proposal penelitian- evaluasi lahan pekarangan
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of proposal penelitian- evaluasi lahan pekarangan
EVALUASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAIPENUNJANG KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT DI DESAKALIMULYO, KECAMATAN JAKENAN, KABUPATEN PATI
USULAN PENELITIAN
Diajukan Oleh :
TEGUH UTOMO20120210007
Program Studi Agroteknologi
Usulan Penelitian
EVALUASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI PENUNJANGKEBUTUHAN PANGAN MASYARAKAT DI DESA KALIMULYO, KECAMATAN
JAKENAN, KABUPATEN PATI
Yang diajukan oleh
Teguh Utomo20120210007
Program Studi Agroteknologi
Telah disetujui/disahkan oleh:
Pembimbing Utama
----------------------------- Tanggal
Pembimbing Pendamping
------------------------------Tanggal
Mengetahui:Ketua Program Studi Agroteknologi
i
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan lahan dalam pembangunan mengakibatkan adanya
peralihan pemanfaatan lahan termasuk lahan pertanian menjadi
lahan nonpertanian. Hal ini tentu saja akan mengakibatkan
dampak yang luas baik ekonomi, sosial maupun lingkungan. Alih
fungsi lahan pertanian merupakan masalah yang serius karena
dapat berdampak terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan
petani. Alih fungsi lahan merupakan salah satu faktor yang
mendorong penurunan produksi pertanian.
Setiap tahunnya, laju penyusutan lahan produktif akibat
alih fungsi lahan di Jawa Tengah mencapai rata-rata 350-400
hektar per tahun (Munir,2013). Hal ini menunjukkan bahwa
secara tidak langsung akan berpengaruh pada penurunan hasil
produksi. Yang mana nantinya penurunan hasil produksi secara
tidak langsung berpengaruh terhadap jumlah ketersediaan
pangan dimasyarakat sehingga kebutuhan pangan masyarakat
tidak secara mutlak terpenuhi.
Salah satu alternative dalam menjaga ketahanan pangan
adalah melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Pemanfaatan
lahan pekarangan sekitar rumah dengan cara menanam jenis
sayuran akan mempunyai nilai plus bagi pemiliknya yaitu
produk tersebut bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan
1
pangan keluarga serta bisa dikomersialkan sehingga memberikan
pendapatan yang lebih bagi pemiliknya.
B. Rumusan Masalah
Desa Kalimulyo merupakan salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati. Sebagian Masyarakatnya
berprofesi sebagai petani. Segala kebutuhan pangan secara
penuh didasarkan pada hasil-hasil pertanian persawahan.
Dengan kebutuhan pangan masayarakat yang tidak hanya terbatas
pada hasil pertanian sawah seperti padi, maka diperlukannya
usaha lain sebagai alternative ketahanan kebutuhan pangan
masyarakat. Alternatif usaha yang bisa dilakukan yaitu
melalui pemanfaatan lahan
1
2
pekarangan, dimana pada dasarnya keberadaan lahan pekarangan
yang dimiliki masyarakat tidak dimanfaatkan dengan baik
sehingga mempunyai peluang besar untuk dipakai dan
diperdayakan.
C. Tujuan
Untuk mengevaluasi pemanfaatan lahan pekarangan sebagai
penunjang ketahanan pangan masyarakat di Desa Kalimulyo,
Kecamatan Jakenan, kabupaten Pati.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah memberikan masukan kepada
pemerinta desa sebagai program pemenuhan kebutuhan pangan
masyarakat, melalui pemanfaatan lahan sebagai alternative
penunjang ketahanan pangan masyarakat.
E. Batasan Studi
Studi ini difokuskan pada Evaluasi pemanfaatan lahan
pekarangan di desa Kalimulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten
Pati.
3
F. Kerangka Pikir Penelitian
Desa Kalimulyo
Lahan PekaranganKondisi sosial,ekonomi dan budaya
Luas lahan pekarangan rata-rata tiap rumah
Tipe lahan pekarangan Macam tanaman yang
Pekerjaan masyarakat
Sumber pemenuhan kebutuhan pangan
Identifikasi Pemanfaatan
lahan pekaranagn
4
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Desa Kalimulyo merupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati. Desa Kalimulyo terletak
arah 6 Km sebelah barat dari Kota Kecamatan dan terletak + 12
Km arah timur laut dari Kota Pati. Sebelah utara berbatasan
dengan Desa Tondomulyo, sebelah timur berbatasan dengan Desa
Glonggong, sebelah selatan berbatasan dengan desa Tambahmulyo
dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Sidoarum. Desa
Kalimulyo terdiri atas 3 (tiga) pedukuhan yaitu Kijingan,
Kalipang dan Pengkol. Secara administratif terdiri atas 2
(dua) RW (Rukun Warga) dan 14 (empat belas) RT (Rukun
tetangga).
