah Madura, terutama yang ada di Bangkalan.

RP. Abdul Hamid Mustari minta Bupati Bangkalan yang baru lebih mendukung aktivi-tas penggalian seni budaya Bangkalan yang berakar pada sejarah.

“Agar kita semua tahu dan paham akan seni budaya dan sejarah Bangkalan, khu-susnya bagi generasi muda. Kerena diakui atau tidak,

generasi muda kita belum banyak tahu tentang sejarah Bangkalan sendiri,” jelas Ha-mid yang juga mantan lurah Pangeranan ini.

Harapan senada juga dilontarkan Adrian Pawitra, budayawan muda dan penu-lis kamus Bahasa Madura-Indonesia. Dia menyampai-kan harapan terhadap Bupati Makmun Ibnu Fuad agar me-majukan seni budaya Bang-kalan.

“Harapan saya kepada Bupati Bangkalan yang baru, seni dan budaya Bangkalan sedapatnya lebih dilestari-kan. Untuk itu, perlu ada upaya yang lebih mengarah pada konservasi seni bu-

daya. Yaitu sebuah upaya pemeliharaan dan perlind-ungan semua unsur seni dan budaya Bangkalan Madura secara teratur dan menyelu-ruh untuk mencegah kerusa-kan dan kemusnahan,” tutur budayawan muda yang seka-ligus pencipta lagu Kacong Jebbing ini.

Selanjutnya, masih men-urut Adrian, perlu ada revi-talisasi untuk menggiatkan kembali berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan Bangkalan-Madura yang pernah ada, termasuk kebu-dayaan lama sekalipun.

“Baru kemudian resosial-isasi atau sebuah upaya untuk memasyarakatkan kembali

seni dan budaya Bangkalan Madura. Agar generasi muda khususnya bisa mengenal kembali seni dan budayanya sendiri,” terangAdrian.

Tidak hanya tentang bu-daya, harapan terciptanya clean government juga tak kalah deras. Sebagaimana dilontarkan aktivis hukum dan sosial, Drs. Fathurah-man Said,SH, MH. Pria yang akrab disapa Jimhur Saros ini berharap agar Bupati Makmun Fuad betul-betul mampu mengemban aman-ah rakyat dan amanah un-dang-undang.

“Wujudkan pemerintahan yang adil dan bersih, bebas dari KKN, serta tunjukkan

bahwa yang muda bisa,” pinta Jimhur.

Selain itu, Jimhur men-gatakan bahwa rekor MURI sebagai penghargaan atas diri Makmun Ibnu Fuad sebagai Bupati Bangkalan menjadi tantangan berat bagi Bupati untuk membuktikan kemam-puannya sebagai pemimpin yang merakyat.

“Rekor MURI yang meno-batkan Makmun Fuad sebagai Bupati termuda merupakan tantangan pembuktian bah-wa peran konkrit kader muda yang tangguh dan energik da-pat lebih mengakselerasi ke-majuan pembangunan Bang-kalan ke depan,” ujar Jimhur. (ori/rah)

Tidak Semua Pendaftar Ikut Ujian PPKBANGKALAN - Tes tulis Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Bangkalan berlangsung di gedung PKPN Bangkalan ke-marin (6/3). Akan tetapi tidak semua pendaftar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi hadir mengikuti uji tulis kali ini.

Budayawan Minta Bupati Lestarikan Seni dan BudayaKULTUR LOKAL

OPERASI MOTOR

10 Kendaraan Roda Dua Terjaring Razia SPPT DAMPAK KENAIKAN TDL

Omset Warnet Turun

RAZIA SPPT. Pesonel Polres Bangkalan sedang melakukan pemeriksaan kepada pemilik kendaraan.

Page 8: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 TAHUN II8 MATARAMAN

Sejumlah Parpol Bojonegoro Mampu Penuhi Kuota Perempuan

"Kami tidak kesulitan me-menuhi kuota perempuan yang ditentukan 30 persen dari seluruh calon legislatif yang didaftarkan ke KPU," kata Sekretaris DPC PDI P Bojon-egoro Donny Bayu Setiawan, Rabu.

Ia menyebutkan, jumlah pendaftar calon legislatif di partainya sebanyak 65 orang, lebih dari 30 persen di antara-

nya perempuannya."Jumlah calon legislatif

perempuan yang mendaftar mencukupi untuk memenuhi kuota 30 persen untuk tujuh dapil," jelas dia.

Hal senada disampaikan Sekretaris DPC Partai Gerin-dra Bojonegoro Anam Warsito yang menyebutkan bahwa di partainya dari 79 pendaftar calon legislatif, di antaranya

20 pendaftar perempuan.Dengan jumlah 20 calon

legislatif perempuan di par-tainya, Anam memberikan gambaran bahwa perhitun-gan awal dalam penjaringan dengan jumlah lima dapil di masing-masing dapil diisi tiga calon legislatif perempuan jumlahnya baru 15 calon legis-latif sehingga masih berlebih.

"Perempuan di partai kami ada dari wira swasta, juga pen-gurus organisasi wanita. Tapi kalu dari mantan kades per-empuan tidak ada," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris DPC PPP Bojonegoro Choirul Anam mengaku jumlah pen-

daftar calon legislatif di par-tainya sebanyak 57 pendaftar, 30 orang di antaranya perem-puan.

"Kami juga tidak kesulitan memenuhi kuota calon legis-latif perempuan," ucapnya.

Ditemui terpisah Wakil Ketua DPD Partai Golkar Bo-jonegoro Sigit Kushariyanto menyatakan bahwa penjarin-gan calon legislatif di partain-ya masih dalam proses.

"Kami belum bisa me-nyebutkan, tapi kalau soal caleg perempuan tidak ada masalah," katanya, sambil me-nyebut sejumlah nama perem-puan yang akan maju di par-

tainya.Sementara itu, Koordina-

tor Divisi Pencalonan Pemilu KPU Bojonegoro Setyo Waho-no mengatakan sesuai keten-tuan undang-undang kuota perempuan 30 persen di mas-ing-masing dapil hukumnya wajib.

Namun, lanjut dia, pihakn-ya belum menerima juklak dan juknis mengenai kuota per-empuan 30 persen di dalam pemilu legislatif 2014.

"Saya kira parpol yang ber-sangkutan tidak bisa mengi-kuti pemilu kalau tidak bisa memenuhi kuota perempuan 30 persen," katanya. (ant/rah)

BOJONEGORO - Sejumlah parpol di Bojonegoro, Ja-tim, mampu memenuhi kuota 30 persen perempuan dalam pencalonan anggota legislatif yang diten-tukan di masing-masing daerah pemilihan (Dapil) dalam pemilu legislatif 2014.

JEMBATAN HANYUT. Warga berada di sekitar jembatan yang hanyut diterjang tanah longsor di Desa Padas, Dagangan, Madiun, Jatim. Longsoran material lereng Gunung Wilis selain menghanyutkan jembatan tersebut, juga menutup sejumlah akses jalan di daerah itu.

siswowidodo/ant

NARKOBA

Polisi Madiun Tangani Enam Kasus Operasi Sakau

MADIUN - Petugas Satuan Reskoba Polres Madiun Kota,

Jawa Timur, menangani se-banyak enam kasus narkoba dan obat daftar G selama melakukan "Operasi Sakau" tahun 2013 yang berlang-sung sejak tanggal 24 Peb-ruari hingga 4 Maret.

Kepala Satuan Reskoba Polres Madiun Kota, AKP Pujiono di Kota Madiun, Rabu mengatakan, dari enam kasus tersebut, dua kasus di antaranya ditemu-kan di dalam lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun.

"Dari enam kasus terse-but, jumlah tersangka yang diamankan sebanyak lima orang. Polisi juga menyita berbagai jenis barang bukti narkoba, seperti sabu dan ganja, serta obat-obatan hingga minuman keras," ujar AKP Pujiono kepada warta-wan.

Menurut dia, barang bukti yang disita secara to-tal adalah sabu seberat 3,98 gram, ganja seberat 11,20 gram, pil koplo sebanyak 74 butir termasuk 10 butir pil jenis baru "Happy Five", obat keras sebanyak 449 pil, dan obat daftar G sebanyak 49 kaplet. Disamping itu, petu-gas juga menyita 148 liter arak jawa (arjo), dan minu-man keras botolan.

"Barang psikotropika itu sebagian besar disita dari lingkungan Lapas Madiun. Dari temuan di lapas, kami berhasil mengamankan dua dari lima tersangka dalam Operasi Sakau. Keduanya berstatus narapidana dan saat dilakukan penggelada-han ditemukan berbagai ba-rang bekas pengisap sabu," ungkap Pujiono.

Dua narapidana yang terbukti memiliki narkoba tersebut adalah Nur Cholim (35) warga Desa Jambe Ban-jar Kemantren, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoar-jo, penghuni Lapas Madiun Blok G-10 dan Suwaji (31) warga Desa Margosono, Ke-camatan Kedung Kandang, Kabupaten Malang, yang merupakan narapidana Blok

B-1 Lapas Madiun.Saat dilakukan Ope-

rasi Sakau di Lapas Madiun, petugas menemukan paket sabu dalam enam kemasan plastik kecil seberat 0,18 gram hingga 0,90 gram di Blok E kamar nomor 6. Se-mentara di Blok D atau sel isolasi ditemukan dua plas-tik sabu seberat 0,80 gram dan 0,90 gram.

Di sekitar Blok D kamar 9 ditemukan tujuh paket gan-ja dalam bungkusan dengan berat 1,45 gram hingga 1,75 gram, serta satu unit tim-bangan elektrik. Sedangkan, di sekitar taman Blok Isolasi 3, petugas juga menemu-kan sedotan bekas pakai, empat buah bong, delapan pipet kaca, aluminium foil maupun 10 butir pil "Happy Five".

"Sayangnya, sebagian besar barang bukti narkoba yang ditemukan tersebut belum diketahui pemilikn-ya. Polisi dan petugas lapas setempat masih menye-lidiki kasus ini lebih lanjut," terangnya.

Sementara, tersangka lainnya dalam kasus Ope-rasi Sakau 2013 adalah Pin Retno (45) warga Kelura-han Sogaten, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. Saat petugas melakukan penggeledahan di toko mi-liknya, ditemukan sejumlah obat Daftar G. Di antaranya adalah asam mefenamat dan amoxicillin, yang hanya boleh dilayani dengan resep dokter.

Kemudian, tersangka lainnya adalah Dadang Per-mana (33) warga Jalan Mer-pati, Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Mangu-harjo, Kota Madiun. Laki-laki tersebut adalah sebagai pengamen sekaligus penge-dar pil double L atau koplo. Disusul, Eka Kristanto (27) warga Desa Kertobanyon, Kecamatan Geger, Kabupa-ten Madiun. Ia tertangkap di Jalan Apel masuk Desa Sukolilo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, karena kedapatan membawa dua plastik sabu berat 0,10 gram serta 0,30 gram. (ant/rah)

TERBAWA ARUS

Tim Sar Bojonegoro Masih Cari Korban Tenggelam

BOJONEGORO - Tim SAR gabungan Bojonegoro, Ja-tim, masih mencari seorang warga Desa Sranak, Kecama-tan Trucuk, Sukatmi (42) yang diperkirakan tenggelam di pe-rairan Bengawan Solo ketika sedang mencari kayu rencek, Selasa (5/3).

"Pencarian korban masih terus dilakukan di lokasi ke-jadian hingga daerah hilirnya," kata Sekretaris Badan Pen-anggulangan Becana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ Budi Mulyono, Rabu.

Ia menjelaskan, pencar-ian korban tengelam, selain dilakukan Tim SAR gabungan yang terdiri dari 21 personel dengan dua unit perahu karet, juga dilakukan keluarga kor-ban.

Bahkan, lanjutnya, pihakn-ya juga meminta bantuan jaja-

ran Satpol PP Kecamatan Ba-bat, Lamongan, di daerah hilir Bengawan Solo untuk ikut mencari korban.

"Pencarian korban hingga Babat, Lamongan untuk me-

mantau kemungkinan korban terseret derasnya arus hingga ke Babat, Lamongan," tuturn-ya.

Menurut dia, Tim SAR gabungan akan terus men-cari korban tenggelam tersebut dengan batas wak-tu selama lima hari sejak kejadian.

"Tim SAR akan meng-hentikan pencarian setelah lima hari," jelas dia.

Sementara itu, Kepala BPBD Bojonegoro Kasiyanto meminta warga masyarakat di tepian Bengawan Solo me-waspadai sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, meskipun ketinggian airnya cenderung menurun.

"Meskipun air Benga-wan Solo turun tetap ber-bahaya. Bagaimanapun juga namanya air tetap

berbahaya apalagi arusnya deras," ujarnya.

Sesuai data di BPBD se-tempat, pada musim hujan ini Bengawan Solo telah menimbulkan dua korban tewas tenggelam yaitu Di-mas Fernanda Hidayat (13) warga Desa Banjarsari, Ke-camatan Trucuk dan Ahmad Maslahul Afid (9), warga Desa Sembunglor, Kecama-tan Baureno.

"Keduanya tenggelam ketika sedang bermain-main di genangan air banjir luapan Bengawan Solo," tu-turnya.

Satu korban lainnya, warga Desa Trembes, Kecamatan Sofi Indrayana (18) ditemukan Tim SAR dalam keadaan mening-gal dunia di sebuah kubangan di Desa Semlaran, Kecamatan Kalitidu.(ant/rah)

MATAPENCAHARIAN

Perajin Genting Pacitan Kekurangan Bahan Baku

PACITAN - Sejumlah perajin genting di Kabupaten Pacitan,

Jawa Timur, mengeluhkan keterbatasan bahan baku "lempung" (tanah liat pili-han), seiring dengan pe-nyusutan lahan di daerah tersebut.

"Tanah liat sebenarnya di sini banyak, tetapi yang bagus untuk bahan baku pembuatan genting ataupun jenis gerabah lain sangatlah sedikit," ujar salah seorang perajin genting di Desa Pur-woasri, Kecamatan Kebona-gung, Tri Anggono, Rabu.

Tri menjelaskan, un-tuk mendapatkan bahan baku, para perajin biasanya mengambil dari areal per-sawahan desa setempat de-ngan cara membeli per me-ter perseginya seharga Rp25

ribu.Tetapi, menurutnya, ke-

beradaan bahan baku itu ter-us berkurang, karena luasan lahan juga kian menyusut.

Padahal, ketersediaan bahan baku yang baik akan berpengaruh pada kualitas produk. Jika hanya meng-gunakan tanah asal-asalan, genting akan pecah-pecah.

"Semua persawahan di wilayah ini sudah pernah di-ambil (untuk bahan baku)," jelasnya. Kondisi itu mem-buat banyak perajin terpaksa "gulung-tikar".

Dalam kurun waktu satu dekade terakhir ini saja, terang Tri Anggono maupun beberapa perajin lain, jum-lah pembuat genting tradis-ional di wilayah mereka terus berkurang, dari sekitar 50-an orang pada satu dasawarsa

lalu, kini menjadi hanya 23 orang perajin saja.

Di satu sisi, prospek pe-masaran produk kerajinan genting di wilayah Kabu-paten Pacitan sebenarnya cukup bagus, karena per-mintaan pasar masih stabil.

Tetapi pada sisi lain, ban-yak perajin mengeluhkan ke-cilnya peluang usaha mereka dapat bertahan.

"Setiap bulan saya mam-pu menjual 6.000 buah gen-ting. Per seribu (1.000) buah harganya Rp1,2 juta. Jadi secara prospek pasar masih bagus, rate keuntungan juga lumayan. Namun jika bahan baku jelek, kualitas genting jiga jelek, dan lama-lama berpengaruh ke harga serta (minat) pasar," kata Sugito, perajin genting lainnya di Desa Purwoasri. (ant/rah)

Meskipun air Bengawan Solo turun

tetap berbahaya. Bagaimanapun juga namanya air tetap berbahaya apalagi

arusnya deras

AKBP SolehanKapolres Sampang

PAJAK

Lima Puluh PKL Terminal Tulungagung Tolak Kenaikan Retribusi TULUNGAGUNG -

Sedikitnya 50 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di kios-kios Terminal Tulungagung, Jawa Timur, menolak kenaikan pajak retribusi dua kali lipat dari sebelumnya Rp 72 ribu menjadi Rp 144 ribu per bulan.

"Kenaikan (retribusi) hingga 100 persen itu terlalu memberatkan. Kami tidak

sanggup," kata salah seorang perwakilan PKL Terminal Tu-lungagung, Susi, Rabu.

Secara resmi, lanjut Susi, surat pernyataan penolakan tersebut telah mereka lay-angkan ke Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asset Daerah (DPPKAD) sejak akhir Januari 2013, atau beberapa minggu setelah surat edaran berisi ke-

naikan retribusi di keluarkan Pemkab Tulungagung.

Resistensi dari puluhan PKL itu membuat pemerintah dae-rah sedikit "melunak" dengan tidak meminta pembayaran retribusi sesuai surat edaran yang telah mereka keluarkan.

"Pebruari kemarin kami masih membayar dengan harga retribusi lama, dan tidak ada tin-

dakan apapun dari pemerintah," timpal Mujiono, PKL lainnya.

Kemungkinan besar PKL menolak kenaikan itu. Dije-laskan, banyak faktor yang menyebabkan penolakan tersebut, di antaranya, jalan menuju kios dibangun trotoar, sehingga roda empat tidak bisa masuk ke halaman kios.

Pembangunan terminal tel-

ah membuat PKL di dalam ter-minal harus pindah. Sebagian ada yang tetap bertahan, seba-gian lainnya terpaksa menyewa di luar atau depan terminal.

Susi, Mujiono, maupun se-jumlah PKL lain mengaku be-lum tahu apakah mereka akan bisa menempati kios baru yang kini masih dibangun ber-sama keseluruhan komplek

terminal.Kepala Dishupkominfo

Tulungagung, Sukadji menga-takan, masalah kios-kios yang berada di kompleks terminal baru menjadi urusan serta tanggung jawab Dishubkom-info.

Akan tetapi, pihaknya belum menyewakan kepada masyarakat umum karena

menunggu penyerahan dari pemerintah pusat.

"Terkait kios-kios lama dan retribusinya itu masih kewenangan DPPKAD, tidak ada sangkut-pautnya dengan Dishubkominfo. Tapi soal kios baru di dalam terminal yang sekarang masih dibangun, itu nanti urusannya baru dengan kami," jawab Sukadji.(ant/tah)

Page 9: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 | TAHUN II 9LINTAS JATIM

JAZZ MASUK SEKOLAH

SANDY WINARTA QUARTET. Sejumlah anggota ‘Sandy Winarta Quartet’, memainkan komposisi musik jazz disaksikan sejumlah siswa, saat ‘Just Jazz Goes To School’ di SMKN 12 Surabaya, Rabu (6/3). Perhelatan musik jazz besutan Think Tank Production bertemakan ‘Tribute To Bubi Chen’ tersebut, bertujuan untuk memberi pencerahan pada siswa tentang musik jazz yang merupakan musik untuk semua kalangan.

