Dk Pemicu 1 Modul Gastrointestinal

72
DK PEMICU 1 MODUL GASTROINTESTINAL 1. Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. A. Mulut Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian- bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis. B. Tenggorokan ( Faring) Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Skema melintang mulut, hidung, faring, dan laring Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya

description

dk

Transcript of Dk Pemicu 1 Modul Gastrointestinal

DK PEMICU 1 MODUL GASTROINTESTINAL1. Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.A. MulutMulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.B. Tenggorokan ( Faring)Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Skema melintang mulut, hidung, faring, dan laringDidalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakangKeatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausiumTekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama tinggi dengan laring.Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laringC. Kerongkongan (Esofagus)Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi.Esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka) bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus) serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).Gambar 4 : Bagan posisi esofagus pada manusia, dilihat dari belakangBagan posisi esofagus pada manusia, dilihat dari belakangD. LambungMerupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.Terdiri dari 3 bagian yaitu Kardia. Fundus. Antrum.Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :* Lendir Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.* Asam klorida (HCl) Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.* Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein) E. Usus halus (usus kecil)Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar )Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).1. Usus dua belas jari (Duodenum)Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.2. Usus Kosong (jejenum)Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti lapar dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti kosong.Diagram usus halus (terlabel small intestine)3. Usus Penyerapan (illeum)Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.F. Usus Besar (Kolon)Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.Usus besar terdiri dari :* Kolon asendens (kanan)* Kolon transversum* Kolon desendens (kiri)* Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum) Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.G. Usus Buntu (sekum)Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, buta) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.H. Umbai Cacing (Appendix)Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.I. Rektum dan anusRektum (Bahasa Latin: regere, meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar BAB), yang merupakan fungsi utama anus.J. PankreasPankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :* Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan* Pulau pankreas, menghasilkan hormon Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.K. HatiHati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.Hati adalah organ yang terbesar di dalam badan manusia.L. Kandung empeduKandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu: Membantu pencernaan dan penyerapan lemak Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.2. EmbriologiUSUS TENGAHPada mudigah 5 minggu,usus tengah tergantung pada didinding didnding abdomen dorsal oleh sebuah mesentrium pendek dan berhubungan dengan yolk sac melalui duktus vitelinus atau yolk stalk.Pada orang dewasa,usus tengah dimulai tepat di sebelah distal muara dukus biliaris ke dalam duodenum dan berahkir di antara taut dua pertiga proksimal kolon transversum dan sepertiga distalnya.Seluruh panjang usus tengah didarahi oleh arteri mesentrika superior.Perkembangan usus tengah ditandai oleh pemanjangan cepat usus dan mesentriumnya sehingga terbentuk lengkung primer.Di puncaknya,lengkung tetap berhubungan langsung dengan yolk sac melalui duktus vitelinus yang sempit.Bagian sefalik dari lengkung berkembang menjadi bagian distal duodenum,jejunum,dan sebagian ileum.Bagian kaudal menjadi bagian bawah ileum,saekum,apendiks,kolon ascendens,dan dua pertiga proksimal kolon transversum.Herniasi FisiologisPerkembangan lengkung usus primer ditandai oleh pemanjangan yang pesat oleh,terutama dibagian sefalik.akibat pertumbuhan yang pesat dan ekspansi hati,rongga abdomen untuk sementara menjadi terlalu kecil untuk menampung semua lengkung usus,dan lengkung tersebut masuk kerongga ekstraembrional di tali pusat selama minggu ke enam perkembangan.Rotasi Usus TengahBersamaan dengan pertambahan panjangnya,lengkung usus primer berputar mengelilingi suatu sumbu yang di bentuk oleh arteri mesentrika superior.Jika dilihat dari depan,perputaran ini berlawanan dengan arah jarum jam ,dan besarnya sekitar 2700 setelah selesai.Bahkan sewaktu rotasi,lengkung usus halus terus memanjang, dan jejunum dan ileum membentuk sejumlah lengkung berbentuk kumparan.Usus besar juga memanjang tetapi tidak ikut membentuk kumparan.Rotasi terjadi selama herniasi (sekitar 900 ),serta selama kembalinya lengkung usus ke dalam rongga abdomen.(1800 sisanya).Retraksi Lengkung yang Mengalami HerniasiSelama minggu ke 10,,lengkung usus yang mengalamai herniasi mulai kembali ke rongga abdoen.Meskipun faktor faktor yang berperan dalam pengembalian ini belum diketahiu secara pasti,diperkirakan bahwa regenerasi ginjal mesonefrik,berkurangya pertumbuhan hati,dan ekspansi rongga abdomen berperan penting.Bagian proksimal jejunum,bagian pertama yang masuk kembali ke dalam rongga abdomen,kemudian terletak disis kiri.lengkung lengkung yang masuk belakangan secara bertahap menetap semakin ke kanan.Tunas saekum yang muncul pada minggu ke 6 sebagai suatu pelebaran kecil berbentuk kerucut di bagian kaudal lengkung usus primer adalah bagian terakhir usus yang masuk ke dalam rongga abdomen.Untuk sementara bagian ini berada pada kuadaran kanan atas tepat dibawah lobus kanan hati.Dari sini,bagian tersebut turun ke dalam fosa iliaka kanan,menempatkan kolon ascenden dan fleksura hepatica disisi kanan rongga abdomen .Selama proses ini ujung distal tunas saekum membentuk divertikulum sempit,Apendiks.USUS BELAKANGUsus belakang menghasilkan sepertiga distal kolontransversum,kolon descendens.kolon sigmoideum,rectum dan bagian atas kanalis analis.Endoderm usus belakang juga membentuk lapisan dalam kandung kemih dan uretra.Bagian terminal usus belakang masuk kedalam daerah posterior kloaka,Kloaka anorektalis primitive,alantosis masuk kedalam bagian anterior,sinus urogenitalis primitive.Kloaka itu sendiri adalah suatu rongga yang dilapisi oleh suatu endoderm dan di bungkus di bagian ventralnya oleh ectoderm permukaan .batas antara endoderm dan ectoderm ini membentuk membran kloakalis.Suatu lapisan mesoderm,septum urorektale,memisahkan region antara alantosis dan usus belakang.septum ini berasal dari enyatuan mesoderm yang menutupi yolk sac dan alantosis disekitarnya.Seirirng dengan pertumbuhan mudigah dan berlanjutnya lipatan di kaudal ,ujung septum urorektale akhirnya berada dekat dengan membrane kloakalis,meskipun kedua struktur tidak pernah berkontak. Pada akhir minggu ketujuh ,membrane kloakalis pecah ,menciptakan lubang anus untuk usus belakang dan lubang ventral untuk sinus urogenitalis.3. Histologi kelenjar-kelenjar yang terkait:

kelenjar liur,hati danpankreas.

Fungsinya untuk mendapatkan metabolit-metabolit dari makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Molekul-molekul makanan yang besar seperti protein, lemak, karbohidrat dan asam nukleat diuraikan menjadi molekul-molekul kecil yang mudah diserap melalui dinding saluran cerna. Air, vitamin dan mineral juga diserap dari makanan hasil pencernaan. Lapisan dalam dari saluran cerna merupakan suatu batas pertahanan antara isi lumen saluran cerna dengan lingkungan internal (internal milieu) tubuh.Namun demikian pokok bahasan dalam kedokteran gigi akan lebih terfokus pada organ mulut dan esofagus. Proses pencernan pertama terjadi didalam mulut, tempat dimana makanan dibasahi oleh liur dan dilumatkan oleh gigi menjadi bagian-bagian kecil, liur juga mengawali pencernaan karbohidrat. Pencernaan berlanjut dalam lambung dan usus kecil dimana makanan ditransformasi menjadi komponen-komponen dasarnya (asam amino, monosakarida, asam lemak bebas, monogliserida dll) diserap. Penyerapan air terjadi dalam usus besar, dan akibatnya isi yang tidak dicerna akan menjadi setengah padat.

Struktur Umum Saluran Cerna

Saluran cerna adalah tabung berongga terdiri atas lumen dengan garis tengah bervariasi, yang dikelilimgi oleh dinding dengan empat lapisan utama: mokosa, submukosa, muskularis eksterna dan serosa.

Mukosa terdiri atas epitel pelapis, lamina propria yang merupakan jaringan ikat longgar dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan serat otot polos, kadang-kadang mengandung kelenjar dan jaringan limfoid dan muskularis mukosa umumnya terdiri atas lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapis longotudinal luar serat otot polos yang memisahkan lapisan mukosadari submukosa. Mukosa sering disebut membran mukosa.

Submukosa terdiri atas jaringan ikat longgar dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan pleksus saraf submukosa(pleksus meissner). Mungkin juga mengandung kelenjar dan jaringan limfoid.

Muskularis mengandung sel-sel otot polos yang berorientasi secara spiral dan terbagi dalam dua lapisan menurut arah utama perjalanan sel otot. Pada lapisan dalam (dekat ke lumen), arah jalannya sirkular, pada lapisan luar, kebanyakan arahnya memanjang. Lapisan muskularis juga mengandung pleksus saraf mienterikus (pleksus Aauerbach), yang terletak diantara kedua lapisan otot tadi dan pembuluh darah serta pembuluh limfe terdapat dalam jaringan ikat diantara kedua lapisan.

Serosa adalah suatu lapisan tipis terdiri atas jaringan ikat longgar yang kaya pembuluh darah dan pembuluh limfe serta jaringan lemak dan epitel selapis gepeng sebagai pelapis (mesotel).

Fungsi utama epitel pelapis saluran cerna adalah sebagai sawar permeabel selektif antara isi saluran cerna dan jaringan tubuh, memudahkan transfor dan pencernaan makanan, memperbaiki penyerapan produk hasil pencernaan dan menghasilkan hormon yang mempengaruhi aktifitas sistem pencernaan. Sel-sel pada lapisan ini menghasilkan mukus (lendir) atau terlibat dalam pencernaan atau penyerapan makanan. Banyaknya limfonoduli dalam lamina propria dan lapis submukosa melindungi organisme (bersama epitel) dari invasi bakteri.

Seluruh saluran cerna dilapisi oleh epitel selapis tipis yang mudah diserang. Lamina propria tepat berada dibawah epitel, adalah sebuah zona yang kaya akan makrofag dan limfosit, beberapa diantaranya secara aktif menghasilkan antibodi. Antibodi ini terutama adalah imunoglobulin A (IgA) dan terikat pada sebuah protein sekresi yang dihasilkan oloh sel-sel epitel pelapis usus dan disekresi ke dalam lumen usus. Kompleks ini mempunyai aktifitas protektif terhadap invasi virus dan bakteri.IgA dalam saluran pernapasan, pencernaan dan saluran kemih resisten terhadap aktifitas enzim proteolitik, menghasilkan antibodi yang bersamaan dengan protease ditemukan dalam lumen usus.Muskularis mukosa membantu gerakan mukosa, tidak bergantung pada gerakan lain dari saluran cerna, meningkatkan kontak dengan bahan makanan. Kontraksi muskularis eksterna mendorong dan mencampur makanan dalam saluran cerna. Pleksus saraf membangkitkan dan mengkordinasi kontraksi otot. Terutama terdiri atas kumpulan sel saraf yang membentuk ganglia parasimpatis kecil.

