RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH DAN PENGENDALIAN VEKTOR

29
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH DAN PENGENDALIAN VEKTOR DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON 1.1 Latar Belakang Rencana Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Vektor. Sampah diartikan sebagai benda yang sepele yang tidak dipakai, tidak diinginkan, dan dibuang berasal dari aktivitas dan tidak lainnya bersifat padat. Kita masih banyak beranggapan bahwa sampah ini merupakan barang sepele dan membuangnya sesuka hati kita di mana saja kita berada. Tidak jarang kita melihat lingkungan perkantoran pegawai tanpa merasa malu membuang sampah atau punting rokok sembarangan, pemakai jalan raya seenaknya saja membuang sampahnya di depan dagangannya tanpa merasa risih. Di pinggir jalan terlihat tumpukan sampah yang menyerupai gunung kecil berada terpencar-pencar, di pari-parit terlihat dipenuhi bermacam-macam sampah. Kesehatan seorang maupun masyarakat merupakan masalah social yang selalu berkaitan antara komponen-komponen yang ada dalam masyarakat. Sampah bila dapat diamankan tidak menjadi potensi 1

Transcript of RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH DAN PENGENDALIAN VEKTOR

RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH DAN PENGENDALIAN VEKTORDI DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

1.1 Latar Belakang Rencana Pengelolaan Sampah dan PengendalianVektor.

            Sampah diartikan sebagai benda yang sepele yang tidak

dipakai, tidak diinginkan, dan dibuang berasal dari aktivitas dan

tidak lainnya bersifat padat. Kita masih banyak beranggapan bahwa

sampah ini merupakan barang sepele dan membuangnya sesuka hati

kita di mana saja kita berada. Tidak jarang kita melihat

lingkungan perkantoran pegawai tanpa merasa malu membuang sampah

atau punting rokok sembarangan, pemakai jalan raya seenaknya saja

membuang sampahnya di depan dagangannya tanpa merasa risih. Di

pinggir jalan terlihat tumpukan sampah yang menyerupai gunung

kecil berada terpencar-pencar, di pari-parit terlihat dipenuhi

bermacam-macam sampah.

Kesehatan seorang maupun masyarakat merupakan masalah social

yang selalu berkaitan antara komponen-komponen yang ada dalam

masyarakat. Sampah bila dapat diamankan tidak menjadi potensi

1

yang berpengaruh terhadap lingkungan. Namun demikian sebagaimana

telah diutarakan di atas, bahwa sampah yang dikelola tidak berada

pada tempat yang menjamin keamanan lingkungan, sehingga mempunyai

dampak terhadap kesehatan lingkungan. Sampah yang tidak dikelola

dengan baik ini akan menjadi bermacam-macam fungsinya, Antara

lain : Sebagai sarana penularana penyakit. Hal ini timbbul karena

sampah basah (garbage) dapat menjadi tempat bersarangnya  dan

berkembangbiaknya dari bermacam-macam Vektor penularan penyakit.

Vektor yang dimaksud adalah: lalat, Kecoak, nyamuk, dan tikus.

Di samping penularan penyakit infeksi saluran pencernaan, di

dalam tumpukan sampah basah kadang-kadang mengandung telur

cacing. Apabila sampah basah ini diberikan untuk pakan ternak

seperti babi tanpa dimasak terlebih dahulu, maka babi tersebut

dapat terjangkit penyakit cacingan misalnya Trichinosis, penyababnya

adalah cacing Trichinella spiralis. Jika daging babi tersebut tidak

sempurna memasaknya kemudian dikonsumsi oleh manusia, maka

manusia pun dapat terjangkit penyakit cacing Trichinella.

            Dari kejadian ini sementara penulis beranggapan bahwa

di lingkungan perkantoran banyak pegawai yang masih belum

menyadari bahwa sampah yang dibuang ini mempunyai dampak terhadap

2

kesehatan masyarakat. Oleh karena itu saya tertarik untuk

menyusun makalah dengan judul “Rencana Pengelolaan Sampah dan

Pengendalian Vektor di Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon”.

Demikian yang melatar belakangi penyusun dalam penulisan makalah

ini.

1.2 Tujuan Rencana Pengelolaan dan Pengendalian Vektor

Makalah ini dilakukan dengan tujuan :     

1. Untuk mengetahui bagaimana dampak sampah dan Vektor bagi

kesehatan di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten

Cirebon.

