ISI LAPORAN PRAKERIN
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
Transcript of ISI LAPORAN PRAKERIN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program Praktik Kerja Industri adalah salah satu
program kurikulum sekolah yang dilakukan siswa pada kelas
XI di semester ganjil. Program ini dilakukan agar siswa
memperoleh pengalaman kerja dilapangan serta pengetahuan
dan keterampilan yang tidak diproleh disekolah.
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri di PT Berlina
Tbk., siswa dapat mengetahui dan memahami secara langsung
proses produksi serta menganalisa bahan kimia plastik yang
belum diperoleh disekolah.
Selain hal tersebut, letak strategis PT Berlina Tbk.
dapat mempermudah pelaksanaan monitoring oleh pembimbing
selama program Praktik Kerja Industri ini berlangsung.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan diadakannya program Praktik Kerja
Industri adalah sebagai berikut:
1.2.1Bagi Siswa
Dapat mengetahui dan memahami secara langsung
mengenai proses produksi di industri, dapat
membandingkan antara teori dan praktik yang didapat
dari sekolah dengan keadaan dunia kerja yang
sebenaya, dapat meningkatkan dan memperluas wawasan
1
serta menambah pengalaman didalam dunia kerja, dapat
melatih dan menambahwawasan siswa dalam
berkoordinasi dan bermasyarakat serta bersosialisasi
dengan staff karyawan.
1.2.2Bagi Perusahaan
Ikut berpartisipasi terhadap program praktik
kerja industri yang telah dilaksanakan pihak sekolah
untuk memperoleh tenaga kerja yang siap pakai dan
berkualitas.
1.3 Profil Instansi
PT Berlina Tbk. didirikan oleh Bapak Tjipto Biantoro
pada tahun 1969 yang berlokasi di Jalan Raya Kasrie km 43
Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
Pada awal berdirinya PT Berlina Tbk. hanya beroperasi
dengan satu buah mesin Blow Moulding yang diletakkan pada
ruang kaca khusus PT Kasrie Textil.
PT Berlina Tbk. merupakan perusahaan job order yang
mengolah biji plastik melalui proses produksi menjadi
sebuah produk yang diinginkan oleh customer. Pembentukan
produk plastik dilakukan dengan dua cara yaitu cara Blow
dan Injection. Dari kedua cara tersebut akan dihasilkan
produk dan afval. Afval adalah produk akhir yang akan
diolah dan digunakan kembali melalui proses penggilingan
dan digunakan sebagai campuran material. Produk yang
2
dihasilkan PT Berlina Tbk. berupa botol shampo, botol
racun, botol oli, botol obat, gallon, sikat gigi, tempat
kosmetik, tempat sarung, dan lain-lain. Apabila produk yang
dicetak memerlukan proses lanjutan, maka akan dikirim ke
unit Decoration untuk di printing. Ada dua jenis tinta yang
digunakan dalam proses printing, yaitu tinta solvent dan
UV. Printing dilakukan dengan dua cara, yaitu tinta hanya
diatas permukaan plastik dan tinta meresap sedikit ke
permukaan plastik. Untuk mendekorasi produk digunakan alat
yang bernama screen. Screen terbuat dari benang halus yang
disusun dalam suatu bidang yang disebut pigura.
Metode pemasaran PT Berlina Tbk. dilakukan secara
langsung yaitu memproduksi sesuai dengan pesanan dari
cusromer yang hingga saat ini masih terbatas untuk
pemesanan dari dalam negri.
Untuk menjaga kualitas produksi, PT Berlina Tbk.
memiliki laboratorium dan Quality Control yang bertugas
mengontrol bahan baku dan produk yang dihasilkan. Standart
mutu yang digunakan oleh PT Berlina Tbk. sebagai pemicu
perkembangan produksi adalah ASTM (American Society for
Testing and Material) dan spesifikasi dari customer.
1.4 Struktur Organisasi
3
ORGANIZATION STRUCTURE OF MATERIAL DEVELOPEMENT
BAB II
4
Material
Developement Head
Material Handling
MaintenanceMaterial
Developement Staff
Laboratory. Staff
Test Staff Asst.
Inc. Staff Asst.
N. P. & Subst. Staff
Trial/Corrector
MPC Foreman MPC Foremen Asst.
Administrator
Col. Co.
Formulator
Timbang
Mix. Crew
Gallon Co.Grinder
Feeder
BM Co.
Grinder
Feeder
Checker
IM Co.
Grinder
Feeder
CheckerAdmin ERP
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
2.1 Waktu Dan Tempat
Kegiatan praktik kerja industri dilaksanakan pada awal
semester genap, yaitu tanggal 6 Januari 2014 s/d 9 Mei 2014
di PT. Berlina Tbk. jalan raya Surabaya-Malang km43,
Kabupaten Pasuruan.
