materi bu fatati
Transcript of materi bu fatati
MATERI KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN
POKOK BAHASAN : Komunikasi Bisnis
1. ARTI DAN PROSES KOMUNIKASI
* Komunikasi adalah :
Proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan melalui media dan penyandian disertai upaya
mengurangi gangguan agar dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
* Bisnis adalah :
Kegiatan untuk membuat sesuatu dan atau menambah manfaat
dari sesuatu tadi agar terjadi transaksi jual beli atau
sewa menyewa agar mendapat keuntungan.
* Komunikasi Bisnis adalah :
Proses penyampaian pesan mengenal sesuatu yang telah
dibuat dan atau ditambah manfaatnya oleh komunikator
kepada komunikan melalui media dan penyandian disertai
upaya mengurangi gangguan dengan tujuan melakukan
transaksi (penjualan atau penggunaan ) agar memperoleh
keuntungan.
* Beberapa faktor dalam komunikasi bisnis :
1. Komunikator
2. Komunikan
3. Produk ( barang / jasa )
4 .Media
5. Penyandian
6. Gangguan ( lingkungan )
7. Transaksi
8. Keuntungan
9. Umpan balik
2. ASPEK KOMUNIKASI BISNIS
Beberapa aspek yang berkaitan langsung maupun tidak
langsung dengan komunikasi bisnis adalah sbb :
1. Ruang lingkup yang terdiri atas lingkup internal dan
eksternal.
Internal ----- dilakukan dengan jajaran manajemen
perusahaan/lembaga/instansi yang bersangkutan.
Contoh : rapat produksi, pemasaran, menyusun perencanaan,
dll.
Eksternal ----- dilakukan dengan pihak luar.
Contoh : rapat dengan mitra, presentasi, negosiasi, MOU,
dll.
2. Bentuk komunikasi bisnis.
Dapat dibagi menjadi dua bagian :
1. Komunikasi langsung ----- komunikasi yang dilakukan
oleh komunikator dan komunikan tanpa adanya pihak
ketiga / perantara
2. Komunikasi tidak langsung ----- Proses komunikasinya
disertai kehadiran perantara baik sebagai mediator
maupun sesama pelaku bisnis dengan komoditi serupa.
3. Jenis Komunikasi Bisnis
Terdiri dari lisan dan tertulis, dan dari keduanya dapat
dilakukan secara formal dan nonformal, tetapi kecendrungannya
dilakukan secara formal.
4. Tipe Komunikasi Bisnis.
Ada 2 :
1. Verbal ----- diucapkan melalui kata – kata dan atau
rangkaian kalimat dalam pembicaraan bisnis.
2. Non verbal ----- Diungkapkan dengan berbagai atribut
atau perlengkapan dan peralatan yang memilki makna
komunikasi.
5. Tingkatan Komunikasi
Dapat dikategorikan menjadi dua kelompok :
1. Vertikal ---- dapat terjadi antara pihak yang memiliki
tingkatan yang relatif lebih atas dengan yang ada
dibawahnya dan sebaliknya.
2. Horizontal ----- dapat dilakukan antar para pihak yang
sama tingkatannya.
Dalam lingkup internal yang vertikal dapat terjadi antara
atasan dengan bawahannya atau sebaliknya.
Secara eksternal bisa terjadi dalam negosiasi antar
perusahaan.
Horizontal secara eksternal berarti antara komunikator
dan komunikan dari 2 manajemen atau lebih yang berbeda
tetapi memilki tingkatan jabatan dalam manajemennya sama,
contohnya rapat koordinasi antar manajer perusahaan yang
satu dengan yang lain.
3. TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang
sama dan merangsang pihak lain untuk berfikir atau melakukan
sesuatu. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif akan
menambah keberhasilan individu maupun organisasi.
Komunikasi yang efektif akan mengantisipasi masalah,
membuat keputusan yang tepat, mengkoordinasikan aliran kerja,
mengawasi orang lain dan mengembangkan berbagai hubungan.
Sehubungan dengan komunikasi yang efektif, komunikasi
dibedakan menjadi 2 yakni
1. Komunikasi Individu ----- Suatu komunikasi dikatakan
efektif apabila komunikan mampu memahami pesan
sebagaimana yang dimaksud oleh komunikator.
2. Komunikasi massa ----- komunikasi dikatakan efektif
apabila mampu menjangkau komunikan secara lebih luas.
Komunikasi dikatakan efektif apabila dalam waktu yang
relatif singkat dapat memperoleh hasil yang relatif banyak.
Jumlah yang banyak itu bisa dilihat dari segi banyaknya pesan
yang dipahami oleh komunikan dan banyaknya komunikan yang
dapat dijangkau oleh pesan yang disampaikan.
* Komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan 5 hal :
a. Pengertian ----- penerimaan yang cermat dari isi
stimuli seperti yang dimaksud oleh komunikator.
b. Kesenangan ----- mengupayakan orang lain merasakan
suasana saya setuju - anda setuju sehingga hubungan
menjadi hangat, akrab dan menyenangkan.
c. Pengaruh pada sikap ----- memberikan daya persuasi
(bujukan) kepada orang lain agar bersikap seperti
yang dikehendaki oleh pembujuk tadi
d. Hubungan yang makin baik ----- dengan adanya
komunikasi yang efektif maka jalinan komunikasi para
pihak terkait semakin menguntungkan
e. Tindakan ----- merupakan perilaku yang dikehendaki,
yang timbul sebagai akibat terciptanya komunikasi
yang efektif.
4. METODE KOMUNIKASI BISNIS
* Metode komunikasi bisnis adalah :
Cara untuk memcapai keuntungan melalui komunikasi
mengenai produk yang
akan dijual. Cara tersebut terdiri dari :
1. Rapat (Business Meeting)
Rapat merupakan komunikasi bisnis yang paling jitu. Sebab
dari forum ini biasanya tercipta ide besar yang dapat
memberikan banyak keuntungan.
Rapat ----- Pertemuan para pihak terkait untuk
membicarakan suatu kepentingan dalam mencapai
tujuan bersama.
Bila rapat itu mengenai kegiatan bisnis maka
kepentingannya adalah kepentingan bisnis dan tujuannya
jelas mencari keuntungan. Maka rapat harus dipersiapkan
sebaik mungkin agar pelaksanaanya dapat berjalan dengan
baik dan menghasilkan keputusan yang sesuai dengan yang
direncanakan. Rapat berkaitan dengan :
a. Ruang lingkup rapat
Dari ruang lingkup rapat dapat dibedakan menjadi 2 bagian
yaitu intern dan ekstern.
Rapat intern ---- pertemuan yang dihadiri oleh pihak
intern perusahaan/lembaga/instansi yang bersangkutan
untuk membicarakan berbagai kepentingan yang berkaitan
dengan kegiatan dan kemajuannya.
Contoh : Rapat produksi, rapat pemasaran, dll.
Rapat ekstern pesertanya meliputi pihak – pihak yang
bergerak dari luar organisasi tertentu.
Contoh : rapat koordinasi dengan mitra kerja, menyusun
rencana kerjasama,dll.
b. Sifat rapat
Terdapat 2 macam rapat yang biasa dilakukan dalam
kegiatan bisnis, yaitu rapat rutin dan insidental.
Rapat rutin ---- pertemuan yang dilaksanakan dalam waktu
yang telah ditentukan dan sifatnya periodik.
Contoh : Briefing atau penjelasan singkat dari pimpinan
yang dilakukan setiap akan memulai pekerjaa.
Rapat insidental ---- pertemuan yang dilakukan untuk
mengantisipasi masalah yang terjadi berkaitan dengan
munculnya persoalan tersebut dan memerlukan penanganan
segera secara serius.
Contoh ; Terjadinya krisis ekonomi langsung diadakan
pertemuan.
c. Waktu rapat
Ada beberapa jenis rapat yang biasanya dilakukan suatu
perusahaan/lembaga/instansi tertentu.
Jenis rapat dari segi waktunya dapat dikategorikan ke
dalam beberapa periodisasi seperti : rapat harian,
mingguan, bulanan ,semesteran dan tahunan.
Rapat harian dilakukan setiap hari untuk membahas
persoalan harian. Rapat tahunan berarti rapat yang
diselenggarakan tiap satu tahun sekali untuk membahas
masalah sebelumnya sebagai evaluasi dan atau
mempersiapkan rencana satu tahun kedepan guna menyusun
kegiatan bisnis, masa berikutnya. Biasanya rapat tahunan
ini diwujudkan dalam bentuk rapat kerja untuk membahas
laporan keuangan seperti menyusun anggaran, laporan laba
rugi dll.
d. Langkah – langkah penyelenggaraan rapat
Rapat merupakan forum resmi yang bisa menjadi fondasi
kegiatan bisnis. Sebab dari rapat dihasilkan berbagai hal
penting yang bisa mendasari aktifitas bisnis selanjutnya.
Maka hendaklah rapat menjadi ajang bergengsi dalam
melahirkan ide – ide hebat. Oleh karena itu harus ditata
sedemikian rupa melalui langkah – langkah yang harus
dilakukan secara berurutan sbb :
1. Menentukan tujuan rapat
2. Menetapkan pihak yang harus hadir
3. Menyusun agenda rapat
4. Membuat undangan rapat
5. Menyampaikan undangan kepada yang harus hadir
6. Melakukan persiapan serta pengadaan peralatan dan
perlengkapan rapat
7. Pelaksanaan rapat
e. Implementasi hasil rapat
Rapat biasanya menghasilkan keputusan dan atau ketetapan.
Keputusan dan ketetapan tersebut biasanya diolah dan
disusun berdasarkan laporan hasil rapat yang berasal dari
notulen. Setelah keputusan dan ketetapan tadi tersusun
secara sistematis dan bersifat pragmatis - operasional,
maka semua personal yang ditugasi untuk melaksanakannya,
mereka akan melaksanakannya sesuai dengan ketentuan yang
telah diputuskan dan ditetapkan dalam rapat tersebut.
2. Promosi
Promosi dapat diartikan sebagai proses komunikasi yang
berisi penyampaian data dan informasi, manfaat serta
keunggulan suatu produk kepada khalayak atau masyarakat
luas oleh petugas promosi dengan tujuan menarik perhatian
sasaran promosi agar menjadi konsumen produk yang
dipromosikan.
* Promosi dapat dilakukan dengan cara :
1. Periklanan (Advertising )
2. Penjualan Pribadi (Personnel Selling)
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
4. Publisitas (Publicity)
5. Hubungan Masyarakat ( Public Relation)
6. Kombinasi (Combination)
3. Negosiasi
* Komunikasi bisnis yang cukup tajam nuansanya yaitu
negosiasi.
Negosiasi ---- merundingkan, membicarakan sesuatu untuk
mencapai kata sepakat atau bermusyawarah
untuk mencapai mufakat.
Proses atau upaya
mengunakan informasi dan mempengaruhi tingkah
laku ke dalam suatu jaringan yang penuh
dengan tekanan.
Sadar atau tidak dalam kenyataanya kita selalu akan
bernegosiasi setiap waktu, baik pada pekerjaan atau dalam
kehidupan pribadi. Maka dapat disimpulkan bahwa negosiasi
adalah :
Upaya untuk menyatukan pendapat yang berbeda antara 2
pihak atau lebih guna mencapai kesepakatan. Ada 3 faktor
utama dalam negosiasi yaitu :
a. Ada permasalahan yang akan dibahas.
b. Ada 2 kelompok atau lebih yang ingin bernegosiasi.
c. Ada kehendak masing – masing pihak untuk memperoleh
suatu kesepakatan.
Kesepakatan yang diperoleh harus bersifat saling
menguntungkan semua pihak yang bernegosiasi (take and give)
serta berupa pemecahan masalah yang menguntungkan semua pihak
yang bernegosiasi ( win-win solution). Dan kesepakatan yang
dibuat selanjutnya dijadikan pedoman kerja bagi para pihak
tadi dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Hasil negosiasi
ini biasanya dituangkan dalam sebuah MOU (Memorandum of
Understanding).
