Koran Madura

16
Migas Koran Madura Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,- Muhammad Fadillah Kepala Pelaksana BPBD Sumenep Cak Munali B erbicara masalah migas pikiran kita akan terbayang uang be- sar. Itu tidak salah, karena sek- tor migas terkait tiga hal yaitu High Cost, High Risk, High tech. Bagi Dae- rah yang mempunyai potensi migas dengan keterbatasan APBD yang dimi- liki, satu-satunya harapan peningkatan kesejehateraan dan peningkatan proses pembangunan hanya pada Dana Bagi Hasil (DBH) Migas. Namun demikian, pada proses penggarapan untuk menghasilkan yang satu ini penuh rambu-rambu regulasi antara lain dalam UU 22/2001 tentang Migas, UU No. 32/2004 tentang Pemer- intah Daerah, UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemer- intah Pusat dan Pemerintah Daerah, PP No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas dan PP No. 55/2005 tentang Dana Perimbangan. Ini belum termasuk peraturan pelaksanaan lainnya terkait progress lifting yang dihitung atas dasar Realisasi Lifting dari Kementerian Teknis. Dalam konteks penerimaan DBH Migas, paling tidak ada empat faktor yang mempengaruhi. Pertama, Lifting Migas (Produksi Migas yang Terjual). Semakin tinggi volume lifting, peluang penerimaan migas semakin besar. Ked- ua, Cost Recovery (Pengembalian Harga Operasional) KKKS. Jika Operating Cost yang direcover membesar, semakin rendah penerimaan migas. Ketiga, ICP (Indonesia Crude Price) Harga Minyak Mentah Indonesia yang menjadin basis harga yang digunakan dalam APBN dan dipengaruhi pasar minyak internasion- al. Semakin tinggi ICP, semakin tinggi pula penerimaan migas. Terakhir fak- tor nilai tukar rupiah terhadap US Dol- lar. Jika nilai tukar rupiah terhadap US Dollar semakin tinggi, akan meningkat pula DBH. Walaupun masalah migas selalu menjadi wacana menarik diperdebat- kan terutama menyangkut pembahasan tata kelola dan penerimaan minyak dan gas bumi, sulit diingkari fakta riil masalah migas yang bagai pendulum. Selalu berpindah-pindah dari satu arah ke arah yang lain sejalan perubahan ta- tanan sosial, politik dari masa ke masa. Yang layak menjadi catatan, apapun regulasi yang ada dalam tata kelola mi- gas saat ini, kita wajib berterimakasih kepada Bung Karno yang melakukan Nasionalisasi dan mengubah bentuk kontrak migas dengan lahirnya UU No. 44 Tahun 1960. Melalui UU itu, ditegas- kan eksploitasi migas hanya diseleng- garakan oleh negara. Kontrak konsesi diubah menjadi kontrak Karya yang menempatkan perusahaan hanya peru- sahaan negara. Kuasa tambang yang se- mula dipegang oleh Perusahaan Asing beralih ketangan Pemerintah. Mungkin konstitusi kita, UUD 45 yang mengamanatkan agar sumber kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara untuk dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat akan beda ceritanya jika Bung Karno tidak mela- hirkan UU tersebut. Negara pasti han- ya memperoleh royalti berdasarkan persentase produksi dari lapangan minyak dan gas bumi yang ada di bumi Indonesia ini yang makin jauh dari ke- makmuran rakyat. Tentu kita berharap semoga dari ta- hun ke tahun republik ini lebih serius memikirkan kemakmuran rakyat dari sumber daya alam yang dicipta- kan Allah pemilik kerajaan langit dan bumi. Semo- ga saja. = g PAMANGGHI JAKARTA-Proses pencalegan yang dilakukan oleh internal partai politik tampaknya masih sulit mencegah adanya poli- tik kekerabatan. Bukan tidak mungkin dalam satu daerah pemilihan diisi bakal calon leg- islatif keluarga. “Bisa saja satu keluarga atau kerabat men- calonkan diri di satu daerah pemilihan atau partai tert- entu,” kata Ketua KPU Husni Kamil Manik, di Jakarta, Selasa (23/4). Namun demikian kata Husni, sejauh Bacaleg tersebut memenuhi syarat yang diatur dalam peraturan dan perundang- undangan meski satu keluarga tidak masalah. “Biarlah nanti pemilih yang me- nilainya. Apakah itu sesuai denggan etika atau tidak. KPU tidak menilai soal etika itu,” tambahnya. Lebih jauh kata Husni, memang dalam Peraturan KPU No 7 Tahun 2013 Tentang Pencalonan Anggota DPR, DPRD Provin- si, Kabupaten atau Kota yang diubah ke dalam PKPU No 13 Tahun 2013 tidak mengatur pelarangan satu dapil diisi oleh dua atau lebih anggota keluarga. Ditempat terpisah, dua anak Guber- nur Banten Hj Ratu Atut Chosiyah, yakni, Andika Hazrumy (anak pertama) yang saat ini menjabat sebagai anggota DPD asal Banten dan Andiara Aprillia Hikmat (anak kedua) mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg). Bukan hanya itu, menantu Atut juga yakni Ade Rossi Chaerunnisa atau istri Andika Haz- rumy, ikut mendaftarkan diri menjadi Ba- caleg. Saat ini, Andika Hazrumy, putra su- lung Gubernur Banten Hj Ratu Atut Chosiyah mencalonkan diri menjadi anggota DPR dari Partai Golkar Banten. Andika Hazrumy mencalonkan diri dari daerah pemilihan (Dapil) II yaitu Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Ci- legon. Sementara Putri Atut (anak kedua) yakni Andiara Aprillia Hikmat telah diproyeksi untuk menggantikan kakakn- ya, dan mendaftarkan diri sebagai bakal calon anggota DPD perwakilan Banten. Sementara menantu Ratu Atut, Ade Rossi Chaerunnisa atau istri Andika Hazrumy, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ket- ua DPRD Kota Serang, kembali mencalon- kan diri menjadi anggota DPRD Banten dari Partai Golkar. Sedangkan suami Ratu Atut Chosiyah yakni Hikmat Tomet, yang saat ini men- jadi anggota DPR dari Partai Golkar selaku Ketua DPD I Partai Golkar Banten kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR, untuk Dapil I yaitu daerah Pandeglang dan Lebak. Andiara mengatakan dirinya terjun ke dunia politik mendapat dukungan penuh dari keluarga, dan saat ini mendapatkan 34 ribu dukungan dari masyarakat. Andi- ara yang saat ini berusia 26 tahun, men- gaku ingin mewakili kaum muda perem- puan di Banten, karena saat ini banyak anggota DPD itu adalah laki-laki dan mayoritas usianya sudah tua. “Pencalonan saya didasari niat dan keinginan tulus un- tuk mengabdi pada masyarakat Banten,” kata Andiara seusai mendaftarakan diri sebagai bakal calon DPD ke KPU Banten, Senin (22/4). (abd/cea) Politik Dinasti Tak Bisa Dihindari 24 APRIL 2013 RABU ANTRI SOLAR SUBSIDI. Puluhan warga menunggu antrian solar subsidi mengunakan jerigen di SPBU 54.614.13 Blimbing, Kecamatan Gudo, Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/4). Pasokan solar di SPBU setempat datang setiap tiga hari sekali sebanyak 8.000 liter habis dalam waktu tiga jam. ant/syaiful arif Mantan Senator AS Kunjungi PBNU JAKARTA-Mantan senator Amerika Seri- kat Christopher “Kit” Bond berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jakarta, Selasa, dan berdialog dengan se- jumlah pengurus organisasi Islam terbesar di Indonesia itu. Mantan senator dari negara bagian Mis- souri itu merupakan salah satu “Friends of Indonesia? yang selama masa jabatan- nya sebagai Vice Chairman of Senate Intel- ligence Committee yang aktif mendukung kepentingan Indonesia di Kongres AS dan menyuarakan peran strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara. “Kit Bond juga ak- tif menyampaikan gambaran positif tentang Indonesia baru kepada kalangan masyarakat luas di AS, utamanya mengenai peran Islam moderat dalam mendukung proses transisi demokrasi dan dalam menghadapi ancaman terorisme di tanah air,” kata Wakil Ketua Umum PBNU As’ad Said Ali. Meskipun sudah tidak lagi menjabat sen- ator, Sekjen PBNU Marsudi Syuhud berharap Kit Bond tetap mempromosikan pemaha- man Islam Indonesia, khususnya NU, yang moderat kepa- da masyarakat AS. Menurut Marsudi, NU akan terus konsisten dalam mem- promosikan Islam mod- erat. “Salah satu bentuk nyata adalah anak-anak Ansor yang setiap perayaan Natal ikut melakukan pen- jagaan keamanan. Ini adalah wujud toler- ansi dari kami,” kata Marsudi. Pada kesempatan itu, Kit Bon sempat menyinggung peristiwa ledakan bom yang terjadi di Boston beberapa waktu. “Saya masih meyakini ajaran Islam tidak kompatibel dengan kejadian ledakan bom di Boston,” kata Kit Bond. Kit Bond yang bersama dengan peme- nang hadiah Pulitzer, Lewis Simons menu- liskan buku “The Next Front: Southeast Asia and the Road to Global Peace with Islam” itu kembali menyatakan bahwa tidak ada aliran dalam Islam yang mengajarkan kekerasan. Bahkan, ia menyebut NU adalah “cham- pion” dalam mempromosikan Islam damai. “Apa yang dilakukan orang-orang NU, jauh lebih besar pengaruhnya dibandingkan apa yang dilakukan oknum-oknum pelaku terorisme di luar,” tandas Kit Bond. Sementara itu Pengurus Cabang Is- timewa NU AS-Kanada memberikan peng- hargaan “NU North America Award” kepada Kit Bond atas dedikasinya selama ini dalam mempromosikan pemahaman moderat Is- lam Indonesia dan menggalang koalisi per- damaian melalui penguatan masyarakat madani dan kerja sama melalui organisasi sosial keagamaan. “Diharapkan penghargaan ini dapat menjadi simbol dukungan NU bagi usaha- usaha menjembatani perbedaan antara umat Islam dan dunia Barat pada umumnya dan khususnya umat Islam Indonesia de- ngan masyarakat Amerika,” kata Rais Syu- riah PCINU AS-Kanada Shalahudin Kafrawi. (ant/git/beth) KASUS SIMULATOR SIM Djoko Didakwa” Ngutil” Rp32 M JAKARTA- Terdakwa kasus korupsi pen- gadaan “driving” simulator uji klinik penge- mudi roda dua (R2) dan roda empat (R4) ta- hun anggaran 2011, mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Irjen Pol Djoko Susi- lo didakwa memperkaya diri sebesar Rp32 miliar. “Terdakwa Irjen Pol Djoko Susilo ber- sama-sama dengan Didik Purnomo, Teddy Rusmawa, Budi Susanto dan Sukotjo Sas- tronegoro Bambang melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yaitu memperkaya diri sebe- sar Rp32 miliar,” kata ketua jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi Ke- mas Abdul Roni dalam sidang di pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa. Selain Djoko, pihak lain yang menikmati uang tersebut adalah Wakil Korlantas Polri Brigjen Pol Didik Purnomo selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) senilai Rp50 juta, direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA) Budi Susanto sebesar Rp93,3 mil- iar, Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia (ITI) senilai Rp3,93 miliar, Prima Koperasi Kepolisian (Primkoppol) Mabes Polri sebe- sar Rp15 miliar, Wahyu Indra sebesar Rp500 juta, Gusti Ketut Gunawa senilai Rp50 juta, Darsian Rp50 juta dan Warsono Sugantoro alias Jumadi senilai Rp20 juta. Sehingga dapat dijumlahkan kerugian negara yang ditimbulkan adalah Rp144,98 miliar. (ant/des/beth) PAMEKASAN-Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM) Pamekasan meminta pemerintah segera mengatasi kasus kelangkaan solar di berbagai daerah di Indonesia dan menolak rencana menai- kan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bulan depan. BMM menilai, rencana penguran- gan subsidi BBM yang identik dengan menaikan harga ini, dinilai akan tetap menyengsarakan masyarakat luas. Sebab, jika rencana itu dilaksanakan, dipastikan akan diikuti oleh lonjakan harga kebutu- han pokok. Ketua BMM Pamekasan Zaini Wer- Wer mengatakan, pemerintah harus me- mahami kondisi masyarakat yang akan menanggung beban cukup berat jika sub- sidi BBM ini dikurangi apalagi dicabut. Ia menilai, rencana pemerintah ini tidak pro rakyat sehingga harus ditolak bersama. Zaini menduga, rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM ini sebagai langkah pemerintah untuk menghapus subsidi BBM. Atas dasar ini, ia menilai ada intervensi pihak asing terutama Bank Dunia (World Bank). Sebab, debitur Indonesia ini mensyaratkan pemerintah untuk mencabut subsidi untuk menyalur- kan pinjaman dana ke Indonesia. “Jelas-jelas ada intervensi pihak asing. Karena Indonesia tidak akan men- erima pinjaman dari Bank Dunia sebelum menghapus subsidi BBM,” katanya. Lebih lanjut Zaini menyatakan akan terus mengawal rencana pemerintah dalam hal ini Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), karena jika kebijakan ini betul-betul mengarah pada pengha- pusan subsidi, menunjukan bahwa ada upaya penguasaan asing pada sektor minyak dan gas (migas), dari hulu ke hilir. Padahal, migas yang terkandung di bumi Indonesia seharusnya dikuasai negara dan dimanfaatkan demi kepentin- gan rakyat. Seperti diberitakan berbagai media massa, Presiden RI SBY, mengisyaratkan akan melakukan langkah penting untuk mengurangi subsidi BBM bulan depan. Sebab, subsidi yang dikeluarkan untuk BBM dinilai sudah terlalu besar. Langkah ini menunjukan bahwa pemerintah akan menaikan harga BBM. Sementara itu, subsidi BBM. Pada Ang- garan Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun lalu menghabiskan sekitar Rp 300 triliun atau 15 persen dari ABPN. Tanpa perubahan kebijakan yang tepat, jumlah ini diperkirakan akan bertambah tahun ini. Sementara itu, antrean kendaraan yang akan mengisi bahan bakar solar terus terjadi di sejumlah SPBU di Pamekasan. Antrean itu terjadi sejak malam hingga pagi, karena sebagian besar SPBU sudah kehabisan persediaan sejak sore dan baru menerima pasokan pada pagi harinya. Keterbatasan stok solar itu disebab- kan pengurangan pasokan oleh pertam- ina untuk semua SPBU sejak beberapa hari terakhir. Akibanya, stasiun pengisian tidak mampu memenuhi permintaan pembelian, karena jatah pasokan di- kurangi sebanyak 50 persen dari kondisi normal. Di SPBU Buddagan, antrean kend- araan sempat menimbulkan kemacetan arus lalu lintas, karena kendaraan yang antre datang dari dua arah hingga mem- persempit jalan. Kendaraan yang antre sebagian besar merupakan kendaraan umum dan kendaraan barang. (uzi/muj) KELANGKAAN SOLAR “BBM“ Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM Dedy Corbuzer Suatu hari Matrawi bertemu Sa’dullah di terminal. “Hai hendak kemana dikau Dul, tak biasanya kau keluar rumah” tanya Matrawi sambil menepuk pundaknya. “Aku mau ke Jakarta Mat, mau ke- temu Dedy Corbuzer” Jawab Sa’dullah lessu. “Memang untuk apa kamu ketamu Dedy Corbuzer” kejar Matrawi. Sa’dulla garuk-garuk kepala “Ini nih aku dib- ertahu teman bahwa pesulap itu bisa ngilangin kutu di kepalaku ini” “Pueh, kalo cuma cara ngilangin kutu ala Dedy Corbuzer, aku juga tahu” Jawab Matrawi pasti. “Ayo sini duduk” kata Matrawi sam- bil mengeluarkan gunting dan lang- sung mennggunduli rambut Sa’dullah. “Mat, Kamu kok gunduli rambut- ku?” protes Sa’dullah “Dedy Corbuzer itu tidak kutuan bukan karena sulap, tapi karena gun- dul, tahu”

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of Koran Madura

Page 1: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO. 00103 | TAHUN II 1

Migas

Koran Madura

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

Muhammad FadillahKepala Pelaksana BPBD Sumenep

Cak Munali

Berbicara masalah migas pikiran kita akan terbayang uang be-sar. Itu tidak salah, karena sek-

tor migas terkait tiga hal yaitu High Cost, High Risk, High tech. Bagi Dae-rah yang mempunyai potensi migas dengan keterbatasan APBD yang dimi-liki, satu-satunya harapan peningkatan kesejehateraan dan peningkatan proses pembangunan hanya pada Dana Bagi Hasil (DBH) Migas.

Namun demikian, pada proses penggarapan untuk menghasilkan yang satu ini penuh rambu-rambu regulasi antara lain dalam UU 22/2001 tentang Migas, UU No. 32/2004 tentang Pemer-intah Daerah, UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemer-intah Pusat dan Pemerintah Daerah, PP No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas dan PP No. 55/2005 tentang Dana Perimbangan. Ini belum termasuk peraturan pelaksanaan lainnya terkait progress lifting yang dihitung atas dasar Realisasi Lifting dari Kementerian Teknis.

Dalam konteks penerimaan DBH Migas, paling tidak ada empat faktor yang mempengaruhi. Pertama, Lifting Migas (Produksi Migas yang Terjual). Semakin tinggi volume lifting, peluang penerimaan migas semakin besar. Ked-ua, Cost Recovery (Pengembalian Harga Operasional) KKKS. Jika Operating Cost yang direcover membesar, semakin rendah penerimaan migas. Ketiga, ICP (Indonesia Crude Price) Harga Minyak Mentah Indonesia yang menjadin basis harga yang digunakan dalam APBN dan dipengaruhi pasar minyak internasion-al. Semakin tinggi ICP, semakin tinggi pula penerimaan migas. Terakhir fak-tor nilai tukar rupiah terhadap US Dol-lar. Jika nilai tukar rupiah terhadap US Dollar semakin tinggi, akan meningkat pula DBH.

Walaupun masalah migas selalu menjadi wacana menarik diperdebat-kan terutama menyangkut pembahasan tata kelola dan penerimaan minyak dan gas bumi, sulit diingkari fakta riil masalah migas yang bagai pendulum. Selalu berpindah-pindah dari satu arah ke arah yang lain sejalan perubahan ta-tanan sosial, politik dari masa ke masa.

Yang layak menjadi catatan, apapun regulasi yang ada dalam tata kelola mi-gas saat ini, kita wajib berterimakasih kepada Bung Karno yang melakukan Nasionalisasi dan mengubah bentuk kontrak migas dengan lahirnya UU No. 44 Tahun 1960. Melalui UU itu, ditegas-kan eksploitasi migas hanya diseleng-garakan oleh negara. Kontrak konsesi diubah menjadi kontrak Karya yang menempatkan perusahaan hanya peru-sahaan negara. Kuasa tambang yang se-mula dipegang oleh Perusahaan Asing beralih ketangan Pemerintah.

Mungkin konstitusi kita, UUD 45 yang mengamanatkan agar sumber kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara untuk dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat akan beda ceritanya jika Bung Karno tidak mela-hirkan UU tersebut. Negara pasti han-ya memperoleh royalti berdasarkan persentase produksi dari lapangan minyak dan gas bumi yang ada di bumi Indonesia ini yang makin jauh dari ke-makmuran rakyat.

Tentu kita berharap semoga dari ta-hun ke tahun republik ini lebih serius memikirkan kemakmuran rakyat dari

sumber daya alam yang dicipta-kan Allah pemilik kerajaan

langit dan bumi. Semo-ga saja. =

g PAMANGGHI

JAKARTA-Proses pencalegan yang dilakukan oleh internal partai politik tampaknya masih sulit mencegah adanya poli-tik kekerabatan. Bukan tidak mungkin dalam satu daerah pemilihan diisi bakal calon leg-islatif keluarga. “Bisa saja satu keluarga atau kerabat men-calonkan diri di satu daerah pemilihan atau partai tert-entu,” kata Ketua KPU Husni Kamil Manik, di Jakarta, Selasa (23/4).

Namun demikian kata Husni, sejauh Bacaleg tersebut memenuhi syarat yang diatur dalam peraturan dan perundang-undangan meski satu keluarga tidak masalah. “Biarlah nanti pemilih yang me-nilainya. Apakah itu sesuai denggan etika atau tidak. KPU tidak menilai soal etika itu,” tambahnya.

Lebih jauh kata Husni, memang dalam Peraturan KPU No 7 Tahun 2013 Tentang

Pencalonan Anggota DPR, DPRD Provin-si, Kabupaten atau Kota yang diubah ke dalam PKPU No 13 Tahun 2013 tidak mengatur pelarangan satu dapil diisi oleh dua atau lebih anggota keluarga.

Ditempat terpisah, dua anak Guber-nur Banten Hj Ratu Atut Chosiyah, yakni, Andika Hazrumy (anak pertama) yang saat ini menjabat sebagai anggota DPD asal Banten dan Andiara Aprillia Hikmat (anak kedua) mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg). Bukan hanya itu, menantu Atut juga yakni Ade Rossi Chaerunnisa atau istri Andika Haz-rumy, ikut mendaftarkan diri menjadi Ba-caleg.

Saat ini, Andika Hazrumy, putra su-lung Gubernur Banten Hj Ratu Atut Chosiyah mencalonkan diri menjadi anggota DPR dari Partai Golkar Banten. Andika Hazrumy mencalonkan diri dari daerah pemilihan (Dapil) II yaitu Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Ci-legon.

Sementara Putri Atut (anak kedua) yakni Andiara Aprillia Hikmat telah diproyeksi untuk menggantikan kakakn-ya, dan mendaftarkan diri sebagai bakal

calon anggota DPD perwakilan Banten. Sementara menantu Ratu Atut, Ade Rossi Chaerunnisa atau istri Andika Hazrumy, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ket-ua DPRD Kota Serang, kembali mencalon-kan diri menjadi anggota DPRD Banten dari Partai Golkar.

Sedangkan suami Ratu Atut Chosiyah yakni Hikmat Tomet, yang saat ini men-jadi anggota DPR dari Partai Golkar selaku Ketua DPD I Partai Golkar Banten kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR, untuk Dapil I yaitu daerah Pandeglang dan Lebak.

Andiara mengatakan dirinya terjun ke dunia politik mendapat dukungan penuh dari keluarga, dan saat ini mendapatkan 34 ribu dukungan dari masyarakat. Andi-ara yang saat ini berusia 26 tahun, men-gaku ingin mewakili kaum muda perem-puan di Banten, karena saat ini banyak anggota DPD itu adalah laki-laki dan mayoritas usianya sudah tua. “Pencalonan saya didasari niat dan keinginan tulus un-tuk mengabdi pada masyarakat Banten,” kata Andiara seusai mendaftarakan diri sebagai bakal calon DPD ke KPU Banten, Senin (22/4). (abd/cea)

Politik Dinasti Tak Bisa Dihindari

24 APRIL 2013 RABU

ANTRI SOLAR SUBSIDI. Puluhan warga menunggu antrian solar subsidi mengunakan jerigen di SPBU 54.614.13 Blimbing, Kecamatan Gudo, Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/4). Pasokan solar di SPBU setempat datang setiap tiga hari sekali sebanyak 8.000 liter habis dalam waktu tiga jam.

ant/syaiful arif

Mantan Senator AS Kunjungi PBNU

JAKARTA-Mantan senator Amerika Seri-kat Christopher “Kit” Bond berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jakarta, Selasa, dan berdialog dengan se-jumlah pengurus organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.

Mantan senator dari negara bagian Mis-souri itu merupakan salah satu “Friends of Indonesia? yang selama masa jabatan-nya sebagai Vice Chairman of Senate Intel-ligence Committee yang aktif mendukung kepentingan Indonesia di Kongres AS dan menyuarakan peran strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara. “Kit Bond juga ak-tif menyampaikan gambaran positif tentang Indonesia baru kepada kalangan masyarakat luas di AS, utamanya mengenai peran Islam moderat dalam mendukung proses transisi demokrasi dan dalam menghadapi ancaman terorisme di tanah air,” kata Wakil Ketua Umum PBNU As’ad Said Ali.

Meskipun sudah tidak lagi menjabat sen-ator, Sekjen PBNU Marsudi Syuhud berharap Kit Bond tetap mempromosikan pemaha-man Islam Indonesia, khususnya NU, yang

moderat kepa-da masyarakat AS.

M e n u r u t Marsudi, NU akan terus k o n s i s t e n dalam mem-p r o m o s i k a n Islam mod-erat.

“ S a l a h satu bentuk nyata adalah a n a k - a n a k Ansor yang

setiap perayaan Natal ikut melakukan pen-jagaan keamanan. Ini adalah wujud toler-ansi dari kami,” kata Marsudi.

Pada kesempatan itu, Kit Bon sempat menyinggung peristiwa ledakan bom yang terjadi di Boston beberapa waktu.

“Saya masih meyakini ajaran Islam tidak kompatibel dengan kejadian ledakan bom di Boston,” kata Kit Bond.

Kit Bond yang bersama dengan peme-nang hadiah Pulitzer, Lewis Simons menu-liskan buku “The Next Front: Southeast Asia and the Road to Global Peace with Islam” itu kembali menyatakan bahwa tidak ada aliran dalam Islam yang mengajarkan kekerasan.

Bahkan, ia menyebut NU adalah “cham-pion” dalam mempromosikan Islam damai.

“Apa yang dilakukan orang-orang NU, jauh lebih besar pengaruhnya dibandingkan apa yang dilakukan oknum-oknum pelaku terorisme di luar,” tandas Kit Bond.

Sementara itu Pengurus Cabang Is-timewa NU AS-Kanada memberikan peng-hargaan “NU North America Award” kepada Kit Bond atas dedikasinya selama ini dalam mempromosikan pemahaman moderat Is-lam Indonesia dan menggalang koalisi per-damaian melalui penguatan masyarakat madani dan kerja sama melalui organisasi sosial keagamaan.

“Diharapkan penghargaan ini dapat menjadi simbol dukungan NU bagi usaha-usaha menjembatani perbedaan antara umat Islam dan dunia Barat pada umumnya dan khususnya umat Islam Indonesia de-ngan masyarakat Amerika,” kata Rais Syu-riah PCINU AS-Kanada Shalahudin Kafrawi. (ant/git/beth)

KASUS SIMULATOR SIM

Djoko Didakwa” Ngutil” Rp32 M

JAKARTA- Terdakwa kasus korupsi pen-gadaan “driving” simulator uji klinik penge-mudi roda dua (R2) dan roda empat (R4) ta-hun anggaran 2011, mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Irjen Pol Djoko Susi-lo didakwa memperkaya diri sebesar Rp32 miliar.

“Terdakwa Irjen Pol Djoko Susilo ber-sama-sama dengan Didik Purnomo, Teddy Rusmawa, Budi Susanto dan Sukotjo Sas-tronegoro Bambang melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yaitu memperkaya diri sebe-sar Rp32 miliar,” kata ketua jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi Ke-mas Abdul Roni dalam sidang di pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa.

Selain Djoko, pihak lain yang menikmati uang tersebut adalah Wakil Korlantas Polri Brigjen Pol Didik Purnomo selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) senilai Rp50 juta, direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA) Budi Susanto sebesar Rp93,3 mil-iar, Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia (ITI) senilai Rp3,93 miliar, Prima Koperasi Kepolisian (Primkoppol) Mabes Polri sebe-sar Rp15 miliar, Wahyu Indra sebesar Rp500 juta, Gusti Ketut Gunawa senilai Rp50 juta, Darsian Rp50 juta dan Warsono Sugantoro alias Jumadi senilai Rp20 juta.

Sehingga dapat dijumlahkan kerugian negara yang ditimbulkan adalah Rp144,98 miliar. (ant/des/beth)

PAMEKASAN-Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM) Pamekasan meminta pemerintah segera mengatasi kasus kelangkaan solar di berbagai daerah di Indonesia dan menolak rencana menai-kan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bulan depan.

BMM menilai, rencana penguran-gan subsidi BBM yang identik dengan menaikan harga ini, dinilai akan tetap menyengsarakan masyarakat luas. Sebab, jika rencana itu dilaksanakan, dipastikan akan diikuti oleh lonjakan harga kebutu-han pokok.

Ketua BMM Pamekasan Zaini Wer-Wer mengatakan, pemerintah harus me-mahami kondisi masyarakat yang akan menanggung beban cukup berat jika sub-sidi BBM ini dikurangi apalagi dicabut. Ia menilai, rencana pemerintah ini tidak pro

rakyat sehingga harus ditolak bersama.Zaini menduga, rencana pemerintah

untuk menaikan harga BBM ini sebagai langkah pemerintah untuk menghapus subsidi BBM. Atas dasar ini, ia menilai ada intervensi pihak asing terutama Bank Dunia (World Bank). Sebab, debitur Indonesia ini mensyaratkan pemerintah untuk mencabut subsidi untuk menyalur-kan pinjaman dana ke Indonesia.

“Jelas-jelas ada intervensi pihak asing. Karena Indonesia tidak akan men-erima pinjaman dari Bank Dunia sebelum menghapus subsidi BBM,” katanya.

Lebih lanjut Zaini menyatakan akan terus mengawal rencana pemerintah dalam hal ini Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), karena jika kebijakan ini betul-betul mengarah pada pengha-pusan subsidi, menunjukan bahwa ada

upaya penguasaan asing pada sektor minyak dan gas (migas), dari hulu ke hilir. Padahal, migas yang terkandung di bumi Indonesia seharusnya dikuasai negara dan dimanfaatkan demi kepentin-gan rakyat.

Seperti diberitakan berbagai media massa, Presiden RI SBY, mengisyaratkan akan melakukan langkah penting untuk mengurangi subsidi BBM bulan depan. Sebab, subsidi yang dikeluarkan untuk BBM dinilai sudah terlalu besar.