Berikut adalah jadwal PKL Material Development:
6 Januari 2014 – 9 Februari 2014Test & Incoming FardaNP & Subtitusi Lukman Hidayat
MP & ColoringFara Chaulia FirdausM. Syarif Abdullah
10 Februari 2014 – 21 Maret 2014Test & Incoming M. Syarif Abdullah
NP & SubtitusiFara Chaulia FirdausFarda
MP & Coloring Lukman Hidayat
22 Maret 2014 – 30 April 2014
Test & IncomingLukman HidayatFara Chaulia Firdaus
NP & Subtitusi M. Syarif AbdullahMP & Coloring Farda
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi Plastik
Plastik secara umum didefinisikan menjadi beberapa
macam. Pertama, plastik merupakan suatu polimer atau
gabungan dari beberapa monomer. Monomer adalah molekul
dengan berat rendah yang dapat digabungkan molekul lain
dengan syarat tertentu. Kedua, plastik merupakan makro
molekul dengan material organik. Ketiga, plastik
merupakan sekumpulan zat-zat organik yang di buatsecara
sintetik. Keempat, plastik merupakan material berbahan
dasar polimer organik yang mempunyai rantai molekul yang
sangat panjang yang mana terdiri atas ribuan atom C.
(Pratiwi,Choirul Eka, 2008:3
3.2 Klasifikasi Plastik
Thermoplastik
Thermoplastik adalah suatu bahan plastik yang apabila
berada pada suhu tinggi akan lunak dan menjadi keras
atau padat pada suhu rendah, serta dapat di daur ulang
atau dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang.
Polimer ini bersifat lunak apabila dipanaskan dan
dapat di bentuk menurutpola yang diinginkan diman
6
setelah proses pendinginan polimer akan kehilangan
sifat kelunakannya. Thermoplasik lebih tidak tahan
suhu tinggi dibanding Thermosetting. Bahan yang
termasuk thermoplastik adalah PA, PC, PE, PP, PVC,
SAN, dan nylon.
Thermosetting
Thermosetting adalah polimer yang pada awal mulanya
bersifat lunak pada saat dipanaskan tetapi setelah
dingin akan berbentuk crosslink sehingga tidak dapat
di daur ulang atau dicetak lagi. Pemanasan ulang
menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Bahan yang
termasuk thermosetting adalah epoksi, fenol,
formaldehid, melamin formal dehid, bakelit, polyster,
dan poly uretan.
3.3 Sifat-sifat Plastik
Plastik mempunyai beberapa sifat, yaitu :
1. Secara kimiawi dapat mengalami degradasi dan
oksidasi.
2. Plastik tahan terhadap bahan kimia, dan tidak mudah
pecah serta tahan lama. Hal ini disebabkan karena
plastik mempunyai ikatan rantai yang panjang dan
sukar diputus sehingga tidak dapat diuraikan lagi
oleh bakteri.
3. Plastik mempunyai titik leleh rendah dibandingkan
dengan logam.
7
4. Plastik lebih ringan bila dibandingkan logam dan
keramik karena plastik mempunyai berat jenis
dibawah satu sedangkan berat jenis logam dan
keramik rata-rata diatas satu.
5. Plastik mudah didekorasiserta diberi warna sesuai
dengan keinginan serta merupakan isolator panas dan
listrik.
3.4 Bahan Baku Plastik
Bahan baku plastik yang banyak digunakan adalah batu
bara dan minyak bumi. Selain itu, ada juga bahan lain
seperti amoniak, fenol, gas alam, kamper, kapur, ter, dan
lain-lain. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknoligi, ada juga plastik yang mengandung unsur
biological dari tumbuh-tumbuhan seperti jagung, karet alam,
kayu (selulosa), kentang, protein, susu dan lain-lain yang
disebut biodegradable plastik. Hal tersebut bertujuan
supaya plastik mudah diuraikan oleh bakteri.
3.5 Jenis-jenis Plastik
Polyprophylene (PP)
Ada beberapa macam rumus struktur dari Polypropolene,
antara lain:
1. Isotatic
Isotatic adalah grup metal yang terletak di atas rantai
utama.
CH3 CH3 CH3 CH3
8
CH CH CH2 CH CH2 CH CH2
CH
2. Syndiotatic
Syndiotatic adalah grup metal yang terletak bergantian.
CH3 CH3
CH3
CH2 CH CH2 CH CH2 CH CH2
CH CH2 CH
CH3 CH3
3. Atatic
Atatic adalah grup metal yang terletak secara acak.
CH3 CH3 CH3
CH2 CH CH2 CH CH2 CH CH2
CH CH2 CH
CH3 CH3
Polyprophylene mempunyai beberapa sifat. Pertama,
berbau harum jika dibakar, warna nyala kuning, tetap
menyala meskipun api padam. Kedua, kebanyakan berwarna
putih. Ketiga, sensitiv terhadap sinar ultra violet
dan teroksidasi oleh oksigen. Keempat, tahan terhadap
9
asam dan basa serta pelarut organik lainnya. Kelima,
tensile strength at yield antara 361.9 kgf/cm2, melt
point pada suhu 164oC, MFI nya 0,3 – 100 gram/10 menit
pada suhu 230oC dengan beban 2.16 kg. Keenam,
mempunyai berat jenis ringan yaitu 0,902 – 0,906
gram/cm3 dan tidak mudah terbakar, tidak beracun,
fleksibel, ulet. Ada tiga jenis bahan dari
Polypropylene (PP) dan sifat-sifatnya yaitu PP jenis
homopolymer yang bersifat kaku dan lebih getas, PP
jenis block copolymer yang bersifat lemas atau lunak
dan lebih getas atau rapuh dari random copolymer, dan
PP jenis random copolymer yang bersifat tidak getas
atau rapuh.
