Modul Bebas dan Ruang Vektor (Aljabar Linear Lanjut)

13
MODUL BEBAS DAN RUANG VEKTOR MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Teori Modul Yang dibina oleh Hery Susanto oleh Muhsang Sudadama Lieko Liedokto 100312400848 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA Mei 2013

Transcript of Modul Bebas dan Ruang Vektor (Aljabar Linear Lanjut)

MODUL BEBAS DAN RUANG VEKTOR

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Teori Modul

Yang dibina oleh Hery Susanto

oleh

Muhsang Sudadama Lieko Liedokto

100312400848

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

Mei 2013

MODUL BEBAS DAN RUANG VEKTOR

Definisi 2.8.

Misal 𝑅 adalah ring dengan unsur satuan sehingga untuk setiap 𝐹 𝑅-modul bebas, sebarang

dua basis dari 𝐹 mempunyai kardinal sama. Maka 𝑅 dikatakan mempunyai invariant

dimension property dan bilangan kardinal untuk sebarang basis dari F disebut dimensi (atau

rank) untuk F atas R.

Dimensi untuk ruang vektor 𝑉 atas ring pembagi 𝐷 dinotasikan dengan π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰

sedangkan dimensi dari suatu modul bebas 𝐹 atas ring lain dinotasikan dengan π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘˜ 𝐹.

Dalil 2.9.

Misal E dan F madul bebas atas suatu ring R yang mempunyai invariant dimension property.

Maka 𝐸 β‰… 𝐹 jika dan hanya jika E dan F mempunyai rank sama (dimensi sama).

Bukti:

Misal 𝑋 adalah basis untuk 𝐸 𝑅-modul dan π‘Œ adalah basis untuk 𝐹 𝑅-modul.

𝛼:𝐸 β†’ 𝐹 adalah 𝑅-modul isomorfisma

Akan ditunjukkan 𝐸 β‰… 𝐹 jika dan hanya jika 𝑋 = π‘Œ

⟹) Akan ditunjukkan 𝛼 𝑋 adalah basis untuk 𝐹

Ambil 𝑓 ∈ 𝐹 berarti ada 𝑒 ∈ 𝐸 sehingga 𝛼 𝑒 = 𝑓

Akan ditunjukkan 𝑓 = π‘Ÿπ‘–π›Ό(π‘₯𝑖)𝑖 , π‘Ÿπ‘– ∈ 𝑅,𝛼 π‘₯𝑖 ∈ 𝛼 𝑋 , π‘₯𝑖 ∈ 𝑋

Karena 𝑋 basis untuk 𝐸 maka

𝑒 = π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖 (

𝑖

π‘Ÿπ‘– ∈ 𝑅, π‘₯𝑖 ∈ 𝑋) β†’ 𝛼 𝑒 = 𝛼( π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖

) ↔ 𝑓 = π‘Ÿπ‘–π›Ό(π‘₯𝑖)

𝑖

Jadi 𝛼 𝑋 merentang 𝐹

Akan ditunjukkan 𝛼 𝑋 bebas linear

Misal π‘Ÿπ‘–π›Ό(π‘₯𝑖)𝑖 = 0

Akan ditunjukkan π‘Ÿπ‘– = 0,βˆ€π‘–

π‘Ÿπ‘–π›Ό π‘₯𝑖

𝑖

= 0 ↔ 𝛼 π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖

= 0

Karena 𝛼 adalah bijektif maka π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖 = 0

Akibatnya π‘Ÿπ‘– = 0,βˆ€π‘– (karena 𝑋 bebas linear)

Jadi 𝛼 𝑋 adalah basis untuk 𝐹

Selanjutnya, karena 𝛼 bijektif maka 𝑋 = 𝛼(𝑋) *)

Karena Y dan 𝛼 𝑋 adalah basis untuk 𝐹 dan 𝑅 mempunyai invariant dimension property,

maka 𝛼(𝑋) = π‘Œ βˆ—βˆ—).

Dari *) dan **) diperoleh 𝑋 = π‘Œ .

⇐) Misal 𝑋 adalah basis dari 𝐸 𝑅-modul bebas dan π‘Œ adalah basis dari 𝐹 𝑅-modul bebas

Akan dibuktikan 𝐸 β‰… 𝐹

Karena 𝐸 dan mempunyai rank sama maka 𝑋 = π‘Œ sehingga pemetaan πœƒ:𝑋 β†’ π‘Œ adalah

bijektif.

Misal 𝛼:𝐸 β†’ 𝐹 yang didefinisikan π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖 ⟼ π‘Ÿπ‘–π‘¦π‘–π‘– (π‘Ÿπ‘– ∈ 𝑅,π‘₯𝑖 ∈ 𝑋, 𝑦𝑖 ∈ π‘Œ).

Akan ditunjukkan 𝛼 adalah isomorfisma 𝑅-modul.

Ambil sebarang π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖 ∈ 𝐸 dan 𝑠𝑖π‘₯𝑖𝑖 ∈ 𝐸 dengan π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖 = 𝑠𝑖π‘₯𝑖𝑖

Akan ditunjukkan 𝛼( π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖)𝑖 = 𝛼( 𝑠𝑖π‘₯𝑖)𝑖

π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖

= 𝑠𝑖π‘₯𝑖𝑖

↔ π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖

βˆ’ 𝑠𝑖π‘₯𝑖𝑖

= 0 ↔ (π‘Ÿπ‘– βˆ’ 𝑠𝑖)π‘₯𝑖 = 0

𝑖

Karena 𝑋 bebas linear maka π‘Ÿπ‘– βˆ’ 𝑠𝑖 = 0 berakibat π‘Ÿπ‘– = 𝑠𝑖 ,βˆ€π‘–

Perhatikan bahwa

𝛼 π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖

= π‘Ÿπ‘–π‘¦π‘–π‘–

= 𝑠𝑖𝑦𝑖 = 𝛼 𝑠𝑖π‘₯𝑖𝑖

𝑖

Jadi 𝛼 terdefinisi dengan baik (𝛼 adalah sebuah fungsi).