Rongga Mulut

Seluruh cavum oris dibatasi oleh membrana mucosa dengan epitel gepeng berlapis. Pada waktu embrio epitel tersebut membentuk gigi dan kelejar ludah.Cavum oris disebeleh depa dibatasi oleh suatu celah yang disebut: rima oris dengan labium superior et inferior sebagai dindingnya. Sebelah lateral cavum oris dibatasi oleh pipi dan sebelah bawah terdapat dasar mulut dengan lidahnya dan sebagi atapnya adalah palatum. Sedangkan disebelah dorsal terdapat hubungan dengan pharynx yang merupakan lubang yang disebuat faucia.

Labium oris

Rongga mulut dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapis tanduk. Sel-sel permukaannya mempunyai inti dengan sedikit granul keratin di dalamnya. Pada bagian bibir dapat diamati peralihan antara epitel tanpa lapisan tanduk menjadi epitel berlapis tanduk. Lamina propria berpapil serupa pada dermis kulit dan menyatu dengan submukosa yang mengandung kelenjar-kelenjar liur kecil secara difus.Atap rongga mulut terdiri atas palatum durum dan platum mole, yang dilapisi oleh epitel berlapis gepeng sejenis. Pada palatum durum membran mukosa melekat pada jaringan tulang. Bagian pusat palatum mole adalah otot rangka dengan banyak kelenjar mukosa dalam submukosa.Uvula palatina adalah sebuah tonjolan berbentuk kerucut kecil yang menjulur ke bawah dari bagian tengah batas bawah palatum mole. Bagian pusatnya adalah otot dan jaringan ikat areolar yang ditutupi oleh mukosa mulut biasa.

Baik labium oris superior maupun labium oris inferior mempunyai daerah permukaan yang berbeda struktur histologisnya.

Facies externaRubrum labiiFacies interna

Facies externaDaerah permukaan bibir ini merupakan lanjutan kulit disekitar mulut. Maka gambaran hstologisnya sebagai kulit pula. Paling luar dilapisi oleh epidermis yang merupakan epitel gepeng berlapis berkeratin.Dibawah epidermis terdapat jaringan pengikat yang disebut corium yang membentuk tonjolan-tonjolan ke arah epidermis yang disebut sebagai papila corii. Sel-sel basal epidermis mengandung butir-butir pigmen. Seperti juga pada struktur kulit lainnya pada permukaan kulit ini dilengkapi oleh alat-alat tambahan kulit seperti glandula sudorifera, glandula sebacea dan folikel rambut.

Rubrum labiiMerupakan daerah peralihan antara facies externa dan facies interna. Epitelnya merupakan lanjutan dari epidermis yang mengalami perubahan pada stratum corneumnya yang makin menipis sampai menghilang. Tetapi epitelnya semakin menebal.

1. Lidah

Lidah adalah massa otot rangka yang ditutupi membran mukosa yang strukturnya bervariasi menurut daerah yang diamati. Serat-serat otot saling menyilang dalam 3 bidang, yang bergabung dalam berkas-berkas, biasanya dipisahkan oleh jaringan ikat. Membran mukosa melekat dengan erat pada otot, karena jaringan ikat dari lamina propria menyusup ke dalam celah-celah diantara berkas-berkas otot.Pada permukaan bawah lidah mukosanya licin. Permukaan dorsal lidah tidak teratur, dianterior ditutupi banyak tonjolan kecil yang disebut papila. Sepertiga bagian posterior permukaan dorsal lidah dipisahkan dari dua per tiga bagian anteriornya oleh batas berbentuk V. Di belakang batas ini permukaan lidah berkelompok limfosit kecil: kelompok kecil limfonoduli dan tonsila lingualis, dengan limfonoduli berkumpul mengelilingi invaginasi (kriptus) dari membran mukosa.

Papila

Papila adalah penonjolan epitel mulut serta lamina propria yang mengambil bentuk-bentuk dan fungsi berlainan.Ada 4 jenisnya:

A. Papila filiformis berbentuk kerucut menanjang, jumlahnya banyak dan tersebar diseluruh permukaan lidah. Epitel yang tidak mengandung kuncup kecap, sebagian berlapis tanduk.

B. Papila fungiformis mirip jamur karena memiliki tangkai sempit dan bagian atas melebar dengan permukaannya yang licin. Papila yang mengandung kuncup kecap pada permukaan atasnya tersebar secara tidak teratur di antara papila filiformis.

C. Papila foliata kurang berkembang pada manusia, terdiri atas dua atau lebih rabung (ridge) dan alur (furrow) paralel pada permukaan dorsolateral lidah. Duktus dari kelenjar serosa bermuara pada dasar alur.

D. Papila sirkumvalata adalah papila sirkular yang sangat besar, dengan permukaan datarnya menonjol di atas papila lain. Papila sirkumvalata tersebar sepanjang daerah V pada bagian posterior lidah. Kelenjar serosa mensekresi lipase, untuk mencegah terbentuknya lapisan hidrofobik diatas kuncup kecap yang dapat menghambat fungsinya. Aliran sekret ini penting untuk menghanyutkan parti kel makanan dari kuncup kecap agar dapat menerima dan mengolah rangsangan baru.Selain kelenjar serosa terdapat kelenjar mukosa dan serosa kecil tersebar pada pelapis rongga mulut dengan fungsi sama yaitu menyiapkan kuncup-kuncup kecap di bagian lain dari rongga mulut: epiglotis, faring, palatum untuk berespon terhadap rangsangan pengecap.

2. Faring

Faring merupakan rongga peralihan antara rongga mulut, sistem pernapasan dan sistem pencernaan, membentuk hubungan antara bagian nasal dan faring. Faring dilapisi oleh epitel berlapis gepeng jenis mukosa, kecuali pada daerah bagian respirasi yang tidak mengalami gesekan. Daerah terakhir ini dilapisi oleh epitel bertingkat silindris bersilia bersel goblet. Faring mengandung tonsila, mukosa faring memiliki banyak kelenjar mukosa kacil dalam lapisan jaringan ikat padat. Muskular konstriktor dan longitudinalis faring terletak di luar lapisan ini.

3. Gigi Dan Struktur TerkaitPada oramg dewasa normal terdapat 32 gigi tetap (permanen), tersebar dalam 2 lengkung simetris bilateral dalam tulang maksila dan mandibula, dengan 8 gigi pada pada setiap kuadrannya: 2 insisivus, 1 kaninus, 2 premolar dan 3 molar. Gigi tetap didahului oleh 20 gigi susu (desidua). Ke 12 gigi molar tetap tidak memiliki pendahulu gigi desiduanya.Setiap gigi terdiri atas bagian yang menonjol di atas gingiva (gusi), bagian mahkota (korona), satu atau lebih radiks di bawah gingiva yang menahan gigi dalam soket tulang yang disebut alveolus. Korona ditutupi oleh email yang sangat keras, sedangkan radiks oleh sementum. Kedua pelapis ini bertemu pada bagian leher (serviks gigi). Bagian dalam gigi mengandung materi lain yang disebut dentin, yang mengelilingi rongga berisi jaringan yang dikenal sebagai rongga pulpa. Rongga pulpa meluas ke apeks radiks (saluran radiks), tempat sebuah muara (foramen apikal) memungkinkan masuk dan keluarnya pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf dari rongga pulpa. Ligamen (membran periodontal) adalah struktur fibrosa berkolagen yang tertanam dalam sementum yang berfungsi menahan gigi dengan erat pada soket tulangnya (alveolus).

DentinDentin adalah jaringan yang mengapur mirip tulang tetapi lebih keras karena kandungan garam kalsiumnya lebih tinggi (70% dari berat kering). Terutama terdiri atas serat kolagen tipe 1, glikosaminoglikan dan garam kalsium dalam bentuk kristal hidroksiapatit. Matriks organik dentin dihasilkan oleh odontoblas, sel yang melapisi permukaan dalam gigi, memisahkan dari rongga pulpa.

Odontoblas adalah sel langsing terpolarisasi yang hanya menghasilkan matriks organik pada permukaan dentin. Sel-sel inti memiliki struktur sel penghasil sekret terpolarisasi dengan gradul sekresi yang mengandung prokolagen, sitoplasma sel ini mengandung sebuah inti pada basisnya. Odontoblas mempunyai cabang sitoplasma halus yang menerobos secara tagak lurus terhadap lebar dentin yaitu juluran odontoblas. Juluran-juluran halus ini secara berangsur memanjang seiring dengan menebalnya dentin, berjalan dalam saluran halus disebut tubul dentin yang bercabang dekat batas dentin dan email. Juluran odontoblas berangsur menipis ke arah ujung distalnya. Matriks yang dihasilkan odontoblas belum mengandung mineral dan disebut predentin. Mineralisasi dari dentin yang berkembang dimulai bila vesikel bermembran (vesikel matriks) mulai muncul, mengandung kristal hidroksiapatit halus yang tumbuh dan berfungsi sebagai tempat nukleasi bagi pengendapan mineral selanjutnya pada serabut kolagen sekitarnya.Berbeda dengan tulang, dentin menetap sebagai jaringan bermineral untuk waktu yang lama setelah musnahnya odontoblas. Karena dimungkinkan untuk mempertahankan gigi yang pulpa serta odontoblasnya telah dirusak oleh infeksi. Pada gigi orang dewasa, pengrusakan email penutup oleh erosi akibat pemakaian atau karies dentis (lubang gigi) biasanya memicu reaksi dalam dentin yang menyebabkan membuat komponen-komponennya.

Email

Email adalah unsur paling keras pada tubuh manusia dan paling banyak mengandung kalsium. Ia terdiri atas lebih berkurang 95% garam kalsium (terutama hidroksiapatit), 0,5% materi organik dan sisanya adalah air. Email dibentuk oleh sel-sel ektodermal, kebanyakan struktur lain dari gigi berkembang dari mesodermal atau sel kristal neural. Matriks organik email tidak terdiri atas serabut-serabut kolagen tetapi terdiri atas sekurang-kurangnya 2 golongan protein heterogen yang disebut amelogenin dan enamelin. Peran protein ini dalam mengatur unsur mineral dari email sedang. Email terdiri atas batang atau kolom kristal hidroksiapatit memanjang, batang (prisma) email digabung menjadi satu oleh email antar-batang. Email antar-batang dan batang email dibentuk oleh kristal hidroksiapatit, hanya berbeda dalam orientasi kristalnya. Setiap batang terbentang pada keseluruhan tebal lapisan email.Matriks email dihasilkan oleh sel-sel yang disebut ameloblas. Sel silindris tinggi ini mempunyai banyak mitokondria di daerah di bawah inti. Retikulum endoplasma kasar dan kompleks golgi yang berkembang baik, terdapat di atas inti. Setiap ameloblas memiliki juluran apikal dikenal sebagai prosesus tomes, mengandung banyak granul sekresi. Granul ini mengandung protein yang menyusun matriks email.

