ISI LAPORAN PRAKERIN

40
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Praktik Kerja Industri adalah salah satu program kurikulum sekolah yang dilakukan siswa pada kelas XI di semester ganjil. Program ini dilakukan agar siswa memperoleh pengalaman kerja dilapangan serta pengetahuan dan keterampilan yang tidak diproleh disekolah. Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri di PT Berlina Tbk., siswa dapat mengetahui dan memahami secara langsung proses produksi serta menganalisa bahan kimia plastik yang belum diperoleh disekolah. Selain hal tersebut, letak strategis PT Berlina Tbk. dapat mempermudah pelaksanaan monitoring oleh pembimbing selama program Praktik Kerja Industri ini berlangsung. 1.2 Tujuan Adapun tujuan diadakannya program Praktik Kerja Industri adalah sebagai berikut: 1.2.1 Bagi Siswa Dapat mengetahui dan memahami secara langsung mengenai proses produksi di industri, dapat membandingkan antara teori dan praktik yang didapat dari sekolah dengan keadaan dunia kerja yang sebenaya, dapat meningkatkan dan memperluas wawasan 1

Transcript of ISI LAPORAN PRAKERIN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Praktik Kerja Industri adalah salah satu

program kurikulum sekolah yang dilakukan siswa pada kelas

XI di semester ganjil. Program ini dilakukan agar siswa

memperoleh pengalaman kerja dilapangan serta pengetahuan

dan keterampilan yang tidak diproleh disekolah.

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri di PT Berlina

Tbk., siswa dapat mengetahui dan memahami secara langsung

proses produksi serta menganalisa bahan kimia plastik yang

belum diperoleh disekolah.

Selain hal tersebut, letak strategis PT Berlina Tbk.

dapat mempermudah pelaksanaan monitoring oleh pembimbing

selama program Praktik Kerja Industri ini berlangsung.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan diadakannya program Praktik Kerja

Industri adalah sebagai berikut:

1.2.1Bagi Siswa

Dapat mengetahui dan memahami secara langsung

mengenai proses produksi di industri, dapat

membandingkan antara teori dan praktik yang didapat

dari sekolah dengan keadaan dunia kerja yang

sebenaya, dapat meningkatkan dan memperluas wawasan

1

serta menambah pengalaman didalam dunia kerja, dapat

melatih dan menambahwawasan siswa dalam

berkoordinasi dan bermasyarakat serta bersosialisasi

dengan staff karyawan.

1.2.2Bagi Perusahaan

Ikut berpartisipasi terhadap program praktik

kerja industri yang telah dilaksanakan pihak sekolah

untuk memperoleh tenaga kerja yang siap pakai dan

berkualitas.

1.3 Profil Instansi

PT Berlina Tbk. didirikan oleh Bapak Tjipto Biantoro

pada tahun 1969 yang berlokasi di Jalan Raya Kasrie km 43

Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

Pada awal berdirinya PT Berlina Tbk. hanya beroperasi

dengan satu buah mesin Blow Moulding yang diletakkan pada

ruang kaca khusus PT Kasrie Textil.

PT Berlina Tbk. merupakan perusahaan job order yang

mengolah biji plastik melalui proses produksi menjadi

sebuah produk yang diinginkan oleh customer. Pembentukan

produk plastik dilakukan dengan dua cara yaitu cara Blow

dan Injection. Dari kedua cara tersebut akan dihasilkan

produk dan afval. Afval adalah produk akhir yang akan

diolah dan digunakan kembali melalui proses penggilingan

dan digunakan sebagai campuran material. Produk yang

2

dihasilkan PT Berlina Tbk. berupa botol shampo, botol

racun, botol oli, botol obat, gallon, sikat gigi, tempat

kosmetik, tempat sarung, dan lain-lain. Apabila produk yang

dicetak memerlukan proses lanjutan, maka akan dikirim ke

unit Decoration untuk di printing. Ada dua jenis tinta yang

digunakan dalam proses printing, yaitu tinta solvent dan

UV. Printing dilakukan dengan dua cara, yaitu tinta hanya

diatas permukaan plastik dan tinta meresap sedikit ke

permukaan plastik. Untuk mendekorasi produk digunakan alat

yang bernama screen. Screen terbuat dari benang halus yang

disusun dalam suatu bidang yang disebut pigura.

Metode pemasaran PT Berlina Tbk. dilakukan secara

langsung yaitu memproduksi sesuai dengan pesanan dari

cusromer yang hingga saat ini masih terbatas untuk

pemesanan dari dalam negri.

Untuk menjaga kualitas produksi, PT Berlina Tbk.

memiliki laboratorium dan Quality Control yang bertugas

mengontrol bahan baku dan produk yang dihasilkan. Standart

mutu yang digunakan oleh PT Berlina Tbk. sebagai pemicu

perkembangan produksi adalah ASTM (American Society for

Testing and Material) dan spesifikasi dari customer.

1.4 Struktur Organisasi

3

ORGANIZATION STRUCTURE OF MATERIAL DEVELOPEMENT

BAB II

4

Material

Developement Head

Material Handling

MaintenanceMaterial

Developement Staff

Laboratory. Staff

Test Staff Asst.

Inc. Staff Asst.

N. P. & Subst. Staff

Trial/Corrector

MPC Foreman MPC Foremen Asst.

Administrator

Col. Co.

