Makalah telaah kurikulum

26
Makalah telaah kurikulum PENETAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN ISI MATA PELAJARAN PAI 2 (SMP+MTS) Oleh: Kelompok III USWHA DWI MASRURAH AB NURASMI SALWAH SANDY PRATAMA SUPRIADI USMAN HASAN SAFARUDDIN HAMDAN HIDAYAT JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Transcript of Makalah telaah kurikulum

Makalah telaah kurikulum

PENETAPAN STRATEGI PENGORGANISASIANISI MATA PELAJARAN PAI 2

(SMP+MTS)

Oleh:

Kelompok III

USWHA DWI MASRURAH AB

NURASMI

SALWAH

SANDY PRATAMA

SUPRIADI

USMAN HASAN

SAFARUDDIN

HAMDAN HIDAYAT

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2014

KATA PENGANTAR

Bismillaahi Rahmaani Rahim

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas

Berkat, Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah Telaah kurikulum sebagai salah satu

syarat untuk menyelesaikan program studi pada jurusan

Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Dan keguruan

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih

terdapat kekurangan, kelemahan serta keterbatasan ilmu yang

ada dalam diri penulis sehingga menyebabkan Makalah ini masih

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu

dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah kami.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga Makalah ini

bbermanfaat bagi kita semua terutama untuk diri pribadi

3

penulis dan bernilai ibadah disisi ALLAH SWT, Aamin Yaa Rabbal

Alaamin.

Wallahul muaffiq ila aqwamit tharieq

Wassalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Makassar, 16 juni 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Sampul........................................................

..............................................................

i

Kata pengantar................................................

..............................................................

ii

Daftar isi....................................................

..............................................................

iii

4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latarbelakang............................................

.........................................................

1

B. Rumusan masalah..........................................

.........................................................

2

C. Batasan masalah..........................................

.........................................................

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian.........................................

.........................................................

3

B. Strategi Pengelolaan Pembelajaran........................

.........................................................

3

C. Strategi Pengorganisasian dan Pengelolaan Materi Akidah

Akhlak di SMP/MTs......................................

4

5

D. Teori Elaborasi..........................................

.........................................................

5

E. Strategi Pengelolaan Motivasi............................

.........................................................

6

F. Teori Konfirmasi.........................................

.........................................................

9

G. Penerapan Toeri Elaborasi, Motivasi, Eksplorasi, dan

Konfirmasi...............................................

.........................................................

9

H. Lampiran.................................................

.........................................................

10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................

.........................................................

13

DAFTAR KEPUSTAKAAN         

6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Guru sebagai komponen penting dari tenaga kependidikan,

memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dalam

pelaksanaan pembelajaran guru diharapkan paham tentang

bagaimana cara mengelola pembelajaran dengan baik. Pengelolaan

pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dalam pendidikan

karena, tanpa pengelolaan yang baik maka peoses pembelajaran

tidak akan terarah dengan baik sehinga tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan tidak akan tercapai secara optimal.

Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran dikelas dilakukan,

seorang guru terlebih dahulu harus menata, mengorganisasikan

isi pembelajaran yang akan diajarkan. Hal ini perlu dilakukan

agar isi pembelajaran yang akan diajarkan mudah dipahami

siswa.

Demikian pula selama proses pembelajaran, guru diharapkan

mampu menumbuhkan, meningkatan, dan mempertahankan motivasi

7

belajar siswa. Tanpa adanya motivasi belajar siswa yang

tinggi, kiranya sulit bagi guru untuk mencapai hasil

pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu, guru harus mampu

menerapkan strategi motavasional dalam tindak pembelajarannya.

Pada hakikatnya program pembelajaran betujuan tidak hanya

memahami dan menguasai apa dan bagaimana suatu terjadi, tetapi

juga memberi pemahaman dan penguasaan tentang mengapa hal itu

terjadi.

1.2.       Rumusan masalah

a. Apa yang dimaksud dengan strategi pengorganisasian

pembelajaran ?

b. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan pembelajaran ?

c. Bagaimana strategi pengoraganisasian dan pengelolaan mata

pelajaran Akidah akhlak di SMP/MTs ?

d. Bagaimana penerapan teori Eksplorasi, Motivasional dan

Konfirmasi ?

1.3.       Batasan Masalah

Dari latarbelakang dan rumusan masalah, penulis membatasi

pembahasan hanya pada strategi pengorganisasian dan

pengelolaan mata pelajaran Akidah Akhlak di Mts kelas VII.

8

BAB II

PEMBAHASAN

9

2.1    Strategi Pengorganisasian

Strategi pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan

(sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta, konsep,

prosedur, dan prinsip yang berkaitan dengan isi pembelajaran.

