Gastrointestinal

49

Transcript of Gastrointestinal

Mempunyai ciri khas dinding dari luar ke dalam

Aktifitas otot polos tersebut dipengaruhi oleh aktifitas

potensial listrik yang meliputi :

1. Faktor yang menimbulkan Depolarisasi membrane

2. Faktor yeng menimbulkan Hiperpolarisasi membran

Aktifitas Listrik Pada Otot Polos Gastrointestinal

Hormon yang mempengaruhi motilitas pada beberapa bagian traktus

gastrointestinal, diantaranya :

1. Kolesitokinin : disekresikan oleh sel I dalam mukosa duodenum dan

jejunum sebagai respon terhadap pemecahan produk lemak, asam lemak

dan monogliserid dalam usus.

2. Sekretin : disekresi oleh sel S dalam mukosa duodenum sebagai respon

terhadap asam lambung.

3. Peptida penghambat asam lambung : disekresikan oleh mukosa usus halus

bagian atas sebagai respon terhaadap asam lemak dan asam amino dan

sedikit pada karbohidrat.

Pengaturan Hormonal Terhadap Motilitas Gastrointestinal

Gerakan-gerakan Fungsional

Pada Traktus Gastrointestinal

Pembuluh darah system gastrointestinal disebut

sirkulasi splanknik. Sirkulasi ini meliputi aliran

darah yang melalui usus sendiri ditambah aliran

darah melalui limpa, pankreas dan hati.

Aliran Darah Gastrointestinal

Dinding usus halus dan usus besar disuplai oleh arteri msenterika

superior dan interior.

Lambung disuplai oleh arteri seliaka.

Anatomi Suplai Darah

Gastrointestinal

Pengontrolan Saraf Terhadap Aliran Darah Gastrointestinal

Rangsangan saraf parasimpatis terhadap lambung dan kolon bagian

bawah akan meningkatkan aliran darah setempat pada saat yang

bersamaan dengan peningkatan sekresi kelenjar

Proses pencernaan makanan dimulai di mulut dengan

sistem mekanis yang dibantu gigi → mengunyah

Tahap volunter(proses menelan )

Tahap faringeal(Involunter, mebantu jalannya

makanan dari faring menuju esofagus )

Tahap esofageal (involunter, mengangkut

makanan dari faring ke lambung)

Esofagus

Di dalam lambung → → → → → → → → →

kelenjar gastrik ← ← ← ← permukaan mukosa lambung

Enzim-enzim yang terdapat dalam lambung adalah :

1. HCL

2. Musin

3. Renin

1. Dekat dengan dinding lambung

2. Jauh dengan dinding lambung

Penyimpanan sejumlah besar makanan sampai makanan dapat diproses di dalam lambung, duodenum, dan traktus intestinal bawah

Pencampuran makanan ini dengan sekresi dari lambung sampai membentuk suatu campuran setengah cair disebut kimus.

Pengosongan kimus dengan lambat dari lambung ke dalam usus halus pada kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan absorbsi yang tepat oleh usus halus.

Fungsi Motorik Lambung

KONTRAKSI PENCAMPURAN

Pengosongan Lambung

Di dalam lambung = asam, makanan → → → sfingter pilorus

duodenum

Kimus di dorong melalui usus halus oleh gelombang

peristaltik. Hal ini terjadi pada bagian usus halus

manapun dan mereka bergerak ke arah anus. Hal ini

berarti bahwa dalam keadaan normal di butuhkan 2

sampai 5 jam untuk jalannya kimus dari pilorus ke

valva(katup) ileosaekalis.