Formulator

Timbang

Mix. Crew

Gallon Co.Grinder

Feeder

BM Co.

Grinder

Feeder

Checker

IM Co.

Grinder

Feeder

CheckerAdmin ERP

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

2.1 Waktu Dan Tempat

Kegiatan praktik kerja industri dilaksanakan pada awal

semester genap, yaitu tanggal 6 Januari 2014 s/d 9 Mei 2014

di PT. Berlina Tbk. jalan raya Surabaya-Malang km43,

Kabupaten Pasuruan.

Berikut adalah jadwal PKL Material Development:

6 Januari 2014 – 9 Februari 2014Test & Incoming FardaNP & Subtitusi Lukman Hidayat

MP & ColoringFara Chaulia FirdausM. Syarif Abdullah

10 Februari 2014 – 21 Maret 2014Test & Incoming M. Syarif Abdullah

NP & SubtitusiFara Chaulia FirdausFarda

MP & Coloring Lukman Hidayat

22 Maret 2014 – 30 April 2014

Test & IncomingLukman HidayatFara Chaulia Firdaus

NP & Subtitusi M. Syarif AbdullahMP & Coloring Farda

5

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Definisi Plastik

Plastik secara umum didefinisikan menjadi beberapa

macam. Pertama, plastik merupakan suatu polimer atau

gabungan dari beberapa monomer. Monomer adalah molekul

dengan berat rendah yang dapat digabungkan molekul lain

dengan syarat tertentu. Kedua, plastik merupakan makro

molekul dengan material organik. Ketiga, plastik

merupakan sekumpulan zat-zat organik yang di buatsecara

sintetik. Keempat, plastik merupakan material berbahan

dasar polimer organik yang mempunyai rantai molekul yang

sangat panjang yang mana terdiri atas ribuan atom C.

(Pratiwi,Choirul Eka, 2008:3

3.2 Klasifikasi Plastik

Thermoplastik

Thermoplastik adalah suatu bahan plastik yang apabila

berada pada suhu tinggi akan lunak dan menjadi keras

atau padat pada suhu rendah, serta dapat di daur ulang

atau dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang.

Polimer ini bersifat lunak apabila dipanaskan dan

dapat di bentuk menurutpola yang diinginkan diman

6

setelah proses pendinginan polimer akan kehilangan

sifat kelunakannya. Thermoplasik lebih tidak tahan

suhu tinggi dibanding Thermosetting. Bahan yang

termasuk thermoplastik adalah PA, PC, PE, PP, PVC,

SAN, dan nylon.

Thermosetting

Thermosetting adalah polimer yang pada awal mulanya

bersifat lunak pada saat dipanaskan tetapi setelah

dingin akan berbentuk crosslink sehingga tidak dapat

di daur ulang atau dicetak lagi. Pemanasan ulang

menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Bahan yang

termasuk thermosetting adalah epoksi, fenol,

formaldehid, melamin formal dehid, bakelit, polyster,

dan poly uretan.

3.3 Sifat-sifat Plastik

Plastik mempunyai beberapa sifat, yaitu :

1. Secara kimiawi dapat mengalami degradasi dan

oksidasi.

2. Plastik tahan terhadap bahan kimia, dan tidak mudah

pecah serta tahan lama. Hal ini disebabkan karena

plastik mempunyai ikatan rantai yang panjang dan

sukar diputus sehingga tidak dapat diuraikan lagi

oleh bakteri.

3. Plastik mempunyai titik leleh rendah dibandingkan

dengan logam.

7

4. Plastik lebih ringan bila dibandingkan logam dan

keramik karena plastik mempunyai berat jenis

dibawah satu sedangkan berat jenis logam dan

keramik rata-rata diatas satu.

5. Plastik mudah didekorasiserta diberi warna sesuai

dengan keinginan serta merupakan isolator panas dan

listrik.

3.4 Bahan Baku Plastik

Bahan baku plastik yang banyak digunakan adalah batu

bara dan minyak bumi. Selain itu, ada juga bahan lain

seperti amoniak, fenol, gas alam, kamper, kapur, ter, dan

lain-lain. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknoligi, ada juga plastik yang mengandung unsur

biological dari tumbuh-tumbuhan seperti jagung, karet alam,

kayu (selulosa), kentang, protein, susu dan lain-lain yang

disebut biodegradable plastik. Hal tersebut bertujuan

supaya plastik mudah diuraikan oleh bakteri.

3.5 Jenis-jenis Plastik

Polyprophylene (PP)

Ada beberapa macam rumus struktur dari Polypropolene,

antara lain:

1. Isotatic

Isotatic adalah grup metal yang terletak di atas rantai

utama.

CH3 CH3 CH3 CH3

8

CH CH CH2 CH CH2 CH CH2

CH

2. Syndiotatic

Syndiotatic adalah grup metal yang terletak bergantian.

CH3 CH3

CH3

CH2 CH CH2 CH CH2 CH CH2

CH CH2 CH

CH3 CH3

3. Atatic

Atatic adalah grup metal yang terletak secara acak.