2. Untuk mengetahui bagaimana metode pembuangan sampah dan

Pengendalian Vektor di Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon.

3. Untuk mengetahui bagaimana metode daur ulang sampah di

Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon.

4. Terselenggaranya Pengelolaan Sampah dan pengendalian

vector penyakit  secara efektif dan efisien di Dinas

Kesehatan Kabupaten Cirebon.

3

1.3 Dasar Hukum Rencana Pengelolaan Sampah dan Pengendalian

Vektor

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 tentang

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan sejenisnnya.

2. Undang-Undang Republik Indonesia No.18 tahun 2008 tentang

pengelolaan sampah.

3. Peraturan Menteri Kesehatan No.374 tentang Pengendalian

Vektor

1.4 Materi Rencana Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Vektor

1.4.1 Hubungan Sampah dan Kesehatan Masyarakat

            Pada awal kehidaupan manusia, sampah belum menjadi

masalah, tetapi dangan bertambahnya penduduk di mana ruang tetap,

semakin hari maslahnya semakin besar. Hal ini jelas bila kita

melihat moderenissasi kehidupan, perkembangan teknologi, sehingga

meningkatkan aktivitas manusia. Sehubungan dengaan kegiatan

manusia, maka permasalahan sampah akan berkaitan baik dari segi

social ekonomi maupun budaya.

           Kesehatan seorang maupun masyarakat merupakan masalah

social yang selalu berkaitan antara komponen-komponen yang ada

4

dalam masyarakat. Sampah bila dapat diamankan tidak menjadi

potensi yang berpengaruh terhadap lingkungan. Namun demikian

sebagaimana telah diutarakan di atas, bahwa sampah yang dikelola

tidak berada pada tempat yang menjamin keamanan lingkungan,

sehingga mempunyai dampak terhadap kesehatan lingkungan. Sampah

yang tidak dikelola dengan baik ini akan menjadi bermacam-macam

fungsinya, Antara lain :

1.      Sebagai sarana penularana penyakit. Hal ini timbbul

karena sampah basah (garbage) dapat menjadi tempat

bersarangnya  dan berkembangbiaknya dari bermacam-macam Vektor

penularan penyakit. Vektor yang dimaksud adalah: lalat,

Kecoak, nyamuk, dan tikus.

·         Kebiasaan lalat: Lalat biasa hidup di tempat-tempat

yang kotor dan tertarik akan bau yang busuk. Benda-benda

yang ber bau busuk juga merupakan makanan lalat. Sampah,

terutama sampah basah, cepat berbau busuk, sehingga

merupakan tempat berkembangbiak dan tempat makanan lalat.

·         Kebiasaan kecoak: Kecoak senang tinggal di tempat-

tempat yang lembab, berbau, dan keadaan gelap. Tumpukan

sampah yang lembab, berbau, dan terdapat banyak celah-celah

5

yang gelap merupakan tempat berkembang biaknya kecoak.

Lalat  dan kecoak merupakan vector penularan penyakit

saluran pencernaan(perut) seperti: diseentri, basiller,

disentri amoeba, cholera, typhus abdominalis, diare karena

bakteri, dsb.

·         Kebiasaan nyamuk: Nyamuk khususnya nyamuk aedes dan

culex suka bersarang pada genangan air. Sampah dari barang-

barang seperti kaleng, kantong plastic, pecahan gelas/botol

menjadi tempat genagan air jika hujan turun, tempat ini

sangat disenangi nyamuk aedes sebagai tempat ber kembangnya.

Nyamuk merupakan vector penularan penyakit demam berdarah,

kaki gajah, dan malaria.

·         Kebiasaan tikus: Tikus umumnya suka bersarang pada

tempat yang banyak makanan, tempat-tempat yag lembab, dan

celah-celaj yang gelap sebagai tempat persembunyiannya.

Sampah basah masih banyak mengandung sisa makanan, agak

lembab, dan terdapat celah-celah untuk bersembunyi edari

ancama musuh tikus. Oleh karenanya tikus suka bersarang di

tempat pembuangan sampah. Tikus merupakan vector penularan

pes.

