EVALUASI KESESUAIAN PENGENDALIAN INTERNAL ...

140
EVALUASI KESESUAIAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MENURUT COSO (Studi Kasus di Bina Artha Ventura Karanganyar) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Rosiana Padmawardani 142114177 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of EVALUASI KESESUAIAN PENGENDALIAN INTERNAL ...

EVALUASI KESESUAIAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM

PEMBERIAN KREDIT MENURUT COSO

(Studi Kasus di Bina Artha Ventura Karanganyar)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Rosiana Padmawardani

142114177

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

EVALUASI KESESUAIAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM

PEMBERIAN KREDIT MENURUT COSO

(Studi Kasus di Bina Artha Ventura Karanganyar)

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Rosiana Padmawardani

142114177

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Kemenangan yang seindah – indahnya dan sesukar – sukarnya yang boleh

direbut oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri.”

(Ibu Kartini)

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Yang utama Bapak dan Ibu Tercinta, Agung Wahyono dan Ariyanti,

Kakak dan adik saya, Alm. Gilang Pradana Putra dan Sahara Purbaningrum,

Bulik saya, Wiwik Nurcahyawati,

Teman – teman terbaik, serta

Yang terkasih, Umbu Donnart

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan berkat, rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “EVALUASI KESESUAIAN

PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT

MENURUT COSO (Studi Kasus di Bina Artha Ventura Karanganyar)”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana

ekonomi pada program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana

apabila tidak ada bantuan, kerjasama, serta dukungan pihak-pihak yang berbaik

hati mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membantu penulis. Untuk itu

penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan kesempatan penulis untuk belajar serta

mengembangkan kepribadian diri lewat program pembelajaran universitas

2. Lisia Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Universitas Sanata Dharma serta sebagai Dosen Pembimbing

Akademik penulis yang telah membimbing penulis selama masa kuliah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

4. Bina Artha Ventura Karanganyar yang telah memberikan izin bagi penulis

untuk melakukan penelitian serta telah memberikan kontribusi serta dukungan

yang sangat berarti bagi penulis dalam kelancaran penyusunan skripsi ini

5. Kedua orangtua penulis, Bapak Agung Wahyono dan Ibu Ariyanti yang telah

memberikan seluruh perhatian, kasih sayang, dukungan secara finansial dan

moral serta telah memberikan kepercayaan untuk penulis dapat menyelesaikan

studi sarjana strata satu

6. Kakak dan adik penulis, Alm. Gilang Pradana Putra sebagai penyemangat

dalam terselesaikannya skripsi ini dan adik penulis Sahara Purbaningrum yang

senantiasa memberikan dukungan serta semangat bagi saya untuk

menyelesaikan skripsi ini

7. Bulik Wiwik Nurcahyawati yang selalu memberi dukungan dan semangat bagi

penulis

8. Teman seperjuangan penulis, Bethin Caprika dan Kezia Dian yang selalu

memberikan dorongan dan semangat serta canda tawa yang tak henti selama

proses perkuliahan

9. Sahabat penulis, Ria Widyawati, Nurul Ilmiawati, Nita Pratiwi, dan Widya

Winata yang selalu memberikan semangat serta nasihat selama penyelesaian

skripsi ini

10. Yang terkasih, Umbu Donnart Tarambani yang selalu memberikan semangat

dan menemani selama proses penulisan skripsi

11. Teman-teman MPAT kelas L yang senantiasa memberikan semangat, saran

serta kritik yang sangat bermanfaat bagi penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xiv

ABSTRAK ........................................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

E. Sistematika Penulisan ................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 8

A. Modal Ventura .............................................................................. 8

1. Pengertian Modal Ventura ...................................................... 8

2. Perusahaan Modal Ventura ..................................................... 9

3. Perusahaan Pasangan Ventura.................................................. 11

B. Kredit ............................................................................................ 12

1. Pengertian Kredit ..................................................................... 12

2. Unsur Kredit ............................................................................. 12

3. Fungsi dan Tujuan Kredit ........................................................ 14

4. Jenis – Jenis Kredit .................................................................. 17

5. Prinsip – Prinsip Kredit ............................................................ 19

6. Standar Operasional Perkreditan .............................................. 22

C. Pengendalian Internal ................................................................... 26

1. Pengertian Pengendalian Internal ............................................. 26

2. Tujuan Pengendalian Internal .................................................. 27

3. Komponen Pengendalian Internal ............................................ 28

4. Keterbetasan Pengendalian Internal ......................................... 33

D. Pengendalian Internal Kredit ........................................................ 35

1. Aspek Pengendalian Internal Perkreditan ................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

A. Jenis Penelitian ............................................................................. 36

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 36

C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 36

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 37

E. Teknik Analisis Data .................................................................... 38

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 39

A. Data Umum ................................................................................... 39

1. Sejarah Umum Perusahaan ...................................................... 39

2. Visi dan Misi Perusahaan ......................................................... 40

3. Nilai – Nilai Perusahaan........................................................... 40

4. Prinsip – Prinsip Perlindungan Mitra Perusahaan .................... 41

B. Data Khusus .................................................................................. 42

1. Struktur Cabang Bina Artha ..................................................... 42

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 45

A. Deskripsi dan Analisis Pemberian Kredit Bina Usaha Bina Artha

Ventura .......................................................................................... 45

1. Prosedur – Prosedur Pemberian Kredit Bina Artha Ventura .. 45

2. Dokumen – Dokumen dan Catatan yang Terdapat di Bina

Artha Ventura ......................................................................... 48

3. Flowchart Pemberian Kredit Bina Artha Ventura .................. 52

B. Analisis Perbandingan Penerapan Pengendalian Internal COSO

dengan Bina Artha Ventura pada Pemberian Kredit .................... 53

1. Lingkungan Pengendalian ..................................................... 54

2. Penilaian Resiko .................................................................... 63

3. Aktivitas Pengendalian .......................................................... 69

4. Informasi dan Komunikasi .................................................... 76

5. Pemantauan ............................................................................ 81

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 86

A. Kesimpulan ................................................................................... 86

B. Saran ............................................................................................. 86

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 87

LAMPIRAN........................................................................................................ 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Proses Pemberian

Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO pada Komponen Lingkungan

Pengendalian. ................................................................................................. 54

Tabel 2.Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Proses Pemberian

Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO pada Komponen Penilaian

Resiko ............................................................................................................ 63

Tabel 3.Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Proses Pemberian

Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO pada Komponen Aktivitas

Pengendalian .................................................................................................. 69

