Askep gangguan perasaan

31
askep gangguan perasaan BAB I PENDAHULUAN DEFINISI perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh keperibadiaan dan fungsi kehidupan seseorang. Gangguan alam perasaan ditandai oleh syndrom depresif sebagian atau penuh, selain itu juga ditandai oleh kehilangan minat atau kesenangan dalam aktifitas sehari-hari dan rekreasi (Gibbson Towsend , M C, 1995). Gangguan alam perasaan adalah gangguan afek ( suasana hati) dengan manifestasi gejala-gejala mania dan depresi. seseorang dengan gangguan alam perasaan biasanya akan didapat suatu keadaan sedih, ketakutan, putus asa, gembira berlebihan dan khawatir (Keliat B.A. 1999). Keadaan emosional yang berkepanjangan dan mempengaruhi seluruh seluruh kehidupan dan fungsi kehidupan seseorang. Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, keindahan, rasa putus asa dan tidak ber daya, serta gagasan bunuh diri (Kaplan, Sadock, 1998). Depresi adalah salah satu bentuk gangguan kekecewaan pada alam perasaan, (affective atau mood disorder) yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa (Dadang Hawari, 2001) Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang ber lebihan, murung

Transcript of Askep gangguan perasaan

askep gangguan perasaan

BAB IPENDAHULUAN

DEFINISI

perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yangmempengaruhi seluruh keperibadiaan dan fungsi kehidupanseseorang. Gangguan alam perasaan ditandai oleh syndrom depresifsebagian atau penuh, selain itu juga ditandai oleh kehilanganminat atau kesenangan dalam aktifitas sehari-hari dan rekreasi(Gibbson Towsend , M C, 1995).Gangguan alam perasaan adalah gangguan afek ( suasana hati)dengan manifestasi gejala-gejala mania dan depresi. seseorangdengan gangguan alam perasaan biasanya akan didapat suatu keadaansedih, ketakutan, putus asa, gembira berlebihan dan khawatir(Keliat B.A. 1999).Keadaan emosional yang berkepanjangan dan mempengaruhi seluruhseluruh kehidupan dan fungsi kehidupan seseorang.Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yangberkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya,termasuk perubahan pola tidur dan nafsu makan, psikomotor,konsentrasi, keindahan, rasa putus asa dan tidak ber daya, sertagagasan bunuh diri (Kaplan, Sadock, 1998). Depresi adalah salah satu bentuk gangguan kekecewaan pada alamperasaan, (affective atau mood disorder) yang ditandai dengankemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidakberguna, putus asa (Dadang Hawari, 2001) Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang ber lebihan, murung

tidak bersemangat, merasa tak berguna, merasa tak berharga,merasa kosong dan tak ada harapan berpusat pada kegagalan danbunuh diri, sering disertai ide dan pikiran bunuh diri klientidak berniat pada pemeliharaan diam dan aktivitas sehari-hari(Budi Anna Kaliat, 1996)

Tujuan Tujuan UmumAdapun tujuan umum penulis dalam menyusun makalah ini adalahuntuk mendukung kegiatan belajar-mengajar jurusan keperawatankhususnya pada mata kuliah Keperawatan jiwa yang membahas tentangAsuhan Keperawatan Pasien Dengan ganguan alam perasaan( Depresi )Tujuan KhususUntuk memberikan pemahaman tentang proses asuhan keperawatan.

Rumusan MasalahBagaimana landasan teori dari efusi pericardial dan temponadejantung dilihat dari :Pengertian. Etiologi.Patofisiologi.Manifestasi klinis.Bagaimana proses dan asuhan keperawatan pada gangguan alamperasaan (Depresi)BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIANperasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yangmempengaruhi seluruh keperibadiaan dan fungsi kehidupanseseorang. Gangguan alam perasaan ditandai oleh syndrom depresifsebagian atau penuh, selain itu juga ditandai oleh kehilanganminat atau kesenangan dalam aktifitas sehari-hari dan rekreasi(Gibbson Towsend , M C, 1995).Alam perasaan adalah Keadaan emosional yang berkepanjangan danmempengaruhi seluruh seluruh kehidupan dan fungsi kehidupanseseorang.

Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yangberkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya,termasuk perubahan pola tidur dan nafsu makan, psikomotor,konsentrasi, keindahan, rasa putus asa dan tidak ber daya, sertagagasan bunuh diri (Kaplan, Sadock, 1998).Depresi adalah salah satu bentuk gangguan kekecewaan pada alamperasaan, (affective atau mood disorder) yang ditandai dengankemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidakberguna, putus asa (Dadang Hawari, 2001) Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang ber lebihan, murungtidak bersemangat, merasa tak berguna, merasa tak berharga,merasa kosong dan tak ada harapan berpusat pada kegagalan danbunuh diri, sering disertai ide dan pikiran bunuh diri klientidak berniat pada pemeliharaan diam dan aktivitas sehari-hari(Budi Anna Kaliat, 1996) Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa depresiadalah gangguan alam perasaan yang disertai oleh komponenpsikologik dan komponen somatik yang terjadi akibat mengalamikesedihan yang panjang.

ETIOLOGI Kekecewaan. Karena adanya tekanan dan kelebihan fisik menyebabkan seseorangmenjadi jengkel tak dapat berfikir sehat atau kejam padasaat±saat khusus jika cinta untuk diri sendiri lebih besar danpada cinta pada orang lain yang menghimpun kita, kita akanterluka, tidak senang dan cepat kecewa, hal ini langkah per tamadepresi jika luka itu direnungkan terus-menerus akan menyebabkankekesalan dan keputusasaan. Kurang Rasa Harga Diri Ciri-ciri universal yang lain dari orang yang depresi adalahkurangnya rasa harga diri sayangnya kekurangan ini cenderunguntuk dilebih-lebihkan menjadi ekstrim, karena harapan-harapanyang realistis membuat dia tak mampu merestor dirinya sendiri halini memang benar khususnya pada individu yang ingin segalanyasempur na yang tak pernah puas dengan prestasi yang dicapainya Perbandingan yang tidak adil Setiap kali kita membandingkan diri dengan seseorang yangmempunyai nilai lebih baik dari kita dimana kita merasa kurang

dan tidak bisa sebaik dia maka depresi mungkin terjadi Penyakit Beberapa faktor yang dapat mencetuskan depresi adalah organikcontoh individu yang mempunyai penyakit kronis seperti ca. mamaedapat menyebabkan depresi. Aktivitas Mental yang Berlebihan Orang yang produktif dan aktif sering menyebabkan depresi. Penolakan Setiap manusia butuh akan rasa cinta, jika kebutuhan akan rasacinta itu tak terpenuhi maka terjadilah depresi.

MANIFESTASI KLINISGejala Fisik dari Depresi Gangguan tidur, kelesuan fisik, hilangnya nafsu makan danpenyakit fisik yang ringan.Gejala Emosional dari Depresi Kehilangan kasih sayang, kesedihan, hilangnya kekuatan, hilangnyakonsentrasi, rasa bersalah, permusuhan dan hilangnya harapan.

PATOPSIKOLOGI Alam perasaan adalah kekuatan/ perasaan hati yang mempengaruhiseseorang dalam jangka waktu yang lama setiap orang hendaknya berada dalam afek yang tidak stabil tapi tidak berarti orangtersebut tidak per nah sedih, kecewa, takut, cemas, marah dansayang emosi ini terjadi sebagai kasih sayang seseorang terhadaprangsangan yang diterimanya dan lingkungannya baik interenalmaupun eksternal. Reaksi ini ber variasi dalam rentang darireaksi adaptif sampai maladaptif.

