Fungsi produksi dan fungsi biaya

35
Disusun oleh : Dini Nurul.R Feny Marseini (29213945) Inayatus Sholeha (24213345) Megawati (25213397) Rianti Septiani (27213577) Ritanty Kumala (27213837) Ketua : Feny Marseini Fungsi Produksi dan Fungsi 2 E B 0

Transcript of Fungsi produksi dan fungsi biaya

Disusun oleh :Dini Nurul.R(22213579)Feny Marseini(29213945)Inayatus Sholeha(24213345)Megawati(25213397)Rianti Septiani(27213577)Ritanty Kumala(27213837)

Ketua : Feny Marseini

Fungsi Produksi dan Fungsi

2 E B 01

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa. Bahwa kami telah menyelesaikan

tugas mata kuliah Teori Ekonomi 1 dengan membahas

“Fungsi Produksi dan Fungsi Biaya”. Dalam

penyusunan tugas atau materi ini, kami mendapat

dukungan dan bimbingan dari Orang Tua, kerabat

dan teman-teman kami. Sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas dan materi ini. Oleh karena

itu kami mengucapkan terimakasih kepada;

1.Ibu Sariyati, dosen bidang studi Teori

Ekonomi 1 yang telah memberikan tugas dan

petunjuk kepada kelompok kami sehingga kami

termotivasi dalam menyelesaikan tugas ini.

2.Orang Tua, teman dan kerabat yang telah

turut membantu, membimbing dan memberi

saran sehingga tugas ini selesai.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan

menjadikan sumbangan pemikiran bagi pihak yang

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 2

membutuhkan khususnya bagi kami sehingga

tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Depok, 10 Oktober 2014

Kelompok 4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Produksi dengan satu input variabel

5

2.2 Tahap-tahap produksi 7

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 3

2.3 Produksi dengan dua input variabel

10

2.4 Fungsi Biaya 11

2.5 Perubahan dalam harga input produksi

17

2.6 Perbedaan biaya dalam jangka pendek

dan jangka panjang 21

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 24

DAFTAR PUSTAKA 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi penawaran

adalah biaya produksi. Faktor ini adalah faktor yangsangat penting dalam menentukan penawaran. Dalampersaingan sempurna penawaran ditentukan oleh biaya

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 4

marjinal, yaitu biaya yang dibelanjakan untukmenambah satu unit lagi produksi.

Untuk mengetahui kegiatan perusahaan dalammemproduksi dan menawarkan barangnya diperlukananalisis ke dalam berbagai aspek kegiatan untukmemproduksinya. Pertama, harus dianalisis sampaidimana faktor-faktor produksi akan digunakan untukmenghasilkan barang yang akan diproduksikan. Laluperlu pula dilihat biaya produksi untuk mengasilkanbarang-barang tersebut. Dan pada akhirnya perludianalisis bagaimana cara membaningkan hasilpenjualan produksinya dengan biaya produksi yangdikeluarkannya, untuk menentukan tingkat produksiyang akan memberikan keuntungan yang maksimum.

Biaya-biaya yang dikeluarkan saat perusahaanmemproduksi suatu komoditi. Biaya produksi meliputiupah bagi para pekerja, pembayaran bunga, sewatanah, serta pembelian bahan-bahan baku. Untuktujuan analisis tidak hanya memakai pengertian biayayang sederhana, melainkan pengertian biaya yanglebih luas dari definisi biasa.

BAB II

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 5

PEMBAHASAN

2.1 Produksi Dengan Satu Input Variable

Teori Produksi yang sederhana menggambarkan hubungan

antara tingkat produksi suatu komoditas dengan satu

faktor produksi yang variabel. Dalam hal ini perlu

diingat bahwa fokus pembahasan yang ditekankan pada

hubungan antara satu faktor produksi yang variabel dengan

output. Dalam hubungan tersebut terdapat faktor produksi

tetap yang jumlahnya tidak berubah, maka perhatian dapat

lebih ditekankan pada hubungan faktor produksi yang

variabel tersebut dengan output yang dihasilkan.