Selanjutnya akan dibuktikan 𝛼 adalah R-modul homomorfisma

Ambil sebarang π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖 , 𝑠𝑖π‘₯𝑖𝑖 ∈ 𝐸 dan π‘˜ ∈ 𝑅

Akan ditunjukkan

i. 𝛼 π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖 + 𝑠𝑖π‘₯𝑖𝑖 = 𝛼 π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖 + 𝛼( 𝑠𝑖π‘₯𝑖𝑖 ), dan

ii. 𝛼 π‘˜ π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖 = π‘˜π›Ό π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖

Perhatikan bahwa

𝛼 π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖

+ 𝑠𝑖π‘₯𝑖𝑖

= 𝛼 (π‘Ÿπ‘– + 𝑠𝑖)π‘₯𝑖

𝑖

= (π‘Ÿπ‘– + 𝑠𝑖)𝑦𝑖 =

𝑖

π‘Ÿπ‘–π‘¦π‘– + 𝑠𝑖𝑦𝑖

𝑖

= π‘Ÿπ‘–π‘¦π‘–π‘–

+ 𝑠𝑖𝑦𝑖 = 𝛼 π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖

+ 𝛼 𝑠𝑖π‘₯𝑖𝑖

𝑖

𝛼 π‘˜ π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖

= 𝛼 (π‘˜π‘Ÿπ‘–)π‘₯𝑖𝑖

= π‘˜π‘Ÿπ‘– 𝑦𝑖𝑖

= π‘˜ π‘Ÿπ‘–π‘¦π‘–π‘–

= π‘˜π›Ό π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖

Jadi, 𝛼:𝐸 β†’ 𝐹 adalah R-modul homomorfisma

Ambil sebarang π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖 , 𝑠𝑖π‘₯𝑖𝑖 ∈ 𝐸 dengan 𝛼( π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖)𝑖 = 𝛼( 𝑠𝑖π‘₯𝑖)𝑖

Akan ditunjukkan π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖 , = 𝑠𝑖π‘₯𝑖𝑖

Perhatikan bahwa

𝛼 π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖

= 𝛼 𝑠𝑖π‘₯𝑖𝑖

↔ π‘Ÿπ‘–π‘¦π‘–π‘–

= 𝑠𝑖𝑦𝑖𝑖

↔ π‘Ÿπ‘–π‘¦π‘–π‘–

βˆ’ 𝑠𝑖𝑦𝑖𝑖

= 0

↔ (π‘Ÿπ‘– βˆ’ 𝑠𝑖)𝑦𝑖 = 0

𝑖

Karena π‘Œ bebas linear maka π‘Ÿπ‘– βˆ’ 𝑠𝑖 = 0 berakibat π‘Ÿπ‘– = 𝑠𝑖 ,βˆ€π‘–

Oleh karena itu π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖 , = 𝑠𝑖π‘₯𝑖𝑖 .

Jadi 𝛼:𝐸 β†’ 𝐹 adalah R-modul monomorfisma

Ambil sebarang π‘Ž ∈ 𝐹 berarti π‘Ž = π‘Ÿπ‘–π‘π‘–π‘– dengan π‘Ÿπ‘– ∈ 𝑅 dan 𝑝𝑖 ∈ π‘Œ maka ada π‘₯𝑖 ∈ 𝑋

sehingga 𝑝𝑖 = πœƒ(π‘₯𝑖), karena πœƒ:𝑋 β†’ π‘Œ onto.

Akan ditunjukkan ada 𝑏 ∈ 𝐸 βˆ‹ 𝛼 𝑏 = π‘Ž

Pilih 𝑏 = π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖 , sehingga

𝛼 𝑏 = 𝛼 π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖

= π‘Ÿπ‘–π‘π‘–π‘–

= 𝑏

Jadi 𝛼:𝐸 β†’ 𝐹 adalah R-modul epimorfisma.

Jadi, 𝛼:𝐸 β†’ 𝐹 adalah R-modul isomorfisma (𝐸 β‰… 𝐹). ∎

Lemma 2.10.

Misal R adalah ring dengan unsur satuan, 𝐼 β‰  𝑅 sebuah ideal untuk R, F adalah

R-modul bebas dengan basis X dan πœ‹:𝐹 β†’ 𝐹/𝐼𝐹 epimorfisma kanonikal. Maka 𝐹/𝐼𝐹 adalah

R/I-modul bebas dengan basis πœ‹(𝑋) dan πœ‹(𝑋) = 𝑋 .

Ingat kembali bahwa 𝐼𝐹 = π‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘–π‘›π‘–=1 π‘Ÿπ‘– ∈ 𝐼, π‘Žπ‘– ∈ 𝐹,𝑛 ∈ π‘βˆ— dan bahwa untuk 𝑅/𝐼 pada

𝐹/𝐼𝐹 memberikan π‘Ÿ+ 𝐼 π‘Ž + 𝐼𝐹 = π‘Ÿπ‘Ž + 𝐼𝐹 (latihan 1.3).

Bukti lemma:

𝐼𝐹 = π‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘–

𝑛

𝑖=1

π‘Ÿπ‘– ∈ 𝐼,π‘Žπ‘– ∈ 𝐹, 𝑛 ∈ π‘βˆ— ,𝐹/𝐼𝐹 = 𝑝 + 𝐼𝐹 𝑝 ∈ 𝐹 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑅/𝐼 = π‘Ÿ + 𝐼 π‘Ÿ ∈ 𝑅

Misal +:𝐹/𝐼𝐹 Γ—/𝐼𝐹 β†’ 𝐹/𝐼𝐹 didefinisikan 𝑝+ 𝐼𝐹, π‘ž + 𝐼𝐹 ⟼ 𝑝+ π‘ž + 𝐼𝐹 dan

β€’:𝑅/𝐼 Γ— 𝐹/𝐼𝐹 β†’ 𝐹/𝐼𝐹 didefinisikan π‘Ÿ + 𝐼,𝑝 + 𝐼𝐹 ⟼ π‘Ÿπ‘+ 𝐼𝐹

Akan dibuktikan + adalah terdefinisi dengan baik

Ambil sebarang 𝑝+ 𝐼𝐹,π‘ž + 𝐼𝐹 = π‘Ÿ + 𝐼𝐹, 𝑠 + 𝐼𝐹 ∈ 𝐹/𝐼𝐹 Γ—/𝐼𝐹 akibatnya 𝑝 + 𝐼𝐹 = π‘Ÿ +