Sequencing berkaitan dengan cara pembuatan urutan penyajian

isi suatu bidang studi, dan synthesizing terkait dengan cara

untuk menunjukkan kepada siswa hubungan antara fakta, konsep,

prosedur atau prinsip suatu pembelajaran. Synthesizing

bertujuan untuk membuat topik-topik dalam suatu bidang studi

menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal ini dilakukan dengan

menunjukkan keterkaitan topik-topik itu terkait dalam

keseluruhan isi bidang studi.

Perencanaan pengajaran akan berarti apabila ditata dalam

bentuk suatu pola yag memungkinkan bahan pelajaran dapat

disampaikan kepada peserta didik. Dalam mengorganisasikan

pengajaran, guru harus dapat menentuan tata urutan dengan

jelas dan dapat diikuti peserta didik secara keseluruhan.

Strategi pengorganisasian pembelajaran dibagi menjadi dua

yaitu strategi makro dan strategi mikro. Strategi

pengorganisasian makro adalah strategi unttuk menata

10

keseluruhan isi bidang studi (lebih dari satu ide), sedangkan

strategi mikro adalah untuk menata urutan sajian untuk suatu

ide tunggal (konsep, prinsip, dan sebagainya).

2.2    Strategi Pengelolaan Pembelajaran

Strategi pengelolaan pembelajaran sangat penting dalam

sistem strategi pembelajaran secara keseluruhan. Bagaimanapun

baiknya perencanaan strategi pengorganisasian dan strategi

penyampaian pembelajaran, namun jika strategi pengelolaan

tidak diperhatikan maka efektivitaas pembelajaran tidak bisa

maksimal. Pada dasarnya strategi pengelolaan pembelajaran

terkait dengan usaha penataaan interaksi antarsiswa dengan

komponen strategi pembelajaran yang terkait, baik berupa

strategi pengorganisasian maupun strategi penyampaian

pembelajaran.

Strategi pengelolaan berkaitan dengan penetapan kapan

suatu strategi atau komponen strategi tepat dipakai dalam

suatu situasi pembelajaran. Paling tidak ada empat hal yang

menjadi urusan strategi pengelolaan pembelajaran, yaitu :

a. Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran

b. Pembuatan catatan kemaujan belajar siswa

c. Pengelolaan motivasional

11

d. Kontrol belajar

2.3         Strategi Pengorganisasian dan Pengelolaan Mata

Pelajaran Akidah Akhlak di SMP/MTs

Sebelum melaksanakan proses pembelajaran dilakukan, guru

terlebih dahulu menata, mengorganisasikan isi pembelajaran

yang akan diajarkan, agar isi pembelajaran yang diajarkan

mudah dipahami siswa. Salah satu cara untuk menata dan

mengorganisasikan isi pembelajaran adalah dengan menggunakan

teori elaborasi. Penggunaan teori elaborasi didasari atas

beberapa pertimbangan :

a. Penggunaan teori elaborasi telah terbukti dapat memudahkan

pemahaman siswa terhadap materi yang diajar.

b. Dapat meningkatkan motivasi belajar.

c. Teori elaborasi memiliki cara-cara yang sistematis dalam

mengurutkan isi pembelajarn dari yang mudah ke sulit.

2.3.1        Teori Elaborasi

Strategi atau teori elaborasi dikategorikan sebagai

strategi pengorganisasian isi pembelajaran tingkat makro.

12

Teori elaborasi mendeskripsikan cara-cara pengorganisasian isi

pembelajaran dengan mengikuti urutan umum ke rinci. Yaitu :

a. Langkah pertama dimulai dengan menampilkan epitome (struktur

isi bidang studi yang dipelajari)

b. Langkah selanjutnya mengelaborasi bagian-bagian yang ada

dalam epitome secara rinci.

Menurut Reigeluth dan Degeng dalam melakukan

pengorganisasian isi pembelajaran harus memperhatikan

komponen-komponen yang dijadikan dasar teori elaborasi,

yaitu :

a. Urutan elaboratif yaitu urutan isi pembelajaran dari yang

bersifat sederhana ke kompleks atau dari yang bersifat umum

ke khusus. Misalkan Dalam mata pelajaran Akidah Akhlak

kelas VII MTs dengan materi Iman kepada Malaikat, guru

menjelaskan secara umum apa yang dimaksud dengan Iman, dan

kemudian dilanjutkan dengan macam-macam rukun iman, kemudian

masuklah kepada inti materi yang akan disampaikan yaitu iman

kepada malaikat, yang menyangkup pengertian,nama-nama dan

tugas malaikat, dan sebagainya.

