Isi Materi

27
1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..…...1 KATA PENGANTAR..................................................... .........................................................2 PETA KONSEP........................................................ .............................................................. ..3 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG……………………………......…………………………….........4 B. RUMUSAN MASALAH....................................................... ...............................................4 PEMBAHASAN I. PENDENGARAN A. STRUKTUR...................................................... .............................................................. ......5 B. FUNGSI.................................... …………………………....................……………... ……..9 C. HUBUNGAN DENGAN PERILAKU............................. ………………………………...11 D. HUBUNGAN DENGAN SPIRITUAL (KEAGAMAAN).................................................11

Transcript of Isi Materi

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..…...1

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

PETA KONSEP........................................................................................................................3

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG……………………………......……………………………....….....4

B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................4

PEMBAHASAN

I. PENDENGARAN

A. STRUKTUR..........................................................................................................................5

B. FUNGSI....................................…………………………....................……………...……..9

C. HUBUNGAN DENGAN PERILAKU.............................………………………………...11

D. HUBUNGAN DENGAN SPIRITUAL (KEAGAMAAN).................................................11

2

II. KULIT

A. STRUKTUR........................................................................................................................12

B. FUNGSI....................................…………………………....................……………...……12

C. HUBUNGAN DENGAN PERILAKU.............................………………………………...15

D. HUBUNGAN DENGAN SPIRITUAL (KEAGAMAAN).................................................15

PENUTUP

KESIMPULAN………………………………………………………….……………..….....17

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….18

KATA PENGANTAR

Puji syukur pemakalah ucapkan kehadiran Allah SWT atas

segala rahmat, nikmat, hidayah dan karunia – Nya sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah PSIKOLOGI FAAL

ini. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan untuk

Nabi Muhammad SAW yang telah berhasil membawa umatnya dari

3

zaman jahiliyah ke zaman Islamiyah seperti yang kita rasakan

pada saat sekarang ini.

Dalam makalah ini, pemakalah mencoba menjelaskan tentang

“ INDERA PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN SERTA PROPRIOSEPTOR DAN

SENSASI KULIT ”. Semoga dengan makalah ini kita dapat

memahami apa yang dikatakan indera pendengaran, keseimbangan,

dan indera peraba, fungsi, stuktur, hubungan dengan perilaku

dan pandangan Islam tentang pembahasan ini. Kami sebagai

pemakalah, mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari

pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya,

pemakalah ucapkan terima kasih.

Padang, 20 Mei 2014

4

PETA KONSEP

5

PENDAHULUAN

ALAT INDERA

INDERA PENDENGARAN (TELINGA)

STUKTUR : 1.T.LUAR2.T.TENGAH3.T.DALAM

HUB DENGAN PERILAKU

FUNGSI : TERLTETAK PADA MASING - MASING BAGIAN KECIL DARI 3

STRUKTUR TELINGA

HUB DENGAN SPIRITUALITAS

INDERA PERABA (KULIT)

STUKTUR : 1.EPIDERMIS2.DERMIS

3.HIPODERMIS

HUB DENGAN PERILAKU

FUNGSI : TERLTETAK PADA MASING - MASING BAGIAN KECIL DARI 3 STRUKTUR KULIT

HUB DENGAN SPIRITUALITAS

6

A. LATAR BELAKANG

Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh

orang sakit kita harus terlebih dahulu mengetahui

struktur dan fungsi tiap alat dari susunan tubuh manusia

yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya

struktur indra pendengaran.

Indra pendengaran merupakan salah satu alat

pancaindra untuk mendengar. Maka dari itu kelompok kami

mencoba menjelaskan tentang telinga. Mengingat indra

pendengaran sangat penting bagi manusia, maka besar

harapan kelompok kami dengan adanya makalah ini mampu

menambah pengetahuan mengenai materi indra pendengaran.

Pernahkah tanganmu menyentuh benda yang panas?

Bagaiman reaksi tanganmu atau tubuhmu? Bagaimana hal

tersebut bisa terjadi? Bila kamu mendengar seseorang

memanggil namamu, tentunya kamu akan menoleh, bagaimana

hal tersebut bisa terjadi? Ada sesuatu dari luar yaitu

panasnya benda yang kamu sentuh, atau suara panggilan

dari temanmu. Tubuhmu memberikan tanggapan terhadap

rangsang dari luar tersebut.

Jantung berdebar dan tangan bergeerak spontan karena

terkejut, Pernahkah kamu pikirkan mengapa dan bagaimana

tubuhmu bisa memberi tanggapan atau respon seperti itu?

