Fungsi Bernilai Vektor

60
Fungsi Bernilai Vektor Limit, Turunan Parsial dan Turunan Wono Setya Budhi KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB) Fungsi Bernilai Vektor 1 / 18

Transcript of Fungsi Bernilai Vektor

Fungsi Bernilai VektorLimit, Turunan Parsial dan Turunan

Wono Setya Budhi

KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 1 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Limit

Theorem

Misalkan f : D ⊂ Rn → Rm fungsi bernilai vektor di Rm dengan nvariabel, dan misalkan pula a titik limit daerah definisi fungsi f .

Artilim~x→~a

f (~x) =~L = (l1, . . . , lm)

adalah untuk setiap ε > 0 ada bilangan δ > 0 sehingga untuk setiapx di daerah definisi fungsi D yang memenuhi 0 < ‖~x −~a‖ < 0memenuhi

‖f (~x)−~L‖ < ε

Perhatikan bahwa kita dapat menulis limx→a f (~x) sebagai

lim(x1,..., xn) →(a1,...,an)

(f1(x1, . . . , xn), . . . , fm(x1, . . . , xn))

dengan ~a = (a1, . . . , an) dan ~x = (x1, . . . , xn)Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 2 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Limit

Theorem

Misalkan f : D ⊂ Rn → Rm fungsi bernilai vektor di Rm dengan nvariabel, dan misalkan pula a titik limit daerah definisi fungsi f .

Artilim~x→~a

f (~x) =~L = (l1, . . . , lm)

adalah untuk setiap ε > 0 ada bilangan δ > 0 sehingga untuk setiapx di daerah definisi fungsi D yang memenuhi 0 < ‖~x −~a‖ < 0memenuhi

‖f (~x)−~L‖ < ε

Perhatikan bahwa kita dapat menulis limx→a f (~x) sebagai

lim(x1,..., xn) →(a1,...,an)

(f1(x1, . . . , xn), . . . , fm(x1, . . . , xn))

dengan ~a = (a1, . . . , an) dan ~x = (x1, . . . , xn)Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 2 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Limit

Theorem

Misalkan f : D ⊂ Rn → Rm fungsi bernilai vektor di Rm dengan nvariabel, dan misalkan pula a titik limit daerah definisi fungsi f .

Artilim~x→~a

f (~x) =~L = (l1, . . . , lm)

adalah untuk setiap ε > 0 ada bilangan δ > 0 sehingga untuk setiapx di daerah definisi fungsi D yang memenuhi 0 < ‖~x −~a‖ < 0memenuhi

‖f (~x)−~L‖ < ε

Perhatikan bahwa kita dapat menulis limx→a f (~x) sebagai

lim(x1,..., xn) →(a1,...,an)

(f1(x1, . . . , xn), . . . , fm(x1, . . . , xn))

dengan ~a = (a1, . . . , an) dan ~x = (x1, . . . , xn)Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 2 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Limit

Perhatikan bahwa∥∥∥f (~x)−~L∥∥∥

Rm=√(f1 (~x)− l1)

2 + . . . + (fm (~x)− lm)2

dan |fi (~x)− li | ≤∥∥∥f (~x)−~L

∥∥∥Rm

untuk setiap i .

Ini mengatakan bahwa lim~x→~a f (x) =~L = (l1, . . . , lm) maka

lim~x→~a

fi (~x) = li

untuk setiap i = 1, . . . , m

Sebaliknya∥∥∥f (~x)−~L

∥∥∥Rm≤ 1

m (|fi (~x)− l1|+ . . . + |fm (~x)− lm|)Ini mengatakan bahwa lim~x→~a fi (~x) = li untuk setiap i = 1, . . . , mmaka

lim~x→~a

f (x) =~L = (l1, . . . , lm)

Dengan demikian limit dari fungsi vektor di Rm dapat dipandangsebagai limit dari m fungsi.

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 3 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Limit

Perhatikan bahwa∥∥∥f (~x)−~L∥∥∥

Rm=√(f1 (~x)− l1)

2 + . . . + (fm (~x)− lm)2

dan |fi (~x)− li | ≤∥∥∥f (~x)−~L

∥∥∥Rm

untuk setiap i .