Untuk memperoleh hasil yang ideal diperlukan ketrampilan
dalam melaksanakan negosiasi. Ketrampilan tersebut minimal
terdiri atas :
1. Memiliki retorika (ilmu bicara ) secara umum.
2. Memahami materi (permasalahan) negosiasi.
3. Mempunyai pemahaman tentang partner (mitra)
negosiasi
4. Mampu melakukan komunikasi persuasive (daya
membujuk) yang baik.
* Topik pembicaraan antara rapat dan negosiasi berbeda.
Rapat ----- pembicaraan bersifat mengakomodir
(menampung) berbagai ide atau gagasan,
perbedaan pendapat tidak terlalu menonjol.
Negosiasi ----- Cenderung menyatukan pendapat yang
berbeda, perbedaan pendapat relatif
lebih terasa.
4. Pameran Produk
Pameran produk merupakan salah satu bagian dari promosi,
namun dalam konteks komunikasi bisnis dalam peristiwa ini
memiliki keunikan tersendiri karena selain melakukan promosi
sekaligus mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing serta
potensi pasar yang mungkin akan dapat diraih.
5. Kerjasama bisnis
Di era global saling ketergantungan satu sama lain akan
semakin terasa, jadi bukan persaingan yang harus dikedepankan
tetapi kerja sama yang lebih baik dilaksanakan. Karena dalam
era ini kelebihan dan kekuranagn masing – masing pelaku bisnis
relatif lebih mudah diidentifikasi serta diketahui.
Bisnis yang dilakukan melalui kerja sama sebetulnya
merupakan salah satu hasil rapat ataupun negosiasi. Jadi untuk
melakukan kerjasama bisnis dapat diawali melalui rapat atau
negosiasi.
6. Korespondensi Bisnis
Komunikasi bisnis ini pada dasarnya merupakan hubungan
bisnis yang dilakukan melalui surat menyurat, dapat melalui
elektronik.
* Beberapa keuntungan korespondensi bisnis :
1. Menjaga hubungan timbal balik walaupun tidak bertemu
secara fisik.
2. Dalam hal – hal tertentu kegiatan bisnis menjadi lebih
efektif dan efisien.
3. Melalui surat, kegiatan bisnis jadi mempunyai bukti
tertulis yang dapat dijadikan dokumen sebagai fasilitas
kerja sama bisnis, pedoman kegiatan dan acuan bila ada
persoalan yang mesti diselesaikan.
4. Dengan korespondensi maksud dan tujuan bisnis dapat terus
dikomunikasikan tanpa harus meluangkan waktu khusus dan
menyempatkan diri untuk bertemu.
5. Surat menyurat sesama mitra bisnis merupakan kegiatan
yang mewakili masing – masing pihak dalam melaksanakan
proses bisnis mulai dari proses produksi, pemasaran,
keuangan sampai urusan personal.
7. Surat Penawaran
Surat penawaran merupakan salah satu bagian penting dari
korspondensi bisnis dan memilki kekhususan, kekhususan
diantaranya mencakup :
a. Surat penawaran relatif lebih sering digunakan dalam
korespondensi bisnis.
b. Surat penawaran sering dimanfaatkan sebagai langkah awal
dalam menjalin hubungan bisnis.
c. Syarat penawaran biasanya dilampiri proposal bisnis,
spesifikasi produk dan profil dari pihak yang
mengirimkannya.
6. PRESENTASI BISNIS YANG SUKSES
Presentasi bisnis adalah :
Penyampaian data, fakta dan informasi mengenai suatu
produk oleh presentator kepada pihak terkait yang hadir dalam
suatu forum bisnis.
* Beberapa acuan yang harus dipedomani pada waktu melakukan
presentasi :
a. Kemampuan mengemukakan materi presentasi.
b. Mengemukakan data, fakta dan informasi serta pengetahuan
mengenai berbagai sumber.
*Dalam penyajian materi presentasi seorang presentator harus
bisa mengemukakan :
1. Gagasan – gagasan yang konstruktif (membangun)
2. Konsep – konsep yang kreatif.
3. Produk – produk yang inovatif.
4. Hasil pencapaian baru.
5. Manfaat yang lebih pragmatis.
6. Cara – cara yang lebih efektif dan efisien.
* Dalam mengungkapkan data, fakta dam informasi hendaknya :
a. Sistematis (teratur)
b. Logis – rasional (masuk akal, argumentatif dan
kausalistik).
c. Spontan, berani dan bertanggung jawab.
Ada 3 hal yang terkait langsung dengan kegiatan
presentasi bisnis dan harus diketahui serta dilaksanakan oleh
presentator yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.
POKOK BAHASAN : ETIKA BISNIS
1. PENGERTIAN ETIKA, BISNIS DAN ETIKA BISNIS
Bisnis adalah kegiatan manusia dalam mengorganisasikan
sumberdaya untuk menghasilkan dan mendistribusikan barang dan
jasa guna memenuhi kebutuhan dan kegiatan masyarakat.
bisnis merupakan usaha membangun kepercayaan antara
masyarakat dengan organisasi bisnis, dan ini merupakan elemen
yang sangat penting untuk suksesnya suatu bisnis dalam jangka
panjang.
Etika dalam konteks bisnis dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan mengenai sikap dan perilaku manusia yang sesuai
dengan ajaran agama serta kaidah – kaidah kehidupan yang
meliputi sopan santun, budi pekerti yang baik, norma yang
tepat, moral yang benar dan akhlak yang mulia.
Untuk berbisnis harus menggunakan etika yaitu etika
bisnis yang isinya antara lain meliputi kejujuran, kepercayaan
(harus dapat dipercaya), ketepatan dalam memenuhi janji,
kehandalan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan serta
keterbukaan.
2. PRINSIP – PRINSIP ETIKA DALAM BERBISNIS
Modal paling utama dalam bisnis adalah nama dan
kepercayaan. Secara umum prinsip – prinsip yang dipakai dalam
bisnis tidak akan pernah lepas dari kehidupan keseharian.
Namun prinsip – prinsip yang berlaku dalam bisnis sesungguhnya
adalah penerapan dari prinsip etika pada umumnya. Prinsip itu
pada umunya berupa :
1. Prinsip otonomi
2. Prinsip kejujuran
3. Prinsip keadilan
4. Prinsip saling menguntungkan
5. Integritas moral
3. ETIKA BISNIS DENGAN STAKE HOLDER
Para manajer punya tanggung jawab dan kewajiban moral
untuk menjaga agar hak dan kepentingan semua pihak yang
berkaitan dengan kegiatan bisnis perusahaannya tidak
dirugikan.
* Hubungan etika bisnis dengan stake holder :
1. Etika dan konsumen
Meliputi : - keamanan produk
- pemasangan iklan
2. Etika dan pegawai
Meliputi : - keamanan pegawai
- pengurangan pegawai
3. Etika dan lingkungan
4. ETIKA DENGAN LINGKUNGAN
Etika lingkungan dapat diartikan sebagai dasar moralitas
yang memberikan pedoman bagi individu atau masyarakat dalam
berperilaku atau memilih tindakan yang baik dalam menyikapi
segala sesuatu berkaitan dengan lingkungan sebagai kesatuan
pendukung kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan umat
manusia serta mahluk hidup lainnya. Banyak kasus membuktikan
bahwa kemerosotan mutu lingkungan itu disebabkan karena
teknologi yang mencemari, diikuti dengan
konsumsi yang berlebihan serta kebijakan pembangunan yang
kurang serasi karena adanya konflik kepentingan.
Tujuan etika lingkungan adalah untuk melindungi
lingkungan udara, air, bumi dari kegiatan bisnis dan individu.
Dalam berbisnis tidak hanya memperhatikan keuntungan saja,
namun juga perlu memperhatikan etika dalam proses produksinya.
Bisnis yang etis adalah bisnis yang dapat memberi manfaat
makimal pada lingkungan bukan sebaliknya, menggerogoti
keserasian lingkungan. Kerusakan lingkungan pada dasarnya
berasal dari dua sumber yaitu polusi dan penyusutan sumber
daya.
Prinsip etika lingkungan menjadi tuntunan bagi perilaku
kita dalam berhadapan dengan alam , baik perilaku terhadap
alam secara langsung maupun perilaku terhadap sesama manusia
yang berakibat tertentu terhadap alam. Prinsip tersebut adalah
:
1. Sikap hormat terhadap alam (Respect for Nature)
2. Prinsip tanggung jawab (moral Responsibility for
Nature)
3. Solidaritas kosmis (Cosmis Solidarity)
4. Prinsip kasih saying dan kepedulian (Caring for
Nature)
5. Prinsip “No Harm”
6. Prinsip hidup sedrehana dan selaras dengan alam
7. Prinsip keadilan
8. Prinsip demokrasi
9. Prinsip integritas moral
5. ETIKA PRODUKSI DAN PEMASARAN
Produksi berarti diciptakanya manfaat, produksi tidak
diartikan sebagai menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak
ada, karena tidak seorangpun dapat menciptakan benda. Kegiatan
produksi mempunyai fungsi menciptakan barang dan jasa yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu, harga dan
jumlah yang tepat.
Pemasaran adalah kegiatan menciptakan, mempromosikan dan
menyampaikan barang atau jasa ke para konsumun. Pemasaran
berupaya unuk menciptakan nilai yang lebih dari pandangan
konsumen atau pelangan terhadap suatu peroduk perusahaan
dibandingkan dengan harganya serta menampilkan nilai tersebut
lebih tinggi dibandingkan dengan produk pesaingnya.
Terdapat 3 tanggung jawab moral perusahaan dalam
memasarkan produknya :
1. Kualitas produk, tentu saja perusahaan wajib menyediakan
produk sesuai dengan yang dijanjikan baik melalui kontrak
ataupun melalui iklan yang ditawarkannya
2. Harga, perusahaan menetapkan harga dengan selayaknya sesuai
dengan kualitas
3. Pemberian label serta pengemasan, hal ini dilakukanya
selayaknya oleh perusahaan agar konsumen mengetahui
informasi yang lengkap mengenai produk yang bersangkutan,
agar konsumen tidak dirugikan karena kandungan yang terdapat
dalam produk tersebut
6. ETIKA DAN PEKERJA
Salah satu elemen penting dalam dunia usaha adalah
masalah ketenagakerjaan, karena tenaga kerja adalah penggerak
sektor usaha yang memerlukan perhatian khusus dalam
penangananya dan pekerja adalah salah satu sumber daya
terpenting bagi perusahaan.
Seringkali terjadi masalah – masalah dalam
ketenagakerjaan dan hal tersebut harus dapat diatasi secara
baik karena dalam dunia usaha antara pengusaha dan pekerja
merupakan mitra yang saling membutuhkan. Pekerja yang dimaksud
bukan hanya pekerja dalam arti buruh saja termasuk anggota
perusahaan/organisasi itu sendiri.
*Adapun yang dimaksud dengan perselisihan hubungan industrial
segala perselisihan yang meliputi :
1. Perselisihan hak
2. Perselisihan kepentingan
3. Perselisihan PHK
4. Perselisihan antar serikat pekerja
* Hak pekerja dapat berupa :
1. Hak atas upah
2. Hak atas kesejahteraan
3. Hak untuk berserikat dan berkumpul
4. Hak untuk mendapat perlindungan
5. Hak atas rahasia pribadi
* Kewajiban pekerja berupa :
1. Kewajiban ketaatan
2. Kewajiban konfidensialitas
3. Kewajiban loyalitas
Etika kerja merupakan rumusan penerapan nilai – nilai
etika yang berlaku di lingkungnnya dengan tujuan untuk
mengatur tata krama aktivitas para karyawannya agar mencapai
tingkat efisiensi dan produktivitas yang maksimal.
* Beberapa cara yang dapat ditempuh manajemen untuk
meningkatkan moral tenaga kerja yaitu :
1. Memberikan kompensasi/imbalan kepada tenaga kerja dalam
porsi yang wajar dengan tidak memaksakan kemampuan
perusahaan
2. Menciptakan kondisi yang aman dan menyenangkan
3. Meningkatkan spiritual pekerja
4. Memperhatikan masa depan pekerja termasuk mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilannya
5. Mengkomunikasikan segala informasi secara jujur dan
terbuka dengan pekerja
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menciptakan
iklim beretika dalam perusahaan adalah dengan menciptakan kode
etik. Kode etik berfungsi
sebagai inspirasi dan panduan dalam bekerja, pencegahan dan
disiplin, memelihara tanggung jawab, memelihara keharmonisan,
memberikan dukungan. Kode etik menyediakan seperangkat
petunjuk tertulis untuk dijadikan pedoman buat masing – masing
pegawai.