Pulpa

Pulpa gigi terdiri atas jaringan ikat longgar. Unsur utamanya ialah odontoblas, fibroblas, serabut kolagen halus dan substansi dasar dengan glikosaminoglikans. Pulpa adalah jaringan dengan banyak saraf dan pembuluh darah. Pembuluh darah dan serat saraf bermielin memasuki foramen apikal dan bercabang banyak.Beberapa serat saraf hilang selubung mielinnya dan menyusup untuk jarak tertentu ke dalam tubul dentin. Serabut-serabut ini peka terhadap nyeri, satu-satunya sensasi pada gigi.

Stuktur Terkait

Struktur yang berfungsi mempertahankan gigi dalam tulang dan maksila dan mandibula terdiri atas sementum, ligamen periodontal, tulang alveolus dan gingiva.

A. SementumJaringan ini menutupi dentin radiks dan komposisinya serupa tulang, meskipun tidak ada sistem Havers dan pembuluh darah. Pada bagian apikal radiks lebih tebal, terdapal sel-sel yang mirip osteosit, yaitu sementosit. Seperti osteosit, mereka terkurung dalam lakuna yang saling berhubungan melalui kanalikuli. Seperti jaringan tulang, sementum adalah labil dan bereaksi dengan resorpsi atau produksi jaringan baru sesuai dengan stres yang dialaminya. Bila ligamen periodontal dihancurkan, sementum akan mengalami nekrosis dan mungkin diserap. Produksi sementum mengatur pertumbuhan normal gigi dan memelihara kontak erat antara radiks gigi dan soketnya.

B. Ligamen PeriodontalLigamen periodontal terdiri atas jaringan ikat padat, yamg serat-seratnya masuk ke dalam sementum gigi dan menambatnya pada dinding tulang sakunya. Berfungsi sebagai periosteum bagi tulang alveolus. Serat-serat disusun sedemikian rupa agar dapat menahan tekanan sewaktu mengunyah, hal ini mencegah pemindahan tekanan langsung pada tulang, suatu proses yang akan menimbulkan resorpsi setempat.Kolagen dari ligamen periodontal memiliki kecepatan pergantian protein yang tinggi dan banyak mengandung kolagen yang larut. Celah-celah diantara serat-seratnya terisi dengan glikosaminoglikans. Kecepatan pembaruan kolagen yang tinggi dalam ligamen periodontal memberi peluang bagi proses-proses yang mempengaruhi pembuatan kolagen atau protein, misalnya defisiensi protein atau vitamin C mengakibatkan atrofi pada ligamen ini.

C. Tulang AlveolusBagian tulang ini berkontak langsung dengan ligamen periodontal. Tulang dari jenis belum dewasa ini (tulang primer) dengan serat-serat kolagen yang tidak disusun menurut pola berlamel khas pada tulang dewasa. Tulang yamg paling dekat pada akar gigi membentuk soket gigi. Pembuluh dan saraf melintasi tulang alveolus ini menuju foramen apikal dan radiks untuk memasuki pulpa.

D. GingivaGingiva adalah membran mukosa yang secara erat melekat pada periosteum tulang maksila atau mandibula. Ia terdiri atas epitel berlapis gepeng dan banyak papil jaringan ikat. Epitel ini melekat pada email gigi oleh kutikula yang menyerupai lamina basal tebal dan membentuk perlekatan epitel Gottlieb.Sel-sel epitel melekat pada kutikula oleh hemidesmosom. Diantara email dan epitel terdapat celah gingiva, lekukan sempit di sekeliling korona.

Perkembangan GigiPada minggu keenam kehamilan, lapis basal epitel mulut (ektoderm) berproliferasi dan tumbuh ke dalam ektomesenkim di bawahnya, yang berkembang dari krista neural. Sabuk berbentuk tapal kuda yang dikenal sebagai lamina dentis dibentuk pada tiap rahang. Penjuluran ektodermal ini membentuk sungkup di atas kelompok ektomesenkim dan setiap kelompok sel (kuncup gigi) akan berkembang menjadi gigi desidua. Ektomesenkim dibentuk oleh sel-sel mesenkim sehubungan dengan sel krista neural yang berasal dari ektoderm. Sel-sel ektodermal kemudian berdegenerasi dan menghilang. Komponen ektodermal kuncup gigi membentuk organ email yang berfungsi untuk menghasilkan email. Komponen ektomesenkim membentuk papila dentis yang akan mengembangkan sel odontoblas (sel yang menghasilkan dentin) dan struktur pulpa dentis lainnya. Mesenkim juga memadat disekitar organ email dan akhirnya berkembang menjadi sementoblas (sel yang membentuk sementum) dan ligamen periodontal.Organ email terus membesar dan mengambil bentuk genta pada minggu ke-8 kehamilan. Epitel email luar (eksterna), yang berhubungan dengan lamina dentis bertakuk oleh banyak pembuluh kapiler. Sel berbatasan dengan papila dentis menjadi silindris dan menyusun epitel email dalam (interna). Sel ini berkembang menjadi ameloblas (sel yang akan menghasilkan email). Sel epitelial di antara lapis luar dan dalam menyusun retikulum stelata dan stratum intermedium.Sebelum ameloblas mulai mensekresi email, mereka merangsang sel-sel lapisan superfisial dari papila dentis untuk memanjang dan berkembang menjadi odontoblas. Odontoblas mulai mensekresi predentin, yang merangsang pembentukan email oleh ameloblas.

A. Pembentukan DentinOdontoblas mensekresi prokolagen yang bergabung menjadi serabut kolagen dari predentin. Sel-sel ini juga memperantarai mineralisasi serabut kolagen, yang berakibat terbentuknya dentin. Badan sel odontoblas terdesak mundur ke dalam rongga pulpa sementara dentin menimbun, tetapi cabangnya tetap terdapat dalam tubuli dentin yang terbentang di seluruh tebal dentin.

B. Penbentukan EmailAmeloblas adalah sel epitel luar biasa karena bagian dasarnya, yang berbatasan dengan lamina basal, menjadi permukaan sekresinya. Taut kedap dijumpai di sekitar apeks histologis (basis fungsional) dan basis histologis (apeks fungsional) setiap sel. Retikulum endoplasma kasar dan sebuah kompleks golgi luas terdapat dalam sitoplasama di antara inti dan apeks fungsional sel ini. Ameloblas berfungsi menghancurkan lamina basal yang memisahkan sel-sel ini dari odontoblas dan dentin. Juluran pendek berbentuk kerucut dari ameloblas (prosesus Tomes) merupakan tempat sekresi dari matriks email. Permukaan lateral prosesus Tomes menghasilkan matriks organik dari email antar-batang, sedangkan permukaan apikal berfungsi meletakkan matriks dari batang email. Peranan ameloblas dalam mineralisasi belum jelas, tetapi kristal hidroksiapatit dibentuk pada matriks organik. Matriks ini hampir seluruhnya dibuang oleh ameloblas. Setelah pembentukan email selesai, organ email terdiri atas epitel berlapis gepeng yang cepat terkikis habis bila gigi muncul dalam rongga mulut.

C. Perkembangan Akar GigiSetelah perkembangan korona selesai dan sebelum erupsi, lengkung servikal bertumbuh ke apikal membungkus papila dentis dan membentuk selubung akar Hertwig, yang terdiri atas penyatuan epitel email luar dan dalam. Lapis dalam menginduksi pembentukan odontoblas yang menghasilkan dentin dari akar gigi. Bila dentin telah dibentuk, selubung akar hancur dan dentin yang baru dibentuk ini menginduksi perkembangan sementoblas dari sel mesenkim sakus dentis di sekitarnya. Sementoblas menghasilkan sementum, yaitu jaringan mirip tulang yang membungkus akar gigi.

D. Gigi Tetap (permanen)Pada sisi labial setiap lamina dentis terjulur ke luar suatu massa sel ektodermal dan membentuk lamina suksesional. Sel-sel lamina dentis menggali ke belakang dan bakal gigi molar permanen berturut-turut terlepas. Bakal gigi molar kedua dan ketiga tidak dibentuk sampai sesudah lahir.

Esofagus

Merupakan sebuah tabung lurus yang ada pada orang dewasa panjangnya sekitar 25 cm, berfungsi memindahkan makanan dari mulut ke dalam lambung. Sebagian besar terdapat dalam mediastinum, setelah melalui diaphragma masuk dalam cavum abdominalis untuk bermuara dalam gaster. Ia dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Dalam submukosa terdapat kelompokan kelenjar penghasil mukus kecil, yaitu kelenjar esofageal. Pada lamina propria dekat lambung terdapat kelompokan kelenjar yang disebut kelenjar kardia esofagus yang juga menghasilkan mukus. Pada ujung distal esofagus, lapisan ototnya terdiri atas serat otot polos, pada bagian tengah terdapat campuran serat otot bergaris (rangka) dan serat otot polos, pada ujung proksimal terdapat serat otot rangka. Hanya bagian esofagus dalam rongga peritoneum yang ditutupi oleh serosa. Sisanya ditutupi lapisan jaringan ikat longgar yang disebut adventisia.

A. Tunica mucosa

Karena kontraksi otot-otot stratum circulare tunica muskular maka tunica mukosa membentuk lipatan-lipatan memanjang.

1. Epitil, tebalnya mencapai 300 mikron dan berbentuk epitel gepeng berlapis tanpa keratinasi dengan kira-kira 25 lapis sel.2. Lamina propria, merupakan jaringan pengikat longgar yang tidak banyak mengandung sel-sel. Bentuk tubuler dan saluran keluarnya melalui puncak papila untuk bermuara dalam lumen. Bentuknya mirip glandula cardiaca maka disebut sebagai glandula oesophagea cardiaca.3. Lamina muskularis mucosa, merupakan lapisan otot polos yang tebal. Hanya memiliki lapisan serabut-serabut yang tersusun longitudinal.

B. Tunica submukosaLapisan sangat longgar hubungannya dengan lapisan dibawahnya hingga dapat membentuk lipatan-lipatan memanjang. Tebalnya sekitar 300-700 mikron. Di dalam tunica submukosa terdapat kelenjar yang berbentuk tubulo alveolar kompleks dan menghasilkan mukus. Saluran keluarnya menembus muscularis mukosa kemudian melalui diantara papila untuk bermuara ke dalam lumen. Kelenjar ini dinamakan glandula oesophagea propria.

C. Tunica muskularisTerdiri atas dua lapisan masing-masing sebagai:Stratum circulare : disebelah dalamStratum longitudinale : disebelah luar

Di bagian atas stratum circular menebal membentuk m. Sphincter oesophageus superior. Pada bagian sebelah oral, seluruhnya terdiri atas otot bercorak. Pada bagian tengah terdiri atas campuran otot bercorak dan otot polos. Pada bagian anal terdiri seluruhnya stas otot polos. Pada perbatasan dengan ventrikulus terdapat m. Sphincter oesophageus inferior.