RENTANG RESPONS EMOSIONALR. Adaptif R. Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilanganMania/Depresiyg wajar yg memanjang

RENTANG RESPON Reaksi Emosi AdaptifRespon emosi yang responsiveKeadaan individu yang terbuka mau mempengaruhi dan menyadariperasaannya sendiri dapat beradaptasi dengan dunia internal daneksternal.Reaksi kehilangan yang wajar Reaksi yang dialami setiap orang mempengaruhi keadaannyaseperti : BersedihBerhenti kegiatan sehari-hariTakut pada diri sendiri Berlangsung tidak lama.

Reaksi Emosi Maladaptif Merupakan reaksi emosi yang sudah merupakan gangguan respon inidapat dibagi 3 tingkatan yaitu : Supresi Tahap awal respon maladaptif individu menyangkal perasaannya danmenekan atau menginternalisasi aspek perasaan terhadaplingkungan.b.Reaksi kehilangan yang memanjang.Supresi memanjang mengganggu fungsi kehidupan individu.Gejala : bermusuhan, sedih terlebih, rendah diri. Mania/ Depresi Gangguan alam perasaan kesal dan dimanifestasikan dengan gangguanfungsi sosial dan fungsi fisik yang hebat dan menetap padaindividu yang bersangkutan.

TINGKAT DEPRESIDepresi Ringan Sementara, alamiah, adanya rasa pedih perubahan pr oses pikirkomunikasi sosial dan rasa tidak nyaman.Depresi Sedang Afek : murung, cemas, kesal, marah, menangisProses pikir : perasaan sempit, berfikir lambat, berkurangkomunikasi verbal komunikasi non verbal meningkat. Pola komunikasi : bicara lambat, berkurang komunikasi ver bal,

komunikasi non verbal meningkatPartisipasi sosial : menar ik diri tak mau beker ja/ sekolah,mudah tersinggung.Depresi BeratGangguan afek : pandangan kosong, perasaan hampa, murung,inisiatif berkurang Gangguan proses pikir Sensasi somatik dan aktivitas motorik : diam dalam waktu lama,tiba-tiba hiperaktif, kurang mer awat dir i, tak mau makan danminum, menarik diri, tidak peduli dengan lingkungan.

ASUHAN KEPERAWATAN KLIENDENGAN GANGGUAN ALAM PERASAANPENGKAJIANFaktor predisposisiFaktor genetic, mengemukakan transmisi gangguan alam perasaanditeruskan melalui garis keturunan.Teori agresi berbalik pada diri sendiri, mengemukakan bahwadepresi diakibatkan oleh perasaan marah yang yang dialihkan padadiri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan obyek/orang,ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik menjadiperasaan menyalahkan diri sendiri.Teori kehilangan, berhubungan dengan factor perkembangan misalnyakehilangan orang tua pada masa anak, perpisahan yang bersifattraumatis denagn orang yang sangat dicintai, individu tidakberdaya mengatasi kehilangan.Teori kognitif, mengemukakan bahwa depresi terjadi sebagai akibatgangguan perkembangan terhadap penilaian diri, yaitu penilaiannegatif terhadap diri, sehingga terjadi gangguan proses pikir.Individu menjadi pesimis dan memandang dirinya tidak adekuat dantidak berharga serta hidup sebagai tidak harapan.Model belajar ketidakberdayaan, mengemukakan bahwa depresiterjadi karena individu mempunyai pengalaman kegagalan-kegagalan,lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah. Akhirnyatimbul keyakinan individu akan ketidakmampuannya mengendalikankehidupannya sehingga ia tidak berupaya mengembangkan responsyang adaptif.

Model perilaku, mengemukakan bahwa depresi terjadi karenakurangnya penguatan positif selama bereaksi dengan lingkungan.Model biologis, mengemukakan bahwa pada keadaan depresi terjadiperubahan kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin, tidakberfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol.Faktor presipitasiAda lima stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan:Kehilangan kasih sayang secara nyata atau bayangan, termasukkehilangan cinta seseorang, fungsi tubuh, status atau harga diri.Kejadian penting dalam kehidupan seseorang sebagai keadaan yangmendahului episode depresi dan mempunyai dampak pada masalah saatini dan kemampuan individu untuk menyelesaikan masalah.Banyaknya peran dan komplik peran, dilaporkan mempengaruhiberkembangnya depresi, terutama pada wanita.Sumber koping termasuk status social ekonomi, keluarga, hubunganinter personal dan organisasi kemasyarakatan. Kurangnya sumberpendukung social, menambah stress individu.Ketidak seimbangan metabolisme dapat menimbulkan gangguan alamperasaan. Khususnya obat-obatan anti hipertensi dan gangguan zatadiktif. Kebanyakan penyakit kronis yang melemahkan seringdisertai depresi. Depresi pada usia lanjut akan menjadi komplekjika disertai kerusakan organic dan gejala depresi secara klinik.Mekanisme kopingMekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yangmemanjang adalah denial dan supresi, hal ini dilakukan untukmenghindari tekanan yang hebat. Pada depresi mekanisme kopingyang digunakan adalah represi, supresi, mengingkari dandisosiasi. Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahananterhadap depresi yang diakibatkan karena kurang efektifnya kopingdalam menghadapi kehilangan.PerilakuPerilaku yang berhubungan dengan mania dan depresi bervariasi.Gambaran utama dari mania adalah perbedaan intensitaspsikologikal yang tinggi. Pada keadaan depresi kesedihan dankelambanan dapat menonjol atau dapat terjadi agitasi.Perilaku yang berhubungan dengan depresi(Stuart & Sundeen, 1995 hal. 215)Afektif Sedih, cemas apatis, murung, kebencian, kekesalan, marah,perasaan ditolak, perasaan bersalah, meras tidak berdaya, putus

asa, merasa sendirian, merasa rendah diri, merasa tak berharga.Kognitif Ambivalence, bingung, ragu-ragu, tidak mampukonsentrasi, hilang perhatian dan motivasi, menyalahkan dirisendiri, pikiran merusak diri, rasa tidak menentu, pesimis.Fisik Sakit perut, anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan,konstipasi, lemah, lesu, nyeri kepal, pusing, insomnia, nyeridada, over acting, perubahan berat badan, gangguan selera makan,gangguan menstruasi, impoten, tidak berespon terhadap seksual.Tingkah laku Agresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkataktivitas, kemunduran psikomotor, menarik diri, isolasi social,irritable, berkesan menyedihkan, kurang spontan, gangguankebersihan.

Masalah KeperawatanMasalah keperawatan yang berhubungan dengan respon emosionaladalahKetidakberdayaanBerduka disfungsionalKeputusasaanResiko tinggi terhadap cederaPerubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuhDefisit perawatan diriGangguan pola tidurResiko mencederai diri

Diagnosa KeperawatanResiko tinggi mencedrai diri berhubungan dengan harga dirirendah, koping individu tidak efektif.Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengangangguan selera makan.

PerencanaanNo Tujuan Umum :Setelah tindakan perawatan diterapkan, klien dapat beresponemosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta senangyang dapat diterima oleh lingkungan.Tujuan Khusus Rasionalisasi Tindakan1

Klien terlindungi dari dari upaya mencederai diri sendiri ataubunuh diri. Klien dengan gangguan alam perasaan berat beradadalam resiko tinggi untuk melakukan bunuh diri ·Rawat kliendirumah sakit bila ada resiko bunuh diriyang tinggi2 Klien mampu mengembangkan diri Perubahan lingkungan dapatmelindungi klien, mengurangi stress dan memberikan sumberpengembangan baru ·Secara terus menerus evaluasi klien terhadapkemungkinan melakukan bunuh diri·Bantu klien untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya.3 Klien mampu membina hubungan terapeutik dengan perawat . Kliendepresi biasanya enggan terlibat dalam hubungan terapeutik.Diperlukan cara agar klien dapat menerima dan bertahan dalamhubungan terapeutik. ·Lakukan pendekatan yang hangat, menerimaklien apa adanya dan bersifat empatiMawas diri dan dapat mengendalikan perasaan dan reaksi diriperawat sendiri (misalnya rasa marah, frustasi dan empat)4 Klien mampu mengenali dan mengekspresikan emosinya Kliendepresi mempunyai kesul;itan dalam mengidentifikasi danmengekspresikan perasaannya. Tunjukkan respon emosinal danmenerima klien.Gunakan kemampuan berkomunikasi.

