Tentir Gizi Gastrointestinal

51
TENTIR GIZI GASTROINTESTINAL (DIET SALURAN CERNA) HALOOO, SEMUAAA!! Perkenalkan, kami departemen terbaru. Apa lagi kalau bukan gizi. Nahh, pada modul gastrointestinal ini, departemen gizi mempersembahan tentir pertama kalinya tentang diet pada saluran cerna yang baik hohoho monggooo marii dibacaaa ^^ Gambar diatas cuma mau menunjukkan bagaimana skematis sistem pencernaan dalam tubuh manusia itu sendiri. Sistem pencernaan manusia dimulai di mulut. Pada mulut terdapat mulut dan kelenjar liur. Terdapat juga lidah yang membentuk dasar rongga mulut yang terdiri dari otor

description

tentir

Transcript of Tentir Gizi Gastrointestinal

Page 1: Tentir Gizi Gastrointestinal

TENTIR GIZI GASTROINTESTINAL (DIET SALURAN CERNA)

HALOOO, SEMUAAA!! Perkenalkan, kami departemen terbaru. Apa lagi kalau

bukan gizi. Nahh, pada modul gastrointestinal ini, departemen gizi mempersembahan

tentir pertama kalinya tentang diet pada saluran cerna yang baik hohoho monggooo

marii dibacaaa ^^

Gambar diatas cuma mau menunjukkan bagaimana skematis sistem pencernaan

dalam tubuh manusia itu sendiri. Sistem pencernaan manusia dimulai di mulut. Pada

mulut terdapat mulut dan kelenjar liur. Terdapat juga lidah yang membentuk dasar

rongga mulut yang terdiri dari otor rangka yang dikontrol secara volunteer. Lidah

berfungsi untuk mengunyah dan menelan, serta terdapat kuncup kecap untuk

penerima rasa. Terdapat gigi yang berfungsi dalam mengunyah, merobek, dan

mencampurkan makanan. Setelah melalui mulut, kemudian masuk melalui esofagus

menuju lambung, kemudian dicerna selanjutkan dalam usus halus yang terdiri dari

Page 2: Tentir Gizi Gastrointestinal

duodenum, jejunum, dan ileum. Setelah itu masuk menuju usus besar, kemudian

menuju rektum, dan akan dikeluarkan melalui anus. Sistem pencernaan ini sendiri

dibantu metabolisme oleh berbagai enzim-enzim yang diproduksi oleh hepar, kelenjar

pankreas, dan kantung empedu. (Inget lagi yaaa fisiologi, biokimia, dgn histologinya)

Pencernaan (digestion) sendiri merujuk kepada proses penguraian biokimiawi

struktur kompleks makanan seperti karbohidrat, protein, maupun lemak menjadi

satuan-satuan yang lebih kecil dan dapat diserap. Proses pencernaan dibagi menjadi

dua bagian. Pertama sekali pada saat makanan masuk dalam mulut, akan terjadi

pencernaan secara mekanik. Pencernaan secara mekanik ini tujuannya untuk

memecah struktur-struktur kandungan kompleks dalam makanan tadi menjadi satuan-

satuan yang lebih kecil. Hal ini dibantu dengan proses mengunyah, mengoyak, dan

Page 3: Tentir Gizi Gastrointestinal

merobek makanan. Selain itu juga dalam pencernaan mekanik, terjadi percampuran

makanan-makanan dengan air liur melalui proses mengunyah tadi. Setelah itu akan

terjadi proses penerimaan rasa yang distimulasikan oleh kuncup kecap pada lidah.

Proses selanjutnya adalah pencernaan secara kimiawi yang dilakukan oleh saliva

(air liur). Air liur manusia mengandung sekitar 99,5% H2O dan 0,5% elektrolit dan

protein. Kandungan elektrolit disini terdiri dari sodium klorida, asam bikarbonat, dan

potassium. Sedangkan protein pada liur yang terpenting terdiri dari enzim amilase,

lisozim, dan mukus. Pada mulut, pencernaan karbohidrat dimulai dan belum terjadi

adanya penyerapan makanan kecuali obat-obatan misalnya nitrogliserin. Akan tetapi

proses hidrolisis dari karbohidrat, protein , dan lemak dibantu dengan menggunakan

air liur ini sendiri.

Berikut merupakan fungsi dan peran-peran penting dari air liur yang dimiliki oleh

manusia:

1 Liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel makanan

sehingga partikel-partikel tersebut, serta dilumasi dengan adanya mucus yang

kental dan licin dengan tujuan untuk mempermudah dalam proses menelan.

2 Liur menginisiasi dan memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja

enzim amilase liur, yang menguraikan polisakarida menjadi maltosa

(disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa)

3 Liur memiliki sifat anti-bakteria melalui adanya enzim lisozim yang akan

melisiskan bakteri dengan merusak dinding sel bakteri tersebut dan dengan

membilas bahan-bahan yang mungkin berfungsi sebagai sumber makanan

bagi bakteri.

4 Liur berfungsi sebagai bahan pelarut yang merangsang kuncup kecap dengan

pH pada air liur dalam kisaran 6,8.

Page 4: Tentir Gizi Gastrointestinal

5 Liur kaya akan bikarbonat yang akan menetralkan asam dalam makanan serta

asam yang yang dihasilkan oleh bakteri di mulut sehingga karies dentis dapat

dicegah.

6 Liur berperan penting dalam hygiene mulut dengan membantu dan menjaga

mulut dan gigi tetap bersih.

7 Liur membantu berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah.

Aliran liur yang konstan juga membantu dalam membilas residu makanan,

partikel asing, dan sel epitel tua yang terlepas dari mukosa mulut.

Menurut Foods Associated With Dental Health (ADA, 2007), ada beberapa

makanan yang sifatnya kariogenik, artinya dapat memicu timbulnya karies dentis

(lubang) pada email gigi bahkan dapat mengerosi sampai pada bagian pulpa gigi

dibawahnya dan ada juga makanan yang justru dapat melindungi gigi dari kerusakab.

Berikut pembagiannya:

DESKRIPSI MAKANAN CONTOH MAKANAN

Makanan dan minuman yang bersifat

kariogenik dengan kandungan

karbohidrat terfermentasi yang dapat

menyebabkan penurunan pH pada saliva

menjadi < 5.5

Makanan yang mengandung tinggi

glukosa, seperti permen-permen, kue,

pie, biscuit, soft drinks, madu, sirup,

jelly, buah-buahan kalengan.

Makanan yang tidak dapat dimetabolisme

oleh mikroorganisme di plak gigi yang

juga akan menurunkan pH saliva menjadi

< 5.5 dalam waktu 30 menit.

Protein makanan pada telur, ikan,

ayam, kacang-kacangan.

Sayur-sayuran

Popcorn

Makanan anti-kariogenik yang dapat

meningkatkan pH pada saliva menjadi

level alkalin (basa) dan melindungi

Keju, susu, kacang-kacangan

Xlyitol pada permen karet dan mint

Page 5: Tentir Gizi Gastrointestinal

enamel gigi.