Langkah ini menunjukan bahwa pemerintah akan menaikan harga BBM.Sementara itu, subsidi BBM. Pada Ang-garan Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun lalu menghabiskan sekitar Rp 300 triliun atau 15 persen dari ABPN. Tanpa perubahan kebijakan yang tepat, jumlah ini diperkirakan akan bertambah tahun ini.

Sementara itu, antrean kendaraan yang akan mengisi bahan bakar solar terus terjadi di sejumlah SPBU di Pamekasan. Antrean itu terjadi sejak malam hingga pagi, karena sebagian besar SPBU sudah kehabisan persediaan sejak sore dan baru menerima pasokan pada pagi harinya.

Keterbatasan stok solar itu disebab-kan pengurangan pasokan oleh pertam-ina untuk semua SPBU sejak beberapa hari terakhir. Akibanya, stasiun pengisian tidak mampu memenuhi permintaan pembelian, karena jatah pasokan di-kurangi sebanyak 50 persen dari kondisi normal.

Di SPBU Buddagan, antrean kend-araan sempat menimbulkan kemacetan arus lalu lintas, karena kendaraan yang antre datang dari dua arah hingga mem-persempit jalan. Kendaraan yang antre sebagian besar merupakan kendaraan umum dan kendaraan barang. (uzi/muj)

KELANGKAAN SOLAR

“BBM“ Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM

Dedy CorbuzerSuatu hari Matrawi bertemu

Sa’dullah di terminal. “Hai hendak kemana dikau Dul, tak biasanya kau keluar rumah” tanya Matrawi sambil menepuk pundaknya.

“Aku mau ke Jakarta Mat, mau ke-temu Dedy Corbuzer” Jawab Sa’dullah lessu.

“Memang untuk apa kamu ketamu Dedy Corbuzer” kejar Matrawi. Sa’dulla garuk-garuk kepala “Ini nih aku dib-ertahu teman bahwa pesulap itu bisa ngilangin kutu di kepalaku ini”

“Pueh, kalo cuma cara ngilangin kutu ala Dedy Corbuzer, aku juga tahu” Jawab Matrawi pasti.

“Ayo sini duduk” kata Matrawi sam-bil mengeluarkan gunting dan lang-sung mennggunduli rambut Sa’dullah.

“Mat, Kamu kok gunduli rambut-ku?” protes Sa’dullah

“Dedy Corbuzer itu tidak kutuan bukan karena sulap, tapi karena gun-dul, tahu”

Page 2: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO. 0103 TAHUN II2 SUMENEP

MENGHIDUPKAN BUDAYA BACA. Seorang pengunjung membaca buku di area perpustakaan. Berdasarkan survei yang dilakukan UNESCO minat baca masyarakat Indonesia saat ini berada pada urutan paling rendah di ASEAN.

dewi fajriani/ant

Minat Baca Semakin Tinggi

Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Sumenep Agus D Putra menga-takan pertumbuhan minat baca masyarakat dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan. “Tapi naiknya pengunjung, rata-rata dari kalan-gan siswa dan mahasiswa. Itu bila berkaitan dengan adanya tugas-tugas disekolahnya,” katanya. Dalam hari tertentu, petugas per-pustakaaan melayani lebih dari 100 pengunjung.

Naiknya minat baca tersebut, diharapkan dapat menaikkan ku-alitas sumber daya manusia dan indeks pembangunan manusia Sumenep yang berada pada level terendah. Pada tahun 2012, Ka-bupaten Sumenep menempati

peringkat kedua kabupaten buta aksara tertinggi se-Jawa Timur. Peringkat pertama Kabupaten Jember. Jumlah buta aksara tahun lalu 180 ribu orang.

Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Sume-nep terus menambah koleksi bahan bacaan untuk kepuasan pengunjung. “siapapun yang membutuhkan referensi, datang keperpustakaan,” ujarnya, Selasa (23/4). Perpusda meminjamkan buku kepada masyarakat secara umum dengan batasan waktu satu minggu.

Saat ini terdapat 45 ribu koleksi buku di Kantor Perpus-takaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Sumenep. Namun, dari sekian koleksi belum ada buku

yang ditulis oleh pengarang putra daerah. “Sebab buku jenis terse-but, terutama mengenai kebu-dayaan dan kesenian, sangat sulit didapatkan,” keluh Agus D Putra.

PerpustakaanPengasuh Muda Annuqayah

M. Faizi menyebutkan, perpus-takaan adalah jantung sekolah. Namun, sebagian besar institusi pendidikan di Sumenep belum memiliki taman baca untuk siswa karena anggaran lebih difokuskan pada pembangunan fisik.

“Anggaran jangan hanya di-pusatkan ke bangunan, tapi harus dianggarkan untuk pelatihan dan pengayaan,” katanya dalam Temu Guru Penulis di SMA 3 An-nuqayah, Kamis (21/3).

Sekalipun saatnya sudah ada mensian pencarian refrensi diin-ternet, keberadaan perpustakaan sangat penting. Ketua Pelayanan Bimbingan Karir dan Konseling STKIP PGRI Sumenep Rusmiyati menjelaskan tidak setiap buku atau ilmu pengetahuan bisa di-

akses melalui media seperti inter-net.

“Pengelola perpustakaan juga belajar bagaimana mengarahkan selera dan minat baca masyarakat kepada bacaan-bacaan yang ber-mutu,” ujarnya pada Koran Ma-dura, Selasa (23/4) saat ditemui di ruang kerjanya.

Untuk lebih menyemarak-kan lagi semangat literasi, gera-kan membaca dan menulis bisa dimulai dari sekolah, seperti yang dilakukan SMA 3 Annuqayah mel-alui program mengantar perpus-takaan ke ruang kelas.

Selain itu, berbagai macam lomba yang mendukung se-mangat literasi, seperti lomba karya tulis juga sangat mem-bantu masyarakat untuk mem-baca, seperti yang dilakukan MA Nasy’atul Mutaallimin, Gapura. Setiap tahun pasti mengadakan hari siswa berkreasi dan sangat mendukung siswa untuk mem-baca. Saat ini sudah menghasilkan sebuah buku kumpulan karya tulis siswa. (athink/mk)

SUMENEP – Minat baca pelajar di Kabupaten Sumenep lumayan tinggi. Buktinya, jumlah pengunjung perpus-takaan milik pemkab, misalnya, dari hari ke hari pen-gunjungnya terus bertambah. Dalam sehari terdapat 50 hingga 80 pengunjung yang mendatangi perpustakaan.

POLITIK

PERTANIAN

BBM BERSUBSIDI

Soekarwo: Deklarasi Hanya Formalitas

SUMENEP – Walau-pun pemilihan Guber-nur Jawa Timur tinggal beberapa bulan lagi, pasangan incument S o e k a r wo - S a i f u l l a h Yusuf yang mene-gaskan akan kembali mencalonkan diri pada pilgub Agustus nan-ti belum melakukan deklarasai. Menang-gapi belum dilakukan-nya deklarasi tersebut karena hal itu dinilai hanya formalitas.

"Deklarasi itu ha-nya formalitas," kata Gubernur Jawa Timur kepada wartawan saat menghadiri Pembu-kaan Kelompok Infor-masi Masyarakat (KIM) VII di Sumenep, Selasa (23/4).

Lagi pula, lanjut

Soekarwo, deklarasi tidak harus dalam kegi-atan formal saja, namun dengan mengungkap-kan niat mencalonkan diri menjadi gubernur disetiap kegiatan su-dah termasuk bagian dari deklarasi. Dan hal tersebut sudah sering-kali dilakukan. "Ketemu dengan masyarakat di sekitar hutan, dan saya utarakan akan maju de-ngan Gus Ipul, itukan sudah deklarasi," ujarn-ya.

Ia mengaku su-dah sudah melakukan deklarasi sekalipun tidak formal dalam setiap kegiatan yang memungkinkan un-tuk mengutarakan niat pasangan Karsa jilid II maju kembali.

"Deklarasi tidak perlu besar, Small Is Beauti-ful" pungkasnya sambil berkelakar.

Walaupun optimis akan kembali memim-pin Jawa Timur, Soekar-wo tidak memberi target khusus perolehan suara dalam pilgub yang akan datang, sebab menu-rutnya hal tersebut tergantung pada nasib dan takdir nantinya. "Pokoknya Allah mem-berikan takdir jadi, sy-ukur Alhamdulillah," tukasnya.

Pakde Karwo me-mastikan dana Pilgub Jatim nantinya hampir mencapai angka 800 Mi-liar. "Sekitar 700-an Mi-liar dan hampir 800 Mi-liar," ungkap Soekarwo. (athink/mk)

PRODUK LOKAL. Gubernur Jatim Soekarwo dan bupati Sumenep A. Busyro Karim saat meninjau stand batik Sumenep

TARGET SURPLUS BERAS. Seorang petani menebar pupuk di areal sawah Desa Pabian Sumenep. Dari angka sementara Badan Pusat Statistik, produksi padi nasional tahun 2012 mencapai 69,05 juta ton gabah kering giling (GKG) naik 3,29 juta ton atau 5% dari tahun 2011. Sementara untuk tahun 2013, kementrian pertanian menargetkan 72,02 juta ton gabah kering giling (GKG).

junaedy/koran madura

dhedez anggara/ant

Produksi Padi Ditarget 7,5 Ton per Hektar

Sumenep – Kepala Dinas Pertanian Kabu-paten Sumenep Bam-bang Iriyanto menga-takan, pendapatan dari sektor pertanian pangan terhadap Pendapa-tan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupa-ten Sumenep pada ta-hun lalu mencapai 47,28 persen. Saat ini disperta menargetkan dari sek-tor pertanian melalui produksi padi mencapai 7,5 ton perhektar.

Peningkatan terse-but, kata Iriyanto, didukung peningkatan dari produksi tanaman pangan padi yang men-capai 6,5 ton perhektar. “Sehingga, pada tahun ini kami menargetkan 7,5 ton perhektar de-

ngan melihat pening-katan pada tahun sebe-lumnya,” teranganya.

Ia optimis target tersebut akan terwujud. “Maka dari itu, untuk bisa mencapai target tersebut, maka akan selalu menghimbau ke-pada para petani padi untuk mencoba meng-gungakan alat-alat dan cara teknologi yang kita kenal dengan SRI, yaitu salah satu teknologi untuk meningkatkan produksi pertanian,” ujarnya.

Selain itu, tambah dia, pihaknya juga akan mensosialisasikan pent-ingnya menggunakan pupuk organik. “Kenapa menjadi penting dan ditekankan oleh kami,

karena pupuk organik akan meningkatkan struktur tanah hingga menjaga kesuburuan. Memang, petani kita masih belum terbiasa menggunakan pupuk organik, namun secara perlahan dan bertahap kami akan sosialisasi-kan tentang pentingnya pupuk organik terse-but,” jelas Bambang

Bambang juga mengimbau para petani agar menggunakan va-rietas unggul. “Karena varietas unggul itu bisa tahan terhadap hama, genangan air, tahan terhadap kekerigan, ter-masuk musim panennya lebih pendek,yaitu 95- 105 hari,” pungkasnya. (sym/mk)

Pengurangan BBM Bersubsidi Tak Terelakkan

SUMENEP – Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, untuk menghindari terjadinya keresahan masyarakat terkait ke-butuhan solar yang belakangan ini langka, perlu adanya pengu-rangan subsidi untuk BBM jenis solar dan pengurangan subsidi itu harus jelas peruntukannya. Sebab, jika tidak ada pengurangan subsi-di, akan berdampak pada pereko-nomian masyarakat.

"Pengurangan subsidi itu tidak bisa terelakkan lagi, tapi pengurangannya juga harus je-las. Yang harus dikurangi untuk masyarakat miskin, sedangkan untuk konsumen yang kaya tidak usah dikurangi," kata Gubernur saat menghadiri pembukaan pe-

kan KIM, di Sumenep, Selasa (23/4).

Menurut Gubernur, pihak-nya sudah mengirim surat ke Menteri Perekonomian. Isi surat tersebut adalah subsidi BBM itu harus tepat sasaran, seperti bagi masyarakat yang tidak mampu tetap harus mendapatkan sub-sidi, tapi untuk masyarakat yang mampu tidak boleh mendapatkan subsidi BBM.

"Kami sudah mengirim surat ke Menteri Perekonomian terkait subsidi silang, yaitu subsidi BBM itu hanya untuk masyarakat tidak mampu saja. Subsidi bagi yang mampu harus dikurangi," paparn-ya. Pada tanggal 26 April nanti akan keluar kebijakan tentang

pengaturan harga BBM jenis solar. "Ada yang harganya Rp 4.500 dan Rp 7.500 perliternya. Kalau solar untuk masyarakat kurang mam-pu harganya tetap Rp 4.500 dan untuk masyarakat yang mampu yaitu Rp 7.500," ujarnya.

Ia berharap, penjualan dua jenis premium yang akan di jual SPBU, tidak menimbulkan konflik di tengah masyarakat, karena pe-merintah saat ini sedang menga-lami devisit keuangan. “ Saat ini pemerintah sedang mengalami devisit, karena nilai ekspor kita tidak jalan, di luar terjadi konf-lik, sehingga berimbas pada me-lemahnya nilai rupiah, jadi tidak mungkin jika pemerintah harus mensubsidi semua masyarakat,”

terngnya.Ekspor minyak Indone-

sia saat ini minus, neraca berkurang, rupiah melemah menjadi Rp 9700. "Kalau devisa kita berkurang solusinya harus mengurangi subsidi dan me-kanisme mengurangi subsidi itu ada di pertamina, tapi pada dasarnya pemerintah harus mengurangi subsidi, kalau tidak kondisi ekonomi kita saat ini sudah lampu kuning," tam-bahnya.

Dewan SidakSementara Dewan Perwaki-

lan Rakyat Daerah Sumenep akan melakukan turun ke lapangan un-tuk mengetahui penyabab lang-kanya bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di sejumlah SPBU.

“Kami menyayangkan kemana larinya solar ini, dan saya curiga jangan-jangan ada permainan. Un-tuk itulah, kami akan segera mela-kukan pemeriksaan ke SPBU-SPBU yang ada di Kabupaten Sumenep,” kata anggota Komisi B Sukarnaedi.

Untuk meminimalisir krisis solar, Komisi B segera melaku-kan sidak ke beberap SPBU untuk mengetahui, apa sebenarnya pe-nyebab solar tersebut langka, ter-masuk nanti kita akan meminta pihak terkait, baik dinas maupun aparat untuk melakukan pemerik-saan ke lapangan. Kalau perlu akan dipanggil ke komisi.

“Hal ini (solar dan minyak) merupakan masalah vital. Jika masalah ini tidak teratasi dapat menyebabkan kenaikan harga sembako dan masalah lainnya. Untuk itulah dinas dan aparat harus segera bertindak,” tegas-nya. (rif/edy/sym)

ANTISIPASI. Polisi saat melakukan penjagaan antrian solar subsidi di salah satu SPBU di Sumenep, Selasa (23/4). Penjagaan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi spekulan yang memborong BBM solar bersubsidi serta keributan saat solar datang.

syaiful arif/ant

Page 3: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO. 0103 TAHUN II 3SUMENEP

Pekan KIM Jatim VII SemarakGubernur Minta Home Industri Berkembang

SUMENEP – Pekan Kelom-pok Informasi Masyarakat (KIM) Jatim ke VII, 2013 resmi di mulai kemarin (23/4). Acara yang dihelat di Graha Adipo-day itu dibuka secara resmi oleh Gubernur Jatim Soekar-wo, dengan ditandai pemuku-lan Gong. Pemukulan Gong itu disaksikan bupati Sumenep A. Busyro Karim, Wabup Soeng-kono Sidik

Pembukaan KIM Jatim di hadiri terlihat cukup meriah dan semarak. Apalagi dimeri-ahkan dengan sejumlah tar-ian tradisional codik Sumekar.

Musik tradisonal Uldaul juga menjadi salah satu penyam-but kedatangan orang nomor satu di lingkungan pemprov Jatim itu. Suasana hiburan itu menjadi perhatian masyarakat kota Sumekar. Pembukaan KIM dihadiri sedikitnya 1000 undangan. Bahkan, sejumlah pimpinan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) juga tam-pak hadir pada pembukaan KIM itu.

Meriahnya pelaksanaan KIM ke VII mendapat apre-siasi dari Gubernur Jatim. Bah-kan, Gubernur mengucapkan

terima kasih kepada bupati Sumenep A. Busyro yang telah menyukseskan acara KIM ini. Terbukti, dengan diberikannya cenderamata oleh Gubernur kepada bupati. Acara tersebut diikuti sebanyak 72 stan dari kabupaten dan kota yang ada di pemprov Jatim.

Selain itu, pada kesema-patan itu pula Gubernur Jatim Soekarwo memberikan hadiah trhopy kepada pemenang lom-ba LCCK (Lomba Cerdik Cer-mat Komunikatif). Tidak hanya trhopy Gubernur juga memberi-kan uang pembinaan kepadal

kelompok informasi penerima itu. Empat KIM yang menerima penghargaan dari Soekarwo adalah KIM Wara Desa Bakor-wil Madiun, KIM KOM Bakorwil Bojonegoro, KIM Bijak Bakorwil Malang, KIM Semanggi Bakor-wil Semanggi.

Setelah acara pembu-kaan, Soekarwo didampingi A. Busyro Karim dan wabup So-engkono Sidik meninjau stand dan berdiskusi dengan pen-anggungjawab. Salah Satunya stand pemkab Sumenep yang memamerkan batik, keris, ukiran dan makanan olahan. Bahkan, Soekarwo sempat duduk dan berdiskusi di stan kota Sumekar itu.

Pantauan Koran Madura di lapangan, sejumlah kabupaten dan kota menampilkan stand yang unik. Bahkan, di kemas sesuai dengan ciri khas kabupat-ennya. Stand-stand itu mema-merkan berbagai jenis produk unggulan di daerahnya. Dengan begitu, masyarakat Sumenep bisa menikmati produk unggulan di lokasi KIM ini.

Gubernur Jatim Soekarwo dalam sambutannya menjelas-kan, dengan keberadaan KIM diharapkan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Utamanya, informasi terkait hasil budidaya masyarakat. ”Dengan adanya KIM, harus lebih mampu meyakinkan masyarakat akan kualitas bu-didaya tanamnya. Harus lebih baik dari negara lain. Sehing-

ga, tidak ada lagi yang naman-ya impor buah atau yang lain-nya,” katanya

Untuk itu, sambung dia, adanya KIM jangan hanya menjadi komunitas berkumpul saja. Melainkan bisa mem-bawa perkembangan pekem-bangan industri, baik industri rumah tangga maupun indus-tri non rumah tangga, “De-ngan begitu, home industry masyarakat akan lebih baik ke depan. Termasuk, nanti bisa memasarkan memasarkan hasil budidaya itu,” ujarnya.

Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, mengatakan pihaknya merasa sangat terhormat de-ngan terpilihnya Kabupaten Sumenep sebagai tuan rumah dalam acara KIM Ke VII. “Me-mang, layak Sumenep menjadi lokasi KIM. Sebab, Sumenep seringkali mejadi perwakilan dan percontohan dalam skala nasional bahkan intrnasional saat mewakili Jatim. Mis-alnya, PIPP (Pusat Inovasi Pelayanan Pertanian),” tu-kasnya.

Pekan KIM 2013 ini akan berlangsung selama lima hari, sejak kemarin hingga Sabtu (27/4). Se-lain pameran produk, pani-tia juga sudah menyiapkan banyak hiburan. Salah satun-ya, pentas kreasi siswa setiap sore hari. Untuk malam hari, juga akan digelar pertunjukan musik tradisional dan yang lainnya. (adv/edy/yat).

SIMBOLIK. Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat memukul gong tanda dibukanya KIM didampingi Bupati Sumenep A. Busyro Karim dan wabup Soengkono Sidik.

KOMPAK. Gubernur Jatim Soekarwo saat menggunting pita di pintu masuk lokasi didampingi bupati Sumenep A. Busyro Karim.

TERIMA KASIH. Gubernur Jatim Soekarwo saat memberikan cenderamata kepada bupati Sumenep A. Busyro Karim atas penempatan KIM di Sumenep.

MANGKRAK. Bangunan Puskesmas Pragaan yang mangkrak selama hampir satu tahun. Maka dari itu, Dinkes masih akan melelang proyek tersebut.junaedy/koran madura

Pembangunan Puskesmas Pragaan Akan Dilelang Ulang

Dewan Perwakilan Rakyat merasa risih belum dilaku-kannya pelelangan tersebut, dan mendesak dinkes segera melakukan koordinasi agar pembangunan puskesmas tersebut dapat segera dilan-jutkan.

Ketua Komisi D DPRD Sumenep Ahmad Subaidi merasa jenuh belum dilaku-kannya pelelangan proyek tersebut untuk melanjutkan pembangunan. “Jika selama

ini memang ada kejanggalan dalam pelaksanaan, segera selesaikan sesuai aturan yang berlaku,” katanya, Selasa (23/4).

Subaidi mengaku sudah pernah memanggil kepala dinas kesehatan terkait man-gkraknya pembangunan ge-dung Puskesman Pragaan itu tanpa menyebut waktu yang memanggilnya. “Itu kami lakukan ketika mendapat laporan dari masyarakat di

bawah,” ucapnya. Sementara Kepala Dinas

Kesehatan Sumenep Anugerah Rizka Rahadi mengaku sudah mengambil tindakan untuk melanjutkan pembangunan puskesmas tersebut. ”Kami sudah mengambil keputu-san yang sangat tepat, yakni putus kontrak dengan pihak kontraktor,” ucap Rizka. Ha-nya saja, dia enggan menye-but apa nama kontraktor itu.

Pihaknya sudah me-kalakukan konsultasi ulang dengan rekanan proyek, na-mun sampai saat ini pihak re-kanan masih meneliti tentang gambaran yang sudah dilaku-kan sebelumnya. “Kami su-dah merapat kembali dengan konsultan untuk melanjutkan

pembangunan tersebut,” ka-tanya.

Rizka akan segera menggelar lelang supaya pembangunan puskesmas tersebut segera dilanjutkan. “Kalau tidak ada kendala, kami merencanakan bulan Juli mendatang sudah dilakukan pelelangan ulang,” katanya.

Sebagai sanksi atas ketidaksesuaian pelaksa-naan proyek, kata Rizka, kontraktor yang telah me-lakukan proyek tidak bisa lagi mengerjakan proyek yang ada di dinasnya selama waktu yang ditentukan, baik dalam bentuk pemilihan langsung ataupun dengan cara lelang. “Sekitar dua ta-hun,” katanya. (edy/mk)

SUMENEP – Upaya Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep dalam meneruskan pembangunan Puskesmas Pragaan yang hingga saat ini mangkrak belum menemukan kejelasan. Untuk melanjutkan pembangunan, dinkes masih akan kembali melel-ang proyek tersebut.

Page 4: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO. 00103 | TAHUN II4 PAMEKASAN

Bakal calon wakil rakyat yang didaftarkan partai terse-but hanya berjumlah enam orang dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 yang meliputi Ke-camatan Kota dan Kecamatan Tlanakan serta Dapil 2 yang meliputi Kecamatan Proppo dan Pegantenan.

Komisioner KPU Pame-kasan Divisi Sosialisasi, Infor-masi dan Pendidikan Pemilih, Didin Sudarman, Selasa (23/4) mengatakan, PKPI hingga

hari terakhir pendaftaran Senin (22/4), bakal caleg yang mendaftar melalui partai tersebut hanya enam orang.

“Saya tidak tahu apa ala-sannya. Tapi setelah dikon-firmasi kepada pengurus DPC PKPI Pamekasan, me-mang dipastikan bakal caleg yang mendaftar hanya enam orang,” kata Didin.

Meski hanya enam orang yang diajukan, menurut Didin, hal itu tidak menjadi ganja-

lan partai tersebut untuk ikut dalam Pemilu Legislatif, kare-na persyaratannya tidak harus terpenuhi 100 persen.

Sementara 10 parpol lain-nya, melengkapi jatah calon yang disediakan di masing-masing dapil antara tujuh sampai delapan kursi yang bakal diperebutkan. Total jumlah kursi di DPRD Pame-kasan yang akan diperebutkan sebanyak 45 kursi.

Dari Parpol yang lengkap mengajukan 45 calon masing-masing Hanura, PPP, PAN, Gerindra, PKS, PKB dan Partai Nasdem. Partai yang menga-jukan 44 calon masing-masing PDIP, Partai Demokrat dan PBB. Sementara Partai Golkar mengajukan 44 daftar calon ke KPU.

Dari partai baru di Pame-

kasan yang ikut dalam pemilu legislatif tahun ini, Partai Nasdem merupakan partai yang mengajukan lengkap sesuai dengan kuota. Selain mengambil jatah lengkap di semua Dapil, partai yang baru terbentuk beberapa tahun lalu itu juga mampu memenuhi target kuota keterwakilan per-empuan minimal 30 persen.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Nasdem, Ab-dullah Ibrahim, mengatakan hal itu memacu semangatnya untuk mencapai target dua kursi di masing-masing dae-rah pemilihan.

“Setidaknya dalam pemilu kali ini, kami menargetkan tercapai satu fraksi di DPRD Pamekasan,” kata Abdullah Ibrahim yang juga merupakan Bakal Caleg DPR RI.

Sementara itu, setelah pengajuan pendaftaran DCS ditutup, KPU Pamekasan akan segera melakukan verifikasi. Kegiatan itu akan dilaksana-kan sampai tanggal 6 Mei mendatang. Hasil verifikasi akan diserahkan kembali ke masing-masing parpol untuk dilakukan pembenahan bagi yang belum sempurna dari segi persyaratan.

“Untuk memudahkan dan mempercepat verifikasi, KPU juga melibatkan Panwaslu Pamekasan. Sehingga 10 par-pol dalam sehari sudah sele-sai dilakukan verifikasi dan tinggal dua parpol yang masih akan dilakukan, yakni Partai Golkar dan Gerindra,” jelas Didin yang mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu. (auf/muj)

PKPI Hanya Daftarkan 6 BacalegPAMEKASAN- Dari 12 partai politik (Parpol) pe-serta pemilu yang sudah mengajukan Daftar Caleg Sementara (DCS) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Partai Keadilan dan Persatuan Indone-sia (PKPI) setempat merupakan partai yang paling sedikit mendaftarkan bakal Calon Anggota Legis-latif (Caleg).

PAMEKASAN- Kasus an-caman pembunuhan dan perbuatan tidak menyenang-kan terhadap Sukma Firdaus, wartawan Radar Madura, Pamekasan oleh Kepala Kan-tor Kementrian Agama (Ke-menag) Pamekasan, Nur-maluddin, memasuki babak baru.

Penyidik Polres Pame-kasan sudah menyerahkan menyatakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus tersebut ke Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat dan dinya-takan lengkap (P21).

Kepala Satuan Reskrim Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Muhammad Nur Amin mengatakan, BAP dan barang bukti sudah diser-ahkan ke Kejari Pamekasan. Langkah selanjutnya ting-gal menunggu jadwal si-dang dari Pengadilan Negeri Pamekasan.

“Kemarin pihak Kejari Pamekasan minta barang bukti dilengkapi dan kami sudah penuhi. Tugas Peny-idik sudah selesai,” kata Nur Amin, Selasa (23/04).

Barang bukti yang di-maksudkan yakni berupa hand phone yang dijadi-kan alat rekaman saat Nur-maluddin melakukan anca-man di kantor Radar Madura Biro Pamekasan, 15 Desem-ber 2012 lalu.

Akibat perbuatannya, Nurmaluddin diancam pi-dana penjara paling lama satu tahun atau denda pal-ing banyak empat ribu lima ratus, berdasarkan pasal 335 ayat 1 KUHP. Dalam pasal ini dijelaskan barang siapa secara melawan hu-kum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiar-kan sesuatu, dengan me-makai kekerasan suatua

lain maupun perlakuan yang tidak menyenangkan, atau memakai ancaman kekerasan, suatu perbua-tan lain maupun perlakuan yang menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain.

Sebelumnya, Nurmalu-din datang ke kantor Radar Madura biro Pamekasan

pada Sabtu (15/12/2012) lalu karena penasaran dengan pemberitaan soal pemoton-gan gaji pegawain Kemenag Pamekasan Rp.100 ribu per orang untuk biaya bulan amal bhakti.

Bocoran adanya poton-gan itu diperoleh dari salah satu pegawai Kemenag Pamekasan yang diberita-kan dengan nama inisial. Berita itu kemudian meny-ulut emosi Nurmaludin dan menekan Suma Firdaus agar membuka identitas pegawai yang membocorkan pemo-tongan gaji tersebut.

Karena menolak mem-bocorkan nara sumber itu, Sukam Firdasu kemudian diancam akan dibunuh dan dihabiskan dari Pamekasan. (auf/muj)

Kasus suKma

Berkas Pemeriksaan Dinyatakan Lengkap

Page 5: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO.0103 | TAHUN II 5SAMPANG

... kami dibuat kecewa, sebab meski laporan

tertulis itu sudah masuk mulai jam

11.00 WIB, hingga jam 13.00 WIB

baru ditemui kasat reskrim. Itu pun

belum diberi surat tanda terima,”

SudarmonoKetua Bidang Politik

dan Hukum LSM Sekoci

Sekoci Desak Polres Tindaklanjuti Dugaan Pemalsuan Dokumen

Polres Tangkap Tersangka Curas

116 Peserta UN SMPN 6 Direlokasi ke SMAN 1

PEMALSUAN DATA HONORER

KRIMINAL

PENDIDIKAN

SAMPANG - Kecewa dengan pelaporan yang tak kunjung direspon oleh kepolisian, tiga orang anggota Lem-baga Suwadaya Masyarakat (LSM) yang mengatasnama-kan Sekoci, kembali men-datangi Mapolres untuk melakukan pelaporan ulang pemalsuan data honorer di ruang lingkup sekretariat Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Sam-

pang.Menurut Sudarmono

(40), ketua bidang politik dan hukum LSM Sekoci, sekitar setengah bulan yang lalu kasus pemalsuan data yang dilaporkan oleh LSM sekoci, namun hingga saat ini belum ditindaklanjuti.