Polyethylene (PE)
Polyethylene mempunyai rumus struktur.
( CH2 CH2 )n
Sedangkan rumus polimer:
CH2 CH2 tekanan tinggi ( CH2
CH2 )n
Ada beberapa sifat Polyethylene. Pertama, berbau
seperti lilin jika dibakar, warna nyala biru, tetap
menyala meskipun api padam. Kedua, tahan terhadap
bahan kimia. Ketiga, umumnya berwarna putih.
Berdasarkan jenisnya, Polyethylene digolongkan menjadi
tiga bagian serta sifat-sifatnya, sebagai berikut:
o High Density Polyethylene (HDPE)
10
Ada beberapa sifat HDPE. Pertama, tahan terhadap
asam, basa, dan pelarut organik lainnya. Kedua,
pemaparan terhadap cahaya yang relatif lama akan
mengurangi kekuatan. Ketiga, mempunyai berat jenis
0.941 – 0.967 gram/cm3, melt point pada suhu 135oC,
MFI antara 0,20 – 31 gram/10 menit pada suhu 190oC
dengan beban 2,16 kg dan tensile strength berkisar
antara 189,6 – 308,9 kgf/cm2.
o Medium Density Polyethykene (MDPE)
Pada dasarnya sifat-sifat dari MDPE berada antara
sifat HDPE dan LDPE.
o Low Density Polyethylene (LDPE)
Ada beberapa sifat LDPE. Pertama, tahan terhadap
asam dan basa tetapi tidak tahan terhadap asam
nitrat pekat. Kedua, mempunyai berat jenis 0.915 –
0.93 gram/cm3, melt point pada suhu 110oC, MFI
berkisar antara 0,1 – 22 garam/10 menit dengan
beban 2,16 pada suhu 190oC dan tensile strength 0,1
– 22 garam/10 menit dengan beban 2,16 pada suhu
190oC.
Berdasarkan ikatan kimia, Polyethylene (PE) dibagi menjadi
dua yaitu Linier Low Density Polyethylene (LLDPE) dan
Ultara High Molecular Weight Polyethylene (UHMWP). LLDPE
bersifat lebih ulet dari LDPE sedangkan UHMWP bersifat
lebih ulet dari HDPE.
Polycarbonate (PC)
11
Polycarbonate ( PC ) mempunyai rumus struktur.
CH3 O
C C
CH3
Polycarbonate mempunyai beberapa sifat. Pertama, nyala
api berwarna kuning jika dibakar. Kedua, tahan
terhadap bantingan dan goresan. Ketiga, bersifat
transaparan, kaku, higroskopis, dan larut pada pelarut
organik. Keempat, tidak tahan terhadap asam dan basa.
Kelima, mempunyai berat jenis 1,2 gam/cm3, melt point
pada suhu 267oC dan tensile strength at yield kurang
lebih 611,83 kgf/cm2. Keenam, bersifat stabil terhadap
oksidator dan thermal walaupun dalam keadaan molekul.
Polystyrene (PS)
Polystylene mempunyai rumus struktur:
CH2 CH3
Sedangkan Rumus Polimer.
CH2 CH CH2 CH atau H H
C C
H H
Ada beberapa sifat Polystyrene. Pertama, jika dibakar
berbau seperti karet yang dibakar, warna nyala kuning
12
dan berasap hitam. Kedua, mudah tergores dan pecah.
Ketiga, untuk jenis HI ( High Impact ) bersifat
lebih ulet dibandingkan GP ( General Purpose ) tetapi
kurang transparan. Keempat, untuk jenis HI warnanya
putih atau buram translucent, sedangkan untuk jenis GP
warnanya bening dan rapuh. Kelima, mempunyai berat
jenis 1,045 – 571 kg/cm2.
Styrene Acrilonitrile (SAN)
Styrene Acrilonitrile mempunyai rumus struktur.
H H H H
C C H + C C H
H H C N
Styrene acronitrile dibuat mereaksikan styrene dan acrrylonitrile
yaitu:
H H
CH + C C H
CH2 H C N
Ada beberapa sifat SAN. Pertama, jika dibakar warnanya
kuning kemerahan dan berasap hitm, keras, transparan,
dan tahan terhadap gesekan. Kedua, larut didalam
hidrokarbon seperti aseton, kerosin, metal etil keton,
dan toluen sehingga sifat mekaniknya berkurang.
Ketiga, bersifat lebih ulet dibandingkan Polystyrene
dan tahan terhadap bahan kimia. Keempat, mempunyai
13
berat jenis 1,07 gram/cm2, melt point pada suhu 240oC
dengan beban 3.8 kg.
Polyvinyl Chloride (PVC)
Polyvinyl chloride mempunyai rumus struktur:
CH2 CHCl
Sedangkan rumus polymer:
H H
C C
H Cl n
Polyvinyl Chloride mempunyai beberapa sifat. Pertama,
warna nyala api kuning, berbau seperti HCl jika
dibakar tetapi jika api padam maka nyalanya juga akan
padam. Kedua, bersifat keras, kaku, tembus cahaya
( transparan ), mudah tergores dan terpotong. Ketiga,
kuat terhadap bantingan ( impact strenght ). Impact
strength dibagi menjadi empat yaitu Super High Impact
(SHI), High Impact (HI), Medium Impact (MI), dan
Normal Impact (NI).
