Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

37
TUTORIAL KLINIK DERMATITIS NUMULARIS IMPETIGENISATA Husnawati Pembimbing : dr. Lukcy, SpKK

description

dermatitis numularis impetigenisata

Transcript of Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

Page 1: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

TUTORIAL KLINIK DERMATITIS NUMULARIS IMPETIGENISATA Husnawati

Pembimbing : dr. Lukcy, SpKK

Page 2: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

PROBLEM

• Tn. SNama

• Laki-lakiJenis kelamin

• 59 tahunUmur

• IslamAgama

• SDPendidikan

• Getasan, semarangAlamat

Page 3: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

ANAMNESIS (17 OKTOBER 2015)

Luka pada punggung tangan dan kaki

Page 4: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

2 minggu lalu gatal pada

kedua kaki plenting2 di kedua kaki menyebar ke

punggung tangan

Selalu digaruk plenting2

pecah keluar cairan bening kering luka

digaruk berdarah

Keringat/stress gatal

bertambah

Page 5: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

1 tahun lalu berobat ke dokter dikasih obat oleh dokter puskesmas sembuh• Beberapa bulan

kambuh lagi• Sekarang kambuh

yang ke-3• Tidak ada riwayat

bengkak bila berdiri lama

Kontak bahan/wol

(-)

Mandi 1 x/hari,

sabun ganti baju 1x sehari

Page 6: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

RPD

Alergi (-)

Riwayat kaki bengkak jika berdiri lama (-)

Riwayat asma, sakit mata, sering batuk-pilek, sakit gigi(-)

Diabetes mellitus (-)

Hipertensi (-)

Page 7: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

RPK

Keluhan sama pada anggota keluarga (-)

Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, atopi di keluarga inti (-) keluarga besar (?)

Page 8: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

Pemeriksaan fisik KU : baikKesadaran : kompos mentisVS : tak di ukurPemeriksaan kepala, leher, thorax abdomen tak dilakukan Status dermatologis Regio punggung tangan dan kakiUKK : plakat eritem dengan ditutupi krusta diatasnya,bilateral, batas tegas, oozing (+)

Page 9: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

plakat eritem dengan ditutupi krusta diatasnya,bilateral, batas tegas, oozing (+)

Page 10: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata
Page 11: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata
Page 12: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

TATALAKSANA

Non-medikamentosa

(umum):• Jaga hygiene,

mandi air bersih + sabun non-iritan

• Edukasi kekambuhan

• Mencegah kulit kering, trauma (e.g. tidak menggaruk), bahan iritatif

Medikamentosa:

• Cetirizin 1x1 tab/hr

• Desoxymethasone 2x1/hr dioles

• Cefadroxyl 2x1 tab/hr

Page 13: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

HIPOTESIS

1. Dermatitis Numularis

2. Dermatitis Atopi

5. Tinea korporis

4. Psoriasis

3. Dermatitis Kontak Alergi

Page 14: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

DERMATITIS ATOPI

Merupakan peradangan kulit yang kronis dan residif, disertai gatal, umumnya terjadi pada masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita.

Patch test dan prick test dapat positif

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Page 15: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

DERMATITIS KONTAK ALERGI

Dermatitis kontak alergi ini kausanya exogen, dan sel yang berperan adalah sel langerhans/ sel yang disebut antigen presenting sel. Jadi untuk terjadinya suatu proses kontak alergi itu harus ada kontak awal kemudian adanya memori.

Sensitisasi Elasitasi The sensitization process requires 10-14 days Upon re-exposure, dermatitis appears within 12-48 hrs

Utama : GatalAkut : Bercak eritematosa, edema, papul, erosi, eksudasi.Kronik : Papul, skuama, likenifikasiReaksi : Hipersensitivitas IV

Page 16: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

UKK dimulai sebagai erythematous macules yang berkembang menjadi papul atau plaque

Bullae sering terbentuk pada hari 1 – 2 setelah terpapar alergen.

Page 17: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata
Page 18: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

PSORIASIS

Psoriasis adalah penyakit autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas, dengan skuama yang kasar, berlapis, dan transparan.

Disertai fenomena tetesan lilin, auspitz, dan koebner.