Sebagai contoh: Suatu faktor produksi pertanian yang

sederhana diperoleh dengan menggunakan berbagai

alternatif jumlah tenaga kerja per unit waktu untuk

menggarap sebidang tanah yang tetap dan mencatat

alternatif output yang dihasilkannya per unit waktu.

Dengan fungsi produksi seperti ini dapat diketahui

hubungan antara Total Product (Q), Marginal Produk (MP atau

Produk Marjinal) dan Average Product (AP atau Produksi Rata-

rata). Selanjutnya akan dijelaskan secara ringkas

pengertian dari Total Product, Marginal Product dan Average Product.

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 6

Total Product merupakan produksi total yang dihasilkan

oleh suatu proses produksi. Pada umumnya Total

Product dilambangkan dengan TP atau Q (quantity atau

kuantitas)

Marginal Product (MP) menunjukkan perubahan produksi yang

diakibatkan oleh perubahan penggunaan satu satuan

faktor produksi variabel. Faktor produksi yang

berubah ubah adalah tenaga kerja, maka Marginal

Produknya dikenal dengan Marginal Product of Labor (MPL).

MPL menunjukkan perubahan Q yang dihasilkan dari

setiap perubahan pemakaian Labor. Jika penyebab dari

timbulnya Marginal Product adalah perubahan Kapital maka

Marginal Productnya disebut Marginal Product of Capital

(MPK). Jika ∆L adalah perubahan tenaga kerja dan ∆Q

adalah perubahan produksi total, maka Marginal Product of

Labor (MPL) dapat diperoleh dengan menggunakan formula

berikut :MPL=∆Q∆L

Average Product (AP) menunjukkan besarnya rata-rata

produksi yang dihasilkan oleh setiap penggunaan

faktor produksi variabel. Jika L menunjukkan tenaga

kerja yang digunakan, maka Average Productnya disebut

sebagai Average Product of Labor (APL). Jika APL menunjukkan

jumlah output yang dihasilkan pertenaga kerja.

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 7

APL=QL

Contoh 1.

Tabel 1

(1)

Tanah

(2)

Tenaga

Kerja

(3)

TP

(4)

APL

(5)

MPL

1 0 0 0 …1 1 3 3 31 2 8 4 51 3 12 4 41 4 15 3 3

43

1 5 17 3 25

2

1 6 17 2 56

0

1 7 16 2 27

-1

1 8 13 1 58

-3

Tiga kolom pertama table 6.1 menunjukkan fungsi

produksi gandum hipotesis jangka pendek. Tanah

dinyatakan dalam acre. Tenaga kerja dinyatakan dalam

unit orang per tahun, dan produk total (TP) dalam

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 8

gantang per tahun. Semua unit tanah, tenaga kerja

atau gandum dianggap homogeny atau kualitasnya sama.

Angka produk rata-rata tenaga kerja (APL) dalam kolom

(4) diperoleh dengan membagi tiap jumlah kolom (3)

dengan jumlah yang bersesuaian pada kolom (2). Angka

produk marjinal tenaga kerja (MPL) pada kolong (5)

diperoleh dengan mencari selisih antara jumlah yang

berurutan pada kolom (3).

2.2 Tahap-tahap produksi

Dalam proses produksi, untuk menghasilkan produk yang

berkualitas harus mempertimbangkan berbagai faktor.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menghasilkan

produk tersebut meliputi:

1. Pasar yang baik di masa yang akan datang,

2. Siklus hidup produk,

3. Arus kas, dan

4. Kemampuan organisasi.

Konsep produk dikembangkan dari sumber yang

bervariasi, yang berasal dari dalam dan luar perusahaan.

Konsep yang dapat lolos pada tahap ide produk, berproses

melalui berbagai tahap, dengan pengkajian terus-menerus,

umpan balik dan evaluasi dalam lingkungan yang sangat

partisipatif untuk meminimumkan kegagalan. Berbagai

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 9

tahapan yang dilalui secara bertahap dan dengan

pengkajian terus-menerus tersebut dikenal dengan

istilah tahap-tahap perencanaan produksi.