CH3 CH3 CH3

CH2 CH CH2 CH CH2 CH CH2

CH CH2 CH

CH3 CH3

Polyprophylene mempunyai beberapa sifat. Pertama,

berbau harum jika dibakar, warna nyala kuning, tetap

menyala meskipun api padam. Kedua, kebanyakan berwarna

putih. Ketiga, sensitiv terhadap sinar ultra violet

dan teroksidasi oleh oksigen. Keempat, tahan terhadap

9

asam dan basa serta pelarut organik lainnya. Kelima,

tensile strength at yield antara 361.9 kgf/cm2, melt

point pada suhu 164oC, MFI nya 0,3 – 100 gram/10 menit

pada suhu 230oC dengan beban 2.16 kg. Keenam,

mempunyai berat jenis ringan yaitu 0,902 – 0,906

gram/cm3 dan tidak mudah terbakar, tidak beracun,

fleksibel, ulet. Ada tiga jenis bahan dari

Polypropylene (PP) dan sifat-sifatnya yaitu PP jenis

homopolymer yang bersifat kaku dan lebih getas, PP

jenis block copolymer yang bersifat lemas atau lunak

dan lebih getas atau rapuh dari random copolymer, dan

PP jenis random copolymer yang bersifat tidak getas

atau rapuh.

Polyethylene (PE)

Polyethylene mempunyai rumus struktur.

( CH2 CH2 )n

Sedangkan rumus polimer:

CH2 CH2 tekanan tinggi ( CH2

CH2 )n

Ada beberapa sifat Polyethylene. Pertama, berbau

seperti lilin jika dibakar, warna nyala biru, tetap

menyala meskipun api padam. Kedua, tahan terhadap

bahan kimia. Ketiga, umumnya berwarna putih.

Berdasarkan jenisnya, Polyethylene digolongkan menjadi

tiga bagian serta sifat-sifatnya, sebagai berikut:

o High Density Polyethylene (HDPE)

10

Ada beberapa sifat HDPE. Pertama, tahan terhadap

asam, basa, dan pelarut organik lainnya. Kedua,

pemaparan terhadap cahaya yang relatif lama akan

mengurangi kekuatan. Ketiga, mempunyai berat jenis

0.941 – 0.967 gram/cm3, melt point pada suhu 135oC,

MFI antara 0,20 – 31 gram/10 menit pada suhu 190oC

dengan beban 2,16 kg dan tensile strength berkisar

antara 189,6 – 308,9 kgf/cm2.

o Medium Density Polyethykene (MDPE)

Pada dasarnya sifat-sifat dari MDPE berada antara

sifat HDPE dan LDPE.

o Low Density Polyethylene (LDPE)

Ada beberapa sifat LDPE. Pertama, tahan terhadap

asam dan basa tetapi tidak tahan terhadap asam

nitrat pekat. Kedua, mempunyai berat jenis 0.915 –

0.93 gram/cm3, melt point pada suhu 110oC, MFI

berkisar antara 0,1 – 22 garam/10 menit dengan

beban 2,16 pada suhu 190oC dan tensile strength 0,1

– 22 garam/10 menit dengan beban 2,16 pada suhu

190oC.

Berdasarkan ikatan kimia, Polyethylene (PE) dibagi menjadi

dua yaitu Linier Low Density Polyethylene (LLDPE) dan

Ultara High Molecular Weight Polyethylene (UHMWP). LLDPE

bersifat lebih ulet dari LDPE sedangkan UHMWP bersifat

lebih ulet dari HDPE.

Polycarbonate (PC)

11

Polycarbonate ( PC ) mempunyai rumus struktur.

CH3 O

C C

CH3

Polycarbonate mempunyai beberapa sifat. Pertama, nyala

api berwarna kuning jika dibakar. Kedua, tahan

terhadap bantingan dan goresan. Ketiga, bersifat

transaparan, kaku, higroskopis, dan larut pada pelarut

organik. Keempat, tidak tahan terhadap asam dan basa.

Kelima, mempunyai berat jenis 1,2 gam/cm3, melt point

pada suhu 267oC dan tensile strength at yield kurang

lebih 611,83 kgf/cm2. Keenam, bersifat stabil terhadap

oksidator dan thermal walaupun dalam keadaan molekul.

Polystyrene (PS)

Polystylene mempunyai rumus struktur:

CH2 CH3

Sedangkan Rumus Polimer.

CH2 CH CH2 CH atau H H

C C

H H

Ada beberapa sifat Polystyrene. Pertama, jika dibakar

berbau seperti karet yang dibakar, warna nyala kuning

12

dan berasap hitam. Kedua, mudah tergores dan pecah.

Ketiga, untuk jenis HI ( High Impact ) bersifat

lebih ulet dibandingkan GP ( General Purpose ) tetapi

kurang transparan. Keempat, untuk jenis HI warnanya

putih atau buram translucent, sedangkan untuk jenis GP

warnanya bening dan rapuh. Kelima, mempunyai berat

jenis 1,045 – 571 kg/cm2.

Styrene Acrilonitrile (SAN)

Styrene Acrilonitrile mempunyai rumus struktur.

H H H H

C C H + C C H

H H C N

Styrene acronitrile dibuat mereaksikan styrene dan acrrylonitrile

yaitu:

H H

CH + C C H

CH2 H C N

Ada beberapa sifat SAN. Pertama, jika dibakar warnanya

kuning kemerahan dan berasap hitm, keras, transparan,

dan tahan terhadap gesekan. Kedua, larut didalam

hidrokarbon seperti aseton, kerosin, metal etil keton,

dan toluen sehingga sifat mekaniknya berkurang.

