Dermatitis Numularis

29
Presentasi MATERI Dermatitis Numulari s Laras shafia s

Transcript of Dermatitis Numularis

Presentasi MATERIDermatitis NumularisLaras shafia s

Tinjauan Pustaka

Dermatitis peradangan pada kulit yang merupakan respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi yang polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.

Dermatitis numularis suatu peradangan dengan lesi yang menetap, dengan keluhan gatal, yang ditandai dengan lesi berbentuk uang logam, sirkular atau lesi oval berbatas tegas, umumnya ditemukan pada daerah tangan dan kaki. Lesi awal berupa papul disertai vesikel yang biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing).

Dermatitis numularis memiliki nama lain yakni, ekzem diskoid, ekzem numular, nummular eczematous dermatitis.

DERMATITIS NUMULARIS

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Dermatitis numularis banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita.

Sering ditemukan pada usia dewasa dengan angka kejadian tertinggi pada usia antara 50 hingga 65 tahun.

Penyakit ini jarang terjadi pada bayi dan anak-anak, frekuensinya cenderung meningkat sesuai dengan peningkatan umur.

EPIDEMIOLOGI

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.

Pada sebagian besar kasus, penyebab dermatitis numularis belum diketahui.

Faktor Predisposisi: angka kejadian atopi dan level IgE Infeksi (Staphylokokkus dan mikrokokus) Tekanan emosional Trauma lokal seperti gigitan serangga Kontak dengan bahan kimia Musim dingin Kulit kering

ETIOLOGI

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007.

Adachi A, Horikawa T, Takashima T, Ichihashi M. Mercury-induced nummular dermatitis. J Am Acad Dermatol. Aug 2000;43(2 Pt 2):383-5.

Kulit yang kering fissura pada permukaan kulit yang kering dan gatal masuknya alergen peradangan pada kulit.

↑ usia ↑ sensitivitas terhadap bahan-bahan pencetus alergi

PATOFISIOLOGI

Miller JL. Nummular Dermatitis. Available at : http://www.emedicine.comAoyama H, Tanaka M, Hara M, Tabata N, Tagami H. Nummular eczema: An addition of senile xerosis and unique cutaneous reactivities to environmental aeroallergens. Dermatology. 1999;199(2):135-9.

Pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya berasal dari mast cell berinteraksi dengan neural C-fibers menimbulkan reaksi gatal.

Substansi P dan kalsitonin yang terikat rantai peptide meningkat pada daerah lesi menstimulasi pelepasan sitokin sehingga memicu timbulnya inflamasi

Mast cell pada dermis ↓ aktivitas enzim chymase ↓ penguraian neuropeptida dan protein ↓ kemampuan enzim untuk menekan proses inflamasi.

Horsmanheimo L, Harvima IT, Jarvikallio A, Harvima RJ, Naukkarinen A, Horsmanheimo M. Mast cells are one major source of interleukin-4 in atopic dermatitis. Br J Dermatol. Sep 1994;131(3):348-53. Jarvikallio A, Naukkarinen A, Harvima IT, Aalto ML, Horsmanheimo M. Quantitative analysis of tryptase- and chymase-containing mast cells in atopic dermatitis and nummular eczema. Br J Dermatol. Jun 1997;136(6):871-7. Jarvikallio A, Harvima IT, Naukkarinen A. Mast cells, nerves and neuropeptides in atopic dermatitis and nummular eczema. Arch Dermatol Res. Apr 2003;295(1):2-7.

PATOFISIOLOGI

Timbul rasa sangat gatal Lesi kulit yang antara lain papul, vesikel, atau

plak: Bentuk numular (seperti koin). Terutama pada tangan dan kaki. Umumnya melebar dan menyebar. Lembab dengan permukaan yang keras.

Kulit bersisik atau ekskoriasi. Kulit yang kemerahan atau inflamasi. Lesi cenderung hilang timbul atau menetap

GEJALA KLINIS

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007.

GEJALA KLINIS

Pemerikaan mikroskopis preparat dari kerokan lesi dengan KOH.