Tabel 4.Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Proses Pemberian

Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO pada Komponen Informasi dan

Komunikasi .................................................................................................... 76

Tabel 5.Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Proses Pemberian

Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO pada Komponen Pemantauan ...... 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Flowchart Pemberian Kredit Bina Artha Ventura ..................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara ............................................................................. 89

Lampiran 2. Tabel Checklist Lingkungan Pengendalian ............................................ 93

Lampiran 3. Tabel Checklist Penilaian Resiko ........................................................... 94

Lampiran 4. Tabel Checklist Aktivitas Pengendalian ................................................. 95

Lampiran 5. Tabel Checklist Informasi dan Komunikasi ........................................... 96

Lampiran 6. Tabel Checklist Pemantauan .................................................................. 97

Lampiran 7. Formulir Aplikasi Bina Artha Ventura ................................................... 98

Lampiran 8. Form Evaluasi Pembiayaan Bina Usaha ............................................... 100

Lampiran 9. Form Persetujuan Agunan .................................................................... 107

Lampiran 10. Form Checklist Dokumentasi Bina Usaha .......................................... 108

Lampiran 11. Proposal Pengajuan Pembiayaan Bina Usaha .................................... 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

ABSTRAK

EVALUASI KESESUAIAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM

PEMBERIAN KREDIT MENURUT COSO

(Studi Kasus di Bina Artha Ventura Karanganyar)

Rosiana Padmawardani

NIM: 142114177

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penerapan

pengendalian internal pemberian kredit pada Bina Artha Ventura Karanganyar

dengan komponen pengendalian internal menurut COSO. Penelitian ini akan

menjadi gambaran bagi Bina Artha Ventura untuk melakukan evaluasi terhadap

pengendalian internal Bina Artha Ventura.

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Desain penelitian yang

digunakan peneliti adalah analisis deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan

melakukan wawancara, observasi, dokumentasi dan checklist. Penelitian ini

dilakukan dengan membandingkan penerapan pengendalian internal pada Bina

Artha Ventura Karanganyar dengan 17 prinsip dari 5 komponen pengendalian

internal menurut COSO.

Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian

kredit Bina Artha Ventura telah menerapkan 15 prinsip dari 17 prinsip

pengendalian internal menurut COSO. Terdapat dua indikator pengendalian

internal yang belum sesuai, maka diberikan rekomendasi perbaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

Kata Kunci: Pengendalian internal, pemberian kredit, COSO

ABSTRACT

THE EVALUATION OF INTERNAL CONTROL OF THE CREDIT

ACCORDING TO COSO

(Case Study at Bina Artha Ventura Karanganyar)

Rosiana Padmawardani

NIM: 142114177

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

The purpose of the research is to evaluate the appropriateness of internal

control implementation toward the credit of Bina Artha Ventura Karanganyar

according the components of COSO. This research will give Bina Artha Ventura

an understanding to do evaluating about internal control of Bina Artha Ventura.

This research was a case study. The writer used analytical descriptive

qualitative . Data is obtained by doing interview, observation, documentation, and

checklist. This research was conducted by comparing the appropriateness of

internal control of Bina Artha Ventura Karanganyar with 17 principels from 5

components internal control according to COSO.

Based on the analysis carried out it can be concluded that credit of Bina

Artha Ventura has been applying 15 principels from 17 principels of internal

control according to COSO. There are two indicators internal control that hasn’t

appropriate, so giving recommendation for any improvement.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

Keyword: Internal control, credit, COSO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga pembiayaan mempunyai peran yang penting, yaitu sebagai

sumber pembiayaan alternatif untuk menunjang pertumbuhan perekonomian

nasional, menampung, menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat serta

mempunyai peran penting pada pembangunan, dimana lembaga pembiayaan

diharapkan oleh masyarakat maupun para pelaku usaha untuk dapat mengatasi

masalah yang umum terjadi yaitu masalah dari segi permodalan. Menurut

Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 lembaga pembiayaan adalah badan

usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana

atau barang modal.

Pengusaha kecil yang ingin mengembangkan usahanya namun mereka

memiliki keterbatasan modal dan tidak mampu memberikan jaminan yang

diminta ketika harus melakukan pinjaman ke bank. Perusahaan modal ventura

memberikan penyertaan modal kepada pengusaha kecil dan menengah untuk

memperkuat struktur permodalannya dengan memberikan modal dengan

jaminan yang dapat diberikan oleh masyarakat.

Dalam menunjang ekonomi masyarakat sangat dibutuhkan dana yang

cukup besar, sehingga sarana dan prasarana dalam penyediaan dana yang

dibutuhkan masyarakat perlu untuk diperluas. Secara konvensioanal, dana

yang dibutuhkan oleh masyarakat tersebut telah disediakan oleh perbankan,

akan tetapi saat ini lembaga perbankan tidak sepenuhnya mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

menyediakan dan melakukan pemenuhan dana sehingga muncul berbagai

alternatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

pembiayaan yang lebih fleksibel, lembaga pembiayaan menawarkan berbagi

variasi untuk pemberian kredit atau pinjaman kepada masyarakat.

Sejak diperkenalkan adanya pembiayaan melalui modal ventura,

menurut Gompers (2004) pembiayaan ini mempunyai dua dimensi utama

yaitu dimensi bisnis dan dimensi social. Modal berdimensi bisnis artinya

kegiatan pembiayaan melalui modal ventura bertujuan untuk memberikan

keuntungan finansial bagi perusahaan modal ventura. Modal ventura

berdimensi social artinya bantuan pembiayaan dan manajemen melalui modal

ventura diarahkan juga untuk membantu usaha kecil yang sedang mengalami

kesulitan modal dalam kegiatan usahanya maupun usaha kecil dalam proses

pertumbuhan skala usahanya.

Istilah perekonomian mengartikan bahwa kredit merupakan suatu

penundaan pembayaran yang artinya uang atau barang yang diterima akan

dikembalikan setelah jangka waktu tertentu. Bila tidak terdapat jangka waktu

maka bank akan mengalami kesulitan dalam masalah pembayaran. Sedangkan

menurut Undang – undang Republik Indonesia nomor 10 tahun 1998 tentang

perbankan, kredit sebagai penyedia uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian

bunga. Dana dalam kondisi apapun akan terbatas sementara kebutuhan kredit

akan terus menuntut selama manusia masih berusaha menjalankan usahanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Permintaan kredit akan terus mengalir ke bank atau lembaga

keuangan lain yang memberikan kredit/ pinjaman setiap hari, setiap minggu,

ataupun setiap saat. Dengan keadaan yang seperti itu, tentu harus selalu

dipikirkan dan diperhatikan oleh bank atau lembaga pemberi pinjaman

tentang kapan, bagaimana, dan berapa kredit yang diberikan oleh bank

kepada masyarakat.

