Post on 13-Jul-2015
Aktifitas otot polos tersebut dipengaruhi oleh aktifitas
potensial listrik yang meliputi :
1. Faktor yang menimbulkan Depolarisasi membrane
2. Faktor yeng menimbulkan Hiperpolarisasi membran
Aktifitas Listrik Pada Otot Polos Gastrointestinal
Hormon yang mempengaruhi motilitas pada beberapa bagian traktus
gastrointestinal, diantaranya :
1. Kolesitokinin : disekresikan oleh sel I dalam mukosa duodenum dan
jejunum sebagai respon terhadap pemecahan produk lemak, asam lemak
dan monogliserid dalam usus.
2. Sekretin : disekresi oleh sel S dalam mukosa duodenum sebagai respon
terhadap asam lambung.
3. Peptida penghambat asam lambung : disekresikan oleh mukosa usus halus
bagian atas sebagai respon terhaadap asam lemak dan asam amino dan
sedikit pada karbohidrat.
Pengaturan Hormonal Terhadap Motilitas Gastrointestinal
Pembuluh darah system gastrointestinal disebut
sirkulasi splanknik. Sirkulasi ini meliputi aliran
darah yang melalui usus sendiri ditambah aliran
darah melalui limpa, pankreas dan hati.
Aliran Darah Gastrointestinal
Dinding usus halus dan usus besar disuplai oleh arteri msenterika
superior dan interior.
Lambung disuplai oleh arteri seliaka.
Anatomi Suplai Darah
Gastrointestinal
Pengontrolan Saraf Terhadap Aliran Darah Gastrointestinal
Rangsangan saraf parasimpatis terhadap lambung dan kolon bagian
bawah akan meningkatkan aliran darah setempat pada saat yang
bersamaan dengan peningkatan sekresi kelenjar
Proses pencernaan makanan dimulai di mulut dengan
sistem mekanis yang dibantu gigi → mengunyah
Tahap volunter(proses menelan )
Tahap faringeal(Involunter, mebantu jalannya
makanan dari faring menuju esofagus )
Tahap esofageal (involunter, mengangkut
makanan dari faring ke lambung)
Esofagus
Di dalam lambung → → → → → → → → →
kelenjar gastrik ← ← ← ← permukaan mukosa lambung
Enzim-enzim yang terdapat dalam lambung adalah :
1. HCL
2. Musin
3. Renin
1. Dekat dengan dinding lambung
2. Jauh dengan dinding lambung
Penyimpanan sejumlah besar makanan sampai makanan dapat diproses di dalam lambung, duodenum, dan traktus intestinal bawah
Pencampuran makanan ini dengan sekresi dari lambung sampai membentuk suatu campuran setengah cair disebut kimus.
Pengosongan kimus dengan lambat dari lambung ke dalam usus halus pada kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan absorbsi yang tepat oleh usus halus.
Fungsi Motorik Lambung
KONTRAKSI PENCAMPURAN
Pengosongan Lambung
Di dalam lambung = asam, makanan → → → sfingter pilorus
duodenum
Kimus di dorong melalui usus halus oleh gelombang
peristaltik. Hal ini terjadi pada bagian usus halus
manapun dan mereka bergerak ke arah anus. Hal ini
berarti bahwa dalam keadaan normal di butuhkan 2
sampai 5 jam untuk jalannya kimus dari pilorus ke
valva(katup) ileosaekalis.
Usus halus
Fungsi kolon :
(1) mengabsorpsi air dan elektrolit dari kimus
(2) menyimpan feses sampai dapat di keluarkan
Pergerakan Pendorong – “Mass Movement”
Gelombang peristaltik tidak terdapat pada kolon ,sebagai gantinya terdapat pergerakan lain “massmovement” yang mendorong feses ke arah anus. “Massmovement” sering terjadi pada kolon transversum ataukolon desenden
Pendorongan massa feses terus menerus melalui anus
di cegah oleh kontraksi tonik :
1. sfingter ani internus, suatu massa sirkular otot polos
yang terletak tepat di sebelah dalam anus
2. sfingter ani eksternus yang terdiri atas otot lurik
volunter yang mengelilingi dan terletak sedikit distal
terhadap sfingter ani internus dan di atur oleh sistem
saraf somatik
Defekasi
Diperankan oleh kelenjar ludah, lambung, duodenum,
dan pankreas
Berfungsi untuk menghasilkan enzim pencernaan dan
menghasilkan mukus untuk proses lubrikasi dan
proteksi
Kelenjar mukus
Kelenjar Lieberkhun
Kelenjar Tubular
Kelenjar ludah, pankreas dan hati
PENGATURAN FUNGSI SEKRESI
• Kontak dengan makanan dan saraf enterik
• Pengaruh susunan saraf otonom
• Pengaruh hormonal
Prekursor berdifusi/transport aktif dari kapiler ke