Cara mencegah terjadinya karies pada gigi:

• Pilihlah konsumsi sayur-sayuran dan kacang-kacangan yang kaya serat

• Konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula yang rendah

• Rajin membersihkan mulut maupun menyikat gigi setiap 30 menit setelah

makan rutin sebanyak dua kali dalam sehari.

Saluran pencernaan dibagi menjadi saluran cerna atas dan saluran cerna bawah

yang dibatasi oleh ligamentum Treitz / m. suspensorius duodeni (udah pada tau kann

pasti….). Saluran pencernaan atas terdiri dari esofagus, gaster, dan usus halus

(duadenum, dan jejunum proksimal) yang fungsinya untuk mempertahankan nutrisi

yang adekuat supaya bisa masuknya makanan dan dapat terjadinya proses pencernaan

maupun absorbs sari makanan. Sedangkan saluran pencernaan bawah terdiri atas

jejunum distal, ligamentum Treitz, ileum dan colon yang berperan penting dalam

proses absorbsi dan pencernaan makanan, maupun absorbs air dan elektrolit.

A. Lambung

Fungsi:

a. Mencampur makanan yang berlangsung di Antrum.

b. Sebagai tempat penyimpanan makanan yang masuk sampai makanan

dapat disalurkan ke usus halus dengan kecepatan yang sesuai untuk

pencernaan dan penyerapan yang optimal.

c. Sebagai tempat absorbs dari:

Alkohol

Air

Page 6: Tentir Gizi Gastrointestinal

Asam lipofilik

Vitamin B-12 (lambung punya hormon faktor intrinsik yang

membantu absorbsinya tapi pusat absorbsinya itu ada di ileum)

d. Sebagai penghasil dari:

Lendir yang berfungsi untuk melindungi sel-sel lambung dari

asam lambung dan enzim pada lambung.

Asam Klorida yang berfungsi untuk memulai pencernaan

protein, membantu pepsin, dan penghalang infeksi

Menghasilkan enzim pepsin sebagai pemecah protein sebanyak

10% dalam metabolisme protein dalam tubuh.

B. Pankreas (kelenjar)

Pankreas menghasilkan hormone Insulin, Glukagon, dan somatostatin.protein

enzim berupa tripsinogen, kimotripsinogen, prokarboksipeptidade, dan

elastase.

C. Hepar

Hepar merupakan pusat metabolisme dalam tubuh manusia sekaligus sebagai

organ terbesar dalam tubuh. Hepar akan menghasilkan separuh dari seluruh

kolesterol dalam tubuh, dan sisanya berasal dari makanan. 80% digunakan

untuk membuat empedu.

D. Garam Empedu

Garam empedu berfungsi untuk meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak,

dan vitamin larut lemak, membantu pelepasan air oleh usus besar, dan

pembuangan limbah.

E. Intestenum Tenue (Usus Halus)

Fungsinya terutama dalam penyerapan (absorbs) dari:

Page 7: Tentir Gizi Gastrointestinal

a. 80% air

b. Elektrolit

c. Vitamin-vitamin

d. Berbagai mineral

e. Lemak

Satuan nutrient yang dapat diserap dalam bentuk asam lemak dan

monogliserida

f. Karbohidrat

Penyerapan menggunakan transport aktif

Absorbsi dalam bentuk monosakarida, khususnya glukosa

g. Protein

Penyerapan dalam bentuk asam amino dan beberapa peptide kecil

F. Intestenum Crassum (Usus Besar)

Fungsi:

a. Absorbsi dari air, garam, vitamin B, dan vitamin K

b. Pencernaan mekanik

Adanya gerakan peristaltis

Adanya reflex gastroileal (memindahkan isi usus halus menuju

usus besar) dan gastrokolik (mendorong isi kolon ke rektum

sehingga memicu refleks defekasi)

c. Pencernaan kimiawi

Fermentasi karbohidrat

Menguraikan asam amino

Prinsip pemberian makanan pada penyakit saluran cerna:

1 Apabila saluran cerna berfungsi maka dapat diberikan nutrisi oral (melalui

mulut dan esofagus) /enteral. Apabila mengalami dispepsia maupun diare,

maka dapat kombinasi dengan parenteral pada tahap awal.

Page 8: Tentir Gizi Gastrointestinal

2 Apabila saluran cerna tidak berfungsi, maka harus dipuasakan dari pemberian

oral/enteral. Pemberian nutrisi paranteral misalnya pada gangguan disfagia,

inflammatory bowel disease, pankreatitis akut, dan operasi usus.

Perbandingan kebutuhan Karbohidrat:protein:lemak = 4:4:9

Kebutuhan Kalori = BMR + Aktivitas fisik – faktor koreksi

Basal Metabolic Rate (BMR): merupakan pengekspresian sejumlah kalori (kilokalori)

yang dikeluarkan oleh tubuh per meter persegi luas permukaan tubuh setiap jam

(kal/jam/m²) untuk aktivitas vital tubuh seperti denyut jantung, bernafas, transmisi

elektrik pada otot, sirkulasi darah, peristaltic usus, tonus otot, temparatur tubuh,

kegiatan kelenjar, serta fungsi vegetatif lainnya. Cara untuk menentukan BMR:

Rumus Harris Benedict:

Laki-laki     = 66 + (13,7 BB) + (5 TB) – (6,8 U)

Perempuan  = 655 + (9,6 BB) + (1,8 TB) – (4,7 U)

Ada tiga jenis aktivitas fisik yakni:

Ringan (10 – 20%),

Sedang (20 – 30%)

Berat (40 – 50%).

Aktivitas ringan antara lain:

Membaca (10%),

Menyetir mobil (10%),

Kerja kantoran (10%), m

Mengajar (20%),

Page 9: Tentir Gizi Gastrointestinal

Berjalan (20%).

Aktivitas sedang antara lain:

Kerja rumah tangga (20%),

Jalan cepat (30%),

Bersepeda (30%).

Aktivitas berat antara lain:

Aerobik (40%),

Mendaki (40%), dan

Jogging (40%)

Faktor Koreksi:

Fase Akut: Pemberian parenteral nutrisi selama12-24 jam, evaluasi asupan 24-48

jam , kemudian istirahatkan lambung untuk mencegah sekresi asam lambung

berlebihan. Enteral nutrisi merupakan KONSISTENSI NORMAL rendah serat dan

rendah sisa makanan.Makanan enteral rendah atau bebas laktosa dan mengandung

asam lemak rantai sedang (Medium Chain Trygliseride = MCT) menyebabkan

Malabsorbsi lemak dan intoleransi laktosa. Cairan perlu ditambahkan apabila ada

muntah dan diare.