* Dalam bekerja setidaknya bisa didasarkan pada prinsip dalam
bekerja yaitu :
1. Bekerja dengan ikhlas
2. Bekerja dengan tekun dan bertanggung jawab
3. Bekerja dengan semangat dan disiplin
4. Bekerja dengan kejujuran dan dapat dipercaya
5. Berkemampuan dan bijaksana
6. Bekerja dengan berpasangan
7. Bekerja dengan memperhatikan kepentingan umum
7. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Tanggung jawab sosial perusahaan menunjukkan kepedulian
perusahaan terhadap kepentingan pihak – pihak lain secara
lebih luas daripada hanya sekedar kepentingan perusahaan saja.
Keberlanjutan dalam bidang ekonomi, lingkungan dan sosial
dapat dilakukan oleh perusahaan sebagai suatu bentuk tanggung
jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility).
Pemikiran yang mendasari CSR yang sering dianggap inti
dari etika bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya
mempunyai kewajiban – kewajiban ekonomis dan legal (kepada
pemegang saham atau shareholder) tetapi juga kewajiban –
kewajiban terhadap pihak – pihak lain yang berkepentingan
(stake holders) yang jangkauannya melebihi kewajiban – kewajiban
diatas, karena perusahaan tidak bisa hidup, beroperasi dan
memperoleh keuntungan tanpa bantuan pihak lain.
CSR merupakan pengambilan keputusan perusahaan yang
dikaitkan dengan nilai – nilai etika, dengan memenuhi kaidah –
kaidah dan keputusan hukum dan menjunjung tinggi harkat
manusia, masyarakat dan lingkungan.
Beberapa hal yang termasuk dalam CSR ini antara lain
adalah tata laksana perusahaan, kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan, kondisi tempat kerja dan standar bagi karyawan,
hubungan perusahaan masyarakat, investasi sosial perusahaan.
Jadi tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya dalam bidang
pembangunan sosial dan ekonomi tetapi juga dalam hal lingkungan hidup.
POKOK BAHASAN : PERMODALAN
1. ARTI DAN PERANAN MODAL
Secara Umum
Modal adalah : Sesuatu yang dapat digunakan untuk menjalankan
usaha
( dapat berupa fisik atau non fisik
)
Fikiran, kesempatan, waktu, pendidikan dan pengalaman
merupakan modal yang tidak ternilai pentingnya dan sangat
menentukan keberhasilan dalam berusaha. Makin besar modal yang
ada makin besar pula kemungkinan ukuran usaha yang dapat
dijalankan. Fikiran dan tangan merupakan modal utama yang
sering diabaikan, selalu ada dan dapat digunakan selama hidup.
Fikiran dapat menghasilkan gagasan dan dapat menghasilkan
barang atau jasa dan akhirnya dapat menghasilkan uang.
Uang yang diperoleh dapat digunakan untuk membeli barang
yang selanjutnya dapat diubah atau dijual kembali untuk
memperoleh keuntungan.Dengan demikian maka akan berkembanglah
kekayaan yang dimiliki yang dapat dijadikan modal selanjutya
untuk menggerakkan usaha. Jadi modal dapat berkembang.
Pendidikan dan pengalaman yang diperoleh seseorang juga
merupakan modal penting. Apa yang telah diperoleh dan dimahiri
seseorang pastilah merupakan modal utama untuk dapat memulai
dan menjalankan suatu usaha yang serupa dengan yang
dimahirinya.
Benda sekeliling berupa tanah dan lahan, vegetasi dan
hewan bahkan air, sungai. Danau, hutan, jurang dll disekitar
kita adalah karunia tuhan yang juga merupakan modal yang dapat
dimanfaatkan.
Perlu untuk menggabungkan modal berupa fikiran dan tenaga
dengan benda sekeliling sehingga menghasilkan uang dan uang
yang diperoleh digunakan untuk modal operasional yang pada
akhirnya akan menghasilkanuang lagi dan seterusnya. Memang
kemampuan tenaga manusia sebagai modal untuk menghasilkan uang
terbatas, namun hal itu perlu disadari untuk menghilangkan
alasan tidak berbuat sesuatu karena “ tidak ada Modal”.
Apa yang dimilki seseorang baik berupa benda fisik
ataupun yang abstrak dapat dijadikan modal. Makin banyak modal
yang dimilki makin besar pula modalnya.
Makin besar modal yang dimilki akan makin besar pula
kemungkina untuk dapat mengembangkan usaha besar dalam arti
ragam atau jenis usaha ataupun ukuran usaha.
Secara Khusus
Modal dalam suatu perusahaan dapat berupa barang seperti
uang, lahan, gedung, peralatan dan kendaraan tetapi dapat juga
berarti “orang” dalam arti sikap mental, pendidikan, keahlian
dan pengalaman yang memberikan kepercayaan kepada calon
pemberi uang atau barang jika itu yang dimaksudkan.
Modal harus dapat dikelola secara efisien. Efisiensi
dikatakan makin tinggi apabila jumlah pengeluaran makin kecil
sementara yang diperoleh makin besar.
Belajar sepanjang hayat akan banyak membantu keberhasilan usaha
seseorang.
Modal adalah juga kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan (asset) yang
akan dapat semakin besar apabila dapat dikembangkan.
2. WAKTU DAN EFISIENSI
Waktu adalah juga modal yang sangat berharga, terutama
dalam menentukan laju dan efisiensi usaha. Terdapat 2 (dua)
hal yang berkaitan dengan waktu yaitu kesempatan dan
efisiensi. Kejelian dan kecekatan dalam melihat kesempatan
serta serta menggunakan momen yang tepat sangat menentukan
keberhasilan.
Efisiensi adalah : Ukuran atau kuantum keluaran (output)
persatuan waktu,
tenaga dan atau biaya.
Makin banyak barang yang dapat dihasilkan per satuan
waktu, per satuan tenaga atau per satuan biaya maka makin
efisien seseorang bekerja. Pengertian efisiensi tidak cukup
hanya dikaitkan dengan jumlah barang tanpa memperhatikan mutu
atau nilai barang yang dihasilkan.Tingkat efisiensi dalam
suatu usaha umumnya diukur dengan nilai uang atau sesuatu yang
dapat memajukan usaha atau perusahaannya.
Efisiensi dapat dilakukan dengan sistem otomatis (robot).
Penggunaan robot juga dapat mengurangi masalah pemogokan,
pemberain uang pesangon, jaminan hari tua, tunjangan hari raya
dan biaya lainnya jika menggunakan tenaga manusia.
Di lain pihak system otomatisasai dan robot akan banyak
menyingkirkan kesempatan orang lain untuk memperoleh pekerjaan
yang berarti juga tidak akan banyak memberi nafkah kepada
orang lain. Hal ini jelas kurang baik bagi masyarakat, kecuali
jika tenaga kerja memang benar-benar sulit diperoleh dan
masyarakat memang sudah cukup berkemampuan dalam hidupnya.
Proses berlomba dengan waktu antar individu, antar
perusahaan dan bahkan antar bangsa, terus berlangsung dan
makin sengit dalam persaingan masing – masing. Fikiran, karsa,
kerja keras, disiplin dan sikap mental lainnya diperlukan
untuk dapat survive ( bertahan) dan menang dalam kancah
persaingan tersebut.
Karena waktu itu terbatas maka sistem prioritas harus
diterapkan, dengan mencatat dan menyeleksi lalu membuat daftar
urutan prioritas, pekerjaan yang mana harus didahulukan dan
mana yang dapat dikerjakan kemudian. Sehingga akan dapat
dihindari kerugian dan bahkan banyak keuntungan yang diperoleh
karena efisiensi dan ketepatan tindakan dapat dijalankan
dengan baik.
Waktu harus benar – benar dapat dimanfaatkan untuk
pekerjaan yang produktif. Hal ini hanya mungkin dilakukan jika
fikiran dan kerja memang diarahkan ke sana bukan ke arah hal –
hal yang komsumtif.
Berbicara seperlunya juga merupakan sikap yang menghargai
waktu dan efisiensi. Satu pemborosan waktu pada seseorang akan
berakibat berantai pada orang lain.
Waktu adalah uang, pedang dan akan merugi apabila tidak digunakan sebaik
mungkin.
3. PERBUATAN SEBAGAI MODAL
Setiap orang akan melakukan suatu tindakan yang selau
didasari oleh suatu niat, keinginan atau tujuan tertentu yang
secara sadar atau tidak merupakan dorongan untuk melakukan
tindakan tersebut. Hal tersebut akan meninggalkan kesan bagi
orang lain, bisa kesan baik atau buruk.
Bekerjalah dengan sungguh – sungguh, cekatan melaksanakan
tugas yang diberikan dan menyelesaikan dengan baik, bekerja
kertas, teliti, jujur serta penuh tanggung jawab. Berbuat baik
berlaku juga bagi perusahaan. Perusahan akan mendapat
kemudahan dalam memperoleh kredit, kelancaran pemasaran dll.
Terkait dengan permodalan seseorang sebaiknya harus :
1. Tanggap dan cekatan
2. Bekerja keras
3. Bekerja sebaik – baiknya dengan penuh gairah dan
semangat,
4. Selalu berusaha bekerja lebih dari yang diminta
5. Berusaha untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi
6. Berdisiplin, jujur dan penuh tanggung jawab
Perbuatan baik dapat menjadi modal bagi masa mendatang.
POKOK BAHASAN : PERIZINAN USAHA
Perizinan usaha adalah alat untuk membina, mengarahkan,
mengawasi dan menerbitkan izin-izin usaha.
Fungsi adanya surat izin usaha bagi pemerintah untuk
mengetahui perkembangan tentang dunia usaha di wilayah
Indonesia.
Undang-undang tentang perizinan usaha tertera pada SK
Menteri perdagangan Nomor 1458/KP/12/1984.
Jenis-jenis surat perizinan usaha adalah sebagai berikut :
SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Surat ini dikeluarkan oleh pemerintah daerah tingkat II.
Prosedur untuk mendapatkan SITU adalah sebagai berikut :
Meminta izin kepada para penduduk yang menempati
lingkungan disekitar lokasi usaha. Jika sudah memperoleh izin
dari para penduduk dan diketahui oleh RT dan RT setempat,
kemudian diteruskan ke kelurahan dan kecamatan. Setelah
diketahui oleh lurah dan camat, akhirnya diurus di
kotamadya/kabupaten dan membayar biaya izin PERDA Nomor
17/PD/1976, Nomor 35/PD/1977, dan Nomor 09 tahun 1986.
SITU pada umumnya diberikan dengan jangka waktu tiga
tahun terhitung permohonan. Dan pemohon harus memperpanjang
SITU selambat-lambatnya sebulan sebelum masa berlaku SITU
habis.
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
SIUP adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau
pejabat yang berwenang kepada pengusaha untuk melaksanakan
kegiatan di bidang perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada
para pengusaha, baik itu perorangan, firma, CV, Koperasi,
BUMN, dan lain sebagainya.
SIUP dikeluarkan berdasarkan domisili penduduk atau
penanggung jawab perusahaan. SIUP perusahaan kecil dan
menengah diterbitkan dan ditandatangani oleh kepala kantor
perdagangan daerah tingkat II atas nama menteri.
Sedangkan perusahaan besar diterbitkan dan ditandatangani
oleh kepala kantor wilayah departemen perdagangan daerah
tingkat I atas nama menteri.
SIUP untuk perusahaan kecil dan menengah tidak memiliki batas
kadaluarsa selama perusahaan terkait masih menjalankan
perusahaannya. Sedangkan SIUP perusahaan besar mempunyai masa
berlaku selama 5 tahun.