basal sel kelenjar
Sintesa bhn organik terjadi di RE dan ditransport
ke Golgi kompleks, di Golgi mengalami modifikasi
dan disimpan pada vesikel sekretoris
Perangsangan saraf/hormon menyebabkan
pelepasan sekret melalui membran sel (eksositosis)
Perangsangan saraf menyebabkan ion Cl ditransport aktif ke
dalam sel
Elektronegatifitas sel akan meningkat sehingga kation juga
masuk ke dalam sel
Tekanan osmotik meningkat dalam sel mengakibatkan air
tertarik ke dalam sel, sel akan membengkak
Membran sel ruptur dan melepas air dan elektrolit ke lumen
kelenjar
Melekat kuat pada makanan/partikel lainnya,menutupi permukaan dinding sal cerna.Resistensi rendah ----> pergerakan makananmenjadi mudah terjadi. Mukus Mengandungion bikarbonat untuk netralisir asam
•Ludah 95% terutama terdiri atas air, elektrolit,dan sedikit protein. Osmolalitasnya rendah.Konsentrasi ion K tinggi. Mengandung bahanorganik -amilase, lipase, dan faktorpertumbuhan
o Saraf Parasimpatis
o Saraf Simpatis
Parameter Kolinergik -adrenegik -adrenergik
Volume
Viskositas
Protein
Musin
Banyak
Rendah
Rendah
Rendah
Sedikit
Rendah
Tinggi
Rendah
Sedikit
Tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Chepalic phase
Gastric phase
Intestinal phase
oPengaruh saraf
oPengaruh hormon gastrin
oPengaruh histamin
oUmpan balik
Ulserasi pada gaster dan duodenum
Zollinger Ellison Syndroma
Terapi
H2 receptor blocking, Hambat H+-K+ ATPase
Atropine, PGE antagonist, antibiotik
•Enzim pankreas sangat penting untuk proses digesti, dan sekresi
•Secretin merangsang duktus pakreas menghasilkan juice yang alkalis
•Stimulasi vagus merangsang sekresi pankreas
Enzim
•Enzim proteolitik (protease)
•Tripsinogen
•himotripsin
•Elastase
•Karboksipeptidase A
•Enzim amilolitik (amilase)
•Alfa-amilase
•Enzim lipolitik (lipase)
•Lipase
•Fosfolipase•Kholesterol esterase
Saat Makan
Empedu (Hati) → Duktus Biliaris → Duodenum
Saat Tidak Makan
Empedu → Kandung Empedu → Pengaruh CCK
Hidrolisis Karbohidrat
Enzim khusus di dalam getah pencernaan pada traktus gastrointestinal
mengembalikan ion hidrogen dan hidroksil dari air ke polisakarida dan dengan
demikian memisahkan monosakarida satu sama lain. proses ini , yang disebut
dengan hidrolisis
Hidrolisis Lemak
Pencernaan Trigliserida terjadi proses pembalikan : enzim pencerna lemak
mengembalikan tiga molekul air ke molekul trigleserida dan dengan demikian
memisahkan molekul asam lemak dari gliserol
Hodrolisis Protein
Protein dibentuk dari beberapa asam amino yang saling berikatan bersama -
sama melalui ikatan peptida
Pencernaan Berbagai Makanan Melalui Hidrolisis
Karbohidrat dalam Diet
Dalam diet normal manusia, hanya ada tiga sumber utama karbohidrat :
Sukrosa, Laktosa, dan tepung.
Ada juga sumber karbohidrat yaitu seluosa tetapi tidak dianggap sebagai bahan
makanan untuk manusia
Pencernaan Karbohidrat di dalam Mulut dan Lambung
Di dalam Mulut (dalam waktu yang singkat)
Makanan → Saliva (Enzim Ptialin) → Tepung → Maltosa dan 3 sampai 9 polimer
glukosa
Pencernaan Tepung berlanjut → korpus dan fundus→ Amilase Saliva
Pencernaan Karbohidrat
Pencernaan Karbohidrat di Dalam Usus Halus
Pencernaan oleh Amilase Pankreas
Sekresi pankreas , seperti saliva mengandung sejumlah besar
amilase yang fungsinya hampir mirip dengan amilase saliva tetapi
beberapa lebih kuat.
Hidrolisis Disakarida dan polimer – Polimer Glukosa Kecil Menjadi
Monosakarida oleh Enzim Enzim Epitel Usus
Maltase dan dekstrinase Laktase Sukrose
(Usus) (Usus) (Usus)
Glukosa Galaktosa Fruktosa
Protein Dalam Diet
Masing – masing protein ditentukan oleh jenis asam aminonya
dalam molekul protein dan oleh susunan urutan asam – asam
amino.
Pencernaan Protein Dalam Lambung
Pepsin , enzim peptzik lambung yang penting, yang paling
aktiv pada pH 2,0 sampai 3,0 dan tidak aktif pada pH kira – kira
diatas 5
#Akibatnya , agar enzim ini dapat melakukan kerja pencernaan
terhadap protein, getah lambung harus bersifat asam.