Pemberian pada anak-anak:

0-1 tahun : 80-100 ml/kg BB/hr

Page 10: Tentir Gizi Gastrointestinal

1-5 tahun : 100-135 ml/kg BB/hr

Enteral: Makanan yang dikonsumsi dari mulut / selang

Aturan nutrisi enteral:

1 ML = 0.9-1.2 Kkal / mL

Osmolaritas : 300-800 m Osm/kg air

Kandungan enteral standar: Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin, maupun

mineral

Cara pemberian:

Bolus = 150-200 mL / kali pemberian

Tetesan kontinyu = 20-150 mL / jam

Siklik / Intermiten = 6x150-250 mL (diteteskan)

Pengecekan residu lambung:

Residu lambung tinggi = 100-500 mL (edwards and metheny)

Residu lambung 150 mL adalah penanda hipomotilitas

Residu lambung setelah puasa >8 jam = 0-100 mL (Maltby)

Lambung kosong = <80 mL (Johnson G. Holt)

Gangguan Esofagus

Contoh: Refluks gastroesofagus, obstruksi esofagus dan disfungsi motorik

Pengurangan tekanan sfingter esofagus bagian bawah (LES = Lower

Esophageal Sphincter) menyebabkan refluks gastroesofagus (GERD=

gastroesophageal reflux disease)

Page 11: Tentir Gizi Gastrointestinal

Faktor lain gangguan pengosongan saluran cerna & peristalsis esofagus

refluks isi lambung ke esofagus esofagitis dan nyeri ulu hati

GERD

Sebagian makanan yang yang mengandung asam dan enzim masuk ke esofagus yang

menyebabkan iritasi, inflamasi, dan nyeri. Pelindung lambung dari asam lambung

“stomach lining” Esophagus tidak ada pelindung kerusakan dari asam lambung

dan enzim pencernaan. Gejala GERD berupa “heartburn” ataupun hiatal hernia.

Tujuan diet GERD

Mencegah iritasi dan inflamasi mukosa esophageal pada fase akut

Mencegah “esophageal reflux”

Menurunkan “acidity” dari asam lambung

Menurunkan BB bila kegemukan penurunan tekanan abdominal (hiatal

hernia)

Cara Diet GERD

1 Hindari makanan yang mempengaruhi tekanan LES

Protein dalam diet meningkatkan LES

Lemak dalam diet menurunkan LES < 45 g/hari

Coklat mengandung caffeine menurunkan LES

Alkohol dan karminativa (peppermint, garlic, bawang merah)

menurunkan LES

Rokok (nikotin) menurunkan LES

Kopi menurunkan LES dan merangsang sekresi asam lambung

2 Menurunkan iritasi esophagus

Menghindari: citrus juice, tomat, kopi, makanan berbumbu tajam,

merica, makanan pedas, minuman yang mengandung karbonat

Menghindari makanan yang secara teratur menyebabkan “hearburn”

misalnya, pastry, cakes

Clearing Esofagus:

Page 12: Tentir Gizi Gastrointestinal

Jangan berbaring / tidur >2 jam setelah makan karena akan

meningkatkan refluks (porsi besar dan high in fat and protein)

Meninggikan kepala pada waktu tidur

Menurunkanfrekuensi dan volume reflux

Makanan porsi kecil dan sering

Menurunkan berat badan jika overweight “obesity is likely be a

contributing factor to hiatal hernia and refluks because it

increase intragastric pressure” (Kjellin et al, 1996)

Cukup serat untuk menghindari konstipasi (meningkatkan

tekanan intra abdominal)

Menghisap sedikit-sedikit minuman diantara makan

Beberapa hal lain yang dapat menurunkan frekuensi dan volume reflux :

Menghindari mengunyah permen karet

Menghindari rokok terutama segera setelah makan

Memonitor pengaruh antasid pada status zat besi, konsumsi suplemen bila

perlu

Monitor pengaruh penghindaran citrus, tomat dll terhadap status asam

askorbat, konsumsi suplemen bila perlu

GASTRITIS

Gastritis merupakan proses inflamasi atau peradangan pada mukosa dan sub-

mukosa lambung. Gastritis memiliki 2 tipe yaitu akut dan kronik. Penyebab

terjadinya gastritis yaitu: bakteri / infeksi virus, “autoimun disorders”, “bile reflux”;

iritasi dari obat, alkohol, sekresi asam lambung berlebihan (stres), muntah kronis.

Gejalanya berupa cegukan, nyeri ulu hati, nafsu makan menurun, mual, muntah, BAB

coklat, muntah darah.

GASTRITIS AKUT

Page 13: Tentir Gizi Gastrointestinal

Tata laksana dengan cara mengistirahatkan lambung dan pemulihan selama 24 –

48 jam. Jika Perdarahan pemberian melalui intravena, tapi jika mulai membaik

diberikan oral, dapat diberikan makanan cair, dan ditingkatkan sesuai toleransi

pasien. Gastritis akut ringan diberikan makanan lunak per oral (bubur, campuran

susu, krim sereal, dan puding)

GASTRITIS KRONIS

Memenuhi kecukupan gizikaloridanzatgizi lain. Bentuk makanan lunak dan

diberikan secara bertahap. Makan teratur, dan porsi kecil. Menghindari makanan yang

membuat rasa tak nyaman. Prinsip penatalaksanaan gizi untuk mencegah terjadinya

peptic ulcer.

Edukasi yang dapat diberikan kepada pasien penderita gastritis :

Pada gastritis kronik, perlu penilaian status folat dan Vitamin B12.

Pada atropi lambung dan intestinal pasti berhubungan dengan penyerapan

folat dan Vitamin B12

Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung misalnya

alkohol, cafeine, lada hitam, cola.

TUKAK PEPTIKUM / PEPTIC ULCER

Pada penyakit ini, biasanya pasien terkena tukak gaster dulu kemudian sebagai

hasil komplikasinya terbentuk tukak duodenum dan secara gamblang jadinya Tukak

Gaster + Tukak Duodenum = Tukak Peptikum. Etiologinya karena sekresi asam

berlebihan atau kerusakan pembatas mukosa saluran cerna, sehingga menyebabkan

terbentuknya tukak. Faktor utama dikarenakan infeksi Helicobater pylori pada epitel

lambung. Faktor lain karena merokok, penggunaan teratur obat-obatan anti inflasi

nonsteroid (misalnya Aspirin), stres emosional, dan genetik. Faktor predisposisi atau

faktor yg cenderung mengundang penyakit ini, yaitu merokok berlebihan,

Page 14: Tentir Gizi Gastrointestinal

mengkonsumsi obat aspirin berlebihan, kebiasaan minum kopi dan cola, genetik,

stres psikis, dan kurang istirahat.

Tujuan Diet:

Menurunkan sekresi asam lambung dan pepsin

Merubah kebiasaan dan menghindari faktor prediposisi

Mengkoreksi anemia low normal serum B12

Mencegah komplikasi lebih lanjut berupa perforasi dan undernutrition karena

kurang energy dan zat besi, thiamin, dan vitamin C, maka diberikan diet

enteral / parenteral 1-3 hari.

