MAKALAH EVALUASI LAHAN-KELOMPOK 1-KELAS E

9
MAKALAH EVALUASI LAHAN IDENTIFIKASI KLASIFIKASI LANDFORM KELOMPOK 1 SAKTI PAMUNGKAS A-105 MONA NOFRIANDA A-108 DEYANICA PUTRI A-110 GIAN P A-112 RANI PUSPA RAHAYU A- 113 HAFIZ NAUFAL A-117 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Transcript of MAKALAH EVALUASI LAHAN-KELOMPOK 1-KELAS E

MAKALAH EVALUASI LAHAN

IDENTIFIKASI KLASIFIKASI LANDFORM

KELOMPOK 1

SAKTI PAMUNGKAS A-105

MONA NOFRIANDA A-108

DEYANICA PUTRI A-110

GIAN P A-112

RANI PUSPA RAHAYU A- 113

HAFIZ NAUFAL A-117

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,

Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam

bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan

sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi

makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami

miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Penulis,

Jatinangor, 5 Oktober 2015

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………...

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................

1.1 Latar belakang.............................................................................................................

1.2 Tujuan.........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bentuk lahan (landform) merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan

masing-masing dari setiap satu kenampakan dari kenampakan secara menyeluruh dan

sinambung (multitudineous features) yang secara bersama-sama membentuk permukaan

bumi. Hal ini mencakup semua kenampakan yang luas, seperti dataran, plato, gunung dan

kenampakan-kenampakan kecil seperti bukit, lembah, ngarai, arroyo, lereng, dan

kipas aluvial (Desaunettes,1977). Bentuk – bentuk lahan yang ada dimuka bumi

terjadi melalui proses geomorfik yaitu semua perubahan, baik fisik maupun kimia

yang mempengaruhi perubahan bentuk permukaan bumi. Faktor penyebab nya berupa

tenaga geomorfikya itu semua media alami yang mampu memantapkan dan

mengangkut bahan di permukaan bumi. Tenaga tersebut antara lain berupa air

mengalir, air tanah, gletser, angin, danger akan air lainnya (gelombang laut, pasang

surut dan tsunami).

Dalam kegiatan evaluasi lahan diperlukan suatu identifikasi klasifikasi landform

untuk mempermudah dalam penelitian geomorfologi suatu lahan, relief/topografi dan

materi penyusunnya. Pada makalah kali ini kelompok kami akan mengidentifikasi

klasifikasi landform di wilayah Bandung.

1.2 Tujuan

` Mampu mengidentifikasi klasifikasi landformpada suatu wilayah.

BAB II

PEMBAHASAN

Cekungan Bandung merupakan bagian hulu DAS Citarum. Cekungan Bandung

merupakan suatu cekungan (basin) yang dikelilingi oleh gunung api dengan ketinggiam 650

m sampai lebih dari 2000 meter (Gambar 1.). Sungai Citarum yang berhulu di

gunungWayang, Kabupaten Bandung (1700 m dpl) melewati dasar cekungan dan mengalir ke

Waduk Saguling dan bermuara di pantai Utara Jawa, tepatnya di Kabupaten Karawang

membagi geologi cekungan Bandung menjadi 4 unit berdasarkan cirri litologi yang

membedakan batuan penyusunnya, yaitu: endapan tersier, hasil gunung api tua, hasil gunung

api muda dan endapan danau (Aust et al., 1994).

Gambar 1.Tatanan struktur geologi di cekungan Bandung

Menurut Bemmelen (1994), tatanan geologi Patahan Lembang tidak terlepas dari

evolusi Cekungan Bandung. Dalam pembagian fisiografi Jawa Barat, Cekungan Bandung

termasuk dalam Zona Depresi Tengan Jawa Barat (Gambar 2.)

Cekungan Bandung terisi oleh endapan-endapan gunungapi yang mengelilinginya.

Dasar cekungan ini merupakan endapan sisa-sisa dasar danau purba yang pernah terjadi pada

Pleistosen Atas hingga Holosen. Cekungan Bandung berada pada jalur volkanik Jawa Barat

dan merupakan hasil proses depresi tengah Pulau Jawa yang diterobos oleh kerucut-kerucut

gunung api sejak Zaman Tersier hingga Kuarter.

Gambar 2.Peta fisiografi Jawa Barat (Bemmelen, 1949)

Karakteristik iklim di cekungan Bandung adalah tipe monsoon tropis dengan musim

kemarau dari bulan Juli sampai September dan musim hujan dari bulan Oktober sampai Juni

(Narulita, 006). Variasi hujan tahunan rata rata terendah pada periode 1986 – 2004 adalah

1458 mm di tahun 1997 dan tertinggi adalah 2350 mm di tahun 1998 (Narulita, 2006).