Unjuk rasa yang dilaku-kan tepat di tanggul sebelah timur kolam penampungan lapindo itu sempat diwarnai kericuhan. Pasalnya, para demonstran memaksa petu-gas excavator yang sedang bekerja memompa air ke Kali Porong dan Kapolres Sidoar-jo yang datang melerai.

Menurut Sunarmi, warga Jatiteji, Porong, Sidoarjo, mereka akan menghentikan kegiatan tim BPLS diatas yanggul selama ganti rugi belum dilunasi seluruhnya. Sebab, mereka sudah bosan

mendengar janji-janji Lap-indo yang tak jua terealisasi.

“Sebelum ada pelunasan, BPLS tidak boleh melaku-kan aktivitas mengalirkan ke Kali Porong,” tukas Sunarmi berapi-api.

Masih menurut Sunarmi, ganti rugi yang dijanjikan pihak Lapindo kepadanya sekitar Rp 950 juta. Namun, hingga kini baru dilunasi sekitar Rp 510 juta. Sedan-gkan sisanya, yaitu Rp 440 juta yang dijanjikan hingga kini belum terealisasi.Apalgi, kini suaminya sudah tidak

dapat bekerja karena patah tulang akibat kecelakaan.

“Saat ini saya sudah tidak punya uang sepeser pun. Dan kesengsaraan saya ini karena luapan lumpur Lap-indo. Kalau sudah begini siapa yang mau bertanggung jawab?”akunya.

Unjuk rasa ini berlang-sung hingga sore hari meski telah dihimbau oleh Kapolres Sidoarjo, AKBP Marjuki, untuk membubarkan diri. Namun, para demonstran tidak meng-hiraukannya dan terus bero-rasi meneriaki permintaan pelunasan ganti rugi mereka.

Sebelumnya diberitakan, Presdir PT minarak Lapindo Jaya (MLJ) bulan lalu berjanji akan melunasi sisa ganti rugi yang belum terbayarkan hingga batas waktu 15 Maret 2013. Tapi ternyata hingga sekarang belum ada tanda-tanda pelunasan. (yun)

Korban Lapindo Berdemo LagiDuduki Tanggul di Titik 25, Usir BPLSSIDOARJO - Puluhan korban lumpur Lapimdo dalam PetaArea Terdampak (PAT) kembali mel-akukan unjuk rasa, Rabu (6/3), menuntut ganti rugi yang belum diselesaikan. Mereka mendudu-ki tanggul di titik 25 dan mengusir para operator excavator dari Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) yang berada di lokasi.

SURABAYA – Menjelang Pe-milihan Gubernur (Pilgub) Ja-tim pada 29 Agustus 2013 yang digelar bersamaan dengan Pe-milihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Mojokerto, Kota Proboling-go, Kota Madiun, dan Kota Kediri ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim mulai sibuk. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris KPU Jatim, Jonathan Judianto Rabu (6/3).

Mulai kemarin, 30 kabupat-en/kota se-Jatim secara serentak menggelar seleksi Panitia Pemil-ihan Kecamatan (PPK) dengan mengadakan tes tulis. Sebanyak delapan kabupaten/kota tidak melaksanakan seleksi, karena langsung melakukan penguku-han kembali. Kabupaten/kota tersebut diantaranya ; Tulun-gagung, Lumajang, Pasuruan, Jombang, Madiun, Magetan dan Kota Malang.

“Di Jatim sendiri ada sekitar 664 kecamatan. Total PPK yang diseleksi setelah lolos persyara-tan administrasi adalah seban-yak 6.179 orang yang terdiri dari masyarakat umum,” terang pria yang akrab disapa Jo ini.

Panitia Pemungutan Suara (PPS) tingkat desa, lanjut dia, sebanyak 8.500 yang akan dis-eleksi lagi untuk wawancara atau interview. “seluruh PPK dan PPS hanya dikontrak kurang lebih selama delapan bulan atau hingga pilgub,” tutur Jo seraya menambahkan bahwa anggaran

seluruh kegiatan kab/kota ini di-tanggung KPU Jatim.

Selain pendaftaran PPK dan PPS di hampir seluruh Kabupaten/Kota, kata Jo lagi, pihaknya tengah memper-siapkan launching “Gebyar Pilgub” yang rencananya akan dibuka 30 Maret mendatang. Sedangkan di tingkat kab/kota, launchingnya akan dibuka pada 24 April. “Kami masih menunggu penandatanganan Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dari Pemprov Jatim. Anggaran yang disetujui sebe-sar Rp 578 miliar,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim, Sabron Pasaribu mengungkapkan terkait anggaran pilgub yang terkesan minimalis, Mendagri sudah memerintahkan Pem-prov dan KPU Jatim supaya minimalisir anggaran dana pil-gub untuk dua putaran.

“Kalau harus dianggarkan dua putaran, maka anggaran putaran kedua Pilgub Jatim akan dipenuhi lewat PAK (P-APBD) 2013. Jika kekurangan dana pilgub tidak bisa dipe-nuhi, maka pemprov terpaksa harus meminjam. Artinya, menggunakan anggaran sebe-lum P-APBD Jatim 2013,” tegas politisi asal partai Golkar ini seraya menambahkan bahwa anggaran pilgub hingga saat ini belum cair. (neu)

JELANG PILGUB

KPU Jatim Sibuk Jelang “Gebyar Pilgub”

KEDIRI- Hasil pemerik-saan yang dilakukan peny-idik Tindak Pidana Korupsi Polres Kediri atas dugaaan korupsi proyek jembatan Brawijaya Kediri terha-dap sejumlah saksi mulai terkuak. Polisi mengan-tongi sejumlah nama be-berapa anggota dewan ikut mendapat cipratan aliran dana proyek tersebut.

Menurut Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro, aliran dana yang diterima oleh oknum terse-but mencapai puluhan juta rupiah. Namun pria Kelahi-ran Jombang itu tidak mau mengungkap siapa saja ok-num dewan yang dimaksud. Sedangkan Modus pembe-rian aliran dana tersebut diberikan melalui transfer.” Betul, memang ada aliran dana yang mengucur ke-pada beberapa pihak,yang diperkirakan berkaitan langsung dengan persetu-juan perencanaan anggaran mau pun tugasnya selaku aparatur pemerintah. Jum-lah nominalnya kumulatif ada beberapa kali transfer. Beberapa orang belum kita sebutkan.” Jelas dia.

Sementara itu,Rabu (06/03) Siang kemarin, Ka-polres kembali melakukan penggeledahan diruang Seketaris Dewan Kota Kedi-

ri. Penggeladahan terse-but, diakui AKBP Ratno untuk mencari alat bukti tambahan ini. Namun dia menyangkal bila dikatakan menggeledah “ Jangan dib-ilang ini penggeledahan ya. kita cuman minta tamba-han dokumentasi,sebagai tambahan pelengkap alat bukti.” Jelas dia.

Selain mencari tam-bahan alat bukti, peny-idik kembali melanjutkan pemeriksaan terhadap 4 anggota Dewan.ke 4 ang-gota Dewan ini diperiksa sebagai saksi dimintai ket-erangan seputar perstu-juan perencanaan anggaran proyek jembatan Brawijaya Kediri yang menelan ang-garan APBD Sebesar 66 Miliar.

Seperti diberitakan hingga saat ini penyidik masih menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus itu. Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, penyidik men-emukan beberapa indikasi terjadinya pelanggaran hu-kum. Diantaranya, proses persetujuan penganggaran proyek bernilai Rp 71 mil-iar antara DPRD dengan Pemerintah Kota Kediri yang tidak sesuai prosedur dan pelaksanaan lelang yang dicurigai fiktif. (kak)

LARANG BPLS BEKERJA. Seorang anggota polisi membantu para pekerja Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) untuk berhenti bekerja saat aksi pengusiran oleh korban semburan lumpur di tanggul penahan lumpur Lapindo Porong, Sidoarjo, Jatim, Rabu (6/3). Korban semburan lumpur panas lapindo menuntut pekerja BPLS tidak bekerja sebelum penyelesaian ganti rugi diselesaikan.

KASUS KORUPSI

Polisi Kantongi Nama Penerima Suap

SURABAYA- Praktisi Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, I Wayan Titip Sulaksana mengapresiasikan positif atas aksi penyerahan diri tiga terpidana gratifi-kasi jasa pungut, Yakni Sekkota, Soekamto Hadi, Asisten II, Muhlas Udin dan Staf Ahli Walikota, Poerwito pada senin (4/2) kemarin.

Menurut dia, Meski ketiga terpidana 1 tahun 6 bulan Penjara tersebut telah dije-bloskan ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Surabaya klas I di Porong Sidoarjo oleh Kejaksaan, Namun Praktisi Kelahiran Bali itu menyatakan bila ketiga Pejabat Pemkot Surabaya tersebut lebih pantas menjadi peghuni Lapas Sukamiskin di Jawa Barat. “Lebih baik mereka menyerahkan diri daripada di jemput paksa Kejaksaan. Mereka lebih layak di Sukamiskinkan, menyusul 30 napi koruptor yang lebih dulu dipindah ke sana. Selain itu memberikan efek jera bagi pejabat pejabat di kota Surabaya supaya mereka mereka itu lebih mengedepankan berbudaya malu,”ungkap dia.

Wayan juga menduga ada mafia peradilan dibalik penyerahan diri Soekamto,Muhlas Udin dan Poerwito.”Ini bisa ditebak bah-wasanya ada mafia peradilan di belakang penyerahan diri mereka. Bisa saja mereka dija-njikan bebas dalam waktu dekat di putusan PK nya sehingga tanda kutip mereka mereka mau menyerahkan diri,” ujar dia.

Sementara Wayan menilai Walikota Surabaya Tri Risma Harini terkesan lam-ban dalam mengambil sanksi tegas terkait status jabatan yang melekat pada diri tiga terpidana gratifikasi tersebut.”Walikotanya mlempem, padahal sudah diatur didalam UU No 43 tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian dan PP No 32 tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta pasal 23 UU 43 tahun 1999 sudah jelas tentang aturan pemecatan PNS yang tersandung perkara pidana. Dengan dasar itulah Walikota bisa menjatuhkan sanksi ke mereka,”jelas dia.

Seperti diketahui, Senin (4/2) lalu, Soekamto, Muhlas Udin dan Poerwito me-nyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya. Oleh Kejari Surabaya, Ketiganya langsung di jebloskan ke Lapas Surabaya Klas I di Porong Sidoarjo.

Penyerahan diri itu sebagai pelaksanaan hukuman pidana badan yang dijatuhkan Mahkamah Agung atas kasasi yang diajukan Kejari Surabaya. MA menjatuhkan hukuman 1 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 50 juta subsider 5 bulan penjara.

Perkara yang menyeret ketiga pejabat Pemkot Surabaya itu berawal ketika Mantan Ketua DPRD Kota Surabaya, Musyafak Rouf (yang lebih dulu dieksekusi) menghubungi Sekkota, Soekamto Hasdi untuk meminta agar Pemkot Surabaya memberikan dana Jasa Pungut (japung) ke anggota dewan.

Permintaan itu disampaikanlah ke Walikota Surabaya yang saat itu dijabat oleh Bambang DH. Lantas Bambang mengin-struksikan Soekamto untuk menghubungi Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolahan Keuangan, Poerwito untuk menghitung jum-lah pendapatan pajak yang masuk, hingga ketemu angka Rp 720 juta.

Nominal Rp 720 juta disampaikan kembali ke Sekkota. Melalui perintah lisan dari Bambang DH, Soekamto memerintah-kan Muhlas Udin untuk memberikan dana Japung itu ke Musyafak Rouf.

Namun ternyata, dana Japung itu diang-gap oleh Polda merupakan perbuatan grati-fikasi hingga berujung ke meja hijau. Oleh Peradilan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Surabaya, mereka dinyatakan tidak terbukti melakukan gratifikasi. Namun putu-san bebas itu mendapat perlawanan oleh Ke-jaksaan. Jaksa melakukan kasasi hingga MA menyatakan Soekamto CS terbukti bersalah melakukan gratifikasi.

Terpisah, menurut sumber terpercaya di Lapas Porong menyatakan, Soekamto dkk telah mendekam satu blok dengan Musya-fak Rouf, di Blok E.”kalau bloknya sama tapi lain kamar saja,” ungkap sumber itu kemarin

Diakui sumber, Blok E merupakan meru-pakan blok khusus bagi penghuni baru sebagai masa pengenalan lingkungan (Mapenaling). Menurutnya, hal itu hanya bersifat semen-tara saja.”sebelum dipindahkan ke blok lain mereka lebih dulu menempati disan, paling tidak 2 hingga 3 minggu,”Jelas sumber.

Saat ditanya apakah ada rencana, ketiga terpidana gratifikasi japung itu bakal di pidah ke Lapas Sukamiskin di Jawa Barat, sumber menyatakan tidak.”tidak ada rencana di pin-dahkan ke Sukamiskin. Yang berhak menjawab sebenarnya Kakanwil.”pungkas sumber.

Dijelaskan sumber , ada beberapa per-syaratan bagi terpidana korupsi yang bisa di sukamiskinkan, yakni minimal setahun dan korupsi minimal Rp 100 juta.”memang mereka memenuhi tetapi kalau dibawa ke sananya juga butuh ongkos/biaya juga. Be-lum lagi keamanannya,jelas dia saat dikon-firmasi di Lapas Oporong sambil meminta namanya tidak dipublikasikan. (kas)

GRATIFIKASI JAPUNG

Soekamto Cs Layak di Sukamiskinkan

SURABAYA- Dua orang pemuda asal Probolinggo dia-mankan Polisi Sektor (Polsek) Lakarsantri Surabaya karena terbukti mencuri mesin ser-kel (alat pemotong kayu) dalam proyek Pembangunan sekolahan PAC, Bukit Golf Ci-traland. Mereka adalah Saiful Hadi (21) warga Dusun Dukun Nanas, Kecamatan Maron dan Abdul Naim (22) warga Sum-ber wage Kecamatan Tiris.

Dalam pemeriksaan polisi, dua orang yang menjadi bek-erja ditempat tersebut seba-gai tukang cat kayu mengaku melakukan pencurian, lanta-ran uang jajan untuk sehari-harinya tidak mencukupi sehingga pencurian mesin serkel. Apalagi barang terse-but yang mudah untuk dibawa dan dijual.

Kapolsek Lakarsantri, Kompol Kuncoro saat dite-mui diruang kerjanya menje-laskan, pelaku melaksanakan niatnya saat kondisi tempat kerjaan telah sepi dan diting-gal oleh mandor. Memanfaat-kan hal itu, kata dia, keduanya

akhirnya menggondol mesin dan menualnya.

“Kami amankan setelah mendapat laporan dari korban Nanang Sujianto (30) warga Made Selatan, Surabaya yang kehilangan mesin sekrelnya,” katanya, kemarin Rabu (6/3).

Dijelaskannya, kejadian pencurian ini bermula pada Jumat (1/3) lalu sekitar pukul 19.00 WIB. Keduanya,

Setiap hari bekerja, dan tidak ada barang yang hilang. Sebab, barang-barang itu se-lalu disimpan pemiliknya. Na-mun, saat barang ditempat itu tidak diperhatikan pemilikn-ya, keduanya memanfaatkan kesempatan tersebut.

“Dicuri saat pemiliknya meninggalkan tempat kerja pada hari Jumat kemarin. Sehari setelahnya kami pun berhasil membekuk keduanya ditempat kerjanya saat mere-ka sedang bekerja,” terangnya.

Dalam kasus ini, lan-jutnya, korban mengalami kerugian sebesar Rp. 700 ribu. Dan untuk mempertanggung-jawabkan kesalahannya pihak

kepolisian menjerat kedua tersangka dalam pasal 363 KUHP tentang tindak pencuri-an dengan pemeberatan anca-man hukuman diatas 4 tahun penjara.

“ Kami kenakan pasal 363 dengan ancaman hukuman diatas 4 tahun penjara,” je-lasnya.

Sementara itu, menurut pengakuan tersangka kedu-anya mengambil disebabkan

uang pengahsilan dari tem-patnya tidak cukup untuk dibuat jajan hanya cukup dibuat makan. Saat tempat kerja ditinggal, dan melihat barang terlantar, maka lang-sung mengambil dan men-jualnya.

“ Saya curi karena pengen buat uang jajan, sebab gaji saya tidak cukup untuk mem-beli kaos atau jajanan diluar,” akui keduanya. (mag/han)

Dua Kuli Bangunan Terancam Dipenjara 4 TahunPENCURIAN

Page 10: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 | TAHUN II10 LINTAS JATIM

Korlap aksi, Marlaf Sucipto mengatakan mahasiswa perlu mengetahui uang yang sudah dibayar untuk keperluan prak-tikum. Sebab, pendampingan dan praktikum dinilai hanya untuk mengeruk uang seban-yak mungkin dari mahasiswa.

“Kami akan aksi terus me-nerus bila rektor tidak mem-berikan penjelasan transpar-ansi uang praktikum dan pendampingan yang sudah kami bayar,” teriak Marlaf dih-adapan massa aksi, Rabu (6/3) kemarin.

Aksi kemarin merupakan aksi yang ketiga kalinya secara berturut-turut. Karena itu, Marlaf mendesak rektor agar segera menemui mahasiswa untuk memberi penjelasakan peruntukan uang praktikum.

Pihak rektorat tak kun-jung turun dari lantai dua. Sementara mahasiswa terus mendesak. Akhirnya sempat terjadi dorong-mendorong dengan satpam kampus yang membuat pagar betis. Suasana semakin memanas karena tak satupun dari pihak rektor yang menemui mahasiswa.

Kemarahan mahasiswa se-makin tak terbendung hingga memecah pot bunga di depan gedung rektorat. Sebelum aksi di depan rektorat, mahasiswa menyegel gerbang kampus yang beralamat di Jalan Ah-mad Yani Surabaya sekitar pukul 09.00 WIB. Akibatnya, mahasiswa kesulitan masuk kampus hingga akhirnya sat-pam membuka kembali pintu gerbang.

Lantaran mengancam akan mensweaping kampus, akhirnya Rektor IAIN, Abd A’la, turun menemui maha-siswa. Kepada mereka, pria berdarah Sumenep ini men-jelaskan tuntutan mahasiswa tentang transparansi uang praktikum akan diakomodir. “Tuntutan kawan-kawan ma-

hasiswa akan kami akomodir,” ujar dia .

Kendati mendapat penje-lasan, namun rupanya massa aksi tak puas. Akibatnya ma-hasiswa tetap berorasi di depan rektorat. Mereka men-untut rektor agar memberikan perjanjian dengan mahasiswa. Rektor diminta untuk me-nandatangani surat perjan-jian siap diusut bila tak segera mewujudkan transparansi praktikum.

“Kalau perlu kami minta untuk tanda tangan perjanjian siap diusut bila terjadi dugaan korupsi,” kata dia.

Mereka pun meminta re-ktor turun kembali. Karena tidak ada respon, massa me-manas dan mengamuk. Massa merangsek memasuki ruang rektorat. Akibatnya mereka terlibat dorong-mendorong dengan satpam kampus.