Sebagian besar Penduduk Desa Kalimulyo menggantungkan
hidup pada usaha pertanian yang berupa sawah tadah hujan.
Sebagian lagi, utamanya kaum wanita, bekerja sebagai buruh.
Evaluasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Desa
Kalimulyo
Kebutuhan tanaman yang bisa ditanam
Persepsi Masyarakat
5
Diantaranya di PT. Garudafood yang memiliki beberapa pabrik
di Kota Pati dan beberapa industri kelas menengah yang
terdapat di Kota Pati maupun Juwana. Selain itu, karena
kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia, tidak sedikit
yang pergi merantau ke lain daerah, pulau maupun negara.
Golongan perantau ini hanya pulang sesekali saja ke Desa
Kalimulyo, terutama menjelang Idul Fitri.
Dalam budaya bertani, Selain para petani menanam tanaman
disawah, beberapa masyarakat mencoba memanfaatkan lahan
pekarangannya dengan menanami tanaman. Setiap rumah mempunyai
luasan pekaranagn yang berbeda-beda. Adapun jenis tanaman
yang biasa ditanaman pada dasarnya belum bisa dikatakan
sebagai upaya dalam meningkatkan ketahanan pangan.
Identifikasi pemanfaatan lahan pekarangan yang ada di
Desa Kalimulyo diperlukan karena sangat bermanfaat sebagai
pengetahuan mengenai pentingnya usaha tani berbasis rumah
tangga. Sehingga dengan demikian budaya tani dimasyarakat
akan tercipata dan masyarakat bisa menetukan jenis tanaman
ideal yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Lahan Pekarangan
Pekarangan merupakan sebidang tanah yang mempunyai batas-
batas tertentu, yang diatasnya terdapat banguanan tempat
tinggal dan mempunyai hubungan fungsional baik ekonomi,
biofisik maupun sosial budaya dengan penghuninya (Ashari
dkk,2012). Selain itu menurut Ashari dkk (2012) dalam Novitas
(2011) juga dijelaskan bahwa pekaranagn dilihat sebagai tata
guna lahan yang merupakan sistem produksi bahan pangan
tambahan dalam sekala kecil untuk dan oleh anggota keluarga
rumah tangga dan merupakan ekosistem tajuk berlapis.
Pekarangan memiliki batasan yang jelas, secara utuh terdiri
dari rumah, dapur, pelataran, peceren kandang dan pagar.
Pekarangan dapat berada di depan, belakang atau samping
sebuah bangunan, tergantung seberapa besar sisa tanah yang
tersedia setelah dipakai untuk bangunan utamanya
(Anonim,2014).
Pekarangan memiliki sejumlah peran dalam kehidupan sosial
ekonomi rumah tangga petani. Pekarangan sering disebut
lumbung hidup, warung hidup atau apotik hidup. Disebut
lumbung hidup karena sewaktu-waktu kebutuhan pangan pokok
seperti beras, jagung, umbi-umbian dan sebagainya tersedia di
5
pekarangan. Bahan-bahan tersebut disimpan di pekarangan dalam
keadaan hidup. Disebut warung hidup, karena dalam pekarangan
terdapat sayuran yang berguna untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi keluarga, dimana sebagian rumah tangga harus
membelinya dengan uang tunai. Sementara itu, disebut apotik
hidup karena dalam pekarangan ditanami berbagai tanaman obat-
obatan yang sangat bermanfaat dalam menyembuhkan penyakit
secara tradisional.
Penataan bentuk dan pola pekarangan berbeda-beda,
tergantung banyak faktor. Misalnya faktor luas tanah,
ketinggian tempat dari permukaan laut (elevasi), keadaan
iklim, jenis tanaman, dan jauh dekatnya dari kota. Lahan
pekarangan dapat dijadikan aset berharga bagi pengembangan
usaha tani skala rumah tangga. Oleh karena itu pemanfaatan
lahan pekarangan dapat dijadikan basis usaha pertanian dalam
rangka memberdayakan sumberdaya keluarga serta meningkatkan
ketahanan pangan dan kecukupan gizi
5
8
B. Ketahanan Pangan
Pangan merupakan kebutuhan essensil dan komoditas paling
strategis dalam kehidupan manusia, Pemenuhan kebutuhan pangan
merupakan hak azazi manusia. Ketahanan pangan berdasarkan
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan adalah
kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin
dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, merata dan terjangkau. Untuk mencapai hal
tersebut perlu diselenggarakan suatu sistem pangan yang
memberikan perlindungan, baik pihak yang memproduksi maupun
yang mengkonsumsi. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002
tentang Ketahanan Pangan menegaskan bahwa untuk memenuhi
konsumsi yang terus berkembang dari waktu ke waktu, upaya
penyediaan pangan dilakukan dengan mengembangkan sistem
produksi pangan yang berbasis pada sumber daya, kelembagaan,
dan budaya lokal, mengembangkan efisiensi sistem usaha
pangan, mengembangkan teknologi produksi pangan,
mengembangkan sarana dan prasarana produksi pangan dan
mempertahankan serta mengembangkan lahan produktif (Hasnul
dkk, 2008).