Variasi temperature udara harian 250sampai 280(Weert, 1994).Akan tetapi pada tahun 2006

temperatur udara yang tercatat di stasiun Cemara Bandung adalah 310 – 340 (Nurlianti, 2006).

Berdasarkan penafsiran citra satelit landsat tahun 2004 yang dilakukan oleh Puslit

Geoteknologi LIPI sebagian besar wilayah cekungan Bandung merupakan perkebunan teh,

lading dan kebun sayur, kecuali di lereng lereng yang terjal. Di dataran Bandung sebagian

besar merupakan sawah dan pemukiman. Hutan primer dan sekunder hanya di dapati pada

topografi yang tinggi di bagian Utara dan Selatan cekungan Bandung. Pemukiman dan daerah

industry berkembang sangat pesat dalam 10 tahun terakhir. Daerah industry pada umumnya

berada di dataran Bandung yaitu di Majalaya, Leuwigajah, Soreang dan Rancaekek.

Sedangkan pemukiman berkembang di dataran dan merambah dengan cepat ke daerah

pebukitan bagian Utara dan Selatan cekungan Bandung. Perubahan yang pesat dalam 3 tahun

terakhir di wilayah pebukitan Bandung Utara dan Selatan adalah perubahan hutan menjadi

kebun sayuran.

Dalam klasifikasi morfogenik cekungan Bandung (Dam, 1997), daerah Lembang dan

sekitarnya termasuk dalam bentuk muka bumi volkanik dan tektonik, yang terbagi lagi

menjadi beberapa bentuk bentang lahan /landforms, yaitu: pusat volkanik/volcanic

centre/cones, bentang lahan ekstrusi volkanik/extrusive volcanic landforms, bentang lahan

intrusi/intrusive landforms dan bentang lahan volkanik tak terbedakan/undifferentiated

volcanic landforms.

Tematik kemiringan lereng disusun dengan melakukan alisis spasial peta topografi

digital skala 1:25.000 yang diterbitkan oleh Bakosurtanal. Hasil analisis berupa tematik

kemiringan lereng yang dapat dilihat padaGambar3. Sebagian besar (42 %) di wilayah

cekungan Bandung merupakan daerah datar (kemiringan 0 – 8 %), 21 % merupakan daerah

landai (kemiringan 8 % – 15%), 20 % bergelombang (kemiringan lereng 15 % - 25 %), 12 %

merupakan daerah curam (kemiringan lereng 25 % - 40 %), dan 5 % merupakan daerah

sangat curam (kemiringan lereng> 40 %). Tematik kemiringan lereng ini kemudian

ditransformasi berdasarkan hubungannya dengan infiltrasi.

Gambar 3.Peta kemiringan lereng cekungan Bandung

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Cekungan Bandung terisi oleh endapan-endapan gunung api yang

mengelilinginya. Dasar cekungan ini merupakan endapan sisa-sisa dasar endapan

danau purba yang pernah terjadi pada pleistosen atas hingga holosen. Cekungan

Bandung berada pada jalur vulkanik Jawa Barat dan merupakan hasil depresi tengah

pulau Jawa yang diterobosi oleh kerucut-kerucut gunung api sejak zaman tersier

hingga kuarter.

Wilayah cekungan Bandung memiliki elevasi 1.700 mdpl dengan klasifikasi

landform terdiri atas bentang alam pegunungan gunung api, dataran sungai dan

danau.Formasi Cibeureum , formasi kosambi, formasi Cikapundung ,endapan batuan

vulkanik (kuarter), endapan danau purba. Bentukan unit landform cekungan Bandung

berupa Endapan tersier, hasil gunung api tua, hasil gunung api muda, endapan danau.

Sedangkan relief/topografi wilayah ini Sebelah Utara dan Timur merupakan dataran

tinggi yang berbukit-bukit dan Sebelah Selatan dan Barat umumnya berbukit dan

datar.

DAFTAR PUSTAKA

Land Resource Evaluation and Planning Project ABD Loan N0. 730-INO. Land Unit

Classification for The Reconnaissance Soil Survey of Sumatera. Centre for Soil and

Agroclimate research

Supriatna upi.2011.Bentuk lahan(Landform).[Online].Tersedia di

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/UPI_SUPRIYATNA/BENTUKLAHA

N_(LANDFORMS).pdf. (Diakses 2 oktober 2015)

Narulita,Ida,dkk. 2008. Aplikasi Sistem Informasi Geografi untuk Menentukan Daerah

Prioritas Rehabilitasi di Cekungan Bandung. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan

Jilid 18 No.1 ( 2008) halaman : 23-35