b.  Urutan prasyarat belajar menampilkan hubungan prasyarat

untuk suatu konsep, prosedur, atau prinsip, seperti sebelum

13

mempelajari Iman kepada Malaikat, siswa hendaknya mengetahui

apa itu iman serta rukun-rukun iman.

c. Rangkuman adalah tinjauan kembali terhadap apa yang telah

dipelajari. Dalam merangkum isi pembelajaran guru memberikan

pernyataan singkat tentang isi pembelajaran yang telah di

pelajari siswa.

d. Pesintesis ialah berfungsi untuk menunjukan kaitan-kaitan di

antara konsep, prosedur, atau prinsip yang diajarkan.

e. Analogi yaitu dibuat untuk dapat memudahkan pemahaman

terhadap pengetahuan yang baru dengan cara membandingkannya

dengan pengetahuan yang sudah dikenal siswa.

f. Pengaktifan strategi kognitif adalah keterampilan yang

diperlukan siswa untuk mengatur proses internalnya ketika

belajar, menigat dan berfikir.

g. Kontrol belajar terkait dengan kebebasan siswa dalam

melakukan pilihan dan pengurutan terhadap isi yang

dipelajari..

Dalam melakukan pengorganisasian pembelajaran teori

elaborasi juga harus dilakukan langkah-langkah yang

sistematis. Menurut degeng (1989) langkah-langkah

14

pengorganisasian pembelajaran dengan menggunakan model

elaborasi yaitu :

a. Penyajian kerangka isi. Struktur yang memuat bagian-bagian

yang paling penting dari bidang studi.

b. Elaborasi tahap pertama. Mengelaborasi tiap-tiap bagian yang

ada dalam kerangka isi.

c. Pemberian rangkuman. Berisi pengertian –pengertian singkat

mengenai materi yang diajarkan dalam elaborasi.

d. Elaborasi tahap kedua. Membawa siswa pada tingkat kedalaman

sebagaimana ditetapkan dalam tujuan pembelajaran.

e. Pemberian rangkuman dan sintesis eksternal. Pada akhir

elaborasi tahap kedua, diberikan rangkuman dan sintesis

eksternal, seperti pada elaborasi tahap pertama.

2.3.2        Strategi Pengelolaan Motivasional

Menurut martin dan briggs (1986), motivasi adalah kondisi

internal dan eksternal yang mempengaruhi bangkitnya arah serta

tetap berlangsungnya suatu kegiatan atau tingkah laku.

Motivasi seseorang dapat disimpulkan dari usaha yang nyata,

adanya kecenderungan untuk bekerja terus meskipun sudah tidak

berada dalam pengawasan, atau adanya kesediaan mempertahankan

kegiatan secara sukarela kearah penyelesaian suatu tugas

15

(Ardhana,1992). Dalm hal ini secara lebih spesifik motivasi

belajar dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku siswa

yang menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi, dan

ketekunan dalam belajar. Disamping itu motivasi belajar dapat

dilihat dari indikator-indikator seperti keantusiasan dalam

belajar, minat atau perhatian pada pembelajaran, keterlibatan

dalam kegiatan belajar, rasa ingin tahu pada isi pembelajaran,

ketekunan dalam belajar, selalu berusaha mencoba, dan aktif

mengatasi tantangan yang ada dalam pembelajaran.

Ditinjau dari tipe motivasi, para ahi membagi motivasi

menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :

a. Motivasi intrinsik, yaitu keinginan bertindak yang

disebabkan faktor pendorong dari diri individu. Dalam proses

belajar mengajar siswa yang termotivasi secara intrisik

dapat dilihat dari kegiatan yang tekun dalam mengerjakan

tugas-tugas belajar karena merassa butuh dan ingin mencapai

tujuan belajar yang sebenarnya.

b. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang keberadaannya

karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik

bukan merupakan keinginan yang sebenarnya yang ada didalam

diri siswa untuk belajar, tujuan individu melakukan kegiatan

16

adalah mencapai tujuan yang terletak diluar aktivitas

belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat di dalam

aktivitas belajar.

Antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik saling

menambah atau memperkuat, bahkan motivasi ekstrinsik dapat

membangkitkan motivasi intrinsik. Dapat disimpulkan bahwa

motivasi belajar adalah suatu dorongan baik yang bersifat

internal maupun eksternal yang membuat siswa bergerak,

bersemangat, dan senang belajar secara serius dan terus-

menerus selama kegiatan proses belajar.

