Isi kurikulum cyg
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Isi kurikulum cyg
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat.
Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan
dimanapun ia berada, pendidikan sangat penting artinya,
sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang
dan bahkan akan terbelakang. Pendidikan yang ada di
negara ini memeiliki tujuan yang sangat penting.
Tujuan pendidikan itu sendiri ialah perubahan yang
diharapkan pada subjek didik setelah mengalami proses
pendidikan baik tingkah laku individu dan kehidupan
pribadinya maupun kehidupan masyarakat dari alam
sekitarnya dari alam sekitarnya dimana individu itu
hidup. Semua program pendidikan di berbagai jenjang dan
jenis pendidikan dirancang untuk mencapai tujuan
pendidikan tersebut. Rancangan program pendidikan di
setiap jenjang dan jenis pendidikan disebut dengan
istilah kurikulum.
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk membina
dan mengembangkan siswa menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
1
2
jawab. Kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan
tuntutan zaman.1 Begitu juga untuk negara-negara lain.
Setiap negara mempunyai kondisi pendidikan (Kurikulum)
yang berbeda, baik hal itu mencakup sejarah, sistem
pendidikan maupun kebijakannya. Selain itu setiap
negara juga memiliki persamaan yang mencakup keadaan
pendidikannya. Semua negara di dunia memberikan
pengaruhnya terhadap pendidikan di Indonesia. Negara-
negara Islam juga memiliki peran dalam mengembangkan
pendidikan umum maupun pendidikan agama Islam terhadap
pendidikan di Indonesia, yang lebih spesifik di makalah
ini adalah negara Maroko dan Arab Saudi. Antara
pendidikan di Maroko, dan Arab Saudi pasti memiliki
persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu pendidikan
di Maroko, dan Arab Saudi sama-sama mengutamakan
pendidikan agama Islam.2 Sedangkan perbedaannya yaitu
di Maroko sistem pendidikan berlandaskan Dahir (undang-
undang yang dikeluarkan oleh raja) yang diuraikan dalam
undang-undang departemen pendidikan nasional Maroko.3
Sedangkan di Arab Saudi sistem pendidikan dilakukan
secara cuma-cuma bagi seluruh penduduk, seluruh biaya
1 Koran Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Edisi 24/ 24 Januari-10 Pebruari 2013, (Tulungagung: Gerbang Mas, 2013), 4.
2 http://meea07.blogspot.com/201 4 / 24 /normal-islam-sarana- pendidikan-efektif-diindonesia-dan-maroko.html diakses tanggal 24Maret 2014, jam:10.00.
3 http://file.upi.edu/direktori/FPBS/JUR._pendidikan-diindonesia-dan-maroko.html diakses tanggal 24 Maret 2014.
3
ditanggung oleh pemerintah.4 Melalui makalah ini saya
akan membahas lebih lanjut mengenai perkembangan
kurikulum pendidikan dasar di Maroko dan Arab Saudi.
Serta perbandingan pendidikan di Maroko dan Arab Saudi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pengembangan kurikulum
pendidikan?
2. Bagaimana perkembangan kurikulum pendidikan di
Maroko?
3. Bagaimana perkembangan kurikulum pendidikan di
Arab Saudi?
4. Bagaimana perbandingan pendidikan di Maroko dan
Arab Saudi?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian pengembangan kurikulum
pendidikan.
2. Untuk mengetahui perkembangan kurikulum pendidikan
di Maroko.
3. Untuk mengetahui perkembangan kurikulum pendidikan
di Arab Saudi.
4. Untuk mengetahui perbandingan pendidikan di Maroko
dan Arab Saudi.
4 Abd. Rachman Assegaf, Internasionalisasi Pendidikan, (Yogyakarta:Gama Media, 2003), 71.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Pengembangan Kurikulum adalah perencanaan
kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk
membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang
diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan
itu telah terjadi pada diri siswa.5 Kurikulum
pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman.6
Model atau kontruksi merupakan ulasan teoretis
tentang suatu konsepsi dasar. Dalam pengembangan
kurikulum , model dapat merupakan ulasan teoretis
tentang suatu proses kurikulum secara menyeluruh atau
dapat pula merupakan ulasan tentang salah satu bagian
kurikulum. Disamping itu, ada model yang mempersoalkan
keseluruhan proses dan ada pula yang hanya
menitikberatkan pandangannya pada mekanisme penyusunan
kurikulumnya. Ulasan teoretis demikian dapat pula
mengutamakan uraiannya pada segi organisasi kurikulum
dan ada pula yang menitik beratkan ulasannya hanya
pada hubungan antar pribadi orang-orang yang terlibat
5 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PTRemaja Rosdakarya, 2006), 97.