Usus halus

Fungsi Latup Ileosekal

Fungsi kolon :

(1) mengabsorpsi air dan elektrolit dari kimus

(2) menyimpan feses sampai dapat di keluarkan

Pergerakan Pendorong – “Mass Movement”

Gelombang peristaltik tidak terdapat pada kolon ,sebagai gantinya terdapat pergerakan lain “massmovement” yang mendorong feses ke arah anus. “Massmovement” sering terjadi pada kolon transversum ataukolon desenden

Pendorongan massa feses terus menerus melalui anus

di cegah oleh kontraksi tonik :

1. sfingter ani internus, suatu massa sirkular otot polos

yang terletak tepat di sebelah dalam anus

2. sfingter ani eksternus yang terdiri atas otot lurik

volunter yang mengelilingi dan terletak sedikit distal

terhadap sfingter ani internus dan di atur oleh sistem

saraf somatik

Defekasi

Diperankan oleh kelenjar ludah, lambung, duodenum,

dan pankreas

Berfungsi untuk menghasilkan enzim pencernaan dan

menghasilkan mukus untuk proses lubrikasi dan

proteksi

Kelenjar mukus

Kelenjar Lieberkhun

Kelenjar Tubular

Kelenjar ludah, pankreas dan hati

PENGATURAN FUNGSI SEKRESI

• Kontak dengan makanan dan saraf enterik

• Pengaruh susunan saraf otonom

• Pengaruh hormonal

Prekursor berdifusi/transport aktif dari kapiler ke

basal sel kelenjar

Sintesa bhn organik terjadi di RE dan ditransport

ke Golgi kompleks, di Golgi mengalami modifikasi

dan disimpan pada vesikel sekretoris

Perangsangan saraf/hormon menyebabkan

pelepasan sekret melalui membran sel (eksositosis)

Perangsangan saraf menyebabkan ion Cl ditransport aktif ke

dalam sel

Elektronegatifitas sel akan meningkat sehingga kation juga

masuk ke dalam sel

Tekanan osmotik meningkat dalam sel mengakibatkan air

tertarik ke dalam sel, sel akan membengkak

Membran sel ruptur dan melepas air dan elektrolit ke lumen

kelenjar

Melekat kuat pada makanan/partikel lainnya,menutupi permukaan dinding sal cerna.Resistensi rendah ----> pergerakan makananmenjadi mudah terjadi. Mukus Mengandungion bikarbonat untuk netralisir asam

•Ludah 95% terutama terdiri atas air, elektrolit,dan sedikit protein. Osmolalitasnya rendah.Konsentrasi ion K tinggi. Mengandung bahanorganik -amilase, lipase, dan faktorpertumbuhan

o Saraf Parasimpatis

o Saraf Simpatis

Parameter Kolinergik -adrenegik -adrenergik

Volume

Viskositas

Protein

Musin

Banyak

Rendah

Rendah

Rendah

Sedikit

Rendah

Tinggi

Rendah

Sedikit

Tinggi

Tinggi

Sangat tinggi

Sepanjang esofagus umumnya kelenjarnya bersifatmukoid untuk fungsi lubrikasi dan proteksi

o Kelenjar Oksintik pada Proksimal Lambung

o Kelenjar pilorik pada Antrum

Chepalic phase

Gastric phase

Intestinal phase

oPengaruh saraf

oPengaruh hormon gastrin

oPengaruh histamin

oUmpan balik

Ulserasi pada gaster dan duodenum

Zollinger Ellison Syndroma

Terapi

H2 receptor blocking, Hambat H+-K+ ATPase

Atropine, PGE antagonist, antibiotik

•Enzim pankreas sangat penting untuk proses digesti, dan sekresi

•Secretin merangsang duktus pakreas menghasilkan juice yang alkalis

•Stimulasi vagus merangsang sekresi pankreas

Enzim

•Enzim proteolitik (protease)

•Tripsinogen

•himotripsin

•Elastase

•Karboksipeptidase A

•Enzim amilolitik (amilase)

•Alfa-amilase

•Enzim lipolitik (lipase)