Ketiga, bersifat lebih ulet dibandingkan Polystyrene

dan tahan terhadap bahan kimia. Keempat, mempunyai

13

berat jenis 1,07 gram/cm2, melt point pada suhu 240oC

dengan beban 3.8 kg.

Polyvinyl Chloride (PVC)

Polyvinyl chloride mempunyai rumus struktur:

CH2 CHCl

Sedangkan rumus polymer:

H H

C C

H Cl n

Polyvinyl Chloride mempunyai beberapa sifat. Pertama,

warna nyala api kuning, berbau seperti HCl jika

dibakar tetapi jika api padam maka nyalanya juga akan

padam. Kedua, bersifat keras, kaku, tembus cahaya

( transparan ), mudah tergores dan terpotong. Ketiga,

kuat terhadap bantingan ( impact strenght ). Impact

strength dibagi menjadi empat yaitu Super High Impact

(SHI), High Impact (HI), Medium Impact (MI), dan

Normal Impact (NI).

3.6 Additive

Additive adalah zat tambahan yang ditambahkan pada bahan

baku plastik untuk memperbaiki kualitas produk seperti

stability, impact sterngth, tensile strength chemical resistence, serta

meningkatkan efektifitas kestabilan thermal dan lain-

lain. Additive digunakan sesuai dengan kebutuhan plastik.

Beberapa macam additive antara lain:

14

Colorant

Colorant adalah pewarnaan plastik yang melibatkan material

organik

yang sangat luas. Berdasarkan bentuknya ada dua macam yaitu

granule

dan powder. Adapun klasifikasi colorant adalah sebagai

berikut:

Pigment

Berdasarkan sifat kimianya ada dua macam yaitu pigment

organik dan anorganik. Pigment organik terbuat dari

bahan alam maupun sintesis yang ditandai dengan sifat

brightness dan transparasi yang lebih baik. Pigment ini

terbuat dari unsur C, H, O, dan N yang digunakan untuk

packaging. Contohnya adalah phtlocyanine blue, condenaso

pigment, halogenasi, isoindolinine, flavanttrone. Ada beberapa

keuntungan pigment organik yaitu color strtength lebih

baik, heat stability rendah, stability lebih rendah, solubility

lebih tinggi dan aman untuk kesehatan. Kerugiannya

adalah light fastness lebih rendah, opacity lebih rendah,

opacity lebih rendah sehimgga untuk mencapai opaque

penggunaan warna boros dan harga mahal.

Pigment anorganik terbuat dari bahan tambang dan

mengandung logam berat seperti Fe, Sd, dan Ti. Pigment

ini biasanya tidak digunakan untuk food packaging. Ada

beberapa keuntungan pigment anorganik yaitu heat stability

lebih tinggi khususnya untuk material yang melt pointnya

tinggi, wheater resistance lebih tinggi, light fastness lebih

15

tinggi, opacity lebih tinggi sehingga untuk mencapai

opaque penggunaan warna lebih hemat.

Dyes

Dyes adalah pigment organik yang mempunyai partikel

size yang sangat kecil. Pigment ini biasanya digunakan

untuk pewarna PS, PVS, dan SAN. Adapun beberapa sifat

Dyes yaitu transparan, larut, heat stability rendah,

color strength tinggi, serta tidak tahan terhadap

sinar matahari dan mudah pudar.

Black Colorant

Black Colorant terdiri dari carbon black, lamp black, dan organic

black. Carbon black jika semakin halus partikel size

semakin gelap. Dapat menyerap sinar ultra violet

sehingga elongation polyethylene terjaga dengan baik dalam

cuaca normal. Lamp black merupakan carbon pigment namun

mempunyai kandungan atau kadar abu yang lebih tinggi,

sehingga color strengthnya buruk. Oksida black mempunyai

mempunyai thermal terbatas untuk thermoplastik serta

dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan dekomposisi

pada PVC. Organik black pada umumnya berbentuk dyes dan

aman digunakan dalam full shade.

Effect Pigment

Effect Pigment adalah suatu pigment yang dapat

menampakkan warna lain jika sudut biasnya berbeda.

Pigment ini biasanya terbuat dari mineral mica yang

dicoating TiO2 atau iron oxide.

Flourecent Pigment

16

Flourecent Pigment adalah suatu pigment berbentuk

powder yang mengandung flourecent dyes (suatu colorant yang

bersifat menerima cahaya dan dipantulkan.

Stabilizer

Stabilizer adalah zat additive yang ditambahkan ke dalam

plastik yang bertujuan untuk mencapai serta mempertahankan

sifat-sifat mineral plastik sesuai dengan syarat

penggunaannya.

Antioxidant

Antioxidant berfungsi mencegah dan menghalangi oksidasi

polymer udara atau oxidasi lain supaya molekul plastik

tidak rusak.

UV Stabilizer

UV Stabilizer berfungsi menetralisir sinar ultraviolet.

Adapun beberapa macam UV diantaranya UV absorben yang

berfungsi memantulkan sinar UV dan diubah menjadi

panas, HALS (Hidered Amine Ligh Stabilizer) berfungsi untuk

menetralisasi panas, karena panas yang berlebihan

dapat mencegah rantai molekul.

Lubricant

Lubricant terdiri atas dua macam yaitu internal lubricant

yang berfungsi mengurangi friksi antar molekul-

molekul, biasanya ditambahkan pada saat compounding

dan eksternal lubricant yang berfungsi mengurangi friksi

antara molekul plastik dan metal tanpa reaksi kimia.