Ventura merupakan salah satu lembaga keuangan non bank yang

memberikan pinjaman kepada masyarakat. Dalam menyalurkan dana kepada

masyarakat tersebut harus sejalan dengan peraturan – peraturan yang telah

ditetapkan, lembaga peminjaman modal wajib melaksanakan prinsip kehati –

hatian agar tidak merugikan ventura dan juga nasabahnya, hal ini dikarenakan

pemberian kredit merupakan kegiatan usaha pokok ventura yang

mengandung risiko tinggi dan sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan

kelangsungan usahanya, karena pemberian kredit yang tidak sehat akan

mengakibatkan kredit bermasalah, dan hal tersebut akan menimbulkan

kerugian.

Dalam pemberian kredit sebaiknya mematuhi aturan – aturan yang

semakin ketat, seperti penerapan analisis 5C. Menurut Martono (2002)

prinsip 5C tersebut terdiri dari: Character (kepribadian), Capacity

(kemampuan), Capital (modal), Collateral (jaminan atau agunan), Condition

of Economy (kondisi perekonomian), dan 7P (personality, party, purpose,

prospect, payment, profitability, and protection), serta 3R (returns,

repayment, risk bearing ability).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Pengendalian Intern dapat membantu pengurus dan pengelola dalam

menjaga asset, menjamin tersajinya pelaporan keuangan, manajerial yang

akurat dan dapat dihandalkan, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya

secara ekonomis dan efisien, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan

dan peraturan perundang – undangan serta mengurangi risiko terjadinya

penyimpangan dan pelanggaran terhadap prinsip kehati – hatian (Surat

Edaran Bank Indonesia No 5/22/DPNP: 2003).

Bentuk Pengendalian intern tidak hanya terlepas dari penjagaan saja,

tetapi juga bagaimana agar usaha – usaha dibidang perkreditan tersebut dapat

dihindarkan dari hal – hal yang boros baik waktu, tenaga ataupun dana.

Untuk peningkatan efisiensi dan peningkatan pengamanan dalam harta

sebuah organisasi tersebut, tentu administrasi perkreditan harus dapat

diandalkan, sehingga harus ada pengaturan terlebih dahulu mengenai

pengendalian kredit yang diperlukan.

Dari uraian diatas maka dapat diketahui bahwa bagi ventura kegiatan

kredit mempunyai peranan yang penting terhadap sumbangan pendapatan

yang cukup besar untuk ventura tersebut, namun kredit juga merupakan

kegiatan dan merupakan jasa yang mempunyai risiko tinggi dan cukup rumit,

maka dari itu harus mempunyai suatu sistem pengendalian internal yang

memadai dalam proses pemberian kredit. Dengan adanya pengendalian

internal terhadap pemberian kredit kepada calon debitur maka dapat

menghindari terjadinya penyalahgunaan wewenang oleh berbagai pihak dan

terhindar dari praktek pemberian kredit yang tidak sehat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

Bina Artha Ventura merupakan salah satu perusahaan ventura yang

melakukan pemberian kredit kepada masyarakat yang memiliki beberapa

cabang yang tersebar di Indonesia. Bina Artha Ventura Karanganyar

merupakan salah satu cabang yang berdiri pada Februari 2015, dimana pada

Maret 2018 memiliki kredit macet yang mereka sebut PAR (Portofolio of

Risk) mencapai 15% yang mana ketika kredit macet sebesar itu perusahaan

dikatakan tidak sehat. Setelah itu terdapat pergantian kepemimpinan, dan

pada Agustus 2018 kredit macet turun menjadi 4,4%, dimana penurunan ini

merupakan penurunan yang cukup signifikan.

Lembaga ventura merupakan tempat yang paling utama dalam praktik

perkreditan, sumber bagi perusahaan untuk meminjam dana guna kemajuan

usaha. Ventura merupakan salah satu lembaga non bank yang digemari oleh

para calon debitur untuk melakukan peminjaman. Berdasarkan latar belakang

yang sudah diuraikan maka penulis mengambil judul tentang “EVALUASI

KESESUAIAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN

KREDIT MENURUT COSO” Studi kasus di Bina Artha Ventura

Karanganyar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Apakah pengendalian internal dalam proses

pemberian kredit pada Bina Artha Ventura Karanganyar telah sesuai dengan

pengendalian internal menurut COSO?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penerapan

pengendalian internal pemberian kredit pada Bina Artha Ventura

Karanganyar dengan komponen pengendalian internal menurut COSO.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Bina Artha Ventura

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam kegiatan operasional

dan juga dalam hal pengendalian internal dalam pemberian kredit Bina

Artha Ventura Karanganyar.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi atau bahan studi yang

bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang praktik

audit internal pada proses pemberian kredit.

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan tentang teori – teori yang

mendukung dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, tempat

dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik

pengumpulan data, dan teknik analisa data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum

perusahaan seperti sejarah perusahaan, visi dan misi

perusahaan, serta struktur organisasi.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang hasil penelitian dari data

yang telah didapatkan.

BAB VI PENUTUP

Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan, saran, dan

keterbatasan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. MODAL VENTURA

1. Pengertian Modal Ventura

Menurut keputusan presiden nomor 61 tahun 1988 modal ventura

adalah usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam

suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka

waktu tertentu. Pemegang saham Perusahaan Modal Ventura (PMV)

adalah pengusaha dan perusahaan serta perorangan. PMV tidak

diperbolehkan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro,

deposito, dan tabungan untuk menunjang pendanaannya. Hal yang

mendukung PMV dalam hal pendanaannya selain diperoleh dari

pemegang saham juga bisa dari kreditur atau dari pihak lainnya yang

dapat bekerjasama dalam mengembangkan Usaha Kecil Menengah

(UKM).

Menurut Kasmir (2005: 298) modal ventura memiliki karakteristik

sebagai berikut:

a. Kegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung kesuatu

perusahaan.

b. Penyertaan dalam perusahaan bersifat jangka panjang dan biasanya

diatas 3 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

c. Bisnis yang dimasuki merupakan bisnis yang memiliki risiko tinggi.

d. Keuntungan yang diperoleh berasal dari capital gains, deviden atau

bagi hasil tergantung dari penyertaan modalnya dibidang jenis yang

diinginkan.

e. Kegiatannya lebih banyak dilakukan dalam usaha pembentukan usaha

baru atau pengembangan suatu usaha.