“Laporan itu memang laporan secara lisan, akan tetapi pada saat itu kami

membawa berkas. Karena laporan secara lisan sebe-lumnya tidak ditindaklan-juti, hari ini kami membuat pelaporan secara tertulis. Lagi-lagi kami dibuat ke-cewa, sebab meski laporan tertulis itu sudah masuk mulai jam 11.00 WIB, hing-ga jam 13.00 WIB baru dite-mui kasat reskrim. Itu pun belum diberi surat tanda terima,” terangnya kepa-da Koran Madura, Selasa (23/4).

Kekecewaan LSM Sekoci karena laporannya tidak segera ditindaklanjuti ini mendapat tanggapan Kasat reskrim AKP Jeni Al Jauza.

“Bukannya kami tidak merespon, tapi kalian tahu sendiri banjir yang melanda Sampang ini menghambat beberapa kegiatan. Namun setelah kami terima surat pengaduan ini secara resmi, kami akan segera melaku-kan lidik di lapangan,” tu-kasnya.

Sekedar diketahui, pe-laporan yang dilakukan oleh LSM Sekoci ini terkait 3 item yang bermasalah tentang pengajuan data tenaga honorer yang ingin menjadi PNS. Data yang dilaporkan itu antara lain data yang diajukan terse-but yaitu 3 tenaga hon-orer, 1 orang adalah fiktif, yang kedua tenaga honorer masa kerja mereka kurang dari 7 tahun, sedangkan yang ketiga tenaga yang diajukan tidak mendapat SK dari Ketua Sekwan se-tempat. Tiga inisial yang diduga bermasalah itu antara lain KM, FS, dan AD. (iam/msa/rah)

SAMPANG - Abdul Aziz (27), asal Dusun Morbetoh, Desa Rabasan, Kecamatan Cam-plong, Kabupaten Sampang merupakan salah satu ter-sangka kawanan perampok yang sering melancarkan aksinya di lapangan Lengser Kecamatan setempat akh-irnya ditangkap dan digir-ing ke Mapolres. Tersangka dilumpuhkan setelah men-guras harta korbannya, Arif Hidayat (30), warga asal Desa Budde’gen, Kecamatan Kota Pamekasan.

Berdasarkan keterangan tersangka kepada petugas kepolisian Polres Sampang, Abdul Azis melancarkan ak-sinya tidak hanya sendirian saja, namun dia dibantu tiga rekannya yang berhasil ka-bur saat dilakukan pengeja-ran oleh petugas Satreskrim Polres Sampang.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, 4 orang kawa-nan perampok ini menyewa mobil dan mencari man-gsanya di sekitar Lapangan Lengser. Setelah mendapat korban, 4 orang kawanan perampok ini menghadang kedaraan korban dan me-maksa masuk ke dalam mo-bil, kemudian korban dian-cam dengan senjata tajam dan dikuras hartanya. Sete-lah berhasil melucuti semua harta benda korbannya, kor-ban pun ditinggalkan begitu

saja,” ungkap AKP Jeni Al Jauza, Kasat Reskrim Polres Sampang kepada Koran Ma-dura, Selasa (23/4).

Lebih lanjut Jeni menam-bahkan, pada saat proses penangkapan, petugas hanya mengamankan satu tersang-ka, sementara tiga tersangka lainnya kini masih dalam pengejaran. Dari hasil pen-angkapan tersebut, anggota Satreskrim Polres Sampang juga mengamankan barang bukti berupa sepeda motor Yamaha Vixion dan sebuah handphone.

“Kami sudah mengan-tongi identitas tiga tersangka lainnya yang saat ini tengah kami lakukan pengejaran,” imbuhnya.

Akibat perbuatanya, Abdul Azis yang diketahui berprofesi sebagai sopir angkutan umum tersebut akan dijerat dengan pasal 365 ayat 2 ke 2 KUHP ten-tang pencurian dengan kekerasan.

“Atas perbuatannya, ter-sangka akan terancam pi-dana kurungan maksimal 12 tahun penjara, karena telah melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) yang dilakukan oleh dua orang bersama-sama atau lebih,” ujar Perwira Pertama Polres Sampang de-ngan tiga balok di pundakn-ya tersebut. (iam/msa/rah)

“Dalam pengumuman RUP barang/jasa, ada beberapa SKPD mempunyai kegiatan PL yang mencapai puluhan paket dengan nilai mencapai miliaran rupiah. Kebijakan tersebut memang tidak menabrak aturan Perpres No. 70/2012, tentang pengadaan barang/jasa, tetapi yang kita per-tanyakan kenapa mesti semua kegiatan fisik harus dipaketkan menjadi kecil-kecil agar nilainya di bawah Rp 200 juta. Hal itu seakan-akan ingin disiasati su-

paya tidak diumumkan melalui lelang terbuka,” ujar Alan Kaisan, Selasa (23/4).

Alan mengungkapkan pihaknya melihat dalam web-site LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) Pemkab Sampang terdapat kegiatan proyek PL di sejumlah SKPD. Di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikatarung) paling banyak menggelar kegiatan PL menca-pai 167 paket, sedangkan Dinas

PU Bina Marga tercatat ada 66 paket PL, Dinas PU Pengairan terdapat 36 paket PL, Dinas Pendidikan (Disdik) sebanyak 38 paket PL, serta Dinas Ke-budayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) ada 23 paket PL.

“Jika mayoritas pengelolaan paket fisik dibuat PL maka secara kualitas akan berpengaruh, ka-rena secara mekanisme berbeda dengan kegiatan lelang terbuka. Sehingga kita mengimbau su-paya SKPD tetap memperhati-kan kualitas pekerjaan proyek fisik yang ditunjuk langsung itu agar tidak dikerjakan asal-asalan. Mengingat pengalaman tahun sebelumnya banyak ditemukan proyek mangkrak akibat kontrak-tor pelaksana tidak bekerja profe-sional,” ungkapnya.

Dia menambahkan dalam pembagian sejumlah proyek yang tidak dilelang itu, seperti beberapa proyek rehabilitasi atau pemeliharaan jalan dan

jembatan pedesaan di Dinas PU Bina Marga rata-rata nilainya berkisar Rp 189 juta hingga Rp 200 juta dengan total dana di-tafsir sebesar Rp 2 miliar lebih.

Demikian pula di Dinas PU Cikartarung hampir semua pekerjaan peningkatan jalan dan pekerjaan penyediaan sa-rana air bersih dibuat paket PL dengan nilai mulai dari Rp 100 juta hingga Rp 199 juta.

“Kita mensinyalir dalam pe-nentuan proyek PL itu bukan di-tentukan oleh masing-masing SKPD yang mempunyai kegia-tan, tetapi malah ditentukan oleh pihak yang sangat berpen-garuh untuk menunjuk rekanan atau orang yang akan meneri-ma paket proyek tersebut. Bah-kan informasi yang saya terima, Kabag Pembangunan, Anwari Abdullah, juga ikut menentu-kan pembagian paket tersebut,” imbuhnya.

Menanggapi kabar tak se-dap itu, Kabag Pembangunan

Pemkab Sampang, Anwari Ab-dullah membantah keras tud-ingan tersebut, Ia menjelaskan pihaknya tidak mempunyai ke-wenangan dalam menentukan pembagiaan proyek PL itu, ka-rena semuanya ditentukan oleh masing-masing SKPD. “Tidak benar jika semua yang menen-tukan kami, karena kewenan-gan penunjukan langsung adalah SKPD masing-masing. Tugas dan kewenangan kita hanya sebatas melakukan koor-dinasi saja,” bantah Anwar.

Sementara itu Kabid Kebi-jakan dan Pembiayaan Dinas Pendidikan (Disdik), Jupri Ri-yadi mencoba berkelit. Menurut Jupri pihaknya hanya mempun-yai proyek PL sebanyak 17 paket saja, sedangkan 4 paket dikerja-kan melalui proses lelang ter-buka. Padahal dalam pengumu-man RUP tercatat paket proyek PL milik Disdik mencapai 38 paket pekerjaan yang bisa di-akses melalui LPSE. (msa/rah

SAMPANG – Banjir kembali terjadi di Kota Sampang akibat luapan sungai Kamoning yang tidak mampu menampung air hujan kiriman dari daerah utara Kabupaten Sampang, membuat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hari kedua di SMP Negeri 6 Sampang harus dipindah ke lokasi yang aman dan jauh dari ancaman banjir, yakni di SMA Negeri 1 Sampang.

Ketinggian air di sekolah tersebut mencapai lutut orang dewasa sehingga membuat pe-serta UN di sekolah dimaksud tidak dapat melintas ke tempat mereka mengikuti UN.

Untuk menghindari dan mengantisipasi genangan air yang semakin tinggi, pihak se-kolah SMP Negeri 6 akhirnya memutuskan untuk memind-

ahkan siswanya yang tercatat sebanyak 116 peserta UN ke SMA Negeri 1 Sampang, ka-rena dianggap lebih aman dari serangan banjir. Jarak diantara dua sekolah tersebut sekitar lima kilometer.

Dengan adanya kendala banjir tersebut, akibatnya tidak sedikit peserta UN SMP Neg-eri 6 terlambat saat mengikuti ujian. Selain itu, peserta UN se-kolah yang berlokasi di daerah rawan banjir tersebut merasa khawatir tidak bisa mengikuti ujian di hari kedua yang akan dihadapi. Di hari kedua ini mereka mengikuti ujian materi Bahasa Inggris.

Seperti diungkapkan oleh Muhajir (15), salah satu siswa SMP Negeri 6 Sampang, dirinya terpaksa harus mengikuti ujian

di sekolah SMA 1 Sampang sesuai petunjuk dari pihak se-kolahnya, karena sekolah yang ditempatinya masih terendam banjir.

“Karena sekolah saya ter-genang banjir, akhirnya saya dan teman-teman yang lain harus pindah lokasi ujian ke SMA Neg-eri 1 Sampang sesuai perintah dari guru, karena dikhawatirkan nanti kalau sudah agak siang ket-inggian air akan tambah besar,” ungkapnya kepada Koran Ma-dura, Selasa (23/4).

Hadiri (30), salah satu Staf Tata Usaha (TU) SMP Negeri 6 Sampang menjelaskan meski sekolahnya terendam banjir, namun pelaksanaan UN sendiri pada hari kedua tersebut tetap berjalan dengan lancer. Kendati harus diakui mengalami keter-

lambatan waktu karena harus menunggu siswanya untuk pin-dah ke SMA Negeri 1 Sampang.

“Sebelumnya kami tel-ah mengantisipasi dengan berkoordinasi bersama pihak SMA Negeri 1 Sampang untuk meminjam ruang kelasnya jika terjadi banjir, jadi di hari kedua ini seluruh peserta ujian kami pindahkan ke sana agar pelak-sanaan ujian tetap berjalan lan-car dan nyaman bagi peserta,” jelasnya.

Ditambahkan Hadiri, jika banjir terus merendam SMP Negeri 6 Sampang hingga hari ketiga, pelaksanaan UN sendiri akan terus dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sampang sampai hari terakhir ujian, agar konsentrasi siswa mengerjakan soal ujian tidak terpecah akibat kekha-

watiran ancaman banjir. “Nanti kita lihat, jika ban-

jir terus terjadi, kami tetap menggunakan SMA Negeri 1 Sampang hingga ujian selesai sebagai tempat pelaksaan UN siswa SMP Negeri 6 Sampang,” tukasnya.

Berdasarkan pantauan Ko-ran Madura di lapangan, data-ngnya banjir terjadi seperti be-berapa waktu lalu, sekitar pukul 05.00 wib. Air luapan sungai Kamoning sudah menggenangi wilayah langganan banjir di Kota Sampang, seperti di jalan Imam Bonjol, Kelurahan Dal-penang yang merupakan lokasi SMP Negeri 6 Sampang, juga jalan Suhadak, Melati, Mawar, Panglima Sudirman, dan Desa Panggung, serta desa lainnya. (ryn/msa/rah)

SAMPANG – Ketua LSM Lingkar Rakyat Sampang (Liras) Alan Kaisan mempersoalkan sejumlah proyek bernilai ratusan juta di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Sampang karena proyek tersebut tidak dilelang. Menurut Alan Kaisan proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2013 itu terkesan disiasati de-ngan sistem penunjukan langsung (PL). Akibatnya tidak banyak elemen masyarakat yang mengetahui adanya program proyek besar tersebut.

Proyek Tanpa Lelang Dipermasalahkan

ant/andika wahyu

ryan hariyanto/koran madura

PROYEK JALAN LAYANG MANGKRAK: Foto suasana proyek jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang yang mangkrak di Jakarta, Selasa (23/4). Proyek yang telah mencapai 90 persen itu kini terhenti pengerjaannya dimana Gubernur DKI Joko Widodo menyatakan ada masalah teknis penganggaran karena seharusnya proyek tersebut selesai pada akhir tahun 2012 sehingga tidak masuk pada anggaran 2013.

DIGENANGI: Akibat luapan sungai Kemuning SMPN 6 Sampang digenangi air sehingga ratusan peserta ujian nasional di hari kedua terpaksa direlokasi ke SMAN 1 Sampang, Selasa (23/4) kemarin.

iyam z/koran madura

DISERET: Pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas) asal Dusun Morbetoh Desa Rabasan Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang diseret ke Mapolres.

Page 6: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO.0103 | TAHUN II6 SAMPANG

Bantuan Korban Banjir Penuhi Ruang Perwira

2 Pelajar SMPN 1 Diduga Sebarkan Kunci Jawaban

Pustakawan “Sepeda Onthel” Bantu Cerdaskan Bangsa

BANTUAN BELUM DICAIRKAN

UJIAN NASIONAL

KOMUNITAS BACA

SAMPANG - Akbiat sering ter-jadi banjir di Kota Sampang karena luapan sungai Kamon-ing, banyak bantuan jajaran kepolisian dari wilayah lain masuk ke Polres Sampang, hingga ruang lobi dan ruang kerja para perwira Polres Sam-pang terlihat seperti gudang penyimpanan bantuan.

“Coba Anda lihat sendiri, ruang kerja perwira di sini seakan menjadi gudang untuk menyimpan banyaknya bantu-an,” kata AKP Solehan, Kapol-res Sampang, Selasa (23/4).

Solehan menjelaskan bantuan-bantuan yang dit-erimanya tersebut mayoritas berasal dari jajaran kepolisian Polres lain di dekat Kabupaten Sampang. “Bantuan ini ke-

banyakan datang dari Polres terdekat dengan Sampang,” jelasnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Sampang Kompol Imam Irianto manambahkan pendistribusian bantuan yang saat ini tengah ditampung di Mapolres Sampang akan di-lakukan pada hari Rabu (24/4) kepada korban banjir, karena di Sampang saat ini masih terus tergenang air.

“Kami akan bekerjasama dengan Pol Air untuk mem-injam kapalnya guna kelan-caran proses pendistribusian bantuan hingga menjangkau korban banjir yang berada di titik-titik yang sulit untuk dijangkau,” ucapnya. (iam/msa/rah)

SAMPANG – Memasuki hari kedua UN, Pengawas Ujian Na-sional menegur dua siswa SMP Negeri 1 Sampang karena di-duga menyebarkan lembaran kunci jawaban kepada teman-temannya di ruangan tiga di sekolah tersebut.

Akibat kejadian itu kedua siswa tersebut langsung di-panggil dan diintrograsi oleh pihak sekolah setelah berakh-irnya ujian. Meski sebelumnya kedua siswa itu sudah pulang tiba di rumah masing- masing.

Kejadian berawal ketika dua pengawas yang diketahui ber-nama Idawati (25), pengawas asal sekolah SMP Negeri 3 Sam-pang bersama Rofiqotus Sholi-hah (26), pengawas dari SMP Negeri 2 Sampang, keduanya memergoki Rudi Heriyanto (15) memberikan selembaran ker-tas yang diduga kunci jawaban terhadap Risa Arifaldi. Mereka pelajar di SMP Negeri 1 Sam-pang.

Mengetahui hal itu, Warno (40), warga Jalan Seruni Kelura-han Dalpenang Kecamatan Kota Sampang, yang tak lain orang tua dari Rudi Heriyanto siswa SMP 1 dipanggil oleh Kepala sekolah. Mendapati anaknya sudah tiba di rumah dipanggil lagi oleh pihak sekolah, men-gagetkan Warno. Tak ada pili-han lain, Warno mengantarkan anaknya (Rudi) ke sekolahnya. Sedangkan dirinya tidak diper-bolehkan masuk mendampingi Rudi menghadap pihak sekolah.

“Gak tahu kenapa anak saya sudah sampai di rumah, tiba-tiba disuruh kembali Mas. Saya juga gak tahu masalahnya apa. Saya juga gak boleh masuk ke dalam ruangan karena saya mungkin pakai celana pendek, wong di rumah kan banjir,” ucapnya saat ditemui di hala-man sekolah SMP 1 Sampang, Selasa (23/4).

Saat koran ini mengham-piri sekolah bersangkutan ter-lihat tidak ada satu pun siswa yang masih berada di halaman sekolah tersebut. Hanya kedua siswa yang diduga menyebar-kan kunci jawaban itu yang terlihat berada di ruangan tertutup. Media yang hendak mengambil foto dan mencari berita tentangnya tak diper-bolehkan memasuki ruangan rahasia tersebut dengan alasan

masih akan dilakukan pertan-yaan kepada dua siswanya itu.

Sementara itu, Kepala Se-kolah SMP Negeri 1 Sampang, Mohammad Roib mengatakan dirinya masih belum bisa me-mastikan lelmbaran yang di-berikan dua siswanya tersebut berupa kunci jawaban seba-gaimana yang diduga penga-was. Untuk memastikannya, dirinya terpaksa memanggil kembali kedua siswa tersebut meskipun keduanya sudah tiba di rumahnya. “Kita kan sama-sama gak tahu dan belum bisa memastikan benar-tidaknya. Hanya pengawas ruangan saja yang tahu, tanyakan saja ke pengawasnya,” ujarnya.

Roib optimis, kejadian itu tidak akan berpengaruh kepada kelulusan kedua muridnya itu. Bahkan ia sangat yakin seban-yak 252 siswa SMP Negeri 1 Sampang akan lulus 100 persen. Keyakinan itu didasarkan ke-pada pelaksanaan try out yang dilakukan sebanyak lima kali menjelang pelaksanaan UN.

“Insya Allah kalau siswa sini pasti lulus, karena kita su-dah mengandalkan proses try out sebelum mengadakan UN. Ini kan ada bukti daftar hadir try out yang diikuti mereka,” dalihnya sembari menunjukkan buku absen try out.

Beberapa media yang men-unggu di luar ruangan tiba-tiba mendapati seorang pelajar ber-nama Rudi Heriyanto yang se-belumnya diinterogasi keluar melewati pintu belakang dan langsung menuju kendaraan-nya di tempat parkir.

“Saya belum pulang, masih nunggu mbak saya Mas, bukan saya kok tadi waktu ditanyakan oleh kepala sekolah,” kelitnya sembari menaiki motor, meng-hindar dari kejaran wartawan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, Sumadi melalui Kabid Kurikulum, Abi Kusno menjelaskan hingga saat ini dirinya masih belum men-erima laporan terkait adanya kedua siswa SMP Negeri 1 Sam-pang yang diduga melakukan memberikan selembaran kunci jawaban.

“Sampai hari (23/4) ini tidak ada laporan, coba konfirmasi ke penyelenggara dulu baru sete-lah itu nantinya ada laporan,” tukasnya. (ryn/msa/rah)

Tak hanya itu, akibat dari luapan air tersebut membuat kemacetan yang cukup pan-jang di jalan raya provinsi yang menghubungkan kabupaten Sampang dengan Bangka-lan. Dari arah Barat (Bangka-lan) maupun dari arah Timur (Sampang) terjadi kemacetan dengan antrean kendaraan sepanjang 5 kilometer.

Camat Jrengik Husairi mengungkapkan tiga du-sun yang terendam banjir di wilayah Kecamatan Jrengik

Sampang di antaranya di Du-sun Panyepen terdata seban-yak 50 Kepala Keluarga (KK), Dusun Margantoko sebanyak 25 KK, dan Dusun Bebotoh tercatat 15 KK.

“Ketinggian air mulai menggenangi jalan provinsi sekitar pukul 19.00 wib. Ket-inggiannya air mencapai lutut orang dewasa di jalan terse-but. Sehingga membuat pulu-han kendaraan terjebak dalam antrean yang cukup panjang, karena takut kendaraannya

macet jika memaksakan diri melintasi genangan air terse-but,” ucapnya, Senin malam.

Menurut Rofiq (23), warga Desa Panyepen, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, genangan air dari sungai pa-nyepen tersebut diperkirakan akan kembali normal saat ten-gah malam. Untuk membantu kelancaran karena terjadi kemacetan, ia bersama para warga lainnya turut mem-bantu mengatur arus lalu lin-tas, karena di lokasi tersebut lampu penerangannya sangat minim.

"Luapan sungai ini mulai menggenangi jalan raya se-jak ba'da isyak Mas, semakin malam tambah tinggi dan kemungkinan pada tengah malam akan surut. Supaya tidak macet, warga di sini ikut membantu mengawal kend-

araan dari arah Barat maupun Timur," terang Rofiq saat dite-mui di lokasi banjir.

Sementara itu, Kasat Lan-tas Polres Sampang, AKP Hari Siswo mengatakan dengan terjadinya kemacetan yang cukup panjang karena banjir dimaksud, pihaknya menu-runkan sejumlah personilnya untuk mengurai kemacetan dengan mengatur arus lalu lintas dan memandu kend-araan yang tengah berpapasan agar tidak terperosok ke ping-gir jalan.

"Kami sudah kerahkan se-jumlah personil Satlantas un-tuk mengurai kemacetan dan memabantu kendaraan yang melintas agar tidak terperosok ke tepi jalan,” ujarnya di sela-sela memimpin langsung anak buahnya di lokasi banjir.

Di tempat terpisah, Kepa-

la Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ka-bupaten Sampang, Imam Sa-nusi menuturkan banjir yang merendam jalan provinsi di Kecamatan Jrengik tersebut merupakan yang pertama kali pada tahun ini. Menurutnya banjir yang terjadi di ruas jalan utama pulau Madura tersebut dari sungai Pany-iburan, kiriman dari Kecama-tan Tambelengan, kabupaten Sampang.

"Banjir di jalan raya ini merupakan yang pertama ka-linya terjadi dalam tahun ini dan kejadian ini murni karena faktor alam karena intensitas curah hujan di wilayah Tamb-elangan yang cukup tinggi, sehingga sungai Panyiburan tidak mampu menampung air hujan," ucapnya. (ryn/msa/rah)

SAMPANG - Akibat tingginya curah hujan yang melanda kawasan Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang, Senin (22/4) kemarin malam, membuat luapan sungai Desa Panyiburan, Kecamatan Jrengik meluber hingga menggenangi jalan raya Desa Panyepen dan merendam puluhan rumah di tiga dusun yang berada di Kecamatan Jrengik.

Macet 5 km Karena Jalan Provinsi Tergenang

ryan hariyanto/koran maduraMENGGENANGI: Banjir di kawasan Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang, Senin (22/4) kemarin malam membuat luapan sungai Desa Panyiburan meluber hingga menggenangi jalan raya Desa Panyepen dan merendam puluhan rumah di tiga dusun. Akibat dari luapan air tersebut membuat kemacetan yang cukup panjang di jalan raya provinsi yang menghubungkan kabupaten Sampang dengan Bangkalan.

iyam z/koran maduraDITAMPUNG: Setumpuk logistik bantuan untuk korban banjir masih ditampung di Mapolres Sampang dan akan didistribusikan pada hari Rabu (24/4) kepada korban banjir.

SURABAYA - Pustakawan “se-peda onthel” (pustakawan dengan perpustakaan keliling dengan sepeda angin) Suman-to menceramahi puluhan pus-takawan se-Surabaya dalam seminar nasional “Revitalisasi Perpustakaan” untuk mem-peringati HUT ke-58 Perpus-takaan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya di kampus B Unair, Selasa.

“Awalnya, saya memang pakai sepeda onthel dengan membawa 60-an buku, tapi sekarang saya mampu bawa 400-an buku karena pakai mo-tor roda tiga, tapi hal yang penting adalah kita harus melakukan jemput bola un-tuk meningkatkan minat baca masyarakat,” kata pengelola Perpustakaan Mitra Tema di Demen RT-04, Jati Sriharjo, Emogiri, Bantul, DI Yogyakar-ta itu.

Dalam seminar yang juga menampilkan Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Sura-baya, Arini Pakistyaningsih SH MM, selaku pembicara itu, ia menjelaskan buku yang dikoleksinya kini sudah men-capai 25 ribu, padahal saat pertama kali mengelola per-pustakaan keliling itu hanya 500 buku dari buku pribadi dan sumbangan beberapa sau-daranya.

“Saya percaya kalau kita menolong orang lain untuk pintar, maka Allah pasti me-nolong kita. Itu terbukti, saya semula membiayai operasion-al perpustakaan dengan hasil kebun pisang dan sawah, tapi akhirnya ada pengusaha na-sional yang membantu biaya operasional hingga lima tahun

dan sekarang saya dibantu anak saya yang sudah man-diri,” katanya.

Oleh karena itu, ia mengimbau perpustakaan yang dikelola pemerintah, baik di instansi pemerintah maupun universitas, hen-daknya membuka akses untuk dijangkau masyarakat umum, sebab minta baca masyarakat saat ini masih memprihatin-kan. “Mayoritas pengunjung perpustakaan saya juga anak-anak SD, tapi saya menaruh harapan pada masa depan mereka,” katanya.

Menurut mantan kar-yawan di sebuah perusa-haan terkemuka di Tanah Air itu, dirinya membagi buku koleksinya dalam tiga bidang yakni buku pelajaran (SD, SMP, SMA), buku agama, dan buku umum. “Saya tidak khawatir dengan perkem-bangan teknologi, karena AS yang berteknologi canggih pun hanya 20 persen yang di-layani dengan perpustakaan elektronik,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Surabaya, Arini Pakistyaning-sih SH MM, mengaku minat baca masyarakat Kota Sura-baya masih rendah, karena penelitian dengan 20 ribu re-sponden yang dilakukan pada tahun 2009 mencatat hanya 26 persen yang suka baca, tapi penelitian yang sama pada tahun 2011 sudah meningkat hingga 38 persen.

“Peningkatan itu kami upayakan melalui berba-gai cara, di antaranya saya mengerahkan 486 anak buah untuk melakukan pendamp-

ingan pada 2.000-an per-pustakaan di sekolah dan beberapa perpustakaan di in-stansi pemerintah dan swasta. Mereka menarik minat dengan mengajak menyanyi dan men-dongeng,” katanya.

Selain itu, ada kewajiban sekolah untuk mewajibkan siswanya membaca beberapa buku dalam satu bulan dan meminta mereka untuk men-ceritakan isi buku yang su-dah dibacanya di depan kelas. “Ada juga kunjungan ke per-pustakaan sebagai kewajiban siswa pada waktu tertentu. Jadi, sifatnya memaksa, tapi akhirnya membuat mereka merasa wajib sendiri,” katan-ya.

Cara lain, pihaknya mem-buat Peraturan Daerah (Per-da) 5/2009 yang mewajibkan swasta dan instansi pemer-intah untuk membuat sudut baca, taman baca, dan akh-irnya perpustakaan. “Karena itu di taman kota, reminal, puskesmas, rumah susun, dan fasilitas publik lainnya seka-rang ada ‘perpustakaan’, tapi bukan hanya buku, melainkan ada permainan edukatif juga,” katanya.

Namun, Perda 5/2009 itu juga menerapkan sanksi denda maksimal Rp50 juta dan penutupan usaha bagi pengusaha, penerbit, dan in-stansi pemerintah yang tidak menyediakan sudut baca, ta-man baca, atau perpustakaan. “Sifatnya memang memaksa, tapi sekarang sudah mulai di-rasakan manfaatnya, sehingga minat baca meningkat, meski belum masih kalah dari kota lain,” katanya. (ant)

SILATURAHIM TOKOH ONTHEL: Penggemar sepeda Onthel asal Belanda dan Perancis mengayuh sepeda Onthel bersama sejumlah penggemar Onthel lokal saat berkeliling di kawasan candi Borobudur, Magelang, Jateng. Kedatangan tiga tokoh Onthelis dunia tersebut dalam rangka silaturahim dengan Onthelis Indonesia yang bertujuan mengkampanyekan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan, alam, sosial, budaya dan pariwisata.

Page 7: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO.0103 | TAHUN II 7BANGKALAN

Kita berikan pemahaman

kepada masyarakat agar tidak membawa senjata tajam

kemana pun pergi, apalagi hanya dengan alasan menjaga diri,”

Moh. IstiadiWakil Ketua

Pengadilan Negeri Bangkalan

Jadi Bilik Tempat Konsumsi Narkoba

Polres Rakor Kampung Narkoba

Masih Terjadi Salah Kirim Paket Soal Ujian Nasional SMP

Bawa Sajam Bisa Dipenjara 8 Bulan

KAMPUNG NARKOBA

RAPAT KORDINASI

UJIAN NASIONAL

HUKUM

Berdsarkan informasi yang dihimpun dari Kepala Desa Katol Barat, Lukman membe-narkan hal tersebut. Bahkan menurutnya, kepala sekolah tersebut yang diduga melaku-kan pungutan liar sebesar Rp. 75.000 akan mengembalikan kepada wali murid. Akan teta-pi, sejak kejadian itu hingga saat ini KS tersebut dikabarkan tidak pernah masuk dan meng-hilang.

“Uang sejumlah Rp 75 ribu yang diminta kepada wali murid yang dulu dijanji-kan akan segera dikembalikan

sampai saat ini tidak ada ka-barnya, malah sekarang tidak pernah masuk sekolah sekitar 3 bulan,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebe-lumnya, Syarif sekitar akhir tahun 2012 berjanji akan segera mengembalikan uang pungli dan menyelesaikan pembangunan sekolah yang saat itu baru berjalan 50%. Namun hingga saat ini, uang yang didalihkan digunakan untuk membeli seragam batik sekolah belum juga dikemba-likan.