6

2.      Di samping penularan penyakit infeksi saluran pencernaan,

di dalam tumpukan sampah basah kadang-kadang mengandung telur

cacing. Apabila sampah basah ini diberikan untuk pakan ternak

seperti babi tanpa dimasak terlebih dahulu, maka babi tersebut

dapat terjangkit penyakit cacingan

misalnya Trichinosis, penyababnya adalah cacing Trichinella

spiralis. Jika daging babi tersebut tidak sempurna memasaknya

kemudian dikonsumsi oleh manusia, maka manusia pun dapat

terjangkit penyakit cacing Trichinella.

3.      Dari sampah juga juga dapat menjadi penyabab penyakit

lain seperti penyakit kulit dan jamur.

4.      Kemudian selain itu, dampak dari pembuangan sampah yang

tidak memenuhi syarat keamanan lingkungan dan kesehatan,

misalnya membuang sampah secara sembarangan akan mengakibatkan

pencemaran lingkungan meliputi pencemaran tanah, air, dan

udara. Sampah-sampah yang dibuang sebagian besar merupakan

sampah organic. Bahan-bahan organic ini mengalami pembusukan

secara biologis oleh jasad-jasad renik/mikroba yang bersifat

aerobic. Selain itu juga terjadi proses pembusukan sampah

organic berlangsung secara anaerobic yang berlangsung lama dan

7

akhirnya akan dapat menghasilkan humus yang sangat berguna

untuk penyuburran tanah dan perbaikan kondisi tanah. Namun

dampak negatifnya lebih banyak, di mana:

·         Sampah-sampah plastic, pecahan kaca, karet, dan

bahan-bahan yang sukar membusuk akan mencemari tanah

sehingga dalam waktu lama tidak dapat ditanami lagi (lahan

kritis).

·         Hasil proses pembusukan sampah oleh jasad renik

menghasilkan gas-gas seperti: CO2, H2S, CH4, dan NH3, maka

udara tercemar oleh gas-gas tersebut dan menimbulkan bau

yang tidak sedap. Disamping itu, jika ada sampah yang

terbakar maka asap-asap yang mengepul ke udara mencemari

udara kaena adanya gas CO2 danCO.

·         Air rembesan hasil dari proses pembusukan saampah

akan mengalami perporasi yang mengandung bahan terlarut

yang dapat berbahaya untuk kesehatan, dapat mencemari air

tanah, serta badab-badan air yang berada dekat dengan

tempat pembuangan akhir sampah apabila tidak dilakukan

pengawasan yang baik.

8

4. Hasil pembusukan sampah dapat juga menggangu keseimbangan

ekosistem, terjadinya        penyuburan pada badan-badan

air karena menerima nutrien-nutrien hasil pembusukan sampah

memungkinkan terjadinya ledakan populasi tumbuhan air

seperti eceng gondok dan akan mengganggu biota lain.

1.4.2 Dampak Sampah Bagi Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat

1.4.2.1 Dampak Sampah Bagi Kesehatan

     Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai

(pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat

yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai

binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan

penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan

adalah sebagai berikut:

1.      Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat

karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak

tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah

(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di

daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

9

2.      Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur

kulit).

3.      Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan.

Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan

oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke

dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang

berupa sisa makanan/sampah.

4.      Sampah beracun:

Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang

meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi

oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke

laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

1.4.2.2  Dampak terhadap Lingkungan

      Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau

sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan

dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini

mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.

Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan

asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain

10

berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat

meledak.

1.4.3 Metode Pembuangan Sampah

1.4.3.1 Penimbunan darat

         Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk

menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode

paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di

tanah yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau

lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di

desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat

penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan

darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan

menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin

berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya

genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas

methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di

bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan

gunung sampah).

11

         Karakter desain dari penimbunan darat yang modern

diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan

bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya

dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan

ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak

penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang

terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul

akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di

menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas

untuk membangkitkan listrik.

1.4.3.2 Pembakaran/pengkremasian sampah

                 Pembakaran adalah metode yang melibatkan

pembakaran zat sampah. Pengkremasian dan pengelolaan sampah

lain yg melibatkan temperatur tinggi baisa disebut "Perlakuan

panas". kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap dan

abu. Pengkremasian dilakukan oleh perorangan atau oleh

industri dalam skala besar. Hal ini bsia dilakukan untuk

sampah padat , cari maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai

cara yang praktis untuk membuang beberapa jenis sampah

12

berbahaya, contohnya sampah medis (sampah biologis).

Pengkremasian adalah metode yang kontroversial karena

menghasilkan polusi udara.