𝐼𝐹 dan π‘ž + 𝐼𝐹 = 𝑠 + 𝐼𝐹 sehingga 𝑝 βˆ’ π‘Ÿ ∈ 𝐼𝐹 dan π‘ž βˆ’ 𝑠 ∈ 𝐼𝐹. Diperoleh 𝑝 βˆ’ π‘Ÿ + π‘ž βˆ’ 𝑠 =

𝑝 + π‘ž βˆ’ π‘Ÿ βˆ’ 𝑠 = 𝑝+ π‘ž βˆ’ π‘Ÿ+ 𝑠 ∈ 𝐼𝐹. Oleh karena itu 𝑝 + π‘ž + 𝐼𝐹 = π‘Ÿ+ 𝑠 + 𝐼𝐹.

Akan ditunjukkan + 𝑝+ 𝐼𝐹, π‘ž + 𝐼𝐹 = + π‘Ÿ + 𝐼𝐹, 𝑠 + 𝐼𝐹

Perhatikan bahwa

+ 𝑝+ 𝐼𝐹, π‘ž + 𝐼𝐹 = 𝑝+ π‘ž + 𝐼𝐹 = π‘Ÿ + 𝑠 + 𝐼𝐹 = + π‘Ÿ + 𝐼𝐹, 𝑠 + 𝐼𝐹

Jadi + berdefinisi dengan baik.

Selanjutnya akan dibuktikan β€’ terdefinisi dengan baik.

Ambil sebarang 𝑑 + 𝐼,𝑀 + 𝐼𝐹 = (π‘₯ + 𝐼, 𝑦 + 𝐼𝐹) ∈ 𝑅/𝐼 Γ— 𝐹/𝐼𝐹,(𝑑, π‘₯ ∈ 𝑅 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑀, 𝑦 ∈ 𝐹)

Akan ditunjukkan β€’ 𝑑 + 𝐼,𝑀 + 𝐼𝐹 =β€’ (π‘₯ + 𝐼,𝑦 + 𝐼𝐹)

Karena 𝑑 + 𝐼,𝑀 + 𝐼𝐹 = (π‘₯ + 𝐼,𝑦 + 𝐼𝐹) maka 𝑑 + 𝐼 = π‘₯ + 𝐼 dan 𝑀 + 𝐼𝐹 = 𝑦 + 𝐼𝐹.

Akibatnya 𝑑 βˆ’ π‘₯ ∈ 𝐼 dan 𝑀 βˆ’ 𝑦 ∈ 𝐼𝐹 berarti ada π‘Ž ∈ 𝐼 dan 𝑏 ∈ 𝐼𝐹 sehingga 𝑑 = π‘₯ + π‘Ž dan

𝑀 = 𝑦 + 𝑏.

Perhatikan bahwa

𝑑𝑀 = π‘₯ + π‘Ž 𝑦+ 𝑏

𝑑𝑀 = π‘₯𝑦+ π‘₯𝑏+ π‘Žπ‘¦ + π‘Žπ‘

𝑑𝑀 βˆ’ π‘₯𝑦 = π‘₯𝑏 + π‘Žπ‘¦ + π‘Žπ‘ ∈ 𝐼𝐹

Karena 𝑑𝑀 βˆ’ π‘₯𝑦 ∈ 𝐼𝐹 maka 𝑑𝑀 + 𝐼𝐹 = π‘₯𝑦 + 𝐼𝐹

Sehingga β€’ 𝑑 + 𝐼,𝑀 + 𝐼𝐹 = 𝑑𝑀 + 𝐼𝐹 = π‘₯𝑦 + 𝐼𝐹 =β€’ (π‘₯ + 𝐼, 𝑦 + 𝐼𝐹)

Jadi β€’ terdefinisi dengan baik.

Selanjutnya akan dibuktikan 𝐹/𝐼𝐹 adalah 𝑅/𝐼-modul.