NPWP (Nomor Pokok wajib Pajak)
Ketentuan pasal 39 Undang-undang No.06 Tahun 1983 :
“Barang siapa dengan sengaja tidak mendaftarkan dirinya atau
menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP sehingga dapat
menimbulkan kerugian pada negara, dipidana dengan pidana
penjara selama-lamanya tiga tahun atau denda setinggi-
tingginya sebesar empat kali jumlah pajak yang terutang atau
yang kurang atau tidak dibayar”
Pada umumnya yang diwajibkan untuk mendaftarkan dan
mendapatkan NPWP adalah setiap wajib pajak yang meliputi hal-
hal berikut:
Setiap badan yang menjadi subjek pajak penghasilan yaitu PT,
CV, Firma, BUMN, BUMD, Persekutuan, Perseroan/Perkumpulan
Kongsi, Koperasi, Yayasan/Lembaga, dan Bentuk Usaha Tetap.
Setiap wajib pajak diwajibkan mengisi surat
pemberitahuan, menandatangani, dan menyampaikan ke Direktorat
Jenderal Pajak (Kantor pelayanan pajak / KPP) pada daerah
setempat.
Setiap wajib pajak wajib mengambil sendiri SPT yang telah
disediakan oleh Dirjen Pajak, mengisi, menghitung, dan
memperhitungkan sendiri pajak yang terutang dalam satu masa
pajak dan menyampaikann SPT yang telah diisi dan
ditandatangani kepada Kantor Pelayanan Pajak setempat.
NRP (Nomor Register Perusahaan)
Nomor Register Perusahaan disebut juga tanda daftar
perusahaan (TDP), yang harus diperhatikan dalam NRP :
Tanda daftar perusahaan wajib dipasang ditempat yang
mudah dilihat umum. Apabila tanda daftar perusahaan hilang
atau rusak, wajib mengajukan permintaan tertulis kepada kantor
pendaftaran perusahaan untuk memperoleh penggantinya.
Tanda daftar perusahaan berlaku untuk jangka waktu 5
tahun dan perpanjangan dilakukan selambat-lambatnya 3 bulan
sebelum masa berlaku habis.
NRB (Nomor Rekening Bank)
Nomor rekening bank untuk perusahaan minimal 2 orang
yaitu bendahara dan manajer.
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Adalah keseluruhan proses yang meliputi penyusunan AMDAL
bagi berbagai usaha atau kegiatan terpadu/multi sektor.
POKOK BAHASAN :
ANALISA PESAING PADA MARKETING (PEMASARAN)
Keberhasilan bisnis salah satunya ditentukan oleh
kemampuan memahami pesaing. Output dari kemampuan tersebut,
menopang manajemen dalam memutuskan dimana akan bersaing dan
bagaimana posisi diantara pesaing. Demikian karena, analisis
dilakukan dengan cara identifikasi industri dan
karakteristiknya, identifikasi bisnis di dalam industri,
kemudian masing-masing bisnis pun dievaluasi, prediksi
aktifitas pesaing termasuk identifikasi pesaing baru yang
mungkin menerobos pasar maupun segmen pasar.
Analisa persaingan merupakan sebuah usaha untuk
mengidentifikasi ancaman, kesempatan, atau permasalahan
strategis (strategy question) yang terjadi sebagai akibat dari
perubahan persaingan potensial, serta kekuatan dan kelemahan
pesaing.
Analisis persaingan bersifat dinamis
Pesaing dideskripsikan dan dianalisis, pesaing di
evaluasi, serta kemudian tindakan pesaing pun diprediksi
secara tepat. Yang dimaksud pesaing termasuk didalamnya
pesaing baru yang berpeluang mengacungkan jari telunjuk
sebagai tanda kehadiran. Analisis persaingan merupakan
aktifitas yang terus menerus dan memerlukan koordinasi
informasi. Bisnis dan unit bisnis menganalisis pesaing dapat
dengan cara menggunakan sistem intelejen pesaing.Untuk
kepentingan itu, beberapa teknik dilakukan seperti pencarian
database, survey konsumen, wawancara dengan pemasok serta
partisipan lainnya yang sesuai, perekrutan karyawan pesaing
termasuk mempelajari produk pesaing. Setiap teknik yang telah
dikemukakan, tampak didalamnya mengandung unsur titik
kedinamisan
Coca- Cola tahu bahwa Pepsi Cola adalah pesaing utamanya,
dan Sony tahu bahwa Matshushita adalah pesaing utamanya.
Namun cakupan pesaing actual dan potensial
perusahaan sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan lebih
mungkin untuk dikalahkan
oleh pesaingnya yang baru muncul atau oleh
teknologi baru, dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.
Di pasar kita dapat membedakan empat tingkat persaingan
berdasarkan tingkat substitusi produk :
1. Persaingan merek
Terjadi apabila suatu perusahaan para pesaingnya adalah
perusahaan lain yang menawarkan produk
dan jasa yang serupa pada pelanggan yang sama dengan harga
yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea.
2. Persaingan industri
Terjadi apabila suatu perusahaan menganggappara
pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat
produk atau kelas produk yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro
industrinya tidak hanya industri teh dalam botol, tetapi semua
industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola,
Aqua, dan lain-lain.
3. Persaingan bentuk
Terjadi apabila suatu perusahaan yang menganggap para
pesaingnya adalah semua perusahaan yang
memproduksi produk yang memberikan jasa yang
sama. Misalnya persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu
Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
4. Persaingan generik :
Terjadi apabila suatu perusahaan menggangap para pesaingnya
adalah semua perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan uang
konsumen yang sama.
Tujuan Analisa Pesaing, antara lain :
1. Memahami arti perubahan karena perubahan itu perlu.
2. Mengetahui arti dari pesaing.
3. Dapat mengidentifikasikan pesaing.
4. Dapat menentukan sasaran yang diinginkan pesaing sehingga
dapat membuat strategi untuk menghadapinya.
5. Dapat mengidentifikasikan strategi ynag dibuat pesaing.
6. Mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing.
7. Mampu mengidentifikasikan reaksi pesaing.
8. Mampu merencanakan srategi apa yagn harus dibuat untuk
menghadapi pesaing.
Identifikasi pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan
dan kelemahan yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat
peta persaingan yan lengkap. Pambuatan peta persaingan yang
dugunakan untuk melakukan analisis pesaing memerlukan langkah-
langkah yang tepat. Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar
analisisi pesaing tepat sasaran dan tidak salalh arah. Langkah
pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan
identifikasi seluruh pesaing yang ada. Langkah ini perlu
dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing
kita. Dengan demikian, memudahkan kita untuk menetapkan
langkah selanjutnya.
Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Jenis produk yang ditawarkan
Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang
beragam. Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara
lengkap dan benar produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-
pesaingnya. Identifikasikan siapa pesaing utama yang terdekat
serta pesaing lainya yang juga berpotensi mengancam perusahaan
kita sekarang dan di masa yang akan datang.
2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat
dilakukan melalui segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal
ini perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market
share masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui
adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang, baik
yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
3. Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan
peluang yang ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang
dan di masa yang akan datang. Setiap peluang harus dimasuki
dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-
besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun
harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.
4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau
mencari tahu keunggulan dan kelemahan yang dimilki pesaing.
Identifikasikan kelemahan dan keunggulan pesaing dalam
berbagai bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu,
kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.
Menentukan sasaran pesaing
Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa pesaing ada dua
jenis, yaitu pesaing dekat dan pesaing jauh. Pesaing dekat
adalah perusahaan yang memproduksi barang yang hampir sejenis,
seperti bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing. Pesaing
jauh adalah perusahaan yang memiliki produk yang mirip.
Contohnya pesaing untuk bank adalah Lembaga keuangan yang
kegiatanya memilki kesamaan daengan bank seperti asuransi, pos
giro, pegadaian, koperasi simpan pinjam, leasing, money
changer, atau dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang
dikuasai, kita perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa
yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara
lain memaksimalkan laba, memperbesar market share,
meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau
menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu
mengetahui laba jangka pendek atau laba jangka panjang dan apa
tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk memaksimalkan
laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen
dengan berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga yang
relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu
mengetahui apakah pertumbuhan market share yang dimiliki cukup
besar. Biasanya, meningkatkan market share dapat dilakukan
dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi pembukaan
cabang baru yang gencar pula. Sebagai contoh perusahaan 3 atau
axis yang begitu gencar dalam mempromosikan produknya dengan
diimbangi keunggulan dari masing-masing produk itu sehingga
cepat menarik konsumen. Peningkatan merker share juga dapat
dilakukan dengan cara penurunan harga mengingat mereka
memiliki biaya operasional yang relatif lebih rendah. Hal yang
juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan market share
dapat pula dilakukan dengan cara mengambil market share
pesaing lainya.
Peningkatan mutu produk bertujuan untuk menggaet
pelanggan milik pesaing. Peningkatan mutu produk ini dapat
dilakukan dengan memberikan berbagai kelebihan, baik pelayanan
atau kelebihan lainnya. Misalnya, produk plus, bunga yang
kompetitif, frekuensi penarikan, jumlah jaringan, atau
teknologi yang dimiliki.
Identifikasi strategi pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis
adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, setiap
perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan
lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih
strategi yang dijalankan. Strategi untuk mematikan atau
memperlemah lawan selalu dilakukan. Siapa yang lengah, akan
terkena dampakanya. Bukan tidak mungkin setiap strategi yang
dijalankan memiliki kemiripan. Oleh karena itu, perusahaan
harus pandai memulai dan mengakhiri.
Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara
kontinyu, karena pesaing yang cerdik akan merevisi strategi
mereka dari waktu ke waktu. Jelaslah, bahwa perusahaan juga
harus mewaspadai perubahan-perubahan yang diinginkan pelanggan
dan bagaimana para pesaing merevisi strategi mereka untuk
memenuhi hasrat yang diinginkan oleh para pelanggan tersebut.
Analisa SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunities, Threats)
Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi
isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan
kita dalam memasarkan event kita.
Kekuatan dan Kelemahan
Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu event,
kita harus mencermati isu-isu dalam organisasi yang
mempengaruhi kemampuan kita menjual event ke pasar dan
sponsor. Yang menjadi patokan suatu event bias dijadikan
kekuatan atau kelemahannya, kita perlu menggali persepsi dari
si EO itu sendiri terhadap suatu event. Jika EO kita memandang
event tersebut sebagai perioritas dan peluang untuk
meningkatkan profil EO, maka event tersebut menjadi sebuah
kekuatan. Namun jika kita memandang event tersebut sebagai
pemborosan sumber daya,maka event tersebut menjadi kelemahan.
Peluang dan Ancaman
Langkah yang perlu dilakukana adalah menganalisa semua faktor
di luar organisasi yang mungkin mempengarhi event kita.
Analisa eksternal ini akan membantu kita mengidentifikasi
peluang dan ancaman yang terkait dengan event. Segera setelah
menentukan ancaman-ancaman atas event kita, kita bisa menaksir
ulang situasi dan menganalisa bagaimana cara mengubah ancaman
itu menjadi peluang.
Penting sekali memusatkan perhatian pada masing-masing ancaman
atas sebuah event saat kita menjalankan perencanaan, untuk
memastikan keberhasilan event tersebut. Pengkategorisasian
suatu ancaman akan menentukan cara kita merespon ancaman untuk
meminimalkan efeknya.
1. Monitor
Ancaman yang kita putuskan untuk “sekedar dimonitor” adalah
jenis ancaman yang tidak atau sedikit dapat di kontrol, tetapi
tidak berdampak besar pada event. Kita hanya ingin tahu apa
yang akan terjadi
2. Monitor dan Analisa
Ancaman yang kita putuskan untuk “di monitor dan di analisa”
merupakan ancaman yang bisa sedikit dikontrol, tetapi kita
perlu memastikan bagaimana ancaman tersebut dapat mempengaruhi
event kita.
3. Strategi-strategi Kontingensi
Ancaman yang kita putuskan untuk “di respon dengan suatu
startegi kontingensi”, adalah semua ancaman yang dapat kita
kurangi pengaruhnya dengan perencanaan. Sebagai contoh jika
cuaca buruk adalah ancaman bagi event di luar ruangan, kita
bisa menetapkan bagaimana kita akan menanganinya, menunda
event, pindah ke indoor, pawang hujan atau sedikit merubah
konsep.
