Makalah telaah kurikulum
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of Makalah telaah kurikulum
Makalah telaah kurikulum
PENETAPAN STRATEGI PENGORGANISASIANISI MATA PELAJARAN PAI 2
(SMP+MTS)
Oleh:
Kelompok III
USWHA DWI MASRURAH AB
NURASMI
SALWAH
SANDY PRATAMA
SUPRIADI
USMAN HASAN
SAFARUDDIN
HAMDAN HIDAYAT
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KATA PENGANTAR
Bismillaahi Rahmaani Rahim
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas
Berkat, Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Telaah kurikulum sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan program studi pada jurusan
Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Dan keguruan
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih
terdapat kekurangan, kelemahan serta keterbatasan ilmu yang
ada dalam diri penulis sehingga menyebabkan Makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah kami.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga Makalah ini
bbermanfaat bagi kita semua terutama untuk diri pribadi
3
penulis dan bernilai ibadah disisi ALLAH SWT, Aamin Yaa Rabbal
Alaamin.
Wallahul muaffiq ila aqwamit tharieq
Wassalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Makassar, 16 juni 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul........................................................
..............................................................
i
Kata pengantar................................................
..............................................................
ii
Daftar isi....................................................
..............................................................
iii
4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang............................................
.........................................................
1
B. Rumusan masalah..........................................
.........................................................
2
C. Batasan masalah..........................................
.........................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengorganisasian.........................................
.........................................................
3
B. Strategi Pengelolaan Pembelajaran........................
.........................................................
3
C. Strategi Pengorganisasian dan Pengelolaan Materi Akidah
Akhlak di SMP/MTs......................................
4
5
D. Teori Elaborasi..........................................
.........................................................
5
E. Strategi Pengelolaan Motivasi............................
.........................................................
6
F. Teori Konfirmasi.........................................
.........................................................
9
G. Penerapan Toeri Elaborasi, Motivasi, Eksplorasi, dan
Konfirmasi...............................................
.........................................................
9
H. Lampiran.................................................
.........................................................
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................
.........................................................
13
DAFTAR KEPUSTAKAAN
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Guru sebagai komponen penting dari tenaga kependidikan,
memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dalam
pelaksanaan pembelajaran guru diharapkan paham tentang
bagaimana cara mengelola pembelajaran dengan baik. Pengelolaan
pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dalam pendidikan
karena, tanpa pengelolaan yang baik maka peoses pembelajaran
tidak akan terarah dengan baik sehinga tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan tidak akan tercapai secara optimal.
Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran dikelas dilakukan,
seorang guru terlebih dahulu harus menata, mengorganisasikan
isi pembelajaran yang akan diajarkan. Hal ini perlu dilakukan
agar isi pembelajaran yang akan diajarkan mudah dipahami
siswa.
Demikian pula selama proses pembelajaran, guru diharapkan
mampu menumbuhkan, meningkatan, dan mempertahankan motivasi
7
belajar siswa. Tanpa adanya motivasi belajar siswa yang
tinggi, kiranya sulit bagi guru untuk mencapai hasil
pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu, guru harus mampu
menerapkan strategi motavasional dalam tindak pembelajarannya.
Pada hakikatnya program pembelajaran betujuan tidak hanya
memahami dan menguasai apa dan bagaimana suatu terjadi, tetapi
juga memberi pemahaman dan penguasaan tentang mengapa hal itu
terjadi.
1.2. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan strategi pengorganisasian
pembelajaran ?
b. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan pembelajaran ?
c. Bagaimana strategi pengoraganisasian dan pengelolaan mata
pelajaran Akidah akhlak di SMP/MTs ?
d. Bagaimana penerapan teori Eksplorasi, Motivasional dan
Konfirmasi ?
1.3. Batasan Masalah
Dari latarbelakang dan rumusan masalah, penulis membatasi
pembahasan hanya pada strategi pengorganisasian dan
pengelolaan mata pelajaran Akidah Akhlak di Mts kelas VII.
8
2.1 Strategi Pengorganisasian
Strategi pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan
(sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta, konsep,
prosedur, dan prinsip yang berkaitan dengan isi pembelajaran.
Sequencing berkaitan dengan cara pembuatan urutan penyajian
isi suatu bidang studi, dan synthesizing terkait dengan cara
untuk menunjukkan kepada siswa hubungan antara fakta, konsep,
prosedur atau prinsip suatu pembelajaran. Synthesizing
bertujuan untuk membuat topik-topik dalam suatu bidang studi
menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal ini dilakukan dengan
menunjukkan keterkaitan topik-topik itu terkait dalam
keseluruhan isi bidang studi.