Djuanda A. Dermatosis Eritroskuamosa. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Page 19: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

TINEA KORPORIS

Merupakan penyakit jamur yang menyerang kulit, yakni, pada jaringan yang mengandung zat tanduk, yang disebabkan oleh dermatofita. Dapat terlihat lesi pinggir aktif dan terdapat central healing.

Pada dermatitis numularis bagian tepi lebih vesikuler dengan batas relatif kurang tegas dibandingkan tinea.

Dapat dicari hifa dari sediaan langsung untuk menegakkan diagnosis.

Budimulja U. Mikosis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Page 20: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

TUJUAN BELAJARMengetahui penyebab terjadinya Dermatitis NumularisMengetahui cara mendiagnosis Dermatitis NumulsrisMengetahui pentalaksanaan Dermatitis Numularis

Page 21: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

PEMECAHAN MASALAH

Page 22: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

Dermatitis peradangan pada kulit yang merupakan respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi yang polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.

Dermatitis numularis suatu peradangan dengan lesi yang menetap, dengan keluhan gatal, yang ditandai dengan lesi berbentuk uang logam, sirkular atau lesi oval berbatas tegas, umumnya ditemukan pada daerah tangan dan kaki. Lesi awal berupa papul disertai vesikel yang biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing).

Dermatitis numularis memiliki nama lain yakni, ekzem diskoid, ekzem numular, nummular eczematous dermatitis.

DERMATITIS NUMULARIS

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Page 23: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

Dermatitis numularis banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita.

Sering ditemukan pada usia dewasa dengan angka kejadian tertinggi pada usia antara 50 hingga 65 tahun.

Penyakit ini jarang terjadi pada bayi dan anak-anak, frekuensinya cenderung meningkat sesuai dengan peningkatan umur.

EPIDEMIOLOGI

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.

Page 24: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

Pada sebagian besar kasus, penyebab dermatitis numularis belum diketahui.

Faktor Predisposisi: angka kejadian atopi dan level IgE Infeksi (Staphylokokkus dan mikrokokus) Tekanan emosional Trauma lokal seperti gigitan serangga Kontak dengan bahan kimia Musim dingin Kulit kering

ETIOLOGI

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007.Adachi A, Horikawa T, Takashima T, Ichihashi M. Mercury-induced nummular dermatitis. J Am Acad Dermatol. Aug 2000;43(2 Pt 2):383-5.

Page 25: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

Kulit yang kering fissura pada permukaan kulit yang kering dan gatal masuknya alergen peradangan pada kulit.

↑ usia ↑ sensitivitas terhadap bahan-bahan pencetus alergi

PATOFISIOLOGI

Miller JL. Nummular Dermatitis. Available at : http://www.emedicine.comAoyama H, Tanaka M, Hara M, Tabata N, Tagami H. Nummular eczema: An addition of senile xerosis and unique cutaneous reactivities to environmental aeroallergens. Dermatology. 1999;199(2):135-9.

Page 26: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

Pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya berasal dari mast cell berinteraksi dengan neural C-fibers menimbulkan reaksi gatal.

Substansi P dan kalsitonin yang terikat rantai peptide meningkat pada daerah lesi menstimulasi pelepasan sitokin sehingga memicu timbulnya inflamasi

Mast cell pada dermis ↓ aktivitas enzim chymase ↓ penguraian neuropeptida dan protein ↓ kemampuan enzim untuk menekan proses inflamasi.

Horsmanheimo L, Harvima IT, Jarvikallio A, Harvima RJ, Naukkarinen A, Horsmanheimo M. Mast cells are one major source of interleukin-4 in atopic dermatitis. Br J Dermatol. Sep 1994;131(3):348-53. Jarvikallio A, Naukkarinen A, Harvima IT, Aalto ML, Horsmanheimo M. Quantitative analysis of tryptase- and chymase-containing mast cells in atopic dermatitis and nummular eczema. Br J Dermatol. Jun 1997;136(6):871-7. Jarvikallio A, Harvima IT, Naukkarinen A. Mast cells, nerves and neuropeptides in atopic dermatitis and nummular eczema. Arch Dermatol Res. Apr 2003;295(1):2-7.