Sistem koordinasi,  dan indera bersama-sama terlibat

dalam proses tersebut.

7

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana struktur dari alat indera pendengaran dan kulit ?

2. Apa fungsi dari alat indera pendengaran dan kulit ?

3. Bagaimana hubungan perilaku terhadap alat indera pendengaran dan kulit?

4. Bagaimana hubungan spiritual (keagamaan) alat indera pendengaran dan kulit?

PEMBAHASAN

I. PENDENGARAN

a. Struktur

8

Struktur dari telinga terbentuk dari 3 bagian, yaiitu :

Struktur TelingaTerdiri atas telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.1. Telinga luar, bagian-bagiannya

2. Telinga tengah (ruangan timfani) terdiri atas:

3. Telinga dalam

(Labyrinth) terdiri atas:

daun telinga gendang telinga/selaput pendengaran (membran timfani).Organ pendengaran ataukoklea (rumah siput).

saluran telinga yang dindingnya dapat menghasilkan minyak serumen.tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas:- landasan (inkus) - sanggurdi (stapes) - saluran Eustachius, yaitu saluran penghubung antara

Rumah siput berupa saluranspiral terbagi atas 3 daerah,yaitu:1. Skala vestibuli yangterletak di bagian dorsal2. Skala media terletak di

9

ruang telinga dengan ronggafaring.- martil(mileus)bagian tengah3. Skala timfani terletak dibagian ventralAntara skala yang satudengan skala yang laindipisahkan oleh:- membrana vestibularis:memisahkan skala vestibuli– skala media.- membrana tektoralmemisahkan skala media - skala timfani. - membrana basilaris:memisahkan skalatimfani– skala vestibuli.Struktur organ CortiOrgan corti terdapat padaskala media, terdiri atas:- sel-sel rambut sarafpendengaran yang terdapatdi dalam selaput dasar- membrana tektoralis atauselaput atas. Selaput atasterletak di atas sel-selrambut, merupakan penerusgetaran dari fenestra ovalike sel-sel rambut lewatcairan limfe yang terdapatpada skala media.- organ keseimbangan:terdiri atas kanalis semi

10

sirkularis (saluran setengahlingkaran), sakulus, danutrikulus.1. Telinga Luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga atau

pinna, saluran luar atau meatus auditorius eksternus, dan

gendang telinga atau membran timpani. Daun telinga

manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk

ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan

pengumpul getaran suara1. Bentuk daun telinga yang

sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga

pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk

saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang

dekat dengan lubang telinga.dilengkapi dengan

rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing

tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar

permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak

kering. Membran timpani memiliki bentuk bundar &

cekung, oblik terhadap sumbu saluran telinga.lalu

pada bagian atasnya terdapat membran shrapnell serta

pada bagian bawah terdapat lamina propia (pars

tensa)2.

1 Sumadi Suryabrata, PSIKOLOGI PENDIDIKAN, (Jakarta : Grafindo Persada, 2011), Hal : 28 – 30.2 http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga, diakses pada tanggal 18 Mei 2014, Pukul 02.10.

11

2. Telinga Tengah

Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara

untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di

dalamnya terdapat saluran Eustachio yang

menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga

telinga tengah berhubungan dengan telinga luar

melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah

dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan

jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran

yang transparan. Selain itu terdapat pula tiga

tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang

menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval.

Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus)

menempel pada gendang telinga dan tulang landasan

(inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh

ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu

tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi

(stapes) yang berhubungan dengan jendela oval.

Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat

sendi yang memungkinkan gerakan bebas.

3. Telinga Dalam

Bagian ini mempunyai susunan yang rumit,

terdiri dari labirin tulang dan labirin membran. Ada

12

5 bagian utama dari labirin membran3, yaitu sebagai

berikut:

1. Tiga saluran setengah lingkaran

2. Ampula

3. Utrikulus

4. Sakulus

5. Koklea atau rumah siput

Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui

saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran,

ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ

keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam

rongga vestibulum dari labirin tulang. Koklea

mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea

terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu:

saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela

oval, saluran tengah dan saluran timpani yang

berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran

(kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh

membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran

tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di

antara saluran tengah dengan saluran timpani

terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah

terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran

tektorial yang paralel dengan membran basiler dan

ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar

tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya3 J.W.Kalat, BIOPSIKOLOGI Buku 1 Edisi 9, (Jakarta : Salemba Humanika, 2007), Hal : 272.