4. Analisa in-depth dan Strategi Pengembangan
Ancaman yang kita putuskan untuk “di respon dengan analisa in-
depth dan strategi pengembangan” adalah semua ancaman yang
memiliki kemungkinan paling besar untuk mempengaruhi event
kita. faktor-faktor teknologi, pesaing dan legislatif adalah
contoh-contoh ancaman yang mungkin memerlukan analisa dan
strategi pengembangan lebih detil lagi
Setelah semua telah kita analisa dengan baik, barulah kita
dapat menentukan langkah selanjutnya untuk menjalankan event
yang telah direncanakan, dan alangkah baiknya apabila kita
juga dapat melakukan analisa pesaing dan strategi pemasaran
terhadap event tersebut.
Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
Setelah kita tahu siapa saja pesaing kita, tentukan
kekuatan mereka dan cari tahu kerentanan mereka. Mengapa
nasabah membeli dari mereka? Apakah karena harga? nilai?
pelayanan? kenyamanan? reputasi? Fokuskan terutama pada
kekuatan dan kelemahan yang “dirasakan” seperti yang kita
lakukan terhadap perusahaan sesungguhnya. Ini karena persepsi
nasabah ternyata bisa lebih penting dari kenyataan.
Ada baiknya kita lakukan analisis kekuatan dan kelemahan
dalam bentuk tabel. Tuliskan nama masing-masing pesaing.
Kemudian susun kolom-kolom yang memuat semua kategori penting
bagi bidang usaha kita (harga, nilai, pelayanan, lokasi,
reputasi, keahlian, kenyamanan, personalia, pemasangan
iklan/pemasaran, atau apa saja yang sesuai dengan jenis
perusahaan). Begitu tabel siap, peringkatlah semua pesaing,
dan cantumkan komentar mengapa peringkat tersebut diberikan.
Bahkan bisa juga kita beri tanda merah untuk kekuatan dan biru
untuk kelemahan, sehingga secara sekilas kita dapat mengetahui
kedudukan setiap pesaing.
Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan
lima kekuatan tersebut adalah para pesaing industri, calon
pendatang, substitusi, pembeli dan pemasok. Adapun lima
ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah ancaman
persaingan segmen yang ketat, ancaman pendatang baru, ancaman
produk substitusi, ancaman peningkatan kemampuan/kekuatan
posisi tawar pemasok.
1). Ancaman persaingan segmen yang ketat
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki
pesaing yang banyak, kuat, atau agresif.
2). Ancaman pendatang baru
Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan
untuk masuk dan keluarnya.
3). Ancaman produk substitusi
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi
produk yang aktual atau potensial.
4). Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki
kekuatan posisi tawar (bargaining power) yang kuat atau
semakin meningkat.
5). Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok
perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas
yang mereka pasok.
Sebuah perusahaan perlu mengumpulkan informasi tentangkek
uatan dan kelemahan
masing-masing pesaing. Menurut perusahaan konsultan Arthur D.L
ittle, sebuah perusahaan akan menempati satu di antara enam
posisi kompetitif di dalam pasar sasaran berikut ini:
1. Dominan.
Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain danmem
iliki pilihan strategis yang luas.
2. Kuat
Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpamembahayak
an posisi jangka panjangnya dan dapat mempertahankan posisi
jangka panjangnya apa pun tindakan yang dilakukan oleh
pesaing.
3. Cukup baik
Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan
peluang yang ada diatas
rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
4. Cukup
Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukupuntuk m
encapai hasil memuaskan yang bisa terus
mempertahankan dalam bisnis. Namu, perusahaan ini ada karena
dibiarkan oleh perusahaan yang dominan dan memiliki peluang
dibawah rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
5. Lemah
Perusahaan ini memiliki kenerja yang tidak memuaskan,tetapi ad
a peluang untuk
memperbaiki. Perusahaan ini harus berubah atau kalau tidak
keluar dari pasar.
6. Tidak berpeluang.
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskandan tak ad
a peluang untuk memperbaiki.
Salah satu langkah yang penting sebelum memulai bisnis
adalah melakukan analisa persaingan usaha / analisa
kompetitor. Kita sebaiknya mereview literatur dari
kompetitor , untuk melihat bagaimana mereka merepresentasikan
usaha mereka dan seperti apa public image yang dibangun.
Sering kali literatur bisnis memuat mission statement dan juga
mengidentifikasi produk dan jasa spesifik mereka. James W.
Hart, seorang pakar marketing, memberikan tips analisa
persaingan usaha yang meliputi langkah- langkah seperti
berikut :
1. Berperanlah sebagai pelanggan kaya uang.
Telponlah pesaing di dekat daerah kita dan berbicaralah dengan
representative dari perusahaan tersebut seperti layaknya kita
adalah prospek potensial yang sedang mencari informasi. Kita
dapat menanyakan dengan rumus 5WH (Who, What, When, Where, Why
and How) untuk memberi pertanyaan yang cerdas dan
mendapat jawaban tentang kekuatan dan kelemahan pesaing. Salah
satu hal terpenting yang harus berhasil dilakukan adalah
membuat mereka mengirimkan sales dan information package
mereka pada kita, dimana dalam package tersebut akan
dijelaskan mengenai produk dan jasa mereka. Literatur bisnis
kompetitor kita akan menceritakan secara detil mengenai public
image mereka , dan disamping itu kita dapat mempelajari
kekuatan dan kelemahan produk dan jasa yang mereka tawarkan
secara detil. Pastikan juga mempelajari bagaimana mereka
menghandle telepon dari pelanggan, memproses permintaan
informasi, dan berapa lama permintaan informasi tersebut
akhirnya sampai ke tangan kita.Dapatkah kita menawarkan sistim
komunikasi yang lebih baik ? Bagaimana tampilan dari business
card mereka ? Hal-hal yang kecil seperti ini dapat memberikan
gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan kita sendiri,
sehingga dapat ditentukan apakah kita dapat bersaing dengan
mereka atau tidak. Apakah kita akan bersaing dalam hal harga
atau service yang lebih baik ?
2. Telponlah kompetitor di luar daerah.
Selanjutnya kita dapat menelpon perusahaan yang sejenis (atau
yg sedang direncanakan) di luar daerah, dimana kita tidak
dianggap sebagai saingan mereka. Dengan demikian, mereka tidak
merasa terancam saat kita memberikan pertanyaan. Sangatlah
berguna bila kita dapat berbicara dengan personel kunci dari
perusahaan sejenis, misalkan di lain propinsi. Saat kita
berbicara dengan kompetitor yang jauh jaraknya seperti ini,
pendekatannya haruslah lebih“straight-forward”. Kita dapat
katakan pada pemilik ataupun managernya, bahwa kita sedang
berpikir untuk membuka usaha sejenis dan berharap mendapat
masukkan/input dari mereka. Sering kali mereka dengan senang
hati akan memberikan input tentang industri mereka, bisnis
secara keseluruhan dan banyak lagi informasi gratis. Meskipun
demikian, kita perlu berhati-hati agar tidak menghabiskan
waktu terlalu banyak dalam bertanya, batasi percakapan telpon
anda 10 sampai 15 menit maksimum. Cara terbaik adalah
memikirkan pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu, dan
menuliskannya di atas kertas, sehingga dapat menanyakannya
dengan lancar. Dengan demikian akan tampak seperti seorang
professional, dan jika suatu saat perlu menelpon lagi, mereka
akan menerimanya. Jika kita terdengar seperti seorang bodoh
saat berbicara di telpon, mereka mungkin tidak akan menerima
telpon anda lagi. Kuncinya adalah tidak menghamburkan waktu.
3. Terakhir lakukan “in-field competition analysis” dengan
melakukan telemarketing pada prospek dan menanyakan apakah
mereka mengenal kompetitor kita, pernah menjalin hubungan
bisnis dengan mereka, dan lain-lain. Dengan melakukan ini,
kita juga melakukan prekualifikasi terhadap prospek potensial
yang belum pernah menjalin bisnis dengan kompetitor kita, dan
membuka peluang terjadinya penjualan. Sebagai tambahan, di
saat kita berada di luar melakukan sales call, kita dapat
melakukan cara yang sama saat berbicara dengan prospek
dan dapat mengetahui apa yang mereka suka dan apa yang tidak
mereka suka dari kompetitor kita. Kita dapat membuka peluang
terjadinya penjualan dengan mengidentifikasi poin-poin
differensiasi kita terhadap kompetitor.
Identifikasi reaksi pesaing
Reaksi Pesaing maksudnya bagaimana pola dan strategi
pesaing dalam merebut segmen pasar yang ada, dan bagaimana
perusahaan mampu melakukan terobosan- terobosan baru dalam
rangka mengungguli Pesaing yang ada.
Strategi menghadapi pesaing
Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:
1. Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar
atribut seperti : warna, bungkus, prestise perusahaan serta
pelayanan perusahan yang dibeli konsumen untuk dapat
memberikan pemuas kebutuhannya.
Usaha perusahan untuk menciptakan produk yang bisa memberikan
kepuasan kepada konsumen, kepuasan ini dapat diciptakan dengan
berbagai strategi yang telah diputuskan perusahan sebagai
usaha untuk mempertahankan kelangsungan operasionalnya dalam
jangka panjang. Usaha-usaha tersebut antara lain :
- Perencanaan produk, mencakup semua kegiatan produsen dan
penyalur untuk menentukan susunan product line, sehingga
konsumen akan visa membedakan produk yang satu dengan lainnya.
Maksudnya perusahaan akan selalu mengikuti perkembangan pasar,
barang yang ditawarkan harus disempurnakan sebelum mengadakan
perubahan barang, informasi ini perlu dikumpulkan melalui
riset pasar.
- Pengembangan barang, mencakup kegiatan teknis tentang
penelitian, pembuatan dan perencanaan bentuk produk. Kegiatan
ini dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan
keinginan pasar. Jika permasalahan ini sudah bisa diatasi,
maka perusahaan akan melebih mudah uin tuk menentukan harga,
distribusi dan promosi.
- Perdagangan, mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen
dan penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan
pasar.
POKOK BAHASA N : PELAYANAN KONSUMEN
10 Keinginan Konsumen Yang Harus Diperhatikan Pengusaha
Memiliki jumlah pelanggan yang melimpah adalah tujuan
setiap pebisnis. Melalui pelanggan-pelanggan tersebutlah,
usaha yang dijalankan akan dapat berputar menghasilkan profit
yang diharapkan. Namun untuk membuat calon konsumen atau para
pelanggan jatuh hati dan setia dengan produk bisnis yang kita
tawarkan merupakan pekerjaan yang besar, apa lagi ditambah
dengan strategi para kompetitor yang lebih agresif. Oleh
karena itu, mengetahui dan memenuhi apa yang konsumen inginkan
adalah langkah awal dalam menggapai kesuksesan tersebut.
Menurut riset yang dilakukan oleh The Rain Group dengan
meneliti dan mempelajari lebih dari 700 transaksi B2B
(business to business), diperoleh simpulan bahwa ada beberapa
hal yang menyebabkan seorang konsumen memilih penjual A
daripada penjual B atau C dan seterusnya. Pemilihan tersebut
karena konsumen meresa terpenuhi keinginannya. Lalu, apa saja
keinginan-keinginan konsumen tersebut? Berdasarkan simpulan
yang dikutip dari inc.com, inilah 10 hal yang umumnya
diinginkan oleh seorang konsumen kepada sang penjual:
1. Sungguh-sungguh Ingin Didengarkan
Konsumen akan merasa senang bila ia diperhatikan dan apa
yang diucapkannya sungguh-sungguh didengar dan dipahami oleh
sang penjual. Ketika anda telah menjalin komunikasi, maka
segalanya adalah tentang si konsumen, bukan lagi tentang diri
anda (seller). Artinya, saat itu yang dipikirkan adalah
bagaimana memberikan konsumen informasi yang jelas dan
memuaskan, bukan berpikir bagaimana untuk membuatnya tertarik
dengan produk bisnis anda, karena dengan hal tersebut para
konsumen akan beransumsi bahwa anda benar-benar menghargai
dirinya, dan tidak semata-mata berusaha menjerat dirinya untuk
membeli produk yang ditawarkan. Tindakan ini merupakan sebuah
bentuk investasi non-real jangka panjang.
2. Ingin Diberikan Ide, Inspirasi dan Perspektif Baru
Beberapa calon konsumen mendatangi usaha anda karena
terjebak dalam masalah dan kebutuhan tertentu yang perlu
dibantu. Ketika anda mampu memberikan mereka gagasan baru atau
perspektif menarik yang terkait dengan produk bisnis yang anda
tawarkan, maka mereka pasti lebih memilih anda.