Ini mengatakan bahwa lim~x→~a f (x) =~L = (l1, . . . , lm) maka

lim~x→~a

fi (~x) = li

untuk setiap i = 1, . . . , m

Sebaliknya∥∥∥f (~x)−~L

∥∥∥Rm≤ 1

m (|fi (~x)− l1|+ . . . + |fm (~x)− lm|)Ini mengatakan bahwa lim~x→~a fi (~x) = li untuk setiap i = 1, . . . , mmaka

lim~x→~a

f (x) =~L = (l1, . . . , lm)

Dengan demikian limit dari fungsi vektor di Rm dapat dipandangsebagai limit dari m fungsi.

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 3 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Limit

Perhatikan bahwa∥∥∥f (~x)−~L∥∥∥

Rm=√(f1 (~x)− l1)

2 + . . . + (fm (~x)− lm)2

dan |fi (~x)− li | ≤∥∥∥f (~x)−~L

∥∥∥Rm

untuk setiap i .

Ini mengatakan bahwa lim~x→~a f (x) =~L = (l1, . . . , lm) maka

lim~x→~a

fi (~x) = li

untuk setiap i = 1, . . . , m

Sebaliknya∥∥∥f (~x)−~L

∥∥∥Rm≤ 1

m (|fi (~x)− l1|+ . . . + |fm (~x)− lm|)Ini mengatakan bahwa lim~x→~a fi (~x) = li untuk setiap i = 1, . . . , mmaka

lim~x→~a

f (x) =~L = (l1, . . . , lm)

Dengan demikian limit dari fungsi vektor di Rm dapat dipandangsebagai limit dari m fungsi.

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 3 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Limit

Perhatikan bahwa∥∥∥f (~x)−~L∥∥∥

Rm=√(f1 (~x)− l1)

2 + . . . + (fm (~x)− lm)2

dan |fi (~x)− li | ≤∥∥∥f (~x)−~L

∥∥∥Rm

untuk setiap i .

Ini mengatakan bahwa lim~x→~a f (x) =~L = (l1, . . . , lm) maka

lim~x→~a

fi (~x) = li

untuk setiap i = 1, . . . , m

Sebaliknya∥∥∥f (~x)−~L

∥∥∥Rm≤ 1

m (|fi (~x)− l1|+ . . . + |fm (~x)− lm|)Ini mengatakan bahwa lim~x→~a fi (~x) = li untuk setiap i = 1, . . . , mmaka

lim~x→~a

f (x) =~L = (l1, . . . , lm)

Dengan demikian limit dari fungsi vektor di Rm dapat dipandangsebagai limit dari m fungsi.

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 3 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Limit

Perhatikan bahwa∥∥∥f (~x)−~L∥∥∥

Rm=√(f1 (~x)− l1)

2 + . . . + (fm (~x)− lm)2

dan |fi (~x)− li | ≤∥∥∥f (~x)−~L

∥∥∥Rm

untuk setiap i .

Ini mengatakan bahwa lim~x→~a f (x) =~L = (l1, . . . , lm) maka

lim~x→~a

fi (~x) = li

untuk setiap i = 1, . . . , m

Sebaliknya∥∥∥f (~x)−~L

∥∥∥Rm≤ 1

m (|fi (~x)− l1|+ . . . + |fm (~x)− lm|)Ini mengatakan bahwa lim~x→~a fi (~x) = li untuk setiap i = 1, . . . , mmaka

lim~x→~a

f (x) =~L = (l1, . . . , lm)

Dengan demikian limit dari fungsi vektor di Rm dapat dipandangsebagai limit dari m fungsi.

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 3 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Theorem

Misalkan f (x) fungsi bernilai vektor di Rm dengan n variabel dan atitik limit dari daerah definisi fungsi f . Kemudian

lim~x→~a

f (~x) =~L = (l1, . . . , lm)

jika dan hanya jikalim~x→~a

fi (x) = li

untuk setiap i = 1, . . . , m.