                 Pengkremasian biasa dilakukan dinegara

seperti jepang dimana tanah begitu terbatas ,karena fasilitas

ini tidak membutuhkan lahan seluas penimbunan darat.Sampah

menjadi energi (Waste-to-energy=WtE) atau energi dari sampah

(energy-from-waste = EfW) adalah terminologi untuk menjelaskan

samapah yang dibakar dalam tungku dan boiler guna menghasilkan

panas/uap/listrik.Pembakaran pada alat kremasi tidaklah selalu

sempurna , ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi gas yang

keluar cerobongnya. Perhatian lebih diarahkan pada zat dioxin

yang kemungkinan dihasilkan di dalam pembakaran dan mencemari

lingkungan sekitar pembakaran. Dilain pihak , pengkremasian

seperti ini dianggap positif karena menghasilkan listrik ,

contoh di Indonesia adalah rencana PLTSa Gede Bage di sekitar

kota Bandung.

1.4.3.3 Metode Daur-ulang Sampah

13

                 Proses pengambilan barang yang masih memiliki

nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur

ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil

bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari

bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode

metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan

dijelaskan dibawah.

1.4.3.3.1 Pengolahan kembali secara fisik.

                 Metode ini adalah aktivitas paling populer

dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali

sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang

dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa

dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak

sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah

tercampur.

                  Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng

minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan

PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus.

Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa

14

di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti

komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya

harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.

1.4.3.3.2 Pengolahan biologi

• Pengkomposan.

      Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa

makanan atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses

biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah

pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi

pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan

listrik.

      Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik

pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di

Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti

sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong

khusus untuk di komposkan.

• Pemulihan energi

                 Kandungan energi yang terkandung dalam sampah

bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar,

15

atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi

bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan

panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan

bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk

memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari

turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk

perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan

pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini

biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi.

Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk

berzat padat , gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar

untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain.

Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk

seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma

yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik

langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon

monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk

menghasilkan listrik dan uap.

16

2.1 Identifikasi Jenis Sampah dan Vektor Yang Ada

17

2.1.1 Jenis Sampah yang ada

1. Sampah Organik

Berupa daun-daunan, Sisa Makanan kantin, kulit buah,

kayu, ranting pohon

2. Sampah Anorganik

Berupa Plastik, Kertas, botol bekas, kaleng bekas.

2.1.2 Jenis Vektor yang ada

1. Tikus

2. Kecoa

3. Nyamuk

18

2.2 Identifikasi Sumber Daya Yang Tersedia

Sumber daya yang terlibat dalam pengelolaan Sampah dan

Pengendalian Vektor meliputi seluruh pegawai yang ada di Dinas

Kesehatan Kabupaten Cirebon yaitu :