2. Perusahaan Modal Ventura

Perusahaan Modal Ventura (PMV) adalah suatu badan berbentuk

Perseroan Terbatas yang bergerak dalam bidang pemberian pinjaman

modal ventura dengan tujuan menyertakan modal kepada perusahaan kecil

maupun menengah untuk menyokong pertumbuhan dan perkembangan

kemampuan berusaha pada pengusaha tanpa menyimpang dari

pelaksanaan kaidah bisnis yang sehat. Perusahaan modal ventura

merupakan perusahaan yang ingin menanamkan modal dengan

mengharapkan keuntungan yang tinggi.

Perusahaan Modal Ventura (PMV) memberikan penyertaan modal

dengan tujuan sebagai berikut:

a. Ingin memperoleh keuntungan dengan cara bagi hasil melalui

kerjasama kemitraan dengan PPU.

b. PPU memiliki potensi untuk dikembangkan dan prospek usahanya

menguntungkan bila bekerjasama dengan PMV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

c. Melalui jalinan kemitraan antara PMV dan PPU, maka PMV akan

mendorong perusahaan kecil sampai menengah untuk mampu mandiri

dan lebih mengembangkan perusahaannya.

Pada dasarnya PMV dapat membiayai semua jenis usaha yang

memiliki prospek dan potensi untuk berkembang. Usaha agribisnis yang

dapat dibiayai dengan PMV adalah usaha tanaman pangan dan

hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. Usaha tersebut

meliputi budidaya, pengolahan hasil, pemasaran dan kegiatan jasa lainnya.

Bantuan masal ventura merupakan PMV diberikan kepada PPU yang

usahanya baru dimulai maupun pada tahab pengembangan usaha, baik

modal investasi seperti pembelian mesin dan peralatan maupun modal

kerja seperti pupuk, benih, bahan baku dan lain – lain.

Jenis – jenis pembiayaan yang berlaku dalam penyaluran modal

ventura antara lain:

a. Penyertaan Saham, merupakan penyertaan modal ventura pada pada

Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) berbadan hukum Perseroan

Terbatas (PT) dalam bentuk pengambilan sejumlah saham tertentu

dari perusahaan Pasangan Usaha (PPU).

b. Obligasi Konversi , merupakan bentuk pembiayaan yang pada

awalnya dilakukan dalam bentuk utang piutang, dimana nantinya akan

dikonversikan menjadi saham.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

c. Pembiayaan Bagi Hasil, merupakan jenis pembiayaan dengan sistem

bagi hasil atau partisipasi terbatas, besarnya presentase bagi hasil

tersebut ditetapkan berdasarkan kesepkatan antara PMV dan PPU.

Adapun prinsip – prinsip bagi hasil adalah sebagai berikut:

1) Kesepakatan nilai proyek dan rencana usaha serta jumlah

kebutuhan pembiayaan.

2) Kesepakatan perhitungan dan presentase bagi hasil.

3) Kesepakatan jangka waktu pembiayaan.

4) Kesepakatan menjalankan usaha.

5) Kesepakatan perlakuan pembukuan dan pelaporan.

3. Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)

Menurut peraturan presiden nomor 9 tahun 2009 tentang lembaga

pembiayaan, disebutkan bahwa PPU adalah perusahaan yang berbentuk

perorangan atau kelompok/ koperasi atau badan hukum penerima modal

ventura. Manfaat sumber pembiayaan modal ventura bagi PPU antara

lain:

a. PPU mempunyai mitra usaha dari PMV dan bisa mendapatkan

bimbingan teknis, menajemen dari instansi pemerintah maupun

swasta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

b. Tersedianya sumber pembiayaan yang murah untuk jangka pendek,

tanpa harus membayar cicilan pinjaman bulanan seperti halnya

pinjaman dari bank komersial.

c. PPU dapat memperoleh bantuan manajemen dari PMV yang

mempunyai latar belakang bisnis yang kuat, sehingga meningkatkan

peluang keberhasilan bisnis.

d. PPU dapat mengembangkan usaha dan meningkatkan keuntungan.

Jenis usaha yang dapat dibiayai oleh modal ventura merupakan usaha

agrbisnis perorangan, kelompok tani atau perusahaan berbadan hukum yang

dinilai layak oleh PMV, yaitu usaha yang mempunyai peluang keberhasilan

yang besar, mempunyai resiko rendah, dan mempunyai prospek untuk

berkembang dalam tempo yag cukup singkat.

B. KREDIT

1. Pengertian Kredit

Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat

luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito adalah

menyalurkan kembali dana yang telah didapatkan kepada masyarakat yang

membutuhkannya. Penyaluran dana ini dapat diwujudkan dalam bentuk

pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit.

Menurut Kasmir (2005: 102), kredit adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

2. Unsur Kredit

Dari pengertian kredit diatas dapat ditarik kesimpulan tentang

beberapa unsur yang memungkinkan akan terjadinya kredit. Adapun unsur

- unsur kredit Kasmir (2005: 104) tersebut adalah:

a. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi pemberi kredit bahwa

kredit yang diberikan benar - benar diterima kembali dimasa yang akan

datang sesuai dengan jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh

bank sebagai dasar utama yang melandasi mengapa suatu kredit berani

dikucurkan. Oleh sebab itu sebelum kredit dikucurkan terlebih dahulu

dilakukan analisis terhadap permohonan kredit dari nasabah.

b. Kesepakatan

Disamping unsur percaya didalam kredit juga terdapat unsur

kesepakatan antara pemberi kredit dengan penerima kredit.

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing -

masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing - masing.

c. Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka

waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek (dibawah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

tahun), jangka menengah (satu sampai tiga tahun) dan jangka penjang

(diatas tiga tahun).

d. Resiko

Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan

memungkinkan suatu resiko tidak tertagih. Semakin panjang suatu

jangka waktu kredit maka semakin besar pula resikonya. Resiko ini

menjadi tanggungan bank, baik yang disengaja oleh nasabah maupun

yang tidak disengaja.

e. Balas Jasa

Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan yang

diperoleh dari pemberian kredit.

3. Fungsi dan Tujuan Kredit

Menurut Firdaus dan Ariyanti (2004: 83), fungsi kredit pada dasarnya

adalah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam

rangka mendorong dan melancarkan perdagangan, mendorong dan

memperlancar produksi, jasa - jasa dan bahkan konsumsi.

