Isi kurikulum cyg

22
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada, pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Pendidikan yang ada di negara ini memeiliki tujuan yang sangat penting. Tujuan pendidikan itu sendiri ialah perubahan yang diharapkan pada subjek didik setelah mengalami proses pendidikan baik tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dari alam sekitarnya dari alam sekitarnya dimana individu itu hidup. Semua program pendidikan di berbagai jenjang dan jenis pendidikan dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Rancangan program pendidikan di setiap jenjang dan jenis pendidikan disebut dengan istilah kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu alat untuk membina dan mengembangkan siswa menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung 1

Transcript of Isi kurikulum cyg

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat.

Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan

dimanapun ia berada, pendidikan sangat penting artinya,

sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang

dan bahkan akan terbelakang. Pendidikan yang ada di

negara ini memeiliki tujuan yang sangat penting.

Tujuan pendidikan itu sendiri ialah perubahan yang

diharapkan pada subjek didik setelah mengalami proses

pendidikan baik tingkah laku individu dan kehidupan

pribadinya maupun kehidupan masyarakat dari alam

sekitarnya dari alam sekitarnya dimana individu itu

hidup. Semua program pendidikan di berbagai jenjang dan

jenis pendidikan dirancang untuk mencapai tujuan

pendidikan tersebut. Rancangan program pendidikan di

setiap jenjang dan jenis pendidikan disebut dengan

istilah kurikulum.

Kurikulum merupakan salah satu alat untuk membina

dan mengembangkan siswa menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

1

2

jawab. Kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan

tuntutan zaman.1 Begitu juga untuk negara-negara lain.

Setiap negara mempunyai kondisi pendidikan (Kurikulum)

yang berbeda, baik hal itu mencakup sejarah, sistem

pendidikan maupun kebijakannya. Selain itu setiap

negara juga memiliki persamaan yang mencakup keadaan

pendidikannya. Semua negara di dunia memberikan

pengaruhnya terhadap pendidikan di Indonesia. Negara-

negara Islam juga memiliki peran dalam mengembangkan

pendidikan umum maupun pendidikan agama Islam terhadap

pendidikan di Indonesia, yang lebih spesifik di makalah

ini adalah negara Maroko dan Arab Saudi. Antara

pendidikan di Maroko, dan Arab Saudi pasti memiliki

persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu pendidikan

di Maroko, dan Arab Saudi sama-sama mengutamakan

pendidikan agama Islam.2 Sedangkan perbedaannya yaitu

di Maroko sistem pendidikan berlandaskan Dahir (undang-

undang yang dikeluarkan oleh raja) yang diuraikan dalam

undang-undang departemen pendidikan nasional Maroko.3

Sedangkan di Arab Saudi sistem pendidikan dilakukan

secara cuma-cuma bagi seluruh penduduk, seluruh biaya

1 Koran Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Edisi 24/ 24 Januari-10 Pebruari 2013, (Tulungagung: Gerbang Mas, 2013), 4.

2 http://meea07.blogspot.com/201 4 / 24 /normal-islam-sarana- pendidikan-efektif-diindonesia-dan-maroko.html diakses tanggal 24Maret 2014, jam:10.00.

3 http://file.upi.edu/direktori/FPBS/JUR._pendidikan-diindonesia-dan-maroko.html diakses tanggal 24 Maret 2014.

3

ditanggung oleh pemerintah.4 Melalui makalah ini saya

akan membahas lebih lanjut mengenai perkembangan

kurikulum pendidikan dasar di Maroko dan Arab Saudi.

Serta perbandingan pendidikan di Maroko dan Arab Saudi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian pengembangan kurikulum

pendidikan?

2. Bagaimana perkembangan kurikulum pendidikan di

Maroko?

3. Bagaimana perkembangan kurikulum pendidikan di

Arab Saudi?

4. Bagaimana perbandingan pendidikan di Maroko dan

Arab Saudi?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian pengembangan kurikulum

pendidikan.

2. Untuk mengetahui perkembangan kurikulum pendidikan

di Maroko.

3. Untuk mengetahui perkembangan kurikulum pendidikan

di Arab Saudi.

4. Untuk mengetahui perbandingan pendidikan di Maroko

dan Arab Saudi.