DATA PEGAWAIDINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

CPNS - PNSNO NO NAMA NIP GOL TEMPAT TUGAS

1 1 dr. Hj. ENDANG SUSILOWATI, MM

19550906 1984032 003

IV/b Kepala Dinas Kesehatan Kab.Cirebon

2 2 dr. H. AGUS SULAEMAN, MKM 19580505 1985031 027

IV/b Sekretaris

SUB BAGIAN UMUM

3 1 MAHBUB, S.Sos, M.Si 19581116 1981091 001

III/d Kepala Sub Bagian Umum

4 2 H. YUSUF ADNAN, BA. 19560708 1982031 012

III/d Arsiparis Sub Bagian Umum

5 3 MARDIYANTO, SAP 19601229 1984031 007

III/c Pelaksana Sub Bagian Umum

7 5 CARNINGSIH, SAP 19640324 1985032 008

III/c Pelaksana Sub Bagian Umum

8 6 TANADI, SAP 19620612 1987031 012

III/c Pelaksana Sub Bagian Umum

9 7 SUHARYONO 19620501 1984021 002

III/b Pelaksana Sub Bagian Umum

10 8 UUN HERLINA, SAP 19630404 1984092 003

III/c Pelaksana Sub Bagian Umum

11 9 DALI 19580405 1976121 001

III/b Pelaksana Sub Bagian Umum

12 10 ABDURRAHIM 19590823 1984031 006

III/b Pelaksana Sub Bagian Umum

13 11 SUTONO JONO 140 190 386 III/a Pelaksana Sub Bagian Umum

14 12 JAJA SUDRAJAT 19640707 1983121 002

III/a Pelaksana Sub Bagian Umum

15 13 SURMIN, SAP 19651007 198512 III Pelaksana Sub Bagian Umum

19

1 001 /a

16 14 MAMAN SUPARMAN 19651008 1991031 010

II/d Pelaksana Sub Bagian Umum

17 15 YUNITA HANDAYANI, A.Md. 19810629 2011012 002

II/c Pelaksana Sub Bagian Umum

18 16 HADI RAHAYU 19641223 1991031 004

II/c Pelaksana Sub Bagian Umum

21 19 SRI SULASTRI 19720613 2009012 001

II/a Pelaksana Sub Bagian Umum

22 20 DEDI SLAMET RIYADI 19730331 2007011 003 I/d Pelaksana Sub Bagian Umum

SUB BAGIAN KEUANGAN

23 1 ENGKU NURSYAMSU, SAP, M.Si.

19710731 1994031 004

III/c Kepala Sub Bagian Keuangan

24 2 TUTI RUMTATI, SAP 19590720 1983112 001

III/c Pelaksana Sub Bagian Keuangan

25 3 WAWAN JODI IRWANTO, SAP 19650125 1987031 007

III/c Pelaksana Sub Bagian Keuangan

26 4 ASEP NURYADI, S.Sos. 19720824 1995031 002

III/a Pelaksana Sub Bagian Keuangan

27 5 YUYUN YULIANTI, SE 19760713 2010012 002

III/a Pelaksana Sub Bagian Keuangan

28 6 ADE DWI KURNIASIH, A.Md 19790610 2010012 007

II/c Pelaksana Sub Bagian Keuangan

29 7 NUNUNG NURHIKMAH 19810531 2005012 014

II/b Pelaksana Sub Bagian Keuangan

SUB BAGIAN PROGRAM

30 1 NANANG RUHYANA, SKM 19680911 1989011 002

III/c Kepala Sub Bagian Program

31 2 SRI SUMARTINI, SKM 19741105 2000032 005

III/c Pelaksana Sub Bagian Program

32 3 WIDYASTUTI, SKM 19720505 1995032 003

III/b Pelaksana Sub Bagian Program

33 4 NUR ISATIN, SKM 19721226 1995032 005

III/b Pelaksana Sub Bagian Program

34 5 RITAHARYANTI, SKM 19740101 2000032 005

III/a Pelaksana Sub Bagian Program

35 6 MEDI DARMAWAN, SKM 19710716 1994011 002

III/a Pelaksana Sub Bagian Program

36 7 NANANG SUPRIATNA, SKM 19850308 2010011 006

III/a Pelaksana Sub Bagian Program

38 9 ELI RISTIANA 19710224 2003122 004

II/b Pelaksana Sub Bagian Program

BIDANG KESEHATAN KELUARGA

39 1 YUSWATI, SKM, M.Kes. 19600131 1985012 001

IV/a Kepala Bidang Kesga

40 2 dr. INDAH SARI DEWI 19670923 2002112 001

III/d Pelaksana Bidang Kesga

41 3 ENI SUHAENI, SKM, M.Kes. 19680124 1992032 003

III/d Kasi Kesehatan Anak Bidang Kesga

42 4 DENNY NUGRAHA, SP, MKM 19700920 1994031 003

III/c Kasi Gizi Bidang Kesga

43 5 DWI KUSUMAYANTI, SKM 19710118 1995032 002

III/b Pelaksana Bidang Kesga

44 6 DARNI 19690613 198803 III Pelaksana Bidang Kesga

20

2 001 /b

45 7 NADIYAH 19730105 1995032 001

III/a Pelaksana Bidang Kesga

46 8 SARTONO, SKM 19720926 1994021 001

III/a Pelaksana Bidang Kesga

47 9 AGUS PERMANA, SKM 19730812 1994031 005

III/a Pelaksana Bidang Kesga

48 10 SUKADI, SKM 19820509 2010011 014

III/a Pelaksana Bidang Kesga

49 11 DANY PRIANA 19810430 2008011 004

II/c Pelaksana Bidang Kesga

50 12 Hj. ROHMAHWANTI 19740121 2010012 002

II/c Pelaksana Bidang Kesga

51 13 CASINI 19740815 2002122 003

II/c Pelaksana Bidang Kesga

52 14 RODINIH, A.Md.Keb 19760530 2009012 003

II/c Pelaksana Bidang Kesga

BIDANG BINA PERILAKU dan PENYEHATAN LINGKUNGAN

53 1 H. ANANG YUWANA, SKM, M.Kes.