Atau

lim~x→~a

(f1(x), . . . , fn(x)) = ( lim~x→~a

f1(x), . . . , lim~x→~a

fm(x))

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 4 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Theorem

Misalkan f (x) fungsi bernilai vektor di Rm dengan n variabel dan atitik limit dari daerah definisi fungsi f . Kemudian

lim~x→~a

f (~x) =~L = (l1, . . . , lm)

jika dan hanya jikalim~x→~a

fi (x) = li

untuk setiap i = 1, . . . , m.

Atau

lim~x→~a

(f1(x), . . . , fn(x)) = ( lim~x→~a

f1(x), . . . , lim~x→~a

fm(x))

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 4 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Contoh Limit

Untuk mencari limit fungsi

lim(x ,y ) →(0,0)

(sin xy

xy,

xy√x2 + y2

)

cukup dengan mencari nilai

lim(x ,y ) →(0,0)

sin xy

xy= 1 dan lim

(x ,y ) →(0,0)

xy√x2 + y2

= 0

maka

lim(x ,y ) →(0,0)

(sin xy

xy,

xy√x2 + y2

)= (1, 0)

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 5 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Contoh Limit

Untuk mencari limit fungsi

lim(x ,y ) →(0,0)

(sin xy

xy,

xy√x2 + y2

)

cukup dengan mencari nilai

lim(x ,y ) →(0,0)

sin xy

xy= 1 dan lim

(x ,y ) →(0,0)

xy√x2 + y2

= 0

maka

lim(x ,y ) →(0,0)

(sin xy

xy,

xy√x2 + y2

)= (1, 0)

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 5 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Contoh Limit

Untuk mencari limit fungsi

lim(x ,y ) →(0,0)

(sin xy

xy,

xy√x2 + y2

)

cukup dengan mencari nilai

lim(x ,y ) →(0,0)

sin xy

xy= 1 dan lim

(x ,y ) →(0,0)

xy√x2 + y2

= 0

maka

lim(x ,y ) →(0,0)

(sin xy

xy,

xy√x2 + y2

)= (1, 0)

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 5 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan

Serupa dengan yang lalu, Turunan fungsi vektor f di a adalah bagianlinear terhadap ∆x = (∆x1, . . . , ∆x1) dari

f (a + ∆x)− f (a)

Definition

Misalkan f fungsi n variabel dengan nilainya merupakan vektor di Rm

dan daerah definisi fungsi adalah himpunan buka D di Rn.

Turunan fungsi f di a ∈ D adalah transformasi linear L : Rn → Rm

sehingga

lim∆x→~0

‖f (a + ∆x)− f (a)− L(∆x)‖m‖∆x‖n

= 0

dengan ‖ − ‖p menyatakan norm di Rp.

Turunan ini ditulis sebagai df (a) = f ′(a) = L, sedangkan nilai

f ′(a)(∆x) = L(∆x) = df (a)(∆x)

yaitu nilai transformasi linear di ∆x , disebut diferensial fungsi f .Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 6 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan

Serupa dengan yang lalu, Turunan fungsi vektor f di a adalah bagianlinear terhadap ∆x = (∆x1, . . . , ∆x1) dari

f (a + ∆x)− f (a)

Definition

Misalkan f fungsi n variabel dengan nilainya merupakan vektor di Rm

dan daerah definisi fungsi adalah himpunan buka D di Rn.

Turunan fungsi f di a ∈ D adalah transformasi linear L : Rn → Rm

sehingga

lim∆x→~0

‖f (a + ∆x)− f (a)− L(∆x)‖m‖∆x‖n

= 0

dengan ‖ − ‖p menyatakan norm di Rp.

Turunan ini ditulis sebagai df (a) = f ′(a) = L, sedangkan nilai

f ′(a)(∆x) = L(∆x) = df (a)(∆x)

yaitu nilai transformasi linear di ∆x , disebut diferensial fungsi f .Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 6 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan

Serupa dengan yang lalu, Turunan fungsi vektor f di a adalah bagianlinear terhadap ∆x = (∆x1, . . . , ∆x1) dari

f (a + ∆x)− f (a)

Definition

Misalkan f fungsi n variabel dengan nilainya merupakan vektor di Rm

dan daerah definisi fungsi adalah himpunan buka D di Rn.