Pencernaan Protein
Pencernaan Protein oleh Sekresi Pankreas
Kebanyakan pencernaan protein terjadi didalam usus halus bagian atas, di dalam
duodenum dan yeyenum, di bawah pengaruh enzim – enzim proteolitik dari
sekresi pankreas. Segera setelah masuk dari lambung ke usus halus, produk yang
sebagaian sudah dipecahkan dari makanan berprotein diserang oleh enzim - enzim
preteolitik utama pankreas ; tripsin, kimotripsin, karboksifolipeptidase, dan
proelastase.
Pencernaan Peptida oleh Peptidase di dalam Entrosit yang melapisi Vili Usus Halus
Lumen → eritrosit villi halus (Dedenum dan yeyenum) → beratus - ratus
mikrovilli , masing – masing banyak peptidase yang menonjol keluar melalui
membran → (Aminopolieptidase dan dipeptidase)
Lemak Dalam Diet
lemak terbanyak = Trigliserida, Trigliserida merupakan unsur utama dalam bahan makanan yang berasal dari hewan, dan sangat sedikit berasal dari tumbuhan
Pencernaan Lemak di Dalam Usus
Trigliserida → dalam lambung (Lipase Lingual) → → →
<10% ← saliva← Kelenjar Lingual
Emulsifikasi Lemak oleh Asam Empedu dan Lesitin
Emulsifikasi Lemak → deudonum(dibawah pengaruh empedu)
Garam Empedu, Fosfolipid Listin
Pencernaan Trigliserida oleh Lipase Pankreas
Pencernaan Trigliserida = Lipase Pankreas.
Terdapat dalam jumlah yang banyak di dalam getah pankreas. Selain
itu enterosit dari usus halus juga mengandung sedikit lipase yaitu
lipase usus.
Produk Akhir Pencernaan Lemak
lemak terimulsi → →→→→→ Asam Lemak dan 2-monogliserida
Peranan Garam Empedu Untuk Mempercepat Pencernaan Lemak -
Pembetukan Misel
Hidrolisis Trigleserida = revensibel
Garam Empedu berada pada konsentrasi yang cukup tinggi di dalam
air, mempunyai kecenderungan membentuk misel.
Permukaan Absorpsi Villi Mukosa Usus Halus
Permukaan absropsi mukosa usus halus, tampak banyak lipatan = valvula. Lipatan ini sebagaian besar meluas secara sirkulasi di sekitar usus
Absorpsi Air
Absorpsi Isosmotik
Air ditransop melalui membran usus seluruhnyamelalui proses difusi, apabila kimus encer, airdiabsorpsi melalui mukosa usus ke dalam darah vili,hampir seluruhnya melalui osmosis
Absorpsi Ion
Transpor Aktif Natrium
20 – 30gr natrium disekresikan melalui sekresi usus.Untuk mencegah kehilangan natrium ke dalam feses, usushalus mengabsorpsi 25-35 gr. Apabila sekresi usu dalamjumlah sedikit berarti hilang keluar = diare berat. Natriumdalam tubuh akan menurun sampai tingakat yangmematikan
Osmosis Air
Osmosis terjadi karena gradien osmotik besar telahdibentuk oleh peningkatan konsentrasi ion dalam ruangpraseluler,pergerakan osmotik air →aliran air → praseluler
sirkulasi darah vilus
Aldosteron Sangat Meningkat Absorpsi Natrium
dehidrasi = aldosteron hampir disekresikan oleh korteks kelenjar adrenal. Efek Aldosteron = penting dalam kolon agar tidak kehilangan natrium klorida dalam feses.
Absorsi Ion Klorida dalam Duodenum dan yeyenum
Pada usus halus bagian atas, absorpsi iion klorida berlangsung cepat terutama melalui difusi
Absorsi Ion Bikarbonat dalam Duodenum dan yeyenum
Ion Natrium Diabsorpsi, ion Hidrogen dalam jumlah sedang disekresikan
→ lumen usus → bergabung dengan ion bikarbonat → Air+H2O → Paru.
Beberapa penyakit dapat menyebabkan pengurangan daya absorpsi
mukosa; penyakit-penyakit ini diklasifikasikan bersama dengan nama
umum sprue. Memang, malabsorpsi juga dapat terjadi bila sebagian besar
usus halus dibuang. Salah satu jenis sprue, yang dengan berbagai cara
dinamakan sprue idiopatik, penyakit seliak
KONSTIPASI
Konstipasi berarti = feses yang keras
Penyebab konstipasi yang sering terjadi adalah kebiasaan
defekasi yang tidak teratur . Jika seseorang gagal melakukan
defekasi kolon menjadi atonik
Diare, yang merupakan lawan konstipasi
Penyebab Diare yang paling menarik adalah diare
yang disebabkan oleh kolera
gas dapat masuk saluran pencernaan dari tiga sumber: (1) udara yang tertelan, (2) gas-gas yang dibentuk akibat kerja bakteri, dan (3) gas-gas yang berdifusi dari darah masuk saluran pencernaan
Dalam usus besar, lebih banyak gas-gas berasal dari kerja bakteri; gas-gas ini terutama meliputi karbon dioksida, metana, dan hidrogen
GAS-GAS DALAM SALURAN PERNCERNAAN (FLATUS)