Post on 28-Feb-2023
Leukemia Tidak terkendalinya proliferasi SDP di sumsum tulang. Pada keadaan akut, proliferasi sel leukemia menyebabkan tidak adanya ruang untuk proliferasi sel normal
Extramedulary hematopoesis: terjadi proliferasi sel abnormal ke hati & limpa, dan pada keadaan akut dapat terjadi infiltrasi ke organ lain: meningen, nodus limfe, kulit, gusi
ETIOLOGI Penyebab pasti tidak diketahui, dapat terjadi karena pengaruh genetik atau virus serta kerusakan sumsum tulang dari radiasi dan zat kimia spt benzene, alkilating agent
Akut Myeloid Leukemia (AML)
Terjadi kerusakan/ggn pada stem sel hematopoetik yang berdiferensiasi menjadi semua sel myeliod: monosit, granulosit (basofil, neutrofil, eosinofil) eritrosit, platelet
Akut Myeloid Leukemia (AML)
Menyerang semua kelompok umur Insiden meningkat sejalan dengan umur, terbanyak pada umur 60 thn
Merupakan bentuk yang paling sering dari leukemia non limfositik
Prognosis bervariasi, tergantung dari variabel pasien dan penyakit
Penyebab kematian: infeksi, pendarahan
Manifestasi Klinis Demam dan infeksi karena neutropenia
Lemah dan fatigue karena anemia Cenderung pendarahan karena trombositopenia
Gejala tambahan karena proliferasi sel leukemia didalam organ: pembesaran hati dan limpa, hiperplasia gusi, nyeri tulang
Pengkajian dan Pemeriksaan Diagnostik
Tidak diketahui penyebab dan tanda2 Gejala terjadi dalam hitungan minggu atau bulan
Hitung darah lengkap: penurunan eritrosit dan platelet
Total leukosit dapat ↓/n/↑, tapi % dari sel normal ↓
Bone marrow analysis: kelebihan sel tdk matang (>30 %)
Komplikasi
Pendarahan karena trombositopenia, terutama bila < 10.000/mm3
Pendarahan GI, paru, intrakranial Infeksi karena kurangnya granulosit normal dan matang. Neutrofil < 100/mm3 resiko infeksi sistemik
Penatalaksanaan MedisTerapi Induksi dan Terapi konsolidasi Terapi Induksi (kemoterapi) untuk
membunuh sel leukemia› Cytarabine (Cytosal, Ara C) dan Daunorubicin (Daunomycin, cerubidine) atau mitoxantrone atau idarubicin
› Kadang-kadang diikuti oleh terbunuhnya sel myeloid normal neutropenia, anemia, trombositopenia
› Suportive care (darah dan platelet) untuk infeksi, pendarahan, mukosistis, diare
› Granulocyte growth factor Terapi konsolidasi/post remisi
untuk menghilangkan sisa sel leukemia yang tidak terdeteksi secara klinis› Cytarabine
Penatalaksanaan Medis
Transplantasi Sumsum Tulang Kemoterapi dan radiasi untuk menghancurkan sumsum tulang pasien
Donor sumsum tulang menggantikan produksi sel darah
Resiko penolakan dan infeksi
Suportive terapi + transfusi darah
Prioritas Keperawatan Mencegah infeksi selama fase akut dan pengobatan
Mempertahankan volume darah sirkulasi
Menghilangkan nyeri Memberikan dukungan psikologis Memberikan informasi mengenai proses penyakit, prognosis dan pengobatan
Tujuan Perawatan Komplikasi dapat dicegah/diminimalkan
Nyeri dapat dihilangkan/dikontrol ADL dapat dilakukan secara mandiri/dibantu
Menerima penyakit secara realistis
Memahami proses penyakit, prognosis dan penatalaksanaan terapeutik
Masalah Keperawatan Penurunan Curah jantung Resiko Infeksi Kerusakan Integritas kulit Nyeri Akut Perfusi jaringan perifer tidak efektif
Kerusakan Pertukaran gas Pola Nafas tidak efektif Kekurangan Volume cairan
PENURUNAN CURAH JANTUNGDefinisi : Darah tidak secara
adekuat dipompa jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik:Perubahan denyut / irama jantung Aritmia (takikardi, bradikardi) Palpitasi Perubahan EKG Perubahan preload Distensi vena jugularis Kelemahan Edema Murmur Penurunan CVP (central venous
pressure) Penurunan tekanan pasak paru
(pulmonary artery wedge pressure/PAWP)
Distensi vena jugularis Peningkatan berat badan
Perubahan afterload Kulit dingin / lembab Nafas pendek/dispnea Oliguria Pengisian kapiler melambat Penurunan denyut perifer Pengukuran tekanan darah
bervariasi Peningkatan/penurunan tahanan
vaskular sistemik Peningkatan/penurunan tahanan
vaskular paru Perubahan warna kulitPenurunan kontraktilitas Krakles Batuk Orthopnea / paroksismal
nocturnal dispnea Curah jantung < 4 l/menit Kardiak indeks <2,5 l/menit Penurunan fraksi ejeksi, stroke
volume indeks (SVI), LVSWI ( left ventricular stroke work index )
Perilaku / emosi Cemas Gelisah
Faktor yang berhubungan :Gangguan frekwensi jantungGangguan irama jantungGangguan sekuncup jantungGangguan preloadGangguan afterloadGangguan kontraktilitas
RESIKO INFEKSIDefinisi: Peningkatan resiko untuk terinvasi oleh
organisme patogen
Faktor Resiko: Penyakit kronis Imunitas yang tidak adekuat Pertahanan primer tidak adekuat (kerusakan kulit,
cedera jaringan, penurunan aksi silia, stasis cairan tubuh, perubahan pH sekret, gangguan peristaltik)
Pertahanan sekunder yang tidak adekuat (penurunan Hb, leukopenia, penekanan respon inflamasi)
Peningkatan paparan lingkungan terhadap patogen Prosedur invasif Malnutrisi Trauma Destruksi jaringan Agen pengobatan seperti: Imunosupresan Imunosupresif
KERUSAKAN INTEGRITAS KULITDefinisi: Perubahan
epidermis dan/atau dermis
Batasan karakteristik: Pengurangan lapisan-
lapisan kulit (dermis) Gangguan struktur tubuh Gangguan permukaan kulit
Faktor-faktor yang berhubungan:
Eksternal Hipertermia/hipotermia Zat kimia Faktor-faktor mekanik Immobilisasi fisik Radiasi Usia ekstrem Kelembaban Pengobatan
Internal Perubahan metabolik Perubahan sensasi Perubahan nutrisi Perubahan pigmentasi Perubahan sirkulasi Perubahan turgor Perubahan keseimbangan
cairan Defisiensi imunologi Faktor-faktor
perkembangan
NYERI AKUTDefinisi: Pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang
muncul dari kerusakan jaringan secara aktual dan potensial atau menunjukkan adanya kerusakan (Assosiation for Study of Pain) : serangan mendadak atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat yang diantisipasi atau diprediksi durasi nyeri kurang dari 6 bulan.