Kemarahan mahasiswa se-makin meledak karena satpam dan pegawai rektorat semakin menghalangi massa. Aki-batnya, merusak kaca depan rektorat dan melempari kaca di lantai dua. Tak cukup itu, meja di ruang administrasi dibakar. Beberapa arsip dan fasilitas kantor dibawa keluar.

Sempat mereda, namun mahasiswa kembali menga-muk membanting pot, kursi, meja. Selain itu, massa aksi juga merusak komputer dan CPU. Selain membakar di lan-tai I gedung rektorat, pende-mo juga membakar perabotan seperti meja dan kursi ke luar gedung rektorat.

Satpam kampus tak kuasa, mereka hanya bisa melihat aksi mahasiswa yang beringas. Tak lama, akhirnya satu kompi polisi dari Polsek Wonocolo dan Polrestabes Surabaya yang terdiri dari satu kompi dalmas, satu unit water canon dan 9 masuk kampus sekitar pukul 12.25 WIB.

Petugas yang berpakaian lengkap langsung membuat barikade di depan kantor re-ktorat. Lantaran polisi da-tang, mahasiswa kocar-kacir melarikan diri. Tampak ikut mengamankan situasi, se-jumlah perwira menengah Polrestabes Surabaya. Yakni, Kasat Reskrim AKBP Fahman, Kabag Operasi AKBP Ady Wibowo, dan Kasat Samapta AKBP Iwan Setiawan.

Setelah suasana terkenda-likan, polisi memasang police line, dan menempatkan ken-daraan taktis (rantis). Selain itu, anggota unit Identifikasi Satreskrim Polrestabes Sura-baya, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Sementara itu, beberapa petugas yang berpakaian pre-man menyisir areal kampus untuk mencari mahasiswa yang diduga menjadi pemicu aksi pengrusakan. Setidaknya sekitar 9 mahasiswa diaman-kan oleh petugas. Salah satu-nya Sucipto, korlap aksi yang diamankan di kantin maqha IAIN Sunan Ampel.

Mereka dibawa ke Mapol-

restabes Surabaya untuk di-mintai keterangan. Kasat Reskrim AKBP Farman men-gatakan polisi akan mendala-mi kasus pengerusakan ge-dung rektorat. “Mereka yang kita amankan akan dimintai keterangan,” tutur.

Farman menjelaskan, 9 mahasiswa hanya menjalani pemeriksaan. Mereka tidak langsung ditetapkan seba-gai tersangka. Kalau memang terbukti melakukan pengeru-sakan mereka akan dijerat de-ngan pasal 170 KHUP tentang kekerasan terhadap barang atau orang.

“Satu lagi yang akan dis-angkakan bila terbukti, yaitu penganiayaan kepada satu satpam kampus, saat ini se-dang menjalani visum,” pung-ka dia.

Hingga malam kemarin, beberapa intel berjaga-jaga di pintu keluar kampus. Dari pan-tauan di lapangan, mereka tam-pak menyisir para mahasiswa yang hendak pulang. Setidakn-ya sekitar sepuluh polisi berpa-kain preman mengawasi setiap mahasiswa yang keluar kampus.

Uang Praktikum

Terpisah, Prof DR Abd A’la M.Ag saat diwawancarai men-gatakan, awal Februari massa aksi yang mayoritas dari fakul-tas syariah meminta audiensi terkait uang praktikum. Sebab, ada beberapa praktikum yang belum jalan.

“Saya bilang oke, yang be-lum berjalan akan kita ganti,” aku A’la. Setelahnya, pihak rektorat sudah memproses. Namun, mahasiswa kembali melakukan aksi. Pada hari pertama, mereka aksi bisu di depan rektorat. Pembantu re-ktor turun untuk menemui, massa aksi lari. “Pada hari kedua juga gitu,” tambah dia.

Pada hari ketiga, masih kata A’la, massa kemudian mengalihkan isu. Mereka meminta pembuat SK prakti-kum pada 2008 diadili secara hukum. “Tentu saya tidak mau,” tuturnya. Sebab, se-lain SK praktikum sah dan le-gal, praktikum dibuat untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa sesuai dengan ju-rusan (wan)

Mahasiswa IAIN Rusak Gedung RektoratSURABAYA- Ratusan mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya malakukan unjuk rasa di depan gedung Rekorat. Aksi yang dilakukan oleh berbagai fakul-tas menuntut transparansi uang praktikum dan pendampingan mahasiswa yang hingga kini belum berjalan maksimal.

SIDOARJO - Kondisi ja-lan yang rusak parah dan tak segera ditangani oleh pihak pemerintah kabu-paten (Pemkab) Sidoarjo membuat warga dusun Pa-kem desa Rejeni kecamatan Krembung, Sidoarjo, pri-hatin. Agar tak membahay-akan pengguna jalan, warga setempat pun berinisiatif untuk memperbaiki jalan hasil swadaya.

Inisiatif warga dusun Pakem ini patut diacungi jempol. Kondisi jalan yang berlubang dan memba-hayakan warga tak segera ditangani oleh Dinas PU Bina Marga membuat warga setempat berinisiatif mem-perbaiki jalan rusak terse-but secara swadaya. Yakni, dengan cara patungan un-tuk mengecor jalan yang berlubang di jalur Krem-bung dengan semen, pasir dan sirtu.

Menurut warga seki-tar, inisiatif warga ini di dasari sering terjadinya kecelakaan di jalan Raya Krembung dari arah Porong yang banyak berlubang. M Taufik, salah satu warga

dusun Pakem mengatakan, masyarakat sekitar merasa kasihan lantaran seringnya pengguna jalan terperosok ke dalam lubang di jalan tersebut.

“Sering terjadi ke-celakaan di jalan ini. Kema-rin saja ada truk yang per nya putus dan beberapa hari yang lalu ada sepeda motor terperosok disitu,” aku Tau-fik, Rabu (6/3).

Sementara itu, Sekre-taris Desa (Sekdes) Rejeni, Imron Rosyidi, saat dikon-firmasi menyatakan telah melaporkan kondisi jalan rusak yang membahayakan pengguna jalan ini kepada pihak kecamatan namun tidak ditanggapi secara se-rius.

“Pihak desa sudah memberitahukan terkait ja-lan rusak tersebut, bahkan dalam musrenbang sudah kami sampaikan. Namun sampai sekarang belum ada tindakan dari pihak yang berwenang” ujar Imron.

Sayangnya, hingga ber-ita ini ditulis pihak Dinas PU Bina Marga belum bisa dikonfirmasi. (yun)

Jalan Rusak, Warga Krembung Swadaya

INFRASTRUKTUR

KEDIRI - 500 massa yang mengatasnamakan Lintas Promeg menggugat, Rabu (6/3) siang mendatangi Ge-dung Dewan Kota Kediri di Jalan Mayor Bimo Kelurahan Semampir Kota Kediri. Massa simpatisan PDI Perjuan-gan yang datang ke gedung Dewan,ini mengendarai 100 sepeda motor, serta 3 kendaraan truck terbuka. Layaknya orang berunjuk rasa,mereka berteriak bero-rasai sambil membentang-kan 50 poster berisi kecaman dan tuntutan.

Gabungan massa ini berasal dari tiga wilayah Kecamatan. Dalam orasi, penyampaian yang disuara-kan di gedung Dewan mere-ka menuntut ketua DPRD Kota Kediri Wara Reny S Pramana segera mengun-durkan diri terkait dugaan penyalahgunaan wewenang karena jabatan kolusi dan nepotisme,meminta Unsur pimpinan Dewan memper-tanggung jawabkan kepada publik tentang persetujuan proyek Multi Years yang di-duga tidak prosedural.Sele-

sai Orasi,ke 10 perwakilan pengunjuk rasa ini ditemui oleh 3 fraksi dari Komisi A bidang Pemerintahan.Per-temuan dialog perwakilan pengunjuk rasa dilakukan diruang Komisi A.Anggota dewan dari Fraksi PDI P Sujoko Adi Purwanto mem-bantah terjadinya perpeca-han di Internal Partai.

“PDI Perjuangan ini solid,tetapi kalau terkait kepengurusan Internal, saya kira panjenangan su-dah tahu semua,” ujar Su-joko Adi.

Setelah penyampaian aspirasi diterima,massa membubarkan diri dan mel-anjutkan aksinya,berunjuk rasa di depan Kantor Pol-res Kediri Kota di jalan Brawijaya. Tuntutan yang disampaikan sama, yakni pengusutaan kasus dugaan Korupsi Jembatan Brawijaya Kediri.

“Mereka datang ke Pol-res Kediri Kota untuk meny-ampaikan aspirasi terkait kelanjutan dugaan kasus jembatan brawijaya.” Tegas AKBP Ratno Kuncoro.(kak)

Lintas Promeg tuntut Ketua DPRD Mundur

TUNTUTAN

Beragam hewan dilind-ungi ditemukan di rumah Kepala Desa Berbek, Ke-camatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jatim, dan polisi sudah memasang garis polisi.

Petugas BKSDA Jatim Sarjono, Rabu mengakui sejumlah anggota BKSDA (Balai Konservasi Sum-berdaya Alam) Jatim dan anggota Polda Jatim datang ke Nganjuk. “Kami memang ke Nganjuk dengan anggota polda,” katanya.

Informasi yang dihim-pun, terdapat sejumlah anggota Polda Jatim dan anggota BKSD Jatim. Mereka terlihat langsung masuk ke rumah kepala desa tersebut.

Di tempat itu ditemu-kan beragam unggas dan ternak yang dilindungi. Se-jumlah ternak di antaranya ada elang jawa, rangkong, burung hantu, elang jam-bul, kasuari, rusa jawa, dan sejumlah ternak lainnya.

Hewan-hewan itu di-taruh dalam kandang yang ditali dengan kawat. Rata-

rata ternak itu dibuat sepa-sang dalam satu kandang. Seluruh ternak itu ditaruh di halaman belakang rumah kepala desa yang bernama Puguh Wijianto tersebut.

Diduga, ternak-ternak itu belum mempunyai izin, sehingga tim dari BKSDA dan Polda Jatim datang. Petugas juga datang membawa keranjang untuk membawa ternak itu ke tempat penampungan sementara.

Sri Sukartini, salah seorang tetangga mengata-kan ternak-ternak itu baru di rumah kepala desa itu, belum ada satu tahun.

Namun, ia mengaku tidak mengetahui kapan datang ternak-ternak itu, dan tahu setelah berada di dalam kandang. “Anak-anak sering datang ke tempat itu melihat ternaknya, tapi kadang datang saya tidak tahu,” kata Sri.

Sampai saat ini, kepala desa itu belum bisa dikon-firmasi. Sejumlah orang di rumah itu enggan berbicara saat ditemui. (ant/msw/dar)

Hewan Dilindungi Ditemukan di Rumah Kades

SATWA

SURABAYA- Puluhan massa dari Koalisi Raky-at Penegak Kebenaran (KRAPAK), Pamekasan Madura, Rabu (6/3) kembali berunjukrasa di markas Polda Jatim. Dalam unjukrasa yang keenam kalinya terse-but, mereka memprotes upaya tim penyidik Polda Jawa Timur yang dinilai lamban dan tidak serius dalam mengung-kap kasus dugaan ijasah palsu yang menyeret Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan, Drs. Khalil Asyar.

Massa menuding berbagai konspirasi telah terjadi antara terlapor dengan pihak kepoli-sian, dengan dugaan bebera-pa hal yakni, belum adanya penetapan tersangka dengan kata lain memberikan status hukum, penyidik polda jatim tidak mempunyai idealisme dan Polda Jatim bermaksud menjadikan terlapor sebagai ATM pribadi.

Hasan Basri, koordinator aksi mengatakan, supremasi hukum dalam tingkat penega-kan seharusnya cepat dilaku-kan oleh penyidik. Pasalnya, berkas-berkas perkara terse-but telah masuk dalam lapo-ran di Mapolda Jatim. Saat ini, kata dia, pihak penyidik pun tidak tegas dan jelas untuk menindak lanjuti kasus Drs.

Khalil Asyar,“ Maksud kami kesini un-

tuk mengingatkan Polda agar serius mengusut kasus ini. Sebab indikasi permainan dalam pengusutan laporan kami tentang temuan pe-malsuan beberapa akta oten-tik negara oleh Drs. Khalil Asyari semakin terlihat. Dari semua bukti yang sudah kami serahkan, dianggap penyidik tak cukup kuat untuk menjerat Khalil Asyari sebagai tersang-ka,” tuturnya.

Dijelaskannya, beberapa akta otentik dokumen negara

yang dipalsukan mantan Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan yang akan maju sebagai Bu-pati pada Pilkada Pamekasan itu berupa akte kelahiran, KTP, kartu keluarga serta ijazah. Di-mana dalam beberapa doku-men itu tertulis nama Halil, bukan Drs. Kholil Asyari. Pa-dahal dalam laporan KRAPAK ke Polres Pamekasan, terlapor dijerat pasal 242 dan 263 KUHP tentang identitas palsu.

“Bahkan dalam SK pen-gangkatan menjadi Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan oleh gubernur pada 2009 lalu. Dia

menggunakan nama Drs. Khalil Asyari yang itu sebenarnya bu-kan namanya,” tambahnya.

Selain itu, dia menud-ing, ada sebuah keganjalan dalam pelaporan berkas yang diberikan pihak Polres Pame-kasan terhadap Polda Jatim. Ia meyakini, bahwa ada dua buah berkas yang tidak ada yakni menyangkut pernyatan resmi terkait tentang ujian nasioanal danHalil tidak pernah sekolah. Terlebih lagi yang membuat ia geram ialah tidak adanya gelar perkara padahal penyidikannya telah selesai dilakukan.

Kekecewaan massa KRA-PAK semakin terasa, tatkala pihak Pengadilan Negeri Pamekasan pada 1 November 2012 lalu memutuskan bahwa Halil dan Khalil Asyari ada-lah satu orang. Dimana Halil adalah panggilan masa kecil Khalil Asyari.

“Ini kan jelas permainan. Sebab, selama ini dia (Khalil Asyari,red) selalu menggu-nakan nama palsu tanpa ke-tetapan pengadilan, dan itu jelas melanggar hukum. Apal-agi, selama 3 tahun menjabat. Khalil Asyari kerap menggu-nakan nama Drs. Moh. Khalil Asyari dalam menandatangani ketetapan-ketetapan DPRD Pamekasan. Bahkan, beberapa sekolah yang dikatakannya pernah dia bersekolah disana sudah menyatakan kalau Khalil Asyari tak pernah men-jadi murid mereka,” jelasnya.

Kini pihaknya meminta Polda Jatim untuk menye-lidiki kembali kasus tersebut secara transparan. Pasalnya, masyarakat Pamekasan tak ingin menjadi korban kebo-hongan dari pemimpin yang dipercayainya.

Sementara itu, aksi un-jukrasa massa KRAPAK ke Pol-da Jatim juga sempat diwarnai kericuhan dan aksi dorong de-ngan polisi. Dikarenakan mas-sa yang meminta masuk dalam ke areal Mapolda tidak diper-bolehkan. Selain itu massa juga mengangkat satu sepatu dengan maksud kekecewaan terhadap aparat hokum yang dinilai lamban dalam penega-kan hukum di Negara Indone-sia. (mag/han)

Massa dan Polisi Terlibat Saling Dorong

Page 11: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 | TAHUN II 11LINTAS JATIM

Dari penangkapan tersebut pihak Polda berhasil menga-mankan beberapa tersangka yakni Adi Setaiawan alias Jalal (20) warga Sumberasin Malang, Prawi Santoso alias Prawi (21) warga Telogorejo, Malang, Muhasid (22) warga Rajung Bumi Bangkalan Ma-dura, Danu Agus Setiawan (27) warga Darmo Kali Surabaya, Komarus Zaman (18) warga Maos Cilacap Jawa Tengah dan Suprambodo (20) warga Kedu-rus, Surabaya.

Sedangkan barang bukti yang berhasil diamankan berupa, beberapa kunci T, 10 unit sepeda motor roda dua, senjata tajam (sajam) jenis pisau dan sebuah borgol yang diakui salah seorang tersang-ka milik rekan satu komplo-tannya.

Kabid Penmas Bid HUmas Polda Jatim, Ajun Komisaris Besar (Pol) Suhartoyo, menga-takan dari ke-enam tersangka ini terbagi menjadi beberapa kelompok yang telah menjadi incaran pihaknya. Kelompok Madura, kelompok Surabaya dan Malang yang diamankan beserta barang bukti kejaha-tannya.

“ Ketiga kelompok ini su-dah menjadi incaran kami sejak lama. Sebab, kasus pen-

curian yang dilakukannya me-nambah daftar panjang krimi-nalitas yang ada diwilayah hukum Polda Jatim yang harus diselesaikan dan sangat mere-sahkan masyarakat,” katanya saat gelar ungkap kasus, di Mapolda Jatim kemarin, Rabu (6/3).

Menurut Suhartoyo, dalam kasus pencurian motor be-berapa komplotan ini men-gicar rumah-rumah dengan kondisi sepi. Dengan cara, membuka paksa dengan kata lain merusak kunci stir meng-gunakan kunci T dengan sis-tem pembagian tugas sebagai pengawas dan eksekutor.

“Rata-rata ketiga komplo-tan ini menggunakan cara de-ngan merusak kunci stir dan membawa lari barang curian yang kemudian dijual dengan harga !,5 juta hingga 2 juta ru-piah,” imbuh Suhartoyo.

Semenatara itu, Kasudit IV Resmob Polda Jatim, Ajun Komisaris Besar (Pol) Heru Purnomo mengatakan enam tersangka ini terbagi menjadi tiga kelompok antara lain Su-prambodo (pimpinan kelom-pok ranmor yang ditembak kakinya), Ardi Setiawan dan Prawi Santoso ditangkap saat beraksi di Malang, Danu Agus Setiawan dibekuk di Surabaya.

Serta Komarus Jaman dan Muhasid yang ditangkap saat melancarkan aksinya di Bang-kalan.

Tersangka Suprambodo, lanjutnya, dihadiai timah pa-nas setelah mencoba kabur setelah petugas memergoki aksinya, dan ditangkap sete-lah bergerilya melakukan pen-curian motor roda dua seban-yak 30 kali. Selain itu, Mbodo sebutan tersangka kabarnya memegang 2 kelompok ter-sangka ranmor yang meresah-kan masyarakat.

“Suprambodo ini mempu-nyai 2 kelompok spesialis ran-

mor yang sudah beraksi di 30 TKP,” katanya.

Selain itu, menurut dia, Mbodo juga merupakan residi-vis kasus penjambretan pada 2010 silam yang juga pernah menjadi tahanan hotel pro-deo Polretsabes Surabaya. Ia pun, tak segan-segan melukai korban apabila terjadi perla-wanan.

“Dalam 3 hari ini ketiga kelompok ini dapat kami bekuk dan berhasil mengan-tongi beberapa nama DPO yakni Ahmat warga Lumajang, Wisnu warga Surabaya, Gimin warga Surabaya, Ambon

Warga Surabaya dan Mahrus, Muhyadi serta Nusei warga Madura,” jelasnya.

