TEORI KURIKULUM

47
TEORI KURIKULUM Suatu perangkat pernyataan yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah; makna tersebut terjadi karena adanya penegasan hubungan antara unsur-unsur kurikulum, karena adanya petunjuk perkembangan, penggunaan dan evaluasi kurikulum. PERKEMBANGAN TEORI KURIKULUM 1).Franklin Bobbit : kehidupan manusia terbentuk oleh sejumlah kecakapan, diperoleh melalui pendidikan yakni penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, apresiasi à TUJUAN Kurikulum. Keseluruhan tujuan & pengalaman menjadi bahan kajian teori kurikulum 2).1920 : pengaruh pendidikan progresif berkembang gerakan pendidikan yang berpusat pada anak. Isi kurikulum didasarkan pada minat & kebutuhan siswa 3).Caswell : konsep kurikulum yang berpusat pada masyarakat à kurikulum interaktif yang menekankan pada partisipasi guru 4).1947 : dirumuskan 3 tugas teori kurikulum : a.Identifikasi masalah yang muncul dalam pengembangan kurikulum b.Menghubungkan masalah dengan struktur yang mendukungnya c.Meramalkan pendekatan di masa yang akan datang 5).Ralph W Tyler : 4 pertanyaan pokok inti kajian kurikulum : a.Tujuan b.Pengalaman pendidikan c.Organisasi pengalaman d.Evaluasi 6).1963 : Beauchamp : teori kurikulum berhubungan erat dengan teori- teori lain Othanel Smith : sumbangan filsafat terhadap teori kurikulum (perumusan tujuan & penyusunan bahan) 7).Mc Donald (1964) : 4 sistem dalam persekolahan yakni kurikulum, pengajaran, mengajar, belajar

Transcript of TEORI KURIKULUM

TEORI KURIKULUM

Suatu perangkat pernyataan yang memberikan makna terhadap kurikulumsekolah; makna tersebut terjadi karena adanya penegasan hubunganantara unsur-unsur kurikulum, karena adanya petunjuk perkembangan,penggunaan dan evaluasi kurikulum.

PERKEMBANGAN TEORI KURIKULUM 1).Franklin Bobbit : kehidupan manusia terbentuk oleh sejumlahkecakapan, diperoleh melalui pendidikan yakni penguasaan pengetahuan,keterampilan, sikap, kebiasaan, apresiasi à TUJUAN Kurikulum.Keseluruhan tujuan & pengalaman menjadi bahan kajian teori kurikulum

2).1920 : pengaruh pendidikan progresif berkembang gerakan pendidikanyang berpusat pada anak. Isi kurikulum didasarkan pada minat &kebutuhan siswa

3).Caswell : konsep kurikulum yang berpusat pada masyarakat àkurikulum interaktif yang menekankan pada partisipasi guru

4).1947 : dirumuskan 3 tugas teori kurikulum :a.Identifikasi masalah yang muncul dalam pengembangan kurikulum  b.Menghubungkan masalah dengan struktur yang mendukungnya c.Meramalkan pendekatan di masa yang akan datang

5).Ralph W Tyler : 4 pertanyaan pokok inti kajian kurikulum :a.Tujuan b.Pengalaman pendidikan c.Organisasi pengalaman d.Evaluasi

6).1963 : Beauchamp : teori kurikulum berhubungan erat dengan teori-teori lain        Othanel Smith : sumbangan filsafat terhadap teori kurikulum(perumusan tujuan & penyusunan bahan)

7).Mc Donald (1964) : 4 sistem dalam persekolahan yakni kurikulum,pengajaran, mengajar, belajar

8).Beauchamp (1960 – 1965) : 6 komponen kurikulum sebagai bidangstudi (1) landasan kurikulum, (2) isi kurikulum, (3) disainkurikulum, (4) rekayasa kurikulum, (5) evaluasi kurikulum, (6)penelitian dan pengembangan

9).Mauritz Johnson (1967) : membedakan kurikulum (tujuan) denganproses pengembangan kurikulum. Pengalaman belajar merupakan bagiandari pengajaran

Teori Kurikulum

           Konseep-konsep teori kurikulum yaitu sebagai suatu perangkatt

pernyataan yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah, makna tersebut terjadi

karena adanya penegasan hubungan antara unsure-unsur kurikulum, karena adanya

petunjuk perkembangan, penggunaan dan evaluasi kurikulum.Bahan penyajian dari

teori kurikulum adalah hal-hal yang berkaitan dengan penetuan

keputusan, penggunaan,perencanaan,pengembangan,evaluasi kurikulum,

dan lain-lain.