Turunan fungsi f di a ∈ D adalah transformasi linear L : Rn → Rm

sehingga

lim∆x→~0

‖f (a + ∆x)− f (a)− L(∆x)‖m‖∆x‖n

= 0

dengan ‖ − ‖p menyatakan norm di Rp.

Turunan ini ditulis sebagai df (a) = f ′(a) = L, sedangkan nilai

f ′(a)(∆x) = L(∆x) = df (a)(∆x)

yaitu nilai transformasi linear di ∆x , disebut diferensial fungsi f .Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 6 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan

Serupa dengan yang lalu, Turunan fungsi vektor f di a adalah bagianlinear terhadap ∆x = (∆x1, . . . , ∆x1) dari

f (a + ∆x)− f (a)

Definition

Misalkan f fungsi n variabel dengan nilainya merupakan vektor di Rm

dan daerah definisi fungsi adalah himpunan buka D di Rn.

Turunan fungsi f di a ∈ D adalah transformasi linear L : Rn → Rm

sehingga

lim∆x→~0

‖f (a + ∆x)− f (a)− L(∆x)‖m‖∆x‖n

= 0

dengan ‖ − ‖p menyatakan norm di Rp.

Turunan ini ditulis sebagai df (a) = f ′(a) = L, sedangkan nilai

f ′(a)(∆x) = L(∆x) = df (a)(∆x)

yaitu nilai transformasi linear di ∆x , disebut diferensial fungsi f .Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 6 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan

Seperti pada limit, turunan dapat juga dilakukan perkomponen.

Misalkan kita mempunyai fungsi f : R2 → R2 dengan fungsikomponen

f (x , y) = (f1 (x , y) , f2 (x , y)) atau f (x , y) =

[f1 (x , y)f2 (x , y)

]

Berdasarkan fungsi skalar

[f1 (a + ∆x , b + ∆y)f2 (a + ∆x , b + ∆y)

]=[

f1 (a, b) + ∂f1∂x (a, b)∆x + ∂f1

∂y (a, b)∆y + . . .f2 (a, b) + ∂f2

∂x (a, b)∆x + ∂f2∂y (a, b)∆y + . . .

]

=

[f1 (a, b)f2 (a, b)

]+

[∂f1∂x (a, b)∆x + ∂f1

∂y (a, b)∆y + . . .∂f2∂x (a, b)∆x + ∂f2

∂y (a, b)∆y + . . .

]︸ ︷︷ ︸

Bagian Linear terhadap ∆x dan ∆y

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 7 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan

Seperti pada limit, turunan dapat juga dilakukan perkomponen.

Misalkan kita mempunyai fungsi f : R2 → R2 dengan fungsikomponen

f (x , y) = (f1 (x , y) , f2 (x , y)) atau f (x , y) =

[f1 (x , y)f2 (x , y)

]

Berdasarkan fungsi skalar

[f1 (a + ∆x , b + ∆y)f2 (a + ∆x , b + ∆y)

]=[

f1 (a, b) + ∂f1∂x (a, b)∆x + ∂f1

∂y (a, b)∆y + . . .f2 (a, b) + ∂f2

∂x (a, b)∆x + ∂f2∂y (a, b)∆y + . . .

]

=

[f1 (a, b)f2 (a, b)

]+

[∂f1∂x (a, b)∆x + ∂f1

∂y (a, b)∆y + . . .∂f2∂x (a, b)∆x + ∂f2

∂y (a, b)∆y + . . .

]︸ ︷︷ ︸

Bagian Linear terhadap ∆x dan ∆y

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 7 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan

Seperti pada limit, turunan dapat juga dilakukan perkomponen.

Misalkan kita mempunyai fungsi f : R2 → R2 dengan fungsikomponen

f (x , y) = (f1 (x , y) , f2 (x , y)) atau f (x , y) =

[f1 (x , y)f2 (x , y)

]

Berdasarkan fungsi skalar

[f1 (a + ∆x , b + ∆y)f2 (a + ∆x , b + ∆y)

]=[

f1 (a, b) + ∂f1∂x (a, b)∆x + ∂f1

∂y (a, b)∆y + . . .f2 (a, b) + ∂f2

∂x (a, b)∆x + ∂f2∂y (a, b)∆y + . . .