Impact Modifier

17

Impact Modifier berfungsi menambah ketahanan plastik

terhadap benturan atau bantingan.

Antistatic

Antistatic berfungsi mengurangi efek elektrostatik pada

plastik sehingga debu tidak mudah menempel.

MRA (Mould Release Agent)

MRA berfungsi mempermudah proses pelepasan produk

dari mould atau cetakannya, dimana penggunaannya

bergantung pada jenis material plastik.

Wetting Agent (White Oil)

Wetting Agent berfungsi membasahi material supaya pigment

yang berbentuk powder mudah menempel.

Filler

Filler merupakan suatu bahan pengisi untuk mengurangi

biaya, contohnya calsium.

Plasticizer

Plasticizer berfungsi sebagai bahan pengisi yang

menjadikan sifat plastik menjadi fleksibel khususnya

PVC.

Processing Aids

Processing Aids adalah additive yang mengandung lubricant

untuk memperbaiki flow plastik serta menambah

glossines.

Nucleating Agent

Nucleating Agent berfungsi sebagai pembentukan inti pada

saat pelelehan plastik hingga dingin atau meratakan

struktur molekul plastik. Struktur molekul plastik ada

18

dua macam yaitu amorphous memerlukan pendinginan

perlahan dan cyataline memerlukan pendinginan cepat.

3.7 Tinta atau Ink

Tinta adalah suatu bahan yang digunakan untuk

mendekorasi produk plastik. Tinta dibagi menjadi dua macam

yaitu:

Solvent Ink

Solvent ink adalah tinta yang pengeringannya menggunakan

panas atau evaporasi dan cheraical reaction. Tinta solvent dibagi

menjadi dua. Pertama, single pack (tinta + solvent) yang

mempunyai sifat bahwa tinta akan mengering setelah

solvent menguap.nKedua, two pack (tinta + katalis) yang

mempunyai sifat bahwa tinta akan mengering setelah

solvent menguap serta adanya reaksi antara tinta dengan

katalis (terjadi proses curring).

Ada beberapa kerugian dan keuntungan dari solvent ink.

Keuntungannya adalah harganya lebih murah, sangat aman

terhadap kulit, mudah untuk dihapus khususnya proses

kerjanya sederhana single pack, mesin yang digunakan relatif

murah. Ada beberapa kerugiannya adalah proses

pengeringannya lama gambar maupun huruf kurang tajam, output

kecil serta mudah menguap dan tidak bisa langsung overprint

atau membutuhkan oven.

UV Ink

19

UV Ink adalah tinta yang pengeringannya menggunakan

system ultraviolet proses pengeringannya setelah radiasi

sinar UV bereaksi dan mengakibatkan energi aktivitas

membentuk radiasi bebas yang berantai.

Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari tinta UV

Ink. Keuntungan adalah tidak mudah menguap, cepat kering,

dan langsung overprint, tahan terhadap bahan kimia, gambar

serta huruf tajam, dan mempunyai output besar. Ada beberapa

kerugiannya adalah dapat menyebabkan iritasi kulit, tidak

dapat dihapus, dan pada saat pembuangan tinta harus dijemur

supaya tidak bereaksi.

3.8 Auxiliary

Auxiliary adalah pelengkap tinta yang mempunyai

berbagai macam fungsi sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa

macam bentuk auxilary antara lain yaitu:

Bronze Varnish

Bronze Varnish berfungsi sebagai campuran gold, silver, paste dan

metallic colour.

Defoamer

Defoamer berfungsi menghilangkan busa atau gelembung

udara sebagai akibat dari percampuran warna

(pengadukan).

Harderner (Katalis)

Harderner adalah zat yang dapat mempercepat terjadinya

reaksi kimia. Berfungsi sebagai pengeras, menambah

20

ketahanan terhadap zat, menambah kelekatan tinta

terhadap substrat (Adhesion Modifier) dan meningkatkan chemical

resistance.

Leveling Agent

Leveling Agent berfungsi menghilangkan mata ikan atau kulit

jeruk.

Matting Paste

Matting Paste berfungsi menurunkan glossines tinta menjadi

buram.

Primer Coating

Primer Coating berfungsi sebagai treatment pada substrat

PP atau untuk memperbaiki adhesion (kelengketan tinta)

terhadap permukaan produk.

Rate Enhancer

Rate Enhacer berfungsi meningkatkan output untuk

mempercepat pengeringan.

Screen Cleaner

Screen Cleaner berfungsi sebagai campuran metalic colour.

Thickening Agent

Thickening Agent berfungsi meningkatkan viskositas tinta dan

mengurangi glossines.

Thinner (Pengencer)

Thinner berfungsi sebagi pengencer dan penurun viskositas

tinta. Thinner terbagi dua jenis yaitu reducer dan retarder.

Reducer adalah pengencer tinta yang berfungsi mempercepat

proses pengeringan tinta. Retarder adalah pengencer tinta

yang berfungsi memperlambat proses pengeringan tinta.

21

Thixotropic Paste

Thixotropic Paste berfungsi menghilangkan serabut pada tinta

dan tidak merubah viskositas tintanya.

Transparant Base (Binder)

Transparant Base berfungsi menurunkan opacity (kepekatan)

agar pigment dapat tercampur rata dengan tinta dan

membuat tinta lebih transparan tanpa merubah warna dasar

Varnish

Varnish berfungsi memperbaiki glossines atau mengkilapkan

hasil dari printing.