Ambil sebarang π‘Ÿ, 𝑠 ∈ 𝑅/𝐼 , π‘Ž, 𝑏 ∈ 𝐹/𝐼𝐹 berarti

π‘Ÿ = 𝑣 + 𝐼, 𝑠 = 𝑀 + 𝐼, 𝑣,𝑀 ∈ 𝑅

π‘Ž = 𝑝 + 𝐼𝐹, 𝑏 = π‘ž + 𝐼𝐹, π‘Ž, 𝑏 ∈ 𝐹

Akan ditunjukkan

i. π‘Ÿ π‘Ž + 𝑏 = π‘Ÿπ‘Ž + π‘Ÿπ‘

ii. π‘Ÿ + 𝑠 π‘Ž = π‘Ÿπ‘Ž + π‘ π‘Ž

iii. π‘Ÿ π‘ π‘Ž = π‘Ÿπ‘  π‘Ž

Perhatikan

i. π‘Ÿ π‘Ž + 𝑏 = 𝑣 + 𝐼 𝑝+ 𝐼𝐹 + π‘ž + 𝐼𝐹 = 𝑣 + 𝐼 𝑝+ π‘ž + 𝐼𝐹 = 𝑣 𝑝+ π‘ž + 𝐼𝐹

= 𝑣𝑝 + π‘£π‘ž + 𝐼𝐹 = 𝑣𝑝 + 𝐼 π‘£π‘ž + 𝐼𝐹

= 𝑣 + 𝐼 𝑝 + 𝐼𝐹 + 𝑣 + 𝐼 (π‘ž + 𝐼𝐹) = π‘Ÿπ‘Ž + π‘Ÿπ‘

ii. π‘Ÿ + 𝑠 π‘Ž = 𝑣 + 𝐼 + 𝑀 + 𝐼 𝑝+ 𝐼𝐹 = 𝑣 + 𝑀 + 𝐼 𝑝 + 𝐼𝐹

= 𝑣 +𝑀 𝑝 + 𝐼𝐹 = 𝑣𝑝 +𝑀𝑝 + 𝐼𝐹 = 𝑣𝑝+ 𝐼𝐹 + 𝑀𝑝 + 𝐼𝐹

= 𝑣 + 𝐼 𝑝 + 𝐼𝐹 + 𝑀 + 𝐼 𝑝+ 𝐼𝐹 = π‘Ÿπ‘Ž + π‘ π‘Ž

iii. π‘Ÿ π‘ π‘Ž = 𝑣 + 𝐼 𝑀 + 𝐼 𝑝+ 𝐼𝐹 = 𝑣 + 𝐼 𝑀𝑝+ 𝐼𝐹 = 𝑣 𝑀𝑝 + 𝐼𝐹

= 𝑣𝑀 𝑝 + 𝐼𝐹 = 𝑣𝑀 + 𝐼 𝑝+ 𝐼𝐹

= 𝑣 + 𝐼 𝑀+ 𝐼 𝑝+ 𝐼𝐹 = π‘Ÿπ‘  π‘Ž

Jadi 𝐹/𝐼𝐹 adalah 𝑅/𝐼-modul.

Akan dibuktikan 𝐹/𝐼𝐹 adalah 𝑅/𝐼-modul bebas dengan basis πœ‹ 𝑋 .πœ‹:𝐹 β†’ 𝐹/𝐼𝐹

epimorfisma kanonikal maka π‘Ž ↦ π‘Ž + 𝐼𝐹 dengan π‘Ž ∈ 𝐹, π‘Ž + 𝐼𝐹 ∈ 𝐹/𝐼𝐹

Akan ditunjukkan πœ‹ 𝑋 = π‘₯ + 𝐼𝐹 π‘₯ ∈ 𝑋 membangun 𝐹/𝐼𝐹

Ambil sebarang 𝑄 ∈ 𝐹/𝐼𝐹 berarti 𝑄 = 𝑝 + 𝐼𝐹,𝑝 ∈ 𝐹

Karena 𝑋 adalah basis dari 𝐹 maka 𝑝 ∈ 𝐹 sehingga

𝑝 = π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖

(π‘Ÿπ‘– ∈ 𝑅,π‘₯𝑖 ∈ 𝑋)

Oleh karena itu

𝑄 = 𝑝+ 𝐼𝐹 = π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖𝑖 + 𝐼𝐹 = π‘Ÿπ‘–π‘₯𝑖 + 𝐼𝐹 = π‘Ÿπ‘–+𝐼)(π‘₯𝑖 + 𝐼𝐹 = π‘Ÿπ‘– + 𝐼 πœ‹(π‘₯𝑖)𝑖𝑖𝑖 dengan

π‘Ÿπ‘– + 𝐼 ∈ 𝑅/𝐼 dan πœ‹(π‘₯𝑖) ∈ πœ‹(𝑋)

Diperoleh πœ‹(𝑋) membangun 𝐹/𝐼𝐹.

Akan dibuktikan πœ‹(𝑋) bebas linear

Misal π‘Ÿπ‘˜ + 𝐼 πœ‹(π‘₯π‘˜)π‘šπ‘˜=1 = 0 + 𝐼𝐹 (karena unsur nol di 𝐹/𝐼𝐹 adalah 0 + 𝐼𝐹 = 𝐼𝐹)

Dengan π‘Ÿπ‘˜ + 𝐼 ∈ 𝑅/𝐼, πœ‹ π‘₯π‘˜ ∈ πœ‹ 𝑋 , π‘Ÿπ‘˜ ∈ 𝑅, π‘₯π‘˜ ∈ 𝑋.

Akan ditunjukkan π‘Ÿπ‘˜ + 𝐼 = 𝐼, βˆ€π‘˜ (karena unsur nol di 𝑅/𝐼 adalah 𝐼)

π‘Ÿπ‘˜ + 𝐼 πœ‹ π‘₯π‘˜

π‘š

π‘˜=1

= 𝐼𝐹 ↔ π‘Ÿπ‘˜ + 𝐼 π‘₯π‘˜ + 𝐼𝐹 = 𝐼𝐹

π‘š

π‘˜=1

↔ π‘Ÿπ‘˜π‘₯π‘˜ + 𝐼𝐹

π‘š

π‘˜=1

= 𝐼𝐹

↔ π‘Ÿπ‘˜π‘₯π‘˜ ∈ 𝐼𝐹

π‘š

π‘˜=1

Karena π‘₯π‘˜ ∈ 𝑋 dan 𝑋 adalah suatu basis dari 𝐹 maka π‘Ÿπ‘˜π‘₯π‘˜π‘šπ‘˜=1 tunggal

Diperoleh π‘Ÿπ‘˜ ∈ 𝐼 ,βˆ€π‘˜ maka π‘Ÿπ‘˜ + 𝐼 = 𝐼, βˆ€π‘˜

Jadi πœ‹(𝑋) bebas linear.

Jadi 𝐹/𝐼𝐹 adalah 𝑅/𝐼-modul bebas dengan basis πœ‹ 𝑋

Akan dibuktikan πœ‹(𝑋) = 𝑋

Akan dibuktikan πœ‹:𝑋 β†’ πœ‹ 𝑋 adalah bijektif

Ambil sebarang π‘₯,π‘₯β€² ∈ 𝑋 dengan πœ‹ π‘₯ = πœ‹ π‘₯β€²

Akan ditunjukkan π‘₯ = π‘₯β€²

1𝑅 + 𝐼 πœ‹ π‘₯ βˆ’ 1𝑅 + 𝐼 πœ‹ π‘₯ β€² = 0 + 𝐼𝐹 = 𝐼𝐹, (πœ‹ π‘₯ ,πœ‹ π‘₯ β€² ∈ πœ‹ 𝑋 )

Andaikan π‘₯ β‰  π‘₯β€² maka πœ‹ π‘₯ β‰  πœ‹ π‘₯β€²

Karena πœ‹ 𝑋 basis untuk 𝐹/𝐼𝐹 maka 1𝑅 + 𝐼 = 𝐼 mengimplikasikan 1𝑅 ∈ 𝐼.