]

=

[f1 (a, b)f2 (a, b)

]+

[∂f1∂x (a, b)∆x + ∂f1

∂y (a, b)∆y + . . .∂f2∂x (a, b)∆x + ∂f2

∂y (a, b)∆y + . . .

]︸ ︷︷ ︸

Bagian Linear terhadap ∆x dan ∆y

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 7 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan

[f1 (a + ∆x , b + ∆y)f2 (a + ∆x , b + ∆y)

]=

[f1 (a, b)f2 (a, b)

]+

[∂f1∂x (a, b)∆x + ∂f1

∂y (a, b)∆y + . . .∂f2∂x (a, b)∆x + ∂f2

∂y (a, b)∆y + . . .

]︸ ︷︷ ︸

Bagian Linear terhadap ∆x dan ∆y

=

[f1 (a, b)f2 (a, b)

]+

[∂f1∂x (a, b) ∂f1

∂y (a, b)∂f2∂x (a, b) ∂f2

∂y (a, b)

] [∆x∆y

]

Jadi, terhadap basis standar, matriks turunan fungsi f di (a, b) adalah[∂f1∂x (a, b) ∂f1

∂y (a, b)∂f2∂x (a, b) ∂f2

∂y (a, b)

]

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 8 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan

[f1 (a + ∆x , b + ∆y)f2 (a + ∆x , b + ∆y)

]=

[f1 (a, b)f2 (a, b)

]+

[∂f1∂x (a, b)∆x + ∂f1

∂y (a, b)∆y + . . .∂f2∂x (a, b)∆x + ∂f2

∂y (a, b)∆y + . . .

]︸ ︷︷ ︸

Bagian Linear terhadap ∆x dan ∆y

=

[f1 (a, b)f2 (a, b)

]+

[∂f1∂x (a, b) ∂f1

∂y (a, b)∂f2∂x (a, b) ∂f2

∂y (a, b)

] [∆x∆y

]

Jadi, terhadap basis standar, matriks turunan fungsi f di (a, b) adalah[∂f1∂x (a, b) ∂f1

∂y (a, b)∂f2∂x (a, b) ∂f2

∂y (a, b)

]

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 8 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan

Misalkan diketahui fungsi f : Rm → Rn, turunan fungsi f di titik aadalah transformasi linear f ′ (x) dengan matriks penyajian terhadapbasis standar adalah

∂f1∂x1

∂f1∂x2

. . . ∂f1∂xn

∂f2∂x1

∂f2∂x2

. . . ∂f2∂xn

......

. . ....

∂fm∂x1

∂fm∂x2

. . . ∂fm∂xn

m×n

dengan turunan dihitung pada titik a = (a1, . . . , am).

Secara singkat ditulis sebagai matriks[

∂fi∂xj

]dan disingkat sebagai

matriks Jacobi.

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 9 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan

Misalkan diketahui fungsi f : Rm → Rn, turunan fungsi f di titik aadalah transformasi linear f ′ (x) dengan matriks penyajian terhadapbasis standar adalah

∂f1∂x1

∂f1∂x2

. . . ∂f1∂xn

∂f2∂x1

∂f2∂x2

. . . ∂f2∂xn

......

. . ....

∂fm∂x1

∂fm∂x2

. . . ∂fm∂xn

m×n

dengan turunan dihitung pada titik a = (a1, . . . , am).

Secara singkat ditulis sebagai matriks[

∂fi∂xj

]dan disingkat sebagai

matriks Jacobi.

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 9 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan

Misalkan diketahui fungsi f : Rm → Rn, turunan fungsi f di titik aadalah transformasi linear f ′ (x) dengan matriks penyajian terhadapbasis standar adalah

∂f1∂x1

∂f1∂x2

. . . ∂f1∂xn

∂f2∂x1

∂f2∂x2

. . . ∂f2∂xn

......

. . ....

∂fm∂x1

∂fm∂x2

. . . ∂fm∂xn

m×n

dengan turunan dihitung pada titik a = (a1, . . . , am).