13

berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel

pendengar terletak pada membran basiler dan

berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung

membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap

rangsang bunyi ini disebut organ Korti.

b. Fungsi

1. Telinga Luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga atau

pinna, saluran luar atau meatus auditorius eksternus, dan

gendang telinga atau membran timpani. Daun telinga

(pinna) → fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul

getaran suara.

Saluran luar (meatus auditorius eksternus) → fungsinya

menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar

lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan

gendang telinga tidak kering.

Gendang telinga (membran timpani) → fungsinya

Radang Telinga : dapat terjadi di bagian luar

maupun tengah. Radang telinga bagian luar terjadi

karena bakteri. jamur. atau virus yang masuk melalui

berbagai cara. misalnya masuk bersama air ketika

berenang. Radang telinga tengah (otitis media) dapat

terjadi karena bakteri atau virus. misalnya virus

14

influenze. yang masuk dari rongga mulut melirlui

saluran Eustachius4.

2. Telinga Tengah

Saluran Eustachio → berfungsi untuk menjaga

keseimbangan tekanan udara antara udara luar dengan

udara di dalam telinga tengah.

Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran

yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan

gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang

tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada

gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua

tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga

mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang

ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang

berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang

landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang

memungkinkan gerakan bebas.

3. Telinga Dalam

Bagian ini mempunyai susunan yang rumit,

terdiri dari labirin tulang dan labirin membran. Ada

5 bagian utama dari labirin membran5, yaitu sebagai

berikut:4 http:// wordpress.com/sistem-koordinasi-dan-sistem-inder/ , diakses pada tanggal 18 Mei 2014, Pukul 15.125 J.W.Kalat, BIOPSIKOLOGI Buku 1 Edisi 9, (Jakarta : Salemba Humanika, 2007), Hal : 272.

15

1. Tiga saluran setengah lingkaran

2. Ampula

3. Utrikulus

4. Sakulus

5. Koklea atau rumah siput

Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui

saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran,

ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ

keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam

rongga vestibulum dari labirin tulang. Koklea

mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea

terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu:

saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela

oval, saluran tengah dan saluran timpani yang

berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran

(kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh

membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran

tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di

antara saluran tengah dengan saluran timpani

terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah

terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran

tektorial yang paralel dengan membran basiler dan

ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar

tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya

berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel

pendengar terletak pada membran basiler dan

berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung

16

membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap

rangsang bunyi ini disebut organ Korti.

4. Hubungan dengan perilaku

Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya

alat pengindraan, yang menghubungkan organisme

dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon,

“Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera,

yang  tidak memerlukan penguraian verbal.

Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali

berhubungan dengan kegiatan alat indera.”

Sensasi auditori didapatkan dari indera

pendengaran yaitu telinga. Pendengaran adalah

kemampuan untuk mengenali suara pada manusia dan

binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan

terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari

telinga, syaraf-syaraf, dan otak. Melalui indera

pendengaran ini kita bisa membedakan suara-suara

yang keras, lemah dan lembut dari suatu dialog

percakapan, atau mendengarkan nada-nada musik yang

indah. Indra yang digunakan untuk mendengarkan

adalah telinga yang akan terstimulasi oleh adanya

gelombang suara6.

5. Hubungan dengan spiritual

6 http://fajrinfauziah12.blogspot.com/2013/12/sensasi-pada-alat-indera.html, diakses pada tanggal 25 Mei 2014, Pukul 23.55

17

عل ا وج�� ئ� ي� علمون� ش�� م لا ت�� ك هات�� م� أ� ون� ط ن� ب�� م م� ك رج�� خ�+ أ� وأهللدة� ئ� ف�+ ار وألا� ص ب�� مع وألا� م أل�س ك ل�رون� ك ش� م ت�� ك عل ل�

Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut

ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan

Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,

agar kamu bersyukur. (Q.S An-Nahl Ayat 78).

II. KULIT

a. Struktur & Fungsi

Kulit merupakan indera peraba. Kulit menutupi dan

melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan

selaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan

lubanglubang masuk. Kulit mempunyai banyak fungsi,

yaitu sebagai indera peraba, membantu mengatur suhu dan

mengendalikan hilangnya air dari tubuh, dan mempunyai

sedikit kemampuan eksretori, sekretori, dan absorpsi7.

Kulit manusia terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: Kulit

ari (epidermis), Kulit jangat (dermis), dan Jaringan

7 http://smakita.net/struktur-bagian-kulit/ diakses pada tanggal 25 Mei 2014, Pukul 22.55

18

ikat bawah kulit. Masing-masing lapisan tersusun dari

beberapa lapisan yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri.