3.6 Additive
Additive adalah zat tambahan yang ditambahkan pada bahan
baku plastik untuk memperbaiki kualitas produk seperti
stability, impact sterngth, tensile strength chemical resistence, serta
meningkatkan efektifitas kestabilan thermal dan lain-
lain. Additive digunakan sesuai dengan kebutuhan plastik.
Beberapa macam additive antara lain:
14
Colorant
Colorant adalah pewarnaan plastik yang melibatkan material
organik
yang sangat luas. Berdasarkan bentuknya ada dua macam yaitu
granule
dan powder. Adapun klasifikasi colorant adalah sebagai
berikut:
Pigment
Berdasarkan sifat kimianya ada dua macam yaitu pigment
organik dan anorganik. Pigment organik terbuat dari
bahan alam maupun sintesis yang ditandai dengan sifat
brightness dan transparasi yang lebih baik. Pigment ini
terbuat dari unsur C, H, O, dan N yang digunakan untuk
packaging. Contohnya adalah phtlocyanine blue, condenaso
pigment, halogenasi, isoindolinine, flavanttrone. Ada beberapa
keuntungan pigment organik yaitu color strtength lebih
baik, heat stability rendah, stability lebih rendah, solubility
lebih tinggi dan aman untuk kesehatan. Kerugiannya
adalah light fastness lebih rendah, opacity lebih rendah,
opacity lebih rendah sehimgga untuk mencapai opaque
penggunaan warna boros dan harga mahal.
Pigment anorganik terbuat dari bahan tambang dan
mengandung logam berat seperti Fe, Sd, dan Ti. Pigment
ini biasanya tidak digunakan untuk food packaging. Ada
beberapa keuntungan pigment anorganik yaitu heat stability
lebih tinggi khususnya untuk material yang melt pointnya
tinggi, wheater resistance lebih tinggi, light fastness lebih
15
tinggi, opacity lebih tinggi sehingga untuk mencapai
opaque penggunaan warna lebih hemat.
Dyes
Dyes adalah pigment organik yang mempunyai partikel
size yang sangat kecil. Pigment ini biasanya digunakan
untuk pewarna PS, PVS, dan SAN. Adapun beberapa sifat
Dyes yaitu transparan, larut, heat stability rendah,
color strength tinggi, serta tidak tahan terhadap
sinar matahari dan mudah pudar.
Black Colorant
Black Colorant terdiri dari carbon black, lamp black, dan organic
black. Carbon black jika semakin halus partikel size
semakin gelap. Dapat menyerap sinar ultra violet
sehingga elongation polyethylene terjaga dengan baik dalam
cuaca normal. Lamp black merupakan carbon pigment namun
mempunyai kandungan atau kadar abu yang lebih tinggi,
sehingga color strengthnya buruk. Oksida black mempunyai
mempunyai thermal terbatas untuk thermoplastik serta
dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan dekomposisi
pada PVC. Organik black pada umumnya berbentuk dyes dan
aman digunakan dalam full shade.
Effect Pigment
Effect Pigment adalah suatu pigment yang dapat
menampakkan warna lain jika sudut biasnya berbeda.
Pigment ini biasanya terbuat dari mineral mica yang
dicoating TiO2 atau iron oxide.
Flourecent Pigment
16
Flourecent Pigment adalah suatu pigment berbentuk
powder yang mengandung flourecent dyes (suatu colorant yang
bersifat menerima cahaya dan dipantulkan.
Stabilizer
Stabilizer adalah zat additive yang ditambahkan ke dalam
plastik yang bertujuan untuk mencapai serta mempertahankan
sifat-sifat mineral plastik sesuai dengan syarat
penggunaannya.
Antioxidant
Antioxidant berfungsi mencegah dan menghalangi oksidasi
polymer udara atau oxidasi lain supaya molekul plastik
tidak rusak.
UV Stabilizer
UV Stabilizer berfungsi menetralisir sinar ultraviolet.
Adapun beberapa macam UV diantaranya UV absorben yang
berfungsi memantulkan sinar UV dan diubah menjadi
panas, HALS (Hidered Amine Ligh Stabilizer) berfungsi untuk
menetralisasi panas, karena panas yang berlebihan
dapat mencegah rantai molekul.
Lubricant
Lubricant terdiri atas dua macam yaitu internal lubricant
yang berfungsi mengurangi friksi antar molekul-
molekul, biasanya ditambahkan pada saat compounding
dan eksternal lubricant yang berfungsi mengurangi friksi
antara molekul plastik dan metal tanpa reaksi kimia.
Impact Modifier
17
Impact Modifier berfungsi menambah ketahanan plastik
terhadap benturan atau bantingan.
Antistatic
Antistatic berfungsi mengurangi efek elektrostatik pada
plastik sehingga debu tidak mudah menempel.
MRA (Mould Release Agent)
MRA berfungsi mempermudah proses pelepasan produk
dari mould atau cetakannya, dimana penggunaannya
bergantung pada jenis material plastik.