4 Abd. Rachman Assegaf, Internasionalisasi Pendidikan, (Yogyakarta:Gama Media, 2003), 71.

4

5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengembangan Kurikulum Pendidikan

Pengembangan Kurikulum adalah perencanaan

kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk

membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang

diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan

itu telah terjadi pada diri siswa.5 Kurikulum

pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman.6

Model atau kontruksi merupakan ulasan teoretis

tentang suatu konsepsi dasar. Dalam pengembangan

kurikulum , model dapat merupakan ulasan teoretis

tentang suatu proses kurikulum secara menyeluruh atau

dapat pula merupakan ulasan tentang salah satu bagian

kurikulum. Disamping itu, ada model yang mempersoalkan

keseluruhan proses dan ada pula yang hanya

menitikberatkan pandangannya pada mekanisme penyusunan

kurikulumnya. Ulasan teoretis demikian dapat pula

mengutamakan uraiannya pada segi organisasi kurikulum

dan ada pula yang menitik beratkan ulasannya hanya

pada hubungan antar pribadi orang-orang yang terlibat

5 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PTRemaja Rosdakarya, 2006), 97.

6 Koran Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Edisi 24/ 24 Januari-10 Pebruari 2013, (Tulungagung: Gerbang Mas, 2013), 4.

6

dalam pengembangan kurikulum. Aplikasi model-model

sebaiknya didasarkan pada faktor-faktor konstan,

sehingga ulasan tentang model yang dibahas dapat

terungkapkan secara konsisten. Dasar demikian ini dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisi

model kurikulum.7

Dalam pengembangan suatu kurikulum banyak pihak

yang turut berpartisipasi, yaitu: administrator

pendidikan, ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli

bidang ilmu pengetahuan, guru-guru, dan orang tua murid

serta tokoh-tokoh masyarakat. Dari pihak-pihak tersebut

yang secara terus menerus turut terlibat dalam

pengembangan kurikulum adalah: administrator, guru, dan

orang tua.8

Banyak model yang dapat digunakan dalam

pengembangan Kurikulum. Pemilihan suatu model

pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas

kelebihan dan kebaikannya serta kemungkinan pencapaian

hasil yang optimal, tetapi juga perlu disesuaikan

dengan sistem pendidikan dan hasil pengelolaan

pendidikan yang dianut serta model konsep pendidikan

mana yang digunakan. Model pengembangan kurikulum dalam

sistem pendidikan dan pengelolaan yang sifatnya

sentralisasi berdeda dengan yang desantralisasi. Model7 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 137.8 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan

Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), 155.

3

7

pengembangan dalam kurikulum yang sifatnya subjek

akademis berbeda dengan kurikulum humanistik,

teknologis dan rekonstruksi sosial.9

tujuan-tujuan yang ingin dicapai, pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang kita harapkan dimiliki

siswa telah menyeesaikan kurikulum yaitu tujuan-tujuan

dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan

nilai-nilai, mulai dari tujuan pendidikan nasional

sampai dengan tujuan tingkah laku yang dapat diamati

dan dapat diukur. Atas dasar itulah selanjutnya

ditetapkan pokok-pokok materi dan prosedur

pembelajaran, yang kesemuanya diarahkan untuk mencapai

tujuan-tujuan yang telah ditetepkan.10

Dari beberapa pemaparan tentang pengembangan

kurikulum dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan

kurikulum bersifat wajib dan harus dilakukan agar

sistem pendidikan semakin berkembang dan maju serta

dapat mewujudkan tujuan-tujuan yang akan dicapai.

B. Perkembangan Kurikulum Pendidikan Di Maroko

Maghrib (bahasa Arab) yang lebih dikenal dengan

nama Maroko (berasal dari bahasa Prancis ‘’Maroc’’)

adalah negeri Ilmu. Di negara inilah al-Qurawiyien

sebagai universitas tertua di dunia berada, sekaligus

bumi ulama dan para wali yang dikenal oleh dunia

9 Ibid., 155.10 Zainal Arifin, Konsep dan ..., 137-138.

8

internasional. Mereka banyak yang lahir dan besar di

negeri ini. Termasuk salah satu Wali Songo Indonesia,

yang bernama Syekh Maulana Muhammad Malik al- Magribi.