Berikan respon empati dengan berfokus pada perasaan bukan padakenyataan yang terjadi.

Mengaku kesedihan klien dan berikan harapan

Bantu klien untuk mengekspresikan perasaannya.

Bantu klien untuk mengekspresikan perasaan marahnya dengan tepat

Bantu klien untuk menurunkan tingkat kecemasannya :1.Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sifatnyasupportif.2.Beri waktu untuk klien berespon.3.Beri perawatan individu sebagai manusia layaknya.

5 Klien mampu memodifikasi pola kognitif yang negatif Memodifimemodifikasi pola kognitif yang negatif akan membantumeningkatkan pengendalian diri, tingkah laku dan perubahan hargadiri Diskusikan tentang masalah yang dihadapi klien tanpamemintanya untuk menyimpulkannya.

Identifikasi pemikiran yang negatif dan Bantu untuk menurunkannyamelalui interupsi atau substitusi.

Bantu klien untuk meningkatkan pemikiran yang positif.

Evaluasi ketepatan persepsi klien, logika dan kesimpulan yangdibuat klien.

Identifikasi persepsi klien yang tidak tepat, penyimpangan danpendapatnya yang tidak rasional

Bantu klien untuk dapat merubah tujuan yang tidak realistisketujuan yang realistis.

Kurangi tujuan-tujuan yang tidak mungkin dicapai.· Kurangi penilaian klien yang negatif terhadap dirinya.

Bantu klien untuk menyadari nilai yang dimilikinya atauperilakunya dan perubahan yang terjadi.

Evaluasi

Semua sumber pencetus stress dan persepsi klien dapat digali.Masalah klien mengenai konsep diri, rasa marah dan hubunganinterpersonal dapat digali.Perubahan pola tingkah laku dan respon klien tersebut tampak.Riwayat individu klien dan keluarganya sebelum fase depresi dapatdievaluasi sepenuhnya.Tindakan untuk mencegah kemungkinan terjadinya bunuh diri telahdilakukan.Tindakan keperawatan telah mencakup semua aspek dunia klien.

Reaksi perubahan klien dapat diidentifikasi dan dilalui denganbaik oleh klien

PENUTUPSimpulanGangguan alam perasaan adalah gangguan afek ( suasana hati)dengan manifestasi gejala-gejala mania dan depresi. seseorangdengan gangguan alam perasaan biasanya akan didapat suatu keadaansedih, ketakutan, putus asa, gembira berlebihan dan khawatir.Saran Sebagai tenaga profesional tindakan perawat dalam penanganmasalah keperawatan khusunya klien dengan Gangguan Alam Perasaanharus memiliki pengetahuan yang luas dan tindakan yang dilakukanharus rasional sesuai gejala penyakit dan asuhan keperawatanhendaknya diberikan secara komprehensif, biopsikososial culturaldan spiritual.

DAFTAR PUSTAKA(Gibbson Towsend , M C, 1995).. Ilmu kesehatan jiwa . Vol 2. EGC:JakartaStaf pengajar ilmu kesehatan jiwa . 1985. Buku kuliah ilmukesehatan anak. FKUI: Jakarta(Kaplan, Sadock, 1998).. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi III.Jakarta: EGC

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telahmemberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kamiberhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat padawaktunya yang berjudul “Makalah Gangguan Alam Perasaan (Mood)”.Makalah ini disusun agar pembaca mengetahui pengertian, rentangrespon emosi, tipe gangguan alam perasaan, tipe gangguan alamperasaan, faktor – faktor predisposisi gangguan dan gejala –gejala gangguan mood depresi. Makalah ini kami sajikanberdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Kami menyadari bahwamakalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dansaran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kamiharapkan demi kesempurnaan paper ini. Akhir kata, kami sampaikanterima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalampenyusunan paper ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWTsenantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang …………………………………………………. 1

1. 2 Rumusan Masalah ………………………………………………. 2

1. 3 Tujuan Penulisan ………………………………………………… 2

1. 4 Manfaat Penulisan ……………………………………………...… 2

1.5 Metode Penulisan …………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN

2. 1. Pengertian alam perasaan (mood) ………………………………....

2. 2. Rentang Respon Emosi ………………………………….................

2. 3. Tipe – tipe gangguan alam perasaan …………….………………...

2. 4. Faktor – faktor predisposisi gangguan ………………………..……

2. 5. Gejala gangguan mooddepresi ........................................................

2. 6. Asuhan keperawatan Gangguan Alam Perasaan(Mood) ...................

BAB III PENUTUP

3. 1. KESIMPULAN …………………………………………….………..

3. 2. SARAN ……………………………………………………………....

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

1. 1. LATAR BELAKANG Kecendrungan gangguan jiwa akan semakin meningkat seiring

dengan terus berubahnya situasi ekonomi dan politik kearahtidak menentu, prevalensinya bukan saja pada kalangan

menengah kebawah sebagai dampak langsung dari kesulitanekonomi, tetapi juga kalangan menengah keatassebagai dampaklangsung atau tidak langsung ketidakmampuan individu dalampenyesuaian diri terhadap perubahan sosial yang terusberubah. Sedikitnya 20% penduduk dewasa Indonesia saat inimenderita gangguan jiwa, dengan 4 jenis penyakit langsungyang ditimbulkannya yaitu depresi, penggunaan alkohol,gangguan bipolar, danskizoprenia. Dalam hidup semua manusiamemiliki perasaan yang berbeda-beda dalam setiap harinya.Perasaan itu terkadang sedih, senang, marah, dan lainsebagainya yang biasanya berlangsung sementara. Namun jikaberlangsung berkepanjangan dapan mengakibatkan gangguanterhadap suasana hati (mood) atau depresi berat yang membuatseseorang selalu tidak bergairah murung dan apatis. Kelompokkondisi kejiwaan, juga dikenal sebagai mood disorder,dicirikan oleh gangguan yang mempengaruhi emosi, berpikir,dan prilaku. Depresi adalah dampak yang paling umum terjadi,dan sekitar 10-20% dari orang – orang yg terkena dampak jugamengalami manic episode. (Abdul Nasir, 2010). Suasanaperasaan (mood) yang menurun itu berubah sedikit dari hari kehari, dan sering kali terpengaruh oleh keadaan sekitarnya,namun dapat memperlihatkan variasi diurnal yang khas seiringberlalunya waktu. (Depkes RI, 1993) Pengalaman yang kurangmenyenangkan menyebabkan seseorang mengalami rasa tidak aman,kehampaan, kesedihan, dan kemarahan. Hal tersebut menimbulkankemarahan yang tidak terkendali dan diintroyeksikan ke dalamalam bawah sadar. Apa yang dialami sebagai suatu pengalamanyang kurang menyenangkan berakibat duka cita yang mendalam,kepahitan jiwa, yang semuanya merupakan bentuk gejaladepresi. (Abdul Nasir, 2010) Masalah ini dapat menjadi kronisatau berulang dan menyebabkan gangguan besar dalam kemampuanindividu untuk mengurus tanggung jawab sehari - harinya(WHO,2011). Episode depresi biasanya berlangsung selama 6hingga 9 bulan, tetapi pada 15-20% penderita bisa berlangsungselama 2 tahun atau lebih.