6 Koran Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Edisi 24/ 24 Januari-10 Pebruari 2013, (Tulungagung: Gerbang Mas, 2013), 4.
6
dalam pengembangan kurikulum. Aplikasi model-model
sebaiknya didasarkan pada faktor-faktor konstan,
sehingga ulasan tentang model yang dibahas dapat
terungkapkan secara konsisten. Dasar demikian ini dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisi
model kurikulum.7
Dalam pengembangan suatu kurikulum banyak pihak
yang turut berpartisipasi, yaitu: administrator
pendidikan, ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli
bidang ilmu pengetahuan, guru-guru, dan orang tua murid
serta tokoh-tokoh masyarakat. Dari pihak-pihak tersebut
yang secara terus menerus turut terlibat dalam
pengembangan kurikulum adalah: administrator, guru, dan
orang tua.8
Banyak model yang dapat digunakan dalam
pengembangan Kurikulum. Pemilihan suatu model
pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas
kelebihan dan kebaikannya serta kemungkinan pencapaian
hasil yang optimal, tetapi juga perlu disesuaikan
dengan sistem pendidikan dan hasil pengelolaan
pendidikan yang dianut serta model konsep pendidikan
mana yang digunakan. Model pengembangan kurikulum dalam
sistem pendidikan dan pengelolaan yang sifatnya
sentralisasi berdeda dengan yang desantralisasi. Model7 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 137.8 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan
Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), 155.
3
7
pengembangan dalam kurikulum yang sifatnya subjek
akademis berbeda dengan kurikulum humanistik,
teknologis dan rekonstruksi sosial.9
tujuan-tujuan yang ingin dicapai, pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang kita harapkan dimiliki
siswa telah menyeesaikan kurikulum yaitu tujuan-tujuan
dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai, mulai dari tujuan pendidikan nasional
sampai dengan tujuan tingkah laku yang dapat diamati
dan dapat diukur. Atas dasar itulah selanjutnya
ditetapkan pokok-pokok materi dan prosedur
pembelajaran, yang kesemuanya diarahkan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetepkan.10
Dari beberapa pemaparan tentang pengembangan
kurikulum dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan
kurikulum bersifat wajib dan harus dilakukan agar
sistem pendidikan semakin berkembang dan maju serta
dapat mewujudkan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
B. Perkembangan Kurikulum Pendidikan Di Maroko
Maghrib (bahasa Arab) yang lebih dikenal dengan
nama Maroko (berasal dari bahasa Prancis ‘’Maroc’’)
adalah negeri Ilmu. Di negara inilah al-Qurawiyien
sebagai universitas tertua di dunia berada, sekaligus
bumi ulama dan para wali yang dikenal oleh dunia
9 Ibid., 155.10 Zainal Arifin, Konsep dan ..., 137-138.
8
internasional. Mereka banyak yang lahir dan besar di
negeri ini. Termasuk salah satu Wali Songo Indonesia,
yang bernama Syekh Maulana Muhammad Malik al- Magribi.