Perhatikan gambar berikut :

Gambar Struktur kulit

1) Kulit Ari ( Epidermis)

Kulit ari adalah kulit yang paling luar dan

sangat tipis sekali. Kulit ari terdiri atas dua

lapis, yaitu lapisan tanduk dan lapisan malpighi8.

- Lapisan tanduk

Lapisan tanduk yaitu lapisan kulit ari yang paling

luar dan merupakan lapisan mati sehingga mudah

mengelupas, tidak memiliki inti, dan mengandung zat

8 Evelyn Pearce, ANATOMI DAN FISIOLOGIS UNTUK PARAMEDIS, (Jakarta : PustakaUtama), Hal : 240.

19

keratin. Lapisan ini akan selalu baru, jika mengelupas

tidak akan terasa sakit atau mengeluarkan darah karena

tidak terdapat pembuluh darah dan saraf.

- Lapisan malpighi

Lapisan malpighi merupakan kulit ari yang berada di

bawah lapisan kulit tanduk. Lapisan ini tersusun dari

sel-sel hidup yang selalu membelah diri. Pada lapisan

ini terdapat pembuluh kapiler yang berperan untuk

penyampaian nutrisi. Sel-sel yang hidup tersebut

mengandung melanin. Melanin adalah pigmen sel yang

mewarnai kulit dan melindungi sel dari kerusakan yang

disebabkan oleh sinar matahari. Produksi melanin akan

meningkat jika terlalu banyak mendapatkan sinar

matahari sehingga warna kulit akan menjadi lebih gelap.

Pigmen lainnya adalah keratin. Jika pigmen keratin dan

melanin bergabung, maka warna kulit menjadi kekuningan.

Bila lapisan malpighinya tidak mengandung pigmen, maka

orang tersebut dinamakan albino. Setiap orang memiliki

pigmen yang berbeda-beda sehingga ditemukan bermacam-

macam warna kulit seperti warna putih, sawo matang,

kuning langsat, dan hitam.

Di permukaan kulit ari terdapat pori-pori yang

merupakan muara kelenjar minyak dan ditumbuhi oleh

rambut, kecuali kulit ari yang ada di telapak tangan

20

dan kaki tidak ditumbuhi rambut. Kulit ari pada telapak

tangan dan kaki terdiri atas empat lapis, yaitu:

- stratum korneum,

- stratum granulosum,

- stratum lusidum, dan

- stratum germinalis.

2) Kulit jangat (Dermis)

Kulit jangat atau dermis merupakan lapisan kedua

dari kulit. Batas dengan epidermis dilapisi oleh

membran basalis. Dermis lebih tebal dari pada

epidermis. Dermis mempunyai serabut elastik yang

memungkinkan kulit merenggang pada saat orang

bertambah gemuk, dan kulit bergelambir pada saat

orang menjadi kurus9.

Pada lapisan dalam dermis akan ditemui:

- Pembuluh kapiler, berfungsi untuk menyampaikan

nutrisi pada akar rambut dan sel kulit.

9 http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit diakses pada tanggal 25 Mei 2014,

Pukul 23.00

21

- Kelenjar keringat (glandula sudorifera), tersebar

diseluruh kulit dan berfungsi untuk menghasilkan

keringat.

- Kelenjar minyak (glandula sebaceae), berfungsi

untuk menghasilkan minyak supaya kulit dan rambut

tidak kering dan mengkerut.

- Kantong rambut, memiliki akar dan batang rambut

serta kelenjar minyak rambut. Pada saat dingin dan

rasa takut, rambut yang ada di tubuh kita terasa

berdiri. Hal ini disebabkan karena didekat akar

rambut terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan

rambut.

- Kumpulan saraf rasa nyeri, saraf rasa panas, saraf

rasa dingin, dan saraf sentuhan.

3) Jaringan ikat bawah kulit (Hipodermis)

Jaringan ikat bawah kulit berada di bawah

dermis. Jaringan ini tidak memiliki pembatas yang

jelas dengan dermis, sebagai patokannya adalah

mulainya terdapat sel lemak. Pada lapisan kulit ini

banyak terdapat lemak10. Lapisan lemak berfungsi

untuk melindungi tubuh terhadap benturan, menahan

panas tubuh, dan sebagai sumber energi cadangan.

b. Hubungan dengan perilaku10 Hapsari, Iriani indriani PSIKOLOGI FAAL, (Bandung : Rosda, 2013), Hal : 158 – 160.