1.2 BATASAN MASALAH

Berfokus pada pengertian, rentang respon emosi, tipegangguan alam perasaan, tipe gangguan alam perasaan, faktor –faktor predisposisi gangguan dan gejala – gejala gangguanmood depresi dalam upaya pemberian asuhan keperawatan yangtepat.

1.3 TUJUAN PENULISAN Untuk mengetahui tentang apa itu gangguan alam perasaan

(mood). Untuk mengetahui rentang respon emosional. Untukmengetahui tipe – tipe gangguan alam perasaan. Untukmengetahui faktor – faktor predisposisi gangguan. Untukmengetahui gejala gangguan mood depresi. Untuk mengetahuiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan alam perasaan(mood).

1.4 MANFAAT PENULISAN Agar dapat mengetahui tentang pengertian, faktor pemicu

timbulnya gangguan mood, jenis serta gejala yang tampak.Dalam upaya penanganan serta penerapan asuhan keperawatanpada gangguan alam perasaan (mood).

1.5 METODE PENULISAN Dalam membuat atau menyusun makalah ini, penyusun

menggunakan study kepustakaan yang ada kaitannya denganmasalah yang akan ditulis.

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Dalam hidup semua manusia memiliki perasaan yangberbeda-beda dalam setiap harinya. Perasaan itu terkadang sedih,senang, marah, dan lain sebagainya yang biasanya berlangsungsementara. Perasaan tersebut sering disebut dengan mood. Alamperasaan (mood) adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yangmempengaruhi seluruh kepribadian dari fungsi kehidupan seseorang.Gangguan alam perasaan adalah gangguan emosional yang disertaigejala mania dan depresi. (Ernawati Dalami, 2009). Perubahantersebut akibat adanya suatu pikiran yang negative secaramenyeluruh, di mana seseorang memangdang diri sendiri, dunia dan

masa depan sebagai suatu kegagalan yang menyimpang. Hal inidimanifestasikan dalam bentuk kesulitan dalammenginterprestasikan sebuah pengalaman sehingga merasa terbebanidan menganggapdirinya tidak mampu dan tidak kompeten, serta tidakbertangguang jawab. Seseorang dengan gangguan afektif merasakehilangan hubungan dengan orang lain atau kehilangan peranpenting dalam hidupnya. (Abdul Nasir, 2011). Mania adalah suatugangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaanyang meningkat. Keadaan ini diiringi dengan prilaku berupapeningkatan kegiatan, banyak bicara, ide – ide yang meloncat,senda gurau, tertawa berlebihan, penyimpangan seksual. (ErnawatiDalami, 2009) Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yangditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihan danberkepanjangan. Depresi adalah gangguan mental umum yangmenyajikan dengan mood depresi, kehilangan minat atau kesenangan,perasaan bersalah atau rendah diri, tidur terganggu atau nafsumakan, energi rendah, dan hilang konsentrasi. (Ernawati Dalami,2009). Berikut pengertian menurut para ahli : Menurut StuartLaraia dalam Psychiatric Nursing (1998: 349); Keadaan emosionalyang memanjang yang mempengaruhi seluruh kepribadian individu danfungsi kehidupannya. Hal ini berhubungan dengan emosi. Seperti aspek – aspek lain dalam kepribadian, emosi atau moodberperan dalam proses adaptasi. Ada empat fungsi adaptasi dariemosi, yaitu sebagai bentuk komunikasi social, merangsang fungsifisiologis, keadaan secara subjektif, dan mekanisme pertahananpsikodinamis. Menurut John W. Santrock dalam Psychology theScience of Mind and Behavior (1991: 490); Gangguan alam perasaanadalah kelainan psikologis yang ditandai meluasnya iramaemosional seseorang, mulai dari rentang depresi sampai gembirayang berlebihan (euphoria), dan gerak yang berlebihan(agitation). Depresi dapat terjadi secara tunggal dalam bentukmayor depresi atau dalam bentuk lain seperti mania sebagaigangguan tipe bipolar. Menurut Patricia D. Barry dalam MentalHealth and Mental Ilness (998: 302); Gangguan mental afektif(gangguan alam perasaan) meliputi kondisi mental yang menyebabkanperubahan alam perasaan seseorang (yang dikenal dengan afek) ataukeadaan emosional dalam periode waktu yang panjang. Perubahankeadaan emosional tersebut dapat berupa depresi, kegembiraan ataukombinasi berbagai sklus (tipe). Buskist Gerbing dalam Psychology

Boundaries and frontiers (1990: 548); Gangguan mood dapatdicirikan dengan depresi yang dalam, atau kombinasi dari depresidan gembira yang berlebihan. Dengan kata lain individu dengankelainan mood selain depresi yang mendalam dapat berupa periodeelasi (keceriaan) dan depresi. Menurut Clinton Nelson dalamMental Health Nursing Practice (1996); Gangguan mental yangmemperlihatkan perubahan suasana perasaan menonjol dan menetapdan bersifat patologis. Sebagian besar gangguan alam perasaanberupa depresi dan mania. Alam perasaan (mood) merujuk padakeadaan emosional internal dari individu, seperti “saya merasabahagia, saya marah, saya sedih”. Affect merujuk pada tampilanluar dari ekspresi emosi seperti mimik wajah, atau postur tubuhyang menunjukan perasaan sedih atau marah. (Iyus Yosep, 2009)

2. Rentang Respon Emosional Respon adatif Respon MaladatifResponsive Reaksi Kehilangan yang wajar Supresi Reaksi Kehilanganyang memanjang Mania/ depresi Rentang respon emosi seseorang yangnormal bergerak secara dinamis. Tidak merupakan suatu titik yangstatis dan tetap. Dinamisasi tersebut dipengaruhi oleh berbagaifactor seperti organobiologis, psikoedukatif, sosiokultural. Padaklien yang mengalami gangguan alam perasaan, reaksinya cenderungmenetap dan memanjang. Tetapi hal tersebut juga sangat tergantungpada tipe gangguan alam perasaannya. Apakah termasuk tipe manic,depresif, atau kombinasi dari keduanya. Rentang respon emosibergerak dari emotional responsive sampai mania/ depresi denganciri sebagai berikut: (Iyus Yosep, 2009) Keterangan Gambar :Responsif adalah respons emosional individu yang terbuka dansadar akan perasaannya. Pada rentang ini individu dapatberpartisipasi dengan dunia eksternal (memahami harapan oranglain) dan internal (memahami harapan dirinya). Reaksi kehilanganyang wajar merupakan posisi rentang yang normal dialami olehindividu yang mengalami kehilangan. Pada rentang ini individumenghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proseskehilangan, misalnya bersedih, berfokus pada diri sendiri,berhenti melakukan kegiatan sehari-hari. Reaksi kehilangan yangwajar ini tidak berlangsung lama. Supresi merupakan tahap awalrespons emosional yang maladaptif, individu menyangkal, menekanatau menginternalisasikan semua aspek perasaannya terhadaplingkungan.