Ketahanan pangan global saat ini, berdiri di
persimpangan jalan. Lonjakan harga pangan pada tahun
2007 dan 2008 dilihat sebagai peringatan mengenai
9
kerentanan ketahanan pangan jangka panjang. Pada tahun
2009, untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia,
jumlah orang kekurangan gizi di dunia melebihi 1 miliar,
meskipun diperkirakan telah turun menjadi 925 juta pada
tahun 2010. Melihat ke depan, populasi dunia diperkirakan
akan mencapai 9,1 miliar pada tahun 2050, dan produksi
pangan akan meningkat 70% untuk memenuhi pangan. Di sisi
lain, produksi pertanian meningkat secara terbatas yang
tidak meningkat secepat tahun sebelumnya, investasi
publik jangka panjang berkurang, kekurangan air bersih,
konversi lahan pertanian ke lahan nonproduksi pangan dan
dampak negatif perubahan iklim telah meningkat. Akibatnya
harga ratarata tanaman pangan pada dekade berikutnya
diperkirakan tetap di atas level pada dekade tahun
2007-2008. Kenyataan ini memperlihatkan pentingnya
perdagangan produk pangan dan pertanian (Kementrian
Perdagangan,2012).
III. KARAKTERISTIK WILAYAH
A. KEADAAN GEOGRAFIS
Desa Kalimulyo merupakan bagian dari kecamatan Jakenan
terletak di bagian timur Kabupaten Pati (sekitar 16 km ke
10
arah timur kota Pati). Berada di ketinggian antara 10-25
meter dpl. Tepatnya berada di koordinat 6°45′0″LS,111°11′0″BT
- 7°4′29″LS,111°9′3″BT. Desa Kalimulyo terletak arah 6 Km
sebelah barat dari Kota Kecamatan dan terletak + 12 Km arah
timur laut dari Kota Pati. Sebelah utara berbatasan dengan
Desa Tondomulyo, sebelah timur berbatasan dengan Desa
Glonggong, sebelah selatan berbatasan dengan desa Tambahmulyo
dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Sidoarum.
Gambar 2. Peta Kabupaten Pati
Desa Kalimulyo terdiri atas 3 (tiga) pedukuhan yaitu
Kijingan, Kalipang dan Pengkol. Secara administratif terdiri
atas 2 (dua) RW (Rukun Warga) dan 14 (empat belas) RT (Rukun
Desa Kalimulyo, kecamatan Jakenan
Kabupaten Pati
11
tetangga). Karena letaknya yang berada di dataran rendah dan
dekat dengan Sungai Juwana, bagian barat (persawahan) dan
bagian Utara (perkampungan/dukuh Kijingan) menjadi daerah
langganan banjir setiap tahun. Pada bulan Januari dan
Februari 2008 silam, desa ini tenggelam dalam banjir hingga
mencapai ketinggian 2 (dua) meter dan terjadi selama lebih
dari satu bulan.
B. Keadaan Demografi
Penduduk Desa Kalimulyo menggantungkan hidup pada usaha
pertanian yang berupa sawah tadah hujan, walaupun pada
beberapa tahun terakhir, setiap musim kemarau ada usaha untuk
menaikkan air dari Sungai Juwana yang terletak lebih kurang
1,5 Km di sebelah barat laut desa. Sawah-sawah tersebut hanya
dapat ditanami dengan padi dan beberapa jenis palawija serta
kacang-kacangan. Sebagian lagi, utamanya kaum wanita, bekerja
sebagai buruh. Diantaranya di PT. Garudafood yang memiliki
beberapa pabrik di Kota Pati dan beberapa industri kelas
menengah yang terdapat di Kota Pati maupun Juwana. Selain
itu, karena kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia, tidak
sedikit yang pergi merantau ke lain daerah, pulau maupun
negara. Golongan perantau ini hanya pulang sesekali saja ke
Desa Kalimulyo, terutama menjelang Idul Fitri (Wikipedia,
2014).
12
C. Kedaan Tanah dan Iklim
Desa Kalimulyo merupakan bagian dari Kecamatan Jakenan
yang mempunyai jenis tanah Aluvial. Tanah alluvial merupakan
merupakan tanah yang berkembang dari bahan induk alluvial
muda, terdapat stratifikasi dengan kadar C organik yang tidak
teratur. Horison permukaan dapat berupa horison A okrik,
horison histik atau sulfuric ( Dudal dan Supraptoharjo,
2014).Rata – rata curah hujan di tahun 2008 sebanyak 1.002 mm
dengan 51 hari hujan, untuk keadaan hujan cukup, sedangkan
untuk temperatur terendah 230C dan tertinggi 390C.