Aslinya berasal dari negeri ini. Kata “al-Magribi”

merupakan identitas bahwa beliau dari negeri ini.11

1. Sejarah awal madrasah Maroko

Semasa Rasulullah saw. masih hidup dan era-era

berikutnya, proses pendidikan belum terorganisir

dalam lembaga pendidikan madrasah, tetapi masih

berlangsung di masjid.12 Pada awal sejarah Islam,

kegiatan keilmuan yang terorganisir dalam bentuk

madrasah berasal dari kegiatan majlis ta’lim di

masjid-masjid. Hampir setiap masjid mempunyai seorang

pemimpin ilmu yang disebut sheikh, yang mengajarkan

ilmu-ilmu agama (Qur’an, Hadits, Akhlak, Fiqih)

diantara waktu-waktu shalat di masjid-masjid.13

Madrasah berkembang dari tiga fase: pertama,

masjid itu sendiri (jami’); kedua, adalah bangunan

tambahan dari masjid; dan ketiga, madrasah dalam arti

sebuah lembaga pendidikan.14 Lembaga pendidikan yang

terbilang sangat modern dan tertua di dunia yang

didirikan oleh Fatimah Al Fihri, puteri dari seorang

saudagar bernama Muhammad Al Fihri di Fez, Maroko,

11 Wikipedia.com. diakses tanggal 24 Maret 2014.12 Binti Maunah, Perbandingan Pendidikan Islam,( Yogyakarta,

Teras, 2011), 180.13 Ibid., 180.14 Ibid., 180.

9

adalah Universitas Al-Qarawiyyin. Lembaga ini

didirikan pada tahun 859 M. Guiness Book of Record (Museum

Rekor Dunia) mencatat, lembaga ini merupakan

perguruan tinggi pertama di dunia yang memberikan

gelar kesarjanaan.15

Awalnya, Universitas Al-Qarawiyyin adalah sebuah

komunitas Qairawaniyyin, masyarakat pendatang dari

airawan, Tunisia di Kota Fez (Maroko). Komunitas ini

membuat diskusi-diskusi kecil di sebuah masjid dan

banyak diikuti para penduduk sekitar. Materi yang

dibahas semakin meluas, baik bidang agama maupun

umum. Beragam bidang yang disajikan mampu menarik

perhatian para pelajar dari berbagai belahan dunia.

Sejak itulah, aktivitas keilmuan di Masjid Al-

Qarawiyyin berubah menjadi kegiatan keilmuan bertaraf

perguruan tinggi.16

2. Sistem pendidikan madrasah

Seiring dengan perkembangan zaman, telah

diadakan reformasi di bidang pendidikan demi

perbaikan dan efisiensi anggaran yang dialokasikan

bidang ini. Pendidikan di Maroko memiliki konsep

madrasah. Konsep madrasah dapat dikelompokkan dalam

beberapa penjenjangan. Pertama, Maktab/Kuttab; merupakan

tahap awal dalam sejarah pendidikan Islam. Kedua,

15http://www.republika.co.id/berita/68575/ sistem_pendidikan_di_era_kekhalifahan_islam&h=zAQH4CnFJ&s=1, diakses tanggal 24 Maret, jam: 10.00.

16 Ibid.

10

Madrasah merupakan bentuk lanjutan dari sistem

maktab, yang materi-materinya tergolong materi

“tinggi”, diantaranya seperti Filsafah, sejarah,

musik, etika, biologi, logika, matematika, kimia,

kedokteran, astronomi, dan lain sebagainya.

Pendidikan yang ada di Maroko terdiri dari Pendidikan

Dasar dan Pendidikan Tinggi.

a) Pendidikan dasar dan menengah

Pendidikan Dasar (Ta’lim Asasi) dengan sembilan

tahun masa belajar, yang terdiri dari:

1) Ibtidaiyah (Sekolah Dasar) selama enam tahun.

2) I’dadiyah (Sekolah Menengah Pertama) selama

tiga tahun.

Pada kedua jenjang pendidikan ini, materi masih

bersifat paket dan tidak ada spesialisasi. Bahasa

pengantar pada umumnya menggunakan bahasa Arab,

kecuali beberapa materi pelajaran yang diajarkan

dengan bahasa Perancis. Dalam jenjang ini, para

siswa lebih banyak ditekankan pada hafalan dan

praktek menjawab soal yang berupa pekerjaan rumah

(PR).