Reaksi berduka yang memanjang merupakan penyangkalan yangmenetap dan memanjang, tetapi tidak tampak reaksi emosionalterhadap kehilangan. Reaksi berduka yang memanjang ini dapatterjadi beberapa tahun. Mania/Depresi merupakan respons emosionalyang berat dan dapat dikenal melalui intensitas dan pengaruhnyaterhadap fisik individu dan fungsi sosial. Yang hebat dan lama,menetap pada individu yang bersangkutan. (Ernawati Dalami, 2009)II. 3 Tipe Gangguan Alam Perasaan Secara garis besar tipegangguan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: mood episode,depressive disorder, dan bipolar disorders. 1. Mood episode a)Mayor depressive episode Untuk diagnose kelompok ini, terdapat 5atau lebih gejala – gejala yang ditampilkan selama periode 2minggu dan menampilkan perubahan fungsi dan fungsi sebelumnyapaling sedikit dari gejala tersebut adalah salah satu dari 2 halberikut: (1) perasaan depresif; (2) kehilangan ketertarikanterhadap kesenangan (pleasure). Tanda – tanda secara lengkapadalah sebagai berikut: Perasaan depresif lebih banyak dalamsehari, hamper setiap hari yang diindikasikan berdasarkan datasubjektif atau hasil observasi. Menurunnya secara nyata minatterhadap kesenangan, hampir semua aktivitas dalam sehari atauhampir setiap hari. Kehilangan berat badan yang berarti meskipuntidak diet. Kesulitan tidur (insomnia) atau tidur yang berlebihan(hypersomnia). Terjadi peningatan aktivitas psikomotor(psychomotor agitation) atau perlambatan motorik (retardation)hamper setiap hari. Kelelahan atau kehilangan energy hampersetiap hari. Perasaan-perasaan tidak berharga atau berlebihanatau perasaan berdosa yang berlebihan hamper setiap hari.Berkurangnya kemampuan untuk berfikir atau berkonsentrasi, atauperasaan ragu-ragu hampir setiap hari. Terus-menerus berpikir tentang kematian, berulangnya ide-ideuntuk bunuh diri tanpa perencanaan yang jelas, atau percobaanbunuh diri dengan perencanaan untuk pelaksanaan bunuh dirinya. b)Manik episode Episode manik ditandai dengan periode gangguan yangnyata dan peningkatan secara menetap, meluap-luap atau mood yangmudahterangsang (irritable) selama 1 minggu (atau beberapaperiode saat di rumah sakit juga penting). Selama periodegangguan, 3 atau lebih gejala-gejala berikut telah menetap dantelah Nampak dalam tingkat yang berarti: Melambungnya harga diriatau Grandiosity. Menurunnya kebutuhan untuk tidur. Lebih banyak

bicara disbanding biasanya atau adanya dorongan yang kuat untukbicara. Ide yang meloncat (fligh of ideas) atau pengalamansubjektif bahwa ia berpikir meloncat. Perhatian yang mudahteralih (distractibility). Peningkatan dalam perilaku yangbertujuan atau agitasi psikomotor. Keterlibatan yang berlebihandalam aktivitas yang menyenangkan yang berpotensi untukmengakibatkan cedera. Pada saat episode manik dimulai,penampilanklien menjadi meningkat, tidak rapi, lebih cepat secara fisik,dalam intelektual, dan emosional. Klien menjadi meningkat dalamaktivitas (retless) dan agresif. Aspek id terlihat berlebihan,dan aspek super ego cenderung dilanggar. Klien berpikir ceoatdengan demikian ia menjadi mudah teralih perhatiannya(distractibility). Hal ini menyebabkan adanya ide yang meloncat-loncat (fight of ideas). Mood klien menjadi gembira yangberlebihan (euphoria) dan berganti menjadi exaltation (gembiraberlebihan yang disertai hiperaktivitas motorik) dan akhirnyamencapai puncaknya menjadi gelisah dan sangat gaduh. Klien dalamkeadaan ini tidur dan makan sangat sedikit, kehilangan beratbadan yang sangat cepat ia dapat memukul apa saja apabila dicegahmenjadi marah. c) Tipe lainnya (other) Tipe lain dari episode mood meliputi mixed episode danhypomanic episode pada mixed episode, kriterianya merupakanperpaduan antara manic episode dan mayor depressive episode.Sedangkan pada Hypomanic episode secara jelas menunjukkanmeningkatnya mood yang berbeda dari mood nondepresif yang biasatetapi tidak dikelompokkan sebagai episode manik. 2. Depressivedisorders a) Mayor depressive disorders Mayor depressivedisorders dapat berupa episode berulang atau episode tunggal. Halini dapat juga memiliki gambaran khusus seperti adnya penampilandiam melamun (catatonic) atau melankolik atau menyertai kejadianpost partum. klien yang mengalami Mayor depressive berbicaramenjadi lambat, berhenti bicara (halting), cemas dank lienmenjadi menyalahkan diri sendiri. Pada tipe episode depresifgerakan klien menjadi lambat, lambat untuk duduk di kursi, kaku(rocking back), suara mengerang yang sedih (moaning dejectedly),dan lebih banyak duduk dilantai atau tempat tidur. Klien secaralangsung bersikap agresif ke dalam dirinya sendiri dan kadang-kadang menyalahkan diri sendiri, perasaan berdosa, dan bersalahdi dunianya. Kesengsaraannya sangat mendalam, selanjutnya setelah

periode ini klien dapat mencoba bunuh diri. b) DysthimicdisorderDalam Diagnostic and statistical manual of Mental Disordes,kondisi kelompok ini dikenal dengan Depresi neurosis (neuroticdepression) kondisi ini ditandai dengan mood yang terdepresidalam sebagian besar hari. Dua atau lebih gejala depresi berikutdapat ditampilkan: menurut nafsu makan (poor appetite), kelelahanyang sangat (low energy level or fatigue), susah tidur atau tidurberlebihan (insomnia or excessive sleeping), harga diri rendah(low self esteem),kesulitan konsentrasi atau kesulitan membuatkeputusan (poor concentration or difficulty making decision) danperasaan putus harapan (feeling hopelessness). 3. Bipolardisorders a) Bipolar disorders Klien dengan tipe bipolarmendemonstrasikan kekuatan (strong) meluap- luap (exaggregated)dan menggambarkan siklus irama mood (cyclid mood swings). Padasemua orang normal subjek mengalami tingkat perubahan irama moodsecara dinamis dan moderate. Bentuk yang ditemukan dalam tipegangguan mental ini adalah kapan pun mengalami keadaan meluap-luap (exaggregated) selama waktu satu minggu atau satu bulan.Kejadian tersebut bersifat lambat tetapi secara bertahapmeningkat dalam emosi dan aktivitas sampai klimaks menjadi gaduhgelisah (frenzy). Selanjutnya terjadi penurunan secara lambatdalam aktivitasnya menuju kea rah perilaku normal lagi.Selanjutnya klien akan memulai lagi siklus hypoaktivitas,disertai depresi. b) Cyclothymic disorders Individu dengankelainan cyclothimic cenderung untuk mengalami irama mood diantara exhilaration and depression (kerianangan dan depresif).Bagaimana pun ia akan mengalami manic depreeive psychosis padasituasi kehidupan yang penuh stress (stressfull) dan padabeberapa kasus terjadi penyebab yang tidak jelas. (change inbrain chemistry have been postulated). (Iyus Yosep, 2009) II. 4Faktor – Factor Predisposisi Gangguan Mood Berbagai teori telahdiajukan untuk menjelaskan gangguan alam perasaan yang parah.Teori ini menunjukan rentang factor – factor penyebab yangmungkin bekerja sendiri atau dalam kombinasi. Faktor genetik,Faktor genetic dianggap mempengaruhi transmisi gangguan afektifmelalui riwayat keluarga atau keturunan. Hal ini disebabkan bahwafactor keturunan dan lingkungan memegang peranan penting dalambeberapa gangguan mood. Gangguan tipe bipolar dan mayor