1. Konsep Kurikulum

Ada tiga konsep tentang kurikulum,kurikulum sebagai substansi,

Sebagai system,dan sebagai bidang studi. Konsep pertama,kurikulum

sebagai substansi,suatu kurikulum dipandang orang sebagai suatu

rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah, atau sebagai

suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat

menunjuk kepada dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan

ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi. Konsep

kedua,adalah kurikulum sebagai suatu system, yaitu suatu system

kurikulum. System kurikulum merupakan bagian dari system

persekolahan, system pendidikan, bahkan system masyarakat. Suatu

system kurikulum mencakup system personalia, dan prosedur kerja

bagaimana cara menyusun suatu kurikulum,melaksanakan, mengevaluasi,

dan menyempurnakannya. Konsep ketiga,kurikulumm sebagain sebagai bidang

studi yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan bidang kajian para

ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum

sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan

system kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari

konsep-konsep dasar tentang kurikulum.

1. Perkembangan teori kurikulum

Perkembangan kurikulum telah dimulai pada tahun 1890 dengan

tulisan

Charless dan McMurry, tetapi secara definitive berawal dari hasil

karya Frankin Babbit tahun 1918. Bobbit sering dipandang sebagai ahli

kurikulum Yng pertama, ia perintis pengembangan praktek kurikulum.

Menurut Bobbit teori kurikulum itu sederhana,yaitu kehidupan manusia.

Kehidupan manusia meskipun berbeda-beda pada dasarnya sama terbentuk

oleh sejumlah kecakapan pekerjaan. Pendidikan berupa mempersiapkan

kecakapan-kecakapan tersebut dengan teliti dan sempurna. Mulai tahun

1920, karena pengaruh pendidikan progresif, berkembang gerakan

pendidikan yang berpusat pada anak(child centered). Teori kurikulum

berubah dari yang menekankan pada organisasi isi yang diarahkan pada

kehidupan sebagai orang dewasa (Bobbit dan Charles) kepaada kehidupan

psikologis anak pada saat inii. Anak menjadi pusat perhatian

pendidikan. Perkembangan teori kurikulum selanjutnya di bawakan oleh

Hollis Dasweel. Dalam peranannya sebagai ketua divisi pengembang

kurikulum di beberapa negara di bagian Amerika Serikat. Ia

mengembangkan kurikulum yang berpusat pada masyarakat atau pekerjaan.

Maka Caswell mengembangkan kurikulumyang bersifat interaktif. Dalam

pengembangan kurikulumnya, Caswell menekankan pada partisipasi guru-

guru berpartisipasi dalam menentukan kurikulum, menentukan stuktur

organisasi dari penysusun kurikulum, dalam merumuskan pengertian

kurikulum,merumuskan tujuan, memilih isi, menetukan kegiatan belajar,

desain kurikulum,menilai hasil. Pada tahun 1947 di Univertas Chicago

berlangsung diskusi besar pertama tentang kurikulum. Sebagai hasil

diskusi tersebut dirumuskan tiga tugas utama teori kurikulum:(1)

mengidentifikasi masalah-masalah penting yang muncul dalam

pengembangan kurikulum dan konsep-konsep yang mendasarinya,(2)

menentukan hubungan antara masalah-masalah tersebut dengan struktur

yang mendukungnnya,(3) mencari atau meramalkan pendekatan-pendekatan

pada masa yang akan datang untuk memecahkan masalah tersebut. Ralph

W.Tylor (1949) mengemukakan empat pertanyaan pokok yang menjadi inti

kajian kurikulum:

1. Tujuan pendidikan yang manakah yang ingin dicapai oleh sekolah?

2. pengalaman pendidikan yang bagaimanakah yang harus disediakan

untuk mencapai tujuan tersebut?

3. bagaimana mengorganisasikan pengalaman pendidikan tersebut

secara efektif?