Aslinya berasal dari negeri ini. Kata “al-Magribi”
merupakan identitas bahwa beliau dari negeri ini.11
1. Sejarah awal madrasah Maroko
Semasa Rasulullah saw. masih hidup dan era-era
berikutnya, proses pendidikan belum terorganisir
dalam lembaga pendidikan madrasah, tetapi masih
berlangsung di masjid.12 Pada awal sejarah Islam,
kegiatan keilmuan yang terorganisir dalam bentuk
madrasah berasal dari kegiatan majlis ta’lim di
masjid-masjid. Hampir setiap masjid mempunyai seorang
pemimpin ilmu yang disebut sheikh, yang mengajarkan
ilmu-ilmu agama (Qur’an, Hadits, Akhlak, Fiqih)
diantara waktu-waktu shalat di masjid-masjid.13
Madrasah berkembang dari tiga fase: pertama,
masjid itu sendiri (jami’); kedua, adalah bangunan
tambahan dari masjid; dan ketiga, madrasah dalam arti
sebuah lembaga pendidikan.14 Lembaga pendidikan yang
terbilang sangat modern dan tertua di dunia yang
didirikan oleh Fatimah Al Fihri, puteri dari seorang
saudagar bernama Muhammad Al Fihri di Fez, Maroko,
11 Wikipedia.com. diakses tanggal 24 Maret 2014.12 Binti Maunah, Perbandingan Pendidikan Islam,( Yogyakarta,
Teras, 2011), 180.13 Ibid., 180.14 Ibid., 180.
9
adalah Universitas Al-Qarawiyyin. Lembaga ini
didirikan pada tahun 859 M. Guiness Book of Record (Museum
Rekor Dunia) mencatat, lembaga ini merupakan
perguruan tinggi pertama di dunia yang memberikan
gelar kesarjanaan.15
Awalnya, Universitas Al-Qarawiyyin adalah sebuah
komunitas Qairawaniyyin, masyarakat pendatang dari
airawan, Tunisia di Kota Fez (Maroko). Komunitas ini
membuat diskusi-diskusi kecil di sebuah masjid dan
banyak diikuti para penduduk sekitar. Materi yang
dibahas semakin meluas, baik bidang agama maupun
umum. Beragam bidang yang disajikan mampu menarik
perhatian para pelajar dari berbagai belahan dunia.
Sejak itulah, aktivitas keilmuan di Masjid Al-
Qarawiyyin berubah menjadi kegiatan keilmuan bertaraf
perguruan tinggi.16
2. Sistem pendidikan madrasah
Seiring dengan perkembangan zaman, telah
diadakan reformasi di bidang pendidikan demi
perbaikan dan efisiensi anggaran yang dialokasikan
bidang ini. Pendidikan di Maroko memiliki konsep
madrasah. Konsep madrasah dapat dikelompokkan dalam
beberapa penjenjangan. Pertama, Maktab/Kuttab; merupakan
tahap awal dalam sejarah pendidikan Islam. Kedua,
15http://www.republika.co.id/berita/68575/ sistem_pendidikan_di_era_kekhalifahan_islam&h=zAQH4CnFJ&s=1, diakses tanggal 24 Maret, jam: 10.00.
16 Ibid.
10
Madrasah merupakan bentuk lanjutan dari sistem
maktab, yang materi-materinya tergolong materi
“tinggi”, diantaranya seperti Filsafah, sejarah,
musik, etika, biologi, logika, matematika, kimia,
kedokteran, astronomi, dan lain sebagainya.
Pendidikan yang ada di Maroko terdiri dari Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Tinggi.
a) Pendidikan dasar dan menengah
Pendidikan Dasar (Ta’lim Asasi) dengan sembilan
tahun masa belajar, yang terdiri dari:
1) Ibtidaiyah (Sekolah Dasar) selama enam tahun.
2) I’dadiyah (Sekolah Menengah Pertama) selama
tiga tahun.
Pada kedua jenjang pendidikan ini, materi masih
bersifat paket dan tidak ada spesialisasi. Bahasa
pengantar pada umumnya menggunakan bahasa Arab,
kecuali beberapa materi pelajaran yang diajarkan
dengan bahasa Perancis. Dalam jenjang ini, para
siswa lebih banyak ditekankan pada hafalan dan
praktek menjawab soal yang berupa pekerjaan rumah
(PR).
Pendidikan Menengah Tingkat Atas yang ditempuh
selama tiga tahun. Pada jenjang ini, terdapat dua
jurusan, yaitu:
1) ‘Ilmi (Ilmu Pasti dan Ilmu Alam)
2) Adabi (Ilmu Sosial dan Bahasa)
11
b) Pendidikan Tinggi
Pendidikan Tinggi terbagi kepada tiga program,
yaitu:
1. Strata 1(Undergraduate).
Program ini semula ditempuh dalam masa empat
tahun termasuk penulisan skripsi dengan bimbingan
seorang dosen. Mulai tahun 2004, diterapkan
peraturan baru menjadi tiga tahun.