Sementara itu, Kepala

UPTD Pendidikan Geger, Qu-sairi mengaku tidak mengeta-hui secara pasti jika kepala se-kolah yang dicari warga sekitar itu tidak masuk sekolah. Sebab, saat ditanya kepada yang ber-sangkutan selalu menjawab dirinya masuk sekolah melak-sanakan kewajibannya.

“Saya tanya ke yang ber-sangkutan katanya masuk, tapi kok tidak sampai. Waktu saya tanyakan ke sukwan yang bertugas di sekolah itu tidak tahu kemana kok tidak sampai di sekolah,” ujarnya.

Qusairi juga mengaku ser-ing bertemu dengan Syarif, namun Qusairi tidak pernah menanyakan perihal uang pungli yang belum dikem-balikan. Mendengar keluhan warga tersebut, pihaknya pun baru berencana akan meman-ggil Syarif hari ini.

“Sudah saya SMS dan saya

kirim surat pemanggilan, Pak Syarif bersedia bertemu saya besok (hari ini),” imbuhnya.

Dalam pemanggilannya nanti, pihaknya akan mem-pertanyakan pada Syarif ten-tang uang pungli yang dijan-jikan akan dikembalikan pada bulan Januari 2013 lalu dan keaktifannya di sekolah se-lama ini. Ia pun berjanji akan memberikan sanksi yang te-gas kepada Syarif atas tinda-kannya yang dinilai bisa men-coreng nama baik lembaga pendidikan.

Menanggapi hal itu, Sek-retaris Dinas Pendidikan Mohammad Kamil juga mer-encanakan akan memanggil pihak UPTD untuk meminta kembali laporan terkait per-soalan tersebut pada pihak UPTD. “Lebih jelasnya besok setelah saya panggil, ya,” ke-litnya.(dn/rah)

BANGKALAN - Setelah lama tidak ada kabar, Kepala Sekolah SDN Katol Barat 3 Syarif yang diduga memark up dana bantuan pembangunan sekolah dan melakukan pungutan liar terhadap siswa, kini dikabarkan menghilang. Kabar tesebut disampaikan oleh Subaidi, masyarakat Katol Barat.

Kasek Menghilang Setelah Diduga Memungli

WAJAH PENDIDIKAN WAMENA. Siswa SD berkumpul sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar di SD Inpres Wesaput, Kabupaten Jayawijaya, Wamena, Papua. Minimnya sarana dan prasarana pendidikan sekolah membuat siswa SD Inpres Wesaput bersekolah tanpa alas kaki dan pakaian seadanya.

ant/m agung rajasa

BANGKALAN – Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bang-kalan Moh. Istiadi menga-takan pihaknya sudah me-nyidangkan puluhan kasus sajam. Menurutnya, orang yang membawa senjata ta-jam dapat diancam huku-man delapan bulan karena melanggar Undang-Undang Darurat Tahun 1951 tentang Sajam.

“Rata-rata kami mem-vonis para terdakwa yang terliabat kasus sajam itu delapan bulan, karena ham-pir semua pelaku itu berla-san untuk berjaga-jaga dan telah menjadi tradisi,” ung-kapnya.

Membawa senjata tajam (nyikep) saat malam hari maupun siang hari sudah menjadi tradisi di sejumlah daerah di Kabupaten Bang-kalan. Bahkan, apabila tidak membawa celurit dikatakan sombong karena dianggap mengandalkan kekebalan tubuhnya.

Memang dalam tradisi masyarakat Bangkalan, membawa senjata tajam hakikatnya dimaksudkan untuk berjaga-jaga. Akan tetapi, di antara mereka tidak banyak yang menge-tahui membawa senjata ta-jam merupakan perbuatan melanggar hukum.

Membawa senjata tajam yang semula dimaksudkan untuk berjaga-jaga, namun justeru dapat mendatang-kan resiko terancam 8 bu-lan penjara bila tertangkap basah sedang membawa senjata tajam oleh pihak keamanan.

Menurut Istiadi, PN menjatuhkan hukum de-lapan bulan kepada terdak-wa kasus sajam sebenarnya untuk menimbulkan efek jera agar tidak lagi mem-bawa senjata tajam seka-lipun menjadi tradisi di daerahnya.

Bagaimanpun juga, kata Istiadi, membawa senjata tajam merupakan perbua-tan tindak pidana melang-gar hukum, sesuai dengan ketentuan Undang-un-dang Darurat no 22 Tahun 1951 tentang Sajam. Apa-pun alasan yang diberikan tetap akan menjadi per-timbangan untuk menen-tukan vonis yang harus diterima. Sejauh ini, pihaknya telah memberi-kan pemahaman terhadap masyarakat mengenai ke-biasaan bawa sajam itu yang dapat dipersalahkan secara hukum.

“Kita berikan pemaha-man kepada masyarakat agar tidak membawa senja-ta tajam kemana pun pergi, apalagi hanya dengan ala-san menjaga diri,” imbuhn-ya.

Istiadi menambahkan, senjata tajam bisa dibawa jika sudah mengantongi izin resmi dari pihak yang berwajib. Dengan de-mikian, untuk kedepan-nya masyarakat tidak lagi membawa senjata tajam kemana pun pergi. Sehing-ga aksi-aksi premanisme tidak lagi terjadi. (dn/rah)

BANGKALAN - Hasil pe-nyisiran dan penggeleda-han kampung narkoba di dusun Tapel, Desa Parseh, Kecamatan Socah, jajaran polres Bangkalan yang dibantu Polda Jawa Timur menemukan lebih dari 37 bilik dijadikan tempat pesta narkoba. Selama ini sejumlah bilik tersebut dibangun untuk melayani para pengguna narkoba. Bilik-bilik itu hingga saat ini masih dipasangi garis police line.

“Jumlah bilik yang di-jadikan tempat pesta narko-ba kami pastikan lebih dari 50 bilik. Kemarin (22/4) saja dari 6 rumah, kami men-emukan sebanyak 37 bilik. Sementara rumah yang lain belum disisir, karena terk-endala waktu yang sudah malam. Untuk itu, kami lanjutkan hari ini (Senin),” tegas Kapolres Bangkalan, AKBP Endar Priantoro, Se-lasa (23/4).

Dia menjelaskan, pihaknya mengaku men-emukan lebih dari 10 rumah yang berhasil ditemukan oleh anggotanya. Oleh ka-rena itu, dimungkinkan bi-lik-bilik yang dipakai untuk konsumsi narkoba masih banyak. Untuk itu, petugas kembali melakukan loka-lisir dan penyisiran ke se-

jumlah rumah warga yang diduga kuat menjadi sarang narkoba. Tak hanya itu, pihaknya melibatkan satu unit tim K9.

“Untuk kembali melaku-kan penyisiran di kampung narkoba itu, hari ini kami meminta bantuan polda Jatim dengan menurunkan anjing pelacak (K9) seban-yak 3 ekor,” terang kapol-res Bangkalan AKBP Endar Priantoro kepada sejumlah wartawan.

Pihaknya berharap de-ngan penyisiran kali kedua itu, bisa kembali mendapat-kan barang bukti (BB) yang lebih banyak lagi. Selain itu, petugas polres dibantu Pol-da Jatim akan melakukan penjagaan selama 24 jam di TKP hingga benar-benar kembali steril.

Dia menjelaskan, dari hasil penyisiran kemarin petugas berhasil penga-mankan 14 orang tersang-ka, saat ini dalam pemerik-saan petugas. Mereka saat ini sudah ada di Mapolres dilakukan tes urine untuk meyakinkan keterlibatan mereka secara ilmiah.

”Tindakan yang lain kami sudah melakukan lokalisir. Termasuk, pen-injauan langsung bersama Muspida,” ucapnya. (ori/rah)

BANGKALAN - Untuk menin-daklanjuti keberadaan kam-pung narkoba yang berada di Dusun Tapel Desa Parseh Kecamatan Socah, Polres Bangkalan menggelar rapat koordinasi dengan jajaran Musyawarah Pimpinan Dae-rah (Muspida) Kabupaten Bangkalan, kemarin (23/4). Rapat tersebut bersifat ter-tutup dan mendadak. Hal itu dilakukan sebagai upaya menindaklanjuti pengger-ebekan yang telah dilakukan polres Bangkalan, sejak dua hari yang lalu. Selain itu, ra-pat tersebut melibatkan La-nal Batuporon, Kodim 0829, dan Kejaksaan Negeri.

”Tidak hanya Muspida. Kita akan melibatkan tokoh masyarakat, termasuk tokoh masyarakat warga setempat,” kata Kapolres Bangkalan AKBP Endar Priantoro usai rakor.

Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan ditemu-kannya beberapa rumah dan bilik yang dijadikan sebagai tempat sabu, ada pemecahan masalah yang bisa dilakukan bersama Muspida.

Endar menegaskan, pe-nyisiran di lokasi itu ter-us dilakukan sejak Senin (22/4) sampai waktu tengah malam. Hingga Selasa (23/4) masih dilakukan penyisiran ke sejumlah rumah warga. Dikhawatirkan masih banyak rumah warga yang menyedia-kan jasa tempat untuk meng-konsumsi narkoba.

Penggerebekan tersebut dilakukan polres Bangkalan dengan dibantu Polda Jatim. Dari penggerebekan yang di-lakukan, polisi awalnya ber-hasil menangkap 8 pelaku.

Namun, hingga Senin (22/4) malam tersangka narkoba bertambah menjadi 14 pelaku yang berhasil ditangkap. Mereka tertangkap setelah pihak kepolisian melakukan penyisiran lanjutan.

”Pemeriksaan terhadap 14 orang masih berjalan, tes urine sudah kita lakukan dan tes darah juga akan dilaku-kan. Sehingga kita mempu-nyai keyakinan ilmiah dan tidak terkesan mengada-ada,” tandasnya.

Pihaknya juga mengu-sulkan bilik-bilik tempat pesta narkoba tersebut akan di survei bersama pihak terkait. Menurut Endar, pada intinya semua pihak telah mendukung pemberantasan narkoba sesuai aturan yang berlaku.

”Sekarang (kemarin) kita akan menuju lokasi bersama Muspida. Kalau kami men-yarankan bangunan bilik-bilik itu harus digusur untuk mengurangi kesempatan bagi mereka,” sarannya.

Sementara itu, Wakil Bu-pati Bangkalan, Ir Mondir Rofii yang menghadiri rakor tersebut menyatakan akan meninjau langsung bersama pihak terkait, untuk mengeta-hui secara langsung kampung narkoba yang dimaksud.

”Ini adalah momen yang pas untuk mengetahui secara langsung dan memberantas kampung narkoba tersebut. Nantinya, akan dicari jalan keluar mengenai permasala-han tersebut,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya men-gaku akan saling berkoordi-nasi dengan sejumlah tokoh masyarakat, termasuk tokoh yang dari desa yang bersang-

kutan. Sebab, ada indikasi yang seakan-akan terkesan kalau masyarakat di Desa Parseh melindungi tempat tersebut.

”Termasuk, masyarakat di sana saat ini mengalami ket-akutan, pasca penggerebekan oleh aparat kepolisian. Kalau dari struktur pemerintah, kami akan langsung menin-daklanjuti dengan seluruh SKPD termasuk pihak periz-inan,” ungkapnya.

Perihal tersangka yang terlibat sebagian dari PNS, pihaknya akan menindak te-gas ketiga PNS dan satu THL yang terjaring di kampung sabu saat penggerebekan. Se-lain proses hukum tetap ber-laku, pihaknya mengaku juga akan langsung menindaklan-juti oknum PNS tersebut.

”Soal narkoba ada sanksi sendiri begitu juga disip-lin PNS. Proses hukum bisa berjalan bersamaan. Kalau dalam pemeriksaan harus dipecat, kita akan lakukan. Sebab, mereka ketahuan di sana melakukan kegiatannya saat jam kerja,” tegasnya.

Lanjut Mondir, pihaknya mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang akan dilakukan pihak kepolisian. Termasuk juga akan bergerak bersama-sama dengan men-gajak tokoh masyarakat agar bisa memusnahkan peredar-an narkoba di Bangkalan.

“Informasi di masyarakat setempat mereka dalam situasi ketakutan. Mere-ka seakan-akan cuek dan melindungi keberadaan per-edaran narkoba di kampung itu. Hal itu seharusnya di-musnahkan,” ujarnya. (ori/rah)

BANGKALAN – Memasuki hari kedua ujian nasional, di SMPN 3 Bangkalan menerima kiriman paket soal yang tak sesuai jadwal pelaksanaan UN. Untuk hari kedua dijad-walkan ujian dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, na-mun paket soal yang diterima lembaga pendidikan tersebut kiriman paket soal materi Ba-hasa Indonesia.

Kesalahan pengiriman paket soal UN tersebut hanya satu paket saja, hingga tidak terlalu bermasalah bagi lem-baga penyelenggara, karena segera bisa digantikan de-ngan soal cadangan. Kendati pun begitu, lembaga penye-lenggara sempat direpotkan

dan membuat peserta UN merasa khawatir.

“Untungnya hanya satu soal yang salah. Untuk itu, kita segera menggantinya dengan soal cadangan,” kata Herman Setiawan Kepala SMPN 3 Bangkalan.

Dia menjelaskan, pihakn-ya sudah melaporkan kesala-han tersebut kepada kantor wilayah (kanwil). Sebab, soal yang salah tempat tersebut berdampak pada kelengkapan jumlah siswa, otomatis akan mengalami kekurangan jika tidak dilengkapi cadangan.

Petugas merasa direpot-kan karena jika mengalami kekurangan paket soal atau ada masalah terkait keleng-

kapan soal, maka harus me-lengkapi dengan berita acara.

“Mungkin terjadi kesala-han human error pada saat memasukkan dalam box pa-ket soal. Ujian Bahasa Indo-nesia sendiri sudah digelar sehari sebelumnya (Senin),” terangnya.

Sementara itu, seban-yak 129 siswa yang mengi-kuti ujian nasional di sekolah tersebut tampak mengerja-kan soal dengan serius. Pihak sekolah yakin siswanya akan lulus seratus persen. Sebab bimbingan belajar dan try out sudah sering dilakukan pihak sekolah, jauh hari sebelum pelaksanaan UN digelar. (ori/rah)

ori/koranmadura

POLICE LINE: Setelah melakukan penyisiran disejumlah bilik tempat yang dibangun untuk melayani para pengguna narkoba, Petugas memasang garis police line.

ori/koranmadura

KONSENTRASI: Sejumlah siswa-siswi SMPN Bangkalan mengerjakan soal ujian nasional dengan konsentrasi di hari kedua, Selasa (23/4) kemarin.

Page 8: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO.0103| TAHUN II8 BANGKALAN

UJIAN NASIONAL. Sejumlah pelajar SMP Negeri 1 Tanantovea menunggu pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada tenda darurat yang dibangun oleh warga di depan sekolah mereka di Desa Nupabomba, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Tanantovea yang diikuti 26 pelajar mengalami kendala dan sempat tertunda hingga dua jam dari jadwal yang ditentukan akibat sekolah tersebut disegel oleh warga yang mengaku sebagai pemilik lahan.

BANGKALAN - Seorang siswa SMP Negeri I Tanah Merah, Bangkalan, Jawa Timur, Selasa, terpaksa mengikuti ujian nasional di puskesmas karena sakit.

“Siswa yang mengikuti ujian di puskesmas itu ber-nama Dwi Kurniawati,” kata Kepala Puskesmas Tanah Merah Anastasia Mulyadi, Selasa.

Siwa kelas akhir SMP Negeri I Tanah Merah Bang-kalan tersebut dirawat di puskesmas sejak Senin (22/3) siang setelah mengi-kuti UN di sekolahnya.

Ia menjelaskan berdasar-kan hasil pemeriksaan, Dwi Kurniawati menderita pen-yakit typus dan maag. “Jadi, tadi pagi dia itu mengerja-kan soal UN di puskesmas dengan penjagaan petugas dan polisi,” katanya.

Di SMP Negeri I Tanah Merah Bangkalan ini jum-lah peserta UN sebanyak 206 orang siswa, salah satunya siswa bernama Dwi Kurniawati yang kini dirawat di puskesmas Tan-ah Merah itu.

Menurut Kabid Kuri-kulum Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan Risman Irianto, secara umum pelak-sanaan ujian nasional untuk tingkat SMP sederajat di Ka-bupaten Bangkalan hingga hari kedua ini berlangsung aman dan lancar.

Risman mengatakan berdasarkan pantauan yang digelar panitia, pelaksanaan UN berlangsung sesuai ren-

cana dan tidak ditemukan adanya kebocoran soal.

“Sebagaimana kabupat-en lain di Madura, memang kami sempat dikejutkan de-ngan adanya kunci jawaban. Tapi kami segera mengin-struksikan kepada guru agar siswa tidak percaya, karena itu pekerjaan oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Sebanyak 13.538 siswa terdaftar mengikuti pelak-sanaan ujian nasional ting-kat SMP dan yang sederajat di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang telah di-gelar sejak Senin (22/4).

“Ke-13.538 siswa yang akan mengikuti ujian na-sional ini yang telah ter-catat dalam daftar nominasi tetap,” kata Risman Irianto, Minggu.

Risman Irianto memer-inci, para siswa peserta UN untuk tingkat SMP dan yang sederajat itu terdiri dari se-banyak 9.315 siswa SMP dan 4.223 siswa Madrasah Tsan-awiyah (MTs).

Sementara jumlah lem-baga penyelenggara ujian untuk tingkat SMP sebanyak 59 lembaga dan 52 lembaga di antaranya merupakan se-kolah negeri. Sedangkan tu-juh lembaga lainnya meru-pakan sekolah swasta.

Untuk MTs, jumlah pe-nyelenggara ujian sebanyak 49 lembaga, dengan jumlah lembaga negeri sebanyak 1 lembaga, selebihnya meru-pakan sekolah swasta. (ant/rah)

Siswa SMP Ikut UN di Puskesmas

UJIAN NASIONAL

BANGKALAN - Sejak Pertamina mengurangi jatah BBM jenis solar ke SPBU, hampir setiap hari terjadi antrean pan-jang kendaraan roda 4 yang menggunakan BBM jenis Solar. Para sopir truk rela antre berjam-jam untuk dapat mengisi mobilnya. Akan tetapi, mereka pun harus kecewa karena pihak SPBU membatasi pembelian solar.

“Kalau pembelian kita dibatasi, kita tidak bisa bekerja de-ngan maksimal,” kata Mardeli, salah seorang supir angkutan L300, kemarin (23/04).

Mardeli mengaku tidak ada masalah kalau pemerintah mau menaikkan harga solar daripada pembelian solar di-batasi. Jika di SPBU dibatasi pembelian solar, maka hal itu akan menimbulkan masalah bagi sopir angkutan.

“Jadi pemerintah harus tegas dalam masalah ini, kalau mau dinaikkan harganya ya naikkan saja, asalkan kami dapat dengan mudah beli solar, tidak harus antre berjam-jam sep-erti ini,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan H Zaini, salah seorang su-pir truk yang tengah antre di SPBU Junok di jalan raya Pe-muda Kaffa Kelurahan Tunjung Kecamatan Burneh. Kalau harga solar dinaikkan sebenarnya tak ada masalah asalkan bisa dengan mudah mendapatkan solar. ”Kita bisa mengisi solar dengan mudah, itu yang kami harapkan,” katanya.

Sementara itu, Pengelola SPBU Junok Jumadin menje-laskan sejak jatah solar di SPBU Junok dikurangi, pihaknya mengantisipasi dengan membatasi pembelian BBM jenis so-lar ini. Setiap kendaraan pemakai bahan solar dijatah Rp 200 ribu untuk sekali isi tangki.

Menurutnya, biasanya dalam satu SPBU dijatah 32 ribu liter solar. Namun, saat ini Pertamina hanya menjatah 16 ribu liter di SPBU Junok. Oleh karena itu, jatah solar yang dikurangi menyebabkan pasokan solar yang ada cepat habis.

”Jadi kurangnya jatah tersebut otomatis berpengaruh terhadap kendaraan yang memakai bahan bakar jenis solar. Hal itu yang menjadikan antrean panjang,” terangnya. (ori/rah)

BBM

Pembeli Solar Antre

ANTRE. Sejak Pertamina mengurangi jatah BBM jenis solar ke SPBU, hampir setiap hari terjadi antrean panjang kendaraan roda 4 yang menggunakan BBM jenis Solar.

“Sidak bersama ini sebagai tindak lanjut atas gelar opera-si yang dilakukan Polres Bang-kalan dan Polda Jatim,” kata Kapolres Bangkalan AKBP En-dar Priantoro.

Pada gelar operasi Senin (22/4) tim gabungan Polres Bangkalan dan Polda Jatim menetapkan delapan tersang-

ka dalam kasus narkoba dan tiga di antaranya merupakan oknum PNS.

Ketiga orang PNS itu ter-tangkap polisi saat asyik ber-pesta narkoba jenis sabu-sabu di salah satu rumah warga yang ada di Desa Parseh, Ke-camatan Socah, Bangkalan.

Untuk pimpinan forum dae-

rah yang ikut dalam sidak itu, terdiri dari Bupati Muh Mak-mun Ibnu Fuad dan Wabup H Mondir A Rofii, Ketua PN, dan Kepala Kejaksaan Negeri setem-pat, serta pejabat Kodim 0829 Bangkalan.

Selain melakukan sidak, anggota polisi dari jajaran Pol-res Bangkalan dan Polda Jatim juga terus melakukan penggele-dahan ke rumah-rumah warga yang diduga menjadi tempat peredaran narkoba.

Pada penyisiran itu, polisi menerjunkan dua anjing pela-

cak dan 300 personel gabun-gan dari Polres Bangkalan ser-ta Polda Jatim, dibantu polsek jajaran.

“Sidak bersama yang kami lakukan kali ini sebagai lang-kah awal untuk memberantas peredaran narkoba di kam-pung sabu-sabu ini,” kata En-dar Priantoro.

Polisi bersama jajaran Forpimda Pemkab Bangka-lan juga mengumpulkan para tokoh masyarakat dan ulama setempat agar ikut berperan aktif memberantas peredaran

narkoba di Kabupaten Bang-kalan, terutama di Desa Parseh yang selama ini memang dike-nal warga sebagai kampung narkoba.

Desa Parseh sendiri dike-nal sebagai kampung narkoba tidak hanya oleh masyarakat setempat, akan tetapi juga oleh masyarakat di luar Ka-bupaten Bangkalan. Bahkan konsumen jenis barang haram tersebut selama ini lebih ban-yak dari luar Bangkalan, sep-erti Surabaya, Sidoarjo, dan Malang. (ant/rah)

Kampung Narkoba DiselidikiBANGKALAN - Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa melaku-kan inspeksi mendadak atau sidak ke “kampung narkoba” di Desa Parseh.

BANGKALAN - Wakil Bupati Bangkalan, Madura, Mondir Rofii menegaskan bahwa tiga pegawai negeri sipil (PNS) yang tertang-kap petugas saat berpesta sabu-sabu akan diberi sanksi sesuai ketentuan.

“Kalau mereka memang harus dipecat, ya nanti kami pecat. Yang jelas, mereka akan kami sanksi sesuai de-ngan ketentuan yang ber-laku,” katanya di Bangkalan, Selasa.

Ketiga oknum PNS yang tertangkap petugas Polres Bangkalan saat pesta sabu-sabu di sebuah “kampung narkoba” di Dusun Tapel, Desa Parseh, itu adalah Robi (32), warga Kelurahan Pejag-an, Kecamatan Kota Bangka-lan. Tersangka merupakan PNS di kecamatan kota.

PNS lainnya adalah Sarif Maulana (53), warga Kelura-han Pangeranan, Kecamatan Kota, yang bekerja di kantor Perpustakaan Pemkab Bang-kalan. Kemudian Arik (32), warga Jalan Zainal Alim yang bekerja di Pemda Bangkalan.

Selain ketiga orang PNS itu, polisi juga menangkap warga bernama Daus Prana (31), warga Jalan Pangeranan Asri. Ia merupakan tenaga harian lepas (THL) di kan-tor Perpustakaan Pemkab Bangkalan. “Para tersangka itu kini semuanya ditahan di Mapolres Bangkalan,” kata Mondir Rofii.

Para PNS ini ditangkap polisi saat petugas gabungan Polres Bangkalan dan Polda

Jatim menggelar operasi di Dusun Tapel, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Senin (22/4). Oleh masyarakat se-tempat, desa itu dikenal se-bagai kampung narkoba kare-na mayoritas rumah warga di desa itu menyediakan barang haram tersebut. Di kampung ini, narkoba jenis sabu-sabu layaknya warung kopi dan siapa saja bisa menikmatin-ya, termasuk anak-anak yang masih di bawah umur.

“Kedudukan PNS sama di mata hukum. Makanya, siapa pun yang melanggar, tidak peduli PNS, pasti akan kami sanksi, bahkan sank-sinya nanti jauh lebih berat dari masyarakat umum,” kata Wabup Mundir Rofii men-egaskan.

Menurut dia, dalam mem-berikan sanksi terhadap PNS yang melanggar, pihaknya akan mengacu pada Peratu-ran Pemerintah Nomor 52 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Ia menjelaskan, dalam pemberian sanksi nantinya tidak harus menunggu pros-es persidangan selesai, akan tetapi bisa berbarengan. Hal itu, karena para PNS sudah membolos saat jam kerja. Saat jam kerja mereka tidak ada di kantor, tetapi berada di tempat lain.

“Dari sisi ini jelas sudah melanggar. Apalagi yang bersangkutan mengonsumsi narkoba yang sudah dilarang keras oleh negara, sedangkan mereka ini kan abdi negara,” katanya. (ant/rah)

OKNUM PEJABAT NEGARA

Wabup: PNS Nyabu Disanksi

BANGKALAN - Tungga-kan pelanggan PLN di Ka-bupaten Bangkalan, Jawa Timur, kini mencapai Rp3 miliar, kata Manajer PLN Bangkalan Alvian, Selasa. “Tunggakan sebesar Rp 3 miliar ini berdasarkan perhi-tungan sejak awal 2013 hing-ga saat ini,” katanya.

Ia menjelaskan guna mengatasi masalah ini, ber-bagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka tunggakan pembayaran re-kening listrik para pelanggan PLN. Antara lain membentuk tim khusus untuk penagihan bagi konsumen yang belum lunas.

Selain itu, pihak PLN juga turun tangan secara lang-sung memberikan penyulu-han kepada para pelanggan

agar segera membayar tagi-han. “Tunggakan sebanyak Rp3 miliar ini di semua ke-camatan di Bangkalan ini,” ujarnya.

Menurut dia, pelanggan yang menunggak tagihan rekening PLN itu berva-riasi mulai dari dua bulan, tiga bulan, bahkan ada yang menunggak hingga 10 bu-lan.

Alvian mengemukakan selama ini alasan sejumlah pelanggan PLN tidak mem-bayar karena beragam dalih, seperti tidak memiliki uang dan tidak sempat membayar karena kesibukan.

Oleh karenanya, ke depan pihak PLN akan memper-ketat masalah ini dengan memberikan batas waktu ke-pada para pelanggan selama

tiga hari saja. Apabila tetap tidak membayar, maka PLN akan melakukan pemutusan sepihak.

Tunggakan pelang-gan PLN sebesar Rp3 miliar ini sebenarnya lebih kecil dibanding tahun sebelumn-ya.

Pada tahun 2012 di bulan yang sama, pihak PLN Bang-kalan mencatat tunggakan pelanggan PLN di wilayah itu mencapai Rp 3,7 miliar, sedangkan pada tahun 2011 sebesar Rp4,8 miliar.

Tunggalan tagihan re-kening listrik se-Madura yang meliputi Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pame-kasan, dan Kabupaten Sume-nep, menurut data PLN, kini mencapai Rp12 miliar. (ant/rah)

TAGIHAN LISTRIK

Pelanggan PLN Nunggak Rp 3 Miliar

PEMADAMAN LISTRIK BERGILIR. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan melakukan pemadaman bergilir di Jakarta dan Jawa Barat dengan setiap pelanggan ada potensi pemadaman sekali selama tiga jam dan hal tersebut dilakukan selama masa perbaikan menara SUTET 500 kilo volt yang rusak di Sumedang Jawa Barat.

Page 9: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO.0103 | TAHUN II 9TAPAL KUDA

Pasokan solar belum normal, meski pasokan terus dikirim dari Pertamina na-mun antrian panjang kend-araan yang hendak mengisi solar terlihat di sejumlah SPBU, salah satunya SPBU Ketapang Kota Probolinggo. Antrian panjang hingga me-luber ke jalur pantura me-nyebabkan arus lalu lintas tersendat.

Menurut sejumlah sopir, sejumlah SPBU kehabisan

stok solar dan belum menda-patkan pasokan dari Pertam-ina. Sopir truk harus berpu-tar-putar mencari SPBU yang menyedikan solar dan rela antri berjam-jam. Sopir truk rela antri, karena per-sediaan bahan bakar yang ada di kendaraannya meni-pis. Sopir mengeluh karena pembelian solar dibatasi hanya RP 200 ribu saja.

“Kalau begini terus sopir repot mas, harus puter-puter

cari solar. Belum lagi antrin-ya lama kan menganggu perjalanan. Selain itu jatah pembelian solar dibatasi paling banyak Rp 200 ribu saja,” ujar Ramli, sopir bus, Selasa, (23/4).

Sementara petugas SPBU Ketapang Kota Probolinggo mengatakan, pasokan dari pertamina hanya 8 ton saja. Padahal biasanya permintaan berapapun akan dikirim, pasokan 8 ton akan habis kurang dari empat jam se-hingga terpaksa dibatas pem-beliannya maksimal Rp 200 ribu saja.

“Kalau tidak dibatasi ban-yak yang tidak dapat jatah, ini dibatasi saja masih ada yang tidak kebagian. Untuk ken-daraan truk besar maksimal

Rp 200 ribu sedangkan mobil kecil maksimal Rp 150 ribu,” jelas Susanto, operator SPBU.