Water Resistance

Water Resistance berfungsi memperbaiki ketahanan tinta.

Special Binder

Special Binder berfungsi sebagai campuran metalic colour.

3.9 Spesifikasi Alat di Laboratorium

Desikator

Desikator berfungsi membantu proses evaluasi yang

memerlukan conditioning terhadap spesipmen (bentuk yang

akan ditest).

Moisture Analyzer

Moisture Analyzer berfungsi mengukur kadar air material

maupun additive.

Moulding Press

Moulding Press berfungsi membentuk lembaran plastik.

22

Oven

Oven berfungsi mengeringkan material maupun additive

serta tes yang membutuhkan panas.

Pemanas (Hot Plate)

Hot Plate berfungsi sebagai pemanas.

Refrigerator

Refrigerator berfungsi membantu proses evaluasi atau test

yang membutuhkan suhu rendah.

Spectrophotometer

Spectrophotometer berfungsi mengevaluasi warna yang

diterjemahkan dalam bentuk angka nominal.

Torque Meter

Torque Meter berfungsi mengukur tenaga ulir suatu produk

(cap terhadap botol).

Universal Testing Machine

Universal Tester berfungsi sebagai keperluan test, anatara

lain: tensile test, pull test, open force, bending force, top load,

elongation, dan lain-lain.

Viscometer

Viscometer berfungsi mengukur kekentalan tinta (viskositas).

3.10 Analisis di Laboratorium Test

1. Test Plastik Material

Test Plastik Material terbagi menjadi dua macam yaitu,

Original Material dan Moulded Product.

a. Original Material

23

Bulk Density Aparatus

Bulk Density Asparatus berfungsi mengetahui volume

material pada berat tertentu atau sebaliknya.

Colour

Colour berfungsi mengetahui perbedaan warna

secara visual.

Elongation

Elongation berfungsi mengetahui pertambahan

panjang suatu specimen material plastik

terhadap tarikan dengan kecepatan dan diameter

specimen tertentu.

Melt Flow Indexer (MFI)

MFI berfungsi mengetahui dan mengukur laju

aliran lelehan material plastik pada suatu

lubang tertentu yang merupakan panjang,

diameter dengan suhu dan beban tertentu dalam

satuan gram per 10 menit.

Moisture Analyzer

Moisture Analyzer berfungsi mengetahui kadar air

yang terkandung dalam biji plastik dan additive.

Pellet Count

Pellet Count berfungsi mengetahui butiran atau

jumlah pellet biji plastik dan additive dalam

per gramnya.

Universal Tester Load (Tensile Stregth)

Universal Tester Load berfungsi mengetahui kekuatan

material dan kekuatan plastik terhadap suatu

24

tarikan dengan kecepatan tertentu dan diameter

specimen yang ditentukan dalam satuan kilogram

per sentimeter persegi.

b. Moulded Product

Injection Moulded

Berdasarkan kriteria tes yang diperlukan maka

dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Bending Resistance

Bending Resistance adalah tes yang berfungsi

mengetahui kekuatan leher pada sikat gigi.

2. Colour

Colour adalah tes yang berfungsi mengetahui

perbandingan antara warna produk dengan

standar.

3. Dimension

Dimension adalah tes yang berfungsi

mengetahui dimensi atau ukuran suatu produk.

4. Enviromental Stress Cracking Resistance

(ESCR)

Enviromental Stress Cracking Resistance adalah tes

yang berfungsi mengetahui ketahanan suatu

produk terhadap zat yang akan diisikan pada

suhu dan waktu tertentu berdasarkan pengaruh

dari design, bahan baku, proses pembuatan,

dan lain-lain.

5. Splaying Tester

25

Splaying Tester adalah tes yang berfungsi

mengetahui ketahanan bristle terhadap proses

penggosokan.

6. Leakage

Leakage adalah tes yang berfungsi mengetahui

kebocoran melalui botol atau cap.

7. Torque

Torque adalah tes yang berfungsi mengetahui

kekuatan tenaga ulir pada suatu produk (cap

pada botol).

8. Toughness of Hinge

Toughness of Hinge adalah tes yang berfungsi

mengetahui stabilitas suatu produk dan

mengukur keuletan engsel pada suatu produk

tertentu.

9. Weight

Weight adalah tes yang berfungsi mengetahui

berat suatu produk.

10. Whitening of Hinge

Whitening of Hinge adalah tes yang mengetahui

fleksibilitas pada engsel produk fliptop.

11. Yellowing Test

26

Yellowing Test adalah test yang berfungsi

mengetahui ketahanan produk terhadap isi

produk tersebut.

Secara visual, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan yaitu sebagai berikut: Air Steak berfungsi

mengevaluasi adanya lintasan udara pada produk, Bubble

berfungsi mengetahui adanya gelembung udara didalam suatu

produk, Burn Streak berfungsi mengevaluasi adanya lintasan

yang terbakar dalam plastik, Condensed Water in Mould berfungsi

mengetahui adanya kondensasi air dalam mould yang dapat

mempengaruhi hasil produk, Ejector Mark berfungsi

mengevaluasi belang putih pada produk yang dipengsruhi oleh

ejector, Flashing berfungsi mengetahui adanya kelebihan

plastik diluar mould, Glossiness berfungsi mengetahui pantulan

cahaya dari produk, Lamination berfungsi mengetahui dan

mengevaluasi lapisan plastik dari hasil moulding, Moisture

Streak (Jetting) berfungsi mengetahui adanya aliran udara yang

halus sehingga menimbulkan gelembung halus atau kecil pada

produk, Ovality berfungsi mengetahui bentuk suatu produk

secara visual, Scrath Resistance berfungsi menguji goresan pada

dinding produk, apakah produk tersebut tahan atau tidak

terhadap goresan, Transparancy berfungsi melihat

transparancy dari suatu produk, Weld Line berfungsi

mengevaluasi terhadap penentuan aliran plastik dari hasil

moulding.