depressive terjadi pada keluarga, tetapi fakta menunjukan bahwayang menunjukan bahwa yang diturunkan adalah tipe bipolar, dengankecenderungan sebagai berikut : Salah satu orangtua menderita gangguan mood tipe bipolar:kecenderungan terjadi 25% pada anak. Dua orang tua menderitagangguan mood bipolar: kecenderungan terjadi 50 – 75% padaanaknya. Satu monozygote kembar mengalami bipolar : 40 – 70%kecenderungannya terjadi pada kembarannya. Satu dizygotekembar mengalami bipolar : kecenderungan 20% terjadi pada saudarakembarnya. Satu orangtua mengalami kelainan tipe depresif : 10-30% kecenderungan terjadi pada anaknya. Agression turned inwardtheory Teori agresi menyerang ke dalam menunjukan bahwa depresiterjadi karena perasaan marah yang ditunjukan kepada dirisendiri. Menurut Sigmund Freud depresi adalah agresi yangdiarahkan pada diri sendiri sebagai bagian dari nafsu bawaan yangbersifat merusak (instinc agresif). Untuk beberapa alasan tidaksecara langsung diarahkan pada objek yang nyata atau objek yangberhubungan serta disertai perasaan berdosa/ bersalah. Prosesnyaterjadi akibat kehilangan atau perasaan ambivalen terhadap objekyang sant dicintai. Klien merasa marah dan mencintai yang terjadisecara bersamaan dan hal ini tidak mampu untuk mengekspresikankemarannya sebab dianggap tidak tepat dan tidak rasional.Misalnya: ia marah pada kekasihnya yang diketahui memilikikekasih selain dirinya. Ia ungkapkan kemarahanya kepada dirisendiri karena timbul perasaan ambivalen pada kekasihnya, yaituperasaan membenci sekaligus mencintai. Bila hal tersebut dianggapsebagai pemecahan masalah yang adatif maka seharusnya ia akanmenggunakan koping tersebut yang sebenarnya bersikap destruktif.Object loss theory Teori kehilangan objek merujuk pada perpisahantraumatic individu dengan benda atau seseorang yang sangat beratedalam fase membutuhkan seseorang yang memberikan rasa aman untukletakan (attachment). Dua isu penting dalam teori ini adalah :kehilangan dalam masa kanak – kanak sebagai factor predisposisiterjadinya depresi pada masa dewasa dan perpisahan dalamkehidupan setelah dewasa yang menjadi factor pencetus terjadinya stress. Faktauntuk model ini pertamakali dilaporkan oleh Spitz yangmendeskripsikan reaksi perpisahan bayi dari ibunya saat usia 6-12bulan. Reaksi tersebut adalah sebagai berikut: kekhawatiran

(apprehension), menangis, menarik diri, gerakan psikomotor yanglambat, sedih, dan patah hati, pingsan, kesulitan tidur, tidaknafsu makan, kelambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan.Sindroma ini dikenal dengan Analytic Depression. PersonalityOrganization Theory Teori organisasi kepribadian menguraikanbagaiman konsep diri yang negative dan harga diri rendahmempengaruhi sistem keyakinan dan penilaian seseorang terhadapstressor. Pandangan lain dari depresi adalah memfokuskan padavariable utama dari psikososial, yaitu harga diri rendah. Konsepdiri klien menjadi isu pokok. Ketika mengekspresikan kesedihanhati atau depresi atau over kompensasi. Gambaran harga diri yangterancam seringkali memperlihatkan manic atau hippomanic episode.Ancaman terhadap harga diri menimbulkan penampilan peran yangmiskin, merasakan tingkat yang rendah fungsi kehidupan sehari –hari dan hilangnya identitas diri secara jelas. Cognitive modelModel congnitive menyatakan bahwa depresi merupakan masalahcongnitive yang didominasi oleh evaluasi negative seseorangterhadap dirinya sendiri, dunia seseorang dan masa depannya.Berdasarkan teori ini adanya kejadian yang merugikan, sebagaicontoh: seorang suami mengatakan “ia meninggalkan saya karenasaya tidak mampu mencintainya”, tanpa mempertimbangkan alternatiflainnya sebagai penyebab, misalnya kepribadiannya yang tidakcocok, istrinya memiliki masalah sendiri, atau perubahan perasaanistrinya terhadap suami. Ia selalu memfokuskan pada kekuranganpribadinya, ia hanya dapat berpikir tentang dirinya secara negtifdan tidak mencoba memahami kemampuannya, prestasinya, dan atribut– atribut yang ada pada dirinya. Kesimpulan dalam teori iniadalah klien depresi didominasi oleh sikap pesimis. Learnedhelplessness model Model ketidakberdayaan yang dipelajarimenunjukan bahwa bukan semata –mata trauma depresi tetapikeyakinan bahwa seseorang tidak mempunyai kendali terhadap hasil yang penting dalam kehidupannya, oleh karenaitu ia mengulang respon yang adatif. Orang ini percaya bahwatidak seorangpun yang dapat membantunya, dan tidak seorangpundapat melakukan sesuatu untuknya. Keyakinan yang negativetersebut menyebabkan dia putus harapan, bersikap pasif, danketidakmampuan untuk bersikap aseratif pada dirinya dan oranglain. Behavioral model Model prilaku berkembvang dari kerangkateori belajar social, yang mengasumsi bahwa penyebab depresi

terletak pada kurangnya keinginan positif dalam berinteraksidengan lingkungan. Depresi berkaitan dengan interaksi antaraindividu memiliki kemampuan untuk memeriksa dan mempertimbangkanperilakunya. Mereka bukan hanya melakukan reaksi dari factorinternal. Mereka menyeleksi, mengorganisir, danmentransformasikan stimulus yang datang pada dirinya. Individutidak dipandang sebagai objek yang tidak berdaya yangdikendalikan lingkungan. Tetapi tidak juga bebas dari pengaruhlingkungan dan melakukan apa saja yang mereka pilih tetapiantarindividu dengan lingkungan memiliki pengaruh yang bermaknaantarsatu dengan yang lainnya. Konsep reinforcement sangatpenting dalam pandanganya tentang depresi. Interaksi positifantarindividu dengan lingkungan menyediakan reinforcement yangpositif. Kurangnya reinforcement yang positif dari lingkunganmenyebabkan kesedihan. Asumsi kunci dari model ini adalahrendahnya jumlah reinforcement positif dari lingkungan merupakanfaktor pendukung terjadinya prilaku depressive. Bilogical modelModel biologic menguraikan perubahan kimia dalam tubuh yangterjadi selama masa depresi, termasuk defisiensi katekolamin,disfungsi endokrin, hipersekresi kortisol, dan variasi periodicdalam irama biologis. Abnormalitas yang signifikan dapat dilihatketika terjadi depresi. Termasuk di dalamnya adalah kelainandalam elektrolit, khususnya sodium dan kalium. Perubahan dalamneurofisiologis, kegagalan fungsi regulasi otonom dari aktivitassistem syaraf seperti adrenokortikal, tiroid, perubahan gonad,perubahan dalam neurotransmitter seperti katekolamin,norepinephrin, dan epinephrine. Masalah dalam bounding andattachment dan genetik Gangguan ikatan antara ibu dan anak (mother-child bonding)pada usia dini, sangat penting dalam terjadinya keadaan patologispada perkembangan kepribadian di kemudian hari. Bila seseorangibu menderita depresi, makaperan dan fungsinya sebagai ibu akanterganggu, yang mengakibatkan relasi patologik pada anak.Pengalaman pada awal pertama kehidupan masa kanak – kanak yangmenimbulkan trauma psikis, dapat membentuk kepribadian yangrentan untuk mengalami depresi. Mengapa R lebih rentan ataumempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami depresidibandingkan anak – anak lainnya? Karena sebenarnya banyak yangmendapat perlakuan lebih buruk dari R (pernah dipermalukan atau