Masyarakat ResahKelangkaan BBM ber-

subsidi jenis solar membuat Masyarakat pengguna so-lar kelimpungan. Disamp-ing itu otomatis membuat resah banyak masyarakat yang menggunakan sebagai mata pencaharian sehari – hari maupun untuk kegiatan operasional.

Seperti yang disampai-kan Pahola (39) warga Desa Muneng Kecamatan Sum-berasih Kabupaten Proboling-go yang sehari – hari meng-gunakan BBM solar untuk mencari nafkah. Selain ke-bingungan tentang BBM solar

tersebut, ia juga sekaligus pe-milik truk yang sehariannya mengangkut material pasir untuk menafkahi keluarg-anya dengan jalan menyopiri truknya sendiri.

Hal serupa dibenarkan Yanto (43) warga Triwung Kidul yang sempat ngantri se-jak pukul 05.30 Wib di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Ketapang . Ia pun me-nyesalkan ini semua terjadi , padahal indonesia kaya akan gas bumi dan alam seisinya yang mampu menghidupi hajat hidup orang banyak.

Dari pukul 05.30 Wib tadi pagi mas, saya telah mengan-tri sampai sekarang sekitar pukul 11.00 Wib dan BBM so-lar habis. Dengan sabar saya menunggu hingga saat ini be-lum datang tangki yang berisi BBM solar tersebut.

“Pada intinya mas, kami- kami ini sangat dibuat resah oleh pemerintahan seka-rang ini. Seharusnya jika, pemerintah mau menaikan BBM ya naikan, jika tidak terserah pemerintah. Tolong dipikir masak – masak , jan-gan rakyat menjadi korban terus,”ujar Yanto.

Sementara itu, salah satu karyawan SPBU Keta-pang yang tak mau disebut namanya mengatakan, me-mang benar mas antrian ini terjadi beberapa hari ini. Hal ini disebabkan adanya pen-gurangan jatah BBM ke SPBU kami. Kami yang biasanya mendapatkan jatah 16.000 liter kini tinggal 8.000 liter atau separuhnya.

Selain ada pengurangan dari Depo Pertamina, kar-yawan disini juga melototi para pembeli khususnya yang membawa jurigen agar meminta surat keterangan dari desa setempat agar jelas penggunaannya dan itupun biar tak salah digunakan oleh pihak – pihak yang tak ber-tanggung jawab.

“Sebenarnya kami meng-inginkan jatah BBM solar tersebut tetap 16.000 liter agar mampu mencukupi ke-butuhan masyarakat walau-pun dengan harga naik,”pung kasnya. (hud)

Solar Tetap Jadi RebutanSetiap Pembelian Dijatah Rp 200 RibuPROBOLINGGO - Kelangkaan bahan bakar min-yak jenis solar terus terjadi di Kota Probolinggo. Antrian panjang kendaraan yang hendak mengisi solar hingga keluar SPBU. Meski berebut, dan sudah mengantri berjam-jam kendaraan dijatah pembelian solar hanya Rp 200 ribu saja.

PROBOLINGGO- Duduk bersila sembari menggambar. 660 Bunda Paud se Kabupaten Probolinggo begitu berseman-gat. Mereka bukan belajar, na-mun di kertas putih dengan cat warna berkreasi menggambar.

Suasana di Gedung Islam-ic Center Kraksaan Kabupat-en Probolinggo, selama tiga jam kemarin, semakin meny-enangkan karena sang Bupati Probolinggo, Hj. Puput Tan-triana Sari, SE, didampingi Ketua TP. PKK Kabuapten Probolinggo,Hj. Nunung, beserta Kepala Dinas Pendid-ikan Kabupaten Probolinggo, Drs, Tutug Edi Utomo, MM, berada di tengah-tengah Bunda PAUD.

660 Bunda PAUD yang juga kader PKK itu pun terus berkreasi. Keterampilan me-lukis yang dicontohkan Bu-pati Probolinggo bukanlah lipatan kertas warna-warni. Melainkan kertas putih de-ngan cat warna.

Banyak beragam pola yang dibuat, mulai menggambar bunga, hingga rumah. Ber-bekal contoh pola itu ratusan peserta langsung menggerak-kan tangan di atas kertas putih, lalu menggerakan kuasnya de-ngan cat. ”Ternyata mudah tidak sesulit yang saya bay-angkan di awal,” tutur Farida,

salah satu peserta dari PUA Kecamatan Kraksaan.

Farida mengaku senang bisa mengikuti ajang me-lukis Bunda PAUD dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Probolinggo ke 627. Selain un-tuk diri sendiri, keterampilan ini juga bisa dijadikan sebagai salah satu materi pengajaran di PAUD tempatnya mengajar.

Lain lagi dengan Dewi Yuniwati, keterampilan me-lukis yang sebelumnya sudah diperoleh saat ikut pelatihan. Ia tidak merasakan kesu-litan sedikitpun saat membuat lukisan diatas kertas putih. ”Yang dibutuhkan hanyalah kecermatan, dan kesabaran,” tutur Dewi Yuniwati.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Drs. Tutug Edi Utomo, MM men-gungkapkan, dalam kategori bahwa peserta bunda PAUD di Kabupaten Probolinggo mempunyai angka terbayak se-Indonesia.

“Saya pribadi sangat senang dan bersyukur, meskipun ini sebatas kategori saja. Mari kita ciptakan bersama adanya pro-gram pendidikan di Kabupaten Probolinggo ini. Agar supaya anak didik kita khususnya pada anak yang masih usia dini lebih baik dari sebelumnya,” pung-kasnya. (hud)

MELUKIS

660 Bunda PAUD Berkreasi Menggambar

ANTUSIAS. 660 Bunda PAUD se Kabupaten Probolinggo, duduk bersila sembari bersiap menggambar.

PROBOLINGGO - Tak banyak orang tahu, menjadi seorang Kepala Sekolah di sebuah SMP Swasta tidaklah mudah. Suka dan duka harus dilalui dengan ikhlas dan sa-bar. Begitulah kiranya yang dialami Budi Purnomo, Kepa-la Sekolah SMP Panca Marga Kota Probolinggo.

Lebih-lebih pelaksan-aan ujian nasional (UN) hari kedua, Budi Purnomo me-nuturkan, sebagai Kepala Sekolah, pihaknya dituntut terus memotivasi siswa, dan mempersiapkan mental serta persiapan akademis lainnya untuk menghadapi UN. Saat ini, kata dia, jumlah siswanya yang mengikuti UN 2013 ber-jumlah 14 siswa.

“Yang menjadi persoalan bukanlah soal persiapannya, tapi justru siswanya. Karena hampir semua siswa di sekolah kami ini kalau pagi hingga siang bekerja membantu orang tuanya. Hal ini membuat mere-ka tak tau kalau sekarang ada UN. Tapi kami terus berupaya memahami, dan memperhati-kan mereka, juga rajin mem-berikan informasi mengenai pelaksanaan UN. Tapi syuku-rnya, setiap tahun siswa kami lulus 100 persen,” beber Budi Purnomo, Selasa (23/4).

Bahkan pelaksanaan UN yang dulu, kenang Budi Purno-mo, harus rela menjemput satu per satu siswanya, agar mereka bisa mengikuti UN. Namun, dia juga bersyukur sebab keban-yakan siswanya itu berhasil masuk sekolah yang mereka inginkan.

“Siswa kami itu banyak yang bekerja, bahkan sampai tengah malam. Lantas pag-inya mereka harus ikut UN. Salah satu siswa kami tahun lalu ada yang bekerja memu-lung dan menjadi pengamen. Saya tak ingin dia terlambat ujian atau tidak ikut ujian. Akhirnya saya menjemputnya di rumah. Benar saja, dia masih tidur. Lalu saya men-gantarnya ke sekolah untuk ujian. Dia lulus, sekarang se-kolah di SMK Negeri 3 dua orang, dan 3 orang di SMK Negeri 2 jurusan teknik ken-daraan ringan,” begitu kisah Budi Purnomo.

Tak hanya itu, perjuan-gan dan tanggung jawab Budi Purnomo seringkali harus ia jalankan hingga siswa-siswanya lulus sekolah. Ia mengungkapkan, sering-kali usai lulus SMP, banyak siswanya yang ingin sekali melanjutkan sekolah ke jen-jang perguruan tinggi, atau

sekadar meningkatkan taraf hidupnya dengan memiliki ijazah setara SMA. Sayangn-ya, lagi-lagi persoalan ekono-mi menghadang niat mereka.

“Sekolah banyak mem-bantu siswa-siswa yang ingin mendapatkan ijazah setara SMA. Jadi setelah tiga tahun, banyak di antara mereka yang kami daftarkan untuk mengi-

kuti kejar paket C secara gra-tis. Karena kasihan mereka, ini adalah kesempatan kami untuk membantu anak-anak bangsa ini,”tandasnya.

Karena itu, sebelum lulus pihak SMP Panca Marga Kota Probolinggo berusaha mem-bekali siswa-siswanya dengan beberapa keterampilan khu-sus selama masih di sekolah.

Tujuannya, tentu agar siswa-siswanya dapat mandiri dan memiliki life skil ready kelak.

“Setiap Minggu ada pro-gram pengembangan diri. Kami mengajari anak-anak keterampilan. Jadi banyak siswa kami yang bekerja. Saya berusaha memahami mereka dan mendukung mereka,” pungkas Budi Purnomo. (hud)

PROBOLINGGO-Warga perumahan Bumi Yuangga Jl. Himalaya, kelurahan Triwung Lor kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, resah ka-rena seringnya terjadi tindak kejahatan seperti, pencurian, penjambretan, dan perkosaan alias kolor ijo.

Akhirnya, warga mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Proboling-go, karena tidak puas dengan penanganan yang dilakukan oleh aparat keamanan. Dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, terjadi sebanyak 10 kali tindak kejahatan.

Warga mengirimkan surat aduan yang ditujukan kepada DPRD yang ditanda tangani 14 warga.

Untuk mer-espon keluhan warga terse-but DPRD Kota P r o b o l i n g g o menggelar ra-pat dengar pen-dapat, Selasa (23/4) dengan warga, Kepoli-sian, Satpol PP, Camat Kade-mangan dan Lu-rah Triwung lor.

Di awal proses hear-ing, warga dan Kepolisian ber-sitegang karena dari 10 kasus hanya 2 yang di proses. Dari pihak kepolisian menjelaskan bahwa sebagian dari kasus itu tidak dilaporkan.

Salah seorang warga, Hasanudin mengungkapkan ketidakpuasanya atas penan-gan kasus yang menimpa warga Triwung Lor ini. “Saya tidak puas dengan aparat keamanan, karena seringnya terjadi tin-dak kejahatan ini, lalu kemana

polisinya?” ujar Hasanudin.Hasanudin juga menje-

laskan bahwa salah satu kor-ban pemekosaan sampai tidak mau menempati rumahnya, dan pindah ke daerah lain ka-rena pelaku mengancam akan kembali untuk melakukan per-buatanya. “Salah satu korban perkosaan ada yang mening-galkan rumahnya, dan pindah ke daerah lain karena pelaku mengancam akan mengulangi perbuatanya” kata Hasannudin.

Ketua Komisi A DPRD As’ad Anshari juga menyayangkan perihal penanganan masalah keamanan ini. As’ad menenga-rai banyak kasus kolor ijo atau pemerkosaan di kota Proboling-go belum ditangani secara se-

rius . “Saya juga menyayangkan terhadap aparat keamanan ka-rena beberapa kasus kolor ijo atau pemerko-saan yang ter-jadi di kota Probolinggo sep-erti di kebon sari wetan, Jrebeng kulon, Asabri, dll. sampai saat ini belum ditangani secara serius,” ujar As’ad.

Untuk men-gatasi per-masalahan ini akhirnya rapat dengar pendapat m e r e k o m e n -dasikan agar

pihak yang berwajib men-gusut tuntas semua tindak kriminal, terutama pemerko-saan atau kolor ijo. Selain itu, masyarakat juga harus menin-gkatkan kewaspadaan dengan menggiatkan kembali PAM swakarsa, segera laporkan ke aparat apabila ada tindak kriminal. (nto/dar)

KECEWA MASALAH KEAMANAN

Warga Triwung Lor Mengadu ke Dewan

Salah satu korban perkosaan

ada yang meninggalkan rumahnya, dan

pindah ke daerah lain karena pelaku

mengancam akan mengulangi

perbuatanya

HasanuddinWarga

SUKA DUKA UN

Kepala Sekolah Harus Jemput Siswa Agar Bisa Ikut UN

JEMBER - Wakil Bupati Jember, Kusen Andalas, men-yatakan siap mundur dari jabatannya demi menjadi calon legislatif DPR RI untuk daerah pemilihan (dapil) Jem-ber-Lumajang, Jawa Timur.

“Saya siap meninggal-kan jabatan sebagai Wabup Jember karena konsekue-nsinya memang begitu kalau menjadi caleg,” kata Kusen Andalas setelah mengikuti rapat paripurna di DPRD

Jember, Selasa.Namun hingga kini, Kus-

en yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Par-tai Demokrasi Indonesia Per-juangan (PDIP) Jember itu mengaku belum menerima kabar dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.

“Saya belum tahu apakah nama saya masuk dalam daf-tar calon legislatif sementara (DCS) bakal calon legislatif DPR RI, namun saya telah

mantap untuk maju sebagai caleg DPR Dapil Jember-Lu-majang,” tuturnya.

Kusen dilantik sebagai Wabup Jember mendampingi Bupati MZA Djalal pada 25 September 2010, namun dua bulan kemudian MZA Djalal dan Kusen diberhentikan dari jabatannya karena terjerat kasus hukum.

Kemudian, MZA Djalal di-aktifkan kembali oleh Mendag-ri pada November 2011, sedan-

gkan Kusen kembali menjabat sebagai Wabup Jember periode 2010-2015 pada awal Septem-ber 2012, karena keduanya tidak terbukti melakukan tin-dak pidana korupsi.

Sementara Bupati Jember MZA Djalal mengaku belum tahu tentang majunya Kusen sebagai bakal calon legisla-tor DPR RI pada Pemilihan Umum Legislatif 2014.

“Meskipun Pak Kusen ada-lah pasangan saya di pemer-

intahan, saya tidak akan men-campuri urusan partai, karena hal itu merupakan urusan ru-mah tangga orang. Saya dari PKNU dan Pak Kusen dari PDIP,” tuturnya.

Djalal mengaku tidak di-beritahu oleh pasangannya tentang rencana mundurnya Kusen sebagai Wabup Jem-ber yang akan maju sebagai bacaleg DPR, namun ia tidak mempermasalahkan hal tersebut. (ant/fqh/dar)

PENCALEGAN

Wabup Jember Siap Mundur Karena Nyaleg

Page 10: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO.0103 | TAHUN II10 LINTAS JATIM

Dikatakan Harun, keboco-ran soal yang terjadi di SMPN 7 Surabaya hanya merupakan isu yang tidak perlu dipercaya. “Tahun ini soal ujian dibuat hingga 20 paket soal sehingga tidak mungkin terjadi kebo-coran. Otomatis, jika memang ada kunci jawaban, yang saya rasa itu mustahil, harus ada 20 lembar paket jawaban,” pa-parnya Selasa (23/4).

Harun berharap, siapapun yang menemukan praktek perjokian atau semacamnya dalam ujian tahun ini un-tuk melaporkan hal tersebut langsung kepadanya. “sia-papun baik masyarakat atau sekolah yang menemukan praktek-praktek yang men-yalahi aturan terkait UN agar mau melapor kepada kami. Nanti akan kami periksa ke-benarannya,” kata dia lagi.

Bertolakbelakang dengan pernyataan Harun, Ketua De-wan Pendidikan Kota Sura-baya Isa Anshori yang ditemui wartawan mengaku memiliki kunci jawaban untuk soal ujian tingkat SMP yang diujikan ke-marin dengan mata pelajaran Bahasa Inggris. Dia mengata-kan, kunci jawaban tersebut dia dapatkan dari salah se-orang siswa SMP yang melapor kepadanya.

“siswa tersebut melapor kepada saya dan mengirimkan kunci jawaban ujian paket 1 bahasa inggris ini pada pukul 23.00 WIB. Siswa itu men-gungkapkan, seperti hari sebe-lumnya, para siswa akan me-nerima kunci jawaban dalam format Short Message Service (SMS), BlackBerry Messanger (BBM), dan picture di BBM ini secara bergelombang sebanyak 20 paket kunci jawaban hingga

pukul 03.00 WIB dini hari,” urai Isa.

Dalam kunci jawabat tersebut, terangnya, sudah ada tulisan bahwa kunci jawa-ban tersebut merupakan kun-ci untuk paket berapa. “ada tulisannya, misalnya, kunci jawaban paket 1,” ujar dia seraya menambahkan bahwa kunci tersebut beredar bebas di kalangan siswa SMPN 7 dan SMPN 11 Kota Surabaya bahkan diantara siswa SMP di wilayah Surabaya Utara dan tengah.

Tidak hanya itu, Isa juga menjelaskan bahwa menu-rut pengakuan siswa ber-inisial KH ini, kunci jawaban tersebut merupakan kunci jawaban yang bisa dipercaya kebenarannya. “siswa yang mengaku mendapatkan kunci dari temannya yang lain ini berani menjamin. Menurut dia, kunci tersebut diperoleh setelah seseorang yang tidak dikenal mengirimkan 20 pa-ket soal secara elektrik meng-gunakan sebuah alat kepada seorang joki yang sudah tahu pola jawaban pada kunci jawaban. Hanya dengan men-jawab 8 pertanyaan secara benar, maka joki tersebut bisa mengetahui jawaban dari ke-40 soal,” tutur Isa.

Beredar luasnya kunci jawaban yang belum bisa di-pastikan kebenarannya ini, kata Isa, jelas cukup meng-ganggu konsentrasi para siswa. “untuk siswa yang berada di wilayah Surabaya tengah sep-erti siswa SMPN 1 Surabaya memang tidak percaya dengan kunci jawaban ini. Tapi, bagi para siswa yang berada di se-kolah-sekolah pinggir seperti Surabaya Utara, mereka jadi

tidak percaya diri dan akhirnya mengganggu konsentrasi uji-an,” jelasnya.

Dia mendesak Kepala Di-nas Pendidikan baik Kota Sura-baya maupun Provinsi Jatim agar menindaklanjuti temuan-nya dan memastikan bahwa kunci tersebut memang kunci jawaban palsu. “dindik harus memastikan kunci jawaban yang beredar luas ini palsu. Silahkan datang kepada saya untuk mencocokan satu paket soal dengan kunci jawabannya. Jika terbukti benar, harus ada yang bertanggungjawab atas ini,” tegas dia.

Tolak Ujian NasionalSementara itu, pulu-

han pelajar Ikatan Muham-madiyah Jawa Timur (Jatim) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Gra-hadi, Surabaya Selasa (23/4). Mereka mendesak, Men-teri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh untuk mundur dari jabatannya.

Dalam orasinya para pela-jar menilai bahwa tahun ini merupakan puncak kesem-rawutan UN. Bahkan mereka menuding, Kemendiknas men-coba untuk melakukan praktek korupsi. “Indikasinya banyak. Mulai dari keterlambatan soal ujian di 11 provinsi, lembar jawaban yang ditemukan di-lapangan hanya berbobot 40

gr padahal menurut aturan adalah 70 gr, hingga beredar-nya kunci jawaban meski soal dibuat sedemikian rupa ban-yaknya,” kata salah seorang orator, Adam Syarif Thamrin.

Sejak tahun 2009, lanjut dia, pelaksanaan ujian sudah cacat hukum. Menurut kepu-tusan Mahkamah Agung (MA), yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Nomor 377/PDT/2007/PT.DKI dan putu-san Nomor 228/Pdt.G/2006/PN.JKT.PST dengan meme-nangkan gugatan sejumlah pihak terhadap pemerintah, UN tidak seharusnya digelar.

“Dalam mendukung sis-tem pendidikan yang dia-manahkan Undang-Undang Dasar 45 dan UU Nomor 20 tahun 2003, tentang Sisdik-nas dan menyikapi UN 2013 yang telah gagal ini, kami ingin mengingatkan M Nuh bahwa UN merupakan inkon-stitusional,” tegasnya.

Datang dengan mengena-kan seragam sekolah, puluhan siswa ini juga membawa poster berisi kecaman terhadap bu-ruknya kinerja pemerintah. Meski berjalan dengan tertib, aksi unjuk rasa para siswa di-kawal ketat barisan polisi dari Polrestabes Kota Surabaya dan Polda Jatim. Aksi ini juga sempat membuat kemacetan di sepanjang jalan Gubernur Suryo. (neu/dar)

UN SMP di Jatim BocorSURABAYA–Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur (Jatim) Harun membantah isu kebocoran soal Ujian Nasional (UN) baik di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menen-gah Pertama (SMP) di Jawa Timur yang beredar luas belakangan ini. Menurutnya, secara teknis UN tahun ini dibuat sulit untuk dibobol.

UNJUK RASA. Puluhan pelajar Ikatan Muhammadiyah Jawa Timur (Jatim) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya Selasa (23/4). Mereka menyatakan UN inkonstitusional dan seharusnya ditiadakan. Selain itu, mereka juga meminta Mendikbud M. Nuh untuk mundur dari jabatannya.

PELAJAR TOLAK UN

SURABAYA- Pengunjung sidang kasus pembunuhan ma-hasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel, kembali mengamuk di Pengadi-lan Negeri (PN) Surabaya, ke-marin. Keluarga M. Baihaqi (22), korban pembunuhan, tak kuasa tahan amarah saat majelis yang diketuai Eko sugianto kembali menunda sidang dengan agen-da pembacaan putusan.

Sidang yang sedianya mengagendakan pembacaan amar putusan, ditunda Eko dengan alasan amar yang disusunnya belum usai. Ka-renanya, dihadapan ratusan warga Bungurasih Dalam, Eko menyampaikan permintaan maaf dan segera menyelesai-kan amar putusannya untuk terdakwa Rieska Artika, Mar-gasani dan Ainur Rofiq yang didudukkan sebagai pesakitan.

“Kami mohon maaf. Putu-san akan kami bacakan pekan depan (30/4),” ujar Eko.

Tak ayal, pengunjung si-dang yang semula sudah emo-si, semakin meluapkan am-arahnya kepada majelis hakim. Bahkan, Nur Cholik, ayah kor-ban, menghujat hakim dan mempertanyakan tugas hakim dalam menjalankan profes-inya. Baginya, penundaan kali kedua itu membuat psikologis keluarganya terganggu karena menunggu kepastian hukum pembunuh anaknya.

“Anda sudah minta waktu dua minggu. Kenapa belum selesai,” tanya Nur Cholik. Meski demikian, Eko memas-tikan tidak akan menunda lagi pembacaan amar putusan. “Beri kami waktu hingga pe-kan depan,” tutupnya.

Sementara itu, sesaat se-belum memasuki ruang sidang Cakra, Rieska Artika kembali jadi sasaran luapan emosi war-ga Bungurasih Dalam. Warga Bungurasih Utara itu terhuyung dan terseret saat puluhan mas-sa merangsek mendekatinya yang ditebengi beberapa polisi.

Tak sampai disitu, kericu-han semakin menguat kala ibu korban mendadak histeris dan jatuh pingsan di ruang sidang. Sebelumnya Siti, nama ibu korban memang kerap mengi-kuti persidangan. Namun Ia

tak kuasa menahan amarah saat terdakwa Rieska digiring memasuki ruangan dan melin-tasi tepat di hadapannya.

“Pembunuh kamu. Mati kamu,” teriak keluarga korban.

Terpisah, penasehat hu-kum keluarga korban, Ma-her Amin, menegaskan jika pihaknya sangat merasa ke-cewa dengan penundaan vonis oleh hakim. Ia mewakili kelu-arga juga meminta agar ketiga

terdakwa dihukum mati, bu-kan 20 tahun seperti tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) I Wayan Yudhistira.

“Pada intinya kami serah-kan kepada hukum, namun kami berharap ketiga terdak-wa bukan dihukum penjara, melainkan hukuman mati,”

tandasnya. Amin juga men-egaskan banyak yang bersim-pati dengan nasib Baihawi. “Banyak orang yang perlu diperhatikan secara psikologis dalam kasus ini,” jelasnya.

M. Baihaqi menghembus-kan nafas terakhir saat dihajar oleh Margsani, kekasih Rieska Artika, pada September 2012 silam. Kejadian bermula ketika Margasani emosi saat mem-buka pesan jejaring sosial mi-lik Rieska yang berisi pesan mesra dari korban.

Naik pitam, terdakwa yang juga security gudang plastik di kawasan Balas Klumprik, itu lantas merencanakan tinda-kan untuk menghajar korban yang diketahui ternyata telah menjalin hubungan selama tiga bulan dengan Rieska. Tak urung, Ia kemudian memper-siapkan pengeroyokan dengan meminta bantuan Ainur Rofiq dan beberapa rekan lainnya.

Singkat cerita, Baihaqi yang datang bersama Rieska ke lokasi gudang plastik pada 19. 35 WIBB, langsung dihuja-mi pukulan dan sabetan samu-rai dari terdakwa. Berdasarkan hasil visum, terdapat luka me-mar di sekujur tubuh Baihaqi dan luka robek di pelipis serta kepala korban.

“Korban tewas di lokasi kejadian sebelum karyawan gudang mengetahui ada pembunuhan,” ujar JPU I Wayan Yudhistira dalam tun-tutannya. (kas)

SIDANG PEMBUNUHAN DITUNDA

Keluarga Korban Hakimi Terdakwa

SURABAYA - Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Jawa Timur mencatat sebanyak 42 calon Dewan Pimpinan Dae-rah (DPD) sudah mendaftar untuk memperebutkan empat kursi calon DPD di Jatim Peri-ode 2014 - 2019.

Anggota KPU Jatim, Agung Nughoro di KPU Jatim, di kan-tornya, Selasa (23/4) menga-takan, hingga batas akhir pen-daftaran calon anggota DPD RI pada Pemilu 2014, tercatat se-banyak 42 orang yang mendaf-tar. Namun khusus pendaftaran di hari terakhir ada sebanyak 21 orang. “Hari terakhir ini yang mendaftar sebanyak 21 orang, kalau ditambah yang kemarin

totalnya mencapai 42 orang pendaftar,” ujarnya.

Ia menjelaskan, berdasar-kan ketentuan UU No 8/2011 tentang Pemilu Anggota DPR RI, DPD, DPRD serta Peratu-ran KPU No 8/2013 tentang Pencalonan DPD RI, seorang calon anggota DPD RI mini-mal harus memiliki dukungan 5 ribu dibuktikan dengan copy KTP yang tersebar di 50 persen plus 1 kabupaten/kota dalam satu provinsi (20 daerah).

“Pemilu kali ini tampa-knya pendaftar DPD RI mem-bludak dibanding pemilu 2009 yang hanya 31 orang. Ini juga mungkin karena jumlah partai terbatas sehingga yang dulun-

ya maju caleg beralih ke calon DPD RI,” ujarnya.

Dikesempatan sama, Ka-bid Sosialisasi KPU Jatim, Najib Hamid mengatakan, 42 calon DPD RI dari Jawa Timur sifatnya masih sementara dan belum bisa dipastikan selu-ruhnya lolos. Sebelum ta-hapan penetapan, pihaknya kembali melakukan verifikasi data. “Kalau sekarang belum tahu apakah semuanya da-pat memenuhi persyaratan semuanya atau tidak. Kalau tidak memenuhi persyaratan dan ketika masa perbaikan tidak bisa memenuhi per-syaratan, ya tidak bisa mengi-kuti pemilu,” ujarnya. (ara)

42 Bakal Calon Berasal dari JatimPuluhan Pelajar Surabaya Minta M Nuh Mundur

Penundaan kali kedua itu membuat

psikologis keluarganya

terganggu karena menunggu

kepastian hukum pembunuh anaknya.

Nur CholikAyah Almarhum Baihaqi

POLEMIK WISNU WARDHANA

WW Diusir Paksa Oleh Anggota DewanSURABAYA – Drama poli-

tik perseteruan antara Wisnu Wardhana (WW) dengan Par-tai Demokrat (PD), akhirnya menuju titik klimaks. Hal ini terbukti dengan diusirnya WW secara paksa oleh Sejum-lah anggota Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya dari gedung lembaga parlemen Surabaya, Selasa (23/4).

Pengusiran WW secara paksa dilakukan oleh hampir semua perwakilan Fraksi yang ada di DPRD Surabaya. Hal ini dilakukan, karena Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo telah menandatangani Surat Keputusan (SK) Pergantian Antar Waktu (PAW) WW se-bagai Ketua DPRD Surabaya per Tanggal 17 April 2013.

Awalnya sekitar pukul 14.00 wib, WW yang merasa masih menjabat Ketua DPRD Surabaya, masuk kantor sep-erti biasanya. Hal ini, mem-buat anggota dewan yang sudah menganggap WW bukan Ketua DPRD marah. Mereka pun mencoba mas-uk paksa ruang Ketua DPRD yang didalamnya ada Wishnu Wardhana dan Agus Santoso.

Dipimpin salah seorang anggota dewan, Muham-mad Anwar, mereka beru-saha mengeluarkan Wishnu Wardhana atau yang akrab disapa WW ini dari Gedung DPRD Kota Surabaya. “Anda sudah bukan anggota DPRD sehingga tidak berhak ada di ruangan Ketua ini,” teriak M. Anwar, sambil menggedor-gedor pintu.

Mengetahui WW be-rada di dalam, Anwar sontak mengambil kantong plastik warna hitam dan menutup CCTV di sekitar ruang Ketua. Tidak tahu apa motifnya, na-mun hal tersebut justru men-jadi hal menarik bagi warta-wan yang terus mengikutinya. “Tidak tahu malu anda ini WW, sudah tidak berhak ada di sini masih ngotot bertahan, silah-kan keluar,” teriak Anwar sam-bil gedor pintu ruang Ketua DPRD. Hal serupa dilakukan hampir oleh seluruh salah se-orang anggota DPRD lainnya seperti Ratih Retnowati, Erik R Tahalele, dan Adies Kadier yang berteriak-teriak mencoba meminta Wishnu Wardhana keluar dari ruangannya.