Berdasarkan tipe iklimnya (Oldeman), Desa Kalimulyo termasuk
E3. Iklim E 3 Pola hujan E3, dengan jumlah bulan basah < 3
dan bulan kering 5-6 bulan (Ayi, 2009).
IV. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Kalimulyo, Kecamatan
Jakenan, Kabutapen Pati. Adapun waktu pelaksanaannya yaitu
pada awal Desember 2015.
B. Metode Penelitian
13
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survei
melalui observasi, kuesioner dan pengumpulan data sekunder.
Desa Kalimulyo dipilih karena merupakan tempat tinggal
peneliti sebagai upaya mendukung pertumbuhan kemajuan desa.
C. Analisis Data
Data-data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif
dan spasial.
D. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data
primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang
dikumpulkan langsung dari lapangan melalui wawancara dan
kuisioner yang diberikan langsung kepada responden. Data
sekunder merupakan data yang sudah tersedia di kantor
pemerintahan.
E. Luaran Data
Adapun bentuk luaran (produk) penelitian ini yaitu
beruap naskah akademik (skripsi) dan Display poster berukuran
90 cm x 60 cm.
F. Jadual Penelitian
14
No Uraian
Kegiatan
Waktu PJMe
i
Jun
i
Agust
us
Septemb
er
Oktobe
r
Novembe
r
Teguh
1. Penyusun
an
Proposal2. Observas
i3. Penyusun
an
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Angga, H.P.2012. Perkembangan Isu Ketahanan Pangan di ForaKerja Sama Apec Dan Peran Aktif Indonesia Pada Tahun2011. Direktorat Jenderal Kerja Sama PerdaganganInternasional.Jakarta.37 hal Munir, S.2013. Duh, TiapTahun Lahan Pertanian di Jateng Susut 350-400 Ha.http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/05/07/04114754/Duh.Tiap.Tahun.Lahan.Pertanian.di.Jateng.Susut.350-400.Ha.diakses pada 9 Juni 2014.
Anonim.2014.Lahan pekarangan.http://id.wikipedia.org/wiki/Pekarangan.diakses pada 1juni 2014
15
Wikipedia.2014.Kalimulyo,Jakenan,Pati.http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimulyo,_Jakenan,_Pati.diaksespada 1 juni 2014.
Ashari,Saptana dan Purwantini,B.T.2012.potensi danpemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk mendukung KetahananPangan.http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/FAE30-1b.pdf.diakses pada 1 juni 2014.
Ayi, S.2009. Pemetaan Klasifikasi Iklim Oldeman Dan Schmidth-Fergusson Sebagai Upaya Pemanfaatan Sumberdaya IklimDalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Di Sumatera Utara.Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera UtaraMedan.Sumatera Utara.
Hasnu, A.,Ali, K dan Yayat, H.2008. Analisis KemandirianPangan Asal Ternak Dalam Rangka Memantapkan KetahananPangan Di Kabupaten Lampung Barat.Jurnal Gizi dan Pangan,November 2008 3(3): 205 – 211.
Dudal dan Supraptoharjo.2014.Klasifikasi Tanah Indonesia.
http://ilearn.unand.ac.id/pluginfile.php/17581/mod_resource/content/1/Klasifikasi%20Tanah%20Indonesia.pdf.diaksespada 1 juni 2014.
LAMPIRAN
Daftar pertanyaan (Quisioner)
1. Apakah anda memiliki lahan pekarangan ?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah anda menanami pekarangan anda dengan tanaman
pangan ? (jika tidak lanjutkan pertanyaan ke no.7
a. Ya
b. Tidak
3. Jenis tanaman pangan apa yang anda tanam?
a. Sayuran
b. Buah-buahan
c. Serealian
d. Yang lain,,,,,,(sebutkan)
4. Berasal dari mana bahan pangan sehari-hari anda
dapatkan ? (jika jawaban a, lanjutkan pertanyaan ke no 6)
a. Membeli
b. Menanam sendiri
5. Hasil pertanian yang digunakan berasal dari mana?
a. Sawah
b. Pekarangan
c. Semuanya
d. Yang lain,,,,(sebutkan)
6. Mengapa dalam pemenuhan kebutuhan pangan anda membeli?
a. Tanaman yang ada tidak mencukupi
b. Tanaman yang ditanam tidak sesuai selera
c. Yang lain,,,,,(sebutkan)
7. Dalam mewujudkan ketahanan pangan, jenis tanaman apa yang
ingin anda tanam ?
a. Sayuran
b. Buah-buahan
c. Serealian
d. Yang lain,,,,,,(sebutkan)