Karena 1𝑅 ∈ 𝐼 dan 1𝑅 ∈ 𝑅 maka 𝐼 = 𝑅, sehingga kontradiksi dengan 𝐼 β‰  𝑅.

Jadi πœ‹:𝑋 β†’ πœ‹ 𝑋 adalah injektif

Karena πœ‹:𝐹 β†’ 𝐹/𝐼𝐹 epimorfisma kanonikal dan 𝑋 βŠ† 𝐹 maka πœ‹:𝑋 β†’ πœ‹ 𝑋 adalah surjektif.

Dengan demikian diperoleh πœ‹:𝑋 β†’ πœ‹ 𝑋 bijektif

Jadi πœ‹(𝑋) = 𝑋 .∎

Dalil 2.11.

Misal 𝑓:𝑅 β†’ 𝑆 adalah epimorfisma tak nol untuk ring dengan unsur satuan. Jika S

mempunyai inveriant dimension property, maka 𝑅 juga.

Bukti:

Misal 𝐼 = πΎπ‘’π‘Ÿ 𝑓 (ideal) maka 𝑆 β‰… 𝑅/𝐼 (akibat III.2.10)

Misal 𝑋 dan π‘Œ basis dari 𝐹 𝑅-modul dan πœ‹:𝐹 β†’ 𝐼𝐹 epimorfisma kanonikal (lemma 2.10)

maka 𝐹/𝐼𝐹 adalah 𝑅/𝐼-modul bebas dengan basis πœ‹(𝑋) dan πœ‹(π‘Œ). Karena 𝑆 β‰… 𝑅/𝐼 maka

pemetaan πœ‘: 𝑆 β†’ 𝑅/𝐼 adalah R-modul isomorfisma.

Ambil sebarang 𝑠 ∈ 𝑆 dan π‘š ∈ 𝐹/𝐼𝐹 berakibat πœ‘(𝑠) ∈ 𝑅/𝐼, karena πœ‘ bijektif.

Perhatikan π‘ π‘š = πœ‘ 𝑠 π‘š ∈ 𝐹/𝐼𝐹 (karena 𝐹/𝐼𝐹 adalah 𝑅/𝐼-modul).

Maka 𝐹/𝐼𝐹 adalah S-modul bebas dengan basis πœ‹(𝑋) dan πœ‹(π‘Œ). Sehingga πœ‹(𝑋) = 𝑋 dan

πœ‹(π‘Œ) = π‘Œ . Karena S mempunyai inveriant dimension property maka πœ‹(𝑋) = πœ‹(π‘Œ) .

Oleh karena itu 𝑋 = π‘Œ .

Jadi 𝑅 mempunyai inveriant dimension property.∎

Akibat 2.12.

Jika R adalah suatu ring dengan unsur satuan yang mempunyai peta homomorpik ring

pembagi , maka R mempunyai invarant dimension property. Secara khusus, setiap ring

komutatif dengan unsur satuan mempunyai invariant dimension property.

Bukti:

Misal πœƒ:𝑅 β†’ 𝑅′ epimorfisma dengan ring pembagi 𝑅′ adalah peta homomorpik dari 𝑅 yang

mempunyai unsur satuan. Misal 𝑉 adalah 𝑅’-modul dan 𝑋,π‘Œ adalah sebarang basis di 𝑉.

Karena 𝑅’ ring pembagi maka 𝑉 ruang vektor atas 𝑅’. Berdasarkan teorema 2.7 maka 𝑋 =

π‘Œ . Jadi 𝑅’ mempunyai invariant dimension property.∎

Misal 𝑅 ring komuntatif dengan unsur satuan dan untuk setiap 𝐼 ideal dari 𝑅 maka ada

𝑀 : maksimal ideal sehingga 𝑀 βŠ‚ 𝐼 βŠ† 𝑅 (teorema III.2.18)

Oleh karena itu 𝑅/𝑀 adalah lapangan (teorema 2.20)

Karena 𝑅/𝑀 lapangan maka 𝑅/𝑀 ring pembagi. Karena 𝑀 ideal untuk 𝑅 maka pemetaan

πœƒ:𝑅 β†’ 𝑅/𝑀 didefinisikan πœƒ π‘Ÿ = π‘Ÿ + 𝐼, π‘Ÿ ∈ 𝑅 adalah epimorfisma. Karena 𝑅 ring dengan

unsur satuan, 𝑅/𝑀 ring pembagi, dan pemetaan πœƒ:𝑅 β†’ 𝑅/𝑀 adalah epimorfisma maka 𝑅

mempunyai invariant dimension property.∎

Ruang vektor 𝑉 atas ring pembagi 𝐷 dikatakan mempunyai dimensi hingga (finite

dimensional) jika π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰ adalah hingga.

Teorema 2.13.

Misal W subruang dari ruang vektor V atas pembagi ring D.

i. π‘‘π‘–π‘šπ·π‘Š ≀ π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰;

ii. Jika π‘‘π‘–π‘šπ·π‘Š = π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰ dan π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰ hingga, maka π‘Š = 𝑉;

iii. π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰ = π‘‘π‘–π‘šπ·π‘Š + π‘‘π‘–π‘šπ·(𝑉/π‘Š).