Salah satu komponen strategi pengelolaan motivasional

adalah menarik dan mempertahankan perhatian siswa selama

pembelajaran dan salah satunya adalah menggunakan elemen

pembelajaran secara variatif. Dalam usaha mempertahankan

perhatian siswa terhadap pembelajaran, dapat dilakukan dengan

jalan menggunakan elemen atau unsure-unsur pembelajaran yang

beraneka ragam. Keller mengungkapkan, variasi dalam

pembelajaran dapat dilakukan dengan jalan memvariasikan format

tulisan dalam teks, menyajikan gambar-gambar yang bervariasi,

warna-warna yang beraneka ragam dan sebagainya.

2.3.3.    Teori Konfirmasi

17

Teori konfirmasi merupakan teori yang mana guru memberikan

umpan balik terhadap hasil siswa melalui pengalaman belajar,

memberikan apresiasi terhadap kekuatan dan kelemahan hasil

belajar dengan menggunakan teori yang dikuasai, menambah

informasi, yang seharusnya siswa kuasai.

2.4    Penerapan Toeri Elaborasi, Motivasi, Eksplorasi, dan

Konfirmasi.

Langkah-langkah Pembelajaran :

1.    Kegiatan Awal (Motivasi dan Eksplorasi)

a. Memberikan salam, do’a dan absen

b. Siswa diberi pertanyaan tentang materi yang telah diberikan

sebelumnya (Zakat Mal).

c. Siswa diberi informasi tentang tujuan materi ajar.

2.      Kegiatan Inti (Elaborasi)

a. Siswa diberi tugas membaca buku pegangan tentang zakat

fitrah.

b. Perwakilan siswa mengajukan pertanyaan kepada temannya dalam

bentuk kuis.

3.      Kegiatan Akhir (Konfirmasi)

a. Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan materi ajar.

18

b. Siswa diberi tiga pertanyaan.

c. Siswa diberi tugas untuk membuat soal di rumah.

Berikut akan dilampirkan materi Akidah akhlak yang dapat

disampaikan kepada siswa kelas VII MTs :

BAB: VIII IMAN KEPADA MALAIKAT

A. PENGERTIAN IMAN KEPADA MALAIKAT

1. Pengertian Malaikat

Malaikat adalah makhluk rohani yang yang bersifat gaib.

Mereka diciptakan Allah dari Nur (cahaya). Karena sifatnya

gaib , maka malaikat tidak dapat dilihat, didengar atau

diraba. Mereka hidup disuatu alam yang berbeda dengan alam

yang kita saksikan ini.

Malaikat disucikan Allah dari nafsu hayawaniyah, terindar

sama sekali dari keinginan-keinginan hawa nafsu, dan jauh

darri segala perbuatan dosa. Seperti firman Allah dalam surta

At-Tahrim:6 yang artinya : “yang tidak durhaka kepada Allah terhadapa

apa yang dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

19

diperintahkan.” Mereka tidak suka makan, minum, tidur, dan tidak

berrjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

2. Pengertian iman kepada malaikat

Percaya kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua.

Karena malaikat adalah makhluk gaib yang wujudnya tidak dapat

dilihat, maka adanya malaikattersebut harus diterima dengan

keyakinan. Untuk mempercayai atau meyakini adanaya malaikat,

jalan yan paling mudah adalah melalui dalil naqli.

Alllah berfirman dalam surat Al-baqarah ayat 177, yang

artinya sebagai berikut : “kebajikan itu bukanlah menghadapkan

wajahmu kearah timur atau kearah barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan)

orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan

nabi-nabi…(QS. Al-Baqarah:177).

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan muslim, ketika

Rasulullah diminta untuk menjelaskan tentang iman beliau

bersabda: “iman itu ialah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-

Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir serta engkau beriman kepada

takdir (ketentuan tuhan ) baik buruk. “

3. Sifat-sifat malaikat

Malaikat memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

20

a. Taat dan berbakti kepada Allah. Apapun yang diperintahkan

oleh Allah, mereka selalu mengerjakannya. Firman Allah

dalam surat at-tahrim ayat 6 yang artinya:”penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar dank eras yang tidak durhaka kepada Allah

terhadap apa yang dia perintahkan kepada mereka dan selalu

menggerjakan apa yang diperintahkan”.

b. Dapat menjelma atau berubah bentuknya seperrti manusia

atau seperti makhluk lainnya. Mengenai perubahan wujud

malaikat ini, disebutkan dalam surah Maryam ayat 16-17

dan pada surah Hud ayat 69.

c. Bersujud kepada Allah sebagaimana diterangkan pada surah

Al-hijr ayat 30 yang artinya:”maka bersujudlah para malaikat itu

semuanya bersama-sama.”

d. Senantiasa mengucapkan tasbih atau menyucikan Allah.

e. Tidak pernah merasa letih untuk menyembah Allah.