Secara singkat ditulis sebagai matriks[

∂fi∂xj

]dan disingkat sebagai

matriks Jacobi.

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 9 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan

Example

Diketahui fungsi

f (x1, x2) =(x21x2, x3

1 − x32 , x1x2

2

)Tentukan turunan f di sebarang titik (x1, x2).

Solution

Turunan fungsi f adalah matriks ukuran. . .

yaitu

f ′ (x1, x2) =

2x1x2 x21

3x21 −3x2

2

x22 2x1x2

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 10 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan

Example

Diketahui fungsi

f (x1, x2) =(x21x2, x3

1 − x32 , x1x2

2

)Tentukan turunan f di sebarang titik (x1, x2).

Solution

Turunan fungsi f adalah matriks ukuran. . .

yaitu

f ′ (x1, x2) =

2x1x2 x21

3x21 −3x2

2

x22 2x1x2

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 10 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan dan Diferensial

Bandingkan dengan fungsi satu variabel y = p (x). Turunan di titik aadalah p′ (a) dan diferensial dy = p′ (a) dx

1 2 3

−1

1

2

0 dx

dy

y = f (x)

A

B

CD

E

F

Untuk fungsi vektor ~y = f (~x), diferensialnya adalah dy1...

dym

=

∂f1∂x1

. . . ∂f1∂xn

.... . .

...∂fm∂x1

. . . ∂fm∂xn

dx1

...dxn

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 11 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Turunan dan Diferensial

Bandingkan dengan fungsi satu variabel y = p (x). Turunan di titik aadalah p′ (a) dan diferensial dy = p′ (a) dx

1 2 3

−1

1

2

0 dx

dy

y = f (x)

A

B

CD

E

F

Untuk fungsi vektor ~y = f (~x), diferensialnya adalah dy1...

dym

=

∂f1∂x1

. . . ∂f1∂xn

.... . .

...∂fm∂x1

. . . ∂fm∂xn

dx1

...dxn

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 11 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Example

Diketahui fungsif (x , y) =

(x2 − xy , xy + y2

)Tentukan turunan f di (2, 1) dan apa artinya?

Solution

Turunan fungsi f adalah matriks ukuran . . .

yaitu

f ′ (2, 1) =

[2x − y −x

y x + 2y

](2,1)

=

[3 −21 4

]Kita akan mencari peta dari persegi satuan yang berpangkal di (2, 1)

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 12 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Example

Diketahui fungsif (x , y) =

(x2 − xy , xy + y2

)Tentukan turunan f di (2, 1) dan apa artinya?

Solution

Turunan fungsi f adalah matriks ukuran . . .

yaitu

f ′ (2, 1) =

[2x − y −x

y x + 2y

](2,1)

=

[3 −21 4

]Kita akan mencari peta dari persegi satuan yang berpangkal di (2, 1)

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 12 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Example

Diketahui fungsif (x , y) =

(x2 − xy , xy + y2

)Tentukan turunan f di (2, 1) dan apa artinya?

Solution

Turunan fungsi f adalah matriks ukuran . . .

yaitu

f ′ (2, 1) =

[2x − y −x

y x + 2y

](2,1)

=

[3 −21 4

]Kita akan mencari peta dari persegi satuan yang berpangkal di (2, 1)

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 12 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Solution

Kita akan mencari peta dari persegi satuan yang berpangkal di (2, 1)

−1 1 2 3

−1

1

2

0

dx

dyA B

CD

Kita akan mencari peta garis x = 2, x = 3, y = 1 dan y = 2 olehfungsinya.

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 13 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Solution

Kita akan mencari peta dari persegi satuan yang berpangkal di (2, 1)

−1 1 2 3

−1

1

2

0

dx

dyA B

CD

Kita akan mencari peta garis x = 2, x = 3, y = 1 dan y = 2 olehfungsinya.

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 13 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Solution

Kita akan mencari peta dari persegi satuan yang berpangkal di (2, 1)

−1 1 2 3

−1

1

2

0

dx

dyA B

CD

Kita akan mencari peta garis x = 2, x = 3, y = 1 dan y = 2 olehfungsinya.