Semenatara tersangka Su-prambodo kepada awak media mengatakan kejahatan yang dilakukannya terutama dalam bidang ranmor sudah lebih dari 17 kali dan berada di-wilayah Surabaya. Ia menagju barang hasil kejahatannya itu dijual dengan harga kisaran Rp.1,5 juta hingga Rp. 1,75 juta.

“Hasil dari pencurian saya buat senang-senang juga buat main perempuan,” akui ter-sangka. (mag/ara)

Polda Jatim Tangkap Komplotan Residivis RanmorSURABAYA- Subdit IV resmob Ditreskrimum Polda Jawa Timur (Jatim) meringkus residivis komplotan pencurian kendaraan bermotor di wilayah huku-mnya. Komplotan ini merupakan kelompok spesialis di beberapa daerah kota besar di Jatim antara lain Surabaya, Malang dan Madura yang telah menjadi incaran pihak Polda berserta jajarannya.

SURABAYA – KPU Kota Surabaya Rabu (6/3) kema-rin, melakukan seleksi tulis terhadap 365 orang calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pe-milihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur yang rencanan-ya akan diselenggarakan pada 29 Agustus mendatang. Nantinya akan memilih 310 orang, untuk maju ke tahap berikutnya yaitu tahap in-terview kecakapan.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Sosialisasi dan Publikasi, KPU Sura-baya, Khoirul Anam S.Pd. “Seleksi tes tulis ini diikuti oleh 365 peserta, kita akan memilih 310 peserta un-tuk mengikuti tahap beri-kutnya,” ungkap dia.

Dia menambahkan, dari 310 peserta yang lolos tahap pertama, KPU Surabaya akan melakukan seleksi lagi men-jadi 155 orang. “Kita akan menempatkan 5 orang PPK di setiap kecamatan, terdiri dari 1 Ketua dan 4 anggota,”

Ditanya mengenai honor petugas PPK, Anam menga-takan sesuai dengan aturan perundang-undangan, gaji Ketua PPK perbulan sebe-sar Rp. 1,1 juta dan Rp. 900 ribu untuk anggota. “Mereka yang terpilih akan menan-datangani kontrak kerja selama 8 bulan. Untuk sala-rynya sekitar 1 juta perorang tiap bulan, selama kontrak itu,” papar dia.

KPU Surabaya akan men-gumumkan hasil seleksi un-tuk PPK yang terpilih pada 13 Maret 2013, melalui web-site resminya, di www.kpu-surabaya.go.id.

Disinggung terkait de-ngan berapa nominal angga-ran yang dibutuhkan untuk operasional selama Pilgub, Khoirul Anam mengelak. “Ini kan hajatan KPU Jatim, kita hanya pelaksana saja,” kata dia. Seraya menambahkan jika sampai saat ini KPU Sura-baya belum menerima alokasi anggaran untuk operasional Pilgub Jatim. (wan/han)

Calon Anggota PPK Kota Surabaya Ikuti Tes Tulis

JELANG PILGUB

TES UJI. Peserta calon anggota PPK sedang mengikuti tes uji.

Page 12: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 | TAHUN II12 NASIONAL

Namun Jokowi hanya siap membantu jika calonnya berpihak pada rakyat kecil. “Jokowi juga tidak sembaran-gan mengkampanyekan orang.

Orangnya harus punya komit-men kepada rakyat,” kata kata Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait di Jakarta, Rabu (6/3)

Menurut dia, figure Jokowi bisa saja menjadi juru kampa-nye (jurkam) di sejumlah Pemil-ihan Gubernur berbeda. Hanya saja, harus ada permintaan dari daerah tersebut. “Jokowi hanya akan menjadi jurkam jika ada penugasan DPP PDI Perjuan-gan dan permintaan daerah. Namun, Jokowi sendiri bukan tipe yang suka roadshow-road-show,” tambahnya.

Namun Maruarar mem-bantah jika tugas menjadi

jurkam yang dilakukan Jokowi ke luar Jakarta meninggalkan tugas sebagai Gubernur DKI. Yang jelas, Jokowi hanya pergi menjadi jurkam saat hari libur, Sabtu dan Minggu. “Saya tidak mau berandai-andai. Yang jelas, Mas Jokowi tidak mau mengabaikan tugasnya di DKI Jakarta,” imbuhnya

Sementara itu, pengamat politik Universitas Paramadi-na, Rico Marbun menilai sikap posesif PDI Perjuangan terha-

Pesona Jokowi Menyebar ke Jagad Nusantara JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi sukses menarik perhatian masyarakat di jagat nusantara lewat aksi blusukan. Pesono Jokowi yang dekat dengan rakyat kecil ini membuat koleganya di PDI Perjuangan selalu men-gajaknya untuk berkampanye pilkada.

JAKARTA - Anggota Tim Pengawas (Timwas) Bank Century Hendrawan Su-pratikno mengatakan, tiga dari empat nama yang dibe-berkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Ur-baningrum terkait dugaan kasus bailout Bank Century diindikasi berasal dari Partai Demokrat. Hal itu terungkap manakala Timwas berkun-jung ke kediaman Anas Ur-baningrum.

Hendrawan, mengatakan, ada hasil yang baik pasca kun-jungan tim kecil Timwas Cen-tury ke kediaman Anas Urban-ingrum. Sebab, ada beberapa nama yang dibeberkan Anas dan memang relevan dengan kondisi penyelesaian Century saat ini. Bahkan, bisa dikata-kan nama dan data yang dibe-berikan Anas terbilang baru dan belum terungkap selama ini. “Ada banyak nama yang

diungkapkan (Anas Urbanin-grum). Setelah dikerucutkan tinggal lima nama. Satu su-dah meninggal. Tiga orang dari empat nama itu berasal dari Partai Demokrat. Sedang-kan satu lagi berasal dari non Partai Demokrat”, ujar Hen-drawan, di Jakarta, Rabu (6/3).

Meski nama-nama yang dibeberkan Anas Urbanin-grum terbilang baru, namun Hendrawan mengaku masih memegang janji kepada Anas Urbaningrum untuk menunda memberitahukan kepada publik nama-nama yang dibeberkan tersebut. Politikus PDIP itu hanya membocorkan bahwa dua dari empat nama tersebut berasal dari pemerintah, se-dangkan sisanya berasal dari non pemerintah.

“Tapi, kami sudah pen-dam informasi siapa-siapa saja namanya. Ini kami lakukan karena kami sudah

terikat janji dengan Anas. Apalagi, nama-nama yang diungkap ini masih membu-tuhkan persetujuan anggota Timwas Century lainnya. Artinya, nama-nama itu be-lum bisa dipanggil ke DPR sebelum semuanya setuju”, ungkap Hendrawan

Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menunggu hasil dari laporan Timwas Century terkait kasus bailout Bank Century, yang merugikan ne-gara hingga mencapai Rp6,7 triliun. KPK masih men-unggu hasil temuan Timwas Century terkait pembeberan empat nama yang dising-gung Anas Urbaningrum ke-pada tim kecil Timwas Cen-tury, beberrapa waktu lalu.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, mengatakan, KPK hingga saat ini belum mau melangkah secara agresif dan bergerak secara signifikan untuk terburu-buru meminta hasil temuan terbaru dari Timwas Bank Century. Di-akui Busyro, KPK akan tetap tenang dan mengikuti proses penyidikan yang dilakukan Timwas Century. Busyro sendiri yakin bahwa Timwas Century akan memberikan hasilnya, baik dalam waktu dekat maupun waktu lama, terkait nama-nama yang di-maksud mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu.

“Anggota DPR kan tidak usah diminta nanti juga akan memberi. Kita tidak akan agresif meminta hasil te-muan Timwas terkait empat nama yang dibeberkan itu”, ungkap Busyro

Busyro menambahkan, hasil temuan yang diberikan Timwas Century kepada KPK nantinya akan dijadikan da-ta-data untuk mengungkap kasus Century. Bahkan, data-data tersebut akan dijadikan bahan pengembangan untuk menemukan siapa saja ter-sangka kasus Century. Pada akhirnya, masyarakat bisa melihat akhir bahagia pe-nyelesaian kasus Century.

“Kalau dari Timwas Bank Century memasukkan ke KPK, maka kami sangat menghargai dan menghor-mati langkah tersebut. Kalau memang seperti itu, nanti akan kita jadikan data dan kita jadikan bahan untuk pengembangan penyelesa-ian kasus Century”, tandas Busyro. (abd/beth)

ANAS MULAI “BUKA CENTURY”

Tiga Dari Empat Nama Berasal dari Demokrat

KUNJUNGAN JOKOWI KE MEDAN. Joko Widodo bersama Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri (kedua kanan) saat memberikan dukungan untuk Cagub-Cawagub Sumut Effendi Simbolon (tengah) Jumiran Abdi (kanan) beberap waktu lalu Sumatera utara

ant/irsan mulyadi

dap Jokowi merupakan salah satu cara partai ini menjaga agar Jokowi terhindari rayuan parpol lain yang ingin men-gusungnya. “Menurut saya itu reaksi reaktif PDI Perjuangan memperkuat klaim terhadap Jokowi,” tegasnya

Apalagi, kata Rico, di ta-hun politik ini, sinyal-sinyal parpol lain untuk meminang Jokowi terasa semakin kuat. Jadi wajarlah, menjadikan Jokowi sebagai Jurkam adalah salah satu cara “memagari” Jokowi dari godaan parpol lain. “Seolah, PDI Perjuangan berkata kalau mau meminang Jokowi ya harus lewat PDI Per-juangan,” tuturnya.

Akhir-akhir ini, Jokowi memang dikabarkan didekati oleh beberapa partai. Sebut saja PKB yang menilai Jokowi sebagai sosok yang merakyat. Ada juga Aburizal Bakri (Ical) yang dikabarkan melirik Joko-wi. Bahkan Hatta Rajasa juga dikabarkan pernah mendekati Jokowi. “Ini langkah memagari Jokowi dari parpol yang coba-coba memanfaatkan Jokowi, seperti Ical, PKB, atau Hatta Rajasa,” tambahnya

Lebih jauh Rico me-mandang, langkah parpol-par-pol untuk ‘mencolek’ Jokowi bukanlah langkah mengumbar sensasi semata. Para petinggi parpol tentu sangat sadar Jokowi merupakan tokoh ber-pendukung besar. “Yang mem-perebutkan ini bukan partai sembarangan,” terangnya.

Rico menyarankan, Jokowi tetap fokus mengurusi rakyat Jakarta di tahun politik yang penuh godaan ini. Karena pada tahun ini godaan untuk menjadi capres sangat tinggi. Apalagi sejumlah tokoh telah mengiming-ngimingi.”Artinya Jokowi ini sudah bisa jadi sosok yang bisa diterima oleh pemilih nasional. Tapi di satu sisi, langkah PDI Perjungan memagari Jokowi justru bisa mencederai popularitas Joko-wi,” pungkasnya. (cea)

JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didesak untuk memimpin langsung pelaksanaan reforma agraria. Ketegasan presiden sangat dibutuhkan untuk menuntas-kan berbagai konflik agraria yang merebak di tanah air. “Kuncinya presiden harus memimpin. Presiden harus memimpin langsung,” kata Wakil Ketua Pansus Agraria dan Sumber Daya Alam DPD RI Anang Prihantono di Jakar-ta, Rabu (6/3).

Anang menjelaskan se-lama ini konflik di Indonesia 2/3 diantaranya dipicu karena persoalan sengketa agraria. Makanya, DPD akan mendrong terbentuknya Komisi Penyele-saian Konflik agraria. Namun tambahnya komisi harus ada batas waktu. “DPD siapkan juga pengadilan agraria. Kami setuju buat model-model pe-nyelesaian kasus agraria,” je-lasnya

Menurut Anang, Anang menegaskan PP No. 11 tahun 2010 tentang tanah terlantar sebenarnya jika dijalankan dengan konsisten sudah ba-gus namun kenyataannya tak

jalan. “Ini sekedar jadi doku-men tertulis tak bisa menjadi instrumen penyelesaian tapi Presiden terlihat tidak serius ,” kata Anang.

Dia juga menyebut DPD akan mendorong terben-tuknya Komisi Penyelesaian Konflik Agraria. “DPD siapkan juga pengadilan agraria. Kami setuju buat model-model pe-nyelesaian kasus agraria,” kata Anang.

Sementara itu, Ketua Panja Konflik dan sengketa tanah DPR RI Hakam Nadja menegaskan reformasi agraria pada intinya soal penataan lahan.”Prinsipnya tak boleh orang kuasai lahan sangat be-sar sementara disisi lain ada orang yang tidak memiliki la-han sama sekali,” kata Hakam.

Menurut Hakam program redistribusi tanah adalah nis-caya. Caranya dengan lakukan inventarisasi terhadap para petani tak punya tanah. Selain itu lahan-lahan yang ditelan-tarkan akan dikuasai negara. Misalnya tanah yang dibiar-kan lima tahun akan diambil negara.

Sementara terkait redis-

trusi tanah, konsepnya, perta-ma, tanah yang di-redistribusi ke rakyat tak bisa dialihkan. Kedua, ada tanah milik bersa-ma atau Tanah adat misalnya, sehingga tak bisa dimiliki per-orangan. “Ini menjadi tanah milik masyarakat bersama dan dikelola bersama,” jelas dia.

Hakam menegaskan refor-ma agraria pada intinya soal penataan lahan. “Prinsipnya tak boleh orang kuasai lahan sangat besar sementara di-sisi lain ada orang yang tidak memiliki lahan sama sekali,” ujarnya

Lebih jauh Hakam men-gakhawatirkan masalah tanah yang tidak ditangani serius, maka negara ini bisa karam. Sebab, rakyat nantinya tak lagi bisa memiliki tanah dan justru dikuasai oleh kelompok pemodal. “Padahal, tanah, air, dan udara ini harus dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran raky-at adalah menjadi masalah prinsip dalam revisi UU PA. Karena itu, Presiden harus tu-run tangan untuk menyelesai-kan kompleksitas tanah ini,” pungkas dia. (gam/cea)

AgRARIA

Reformasi Agraria Jaman SBY Gagal

PEMBERANTASAN KORUPSI

Menteri Bermasalah Harus Segera Diperiksa

J A KA RTA- D u k u n g a n publik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar memproses hu-kum para menteri di di Kabi-net Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II yang sudah disebut-sebut terindikasi korupsi se-makin menguat. Ini penting agar kinerja pemerintahan tidak tersandera oleh men-tri-mentri yang bermasalah ini. “Saya melihat Presiden SBY masih tebang pilih, ter-hadap orang-orang di seke-lilingnya. Sementara ada pejabat yang didorong untuk segera diperiksa, tapi ada pula yang terkesan dibiar-kan,” kata Wakil Ketua DPD RI, La Ode Ida dalam diskusi bocornya sprindik tersangka Anas Urbaningrum di Ge-dung DPD/MPR RI Jakarta, Rabu (6/3). Diskusi ini juga menghadirkan pakar hukum pidana Yenti Ganarsih, dan mantan Jubir Presiden Gus Dur, Adhie M. Massardi.

Menurut La Ode, perlu kejujuran Presiden SBY untuk mengungkap kasus-kasus korupsi di partainya termasuk para menteri di kabinetnya. “Kalau perlu se-mua kader partai atau semua menteri di kabinet diperiksa asal-usul harta kekayaan-nya. Seperti Menakertrans A. Muhaimin Iskandar, Menag RI Suryadharma Alie, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, dan lain-lain itu mestinya diperiksa KPK, “ ujarnya.

Sementara Pakar hu-kum pidana Yenti Ganarsih mendesak KPK untuk segera memeriksa mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. “Kalau KPK profesional, Anas harus diperiksa, meskipun setelah pemeriksaan itu tidak harus ditahan. Sebab UU pidana itu, kasus korupsi harus dis-egerakan,” tegasnya.

Yenti khawatir Anas yang terus membuat perny-ataan politik akan mem-pengaruhi opini public. Se-hingga persoalan korupsi

menjadi bias.“Kalau sudah tersangka tapi tidak diapa-apakan, ini bisa mempen-garuhi public,” ujarnya

Yenti mengkhawatirkan jika kasus dugaan Anas dibi-arkan berlarut-larut. Maka kemungkinan ada harta hasil korupsi yang sudah dihilangkan. “KPK terlihat tebang pilih dalam mengu-sut dugaan korupsi. Dalam kasus tertentu KPK, terke-san cepat. Tapi dalam per-soalan tertentu, KPK sangat lambat,” tukasnya

Kordinator Gerakan In-donesia Bersih Adhie M. Massardi berpendapat KPK agaknya membiarkan se-jumlah menteri yang diduga bermasalah dengan hukum

dan tidak merespon cepat. “Masih ada juga sejumlah anggota kabinet terindikasi korupsi seperti Hatta Rad-jasa, A. Muhaimin Iskandar, Gita Wirjawan, Agus Marto-wardojo, Suswono dan lain-lain. Namun mereka nyaris tidak disentuh KPK, apalagi dijadikan tersangka, “ tu-turnya

Adhie mengingatkan bahwa KPK sampai saat ini masih menjadi lembaga hukum satu-satunya yang memperoleh kepercayaan publik. Karenanya agar KPK menjadi lembaga pemberan-tas korupsi yang kuat. Maka para komisioner KPK harus jujur, sesuai jargon yang di-miliki KPK sendiri, “jujur, berani dan hebat”. (cea)

Kalau perlu semua kader partai atau semua menteri di kabinet diperiksa

asal-usul harta kekayaannya.

La Ode Ida Wakil Ketua DPD RI

SLANK BATALKAN GUGATAN. Searah jarum jam, Manajer Band Slank Bunda Iffet, Anggota Band Slank Ivanka, Kaka, Ridho, Bimbim, dan Abdi, usai menjalani sidang gugatan Slank terhadap UU Kepolisian di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (6/3). Slank mencabut gugatan terhadap Pasal 15 ayat 2 UU No 2 huruf (a) Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

ant/rosa panggabean

KASUS IMPOR DAgINg SAPI

KPK Kenakan Ahmad Fathanah Pasal TPPU

Jakarta- Komisi Pember-antasan Korupsi mengenakan pasal Tindak Pidana Pencu-cian Uang terhadap Ahmad Fathanah tersangka kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.“Jadi, setelah mengembangkan kasus dugaan suap impor dag-ing, penyidik temukan bukti-bukti yang mengarah pada dugaan TPPU pada tersangka AF,” kata juru bicara KPK Jo-han Budi di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan pengem-bangan itu didasarkan atas temuan KPK yang didapatkan dalam penggeledahan di kan-tor dan rumah milik tersangka dalam kasus itu. Selain itu menurut Johan, hal itu juga berdasarkan hasil pemerik-saan KPK terhadap tersangka dan penelusuran aset. “Tentu saja dalam konteks si pen-erima suap dalam kasus ini,” ujarnya.