•Lipase

•Fosfolipase•Kholesterol esterase

Saat Makan

Empedu (Hati) → Duktus Biliaris → Duodenum

Saat Tidak Makan

Empedu → Kandung Empedu → Pengaruh CCK

PENCERNAAN DAN ABSORPSI

DALAM TRAKTUS GASTROINTESTINAL

Hidrolisis Karbohidrat

Enzim khusus di dalam getah pencernaan pada traktus gastrointestinal

mengembalikan ion hidrogen dan hidroksil dari air ke polisakarida dan dengan

demikian memisahkan monosakarida satu sama lain. proses ini , yang disebut

dengan hidrolisis

Hidrolisis Lemak

Pencernaan Trigliserida terjadi proses pembalikan : enzim pencerna lemak

mengembalikan tiga molekul air ke molekul trigleserida dan dengan demikian

memisahkan molekul asam lemak dari gliserol

Hodrolisis Protein

Protein dibentuk dari beberapa asam amino yang saling berikatan bersama -

sama melalui ikatan peptida

Pencernaan Berbagai Makanan Melalui Hidrolisis

Karbohidrat dalam Diet

Dalam diet normal manusia, hanya ada tiga sumber utama karbohidrat :

Sukrosa, Laktosa, dan tepung.

Ada juga sumber karbohidrat yaitu seluosa tetapi tidak dianggap sebagai bahan

makanan untuk manusia

Pencernaan Karbohidrat di dalam Mulut dan Lambung

Di dalam Mulut (dalam waktu yang singkat)

Makanan → Saliva (Enzim Ptialin) → Tepung → Maltosa dan 3 sampai 9 polimer

glukosa

Pencernaan Tepung berlanjut → korpus dan fundus→ Amilase Saliva

Pencernaan Karbohidrat

Pencernaan Karbohidrat di Dalam Usus Halus

Pencernaan oleh Amilase Pankreas

Sekresi pankreas , seperti saliva mengandung sejumlah besar

amilase yang fungsinya hampir mirip dengan amilase saliva tetapi

beberapa lebih kuat.

Hidrolisis Disakarida dan polimer – Polimer Glukosa Kecil Menjadi

Monosakarida oleh Enzim Enzim Epitel Usus

Maltase dan dekstrinase Laktase Sukrose

(Usus) (Usus) (Usus)

Glukosa Galaktosa Fruktosa

Protein Dalam Diet

Masing – masing protein ditentukan oleh jenis asam aminonya

dalam molekul protein dan oleh susunan urutan asam – asam

amino.

Pencernaan Protein Dalam Lambung

Pepsin , enzim peptzik lambung yang penting, yang paling

aktiv pada pH 2,0 sampai 3,0 dan tidak aktif pada pH kira – kira

diatas 5

#Akibatnya , agar enzim ini dapat melakukan kerja pencernaan

terhadap protein, getah lambung harus bersifat asam.

Pencernaan Protein

Pencernaan Protein oleh Sekresi Pankreas

Kebanyakan pencernaan protein terjadi didalam usus halus bagian atas, di dalam

duodenum dan yeyenum, di bawah pengaruh enzim – enzim proteolitik dari

sekresi pankreas. Segera setelah masuk dari lambung ke usus halus, produk yang

sebagaian sudah dipecahkan dari makanan berprotein diserang oleh enzim - enzim

preteolitik utama pankreas ; tripsin, kimotripsin, karboksifolipeptidase, dan

proelastase.

Pencernaan Peptida oleh Peptidase di dalam Entrosit yang melapisi Vili Usus Halus

Lumen → eritrosit villi halus (Dedenum dan yeyenum) → beratus - ratus

mikrovilli , masing – masing banyak peptidase yang menonjol keluar melalui

membran → (Aminopolieptidase dan dipeptidase)

Lemak Dalam Diet

lemak terbanyak = Trigliserida, Trigliserida merupakan unsur utama dalam bahan makanan yang berasal dari hewan, dan sangat sedikit berasal dari tumbuhan

Pencernaan Lemak di Dalam Usus

Trigliserida → dalam lambung (Lipase Lingual) → → →

<10% ← saliva← Kelenjar Lingual

Emulsifikasi Lemak oleh Asam Empedu dan Lesitin

Emulsifikasi Lemak → deudonum(dibawah pengaruh empedu)

Garam Empedu, Fosfolipid Listin

Pencernaan Trigliserida oleh Lipase Pankreas

Pencernaan Trigliserida = Lipase Pankreas.