Wetting Agent (White Oil)
Wetting Agent berfungsi membasahi material supaya pigment
yang berbentuk powder mudah menempel.
Filler
Filler merupakan suatu bahan pengisi untuk mengurangi
biaya, contohnya calsium.
Plasticizer
Plasticizer berfungsi sebagai bahan pengisi yang
menjadikan sifat plastik menjadi fleksibel khususnya
PVC.
Processing Aids
Processing Aids adalah additive yang mengandung lubricant
untuk memperbaiki flow plastik serta menambah
glossines.
Nucleating Agent
Nucleating Agent berfungsi sebagai pembentukan inti pada
saat pelelehan plastik hingga dingin atau meratakan
struktur molekul plastik. Struktur molekul plastik ada
18
dua macam yaitu amorphous memerlukan pendinginan
perlahan dan cyataline memerlukan pendinginan cepat.
3.7 Tinta atau Ink
Tinta adalah suatu bahan yang digunakan untuk
mendekorasi produk plastik. Tinta dibagi menjadi dua macam
yaitu:
Solvent Ink
Solvent ink adalah tinta yang pengeringannya menggunakan
panas atau evaporasi dan cheraical reaction. Tinta solvent dibagi
menjadi dua. Pertama, single pack (tinta + solvent) yang
mempunyai sifat bahwa tinta akan mengering setelah
solvent menguap.nKedua, two pack (tinta + katalis) yang
mempunyai sifat bahwa tinta akan mengering setelah
solvent menguap serta adanya reaksi antara tinta dengan
katalis (terjadi proses curring).
Ada beberapa kerugian dan keuntungan dari solvent ink.
Keuntungannya adalah harganya lebih murah, sangat aman
terhadap kulit, mudah untuk dihapus khususnya proses
kerjanya sederhana single pack, mesin yang digunakan relatif
murah. Ada beberapa kerugiannya adalah proses
pengeringannya lama gambar maupun huruf kurang tajam, output
kecil serta mudah menguap dan tidak bisa langsung overprint
atau membutuhkan oven.
UV Ink
19
UV Ink adalah tinta yang pengeringannya menggunakan
system ultraviolet proses pengeringannya setelah radiasi
sinar UV bereaksi dan mengakibatkan energi aktivitas
membentuk radiasi bebas yang berantai.
Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari tinta UV
Ink. Keuntungan adalah tidak mudah menguap, cepat kering,
dan langsung overprint, tahan terhadap bahan kimia, gambar
serta huruf tajam, dan mempunyai output besar. Ada beberapa
kerugiannya adalah dapat menyebabkan iritasi kulit, tidak
dapat dihapus, dan pada saat pembuangan tinta harus dijemur
supaya tidak bereaksi.
3.8 Auxiliary
Auxiliary adalah pelengkap tinta yang mempunyai
berbagai macam fungsi sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa
macam bentuk auxilary antara lain yaitu:
Bronze Varnish
Bronze Varnish berfungsi sebagai campuran gold, silver, paste dan
metallic colour.
Defoamer
Defoamer berfungsi menghilangkan busa atau gelembung
udara sebagai akibat dari percampuran warna
(pengadukan).
Harderner (Katalis)
Harderner adalah zat yang dapat mempercepat terjadinya
reaksi kimia. Berfungsi sebagai pengeras, menambah
20
ketahanan terhadap zat, menambah kelekatan tinta
terhadap substrat (Adhesion Modifier) dan meningkatkan chemical
resistance.
Leveling Agent
Leveling Agent berfungsi menghilangkan mata ikan atau kulit
jeruk.
Matting Paste
Matting Paste berfungsi menurunkan glossines tinta menjadi
buram.
Primer Coating
Primer Coating berfungsi sebagai treatment pada substrat
PP atau untuk memperbaiki adhesion (kelengketan tinta)
terhadap permukaan produk.
Rate Enhancer
Rate Enhacer berfungsi meningkatkan output untuk
mempercepat pengeringan.
Screen Cleaner
Screen Cleaner berfungsi sebagai campuran metalic colour.
Thickening Agent
Thickening Agent berfungsi meningkatkan viskositas tinta dan
mengurangi glossines.
Thinner (Pengencer)
Thinner berfungsi sebagi pengencer dan penurun viskositas
tinta. Thinner terbagi dua jenis yaitu reducer dan retarder.
Reducer adalah pengencer tinta yang berfungsi mempercepat
proses pengeringan tinta. Retarder adalah pengencer tinta
yang berfungsi memperlambat proses pengeringan tinta.
21
Thixotropic Paste
Thixotropic Paste berfungsi menghilangkan serabut pada tinta
dan tidak merubah viskositas tintanya.
Transparant Base (Binder)
Transparant Base berfungsi menurunkan opacity (kepekatan)
agar pigment dapat tercampur rata dengan tinta dan
membuat tinta lebih transparan tanpa merubah warna dasar
Varnish
Varnish berfungsi memperbaiki glossines atau mengkilapkan
hasil dari printing.
Water Resistance
Water Resistance berfungsi memperbaiki ketahanan tinta.
Special Binder
Special Binder berfungsi sebagai campuran metalic colour.