Biopsi kulit patch test

dan prick test

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007.

Berdasarkan anamnesis dan gejala klinis. Distribusi lesi Pemeriksaan Penunjang

DIAGNOSIS

13

Dermatitis atopi Psoriasis Tinea Korporis

DIAGNOSIS BANDING

penatalaksanaan

antihistamin kortikosteroid antibiotik : tetracyclin 20-40 mg/kg BB

(7hari) / amoxcycillin 4x500 mg/hari selama 7-10 hari

15

Umumnya prognosis dari penyakit ini adalah baik dan dapat sembuh dengan pengobatan.

Pasien perlu untuk diberitahukan tentang perkembangan atau perjalanan penyakit dari dermatitis numular yang cenderung sering berulang.

Mencegah atau menghindari dari faktor-faktor predisposisi

22% sembuh, 25% pernah sembuh beberapa minggu hingga tahun, dan 53% tidak bebas lesi tanpa pengobatan.

PROGNOSIS

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Dermatitis Atopi

Merupakan peradangan kulit yang kronis dan residif, disertai gatal, umumnya terjadi pada masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita.

Patch test dan prick test dapat positif

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

distribusi : bayi : kedua pipi,kepala,badan,lipat siku,lipat

lututanak : tengkuk,lipat siku,lipat lututdewasa : tengkuk,lipat lutut,lipat

siku,punggung,kaki.

eflurosensi :bayi : eritem berbatas tegas,papul,vesikel

miliar disertai erosi,eksudasi serta krusta.anak : papul miliar, likenifikasi, tdk eksudasi.dewasa : biasanya hiperpigmentasi,kering dan

likenifikasi.

antihistamin kortikosteroid

NEURODERMATITIS

Neurodermatitis : peradangan kulit kronik yg disertai rasa gatal,kulit yg tebal dan likenifikasi.

khasnya likenifikasi

epidemiologi : dewasa (30-50thn) jarang pada anak2 wanita lebih banyak

etiologi :belum diketahui secara pasti.faktor pendukung eksternal : udara,panas,kering,gigitan

serangga.internal : stres, dermatitis atopik

gejala klinis gatal,likenifikasi,nyeri,plak,ekskoriasi,edem

tengkuk,leher,bagian ekstensor,pubis,vulva,skrotum,peri-anal,paha bagian medial,lutut,tungkai bagian bawah lateral,pergelangan kaki bagian depan,punggung kaki

tatalaksanahindari garukanbetametason dipropionat 0,05%doxepine 5% (8hari)

NAPKIN ECZIME

Dermatitis popok (DP) = Dermatitis diaper adalah dermatitis yang pada awalnya

berlokasi didaerah yang ditutupi popok (daerah popok). Umumnya DP dijumpai pada

bayi dan anak tetapi dapat juga pada orang dewasa yang memakai popok berlama-lama.

Manifestasi Klinis Dermatitis popok mempunyai bentuk klinis yang beragam

tergantung penyebabnya. 1. Dermatitis popok kontak iritan Merupakan bentuk DP yang paling banyak. DP ini bisa

terjadi pada segala usia. Gambaran klinis berlokasi pada daerah popok yang

cembung dan berkontak erat dengan popok. Lesinya berupa ruam yang basah,

eritematous, kadang-kadang dijumpai skuama dan erosi. 2. Dermatitis popok kandida Merupakan bentuk DP kedua tersering. Lesi berupa plak

eritema, berskuama, berbatas tegas disertai lesi satelit.Kadang-kadang DP

kandida ini bersamaan dengan oral trush.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB

Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok ( diaper rash, diaper dermatitis, napkin dermatitis ), antara lain:

Iritasi atau gesekan antara popok dengan kulit. Faktor kelembaban. Kurangnya menjaga hygiene. Popok jarang diganti

atau terlalu lama tidak segera diganti setelah pipis atau BAB (feces).

Infeksi mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan bakteri)

Alergi bahan popok. Gangguan pada kelenjar keringat di area yang

tertutup popok.

tatalaksanahidrokortison 1-2 1/2 % selama 7 harimikonazole