Memenuhi kecukupan vitamin C untuk mempercepat pemulihan

Prinsip Gizi Bagi Pasien Peptic Ulcer

Makan teratur porsi kecil dan sering {6-8 kali} / setiap 3 jam

Konsumsi makanan tinggi protein dan vitamin C untuk mempercepat

pemulihan

Pemberian suplemen Vit A, C, D, asam folat, Vit B12, kalsium, besi,

magnesium, dan seng

Prostaglandins pada omega 3 dan 6, berefek pada perlindungan mukosa dan

immune dari mukosa saluran cerna

Menghindari kopi, teh, cola, coklat, dan kafein dalam minuman serta alcohol

Hindari penggunaan oba yang merusak “stomach lining”

Hindari penggunaan lada yang berlebihan dalam memasak

SINDROMA DISPEPSIA

Kumpulan gejala berupa nyeri epigastrium, mual, muntah, perut kembung, cepat

kenyang, anoreksia, dan flatulens. Faktor sekunder karena gangguan sistemik

Page 15: Tentir Gizi Gastrointestinal

misalnya aterosklerosis, hipertensi, penyakit hati, ginjal. Faktor lain karena makan

terlalu banyak, terlalu cepat, stres, rokok, olahraga setelah makan, obat-obatan yang

dapat menyebabkan iritasi lambung.

Macam-macam Sindrom Dispepsia:

Dispepsia refluks dan esofagitis

Dispepsia ulkuskurangi makanan / minuman yang merangsang sekresi asam

lambung seperti kopi, teh, susu, dan perbanyak serat

Dispepsia fungsional gejala ada, namun pemeriksaan penunjang tidak ada

kelainan (USG, CT scan abdomen, Endoskopi)

Prinsip Pemberian Makan

Prinsip pemberian makanan untuk yang bermasalah saluran cernanya, yaitu:

Prinsipnya adalah pemberian nutrisi oral/enteral, tapi bila keadaan akut

(muntah-muntah hebat) berikan nutrisi parenteral.

Kembung dan banyak gas abdomen, sebaiknya dihindari makan / minum yang

meningkatkan gas dan flatulensi abdomen, misalnya coca-cola, fanta, sawi,

kol, nangka.

Syarat Diet Pada Dispepsia Fungsional

Menghindari makanan / minuman yang menyebabkan / memperberat gejala

Mengatur jarak jam-jam makan dan porsi makan sering tetapi interval pendek

Dianjurkan makan perlahan-lahan, dikunyah halus, tidak minum saat makan

Menghindari makanan / minuman yang menstimuli sekresi asam lambung

Tinggi serat tapi tidak menimbulkan gas

Kurangi makanan yang terlalu berlemak

Pengaruh bahan makanan terhadap fungsi traktus gastrointestinal

Page 16: Tentir Gizi Gastrointestinal

1. Cabe/sambal/lada

Zat aktif yag terdapat dalam cabe/sambal/ lada adalah alkalod capsaicin yang

apabila dalam dosis rendah akan menjadi protektor namun dalam dosis tinggi

dapat merusak mukosa lambung.

2. Alkohol

Dalam dosis rendah atau sekitar 5% alkohol masih biasa menjadi zat

protektor, sedangkan pada kadar lebih dari 12% dapat menyebabkan diffusi

ion hidrogen dari lumen menuju sisi interseluler atau intraseluler dan

mneyebabkan luka pada mukosa lambung.

3. Kopi

Kopi mengadung kafein yang dapat merangsang sistem saraf pusat sehingga

dapat meningkatkan aktiviats lambung dan sekresi hormon gastrin pada

lambung dan pepsin. Hormon gastrin yang dikeluarkan oleh lambung

mempunyai efek sekresi getah lambung yang sangat asam dari bagian fundus

lambung.

4. Serat

Serat sangat baik untuk pencernaan karena akan melancarkan BAB dan akan

mencegah terjadinya konstipasi. Konstipasi merupakan salah satu peneyebab

kanker kolorektal.

5. Rokok

Dalam sebatang rokok terdapat banyak zat-zat kimia berbahaya. Efek rokok

bagi salura gastrointestinal adalam dalam memperlemah katup esofagus dan

pilorus, meningkatkan refluks, mengubah kondisi alami dalam lambung, dan

meurunkan pH duodenum. Rokok juga dapat mempengaruhi kemampuan

cimetidine (obat penghambat asam lambung).

Penularan infeksi gastrointestinal akut / gastroenteritis merupakan keadaan yang

disebabkan oleh infeksi dan menimbulkan gejala seperti hilangnya nafsu makan,

Page 17: Tentir Gizi Gastrointestinal

mual, muntah, diare ringan samapi berat, rasa tidak enak diperut (sebah). Penularan

gastroenteritis melalui beberapa cara yaitu:

1 Foodborne

Akibat dari mencerna makanan yang mengandung virus, bakteri dan protozoa,

atau makanan yang dapat menyebabkan gastritis seperti makanan pedas,asam,

bergas.

2 Waterborne

Akibat dari meminum minuman yang tercemar bakteri maupun zat kimia

dapat menyebabkan penyakit ini.

3 Manusia ke manusia, lingkungan yang tidak bersih merupakan salah satu cara

penularan gastroenteritis.

Penyebab Gastroenteritis:

1 Bakteri patogen seperti Salmonella, Shigella, Campylobacter, Escherichia

coli, Clostridium difficele.

2 Virus norwalk dan coxsackie, rotavirus yang hanya menyerang pada bayi dan

anak anak, adenovirus tipe 40 dan 41,dan astrovirus.

3 Protozoa seperti Giardia sp, Eryptosporidiuum, Entamoeba histolytica

Pengobatan Gastroenteritis:

1 Muntah dan diare hebat akan mengakibatkan dehdrasi dan penuruan tekanan

darah sehingga dapat menyebabkan syok.

2 Untuk mengurangi dehidrasi akibat kehilangan kalium dan natrium dapat

diberikan lebih banyak cairan elektrolit da sari buah untuk anak-anak.

Page 18: Tentir Gizi Gastrointestinal

3 Dapat juga diberikan tempe rebus yang mengandung isoflavin sebgai antivirus

dan mengurangi diare.

4 Jika gejala membaik bertahap diberikan makanan lunak seperti bubur, pisang,

gandum, selai apel, dan roti panggang.

5 Pencegahan yang peling mudah dilakukan adalah biasakan mencucui tangan

yang baik dan benar.

Rehydration Solution (Rehidrasi) menurut WHO:

DIVERTIKULAR’S DISEASE

1. Divertikulosis adalah kantong-kantong kecil terbentuk di dinding kolon akibat

tekanan intrakolon yang tinggi pada konstipasi kronik, hal ini dapat disebabkan

oleh usia yang sudah lanjut dan kurangnya konsumsi serat.

2. Divertikulitis adalah penumpukan sisa makanan pada divertikular menyebabkan

peradangan kram bagian kiri bawah perut, mual, kembung, muntah, konstipasi

atau diare, menggigil dan demam, hal ini disebabkan oleh diet tinggi serat.