Bukti :

i. Misal Y basis untuk π‘Š maka π‘Œ bebas linear sehingga π‘Œ βŠ† π‘Š βŠ† 𝑉. Berdasarkan

teorema 2.4 maka ada 𝑋 basis untuk 𝑉 sehingga π‘Œ βŠ† 𝑋. Oleh karena itu π‘‘π‘–π‘šπ·π‘Š =

π‘Œ ≀ 𝑋 = π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰.∎

ii. Misal π‘‘π‘–π‘šπ·π‘Š = π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰maka π‘Œ = 𝑋 dan π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰ = 𝑋 hingga. Karena π‘Œ βŠ† 𝑋

maka π‘Œ = 𝑋. Diperoleh π‘Š = 𝑉.∎

iii. Klim π‘ˆ = π‘₯ + π‘Š π‘₯ ∈ 𝑋 βˆ’ π‘Œ adalah basis untuk 𝑉/π‘Š = 𝑣 + π‘Š 𝑣 ∈ 𝑉

Akan dibuktikan π‘ˆ merentang 𝑉/π‘Š

Ambil sebarang 𝑣 ∈ 𝑉

Karena 𝑋 merentang 𝑉 dan 𝑋 βˆ’ π‘Œ dan π‘Œ disjoin maka

𝑣 = π‘Ÿπ‘–π‘¦π‘– + 𝑠𝑗π‘₯𝑗𝑗𝑖

(π‘Ÿπ‘– , 𝑠𝑗 ∈ 𝐷, 𝑦𝑖 ∈ π‘Œ,π‘₯𝑗 ∈ 𝑋 βˆ’ π‘Œ)

Sehingga

𝑣 + π‘Š = π‘Ÿπ‘–π‘¦π‘– + 𝑠𝑗π‘₯𝑗𝑗𝑖

+π‘Š = 𝑠𝑗π‘₯𝑗𝑗

+ π‘Š = 𝑠𝑗 (π‘₯𝑗 + π‘Š)

𝑗

Dengan 𝑠𝑗 ∈ 𝐷 dan π‘₯𝑗 +π‘Š ∈ π‘ˆ, π‘₯𝑗 ∈ 𝑋 βˆ’ π‘Œ.

Jadi π‘ˆ merentang 𝑉/π‘Š

Akan ditunjukkan π‘ˆ bebas linear.

Misal π‘Ÿπ‘— π‘₯𝑗 + π‘Š = π‘Š, (𝑗 π‘Ÿπ‘— ∈ 𝐷,π‘₯𝑗 + π‘Š ∈ π‘ˆ,π‘₯𝑗 ∈ 𝑋 βˆ’ π‘Œ)

Akan ditunjukkan π‘Ÿπ‘— = 0,βˆ€π‘—

π‘Ÿπ‘— π‘₯𝑗 + π‘Š = π‘Š

𝑗

↔ π‘Ÿπ‘—π‘₯𝑗 + π‘Š = π‘Š

𝑗

Akibatnya π‘Ÿπ‘—π‘₯𝑗𝑗 ∈ π‘Š

Karena Y merentang W maka

π‘Ÿπ‘—π‘₯𝑗𝑗

= π‘ π‘˜π‘¦π‘˜π‘˜

(π‘ π‘˜ ∈ 𝐷, π‘¦π‘˜ ∈ π‘Œ) ↔ π‘Ÿπ‘—π‘₯𝑗𝑗

+ βˆ’π‘ π‘˜ π‘¦π‘˜ = 0

π‘˜

Karena 𝑋 = π‘Œ βˆͺ (𝑋 βˆ’ π‘Œ) adalah bebas linear maka π‘Ÿπ‘— = 0,βˆ€π‘— dan π‘ π‘˜ = 0,βˆ€π‘˜.

Jadi, π‘ˆ bebas linear dan π‘ˆ = 𝑋 βˆ’ π‘Œ

Jadi π‘ˆ basis dari 𝑉/π‘Š maka π‘‘π‘–π‘šπ· 𝑉/π‘Š = π‘ˆ .

Dengan demikian

π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰ = 𝑋 = π‘Œ βˆͺ 𝑋 βˆ’ π‘Œ = π‘Œ + 𝑋 βˆ’ π‘Œ

= π‘Œ + π‘ˆ = π‘‘π‘–π‘šπ·π‘Š + π‘‘π‘–π‘šπ·(𝑉/π‘Š) ∎

Akibat 2.14

Jika 𝑓:𝑉 β†’ 𝑉′ adalah transformasi linear untuk ruang vektor atas pembagi ring 𝐷, maka

adabasis X untuk V sehingga 𝑋 ∩ πΎπ‘’π‘Ÿπ‘“ adalah basis untuk πΎπ‘’π‘Ÿπ‘“ dan 𝑓(π‘₯) 𝑓(π‘₯) β‰  0,π‘₯ ∈ 𝑋

adalah basis untuk 𝑓. Secara khusus,

π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰ = π‘‘π‘–π‘šπ· πΎπ‘’π‘Ÿπ‘“ + π‘‘π‘–π‘šπ· πΌπ‘šπ‘“ .

Sketsa Bukti:

Untuk membuktikan pernyataan pertama dimisalkan π‘Š = πΎπ‘’π‘Ÿπ‘“ dan misal π‘Œ, 𝑋 seperti

pembuktian di teorema 2.13. Pernyataan kedua mengikuti teorema 2.13 (iii) karena 𝑉/π‘Š β‰…

πΌπ‘šπ‘“ menurut teorema 1.7.∎

Akibat 2.15

Jika 𝑉 dan π‘Š subruang berdimensi hingga untuk ruang vektor atas pembagi ring 𝐷, maka

π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰ + π‘‘π‘–π‘šπ·π‘Š = π‘‘π‘–π‘šπ· 𝑉 βˆ©π‘Š + π‘‘π‘–π‘šπ· 𝑉 +π‘Š .

Bukti:

Misal 𝑉 dan π‘Š subruang dari ruang vektor 𝐴 atas ring pembagi 𝐷. Karena 𝑉 dan π‘Š

mempunyai dimensi hingga maka dimisalkan π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰ = π‘˜, π‘‘π‘–π‘šπ·π‘Š = 𝑙, π‘‘π‘–π‘šπ· 𝑉 βˆ©π‘Š = π‘š

dan 𝑃 = 𝑣1 ,𝑣2,… , π‘£π‘š adalah basis dari 𝑉 βˆ©π‘Š.