Tahap-tahap perencanaan produksi dimulai dari ide

produk digambarkan sebagai berikut:

 

Gambar 1. Tahap Perencanaan Produk

Keterangan:

Ide Produk

Ide Produk disusun berdasar dorongan pasar yaitu

kebutuhan konsumen, doronganteknologi   yaitu

kemampuan perusahaan dalam riset dan pengembangan,

dankoordinasi antar fungsi manajemen yaitu keuangan,

pemasaran, dan personalia.

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 10

Ideprodu

Seleksiide

Desainawal

Prototype

Implementsi

Tolak

Testing

Desainakhir

Produksi

Seleksi Ide Produk

Seleksi Ide Produk disusun berdasar atas evaluasi

dari pasar tentang kebutuhan konsumen untuk menyerap

hasil produksi, secara teknis operasional

dipertimbangkan kemampuan perusahaan   menghasilkan  

produk   dengan fasilitas  yang ada dankemampuan

memperoleh bahan baku dan bahan pembantu. Seleksi

ide produk jugadidasarkan pada keadaan keuangan

perusahaan, dengan mempertimbangkan hasil yang

diperoleh akan menguntungkan atau tidak.

Desain awal

Desain awal atau rancang bangun awal

mempertimbangkan beberapa tujuan yaitu manfaat

produk, fungsi barang apakah fiingsi utama atau

sekunder, style, seni ataukeindahan barang dengan

melihat keseimbangan biaya, kualitas,

dan performanceproduk.

Prototype

Pada tahap ini perusahaan mengadakan percobaan

kemampuan dan kekuatan produk, kemudian dicari

kelemahan dan dianalisis keindahan bentuknya.

Testing

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 11

Hasil prototype dicoba fungsinya dalam berbagai

keadaan yang mungkin terjadiapakah memenuhi syarat

atau tidak.

Desain Akhir

Pada tahap desain akhir, produk yang telah melewati

tahap testing disempurnakan sesuai dengan hasil uji

yang telah dilakukan.

Implementasi

Tahap ini adalah tahap terakhir pembuatan produk. 

Pada tahap ini, perusahaan memulai proses produksi,

dilihat masa depan pemasarannya (bagaimana reaksi

konsumen dan kemantapan di pasar).

2.3 Produksi dengan dua input variable

Teori produksi dengan dua input variabel, misalnya

tenaga kerja (L) dan modal (K). Digunakan dalam jangka

pendek, dengan asumsi bahwa input K merupakan input

tetap, sehingga jumlah output yang dihasilkan hanya

tergantung dari jumlah tenaga kerja (L) yang digunakan.

Teori produksi dua input variabel hanya memperhitungkan

dua macam input, dimana kedua macam input ini saling

dapat menggantikan kedudukan penggunaannya dalam

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 12

produksi. Artinya jika input yang satu dikurangi atau

ditambahkan maka akan dapat digantikan perannya dengan

ditambahkan atau dikurangi input yang lain.

Misalnya kita dapat mencontohkan antara input tenaga

kerja dan mesin. Antara tenaga kerja dan mesin disini

dapat saling mengganti peran dalam melaksanakan fungsi

produksi. Kalau tenaga kerja ingin ditambah maka

konsekwensinya porsi mesin dapat dikurangi, sebaliknya

jika tenaga kerja yang ingin dikurangi maka

konsekwensinya harus menambah mesin sebagai penggantinya

untuk mencapai target produksi tertentu.

Isoquant

Kurva isoquant adalah suatu kurva (garis) yang

menghubungkan titik-titik kombinasi input untuk

menghasilkan tingkat output yang sama jumlahnya. Kurva

isoquant menunjukkan suatu tingkat output tertentu makin

tinggi kurva isoquant menunjukkan tingkat output yang

makin besar pula. Sedangkan berbagai kumpulan (himpunan)

kurva isoquant yang mungkin dapat dicapai oleh produsen

disebut “peta kurva isoquant” (isoquant curve map).

Karakteristiknya antara lain:

1. Memiliki slope negative

2. Cembung ke arah titik pusat sumbu

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 13

3. Dua atau lebih kurva isoquant tidak akan saling

berpotongan

4. Semakin tinggi menjauhi titik 0 menunjukan

total produksi semakin tinggi pula.