D. Tunica adventitiaPada bagian terluar dari lapisan ini merupakan jaringan pengikat longgar. 2-3 cm sebelum ventrikulus terdapat banyak serabut-serabut elastis yang melekat pada diaphragma. Fungsi oesophagus terutama untuk menyalurkan makanan dari pharynx ke ventrikulus.GASTER

Gaster merupakan pembesaran tractus digestivus yang berbentuk sebagai kantong. Dalam keadaan kosong ruang di dalamnya tidak jauh lebih besar daripada ruang usus. Makanan dan minuman dari eosophagus akan bermuara dalam cardia. Disebelah kiri cardia, dinding ventriculus sedikit lebih membesar, dimana terdapat fundus ventriculi. Sisi yang melengkung di sebelah kanan dan kiri masing-masing disebut sebagai curvatura minor dan curvatura mayor. Kedua sisi ini membatasi permukaan facies anterior dan fascies pesterior. Bagian terbesar yaitu corpus ventriculi yang melanjutkan diri dengan menyempit disebut pylorus ventriculi. Selanjutnya pylorus akan bermuara dalam duodenum.

A. Tunica mucosaPada keadaan hidup biasanya terlihat merah muda kecuali pada daerah cardia dan pylorus agak pucat. Tampak pada permukaan lipatan-lipatan yang disebut rugae karena longgarnya tunica submucosa di bawahnya. Terdapat gambaran yang lebih menetap yaitu tonjolan-tonjolan yang membentuk bulat dipisahkan oleh alur-alur disekitarnya yang dinamakan areola gastrica. Sebagian besar tunica mucosa terisi oleh kelenjar lambung yaitu : glandula cardiaca, glandula fundica, dan glandula pylorica.

o EpitelDilapisi oleh epitel silindris selapis. Didaerah cardia terdapat peralihan dari epitel oesophagus. Semua sel epitel merupakan sel yang menghasilkan mucus. Sel-sel epitel tersebut dijumpai adanya terminal bars. Dengan mikroskop elektron tampak microvili pada permukaan dengan lapisan karbohidrat pada membran plasma. Pada sitoplasma terdapat butir musigen, bentuk bintang dengan warna gelap dan homogen. Dalam keadaan normal sel-sel epitel ini selalu diperbarui setiap 3 hari. Tanda-tanda regenerasi tampak pada bagian dasar foveola gastrica. Sel-sel yang terbentuk baru akan mendorong ke atas utuk menggantikan sel-sel yang dilepaskan.

o Lamina propriaJaringan pengikat pada lamina propria ini sangat sedikit karena terdesak oleh kelenjar-kelenjar yang begitu rapat, yaitu jaringan ikat kolagen dan retikuler. Infiltrasi limfosit tersebar secara difusi dan kadang-kadang ditemukan lymphanodulus solitarius.

Ventriculi terdapat 3 macam kelenjar :

Glandula cardiacaKelenjar ini terdapat disekitar muara oesophagus di dalam gaster. Glandula cardiaca merupakan kelenjar tubuler kompleks yang bermuara pada dasar foveola gastrica. Pada kelenjar ini hanya ditemukan satu jenis sel yaitu sel mukosa yang mirip dengan sel mukosa pada glandula pylorica atau sel mukosa leher dari glandula fundica.

Glandula fundica/glandula gastrica propriaMerupakan kelenjar utama pada dinding ventriculus yang menghasilkan getah lambung. Bentuk masing-masing kelenjar ialah tubuler simplex bercabang, bermuara pada dasar foveola. Ujung-ujungnya sedikit membesar dan bercabang menjadi 23 buah. Ujung-ujung kelenjar mencapai lamina muscularis mucosa. Dalam sebuah lambung terdapat sekitar 15 juta kelenjar.Dalam kelenjar ini dibedakan 4 macam sel :1) Sel principal = sel zimogen atau sel utama (chief cell) Bentuk sel : silindris pendek atau kuboid, tersusun selapis pada atau 1/3 bagian distal dari kelenjar Mudah rusak, tapi jika tidak ada asam lambung kerusakan dapat dihambat Menghasilkan pepsinogen yang akan berubah menjadi enzim pepsin Dengan mikroskop elektron terlihat :- Pada permukaan terdapat microvili yang tidak teratur- Kompleks golgi yang berkembang menghasilkan protein- Granular reticulum endoplasmic lebih banyak- Ribosom bebas atau menempel lebih banyak, merupakan penyebab warna basofil

2) Sel parietal Terdapat tersebar diantara sel utama sepanjang dinding kelenjar Bentuk sel seperti pyramid atau agak bulat pada dasarnya yang terdesak ke basal oleh sel utama Inti bulat, sitoplasma tampak asidofil serta adanya canaliculi secretori yang tampak sebagai bangunan intraseluler Diduga menghasilkan asam HCl dalam getah lambung Dengan mikroskop elektron terlihat :- Permukaan sel yang mengadakan invaginasi membentuk canalikuli- Microvili panjang- Hubungan dengan sel utama diperkuat oleh zenula occluden dan desmosom- Mitokondria tampak asidofil- Kompleks golgi terdapat antara inti dan basal

3) Sel mukosa leher Relatif sedikit dan terletak antara sel-sel parietal di daerah leher kelenjar Pada pewarnaan biasa mirip sel utama, tapi inti di basal agak pipih Untuk membedakan dengan sel parietal, diwarnai dengan past/mucicarmine Dengan mikroskop elektron terlihat :- Microvili pendek pada permukaan sel- Dengan sel di dekatnya dihubungkan dengan desmosom interdigitasi- Kompleks golgi diatas inti sel- Mitokondria tersebar diseluruh sitoplasma- Granular reticulum endoplasma lebih sedikit

4) Sel argentafin (sel enterokromatin) Sel-sel kecil yang bergranula, tersebar diantara dasar sel utama Merupakan tempat sintesa dan penimbunan serotonin Menghasilkan gastrin, serotonin, dan enteroglukogen

Glandula pyloricaKelenjar ini terdapat di dalam lamina propria daerah pylorus. Glandula pylorica berbentuk tubuler bercabang simpleks, ujungnya bercilia hingga pada sediaan tampak terpotong melintang.Sifat-sifat lain : Lumen besar Terdapat satu macam sel saja Sel-selnya berbentuk silindris dengan sitoplasma pucat yang mengandung butir-butir tidak jelas, inti terdesak ke basal sel Tampak kapiler sekretori di antara sel-sel kelenjar Dengan pewrnaan HE tampak sebagai sel zymogen atau sel mucosa leher

o lamina muskularis mucosa gasterterdiri atas serabut-serabut otot polos sirkuler sebelah dalam dan longitudinal sebelah luar. Kadang-kadang terdapat lagi serabut sirkuler di luar.

B. Tunika submucosaMerupakan jaringan ikat padat yang mengandung sel-sel lemak, mast cells, sel limfoid

C. Tunika muscularisTerdiri dari 3 lapisan berturut-turut dari dalam keluar, yaitu:a. Stratum obliqueTerutama pada facies ventralis dan dorsalis di daerah fundus dan corpus ventriculi.

b. Stratum circulareMerupakan lapisan yang paling merata di seluruh bagian ventriculus, di pylorus membentuk muskulus sphincter pylori.c. Stratum longitudinalBanyak pada daerah curvatura minor dan curvatura major.

D. Tunika serosaMerupakan jaringan pengikat biasa yang sebelah luar dilapisi oleh mesotil sebagai lanjutan dari peritoneum viscerale yang meneruskan sebagai omentum majus. Pada perlekatan sepanjang curvatura minor dan major tidak dilapisi oleh mesotil.

Fungsi Gaster Tempat penimbunan sementara makanan dan minuman, dan tempat mengadakan pencernaan yang dilaksanakan secara kimia dan mekanik Menghasilkan getah lambung yang mengandung mucus air, electrolit, pepsin, rennin Sel parietal diduga menghasilkan gastric intrinsic factor untuk absorbsi vit B12

Di dalam pilorus lambung segera sebelum peralihannya menjadi duodenum disebut sfingter pilorus, dibentuk terutama oleh penebalan hebat dari lapisan sirkuler muskularis eksterna.Ketika pilorus mendekati duodenum, pematang-pematang mukosa yang mengelilingi sumur-sumur lambung menjadi lebih luas dan tidak beraturan batasnya. Kelenjar-kelenjar tubuler berkelok-kelok pilorus masih terdapat di dalam lamina propria yang sebenarnya, dan bermuara ke dalam sumu-sumur lambung. Nodulus limfatikus sering terlihat pada daerah peralihan.Di dalam duodenum evaginasi mukosa vili mulai terlihat. Setiap vilus berbentuk daun dengan ujung agak membulat. Di antara vili ada ruang intervili, lanjutan dari lumen intestinum. Epitel sekresi mukus lambung membentuk peralihan mendadak menjadi epitel intestin, yang terdiri dari sel goblet dan sel silindris dengan batas berstrip-strip (mikrovili) yang terus-menerus terlihat sepanjang intestin.Kelenjar tubuler pendek tidak bercabang yang disebut kelenjar intestinal kriptus Liberkhun. Di dalam lamina propria yang sebenarnya menggantikan kelenjar pilorus. Kriptus ini terutama dibatasi oleh sel goblet dan sel dengan permukaan bersrip meneruskan diri dengan epitel permukaan. Satu atau lebih kelenjar intestinal bermuara ke dalam ruang intervilus.Kelenjar duodenal (kelenjar Brunner) memenuhi hampir seluruh bagian atas duodenum dan sering meluas melewati muskularis mukosa. Muskularis mukosa terputus dan berkas muskularis mungkin tersebar diantara tubulus kelenjar mukosa. Bersama dengan kelenjar (submukosa) oesofagus, kelenjar duodenum adalah satu-satunya kelenjar submukosa yang sebenarnya di dalam saluran pencernaan.

INTESTINUM TENUE

Intestinum tenue merupakan bagian tractus digestivus di antara ventriculus dan intestinum crassum, seluruhnya ada sekitar 6 meter panjangnya. Intestinum tenue atau usus halus ini dibedakan dalam 3 segmen berturut-turut yaitu :

DuodenumPanjang sekitar 30cm, letak retroperitoneal yang tertutup oleh peritoneum parietale di sebelah ventralnya. Jejunum IleumJejunum dan ileum dibungkus seluruhnya oleh peritoneus viscerale.

Dindingnya :A. Tunika mucosaUntuk memenuhi fungsi utama yaitu absorbsi makanan, maka perlu perluasan dari permukaan tunika mucosa. Perluasan tersebut dilaksanakan dalam beberapa tingkat : Lipatan-lipatan tunika mucosa sampai tunika submucosa, yang melingkar-lingkar yang disebut plica circularis atau valvula kerckingi (mirip lipatan).Lipatan ini merupakan bangunan yang tetap yang tidak berubah karena pembesaran usus. Lipatan tersebut dimulai 5cm distal dari pylorus yang makin membesar dan paling besar pada akhir duodenum dan awal jejunum dan makin merendah sampai pada pertengahan ileum menghilang. Vili intestinalisMerupakan penonjolan tunika mukosa dengan panjang 0,5 1,5 mm. Yang meliputi seluruh permukaan tunica mucosa. Di daerah ileum agak jarang, tersusun sebagai jari-jari, pada dasar vili terdapat muara kelenjar usus yang disebut glandula intestinalis liberkuhn atau crypta lieberkuhn.