Perencanaan pengajaran akan berarti apabila ditata dalam
bentuk suatu pola yag memungkinkan bahan pelajaran dapat
disampaikan kepada peserta didik. Dalam mengorganisasikan
pengajaran, guru harus dapat menentuan tata urutan dengan
jelas dan dapat diikuti peserta didik secara keseluruhan.
Strategi pengorganisasian pembelajaran dibagi menjadi dua
yaitu strategi makro dan strategi mikro. Strategi
pengorganisasian makro adalah strategi unttuk menata
10
keseluruhan isi bidang studi (lebih dari satu ide), sedangkan
strategi mikro adalah untuk menata urutan sajian untuk suatu
ide tunggal (konsep, prinsip, dan sebagainya).
2.2 Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran sangat penting dalam
sistem strategi pembelajaran secara keseluruhan. Bagaimanapun
baiknya perencanaan strategi pengorganisasian dan strategi
penyampaian pembelajaran, namun jika strategi pengelolaan
tidak diperhatikan maka efektivitaas pembelajaran tidak bisa
maksimal. Pada dasarnya strategi pengelolaan pembelajaran
terkait dengan usaha penataaan interaksi antarsiswa dengan
komponen strategi pembelajaran yang terkait, baik berupa
strategi pengorganisasian maupun strategi penyampaian
pembelajaran.
Strategi pengelolaan berkaitan dengan penetapan kapan
suatu strategi atau komponen strategi tepat dipakai dalam
suatu situasi pembelajaran. Paling tidak ada empat hal yang
menjadi urusan strategi pengelolaan pembelajaran, yaitu :
a. Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran
b. Pembuatan catatan kemaujan belajar siswa
c. Pengelolaan motivasional
11
d. Kontrol belajar
2.3 Strategi Pengorganisasian dan Pengelolaan Mata
Pelajaran Akidah Akhlak di SMP/MTs
Sebelum melaksanakan proses pembelajaran dilakukan, guru
terlebih dahulu menata, mengorganisasikan isi pembelajaran
yang akan diajarkan, agar isi pembelajaran yang diajarkan
mudah dipahami siswa. Salah satu cara untuk menata dan
mengorganisasikan isi pembelajaran adalah dengan menggunakan
teori elaborasi. Penggunaan teori elaborasi didasari atas
beberapa pertimbangan :
a. Penggunaan teori elaborasi telah terbukti dapat memudahkan
pemahaman siswa terhadap materi yang diajar.
b. Dapat meningkatkan motivasi belajar.
c. Teori elaborasi memiliki cara-cara yang sistematis dalam
mengurutkan isi pembelajarn dari yang mudah ke sulit.
2.3.1 Teori Elaborasi
Strategi atau teori elaborasi dikategorikan sebagai
strategi pengorganisasian isi pembelajaran tingkat makro.
12
Teori elaborasi mendeskripsikan cara-cara pengorganisasian isi
pembelajaran dengan mengikuti urutan umum ke rinci. Yaitu :
a. Langkah pertama dimulai dengan menampilkan epitome (struktur
isi bidang studi yang dipelajari)
b. Langkah selanjutnya mengelaborasi bagian-bagian yang ada
dalam epitome secara rinci.
Menurut Reigeluth dan Degeng dalam melakukan
pengorganisasian isi pembelajaran harus memperhatikan
komponen-komponen yang dijadikan dasar teori elaborasi,
yaitu :
a. Urutan elaboratif yaitu urutan isi pembelajaran dari yang
bersifat sederhana ke kompleks atau dari yang bersifat umum
ke khusus. Misalkan Dalam mata pelajaran Akidah Akhlak
kelas VII MTs dengan materi Iman kepada Malaikat, guru
menjelaskan secara umum apa yang dimaksud dengan Iman, dan
kemudian dilanjutkan dengan macam-macam rukun iman, kemudian
masuklah kepada inti materi yang akan disampaikan yaitu iman
kepada malaikat, yang menyangkup pengertian,nama-nama dan
tugas malaikat, dan sebagainya.
b. Urutan prasyarat belajar menampilkan hubungan prasyarat
untuk suatu konsep, prosedur, atau prinsip, seperti sebelum
13
mempelajari Iman kepada Malaikat, siswa hendaknya mengetahui
apa itu iman serta rukun-rukun iman.