3.9 Spesifikasi Alat di Laboratorium
Desikator
Desikator berfungsi membantu proses evaluasi yang
memerlukan conditioning terhadap spesipmen (bentuk yang
akan ditest).
Moisture Analyzer
Moisture Analyzer berfungsi mengukur kadar air material
maupun additive.
Moulding Press
Moulding Press berfungsi membentuk lembaran plastik.
22
Oven
Oven berfungsi mengeringkan material maupun additive
serta tes yang membutuhkan panas.
Pemanas (Hot Plate)
Hot Plate berfungsi sebagai pemanas.
Refrigerator
Refrigerator berfungsi membantu proses evaluasi atau test
yang membutuhkan suhu rendah.
Spectrophotometer
Spectrophotometer berfungsi mengevaluasi warna yang
diterjemahkan dalam bentuk angka nominal.
Torque Meter
Torque Meter berfungsi mengukur tenaga ulir suatu produk
(cap terhadap botol).
Universal Testing Machine
Universal Tester berfungsi sebagai keperluan test, anatara
lain: tensile test, pull test, open force, bending force, top load,
elongation, dan lain-lain.
Viscometer
Viscometer berfungsi mengukur kekentalan tinta (viskositas).
3.10 Analisis di Laboratorium Test
1. Test Plastik Material
Test Plastik Material terbagi menjadi dua macam yaitu,
Original Material dan Moulded Product.
a. Original Material
23
Bulk Density Aparatus
Bulk Density Asparatus berfungsi mengetahui volume
material pada berat tertentu atau sebaliknya.
Colour
Colour berfungsi mengetahui perbedaan warna
secara visual.
Elongation
Elongation berfungsi mengetahui pertambahan
panjang suatu specimen material plastik
terhadap tarikan dengan kecepatan dan diameter
specimen tertentu.
Melt Flow Indexer (MFI)
MFI berfungsi mengetahui dan mengukur laju
aliran lelehan material plastik pada suatu
lubang tertentu yang merupakan panjang,
diameter dengan suhu dan beban tertentu dalam
satuan gram per 10 menit.
Moisture Analyzer
Moisture Analyzer berfungsi mengetahui kadar air
yang terkandung dalam biji plastik dan additive.
Pellet Count
Pellet Count berfungsi mengetahui butiran atau
jumlah pellet biji plastik dan additive dalam
per gramnya.
Universal Tester Load (Tensile Stregth)
Universal Tester Load berfungsi mengetahui kekuatan
material dan kekuatan plastik terhadap suatu
24
tarikan dengan kecepatan tertentu dan diameter
specimen yang ditentukan dalam satuan kilogram
per sentimeter persegi.
b. Moulded Product
Injection Moulded
Berdasarkan kriteria tes yang diperlukan maka
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Bending Resistance
Bending Resistance adalah tes yang berfungsi
mengetahui kekuatan leher pada sikat gigi.
2. Colour
Colour adalah tes yang berfungsi mengetahui
perbandingan antara warna produk dengan
standar.
3. Dimension
Dimension adalah tes yang berfungsi
mengetahui dimensi atau ukuran suatu produk.
4. Enviromental Stress Cracking Resistance
(ESCR)
Enviromental Stress Cracking Resistance adalah tes
yang berfungsi mengetahui ketahanan suatu
produk terhadap zat yang akan diisikan pada
suhu dan waktu tertentu berdasarkan pengaruh
dari design, bahan baku, proses pembuatan,
dan lain-lain.
5. Splaying Tester
25
Splaying Tester adalah tes yang berfungsi
mengetahui ketahanan bristle terhadap proses
penggosokan.
6. Leakage
Leakage adalah tes yang berfungsi mengetahui
kebocoran melalui botol atau cap.
7. Torque
Torque adalah tes yang berfungsi mengetahui
kekuatan tenaga ulir pada suatu produk (cap
pada botol).
8. Toughness of Hinge
Toughness of Hinge adalah tes yang berfungsi
mengetahui stabilitas suatu produk dan
mengukur keuletan engsel pada suatu produk
tertentu.
9. Weight
Weight adalah tes yang berfungsi mengetahui
berat suatu produk.
10. Whitening of Hinge
Whitening of Hinge adalah tes yang mengetahui
fleksibilitas pada engsel produk fliptop.
11. Yellowing Test
26
Yellowing Test adalah test yang berfungsi
mengetahui ketahanan produk terhadap isi
produk tersebut.
Secara visual, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu sebagai berikut: Air Steak berfungsi
mengevaluasi adanya lintasan udara pada produk, Bubble
berfungsi mengetahui adanya gelembung udara didalam suatu
produk, Burn Streak berfungsi mengevaluasi adanya lintasan
yang terbakar dalam plastik, Condensed Water in Mould berfungsi
mengetahui adanya kondensasi air dalam mould yang dapat
mempengaruhi hasil produk, Ejector Mark berfungsi
mengevaluasi belang putih pada produk yang dipengsruhi oleh
ejector, Flashing berfungsi mengetahui adanya kelebihan
plastik diluar mould, Glossiness berfungsi mengetahui pantulan
cahaya dari produk, Lamination berfungsi mengetahui dan
mengevaluasi lapisan plastik dari hasil moulding, Moisture
Streak (Jetting) berfungsi mengetahui adanya aliran udara yang
halus sehingga menimbulkan gelembung halus atau kecil pada
produk, Ovality berfungsi mengetahui bentuk suatu produk
secara visual, Scrath Resistance berfungsi menguji goresan pada
dinding produk, apakah produk tersebut tahan atau tidak
terhadap goresan, Transparancy berfungsi melihat
transparancy dari suatu produk, Weld Line berfungsi
mengevaluasi terhadap penentuan aliran plastik dari hasil
moulding.