Isocost

Kurva isocost adalah suatu garis yang menjelaskan

gabungan penggunaan input dengan sejumlah biaya tertentu.

Sebagaimana diketahui bahwa isoquant merupakan berbagai

alternatif penggunaan input untuk manghasilkan output

yang sama jumlahnya. Namun sampai di situ masalah

pemilihan berapa komposisi jumlah input yang akan

ditentukan belum bisa dipastikan. Sebab isoquant hanya

membahas berbagai alternatif dan kondisi objektif dari

sifat kemampuan alamiah dari dua input yang dipergunakan

menghasilkan output. Karena pada alternatif mana saja

sepanjang isoquant hasilnya sama, yaitu jumlah output

yang dihasilkan sama. Pendekatan ini dikenal dengan

istilah Isocost, yang diartikan sebagai komposisi input

atau kombinasi dua macam input yang akan dipergunakan

untuk menghasilkan output yang mampu dibiayai oleh

perusahaan.

Keseimbangan Produsen

Seorang produsen berada dalam kondisi keseimbangan,

apabila dengan sejumlah pengeluaran (biaya) tertentu

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 14

dapat menghasilkan output yang maksimal, atau dengan kata

lain untuk menghasilkan sejumlah output tertentu

diperlukan biaya minimal.

Dengan menggabungkan kurva isoquant dengan isocost

dapat dianalisa keseimbangan produsen. Keseimbangan

produsen ini terkait dengan penggunaan input optimal.

Penggunaan input optimal dapat dibedakan analisanya

berupa maksimasi output dan minimasi biaya. Keseimbangan

produsen dicapai ketika kurva isocost bersinggungan

dengan isoquant.

2.4 Fungsi Biaya

Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan

jumlah produksi yang dihasilkan, fungsi biaya dapat

digambarkan ke dalam kurva biaya menggambarkan titik-

titik kemungkinan besarnya biaya di berbagai tingkat

produksi.

Fungsi Biaya Tetap (Fixed) Cost/FC)

Biaya tetap (FC) adalah biaya yang jumlah totalnya

tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu. Dengan kata

lain biaya yang jumlahnya tetap meskipun volume kegiatan

(produksi) berubah-ubah. Contoh biaya tetap adalah biaya

untuk membayar pakar kimia makanan, biaya sewa tempat

penjualan, dan biaya penyusutan alat-alat produksi. Jika

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 15

digambarkan dalam diagram cartesius dimana sumbu tegak

adalah jumlah biaya (Rp) dan sumbu mendatar adalah volume

produksi (Q) maka garis biaya tetap (FC) berupa garis

lurus horizontal.

GAMBAR 2. Dari gambar di atas terlihat bahwa jika

perusahaan tidak berproduksi akan tetap menamggung

baiaya sebesar A rupiah.

Fungsi Biaya Variabel (Variable Cost/ VC)

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya

berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Semakin banyak barang yang diproduksi, biaya variable

akan meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah

produksi. Contoh biaya variable adalah biaya bahan baku,

biaya bahan pembungkus (kemasan) dan label. Jika

digambarkan dalam diagram cartesius maka garis biaya

variable (VC) berupa garis lurus ke kanan atas

(kemiringan/gradient positif).

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 16

GAMBAR 3. Dari gambar diatas terlihat bahwa jika

perusahaan tidak berproduksi, maka tidak mengeluarkan

biaya variable.

Fungsi Biaya Total (Total Cost/TC)

Biaya total adalah hasil dari penjumlahan biaya tetap

dengan biaya variable, atau dengan persamaan matematis

sebagai:

TC = FC + Total VC atau

TC = FC +VC.Q

Jika digambarkan dalam diagram cartesius maka garis

biaya total (TC), merupakan gabungan dari garis biaya

tetap (FC) dengan garis total biaya variable (TVC) yaitu

berupa garis lurus ke kanan atas (kemiringan positif)

dengan titik awal titik pada titik (0,0) tetapi dimulai

dari biaya tetap.