Dalam praktiknya fungsi kredit yang dilakukan oleh para pemberi

kredit dapat dijabarkan lebih rinci sebagai berikut:

a. Kredit pada hakekatnya dapat meningkatkan daya guna uang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

1) Para pemilik uang/ modal dapat secara langsung meminjamkan

uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk

meningkatkan usahanya.

2) Para pemilik uang/ modal dapat menyimpan uang pada lembaga -

lembaga keuangan. Uang tersebut diberikan sebagai pinjaman

kepada perusahaan - perusahaan untuk meningkatkan nasabahnya.

b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan

pembayaran baru seperti cek, giro bilyet, dan wesel sehingga akan

dapat meningkatkan peredaran uang giral. Disamping itu, kredit

perbankan yang dapat ditarik secara tunai dapat pula meningkatkan

peredaran uang kartal, sehingga arus lalu lintas uang akan berkembang

pula.

c. Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang

Dengan mendapatkan kredit para pengusaha dapat memproses bahan

baku menjadi berang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi

meningkat. Disamping itu, kredit juga meningkatkan peredaran barang,

baik melalui penjualan secara kredit maupun dengan membeli barang

dari satu tempat dan menjualnya ke tempat lain. Pembelian tersebut

uangnya berasal dari kredit.

d. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi

Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan kepada usaha -

usaha antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

1) Pengendalian inflasi

2) Pengendalian ekspor, dan

3) Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat

e. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha

Setiap orang berusaha selalu ingin meningkatkan usaha tersebut,

namun adakalanya dibatasi oleh kemampuan dibidang permodalan.

Bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat mengatasi

kekurangmampuan pengusaha dibidang permodalan tersebut, sehingga

pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya.

f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan

Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas

usahanyadan mendirikan proyek - proyek baru. Peningkatan usaha dan

penirian proyek baru akan membutuhkan tenaga kerja untuk

melaksanakan proyek - proyek tersebut. Dengan demikian mereka

akan memperoleh pendapatan. Apabila perluasan usaha dan pendirian

proyek - proyek baru telah selesai, maka untuk mengelolanya

diperlukan tenaga kerja. Dengan tertampungnya tenaga - tenaga kerja

tersebut, maka pemerataan pendapatan akan meningkat pula.

g. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional

Bank - bank besar diluar negeri yang mempunyai jaringan usaha, dapat

memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung

maupun tidak langsung lepada perusahaan - perusahaan didalam

negeri. Begitu pula negara yang telah maju mempunyai cadangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

devisa dan tabungan yang tinggi, dapat memberikan bantuan dalam

bentuk kredit kepada negara yang sedang berkembang untuk

membangun. Bantuan dalam bentuk kredit ini tidak saja dapat

mempererat hubungan ekonomi antar negara yang bersangkutan tetapi

juga dapat meningkatkan hubungan internasional.

Menurut Kasmir (2007: 105) pemberian suatu fasilitas kredit

mempunyai beberapa tujuan yang hendak di capai yang tentunya

tergantung dari tujuan bank itu sendiri. Dalam praktiknya tujuan

pemberian suatu kredit sebagai berikut:

a. Mencari Keuntungan

Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan.

Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk 14 bunga yang diterima

bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang di bebankan

pada nasabah.

b. Membantu Usaha Nasabah

Tujuan selanjutnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang

memerlukan dana, baik dana untuk investasi maupun dana untuk

modal kerja. Dengan dana tersebut debitur akan dapat

mengembangkan dan memperluas usahanya.

c. Membantu Pemerintah

Tujuan lainnya adalah membantu pemerintah dalam berbagai bidang.

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak

perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyaknya kredit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

berarti adanya kucuran dana dalam rangka peningkatan pembangunan

di berbagai sektor, terutama sektor riil.

4. Jenis - Jenis Kredit

Menurut Kasmir (2005:42-43) kredit jenis-jenis kredit secara umum

meliputi:

a. Kredit modal Kerja

Kredit modal kerja di mana merupakan kredit yang di butuhkan untuk

membiayai kebutuhan modal kerja suatu perusahaan, digunakan untuk

menunjang perputaran usahanya. Contoh kredit ini adalah untuk

membeli bahan baku dan modal kerja lainya.

b. Kredit Investasi

Kredit investasi merupakan kredit yang tujuannya untuk membiayai

investasi untuk menunjang kegiatan usaha yang bersangkutan dengan

jangka waktu kredit lebih dari 1 tahun. Contoh kredit ini adalah kredit

untuk membangun pabrik atau membeli peralatan pabrik seperti mesin-

mesin.

c. Kredit Perdagangan

Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka

memperbesar atau memperluas kegiatan perdagangannya. Contoh kredit

ini adalah untuk membeli barang dagangan yang di berikan pada para

supplier.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

d. Kredit Produktif

Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja, atau

perdagangan. Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali

sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang

dibiayai.

e. Kredit Profesi

Merupakan kredit yang di berikan kepada para kalangan profesional

seperti dosen, dokter, atau pengacara.

f. Kredit Konsumtif

Kredit konsumtif merupakan kredit yang berhubungan dengan

kebutuhan konsumsi atau kebutuhan pribadi (nonusaha) misalnya

keperluan seperti sandang, pangan, papan. Contoh jenis kredit ini

adalah kredit perumahan, kendaraan bermotor, dan lain-lain.

5. Prinsip - Prinsip Kredit

Prinsip perkreditan juga disebut sebagai konsep 5C dan 7P. Pada

dasarnya konsep ini menjadi salah satu penilaian bank dalam membiayai

calon debiturnya. Menurut Martono (2002:57-59) prinsip perkreditan 5C

sebagai berikut:

a. Character

Pada prinsip ini diperhatikan dan diteliti tentang kebiasaankebiasaan,

sifat-sifat pribadi, cara hidup, keadaan keluarga, hobby, dan lain-lain.

b. Capacity

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Penilaian terhadap capacity debitur dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana kemampuan debitur mengembalikan pokok pinjaman serta bunga

pinjamannya. Penilaian ini dapat dilihat dari kegiatan usaha dan

kemampuan pengelolaan atas usaha yang akan dibiayai dengan kredit.

c. Capital

Penyelidikan tehadap prinsip capital atau permodalan debitur tidak hanya

melihat besar kecilnya modal tersebut, tetapi bagaimana distribusi modal

itu ditempatkan oleh debitur. Cukupkah modal yang tersedia sehingga

segala sumber dapat bergerak secara efektif. Baikkah pengaturan modal

itu sehingga perusahaan berjalan lancar dan maju. Seberapa besarkah

modal kerjanya, semuanya ini dapat di lihat dari posisi neraca perusahaan

calon debitur.