Menurut dia AF disangka-kan dengan pasal 3 atau pasal 4 atau pasal 5 Undang-Un-dang nomor 8 tahun 2010 ten-tang Tindak Pidana Pencucian Uang junto pasal 5 KUHAP.

Johan mengatakan KPK juga menyita empat mobil yang diduga milik Ahmad Fathanah, yaitu Toyota Fj Cruiser, Toyota Land Cruiser Prado, Toyota Alphard, dan Mercedes Benz.

Keempat mobil itu diperkirakan memiliki nilai

Rp4,3 miliar.Dalam kasus dugaan tin-

dak pidana korupsi dalam kasus dugaan suap penguru-san kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian itu, KPK telah menetapkan em-pat orang sebagai tersangka yaitu Presiden PKS yang juga anggota Komisi I DPR Luthfi Hasan Ishaaq, dua direktur PT Indoguna Utama yaitu Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi, serta orang dekat Lutfi, Ah-mad Fathanah.

Juard dan Arya diduga melanggar Pasal 5 Ayat (1) atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 seba-gaimana telah diubah menjadi UU No. 20/2001 jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP tentang pemberian hadiah atau janji kepada penyelengpgara ne-gara.Sedangkan Ahmad dan Luthfi diduga melanggar Pasal 12 Huruf a atau b atau Pasal 5 Ayat (2) atau Pasal 11 UU No. 31/1999 sebagaimana telah di-ubah menjadi UU No. 20/2001 jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP mengenai penyelenggara ne-gara yang menerima hadiah atau janji terkait jabatannya.

KPK menduga Luthfi Hasan menjual pengaruhnya atau “trading in influence” se-bagai Presiden PKS dan ang-gota DPR saat itu dalam me-muluskan pemberian kuota impor daging sapi kepada PT Indoguna Utama. (ant/imam/beth)

Page 13: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 | TAHUN II 13NASIONAL

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) disektor pangan mengalami pertumbu-han dari US$751 juta di 2010 menjadi US$1,601.9 juta di 2012. Sebaliknya, komitmen APBN 2013 untuk subsidi pu-puk dan benih kepada petani masih rendah, yakni hanya sekitar Rp 17,7 triliyun. “Fak-tanya, meski investasi asing kurun 3 tahun terakhir men-ingkat hingga lebih dari 100%. Volume impor produk pangan Indonesia justru melonjak naik hingga 97.2% menjadi 15 juta ton lebih di 2011” tegas Rika Febriani Kepala Bidang Kampanye dan Hubungan Internasional IGJ di Jakarta, Rabu (6/3).

Sejumlah perusahaan benih dan pakan, seperti: Monsanto, Dupont, Syngen-ta, dan Charoen Pokphand terbukti telah mengontrol penjualan benih dan pakan kepada petani kecil. “Hal ini selanjutnya berdampak pada

kehilangan kedaulatan petani dalam membudidayakan benihnya” tutup Rika.

Beberapa waktu lalu, Men-tri Pertanian Suswono menga-takan realisasi nilai investasi di sektor pertanian pada 2008-2012 secara kumulatif total mencapai Rp 61,11 triliun. Investasi selama lima tahun terakhir itu terdiri atas inves-tasi dalam bentuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 27,34 triliun dan penanaman modal asing (PMA) US$ 3,50 miliar atau setara dengan Rp 33,77 triliun.

Pemerintah berkomitmen untuk terus memacu investasi di sektor pertanian, salah satu tujuannya demi menciptakan kemandirian dan swasemba-da pangan. Pemerintah akan melakukan upaya sekreatif mungkin agar investasi di sek-tor pertanian bisa semakin be-sar guna menggenjot produksi di sektor itu.

Pada 2013, investasi PMDN dipatok naik 20% dan PMA naik 10% dibanding 2012.

Menteri Pertanian Sus-wono mengungkapkan, pembangunan pertanian yang telah diintesifkan pelaksanan-nya telah berdampak positif terhadap kinerja sektor per-tanian. Angka-angka produksi yang meningkat mengindi-kasikan arah program dan kegiatan yang dilaksanakan sudah berada pada jalur yang benar (on the right track).

Meski demikian, pemerin-tah tetap tidak bisa mengesa-mpingkan masih adanya dina-mika di lapangan yang harus diperbaiki ke depan demia ter-

capainya program secara lebih baik. “Dalam melaksanakan program pertanian, kita tidak boleh mengimpelmentasikann-ya secara business as usual , tetapi harus diikuti dengan ber-bagai upaya terobosan dalam rangka percepatan pelaksanaan dan kualitas capaian program dan anggaran.

Untuk mencapai swasem-bada, salah satunya memang harus memacu investasi, kita harus kreatif untuk bisa me-narik investasi di sektor per-tanian,” kata dia di Jakarta, pekan lalu.

Mentan mengungkapkan, data hingga September 2012 menyebutkan, realisasi inv-estasi sektor pertanian total mencapai Rp 18,76 triliun, rinciannya investasi PMDN sebesar Rp 6,31 triliun dan investasi PMA US$ 1,29 miliar atau setara dengan Rp 12,45 triliun.

Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan re-alisasi investasi 2011 yang to-tal mencapai Rp 21,57 triliun, yakni PMDN Rp 9,61 triliun dan PMA US$ 1,24 miliar (Rp 11,96 triliun). (gam)

IGJ: Waspadai Investasi Asing di Sektor PanganJAKARTA-Indonesia for Global Justice (IGJ) mengin-gatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan DPR ancaman mendominasinya Modal Asing pada sektor pangan dan perkebunan di Indonesia.

2010 2011 2012

CEGAH PENIPUAN

OJK Beri Edukasi Cegah Investasi Bodong

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah membangun mekanisme perlawanan menyusul maraknya investasi keuan-gan bodong yang merugikan masyarakat. Salah satu langkah yang ditempuh adalah memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah di iming-imingi investasi yang memberikan margin keuntungan berlebih bila dibandingkan dengan investa-si lain. “Tentang investasi bodong atau investasi fiktif itu sudah banyak yang telpon ke OJK. Untuk kasus investasi ini dan kita sudah jelaskan melalui call center kami dan sudah kami jawab. Memang ada beberapa hal yang perlu di diskusikan”, kata Ketua Dewan Komisioner Otortias Jasa Keuangan (DK-OJK) Muliaman D Hadad, di Jakarta, Rabu, (6/3).

Hingga saat ini, OJK menerima banyak pengaduan peni-puan berkedok investasi. Namun, tidak mudah mencegah investasi fiktif ini. Karena itu, OJK memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat secara kontinu dan menjelas-kan secara rinci mengenai berinvestasi yang benar dan wa-jar. “Kita menerima laporan nvestasi bodong atau penipuan berkedok investasi OJK sudah banyak mendapatkan laporan tentang hal tersebut. Sebagai feed back, OJK memberikkan penjelasan kepada masyarakat yang tertimpa musibah terse-but melalui call center OJK,” jelas dia.

Menurut dia, OJK terus memberikan edukasi kepada konsumen. Edukasi ini dilakukan untuk menciptakan suatu mekanisme pencegahan. Sehingga, masyarakat tidak mudah di iming-imingi investasi yang memberikan margin keuntun-gan berlebih bila dibandingkan dengan investasi lain. “Kalau nanti sudah di edukasi terus masih melakukan itu (menerima iming-iming investasi bodong), itu urusan mereka. Ini pre-vention yang kita lakukan”, kata Muliaman.

Selain itu kata dia, OJK akan bekerjasama dengan pene-gak hukum, terutama terhadap aktivitas perusahaanya. Apa-kah ijinnya bermacam-macam atau memang berbentu PT. OJK akan melihat untuk meminimalkan terjadinya penipuan-penipuan bermodus investasi dengan keuntungan yang san-gat tinggi dan berlebihan. “Nanti ada juga Satgas yang terkait dengan kerjasama OJK dengan penegak hukum. Itu terdiri dari Kepolisian, Bapekti, dan OJK. Dan, kami dalam waktu dekat membicarakan hal ini lagi”, pungkas Muliaman. (gam)

JAKARTA-Kesiapan para pelaku pasar dalam imple-mentasi konvergensi standar akuntansi Indonesia ke Inter-national Financial Reporting Standards (IFRS) masih san-gat rendah. Berdasarkan hasil quick review Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas laporan keuangan tengah tahunan emiten masih memperlihat-kan pemahaman para pelaku pasar terhadap standar akun-tansi berbasis IFRS masih harus ditingkatkan. “Mis-alnya, implementasi IFRS akan menyebabkan peruba-han dalam proses pengakuan, pengukuran dan pencatatan. Perubahan proses penguku-ran dan pencatatan ini dapat berdampak pada penurunan pencatatan nilai aset atau laba perusahaan.,” jelas Ketua OJK, Muliaman D Hadad di sela-sela seminar bertajuk “IFRS Dynamic and Beyond: Impact to Indonesia” di Jakarta, Rabu (6/3).

Padahal kata Hadad, de-ngan mengadopsi IFRS, peru-sahaan dapat mengeliminasi

kebutuhan untuk melakukan rekonsiliasi antar subsidiar-ies karena perusahaan, across borders, mutiple listing telah menggunakan standar pelapo-ran yang sama. Apalagi, saat ini, terdapat lebih dari 12,000 perusahaan publik di lebih 100 negara yang mengadopsi IFRS, termasuk perusahaan terdaf-tar di pasar modal Uni Eropa. “Sebagai negara anggota G20 dan penganut ekonomi terbuka, Indonesia perlu menganut sis-tem pelaporan keuangan yang diterima secara global. Karena itulah Indonesia sudah mulai mengadopsi IFRS,” ujar dia.

Sebab dengan mengadopsi prinsip-prinsip tersebut, je-las dia akan memudahkan bagi institusi keuangan In-donesia. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip tersebut, jelas dia akan memudahkan bagi institusi keuangan Indonesia. Dunia internasional juga me-mandang situasi di Indonesia bisa terefleksi dari laporan keuangan yang berlaku secara global. Dan itu akan memanc-ing minat mereka untuk ber-

investasi di Indonesia,” kata dia.

Menurut dia, penggunaan bahasa pelaporan keuangan yang ‘sama’ (common lan-guage) akan memudahkan investor untuk membaca dan memahami laporan keuangan

tersebut yang pada akhirnya diharapkan mampu mening-katkan kepercayaan investor pada industri jasa keuangan Indonesia. Selain itu, peng-

gunaan bahasa yang sama akan memudahkan pemaha-man proses audit, mulai dari identifikasi risiko sampai de-ngan kesimpulan pada suatu proses konsolidasi. “Ketidak-siapan para pelaku, terutama investor, analis keuangan dan media massa dalam menyi-kapi dampak pada penuruan pencatatan nilai aset atau laba perusahaan tersebut dapat menyebabkan perubahan sen-timen harga dan ‘keresahan’ yang tidak perlu di industri jasa keuangan,” tutur dia.

Tantangan selanjutnya kata dia belum adanya Un-dang-Undang Pelaporan Keuangan di Indonesia. Pada-hal, Undang-Undang ini san-gat diperlukan sebagai legal back up kewajiban perusahaan untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan yang ber-laku, serta kewajiban mana-jemen untuk bertanggung jawab atas laporan keuangan perusahaan. “Kita juga masih menunggu selesainya proses adopsi International Standard

on Auditing ke dalam Standar Profesional Akuntan Pub-lik, serta harus secara cermat memperhatikan implementasi berbagai regulasi oleh para pelaku,” jelas dia.

Sebagai lembaga pengatur dan pengawas seluruh keg-iatan sektor jasa keuangan, OJK ujar Hadad mendukung sepenuhnya program konver-gensi IFRS ini. Karena itu, OJK meminta semua stakeholders untuk membantu IAI dalam mensukseskan implementasi dari konvergensi IFRS sehing-ga industri jasa keuangan kita dapat berdiri sejajar dengan dunia internasional,” imbuh dia. Lebih jauh dia mengata-kan, keterbukaan informasi yang lebih baik sangat dibu-tuhkan sehingga dapat men-ingkatkan kepercayaan pasar internasional. “Kita dapat me-majukan investasi di negara kita yang dalam lima tahun kedepan diharapkan menca-pai lebih dari 10.000 triliun rupiah guna mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang diinginkan,” harap dia. (gam)

koNvErGENsI stANdAr AkUNtANsI

Pelaku Pasar Belum Siap Implementasi IFRS

JAKARTA- Indonesia be-rada di tahap awal dari peri-ode pertumbuhan ekonomi yang kuat, menciptakan gelombang dari konsumen baru kelas menengah keatas (Middle and Affluent Con-sumers - MAC) yang akan tumbuh dalam jumlah dan daya beli sampai dengan ta-hun 2020. Demikian hasil riset The Boston Consulting Group (BCG) bertajuk Asia’s Next Big Opportunity: Indo-nesia’s Rising Middle-Class and Affluent Consumers yang di publish di Jakarta, Rabu (6/3).

Dengan populasi terbesar keempat di dunia (termasuk proporsi tinggi usia produk-tif), iklim politik yang stabil, dan permintaan domestik yang tinggi, perekonomian Indonesia saat ini tumbuh 6,4 persen per tahun. Pertumbu-han tersebut mengangkat jutaan orang dari tingkat so-sial ekonomi berpenghasilan rendah ke dalam kategori ke-las menengah keatas. Jumlah Middle-Class and Affluent Consumers (MAC) di Indone-sia diproyeksikan meningkat dua kali lipat antara tahun 2012 dan 2020, dari 74 juta menjadi 141 juta. Pada titik tersebut, pulau Jawa sendiri akan memiliki jumlah ke-las menengah lebih banyak dibandingkan dengan selu-ruh penduduk Thailand.

Partner & Managing Director, BCG Singapore Vaishali Rastogi, mengata-kan, konsumen menjadi daya tarik tinggi bagi Indonesia. Tren konsumsi mereka mulai bergerak dari produk untuk memenuhi kebutuhan dasar ke produk yang menawarkan kemudahan dan kenyamanan yang lebih besar, seperti ba-rang kebutuhan rumah tang-ga yang tahan lama, perkakas dan barang elektronik (AC, kompor, kulkas), mobil dan jasa keuangan.”

Meskipun terdapat pe-luang besar dilihat dari be-sarnya jumlah konsumen di Indonesia, sangat sedikit laporan atau data yang men-gungkapkan mengenai tren dan perilaku dari masyarakat menengah ke atas (MAC). Untuk itu, BCG’s Center for Consumer and Customer In-sight (CCCI) mengembang-kan model riset yang men-ganalisa populasi eksklusif dan perilaku belanja kelas menengah keatas di Indo-nesia. Riset ini mencakup indikator demografi di tujuh pulau, 33 provinsi, 99 kota

dan 393 kabupaten. Riset ini juga menganalisis data belanja konsumen untuk be-berapa kategori utama, ter-masuk makanan, perkakas, perlengkapan rumah tangga dan transportasi. Pada bulan September 2012, CCCI juga melakukan riset kuantitatif yang mencakup 3.950 kon-sumen di 31 kota dan kabu-paten di seluruh Indonesia, serta riset kualitatif melalui diskusi kelompok dan kun-jungan ke rumah-rumah.

Laporan ini membahas temuan hasil riset secara rinci, memberikan gambaran holistik kepada perusahaan – perusahaan terhadap popu-lasi di Indonesia yang tengah berkembang, termasuk tren di daerah, pilihan saluran ri-tel dan pemasaran, serta fak-tor utama yang mendorong terjadinya pembelian (tran-saksi).

Pertumbuhan MACLaporan ini juga memba-

has mengenai tren regional yang harus dipahami oleh perusahaan-perusahaan jika mereka ingin menjangkau konsumen kelas menengah keatas secara efektif. Popu-lasi kelas menengah keatas ini menjadi lebih luas dan terpencar. Saat ini, Indo-nesia memiliki 12 kota de-ngan lebih dari 1 juta MAC. Namun pada tahun 2012, jumlah populasi ini akan berlipat ganda menjadi 22 kota dengan lebih dari 1 juta (termasuk kota-kota berkem-bang seperti Palembang, Makassar, Batam, Semarang, Pekanbaru, dan Padang).

Penyebaran ini sangat penting bagi perusahaan yang menargetkan populasi kelas menengah keatas. “Pe-rusahaan yang saat ini telah menjangkau 50 persen dari basis kelas menengah keatas akan perlu melipatgandakan keberadaan mereka di daerah jika mereka ingin memperta-hankan tingkat jangkauan yang sama,” kata Presiden Direktur, BCG Indonesia, Eddy Tamboto.

“Mereka akan perlu me-mikirkan tentang bagaimana mereka meningkatkan skala operasi mereka, bagaimana mengatur kekuatan penjua-lan mereka dan jaringan ran-tai pasokan, serta bagaimana mereka mendistribusikan barang untuk memenuhi permintaan di kota-kota ke-cil yang mungkin tidak men-jadi perhatian sebelumnya,” pungkas dia. (lex)

PErtUMBUHAN EkoNoMI

Kelas Menengah Topang Daya Beli

EKSPOR MOBIL INDONESIA. Pekerja memeriksa mobil-mobil impor yang telah diturunkan dari kapal pengangkut di Tanjung Priok Car Terminal, Jakarta Utara, Rabu (6/3). Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat ekspor mobil Completely Build Up (CBU) Indonesia tumbuh 38,5 persen, yaitu dari 125.873 unit (2011) melonjak 174.368 unit (2012), yang lebih besar daripada impor yakni 76.173 unit (2011) dan 125.873 unit (2012).

ant/andika wahyu

MEDAN- Yayasan Lem-baga Konsumen Indonesia Sumatera Utara mensinyalir masih banyak produk kecan-tikan tanpa izin edar yang beredar di daerah ini.

“Praktik penjualan kosmetik itu jelas melanggar peraturan yang berlaku di negeri ini, dan dapat diberi-kan sanksi yang tegas,” kata Ketua YLKI Sumatera Utara (Sumut) Abubakar Siddik di Medan, Rabu.

Menurut dia, apapun bentuknya produk kecan-tikan baik yang berasal dari dalam negeri maupun negara asing harus mengi-kuti ketentuan yang berlaku, yakni memiliki izin edar.

“Bagi produk kecantikan tanpa izin edar tersebut jelas tidak dibenarkan untuk dipasarkan atau diperjual-belikan kepada konsumen,” ujar Abubakar.

Dia mengatakan, izin edar yang lebih dikenal de-ngan istilah izin produksi kosmetika itu adalah Peratu-ran Menteri Kesehatan RI tentang Notifikasi kosme-tika (izin mengedarkan) bernomor 176/Menkes/Per/

VIII/2010 tertanggal 20 Agustus 2010.

Namun, kenyataannya izin edar tersebut banyak yang tidak dipatuhi atau di-langgar oleh pengusaha atau perusahaan yang membuat produk kecantikan tersebut.

“Praktik yang seperti ini, jelas sangat disesalkan dan masih banyak terjadi, dan petugas Balai Besar Penga-wasan Obat dan Makanan (BBPOM) Medan diharapkan terus melancarkan razia ke tempat-tempat penjualan kosmetik tersebut,” ucap dia.