Pendidikan Menengah Tingkat Atas yang ditempuh

selama tiga tahun. Pada jenjang ini, terdapat dua

jurusan, yaitu:

1) ‘Ilmi (Ilmu Pasti dan Ilmu Alam)

2) Adabi (Ilmu Sosial dan Bahasa)

11

b) Pendidikan Tinggi

Pendidikan Tinggi terbagi kepada tiga program,

yaitu:

1. Strata 1(Undergraduate).

Program ini semula ditempuh dalam masa empat

tahun termasuk penulisan skripsi dengan bimbingan

seorang dosen. Mulai tahun 2004, diterapkan

peraturan baru menjadi tiga tahun.

2. Strata 2 (program S2).

Untuk program strata 2 ada dua program yaitu:

1. Program D.E.S.S (Diplome des Etudes Superieur

Specialité)

2. Program D.E.S.A (Diplome des Etudes Superieur

Approfondis)

3. Strata 3 (Program S3).

Dalam Program Strata 3 atau Program Doktoral,

mahasiswa harus menyiapkan Disertasi yang

dibimbing salah seorang dosen dalam masa antara

tiga sampai lima tahun.

Jurusan yang ada pada Program Starata 2 dan

Strata 3 umumnya tidak permanen dan selalu

berubah sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Pelaksanaan pendidikan di Maroko berlandaskan

kepada Dahir (undang-undang yang dikeluarkan oleh

Raja) yang dapat diuraikan dalam undang-undang

departemen pendidikan nasional Maroko. Undang-undang

12

tersebut selalu direvisi dan dikembangkan oleh

pemerintah Maroko atas arahan dan direksi dari

Raja.17

C. Perkembangan Kurikulum Pendidikan Di Arab Saudi

Arab saudi adalah negeri kelahiran Islam, karena

itu sering disebut sebagai pusat keagamaan Islam. Dua

kota suci umat Islam yang sangat terkenal dan

bersejarah yaitu Mekah dan Madinah. Mekah adalah kota

kelahiran Nabi saw. dan tempat pertama menerima wahyu

dan mendakwakan ajaran-ajaran Islam. Sementara Madinah

adalah kota tempat negara Islam pertama berdiri dan

dari sanalah perluasan Islam bermula.

Agama yang dianut orang Arab, setelah agama Yahudi

dan Kristen merupakan agama monoteis terakhir. Secara

historis Islam merupakan penerus kedua agama sebelumnya

dan dari semua agama lain di dunia, yang merupakan

jalan hidup jutaan umat manusia.18

Kerajaan Arab Saudi berdiri pada tahun 1932 dan

menempati 80 persen luas semenanjung Arab. Secara

geografis negara ini berbatasan dengan Jordania,

Kuwait, dan Irak di sebelah utara, Laut Merah di

17 http://file.upi.edu/direktori/FPBS/JUR._pendidikan-diindonesia-dan-maroko.html diakses tanggal 24 Maret 2014 jam: 10.00.

18 Philip K. Hitti, History of The Arabs, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2008), 4.

13

sebelah barat, Qatar dan Uni Emirat Arab di sebelah

timur, serta Yaman dan Oman di sebelah selatan.  Saudi

Arabia adalah negara yang menganut hukum berbasis Islam

dimana hukum syariah sebagai dasar konstitusi dan

sistem hukum.

1. Sistem Pendidikan di Arab Saudi

Disamping sisi dunia kerja, daya tarik Arab

Saudi yang lain adalah dunia pendidikan. Sistem

pendidikan di Arab Saudi memisahkan antara laki-laki

dan perempuan sesuai dengan syariat Islam. Secara

umum, sistem pendidikan dibagi menjadi 3 bagian

utama:

a) Pendidikan umum untuk laki-laki

b) Pendidikan umum untuk perempuan

c) Pendidikan Islam untuk laki-laki

Untuk pendidikan umum, baik laki-laki dan

perempuan mendapat kurikulum yang sama dan ujian

tahunan yang sama pula. Pendidikan umum dibagi

menjadi 4 bagian:

a) Pendidikan Dasar yang terdiri dari SD (6-12

tahun).

b) Pendidikan Menengah (12 – 15 tahun).

c) Pendidikan Sekunder (15-18 tahun).

d) Pendidikan Tinggi (Universitas atau Akademi).