MicroviliDengan adanya microvili, maka luas permukaan diperbesar sekitar 30x. Pada permukaan sel-sel epitel gambaran bergaris-garis yang disebut striated border, yang merupakan tonjolan sitoplasmatis diliputi membrane sel.

o EpitelBentuk epitel silindris selapisOleh vili intestinalis dan glandula dibagi 4 sel, yaitu :a) Sel absorbtif- Berbentuk silindris dengan tinggi 20 26 - Bentuk inti ovoid pada basal sel- Pada permukaan bebas terdapat microvili- Enzim pencernaan amylase dan protease diserap oleh selubung glukoprotein hingga pencernaan dapat terjadi dalam lumen usus dan permukaan microvili- Dalam microvili terdapat filamen-filamen halus yang penting dan sintesa trigliseride untuk proses absorbsi lemak.b) Sel piala/goblet sel- Merupakan sel uniseluler yang menghasilkan mucin.- Sitoplasma merupakan lapisan yang tipis untuk melindungi lapisan secret tersebut sebagai plica.- Ruangan yang dibatasi oleh plica tersebut berisi tetes-tetes mucigen.

c) Sel argentafis- Sangat umum ditemukan dalam epitel duodenum- Sangat banyak pada epitel appendix

d) Sel paneth- Berkelompok dalam jumlah kecil di dasar crypta lieberkuhn- Bentuk sel seperti pyramid, inti bulat pada dasarnya.- Sitoplasma terlihat basofil, granular reticulum endoplasma lebih banyak.- Menghasilkan peptidase, losozim

o Lamina propria- Merupakan jaringan pengikat yang mengisi celah-celah di antara crypta lieberkuhn- Mengandung serabut reticuler dan elastis- Terdapat sel makrofag, limfosit, plasmosit, dan leukosit- Nodus limfaticus lebih banyak, sebesar 0,6 3 mm sepanjang usus.- Pada ileum sebagai nodus limfaticus paling besar plaques peyeri.

o Lamina muscularisTerdiri atas 2 lapisan, yaitu :- Stratum circulare di sebelah dalam- Stratum longitudinal di sebelah luar

B. Tunika submucosaMerupakan jaringan ikat padat yang banyak mengandung serabut elastis. Di dalamnya terdapat pula kelompok-kelompok sel lemak. Terdapat anyaman saraf sebagai plexus nervosus, submucosa meisseri.

Gambaran khusus tunika submucosa ada 2, yaitu:

a. Plica circularis- Merupakan lipatan yang diikuti oleh lapisan dinding usus sampai tunika submucosa untuk memperluas permukaan usus.- Terdapat 800 lipatan melingkar sabagai cincin yang tidak sempurna di sepanjang intestinum.

b. Glandula duodenalis bruneri- Pars terminalis berbentuk tubuler yang bercabang dan bergelung.- Ductus excretorius akan menembus lamina muscularis dan bermuara pada crypta lieberkuhn.- Pada 2/3 distal duodenum kelenjar tersebut akan berkurang kemudian menghilang.

C. Tunika muscularisTerdiri atas 2 lapisan serabut otot polos : Stratum circulare di sebelah dalam Stratum longitudinal di sebelah luarDiantara kedua lapisan tersebut terdapat plexus myentericus aurbach

D. Tunika serosaMerupakan jaringan pengikat longgar sebagai lanjutan peritoneum viscerale

INTESTINUM CRASUM

Saluran usus ini mempunyai panjang sekitar 1,5 m, diameternya dua kali lipat intestinum tenue. Tidak ada plica circularis dan juga vili intestinalis, sehingga permukaan dalamnya tampak lebih halus. Glandula intestinal lebih panjang dan rapat. Epitel yang melapisi tunika mucosanya pada umumnya sejenis.Berdasarkan letak dan struktrunya, dibedakan dalam beberapa segmen, yaitu:

i. Colon, yang meliputi : caecum dan appendix vermiformis colon ascendes colon tranversum colon descendens colon sigmoideum

ii. Rectum, yang meliputi : pars empularis recti pars analis recti anus

1. Colon

Kecuali appendix, seluruh colon dan caecum mempunyai struktur yang sama. Dari luar colon tampak segmen yang melintang menggelembung yang disebut haustra. Disamping itu tampak adanya tiga jalur sebagai pita yang memanjang mengikuti sumbu panjang colon yang disebut taenia coli.Di antara colon, yang terletak intraperitoneal ialah caecum dengan appendia, colon transversum dan colon sigmoideum. Sedang yang terletak retro peritoneal ialah conon ascendens dan colon descendens.

Appendix vermicularis

Bangunan ini merupakan tonjolan sebagai jari atau cacing, yang berpangkal pada caecum. Dindingnya relatif tebal dibandingkan lumennya. Adanya lipatan tunica mucosa kedalam dinding menyebabkan bentuk lumen yang tidak teratur. Pada orang dewasa lumen agak membulat. Kadang-kadang lumennya berisi sisa-sisa sel sampai tersumbat. Appendix ini berakhir buntu.

Dindingnya berstruktur sebagai berikut :

A. Tunica mucosaTidak mempunyai villi intestinalis.1. Epitel, berbentuk silindris selpais dengan sel piala. Banyak ditemukan sel argentafin dan kadang-kadang sel paneth.2. Lamina propria, hampir seluruhnya terisi oleh jaringan limfoid dengan adanya pula nodulus Lymmphaticus yang tersusun berderet-deret sekeliling lumen. Diantaranya terdapat crypta lieberkuhn3. Lamina muscularis mucosa, sangat tipis dan terdesak oleh jaringan limfoid dan kadang-kadang terputus-putus

B. Tunica submucosaTebal, biasanya mengandung sel-sel lemak dan infiltrasi limfosit yang merata. Di dalam jariangan tunica submucosa terdapat anyaman pembuluh darah dan saraf.

C. Tunic muscularisWalaupun tipis, tapi masih dapat dibedakan adanya lapisan dua lapisan.

D. Tunica serosaTunica serosanya mempunyai struktur yang tidak berbeda dengan yang terdapat pada intestinum tenue. Kadang-kadang pada potongan melintang dapat diikuti pula mesoappendix yang merupakan alat penggantung sebagai lanjutan peritoneum viscerale.

Valvula IlecoececalisMerupakan lipatan tunica mucosa dan tunica mucosa yang terdapat pada muara ileum dalam caecum. Dalam lipatan ini terdapat serabut otot polos memperkuat struktur tersebut. Serabut-serabut tersebut berasal dari stratum circulare tunica muscularis. Tapi bebas lipatan tersebut membatasi suatu celah tempat muara ileum.

CaecumStruktur histologisnya tidak berbeda dengan colon yang lain.

Colon Ascendens, Colon Tranversum, Colon Descendens dan Colon SigmoideumA. Tunica mucosaTidak membentuk lipatan, plica atau villa sehingga permukaan dalamnya halus. Adanya lekukan ke dalam oleh incisura di luar menyebabkan di dalam terdapat bangunan sebagai lipatan yang diikuti seluruh lapisan dinding, yang disebut plica semilunaris.1. EpitilEpitil permukaan berbentuk silindris selapis dengan striated border yang tipis. Diantara sel-sel epitel ini terdapat sel piala. Kelenjar-kelenjarnya lebih panjang dari yang terdapat di usus halus, maka tunica mucosa lebih tebal. Kelenjar-kelenjar tersebut tersusun teratur dan sangat rapat. Hampir seluruhnya sel-sel kelenjar terdiri atas sel piala. Kadang-kadang terdapat sel argentafin. Sedang sel paneth sangat jarang.2. Lamina propriaSusunan jaringan pengikat seperti pada intestinum tenue. Lebih banyak pula nodulus lymphaticus soliterius yang kadang-kadang meluas ke tunica submucosa.3. Lamina muscularis mucosaeJelas adanya dua lapisan B. Tunica submucosa : Tidak ada keistimewaanC. Tunica muscularisD. Tunica serosa

Seperti juga pada intestinum tenue maka colon yang terdapat intraperitoneal akan dibungkus seluruhnya oleh tunica serosa dengan mesotil. Pada beberapa tempat terdapat bangunan sebagai kantung kecil yang berisi lerik yang disebut appendix epiepitionea

2. RektumDibedakan 2 bagian :

Pars ampullaris rectiSebagian besar tidak banyak berbeda strukturnya dengan colon. Glandula intestinalis merupakan yang terpanajang diantara kelenjar usus. Kemudian makin jarang, memendek dan menghilang pars analis recti.Jaringan limfoid lebih sedikit daripada digeolony. Tunica muscularisnya terdiri dari dua lapisan tetapi tidak terdapat taenia lagi.Tunica serosa diganti oleh tunica adventitia, hingga tidak dilapisi oleh mesotil.

Pars analis rectiTunica mucosa membentuk lipatan longitudinal, sebanyak sekitar 8 buah. Lipatan longitudinale ini disebut Columna rectalis Norgagni.Ujung lipatan-lipatan tersebut bersatu membatasi lubang anus. Maka terbentuk sebagai katup valvula analis dan ruang yang disebut sinus analis. Pada apeks katup anus, epitel silindris rektum digantikan langsung oleh epitel gepeng berlapis tanpa kornifikasi dari saluran anus. Kelenjar intestinal berakhir di sini, lamina propria rektum digantikan oleh jaringan ikat padat ireguler dalam lamina propria saluran anus. Submukosa rektum bersatu dengan lamina propria saluran anus.Lamina propria dan submukosa keduanya amat vaskular pada daerah ini. Plexus haemoroidalis interna yang terdiri dari vena terletak di dalam mukosa saluran anus dan pembuluh darah meluas dari sini ke dalam submukosa rektum. Hemoroid interna adalah hasil dilatasi patologik dari pembuluh-pembuluh ini. Hemoroid eksterna berkembang dari pembuluh-pembuluh plexus venosum eksterna pada bibir anus.Stratum circulare tunica musculoaris pada akhirnya akan menebal membentuk m.spincter ani internum. Sedangkan diluarnya terdapat bekas-bekas otot yang bergerak melingkar membentuk m.spincter ani externus.Pada akhir pars analis recti terdapat perubahan epitil, dari epitil silindris selapis menjadi epitil gepeng berlapis tanpa keratinisasi. Daerah perubahan tersebut melingkar, disebut liner anorectale.Lebih lanjut epitil gepeng terlapis tadi akan mengalami keratinisasi dan batasnya yang membentuk lingkaran disebut liniaanucutanea.Di daerah ini mulai muncul folikel-folikel rambut dengan glandula sebacea.Galndula suderifera bersifat apokrin seperti di axilla, disebut glndula circum-anale yang berbentuk tubuler.