Blow Moulded

27

Berdasarkan kriteria tes yang diperlukan maka

dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Boiling Test

Boiling Test berfungsi mengethaui ketahanan

produk yang mempengaruhi proses perebusan

atau sterilisasi.

2.Colour

Colour berfungsi mengetahui perbandingan

antara warna produk dengan standart.

3. Drop Test

Drop Test berfungsi mengetahui ketahanan

produk terhadap bantingan maupun benturan

yang dilakukan dengan cara menjatuhkan

produk yang diisi dengan air pada ketinggian

tertentu.

4. Environment Stress Cracking Resistance

(ESCR)

Environment Stress Cracking Reistance berfungsi

mengetahui ketahanan suatu produk terhadap

zat yang diisikan pada suhu dan waktu

tertentu berdasarkan pengaruh design, bahan

baku, proses pembuatan, dan lain-lain.

5. Leakage

28

Leakage berfungsi mengetahui dan mengukur

kebocoran dari suatu produk baik dengan cara

vaccum chamber maupun injection pressure.

6. Permeability

Permeability berfungsi mengetahui kebocoran isi

produk melalui dinding produk.

7. Srinkage Volume After Printing

Srinkage Volume After Printing berfungsi

mengukur penyusutan volume produk setelah

diprinting.

8. Top Load

Top Load berfungsi mengetahui dan mengukur

kekuatan botol terhadap tekanan dari suatu

beban.

9. Torque

Torque berfungsi mengetahui tenaga ulir pada

suatu produk

10. Weight

Weight berfungsi mengetahui berat suatu

produk.

11. Yellowing Test

Yellowing Test berfungsi mengetahui ketahanan

produk yang dipengaruhi proses perebusan

atau sterilisasi.

Compression Moulded

29

Berdasarkan kriteria tes yang diperlukan maka

dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Colour

Colour berfungsi membandingkan antara warna

produk dengan standart.

2. Glossines

Glossines berfungsi mengetahui pemantulan

cahaya pada suatu produk.

3. Transparancy

Transparancy berfungsi mengetahui transparency

suatu produk.

4. Weight

Weight berfungsi mengetahui berat suatu

produk.

2. Test Additive

Original Additive

Berdasarkan kriteria tes yang perlu dilakukan maka

diperlukan hal-hal sebagai berikut:

Bulk Density

Bulk Density berfungsi mengetahui berat jenis

additives.

Chemical Resistance

Chemical Resistance terbagi menjadi dua, yaitu Solvent

Bleeding dan Migration Fastnes. Solvent Bleeding adalah tes

yang berfungsi untuk mengetahui kelenturan

additives terhadap cairan atau bahan kimia yang

diinginkan. Migration Fastnes adalah tes yang

30

berfungsi mengetahui kelenturan additives terhadap

cairan yang diinginkan.

Colour

Colour berfungsi membandingkan warna produk dengan

standart.

Pellet Count

Pellet Count berfungsi mengetahui jumlah butiran

atau pellet dalam per gramnya.

Purity

Purity berfungsi mengetahui kemurnian pigment,

baik pigment asli (concencrate) ataupun pigment

carrier (dilube)

Moulded Product

Berdasarkan kriteria tes maka hal-hal yang perlu

dilakukan adalah sebagai berikut:

Air Steak

Air Steak berfungsi mengevaluasi adanya lintasan

udara atau gelembung pada produk.

Burn Steak

Burn Steak berfungsi mengevaluasi adanya lintasan

udara yang terbakar pada plastik.

Colour

Colour berfungsi mengetahui perbedaan warna

material secara visual.

Colour Steak

31

Colour Steak berfungsi mengevaluasi adanya lintasan

warna pada product.

Dimension

Dimension berfungsi mengetahui dimensi atau ukuran

suatu product.

Glossiness

Glossiness berfungsi mengetahui pantulan cahaya

dari produk.

Heat Stability

Heat Stability berfungsi mengetahui ketahanan plastik

terhadap tekanan.

Homogenity

Homogenity berfungsi mengetahui homogenitas

additive dengan material pada produk yang

dihasilkan.

Lamination

Lamination berfungsi mengevaluasi secara visual

lapisan plastik dari hasil moulding.

Light Fastness

Light Fastness berfungsi mengetahui ketahanan produk

terhadap cahaya.

Migration Fastness

Migration Fastness berfungsi mengetahui kelenturan

warna yang dipengaruhi proses kontak dengan

cairan maupun produk.

Opacity

32

Opacity berfungsi mengetahui dan mengukur pekat

tidaknya suatu produk.

Thermal Stability

Thermal Stability berfungsi mengetahui ketahanan

plastik terhadap suhu.