3. Keinginan Berkolaborasi
Secara sederhana, ketika konsumen berencana untuk membeli
sesuatu, mereka menginginkan si penjual bukan hanya semata-
mata menjual produknya, tetapi berharap juga si penjual
terintegrasi dengan dirinya dalam mencapai kesuksesan dari
produk yang dibelinya.
4. Mengerti Apa yang Menjadi Kebutuhan Mereka
Pada poin ini, bukan hanya mengenai solusi antara
kebutuhan konsumen dengan produk yang cocok. Namun, konsumen
lebih menginginkan apakah produk yang akan dibeli tersebut
punya pengaruh lain yang positif, misalnya terhadap
kesehariannya, orang-orang di sekitarnya, dan sebagainya. Jika
anda mampu menjelaskan hal tersebut, maka daya tarik produk
bisnis anda lebih besar.
5. Yakin
Jika si penjual masih ragu dengan produk yang
ditawarkannya, lalu bagaimana mungkin para konsumen akan mau
memilih produk tersebut. Jadi, para konsumen tertarik dengan
seller yang memiliki keyakinan diri bahwa produk yang
dijualnya tersebut benar-benar bagus.
6. Mampu Membantu Konsumen Menghindari Kesalahan
Dalam keputusan transaksi suatu bisnis, tentu terdapat
berbagai kendala atau pun masalah yang akan mungkin timbul
dikemudian hari. Para konsumen menginginkan seller bisa
mengedukasi dan membantunya untuk menghindari hal tersebut.
7. Menyusun dan Memberi Solusi yang Menarik
Para pelanggan mengharapkan penjual memiliki keterampilan
dasar dalam penjualan yang mampu menghadirkan solusi terbaik
untuk diterapkan, sehingga produk yang dibelinya tidak sia-sia.
8. Berhubungan Secara Personal dengan Penjual
Para pelanggan juga menginginkan jalinan ikatan yang baik
dengan sang penjual. Kedua pihak harus terdapat rasa saling
percaya dan menjaga kepercayaan tersebut.
9. Komunikasi yang efektif
Para pelanggan tidak menyukai penjual yang berputar-putar
atau bertele-tele dalam menjelaskan produk, harga, diskon, dan
sebagainya, apa lagi diungkapkan dengan tutur yang rumit.
Pelanggan menginginkan hal yang praktis, termasuk dalam
komunikasi dua arah yang mudah dipahami.
10. Mendapatkan Nilai Produk yang Terbaik
Poin ke 10 ini terkait dengan prinsip ekonomi. Para
pelanggan menginginkan apa yang dibelinya tersebut adalah yang
terbaik ketimbang di tempat-tempat lain. Artinya apa yang
telah dibelinya memang pantas dengan nilai uang yang harus ia
keluarkan.
Inilah Langkah-langkah Membentuk Layanan Konsumen yang Unggul
Layanan konsumen menunjang kesuksesan bisnis Anda. Sebuah
perusahaan akan berkembang dengan pesat bila memiliki
pelayanan yang unggul. Dengan membuat pelanggan puas, otomatis
bisnis Anda akan semakin dikenal. Pasalnya, pelanggan Anda
dengan sukarela akan mempromosikan bisnis Anda ke kolegannya.
Tentunya, untuk membentuk pelayanan pelanggan yang prima
dibutuhkan beberapa proses. Berikut langkah-langkah yang bisa
Anda lakukan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.
1. Pelatihan pelayanan
Lakukan pelatihan pelayanan pelanggan terutama untuk
karyawan di bidang customer service supaya mampu memberikan
layanan yang cepat, tepat, dan efisien. Divisi ini harus
memiliki pengetahuan produk, harga, hingga aspek teknis produk
yang bersangkutan. Kemampuan komunikasi dalam memahami apa
yang diinginkan pelanggan sangat penting.
2. Pusatkan perhatian pada pelanggan
Perhatikan nada bicara, jadilah percaya diri tapi tidak
dengan emosi jika pelanggan datang dengan keluhan. Dengarkan
keinginan pelanggan dengan seksama dan catat segala kebutuhan
dengan kemampuan komunikasi yang baik. Dalam melayani,
tempatkan pelanggan di urutan pertama layaknya orang terdekat,
seperti rekan sekerja atau pimpinan di perusahaan Anda
3. Pelayanan yang responsive
Lakukan pada saat itu juga, jangan biarkan pelanggan
menunggu karena mereka ingin permasalahannya segera
diselesaikan. Siagakan supervisor untuk membantu staf
pelayanan konsumen jika mengalami kesulitan dalam pertanyaan
sulit dan teknis dari pelanggan.
4. Bina hubungan baik
Tunjukkan simpati, berbicara dengan penuh perasaan, dan
berikan solusi untuk menunjukkan bahwa Anda paham keinginan
pelanggan. Mintalah feedback dari pelanggan dalam bentuk
survei kepuasan layanan agar bisa berbenah jika terdapat
kekurangan dalam layanan.
POKOK BAHASAN : INOVASI DALAM BISNIS
Orang seringkali lupa ketika merasa produknya sudah
menjadi yang terdepan dalam persaingan bisnis. Padahal dalam
dunia bisnis, yang terus berinovasi yang akan terus menjadi
pemenang.
Jika Anda percaya roda kehidupan terus berputar,
demikian juga dengan roda bisnis. Mungkin tahun ini produk
Anda menjadi market leader, tetapi tahun depan belum tentu.
Persaingan dalam bisnis sangatlah ketat. Pesaing-pesaing baru
terus bermunculan setiap hari.
Tak sedikit dari mereka hadir dengan membawa inovasi baru.
Jika Anda terus bertahan dengan cara lama, yang terjadi adalah
bisnis Anda akan semakin jauh tertinggal.
Seberapa penting sebenarnya inovasi dalam
berbisnis? Mengutip tulisan Yoris Sebastian di majalah Femina,
berikut ini adalah beberapa alasan mengapa inovasi penting
bagi bisnis Anda.
Inovasi dibutuhkan agar bisnis Anda selalu relevan bagi
konsumen.
Semakin hari konsumen semakin memiliki karakter yang
senang menggunakan produk-produk praktis. Alasannya tentu saja
karena mereka semakin memiliki sedikit banyak waktu. Jika
dahulu obat jerawat berbentuk bubuk dan harus dicampur air
untuk menggunakannya, sekarang orang cenderung lebih suka
dalam bentuk cair di dalam tube.
Mengganti produk yang masa hidupnya pendek.
Beberapa tahun lalu Anda mungkin masih menggunakan alat
pemutar kaset atau CD untuk mendengarkan musik. Sekarang cukup
dengan MP3 player yang mungil Anda sudah bisa mendengarkan
musik.
Memberikan untung lebih besar.
Peluncuran produk terbaru Apple selalu ditunggu oleh
konsumennya. Sebenarnya yang mereka tunggu adalah inovasi
terbaru yang akan digunakan Apple dalam produk terbarunya
tersebut. Konsumen bersedia membayar lebih tinggi untuk sebuah
inovasi. Dalam bisnis hal itu akan meningkatkan profit margin.
POKOK BAHASAN : PENGELOLAAN RISIKO USAHA
Risiko usaha merupakan fluktuasi yang terjadi karena
adanya ketidakpastian. Ada berbagai cara yang dapat digunakan
untuk mengurangi risiko usaha. Salah satu cara yang banyak
dipakai untuk mengurangi risiko ialah asuransi. Saat
perusahaan membeli asuransi, risiko usaha dipindahkan ke
perusahaan asuransi dengan membayar premi. Asuransi memiliki
beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Tetapi didalam
mengelola usaha kita juga harus memikirkan risiko yang harus
dihadapi walau pun ada beberapa kelemahan asuransi yang harus
dipertimbangkan. Oleh karena itu kita juga harus memiliki
asuransi untuk usaha kita. Sebagai Wirausahawan yang baik
sebelum berwirausaha harus memikirkan risiko yang dihadapi dan
tentunya memikirkan cara untuk menanggulangi resiko tersebut.
Di zaman sekarang sudah banyak orang yang mengerti akan
dampak dari resiko usaha dan mereka membuat strategi agar
resiko yang dihadapi nanti tidak membuat kerugian yang sangat
besar. Sebagai Wirausahawan yang baik sebelum berwirausaha
harus memikirkan resiko yang dihadapi dan tentunya memikirkan
cara untuk menanggulangi resiko tersebut.
Pengertian Risiko Usaha
Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan
terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya
bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya.
Ada 2 karakteristik risiko:
1. Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
2. Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian
Ada beberapa penyebab kegagalan usaha :
~ Perencanaan yang kurang matang
~ Kurangnya modal
~ Bakat yang tidak cocok
~ Kurang pengalaman
~ Lemahnya pemasaran
~ Tidak mempunyai semangat berwirausaha
~ Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi
A. Macam-macam risiko:
Menurut sifat, dibedakan :
Risiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan
terjadinya tanpa sengaja.
Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya
Risiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan
agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya
Risiko Fundamental
Yaitu risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan yang menderita cukup banyak.
Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.
Risiko Yang Mungkin Akan Terjadi
1. Risiko bagi Usaha
adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak
pada kelangsungan usaha itu sendiri. Risiko usaha ini apabila
timbul akan berakibat buruk bagi usaha yang sedang dijalankan.
Risiko bagi usaha biasa disebut dengan risiko usaha yang
berdampak bagi internal usaha. Risiko usaha internal
diantaranya adalah :
a. Kehilangan modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh
konsumen
b. Kehilangan dan kerusakan perangkat keras-lunak (hard-
software) apabila memiliki karyawan yang tidak terampil dan
kompeten
c. Kehilangan karyawan / personil yang handal apabila tidak
dapat menangani dengan baik dalam bidang upah, kesempatan
berkarier, fasilitas kerja, wewenang, tanggung jawab,
kebijakan, kesalahpahaman manajeman internal.
d. Kehilangan kepercayaan konsumen karena tidak mampu
memberikan barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan
selera konsumen. Kepercayaan konsumen hilang akibat kesalahan
membuat produk pesanan, kesalahan jadwal pengiriman, kesalahan
jumlah penagihan, dan kesalahan pelayanan purna jual. Akibat
ditinggalkan oleh konsumen adalah kesulitan mencari konsumen
baru yang baik dan memiliki loyalitas terhadap produk, merek,
dan kualitas.
e. Kehilangan kepercayaan supliyer yaitu resiko usaha yang
berakibat ditinggalkan oleh pihak luar perusahaan yang menjadi
pemasok kebutuhan perusahaan. Kebutuhan itu diantaranya
persediaan bahan baku, alat kantor, tenaga kerja, dan lain-
lain. Resiko ini bisa terjadi karena keterlambatan melakukan
pembayaran ke pihak supliyer dan melanggar ketentuan
perjanjian kerjasama. Akibat ditinggalkan oleh supliyer adalah
kesulitan mencari pemasok yang baik, cepat, jujur, dan sesuai
dengan kualitas perusahaan.
f. Risiko Penghentian Ijin Usaha yaitu resiko usaha yang
diberikan oleh pemerintah dengan melakukan pencabutan ijin
usaha. Pencabutan ijin usaha ini dikarenakan melanggar
ketentuan ijin bisnis yang ada di pemerintah, melakukan
penipuan dengan memanipulasi laporan keuangan dengan tujuan
supaya tidak membayar pajak ke pemerintah, merusak lingkungan
hidup, menggangu keamanan dan kenyamanan masyarakat di
sekitarnya.
g. Risiko tidak diterima oleh masyarakat sekitar yaitu resiko
usaha yang terjadi akibat dari ketidakterimaan masyarakat
dengan adanya usaha yang dijalankan. Resiko usaha ini bisa
terjadi karena merusak tatanan masyarakat, menggangu
ketenangan dan keamanan masyarakat, tidak memberikan dampak
ekonomis bagi masyarakat sekitar, dan lain-lain.
2. Risiko bagi Lingkungan Usaha yang bersifat eksternal
adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak
pada kelangsungan bagi lingkungan luar usaha itu sendiri.