Histofisiologi Intestinum CrasumAdanya sel piala yang makin banyak menghasilkan mukus yang berguna untuk melicinkan. Disamping itu mucus akan mengikat air sehingga isi colon makin memesat.Terjadi pula absorbsi air dan vitamin.Didalam colon terdapat banyak sekali bakteri pembusuk sehingga dapat menghancurkan selulosa yang tadinya belum tercerna.

HEPAR

Anatomi HeparHepar merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh manusia. Pada vertebra rendah gambaran strukturnya memang benar-benar sebagai kelenjar. Pada manusia dan juga pada vertebra tinggi sudah berubah strukturnya sebagai susunan sel-sel dalam lempeng-lempeng.Hepar pada manusia terletak pada bagian atas cavum abdominis, di bawah diafragma, di kedua sisi kuadran atas, yang sebagian besar terdapat pada sebelah kanan.Berat organ ini pada orang dewasa sekitar 1,5 kg.Permukaan hepar sebagian ditutupi peritoneum yang merupakan Capsula Glissoni.

Hepar terdiri atas : lobus dexter lobus sinister lobus caudatus lobus quadratus

Jika hepar segar diiris maka tampak warna merah tua dengan gambaran bulat-bulat yang tersebar rata dan di sekelilingnya terdapat pembuluh darah besar

Struktur HistologisHepar dibagi menjadi unit-unit berbentuk prisma polygonal yang disebut lobulus, terdiri atas parenchyma hepar dengan diameter 0,72 mm. pada potongan terlihat bahwa lobulus berbentuk sebagai segi enam dengan pembuluh darah yang terdapat di tengah,yang disebut vena sentralis.Batas-batas lobulus pada hepar manusia tidak jelas dipisahkan oleh jaringan pengikat. Pada sudut pertemuan antara lobuli yang berdekatan terdapat bangunan jaringan pengikat berbentuk segi tiga berisi saluran-saluran yang disebut Canalis Portalis yang terdiri dari pembuluh darah, pembuluh limfe, saluran empedu dan serabut saraf. Bangunan segitiga ini disebut Trigonum Kiernanni.

Jika mengingat hepar sebagai kelenjar maka apa yang disebut lobulus tadi tidak sesuai dengan lobulus pada kelenjar yang pada umumnya mempunyai saluran keluar yang terdapat di tengah-tengah lobulus.Pembagian lobulus hepar tersebut merupakan pembagian cara klasik yang mendasarkan atas aliran darah yang mengalir dari tepi lobulus yang kemudian berkumpul di tengah Vena Sentralis. Jika terjadi gangguan peredaran darah akan terjadi perubahan-perubahan di daerah perifer lobulus yang meluas ke pusat lobulus.

Elias pada tahun 1949 meyatakan bahwa parenchyma hepar terdiri atas masa sel yang saling berhubungan dan ditempati oleh suatu anyaman sinusoid. Sinusoid ini membagi rangkaian sel-sel parenchyma hepar menjadi lembaran atau lempeng-lempeng setebal satu sel.Sel-sel hepar disebut pula hepatosit yang berbentuk polyhedral. Sepanjang permukaan terdapat anyaman canaliculi biliferi di seluruh lobuli hepatic yang pada sediaan biasa tidak dapat dilihat dengan mikroskop karena canaliculi tersebut sangat halus. Semua canaliculi akan bermuara di cabang Duktus Biliferus di perifer lobulus hepatis.

Histofisiologi Hepar

Hepar merupakan alat yang vital terutama dalam proses bahan-bahan makanan yang diabsorbsi dari saluran usus untuk nantinya dapat diergunakan oleh jaringan dalam tubuh.

Beberapa fungsinya adalah:

1. Kelenjar eksokrinHepar menghasilkan sekrei empedu sebanyak 1000 cc setiap hari.Dalam cairan empedu terdapat: pigmen empedu, sebagai hasil pemecahan Hb eritrosit dalam lien dan medulla osseum (bilirubin yang tidak mengandung Fe akan masuk darah ke hepatosit) garam empedu yang penating untuk pencernaan protein kolesterol kristaloid dalam air hormon steroid yang mengikuti peredaran entahepatik. Hormon steroid masuk hepatosit mengalami perubahan atau tidak kemudian masuk enzim yagn disalurkan dalam intestinum. Di intestinum diserap masuk ke dalam darah lagi untuk kembali hepatosit. Demikian pula peredaran untuk bilirubin

2. Penimbunan bahan makanan atau vitaminMisal; karbohidrat (glikogen), lemak vitamin B12 dan vitamin A

3. TransformasiProtein menjadi karbohidrat atau lemak menjadi fosfolipid atau lipid menjadi lipoprotein serum yang dilepaskan dalam spatium dise. Konjugasi misalnya untuk detoksikasi amonia mnjadi ureum

4. Sintesa protein dalam plasma darahMisal; albumin, globulin dan protein untuk pambekuan darah

5. Mengatur kadar beberapa zat dalam darahMisal; glukosa yang dibantu oleh beberapa enzim dan hormon

6. Sel KufferTermasuk dalam sistim retikuloendotelial membantu dalam pemecahan eritrosit

7. Fagosit

VESICA FELLEA

Anatomi Vesica FelleaVesica fellea merupakan kantung berbentuk labu yang melekat pada bagian bawah lobulus kanan hati; ujung buntunya atau fundus menonjol di bawah pinggir inferior hati.Vesica fellea berukuran 10x4 cm. Dengan bagian-bagiannya yaitu: corpus, fundus, dan collum yang meneruskan sebagai duktus cysticus. Cairan empedu yang dihasilkan oleh hepar berasal dari ducti biliferi akan berkumpul dalam ductus hepaticus communis yang melanjutkan menjadi ductus cysticus yang bermuara dalam vesica fellea. Cairan empedu yang dibutuhkan untnuk pencernaan akan disalurkan melalui ductus choledochus dan bermuara dalam duodenum.Histologi Vesica Fellea

Dinding Vesica Fellea

1. Tunica MucosaBagian dinding ini mudah mengalami kerusakan post mortem, maka pembuatan sediaan vesica fellea sangat sulit. Tunica mucosa melipat-lipat membentuk rugae pada permukaan. Pada liatan yang besar akan terdapat lipatan-lipatan yang lebih kecil. Lipatan-lipatan tersebut akan mendatar apabila vesica fellea berisi penuh. EpitelTerdiri atas selapis sel silindris tanpa sel piala. Sel-selnya mempunyai inti oval dengan bbutir-butir kromatin halus. Inti terdapat di bagian basal sel. Pada permukaan sel terdapat banyak microvilli. Lamina PropriaSebagai jaringan pengikat di bawah pitel. Tidak diketemukan kelenjar kecuali pada collum yang berbentuk tubulo alveolar dengan sel-sel yang berbentuk kuboid jernih, dengan inti gelap terdesak ke basal. Kelenjar ini menghasilkan mucus

2. Tunica MuscularisTerdiri atas anyaman serabut-serabut otot polos yang berjalan sirkuler, longitudinal dan menyerong dengan disertai serabut-serabut elastis.

3. Tunica PerimuscularisMerupakan jaringan pengikat agak padat yang membungkus seluruh vesica fellea dan melanjutkan diri kedalam jaringn interlobular hepar. Di dalamnya banyak mengandung serabut-serabut elastis dengan beberapa fibroblast, sel lemak, sel limfoid, pembuluh darah, pembuluh limfe dan serabut-serabut saraf.

4. Tunica SerosaBagian vesica fellea yang tidak menempel pada permukaan hepar dibungkus oleh peritoneum yang melanjutkan diri membungkus hepar. Peritoneum yang menutupi vesica fellea merupakan tunica serosa.

Vesicsa fellea pada collumnya melanjutkan diri sebagai ductus cysticus. Pada permukaan dalamnya terlihat lipatan-lipatan yang disebut valvula spiralis heister yang disebabkan karena penebalan sebagian dari tunica mucularis luarnya.

Histofisiologi Vesica Fellea

1. Vesica fellea dipergunakan untuk menampung dan menyimpan empedu yang dihasilkan oleh hepar terutama pada waktu pencernaan lemak. Cairan empedu disalurkan dari vesica fellea melalui ductus cholodochus ke dalam duodenum. Hal ini disebabkan kontraksi otot-otot vesica fellea yang dipengaruhi oleh hormon cholecystokinin yang ikeluarkan oleh tunica mucosa usus dibawa melalui darah ke otot-otot vesica fellea.

2. Terdapat pengangkutan aktif ion Na ke dalam celah-elah iantara sel epitel vesica fellea yagn diikuti transpor air dari cairan empedu ke dalam celah interseluler. Akibatnya cairan empedu akan lebih pekat.

3. Sekresi mukus oleh kelenjar-kelenmjar yang terdapat dalm collum.

PANCREAS

Anatomi PankreasPancreas merupakan kelenjar campuran pada system digestive yang tarbesar setelah hepar.

Terdiri atas dua bagian, yaitu:- Kelenjar eksokrin- Kelenjar endokrin

Pankreas terdapat retro peritoneal yang melintang dari bagian kanan menyerong ke kiri atas diantara duodenum. Ujung kiri yang disebut cauda pankreatis menempel pada lien.

Ukuran pada prang dewasa yaitu: Panjang 2030 cm Berat 60160 cm

Bagian-bagiannya yaitu: Caput pankreatis Corpus pankreatis Caudal pankreatis

Kelenjar Eksokrin

Kelenjar ini terdiri dari gabungan kelenjar acinus yang membentuk lobulus dan digabungkan masing-masing oleh jaringan pengikat longgar yang dilalui oleh pembuluh darah, pembuluh limfe, serabut dan saluran keluar kelenjar-kelenjarnya.Tiap asiunus dibentuk oleh selapis sel yang berbentuk piramidal yang pada bagian basalnya bertumpu pada anyaman retikuler. Bagian puncaknya membatasi lumen membesar berisi sekret. Diantara sel asini tadi terdapat kapiler sekretoris yang bermuara dalam lumen kelenjar.Di daerah basal terlihat gambaran bergaris-garis yang merupakan granular endoplasmik retikulum yang saling beranyaman tampak basofil. Daerah supranuklear terlihat butir-butir sekresi yang asidofil, butir-butir sekresi ini berisi enzim-enzim proteolitik, lipolitik dan penghancur karbohidrat. Diantara butir-butir terlihat celah-celah yang sebenarnya adalah kompleks golgi.

Struktur HalusNukleus tampak dibatasi oleh membrana nuklearis yang rangkap dengan di sana-sini terdapat porus nuklearis. Di dalamnya terdapat 12 nukleoli yang jelas dengan di tengah-tengahnya kurang padat (ini yang menyebabkan warna eosinofil pada sediaan biasa)Pada bagian basal sel asiner terdapat banyak sekali granular endoplasmik retikulum yang berjalan sejajar dan saling berhubungan.Dalam sitoplasma terdapat pula ribosom yang bebas. Riboson tersebut yang menyebabkan warna basofil.Mitokondria tidak begitu banyak terdapat. Sebagian besar terdapat di bagian basal sel di antara granular endoplasmik retikulum. Kompleks golgi terletak di daerah supranuklear yang bermacam-macam bentuknya.Butir-butir sekresiu yagn telah terbentuk berkumpul di puncak sel. Butir-butir sekresi ini diliputi membran yang permukaannya halus.