d. Collateral

Penilaian terhadap barang jaminan yang di serahkan debitur sebagai

jaminan atas kredit bank yang diperolehnya adalah mengetahui sejauh

mana nilai barang jaminan atau agunan dapat menutupi resiko kegagalan

pengembalian kewajibankewajiban debitur. Fungsi jaminan di sini adalah

sebagai alat pengaman terhadap kemungkinan ketidakmampuan dari

debitur untuk melunasi kewajibannya.

e. Condition

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Pada prinsip kondisi ekonomi secara umum serta kondisi pada sektor

usaha calon debitur. Maksudnya agar bank dapat memperkecil resiko

yang mungkin timbul oleh kondisi ekonomi, keadaan perdagangan dan

persaingan di lingkungan sektor usaha calon debitur dapat diketahui,

sehingga bantuan 20 yang akan diberikan benar-benar bermanfaat bagi

perkembangan usahanya.

Sedangkan prinsip-prinsip 7P dalam kredit adalah sebagai berikut:

a. Personality

Bank mencari data tentang kepribadian calon debitur seperti riwayat

hidupnya (kelahiran, pendidikan, pengalaman, usaha atau pekerjaan dan

sebagainya), hobby, keadaan keluarga, pergaulan dalam masyarakat dan

hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kepribadian calon debitur.

b. Purpose

Bank mencari data tentang tujuan atau keperluan pengguna kredit.

Apakah akan digunakan untuk berdagang, berproduksi atau membeli

rumah. Apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of

business kredit bank yang bersangkutan.

c. Prospect

Dimana hal ini merupakan harapan masa depan dari bidang usaha atau

kegiatan usaha calon debitur selama beberapa bulan atau tahun,

perkembangan keadaan ekonomi atau perdagangan, keadaan sektor usaha

calon debitur, kekuatan keuangan perusahaan masa lalu dan perkiraan

masa mendatang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

d. Payment

Payment merupakan prinsip untuk mengetahui bagaimana pembayaran

kembali pinjaman yang akan diberikan. Hal ini di peroleh dari

perhitungan kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga dapat

diperkirakan kemampuan pengembalian ditinjau dari waktu serta jumlah

pengembaliannya.

e. Party

Party merupakan pengklasifikasian nasabah kedalam klasifikasi tertentu

atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta

karakternya. Dengan demikian nasabah dapat digolongkan ke golongan

tertentu dan akan mendapat fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank,

baik dari segi jumlah, bunga dan persyaratan lainnya.

f. Profitability

Profitability merupakan kemampuan nasabah dalam mencari laba.

Keuntungan diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau

semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan di

perolehnya dari bank.

g. Protection

Tujuan adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank

melalui suatu perlindungan, perlindungan dapat berupa jaminan barang

atau orang atau jaminan asuransi.

6. Standar Operasional Perkreditan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Sistem dan prosedur bank dan lembaga keuangan dalam pemberian

kredit kepada nasabah dihadapkan pada masalah yang kompleks.

Perkreditan memiliki sifat kasuatis yang artinya masing – masing calon

debitur mempunyai permasalahan spesifik berbeda secara materil antara

satu nasabah dengan nasabah lain. Oleh karena hal tersebut maka

diperlukan pendekatan dan penanganan yang secara berbeda dan

memperhatikan ciri – ciri khusus dari kredit sistem dan prosedur dalam

pemberian kredit dibagi atas beberapa tahab antara lain:

a. Tahap persiapan, pada tahap ini merupakan persyaratan awal yang

harus dipenuhi nasabah apabila hendak mengajukan kredit, yaitu

antara lain:

1) Mengajukan permohonan/ mengisi daftar isian yang disediakan

bank dan ditandatangani secara lengkap dan sah.

2) Daftar lampiran lainnya yang diperlukan menurut jenis kredit

(perijinan perusahaan, NPWP untuk kredit sepuluh juta keatas).

3) Persyaratan khusus lainnya (surat keterangan usaha).

4) Permohonan kredit akan berupa:

a) Permohonan baru untuk mendapat suatu jenis fasilitas kredit.

b) Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.

c) Permohonan perpanjangan/ pembaharuan masa laku kredit

yang telah berakhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

d) Permohonan lainnya untuk perubahan syarat – syarat fasilitas

kredit yang sedang berjalan, antara lain penukaran jaminan

perubahan/ pengunduran jadwal angsuran tersebut.

5) Setiap permohonan kredit harus dicatat dalam register yang

tersedia.

6) Permohonan kredit harus lengkap sesuai persyaratan yang

ditetapkan.

b. Tahap penilaian/ analisis, pada tahap ini merupakan persiapan

pemutusan kredit, pengumpulan data, penilaian data beserta

memeriksa kelengkapan yang sebaiknya tidak diberitahukan kepada

nasabah sehingga pada saat meninjau dapat dilihat kondisi keadaan

dilapangan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Analisis kredit

dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip kredit yaitu 5C dan 7P.

c. Tahap pemutusan kredit, pada tahap ini setiap pemberian kredit harus

dibuat suatu perjanjian tertulis antara bank dan si penerima kredit. Isi

perjanjian kredit mencantumkan segala hak dan kewajiban kedua

belah pihak.

Hal – hal yang tertera dalam perjanjian kredit antara lain:

1) Maksimum kredit, merupakan jumlah yang tertera dalam

maksmum kredit (line of credit) adalah jumlah tertinggi yang

diizinkan kepada si penerima kredit. Jumlah ini berdasarkan

peritungan kalkulasi krdit dalam aspek finansial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

2) Jangka waktu, dicantumkan sesuai dengan persetujuan antara

pihak bank dan debitur, maka ada kredit yang jangka waktu

pendek, menengah, dan panjang.

3) Keperluan kredit, dicantumkan isi perjanjian kredit yang

dicantumkan tujuan keperluan kredit sesuai dengan bidang usaha

debitur berdasarkan target produktifitas yang akan dicapainya.

4) Propisi, merupakan suatu beban yang dikenakan kepada debitur

sebagai akbat dari perjanjian kredit yang dibuat, propisi harus

dibayar secara kontan oleh debitur pada saat pencairan kredit.

5) Bea materai, sesuai dengan aturan bea materai maka setiap

pemberian kredit dikenakan bea materai ½ % (setengah per

seratus) dan maksimum kredit yang diberikan dimana umlah

tersebut kemudian disetorkan ke kas negara.