dikecewakan oleh guru dan teman – teman sekolah), tetapi merekatidak sampai depresi. Bila R menjadi depresi, tentu ada sesuatuyang membuatnya menjadi rentan. Selain hal tersebut diatas yangtidak boleh dilupakan adalah faktor genetik. Depresi lebih banyakdijumpai pada seseorang dengan kepribadian tertentu, sedangkepribadian banyak ditentukan oleh genetik. Pada keluarga yangsalah satu orang tuanya mengalami depresi akan berpeluang 10 -15%untuk memiliki anak yang akan menderita depresi di kemudian hari.Di sisi lain meskipun anak tidak mempunyai riwayat depresi secaragenetik, anak – anak akan belajar untuk meniru perilaku depresidari orang tuanya. Seseorang yang sehat kepribadian dan jiwanya,bisa saja menderita depresi apabila yang bersangkutan tidak mampumenanggulangi stressor psikososial yang dialami. (Iyus Yosep,2009) II. 5 Gejala Gangguan Mood Depresi Depresi adalah salahsatu bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan (afektif, mood) yangditandai kemurungan, kesedihan, kelesuan, kehilangan gairahhidup, tidak ada semangat, dan merasa tidak berdaya, perasaanbersalah atau berdosa, tidak berguna dan putus asa. (Iyus Yosep,2009). Dengan kata lain depresi metupakan perasaan berduka yangbelum terselesaikan, mekanisme koping yang digunakan adalahrepresi, supresi, denial dan disosial. Tingkah laku maniamerupakan mekanisme koping pertahanan terhadap depresi yang diakibatkan dari kurang efektifnya koping dalam mengadapikehilangan. (Ernawati Dalami, 2009). Tanda dan gejala depresi mungkin bervariasi bergantung usia,anak – anak yang depresi sering kali menunjukan keluhan somatis,seperti sakit perut atau sakit kepala, sedangkan orang dewasayang depresi sering kali mudah lupa dan mudah terdistraksi.(Abdul Nasir, 2010). Gejala lain yang sering menyertai gangguanmood adalah: Sulit konsentrasi dan daya ingat menurun Nafsumakan dan berat badan menurun Gangguan tidur (sulit tidur atautidur berlebihan) disertai mimpi – mimpi yang tidak menyenangkan,missal mimpi orang yang sudah meninggal. Agitasi atauretardasi motorik (gelisah atau perlembatan gerakan motorik). Hilang perasaan senang, semangat, dan minat, meninggalkan hobi. Kreativitas dan produktivitas menurun. Gangguan seksual(libido menurun). Pikiran – pikiran tentang kematian dan bunuhdiri. Bila seseorang lebih rentan untuk menderita depresidibandingkan orang lain, biasanya yang bersangkutan mempunyai

corak kepribadian sendiri (diri kepribadian depresif), dengancirri – cirri: Mereka sukar untuk merasa bahagia, mudah cemas,gelisah dan khawatir, irritable, tegang dan agitatif. Merekayang kurang percaya diri, rendah diri, mudah mengalah, dan lebihsenang berdamai untuk menghindari konflik atau konfrontasi,merasa gagal dalam usaha atau sekolah, lamban, lemah, lesu atausering mengeluh sakit ini dan itu. Pengembalian dorongan danimplus terlalu kuat, menarik diri, lebih suka menyisih, sulitambil keputusan, enggan bicara, pendiam dan pemalu, menjaga jarakdan menghindari keterlibatan dengan orang lain. Suka mencela,mengeritik, menyalahkan orang lain atau menggunakan mekanismepertahanan penyangkalan. (Iyus Yosep, 2009). Tindakan depresi 1)depresi ringan Setiap individu pasti pernah mengalaminya yangciri-cirinya antara lain bersifat sementara, alaminya adanya rasasedih, perubahan proses pikir, komunikasi dan hubungan sosialkurang baik dan merasa tidak nyaman 2). Depresi sedang Afek: Murung, cemas, kesal, marah,menangis, rasa bermusuhan dan harga diri rendah Proses pikirPerhatian sempit, berpikir lambat, ragu-ragu atau bimbang,konsentrasi menurun, berpikir rumit dan putus asa serta pesimisSensasi somatik dan aktifitas motorik. Bergerak lamban, tugas-tugas terasa berat, tubuh lemah dan sakit kepala dan dada, mual,muntah, konstipasi, nafsu makan dan berat badan menurun, tidurterganggu. Pola komunikasi Bicara lambat, berkurang komunikasiverbal dan komunikasi non verbal meningkat. Partisipasi sosialMenarik diri, tidak mau berkerja atau sekolah. Mudah tersinggung,bermusuhan, tidak memperhatiakan kebersihan diri. 3). Depresiberat Mempunyai dua episode yang berlawanan yaitu melankolis( rasa sedih tertentu depresi berat ) dan mania ( rasa gembiraberlebihan disertai dengan gerakan hiperaktif). (Ernawati Dalami,2009). Untuk mengetahui masalah yang berhubungan dengankerentanan remaja mengalami depresi dan bunuh diri, telahdilakukan penelitian terhadap 39.000 remaja. Dari penelitiantersebut ditemukan bahwa kemurungan, kelesuan yang melumpuhkan,rasa ditolak, keputusasaan, depresi, dan bunuh diri telahbergeser, dan mulai pada usia yang semakin lama semakin dini.Selain itu diketahui pula bahwa meningkatnya kasus depresi danbunuh diri di masyarakat, erat kaitannya dengan situasi krisis(politik, social, ekonomi, dan moral), pengangguran, kemiskinan,

persaingan yang keras dan kriminalitas. Dalam beberapa decadeterakhir ini telah terjadi erosi besar – besaran terhadapkeluarga inti. Semakin hari semakin sedikit waktu yang disediakanorangtua untuk anak, berlipat ganda angka perceraian, semakin jarang keluarga ada di rumah dansemakin banyakkeluarga menjalankan sikap tidak perduli terhadapkebutuhan tumbuh kembang anak remaja. Selain itu kita dapatmenyaksikan peningkatan individualism, lenyapnya keyakinan yanglebih dalam terhadap agama, serta dukungan masyarakat dankeluarga besar yang menyebabkan hilangnya sumber penopang darikekalahan atau kegagalan. Salah satu gejala dari gangguan depresiadalah bunuh diri (suicide), sebanyak 40% penderita depresimempunyai ide untuk bunuh diri, dan hanya lebih kurang15% sajayang sukses melakukannya. Angka bunuh diri pada remaja di ASdalam satu tahun antara 1,7- 5,9% dan untuk selam hidup antara3,0-7,1%. Diperkirakan 12% dari kematian pada kelompok anak danremaja di AS disebabkan karena bunuh diri. Di Indonesia kasusbunuh diri pada anak belum diketahui besar angkanya. (Iyus Yosep,2009). II. 6 Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Alam Perasaan 1.Pengkajian Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasifaktor predisposisi dan factor presipitasi dan perubahan perilakuserta mekanisme koping yang digunakan klien. 2. MasalahKeperawatan Masalah keperawatan yang berhubungan dengan responemosional (gangguan alam perasaan) antara lain : > Berdukadisfungsional > Ketidakberdayaan > Peningkatan mobilitas fisik >Gangguan pola tidur > Resiko terhadap cedera > Perubahan nutrisi> Defisit perawatan diri > Ansietas > Potensial bunuh diri 3.Perencanaan Tujuan keperawatan Tujuan umum atau jangka pendekmengajarkan klien untuk berespon emosional yang adaptif danmeningkatkan rasa puas serta kesenangan yang dapat diterima olehlingkungan Tujuan jangka panjang 1. Klien dapatmengekspresikan perasaan meningkari,ketidakberdayaan,putusasa,marah dan rasa bersalah 2. Klien dapat menganalisa stressordan kekuatan yang dimiliki 3. Klien dapat meningkatkan control,tanggung jawab dan kesadaran diri 4. Klien dapat membina hubunganintrapersonal yang sehat 5. Klien dapat meningkatkan pengertiantentang respon mal adaptif dan mengembangkan koping yang adaptif4. Tindakan Keperawatan Pada dasarnya intervensi difokuskan pada