Ditengah upaya anggota

DPRD Kota Surabaya mem-buka paksa pintu ruang Ketua DPRD, Wishnu Wardhana mel-arikan diri melalui pintu daru-rat sekitar pukul 15.05 WIB. WW langsung melewati tangga darurat dan keluar DPRD de-ngan pengawalan anggota ke-polisian dan naik mobil Honda Camry L 1844 BS.

Mengetahui hal itu, se-jumlah anggota DPRD beru-saha mengejar hingga ke tempat parkir mobil WW. “Dia melarikan diri dari pintu belakang, seharusnya kalau dia gentle tidak pergi seperti itu, tapi pergi dengan baik-baik,” kata Erik.

Setelah WW melarikan diri, sejumlah anggota DPRD lang-sung masuk ke ruang Ketua DPRD dan menurunkan foto-foto WW yang ada di ruangan. “Ini bukan ruangan pribadi. WW sudah bukan Ketua DPRD Kota Surabaya sehingga tidak boleh lagi menempati ruangan ini,” tegas dia seraya mem-bersihkan Foto WW di ruang Ketua DPRD.

Meskipun demikian, para anggota DPRD Kota Surabaya meminta agar tidak ada pe-rusakan foto-foto milik WW.

Semuanya harus dikumpul-kan dan diserahkan kembali ke pemiliknya. “Tidak boleh ada perusakan apapun, kita jaga kehormatan dan martabat DPRD,” tutur Ratih Retnowati.

Sebelum drama evakuasi WW dari Gedung DPRD Kota Surabaya, sejumlah anggota intelejen bersiaga di dalam Gedung. Peningkatan penga-manan ini dilakukan sebagai antisipasi polisi dengan kondi-si yang ada di DPRD Surabaya menjelang digelarnya Rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Surabaya.

Selain anggota kepoli-sian, terlihat puluhan orang duduk-duduk di lobi DPRD Surabaya sejak Selasa (23/4) pagi. Mereka ini disinyalir se-bagai pendukung WW.

Menurut Wakapolsek Gen-teng AKP M Rasyad, pihaknya tidak melarang siapa saja yang masuk ke gedung DPRD Sura-baya, asal tidak mengganggu dan tidak melakukan tindakan arogan. “Kalau mereka sudah mengganggu, maka polisi akan turun mengamankan dengan koordinasi bersama penga-manan dalam (Pamdal) DPRD Surabaya,” tegas Rasyad.(wan)

BELAJAR MEMBATIK. Sejumlah Pelajar belajar membatik saat digelar Gebyar Batik, Fashion Show Busana Batik di Alun-alun Madiun, Jatim, Selasa (23/4). Kegiatan tersebut untuk memeriahkan Hari Kartini.

Fotografer: SiswowidodoSumber: Antara

PENDAFTARAN ANGGOTA DPD

Page 11: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO.0103 | TAHUN II 11LINTAS JATIM

Seiring dengan berakh-irnya masa tugas Pansus Lumpur Sidoarjo memberi-kan enam rekomendasi ke-pada pemerintah terkait per-soalan lumpur yang hingg kini belum tuntas terselesai-kan. Salah satunya, meminta kepada Presiden RI menginap di lokasi lumpur

Keenam rekomendasi yang disampaikan Pansus dalam rapat paripurna Se-lasa (23/4/2013). Yang paling unik adalah meminta kepada Presiden RI menginap dalam waktu tertentu di Kabupaten Sidoarjo agar menyaksikan secara langsung penderitaan korban lumpur.

“Hal ini disebabkan, ka-rena adanya fakta ketidak-pastian pembayaran dan-pengikaran perjanji an oleh PT Lapindo Brantas kepada pengusaha korban lumpur, yang selanjutnya berharap kepada presiden untuk me-nyelesaikan persoalan korban lumpur lapindo yang berlarut larut,” terang Hj Anik Masla-cha selaku juru bicara Pansus.

Rekomendasi kedua, Pan-sus meminta kepada pemer-intah pusat untuk melakukan perubahan kelima atas Per-pres 14 tahun 2007, dengan memasukkan seluruh korban dalam areal terdampak 22 Maret 2007 baik dari warga

masyarakat maupun para pengusaha. Dengan jalan melakukan pengambil alihan kewajiban dari PT Lapindo Brantas menjadi kewajiban pemerintah pusat melalui APBN-P 2013.

Rekomendasi ketiga, de-ngan adanya tuntutan tanah milik warga korban lumpur yang belum terbayar dan maupun terlunasi yang seka-rang digunakan untuk pem-buatan tanggul, pengaliran lumpur ke sungai dll, maka BPLS harus segera meng-hentikan aktifitas sebelum dilakukan pelunasan pemba-yaran atas tanah warga.

Rekomendasi keempat, terhadap fasum, fasos dan tanah wakaf yang terkena luapan lumpur, pemerintah segera melakukan verifikasi dan falidasi data serta pem-bayarannya.

Sedangkan untuk pemer-

intah daerah, Pansus mem-inta agar ada upaya serius untuk segera membantu pe-nyelesaian sertifikat korban lumpur Lapindo resettlement di perumahan KNV dengan melibatkan BPN dan pemer-intah desa.

“Karena selama ini dari sekitar 1.700 bidang rumah, baru diselesaikan sertifikat sekitar 350 bidang,” jelas Anik. Rekomendasi keenam, dalam pembelian tanah war-ga yang terkena dampak lua-pan langsung maupun tidak langsung khususnya yang dikenal dengan tanah banci.

“Maka BPLK harus segera menetapkan batasan baku tentang status tanah seba-gai dasar pembelian tanah, sehingga upaya pembelian tanah masyarakat korban da-pat diselesaikan cepat oleh pemerintah,” tutur Anik Ma-slacha. (yun)

Minta Presiden Menginap di PorongSIDOARJO- Masa tugas Panitia Khusus (Pansus) dampak luapan lumpur Sidoarjo Dewan Perwaki-lan Rakyat (DPRD) Sidoarjo periode 2012-2013 berakhir sudah, Selasa (23/4/2013).

SURABAYA-Arif Afandi alias Sinyo (28) warga Jl. Kapas Baru Gg. X ditangkap saat akan melakukan pengiriman sabu kepada Polisi yang sedang men-yamar. Sinyo ditangkap saat petugas berhasil memancing tersangka dari tempat persem-bunyiannya dengan melakukan pemesanan sabu paket hemat kepada tersangka.

Sinyo, pemuda lajang yang kesehariannya tidak mempu-nyai pekerjaan itu, diketahui sebagai kurir sabu. Jebakan petugas dirancang setelah mendengan keterangan dari rekannya, yakni Sutrisno, yang tertangkap terlebih da-hulu. Sutrisno diamankan oleh Polsek Gubeng pada Sabtu (6/4) lalu. Dari pengemban-gan kasus tersebut, petugas pun menemukan titik terang apabila pasokan sabu Sutrisno disebarkan oleh Sinyo.

“Saya hanya sebagai perantara antara Sutrisno dan juga konsumennya dia,” kata

Sinyo, di hadapan Kapolsek gubeng, Kompol Rakhmat Sumengkar, Selasa (23/4).

Dia menambahkan, dalam setiap pengiriman Sinyo pun mendapat bagian yang luma-yan untuk per orangnya. Terka-dang, ia pun mendapat jatah sabu untuk dikonsumsinya.

“Menjadi kurir sabu ini telah saya jalani sejak setahun lalu, dikarenakan tidak mem-punyai pekerjaan yang tepat,” ungkapnya.

Selain Putra dari seorang ketua pengajian Hadra di kam-pung ini yang kini ditetapkan menjadi tersangka, petugas juga berhasil mengamankan barang bukti berupa sabu se-berat 0,32 gram serta bungkus plastik sabu.

Sementara itu, Kapolsek Gubeng Kompol Rakhmat Sumengkar menyatakan ter-sangka ditangkap pada sabtu (13/4) pukul 15.15 WIB di depan toko Indomart Jl. Ken-jeran Surabaya. Tersangka ber-

hasil ditangkap setelah anggota Gubeng melakukan jebakan de-ngan cara memesan sabu.

“Dengan adanya informasi dari kawannya yang terlebih dahulu ditangkap kami akh-irnya membekuk tersangka di Kenjeran,” katanya.

Dijelaskannya, Sinyo ber-hasil ditangkap di depan In-domaret Jl. Kenjeran, saat dilakukan pemeriksaan dite-mukan barang bukti sabu se-berat 0,32 gram dan alat sabu di jok sepeda motor Honda Vario yang dikendarainya.

“ Modus tersangka ini selalu menaruh sabu dijokmotornya. Dan memilih tempat-tempat yang tidak dicurigai petugas. Namun, karena seringnya ia lolos kami pun berhasil mem-bekuknya,” kata dia lagi.

Akibat kelakuannya ter-sangka kini pun berdiam didalam pengapnya sel jeruji Polsek Gubeng dan diancam dengan pidana hukuman pen-jara diatsa 4 tahun. (mag/dar)

NARKOBA

Arif Afandi Tertangkap Bawa Sabu

SURABAYA – Komisi Pemil-ihan Umum (KPU) Jawa Timur mulai meneliti administrasi daftar calon sementara (DCS) yang disetor partai politik un-tuk Pemilihan Umum Legislatif 2014 sebelum ditetapkan men-jadi daftar calon tetap (DCT).

“Kami telah menerima 12 partai peserta Pemilu 2014 dan tidak ada satu pun partai yang tidak mendaftar. Seka-rang waktunya KPU untuk melakukan penelitian adm-initrasi mengecek segalanya,” ujar Ketua KPU Jatim Andry Dewanto kepada wartawan di Surabaya, kemarin (23/4).

Ke-12 partai yang sudah menyerahkan nama-nama DCS untuk calon legislator DPRD Jatim tersebut, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Hanura, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Nasdem.

Selanjutnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuan-

gan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Ke-bangkitan Bangsa (PKB), Par-tai Bulan Bintang (PBB), dan terakhir Partai Persatuan dan Keadilan Indonesia (PKPI).

Andry Dewanto men-jelaskan, hal ini dilakukan hingga awal Mei mendatang dan hasilnya akan disampai-kan ke partai politik untuk selanjutnya disusun menjadi sebuah DCS. Setelah itu, KPU memberikan kesempatan ke-pada masyarakat untuk me-nanggapi nama-nama yang termasuk dalam DCS.

“Kami menerima semua tanggapan dari masyarakat yang masuk. Kemudian, kami meminta klarifikasi partai politik terhadap tanggapan-tanggapan tersebut,” katanya.

Usai proses tersebut dilal-ui, KPU berikutnya bakal men-etapkan DCT pada 21 Agustus 2013. Nama-nama yang mas-uk dalam daftar inilah akan mewakili partai politik seba-

gai calon legislator pada Pe-milihan Umum Legislatif yang diselenggarakan 9 April 2014.

Andry juga menjelaskan, sebelum ditetapkan menjadi sebuah DCT, pihaknya mem-berikan kesempatan kepada partai politik untuk merubah daftar DCS jika yang bersang-kutan mengundurkan diri atau meninggal dunia.

“Sesuai peraturan bahwa seseorang yang sudah masuk dalam DCS tidak boleh diganti jika tidak ada sesuatu luar biasa, seperti mengundurkan diri atau meninggal dunia,” ujarnya.

Hanya saja, lanjut Andry, jika bakal caleg yang mundur laki-laki maka sesuai aturan KPU, tidak boleh ada peng-gantinya. Namun jika yang mengundurkan diri perem-puan maka partai politik harus segera mencari penggantinya.

“Ini membuktikan bahwa perempuan mendapat prioritas dan sudah sesuai aturan KPU yang berlaku,” kata dia. (ara)

PENCALEGAN

KPU Mulai Teliti Administrasi DCS

SURABAYA- Tidak ber-modal dalam menjalani hubungan, Dwi K (23) warga jalan Menur Sura-baya, menggadaikan motor pacarnya. Nahasnya, hasil penggadaian motor terse-but digunakan tersangka untuk mengajak korban, sebut saja Anggrek (17), check-in disebuah hotel. Perihal ini terungkap sete-lah tersangka ditangkap polisi atas tuduhan berbuat asusila terhadap korban.

Hal tidak berkenan itu di-lakukan tersangka saat kedu-anya chek-in di hotel Hasma-jaya Surabaya, sejak 10 maret 2013 sampai 17 maret 2013. Selama hampir satu minggu itu, orang tua korban pun khawatir dan melaporkan ke-jadian itu ke Unit perlindun-gan Perempuan dan Anak.

Kasubbag Humas Pol-restabes Surabaya Komisari (Pol) Suparti menjelaskan karena hampir tujuh hari kor-ban tidak pernah pulang ke rumah membuat orang tuan-ya bertanya-tanya. Saat ber-temu anaknya di rumah, lalu korban menceritakan perihal kejadian yang menimpanya.

“Dari laporan orang tua korban, kami pun berhasil menangkap Dwi K dikare-nakan melakukan tindakan persetebuhan terhadap anak dibawah umur,” terang Kom-pol Suparti didampingi Kanit PPA AKP Suratmi pada Selasa (23/4) di Mapolrestabes.

Dijelaskannya, selama cek in itu pula korban disetubuhi sebanyak 10 kali, sehingga membuat oarang tua korban marah dan segera melapor-kan kejadian tersebut kepada polisi. Dari kejadian tersebut, lanjutnya, petugas berhasil mengamankan Barang bukti berupa satu buah celana olah raga tiga seperempat warna biru garis putih, satu buah baju kaos warna cokelat, satu buah celana dalam warna merah muda, satu buah BRA warna coklat dan satu buah Hp Nexian warna putih.

“Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, ter-sangka dijerat dengan pasal 81 ayat (2) UU RI No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan pasal 332 ayat I ke 1e KUHP dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara,” jelasnya. (mag/dar)

GADAIKAN MOTOR PACARNYA

Penipu Cinta Diamankan Polisi

INTEROGASI. Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti mengintrogasi tersangka, Selasa (23/4) di Mapolrestabes Surabaya

SURABAYA - Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penye-lenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang akan diberlakukan mulai 1 Januari tahun depan diharap mampu membawa revolusi terhadap pelayanan kesehatan di Indonesia. Hal tersebut dis-ampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf saat membuka Hospital Expo ke 9 di Hotel Shangri-La Surabaya, Selasa (23/4).

UU tersebut, jelas pria yang akrab disapa Gus Ipul ini, berfungsi menjamin keseha-tan bagi masyarakat. Apabila sebelumnya, bantuan keseha-tan terbagi dalam berbagai program seperti Jaminan Kes-ehatan Daerah (Jamkesda) dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Dengan adanya UU BPJS semua program kes-ehatan dijadikan menjadi satu. “Nantinya, satu program pelay-anan kesehatan akan berlaku diseluruh pelosok Indonesia. Yang paling utama adalah menghilangkan diskriminasi yang selama ini terjadi di bi-dang kesehatan,” papar dia.

Saifulah menegaskan, hal utama yang harus dilakukan dalam menyongsong UU

BPJS ini adalah memper-baiki sistem rujukan agar jenjang layanan kesehatan lebih terstruktur dan ter-ukur. Misalnya, jika selama ini apabila ada yang sakit langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Padahal, seharusnya agar pelayanan lebih maksimal, sebelum dibawa ke rumah sakit terlebih dahulu harus ada rujukan dari Puskesmas. “Tujuannya agar kapasitas RSUD tidak membludak. Apabila penyakit yang dider-ita cukup diatasi di tingkat puskesmas ya jangan dibawa ke RSUD. Kebijakan mengenai system rujukan harus segera dibuat agar nantinya meng-hadapi UU BPJS tidak terjadi kesulitan dalam mengklasifi-kasikannya,” ungkapnya.

Sementara itu terpisah, salah seorang dokter dari Rumah Sakit Dr Soetomo yang ditemui dalam acara Dr Christin mengungkapkan, ada beberapa upaya lain dalam rangka meningkatkan pelay-anan rumah sakit yang menjadi tuntutan masyarakat banyak, diantaranya, kualitas kelompok administrasi, dokter dan per-awat. Kelompok administrasi

memegang penting kemajuan sebuah rumah sakit. “Ketiga faktor tersebut harus selalu bekerjasama agar rumah sakit selalu maju. Pelayanan harus bersahabat agar pasien bisa cepat sembuh, tim perawat yang baik, dan tidak lupa tertib administrasi,” jelasnya.

Diketahui saat ini Jatim memiliki 948 Puskesmas, 2.215 Puskesmas Pembantu, 55 RSUD dan 200 Rumah Sakit Swasta. Dengan jumlah tersebut, media pelayanan kesehatan yang tersebar di Jatim harus mampu melayani sekitar 40 juta pen-duduk. (neu)

PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

Diharap Revolusi Layanan Kesehatan

GONG PEMBUKA.Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf saat membuka Hospital Expo ke 9 di Hotel Shangri-La Surabaya, Selasa (23/4)

SURABAYA- Kejaksaan Negeri Surabaya menya-takan keseriusannya dalam memburu buron terpidana penipuan berkedok bisnis tembakau senilai Rp 9,4 miliar, Limantoro Santoso. Kajari Muhammad Dofir, mengaku pihaknya telah menyebar identitas Liman-toro ke jajaran kepolisian mulai dari Polsek, Polres, hingga Polda.

“Sebenarnya surat pang-gilan eksekusi yang telah kita layangkan sebanyak tiga kali merupakan itikad baik kita agar yang bersangku-tan menyerahkan diri secara baik-baik,” kata dia.

Menurut dia, tanpa mela-lui surat panggilan pun sebe-narnya bisa eksekusi. “Tapi ini kan itikad baik saya me-layangkan surat panggilan terlebih dahulu,” tambahnya. Dengan ditetapkannya Lim-antoro sebagai buron, Dofir mengimbau agar masyarakat yang mengetahui ke-beradaannya segera melapor ke pihak yang berwenang.

Seperti pernah diberita-kan, Limantoro menolak diek-

sekusi. Bahkan, melalui Kuasa Hukumnya, Adjiz Gunawan, lantas menggugat balik mela-lui Polda Jatim dengan alasan surat panggilan eksekusi yang dilayangkan Kejari sebanyak tiga kali dinilai tidak prose-dural karena hanya ditanda-tangani oleh Jaksa Penuntut Umum, bukan Kajari.

Menanggapi gugatan Li-mantoro, dikonfirmasi terpi-sah, Kajati Jatim, Arminsyah, menilai laporan Limantoro keliru dan tidak mendasar. “Dia membahas Jaksa Edy Winarko yang meneken su-rat pemanggilan eksekusi yang dibilang belum ada surat perintahnya. Sete-lah saya evaluasi, ternyata sudah P48 atau telah ada perintahnya dari Kajari. De-ngan begitu, antara jaksa dan jaksa penuntut umum adalah dua hal pada diri Edy Winarko. Jadi apalagi yang perlu dipermasalahkan? “ je-las Arminsyah.

Kalau Limantoro koop-eratif mestinya datang tanpa dipanggil. “Mau PK monggo, tapi tidak akan menghalangi eksekusi,” tegasnya. (kas/dar)

DAFTAR BURON

Kejari Sebar Identitas Limantoro

Koperasi Pegawai Pelabuhan Indonesia (Kopelindo) III kini memiliki kantor baru di Jalan Perak Timur No. 426 Tanjung Perak Surabaya. Menurut Dirut Pelindo III Djarwo Surjanto, gedung ini akan digunakan sebagai pusat aktivitas kegiatan koperasi. Untuk diketahui, Kopelindo III kini mencapai Rp 121 miliar dengan jumlah anggota sebanyak 2.062 anggota.

GEDUNG BARU KOPELINDO

Page 12: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO.0103| TAHUN II12 NASIONAL

Sebelumnya, DPR menunda pengambilan

Keputusan terhadap Rancangan

Undang-undang tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). Anggota Dewan sepakat

untuk membahas RUU ini pada

masa persidangan berikutnya.

Seperti diberitakan, Ketua Umum PAN tersebut baru saja dilantik sebagai pelaksana tu-gas (plt) Menteri Keuangan, menggantikan Agus Marto-wardojo yang terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia. Pe-nunjukan Hatta oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang di luar kebi-asaan. Sebab, Menkeu biasan-ya selalu dijabat dari kalangan profesional, bukan sosok dari partai politik.

Karenanya, penunjukan Hatta menimbulkan kera-guan dan kecurigaan, apalagi menjelang Pemilu 2014. Po-sisi strategis sebagai Menkeu dianggap akan berpengaruh terhadap partai yang dipimpin Hatta.

Harry mengatakan, jabatan Plt Menkeu pada Hat-ta Rajasa yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian tersebut sifatnya sementara. Sehingga, lanjut dia, Hatta

tidak bisa mengambil kepu-tusan yang sifatnya definitif atau sama dengan ad-interim. “Menurut saya, fungsi kes-ementaraan itu tidak dapat mengambil keputusan-kepu-tusan definitif. Seharusnya Presiden bisa memahami itu. Tidak bisa kesementaraan itu berlarut-larut dan tidak boleh negara ini dipimpin dengan kesementaraan. Hatta tidak bisa menandatangani PMK,” paparnya.

Harry mencontohkan, Hatta tidak bisa mengelu-arkan PMK pajak rokok tiap daerah sebesar 10 persen yang sedianya akan berlaku pada 1 Januari 2014. Penge-naan pajak ini merupakan penjabaran dari UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. “Saya mendengar Agus Mar-towardojo (mantan Menkeu) belum menandatangani PKM itu. Jadi, Plt Menkeu hanya bisa melaksanakan tugas-

tugas rutin dan koordinasi antarkementerian dan lem-baga,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN, Drajad Wibowo mengatakan partainya tidak akan mengambil manfaat apa pun atas jabatan yang diem-ban Hatta Rajasa di Kemente-rian Keuangan. “Sama sekali tidak akan ada pengaruh, tidak ada orang PAN gabung dengan Pak Hatta di Kemenkeu. Betul-

betul profesional disitu,” kata dia.

Drajad menegaskan, PAN tidak akan melakukan bentuk intervensi apapun. Dengan kesiapan dan sumber daya yang ada, PAN optimis bisa menyukseskan pemilu. Tanpa menggerogoti kader-kadernya yang memiliki jabatan di ek-sekutif dan legislatif. “Kami tidak akan kirim staf khu-sus, atau apapun juga dari

PAN. Kemenkeu punya sistem tersendiri, gak akan tersentuh itu,” jelas Drajad.

Hatta resmi menjabat se-bagai Plt Menkeu, Senin (22/4) kemarin. Hatta akan men-duduki posisi itu sampai SBY menentukan Menkeu definitif. Selain menjabat sebagai Plt Menkeu, Hatta juga merang-kap jabatan sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. (gam/bud)

Hatta Rajasa Dilarang Buat PMKJAKARTA-Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azhar Azis meminta Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Keuan-gan, Hatta Rajasa agar tidak membuat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang sifatnya definitif. Sebab, hal tersebut bisa digugat secara hukum oleh DPR. “Sebagai Plt Menteri Keuangan, Hatta Rajasa tidak diperkenankan membuat PMK. Kalau dia mengeluarkan PMK, maka dia bisa digugat oleh DPR. Karena, PMK itu termasuk keputusan penting dari seorang menteri dan tidak bisa dilakukan oleh Plt,” tutur Harry di Jakarta, Selasa (23/4).

JAKARTA-PDI Perjuangan akhirnya secara resmi memasukan nama Prita Mulyasari dalam Daftar Caleg Sementara (DCS) ke KPU. Prita yang pernah berseteru dengan RS Omni Internasional ini di-yakini mampu menjadi vote getter bagi partai moncong putih. “Dia punya semangat memperjuangkan suatu kebenaran. Kami yakin dia bisa membangun soliditas yang kuat di publik,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait di Jakarta, Selasa (23/4).

Lebih jauh kata Maruarar, PDI Perjuangan berharap Prita bisa mengembangkan partai banteng di daerahnya dan menjadi pejuang gigih di Dapil III Banten. Meski Banten dibilang lum-bung suara Golkar. “Dia terzalimi dan dia merasa ingin menolong sesama. Kita harapkan orang-orang baik seperti dia duduk di kursi DPR,” tambahnya

PDI Perjuangan yakin Prita mampu menarik suara dari Banten. “Karena dia memiliki track record yang baik,” tandasnya.

Sementara itu, Prita Mulyasari mengaku memasuki dunia poli-tik. Karena sebagai wong cilik dirinya terzalimi hukum Indone-sia. Dipilihnya PDI Perjuangan karena dia melihat partai tersebut mempunyai kesamaan dengan dirinya yaitu membela wong cilik. “Saya dizalimi hampir 5 tahun. Kok lama sekali, apa karena kita wong cilik?” katanya.

Prita akui saat kasusnya heboh pada 2009 silam, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri termasuk salah satu tokoh yang membesuknya di tahanan. Saat itu se-dang ramai-ramainya kompetisi pemilihan presiden. Tapi bagi Prita, alasan utama bukanlah karena dibesuk Megawati di Ta-hanan. Tapi karena visi, misi, dan tujuan yang searah.

Sejak itu, dari yang mulanya hanya mengobrol biasa sampai akhirnya Prita memilih dan dipinang oleh Banteng Moncong Putih. Lalu, apakah ada pesan khusus Megawati untuk Prita? “Bekerja saja untuk rakyat,” jawab Prita. Prita mengaku menda-pat dukungan penuh dari keluarga dan rekan-rekannya.

Saat ditanya peluang masuk Senayan, Prita hanya men-jawab mengalir saja. “Semua ini tentang perjalanan hidup saya. Dan saya tidak ingin memprosentasekan perjalanan hidup saya. Intinya, saya pasrah saja. Insya Allah,” ucap Prita sambil mem-inta dukungan.

Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo tidak membantah adanya sejumlah caleg dari kalangan artis di par-tainya. Nama Rieke Dyah Pitaloka yang gagal di Pilkada Jabar kembali masuk list caleg PDIP. “Kader PDI Perjuangan yang dulu pernah menjadi artis seperti Mangara Siahaan, Rieke Dyah Pitaloka, Yessy Gusman, Edo Kondologit,” terangnya

PDI Perjuangan juga mengakomodir sejumlah advokat kon-dang. “Pengacara-pengacara ada nama Hendry Yosodiningrat, Junimart Girsang, Arteria Dahlan, Sirra Prayuna,” tandasnya. (gam/cea)

Mega Pesan Prita Kerja untuk Rakyat

CALEG

JAKARTA-Dewan Per-wakilan Rakyat (DPR) kem-bali melakukan komunikasi dengan sejumlah ormas be-sar seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Dewan Gereja Indonesia terkait pembahasan RUU Ormas. Pengesahan RUU ini ditunda karena kuatnya penolakan dari masyarakat yang menanggap RUU ini tidak sesuai dengan kerang-ka hukum pengaturan or-ganisasi masyarakat sipil. “Termasuk Muhammadiyah yang menolak RUU Ormas ini, keinginannya sudah kita penuhi terkait asas, sanksi, dan kriminalisasi terhadap kaum dermawan,” kata Wakil Ketua Pansus RUU Ormas, Deding Ishak dalam diskusi RUU Ormas bersama Ketua bidang hukum dan HAM PP Muhammadiyah Saiful Bahri, dan Direktur bidang sosial budaya dan seni Kemendagri, Budi Prasetyo di Jakarta, Se-lasa (23/4).

Sebelumnya, DPR men-unda pengambilan Kepu-tusan terhadap Rancangan Undang-undang tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). Anggota Dewan sepakat untuk membahas RUU ini pada masa persidan-gan berikutnya. Penundaan diputuskan dalam Sidang Paripurna terakhir untuk Masa Persidangan III Tahun Sidang 2012-2013, di Gedung Nusantara II DPR RI, Jumat 12 April 2013 lalu.

Menurut Deding, se-jumlah perbaikan dan pe-nyempurnaan terhadap pasal-pasal yang dianggap mengkhawatirkan meng-hambat demokratisasi, HAM, dan kebebesan berkumpul sudah diakomodir. “Soal asas misalnya setiap ormas harus berasaskan yang tidak ber-tentangan dengan Pancasila dan UUD 45,” tambahnya.

Terkait soal sanksi, sam-bung Deding, sudah diatur dengan jelas melalui pros-es pengadilan sampai ke Mahkamah Agung (MA). Ka-rena itu, untuk ormas-ormas besar seperti NU, Muham-madiyah, Dewan Gereja, Ta-man Siswa dan lainnya yang lahir sebelum kemerdekaan akan ditempatkan secara khusus. “Mereka ormas yang memiliki kontribusi yang be-sar terhadap kemerdekaan

dan NKRI. Jadi, tak sama dengan ormas yang tidak berperan dan berkontribusi dalam kemerdekaan bangsa ini,” ujar politisi Golkar itu.

Hal senada juga diuta-rakan Direktur Jenderal Ke-satuan Bangsa dan Politik (Dirjen Kesbangpol) Kemen-terian Dalam Negeri (Ke-mendagri), Tanri Bali, bahwa negara memerlukan ormas. Menurutnya sudah banyak ormas yang bekerja luar bi-asa. “Ada 65.000 ormas yang terdaftar di Kemendagri, dan mendapat surat keterangan terdaftar,” paparnya.

Akan tetapi kata dia, or-mas memang perlu diatur dalam Undang-undang su-paya tidak terjadi benturan dalam masyarakat. “Kelom-pok masyarakat yang ber-serikat berkumpul, diatur kesepakatannya. Kalau sepa-kat diatur apakah dasar hu-kumnya ada. Dalam serikat berkumpul dibatasi oleh UU dan perlu diatur melalui me-kanisme UU,” imbuhnya.

Menurutnya ormas cukup bermanfaat dan per-lu mendapatkan perhatian. Oleh sebab itu, jelas dia, tugas pemerintah untuk mendampingi tokoh ormas sangat dibutuhkan guna menciptakan tertib hu-kum. “Perlu kami sampai-kan juga bahwa dalam UU tadi perlu disebutkan un-tuk transparansi. Memang diperlukan dan kemandi-rian,” jelasnya.