Saluran Keluar

Saluran keluar dimulai dalam asinus sebagai sel-sel sentreasiner yaitu sel saluran kelenjar yang masuk ke dalam asinus. Dapat pula dimulai dari duktus ternalatus yang kemudian menjadi duktus interlobularis.Duktus interlobularis mempunyai dinding berepitel silindris pendek selapis yang bertumpu pada bagian retikulum di bawahnya.Duktus pankreatikus warsungi merupakan saluran keluar utama pankreas. Duktus ini dimulai dari cauda pankreatis berjalan melintang sepanjang pankreas dan menerima saluran-saluran yang lebih kecil sepanjang perjalanannya. Kadang-kadang saluran utama ini bermuara sendiri di dalam duodenum pada ampula vateri. Sebelah cranial dari duktus ini terdapat duktus accessorius Santorini. Saluran ini mempunyai epitel silindris selapis yang diperkuat oleh jaringan pengikat padat.4. FisiologiSistem percernaan melakukan empat proses percernaan dasar : motilitas, sekresi, percernaan dan pernyerapan. MotilitasKata motilitas merujuk kepada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong maju isi saluran pencernaan. Seperti otot polos pembuluh darah, otot polos di dinding saluran cerna mempertahankan suatu kontraksi tingkat rendah yang menetap yang dikenal sebagai tonus. Tonus penting untuk mempertahankan tekanan tetap pada isi saluran cerna untuk mencegah dindingnya teregang permanen setelah mengalami distensi. Pada aktivitas tonus yang tetap ini terdapat dua tipe dasar motilitas saluran cerna : gerakan mendorong (propulsif) dan gerakan mencampur. Gerakan propulsif mendorong maju isi saluran cerna, dengan kecepatan pergerakan bervariasi bergantung pada fungsi yang dilakukan oleh berbagai bagian saluran cerna. Jadi, isi terdorong maju di suatu segmen dengan kecepatan yang sesuai agar segmen tersebut dapat melaksanakan tugasnya. Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama, dengan mencampur makanan dengan getah pencernaan, gerakan ini meningkatkan percernaan makanan. Kedua, gerakan ini mempermudah penyerapan dengan memajakan semua bagian isi saluran cerna ke permukaan serap saluran cerna.

SekresiSejumlah getah percernaan disekresikan ke dalam lumen saluran cerna oleh kelenjar eksokrin di sepanjang perjalanan, masig-masing dengan produk sekretorik spesifik. Setiap sekresi perncernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik yang penting dalam proses percernaan, misalnya enzim, garam, empedu, atau mukus. Sel-sel sekretorik mengekstraksi dari plasma sejumlah besar air dan bahan mentah yang diperlukan untuk menghasilkan sekresi tertetu. PencernaanManusia mengonsumsi tiga kategori biokimiawi bahan makanan kaya energi : karbohidrat, protein, dan lemak. Molekul-molekul besar ini tidak dapat melewati membran plasma utuh untuk di serap dari lumen saluran cerna ke dalam daerah atau limfe.

PenyerapanDi usu halus, pencernaan telah tuntas dan terjadi sebagian besar penyerapan. Melalui proses penyerapan, unit-unit kecil makanan yang dapat diserap yang dihasilkan oleh pencernaan, bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran cerna ke dalam darah atau limfe. Sewaktu kita meneliti saluran cerna dari awal hingga akhir, kita akan membahas empat proses motilitas, sekresi, pencernaan, dan penyerapan yang berlangsung di masing-masing organ percernaan. 5. BiokimiaPencernaan karbohidrat Pencernaan karbohidrat di dalam mulut dan lambungKetika makanan dikunyah, makanan bercampur dengan saliva, yang terdiri atas enzim pencernaan ptialin yang terutama disekresikan oleh kelenjar parotis.Enzim ini menghidrolisis tepung menjadi disakarida maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya yang mengandung 3-9 molekul glukosa.Namun, makanan berada dalam mulut hanya untuk waktu yang singkat, jadi mungkin tidak lebih dari 5% dari semua tepung telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan. Tetapi, pencernaan tepung kadang berlanjut didalam korpus dan fundus lambung selama satu jam sebelum makanan bercampur dengan sekresi lambung. Kemudian aktivitas amilase saliva dihambat oleh asam yang berasal dari sekresi lambung, karena amylase pada dasarnya tidak aktif sebagai suatu enzim bila pH medium turun dibawah sekitar 4,0. Meskipun demikian, rata-rata, sebelum makanan dan saliva yang ada bersamanya menjadi seluruhnya tercampur dengan sekresi lambung, sebanyak 30-40% tepung telah dihidrolisis terutama membentuk maltosa. Pencermaan karbohidrat didalam usus halusPencernaan oleh amilase pankreasSekresi pankreas, seperti saliva, mengandung sejumlah besar ptialin yang fungsinya hampir mirip dengan ptialin saliva tetapi beberapa kali lebih kuat.Oleh karena itu, dalam waktu 15-30 menit setelah kimus dikosongkan dari lambung kedalam duodenum dan bercampur dengan getah pankreas, sebenarnya,semua karbohidrat telah dicernakan. Pada umumnya, hampir semua karbohidrat diubah menjadi maltose dan polimer-polimer glukosa yang sangat kecil lainnya sebelum keduanya melewati duodenum atau jejenum bagian atas.Pencernaan protein Pencernaan protein dalam lambungPepsin, enzim peptic lambung yang penting, paling aktif pada pH 2-3 dan tidak aktif pada pH kira-kira diatas 5. Akibatnya, agar enzim ini dapat melakukan kerja pencernaan terhadap protein, getah lambung harus bersifat asam. Asam hidroklorida ini disekresikan oleh sel-sel parietal (oksintik) didalam kelenjar pada pH 0,8 tetapi pada saat asam hidroklorida bercampur dengan isi lambung dan bersama dengan sekresi dari sel-sel kelenjar non-oksintik lambung, pH lalu berkisar antara 2-3 suatu batas asiditas yang cukup tinggi untuk aktifitas pepsin. Salah satu gambaran penting pencernaan pepsin adalah kemampuannya untuk mencerna protein kolagen, suatu jenis protein albuminoid yang sangat sedikit dipengaruhi oleh enzim-enzim pencernaan lainnya. Kolagen merupakan unsur dasar utama dari jaringan ikat antar sel daging. Oleh karena itu, agar enzim saluran pencernaan dapat menembus daging dan mencerna protein daging lain, hal yang terpenting adalah mencernakan serabut-serabut kolagen tersebut lebih dulu. Akibatnya, orang yang kekurangan pepsin didalam getah lambung, daging yang dicerna kurang dapat ditembus oleh enzim-enzim pencernaan lain. Oleh karena itu proses pencernaannya buruk. Pencernaan protein oleh sekresi pancreas Kebanyakan pencernaan protein terjadi didalam usus halus bagian atas, didalam duodenum dan jejunum, dibawah pengaruh enzim-enzim proteolitik dari sekresi pancreas.Segera setelah masuk dari lambung ke usus halus, produk yang sebagian sudah dipecahkan dari makanan berprotein diserang oleh enzim-enzim proteolitik utama pankreas:tripsin,kimotripsin, karboksifolipeptidase, dan proelastase. Keduanya, baik tripsin dan kimotripsin memecah molekul-molekul protein menjadi polipeptida-polipeptida kecil. Karboksifolipeptidase kemudian memecahkan asam amino- asam amino tunggal dari ujung karboksil polipeptida.Proelastase, kemudian diubah menjadi elastase, yang kemudian mencernakan serabut-serabut elastin yang sebagian menahan daging. Pencernaan peptida oleh peptidase didalam enterosit yang melapisi vili usus halus Tahap terakhir pencernaan protein didalam lumen usus dicapai oleh eritrosit yang melapisi vili usus halus, terutama didalm duodenum dam jejunum. Dua jenis enzim peptidase yang sangat penting adalah aminopolipeptidase dan beberapa dipeptidase. Enzim-enzim tersebut bertugas memecah sisa polipeptida-polipeptida yang besar menjadi betuk tripeptida dan dipeptida serta beberapa menjadi asam-asam amino. Baik asam amino ditambah dipeptida dan tripeptida dengan ludah ditranspor memalui membran mikrovili kebagian dalam enterosit. Dalam beberapa menit, semua dipeptida dan tripeptida yang masih tertinggal akan dicerna sampai tahap akhir untuk membentuk asam amino tunggal dan kemudian dihantarkan kesisi lain dari eritrosit dan dari tempat itu ke dalam darah.Pencernaan lemak Pencernaan lemak didalam ususSejumlah kecil trigliserida dicerna didalam lambung oleh lipase lingual yang disekresikan oleh kelenjar lingual didalam mulut dan ditelan bersama dengan saliva. Emulsivikasi lemak oleh asam empedu dan lesitin. Tahap pertama dalam pencernaan lemak adalah secara fisik memecahkan gumpalan lemak menjadi ukuran yang sangat lecil, sehingga enzim pencernaan yang larut-air dapat bekerja pada pemukaan gumpalan lemak. Proses ini disebut emulsifikasi lemak, dan dimulai melalui pergolakan didalam lambung untuk mencampur lemak dengan produk pencernaan lambung. Lalu, kebanyakan proses emulsifikasi tersebutterjadi didalam duodenum dibawah pengaruh empedu, sekresi dari hati yang tidak mengandung enzim pencernaan apapun. Akan tetapi, empedu mengandung sejumlah besar garam empedu juga fosfolipid lesitin. Keduanya, tetapi terutama lesitin, sangat penting untuk mengemulsi lemak. Pencernaan trigliserida oleh lipase pancreasSejauh ini enzim yang paling penting untuk pencernaan trigleserida adalah lipase pankreas, terdapat dalam jumlah sangat banyak didalam getah pankreas cukup untuk mencernakan dalan satu menit semua trigliserida yang dicapainya. Produk akhir pencernaan lemakSebagian besar trigliserida dalam makanan dipecah oleh getah pankreas menjadi asam lemak bebas dan 2-monogliserida.

6. a. Nyeri ulu hatiPirosis (nyeri ulu hati) adalah sensasi panas, terbakar yang biasanya sangat terasa di epigastrium atas atau dibelakang prosesus xifoideus dan menyebar ke atas. Nyeri ulu hati dapat disebabkan oleh refluks asam lambung (Refluks Gastroesofageal/RGE) atau sekret empedu kedalam esofagus bagian bawah, keduanya mengiritasi mukosa. Refluks yang menetap disebabkan oleh inkompetensi sfingter esofagus bagian bawah dan dapat terjadi dengan atau tanpa hernia hiatus atau esofagitis.

b. Mual dan muntahMekanisme mualDidalam tubuh kita terjadi peradangan lambung akibat kita makan makanan yang mengandng alkohol, aspirin, steroid, dan kafein sehinga menyebabkan iritasi pada lambung dan menyebabkan peradangan di lambung yang diakibatkan oleh tinggi nya asam lambung. Setelah terjadi peradangan lambung maka tubuh akan merangsang pengeluaran yang disebut vas aktif yang menyebabkan permeabilitas kapiler pembuluh darah naik sehingga menyebabkan lambung menjadi edema (bengkak) dan merangsang reseptor tegangan dan merasangsan hipotalamus untuk mual.