Lebih lanjut Abubakar mengatakan, bukti masih banyaknya produk kosmetik tanpa memiliki izin edar tersebut, yakni belum lama ini petugas BBPOM Medan merazia dan menyita tujuh jenis produk kecantikan dari sebuah rumah toko atau Salon “ABJ” di Jalan Brigjen Zein Hamid Kecamatan Medan Maimun, Medan.

“Peredaran kosmetik tersebut bukan hanya mer-ugikan pemerintah, tetapi juga masyarakat maupun konsumen” kata Abubakar. (ant/mun/beth)

ProdUk ILEGAL

Banyak Beredar Produk Kecantikan Tanpa Izin

sebagai negara anggota G20 dan

penganut ekonomi terbuka, Indonesia

perlu menganut sistem pelaporan keuangan yang diterima secara

global.

Muliaman D HadadKetua OJK

Page 14: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 | TAHUN II14

salam songkem

OPINI

A Pimpinan Redaksi Abrari, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, R. Aditya, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Zeinul Ubbadi, Hariri Em-Noer (non aktif), Design Grafis Ahmed David (non aktif), M. Farizal Amir, Ach. Sunandar Redaktur Website M. Kamil Akhyari Sumenep Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Taufiq Rahman, Muhammad Fauzi, Faqih Amyal, Sampang Mahardika Surya Abriyanto (Kepala), Ryan H Bangkalan Doni Harianto, Cahyo Wuriyanto Rahmat, Moh. Ridwan, Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, I Komang Aries Dharmawan, Sidoarjo Yuyun, Probolinggo Pujianto, M. Hisbullah Huda, Agus Purwoko, Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Manajer Pemasaran Djunaidi, Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) Siti Farida, (Sampang), Kontributor Sugianto (Bondowoso) FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 Website www.koranmadura.com | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Oleh: Hidayat Raharja | Pendidik dan Pelaku Kebudayaan

Oleh: Naufil Istikhari Kr| Ketua Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) Yogyakarta.Keamanan Madura

Maraknya aksi massa di empat kabupaten di Madura, teru-tama di Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan, beberapa pekan terakhir ini patut diapresiasi. Pergerakan massa

itu selain dipicu rasa ketidakpuasan terhadap pelaksanaan pemi-lukada, ternyata juga diantaranya membawa tuntutan lain, sep-erti desakan terhadap aparat keamanan dan penegak hukum agar menangkap pelaku kejahatan dan mengganjarnya dengan huku-man yang setimpal dengan kejahatan yang dilakukannya.

Aksi massa tersebut sejatinya menimbulkan realitas yang paradoks. Diakui atau tidak, di satu sisi pergerakan massa terse-but memperkeruh kondisi yang berdampak pada kerawanan kea-manan, di sisi lain dari aksi tersebut mengungkap fakta Madura yang sesungguhnya memang tidak aman.

Beragam kejahatan terjadi di Madura, di Bangkalan misalnya, berkali-kali terjadi pembunuhan. Di Sampang terjadi penemba-kan orang tak dikenal, di Pamekasan juga kerap terjadi pembaco-kan, dan di Sumenep juga marak peristiwa perampokan. Dengan tidak menunjukkan angka kasus pembunuhan di masing-masing kabupaten di Madura selama tahun 2012, namun setidak-tidakn-ya data pemberitaan yang selama ini terungkap di media massa baik cetak maupun elektronik menjadi bukti warga di Madura sedang tidak nyaman, karena keamanan di Madura sudah mulai tidak kondusif lagi.

Seperti yang terjadi Rabu (6/3), kedatangan ratusan Laskar Pembela Islam Front Pembela Islam yang mendampingi keluarga Habib Alwi, yang menjadi korban pembunuhan pada 30 Oktober 2012 lalu, untuk mendesak petugas kepolisian dan kejaksaan agar mengungkap dan menangkap pembunuhnya yang masih berkeli-aran dan ditengarai terlibat penyebaran barang haram sebagian bukti dari keamanan warga Madura yang butuh perhatian.

Suguhan realita kerawanan di Madura semacam ini seharusn-ya menjadi prioritas pimpinan daerah di empat kabupaten di Madura. Bupati Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan, yang bertanggungjawab pada keadaan di wilayahnya masing-masing terdesak untuk duduk bersama mencarikan solusi kea-manan di Madura.

Kepala daerah di empat kabupaten di Madura bisa meman-faatkan aparat kepolisian, TNI, Satpol PP, dan sejenisnya di dae-rah masing-masing untuk mengkondusifkan kembali daerah Ma-dura dari segala gangguan keamanan, dengan teknis dan strategi yang dimiliki sesuai tugasnya masing-masing. Memang, beberapa bulan terakhir, pengendalian keamanan di pulau Serambi Madi-nah ini tampak longgar sehingga tindak kejahatan kerapkali ter-jadi, meresahkan warganya.

Peran ulama, kiai, organisasi keagamaan, organisasi kepemu-daan, organisasi sosia, dan elemen masyarakat lainnya, pent-ing dioptimalkan untuk memberikan penyadaran moralitas masyarakat Madura agar lebih menyadari urgenitas prilaku ter-puji dalam menciptakan keamanan hidup di bumi Madura. Tanpa adanya kebersamaan dari semua unsur masyarakat, pemerin-tah, petugas keamanan, dan pimpinan umat (ulama), keamanan hidup bersosial, berbangsa, dan berkewarganegaraan di bumi Madura ini sulit terwujud. Semua ini terbentuk bila empat bupati di Madura sebagai kepala daerah berinisiatif menciptakan keber-samaan yang diarahkan pada terbentuknya keamanan hidup di Madura. (*)=

Manuver Politik PKB

Menjelang Pilpres 2014, semua parpol merapatkan barisan, termasuk juga PKB. Bahkan PKB terlihat lebih fokus de-ngan bermanuver menggandeng sejumlah artis, seperti

Tommy Kurniawan, Arzeti Bilbina, Mandala Saouji, Qubil Aj, Cin-ta Penelope, Said Bajuri, Ayu Azhari, Krisna Mukti, Gunawan, Iyet Busthami, sebaai calon legislatif dari partai berlambang bintang tersebut.

Tidak hanya itu, PKB juga menggadang-dagang Rhoma Irama, Ani Yudhoyono, Mahfud MD, dan Hatta Rajasa. Bahkan yang terba-ru, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bermaksud mengantarkan Joko Widodo alias Jokowi ke bursa Capres 2014.

Kendati pun belum menentukan sikap pada seorang nama, teta-pi manuver yang dilakukan Ketua Umum PKB tersebut tampaknya bisa merugikan PKB sendiri. Sebab, manuver banyak nama calon presiden yang akan diusung oleh PKB itu sangat mengesankan ke-bingungan parpol.

Rakyat bisa beranggapan PKB dibawah kepemimpinan Muhaim-in Iskandar kebingungan mencari figur publik yang layak dimajukan dalam bursa capres RI mendatang. Kiranya indikasi kebingungan parpol semacam ini menjadi publikasi yang kurang menguntungkan bagi partai besutan mantan Presiden RI Abdurrahman Wahed itu.

Setidaknya, manuver politik itu akan menimbulkan sakit hati bagi sejumlah pemilik nama yang tereliminasi, karena diantara jum-lah nama figur tersebut pada akhirnya hanya satu nama yang ter-pilih sebagai capres tunggal PKB. Luka hati yang bisa menyebabkan pendukung nama figur tersebut semakin jauh meninggalkan PKB.

Memang, bisa jadi, trik PKB bermanuver banyak nama figur capres yang dipublikasikan bertendensi untuk mengukur kapasitas dukungan terhadap salah satu pemilik nama figur tersebut. Dengan upaya itu, PKB nantinya bisa menentukan pilihannya secara tepat pada salah satu nama tertentu yang dianggapnya lebih banyak di-terima rakyat.

Bila kemungkinan ini lebih mendekati kebenaran, maka mas-ing-masing Ani Yudhoyono, Rhoma Irama, Mahfud MD, Hatta Ra-jasa, dan Jokowi, memiliki kans yang sama. Peluang Ani Yudhoyono cukup besar dengan melihat figur Susilo Bambang Yudhoyono yang saat ini cukup berperan mengendalikan kekuasaan. Akan tetapi, bu-daya Indonesia membelenggu langkah Ani karena posisinya masih tergantung dengan restu SBY. Begitu juga Rhoma Irama, sebagai senior seniman yang sekaligus ulama, dipastikan mendapat dukun-gan penggemarnya. Mahfud MD selama ini dikenal sosok penegak hukum yang lumayan bersih sehingga elektabilitasnya pun cukup tinggi di mata rakyat Indonesia. Hatta Rajasa juga merupakan se-orang figur yang berpengalaman menjadi seorang menteri sehingga dipandang cakap apabila terpilih jadi presiden.

Sementara Jokowi, yang popularitasnya terangkat dengan adan-ya survei selama ini, juga menjadi rebutan partai, untuk dimajukan dalam bursa capres. Hanya saja, Jokowi ini pun terganjal dengan jan-jinya sebagai orang nomor satu di DKI untuk maju ke capres RI 2014. Semua nama figur tersebut sebenarnya masih dalam penjajakan PKB dan bukan tidak mungkin PKB mengusung nama lain selain mereka untuk dimajukan sebagai capres RI mendatang. (*)=

Amuk badai korupsi telah berhasil menembus relung-relung birokrasi dengan

seksi. Ekses keseksiannya bahkan membuat institusi agama sekalipun keder. Laku spiritual agama mayori-tas seolah terkelupas dari akar-akar fungsi praktisnya. Sampai di sini, kita dihantui tanda tanya: mengapa kaum agamawan tak kuat nafsu un-tuk tidak korup? Kenapa agama tak sanggup menidurkan hasrat-hasrat korup?

Menurut Masduri (2012), ini pertanda buruk bahwa agama telah “mati” dalam diri mereka. Menga-takan agama telah “mati”, paling tidak, memiliki dua kemungkinan yang sama-sama menggelikan. Pertama, ihwal apatisme terhadap nilai-nilai agama yang semakin lun-tur terguyur, bisa jadi, hujan hedon-isme yang semakin deras.

Fenomena ini telah melanda masyarakat Amerika Serikat sejak tahun 1970-an. Jika alasan pertama benar, sindrom apatisme (kalau tidak mau disebut nihilisme) kini menjangkiti masyarakat Indonesia, terutama mereka yang dekat de-ngan kekuasaan. Apatisme terhadap agama berarti orang-orang tidak mau sibuk dengan seremoni-sere-moni keagamaan yang dianggapnya tidak terlalu berguna.

Kedua, agama hadir tidak lagi sebagai—dalam istilah William James—wahana penghayatan re-ligius, tetapi justru menjadi mu-sabab pecahnya perang saudara. Keterlemparan makna asal agama ke dalam jurang kekisruhan men-jadi alasan lain, mengapa parodi kekerasan atas nama agama terus terjadi di negeri ini. Orang-orang Barat mudah menuduh agama Islam sebagai agama teror.

Namun demikian, Indonesia bukan Amerika. Bukan pula bagian dari Barat. Menuduh masyarakat Indonesia apatis terhadap agama sama tidak benarnya dengan men-gatakan nilai agama telah “mati”. Di mana-mana, ritus-ritus keaga-maan selalu nyaring terdengar. Seremoni-seremoni keislaman tak

henti-hentinya digalakkan bahkan diiklankan.

Agama terbukti masih diminati masyarakat Indonesia sampai hari ini. Itu artinya, gejala yang pernah menimpa Amerika tidak sama de-ngan di Indonesia. Bersamaan de-ngan itu pula, unjuk manipulasi, pembohongan publik hingga trage-di saling tuding sangat familiar di tubuh birokrasi yang dihuni 99.9%

orang Islam. Saya tersentak kaget tatkala

berhembus kabar tak sedap: ko-rupsi dana pengadaan Al-Quran di Kementerian Agama (Kemenag) be-berapa waktu lalu. Pemikir keaga-maan mana pun, akan pusing tujuh keliling melihat kenyataan kaum agamawan yang menguasai dalil-dalil agama; bertugas di lembaga pemerintahan khusus agama; ke-mudian mengorupsi dana kitab suci agama.

Mereka bukan ateis. Kartu Tan-da Penduduk (KTP) mereka Islam. Bahkan sejak kecil orang-orang Ke-menag tumbuh besar di lingkungan pesantren. Logikanya, dana kitab sucinya saja dikorupsi, apalagi da-na-dana proyek yang belum jelas

itu suci. Saya yakin, seandainya Max Weber masih hidup, kemudian dida-tangkan ke Indonesia untuk menga-nalisis kasus ini, tak akan lama, ia akan merombak total The Protestant Ethic And The Spirit of Capitalism¬¬-nya.

Tampaknya, Masduri terpen-garuh pandangan-pandangan We-ber. Weber secara konsisten selalu mengaitkan fenomena sosial de-ngan agama, terutama tesisnya tentang nyala kapitalisme yang ter-sulut etika Protestan yang bercorak liberal.

Seorang Psikolog Sosial, Gor-don W. Allport menemukan dua jenis orientasi beragama: intrinsik dan ekstrinsik. Orientasi intrinsik sinonim dengan tulus, ikhlas dan khusyuk dalam beragama. Sebalikn-ya, ekstrinsik mengarah pada bung-kus bukan isi. Model ekstrinsik me-mandang agama sebagai kendaraan bukan tujuan. Dalam pandangan Allport, orang-orang dengan ori-entasi ekstrinsik memiliki perilaku yang bertolak belakangan dengan ajaran-ajaran luhur agamanya.

Tidak jauh berbeda dengan We-ber, Allport juga menilai agama memengaruhi perilaku seseorang. Tetapi kalau kita menyandingkan teori tersebut dengan kondisi di Indonesia sekarang ini, kita barang-kali akan berpikir ulang, “Benarkah praktik korup dipengaruhi orientasi agama?”. Saya kira, belum tentu. Persoalan korupsi bukan semata kelanjutan dari agama yang tak ter-hayati.

Saya justru lebih sepakat jika dikatakan orang berbuat baik dan buruk bukan karena ia beragama atau tidak, namun lebih kepada sejauh mana ia memandang hidup serta memegang prinsip. Meskipun dalam makna tertentu, agama bisa disebut sebagai prinsip. Artinya, ada keterpisahan, keberjarakan dan keterceraian antara agama dan praktik (politik).

Sejauh kita sadari, garis de-markasi tersebut merupakan ekses sekularisme di tingkat ide. Wajar kalau kaum agawaman tidak bisa

menghindar dari godaan korupsi. Yang luput dari perhatian kita ada-lah kenyataan bahwa modernitas, seperti disinyalir Jean-Francois Ly-otard, telah menyisakan reruntuhan nalar dan nurani manusia.

Saya tidak hendak menyata-kan bahwa kekacauan di negeri ini akibat dari modernitas. Akan teta-pi, ada realitas raksasa yang telah membuat elite birokrasi, termasuk agamawan di Kemenag, kehilan-gan prinsip hidup serta keraiban karakter kemanusiaannya. Dan itu adalah modernitas (dengan segala tetek bengeknya), bukan persoalan agama.

Dalam All Man Are Brothers (1958), Mahatma Gandhi mengin-gatkan, alasan agama masih bisa mengungkung nalar manusia pada watak eksploitatif meski tidak ada agama yang mengajarkan begitu. Satu-satunya alasan universal yang dapat mendamaikan dunia ini tak lain adalah kemanusiaan. Tidak ada satu pun manusia yang ingin hidup menderita. Atas prinsip kemanu-siaan inilah kita sebenarnya berada dalam satu rumah: bersaudara.

Ungkapan Gandhi di atas cukup membantu saya untuk mengatakan bahwa badai korupsi yang men-erjang negeri ini berakar di dalam timbunan prinsip kemanusiaan dan kebersaudaraan yang semakin luntur dan lebur. Saat melakukan korupsi, politisi tidak lupa bahwa mereka bertuhan dan memiliki aga-ma. Namun bisa dipastikan, mereka tidak ingat bahwa mereka memiliki saudara—rakyat; bahwa uang itu milik saudaranya; bahwa kekuasaan itu amanat saudara mereka.

Mereka lupa bahwa ada jutaan saudaranya yang kelaparan. Mere-ka bahkan tidak mau tahu bahwa saudara-saudaranya sangat mem-butuhkan penghidupan. Saya pikir, agama di tengah badai korupsi tidak jadi soal ketimbang alpanya kema-nusiaan di tengah lingkaran kekua-saan. Sebab, saat tangan bergerak korup, agama masih ada di kepala mereka—tapi rasa bersaudara pasti alpa.=

Perubahan kurikulum adalah hal yang pasti, sebagai upaya untuk mengikuti perkemban-

gan sains, teknologi dan seni serta tuntutan kebutuhan masyarakat. Akan diberlakukannya kurikulum 2013 di awal tahun pelajaran yang akan datang menimbulkan penda-pat pro dan kontra, namun rupanya pemerintah (kementrian) berkukuh untuk tetap menyelenggarakannya. Keresahan para guru bukan tanpa sebab, karena banyak yang belum tahu perubahan apa saja dalam kurikulum.

Secara filosofis kurikulum 2013 berbasis kepada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Sementara perubahan kurikulum lebih berori-entasi kepada pengembangan kom-petensi.

Salah satu hal yang menarik dalam perubahan kurikulum adalah penyempurnaan metode pemb-elajaran aktif berdasarkan nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing karakter bangsa. Begitu pentingkah metode pembelajaran? Bagaimana membangun karakter dari nilai budaya bangsa? Ragam metode pembelajaran adalah ben-tuk cara-cara penyampaian materi supaya efektif dan mudah dipahami oleh peserta didik. Metode pembel-ajaran yang berpusat kepada murid (active learning), dan populer dise-but dengan cara belajar siswa aktif. Pendekatan semacam ini sebenarn-ya telah dikenalkan semenjak kuri-kulum 1984, pendekatan pengaja-rannya berpusat pada siswa melalui cara belajar siswa aktif (CBSA).

Di satu sisi, kerapkali keter-batasan fasilitas dijadikan sebagai alasan untuk menyajikan pembela-jaran yang baik dan bermutu. Pa-dahal keterbatasan menyimpan po-tensi kreatif bagi yang mau berpikir

anakitis dan kritis. Tidak sedikit kawan-kawan guru yang berada di-daerah terpencil dengan fasilitas terbatas mampu memanfaatkan alam dan lingkungan sekitar se-bagai sumber belajar yang meny-enangkan.

Tidak ada yang tidak mungkin bagi seorang guru untuk mengem-bangkan potensi diri dan potensi peserta didik sehingga berkem-bang dan lebih maju. Maka,upaya untuk melaksanakan kurikulum baru (2013) yang dicanangkan Kemenerian Pendidikan dan Ke-budayaan adalah hal yang lum-rah untuk bisa memenuhi tuntu-tan perubahan yang berkembang di tengah masyarakat di di dunia global. Namun yang patut diper-hatikan adalah upaya-upaya untuk mengembangkan keprofesian guru sebagai ujung tombak penyeleng-gara penerapan kurikulum di lapa-ngan. Sebab, penggampangan ter-hadap urgensinya pengembangan ini akan bisa menghambat terhadap penyelenggaraan kurikulum 2013.

