MINI C-EX Dermatitis Numularis

Post on 12-Jul-2016

64 views 13 download

description

Dermatitis

Transcript of MINI C-EX Dermatitis Numularis

1

MINI C-EX

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Periode 4 April – 7 Mei 2016Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Erika Agustina Kasdjono (1061050173)Pembimbing:

dr. Heryanto Syamsudin,SpKK

2

IDENTITASNama : Tn. HNo. MR : 491145Umur : 42 thnTanggal lahir : 12 Februari 1974Jenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : KalibaruAgama : IslamStatus : Sudah menikahPekerjaan : Proyek pelabuhanJaminan : Ex-PPPendidikan : SMA

3

Auto Anamnesis (13 April 2016)

KELUHAN UTAMA : Bercak merah yang gatal pada tungkai bawah kanan sejak 2 minggu sebelum datang ke rumah sakit

KELUHAN TAMBAHAN:Luka perih bila terkena sabunkulit bersisik dan kering

4

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang dengan keluhan bercak merah yang gatal pada tungkai bawah kanan sejak 2 minggu yang lalu. Gatal dirasakan terus-menerus sepanjang hari sampai mengganggu aktivitas. Pasien mengatakan ± 1 tahun yang lalu muncul bercak kemerahan di tungkai bawah kanan dan terasa gatal sehingga pasien menggaruknya. Bercak tersebut kemudian disertai gelembung-gelembung kecil berisi cairan bening berukuran ϕ ± 1 cm.

5

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Gelembung tersebut pecah dan mengeluarkan cairan dan terasa basah terutama saat pasien menggaruk atau setelah mandi. Cairan tersebut kemudian mengering. Karena sangat gatal pasien tetap menggaruknya dengan menggunakan cotton bud sehingga terjadi luka, luka semakin meluas , keluar cairan dan terasa perih akibat garukan, akhirnya pasien memutuskan untuk menggunakan salep mikonazol namun keluhan belum membaik.

6

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

± 5 bulan kemudian keluhan yang serupa juga terjadi pada tungkai bawah kanan pasien pada lokasi yang sama dan pasien memberikan salep 88 pada luka, namun keluhan tidak membaik dan membuat bercak kemerahan semakin gatal dan semakin mengeluarkan banyak cairan bening. Keluhan selalu muncul kembali di lokasi yang sama. Pasien tidak segera berobat bila keluhan kambuh. Keluhan gatal hebat dirasakan terutama saat kulit sangat kering.

7

• Kemudian 2 minggu yang lalu keluhan muncul kembali di lokasi yang sama dan terasa sangat gatal. Keluhan lain yang dirasakan pasien saat ini adalah bercak merah yang berada di tungkai bawah kanan menjadi seperti bersisik dan jika setelah mandi keluar cairan dari bercak tersebut, dan apabila terkena sabun akan terasa sangat perih, dan pasien baru pertama kali ini berobat ke dokter untuk mengobati keluhannya. Pasien mengatakan bahwa bercak kemerahan ini tidak pernah sembuh sempurna, saat keadaan membaik luka tidak basah, tidak mengeluarkan cairan serta tidak gatal. Riwayat alergi disangkal oleh pasien.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

8

Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien pernah memiliki keluhan seperti ini sebelumnya pada tungkai bawah kanan namun pada lokasi yang berbeda saat pasien SMA

• Riwayat alergi (-), riwayat asma (-).

9

Riwayat Penyakit Keluarga

• Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan yang sama

• Tidak ada riwayat alergi pada keluarga

10

Riwayat Kehidupan Sosial1. Pasien bekerja di bagian house keeping, dan setiap

hari membersihkan ruangan dan alat-alat, dan pasien selalu memakai alat pelindung diri berupa sepatu boots karet, dan sarung tangan.