Batasan Karakteristik: Melaporkan nyeri secara verbal dan nonverbal Menunjukkan kerusakan Posisi untuk mengurangi nyeri Gerakan untuk melindungi Tingkah laku berhati-hati Muka topeng Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau,
menyeringai) Fokus pada diri sendiri Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berfikir,
penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan ) Tingkah laku distraksi (jalan-jalan, menemui orang lain, aktifitas
berulang) Respon otonom (diaporesis, perubaha tekanan darah, perubahan nafas,
nadi dilatasi pupil) Perubahan otonom dalam tonus otot (dalam rentang lemah ke kaku) Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel,
nafas panjang, mengeluh) Perubahan dalam nafsu makan
Faktor yang berhubungan : Agen cedera (biologi, psikologi, kimia, fisika)
PERFUSI JARINGAN PERIFER TIDAK EFEKTIFDefinisi : Penurunan sirkulasi darah menuju perifer yang dapat
mengganggu kesehatan.
Batasan Karakteristik : Pulsasi arteri mulai menghilang Gangguan fungsi motorik Perubahan karakteristik kulit (rambut,kuku,kelembaban, kuku,
sensasi, suhu) Perubahan tekanan darah di ekstremitas Warna kulit pucat ketika elevasi, ketika posisi dikembalikan,
warna tidak berubah Penyembuhan luka terlambat Lemah atau tidak ada nadi Edema Nyeri ekstremitas Parestesia
Faktor yang berhubungan : Kurang pengetahuan tentang faktor penyebab (spt: merokok, gaya
hidup santai, kegemukan, intake garam, immobilitas) Kurang pengetahuan tentang proses penyakit Diabetes mellitus Hipertensi
KERUSAKAN PERTUKARAN GASDefinisi : kelebihan atau
kekurangan dalam oksigenasi dan atau eliminasi karbondioksida di membran kapiler – alveolar
Batasan karakteristik : Gangguan visual Penurunan karbondioksida Takikardi Hiperkapnea Gelisah Somnolen Iritabilitas Hipoksia Kebingungan Dispnea
Faktor yang berhubungan: Ketidakseimbangan perfusi
ventilasi Perubahan membran kapiler –
alveoli
AGD abnormal Sianosis (pada neonatus) Warna kulit : abnormal
(pucat, kehitam -hitaman) Hipoksemia Hiperkabia Sakit kepala ketika bangun Abnormal frekuensi, irama,
kedalaman napas Abnormal ph arteri Nasal flaring (napas
cuping hidung)
POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
Batasan karakteristik : Penurunan tekanan
inspirasi/ekspirasi Penurunan ventilasi permenit Penggunaan otot nafas tambahan
untuk bernafas Pernafasan nasal flaring Dispnea Orthopnea Penyimpangan pengembangan dada Nafas pendek Pernafasan posisi tripod Nafas dengan bibir Masa ekspirasi memanjang Peningkatan diameter anterior-
posterior Frekuensi nafas : < 11 atau >
24 Kedalaman pernafasan : volume tidal dewasa saat
istirahat 500 cc volume tidal bayi 6-8 cc/kgBB Penurunan kapasitas vital
Faktor yang berhubungan: Hiperventilasi Hipoventilasi Deformitas tulang Nyeri Deformitas dinding dada Cemas Penurunan energi/ kelelahan Disfungsi neuromuskular Kerusakan muskuloskletal Kerusakan kognitif/persepsi Obesitas Cedera tulang belakang Posisi tubuh Imaturitas neurologis Kelelahan otot pernafasan
Definisi : ventilasi atau pertukaran udara inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak adekuat
KEKURANGAN VOLUME CAIRANDefinisi : Keadaan individu yang mengalami penurunan cairan
intravaskuler, interstisial, dan atau intrasel. Diagnosis ini merujuk ke dehidrasi yang merupakan kehilangan cairan saja tanpa perubahan dalam natrium.
Batasan karakteristik : Kelemahan Haus Penurunan turgor kulit/lidah Kulit dan membran mukosa kering Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan
volume/tekanan nadi Penurunan pengisian vena Perubahan status mental Penurunan urin output Peningkatan konsentrasi urin Peningkatan suhu tubuh Peningkatan hematokrit Penurunan berat badan mendadak
Faktor yang berhubungan Kehilangan volume cairan aktif Kegagalan dalam mekanisme pengaturan