Jika guru sudah memiliki ke-mampuan yang mumpuni dan kemuan kuat, tidak sulit untuk mempengaruhi murid dalam be-lajar. Guru sebagai fasilitator akan mampu membimbing murid sesuai dengan kondisi dan latar belakang budaya. Artinya budaya lokal yang tumbuh dan berkembang di sekitar peserta didik dapat jadi pertimban-gan dalam pengembangan pembel-ajaran. Mulai dari budaya yang ada disekitar lingkungan sekolah, kelu-arga atu pun masyarakat.

Kearifan lokal merupakan salah satu sumber daya untuk memban-gun karakter peserta didik, baik dalam etika, estetika, maupun dalam hubungan sosial antar sesa-ma manusia atau dengan lingkun-gannya. Hampir di setiap daerah ada

kearifan yang perlu diaktualkan se-hingga kemajuan dalam persaingan global tetap memiliki ciri lokalitas yang menjadi identitas kebangsaan. Guru kerap kali lupa bahwa mem-bangun pengetahuan peserta didik secara konstruktif akan lebih ber-makna sebab hal yang diperoleh dibangun dan dihubungkan dengan pengalaman nyata yang pernah di alami atau nyata di tengah kehdiu-pannya.

Tidak sedikit persoalan-persoa-lan lokal yang menjadi sumber in-spirasi dalam pengembangan peng-etahuan. Sejarah masa lampau telah membuktikan bahwa pengetahuan dalam bidang pengobatan yang di-lakukan oleh nenek moyang kita telah dapat dibuktikan kebenaran-nya secara ilmiah. Maka tak ada salahnya jika pengobatan herbal-tradisional tersebut dijadikan seba-gai salah satu sumber pengathuan dalam bidang kesehatan, misalnya.

Maka, tidak ada alasan bagi guru untuk tidak mengimplementasi-kannya dalam setiap mata pelaja-ran. Implementasi tersebut akan selalu berkait dengan perilaku guru sebagai pelaksana pembelaja-ran, artinya untuk menumbuhkan karakter kepada peserta didik harus diawali dari karakter guru yang baik sehingga memiliki daya ketuk tular yang baik terhadap siswa. Persoa-lan pengembangan karakter adalah persoalan perilaku bukan persoalan teoritis yang bisa dituliskan bagus di lembaran kertas namun terca-bik-cabik saat diimplementasikan dalam realitas kehidupan.

Sangat disayangkan ketika upaya-upaya pengembangan karak-ter peserta didik didengungkan di berbagai kesempatan di saat yang sama masih ada guru-guru yang berbuat cela dengan melakukan kekerasan fisik bahkan kekerasan

seksaul terhadap murid yang se-harusnya diayomi dan dibimb-ingnya. Sudah saatnya guru bersiap untuk melakukan perubahan, baik perubahan kurikulum yang akan menjadi haluannya pada saat mel-akukan pembelajaran mau pun pe-rubahan personal dan profesional sehingga bisa bertindak profesional dan memberikan manfaat bagi ke-majuan pendidikan dan kemajuan bangsa. Perubahan yang mampu menyiapkan peserta didik untuk be-rani menghadapi tantangan hidup sesuai dengan zaman yang akan dihadapinya di waktu yang akan da-tang.

Perubahan kurikulum memberi-kan banyak harapan akan perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia, meski pada kenyataannya ide bagus dan tujuan mulia tersebut kerap ter-sungkur di lapangan. Implementasi kurikulum akan bersintuhan lang-sung dengan guru-guru yang ber-hadapan langsung dengan peserta didik. Apabila guru sebagai ujung tombak tidak memiliki kecakapan-kecakapan profesional sebagaimana yang dipersyaratkan maka tidak tertutup kemungkinan strategi dan pendekatan Cara Belajar Siswa Ak-tif (CBSA) akan kembali terjeremus kepada plesetan Catat Buku Sam-pai Abis. Kenapa demikian? Semua berkenaan dengan kemampuan dan kemauan guru untuk mengembang-kan diri baik dari sisi penguasaan materi sebagai syarat profesion-alisme mau pun penguasaan pae-dagogik. Bukan hal yang mudah, ke-tika guru-guru yang ada di sekolah hanya menjadi sebagai pentransfer ilmu dan menganggap dirinya sela-lu lebih tahu daripada peserta didik. Guru belum bisa bertindak sebagai fasilitator yang melayani klien (pe-serta didik) untuk mengembangkan diri.=

Agama, Korupsi dan Kemanusiaan

Kurikulum 2013; Pembaharuan Metode dan Pengembangan Karakater

Saya tidak hendak menyatakan bahwa

kekacauan di negeri ini akibat dari modernitas. Akan tetapi, ada realitas raksasa

yang telah membuat elite birokrasi,

termasuk agamawan di Kemenag,

kehilangan prinsip hidup serta

keraiban karakter kemanusiaannya.

Page 15: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0070 | TAHUN II 15TAPAL KUDA

PROBOLINGGO - Isu penye-lundupan manusia di laut menjadi fokus pembahasan kunjungan Konsulat Jenderal Australia di Jakarta pada Kan-tor Kesyahbandaran dan Otorita Pelabuhan Kelas IV Probolinggo. Kedua pihak pun bertekad untuk menyamakan persepsi dalam mencari solusi atas masalah ini.

“Kami berharap dapat menjalin hubungan yang erat terkait dengan kerjasama isu penyelundupan manusia di laut untuk melakukan lebih banyak upaya penyelamatan di laut,” ujar Rob-ert, perwakilan Konsulat Jenderal Aus-tralia di Jakarata, Rabu ( 6/3).

Robert, mengatakan terkait dengan isu penyelundupan manusia di laut, pemerintah Australia selama ini in-gin mengkonkritkan kerjasama dengan pihak pelabuhan, walaupun kerjasama bilateral antar dengan pemerintah In-donesia sudah dilakukan.

“Kami akan lebih konkrit siap bek-erja sama dengan Pemerintah mela-lui pihak pelabuhan, seprti pelabuhan Probolinggo untuk mengatasi masalah ini,” tutur Robert.

Mendapat tawaran tersebut, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otorita Pelabuhan Kelas IV Probolinggo, Wily-anto, menyatakan pihaknya menyambut baik tawaran kerjasama tersebut. Apala-gi isu khusus penyelundupan manusia di laut menjadi pembahasan kedua ne-gara untuk mencari solusi bersama.

“Ada tekad kuat dari pihak kami, dan tentu saja Australia untuk menyamakan persepsi terkait masalah ini. Kita perlu melakukan penetapan jumlah pasti

terkait dengan praktek penyelundupan manusia dilaut ini untuk memastikan jumlah modalitas guna membantu me-mecahkan masalah ini. Tentu saja, se-lain itu kita bertekad untuk melakukan pencegahan agar praktek seperti ini tidak terjadi,”papar Wilyanto.

Menurutnya, penyelundupan manu-sia sejak lama telah menjadi isu hangat dalam hubungan bilateral Indonesia-Australia. Meski kerap masuk pada agenda pembahasan antar kedua negara namun hingga kini belum ditemukan solusi jitu terkait masalah ini.

Bahkan, pemerintah Australia se-jauh ini dikabarkan telah membebas-kan sejumlah anak-anak yang masih dibawah umur akibat tersangkut kasus penyelundupan manusia dilaut ini. Bahkan, anak-anak di bawah umur yang menjadi korban dari praktek itu, um-umnya dijadikan sebagai nakhoda kapal atau ABK.

Disisi lain, Wilyanto, menegaskan pelabuhan Probolinggo terdapat 150 kapal-kapal penangkap ikan yang lokasi penangkapan di laut aru papua yang berdekatan dengan Australia, sehingga sangat dimungkinkan penyelundupan orang di laut menggunakan kapal-ka-pal penangkap ikan. Ada kemungkinan pelaksanaannya diluar pelabuhan yaitu di sisi luar pelabuhan Probolinggo yang orang asing melalui daratan pulau Jawa.

“Yang jelas, pelabuhan Proboling-go sudah melaksanakan tugas pokok dan fungsi melakukan pengawasan se-luruh kapal yang memasuki, selama dipelabuhan dan yang akan berang-kat dari pelabuhan, dan diperlukan kerjasama pengawasan dari Pemer-intah Daerah serta peenegak hukum lainnya,”tandasnya.

Tak hanya itu, letak pelabuhan

Probolinggo di peta laut berhunbungan dengan selat Madura dan Bali. Berdasar-kan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 53 tahun 2002 tentang Tatanan Kepelabuhan Nasional (TKN), peran, fungsi dan herarki merupakan pelabuhan Nasional dengan Nomor 254 terletak pada koordinat : 07-43-10 LS/ 113-13-00 BT berfungsi sebagai pelabu-han pengumpul dan berstatus pelabu-han komersial atau diusahakan.

Sedangkan tugas, kewenangan dan tanggung jawab, merujuk pada Peratu-ran Menteri nomor 36 Tahun 2012 ten-tang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otorita Pelabuhan, yang berkedudukan sebagai unit pelak-sana teknis di lingkungan Kementerian Perhubungan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

Demikian juga fugsi Pelabuhan, kata Wilayanto, untuk pengawasan dan pemenuhan kelaiklautan kapal, kes-elamatan, keamanan dan ketertiban dipelabuhan serta penerbitan Surat Per-setujuan Berlayar, tertib lalu lintas ka-pal diperairan pelabuhan dan alur pela-yaran, alih muat diperairan pelabuhan, penegakan hukum di bidang keselama-tan dan keamanan pelayaran sesuai dengan ketentuan peraturan perun-dang-undangan, dan melakukan oordi-nasi kegiatan pemerintahan di pelabu-han yang terkait dengan pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pe-layaran.

“Yang lebih penting tugas utama kita melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum dibidang keselama-tan dan keamanan pelayaran serta koordinasi kegiatan pemerintah di pelabuhan,”pungkasnya.(hud).

Australia-Probolinggo Berkomitmen Amankan Penyelundupan Anak

PROBOLINGGO – Him-punan Pengusaha Muda In-donesia (Hipmi), Cabang Kota Probolinggo, Rabu (6/3) menggelar musyawa-rah Cabang luar biasa (Mus-cablub) di Hotel Tampiarto. Hasilnya, menetapkan Fer-nanda Zulkarnaen, yang se-belumnya sebagai ketua care-taker, menjadi ketua.

Pria yang akrab dipanggil Nanda ini, beserta pengurus lainnya langsung dilantik oleh Ketua HIPMI Provinsi Jawa Timur Muhammad Ali Affan-di. Usai melantik, Ali Affandi mengungkap, muscablub di-gelar lantaran pengurus sebe-lumnya, massa bhaktinya su-dah habis dan vakum. Sebab organisasi tidak jalan dan pengurus lainnya, mencoba mengkomunikasikan hal itu, namun tidak direspon. Kemu-dian, Badan Pengurus Dabang (BPD) Jatim, mengirim surat BPC Kota Probolinggo, yang isinya meminta agar pengu-rus sebelumnya menggelar musyawarah cabang (Mus-cab). Upaya tersebut juga tidak direspon.

“Karena tidak ada respon, akhirnya kami membentuk caretaker dan itu dibolehkan. Tindakan kami tidak melang-gar AD/ART dan telah sesuai dengan tata kelola organisa-si,” terang M Ali Affandi.

Pria yang berprofesi pen-gusaha ini mengaku tidak tahu kapan masa bhakti BPC yang diketuai Indi Eko Yu-niarto ini, habis. Menurut AD/ART kepengurus HIPMI, hanya tiga tahun. Permasalah seperti ini, kata M. Ali Affandi, tidak hanya di kota Proboling-go. Sejumlah daerah di Jatim,

bernasib sama. Bahkan ada BPC HIPMI yang belum dire-generasi sampai 10 tahun dan tidak sedikit BPC yang hanya berkomunikasi dan berkoor-dinasi hanya sekali dalam tiga tahun.

Mereka mengundang BPD Jatim, hanya saat akan menggelar muscab. Kare-nanya M. Ali Affandi mem-inta, ke pengurus BPC yang selesai dilantik, tidak seperti sebelumnya. Ia mengajak un-tuk lebih aktif menjalankan organisasi dan inten berko-munikasi . “Banyak turun ke-bawah, untuk membina para pengusaha,” katanya.

M. Ali Affandi memban-tah, pergantian ketua BPC HIPMI kota Probolinggo ini, ada keterkaitan dengan pe-milihan walikota yang tinggal lima bulan lagi. Untuk dike-tahui, Fernanda Zulkarnaen, Ketua BPC HIPMI yang seka-rang putra Zulkifli Chalik, calon walikota. Sedang ketua sebelumnya, Indi Eko Yuniar-to, anak pertama HJ Rukmini, yang juga calon walikota. Indi juga putra walikota saat ini. HM. Buchori.

Hal itu menurut ketua BPD HIPMI Jatim, hanya ke-betulan. Pihaknya menggelar muscablub, tidak ada hubun-gan dengan pilwali. Sebab agenda pembentukan pengu-rus BPC HIPMI, yang saat ini masih tersisa sekitar 26 kota dan kabupaten, harus selesai sebelum bulan MEI. “Kami ingin dalam tahun ini selesai. Karena Mei, ada rakerda de-ngan agenda evaluasi,” ung-kapnya.

Hal senada juga disam-paikan Fernanda Zulkarnaen,

ketua BPC HIPMI yang baru. Menurutnya, gelar pelanti-kan BPC HIPMI, tidak berbau aroma politik dan seluruh pengurus sbelumnya, termas-uk ketuanya, diundang, na-mun tidak hadir. Muscablub dilaksanakan sesuai jadwal dari BPD HIPMI Jawa Timur. “Mandatnya memang hari ini. Kami hanya pelaksana. Enggak ada bau politik,” ujar Nanda.

Terpisah, Indi Eko Yuni-arto, ketua BPC HIPMI yang lama tidak mempermasalah-kan ada muscablub. Bahkan ia berterus terang bangga de-ngan terpilihnya Nanda se-bagai ketua BPC HIPMI yang baru. Nanda menurut Indi, figur yang bisa memimpin HIPMI kerena seorang pen-gusaha dan memiliki ban-yak karyawan. “Kami seneng banget. Mas Nanda kan se-orang pengusaha,” kata Indi.

Ditambahhkan, selama kepemimpinannya, BPC HIP-MI tidak vakum. Hanya saja Indi kesulitan mengumpulkan pengurus, lantaran mereka sibuk dengankegiatannya masing-masing. Karenanya di tahun 2012 ia berkali-kali meminta ke provinsi, agar segera mengganti pengurus BPC HIPMI Kota Probolinggo.

Indi mengaku lelah de-ngan banyaknya organisasi yang dikelolanya. Saat ini, Indi menjabat wakil ketua kamar dagang dan industri (Kadin) Probolinggo. Saat di-tanya, apakah ada keterkaitan muscablub dengan pilwali. Menurutnya, hal itu bisa saja jika dikait-kaitkan. “Bisa jadi, kalau dikait-kaitkan,” pung-kasnya.(gus/han)

Fernanda Zulkarnaen Terpilih sebagai Ketua HIPMI

PROBOLINGGO - Seban-yak 1.091 KK korban banjir dari dua kecamatan, yakni Tongas dan Sumberasih, mendapatkan bantuan paket sembako, sarung dan muke-na. Bantuan diserahkan lang-sung Bupati Probolinggo, Hj. Hj. Puput Tantriana Sari, SE, yang merasa prihatin dan turut merasakan pender-itaan warga akibat terkena musibah banjir.

Lokasi pertama un-tuk tiga desa, yakni Pesisir, Lemah Kembar dan Muneng Kecamatan Sumberasih se-banyak 477 KK. Sedangkan kecamatan Tongas mendapat bantuan 634 KK, untuk dua desa, seperti Bayeman dan Tanjungrejo.

“Musibah yang dialami oleh masyarakat adalah ujian dari Allah SWT. Setiap ujian dari Allah harus dihadapi dengan ikhlas dan sabar. To-long jangan terlalu memikir-kan harta bendanya. Sebab yang paling penting adalah kesehatan dan keselamatan,” ujarnya, kepada warga, Rabu (6/3).

Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, men-gatakan kedatangannya

hanya untuk mempererat silaturrahim sekaligus un-tuk menyerahkan bantuan kepada masyarakat korban banjir.

”Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk meringan-kan penderitaan masyarakat yang baru saja dilanda musibah banjir,”ucapnya.

Ia mengajak masyarakat untuk selalu berdoa agar

musibah banjir ini tidak ter-jadi lagi pada masa-masa mendatang serta selalu di-jauhkan dari segala musibah dan bencana. Bahkan, me-minta masyarakat korban banjir untuk tidak berkeluh kesah atas musibah tersebut. Sebab semakin berkeluh ke-sah maka tidak akan ada pe-nyelesaiannya. Masyarakat yang sakit diminta untuk

berobat ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

”Silahkan manfaatkan pusat layanan kesehatan yang diberikan oleh Pemer-intah Kabupaten Proboling-go. Semoga musibah ban-jir ini tidak terjadi lagi di tahun-tahun mendatang,” harap Bupati Puput Tantri-ana Sari.

“Setiap kejadian apa-pun di dunia ini datangnya dari Allah. Setiap manusia yang bersyukur akan diuji oleh Allah SWT. Masyarakat harus bersyukur karena tetap ada nikmat yang tidak dapat dihitung yaitu nikmat sehat wal’afiat. Manusia menang tatkala diuji dia se-lalu ikhlas dan sabar,” im-buhnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Ben-cana Daerah (BPBD), Mashuri Effendi menjelaskan bantuan itu diberikan sebagai ben-tuk kepedulian Pemerintah Daerah kepada masyarakat yang menjadi korban banjir. “Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang baru saja dilanda ban-jir,” ungkapnya.(hud).

1.091 Korban Banjir Terima Bantuan

MUSCABLUB HIPMI

BERKAS TIDAK LENGKAP

BERITAKEHILANGAN I-Phone 5 PutIh

Dengan no.serial : 375rb41dtwf pada hari Jumat 22-02-2013

sekitar jam 17.30 sore di Apotik Prima Jl.Dr. Cipto Sumenep

Hubungi:M.WAFI HP.087854565010

atau langsung ke KantorKORAN MADURA

KEMANUSIAAN

BALI- Ketua Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Provinsi Bali, Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa mengatakan berkas administrasi salah satu paket kandidat yang akan maju dalam proses pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Bali periode 2013-2018 din-yatakan tidak lengkap. Pa-sangan Calon yang belum memenuhi syarat itu adalah pasangan Gede Winasa-Putu Sudiartana atau paket Wina-sa-Sudiartana. Sementara dua paket lainnya yang mendaftar secara resmi dinyatakan leng-kap.