2. Strata 2 (program S2).
Untuk program strata 2 ada dua program yaitu:
1. Program D.E.S.S (Diplome des Etudes Superieur
Specialité)
2. Program D.E.S.A (Diplome des Etudes Superieur
Approfondis)
3. Strata 3 (Program S3).
Dalam Program Strata 3 atau Program Doktoral,
mahasiswa harus menyiapkan Disertasi yang
dibimbing salah seorang dosen dalam masa antara
tiga sampai lima tahun.
Jurusan yang ada pada Program Starata 2 dan
Strata 3 umumnya tidak permanen dan selalu
berubah sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Pelaksanaan pendidikan di Maroko berlandaskan
kepada Dahir (undang-undang yang dikeluarkan oleh
Raja) yang dapat diuraikan dalam undang-undang
departemen pendidikan nasional Maroko. Undang-undang
12
tersebut selalu direvisi dan dikembangkan oleh
pemerintah Maroko atas arahan dan direksi dari
Raja.17
C. Perkembangan Kurikulum Pendidikan Di Arab Saudi
Arab saudi adalah negeri kelahiran Islam, karena
itu sering disebut sebagai pusat keagamaan Islam. Dua
kota suci umat Islam yang sangat terkenal dan
bersejarah yaitu Mekah dan Madinah. Mekah adalah kota
kelahiran Nabi saw. dan tempat pertama menerima wahyu
dan mendakwakan ajaran-ajaran Islam. Sementara Madinah
adalah kota tempat negara Islam pertama berdiri dan
dari sanalah perluasan Islam bermula.
Agama yang dianut orang Arab, setelah agama Yahudi
dan Kristen merupakan agama monoteis terakhir. Secara
historis Islam merupakan penerus kedua agama sebelumnya
dan dari semua agama lain di dunia, yang merupakan
jalan hidup jutaan umat manusia.18
Kerajaan Arab Saudi berdiri pada tahun 1932 dan
menempati 80 persen luas semenanjung Arab. Secara
geografis negara ini berbatasan dengan Jordania,
Kuwait, dan Irak di sebelah utara, Laut Merah di
17 http://file.upi.edu/direktori/FPBS/JUR._pendidikan-diindonesia-dan-maroko.html diakses tanggal 24 Maret 2014 jam: 10.00.
18 Philip K. Hitti, History of The Arabs, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2008), 4.
13
sebelah barat, Qatar dan Uni Emirat Arab di sebelah
timur, serta Yaman dan Oman di sebelah selatan. Saudi
Arabia adalah negara yang menganut hukum berbasis Islam
dimana hukum syariah sebagai dasar konstitusi dan
sistem hukum.
1. Sistem Pendidikan di Arab Saudi
Disamping sisi dunia kerja, daya tarik Arab
Saudi yang lain adalah dunia pendidikan. Sistem
pendidikan di Arab Saudi memisahkan antara laki-laki
dan perempuan sesuai dengan syariat Islam. Secara
umum, sistem pendidikan dibagi menjadi 3 bagian
utama:
a) Pendidikan umum untuk laki-laki
b) Pendidikan umum untuk perempuan
c) Pendidikan Islam untuk laki-laki
Untuk pendidikan umum, baik laki-laki dan
perempuan mendapat kurikulum yang sama dan ujian
tahunan yang sama pula. Pendidikan umum dibagi
menjadi 4 bagian:
a) Pendidikan Dasar yang terdiri dari SD (6-12
tahun).
b) Pendidikan Menengah (12 – 15 tahun).
c) Pendidikan Sekunder (15-18 tahun).
d) Pendidikan Tinggi (Universitas atau Akademi).
Pendidikan Islam tradisional bagi laki-laki
difokuskan untuk membentuk calon-calon anggota dewan
14
ulama. Kurikulum untuk sekolah Islam tradisional juga
sebagian menggunakan kurikulum pendidikan umum,
tetapi fokusnya pada Studi Islam dan Bahasa Arab.