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 17

Gambar 4. Kurva Biaya Total

Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)

Biaya tetap rata-rata merupakan biaya tetap dibagi

jumlah output (FC/Q). Bentuk kurva AFC akan selalu

menurun karena biaya tetap semakin tersebar dengan jumlah

output yang semakin banyak.

Gambar 5. Kurva AFC

Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost/AVC)

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 18

Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang dibagi

jumlah output (VC/Q). Bentuk : kurva AVC akan naik

seiring dengan jumlah output yang diproduksi

Gambar 6. Kurva AVC

Biaya Total Rata-rata (Average Cost/AC)

Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi dengan

ouput yang dihasilkan (TC/Q). Bentuk kurva AC : berbentuk

U, hal ini disebabkan AC adalah penjumlahan dari biaya

tetap rat-rata (AFC) dan biaya varibel rata-rata (AVC),

(ATC = AFC+AVC), AFC selalu menurun seiring naiknya

output yang dihasilkan , karena biaya tetap semakin

terebar dengan jumlah unit yang semakin banyak. AVC akan

meningkat seiring kenaikan output yang dihasilkan karena

perilaku dari penurunan produk marginal.

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 19

Gambar 7. Kurva AC

BIAYA MARJINAL

Biaya marjinal adalah derivative pertama dari fungsi

biaya total (TC). Oleh karena itu, untuk memperoleh

fungsi biaya total C = f (Q), kita harus mengintegralkan

fungsi biaya marjinalnya. Dengan kata lain, fungsi biaya

total C= f(Q) adalah antiderivatif atau integral dari

fungsi biaya marjinal. Jadi, jika MC = f(Q), maka fungsi

biaya total adalah

Biaya total : C=f(Q)

Biaya Marjinal : MC = C’ = dCdQ

=f'(Q)

Biaya total tak lain adalah integral dari biaya

marjinal :

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 20

C=∫MC dQ=∫f'(Q) dQ= F(Q) +K

Dimana nilai konstanta K merupakan biaya tetap atau

biaya overhead mula-mula. Nilai konstanta K ini dapat

ditentukan bila kita menetapkan nilai Q = 0. Setelah

fungsi biaya total diperoleh fungsi biaya rata-ratanya.

Rumus fungsi biaya rata-rata adalah fungsi biaya total

dibagi dengan jumlah barang/jasa yang dihasilkan (Q).

jadi;

Gambar 8.

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 21

AC=C/Q=f(Q)/Q

2.5 Perubahan Dalam Harga Input Produksi

A. Perbedaan Hasil Skala dan Skala Ekonomis

Hasil skala meningkat, menurun, dan konstan menyangkut

hubungan teknologis antara perubahan semua input secara

proposional dengan perubahan output yang bersumber

darinya. Dalam ungkapan berbeda, hasil skala mengacu pada

hanya fenomena teknologis yang terjadi di dalam sebuah

perusahaan. Kemampuan menggabungkan input secara lebih

efisien demi meningkatkan output merupakan contoh nyata

fenomena teknologis dalam sebuah perusahaan.

Bila kita juga memperhitungkan kemungkinan perubahan

yang bersifat eksternal, maka itu kita juga

memperhitungkan kemungkinan perubahan-perubahan yang

lebih luas antara lain perubahan harga-harga input.

Perubahan eksternal adalah perubahan yang di luar

jaungkauan kendali perusahaan. Jika semua perusahaan

dalam suatu sektor industri kompetitif memperbesar

produksinya, maka permintaan mereka akan faktor-faktor

produksi pasti meningkat. Akibatnya, harga-hargapun

melonjak, bila peubahan-perubahan semacam ini turut

diperhitungkan, maka kita tidak lagi bicara pada konteks

hasil skala, melainkan pada skala ekonomis (economies

scale) dan skala disekonomis (diseconomies scale).