Karena 𝑉 βˆ©π‘Š βŠ† 𝑉 maka 𝑃 dapat diperluas menjadi basis di 𝑉 sehingga diperoleh

𝐡1 = 𝑣1,𝑣2 ,… , π‘£π‘š ,𝑒1 ,𝑒2,… , π‘’π‘˜βˆ’π‘š adalah basis di 𝑉.

Karena 𝑉 βˆ©π‘Š βŠ† π‘Š maka P dapat diperluas menjadi basis di π‘Š sehingga diperoleh

𝐡2 = 𝑣1, 𝑣2,… , π‘£π‘š ,𝑀1,𝑀2 ,… ,π‘€π‘™βˆ’π‘š adalah basis di π‘Š.

Klaim 𝐡 = 𝐡1 βˆͺ 𝐡2 = 𝑣1 ,𝑣2,… , π‘£π‘š ,𝑒1, 𝑒2,… ,π‘’π‘˜βˆ’π‘š ,𝑀1,𝑀2 ,… ,π‘€π‘™βˆ’π‘š adalah basis untuk

𝑉 + π‘Š.

Bukti klaim

𝑉 + π‘Š = 𝑣 + 𝑀 𝑣 ∈ 𝑉 𝑀 ∈ π‘Š

Akan ditunjukkan 𝐡1 βˆͺ 𝐡2 adalah basis untuk 𝑉 +π‘Š.

Ambil sebarang π‘₯ ∈ 𝑉 + π‘Š berarti π‘₯ = 𝑣 +𝑀, 𝑣 ∈ 𝑉,𝑀 ∈ π‘Š.

𝐡1 adalah basis untuk V akibatnya untuk setiap 𝑣 ∈ 𝑉 sehingga

𝑣 = π‘Ž1𝑣1 + π‘Ž2𝑣2 +β‹―+ π‘Žπ‘šπ‘£π‘š + π‘Žπ‘š+1𝑒1 + π‘Žπ‘š+2𝑒2 + β‹―+ π‘Žπ‘˜π‘’π‘˜βˆ’π‘š , π‘Žπ‘– ∈ 𝐷

𝐡2 adalah basis untuk W akibatnya untuk setiap 𝑀 ∈ π‘Š sehingga

𝑀 = 𝑏1𝑣1 + 𝑏2𝑣2 +β‹―+ π‘π‘šπ‘£π‘š + π‘π‘š+1𝑀1 + π‘π‘š+2𝑀2 +β‹―+ π‘π‘™π‘€π‘™βˆ’π‘š ,𝑏𝑗 ∈ 𝐷.

Oleh karena itu untuk setiap π‘₯ ∈ 𝑉 +π‘Š

π‘₯ = 𝑣 + 𝑀 = π‘Ž1𝑣1 + π‘Ž2𝑣2 +β‹―+ π‘Žπ‘šπ‘£π‘š + π‘Žπ‘š+1𝑒1 + π‘Žπ‘š+2𝑒2 + β‹―+ π‘Žπ‘˜π‘’π‘˜βˆ’π‘š +

(𝑏1𝑣1 + 𝑏2𝑣2 + β‹―+ π‘π‘šπ‘£π‘š + π‘π‘š+1𝑒1 + π‘π‘š+2𝑒2 + β‹―+ π‘π‘™π‘’π‘™βˆ’π‘š )

= π‘Ž1 + 𝑏1)𝑣1 + (π‘Ž2 + 𝑏2)𝑣2 + β‹―+ (π‘Žπ‘š+π‘π‘š )π‘£π‘š + π‘Žπ‘š+1𝑒1 + π‘Žπ‘š+2𝑒2 +β‹―+ π‘Žπ‘˜π‘’π‘˜βˆ’π‘š +

π‘π‘š+1𝑀1 + π‘π‘š+2𝑀2 +β‹―+ π‘π‘™π‘€π‘™βˆ’π‘š untuk suatu π‘Žπ‘– , 𝑏𝑗 , π‘Žπ‘– + 𝑏𝑗 ∈ 𝐷

Jadi 𝐡1 βˆͺ 𝐡2 = 𝑣1, 𝑣2,… , π‘£π‘š , 𝑒1,𝑒2 ,… , π‘’π‘˜βˆ’π‘š ,𝑀1 ,𝑀2 ,… ,π‘€π‘™βˆ’π‘š merentang 𝑉 + π‘Š.

Akan ditunjukkan 𝐡1 βˆͺ 𝐡2 bebas linear.

Misal 0 = π‘Ž1𝑣1 + π‘Ž2𝑣2 +β‹―+ π‘Žπ‘šπ‘£π‘š + 𝑏1𝑒1 + 𝑏2𝑒2 +β‹―+ π‘π‘˜π‘’π‘˜βˆ’π‘š + 𝑐1𝑀1 + 𝑐2𝑀2 +β‹―

+π‘π‘™π‘€π‘™βˆ’π‘š

Akan ditunjukkan π‘Žπ‘– = 𝑏𝑗 = π‘π‘˜ = 0,βˆ€π‘–, 𝑗,π‘˜

Andaikan 𝐡1 βˆͺ 𝐡2 tidak bebas linear maka ada indeks 𝑖 sehingga π‘Žπ‘– β‰  0 tetapi

0 = π‘Ž1𝑣1 + π‘Ž2𝑣2 +β‹―+ π‘Žπ‘šπ‘£π‘š .

Dengan demikian 𝑃 = 𝑣1, 𝑣2,… , π‘£π‘š tidak bebas linear

Ini kontradiksi dengan 𝑃 adalah basis untuk 𝑉 βˆ©π‘Š maka diperoleh

π‘Žπ‘– = 𝑏𝑗 = π‘π‘˜ = 0,βˆ€π‘–, 𝑗,π‘˜

Jadi 𝐡1 βˆͺ 𝐡2 bebas linear.