Koordinator utama adalah pusat muntah, kumpulan saraf saraf yang berlokasi di medulla oblongata. Saraf saraf ini menerima input dari : Chemoreceptor Trigger Zone (CTZ) di area postrema Sistem vestibular (yang berhubungan dengan mabuk darat dan mual karena penyakit telinga tengah) Nervus vagus (yang membawa sinyal dari traktus gastrointestinal) Sistem spinoreticular (yang mencetuskan mual yang berhubungan dengan cedera fisik) Nukleus traktus solitarius (yang melengkapi refleks dari gag refleks) Sensor utama stimulus somatik berlokasi di usus dan CTZ. Stimulus emetik dari usus berasal dari dua tipe serat saraf aferen vagus.

a)Mekanoreseptor : berlokasi pada dinding usus dan diaktifkan oleh kontraksi dan distensi usus, kerusakan fisik dan manipulasi selama operasi. b)Kemoreseptor : berlokasi pada mukosa usus bagian atas dan sensitif terhadap stimulus kimia. Pusat muntah, disisi lateral dari retikular di medula oblongata, memperantarai refleks muntah. Bagian ini sangat dekat dengan nukleus tractus solitarius dan area postrema. Chemoreseptor Trigger Zone (CTZ) berlokasi diarea postrema. Rangsangan perifer dan sentral dapat merangsang kedua pusat muntah dan CTZ. Afferent dari faring, GItract, mediastinum, ginjal, peritoneum dan genital dapat merangsang pusat muntah. Sentral dirangsang dari korteks serebral, cortical atas dan pusat batang otak, nucleus tractus solitarius, CTZ, dan sistem vestibular di telinga dan pusat penglihatan dapat juga merangsang pusat muntah. Karena area postrema tidak efektif terhadap sawar darah otak, obat atau zat-zat kimia di darah atau di cairan otak dapat langsung merangsang CTZ.Kortikal atas dan sistem limbik dapat menimbulkan mual muntah yang berhubungan dengan rasa, penglihatan, aroma, memori dan perasaaan takut yang tidak nyaman. Nukleus traktus solitaries dapat juga menimbulkan mual muntah dengan perangsangan simpatis dan parasimpatis melalui perangsangan jantung, saluran billiaris, saluran cerna dan saluran kemih. Sistem vestibular dapat dirangsang melalui pergerakan tiba-tiba yang menyebabkan gangguan pada vestibular telinga tengah.Reseptor sepeti 5-HT3, dopamin tipe 2 (D2), opioid dan neurokinin-1 (NK-1) dapat dijumpai di CTZ. Nukleus tractus solitarius mempunyai konsentrasi yang tinggi pada enkepalin, histaminergik, dan reseptor muskarinik kolinergik. Reseptor-reseptor ini mengirim pesan ke pusat muntah ketika di rangsang. Sebenarnya reseptor NK-1 juga dapat ditemukan di pusat muntah. Pusat muntah mengkoordinasi impuls ke vagus, frenik, dan saraf spinal, pernafasan dan otot- otot perut untuk melakukan refleks muntah.

Mekanisme muntahMuntah di awali dengan bernafas yang dalam, penutupan epiglotis dan naiknya langit-langit lunak. Diafrgrama lalu berkontraksi kuat dan otot-otot abdominal berkontraksi untuk meningkatkantekanan intra-gastrik. Hal ini menyebabkan isi lambung keluar dengan penuh tenaga ke esofagus dan keluar dari mulut.

Etiologi mual dan muntah Gangguan GI track/Gastritis akut Penyebab dari pusat (sinyal-sinyal dari otak) Terkait dengan penyakit lain yang jauh dari lambung obat-obat dan perawatan medis KehamilanGangguan GI track/Gastritis akutAda agen yang menyerang yang mengiritasi lapisan dari lambung antara lain : Infeksi ( bakteri keluarga Helicobacter (seperti H.Pylori / virus ) Gastroentretis Keracunan makanan Iritan Lambung : alkohol,merokok, dan obat NSAID (aspirin ibuprofen) mengiritasi lapisan lambung. Peptic ulcer: mencakup iritasi lapisan lambung ringan sampai ke pembentukan kerusakan pada lapisan pelindung lambung yang disebut ulcer. Penyakit refluks gastro esoph (PRGE atau GERD atau reflux esophagitis): dihubungkan dengan iritasi dari lapisan esophagus. Sinyal dari otak Sakit Kepala: terutama migren Telinga dalam labyrinthitis,benign postural vertigo Luka Kepala :Segala penyakit atau luka yangmeningkatkantekanan didalam intracranialmuntah. Dapat disebabkanolehpembengkakan otak (gegar otak atau trauma kepala), infeksi(meningitisatau encephalitis),tumor, atau keseimbangan abnormal dari elektrolitdan air dalam aliran darah. Noxious stimulus: Bau-bau atau suara-suara kelelahan karena panas, terik matahari yang ekstrem, atau dehidrasi. Terkait dengan penyakit lain Diabetes: karena gastroparesis,kondisi dimana lambung gagal mengosongkan diri secara tepat dan kemungkinan disebabkan generalized neuropathy (kegagalan dari syaraf dalam tubuh untuk mengirim sinyal yang tepat ke dan dari otak) komplikasi Presentasi yang tidak khas dari angina : penyakit menyebabkan mual dan muntah, meskipun tidak ada keterlibatan langsung dari lambung atau saluran terutama jika myocardial infarction mempengaruhi jantung bagian bawah. gangguan makan: Pasien-pasien dengan bulimia akan mempunyai muntah yang diinduksi sendiri, membersihka sebagai bagian dari penyakit jiwa (psikiatris) mereka. TerapiTujuan terapi antiemetic adalah untuk mencegah atau menghilangkan mual dan muntah, tanpa menimbulkan efek samping. Terapi antiemetik diindikasikan untuk pasien dengan gangguan elektrolit akibat sekunder dari muntah, anoreksia berat, memburuknya status gizi atau kehilangan berat badan. Perawatan dan pengobatan Mengobati komplikasi apa pun sebabnyamis, ganti garam, air, kerugian kalium Bila memungkinkan mengidentifikasi dan mengobati penyebab mual dan muntah, Memberikan pengobatan sementara untuk mengatasi gejala gejala yang terjadi Lakukan langkah-langkah pencegahan bila kemungkinan muntah akan terjadi (misalnya, kemoterapi kanker, pemberian opiat parenteral)Terapi non farmakologi Pasien dengan keluhan sederhana, menghindari makanan tertentu atau moderasi asupan makanan yanglebih baik. Pasien dengan gejala penyakit sistemik sebaiknya mengobati kondisi yang mendasarinya Antisipasi mual atau muntah pada Pasien kanker posttreatment dengan memberi antiemetik profilaksis. Intervensi perilaku dan termasuk relaksasi, biofeedback, self-hypnosisTerapi farmakologi Faktor pemilihan terapi : Gejala berdasarkan Etiologi Frekuensi, duration, and tingkat keparahan Kemampuan pasien pada penggunaan oral, rectal, injeksi atau transdermal Telah berhasil digunakan sebagai anti emetika sebelumnyaAntacid : Dapat diberikan dalam tunggal atau kombinasi. Terutama yang mengandung magnesium hydroxide,aluminum hydroxide, calcium carbonate. Kerjanya: membantu menetralisasi asam lambung. Dosis : untuk membantu memulihkan mual dan muntah akut atau intermitten 15 to 30 mL dari single- or multiple-agent products. Es: magnesium (diare osmotik), garam aluminum dan kalsium (konstipasi).

AntihistamineAnticholinergic DrugsObat antiemetik dari kategori antihistamin-anticholinerg ini bekerja dengan mengganggu berbagai jalur aferen viseral yang merangsang mual dan muntah di otak. Efek samping: mengantuk, kebingungan, penglihatan kabur, mulut kering, dan retensi urin, dan mungkin takikardia, terutama pada pasien usia lanjut.

ButyrophenonesDua senyawa butyrophenone yang memiliki aktivitas antiemetik adalah haloperidol dan droperidol. Kerja: keduanya bekerja dengan memblokir stimulasi dopaminergik di CTZ. Meskipun setiap agen efektif dalam mengurangi mual dan muntah, haloperidol tidak dianggap sebagai terapi lini pertama untuk mual dan muntah tanpa komplikasi tetapi telah digunakan perawatan keadaan paliatif.

KortikosteroidKortikosteroid telah menunjukkan efikasi antiemetik sejak ada pasien yang menerima prednison sebagai prosedur awal penanganan penyakit Hodgkin muncul untuk mengembangkan mual kurang dan muntah. Methylprednisolone juga telah digunakan sebagai antiemetik. Deksametason telah digunakan dengan sukses dalam pengelolaan mual dan muntah akibat kemoterapi dan pasca operasi baik sebagai obat tunggal atau maupun dalam kombinasi dengan selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Deksametason efektif dalam pencegahan cisplatin induced emesis akut pasien kemoterapi. Untuk pengobatan mual muntah biasa, steroid tidak digunakan

c. Nyeri dada

PatofisiologiProses aterosclerosis penyumbatan aliran pembuluh darah demand O2 proses anaerob nyeri dadaTerjadinya disfungsi endotel pada arteri coronaria yang dapat terjadi secara ilmiah melalui proses degenarasi juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti merokok. Akibat adanya disfungsi endotel tersebut terjadi peningkatan permeabilitas, peningkatan adhesi dan infiltrasi monosit, peningkatan sekresi molekul vasoaktif dan inflamasi, peningkatan adhesi dan agregasi trombosit, serta peningkatan aktivitas koagulasi dan gangguan fibrinolitik. Disfungsi endotel tersebut mengakibatkan juga mudahnya molekul-molekul small dense LDL menyusup kedalam tunika intima. LDL yang masuk ke dalam tunika intima masih erat kaitannya dengan disfungsi endotel yang dapat mengundang monosit untuk membersihkan LDL yang berada di tunika intima tersebut dengan memfagositnya. LDL yang difagosit tersebut menjadi makrofag-makrofag yang berisi LDL-LDL dan akan kemudian mengalami lisis, sehingga banyak lemak-lemak yang berada pada tunika intima. Terjadi lah penimbunan-penimbunan dari lemak tersebut yang nantinya menjadi plak. Plak yang semakin lama akan semakin menumpuk akan menghambat aliran darah, sehingga dapat memperngaruhi suplay darah yang mengangkut oksigen ke jaringan berkurang. Oleh karena itu tubuh mengadakan kompensasi agar jaringan yang kurang teraliri darah akan tetap memperoleh oksigen dari proses anaerob tersebut. Di