Pleno 2 Pemicu 2 Dk 2

Click here to load reader

download Pleno 2 Pemicu 2 Dk 2

of 26

description

Pleno Pemicu 2 DK 2

Transcript of Pleno 2 Pemicu 2 Dk 2

PLENO 2

PEMICU 2PLENO 2KELOMPOK 2Cindy LidiaDina Fitri . WDodi.NQurratul.AKarolus.S.ASekar.F.TDwika.H.PRaynaldo.D.PRosalina.OAndri.HAngga.DYehuda.L.WRiko.KAnatria.A.I

2LATAR BELAKANG Menyusui adalah suatu proses yang alamiah namun tetap harus dipelajari bagaimana cara menyusui yang baik dan benar (Khairuniah, 2004). ASI berperan sebagai sumber zat gizi yang ideal dan seimbang serta memiliki komposisi zat gizi yang sesuai untuk kebutuhan masa pertumbuhan dan merupakan makanan yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitas (Roesli, 2000 dalam Simanjuntak, 2007).

Menurut Data Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susesnas) pada Tahun 2010, cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia sebesar 61,5% Aceh dengan 49,6% Kalimantan Barat berada di posisi 4 terbawah dengan 50,9%NTB dengan 79,7% Kalimantan Barat berada diperingkat 18 atau berada di zona merah dengan pencapaian 39,4%Tahun 2011, berdasarkan laporan dari 24 Dinas Kesehatan Provinsi(Kinerja Kegiatan Pembinaan Gizi, 2012).RUMUSAN MASALAH Bagaimana hubungan pengetahuan ibu bekerja dalam praktik menyusui di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Graha Bunda Pontianak?

HIPOTESIS Adanya hubungan pengetahuan ibu bekerja dalam praktik menyusui di RS Ibu dan Anak Graha Bunda Pontianak, Kalimantan Barat Tahun 2013.

TUJUAN PENELITIAN TUJUAN UMUM Mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman ibu bekerja tentang menyusui di RS Graha Bunda Pontianak, Kalimantan Barat.

TUJUAN PENELITIANTUJUAN KHUSUSUntuk memeroleh data mengenai tingkat pengetahuan dan pemahaman ibu bekerja dalam praktik menyusui.Untuk mengetahui hubungan antara kurangnya pengetahuan dan pemahaman ibu bekerja dalam praktik menyusui.Untuk mengetahui solusi yang tepat dalam mengatasi kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap praktik menyusui

MANFAAT PENELITIANBagi PenulisSebagai sarana dan bahan pembelajaran serta analisis masalah aktual yang terjadi dalam praktik menyusui pada ibu bekerja

Bagi Pihak Pemerintah Sebagai bahan pertimbangan dan solusi dalam menyukseskan program ASI Eksklusif.

Bagi Institusi KesehatanSebagai referensi dan pertimbangan dalam menyampaikan pengetahuan ASI dengan tujuan untuk memperbaiki angka menyusui di Kalimantan Barat Khususnya Pontianak.

Bagi PembacaMembantu dalam memberikan pengetahuan bagi orang tua atau ibu yang mempunyai bayi berumur 6 24 bulan tentang hubungan tingkat pendidikan ibu dan tingkat pengetahuan ibu dengan praktek pemberian ASI Eksklusif.

Pengetahuan RendahPengetahuan TinggiTotaln%n%n%ASI Eksklusif (+)003810038100ASI Eksklusif (-)89,34090,748100PemicuAnti dan teman-temannya mendapatkan hasil penelitian terkait praktik pemberian ASI pada ibu bekerja pada tabel berikut:

Tabel Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu bekerja dalam praktik menyusui di RS Ibu dan Anak Graha Bunda Pontianak, Kalimantan Barat Tahun 2013

KLARIFIKASI & DEFINISI MASALAHSusu Formula: Pengganti ASI yang sering diberikan ke bayi berupa protein susu sapi. Merupakan susu yang sesuai dan bisa diterima bayi (WHO).Interpretasi: Pemberian kesan, pendapat atau pandangan, dan menginterpretasikan adalah menafsirkan (KBBI).Analisis: penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb) (KBBI Online).Uji Fisher: Hipotesis untuk proporsi dua kelompok dengan jumlah subjek yang sedikit, dilakukan pada table 2x2 (Sudigdo, 2002).Nilai p: Peluang untuk mendapat hasil seperti yang diperoleh atau hasil yang lebih ekstrim bila hipotesis nol benar (Sudigdo, 2002).Kata Kunci : Nilai p=0,007 dan Uji Fisher

ANALISIS MASALAH Bagaimana hubungan antara pengetahuan dengan praktik menyusui?