Tujuan Diet

Page 19: Tentir Gizi Gastrointestinal

1. Divertikulosis

Meningkatkan volume dan konsistensi feses

Menurunkan tekanan intra luminal

Mencegah infeksi

Cairan tinggi 2-2,5 liter/hari

Serat tinggi 6-10g above/ 25-35g/day

2. Divertikulitis

Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi

Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi

Makanan dimulai dari makanan cair jernih (perdarahan)

Hindari makanan yang mengandung biji kecil (tomat, jambu biji,

stroberi) menunpuk dalam divertikular

Makanan enteral bebas laktosa

Mencegah konstipasi

KONSTIPASI

Konstipasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan / jarang

BAB lebih dari 3 hari dikarena penyumbatan pada usus besar, berkurangnya aliran

darah ke usus besar dan cidera tulang belakang. Konstipasi dapat disebakan karena

mengkonsumsi antasid (alumunium hidroksida), garam bismut, garam besi, anti

hipertensi, narkotika, obat penenang / obat tidur.

Diet Tinggi Serat untuk mencegah konstipasi:

Konsumsi serat 14 g/1000 kalori

Perempuan: 25 gr/hr; laki-laki: 38 gr/hr

Gandum, padi2an, buah, sayuran, biji2an dan kacang-kacangan dikonsumsi

setidaknya 4 kali/hari

2 liter air perhari atau lebih

Jus buah dan cairan elektrolit tinggi serat untuk melancarkan BAB

Page 20: Tentir Gizi Gastrointestinal

Probiotik (lactobacillus sp, streptococcus sp, bifidobacterium sp, eubacterium sp)

(susu fermentasi, yoghurt, susu yang diperkaya dengan bakteri asam laktat) Prebiotik

(FOS, GOS, inulin) (gandum, pisang, tomat, bawang-bawangan dan madu) untuk

melancarkan BAB dan melindungi mukosa lambung.

SERAT

Diet serat memiliki banyak efek fisiologis penting pada saluran pencernaan, yang

berperan besar sebagai sumber untuk sifat fisiko-kimia serat. Misalnya pada saluran

pencernaan bagian atas. Peran penting dari serat adalah sifat melekatnya, yang

menyebabkan keterlambatan dalam pengosongan lambung, dan menurunkan

kolesterol darah atau kenaikan post prandial glukosa darah. Dalam usus besar,

fermentabilitas serat sangat dominan; makin sedikit serat yang difermentasi makin

baik agen bulking dan serat memulai laxation, sedangkan jika lebih banyak serat yang

difermentasi menghasilkan gas dan asam lemak rantai pendek (salah satunya, butirat,

adalah bahan bakar aerobic untuk sel-sel usus besar).

Serat tidak hanya berasal dari tanaman tetapi juga dari binatang, seperti chitosan

atau glikosaminoglikan. Sebagian orang berpendapat bahwa monosakarida dan

disakarida bukan merupakan serat karena mereka berdua dikaraktisasikan sebagai

gula, sebagian orang juga berpendapat bahwa oligosakarida dan fruktosa merupakan

serat. Masih ada beberapa perdebatan apakah pati termasuk serat atau tidak. Serat

yang telah diekstrak / sintesis dapat lebih baik dari seratus hasil dari makanan atau

dapat lebih buruk.

Efek dari serat pada fisiologi dan energi gastrointestinal

Efek dari serat pada saluran gastrointestinal tergantung sifat spesifik dari serat,

yang paling penting viskositasnya (untuk memberikan efek pada saluran

Page 21: Tentir Gizi Gastrointestinal

gastrointestinal bagian atas ) dan kemapuan untuk di fermentasi pada colon. Namun

tidak semua serat larut adalah viscous. Serat yang tidak larut dianggap berkontribusi

terhadap massa tinja dan dengan demikian meningkatkan pencahar.

Efek serta pada lambung’karena serat tidak dicerna dengan enzim pada manusia,

itu artinya akan tetap utuh di dalam lambung, serta dalam usus halus. Kehadiran dari

serat yang kental pada lambung dapat menghambat pengosongan mkanan dari

lambung ke duodenum melalui bentuk yang kental yang konsistensi seperti gel.

Efek serat pada usus kecil

Gel yang terdapat di sekitar usus halus diproduksi dari serat yang kental

menunjukkan penghamabtan aktivitas dari enzim terkait dengan pencernaan lemak,

karbohidrat dan protein. Akibatnya, penyerapan intestinal dari lemak, kolesterol

karbohidrat dan protein di laporkan dapat di kuragi dengan mengkonsumsi serta,

sebagaimana ditentukan oleh peningkatan isi fecal dari makronutrien ini

mengakibatkan menurun metabolisme energi. Menghambat pengosongan lambung,

mengurangi pencernaan dari karbohidrat, sebagai hasil dari konsumsi serat, yang

telah di laporkan akan mengurangi indek glikemi dari daging. Bukti tertentu

menyarankan untuk diet serta dengan tujuan dapat mengurangi resiko dan sebagai

pengobatan bagi penderita ulkus duodenum. Guar gum, sebuah serat viscous(kental)

di laporkan dapat membantu meringankan nyeri dan memberikan toleransi yang ,ebih

baik untuk makanan tertentu ketika diberikan pada pasien dengan ulkus duodenum.

Efek serat pada usus besar

Fermentasi

Efek serat pada usus besar tergantung besar nya bagian yang kana

difermentasikan , yang mana itu kembali tergantung sifat psikokimia dari serat dan

mikroflora di kolon. Sumber serat seperti oat bran, pectin dan guar memiliki tinggi

fermentasi, padahal selulosa dan gandum bran memiliki fermentasi yang rendah. Pada

Page 22: Tentir Gizi Gastrointestinal

umumnya, buah dan sayuran ( kaya hemiselulosa dan pectin) terkandung serat lebih

banyak di fermentasi di bandingkan sereal yang kaya selulosa. Derajat kemampuan

fermentasi berdampak pada kemampuan pembentukan massa feses, dan pada

umumnya semakin besar pembentukan massa feses makan semakin besar efek

pencahar. Ketika serat di fermentasi, maka akan terbentu hidrogen, karbondioksida,

methana dan gas lainnya sebagai asam lemak rantai pendek sebagai anion utama

dalam kolon. Walaupun fermentasi serta tinggi tidak baik sebagai agen untuk

pembentukan massa, karena menghasilkan asam lemak rantai pendek dalam jumlah

besar termasu butirat, yang dianggap sebagai sumber utama untuk kolon, dan

hipotesiskan menjadi pelindung yang melawan kanker kolon.

Asam lemak rantai pendek dan butirat paradox

Butirat dihasilkan dari fermentasi serat untuk menurunkan pertumbuhan sel

kanker kolon melalui penurunan proliferasi sel dan atau meningkatkan kematian sel.

Butirat pada meiliki efek pada sel kanker kolon berbeda dengan pada sel norma, yang

mana dikarena transduksi sinyal yang berbeda dianatar kedua sel tersebut.

Zat kimia alami pada diet serat.