c. Rangkuman adalah tinjauan kembali terhadap apa yang telah
dipelajari. Dalam merangkum isi pembelajaran guru memberikan
pernyataan singkat tentang isi pembelajaran yang telah di
pelajari siswa.
d. Pesintesis ialah berfungsi untuk menunjukan kaitan-kaitan di
antara konsep, prosedur, atau prinsip yang diajarkan.
e. Analogi yaitu dibuat untuk dapat memudahkan pemahaman
terhadap pengetahuan yang baru dengan cara membandingkannya
dengan pengetahuan yang sudah dikenal siswa.
f. Pengaktifan strategi kognitif adalah keterampilan yang
diperlukan siswa untuk mengatur proses internalnya ketika
belajar, menigat dan berfikir.
g. Kontrol belajar terkait dengan kebebasan siswa dalam
melakukan pilihan dan pengurutan terhadap isi yang
dipelajari..
Dalam melakukan pengorganisasian pembelajaran teori
elaborasi juga harus dilakukan langkah-langkah yang
sistematis. Menurut degeng (1989) langkah-langkah
14
pengorganisasian pembelajaran dengan menggunakan model
elaborasi yaitu :
a. Penyajian kerangka isi. Struktur yang memuat bagian-bagian
yang paling penting dari bidang studi.
b. Elaborasi tahap pertama. Mengelaborasi tiap-tiap bagian yang
ada dalam kerangka isi.
c. Pemberian rangkuman. Berisi pengertian –pengertian singkat
mengenai materi yang diajarkan dalam elaborasi.
d. Elaborasi tahap kedua. Membawa siswa pada tingkat kedalaman
sebagaimana ditetapkan dalam tujuan pembelajaran.
e. Pemberian rangkuman dan sintesis eksternal. Pada akhir
elaborasi tahap kedua, diberikan rangkuman dan sintesis
eksternal, seperti pada elaborasi tahap pertama.
2.3.2 Strategi Pengelolaan Motivasional
Menurut martin dan briggs (1986), motivasi adalah kondisi
internal dan eksternal yang mempengaruhi bangkitnya arah serta
tetap berlangsungnya suatu kegiatan atau tingkah laku.
Motivasi seseorang dapat disimpulkan dari usaha yang nyata,
adanya kecenderungan untuk bekerja terus meskipun sudah tidak
berada dalam pengawasan, atau adanya kesediaan mempertahankan
kegiatan secara sukarela kearah penyelesaian suatu tugas
15
(Ardhana,1992). Dalm hal ini secara lebih spesifik motivasi
belajar dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku siswa
yang menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi, dan
ketekunan dalam belajar. Disamping itu motivasi belajar dapat
dilihat dari indikator-indikator seperti keantusiasan dalam
belajar, minat atau perhatian pada pembelajaran, keterlibatan
dalam kegiatan belajar, rasa ingin tahu pada isi pembelajaran,
ketekunan dalam belajar, selalu berusaha mencoba, dan aktif
mengatasi tantangan yang ada dalam pembelajaran.
Ditinjau dari tipe motivasi, para ahi membagi motivasi
menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :
a. Motivasi intrinsik, yaitu keinginan bertindak yang
disebabkan faktor pendorong dari diri individu. Dalam proses
belajar mengajar siswa yang termotivasi secara intrisik
dapat dilihat dari kegiatan yang tekun dalam mengerjakan
tugas-tugas belajar karena merassa butuh dan ingin mencapai
tujuan belajar yang sebenarnya.
b. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang keberadaannya
karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik
bukan merupakan keinginan yang sebenarnya yang ada didalam
diri siswa untuk belajar, tujuan individu melakukan kegiatan
16
adalah mencapai tujuan yang terletak diluar aktivitas
belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat di dalam
aktivitas belajar.
Antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik saling
menambah atau memperkuat, bahkan motivasi ekstrinsik dapat
membangkitkan motivasi intrinsik. Dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar adalah suatu dorongan baik yang bersifat
internal maupun eksternal yang membuat siswa bergerak,
bersemangat, dan senang belajar secara serius dan terus-
menerus selama kegiatan proses belajar.
Salah satu komponen strategi pengelolaan motivasional
adalah menarik dan mempertahankan perhatian siswa selama
pembelajaran dan salah satunya adalah menggunakan elemen
pembelajaran secara variatif. Dalam usaha mempertahankan
perhatian siswa terhadap pembelajaran, dapat dilakukan dengan
jalan menggunakan elemen atau unsure-unsur pembelajaran yang
beraneka ragam. Keller mengungkapkan, variasi dalam
pembelajaran dapat dilakukan dengan jalan memvariasikan format
tulisan dalam teks, menyajikan gambar-gambar yang bervariasi,
warna-warna yang beraneka ragam dan sebagainya.