Pendidikan Islam tradisional bagi laki-laki

difokuskan untuk membentuk calon-calon anggota dewan

14

ulama. Kurikulum untuk sekolah Islam tradisional juga

sebagian menggunakan kurikulum pendidikan umum,

tetapi fokusnya pada Studi Islam dan Bahasa Arab.

Untuk pendidikan agama, dilakukan di bawah supervisi

dari Universitas Islam Imam Saud (Riyadh) dan

Universitas Islam Madinah (Madinah). Namun demikian,

di universitas-universitas umum, pelajaran agama

Islam merupakan mata kuliah wajib apapun jurusan yang

diambil mahasiswa.19 Masalah pendidkan di Arab Saudi

ditangani oleh dua departemen. Kedua departemen itu

adalah:

1) Wizarah al-Ma’arif wa al- Tsaqafah (Departemen Ilmu

Pengetahuan dan Kebudayaan) yang menangani

Pendidikan Dasar dan Menengah, baik umum maupun

Khusus.

2) Wizarah al-Ta’lim al-Aly (Departemen Pengajaran Tinggi)

yang menangani lembaga pendidikan tinggi, baik di

lingkungan Perguruan Tinggi Umum (PTU) maupun

Perguruan Tinggi Agama (PTA).20

Untuk jenjang pendidikan, di tingkat dasar

dibentuk dua macam madrasah, yaitu Madrasah Al-Qur’an

(Sejenis Taman Pendidikan Al-Qur’an di Indonesia) dan

Madrasah Ibtida’iyah (Sekolah Dasar), menggantikan

Sekolah Desa yang dihapus pada tahun 1954.21 Untuk

19 Wikipedia.com, diakses tanggal 24 Maret 2014. jam: 10.00.20 Abd. Rachman Assegaf, Internasionalisasi Pendidikan...,72.21 Ibid., 71.

15

tingkat tingkat menengah semula terdapat jenjang

sekolah umum (non kejuruan), yaitu Kafaah dan Tauhijiyah

yang masing-masing lamanya 3 tahun, tetapi kemudian

diubah menjadi I’dadiyah yang lama belajarnya juga 3

tahun. Perubahan kebijakan pendidikan di Arab Saudi

ini tidak mengalami kesulitan, di antaranya karena

mengingat komposisi masyarakatnya yang homogen,

dengan islam sebagai satu-satunya pandangan hidup.22

Di tingkat sekolah menengah atas yang disebut

Madrasah Tsanawiyah terdapat dua jurusan, yaitu Ilmi,

(Jurusan IPA) dan Adabi (Jurusan Sastra). Sekolah ini

bersifat umum dengan fokus mempersiapkan para

siswanya untuk melanjutkan studi ke tingkat perguruan

tinggi. Tetapi jika ingin terjun langsung ke

masyarakat disediakan ketrampilan tertentu oleh

lembaga pendidikan dengan berbagai alternatif

ketrampilan, misalnya keguruan, perusahaan,

perdagangan, kajian Al Quran, dan teologi islam.23

D. Perbandingan Pendidikan Di Maroko Dan Arab Saudi

Pendidikan antara Maroko dan Arab Saudi memiliki

persamaan dan perbedaan, baik mencakup sistem,

kebijakan dan pelaksanaan pendidikan

1. Persamaan

22 Ibid., 71.23 Ibid., 71.

16

Pendidikan di Maroko dan Arab Saudi memiliki

persamaan di antaranya pendidikan di Maroko dan Arab

Saudi sama-sama mengutamakan pendidikan agama Islam,

memiliki kesamaan fungsi pendidikan dan jalur

pendidikan.

Pendidikan di Maroko dan Arab Saudi sama-sama

berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu juga

ada persamaan pada jalur pendidikan, di antaranya

pendidikan formal, yang meliputi pendidikan dasar,

menengah dan pendidikan tinggi. Dan pendidikan

nonformal, yang meliputi pendidikan anak usia dini,

pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan

perempuan dan pelatihan kerja

2. Perbedaan

Sistem pengembangan kurikulum pendidikan yang

ada di Negara Maroko ditangani oleh raja dan

berlandaskan Dahir (undang- undang yang dikeluarkan

oleh raja) yang diuraikan dalam undang-undang

departemen pendidikan nasional Maroko. Undang-

tersebut selalu direvisi dan di kembangkan oleh

pemerintah Maroko atas arahan dan direksi dari raja.