Lingkungan Hubungan perawat klien Afektif Kognitif Perilaku Sosial Fisiologis 1. LINGKUNGAN Prioritas utamadalam merawat klien mania dan depresi adalah mencegah terjadinyakecelakaan, karena klien mania memiliki daya nilai yang rendah,hiperaktif, senang. Tindakan yang beresiko tinggi, maka klienditempatkan di lingkungan yang aman yaitu : Di lantai dasar Ruangan dengan perabotan yang sederhana Kurangirangsangan/batasi rangsangan ligkungan Suasana yang tenangSedangkan merawat pasien yang lebih di fokuskan pada observasiterhadap potensi bunuh diri karena klien tidak berdaya, tidakberharga dan keputusan 2. HUBUNGAN PERAWAT KLIEN Hubungan saling tidak percaya yangterapeutik perlu dibina dan dipertahankan. Bekerja dengan kliendefresi perawat harus bersifat Hangat Menerima Jujur Empati Bicara lambat sederhana Beri waktu pada klien untukberfikir dan menjawab. Sedangkan pada klien mania, perawat harusmembuat batasan yang konstruktif ,hal ini Perlu untuk mengontrolperilaku klien. Kontrol dari lingkungan (perawat, dokter, klien.Yang konsisten akan mempercepat kesadaran diri klien untukmengontrol perilakunya. 3. INTERVENSI AFEKTIF Kesadaran dankontrol diri perawat pada dirinya merupakan sarat utama. MerawatKlien depresi, perawat harus mempunyai harapan bahwa klien akanlebih baik, Sikap Perawat yang menerima klien dengan hangat,sederhana akan mengekspresikan pengharapan pada klien. Prinsipintervensi afektif adalah: Menerima dan menenangkan klien Bukan menggemirakan atau mengatakan bahwa klien tidak perlukhawatir Klien didorong untuk mengekspresikan pengalaman yangmenyakitkan dan menyedihkan secara verbal, sehingga akanmengurangi intensitas masalah yang dihadapi. 4. INTERVENSIKOGNITIF Intervensi kognitif bertujuan untuk meningkatkan kontroldiri klien terhadap tujuan dan perilakunya, meningkatkan hargadiri dan membantu klien memodifikasi harapan yang negative. Caramerubah pikiran yang negatif adalah Identifikasi semua ide,pikiran yang negative Identifikasi aspek yang positif yangdimiliki klien (kemampuan, keberhasilan ) Dorong klien menilaipersepsi, logika, rasional Bantu klien mengubah persepsi yang salah /negatif kepositifdan dan yang tidak realitas ke realitas Sertakan klien padaaktifitas yang memperlihatkan dan beri penguatan dan pujian akan

keberhasilan yang di capai klien 5. INTERVENSI PERILAKUIntervensi perilaku bertujuan untuk mengaktifkan klien padatujuan yang realitas, yaitu dengan member tanggung jawab secarabertaha dalam kegiatan di ruangan. Klien depresiberat denganpenurunan motivasi perlu di buat kegiatan yang terstruktur, tugasyang diberikan tidak sulit dan tidak memerlukan waktu yang lamauntuk mencegah rasa bosan , berikan pujian jika klien berhasilmelakukan kegiatan dengan baik. Pada klien mania diberikan tugasyang sederhana dan cepat selesai 6. INTERVENSI SOSIAL Intervensisocial bertujuan untuk meningkatkan huungan social dengan cara Kaji kemampuan ,dukungan dan minat klien Observasi dan kajisumber dukungan yang ada pada klien Bimbing klien melakukanhunbungan interpersonal yang positis Beri reinforcementposistif terhadap keterampilan sosial yang efektif Dorongklien memulai hubungan sisal yang lebih luas (perawat, klien lain) 7. INTERVENSI FISIOLOGIS Intervensi fisiologis bertujuan untukmeningkatkan status kesehatan klien. Bila klien tidak mampumerawat diri,bantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya sepertimakan, istirahat dan kebersihan diri. Terapi somatic diberikanpada klien yang mengalami depresi berulang dan resisten terhadapobat. Kewaspadaan perawat Dalam memberikan asuhan keperawatankepada klien dengan gangguan alam perasaan berat,perawat harusmemberikan prioritas yang utama terhadap potensial bunuh diri.Perawatan di rumah sakit diperlukan bila ada resiko bunuhdiri ,yaitu gejala meningkat secara cepat dan support systemtidak atau kurang. Asuhan keperawatan pada keadaan ini untukmelindungi dan menjamin afar klien tidak mencelakakan dirisendiri. Percobaan bunuh diri biasanya terjadi pada saat klien keluar dari fase depresi. Klien dalam keadaan mania akutjuga dapat mengancam kehidupan. EVALUASI Adanya perubahan responemosi maladaptive kearah adaptif, dimana klien dapat : 1.Menerima dan mengakui perasaannya dan perasaan orang lain 2.Memulai komunikasi 3. Mengontrol perilaku sesuai keterbatasannya4. Menggunakan proses pemecahan masalah. (Ernawati Dalami, 2009). BAB III PENUTUP III. 1 Kesimpulan Alam perasaan (mood) adalahkeadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruhkepribadian dari fungsi kehidupan seseorang. Gangguan alamperasaan adalah gangguan emosional yang disertai gejala mania dandepresi. Seseorang dengan gangguan afektif merasa kehilangan

hubungan dengan orang lain atau kehilangan peran penting dalamhidupnya. Rentang respon emosi seseorang yang normal bergeraksecara dinamis. Tidak merupakan suatu titik yang statis dantetap. Dinamisasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai factorseperti organobiologis, psikoedukatif, sosiokultural. Pada klienyang mengalami gangguan alam perasaan, reaksinya cenderungmenetap dan memanjang. Secara garis besar tipe gangguan dapatdiklasifikasikan berupa mood episode, depressive disorder, danbipolar disorders. Faktor – Factor Predisposisi Gangguan Moodberupa factor genetic, Agression turned inward theory, Objectloss theory, Personality Organization Theory, Cognitive model,Learned helplessness model, Behavioral model, Bilogical model danMasalah dalam bounding and attachment dan genetic. Tanda dangejala depresi mungkin bervariasi bergantung usia, anak – anakyang depresi sering kali menunjukan keluhan somatis, sepertisakit perut atau sakit kepala, sedangkan orang dewasa yangdepresi sering kali mudah lupa dan mudah terdistraksi. (AbdulNasir, 2010). Gejala lain yang sering menyertai gangguan moodadalah: Sulit konsentrasi dan daya ingat menurun Nafsu makandan berat badan menurun Gangguan tidur (sulit tidur atau tidurberlebihan) disertai mimpi – mimpi yang tidak menyenangkan,missal mimpi orang yang sudah meninggal. Agitasi atauretardasi motorik (gelisah atau perlembatan gerakan motorik). Hilang perasaan senang, semangat, dan minat, meninggalkan hobi. Kreativitas dan produktivitas menurun. Gangguan seksual(libido menurun). Pikiran – pikiran tentang kematian dan bunuhdiri III. 2 Saran Sebagai tenaga profesional tindakan perawat dalampenangan masalah keperawatan khusunya klien dengan Gangguan AlamPerasaan harus memiliki pengetahuan yang luas dan tindakan yangdilakukan harus rasional sesuai gejala penyakit dan asuhankeperawatan hendaknya diberikan secara komprehensif,biopsikososial cultural dan spiritual. Kesehatan jiwa dapatdidapatkan dengan jalan ada kesinkronan antara pasien, keluargadan tenaga medis dalam upaya proses penyembuhan. Jika salah satudari komponen tersebut, maka akan menghambat proses penyembuhan. DAFTAR PUSTAKA Dalami, Ernawati, dkk. Asuhan Keperawatan Kliendengan Gangguan Jiwa. Trans Info Media. Jakarta: 2009 Nasir,Abdul. Muhith, Abdul. Dasar – Dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar

dan teori. Salemba Medika. Jakarta: 2010 Yosep, Iyus. KeperawatanJiwa. Refika Aditama. Bandung: 2009