Untuk pendidikan agama, dilakukan di bawah supervisi
dari Universitas Islam Imam Saud (Riyadh) dan
Universitas Islam Madinah (Madinah). Namun demikian,
di universitas-universitas umum, pelajaran agama
Islam merupakan mata kuliah wajib apapun jurusan yang
diambil mahasiswa.19 Masalah pendidkan di Arab Saudi
ditangani oleh dua departemen. Kedua departemen itu
adalah:
1) Wizarah al-Ma’arif wa al- Tsaqafah (Departemen Ilmu
Pengetahuan dan Kebudayaan) yang menangani
Pendidikan Dasar dan Menengah, baik umum maupun
Khusus.
2) Wizarah al-Ta’lim al-Aly (Departemen Pengajaran Tinggi)
yang menangani lembaga pendidikan tinggi, baik di
lingkungan Perguruan Tinggi Umum (PTU) maupun
Perguruan Tinggi Agama (PTA).20
Untuk jenjang pendidikan, di tingkat dasar
dibentuk dua macam madrasah, yaitu Madrasah Al-Qur’an
(Sejenis Taman Pendidikan Al-Qur’an di Indonesia) dan
Madrasah Ibtida’iyah (Sekolah Dasar), menggantikan
Sekolah Desa yang dihapus pada tahun 1954.21 Untuk
19 Wikipedia.com, diakses tanggal 24 Maret 2014. jam: 10.00.20 Abd. Rachman Assegaf, Internasionalisasi Pendidikan...,72.21 Ibid., 71.
15
tingkat tingkat menengah semula terdapat jenjang
sekolah umum (non kejuruan), yaitu Kafaah dan Tauhijiyah
yang masing-masing lamanya 3 tahun, tetapi kemudian
diubah menjadi I’dadiyah yang lama belajarnya juga 3
tahun. Perubahan kebijakan pendidikan di Arab Saudi
ini tidak mengalami kesulitan, di antaranya karena
mengingat komposisi masyarakatnya yang homogen,
dengan islam sebagai satu-satunya pandangan hidup.22
Di tingkat sekolah menengah atas yang disebut
Madrasah Tsanawiyah terdapat dua jurusan, yaitu Ilmi,
(Jurusan IPA) dan Adabi (Jurusan Sastra). Sekolah ini
bersifat umum dengan fokus mempersiapkan para
siswanya untuk melanjutkan studi ke tingkat perguruan
tinggi. Tetapi jika ingin terjun langsung ke
masyarakat disediakan ketrampilan tertentu oleh
lembaga pendidikan dengan berbagai alternatif
ketrampilan, misalnya keguruan, perusahaan,
perdagangan, kajian Al Quran, dan teologi islam.23
D. Perbandingan Pendidikan Di Maroko Dan Arab Saudi
Pendidikan antara Maroko dan Arab Saudi memiliki
persamaan dan perbedaan, baik mencakup sistem,
kebijakan dan pelaksanaan pendidikan
1. Persamaan
22 Ibid., 71.23 Ibid., 71.
16
Pendidikan di Maroko dan Arab Saudi memiliki
persamaan di antaranya pendidikan di Maroko dan Arab
Saudi sama-sama mengutamakan pendidikan agama Islam,
memiliki kesamaan fungsi pendidikan dan jalur
pendidikan.
Pendidikan di Maroko dan Arab Saudi sama-sama
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu juga
ada persamaan pada jalur pendidikan, di antaranya
pendidikan formal, yang meliputi pendidikan dasar,
menengah dan pendidikan tinggi. Dan pendidikan
nonformal, yang meliputi pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan
perempuan dan pelatihan kerja
2. Perbedaan
Sistem pengembangan kurikulum pendidikan yang
ada di Negara Maroko ditangani oleh raja dan
berlandaskan Dahir (undang- undang yang dikeluarkan
oleh raja) yang diuraikan dalam undang-undang
departemen pendidikan nasional Maroko. Undang-
tersebut selalu direvisi dan di kembangkan oleh
pemerintah Maroko atas arahan dan direksi dari raja.
Pendidikan di Maroko memiliki konsep madrasah.