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 13 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Example

Diketahui fungsi f (x , y) =(x2 − xy , xy + y2

)Solution

Kita akan mencari peta garis x = 2, x = 3, y = 1 dan y = 2 olehfungsinya.

perhatikan bahwa peta titik (2, 1) adalahf (2, 1) = (4− 2, 2 + 1) = (2, 3)

−2−1 1 2 3 4 5 6−1123456789

10

0

A

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 14 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Example

Diketahui fungsi f (x , y) =(x2 − xy , xy + y2

)Solution

Kita akan mencari peta garis x = 2, x = 3, y = 1 dan y = 2 olehfungsinya.

perhatikan bahwa peta titik (2, 1) adalahf (2, 1) = (4− 2, 2 + 1) = (2, 3)

−2−1 1 2 3 4 5 6−1123456789

10

0

A

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 14 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Example

Diketahui fungsi f (x , y) =(x2 − xy , xy + y2

)Solution

Kita akan mencari peta garis x = 2, x = 3, y = 1 dan y = 2 olehfungsinya.

perhatikan bahwa peta titik (2, 1) adalahf (2, 1) = (4− 2, 2 + 1) = (2, 3)

−2−1 1 2 3 4 5 6−1123456789

10

0

A

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 14 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Example

Diketahui fungsi f (x , y) =(x2 − xy , xy + y2

)Solution

Kita akan mencari peta garis x = 2, x = 3, y = 1 dan y = 2 olehturunannya, yaitu pemetaan linear[

dudv

]=

[3 −21 4

] [dxdy

]

−2−1 1 2 3 4 5 6−1123456789

10

0

AA

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 15 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Example

Diketahui fungsi f (x , y) =(x2 − xy , xy + y2

)Solution

Kita akan mencari peta garis x = 2, x = 3, y = 1 dan y = 2 olehturunannya, yaitu pemetaan linear[

dudv

]=

[3 −21 4

] [dxdy

]

−2−1 1 2 3 4 5 6−1123456789

10

0

AA

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 15 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

−2 −1 1 2 3 4 5 6−1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0

AA

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 16 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

−2 −1 1 2 3 4 5 6−1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0

AA

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 16 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

−2 −1 1 2 3 4 5 6−1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0

AA

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 16 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

−2 −1 1 2 3 4 5 6−1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0

AA

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 16 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

−2 −1 1 2 3 4 5 6−1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0

AA

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 16 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

−2 −1 1 2 3 4 5 6−1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0

AA

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 16 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

−2 −1 1 2 3 4 5 6−1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0

AA

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 16 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Arti geometri

[dudv

]=

[3 −21 4

] [dxdy

]mentransformasikan

persegi satuan menjadi persegi di ruang peta

−1 1 2 3−1

1

2

0

dxdyA B

CD

−2 −1 1 2 3 4 5 6−1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0

AA

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 17 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Arti geometri

[dudv

]=

[3 −21 4

] [dxdy

]mentransformasikan

persegi satuan menjadi persegi di ruang peta

−1 1 2 3−1

1

2

0

dxdyA B

CD

−2 −1 1 2 3 4 5 6−1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0

AA

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 17 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Arti geometri

[dudv

]=

[3 −21 4

] [dxdy

]mentransformasikan

persegi satuan menjadi persegi di ruang peta

−1 1 2 3−1

1

2

0

dxdyA B

CD

−2 −1 1 2 3 4 5 6−1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0

AA

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 17 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Arti geometri

[dudv

]=

[3 −21 4

] [dxdy

]mentransformasikan

persegi satuan menjadi persegi di ruang peta

−1 1 2 3−1

1

2

0

dxdyA B

CD

−2 −1 1 2 3 4 5 6−1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0

AA

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 17 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Arti geometri

[dudv

]=

[3 −21 4

] [dxdy

]mentransformasikan

persegi satuan menjadi persegi di ruang peta

−1 1 2 3−1

1

2

0

dxdyA B

CD

−2 −1 1 2 3 4 5 6−1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0

AA

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 17 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Arti geometri

[dudv

]=

[3 −21 4

] [dxdy

]mentransformasikan

persegi satuan menjadi persegi di ruang peta

Untuk menghitung luas segi empat dengan salah satu titik sudut(0, 0), dan yang berdampingan mempunyai koordinat (a, b) dan(c , d) adalah√

a2 + b2√

c2 + d2 sin∠ (a, b) (c , d) = |ad − bc |

Untuk kasus kita, titik sudut (0, 0), (3, 1) dan (−2, 4), luas segiempat adalah 14.