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 22

Ketika sebuah sektor industri berkembang, metode

produksi input yang baru akan diterapkan oleh pihak

pemasok input. Artinya, pertumbuhan industri yang

memperbesar permintaan akan faktor-faktor produksi akan

memunculkan dorongan bagi pihak pemasokguna memperbaiki

teknologi demi meningkatkan faktor-faktor produksi yang

harganya tengah melonjak hingga harga-harganya turun

kembali. Bila itu benar-benar terjadi, maka beban biaya

yang ditanggung oleh semua perusahaan dengan sendirinya

berkurang. Inilah contoh skala ekonomis.

Skenario sebaliknya juga bisa terjadi. Skala

disekonomis tercipta jika harga input terus-menerus

meningkat sebagai akibat tumbuhnya suatu sektor industri.

Tidak seperti pada skenario di atas, tingkat penawaran

input tidak kunjung bertambah dan mengimbangi kenaikan

permintaan. Akibatnya, harganya terus meningkat, dan

beban biaya yang ditanggung setiap perusahaan semakin

besar. Jadi, skala ekonomis dan hasil skala meningkat

saling berkaitan namun keduanya tidak identik.

Hasil Skala Meningkat

Ketika skala hasil perusahaan meningkat, peluang untuk

melakukan spesialisasi dalam pemakaian sumber daya atau

input juga bertambah besar. Hal ini sering disebut

sebagai pertambahan divisi tugas atau operasi, istilah

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 23

yang lebih lazim adalah peningkatan spesialisasi atau

peningkatan pembagian tugas (division of labor).

Faktor Dimensional

Perusahaan-perusahaan berskala besar sering

mengharuskan penambahan output lebih banyak dari

penambahan inputnya, karena banyak jenis input yang

secara fisik tidak perlu bertambah dua kali lipat untuk

memperbanyak output hingga dua kali lipat.

Faktor Transportasi

Biaya transportasi per unitakan turun jika wilayah

pasar meningkat/meluas ukuran perluasan wilayah pasar πr2

(ini adalah rumus luas bidang lingkaran, dimana r adalah

radian atau jari-jari lingkaran tersebut). Panjang radius

itu sama dengan jarak transportasi dari pusat ke tepi

lingkaran. Jarak transportasi baru akan meningkat hingga

dua kali lipat apabila wilayah pasar bertambah luas

hingga empat kali lipat.

Perbaikan Peralatan Produksi

Semakin besar skala suatu perusahaan, akan semakin

besar peluang dan kemampuannya memanfaatkan suatu

peralatan untuk berbagai keperluan sehingga dapat

memperbanyak hasil tanpa terlalu banyak menambah biaya.

Hasil Skala Menurun

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 24

Salah satu alasan mendasar atas terjadinya hasil skala

menurun adalah keterbatasan fungsi manajemen secara

efisien. Semakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan,

akan lebih banyak lagi jumlah manajer yang harus

ditambahkan, dan ini bisa mengakibatkan peningkatan biaya

per unit.

Kendala Fisik. Sebagian jenis input diliputi

keterbatasan atau kendala fisik. Sebagai contoh, jika

bahan baku bertambah dua kali lipat, perusahaan harus

menambah mesinnya dua kali lipat, padahal kontribusi

mesin itu terhadap mesin belum tentu meningkatkan hingga

dua kali lipat.

B. Perubahan Teknologi

Teknologi dianggap sebagai komponen produksi ang

konstan. Tentu saja dalam kenyataan sehari-hari teknologi

tidak konstan, melainkan selalu berubah dan berkembang.

Perubahan teknologi yang senantiasa berlangsung itu

meliputi penemuan metode-metode produksi yang baru

(produknya sendiri sama), penciptaan dan pengembangan

produk-produk baru (metode produksinya bisa sama bisa

pula berubah), dan aneka kemajuan teknik pemasaran,

oganisasi dan manajemen.

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 25

Pada bagian ini kita mengasumsikan bahwa harga-harga

faktor senantiasa konstan. Ingat bahwa meskipun kemajuan

teknologi biasanya menurunkan biaya-biaya perusahaan,

cateris paribus, namun tidak semua penurunan atau

penghematan biaya bersumber dari perubah teknologi. Besar

kecilnya biaya merupakan fungsi (ditentukan oleh) harga-

harga berbagai macam faktor produksi atau input yang

dipakai perusahaan dalam menghasilkan setiap unit output

(produk). Perubahan atau kemajuan teknologi lazimnya

berakar dari hasrat untuk menghasilkan suatu produk dalam

jumlah yang sama, tapi dengan biaya yang lebih murah.