Risiko bagi usaha biasa disebut dengan
Risiko usaha yang berdampak bagi eksternal usaha. Risiko usaha
eksternal diantaranya adalah :
a. Risiko Pelestarian Lingkungan Hidup yaitu risiko usaha yang
akan dihadapi oleh wirausawan dalam rangka melestarikan
lingkungan hidup supaya terjaga lingkungan alam, ekosistem dan
habitatnya. Risiko ini timbul karena bahan baku dari usaha
tersebut berhubungan dengan kelestarian lingkungan hidup.
Contoh usaha yang memiliki risiko usaha yang berhubungan
dengan lingkungan hidup adalah: industri kertas, industri
furniture, pertambangan, sumber energi, dan lain-lain.
b. Risiko Sosial dan Budaya Masyarakat yaitu resiko yang
terjadi atas berdirinya sebuah usaha dan berdampak pada
lingkungan sosial dan budaya masyarakat. Wujud dari risiko ini
adalah perubahan struktur sosial masyarakat (semula satu suku
menjadi beberapa suku), perubahan budaya masyarakat (semula
tidak ada pementasan barongsai menjadi ada kegiatan pentas
barongsai), perubahan cara kerja masyarakat (semula waktu
kerja hanya pagi-sore berubah menjadi pagi-malam), perubahan
gaya hidup masyarakat (gaya hidup konsumtif yang meningkat).
c. Risiko Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yaitu risiko usaha
yang timbul sebagai bentuk kepedulian sosial perusahaan kepada
masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Bentuk kepedulian ini
seperti pemberian beasiswa, bantuan pembangunan sarana dan
prasarana umum (tempat ibadah, pembangkit listrik, pengelolaan
sumber air, jalan raya, irigasi), bantuan dana sosial untuk
kegiatan keagamaan, kegiatan budaya lokal maupun hari
nasional,
d. Risiko Pengelolaan Limbah yaitu risiko bisnis yang timbul
sebagai akibat dari limbah industri yang keluarkan dalam
rangka memproduksi sebuah barang atau jasa. Limbah dari
produksi dapat berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah
industri yang tidak dikelola dengan baik akan memberikan
akibat pencemaran lingkungan seperti air, udara dan tanah.
Supaya tidak menimbulkan pencemaran maka setiap perusahaan
diwajibkan oleh pemerintah dan pencinta lingkungan untuk
mengolah limbah industrinya dengan baik sebelum dibuang ke
luar pabrik.
e. Risiko Perekonomian Masyarakat dan Negara adalah risiko
bisnis yang terjadi karena sebuah kesalahan manajemen di
internal perusahaan dan menimbulkan dampak perubahan
perekonomian masyarakat dan negara. Akibat dari resiko ini
adalah memburuknya kondisi perekonomian akan mengakibatkan
daya beli masyarakat menurun. Kondisi ekonomi makro yang buruk
akan berpengaruh terhadap volume kegiatan usaha.
f. Risiko Perubahan Peraturan dan Kebijakan Pemerintah yaitu
resiko usaha yang timbul dan berakibat kepada perubahan dan
kebijakan pemerintah. Risiko ini terjadi karena kesalahan
perusahaan dalam melakukan operasinya yang mengakibatkan suhu
politik (baik lokal, nasional maupun internasional) dapat
berakibat kurang baik. Kesalahan perusahaan dalam operasional
yang berakibat pada sebuah bencana bagi masyarakat dan
menuntut lahirnya sebuah peraturan dan kebijakan pemerintah
yang baru.
Jenis-jenis risiko yang umum di kenal dalam usaha asuransi
antara lain meliputi:
• Risiko murni atau pure risk adalah ketidakpastian terjadinya
suatu kerugian atau dengan kata lain hanya ada suatu peluang
merugi dan bukan suatu peluang keuntungan. Risiko murni adalah
suatu risiko yang bilamana terjadi akan memberikan kerugian
dan apabila tidak terjadi maka tidak menimbulkan kerugan namun
juga tidak menimbulkan keuntungan. Risiko ini akibatnya hanya
ada 2 macam: rugi atau break event, contohnya adalah
pencurian, kecelakaan atau kebakaran.
• Risiko spekulatif atau speculative risk adalah risiko yang
berkaitan dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu peluang
mengalami kerugian financial atau memperoleh keuntungan.
Risiko ini akibatnya ada 3 macam: rugi, untung atau break
event, contohnya adalah investasi saham di bursa efek, membeli
undian dan sebagainya.
• Risiko individu atau individual risk adalah kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Misalnya
risiko yang akan tibul bila kita memiliki rumah, mobil,
melakukan investasi usaha, atau menyewa apartemen. Risiko ini
di bagi ke dalam tiga macam risiko, yaitu:
Risiko pribadi atau personal risk, adalah risiko yang
mempengaruhi kapasitas atau kemampuan seseorang dalam
memperoleh keuntungan, cotohnya adalah mati muda, uzur, cacat
fisik, dan kehilangan pekerjaan.
Risiko harta atau property risk adalah risiko terjadinya
kerugian keuangan apabila kita memiliki suatu benda atau
harta. Yaitu adanya peluang harta tersebut untuk hilang, di
curi, atau rusak
Langkah Dasar Untuk Mengelola Resiko Usaha
- Identifikasi (buat daftar) setiap risiko yang bisa
terjadi
- Lakukan analisis dan rangking atau urutkan sesuai dengan
besarnya dampak kerugian yang
akan ditimbulkannya
- Tentukan uapaya-upaya untuk mengatasinya sesuai dengan
urutan yang ada
- Lakukan upaya tersebut sesuai pilihan scenario yang
telah dibuat
- Lakukan evaluasi
Setiap usaha yang akan dibuat pasti akan ada resiko usaha
yang dihadapi, semua itu akan terkendali jika seorang
wirausahawan dapat memahami bagaimana caranya menanggulangi
resiko tersebut. Langakah dasar untuk mengelola resiko usaha
adalah :
Identifikasi (buat daftar) setiap risiko yang bisa terjadi
- Lakukan analisis dan rangking atau urutkan sesuai dengan
besarnya dampak kerugian yang
akan ditimbulkannya
- Tentukan uapaya-upaya untuk mengatasinya sesuai dengan
urutan yang ada
- Lakukan upaya tersebut sesuai pilihan scenario yang telah
dibuat
- Lakukan evaluasi
POKOK BAHASAN : PERENCANAAN USAHA PETERNAKAN
Perencanaan merupakan hal penting yang perlu dipersiapkan
dengan matang sebelum menjalankan suatu kegiatan. Tanpa
perencanaan, sebuah kegiatan yang sukses dan memiliki tolak
ukur tidak dapat tercapai dengan baik. Karena kegiatan yang
baik, akan dinilai dari luaran yang dihasilkan.
Jenis perencanaan pun dapat bermacam-macam tergantung
jenis dan kebutuhannya. Sebaiknya perencanaan yang dilakukan
mengarah pada ide atau gagasan yang kita miliki. Oleh karena
itu, kita benar-benar membutuhkan waktu untuk bisa
merencanakan suatu kegiatan maupun usaha khususnya dibidang
peternakan. Terlebih, jika kita arahannya ke suatu proyek atau
usaha yang berorientasi pada profit, tentu sebuah perencanaan
yang matang menjadi hal yang wajib.
Kita bisa mengamati suatu usaha yang dilakukan tanpa
perencanaan, maka hal yang ditakutkan sangat mungkin terjadi.
Contohnya kita bisa mengalami kerugian yang besar tanpa ada
perencanaan terlebih dahulu. Kemudian yang menjadi pertanyaan
adalah, bagaimana kita mulai merencanakan dan caranya
bagaimana ?.
Pada kesempatan ini, kita akan fokus mengkaji mengenai
perencanaan yang berhubungan dengan perencanaan usaha di
bidang peternakan. Usaha yang dapat dilakukan pada bidang
peternakan sangat potensial sekali. Kita dapat membaginya
menjadi 2 jenis komoditas utama, yakni ternak ruminansia dan
ternak non ruminansia. Adapun jenis usaha yang profitabel
untuk ternak ruminansia bisa usaha sapi potong, sapi perah,
kambing potong, kambing perah, kerbau, domba. Sedangkan yang
termasuk ternak non ruminansia kita dapat beternak ayam ras
pedaging, ayam ras petelur, ayam buras, itik, burung puyuh,
babi, dan jenis ternak non ruminansia yang lainnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan usaha
peternakan, yaitu:
1.Ide atau Gagasan
Ide atau gagasan merupakan hal utama yang memang harus
ada. Tanpa memiliki ide, tentu kita tidak ada gairah untuk
merencanakan sesuatu. Sehingga, carilah dan temukan ide yang
sangat briliant yang unik dan belum banyak dilakukan oleh
orang lain. Tentu, ide kita tidak hanya sebatas ide yang
terlintas dipikiran saja melainkan ide yang sebaiknya
dituangkan kedalam sebuah tulisan. Kita dapat menggunakan
bantuan analisis SWOT untuk membantu menemukan ide atau
gagasan sesuai dengan potensi yang ada. Analisis SWOT dapat
mempermudah kita untuk merencanakan strategi yang akan kita
lakukan.Jadi,buatlah ide atau gagasan sebaik mungkin.
2.Identifikasi
Setelah menemukan ide dan gagasan, tentu kita tidak
bisa hanya tinggal diam dan terus termangu memandangi ide
tersebut. Jadi, memang dibutuhkan langkah selanjutnya yang
saling berkaitan. Setelah dalam benak kita muncul ide yang
briliant dan kita sudah mencoba menuangkannya kedalam sebuah
tulisan, langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi.
Identifikasi ini akan sangat mempermudah kita untuk menyusun
tahapan-tahapan selanjutnya dalam perencanaan sebuah usaha
atau proyek. Lakukanlah identifikasi terhadap ide kita,
kemudian susunlah dalam sebuah proposal yang sistematis. Hal
ini akan mempermudah kita sebelum melalukan action terhadap
perencanaan usaha.
3. Studi Kelayakan Usaha
Jadi, memang studi kelayakan usaha merupakan hal yang
benar-benar vital dan perlu ada dalam setiap perencanaan usaha
atau proyek yang akan kita lakukan. Studi ini akan memberikan
gambaran kepada kita mengenai usaha kita layak atau tidak,
layak untuk dilaksanakan atau tidak layak untuk dilaksanakan.
Dalam penilaian kelayakan usaha ini, kita perlu menganalisa
berbagai aspek, mulai dari aspek teknis, aspek ekonomis, aspek
lingkungan dan sosial budaya, aspek yuridis, aspek manajemen
dan organisasi. Ada ukuran dan indikator khusus yang dapat
digunakan untuk menilai apakah perencanaan usaha
kita"GO"atau"NOTGO".
4. Penilaian
Perencanaan usaha yang kita jalankan tentu tidak hanya
sebatas sampai penyusunan kelayakan usaha saja, tetapi
berlanjut dan sampai dengan adanya monitoring dan evaluasi.
Jadi, setelah kita memiliki dan menganalisa studi kelayakan
yang menurut kita sudah layak, maka diperlukan adanya
penilaian dari pihak lain yang independent. Penilaian ini
menyimpulkan apakah rencana usaha kita layak dikerjakan atau
tidak layak dikerjakan. Atau bahkan bisa terjadi kita berada
pada titik tengah antara layak dan tidak layak. Jika setelah
penilaian NOT GO, kita wajib mengkaji dan merevisi ide atau
gagasan kita kembali. Jika rencana kita GO, maka kita bisa
lanjut ke tahap berikutnya.
5. Implementasi/Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari perencanaan usaha
yang kita lakukan. Setelah melalui berbagai proses dan tahapan
dan ternyata kita layak, maka kita lanjutkan dengan proses
selanjutnya, yakni pelaksanaan/implementasi. Adapun
pelaksanaan atau implementasi ini disesuaikan dengan
perencanaan yang telah kita buat sebelumnya.
6. Monitoring dan Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap terakhir yang wajib dilakukan.
Jika kita sudah mulai, sedang atau bahkan sudah selesai
implementasi tentu dalam pelaksanaannya kita membutuhkan
adanya monitoring dan evaluasi. Hal ini dilakukan untuk
mengkaji apakah usaha kita sesuai dengan rencana serta
berhasil dengan baik atau banyak kekurangan dalam pelaksanaan,
sehingga dapat kita gunakan sebagai bahan evaluasi kedepannya.