PERTANYAAN DISKUSIApa saja bagian-bagian dari laporan?Bagaimana langkah-langkah dalam menganalisis data?Apa kelebihan dan kekurangan metode uji Fisher?Apa kelebihan dan kekurangan desain cross sectional?Jenis penyajian data apa yang dapat dipakai dalam penulisan laporan?Berapa batas nilai p sehingga hipotesis dapat dianggap benar?Apa rumus dasar uji Fisher?Apa saja teknik dalam menganalisis data?Kapan Uji Fisher dapat digunakan?Apa saja karakteristik dari uji Fisher?

PEMBAHASAN PERTANYAAN DISKUSI1. Bagian dari penulisan laporan menurut Sudigdo (2002) adalah:JudulNama pengarang dan institusiKata kunci dan abstrakIsi laporanPendahuluanMetodeHasil diskusiUcapan terimakasih

2. Langkah dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:FamiliarisationIdentifying a thematic frameworkIndexingChartingMapping and interpretation

3. Kelebihan dan Kekurangan Uji Fisher menurut Budiarto (2001) adalah sebagai berikut.a. Kelebihan Uji Fisher:Hasilnya langsung dengan nilai yang pastiTes hanya didasarkan atas hasil pengamatan yang nyataTidak dibutuhkan asumsi populasi berdistribusi normalTidak dibutuhkan asumsi kedua kelompok yang diambil dari populasi secara randomb. Kekurangan Uji Fisher:Sulit untuk dilakukan ekstrapolasi terhadap populasi studiAhli statistika yang beranggapan tujuan akhir uji statistik adalah mengadakan estimasi terhadap parameter populasi tidak setuju dengan uji fisher.

Budiarto,20024. Kelebihan dan kekurangan desain cross sectional menurut Sudigdo (2002) adalah sebagai berikut.a. Kelebihan:Desain relatif mudah, murah, hasilnya cepatMemungkinkan pengguna populasi dari masyarakat umumDapat dipakai untuk meneliti banyak variabel sekaligusJarang terjadi ancaman loss to follow up atau drop outDapat dimasukan ke tahapan pertama kohort atau eksperimentalDapat dipakai pada penelitian selanjutnyab. Kekurangan:Sulit untuk menentukan sebab akibatStudi prevalensi lebih banyak menjaring subjek dengan masa sakit yang panjang daripada mempunyai masa sakit pendekDibutuhkan subjek yang cukup banyakTidak menggambarkan insidens atau prognosisTidak praktis untuk menganalisis kasus yang jarangWaktu terbatas

5. Jenis penyajian data yang dapat digunakan dalam penulisan laporan adalah:Tekstual/tulisanSemi tabulasiTabulasiDiagram/grafik

6. Hipotesis dapat dikatakan benar, apabila nilai p < 0,05

7. Rumus dasar uji Fisher (Budiarto, 2001)P = (A+B)! (C+D)! (A+C)! (B+D)! / N! A! B! C! D!

8. Teknik dalam menganalisis data yaitu:VariabelBivariabelMultivariabelUji Fisher dapat dilakukan apabila uji chi square tidak dapat dilakukan (Sudigdo, 2002).

10. Karakteristik uji fisher adalah sebagai berikut (Sudigdo, 2002):Jumlah N total < 20Apabila jumlah N total 20-40, terdapat nilai ekspektif < 5 (tidak boleh lebih dari 50%)Dilakukan pada tabel 2x2Skala pengukuran = kategorikJumlah kelompok = 2Merupakan pengujian non parametrik

Kesimpulan Dari hasil diskusi didapatkan kesimpulan dari pemicu yaitu data yang ada di pemicu lebih cocok menggunakan uji fisher, sesuai dengan karakteristik uji fisher itu sendiri.

Terima Kasih