3. Test Ink and Auxilary

Original Ink and Auxilary

Berdasarkan kriteria tes maka hal-hal yang perlu

dilakukan adalah sebagai berikut:

Colour

Colour berfungsi mengetahui warna tinta secara

visual dan saputan.

Density

Density berfungsi mengetahui berat jenis tinta.

Glossiness

Glossiness berfungsi mengetahui pantulan cahaya

dari produk.

Manufacturing Date

Manufacturing Date berfungsi mengethaui tanggal

pembuatan tinta dari perusahaan yang membuatnya.

3.11 Kegiatan Prakerin

33

Lab Test & Incoming

a. File Incoming, mendata material dan pigmen yang

baru saja datang

b. Menimbang Pigmen Incoming, menimbang pigmen

sebanyak 40 gram atau lebih sesuai dengan

kebutuhan trial

c. Trial Incoming, melihat warna pigmen yang baru

saja datang dengan cara dijadikan produk ataupun

colorchips apakah sama dengan warna standartnya

atau masih belum memenuhi standart

d. Pellet Count, menghitung berapa pellet pigmen

atau material per gramnya

e. Menimbang MFI ( Melt Flow Index )

f. Universal Tester Machine, berfungsi untuk

mengetahui berapa tekanan untuk membuka cupping

g. Mengembalikan QIR ( Quality Inspection Requestion

) ke Quality Control. QIR adalah surat tertulis

untuk permintaan tes ke laboratorium.

MP & Coloring

a. Menimbang pigmen dalam jumlah tertentu untuk

dilakukan proses selanjutnya yaitu mixing atau

pencampuran pigmen yang telah ditimbang dengan

material yang jumlahnya telah ditentukan juga

sesuai resep.

34

b. Menulis Label, untuk mengetahui jumlah batch dan

untuk dipasangkan pada tiap batch campuran agar

sesuai penggunaan mesin dan lain sebagainya.

c. Menulis Loading Mixer, untuk mengetahui kualitas

dan kuantitas campuran per harinya.

NP & Subtitusi

a. Menghitung perbandingan material dan pigmen yang

akan diproduksi.

b. mengkoreksi hasil produk yang bermasalah pada

warna dengan cara melakukan trial koreksi. Trial

koreksi yaitu trial yang dilakukan untuk

menyetarakan warna produk sesuai standartnya.

c. Trial subtitusi pigmen pada suatu produk di Unit

Injection Moulding. Trial subtitusi adalah trial

yang dilakukan untuk mengganti pigmen lama dengan

pigmen baru yang mempunyai kualitas sama dengan

harga yang lebih ekonomis.

35

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan Praktik Kerja Industri di PT.

Berlina Tbk. yang telah kami laksanakan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Plastik adalah makro molekul yang sangat panjang dan

merupakan gabungan dari monomer-monomer sederhana yang

membentuk polimer.

36

2. Jenis thermoplastik yang digunakan di PT. Berlina Tbk.

untuk proses produksi adalah PA, PE, PC, PP, PS, PVC,

dan SAN. Sifat dan jenis antara yang satu dan yang

lainnya berbeda tergantung produk yang diproduksi.

3. Zat additive adalah zat tambahan yang digunakan pada

bahan baku plastik yang terdiri atas bermacam-macam

sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya. Sedangkan ink

dan auxiliary digunakan untuk mendekorasi produk.

4. Proses produksi di PT. Berlina Tbk. ada empat yaitu

Blow Moulding (pembuatan produk dengan cara peniupan

udara), Injection Moulding (pembuatan produk dengan

cara diinjeksi atau ditekan), Dekorasi (pendekorasian

produk dengan cara printing, stamping, stickering, dan

shrimk labeling), dan Toothbrush (pembuatan sikat gigi

dengan cara tufting dan stamminng).

5. Afval adalah produk akhir yang digiling dan digunakan

kembali sebagai campuran material untuk produk

selanjutnya. Afval berasal dari produk yang sudah

diriject, produk yang tidak digunakan lagi, runner,

buttom, dan neck.

4.2 Saran

Bagi Perusahaan

Sebaiknya pembimbing praktik kerja industri di

perusahaan lebih memperhatikan kerja dari siswa

prakerin, seperti mengadakan evaluasi setiap minggunya.

37

Bagi Sekolah

Sebaiknya untuk pencarian tempat Pelaksanaan Praktik

Kerja Industri para pembimbing harus adil dan tempatnya

harus sesuai dengan program keahlian siswa.

Bagi Siswa

Sebaiknya lebih aktif dalam hal tanya jawab, lebih

disiplin dalam mematuhi tata tertib yang ditetapkan

oleh perusahaan, dan sebaiknya siswa lebih

berinisiatif, kreatif, dan bertanggung jawab terhadap

tugas-tugas yang diberikan dalam melaksanakan prakerin.

38

LAMPIRAN

Mesin Injection Moulding

Mesin Blow Moulding

39

DAFTAR PUSTAKA

Pokja Humas & Industri. 2014. Panduan Praktik Kerja Industri Dan

Penulisan Laporan SMK Negeri 1 Pasuruan 2013-2014. Pasuruan:

SMK Negeri 1 Pasuruan.

Pratama, Rachma Safitri, dkk. 2009. Laporan Prakerin PT BerlinaTbk. Pandaan Kabupaten Pasuruan.Laporan tidak diterbitkan.Malang: SMK Putra Indonesia Malang.

40