PATOFISIOLOGI

Page 27: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

Timbul rasa sangat gatal Lesi kulit yang antara lain papul, vesikel, atau

plak: Bentuk numular (seperti koin). Terutama pada tangan dan kaki. Umumnya melebar dan menyebar. Lembab dengan permukaan yang keras.

Kulit bersisik atau ekskoriasi. Kulit yang kemerahan atau inflamasi. Lesi cenderung hilang timbul atau menetap

GEJALA KLINIS

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007.

Page 28: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

GEJALA KLINIS

Page 29: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

Pemerikaan mikroskopis preparat dari kerokan lesi dengan KOH.

Biopsi kulit patch test

dan prick test

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007.

Page 30: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

Psoriasis Ditandai bercak-bercak

eritema, berbatas tegas dengan skuama kasar, berlapis-lapis dan transparan.

Pada pasien, tidak ditemukan skuama tidak sesuai

Tinea Korporis Lesi bulat, lonjong, berbatas

tegas, eritema, dengan bagian tepi lesi lebih aktif (lebih jelas tanda-tanda peradangan).

Tidak sesuai dengan lesi pasien

James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.

Page 31: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Keluhan yang muncul 2 tahun lalu, di kedua tungkai dan lengan atas pasien. Bercak berwarna kemerahan, disertai lenting berisi air, dan terasa sangat gatal. Lesi juga sempat mengering kemudian timbul kembali.

• Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik: Polimorfik Gatal Lesi berbentuk koin Berbatas tegas Papulovesikel, mudah pecah,

basah,Hal ini sesuai dengan lesi

dermatitis numularis.

James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.

Page 32: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

Dermatitis Kontak Alergi dan Iritan

Pada tungkai kanan pasien, tidak didapatkan riwayat kontak: celana longgar, koas kaki (-), sale (-), dll

Riwayat mengoleskan obat cina, setelah lesi muncul, tidak bersesuaian waktu.

Diagnosis dapat disingkirkan.

Dermatitis Stasis Ekstremitas bawah

didapatkan akral hangat, tidak ada edema, dan tidak ditemukan pelebaran vena.

Dari anamnesis, diketahui pasien tidak mengalami kaki bengkak bila berdiri terlalu lama.

Berdasarkan hal tersebut, dermatitis stasis dapat disingkirkan.

Daili ESS, Menaldi SL, Wisnu IM. Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia Sebuah Panduan Bergambar. Jakarta: Medical Multimedia Indonesia. 2005; 11=20

Page 33: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

Dermatitis Atopi

Tidak Sesuaix Tidak ditemukan lesi pada daerah lipatan

kulit, ataupun tempat lain yang merupakan predileksi

x Pasien tidak memiliki riwayat asma ataupun sering batuk pilek (rinitis alergi). Pada keluarga inti tidak ada atopi

Sesuai Keluhan gatal meningkat saat malam hari

atau tidak ada aktivitas, serta saat mengalami stres

Kulit pasien tampak kering

Diagnosis dermatitis atopi dapat disingkirkan.

Daili ESS, Menaldi SL, Wisnu IM. Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia Sebuah Panduan Bergambar. Jakarta: Medical Multimedia Indonesia. 2005; 11=20

Page 34: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

DIAGNOSIS

Dermatitis Numularis impetigenisata

Page 35: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

TERAPI

Nonmedikamentosa : Edukasi pasien mengenai penyakit pasien yang

memang berjalan kronis dan sering kambuh. Melindungi kulit dari trauma, misalnya tidak

menggaruk daerah lesi ataupun daerah sekitarnya yang masih sehat.

Menggunakan pelembab untuk mengurangi kekeringan pada kulit.

Menggunakan sabun yang mengandung pelembab.

Page 36: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

TERAPI [2]

Medikamentosa berupa: Topikal: Kompres dengan permanganas kalikus 1 : 10.000. Triamsinolon krim 0,1 % pada lesi, 2 kali sehari

sebagai antiinflamasi.

Sistemik: Eritromisin 2 x 500 mg/hari. Antibiotik sistemik

diberikan berdasarkan pemeriksaan pewarnaan gram tampak bakteri kokus gram positif sehingga menunjang adanya infeksi bakterial sekunder.

Loratadin 1 x 10 mg/hari digunakan sebagai antipruritus.

Page 37: Tutorial Klinik Dermatitis Numularis Impetigenisata

TERIMA KASIH