Blow Moulded
27
Berdasarkan kriteria tes yang diperlukan maka
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Boiling Test
Boiling Test berfungsi mengethaui ketahanan
produk yang mempengaruhi proses perebusan
atau sterilisasi.
2.Colour
Colour berfungsi mengetahui perbandingan
antara warna produk dengan standart.
3. Drop Test
Drop Test berfungsi mengetahui ketahanan
produk terhadap bantingan maupun benturan
yang dilakukan dengan cara menjatuhkan
produk yang diisi dengan air pada ketinggian
tertentu.
4. Environment Stress Cracking Resistance
(ESCR)
Environment Stress Cracking Reistance berfungsi
mengetahui ketahanan suatu produk terhadap
zat yang diisikan pada suhu dan waktu
tertentu berdasarkan pengaruh design, bahan
baku, proses pembuatan, dan lain-lain.
5. Leakage
28
Leakage berfungsi mengetahui dan mengukur
kebocoran dari suatu produk baik dengan cara
vaccum chamber maupun injection pressure.
6. Permeability
Permeability berfungsi mengetahui kebocoran isi
produk melalui dinding produk.
7. Srinkage Volume After Printing
Srinkage Volume After Printing berfungsi
mengukur penyusutan volume produk setelah
diprinting.
8. Top Load
Top Load berfungsi mengetahui dan mengukur
kekuatan botol terhadap tekanan dari suatu
beban.
9. Torque
Torque berfungsi mengetahui tenaga ulir pada
suatu produk
10. Weight
Weight berfungsi mengetahui berat suatu
produk.
11. Yellowing Test
Yellowing Test berfungsi mengetahui ketahanan
produk yang dipengaruhi proses perebusan
atau sterilisasi.
Compression Moulded
29
Berdasarkan kriteria tes yang diperlukan maka
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Colour
Colour berfungsi membandingkan antara warna
produk dengan standart.
2. Glossines
Glossines berfungsi mengetahui pemantulan
cahaya pada suatu produk.
3. Transparancy
Transparancy berfungsi mengetahui transparency
suatu produk.
4. Weight
Weight berfungsi mengetahui berat suatu
produk.
2. Test Additive
Original Additive
Berdasarkan kriteria tes yang perlu dilakukan maka
diperlukan hal-hal sebagai berikut:
Bulk Density
Bulk Density berfungsi mengetahui berat jenis
additives.
Chemical Resistance
Chemical Resistance terbagi menjadi dua, yaitu Solvent
Bleeding dan Migration Fastnes. Solvent Bleeding adalah tes
yang berfungsi untuk mengetahui kelenturan
additives terhadap cairan atau bahan kimia yang
diinginkan. Migration Fastnes adalah tes yang
30
berfungsi mengetahui kelenturan additives terhadap
cairan yang diinginkan.
Colour
Colour berfungsi membandingkan warna produk dengan
standart.
Pellet Count
Pellet Count berfungsi mengetahui jumlah butiran
atau pellet dalam per gramnya.
Purity
Purity berfungsi mengetahui kemurnian pigment,
baik pigment asli (concencrate) ataupun pigment
carrier (dilube)
Moulded Product
Berdasarkan kriteria tes maka hal-hal yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut:
Air Steak
Air Steak berfungsi mengevaluasi adanya lintasan
udara atau gelembung pada produk.
Burn Steak
Burn Steak berfungsi mengevaluasi adanya lintasan
udara yang terbakar pada plastik.
Colour
Colour berfungsi mengetahui perbedaan warna
material secara visual.
Colour Steak
31
Colour Steak berfungsi mengevaluasi adanya lintasan
warna pada product.
Dimension
Dimension berfungsi mengetahui dimensi atau ukuran
suatu product.
Glossiness
Glossiness berfungsi mengetahui pantulan cahaya
dari produk.
Heat Stability
Heat Stability berfungsi mengetahui ketahanan plastik
terhadap tekanan.
Homogenity
Homogenity berfungsi mengetahui homogenitas
additive dengan material pada produk yang
dihasilkan.
Lamination
Lamination berfungsi mengevaluasi secara visual
lapisan plastik dari hasil moulding.
Light Fastness
Light Fastness berfungsi mengetahui ketahanan produk
terhadap cahaya.
Migration Fastness
Migration Fastness berfungsi mengetahui kelenturan
warna yang dipengaruhi proses kontak dengan
cairan maupun produk.
Opacity
32
Opacity berfungsi mengetahui dan mengukur pekat
tidaknya suatu produk.
Thermal Stability
Thermal Stability berfungsi mengetahui ketahanan
plastik terhadap suhu.