Kita bisa menelaah perubahan teknologi dengan menggunakan

teknik isokuan. Kita akan menyimak tiga macam perubahan

teknologi, yakni perubahan teknologi netral, perubahan

teknologi penghemat tenaga kerja, serta perubahan

teknologi penghemat modal.

Perubahan Teknologi Netral

Perubahan teknologi netral (neutral technological

change) terjadi bila kenaikan MPPL sama dengan kenaikan

MPPK pada suatu rasio modal/tenaga kerja. Ingat bahwa

tingkat subsitusi teknis marjinal tenaga kerja terhadap

modal sama dengan :

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 26

MRTk:l=MPPlMPPk

Dengan demikian suatu perubahan teknologi dikatakan

netral apabila MRTk:l tidak berubah pada suatu rasio

modal/ tenaga kerja semula. Netral di sini mengacu pada

tidak berubahnya rasio modal/ tenaga kerja yang digunakan

perubahan. Rasio itu sendiri tidak berubah karena rasio

produk fisik marjinal masing-masing input juga tidak

berubah, atau dalam kalimat lain karena tingkat subsitusi

teknis marjinal (MRTS) tidak mengalami perubahan.

Perubahan Teknologi Tenaga Kerja

Perubahan teknologi yang menghemat pemakaian input

tenaga kerja (labor-saving technological change)

mengakibatkan menurunnya penyerapan tenaga kerja, dengan

adana teknologi baru sejumlah pekerja mampu menghasilkan

output yang sebelumnya harus dikerjakan oleh lebih banyak

orang. Oleh karena itu adanya teknologi baru menyebabkan

kenaikan MPPL lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan

MPPK. Tentu saja perusahaan akan mengurangi pekerja dan

memperbanyak modal.

Perubahan Teknologi Penghemat Modal

Perubahan teknologi penghemat modal (capital saving

technological change) memungkinkan sejumlah tenaga kerja

membuat output yang sama dengan berbekal dengan sedikit

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 27

modal. Dalam ungkapan lain, disini MPPL meningkat lebih

tinggi dibandingkan dengan MPPK, berapapun rasio modal/

tenaga kerja yang ada. Hal ini mendorong perusahaan

menambah pemakaian input tenaga kerja, sekaligus

mengurangi pemakaian input modal.

2.6 Perbedaan Biaya Dalam Jangka Pendek dan Jangka

Panjang

Teori Produksi jangka pendek/ satu faktor berubah

adalah teori produksi yang sederhana menggambarkan

tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang

dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk

menghasilkan berbagai tingkat produksi barang

tersebut. Dalam analisa tersebut bahwa faktor-faktor

produksi lainnya jumlahnya tetap, yaitu modal dan tanah

jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-

satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya

adalah tenaga kerja.

Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang

jumlah penggunaannya tidak tergantung pada jumlah

produksi. Ada atau tidak ada produksi, faktor produksi

ini harus ada dan tetap tersedia. Mesin-mesin pabrik

adalah salah satu contoh. sampai pada interval produksi

tertentu jumlah mesin tidak perluh ditambah. Tetapi jika

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 28

tingkat produksi menurun sampai nol unit, jumlah mesin

tidak bisa dikurangi.

Jumlah penggunaan faktor produksi variabel tergantung

pada tingkat produksinya. Makin besar tingkat produksi,

makin banyak faktor produksi variabel yang digunakan,

begitu juga sebaliknya. Buruh harian lepas di pabrik

rokok adalah contohnya. Jika perusahaan ingin

meningkatkan produksi, maka jumlah buruh hariannya

ditambah. Sebaliknya jika ingin mengurangi produksi,

buruh harian dapat dikurangi.Pengertian faktor produksi

tetap dan faktor produksi variable terkait dengan waktu

yang dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi faktor

produksi tersebut. Mesin dikatakan sebagai faktor

produksi tetap karena dalam jangka pendek (kurang dari

setahun) susah untuk ditambah atau dikurangi. sebaliknya

buruh dikatakan faktor produksi variable karena jumlah

kebutuhannya dapat disediakan dalam waktu kurang dari

satu tahun.