22

Alat penginderaannya yaitu kulit, dengan alat

perabaan inilah kita bisa merasakan permukaan benda

yang halus atau yang kasar, basah mauun kering. Dengan

perabaan ini pula kita dapat merasakan rasa sakit

apabila tersentuh benda tajam atau kasar. 

c. Hubungan dengan spiritual

هم لي� ص وف+ ب�+ ا س� ن+ FGت ا �Jت Kا ف+روأ ت�� ن� ك� �Gي د+ ن� أل� Pأأ لود م ج�� اه� ن+ ل� د م ت�� لوده� ت� ج�� ج� ض+ ما ب�+ ل أ ك� ار ت�+ا ره� ي� غ+أ ي�Gر+ ر+ ان� ع� ك� ن� أهلل Pأب� أ عد+ وأ أل� وق� bد ن� ل�ا م كي� ج�

23

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat

Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali

kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain,

supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa

lagi Maha Bijaksana.  (4: 56)

Setelah ayat-ayat  sebelumnya

menceritakan  kedengkian dan kebencian segolongan

manusia kepada para nabi dan ajarah ilahi. Sementara

ayat ini memberitahukan tentang adanya siksaan pedih

yang akan menimpa mereka kelak di Hari Kiamat.

Siksaan  tersebut setimpal dengan perbuatan mereka.

Karena orang yang disepanjang usianya menentang

kebenaran dan semakin lama penentangannya itu

semakin besar,  maka  mereka pantas mendapatkan

siksaan yang abadi. Jadi ayat ini menjelaskan bahwa

orang-orang yang menentang Islam janganlah mengira

bahwa mereka akan dibakar hanya sekali

pada Hari Kiamat  dam todal ada siksaan

berikutnya. Ketika kulit mereka sudah terbakar,

Allah Swt akan  membuat kulit  baru buat mereka

menggantikan yang lama dan begitulah seterusnya.

 Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat

dipetik:

1.  Berbeda dengan di dunia, siksaan akhirat tidak

pernah berkurang rasa pedihnya.

24

2.  Siksaan di akhirat tidak terbatas pada siksaan

mental saja, tapi juga badan, seperti kulit yang

dibakar.

3.  Siksaan ilahi adalah balasan dari perbuatan

manusia. Siksaan itu bukan kezaliman Tuhan kepada

hamba-Nya. Allah menghukum hamba-Nya berdasarkan

hikmat dan kebijaksanaan.

PENUTUP

KESIMPULAN

Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar,

telinga tengah, dan telinga dalam.Bagian luar

merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar

terdiri dari daun telinga,lubang telinga, dan saluran

telinga luar. Telinga luar meliputidaun telinga atau

pinna ,Liang telinga atau meatus auditorius

eksternus, dangendang telinga a t a u m e m b r a n timpani.

25

Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang

pendengaran (martil atau malleus, landasan atau

incus,dan sanggurdi ataustapes). Telinga dalam

terdiri darilabirin osea (labirin tulang), sebuah

rangkaian rongga pada tulang pelipis yang

dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe &

labirin membranasea, yang terletak lebih dalam dan

memiliki cairanendolimfe.

Kulit manusia terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

Kulit ari (epidermis), Kulit jangat (dermis), dan

Jaringan ikat bawah kulit. Masing-masing lapisan tersusun

dari beberapa lapisan yang mempunyai fungsi sendiri-

sendiri.

26

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Indriani Hapsari, Iriani PSIKOLOGI FAAL, (Bandung :

Rosda, 2013).

Kalat, BIOPSIKOLOGI Buku 1 Edisi 9, (Jakarta : Salemba

Humanika, 2007).

Suryabrata Sumadi, PSIKOLOGI PENDIDIKAN, (Jakarta :

Grafindo Persada, 2011).

Pearce Evelyn, ANATOMI DAN FISIOLOGIS UNTUK PARAMEDIS,

(Jakarta : Pustaka Utama).

http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga, diakses pada

tanggal 18 Mei 2014, Pukul 02.10.

http:// wordpress.com/sistem-koordinasi-dan-sistem-inder/

, diakses pada tanggal 18 Mei 2014, Pukul 15.12

http://fajrinfauziah12.blogspot.com/2013/12/sensasi-pada-

alat-indera.html, diakses pada tanggal 25 Mei 2014, Pukul

23.55

http://smakita.net/struktur-bagian-kulit/ diakses pada

tanggal 25 Mei 2014, Pukul 22.55

27

http://smakita.net/struktur-bagian-kulit/ diakses pada

tanggal 25 Mei 2014, Pukul 22.55