Karakteristik dari zat kimia alami berbeda pada setiap diet serat yang tergantung

tipe daris eratnya. Kabnyak definisi serat yatitu termasuk nonstarch polysacarides dan

lignin. Kabanyakan nonstrach polysacarides meliputi serat diet dari selulosa , beta

glucans hemiselulosa, pectin, dan gums. Selulosa dan dan beta glukans merupakan

pololimer dari glukosa, tetapi tidak seperti pati, ikatan unit glukosa ikatan beta 1,4

dari pada ikatan alfa 1,4 dan karena enzim mamalia tidak dapat memecah ikatan beta,

makan tidak dapat di cerna dan diserap. Hemiselulosa adalah kelompok serat yang

terdiri dari xylans, galactans, atau mannans dan memiliki sisi rantai yang beragam

seperti arabinosa dan galaktosa. Pektin memiliki residu asam galacturonic sebagai

penyangga. Ligni termasuk bagian sari serat karena memiliki ikatan pada polisakarida

tanaman.gum termasuk galactomannans atau arabinogaaktans dan di temukan

Page 23: Tentir Gizi Gastrointestinal

komponen non struktural di sepanajng tanaman dengan mucilago. Pektin,

hemiselulosa, selulosa dan lignin merupakan sel bagian dari tanaman.

Metode analisis untuk menentukan

Dua kategori umum untuk mengukur total diet serat yang digunakan sekarang :

metode enzimatik/gravimetric dan metode enzimatik/kimiawi. Secara umum, pada

metode gravimetric lebih simpel dalam penampilannya dan bisa secara otomatis,

tetapi kekurangan daftar isi dari monosakarida yang mana ini tersedia pada metode

secara enzimatik/ kimiawi.

Secara utama, prinsip kerja dari enzimatik/gravimetric menggunakan metode

Prosky atau modifikasi dari Thereof, yang mana mengukur kedua serat soluble dan

insoluble. Ini di adopsi dari analisis serat di United State dan banyak negaralain.

Beberapa metode enzimatik.kimiawi tersedia dengan masing-masing modifikasi.

Sebagai contoh prosedur Southgate termasuk dalam analisis kolorimeter dari

komponen monosakarida.

Beberapa peneliti menganggap prosedur Southgate di anggapa memperpanjang

waktu diet serat karena pati tidak secara komplit. Pada prosedur Englyst, deteksi

monosakarida dengan memisahkan gas chromatograhy. Dan juga menyediakan secara

komplete pengangkatan dari pati. Keuntungan metode ini menghasilkan informasi

monosakarida secara spesifik pada serat dalam makanan. Tetapi kerugiannya lebih

komplek dan dan waktu penggunaan lebih lama di bandungkn metode Prosky.

Metode Uppsala dari Theander mengukur polisakarida nerat, asam urionik dan lignin

klason. Jadi dapat di simpulkan jika prosedur gravimetriklebih sederhana dan cepat.

Metode Southtage menyebab kan perpanjangan waktu estimasi pada pati. Metode

Page 24: Tentir Gizi Gastrointestinal

Theader dan prosedur nzimatik termasuk prosedur lignin, padahal metode Englyst

hanya termasuk polisakarida non pati.

Sumbangan serat untuk jumlah energi

Jumlah energi yang disumbangkan oleh serat makanan adalah subyek perdebatan

yang cukup. Beberapa peneliti mengatakan bahwa peran serat sangat disepelekan

karena beberapa gangguan penyerapan energi yang mengandung macronutrients,

ditambah dengan sangat kecilnya peran serat dalam metabolisme melalui produksi

penyerapan produk fermentasi (terutama asam lemak rantai pendek). Dengan kata

lain , the combinations of decrease in energy from decreased absorption of

macronutrients and a very small contribution of energy from microbial fermentation

of fiber result in a zero net balance. Penelitian serat lainnya menyediakan nilai yang

lebih tinggi untuk serat makanan dalam kisaran 1,5 sampai 2,5 kkal / g ( 56 , 57 ) . Di

amerika serikat , serat makanan saat ini diberikan nilai energi untuk tujuan pelabelan

makanan yaitu 0 kkal / g jika tidak larut dan 4 kkal / g ( sama seperti untuk

karbohidrat dan protein ) jika larut . Metode yang digunakan untuk menentukan nilai

energi serat makanan yang ditinjau oleh Fahey dan Grieshop .

Serat makanan dan penyakit atau kondisi kesehatan lainnya yang berhubungan

Serat makanan, khususnya serat kental , dapat mengurangi rasa lapar. Rasa

kenyang dengan asupan serat sudah telah dikaitkan, sebagian untuk menunda

pengosongan dari lambung, dan juga dapat memperlama perasaan kenyang. Beberapa

penelitian tidak menunjukkan efek kenyang dengan asupan serat , dan perbedaan ini

sebagian telah dikaitkan dengan tingkat serat yang dikonsumsi. Berdasarkan laporan

penelitian konsumsi tambahan 14 g / hari serat berhubungan dengan penurunan 10 %

asupan energi.

Page 25: Tentir Gizi Gastrointestinal

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi serat membantu dalam

penurunan berat badan. Data pengamatan menunjukkan bahwa asupan serat makanan

secara positif terkait dengan menurunya insiden obesitas dan indeks massa tubuhyang

lebih rendah. Studi prospektif kohort yang dilakukan pada perawat perempuan

menunjukkan bahwa kenaikan berat badan berbanding terbalik dengan konsumsi

tinggi serat , makanan gandum.

Intoleransi serat dan glukosa, respon insulin, dan diabetes

Efek menguntungkan dari serat makanan , khususnya serat kental, tingkat glukosa

plasma dan respon insulin pada pasien dengan diabetes tipe 2 ketika 10,8 g serat bit

ditambahkan dalam makanan, kadar glukosa pleteu dan derah dibawah kurva

dibandingkan dengan nilai ketika pasien mengkonsumsi diet tanpa sedikit serat.

Kemampuan serat kental untuk menurunkan respon glikemik makanan telah dikaitkan

dengan penundaan pengosongan lambung dan tingkat pencernaan dan penyerapan

melambat. Hasil dari studi kohort prospektif menyimpulkan bahwa konsumsi

makanan yang mengandung serat dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2. Makanan

gandum (misalnya , dedak , beras merah , sereal gandum , dan roti bakar) dikaitkan

dengan rendahnya risiko diabetes tipe 2. asupan serat sereal berhubungan negatif

dengan penyakit diabetes tipe 2

Serat dan penyakit hati

Studi epidemiologi Prospektif menunjukkan efek baik dari serat makanan

terhadap penyakit jantung koroner (PJK) dan sebagai dasar untuk rekomendasi dari

lembaga kedokteran mengenai asupan serat. Mekanisme serat dapat meringankan

PJK adalah termasuk menurunkan kolesterol darah , menghaluskan kadar trigliserida

darah, menurunkan hipertensi , dan menormalkan kadar glukosa darah postprandial .

Data yang mendukung pada masing-masing mekanisme purpoted dijelaskan secara

singkat.