PERENCANAAN BISNIS – CAKUPAN PERENCANAAN BISNIS
Sebuah perencanaan bisnis harus dilakukan dan
mencakup 5 komponen utama dalam penyusunan Perencanaan Bisnis
yang merepresentasikan kemana arah bisnis yang akan di bangun.
Dalam merencanakan sebuah usaha, pastikan semata-
mata usaha yang dilakukan dengan sebuah perencanaan yang
rinci. Komponen yang saya tuliskan dibawah ini adalah komponen
sebuah perencanaan bisnis dengan tujuan perusahaan menengah
dan besar. Tidak berarti bahwa industri kecil tidak boleh
memiliki sebuah perencanaan bisnis, akan tetapi bisnis dalam
skala rumahan atau home-based bussiness akan lebih mudah
menggunakan 4 pertimbangan seperti dalam artikel yang pernah
saya tulis. Dalam skala rumahan atau home-based bussiness
pertimbangan yang penting masalah Modal, Resiko, waktu, dan
Tempat Usaha. Nah bagaimana merencanakan usaha untuk industri
yang agak besar, silahkan lanjutkan membaca materi ini.Inilah
tujuan akhir dari sebuah bisnis, setumpuk uang yang identik
dengan sebuah nilai ke berhasilan dalam membangun sebuah
usaha. Komponen pertama yang harus termuat dalam perencanaan
bisnis adalah:
1.Riwayat Singkat Usaha
Riwayat singkay atau executive summary akan menjadi
sebuah perhatian orang untuk di baca. Saat orang lain mengenal
perusahaan anda, pastikan membaca executive summary dengan
singkat dan benar. Mungkin akan meleibatkan beberapa dokumen
penting yang mencakup penamilan data dengan tujuan publik
memang harus tahu. Dua alasan yang harus ada dalam penjelasan
executive summary ini yaitu (jawab pertanyaan tersebut):
• Mengapa Perusahaan tertarik dengan usaha yang digeluti saat
ini atau sedang berjalan.
• Bagaimana cara perusahaan atau kita membangun usaha tersebut
dari nol sehingga implementasi dari keinginan yang ingin
dicapai berhasil.
2. Latar Belakang Perusahaan
Dalam perencanaan bisnis setidaknya harus dijabarkan
secara rinci, dimana beberapa hal yang minimal harus ada dalam
sebuah latar belakang perusahaan yaitu;
• Sekilas Usaha atau sejarah berdirinya perusahaan, disini
menggungkap bagaimana perusahaan menjelaskan sedikit tentang
apa saja dan kapan perusahaan itu berdiri.
• Pihak-pihak yang Terlibat Dalam Usaha, dalam hal ini adalah
siapa rekanan, tokoh, dan pendampin yang terlibat dalam bisnis
anda.
• Kondisi Keuangan perusahaan, harus tergambar walaupun bukan
hasil neraca keuangan sebenarnya. Intinya menunjukkan bahwa
kondisi keuangan perusahaan sehat.
• Rencana Pengembangan, perlu dimasukkan dengan tujuan untuk
menjelaskan arahan pengembangan usaha ini pada akhirnya
berujung dimana, apakah direncanan menjadi sebuah perusahaan
multinasional atau hanya perusahaan dengan tingkat pasar lokal
saja.
3. Produk-produk dan Jasa dari Perusahaan
Produk dan jasa apa saja yang peruhaan akan jual.
Disini diperlukan bagaimana analisis sebuah produk dan apakah
perusahaan sanggup menjualnnya. Tidak hanya itu dibutuhkan
pula gambaran detail dari produk yang akan dijual.
4. Kondisi Pasar Produk dan Strategi Pemasaran
Disini hal harus ada adalah analisis kondisi pasar,
mengenai besarnya permintaan terhadap barang atau jasa yang
dibuat oleh perusahaan. Hanya ada dua pilihan menciptakan
pasar (driving market) atau mengikuti pasar (market driven),
sehingga dapat mengetahui kondisi pasar dan bisnis yang sedang
dijalankan.
5.Rencana Pemasaran
Rencana Pemasaran pada dasarnya membidik target market
yang sesuai agar sasarannya tepat efektif dan efisien.
BEberapa komponen yang harus diperhatikan, diantaranya;
• Analisis Pasar
o Target Pasar
o Persaingan
o Lingkungan
• Analisis Produk
o Produk Utama
o Perbandingan
o Beberapa Pertimbangan
• Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran Produk
o Penampilan
o Harga
o Layanan Untuk Pelanggan
o Promosi
o Tahap Pemasaran
o Positionin
o Strategi Penjualan
• Kondisi Persaingan
• Kondisi Harga
• Kondisi Promosi dan Iklan
• Kondisi dan Strategi Manajemen
• Kondisi dan Strategi Keuangan
ALASAN DAN TUJUAN PEMBUATAN PERENCANAAN USAHA
Perencanaan usaha merupakan suatu dokumen yang menyatakan
keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang
atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan
menarik bagi penyandang dana.
Perencanaan usaha akan membuat kita dapat melihat dengan
jelas apakah usaha yang dijalankan nanti memiliki prospek
keberhasilan yang tinggi dan juga harus bisa menyakinkan orang
lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama.
Perencanaan usaha juga harus didasarkan pada kebutuhan
masyarakat akan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan tersebut, sehingga perencanaan usaha harus berbasis
pada permintaan pasar.
“Seorang pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan usaha
sebenarnya sedari awal telah merencanakan kegagalan bagi
kegiatan usahanya”.
Perencanaan usaha harus dapat menjawab pertanyaan: “Where am
I now? Where am I going? How will I get there?”
Alasan
Ada beberapa alasan penting mengapa pengelola usaha
harus menyusun perencanaan usaha, antara lain :
1. Untuk dipakai sebagai alat pengawasan dan pengendalian
kegiatan usaha sehari-hari
Perencanaan usaha yang telah disusun dengan baik akan
memudahkan para pelaksana untuk mengetahui apakah
tindakan mereka menyimpang atau sesuai dengan rencana.
Dengan adanya perencanaan usaha yang disusun (tentunya
sebelum suatu kegiatan dilakukan) dengan cermat dapatlah
dipilih dan ditetapkan kegiatan-kegiatan mana yang
diperlukan dan mana yang tidak
Dengan adanya perencanaan usaha, maka segala kegiatan
dapat dilakukan secara tertib dan teratur sesuai dengan
tahap-tahap yang semestinya.
2. Untuk mendapatkan pembiayaan dari Lembaga Pemberi
Pinjaman (To obtain the institution financing)
Dengan adanya perencanaan usaha yang jelas akan
memudahkan kita untuk mencari bantuan kerjasama dari
berbagai pihak karena didalam perencanaan usaha menunjukkan
aspek keuangan,dan aspek pemasaran yang mana hal tersebut
akan memudahkan pengelola usaha mendapat dukungan berupa
pinjaman melalui lembaga pemberi pinjaman
3. Untuk mendapatkan dana investasi (To obtain investment
funds)
Perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan kita
untuk mendapatkan pinjaman melalui pihak-pihak lain yang
potensial yang akan mendukung pemenuhan investasi usaha
kita.
4. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerjasama (To arrange
strategic alliances)
Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-
perusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan
misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok
barang buat perusahaan anda
5. Untuk mendapatkan kontrak besar (To large contracts)
Perencanaan yang baik menarit minat perusahaan-
perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak
yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda
6. Untuk menarik tenaga kerja inti (To attract key employes)
Perencanaan yang baik mengundang orang-orang
tertentu yang potensial atau mempunyai keahlian untuk
bergabung bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda
memerlukan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk
menduduki posisi kunci dalam perusahaan anda namun anda
harus berhati-hati menerima orang-orang tertentu yang dapat
pula menjerumuskan perusahaan anda yang baru berdiri
7. Untuk memotivasi dan fokus (To motivate and focus your
management team)
Perencanaaan yang baik menjamin adanya perhatian
yang fokus pada tujuan dari berbagai personil yang ada dalam
perusahaan. Sebab sebuah perusahaan akan bertumbuh makin
lama makin komplek sehingga perencanaan usaha akan menjadi
komponen yang sangat penting bagi setiap orang untuk tetap
berpijak pada arah yang benar.
Tujuan
Sebuah perencanaan usaha paling tidak mempunyai
tiga tujuan utama yakni:
1. Sebagai Rencana Aksi (Action Plan)
2. Sebagai Peta Jalan (Road Map)
3. Sebagai Alat Penjualan (Sales Tool)
1. Sebagai Rencana Aksi (Action Plan)
Sebuah perencanaan usaha akan membantu untuk bergerak dan
mengambil tindakan bisnis. Kita mungkin sudah lama memikirkan
untuk memulai sebuah usaha, tetapi prosesnya mungkin tampak
seperti sesuatu yang ‘menakutkan’ dan terlalu kompleks.
Sebuah rencana usaha akan membantu untuk memilah-
milah proses dimaksud menjadi bagian-bagian kecil yang lebih
jelas. Dengan demikian sebuah masalah bisnis yang besar dapat
dilihat sebagai sebuah urutan masalah-masalah kecil. Dan
dengan memecahkan masalah masalah kecil dimaksud, otomatis
masalah besar tersebut juga akan dapat terpecahkan. Jadi
menulis sebuah perencanaan usaha akan membantu dalam mengambil
tindakan bisnis dengan membagi masalah besar ke dalam masalah-
masalah kecil yang tidak terlalu rumit.
2. Sebagai Peta Jalan (Road Map)
Seketika memulai sebuah usaha, perencanaan usaha
akan menjadi alat yang sangat berguna agar usaha tetap pada
arah yang diinginkan. Dalam kegiatan bisnis sehari-hari yang
hiruk-pikuk, sangat mudah bagi seseorang untuk kehilangan arah
usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Sebuah rencana
bisnis membantu untuk tetap fokus dalam arah yang diinginkan
untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan. Juga perencanaan
usaha akan membantu pihak lain untuk memahami visi usaha yang
akan dijalankan , termasuk supplier, pekerja, mitra bisnis,
teman dan keluarga.
3. Sebagai Alat Penjualan (Sales Tool)
Mungkin yang paling penting adalah bahwa sebuah
perencanaan usaha merupakan sebuah alat bantu penjualan (Sales
Tool), sehingga sebuah perencanaan usaha merupakan alat yang
bisa dipergunakan untuk meyakinkan investor untuk menempatkan
investasinya di usaha tersebut.
Sebuah perencanaan usaha yang ditulis dengan baik
akan mendekatkan pengelola usaha dengan pihak-pihak yang
melihat bahwa ide bisnis yang ditawarkan akan juga
menguntungkan mereka.
TUGAS KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN
1. SUSUNLAH SATU RENCANA USAHA YANG MELIPUTI :
- IDE / GAGASAN
- IDENTIFIKASI
- STUDI KELAYAKAN USAHA
- PENILAIAN
- IMPLEMENTASI/ PELAKSANAAN
- MONITORING / PENGAWASAN DAN EVALUASI
2. FORMAT PENULISAN
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ISI ( RENCANA USAHA )
DAFTAR PUSTAKA
3. ATURAN TULISAN
- TIMES NEW ROMAN 12
- 1,5 SPASI
- UKURAN KERTAS A4
- MINIMAL 15 HALAMAN ISI ( DILUAR JUDUL, KATA
PENGANTAR, DAFTAR ISI DAN DAFTAR PUSTAKA
4. ATURAN PENUGASAN
- TUGAS PERORANGAN
- TIDAK BOLEH ADA KESAMAAN, BILA TERJADI KESAMAAN MAKA
SEMUA YANG SAMA AKAN DIANGGAP TIDAK MENGERJAKAN
TUGAS.
5. TUGAS DIKUMPULKAN TERAKHIR PADA TANGGAL 13 JANUARI 2013
MELALUI KETUA KELOMPOK KULIAH MASING – MASING (A, B, C
DAN D)
JAMBI, 24 DESEMBER 2013
DOSEN KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN
(IR. FATATTI,MP)