Terdapat dalam jumlah yang banyak di dalam getah pankreas. Selain

itu enterosit dari usus halus juga mengandung sedikit lipase yaitu

lipase usus.

Produk Akhir Pencernaan Lemak

lemak terimulsi → →→→→→ Asam Lemak dan 2-monogliserida

Peranan Garam Empedu Untuk Mempercepat Pencernaan Lemak -

Pembetukan Misel

Hidrolisis Trigleserida = revensibel

Garam Empedu berada pada konsentrasi yang cukup tinggi di dalam

air, mempunyai kecenderungan membentuk misel.

Permukaan Absorpsi Villi Mukosa Usus Halus

Permukaan absropsi mukosa usus halus, tampak banyak lipatan = valvula. Lipatan ini sebagaian besar meluas secara sirkulasi di sekitar usus

Absorpsi Air

Absorpsi Isosmotik

Air ditransop melalui membran usus seluruhnyamelalui proses difusi, apabila kimus encer, airdiabsorpsi melalui mukosa usus ke dalam darah vili,hampir seluruhnya melalui osmosis

Absorpsi Ion

Transpor Aktif Natrium

20 – 30gr natrium disekresikan melalui sekresi usus.Untuk mencegah kehilangan natrium ke dalam feses, usushalus mengabsorpsi 25-35 gr. Apabila sekresi usu dalamjumlah sedikit berarti hilang keluar = diare berat. Natriumdalam tubuh akan menurun sampai tingakat yangmematikan

Osmosis Air

Osmosis terjadi karena gradien osmotik besar telahdibentuk oleh peningkatan konsentrasi ion dalam ruangpraseluler,pergerakan osmotik air →aliran air → praseluler

sirkulasi darah vilus

Aldosteron Sangat Meningkat Absorpsi Natrium

dehidrasi = aldosteron hampir disekresikan oleh korteks kelenjar adrenal. Efek Aldosteron = penting dalam kolon agar tidak kehilangan natrium klorida dalam feses.

Absorsi Ion Klorida dalam Duodenum dan yeyenum

Pada usus halus bagian atas, absorpsi iion klorida berlangsung cepat terutama melalui difusi

Absorsi Ion Bikarbonat dalam Duodenum dan yeyenum

Ion Natrium Diabsorpsi, ion Hidrogen dalam jumlah sedang disekresikan

→ lumen usus → bergabung dengan ion bikarbonat → Air+H2O → Paru.

FISIOLOGI GANGGUAN GASTROINTESTINAL

Beberapa penyakit dapat menyebabkan pengurangan daya absorpsi

mukosa; penyakit-penyakit ini diklasifikasikan bersama dengan nama

umum sprue. Memang, malabsorpsi juga dapat terjadi bila sebagian besar

usus halus dibuang. Salah satu jenis sprue, yang dengan berbagai cara

dinamakan sprue idiopatik, penyakit seliak

KONSTIPASI

Konstipasi berarti = feses yang keras

Penyebab konstipasi yang sering terjadi adalah kebiasaan

defekasi yang tidak teratur . Jika seseorang gagal melakukan

defekasi kolon menjadi atonik

Diare, yang merupakan lawan konstipasi

Penyebab Diare yang paling menarik adalah diare

yang disebabkan oleh kolera

gas dapat masuk saluran pencernaan dari tiga sumber: (1) udara yang tertelan, (2) gas-gas yang dibentuk akibat kerja bakteri, dan (3) gas-gas yang berdifusi dari darah masuk saluran pencernaan

Dalam usus besar, lebih banyak gas-gas berasal dari kerja bakteri; gas-gas ini terutama meliputi karbon dioksida, metana, dan hidrogen

GAS-GAS DALAM SALURAN PERNCERNAAN (FLATUS)