Jadi 𝐡1 βˆͺ 𝐡2 basis untuk 𝑉 +π‘Š

Diperoleh

π‘‘π‘–π‘šπ· 𝑉 +π‘Š = 𝐡1 βˆͺ 𝐡2

= π‘š + π‘˜ βˆ’ π‘š + 𝑙 βˆ’ π‘š

= π‘˜ + 𝑙 βˆ’ π‘š

= π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰ + π‘‘π‘–π‘šπ·π‘Šβˆ’ π‘‘π‘–π‘šπ·(𝑉 βˆ©π‘Š)

Jadi π‘‘π‘–π‘šπ·π‘‰ + π‘‘π‘–π‘šπ·π‘Š = π‘‘π‘–π‘šπ· 𝑉 βˆ©π‘Š + π‘‘π‘–π‘šπ· 𝑉 + π‘Š .∎

Teorema 2.16.

Misal 𝑅,𝑆,𝑇 pembagi ring sehingga 𝑅 βŠ‚ 𝑆 βŠ‚ 𝑇. Maka

π‘‘π‘–π‘šπ‘…π‘‡ = π‘‘π‘–π‘šπ‘ π‘‡ π‘‘π‘–π‘šπ‘…π‘† .

Selanjutnya, π‘‘π‘–π‘šπ‘…π‘‡ hingga jika dan hanya jika π‘‘π‘–π‘šπ‘ π‘‡ dan π‘‘π‘–π‘šπ‘…π‘† adalah hingga.

Bukti :

Misal π‘ˆ basis untuk 𝑇 atas 𝑆, dan 𝑉 basis untuk 𝑆 atas 𝑅,

Klaim 𝐡 = 𝑣𝑒 𝑣 ∈ 𝑉,𝑒 ∈ π‘ˆ adalah basis untuk 𝑇 atas 𝑅.

Akan ditunjukkan 𝐡 merentang 𝑇 atas 𝑅

Ambil sebarang 𝑒 ∈ 𝑇 berarti 𝑒 = 𝑠𝑖𝑒𝑖𝑛𝑖=1 (𝑠𝑖 ∈ 𝑆,𝑒𝑖 ∈ π‘ˆ) karena π‘ˆ merentang 𝑇 atas 𝑆

Karena 𝑉 basis untuk 𝑆 atas 𝑅 maka 𝑠𝑖 ∈ 𝑆 sehingga 𝑠𝑖 = π‘Ÿπ‘–π‘— π‘£π‘—π‘š 𝑖𝑗=1 (π‘Ÿπ‘–π‘— ∈ 𝑅, 𝑣𝑗 ∈ 𝑉)

Dengan demikian

𝑒 = 𝑠𝑖𝑒𝑖

𝑛

𝑖=1

= π‘Ÿπ‘–π‘—π‘£π‘—

π‘š 𝑖

𝑗=1

𝑒𝑖 =

𝑛

𝑖=1

π‘Ÿπ‘–π‘— 𝑣𝑗

π‘š 𝑖

𝑗=1

𝑒𝑖 , (

𝑛

𝑖=1

π‘Ÿπ‘–π‘— ∈ 𝑅, 𝑣𝑗𝑒𝑖 ∈ 𝐡)

Oleh karena itu 𝐡 merenteang 𝑇 atas 𝑅

Akan ditunjukkan 𝐡 bebas linear di 𝑇 atas 𝑅

Misal π‘Ÿπ‘–π‘— (π‘£π‘—π‘šπ‘—=1 𝑒𝑖) = 0𝑛

𝑖=1 , (π‘Ÿπ‘–π‘— ∈ 𝑅, 𝑣𝑗𝑒𝑖 ∈ 𝐡)

Misal 𝑠𝑖 = π‘Ÿπ‘–π‘— π‘£π‘—π‘š 𝑖𝑗=1 ∈ 𝑆, karena 𝑉 basis untuk 𝑆 atas 𝑅.

Perhatikan

0 = π‘Ÿπ‘–π‘— (𝑣𝑗

π‘š

𝑗=1

𝑒𝑖) = π‘Ÿπ‘–π‘—π‘£π‘—

π‘š 𝑖

𝑗=1

𝑒𝑖 = 𝑠𝑖𝑒𝑖

𝑛

𝑖=1

,

𝑛

𝑖=1

𝑛

𝑖=1

(𝑠𝑖 ∈ 𝑆,𝑒𝑖 ∈ π‘ˆ)

Karena π‘ˆ bebas linear di 𝑇 atas 𝑆 maka 𝑠𝑖 = 0,βˆ€π‘–. Sehingga didapat

π‘Ÿπ‘–π‘— 𝑣𝑗

π‘š 𝑖

𝑗=1

= 0 (π‘Ÿπ‘–π‘— ∈ 𝑅, 𝑣𝑗 ∈ 𝑉)

Karena bebas linear di 𝑆 atas 𝑅 maka π‘Ÿπ‘–π‘— = 0,βˆ€π‘–, 𝑗

Jadi, 𝐡 = 𝑣𝑒 𝑣 ∈ 𝑉,𝑒 ∈ π‘ˆ bebas linear.

Jadi, 𝐡 = 𝑣𝑒 𝑣 ∈ 𝑉,𝑒 ∈ π‘ˆ basis untuk 𝑇 atas 𝑅.

Oleh karena itu π‘‘π‘–π‘šπ‘…π‘‡ = 𝐡 = π‘ˆπ‘‰ = π‘ˆ 𝑉 = π‘‘π‘–π‘šπ‘ π‘‡ π‘‘π‘–π‘šπ‘…π‘† .

Bukti pernyataan selanjutnya

←) Karena π‘‘π‘–π‘šπ‘ π‘‡ dan π‘‘π‘–π‘šπ‘…π‘† adalah hingga maka hasil kali π‘‘π‘–π‘šπ‘ π‘‡ π‘‘π‘–π‘šπ‘…π‘† = π‘‘π‘–π‘šπ‘…π‘‡

adalah hingga (Bab Pendahuluan, Teorema 8.11)

β†’) Karena π‘‘π‘–π‘šπ‘…π‘‡ hingga maka dua pengali π‘‘π‘–π‘šπ‘ π‘‡ dan π‘‘π‘–π‘šπ‘…π‘† adalah hingga (Bab

Pendahuluan, Teorema 8.11) ∎