Page 26: Tentir Gizi Gastrointestinal

Penurunan total dan massa jenis lipoprotein rendah kadar kolesterol

Banyak percobaan intervensi klinis skala kecil menunjukkan efek penurun

kolesterol disebakan konsumsi berbagai jenis serat kental yang berbeda (misalnya ,

pektin , guar , oat bran , psyllium) , seperti diulas oleh Fernandez. Penelitian terus

menyelidiki secara lebih rinci hubungan dari berbagai jenis serat dengan penurunan

LDL (low-density lipoprotein) dan kolesterol total . Namun , efek perlindungan

terhadap penyakit jantung koroner serat tidak terbatas pada serat larut . Pada

kenyataannya, studi epidemiologi mendukung hubungan semua makanan yang

mengandung serat dengan penurunan risiko PJK , khususnya serat sereal , seperti

diulas oleh Truswell.

Respon glikemik dan resistensi insulin

Seperti disebutkan sebelumnya pembahasan serat dan diabetes , serat telah

menunjukkan dapat memperbaiki hiperglikemia pada pasien dengan diabetes , dan

pasien dengan penyakit ini memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular . Di

samping itu, hiperglikemia secara independen terkait dengan risiko penyakit

cardoivascular pada populasi umum. Mekanisme purpoted dimana hyperglicemia

dapat berkontribusi dalam insiden PJK termasuk induksi stres oksidatif , yang dapat

meningkatkan tekanan darah , mempercepat pembentukan gumpalan darah , dan

mengurangi aliran darah . Selain itu , hyperglicemia dapat meningkatkan kadar

insulin , yang dapat meningkatkan risiko untuk PJK melalui sindrom resistensi

insulin.

Trigliserida darah

Diet tinggi karbohidrat yang saat ini dianjurkan untuk mencegah penyakit jantung

adalah bahwa diet ini dapat meningkatkan kadar trigliserida darah (faktor risiko

independen untuk PJK). Asupan serat mungkin memainkan peran dalam pengurangan

trigliserida darah . lapora studi yang berhubungan menganjurkan bahwa jika diet

tinggi karbohidrat - juga harus diet tinggi serat , orang akan melihat penurunan kecil

Page 27: Tentir Gizi Gastrointestinal

dalam kadar trigliserida pada saat puasa , bukan kenaikan , sepertibiasa terlihat

dengan tinggi karbohidrat , diet rendah serat.

Menurunkan tekanan darah

Banyak aspek diet dapat mempengaruhi tekanan darah , terutama garam dan

asupan protein , namun metaanalisis serat pada penurunan tekanan darah

menunjukkan efek tersendiri pada asupan serat dalam menurunkan tekanan darah. Di

samping itu, efek gabungan antara efek serat dengan perubahan pola makan lainnya

mungkin juga menjadi tambahan. Efek tambahan ditunjukkan dalam uji coba yang

dilakukan pada pasien hipertensi di antaranya kombinasi protein dan suplemen serat

mengakibatkan penurunan tekanan darah sistolik 5,9 mm Hg.

Diet Serat Dan Pencegahan Kanker Kolon, Kanker Payudara, dan Kanker Lain.

Kanker kolon

Selama bertahun-tahun, serat dianggap dapat melindungi dari resiko kanker

kolorektal. Data yang mendukung adalah adanya perbedaan tingkat insiden kanker

kolorektal pada negara negara yang asupan seratnya berbeda.. Serta temuan dari studi

migrasi menunjukkan bahwa penduduk yang banyak bergerak akan kecil faktor

resiko terkena kanker kolorektal. Namun, baru-baru ini, dilakukan tiga percobaan

intervensi klinis skala besar, sebagai titik akhir kekambuhan polip usus, dan bukan

salah satu dari tiga percobaan menunjukkan efek dari serat melindungi dari kanker

usus besar. Satu percobaan melibatkan penambahan 13,5 g / hari gandum dedak serat

dibandingkan 2 g / hari serat kulit gandum. Tidak Ada perbedaan dilaporkan antara

kelompok kontrol dan kelompok intervensi dalam hal kekambuhan polip. Sebuah

negara berskala besar lembaga kesehatan yang terdiri dari delapan pusat klinis diuji

intervensi dengan diet rendah lemak, tinggi serat, dan tinggi dalam buah-buahan dan

sayuran. Tidak ada perbedaan antara grop intervensi dan kelompok kontrol tercatat.

Page 28: Tentir Gizi Gastrointestinal

Dalam sidang europian besar, intervensi adalah 3,5 g / hari psyllium. Sidang yang

benar-benar menunjukkan efek slighty promotif daripada pelindung dari intervensi

psyllium. Oleh karena itu, intervensi uji klinis tidak mendukung teori efek

perlindungan serat terhadap kanker usus besar. Namun, apakah perlindungan serat

terhadap penyakit ini masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Penjelasan

dengan alasan bahwa intervensi klinis ini berskala besar oleh karena itu percobaan

gagal dan tidak menunjukkan efek perlindungan dari serat terhadap kekambuhan

polip, kekambuhan polip mungkin saja bukan penentu utama untuk kejadian kanker

kolon; efek serat mungkin belum optimal; jenis serat mungkin belum benar; dan

faktor makanan mungkin juga ada.

Kanker payudara

Studi epidemiologi hubungan antara asupan serat dengan kejadian kanker

payudara menunjukkan hubungan yang negatif saat asupan serat sangat berbeda,

seperti di inggris vs Wales, di italia vs amerika serikat. Dan di china vs amerika

serikat, tetapi tidak pada studi kohort prospective saat perbedaan antara kadar asupan

tertinggi dan terendah tidak ditandai, seperti pada new york, negara bagian amerika

serikat, dan negara bagian belanda. Mekanisme serat dapat melindungi tubuh

terhadap kanker payudara telah menjadi perhatian besar adalah melalui penurunan

kadar estrogen serum . Estrogen yang sekresi dari tubuh dengan cara saluran

pencernaan , tetapi mereka dapat diserap jika mereka dalam bentuk terkonjugasi .

Serat dapat mengikat langsung ke estrogen terkonjugasi , sehingga mengganggu

reabsorpsinya, dan serat juga dapat menurunkan jumlah bakteri terkonjugasi.

Kanker lainnya

Sebagian besar penelitian ilmiah tentang serat dan kanker diarahkan untuk kanker

usus besar dan kanker payudara . namun , karena data menunjukkan penurunan kadar

estrogen darah dengan asupan serat tinggi, beberapa peneliti telah memperkirakan

efek perlindungan terhadap kanker hormon terkait seperti endometrium , ovarium ,

Page 29: Tentir Gizi Gastrointestinal

dan kanker prostat . Pada saat demikian , data yang samar-samar tentang hubungan

antara asupan serat dan kanker endometrium. Penelitian telah menunjukkan

penurunan risiko kanker ovarium dengan asupan makanan tinggi serat dan risiko

kanker prostat.