19580204 1982021 002

IV/b Kepala Bidang BPPL

54 2 SOLEH BASTAMAN, SKM, M.Kes.

19650823 1988031 008

IV/a Kasi Penyehtn.Lingk.Permukiman Bidang BPPL

55 3 LIS NUR'AENI, SKM 19680829 1988122 001

III/c Kasi Penyehatan TTU & Industri Bidang BPPL

56 4 JAJANG PRIHATA, SKM 19700305 1993121 001

III/b Kasi Perilaku Kesehatan Bidang BPPL

57 5 SUKARDI, AMKL 19620918 1986031 011

III/c Pelaksana Bidang BPPL

58 6 Hj. SUSI HASANAH 19661010 1988032 014

III/b Pelaksana Bidang BPPL

59 7 HERRA SUPERIYATNA, SKM 19710102 1995031 002

III/b Pelaksana Bidang BPPL

60 8 YENI ROSMANAH 19700613 1992032 010

III/a Pelaksana Bidang BPPL

61 9 SURACHMAN, AMKL 19801209 2005011 011

II/d Pelaksana Bidang BPPL

62 10 KODIJAH 19790903 2008012 003

II/c Pelaksana Bidang BPPL

63 11 HARDIANSAH 19800901 2008011 005

II/c Pelaksana Bidang BPPL

64 12 MIA ROSMAYANTI 19830511 2008012 002

II/c Pelaksana Bidang BPPL

65 13 LUSI ANDRIANI 19800401 2008012 005

II/c Pelaksana Bidang BPPL

BIDANG PENCEGAHAN dan PEMBERANTASAN PENYAKIT

66 1 dr. H. ABDUL AZIS, MM 19570305 1988031 004

IV/b Kepala Bidang P2P

68 3 LINDA BUDIYAH, SKM 19690809 1997032 006

III/d Kasi Pencegahan Penyakit Bidang P2P

69 4 H. DEDI SUPRIYATNATARIS, SKM

19701226 1995031 001

III/b Kasi Pengawasan Penyakit Bidang P2P

70 5 SUSILAWATI 19650415 1985022 001

III/b Pelaksana Bidang P2P

71 6 HASANUL SYARIF 19620708 1985031 007

III/b Pelaksana Bidang P2P

72 7 ASEP BAMBANG SUHENDAR, SKM

19810207 2006041 011

III/b Pelaksana Bidang P2P

21

73 8 DEDE KURNIAWAN, SKM 19740625 1994031 003

III/b Pelaksana Bidang P2P

74 9 SUKAESIH, SKM 19771029 2006042 009

III/b Pelaksana Bidang P2P

75 10 ADE NURLINA, SKM 19791027 2005012 007

III/b Pelaksana Bidang P2P

76 11 MUHAMMAD SUBHAN, AMK 19760320 2001121 002

III/a Pelaksana Bidang P2P

77 12 M. YUSUF, AMK 19780414 2001121 005

III/a Pelaksana Bidang P2P

78 13 EKA PRILIANTO, SKM 19750627 2010011 004

III/a Pelaksana Bidang P2P

79 14 SAMSUDIN 19661027 1985031 001

II/d Pelaksana Bidang P2P

80 15 YULIANA ROSITA DEWI 19750710 2000122 005

II/d Pelaksana Bidang P2P

81 16 TATI LATIFAH 19740720 2006042 015

II/d Pelaksana Bidang P2P

BIDANG PELAYANAN KESEHATAN dan FARMASI

82 1 dr. Hj. TRIYANI JUDAWINATA

19611021 1988032 002

IV/b Kepala Bidang Yankesfar

83 2 dr. Hj. DEWI DAMAYANTI 19691225 2001122 003

III/d Kasi Pelayanan Kes. Dasar Bidang Yankesfar

84 3 MUDIYONO, SKM 19620510 1987021 003

III/d

Kasi Plynn Kes.Rujukn&Plynn.Kes.Swasta Bidang Yankesfar

85 4 SANIRI, S.Si, Apt. 19700514 2001122 003

III/c Kasi Farmasi Bidang Yankesfar

86 5 MOHAMAD AGUS, S.Sos. 19640917 1991011 001

III/c Pelaksana Bidang Yankesfar

87 6 YAYAH SITI KOMARIAH 19650915 1989032 011

III/b Pelaksana Bidang Yankesfar

88 7 DEDI MULYADI 19600119 1985111 001

III/b Pelaksana Bidang Yankesfar

89 8 SUHARI 19731215 1994031 004

III/b Pelaksana Bidang Yankesfar

90 9 NURPATMAWATI, S.Farm, Apt.