2.3.3. Teori Konfirmasi
17
Teori konfirmasi merupakan teori yang mana guru memberikan
umpan balik terhadap hasil siswa melalui pengalaman belajar,
memberikan apresiasi terhadap kekuatan dan kelemahan hasil
belajar dengan menggunakan teori yang dikuasai, menambah
informasi, yang seharusnya siswa kuasai.
2.4 Penerapan Toeri Elaborasi, Motivasi, Eksplorasi, dan
Konfirmasi.
Langkah-langkah Pembelajaran :
1. Kegiatan Awal (Motivasi dan Eksplorasi)
a. Memberikan salam, do’a dan absen
b. Siswa diberi pertanyaan tentang materi yang telah diberikan
sebelumnya (Zakat Mal).
c. Siswa diberi informasi tentang tujuan materi ajar.
2. Kegiatan Inti (Elaborasi)
a. Siswa diberi tugas membaca buku pegangan tentang zakat
fitrah.
b. Perwakilan siswa mengajukan pertanyaan kepada temannya dalam
bentuk kuis.
3. Kegiatan Akhir (Konfirmasi)
a. Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan materi ajar.
18
b. Siswa diberi tiga pertanyaan.
c. Siswa diberi tugas untuk membuat soal di rumah.
Berikut akan dilampirkan materi Akidah akhlak yang dapat
disampaikan kepada siswa kelas VII MTs :
BAB: VIII IMAN KEPADA MALAIKAT
A. PENGERTIAN IMAN KEPADA MALAIKAT
1. Pengertian Malaikat
Malaikat adalah makhluk rohani yang yang bersifat gaib.
Mereka diciptakan Allah dari Nur (cahaya). Karena sifatnya
gaib , maka malaikat tidak dapat dilihat, didengar atau
diraba. Mereka hidup disuatu alam yang berbeda dengan alam
yang kita saksikan ini.
Malaikat disucikan Allah dari nafsu hayawaniyah, terindar
sama sekali dari keinginan-keinginan hawa nafsu, dan jauh
darri segala perbuatan dosa. Seperti firman Allah dalam surta
At-Tahrim:6 yang artinya : “yang tidak durhaka kepada Allah terhadapa
apa yang dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
19
diperintahkan.” Mereka tidak suka makan, minum, tidur, dan tidak
berrjenis kelamin laki-laki atau perempuan.
2. Pengertian iman kepada malaikat
Percaya kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua.
Karena malaikat adalah makhluk gaib yang wujudnya tidak dapat
dilihat, maka adanya malaikattersebut harus diterima dengan
keyakinan. Untuk mempercayai atau meyakini adanaya malaikat,
jalan yan paling mudah adalah melalui dalil naqli.
Alllah berfirman dalam surat Al-baqarah ayat 177, yang
artinya sebagai berikut : “kebajikan itu bukanlah menghadapkan
wajahmu kearah timur atau kearah barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan)
orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan
nabi-nabi…(QS. Al-Baqarah:177).
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan muslim, ketika
Rasulullah diminta untuk menjelaskan tentang iman beliau
bersabda: “iman itu ialah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir serta engkau beriman kepada
takdir (ketentuan tuhan ) baik buruk. “
3. Sifat-sifat malaikat
Malaikat memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
20
a. Taat dan berbakti kepada Allah. Apapun yang diperintahkan
oleh Allah, mereka selalu mengerjakannya. Firman Allah
dalam surat at-tahrim ayat 6 yang artinya:”penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar dank eras yang tidak durhaka kepada Allah
terhadap apa yang dia perintahkan kepada mereka dan selalu
menggerjakan apa yang diperintahkan”.
b. Dapat menjelma atau berubah bentuknya seperrti manusia
atau seperti makhluk lainnya. Mengenai perubahan wujud
malaikat ini, disebutkan dalam surah Maryam ayat 16-17
dan pada surah Hud ayat 69.
c. Bersujud kepada Allah sebagaimana diterangkan pada surah
Al-hijr ayat 30 yang artinya:”maka bersujudlah para malaikat itu
semuanya bersama-sama.”
d. Senantiasa mengucapkan tasbih atau menyucikan Allah.
e. Tidak pernah merasa letih untuk menyembah Allah.