Dia juga mengata-kan terkait polemik RUU

Ormas pemerintah su-dah melakukan komuni-kasi dengan memanggil beberapa ormas serta aparat. “RUU ini didis-kusikan agar implemen-tasinya tidak bertabra-kan dengan kepentingan masyarakat seluruh Indo-nesia. Makanya RUU ini berjalan lebih dari 1,5 ta-hun pembahasanya. Saya kira ini kehati-hatian kita untuk menampung aspi-rasi,” pungkasnya

Menurut Budi Prasetyo, tujuan RUU Ormas ini agar tak jadi benturan-benturan dalam kegiatannya, sehing-ga perlu diatur dasar huku-mnya. RUU Ormas ini mer-upakan RUU paling lama, hampir dua tahun pemba-hasannya di DPR RI. Apalagi sekarang ini sudah men-capai 65 ribu ormas yang berizin di Kemendagri dan RUU Ormas itu tidak tump-ang-tindih dengan UU yang lain. “Intinya kita sepakat menjaga demokratisasi, tapi jangan sampai mengganggu ruang publik dan tidak mer-ugikan masyarakat,” tuturn-ya.

HentikanSementara itu. Ketua

Majelis Hukum PP Muham-madiyah, Syaiful Bakhri tetap bersikukuh mem-inta DPR dan pemerintah menghentikan pemba-hasan RUU Ormas yang se-cara substansi tidak sesuai dengan kerangka hukum pengaturan organisasi masyarakat sipil. “Peng-aturan Ormas sebagai UU payung hukum hanya akan menambah panjang bi-rokrasi perijinan dan me-kanisme yang rumit yang pada akhirnya menciderai kebebasan berorganisasi di Indonesia,” kata Syaiful.

Menurut dia keberadaan UU Ormas tidak diperlukan karena sudah UUD 45 seba-gai payung UU dan mem-berikan jaminan kebebasan berserikat dan berkumpul. “Pendekatan represif politik keamanan terhadap organ-isasi masyarakat sipil harus ditinggalkan dengan meng-hangkan peran Kemendagri dan menggantinya dengan pendekatan hukum mela-lui Kemenkumham,” kata dia. (gam/cea)

RUU ORmAS

DPR Berupaya Akomodasi Ormas JAKARTA- Wacana lelang

jabatan Kapolri yang dilontar-kan Wakapolri Komjen Polisi Nanan Sukarna terus men-uai kontroversi. Sekjen PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, mengatakan, jabatan perwira tinggi di kepolisian sebaiknya ditetapkan lewat mekanisme yang sudah ada, yakni dipilih langsung oleh presiden. “Kami tidak setuju kalau model le-lang. Harus dipilih melalui keputusan politik presiden,” ujar Tjahjo ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (23/4).

Sebelumnya, Nanan meng-gulirkan wacana untuk lelang jabatan Kapolri menyusul Kapolri Timur Pradopo akan dicopot dari jabatannya oleh Presiden SBY. “Ya dilihat yang lebih baik siapa, yang lebih pantas siapa. Saya berharap lebih terbuka. Apa perlu dile-lang? Silakan dilelang, kan za-man lelang sekarang ini. Tapi jangan juga jadi lelang malah tambah mahal,” ucap Nanan di Gedung PTIK, Senin (22/4).

Menurut dia, presiden se-laku pemegang kuasa tertinggi bisa menunjuk sendiri calon Kepala Polri. Calon-calonnya bisa berasal dari kalangan bin-tang dua yang telah menjabat Kepala Polda atau bintang tiga di lingkungan Mabes Polri. “Saya kira mereka sudah mela-lui proses Wanjakti (Dewan

Jabatan dan Kepangkatan Ting-gi), psikotes, pengalaman lapa-ngan, dan rekam jejak selama mengabdi di berbagai jabatan dan jenjang,” terang Tjahjo.

Anggota Komisi III DPR, Eva Kusuma Sundari menilai lelang jabatan untuk jabatan kapolri berbahaya. Politisi PDI Perjuangan mengatakan pe-nunjukan Kapolri merupakan wewenang presiden kemudian disetujui atau ditolak oleh DPR. “Sehingga, metode diserahkan ke presiden termasuk mau dile-lang atau tidak,” tuturnya.

Yang jelas, kata Eva, lelang jabatan Kapolri agak berba-haya karena posisi tersebut tergantung apa yang diingin-kan presiden.”Ini bisa per-sonal subyektif yang tidak otomatis merupakan kebut Polri. Berbeda dengan lelang jabatan lurah atau camat, ka-rena posisinya sebagai aparat sipil birokrasi,” ungkapnya.

Namun demikian Eva memberikan apresiasi terkait wacana lelang jabatan kapol-ri. Karena bisa mendapatkan hasil yang berkualitas. “Saya setuju prinsip dibalik lelang yaitu kita mendapatkan kuali-fikasi terbaik secara terbuka dan obyektif. Tetapi untuk jabatan kapolri agak bahaya,” tambahnya

Penolakan yang sama juga disampaikan anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat. Dia

mengaku tak sepakat digelar lelang jabatan untuk mencari Kapolri baru. Sebab posisi Ka-polri juga menyangkut keper-cayaan Presiden. “Tidak tepat untuk jabatan Kapolri diada-kan lelang jabatan,” tegasnya.

Saat ini belum ada mekan-isme soal lelang jabatan untuk Kapolri, namun untuk posisi di bawahnya sangat dimungkin-kan. “Mungkin terhadap jabatan lain di bawahnya bisa dipertim-bangkan secara selektif dengan memperdalam dan mematang-kan lebih dahulu konsep lelang jabatan,” tuturnya

Martin mengatakan se-baiknya mengadakan uji coba lebih dahulu pada internal kepolisian. Konsep lelang jabatan diharapkan dapat mengurangi secara radikal pe-nyetoran upeti kepada atasan untuk memeroleh kesempatan menduduki jabatan.

Tak Bisa Dilelang Anggota Komisi Kepoli-

sian Nasional (Kompolnas) Edi Saputra Hasibuan men-gatakan jabatan Kapolri tidak bisa dilelang. Pengajuan nama Kapolri dilakukan presiden dan menjadi hak prerogratif presiden untuk kemudian dis-erahkan kepada DPR RI untuk dilakukan fit and proper test.

Sesuai dengan undang-un-dang kepolisian nomor 2 tahun 2002 disebutkan persyaratan

untuk calon Kapolri adalah perwira tinggi yang masih ak-tif dan paling senior diantara para jenderal yang ada saat ini. “Tentunya jabatan Kapolri tidak bisa dilelang, karena un-tuk pemilihan Kapolri itu ada-lah sepenuhnya dari kewenan-gan Presiden. Kami sendiri dari kompolnas hanya bisa mem-berikan saran kepada Presiden apakah sejumlah nama layak atau tidak sebagai Kapolri,” terang Edi di Mabes Polri, Ja-karta Selatan, Selasa (23/4).

Bila mau dilelang, jelas Edi maka tentu saja undang-un-dangnya harus diubah terlebih dahulu. Saat ini tidak ada satu pasal pun ada aturan pelelan-gan Kapolri. Terang Edi, se-harusnya jabatan Kapolres yang dilelang karena untuk men-jadi Kapolres harus memenuhi berbagai persyaratan tertentu. “Kami malah memberikan per-lunya pengkajian. Seharusnya jabatan yang dilelang itu ke-pada Kapolres yang saat ini memiliki persyaratan tertentu. Namun, untuk memberikan hak kebersamaan kepada semua calon Kapolres, saat ini ada atu-ran peraturan Mabes harus lu-lus kursus Kapolres dan assess-ment dan juga lulus sesprim. Bagi kami, yang paling penting penunjukan kapolres dilakukan transparan sehingga memberi-kan keadilan seluruh anggota,” ungkapnya. (gam/cea/abd)

Berbahaya, Lelang Jabatan Kapolri LELANG JABATAN

Page 13: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO.0103| TAHUN II 13EKONOMI

Hingga kuartal I-2013 ini, Inhealth berhasil membukukan premi

sebesar 415,1 miliar rupiah atau meningkat 32,29 persen dibanding

periode yang sama 2012 sebesar 313,7

miliar rupiah.

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta induk perusahaan lembaga keuangan membuat standar pengawasan minimal ter-hadap konglomerasi industri keuangan. Penerapan standar minimal pengawasan ini se-bagai langkah antisipasi bagi holding untuk menghindari kejatuhan perusahaan jika anak perusahaan mengalami kebangkrutan. “Pengawasan akan lebih mudah kalau induk juga ikut mengawasi dengan menerapkan standard oper-ating procedure (SOP) yang clear dan jelas. Misalnya bank memiliki anak usaha di bi-dang asuransi, tentunya OJK juga kan mengawasi asuransi,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad usai menjadi pembicara kunci pada seminar bertajuk “Eksistensi dan Tantangan OJK dalam Me-nata Industri Jasa Keuangan untuk Pembanguan Ekonomi” di Hotel Bidakara Jakarta, Se-lasa (23/4).

Menurut dia, pengawasan yang ketat terhadap konglom-erasi keuangan menjadi pent-ing. Hal ini akan memudahkan OJK dalam menjalankan fungsi pengawasan. “Kami ingin me-minta pengawasan dari induk perusahaan grup holding ter-hadap anak perusahaan, meski kami juga mengawasi. Jangan sampai induk usaha jatuh, ka-rena anak usaha mengalami kebangkrutan,” kata dia.

Dia menegaskan, dalam waktu dekat OJK akan berte-mu dengan grup perusahaan untuk menyepakati pemben-tukan standar minimal pen-gawasan anak usaha. “Seka-rang ini banyak perusahaan keuangan yang mempunyai anak usaha yang juga ber-bentuk lembaga keuangan, seperti bank memiliki peru-sahaan pembiayaan atau as-uransi. Ini yang perlu untuk kami kontrol dalam sebuah potret besar melalui radar OJK,” tutur dia.

Menyinggung soal pem-bentukan anak perusahaan, kata Muliaman, OJK tidak akan memberlakukan kebijakan pembuatan izin khusus ter-hadap aksi korporasi tersebut. “Tidak ada izin khusus, tetapi kami mengharapkan mereka menerapkan prinsip-prinsip governance yang standar, agar mereka tidak menarik indukn-ya ke bawah jika terjadi salah urus,” ujar dia.

Sementara itu, pakar hu-kum ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU), Bis-mar Nasution menyarankan agar OJK memiliki kewenan-gan hukum untuk melaku-kan penyidikan terhadap masalah-masalah sektor jasa keuangan. “Untuk mening-katkan efektivitas dan keber-hasilan penegakan hukum OJK, maka perlu dibuat ke-tentuan dalam regulasi OJK yang mengatur pegawainya sebagai penyidik, disamping penyidik Kepolisian dan pe-nyidik pegawai negeri sipil (PPNS),” kata Bismar di Ja-karta, Selasa (23/4).

Menurut Bismar, sejauh ini struktur organisasi peny-idikan di OJK masih ada keko-songan terkait dengan upaya penciptaan Otoritas yang in-dependen dalam proses pe-nyidikan. “UU OJK memang memberikan fungsi, tugas dan wewenang penyidikan kepada OJK, tetapi implementasinya tidak bisa langsung men-gontrol jalannya penyidikan,” imbuhnya.

Dia mengatakan, sejauh ini dirinya mempertanyakan peran OJK dalam mengawasi jalannya penyidikan untuk menjaga konsistensi kebijakan penegakan hukum. “Penega-kan hukum yang tidak kon-sisten dengan kebijakan yang dibuat akan menciptakan ke-bingungan bagi pelaku pasar,” ujar Bismar.

Bismar menambahkan, OJK juga perlu mempertim-bangkan pembuatan standar dan kerjasama yang jelas dalam melakukan penyidikan dan pembentukan struktur organisasi penyidikan. “Perlu mendapatkan kedudukan dan hubungan yang jelas dan har-monis antara UU OJK dan UU No. 8/1981 (KUHAP),” pung-kas dia. (gam/bud)

Cegah Bangkrut

OJK

JUMPA PERS MENTERI PERDAGANGAN APEC. Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan (kanan bawah) dan Deputi Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia, Alexey Likhacheva (kiri bawah), berbincang saat memeberi keterangan pers seusai pertemuan terakhir APEC Ministerial Responsible for Trade (MRT) Meeting di Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengaku mengalami ke-sulitan untuk memberantas peredaran produk palsu yang melanggar hak kekayaan intelektual (HAKI). Hal ini disebabkan murahnya harga produk imitasi dan rendahn-ya kemampuan aparat pene-gak hukum dalam menindak pelaku pemalsuan barang.

Menurut Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisna-murthi, perbedaan harga yang terlampau jauh mem-buat produk palsu lebih diminati pasar. “Faktor lain, karena kinerja aparat pene-gak hukum yang belum opti-mal, sehingga aksi pembaja-kan dan pemalsuan semakin marak,” kata Bayu di Jakarta, Selasa (23/4).

Bayu mengungkapkan, murahnya harga produk palsu menjadi tantangan utama bagi pemerintah un-tuk memberantas produk palsu. “Memang lawan kita adalah harga. Barang-barang itu murah dan mudah dida-pat. Contohnya, kalau kita membeli DVD (digital video disc) yang asli, harganya Rp170.000, tetapi yang palsu harganya Rp5.000 per kep-ing,” ujarnya.

Berdasarakan hasil pen-elusuran Direktorat Jenderal Pengawasan Barang Beredar Kemendag, sepanjang 2012 ada 732 kasus pelanggaran hak paten perusahaan dan merek dagang. Dari temuan itu, produk yang paling ban-yak dipalsukan adalah alat-alat elektronik, alat rumah tangga dan suku cadang.

Namun, kata Bayu, kasus-kasus tersebut belum ter-masuk temuan hasil penelu-suran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BadanPOM). “Sebanyak 732 pelanggaran itu bukan by volume. Jumlah item-nya bisa ribuan, apalagi kalau ditambah hasil tangka-pan Badan POM,” paparnya.

Kendati peredaran produk palsu masih marak, jelas dia, peningkatan jum-lah kelas menengah di Indo-nesia setidaknya membantu mengurangi peredaran ba-rang palsu tersebut. “Kalau konsumen kelas menengah ke atas, mereka lebih me-mentingkan kualitas dan merek produk,” ujar Bayu.

Dia menjelaskan, saat ini

jumlah kelas menengah di Indonesia sudah mencapai 50 juta orang dan diperkira-kan akan menjadi 120 juta dalam kurun 12 tahun ke depan. “Mereka itulah penggerak konsumsi, kalau mereka juga terbangun ke-sadarannya tentang HAKI, maka masyarakat juga makin peduli mencari produk yang original,” katanya.

Lebih lanjut Bayu men-gatakan, saat ini Kemendag tengah berupaya untuk men-gajak industri untuk berbis-nis dengan persaingan yang sehat dan mematuhi keten-tuan HAKI dalam berkom-petisi di lingkup global. “Pemerintah memandang bahwa penegakan dan per-lindungan terhadap HAKI di Indonesia sangat penting untuk membantu mening-katkan daya saing produk di pasar domestik dan interna-sional,” tutur Bayu.

Bayu mengatakan, se-jauh ini pengusaha yang mengedepankan produksi barang yang disertai HAKI masih sangat minim. “Meski-pun belakangan ini sudah mulai ada peningkatan, tetapi kalau dibandingkan dengan jumlah yang dimiliki oleh perusahaan masih ren-dah,” ucap Bayu.

Menyinggung soal teknologi, jelas Bayu, Ameri-ka Serikat merupakan negara yang patut dicontoh terkait dengan penerapan Unfair Competition Act (UCA) yang mewajibkan penggunaan sis-tem teknologi informasi se-cara legal. Saat ini, kata dia, Indonesia masih menjadikan Amerika Serikat sebagai ne-gara tujuan ekspor ketiga terbesar, setelah China dan Jepang, dengan nilai ekspor sebesar USD14,59 miliar dolar AS atau 9,53 persen dari total ekspor nasional.

Dengan demikian, Bayu mengungkapkan, kepatuhan terhadap prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat akan menjadi kunci sukses bagi dunia usaha Indone-sia dalam bersaing di pasar internasional. “Kemendag akan terus menjalin kerja sama dengan seluruh indus-tri dan masyarakat dalam menyusun strategi pening-katan daya saing serta per-lindungan konsumen,” ka-tanya. (gam/bud)

Harga MuraH

Produk Palsu Marak di Pasar

JAKARTA - PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (In-Health) menargetkan pen-erimaan premi (gross writ-ten premium/GWP) pada 2013 sebesar 1,6 triliun rupiah atau meningkat 7,5 persen dibandingkan perole-han premi di 2012 sebesar 1,2 triliun rupiah. Hingga kuartal I-2013 ini, Inhealth berhasil membukukan premi sebesar 415,1 miliar rupiah atau meningkat 32,29 pers-en dibanding periode yang sama 2012 sebesar 313,7 miliar rupiah. “Di tahun 2013 ini InHealth dituntut untuk tumbuh lebih baik lagi dibanding tahun sebel-umnya,” kata Chief Financial Officer InHealth, Pudjianto di Jakarta, Selasa (23/4).

Menurut Pudjianto, per-tumbuhan premi InHealth di 2012 mencapai 1,2 triliun rupiah atau mengalami per-tumbuhan sebesar 20 persen dibandingkan dengan 2011 yang hanya menghimpun 1,07 triliun rupiah.

Dia mengatakan, penda-patan investasi perusahaan di kuartal I-2013 sebesar 34,74 miliar rupiah atau meningkat 52,08 persen dibandingakan dengan pe-riode yang sama 2012 sebe-sar 22,84 miliar rupiah. Laba tahun berjalan pada Kuartal I-2013 mengalami pertum-buhan 20,44 persen diband-ing di kuartal I-2012 sebe-sar 25,68 miliar rupiah.

Pudjianto menjelaskan, perusahaan fokus pada di

bidang asuransi kesehatan dengan produk unggulan InHealth Managed Care dan InHealth Indemnity. Pada 2012, jelas dia, InHealth berhasil membukukan laba bersih sebesar 100 miliar rupiah atau meningka 58 persen dibandingkan de-ngan 2011 sebesar 42 miliar rupiah. “Perusahaan berhasil menggaet 1.500 dari swasta, BUMN maupun pemerintah,” kata dia.

Dari sisi aset kata dia, Inhealth juga mencatat per-tumbuhan aset 1,57 triliun rupiah dibanding tahun 2011 hanya sebesar 1,45 triliun rupiah.

Risk Based Capital (RBC) perusahaan tercatat sebesar 335,84 persen. “Atas kinerja tersebut, InHealth kembali mendapat pengakuan dari industri asuransi sebagai “Best Life Insurance 2012 dengan ekuitas Rp.750 miliar rupiah,” pungkas dia. (gam).

Targetkan GWP Sebesar Rp1,6 Triliun.

InHelatH

Menurut Hendri, pesta demokrasi bukan berarti in-stabilitas politik. Sehingga dapat membuat para investor asing enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Yang jelas, dukungan ekonomi dari internal dan eksternal akan tetap berdampak positif bagi iklim investasi di Indonesia menjelang Pemilu 2014.

Lebih jauh Hendri mem-prediksi para investor asing akan mengincar sektor-sek-tor investasi seperti pertam-

bangan, perminyakan dan gas bumi, serta perkebunan dan infrastruktur yang dinilai se-bagai sektor ‘aman’ meskipun sedang digelarnya Pemilu 2014. “Semua sektor yang disasar para investor itu kan tergolong aman, adanya di perkebunan, gunung, tengah laut dan di daerah-daerah,” jelasnya.

Diakui Hendri, berbagai investasi yang telah ditanam investor sifatnya lebih long term. “Selain itu return dari

investasi itu jangka panjang, bukan dalam waktu yang singkat. Jadi saya pikir tidak ada alasan jika pemilu akan menghambat iklim investasi Indonesia,” sambungnya.

Namun, tetap Hendri mengingatkan pemerintah agar tidak lupa diri atas iklim investasi di Indonesia yang tergolong positif. Karena itu, permasalahan-permasalahan utama seperti perizinan, pembebasan lahan, birokrasi dan infrastruktur tetap men-jadi perhatian utama pemer-intah supaya Indonesia masih menjadi tujuan utama inves-tor asing. “Tentu iklim inves-tasi akan terus membaik jika disertakan dengan kinerja pemerintah yang juga men-dukung dari berbagai aspek agar para investor asing un-tuk terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia,” im-buhnya.

Berdasarkan data Badan

Koordinasi Pasar Modal BKPM, Senin (23/4), realisasi investasi asing melonjak 27,2 % dibandingkan trwiulan per-tama tahun 2012 lalu menjadi Rp65,5 triliun. Pada triwulan pertama tahun 2012 lalu in-vestasi asing masih di angka Rp51,5 triliun.

Derasnya aliran investasi asing ini cukup mengejutkan. Sebab sejak November tahun 2012 lalu Indonesia terus mengalami defisit neraca pembayaran.

Berdasarkan data BKPM tumbuhnya penanaman modal asing di awal tahun ini juga ikut memacu tumbuhnya pe-nanaman modal dalam negeri. Selama triwulan pertama ta-hun 2013 ini penanaman mod-al dalam negeri naik 39 % dari Rp19,7 triliun menjadi Rp27,5 trililun. Porsi penanaman modal dalam negeri terhadap total investasi juga naik dari 27,6 % menjadi 29,6 %. (cea)

Investasi Tidak Mungkin Terganggu Pemilu 2014 JAKARTA-Aktifitas Pemilu 2014 diyakni tidak akan berdampak langsung pada iklim inves-tasi di Indonesia yang saat ini sedang kondusif. Alasannya, hajatan demokrasini hanya diada-kan setiap lima tahun. “Ini kan hanya pemilu, bukan kegaduhan politik. Jadi saya yakin tahun ini dan tahun depan akan menjadi tahun yang menarik bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” kata Pengamat Econit, Hendri Saparini di Jakarta,Selasa,(23/4).

Yogyakarta - Ekonomi kerakyatan perlu didorong dan dikembangkan secara terus menerus melalui kebija-kan yang positif seperti akses modal, pembangunan kapa-sitas, dan transfer teknologi, kata pengamat ekonomi Uni-versitas Islam Indonesia Yog-yakarta Edy Suandi Hamid.

“Hal itu perlu dilakukan, karena ekonomi kerakya-tan dinilai telah memberikan andil yang sangat besar bagi perkembangan perekono-mian Indonesia. Hal itu da-pat dilihat dari kontribusinya terhadap produk domestik

bruto nasional, penyerapan tenaga kerja, bahkan telah menyelamatkan bangsa dari krisis,” katanya di Yogyakarta, Selasa (23/4).

Meskipun demikian, men-urut Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) itu, distribusi kredit kepada sektor usaha rakyat seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dibandingkan dengan keselu-ruhan alokasi kredit perbank-kan masih kecil, tidak lebih dari 20 persen.

Selain itu, kata dia, alokasi kredit kepada sektor ekonomi pertanian dan sarana pertani-

an hanya sebesar lima persen dari total kredit seluruh sek-tor ekonomi. Nilai tersebut masih belum sepadan dengan perannya dalam mendorong ekonomi nasional.

“Penyaluran kredit UMKM masih mengandalkan peran perbankan, di mana porsinya mencapai 44 persen dari total alokasi kredit ke UMKM,” kata Edy yang juga Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi).

Ia mengatakan, sebagai ujung tombak pengalokasian kredit kepada sektor ekonomi masyarakat, perbankkan per-

lu bergerak lebih cepat dan masif.

Selain terkait dengan pendanaan, kata dia, peran perbankan juga bisa diin-tensifkan pada sektor lain sebagaimana perkembangan peran dan fungsinya untuk mendukung kegiatan pereko-nomian masyarakat.

“Dalam konteks itu per-bankan dapat berperan dalam pembangunan kapasitas dan transfer teknologi kepada kegiatan-kegiatan ekonomi tradisional melalui program-program yang dimiliki,” ka-tanya. (ant/mk)

Pengamat: Ekonomi Kerakyatan Perlu Terus Dikembangkan

eKOnOMI

Page 14: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO. 00103 | TAHUN II14 IKLAN

Page 15: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO.0103 | TAHUN II 15OPINI

salam songkem

A Pemimpin Redaksi Abrari, Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, M. Farizal Amir, Ahmed David (non aktif), Website M. Kamil Akhyari Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Taufiq Rahman, Muhammad Fauzi, Faqih Amyal, Sampang Mahardika Surya Abriyanto (Kepala), Iyam Z, Ryan H, Junaidi Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, I Komang Aries Dharmawan, Sidoarjo Yuyun, Probolinggo Pujianto, M. Hisbullah Huda, Agus Purwoko, Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Manajer Pemasaran Moh. Rasul, Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Mus-lim, (Pamekasan) Siti Farida, (Sampang), Taufiq (Bangkalan), Kontributor Sugianto (Bondowoso) FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Kampung Narkoba

Dusun Tapel, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, tak salah disebut kampung narkoba. Sebab di desa tersebut ditemukan 50 bilik lebih menjadi tempat

pesta sabu. Memang yang datang menikmati narkoba tidak se-muanya penduduk setempat. Mereka datang dari luar Bangkalan, dari Surabaya, Malang, Sidoarjo, dan juga tidak sedikit warga se-tempat yang ikut mencicipi barang terlarang itu.

Bahkan, tiga orang PNS dan seorang THL berurusan dengan kepolisian karena tertangkap basah sedang nyabu. Tiga PNS itu masing-masing Sarif Maulana (bekerja di Kantor Perpustakaan Pemkab Bangkalan), Arik (pegawai Pemda), dan Robi (pegawai di kecamatan Kota). Selain mereka ada seorang lagi, Daus Prana (THL di Kantor Perpustakaan Pemkab setempat).

Keterlibatan oknum pegawai negeri dalam kasus pesta sabu di kampung narkoba membuat miris hati. Sebagai abdi Negara, ketiga oknum PNS seharusnya menjaga diri dari tindak pidana. Bukannya mengajak orang lain menjauhi barang haram, justeru mereka sendiri yang melibatkan diri mengonsumsi sabu-sabu.

Tindakan oknum PNS itu tidak hanya mencorengkan aib ke Pemkab Bangkalan, lebih dari itu mereka telah melakukan tindak pi-dana yang dapat merugikan diri sendiri. Akibat perbuatannya yang melanggar disiplin kedinasan, ketiganya terancam diberi sanksi.

Bila memang benar ingin memerangi narkoba dan menert-ibkan pegawai negeri di lingkungan Pemkab Bangkalan, sanksi yang tepat diberikan kepada oknum PNS indisipliner itu adalah mengembalikan ketiganya sebagai rakyat biasa. Akan tetapi, memecat PNS itu bukan tindakan mudah dilakukan. Bupati dan Wakil Bupati yang baru seumur jagung menikmati kursi empuk di Pemkab Bangkalan itu tentu akan berfikir berulang kali untuk menurunkan sanksi berat itu.

Sebenarnya, bila pemecatan PNS itu diyakini solusi yang terbaik untuk menimbulkan efek jera dan pegawai lainnya agar tak meniru kesalahan serupa, maka Bupati dan Wakil Bupati sebagai pengen-dali kebijakan tak perlu gentar menjatuhkan sanksi terberat itu pada setiap oknum PNS yang terlibat narkoba. Apalagi hanya seorang THL sudah berani mengonsumsi barang terlarang itu, bila memang terbukti, merumahkan oknum THL tersebut kiranya langkah yang tepat. Ketegasan memang perlu dilakukan untuk menjaga wibawa pemerintahan yang bersih dari segala penyempangan hukum.

Tugas berat bukan hanya mendisiplinkan PNS. Bupati dan wakilnya juga dipaksa memeras otak untuk menangani kampung narkoba. Bila penduduk kampung tersebut dibiarkan membuka biliknya untuk para penikmat narkoba, menjadi ancaman serius bagi generasi muda di desa setempat dan sekitarnya. Madura secara umum akan terus menjadi target objek peredaran barang haram yang menghancurkan kesehatan dan moralitas itu.

Kampung narkoba hakikatnya menjadi bukti nyata bahwa Bangkalan dan Madura sedang menghadapi penjajahan model baru. Tidak ada pilihan lain, semua elemen masyarakat di Bang-kalan dan tiga kabupaten lainnya di Madura terdesak segera merapatkan barisan untuk mengantisipasi serangan peredaran narkoba di Serambi Madinah ini. =

Tragedi Cebongan (23/3/2013) sudah dua minggu berlalu, namun hingga sekarang wa-

cana perihal Cebongan tetap ramai diperbincangkan media. Peristiwa yang dikenal sebagai operasi ninja tersebut menyita banyak perhatian publik, lantaran proses kejadian-nya serat kejanggalan. Sangat rapi, tepat megenai sasaran yang dituju. Dan aksinya pun terkesan dijalankan secara kerjasama antara pihak LP Cebongan setempat dengan pelaku penyerangan, Kopassus.

Kronologis penyerangan LP Cebongan berawal ketika 11 ang-gota Kopassus memaksa masuk ke dalam sel, dan mengeksekusi empat penghuni tahanan dengan cara ditembak. Keempatnya yakni Dicky Sahetapi alias Dicky Ambon, Dedi, Ali, dan YD alias Johan. Se-bagaimana diberitakan media, em-pat orang tahanan yang menjadi sasaran operasi ninja tadi meru-pakan pelaku pembunuhan Sertu Santoso, anggota Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Kan-dang Menjangan, Kartasura, Jawa Tengah, yang tewas akibat penu-sukan di Hugo’s Cafe, Sleman, pada 19 Maret.

Banyak kalangan menilai peris-tiwa di Cebongan, Sleman ini meru-pakan peristiwa penuh tanda tanya besar. Bukan saja karena kronologi yang begitu misteri, namun juga perihal status korban yang pada saat kejadian berada dalam ruang tahanan. Logika sehatnya, sebagai tahanan sel mestinya mereka me-miliki perlindungan dan penjagaan. Kejanggalannya semakin terungkap ketika tidak satu pun korban berasal dari pihak luar. Entah itu polisi, sipir, atau penjaga lainnya.