4. bagaimana kita menentukan bahwa tujuan tersebut telah

tercapai?  

a Sumber pengembangan kurikulum

Pengembang kurikulum pertama bertolak dari kehidupan dan

pekerjaan

orang dewasa, karena sekolah mempersiapkan anak nagi kehidupan orang

dewasa,kurikulum terutama isi kurikulum diambil dari kehidupan orang

dewasa. Dalam pengembangan selanjutnya, sumber ini menjadi luas

meliputi semua unsure kebudayaan. Manusia adalah makhluk yang

bebudaya, hidup dalam lingkungan budaya, dan turut mrnciptakan

budaya. Sumber lain penyusunan kurikulum adalah anak. Dalam

pendidikan atau pengajaran, yang belajar adalah anak. Pendidikan atau

pengajaran bukan memberikan sesuatu pada anak, melainkan menumbuhkan

potensi-potensi yang telah ada pada anak. Ada tiga pendekatan

terhadap anak sebagai sumber kurikulum, yaitu kebutuhan siswa,

perkembangan siswa, dan minat siswa. Beberapa pengembang kurikulum

mendasarkan penentuan kurikulum pada pengalaman-pengalaman penyusunan

kurikulum yang lalu. Pengalaman pengembangan kurikulum yang lalu

menjadi sumber penyusunan kurikulum kemudian. Hal lain yang menjadi

sumber penyusunan kurikulum adalah nilai-nilai. Beauchamp menegaskan

bahwa nilai dapat merupakan sumber penemuan keputusan yang dinamis.

Terakhir yang menjadi sumber penentuan kurikulum adalah kekuasaan

sosial-politik. Di Amerika Serikat pemegang kekuasaan social-politik

yang menentukan kebijaksanaan dalam kurikulum adalah board of education

local yang mewakili negara bagian. Di Indonesia, pemegang kekuasaan

social-politik dalam penentuan kurikulum adalah Mentri Pendidikan dan

Kebudayaan yang dalam pelaksanaannya dilimpahkan kepada Dirjen

Pendidikan Dasar dan Menengah serta Dirjen Pendidikan Tinggi bekerja

sama dengan Balitbangdikdub.

a Desain dan rekayasa kurikulum

Desain kurikulum merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi,

serta

proses belajar yang akan diikuti siswa pada berbagai tahap

perkembangan pendidikan. Dalam desain kurikulum akan tergambar

unsure-unsur dan kurikulum, hubungan antara satu unsure dengan unsure

lainnya, prinsip-prinsip pengorganisasian, serta hal-hal yang

diperlukan dalam pelaksanaannya. Dalam desain kurikulum, ada dua

dimensi penting, yaitu: (1) substansi, unsure-unsur serta organisasi

dari dokumen tertulis kurikulum,(2) model pengorganisasian dan

bagian-bagian kurikulum terutama organisasi dan proses pengajaran.

Ada dua hal yang perlu ditambahkan dalam desain kurikulum: Pertama,

ketentuan-ketentuan, tentang bagaimana penggunaan kurikulum serta

bagaimana mengadakan penyempurnaan-penyempurnaan berdasarkan masukan

dari pengalaman, kedua, kurikulum itu dievaluasi, baik bentuk

desainnya maupun system pelaksanaannya.

           Rekayasa kurikulum berkenaan dengan bagaimana proses

memungkinkan kurikulum disekolah, upaya-upaya yang perlu dilakukan

para pengelola kurikulum agar kurikulum dapat berfungsi sebaik-

baiknya. Pengelola kurikulum disekolah terdiri dari: para

pengawas/penilik dan kepala sekolah sedangkan pada tingkat pusat

adalah Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum Balitbang Dikbud dan para

Kasubdit/Kepala Bagian Kurikulum di Direktorat. Seluruh system

rekayasa kurikulum menurut Beauchamp mencakup lima hal, yaitu (1)

arena atau lingkup tempat dilaksanakannya berbagai proses rekayasa

kurikulum, (2) keterlebatan orang-orang dalam proses kurikulum, (3)

tugas-tugas dan prosedur perencanaan kurikulum, (4) tugas-tugas dan

prosedur implementasi kurikulum, dan (5) tugas-tugas dan prosedur

evaluasi kurikulum.