Pendidikan di Maroko memiliki konsep madrasah.

Konsep madrasah dapat dikelompokkan dalam beberapa

penjenjangan. Pertama, Maktab/Kuttab, merupakan tahap

17

awal dalam sejarah pendidikan Islam. Kedua, Madrasah

merupakan bentuk lanjutan dari sistem maktab, yang

materi-materinya tergolong materi “tinggi”.

Pendidikan yang ada di Maroko terdiri dari Pendidikan

Dasar dan Pendidikan Tinggi.

Sedangkan sistem pengembangan kurikulum

pendidikan yang ada di Arab Saudi ditangani oleh dua

departemen yaitu Wizarah al-Ma’arif wa al- Tsaqafah

(Departemen Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan) dan

Wizarah al-Ta’lim al-Aly (Departemen Pengajaran Tinggi).

Masing-masing departemen memiliki tugas yang berbeda-

beda. sistem pendidikan dibagi menjadi 3 bagian utama

yaitu Pendidikan umum untuk laki-laki, Pendidikan

umum untuk perempuan, dan Pendidikan Islam untuk

laki-laki. Untuk pendidikan umum, baik laki-laki dan

perempuan mendapat kurikulum yang sama dan ujian

tahunan yang sama pula.

Pendidikan umum dibagi menjadi 4 bagian:

Pendidikan Dasar yang terdiri dari SD (6-12 tahun),

Pendidikan Menengah (12 – 15 tahun), Pendidikan

Sekunder (15-18 tahun) dan Pendidikan

Tinggi(Universitas atau Akademi).

18

19

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan materi pada bab sebelumnya,

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengembangan Kurikulum adalah perencanaan

kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk

membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang

diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-

perubahan itu telah terjadi pada diri peserta didik.

2. Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Maroko

memiliki konsep madrasah. Konsep madrasah dapat

dikelompokkan dalam beberapa penjenjangan.

3. Sistem pengembangan kurikulum pendidikan yang ada

di Arab Saudi ditangani oleh dua departemen yaitu

Wizarah al-Ma’arif wa al- Tsaqafah (Departemen Ilmu

Pengetahuan dan Kebudayaan) dan Wizarah al-Ta’lim al-Aly

(Departemen Pengajaran Tinggi).

4. Persamaan : pendidikan di Maroko dan Arab Saudi

sama-sama mengutamakan pendidikan agama Islam,

memiliki kesamaan fungsi pendidikan dan jalur

pendidikan. Perbedaan terletak pada pengelolaan

sistem pendidikan di kedua negara.

B. SARAN

20

1. Bagi Kepala Sekolah

Dengan adanya makalah tentang pengembangan kurikulum

pendidikan dasar di Maroko dan Arab Saudi diharapkan

dapat menjadi masukan untuk Kepala Sekolah agar lebih

bagus lagi dalam mengembangkan kurikulum yang ada dan

mempersiapkan guru-guru lebih kreatif dan inovatif.

2. Bagi Pendidik

Dengan makalah ini diharapkan agar pendidik dapat

mengenali berbagai macam perubahan yang terjadi dalam

lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi kualitas

peserta didik.

12

21

DAFTAR RUJUKAN

Arifin, Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2006.

K. Hitti, Philip. History of The Arabs. Jakarta: PT. Serambi

Ilmu Semesta, 2008.

Koran Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Edisi 24/ 24

Januari-10 Pebruari 2013, (Tulungagung: Gerbang

Mas, 2013).

Maunah, Binti. Perbandingan Pendidikan Islam,Yogyakarta.

Teras, 2011.

Rachman Assegaf, Abd. Internasionalisasi Pendidikan.

Yogyakarta: Gama Media, 2003.

Syaodih Sukmadinata. Nana, Pengembangan Kurikulum Teori Dan

Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.

http://file.upi.edu/direktori/FPBS/JUR._pendidikan-

diindonesia-dan-maroko.html diakses tanggal 24

Maret 2014.

http://meea07.blogspot.com/2014/24/normal-islam-sarana-

pendidikan-efektif-diindonesia-dan-maroko.html

diakses tanggal 24 Maret 2014.