6) Bentuk kredit, berdasarkan perjanjian antara phak bank dan debtor

dapat memilih rekening koran bebas, rekening koran terbaru atau

aficfeend rekening koran.

7) Cara penarikannya dan cara pelunasannya, penarikan dan

pelunasan ditetapkan dalam suatu adwal tertentu berdasarkan

persetujuan bersama.

8) Jaminan kredit, isi perjanjian kredit harus dikemukakan secara

terperinci mengenai jaminan, baik jumlah jaminan, nilai jaminan

dan status kepemilikannya, niali jaminan harus sesuai dengan

penetapan transaksi bank.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

9) Asuransi, setiap jaminan diasuransikan sesuai dengan sifat

jaminan tersebut, hal ini dimaksudkan untuk mengamankan resiko

bilamana terjadi hal – hal yang diinginkan.

10) Ketentuan – ketentuan tambahan, bank dapat menentukan

ketentuan – ketentuan tambahan diluar ketentuan pokok dan

ketentuan tersebut dicantumkan dalam pasal tambahan didalam

permohonan kredit.

d. Tahap pengawasan kredit, pada tahap ini pengawasan kredit berfungsi

untuk memastikan apakah prosedur kredit telah menggunakan azas

pemberian kredit yang sehat dan telah ada pengaman resiko dan tujuan

kredit seingga kredit yang diberikan telah sesuai dengan ketentuan

bank dan ketentuan bank Indonesia. Pengawasan kredit ini dilakukan

oleh bagian pengawasan intern bank atau Bank Indonesia.

e. Tahap penyelamatan kredit, pada tahap ini kredit yang semulanya

tertolong diragukan atau macet kemudian diusahakan untuk diperbaiki

sebagai mana tercermin dalam akad penyelamatan kredit.

C. PENGENDALIAN INTERNAL

1. Pengertian Pengendalian Internal

Sebuah organisasi nirlaba independen yang mempunyai tujuan untuk

meningkatkan kualitas pelaporan keuangan melalui etika dan pengendalian

intern yang efektif yang disebut dengan Committee Of Sponsoring

Organization of The Treadway Commission (COSO), dibentuk pada tahun

1985. Komisi ini disponsori oleh 5 organisasi besar di Amerika Serikat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

yaitu The Ammerican Accounting Association (AAA), The American

Institute of Certified Public Accountants (AICPA), Financial Executive

Institute (FEI), The Institute Of Internal Auditors (IIA) dan The Institute Of

Management Accountants (IMA).

Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masing-

masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

operasional perusahaan atau organisasi tertentu. Perusahaan umumnya

menggunakan Sistem Pengendalian Internal untuk mengarahkan operasi

perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. Definisi

pengendalian internal yang dikemukan oleh banyak penulis pada umumnya

bersumber dari definisi yang dibuat oleh COSO (The Committee Of

Sponsoring Organizations Of Treadway Commission). COSO (2013)

mendefinisikan pengendalian internal sebagai berikut: "Internal control is

a process, affected by an entity's board of directors, management, and

other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the

achievement of objectives relating to operations, reporting, and

compliance"

Pengertian pengendalian internal control menurut COSO tersebut,

dapat dipahami bahwa pengendalian internal adalah

proses, karena hal tersebut menembus kegiatan operasional organisasi dan

merupakan bagian integral dari kegiatan manajemen dasar. Pengendalian

internal hanya dapat menyediakan keyakinan memadai, bukan keinginan

mutlak. Hal ini menegaskan bahwa sebaik apapun pengendalian internal itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

dirancang dan dioperasikan, hanya dapat menyediakan keyakinan yang

memadai, tidak dapat sepenuhnya efektif dalam mencapai tujuan

pengendalian internal meskipun telah dirancang dan disusun sedemikian

rupa dengan sebaik baiknya. Bahkan bagaimanapun baiknya pengendalian

internal yang ideal di rancang, namun keberhasilannya bergantung pada

kompetisi dan kendala dari pada pelaksanaannya dan tidak terlepas dari

berbagai keterbatasan.

2. Tujuan Pengendalian Internal

Menurut Commite of Sponsoring Organizations of Treadway

Commisions (COSO) (2013), pengendalian internal mempunyai 3 tujuan

yaitu:

a. Tujuan Operasi

Tujuan ini berkaitan dengan efektifitas dan efisiensi operasi entitas,

termasuk tujuan kinerja operasional dan keuangan, dan menjaga aset

terhadap kerugian.

b. Tujuan Pelaporan

Tujuan ini berkaitan dengan pelaporan keuangan dan pelaporan non

keuangan, untuk internal maupun eksternal, yang mencakup keandalan,

ketepatan waktu, transparasi, atau persyaratan lain yang ditetapkan oleh

regulator, persyaratan yang diakui pembuat standar, atau kebijakan

entitas itu sendiri.

c. Tujuan Kepatuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Tujuan ini berkaitan dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan

yang mana entitas dapat mematuhinya.

3. Komponen Pengendalian Internal

Menurut Commite of Sponsoring Organizations of Treadway Commisions

(COSO) (2013), terdapat lima komponen pengendalian internal sebagai

berikut:

a. Lingkungan Pengendalian (Control Environmental)

Lingkungan pengendalian adalah seperangkat standar, proses dan

struktur yang memberikan dasar untuk melaksanakan pengendalian

internal diseluruh organisasi. Lingkungan pengendalian menetapkan

corak suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian orang

- orangnya. Ini merupakan landasan bagi komponen - komponen

pengendalian lainnya, dengan menciptakan disiplin dan struktur.

Terdapat lima prinsip yang harus ditegakkan atau dijalankan

dalam organisasi untuk mendukung lingkungan pengendalian agar dapat

terwujud dengan baik, yaitu:

1) Organisasi yang terdiri dari dewan direksi, manajemen, dan personil

lainnya menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai

etika.

2) Dewan direksi menunjukkan indenpendensi dari manajemen dan

dalam mengawasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

3) Manajemen dengan pengawasan dewan direksi menetapkan struktur,

jalur pelaporan, wewenang-wewenang dan tanggung jawab dalam

mengejar tujuan.

4) Organisasi menunjukkan komitmen untuk menarik, mengembangkan,

dan mempertahankan individu yang kompetensi sejalan dengan tujuan.