Konsep madrasah dapat dikelompokkan dalam beberapa
penjenjangan. Pertama, Maktab/Kuttab, merupakan tahap
17
awal dalam sejarah pendidikan Islam. Kedua, Madrasah
merupakan bentuk lanjutan dari sistem maktab, yang
materi-materinya tergolong materi “tinggi”.
Pendidikan yang ada di Maroko terdiri dari Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Tinggi.
Sedangkan sistem pengembangan kurikulum
pendidikan yang ada di Arab Saudi ditangani oleh dua
departemen yaitu Wizarah al-Ma’arif wa al- Tsaqafah
(Departemen Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan) dan
Wizarah al-Ta’lim al-Aly (Departemen Pengajaran Tinggi).
Masing-masing departemen memiliki tugas yang berbeda-
beda. sistem pendidikan dibagi menjadi 3 bagian utama
yaitu Pendidikan umum untuk laki-laki, Pendidikan
umum untuk perempuan, dan Pendidikan Islam untuk
laki-laki. Untuk pendidikan umum, baik laki-laki dan
perempuan mendapat kurikulum yang sama dan ujian
tahunan yang sama pula.
Pendidikan umum dibagi menjadi 4 bagian:
Pendidikan Dasar yang terdiri dari SD (6-12 tahun),
Pendidikan Menengah (12 – 15 tahun), Pendidikan
Sekunder (15-18 tahun) dan Pendidikan
Tinggi(Universitas atau Akademi).
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan materi pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengembangan Kurikulum adalah perencanaan
kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk
membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang
diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-
perubahan itu telah terjadi pada diri peserta didik.
2. Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Maroko
memiliki konsep madrasah. Konsep madrasah dapat
dikelompokkan dalam beberapa penjenjangan.
3. Sistem pengembangan kurikulum pendidikan yang ada
di Arab Saudi ditangani oleh dua departemen yaitu
Wizarah al-Ma’arif wa al- Tsaqafah (Departemen Ilmu
Pengetahuan dan Kebudayaan) dan Wizarah al-Ta’lim al-Aly
(Departemen Pengajaran Tinggi).
4. Persamaan : pendidikan di Maroko dan Arab Saudi
sama-sama mengutamakan pendidikan agama Islam,
memiliki kesamaan fungsi pendidikan dan jalur
pendidikan. Perbedaan terletak pada pengelolaan
sistem pendidikan di kedua negara.
B. SARAN
20
1. Bagi Kepala Sekolah
Dengan adanya makalah tentang pengembangan kurikulum
pendidikan dasar di Maroko dan Arab Saudi diharapkan
dapat menjadi masukan untuk Kepala Sekolah agar lebih
bagus lagi dalam mengembangkan kurikulum yang ada dan
mempersiapkan guru-guru lebih kreatif dan inovatif.
2. Bagi Pendidik
Dengan makalah ini diharapkan agar pendidik dapat
mengenali berbagai macam perubahan yang terjadi dalam
lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi kualitas
peserta didik.
12
21
DAFTAR RUJUKAN
Arifin, Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2006.
K. Hitti, Philip. History of The Arabs. Jakarta: PT. Serambi
Ilmu Semesta, 2008.
Koran Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Edisi 24/ 24
Januari-10 Pebruari 2013, (Tulungagung: Gerbang
Mas, 2013).
Maunah, Binti. Perbandingan Pendidikan Islam,Yogyakarta.
Teras, 2011.
Rachman Assegaf, Abd. Internasionalisasi Pendidikan.
Yogyakarta: Gama Media, 2003.
Syaodih Sukmadinata. Nana, Pengembangan Kurikulum Teori Dan
Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.
http://file.upi.edu/direktori/FPBS/JUR._pendidikan-
diindonesia-dan-maroko.html diakses tanggal 24
Maret 2014.
http://meea07.blogspot.com/2014/24/normal-islam-sarana-
pendidikan-efektif-diindonesia-dan-maroko.html
diakses tanggal 24 Maret 2014.
22
http://www.republika.co.id/berita/68575/
sistem_pendidikan_di_era_kekhalifahan_islam&h=zA
QH4CnFJ&s=1, diakses tanggal 24 Maret.
Wikipedia.com. diakses tanggal 24 Maret 2014.