Secara umum, jika diferensialnya adalah

[dudv

]=

[a cb d

] [dxdy

],

maka luas segi empat peta adalah |ad − bc | dan ditulis

dudv = |ad − bc | dxdy

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 18 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Arti geometri

[dudv

]=

[3 −21 4

] [dxdy

]mentransformasikan

persegi satuan menjadi persegi di ruang peta

Untuk menghitung luas segi empat dengan salah satu titik sudut(0, 0), dan yang berdampingan mempunyai koordinat (a, b) dan(c , d) adalah√

a2 + b2√

c2 + d2 sin∠ (a, b) (c , d) = |ad − bc |

Untuk kasus kita, titik sudut (0, 0), (3, 1) dan (−2, 4), luas segiempat adalah 14.

Secara umum, jika diferensialnya adalah

[dudv

]=

[a cb d

] [dxdy

],

maka luas segi empat peta adalah |ad − bc | dan ditulis

dudv = |ad − bc | dxdy

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 18 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Arti geometri

[dudv

]=

[3 −21 4

] [dxdy

]mentransformasikan

persegi satuan menjadi persegi di ruang peta

Untuk menghitung luas segi empat dengan salah satu titik sudut(0, 0), dan yang berdampingan mempunyai koordinat (a, b) dan(c , d) adalah√

a2 + b2√

c2 + d2 sin∠ (a, b) (c , d) = |ad − bc |

Untuk kasus kita, titik sudut (0, 0), (3, 1) dan (−2, 4), luas segiempat adalah 14.

Secara umum, jika diferensialnya adalah

[dudv

]=

[a cb d

] [dxdy

],

maka luas segi empat peta adalah |ad − bc | dan ditulis

dudv = |ad − bc | dxdy

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 18 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Arti geometri

[dudv

]=

[3 −21 4

] [dxdy

]mentransformasikan

persegi satuan menjadi persegi di ruang peta

Untuk menghitung luas segi empat dengan salah satu titik sudut(0, 0), dan yang berdampingan mempunyai koordinat (a, b) dan(c , d) adalah√

a2 + b2√

c2 + d2 sin∠ (a, b) (c , d) = |ad − bc |

Untuk kasus kita, titik sudut (0, 0), (3, 1) dan (−2, 4), luas segiempat adalah 14.

Secara umum, jika diferensialnya adalah

[dudv

]=

[a cb d

] [dxdy

],

maka luas segi empat peta adalah |ad − bc | dan ditulis

dudv = |ad − bc | dxdy

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 18 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Untuk fungsi m variabel di Rn, y = f (x)

maka diferensialnya adalah

dy = f ′ (a) dx

”luas” peta ”persegi satuan” di Rm adalah

dy1 . . . dyn =∣∣det

(f ′ (a)

)∣∣ dx1 . . . dxm

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 19 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Untuk fungsi m variabel di Rn, y = f (x)

maka diferensialnya adalah

dy = f ′ (a) dx

”luas” peta ”persegi satuan” di Rm adalah

dy1 . . . dyn =∣∣det

(f ′ (a)

)∣∣ dx1 . . . dxm

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 19 / 18

Limit, Turunan Parsial dan Turunan

Arti Geometri Turunan

Untuk fungsi m variabel di Rn, y = f (x)

maka diferensialnya adalah

dy = f ′ (a) dx

”luas” peta ”persegi satuan” di Rm adalah

dy1 . . . dyn =∣∣det

(f ′ (a)

)∣∣ dx1 . . . dxm

Wono Setya Budhi (KK Analisis dan Geometri, FMIPA ITB)Fungsi Bernilai Vektor 19 / 18