B. NAMA-NAMA DAN TUGAS MALAIKAT
1. Nama-nama malaikat yang harus diketahui
Jumlah malaikat banyak sekali, tidak dapat diketahui
secara pasti. Menurut imam Zamahsyari bahwa jumlah malaikat
21
adalah yang terbanyak dibandingkn dengan jumlah seluruh
makhluk bernyawa lainnya, seperti syetan,jin dan manusia.
Dari sekian banyak malaikat, ada sepuluh malaikat yang
harrus kita ketahui sehubungan denga tugas-tugas merekayang
besar. Malaikat-malaikat itu adalah :
1. Jibril 6. Atid.
2. Mikail. 7. Munkar.
3. Israfil. 8. Nakir.
4. Izrail. 9. Malik.
5. Raqib. 10. Ridwan.
2. Tugas-tugas malaikat
Mengingat tugas-tugas para malaikat banyak sekali, maka
jumlah malaikatpun sangat banyak pula. Sebagian dari tugas
malaikat yang banyak itu adalah tugas-tugas yang berkaitan
dengan manusia ini, ada yang bertempat didunia, ada yang
disurga, ada yang dineraka, dan sebagainya.
Diantara sekian banyak tugas itu, ada tugas-tugas yang
paling besar yang dilaksanakan oleh 10 malaikat, yaitu :
1. Malaikat jibril, disebut juga ruhul qudus, atau ruhul
amin.bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada
22
Rasul-Nya, sejak nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW.
Malaikat jibril pula yang mengantar/mengawal nabi
Muhammad dalam melakukan isra mi’raj.
2. Malaikat mikail, bertugas menyampaikan rezeki kepada
manusia, termasuk juga mengatur hujan, angin dan
bintang-bintang.
3. Malaikat israfil, tugasnya adalah meniup terompet atau
sangkakala pada hari kiamat.
4. Malaikat izrail, bertugas mencabut nyawa manusia. Karena
tugasnya mencabut nyawa manusia, maka malaikat izrail
juga disebut juga malaikat maut.
5. Malaikat raqib, bertugas mencatata amal kebaikan yang
dilakukan manusia sejak aqil balik selama hidupnya.
6. Malaikat atid, tugasnya mencatat amal kejahatan yang
dilakukan manusia selama hidup didunia.
7. Malaikat munkar, bertugas sebagai penanya kepada manusia
dialam kubur.
8. Malaikat nakir, tugasnya sama dengan malaikat munkar.
9. Malaikat malik, tugasnya menjaga pintu neraka.
10. Malaikat ridwan, tugasnya menjaga pintu surga.
23
a. Strategi pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan
(sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta, konsep,
prosedur, dan prinsip yang berkaitan suatu isi pembelajaran.
b. Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Pada dasarnya strategi pengelolaan pembelajaran terkait
dengan usaha penataaan interaksi antarsiswa dengan komponen
strategi pembelajaran yang terkait, baik berupa strategi
pengorganisasian maupun strategi penyampaian pembelajaran.
c. Strategi Pengorganisasian dan Pengelolaan Mata Pelajaran
Fiqih di SMP/MTs
1. Teori Elaborasi
Teori elaborasi mendeskripsikan cara-cara
pengorganisasian isi pembelajaran dengan mengikuti
urutan umum ke rinci,yaitu:
1) Langkah pertama dimulai dengan menampilkan epitome
(struktur isi bidang studi yang dipelajari).
2) Langkah selanjutnya mengelaborasi bagian-bagian yang
ada dalam epitome secara rinci.
2. Strategi Pengelolaan Motivasional
Menurut martin dan briggs (1986), motivasi adalah
kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi
bangkitnya arah serta tetap berlangsungnya suatu
kegiatan atau tingkah laku.
Motivasi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :
1. Motivasi intrinsik, yaitu keinginan bertindak yang
disebabkan faktor pendorong dari diri individu.
25
2. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang keberadaannya
karena pengaruh
3. rangsangan dari luar.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Al-Jumanatul’Ali. Al-Qur’an Dan Terjemahnya.
Tim Jannatika. 2007. Fiqih. Semarang : Aneka Ilmu.
Wena,Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta:
Bumi Aksara.
Werkanis dan Marlius Hamadi. 2005. Strategi Mengajar. Riau: Sutra
Benta Perkasa.
Hasan, pendidikan agama islam akidah akhlak, 2008, semarang, toha
putra.
26