2. Dalam sehari pasien mandi 2x, dengan menggunakan sabun batangan .

3. Keluhan ini membuat aktivitas pasien terhambat, aktivitas terganggu karena rasa gatal yang semakin berat.

4. Pasien selalu menggunakan alas kaki sendal jepit meskipun di dalam rumah.

5. Pasien tidak memelihara hewan peliharaan

11

Pemeriksaan Fisik• Status Generalis

– KU : tampak sakit ringan– Kesadaran : komposmentis– Tanda Vital : TD , Nadi , RR , dan Suhu tidak dilakukan – Tinjauan Sistem : Kepala (T.A.K)

Leher (T.A.K) Thorax (T.A.K) Abdomen (T.A.K) Genital (T.A.K) Ekstremitas (T.A.K) Integumen (Status

Dermatologis)

12

Status Dermatologis

• Regio : Pedis dextra• Efloresensi: terdapat plak eritematosa dengan

diameter ± 2,5 cm berbatas tegas, tepi teratur, berbentuk bulat agak lonjong, permukaan verukosa, ukuran plakat, soliter disertai vesikel, krusta, skuama ,dan ekskoriasi. Perabaan hangat.

13

plak eritematosa dengan diameter ± 2,5 cm berbatas tegas, tepi teratur, berbentuk bulat agak lonjong, permukaan verukosa, ukuran plakat, lesi soliter

14

Krusta & Skuama tipis di pedis dextra, unilateral , lesi soliter, permukaan verukosa, perabaan hangat.

15

Vesikel

Skuama Krusta

16

Resume • Laki-laki 42 tahun datang dengan keluhan bercak

merah yang gatal pada tungkai bawah kanan sejak 2 minggu yang lalu. Gatal dirasakan terus-menerus sepanjang hari sampai mengganggu aktivitas. Pasien mengatakan ± 1 tahun yang lalu sudah pernah muncul bercak kemerahan di lokasi yang sama, bercak tersebut kemudian disertai gelembung-gelembung kecil berisi cairan bening. Gelembung tersebut pecah dan mengeluarkan cairan dan terasa basah terutama saat pasien menggaruk atau setelah mandi, pasien sering menggaruk luka tersebut dengan cotton bud.

17

• Pasien sudah pernah mengobati dengan salep mikonazol dan salep 88 namun keluhan belum membaik. Saat ini keluhan muncul kembali di lokasi yang sama dan terasa sangat gatal. Keluhan lain yang dirasakan pasien saat ini adalah bercak merah yang berada di tungkai bawah kanan menjadi seperti bersisik dan jika setelah mandi keluar cairan dari bercak tersebut, dan apabila terkena sabun akan terasa sangat perih, dan pasien baru pertama kali ini berobat ke dokter untuk mengobati keluhannya.

18

• Pada pemeriksaan kulit didapatkan plak eritematosa dengan diameter ± 2,5 cm berbatas tegas, tepi teratur, berbentuk bulat agak lonjong, permukaan verukosa, ukuran plakat, soliter disertai vesikel, krusta, skuama ,dan ekskoriasi, perabaan hangat.

19

Diagnosis Kerja

• Dermatitis Numularis

Diagnosis Banding1. Dermatitis Atopik2. Dermatitis Kontak Alergi

20

Anjuran Pemeriksan

1. Patch test/ skin prick test2. Histopatologi

Fitz Patricks Dermatology in General Medicine

21

Penatalaksanaan

Tujuan : 1. Menghilangkan rasa gatal2. Mencegah infeksi lokal & sistemik

• Non-Medikamentosa• Medikamentosa

– Topikal– Sistemik

22

Non Medikamentosa

• Jaga hygiene, mandi air bersih (jangan air hangat) + sabun non-iritan/ada pelembap

• Edukasi kekambuhan• Mencegah kulit kering, trauma (e.g. tidak

menggaruk)• Menghindarkan makanan-makanan yang

dicurigai dapat mencetuskan alergi

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.

23

Medika mentosa• Pada pasien lesi masih eksudatif sehingga

sebaiknya dikompres dengan larutan permanganas kalikus 1 : 10.000 atau NaCl 0,9 % selama 15-20 menit setiap 4 jam sekali.