Hal tersebut disampai-kan Lanang Perbawa kepada sejumlah wartawan di Kan-tor KPU Bali Sore ini (06/03). “Kami telah menunggu hing-ga batas yang telah di tentu-kan yakni pukul 16.00 WITA sore ini. Bakal Calon paket Winasa-Sudiartana tidak mempunyai kesempatan lagi untuk melengkapi berkasnya sementara dua paket lainya tidak ada masalah,” tegasnya.

Lanang Perbawa memas-tikan, peluang bagi pasangan Winasa-Sudiartana untuk melengkapi berkas-berkas yang ditentukan sudah ter-tutup. “Kami sudah jalankan sesuai aturan yang secara khusus mengatur proses pe-milihan Gubernur dan wakil Gubernur. Karena itu sekali lagi kami sampaikan peluang bagi pasangan Winasa-Sudi-artana sudah tertutup,” ka-tanya.

Dijelaskannya selain belum melengkapi berkas dukungan parpol, terdapat dukungan ganda, pasangan Winasa-Sudiartana. Hal ini tentu membingungkan pihak KPU dalam melakukan verifi-kasi. “Yang pasti, kami (KPU’ red) sudah memberitahu se-cara resmi terkait beberapa dokumen yang belum leng-kap bahkan dukungan ganda. Karena keputusan menggu-

gurkan pasangan Winasa-Sudiartana hampir mendekati final,” ujarnya.

Padahal Sebelumnya pa-sangan Winasa-Sudiartana mengklaim mendapat dukun-gan 28 parpol. Namun dari 28 parpol tersebut hanya enam parpol yang menyerahkan berkas dukungan ke KPU Bali. Keenam parpol tersebut anta-ra lain Partai Pelopor, Merde-ka, PPPI, PPI, PIS, dan Pakar Pangan. Pihak KPU Bali hanya menerima 6 berkas dukungan dari 28 Parpol yang di klaim paket Winasa-Sudiartana.

Berkas Pasangan Pastika-Sudikerta dan Puspayoga-Sukrawan, mencapai 90%.

Sementara itu berkas dua pasangan Calon lainnya yang telah mendaftar secara resmi ke KPU Bali yakni pasangan I Made Mangku Pastika-I Ketut Sudikerta (Pasti-Kerta) dan Paket AAN Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) su-dah mencapai sekitar 90%. “Berkas kedua calon yakni pa-ket Pasti-Kerta dan paket PAS, sudah mencapai 90%. Kedua paket ini dipastikan siap ber-tarung dalam Pilgub Bali,” ka-tanya.

Menurut Lanang, intinya ada dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh semua kandidat yang maju dalam Pilgub Bali yakni syarat calon dan syarat partai pen-dukung. Untuk pasangan Pas-tika-Sudikerta, delapan partai pendukung seperti Golkar, Demokrat, Hanura, Gerindra, PKPB, PKPI, PAN, PNBK su-dah sah dan memenuhi syarat yang ditentukan, tinggal dukungan satu Partai yakni Pakar Pangan. Karena sete-lah kami verifikasi terdapat dukungan ganda, Partai Pa-kar Pangan juga memberikan dukungan kepada pasangan

Winasa-Sudiartana,” katanya.Kendati satu berkas

dukungan kepada pasan-gan Paket Pastika-Sudikerta masih bermasalah, dukun-gan dari delapan parpol se-benarnya sudah cukup ka-rena mencapai angka 40% suara berdasarkan hasil Pemilu 2009. Sedangkan pa-ket Puspayoga-Sukrawan itu tidak ada masalah dari dukun-gan parpol karena sudah jelas diusung oleh satu partai yakni PDI Perjuangan,” ujarnya.

Lebih lanjut Lanang Per-bawa menjelaskan, pasangan paket Pastika-Sudikerta dan Puspayoga-Sukrawan juga sudah melengkapi surat ket-erangan tidak tersangkut pi-dana dari pengadilan. Hanya terdapat sedikit perbedaan redaksional antara KPU de-ngan Pengadilan Negeri. “Un-tuk laporan kekayaan ke KPK, hingga saat ini belum semua pasangan calon menyetor. Namun demkian kami (KPU: red) berjanji akan mengu-mumkan kekayaan masing-masing calon sebelum masa kampanye,” tegasnya.

Kendati paket Winasa-Sudiartana tidak melengkapi semua persyaratan doku-men yang diminta Undang-Undang, namun pihaknya mengaku belum bisa men-gumumkan secara resmi soal lolos tidaknya paket tersebut. Karena sesuai jadwal, pengu-muman resmi akan dilakukan pada tanggal 29 Maret 2013. Pengumuman resmi terse-but menunggu kelengkapan persyaratan kesehatan. Dan check up kesehatan itu sendiri akan dilaksanakan pada tang-gal 14-16 Maret 2013 di RSUP Sanglah Denpasar. (tin/han)

Ketua KPU Bali: Berkas Paket Winasa-Sudiartana Tidak Lengkap

Page 16: Koran Madura

KAMIS 7 MARET 2013 NO.0071 TAHUN II16 OLAHRAGA

Petik Satu Poin PMU Naik Tahtasaiful bahri/ant

PERSISAM IMBANGI P-MU.Pesepakbola Persepam Madura United (P-MU) Busari (tengah) bersama rekan-rekannya melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Persisam Samarinda dalam lanjutan kompetisi ISL, di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan, Jatim, Rabu (6/3). Persisam berhasil menahan imbang tuan rumah, P-MU dengan skor 2-2.

Tampil di hadapan ribuan pendukungnya, PMU se-jak menit awal langsung mengambil inisiatif meny-erang. Sentuhan bola dari kaki ke kaki mampu mere-potkan pertahanan Persisam. Beberapa kesempatan gagal dikonversi menjadi gol. Di menit ke 15 tendangan ber-tubi-tubi Zainal Arif di depan gawang Fauzi Toldo berhasil diblok dengan baik dan han-ya menghasilkan sepak po-jok. Penampilan apik Fauzi Toldo kembali ditunjukkan pada menit ke 30. Heading Busari juga berhasil ditepis.

Pertandingan 45 menit

babak pertama masih imbang kacama 0-0. Meskipun statis-tik permainan dikuasi PMU, namun tempo permainan berjalan lambat dan kurang gairah. Crossing dari sisi kiri dan sisi kanan lapangan oleh Busari dan Issac Jober ber-hasil dimentahkan perta-hanan Persisam yang dikawal M. Roby. Persisam menerap-kan permainan bertahan. Ada lima sampai enam pemain bertumpuk di depan gawang Fauzi Toldo.

Memasuki babak kedua pertandingan, Persisam mencoba mengambil inisi-atif menyerang. Hal yang

sama dilakukan kubu tuan rumah. Keasikan meny-erang, PMU justru kebobo-lan lebih awal. Lancine Kone berhasil menggetarkan ga-wang Galih Firmansyah di menit 51 setelah lepas dari kawalan Firly. Gol itu mem-bungkam ribuan suporter yang hadir di SGB.

Tertinggal satu gol, anak asuh Daniel Roekito terus membombardir pertahanan lawan. Menit 55 kemelut di depan gawang Fauzi Toldo gagal dieksekusi menjadi gol oleh Zainal Arif dan Osas Saha. Beruntung lima menit kemudian PMU dihadiahi pinalty setelah Issac Jober ditakling keras pemain no-mor punggung 21 Supriyadi. Tampil sebagai eksekutor Osas Saha dan berhasil men-yamakan skor 1-1. SGB kem-bali bergemuruh.

Permainan saling meny-erang terus dipertontonkan kedua kubu. Lancine Kone yang dikawal ketat Fachrudin

kerap mendapatkan takling. Tak kuat menahan emosi, pe-main nomor 33 ini menyikut wajah Fachrudin. Sementara bola dalam posisi play on. Aksi yang terjadi di menit ke 65 ini membuahkan kartu merah bagi Kone.

Kalah jumlah pemain membuat kubu tim tamu menerapkan pertahanan berlapis. Serangan dari sisi kiri dan kanang serta aliran bola dari tengah pemain PMU, tak mampu menem-bus ketatnya pertahanan Persisam. Untuk memper-tajam serangan, di menit 73 Zainal Arif ditarik keluar di-gantikan Ervan Hidayatul-lah. Pemain yang baru saja menjadi ayah ini, mampu memecah kebuntuan per-mainan meskipun baru masuk di menit akhir per-tandingan. Umpan silang dari sisi kiri pertahanan Persisam mampu diteruskan menjadi gol oleh Busari di babak injury time menit ke

90. Kembali SGB bergemu-ruh seakan kemenangan su-dah di depan mata.

Babak ekstra time tidak disia-siakan kubu tim tamu. Pelanggaran yang berbuah tendangan bebas di men-it 92, berhasil dikonversi menjadi gol oleh Ibrahim Lovinian. Skor akhir per-tandingan skor 2-2. Raihan satu point dalam pertan-dingan ini, mampu men-dongkrak posisi PMU dari peringkat 13 ke peringkat 10 dengan poin 11.

Daniel Roekito, pelatih kepala PMU ditemui sejum-lah media seusai pertanding-an mengatakan, anak buahn-ya tampil kurang agresif dan terjebak kepada permainan lawan yang menerapkan strategi bertahan. Di samp-ing itu, penyelesaian akhir kurang maksimal. "Permain-an kita unggul tapi anak-anak terjebak strategi lawan yang memperlambat tempo permainan," terangnya. (fik)

BANGKALAN-Laga kandang keempat yang di-mainkan Laskar Sape Kerrap Persepam Madura United (PMU) melawan Persisam Putra Samarinda di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (6/03) kemarin gagal menuai poin penuh setelah ditahan imbang 2-2. Dua gol tercipta saat pertandingan memasuki waktu tambahan (ekstra time).

friendly match liGa inGGriS

Hadapi Italia, Scolari Panggil Kaka Tapi Memarkir Ronaldinho

SAO PAULO - Pelatih Tim Na-sional (Timnas) Brasil Luiz Felipe Scolari memanggil gelandang Real Madrid Ricardo Kaka masuk timnas negara itu untuk laga persahabatan melawan Italia dan Rusia bulan ini. Pada saat bersamaan, mantan pelatih Timnas Portugal dan klub Inggris Chelsea itu mencoret Ron-aldinho dari daftar skuat seleccao untuk dua laga tersebut.

Ronaldinho tidak dipang-gil lagi oleh Scolari karena tampil mengecewakan saat Brasil kalah 1-2 dari Inggris pada laga persa-habatan Februari lalu. Ini adalah laga pertama Scolari sejak ditunjuk melatih Brasil menggantikan Mano Menezes pada akhir tahun lalu.

Selain Kaka, Scolari juga me-manggil pemain-pemain muda seperti Neymar, gelandang Chel-sea Oscar, pemain muda yang merumput di Paris Saint-Germain (PSG) Lucas Moura, kiper veteran yang merumput bersama Queens Park Rangers (QPR) Julio Cesar, dan penyerang Atletico Madrid Diego Costa. Bagi Diego Costa, ini adalah untuk pertama kalinya dia masuk skuat Timnas Brasil.

Brasil akan menjalani laga persahabatan melawan Italia di Jenewa pada 21 Maret mendatang dan melawan Rusia empat hari ke-mudian di Stadion Stamford Bridge London. Setelah itu, Brasil akan melakoni laga persahabatan mela-wan Cile pada April 2013, sebelum menjadi tuan rumah Piala Kon-federasi yang berlangsung 15-30 Juni 2013. Piala Konfederasi akan diikuti oleh negara-negara yang menjadi juara di konfederasi mas-ing-masing plus Italia yang men-

jadi runner up Piala Eropa karena Spanyol tampil sebagai juara dunia pada kompetisi tersebut. Ini adalah "Piala Dunia mini".

"Saya memberi kesempatan ke-pada para pemain untuk unjuk ke-bolehan. Mereka punya satu atau dua pertandingan untuk memper-lihatkan kualitas mereka, sebelum saya mengambil keputusan. Saya tidak tahu apakah mereka akan kembali di waktu mendatang atau tidak. Saya akan manfaatkan em-pat pertandingan ini untuk mengob-servasi para pemain. Kemu-dian saya akan memutuskan sia-pa-siapa yang akan dipilih untuk mengikuti Piala Konfederasi," kata Scolari.

Scolari memanggil Kaka untuk melihat dari dekat pe-main 30 tahun itu pada dua laga ke persahabatan nanti. Ronald-inho juga akan diberi kesempatan sekali lagi saat melawan Cile sebe-lum mengambil keputusan apakah akan memakai jasa dua pemain senior ini atau tidak.

Ronaldinho menjadi skuat inti Scolari saat menjuarai Piala Du-nia pada 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Sayangnya, mantan pe-main Barcelona dan AC Milan itu tampil buruk saat melawan Inggris bulan lalu. Bahkan Ronaldinho ga-gal melakukan ekesekusi tendang-an penalti. Sementara Kaka mengi-kuti Piala Dunia 2006 di Jerman dan 2010 di Afrika Selatan tetapi gagal mempersembahkan gelar juara dunia untuk keenam kalinya bagi Brasil. (aji)

Joe Cole Menyesal Pernah Pindah ke Liverpool

Ramires Yakin Chelsea Raih Gelar Musim ini

LONDON - Joe Cole me-nyesal karena memilih ber-gabung dengan Liverpool pada 2010 lalu. Seharusnya dia bergabung dengan Tot-tenham Hotspur saat dia

hengkang dari Chelsea. Pe-

nyesalan itu muncul ka-rena selama dua seten-gah tahun

b e r a d a d i

Anfield, Joe Cole

tidak per-nah masuk tim utama klub itu. Bahkan, dia dip-

injamkan ke klub Prancis Lille pada musim terakh-irnya, sebelum kembali ke klub masa kecilnya, West Ham United pada jendela transfer musim dingin Jan-uari lalu.

Mantan pemain Tim Na-sional Inggris itu mengaku bahwa dia tidak pernah merasa nyaman di Liver-pool. "Saya hanya bisa ber-main bersama tim di mana saya bisa sungguh nyaman. Dan saya kira, saya salah mengambil keputusan yang

salah ketika saya me-milih ber-

gabung de- n g a n Liverpool. Saya tidak mera-sa punya hubungan dengan klub atau tempat itu. Beda dengan apa yang saya alami di Chelsea dan West Ham," ucapnya.

Dia melanjutkan, "Saya

menghabiskan waktu tu-juh tahun yang luar biasa di Chelsea tetapi kemudian saya tidak masuk dalam per-encanaan klub itu. Situasi itu memaksa untuk untuk segera meninggalkan Stam-ford Bridge. Ketika itu ada dua pilihan yaitu Liverpool atau Spurs. Spurs mungkin pilihan terbaik saat itu ka-rena mereka menawarkan kepada saya kontrak ber-durasi lima tahun dan itu berarti saya bisa tinggal di sebuah tempat yang sudah sangat familier."

"Tetapi sayang, saya tidak mengambil keputusan tersebut. Saya hanya tidak ingin mengenakan seragam Spur untuk menjaga per-asaan pendukung Chelsea dan West Ham karena ada rivalitas antara Chelsea, Spurs, dan West Ham," im-buhnya.

Menurut Cole, men-talitas di Liverpool mem-

persulitnya untuk nyaman di klub itu karena mereka mengklaim diri sebagai tim terbesar di Inggris. "Ketika saya masuk, orang yang mewawancarai saya men-gatakan, Anda bergabung dengan klub terbesar di ne-gara ini dan sudah meraih banyak trofi. Saya hanya mengatakan, yah, bila Anda menempatkan diri seperti itu, saya kira Anda benar dan jadikanlah itu sebagai headline," tuturnya.

"Saya hanya tidak in-gin ada orang yang se-dih. Makanya saya men-jawab seperti itu. Padahal, sesungguhnya mereka sama sekali bukanlah tim terbesar di Inggris. Apa ukurannya bahwa mereka mengklaim sebagai klub terbesar? Not-tingham Forest pernah menjuarai Piala Europa dua kali, tetapi mereka tidak lebih besar dari Chelsea," papar dia lagi.

Selain itu, saat berada di Chelsea, Cole lebih ter-motivasi untuk bisa masuk ke tim utama dibandingkan di Liverpool. "Sejak hari pertama berada di Chel-sea, saya sudah bertekad bahwa saya harus menjadi bagian besar dari klub ini. Akibatnya Sebastian Veron yang posisinya sama de-ngan saya harus tersingkir dari persaingan dan akh-irnya hengkang dan men-cari klub baru lewat liga agen. Tidak lama setelah saya tandatangani kontrak, mantan pemilik Ken Bates berkata kepada saya, 'sela-ma nak, Anda sudah berga-bung dan duduk di bangku cadangan. Dalam hati saya bilang, saya akan tunjuk-kan kepada Anda dan se-tahun kemudian saya ber-main secara reguler dan memaksa Veron duduk di bangku cadangan," jelasn-ya. (espn/aji)

LONDON - Gelandang Chelsea asal Brasil Ram-ires menegaskan bahwa dua gelar juara musim lalu akan menjadi pemacu klub dari London Barat itu untuk juga meraih sukses musim ini, meski mereka sering gonta ganti pelatih. Situasi yang dihadapi saat ini sama persis dengan musim lalu. Karena itu mereka akan merebut gelar yang belum pernah mereka raih pada musim ini.

Musim lalu, pemilik klub Roman Abramovich memecat pelatih Andre Villas-Boas di tengah jalan. Pria Portugal itu digantikan oleh asistennya, Roberto Di Matteo. Di tangan man-tan gelandang "The Blues" ini, Chelsea akhirnya bisa merebut gelar juara Liga Champions dan Piala FA, meski tercecer di pering-kat keenam klasemen akhir Liga Utama Inggris.

Atas kesuksesannya

itu, Di Matteo dianggap sebagai pahlawan dan leg-enda Chelsea. Sebab di-alah pelatih pertama yang mempersembahkan gelar juara Liga Champions bagi "The Blues". Pelatih-pelatih besar sekelas Jose Mourinho, Luis Felipe Scolari, dan Carlo Ance-lotti, tidak pernah mem-persembahkan gelar yang sudah lama dinanti-nati-kan Abramovich ini. Tetapi sayang, taipan minyak asal

Rusia ini kemudian meme-cat Di Matteo dari jabatan-nya sebagai pelatih.

Menurut Ramires, situ-asi musim lalu itu sama de-ngan musim ini. Karena itu gelandang Tim Nasional Brasil berusia 25 tahun ini yakin bah-wa mereka akan merebut gelar pada msuim ini. "Situasi saat ini sama persis dengan musim lalu. Ketika itu semua pihak mengatakan bahwa kami su-dah habis dan tidak akan men-juarai satu gelar pun. Tetapi

pada akhirnya semua orang tahu apa yang kami raih," ujarnya kepada Daily Star.

Dia melanjutkan, "Kami sedang bersaing di dua kompetisi dan juga meman-tapkan posisi untuk mas-uk zona Liga Champions musim depan. Artinya kami minimal harus masuk em-pat besar. Karena itu kami akan berjuang hingga per-tandingan terakhir sampai tidak ada lagi hal yang bisa kami lakukan. (espn/aji