19750312 1994032 001

III/b Pelaksana Bidang Yankesfar

91 10 YAYAN HARYANTO, SKM 19680301 1995031 003

III/b Pelaksana Bidang Yankesfar

92 11 SRI MULYATI PUJIHASTUTI 19620720 1990032 002

III/b Pelaksana Bidang Yankesfar

93 12 UUT TEGUH SABARA, Apt. 19820311 2009021 001

III/b Pelaksana Bidang Yankesfar

94 13 NOVI FITRIANI 19670121 1991022 002

III/b Pelaksana Bidang Yankesfar

95 14 SITI JULAEHA 19710620 1992032 005

III/a Pelaksana Bidang Yankesfar

96 15 ANDIYANTO, A.Md. 19790927 2005011 007

II/d Pelaksana Bidang Yankesfar

97 16 LUTFIYAH 19790131 2002122 003

II/d Pelaksana Bidang Yankesfar

98 17 ABIDIN 19660416 1987111 001

II/c Pelaksana Bidang Yankesfar

100 19 CHAERUL IMAM 19710809 200801

1 003II/a Pelaksana Bidang Yankesfar

101 20 TOTON SUHARTONO 19840928 200701

1 002II/a Pelaksana Bidang Yankesfar

22

PKD - KONTRAK DINAS - MAGANGNO NO NAMA TEMPAT TUGAS KET

P K D1 1 KADINA HENDRAYANA Pelaksana Bidang P2P  2 2 DUROTUL JANNAH Pelaksana Bidang Yankesfar  3 3 SUMARI Pelaksana Bidang Yankesfar  4 4 EVA ATIKAH Pelaksana Sub Bagian Umum  

KONTRAK DINASSOPIR5 1 PANDI Pelaksana (Pengemudi) Bidang BPPL  6 2 DO'A SEPUHJASANA Pelaksana (Pengemudi) Bidang Kesga  7 3 ALI IMRON Pelaksana (Pengemudi) Bidang P2P  8 4 MOHAMAD ADNAN Pelaksana (Pengemudi) Bidang Yankesfar  9 5 GUNAWAN Pelaksana (Pengemudi) Sub Bagian Umum  10 6 ACHMAD BACHRONI Pelaksana (Pengemudi) Sub Bagian Umum  11 7 DEDE ROHAENDI Pelaksana (Pengemudi) Sub Bagian Umum  CLEANING SERVICE12 1 ARNAWI Pelaksana (Kebersihan) Sub Bagian Umum  13 2 MOH. ARIFIN Pelaksana (Kebersihan) Sub Bagian Umum  14 3 MADRAIS Pelaksana (Kebersihan) Sub Bagian Umum  15 4 KADAM Pelaksana (Kebersihan) Sub Bagian Umum  PENJAGA MALAM

16 1 TOESAN Pelaksana (Penjaga Gudang) Bidang Yankesfar  

17 2 SUMANTRI Pelaksana (Penjaga Gudang) Bidang Yankesfar  

18 3 SUTRISNO Pelaksana (Penjaga Gudang) Bidang Yankesfar  

19 4 ASMUDI Pelaksana (Penjaga Malam) Sub Bagian Umum  20 5 JENDI SONO Pelaksana (Penjaga Malam) Sub Bagian Umum  21 6 SAKLIMA DAYA Pelaksana (Penjaga Malam) Sub Bagian Umum  22 7 DIMA HAMDANI Pelaksana (Penjaga Malam) Sub Bagian Umum  ADMINISTRASI23 1 NUROKHMAN Pelaksana Bidang BPPL  24 2 MINGGUS SISWANTO Pelaksana Bidang Yankesfar  25 3 MUSTIKA DEWI MASYURI Pelaksana Bidang Yankesfar  26 4 DICKY SETIAWAN Pelaksana Sub Bagian Keuangan  27 5 MAMAN PUJIMAN Pelaksana Sub Bagian Keuangan  28 6 RAKIJA Pelaksana Sub Bagian Keuangan  29 7 IRFAN SETIA BUDI Pelaksana Sub Bagian Program  30 8 RESTU AKBARIYANI HIDAYATI Pelaksana Sub Bagian Program  31 9 HARTAMAN Pelaksana Sub Bagian Umum  