Teori produksi tidak mendefinisikan jangka pendek dan

jangka panjang secara kronologis. Periode jangka pendek

adalah periode produksi di mana perusahaan tidak mampu

dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan

salah satu atau beberapa faktor produksi.

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 29

Tabel 2. Perbedaan biaya dalam jangka pendek dan

jangka panjang

Perbedaa

n

Jangka Pendek Jangka Panjang

Pengerti

an

Periode produksi dimana

perusahaan tidak mampu

dengan segera melakukan

penyesuaian jumlah

penggunaan salah satu atau

beberapa factor produksi.

Periode produksi

dimana semua factor

Produksi menjadi

factor produksi

variable.

Sifat

Faktor

Produksi

Tetap Variable

Jangka

Waktu

< 5 tahun 5 – 10 tahun

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 30

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 31

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori biaya produksi erat hubungannya dengan

teori fungsi pengeluaran. Kedua-duanya membedakan

analisa kepada jangka pendek dan jangka panjang.

Kedua analisis juga dipengaruhi oleh hukum

produksi marjinal yang semakin berkurang.

Dalam jangka pendek penggolongan biaya

produksi dibedakan kepada biaya total dan biaya

rata-rata. Jenis-jenis biaya total dibedakan

menjadi tiga jenis biaya:

a.Biaya Tetap Total (TFC)

b.Biaya Berubah Total (TVC)

c.Biaya Total (TC)

Biaya rata-rata dibedakan menjadi tiga jenis

biaya, yaitu:

a.Biaya Tetap Rata-rata (AFC)

b.Biaya Berubah Rata-rata (AVC)

c.Biaya Total Rata-rata (AC)

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 32

Perubahan dalam harga input produksi

dipengaruhi oleh perbedaan skala ekonomis dan

hasil skala dimana terdapat hasil skala menurun

dan hasil skala meningkat. Lalu dipengaruhi juga

oleh perubahan teknologi. Terdapat tiga perubahan

teknologi, yaitu: 1. Perubahan teknologi netral,

2. Perubahan teknologi tenaga kerja, dan 3.

Perubahan teknologi penghemat modal.

Perbedaan biaya jangka pendek dan biaya

jangka panjang terletak pada sifat faktor

produksi dan jangka waktunya.

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 33

DAFTAR PUSTAKA

Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2010.

Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar.

Jakarta. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Sukirno,Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Miller, Roger LeRoy dan Roger E. Meiners. 1997. Teori Ekonomi Mikro Intermediate. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 34

Schaum's Outlines MIKROEKONOMI, edisi 4, halaman 93.

Ekonomi Mikro (Edisi Baru). Oleh Sugiarto Dkk. Halaman 205 & 206

http://riamitha.wordpress.com/2013/05/22/

pengantar-teori-ekonomi-mikro-rangkuman/

http://sixteenquerida.wordpress.com/2013/10/26/

paper-ekonomi-mikro/

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/08/tahap-tahap-perencanaan-produksi.html

http://books.google.co.id/books?id=YHiMUMcuytEC&pg=PA93&dq=produksi+dengan+satu+input+variabel&hl=id&sa=X&ei=sYA2VK3eCNaiugTH8YL4BQ&ved=0CB4Q6AEwAQ#v=onepage&q=produksi%20dengan%20satu%20input%20variabel&f=false

http://books.google.co.id/books?id=MYOovq0jHSsC&pg=PA205&dq=produksi+dengan+satu+input+variabel&hl=id&sa=X&ei=sYA2VK3eCNaiugTH8YL4BQ&ved=0CBkQ6AEwAA#v=onepage&q=produksi%20dengan%20satu%20input%20variabel&f=false

Fungsi Produksi dan Fungsi BiayaPage 35