Terlepas dari spekulasi diatas, penulis tidak ingin terlampuan jauh masuk ke wilayah itu. Karena bagi penulis pribadi, hal demikian terlalu sulit dimasuki. Terlebih kita ketahui bersama, konspirasi skan-dal dan kasus dinegeri ini sangat mudah terjadi. Karenanya, mencari jawaban atas spekulasi yang bet-ul-betul orisinil tidaklah mudah. Kalaupun ada itu masih terperang-kap dalam katagori abu-abu.

Meski demikian, dalam peris-tiwa Cebongan ini, penulis men-emukan satu bagian realitas yang mengundang wacana menarik un-tuk dianalisis dan didiskusikan. Yakni perihal populernya penggu-naan istilah hukum rimba dalam menggambarkan realitas sosial negeri kita. Dari mana asal usul istilah itu penulis sendiri sampai sekarang masih belum tahu, hanya saja sedikit banyak penulis paham bahwa hukum rimba merupakan representasi atas fenomena dima-na pola hidup tidak lagi diikat oleh nilai dan norma sosial yang kuat, hukum seakan menjadi satu per-mainan (power is language game) kelompok penguasa.

Negeri ini negeri rimbaDi negara yang (katanya) demok-

ratis ini istilah hukum rimba nampak kental sekali mengidentitas. Dalam hukum rimba, posisi negera biasa di-identikkan dengan hutan. Kehidupan di dalamnya sangat buas dan kejam, saling memangsa antara yang satu dan yang lainnya. Dunia rimba tidak mengenal istilah rukun dan damai. Kalapun ada itu hanya sebatas to-peng belaka, dibaliknya ada maksud terselubung yang sulit dicerna pihak lawan. Karenanya, dalam dunia rim-ba hukum hanyalah persoalan “si-lat lidah” dan adu kekuatan. Siapa yang kuat dialah penguasa, dan yang lemah siap-siaplah menjadi mangsa. Model hukum demikian memuncul-kan istilah “tidak ada kawan atau la-wan abadi, yang ada hanya kepentin-gan abadi”. Bahkan kongkalikong di dalamnya telah menciptakan budaya khas, seakan terikat dalam satu per-angkat sistem yang siap menerkam siapa pun yang singgah di lingkun-gan kekuasaannya.

Hukum dunia rimba yang ter-lampau ekstrim dan akut membuat gelisah para penghuninya. Bagai-kan berada di tengah semak belu-

kar pedalaman hutan, keselamatan menjadi satu bahan taruhan yang sulit didapat. Tidak ada norma, tidak ada nilai. Sosio kultur mere-ka dibentuk berdasarkan kekua-tan dan kekuasaan. Norma seba-gai cerminan berperilaku berubah arah, tereduksi pada apa yang dis-ebut rasionalisasi dan instrumen-tal belaka. Akibatnya, etika bukan merupakan satu bagian kaidah yang mendapat banyak perhatian. Semua lebih tertuju pada estetika, kepuasan diri berdasarkan nafsu bejat dan penggunaan rasio yang berlebihan.

Posisi kekuatan dan kekuasaan dalam dunia rimba betul-betul mengakar, menyusupi sendi-sendi sosial hingga menyentuh pada yang asas sekalipun. Kondisi ini mengakibatkan struktur dan sis-tem sosial dibuat tak berkutik, tunduk dibawah intervensi dan dominasi kaum borjuis kapital. Al-ienasi sebagai bentuk keterasingan kaum pribumi dari hak kepemilikan pribadi menjadi satu realitas yang tak bisa disangkal. Persoalan pun kian tambah akut ketikan peradi-lan dipasung dan dihadapkan pada kepentingan sepihak.

Kekuasaan sebagai kekuatanLeluasanya kekuasaan untuk

mengintervensi dan menekan satu kelas sosial kian menunjukkan atas realitas hukum rimba dinegeri kita. Bahasa Thomas Hobbes ten-tang manusia sebagai Srigala bagi yang lain (Homo Homini Lupus) kian menjadi nyata. Asumsi ini setidaknya bisa didasarkan pada kondisi negeri kita yang kian hari kian digoncang pergolakan dan pertentangan sosial. Bukan saja berkutat pada lingkup bawahan, melainkan kian akut lantaran meli-batkan struktural kenegaraan. Dan persoalannya pun semakin pelik ketika melibatkan anggota pejabat yang kebetulan memiliki dominasi kuat sekaligus wewenang berlipat.

Apa yang dikatakan Michel Foucault tentang kekuasaan se-bagai bahasa permainan betul-betul tengah melanda bangsa kita. kekuasaan adalah kekuatan mutlak yang berpeluang besar memanipu-lasi realitas. Melalui kekuasaan suatu yang sudah nampak jelas bisa dipelintirkan. Bahkan hukum pun bisa dibuat timpang. Karenan-

ya, dalam dunia rimba. Kekuasaan merupakan satu legitimasi absolut yang wajib dimiliki. Sekalipun itu harus bertentangan dengan norma, nilai, dan sistem yang berlaku di lingkungan masyarakat.

Dalam hal kekuasaan, politisasi multi sektor turut juga menjadi perhatian tersendiri. Terlebih atara politik dan kekuasaan merupakan satu varibel terikat, saling mem-pengaruhi antar satu sama lain. Lumrahnaya, politisasi kerapkali dijadikan media mencapai tampuk kekuasaan. Tanpa melalui politi-sasi, maka kekuasaan hanya akan sebatas pada status dan tidak me-miliki ruang lebih untuk diterap-kan. Karenanya, dalam dunia rimba politisasi multi aspek menjadi satu bentuk karakter yang mengakar kuat. Entah itu menyentuh aspek eksekutif, legislatif, atau yudikatif sekalipun. Misal, lembaga hukum, peradilan, hingga kejaksaan. Dan ketika politisasi menyusupi segala sektor pemerintahan, maka dari situlah hukum rimba muncul.

Dan jika mau jujur, sebenara-nya fenomena hukum rimba dia-tas tengah berlaku dinegeri kita, Indonesia. Betapa tidak? Ketika HAM dipermainkan, keselamatan kian mahal, timpangnya supremasi hukum, dan lemahnya lembaga peradilan, maka semakin jelaslah bahwa selama ini kita terjebak pada satu realitas hidup yang rentan de-ngan kekacauan. Politisasi menye-bar dimana-mana. Bahkan lembaga peradilan yang sejatinya harus in-dependent tidak dibuat berkutik, lantaran tercengkram oleh kekua-tan kelompok penguasa. Diinter-vensi, dipermainkan, dipelintirkan, bahkan dijadikan ajang transaksi (mafia hukum).

Meski negeri ini adalah neg-eri demokratis, namun sayangn-ya demokratis negeri kita tidak dibarengi oleh sistem yang kuat. Hukum tidak lagi berbasis keadi-lan, melainkan uang dan kekua-saan. Siapa mereka yang memiliki modal lebih kuat, maka disitulah hukum dan keadilan berlaku, tapi bagi kaum lemah hukum adalah ujung pisau yang menakutkan, dan satu produk negeri yang ter-lampau ‘mahal’ mereka dapatkan. Sampai disini, lantas apa bedanya hutan rimba dengan realitas neg-eri kita? =

Oleh: Abd Hannan | Anggota Tim Riset FISIB Universitas Trunojoyo Madura

Hukum Rimba dan Runtuhnya Mitos Demokrasi

Pemiskinan Koruptor

Selasa (23/4), Inspektur Jenderal Djoko Susilo mendengarkan dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Djoko didak-wa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan tiga lapis dakwaan

untuk dua perkara yang dihadapinya, korupsi simulator menge-mudi dan tindak pidana pencucian uang. Pidana korupsi yang di-alami Djoko merupakan sebagian kecil dari tindak pidan serupa yang terjadi di Negeri ini. Maraknya tindak pidana korupsi yang tak kunjung habis, bahkan cenderung muncul silih berganti itu karena lemahnya supremasi hukum di Indonesia.

Penegakan supremasi hukum di Indonesia sebuah keharusan. Setidak-tidaknya supremasi hukum itu menjadi harapan terakhir rakyat agar tindak pidana yang terjadi di negara ini dapat diatasi. Sebab memang tidak mungkin memberantas habis kejahatan di muka bumi. Sungguh pun begitu, dengan penegakan supremasi hukum, perbuatan menyimpang dapat diminimalisir.

Akan tetapi, penegakan supremasi hukum selama ini hanya setengah hati dan tak menimbulkan efek jera. Karenanya, tak heran, korupsi dan tindak kejahatan lainnya tetap marak terjadi di negara ini. Seharusnya, penegakan hukum dilakukan dengan tanpa tebang pilih dan lebih ketat agar menimbulkan efek jera.

KPK misalnya, sebagai penegak hukum yang menangani kasus korupsi, hendaknya benar-benar berjuang ekstra keras mengung-kap dan membuktikan kejahatan koruptor. Siapa pun yang terlibat dengan kejahatan korupsi, tak juga Djoko, hendaknya ditindak te-gas, bila perlu lakukan pemiskinan kepadanya, agar koruptor itu jera dan orang lain merasa takut melakukan kejahatan yang sama.

Pemiskinan terhadap koruptor sejatinya merupakan wujud kristalisasi dari nilai dan norma keadilan yang terdapat dalam penegakan supremasi hukum. Hanya saja, selama ini penega-kan hukum hanya sekedar formalitas-prosedural sehingga tidak mencerminkan nilai dan norma keadilan atas kejahatan yang di-lakukan seorang koruptor.

Penegakan supremasi hukum akan bisa terasa apabila nilai dan norma keadilan dijadikan sukma hukum. Dalam penegakan supremasi hukum ini, norma dan nilai keadilan jangan hanya di-jadikan formalitas dan prosedural. Apabila hukum hanya dijadi-kan formalitas dan prosedural, maka otomatis penegakan supre-masi hukum tersebut tidak akan berdampak maksimal.

Nilai dan norma keadilan dalam hukum identik dengan pem-berian sanksi hukum kepada seseorang sesuai dengan pelang-garan hukum yang diperbuatnya. Kristalisasi nilai dan norma keadilan tersebut seharusnya direalisasikan dalam penegakan supremasi hukum di negara ini. Akan tetapi, realitasnya justeru hukum tidak memberikan efek jera terbukti pelaku korupsi dan kriminalitas lainnya tetap tumbuh subur di Indonesia.

Tidak ada pilihan lain, pemiskinan terhadap para koruptor se-jatinya menjadi suatu bahan solutif yang sangat layak dipikirkan bersama. Dengan pemiskinan tersebut, para koruptor akan ter-motivasi untuk bertaubat dan menyadari kesalahan besar yang telah diperbuatnya. Tidak hanya itu, bahkan koruptor yang telah termiskinkan itu akan berfikir enam belas kali untuk melakukan pelanggaran yang sama.

Nilai positifnya dari pemiskinan koruptor tersebut dapat berimplikasi positif bagi terbukanya pradigma pikir seseorang. Setidak-tidaknya pemiskinan korupsi itu menjadi kaca benggala bagi orang lain sehingga mendatangkan pelajaran berharga ke-tika muncul niat untuk mengkorupsi uang rakyat. =

Oleh: Ananta K. Wibawa | Aktif meneliti komponen cadangan pertahanan

Mewaspadai Jebakan Pendapatan Kelas Menengah

Harapan agar Indonesia mam-pu merebut predikat ”Macan Asia’ dilontarkan Presiden

SBY kepada para pengusaha Indo-nesia dalam pembukaan Acara In-donesia Young Leaders Forum 2013 yang digelar Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) di Jakarta, 18 April 2013. Sebelumnya, harapan senada juga pernah dilontarkan Presiden dalam pidato yang berjudul ’Ekono-mi Indonesia Sebuah Manifesto Pembangunan Abad 21’ dalam acara Penyatuan Visi “Bersama Menuju Indonesia Maju 2030”, di Jakarta, 13 Nopember 2012.

Optimisme Presiden, tidak ter-lepas dari hasil penelitian yang di-lakukan oleh McKinsey Global Insti-tute (MGI), terkait The Archipelago Economy : Unleashing Indonesia’s Potential. Disebutkan saat ini In-donesia berada pada urutan ke-16

ekonomi terbesar di dunia dan pada 2030 Indonesia dapat meraih per-ingkat 7 terbesar di dunia. Prestasi itu bisa dilihat dari indikator volatil-itas pertumbuhan ekonomi Indone-sia yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju, seperti Organization for Economic Co-oper-ation and Development (OECD), Bra-zil, Russia, India, China and South Africa (BRICS). Rasio utang Indone-sia terhadap Product Domestic Bruto (PDB) turun sekitar 70 persen dan di 2012, Indonesia berada di posisi ke 25 dalam stabilitas makro ekonomi. Prestasi tersebut meningkat diband-ing pada 2007 yang berada pada posisi 89. Sebelumnya, Indonesia pernah masuk dalam ranking ke-28 perekonomian terbesar dunia, dan sempat naik menjadi ranking 16 du-nia pada 2011. Sementara di Asia, masuk sebagai negara ke-5 setelah Cina, Jepang, India dan Korea.

Namun perlu diwaspadai, saat ini Indonesia telah dipenuhi oleh per-tumbuhan kelompok menengah. Jika tidak berhati-hati, Indonesia berpe-luang terperosok dalam ‘The Middle Income Trap’ (Jebakan Pendapatan Kelas Menengah), yaitu suatu keadaan perkembangan ekonomi pada suatu negara yang berhasil mencapai ting-kat perolehan pendapatan pada level menengah, sesuai berbagai keung-gulan yang dimiliki, namun akhirnya terhenti pada level tersebut, akibat ketidakmampuan menghasilkan produk-produk yang bernilai tambah (Gill dan Kharas, 2008).

Contoh, saat pendapatan kelas menengah di suatu negara menin-

gkat, seringkali para produsen di negara tersebut malah menjumpai fenomena tidak mampu bersaing di pasar ekspor melawan para produs-en negara lain dengan harga produk-si yang lebih murah atau produsen dengan inovasi produk yang lebih baik. Biasanya, negara yang masuk jebakan pendapatan kelas menen-gah memiliki rasio investasi rendah, pertumbuhan produksi yang rendah, keterbatasan diversifikasi industri dan sempitnya peluang kerja (Rhee, 2012). Semua ciri-ciri tersebut dimi-liki oleh Indonesia.

Jebakan pendapatan kelas me-nengah bisa dihindari, bila pemerin-tah mampu bertindak cepat dengan sejumlah kebijakan strategis untuk mulai secara bertahap meninggalkan budaya keunggulan tenaga kerja mu-rah bagi investasi luar negeri berganti keunggulan tenaga kerja terampil dan melek pengetahuan inovasi teknologi. Artinya, pemerintah harus mema-jukan pendidikan serta mendorong inovasi dan kreatifitas masyarakat, memperluas dan memperbaiki akses terhadap infrastruktur yang lebih baik, memperbaiki upaya perlindun-gan terhadap hak kekayaan intelektu-al serta pembenahan lapangan kerja. Semua kebijakan tersebut diarahkan untuk mendorong penguasaan penge-tahuan dan teknologi bagi masyarakat dengan tahapan cepat, menyedia-kan sarana dan prasarana yang dapat mendorong minat dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan penelitian dan pengembangan serta memperluas pembangunan jaringan pengetahuan nasional yang dapat dijangkau dan di-

pahami oleh masyarakat.Dari segi hubungan ekonomi

internasional, langkah strategis awal yang harus dilakukan adalah penataan keseimbangan ekonomi global (global economic balance), pembenahan defisit yang tidak ter-lalu besar, serta penataan kembali regulasi keuangan global dan inti-tusi keuangan global yang baik. In-donesia perlu menilai dan memper-timbangkan manfaat yang diperoleh dalam setiap kerjasama internasion-al, baik yang sudah maupun yang akan dilaksanakan .

Tantangan terbesar yang ser-tamerta akan membayangi upaya-upaya tersebut adalah birokrasi yang koruptif dan rendahnya kese-tiakawanan sosial. Keduanya seperti mata uang dan saling bermanfaat satu sama lain. Dalam masyarakat yang asosial, kehidupan dijalankan dengan prinsip siapa yang kuat me-nang. Situasi ini akan melahirkan budaya koruptif dengan prinsip yang sama dan sekaligus menghendaki agar tidak ada kesetiakawanan sosial untuk melanggengkan kekuasaan (status quo).

Sudah waktunya, masyarakat menolak memilih para kandidat anggota legislatif atau kepada daerah yang memiliki jajak rekam buruk atau yang berpotensi men-jadi koruptor untuk menghindari keberlangsungan situasi asosial dan birokrasi koruptif. Harapan jadi kekuatan ekonomi dunia han-ya mimpi bila tak mampu menga-tasi korupsi dan rendahnya kes-etiakawanan sosial. Ayo bangun! =

Page 16: Koran Madura

RABU 24 APRIL 2013 NO. 0103 TAHUN II16 OLAHRAGA

PERSEBAYA MENANG. Suporter Persebaya, menyemangati Pesepakbola Persebaya Surabaya, saat berlaga melawan kesebelasan Persebo Bondowoso dalam kompetisi Divisi Utama PT LI. grup 3, putaran ke-2 , di Stadion A. Yani, Sumenep, Jatim, Selasa (23/4). Kesebelasan Persebaya mengalahkan Persebo 5-0.

saiful bahri/ant

Persebaya DU Gelontor Persebo 5-0

Pada laga tersebut, penyerang Persebaya asal Kamerun, Jean Paul Boumsong, memborong tiga gol masing-masing pada menit ke-43, 47 dan

73 (penalti). Sementara dua gol lainnya disum-bangkan Srdjan Lopicic menit ke-29 dan pemain baru Yanuarius Kahol me-nit ke-83.

Bagi Boumsong, tr-igol (hattrick) kali ini merupakan yang kedua dibukukan pada kompeti-si musim ini dan menem-patkannya sebagai pence-tak gol terbanyak dengan total 11 gol.

Persebaya masih mengu-asai posisi puncak klasemen sementara Grup III dengan nilai 20 dari delapan laga tanpa pernah kalah (dua laga berakhir imbang). Bajul Ijo unggul enam angka dari

PSBK Kota Blitar di posisi kedua.

"Dari pengalaman perte-muan pertama di Surabaya, Persebo menerapkan strate-gi bertahan. Kali ini mereka main terbuka sehingga kami bisa lebih mudah menekan-nya," kata Pelatih Persebaya DU Tony Ho, usai pertan-dingan.

Menurut dia, motivasi anak-anak asuhnya untuk memenangkan pertan-dingan sekaligus mem-

perpanjang rekor belum pernah kalah cukup tinggi, sehingga strategi yang di-instruksikan berjalan de-ngan baik.

"Tapi, anak-anak masih sering mengurangi tekanan ketika sudah unggul. Pada-hal, mestinya mereka tetap 'fight' hingga peluit akhir," tambahnya.

Sementara itu, Manajer Persebo Hidayat mengakui timnya kalah kelas diban-ding Persebaya, baik dari

sisi materi pemain maupun mental tanding.

"Kami akui dari permain-an memang kalah. Penampi-lan kami buruk karena ab-sennya striker dan belum stabilnya pemain-pemain muda," ujarnya.

Kekalahan di kandang sendiri membuat Persebo Bondowoso tertahan di pe-ringkat ke-7 klasemen se-mentara dengan nilai 6, dari delapan laga yang dimain-kan. (ant/mk)

SUMENEP - Persebaya Surabaya tampil meyakin-kan saat menggelontor tuan rumah Persebo Bon-dowoso dengan skor telak 5-0 pada pertandingan putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Ahmad Yani, Sumenep, Madura, Selasa (23/4).

Tenis Fed Cup

LiGA uTAMA inGGRis LiGA uTAMA inGGRis

LiGA uTAMA inGGRis

Italia Jumpa Rusia di Final

ROMA - Tim tenis beregu putri Italia maju ke final Piala Federasi atau Fed Cup setelah mengalahkan Republik Ceko pada pertanding-an semifinal Senin (22/4) waktu setempat. Sedianya laga melawan Republik Ceko ini berlangsung pada Minggu (21/4) di Palermo Italia, tetapi ditunda karena hujan lebat mengguyur wilayah tersebut.

Di final yang akan berlangsung pada November mendatang, Italia menghadap tim Rusia yang me-nyingkirkan Slovakia dengan skor 3-2 di semifinal yang berlangsung Minggu (21/4) di Moskwa. Rusia bangkit dari ketertinggalan, sebe-lum menaklukkan Slovakia dengan skor tipis 3-2.

Langkah Italia ke final ditentu-kan oleh petenis senior Roberta Vinci yang mengalahkan Lucie Safarova 6-3, 6-7 (2-7), 6-3 pada laga keempat dan membuat Italia unggul 3-1 atas Republik Ceko. Italia pernah men-jadi juara Piala Federasi pada 2009 dan 2010. Vinci sempat tertinggal 3-5 pada set kedua sebelum akhirnya berbalik unggul 6-5. Tetapi Safarova melakukan tie break dan akhirnya memenangkan set kedua. Tetapi pada set ketiga, Vinci langsung memimpin 5-3, sebelum akhirnya mengunci ke-menangan pada sat itu dengan tiga kali match point.

Pada laga Sabtu pekan lalu, Ita-lia sudah unggul 2-0 atas Republik Ceko, setelah pemain tunggal Sara Errani dan Vinci memetik keme-nangan atas Safarova dan Petra Kvitova. Tetapi Kvitova membang-kitkan harapan Ceko setelah balik mengalahkan Errani pada Minggu (21/4) dengan skor 2-6, 6-2, 6-0.

Tetapi Kemenangan Italia akhir-nya ditentukan Vinci yang menga-lahkan Safarova melalui pertan-dingan rubber set. "Ini momen yang sulit dipercaya untuk saya. Saya gugup dan sedikit lelah. Saya sudah lama bermain di Fed Cup dan akan sangat luar biasa melawan Rusia di final di depan para pendukung se-perti ini," kata Vinci.

Dia melanjutkan, “Kami sangat senang karena kami bermain di kan-dang sendiri. Dalam kondisi seperti ini, pendukung menjadi sangat pen-ting. Tetapi saya kira kami adalah tim yang sangat bagus.” (Sky Sports/aji)

MU Juara Liga Utama InggrisMANCHESTER - Man-

chester United (MU) akhirnya memastikan gelar juara Liga Utama Inggris musim ini sete-lah membungkam Aston Villa tiga gol tanpa balas dalam laga di Old Trafford, Senin (22/4) malam waktu setempat atau Selasa (23/4) dini hari WIB. Tiga gol atau hat-trick per-dana Robin van Persie ke ga-wang Aston Villa memastikan trofi juara ke-20 MU.

Bagi Van Persie momen ini terasa sangat spesial. Tu-juh tahun membela Arsenal, bomber asal Belanda tidak pernah mencicipi nikmatnya merengkuh satu pun trofi. Namun, pada musim perdan-anya di MU, Van Persie justru langsung mempersembah-kan gelar juara. "Saya sa-ngat senang, tapi (merasa) aneh. Saya harus menunggu begitu lama untuk titel per-tama saya," ujar Van Persie yang kini mencatatkan diri sebagai top skor sementara dengan 24 gol.

Keputusan Alex Ferguson untuk membeli pe-main 29 tahun itu dengan harga 24 juta pounds dari Arsenal musim panas lalu lang-sung terbayar lu-nas. Datangnya Van Persie ter-bukti bisa men-gangkat performa tim untuk meraih trofi ke-13

dalam 21 musim Liga Utama Inggris. Meskipun masih menyisakan empat laga, 16 poin MU sudah tidak bisa dikejar oleh rival se-

kota Manchester City yang be-rada di posisi runner-up. "MU merupakan tim fantastis de-ngan pemain hebat. Gelar ini untuk tiap-tiap pemain yang ada di tim," kata Van Persie.

Ferguson pun tidak dapat menyembunyikan kegembi-raannya. Setelah musim lalu dilangkahi City di laga terak-hir yang dramatis, arsitek asal Skotlandia langsung berlari ke tengah lapangan begitu pluit pajang dibunyikan. Ia lang-sung memeluk Van Persie, sementara pemain lainnya merayakan di depan para pen-dukung "Setan Merah".

"Ia (Van Persie) sangat luar biasa. Penampilannya di enam bulan pertama sangatlah fan-tastis, meskipun sempat meng-alami penurunan ketika tak bisa mencetak gol. Seperti striker lain, ia juga mengalami periode buruk. Tapi ketika ia bisa men-cetak gol lewat penalti, saya menilai ia telah kembali. Malam ini, ia sangat luar biasa, tidak bisa dipercaya," puji Ferguson.

Menghadapi Villa, Van Persie langsung melesakkan gol per-dana di malam itu ketika laga baru berusia d u a

menit. Berawal dari kerja sama cantik Wayne Rooney dan An-tonio Valencia, bola diterima Ryan Giggs yang segera me-neruskannya kepada Van Per-sie di depan gawang.

Pada menit ke-12, man-tan pemain PSV Eindhoven itu kembali merobek gawang Villa. Menerima umpan ma-tang Rooney di depan kotak, Van Persie menyambar bola dengan tendangan voli ken-cang yang sama sekali tidak bisa diantisipasi Brad Guzan.

Van Persie menutup gel-ontoran golnya di menit ke-33. Bermula dari serangan cepat yang dibangun Shinji Kagawa sebelum menyodor-kan bola kepada Ryan Giggs di dalam kotak. Gelandang veteran Wales ini kemudian meneruskan bola kepada Van Persie yang berada di dekatnya untuk membawa United unggul tiga gol tanpa balas. "Anda tidak bisa meraih secara instan pada sepakbola. Kami bersyukur telah menye-lesaikannya. Pelatih memiliki hasrat dan mental juara yang luar biasa. Itu membuat kami ingin melakukan terbaik bagi klub," ucap striker MU Wayne Rooney. (sky sport/espn/aji)

Wenger: Arsenal Akan Perlakukan Van Persie dengan Baik

LONDON - Pelatih Arsenal Arsene Wenger menegaskan klubnya akan menaruh hor-mat kepada mantan strikern-ya Rovin van Persie saat "The Gunners" menjamu Manches-ter United (MU) pada akhir pekan ini dan memperlaku-kannya secara baik sebelum dan sesudah pertandingan. Akhir pekan ini, MU bertan-dang ke Emirates dalam laga "big match" atau yang dikenal dengan "super Sunday".

Tetapi laga itu tidak akan

menjadi terlalu penting bagi MU bila pada dini hari nanti mereka mampu menakluk-kan Aston Villa di Old Traf-ford. Sebab dengan tambahan tiga poin, MU akan 15 poin di depan Manchester City. De-ngan lima laga tersisa, City tidak mampu lagi mengejar poin MU. Lagi pula MU unggul selisih gol jauh dari City.

Laga nanti menjadi penampilan perdana Van Persie sejak hengkang dari klub London Utara itu ke MU

musim panas lalu. Pada awal musim ini, Van Persie diso-raki pendukung Arsenal saat kedua tim bentrok di Old Trafford. "Kami akan meng-hormati pemain yang pernah bermain bersama kali untuk waktu yang lama seperti yang selalu sudah kami lakukan dan memperlakukan mereka se-cara baik sebelum dan setelah pertandingan. Baik sebagai juara maupun bukan sebagai juara, kami perlakukan sama," kata pelatih

asal Prancis ini.Dia melanjutkan, "Yang

selalu saya inginkan adalah bermain bagus dan menga-lahkan mereka (MU), tidak peduli apa status mereka saat datang kemari."

Sementara itu bek Arsenal Laurent Koscielny mengaku tidak gentar melawan mantan rekan satu timnya itu, meski-pun Van Persie akan datang

sebagai juara Liga Utama Inggris musim ini.

(Sky Sports/aji)

Liverpool Tidak Akan Melepas Luis Suarez

LIVERPOOL - "The Reds" Liverpool tidak akan men-jual striker andalannya Luis Suarez pada akhir musim ini, meski pemain internasional Uruguay itu kerap membuat tindakan kontroversial. Yang paling anyar adalah menggigit lengan bek Chelsea Branislav Ivanovic saat kedua tim saling berhadapan di Anfield pada lanjutan Liga Utama Inggris, Minggu (21/4) tengah malam WIB. Laga itu sendiri berakhir imbang 2-2.

Pencetak gol terbanyak sementara di Liga Utama Ing-gris itu kemungkinan akan

dikenai sanksi larangan bermain untuk jangka

waktu yang lama ka-rena ulahnya terse-but. Pihak Football Association (FA) akan melakukan investigasi atas insiden tersebut.

Meski demikian, Direktur Pelaksana

Liverpool Ian Ayre menegas-kan bahwa Suarez tidak akan dijual dan tetap akan berada di klub Merseyside itu hingga kontrak jangka panjang yang ditandatanganinya musim pa-nas lalu berakhir.

Saat ditanya apakah aksi mantan pemain Ajax Amsterdam itu berpenga-ruh pada Liverpool di masa mendatang, Ayre mene-gaskan, "Sama sekali tidak. Tindakan itu hanya ber-dampak pada masa depann-ya karena kami akan mener-apkan disiplin terhadapnya. Tetapi Luis adalah pemain yang sangat penting bagi klub ini."

"Dia pemain yang sa-ngat terkenal di antara para pemain lain. Seperti yang sudah kami sampai-kan, dia sudah menanda-tangani kontrak baru ber-durasi empat tahun musim panas lalu dan kami semua

akan tetap s e n a n g m e l i -h a t n y a berada di sini hingga kontraknya b e r a k h i r , " ucap Ayre.

Dia mel-anjutkan, "Dia seorang pemain yang fantastik, pencetak gol terba-nyak dan segala yang kami inginkan dari se-orang striker ada pada dirinya. Karena itu tidak ada perubahan dalam soal itu. Ini hanya soal bagaimana mengembalikan dia pada trek yang benar dan sekarang tergantung Brendan Rodgers untuk menempatkannya pada tempat yang sesuai dengan karakternya." (Sky Sports/aji)