23

32 10 HARYANTO Pelaksana Sub Bagian Umum  33 11 DETI SETIANI Pelaksana Sub Bagian Umum  MAGANG34 1 IWAN GUNAWAN Pelaksana Sub Bagian Umum  35 2 YUSUP SUPRIANDANA Pelaksana Sub Bagian Program  36 3 DEFPI PHONENLIY Pelaksana Sub Bagian Program  

3. 1 Rencana Pelaksanaan Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Vektor

1. Recycle dan Reuse

24

2. Memberlakukan hukuman tegas bagi orang yang membuang sampah

sembarangan dan membiasakan membuang sampah pada tempatnya.

3. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan tidak merokok

4. Pengendalian secara alamiah (naturalistic control) >>

memanfaatkan kondisi alam yang dapat  mempengaruhi kehidupan

vector >> jangka waktu lama

5. Pengendalian terapan (applied control) >> memberikan

perlindungan bagi kesehatan manusia dari gangguan  vektor >>

sementara

a.       Upaya peningkatan sanitasi lingkungan

(environmental sanitation improvement)

b.     Pengendalian secara fisik-mekanik (physical-

mechanical control) >> modifikasi/manipulasi lingkungan

>> landfilling, draining

c.       Pengendalian secara biologis (biological control)

>> memanfaatkan musuh alamiah atau pemangsa/predator,

fertilisasi

d.       Pengendalian dengan menggunakan bahan kimia

(chemical control)

25

3.2 Kesimpulan dan Saran

3.2.1 Kesimpulan

Sampah merupakan barang sisa yang sudah habis masa gunanya.

Secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yakni sampah organic dan

sampah nonorganik. Dan yang paling bermasalah bagi kehidupan

manusia adalah sampah nonorganik karena sampah ini sangat sukar

terurai menjadi tanah, sehingga dapat menyebabkan penumpukan

sampah. Sebagian pegawai Dinas Kesehatan juga tidak perduli

tentang tata cara pembuangan sampah, ada yang membuangnya ke

selokan, dan ada juga yang membuangnya begitu saja di tepi dan

pojokan sudut ruangan. Selain secara estetika hal ini sangatlah

buruk, pembuangan sampah seperti itu juga dapat mengakibatkan

Penyakit berbasis lingkungan yang diakibatkan oleh vektor.

Oleh karena peraturan harus ditegaskan agar tidak ada orang

yang membuang sampah sembarangan lagi. Dan yang paling penting

adalah kita membuang sampah pada tempatnya itu haruslah

berdasarkan kesadaran dan kedisiplinan dari diri kita masing-

masing, karena dengan begitu tanpa disadari kita akan membuang

26

sampah dengan benar pada tempatnya meskipun di daerah tempat kita

tinggal tidak ada sangsi tegas mengenai itu.

Jika kita mau membuang sampah pada tempatnya setiap saat,

maka setiap saat juga lingkungan kita akan terlihat bersih dan

asri.

3.2.2 Saran

1. Sebaiknya institusi melalui Kepala Dinas menyediakan Tempat

Sampah di setiap sudut ruangan serta ditempat-tempat

strategis lainnya.

2. Institusi melalui Kepala Dinas Kesehatan seharusnya

memberikan tindakan tegas bagi seseorang yang membuang

sampah sembarangan, bukan membiarkannya agar oknum-oknum

tersebut jera berbuat hal yang sama.

3. Pada hari-hari tertentu, Institusi melalui Kepala Dinas

Kesehatan perlu mengadakan membersihkan lingkungan bersama-

sama Pegawai lainnya agar tempat mereka benar-benar bersih

dari sampah yang berserakan.

4. Disiplinkanlah diri anda untuk membuang sampah pada

tempatnya.27

5. Perkecillah penggunaan plastik dalam kehidupan

diperkantoran.

RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH DAN PENGENDALIAN VEKTOR

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

Disusun sebagai Ujian Akhir Semester (UAS)

SAMPAH PADAT DAN PENGENDALIAN VEKTOR

Disusun oleh:

SURACHMAN

NIM : 4102.0212.B2.008

28

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat

Tahun 2013

29