3. Test Ink and Auxilary
Original Ink and Auxilary
Berdasarkan kriteria tes maka hal-hal yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut:
Colour
Colour berfungsi mengetahui warna tinta secara
visual dan saputan.
Density
Density berfungsi mengetahui berat jenis tinta.
Glossiness
Glossiness berfungsi mengetahui pantulan cahaya
dari produk.
Manufacturing Date
Manufacturing Date berfungsi mengethaui tanggal
pembuatan tinta dari perusahaan yang membuatnya.
3.11 Kegiatan Prakerin
33
Lab Test & Incoming
a. File Incoming, mendata material dan pigmen yang
baru saja datang
b. Menimbang Pigmen Incoming, menimbang pigmen
sebanyak 40 gram atau lebih sesuai dengan
kebutuhan trial
c. Trial Incoming, melihat warna pigmen yang baru
saja datang dengan cara dijadikan produk ataupun
colorchips apakah sama dengan warna standartnya
atau masih belum memenuhi standart
d. Pellet Count, menghitung berapa pellet pigmen
atau material per gramnya
e. Menimbang MFI ( Melt Flow Index )
f. Universal Tester Machine, berfungsi untuk
mengetahui berapa tekanan untuk membuka cupping
g. Mengembalikan QIR ( Quality Inspection Requestion
) ke Quality Control. QIR adalah surat tertulis
untuk permintaan tes ke laboratorium.
MP & Coloring
a. Menimbang pigmen dalam jumlah tertentu untuk
dilakukan proses selanjutnya yaitu mixing atau
pencampuran pigmen yang telah ditimbang dengan
material yang jumlahnya telah ditentukan juga
sesuai resep.
34
b. Menulis Label, untuk mengetahui jumlah batch dan
untuk dipasangkan pada tiap batch campuran agar
sesuai penggunaan mesin dan lain sebagainya.
c. Menulis Loading Mixer, untuk mengetahui kualitas
dan kuantitas campuran per harinya.
NP & Subtitusi
a. Menghitung perbandingan material dan pigmen yang
akan diproduksi.
b. mengkoreksi hasil produk yang bermasalah pada
warna dengan cara melakukan trial koreksi. Trial
koreksi yaitu trial yang dilakukan untuk
menyetarakan warna produk sesuai standartnya.
c. Trial subtitusi pigmen pada suatu produk di Unit
Injection Moulding. Trial subtitusi adalah trial
yang dilakukan untuk mengganti pigmen lama dengan
pigmen baru yang mempunyai kualitas sama dengan
harga yang lebih ekonomis.
35
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan Praktik Kerja Industri di PT.
Berlina Tbk. yang telah kami laksanakan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Plastik adalah makro molekul yang sangat panjang dan
merupakan gabungan dari monomer-monomer sederhana yang
membentuk polimer.
36
2. Jenis thermoplastik yang digunakan di PT. Berlina Tbk.
untuk proses produksi adalah PA, PE, PC, PP, PS, PVC,
dan SAN. Sifat dan jenis antara yang satu dan yang
lainnya berbeda tergantung produk yang diproduksi.
3. Zat additive adalah zat tambahan yang digunakan pada
bahan baku plastik yang terdiri atas bermacam-macam
sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya. Sedangkan ink
dan auxiliary digunakan untuk mendekorasi produk.
4. Proses produksi di PT. Berlina Tbk. ada empat yaitu
Blow Moulding (pembuatan produk dengan cara peniupan
udara), Injection Moulding (pembuatan produk dengan
cara diinjeksi atau ditekan), Dekorasi (pendekorasian
produk dengan cara printing, stamping, stickering, dan
shrimk labeling), dan Toothbrush (pembuatan sikat gigi
dengan cara tufting dan stamminng).
5. Afval adalah produk akhir yang digiling dan digunakan
kembali sebagai campuran material untuk produk
selanjutnya. Afval berasal dari produk yang sudah
diriject, produk yang tidak digunakan lagi, runner,
buttom, dan neck.
4.2 Saran
Bagi Perusahaan
Sebaiknya pembimbing praktik kerja industri di
perusahaan lebih memperhatikan kerja dari siswa
prakerin, seperti mengadakan evaluasi setiap minggunya.
37
Bagi Sekolah
Sebaiknya untuk pencarian tempat Pelaksanaan Praktik
Kerja Industri para pembimbing harus adil dan tempatnya
harus sesuai dengan program keahlian siswa.
Bagi Siswa
Sebaiknya lebih aktif dalam hal tanya jawab, lebih
disiplin dalam mematuhi tata tertib yang ditetapkan
oleh perusahaan, dan sebaiknya siswa lebih
berinisiatif, kreatif, dan bertanggung jawab terhadap
tugas-tugas yang diberikan dalam melaksanakan prakerin.
38
DAFTAR PUSTAKA
Pokja Humas & Industri. 2014. Panduan Praktik Kerja Industri Dan
Penulisan Laporan SMK Negeri 1 Pasuruan 2013-2014. Pasuruan:
SMK Negeri 1 Pasuruan.
Pratama, Rachma Safitri, dkk. 2009. Laporan Prakerin PT BerlinaTbk. Pandaan Kabupaten Pasuruan.Laporan tidak diterbitkan.Malang: SMK Putra Indonesia Malang.
40