Efek dari kelebihan konsumsi serat

Serat kental difermentasi dalam usus besar dalam asupan tinggi dapat

menyebabkan ketidaknyamanan gatrointestinal (misalnya perut kembung , perut

penuh) . Ketika 12g / hari terhidrolisis guar gum dikonsumsi , sedang sampai perut

kembung yang parah. ketika sebanyak 32 g / hari pati resisten dikonsumsi , 91 % dari

orang yang diteliti melaporkan perasaan kembung . sebuah metaanalisis dari delapan

studi menunjukkan bahwa psyllium dapat ditoleransi dengan baik tanpa efek

samping yang merugikan.

Page 30: Tentir Gizi Gastrointestinal

PROTEIN

PENCERNAAN PROTEIN

Diet protein, pada hewan dan tanaman, tidak bisa secara langsung melewati tubuh

tapi harus di pecah terlebih dahulu mnejadi komponen-kompenen asam amino

mlelaui proses pencernaan. Ini dimulai pada lambung dengan mendenaturasi protein

melalui asam lambung. Denaturasi ini terlibat secara langsung dan membuka

gulungan molekul protein pada ikatan aam amino sehingga lebih mudah terpapar oleh

enzim pencernaan.

Panas maupun asam dapat mendenaturasi protein. Protein akan dipecah pada usus

halus masing-masing menjadi asam amino atau peptida, yang jika dikombinasikan

menjadi dipeprida atau menjadi beberapa asam amino. Asam amino dan peptida,

terutama dipeptida akan di angkut dengan mekanisme penyebrangan pada lapisan

usus halus kedalam vena porta hepatika dan akan diantar ke hati untuk proses lebih

jauh (metabolisme) / di gunakan. Secara umum beberapa tripeptida akan di absorpsi

melalui saliran intestinal tapi secara kuantitas jumlah mereka tidak bergizi secara

significan.paa individu normal, jumlah diabaikan atau tidak tercerna atau ptotein

hanya tercerna sebagian akan di absorpsi dari saluran pencernaan.

Kerusakan penyerapan akibat masuknya protein atau peptida besar kedalam aliran

darah akan menghasilkan sakit yang parah pada intestinal dan atau akan mengancam

reaksi alergi. Tubuh sangat sensitif terhadap benda asing protein, yang mana protein

atau fragmen protein dikenali tidak dibuat sendirinya. Kemampuan mendeteksi

protein asing ini, walaupun tidak spesifik patogen, sangat penting untk mekanisme

pertahanan melawan infeksi atau lainnya.

Page 31: Tentir Gizi Gastrointestinal

REKOMENDASI DIET PROTEIN

Diskusi tentang kecukupan protein dalam rencana diet populer saat ini masih

membingungkan oleh fakta bahwa rekomendasi protein dan makronutrisi lainnya

biasanya diberikan sebagai persen tital kalori perhari. Sebagai contoh, rekomendasi

10 persen kalori seimbang dengan 200 kalori protein (50 gram) pada sebuah diet 2000

kalori tapi hanya 120 kalori (30 gram) dari protein pada sebuah diet 1200 kalori.

Dengan demikian, persen kalori tiap harinya ditentukan oleh asupan protein perhari

individu dari otal kalori yang di konsumsi. Menggunakan sistem ini, sedikit kalori

dari seseorang yang makan, maka dia akan membutuh kan sedikit protein saja,

sedangkan jika bersarakan berat badan dan aktivitas dasar dia membutuhkan protein

dalam jumlah lebih. Hasilnya bahwa diet yang membatasi jumlah kalori dapat

mengalami kekurangan protein.

Page 32: Tentir Gizi Gastrointestinal

LEMAK

PENCERNAAN LEMAK

Asam lemak yang ada dalam makanan dalam bentuk trigliserida. Trigliserida

harus dipecah menjadi bagian-bagian komponennya sebelum mereka bisa masuk

dinding usus dan diserap ke dalam tubuh . Enzim pencernaan terdiri dari tiga ikatan

molecul ester trigliserida yang cukup kecil untuk melewati dinding usus, sedangkan

trigliserida tidak. Asam lemak dan monogliserida yang diangkut melintasi dinding

usus oleh serangkaian reaksi yang rumit yang melibatkan garam empedu protein

khusus.

Sekali melalui dinding usus , asam lemak rantai panjang (> 12 karbon) dipasang

kembali sebagai trigliserida dan ditransport oleh sistemgetah bening ke jantung dan

kemudian ke sirkulasitubuh . Rantai asam lemak pendek (< 8 karbon) , seperti nutrisi

yang larut dalam air , diangkut secara individual melalui pembuluh darah portal ke

hati. Asam lemak rantai sedang (9-11 karbon) dapat pergi baik sebagai trigliserida

oleh getah bening atau bebas oleh pembuluh darah portal.

REKOMENDASI DIET PADA LEMAK

Kebijakan gizi resmi Amerika Serikat, pedoman diet untuk Amerika , direvisi dan

diterbitkan kembali bersama-sama setiap lima tahun oleh departemen pertanian dan

kesehatan dan pelayanan manusia AS. Sampai saat ini , lembaga tersebut belum

membuat estimasi kebutuhan rata-rata (EAR) atau persyaratan yang

direkomendasikan setiap hari (RDA) untuk setiap lipid. Di samping itu, asupan harian

yang memadai (ALS) atau batas atas toleransi asupan (ULS) diberikan adalah jumlah

lemak, seolah-olah karena data tidak cukup untuk menentukan jumlah minimumdan

jumlah maksimum total lemak yang diperlukan untuk kesehatan dan dapat

menyebabkan penyakit kardiovaskular.

Page 33: Tentir Gizi Gastrointestinal

KARBOHIDRAT

Digesti karbohidrat dimulai dalam mulut dengan aksi dari enzim ptialin yang

mensekresi dengan saliva. Ptialin mulai mendegradasi pati menjadi disakarida

maltose, yang berkelanjutan di usus halus oleh enzim amilase yang disekresikan oleh

pankreas dan dikirim ke usus melalui duodenum. Disakarida dan karbohidrat kecil

lainnya dikonversi ke monosakarida di usus halus, diserap ke dalam peredaran darah,

dan dibawa ke hati untuk proses lebih lanjut / untuk didistribusi ke bagian tubuh yang

lain. Perbedaan kimia dari selulosa dan pati adalah polimer dari glukosa mereka yang

berbeda, polimer glukosa tersebut merupakan unit mereka untuk berikatan bersama.

Ikatan glukosa di pati adalah alpha-glycoside sedangkan di selulosa adalah beta-

glycoside. Ikatan alpha-glycoside dapat diputuskan oleh alpha-amilase di saluran

cerna manusia untuk menghasilkan glukosa dari pati. Enzim disgetif manusia tidak

dapat memutuskan ikatan selusosa, karena tidak mengandung beta-amilase. Dengan

demikian, selulosa merupakan satu-satunya serat di manusia. Selulosa dapat berasal

dari sayuran, buah-buahan, atau gandum. Pada hewan memamah biak, ikatan beta-

glycoside dapat diputuskan.

Mohon maaf apabila banyak terdapat kekurangan pada tentir yang kami

buat…. Saran dan kritik sangat kami harapkan dari kalian apabila ada yang

ingin disampaikan…

THANK YOU