B. NAMA-NAMA DAN TUGAS MALAIKAT

1. Nama-nama malaikat yang harus diketahui

Jumlah malaikat banyak sekali, tidak dapat diketahui

secara pasti. Menurut imam Zamahsyari bahwa jumlah malaikat

21

adalah yang terbanyak dibandingkn dengan jumlah seluruh

makhluk bernyawa lainnya, seperti syetan,jin dan manusia.

Dari sekian banyak malaikat, ada sepuluh malaikat yang

harrus kita ketahui sehubungan denga tugas-tugas merekayang

besar. Malaikat-malaikat itu adalah :

1. Jibril 6. Atid.

2. Mikail. 7. Munkar.

3. Israfil. 8. Nakir.

4. Izrail. 9. Malik.

5. Raqib. 10. Ridwan.

2. Tugas-tugas malaikat

Mengingat tugas-tugas para malaikat banyak sekali, maka

jumlah malaikatpun sangat banyak pula. Sebagian dari tugas

malaikat yang banyak itu adalah tugas-tugas yang berkaitan

dengan manusia ini, ada yang bertempat didunia, ada yang

disurga, ada yang dineraka, dan sebagainya.

Diantara sekian banyak tugas itu, ada tugas-tugas yang

paling besar yang dilaksanakan oleh 10 malaikat, yaitu :

1. Malaikat jibril, disebut juga ruhul qudus, atau ruhul

amin.bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada

22

Rasul-Nya, sejak nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW.

Malaikat jibril pula yang mengantar/mengawal nabi

Muhammad dalam melakukan isra mi’raj.

2. Malaikat mikail, bertugas menyampaikan rezeki kepada

manusia, termasuk juga mengatur hujan, angin dan

bintang-bintang.

3. Malaikat israfil, tugasnya adalah meniup terompet atau

sangkakala pada hari kiamat.

4. Malaikat izrail, bertugas mencabut nyawa manusia. Karena

tugasnya mencabut nyawa manusia, maka malaikat izrail

juga disebut juga malaikat maut.

5. Malaikat raqib, bertugas mencatata amal kebaikan yang

dilakukan manusia sejak aqil balik selama hidupnya.

6. Malaikat atid, tugasnya mencatat amal kejahatan yang

dilakukan manusia selama hidup didunia.

7. Malaikat munkar, bertugas sebagai penanya kepada manusia

dialam kubur.

8. Malaikat nakir, tugasnya sama dengan malaikat munkar.

9. Malaikat malik, tugasnya menjaga pintu neraka.

10. Malaikat ridwan, tugasnya menjaga pintu surga.

23

BAB III

PENUTUP

3.1    Kesimpulan

24

a. Strategi pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan

(sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta, konsep,

prosedur, dan prinsip yang berkaitan suatu isi pembelajaran.

b. Strategi Pengelolaan Pembelajaran

Pada dasarnya strategi pengelolaan pembelajaran terkait

dengan usaha penataaan interaksi antarsiswa dengan komponen

strategi pembelajaran yang terkait, baik berupa strategi

pengorganisasian maupun strategi penyampaian pembelajaran.

c. Strategi Pengorganisasian dan Pengelolaan Mata Pelajaran

Fiqih di SMP/MTs

1. Teori Elaborasi

Teori elaborasi mendeskripsikan cara-cara

pengorganisasian isi pembelajaran dengan mengikuti

urutan umum ke rinci,yaitu:

1) Langkah pertama dimulai dengan menampilkan epitome

(struktur isi bidang studi yang dipelajari).

2) Langkah selanjutnya mengelaborasi bagian-bagian yang

ada dalam epitome secara rinci.

2. Strategi Pengelolaan Motivasional

Menurut martin dan briggs (1986), motivasi adalah

kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi

bangkitnya arah serta tetap berlangsungnya suatu

kegiatan atau tingkah laku.

Motivasi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :

1. Motivasi intrinsik, yaitu keinginan bertindak yang

disebabkan faktor pendorong dari diri individu.

25

2.  Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang keberadaannya

karena pengaruh

3. rangsangan dari luar.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Al-Jumanatul’Ali. Al-Qur’an Dan Terjemahnya.

Tim Jannatika. 2007. Fiqih. Semarang : Aneka Ilmu.

Wena,Made. 2011.  Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta:

Bumi Aksara.

Werkanis dan Marlius Hamadi. 2005. Strategi Mengajar. Riau: Sutra

Benta Perkasa.

Hasan, pendidikan agama islam akidah akhlak, 2008, semarang, toha

putra.

26