• Eritromisin 2 x 500 mg/hari PO• Loratadin 1 x 10 mg/hari PO, stop bila gatal

hilang• Triamsinolon krim 0,1 % pada lesi, 2 kali sehari• Emolien dapat diberikan jika kulit kering

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.Fitz Patricks Dermatology in General Medicine seventh Edition. 2013.

24

• Kortikosteroid sistemik pada kasus berat dan refrakter dalam jangka pendek.

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.Fitz Patricks Dermatology in General Medicine seventh Edition. 2013.

25

Prognosis

Ad vitam• bonam

Ad sanationam• dubia ad

malam

Ad fungsionam• dubia ad

bonam

26

Sinonim : ekzem diskoid, ekzem numular, nummular eczematous dermatitis.

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Dermatitis peradangan pada kulit (respon faktor eksogen dan atau endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi yang polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.

Dermatitis numularis suatu peradangan dengan lesi yang menetap, dengan keluhan gatal, yang ditandai dengan lesi berbentuk uang logam, sirkular atau lesi oval berbatas tegas pada daerah tangan dan kaki. Lesi awal berupa papul disertai vesikel yang biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing).

27

• Pria > Wanita• Kejadian tertinggi pada usia 50-65 tahun• Penyakit ini jarang terjadi pada bayi dan anak-anak

EPIDEMIOLOGI

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Fitz Patricks Dermatology in General Medicine seventh Edition. 2013.

28

• Pada sebagian besar kasus, etiologi dermatitis numularis belum diketahui

• Faktor Predisposisi:– angka kejadian atopi dan level IgE – Infeksi (Staphylococcus)– Tekanan emosional– Trauma lokal (gigitan serangga)– Kontak dengan bahan kimia– Kulit kering

ETIOLOGI & FAKTOR PREDISPOSISI

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 7th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2013

29

• Kulit yang kering fissura pada permukaan kulit yang kering dan gatal (hidrasi str.korneum rendah) masuknya alergen peradangan pada kulit.

• ↑ usia ↑ sensitivitas terhadap bahan-bahan pencetus alergi/ iritan

PATOFISIOLOGI

Miller JL. Nummular Dermatitis. Available at : http://www.emedicine.comAoyama H, Tanaka M, Hara M, Tabata N, Tagami H. Nummular eczema: An addition of senile

xerosis and unique cutaneous reactivities to environmental aeroallergens. Dermatology. 1999;199(2):135-9.

30

• Pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya berasal dari mast cell berinteraksi dengan neural C-fibers menimbulkan reaksi gatal.

• Substansi P dan kalsitonin yang terikat rantai peptide meningkat pada daerah lesi menstimulasi pelepasan sitokin sehingga memicu timbulnya inflamasi

• Mast cell pada dermis ↓ aktivitas enzim chymase ↓ penguraian neuropeptida dan protein ↓ kemampuan enzim untuk menekan proses inflamasi.

Horsmanheimo L, Harvima IT, Jarvikallio A, Harvima RJ, Naukkarinen A, Horsmanheimo M. Mast cells are one major source of interleukin-4 in atopic dermatitis. Br J Dermatol. Sep 1994;131(3):348-53.

Jarvikallio A, Harvima IT, Naukkarinen A. Mast cells, nerves and neuropeptides in atopic dermatitis and nummular eczema. Arch Dermatol Res. Apr 2003;295(1):2-7.

31

• Timbul rasa sangat gatal• Lesi kulit yang antara lain papul, vesikel, atau plak:

– Bentuk numular (seperti koin). – Terutama pada tangan dan kaki.– Umumnya melebar dan menyebar.– Lembab dengan permukaan yang keras.

• Kulit bersisik atau ekskoriasi.• Kulit yang kemerahan atau inflamasi.• Lesi cenderung hilang timbul atau menetap

GEJALA KLINIS

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007.

32Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 7th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2013

33

Terima Kasih..