5) Organisasi meyakinkan individu bertanggung jawab atas tugas dan

tanggung jawab pengendalian internal mereka dalam mengejar tujuan.

b. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Menurut COSO, penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis

dan interaktif untuk mengidentifikasi dan menilai risiko terhadap

pencapaian tujuan. Risiko itu sendiri dipahami sebagai suatu

kemungkinan bahwa suatu peristiwa akan terjadi dan mempengaruhi

pencapaian tujuan entitas, dan risiko terhadap pencapaian seluruh tujuan

dari entitas ini dianggap relatif terhadap toleransi risiko yang ditetapkan.

Oleh karena itu, penilaian risiko membentuk dasar untuk menentukan

bagaimana risiko harus dikelola oleh organisasi.

Prinsip-prinsip yang mendukung penilaian risiko menurut COSO

sebagai berikut:

1) Organisasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang cukup untuk

memungkinkan identifikasi dan penilaian risiko yang berkaitan dengan

tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

2) Organisasi mengidentifikasi risiko terhadap pencapaian tujuan di

seluruh entitas dan analis risiko sebagai dasar untuk menentukan

bagaimana risiko harus dikelola.

3) Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam menilai

risiko terhadap pencapaian tujuan.

4) Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan yang signifikan

dapat mempengaruhi sistem pengendalian internal.

c. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Aktivitas pengendalian adalah tindakan-tindakan yang ditetapkan

melalui kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang membantu

memastikan bahwa arahan manajemen untuk mengurangi risiko terhadap

pencapaian tujuan dilakukan. Aktivitas pengendalian dilakukan pada

semua tingkat entitas, pada berbagai tahap dalam proses bisnis, dan atas

lingkungan teknologi.

COSO menegaskan mengenai prinsip - prinsip dalam organisasi

yang mendukung aktivitas pengendalian yaitu sebagai berikut:

1) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang

berkontribusi terhadap mitigasi risiko pencapaian sasaran pada tahap

yang dapat diterima.

2) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian

umum atas teknologi untuk mendukung tercapainya tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

3) Organisasi menyebarkan aktivitas pengendalian melalui kebijakan

kebijakan yang menetapkan apa yang diharapkan, dan prosedur-

prosedur yang menempatkan kebijakan kebijakan ke dalam tindakan.

d. Informasi Dan Komunikasi (Information And Communication)

COSO menjelaskan bahwa informasi sangat penting bagi setiap

entitas untuk melaksanakan tanggung jawab pengendalian internal guna

mendukung pencapaian tujuan-tujuannya. Informasi yang diperlukan

manajemen adalah informasi yang relevan dan berkualitas baik yang

berasal dari sumber internal maupun eksternal dan informasi yang

digunakan untuk mendukung fungsi komponen-komponen lain

pengendalian internal. Informasi diperoleh ataupun dihasilkan melalui

proses komunikasi antar pihak internal maupun eksternal yang dilakukan

secara terus- menerus, berulang, dan berbagi. Kebanyakan organisasi

membangun suatu sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan

informasi yang andal, relevan dan tepat waktu.

Ada 3 prinsip yang mendukung komponen informasi dan

komunikasi dalam pengendalian internal menurut COSO, yaitu:

1) Organisasi memperoleh atau menghasilkan dan menggunakan

informasi yang berkualitas dan yang relevan untuk mendukung fungsi

pengendalian internal.

2) Organisasi secara internal mengkomunikasikan informasi, termasuk

tujuan dan tanggung jawab untuk pengendalian internal dalam rangka

mendukung fungsi pengendalian internal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

3) Organisasi berkomunikasi dengan pihak internal mengenai hal-hal

yang mempengaruhi fungsi pengendalian internal.

e. Aktivitas Pemantauan (Monitoring Activities)

Aktivitas pemantauan menurut COSO merupakan kegiatan

evaluasi dengan beberapa bentuk apakah yang sifatnya berkelanjutan,

terpisah maupun kombinasi keduanya yang digunakan untuk memastikan

apakah masing-masing dari kelima komponen pengendalian internal

mempengaruhi fungsi fungsi dalam setiap komponen, ada dan berfunsi.

Evaluasi berkesinambungan (terus menerus) dibangun ke dalam proses

bisnis pada tingkat yang berbeda dari entitamenyajikanyajikan informasi

yang tepat waktu. Evaluasi terpisah dilakukan secara periodik, akan

bervariasi dalam lingkup dan frekuensi tergantung pada penilaian risiko,

efektifitas evaluasi yang sedang berlangsung, bahan pertimbangan

manajemen lainnya. Temuan-temuan dievaluasi terhadap kriteria yang

ditetapkan oleh pembuat kebijakan, lembaga-lembaga pembuat standar

yang diakui atau manajemen dan dewan direksi, dan kekurangan

kekurangan yang ditemukan dikomunikasikan kepada manajemen dan

dewan direksi.

Kegiatan pemantauan meliputi proses penilaian kualitas kinerja

pengendalian internal sepanjang waktu, dan memastikan apakah

semuanya dijalankan seperti yang diinginkan serta apakah telah

disesuaikan dengan perubahan keadaan. Pemantauan seharusnya

dilakukan oleh personal yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

baik pada tahap desain maupun pengoperasian pengendalian pada waktu

yang tepat, guna menentukan apakah pengendalian internal beroperasi

sebagaimana yang diharapkan dan untuk menentukan apakah

pengendalian internal tersebut telah disesuaikan dengan perubahan

keadaan yang selalu dinamis.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa pemantauan dilakukan

untuk memberikan keyakinan apakah pengendalian internal telah

dilakukan secara memadai atau tidak. Dari hasil pemantauan tersebut

dapat ditemukan kelemahan dan kekurangan pengendalian sehingga

dapat diusulkan pengendalian yang lebih baik.

4. Keterbatasan Pengendalian Internal

Menurut Jusup (2001: 254) struktur pengendalian internal memiliki

keterbatasan diantaranya:

a. Kesalahan dalam pertimbangan.

Manajemen dan personil lainnya melakukan pertimbangan yang kurang

matang dalam pengambilan keputusan, atau dalam melakukan tugas -

tugas rutin karena kekurangan informasi, keterbatasan waktu, atau

penyebab lainnya.

b. Kemacetan

Kemacetan dapat terjadi karena petugas salah mengerti dengan instruksi,

atau melakukan kesalahan karena kecerobohan, kebingungan, atau

kelelahan.

c. Kolusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Kolusi atau persekongkolan yang dilakukan oleh seorang pegawai

dengan pegawai lainnya atau dengan pelanggan, atau pemasok, bisa

tidak terdeteksi oleh struktur pengendalian internal.

d. Pelanggaran oleh manajemen

Manajemen bisa melakukan pelanggaran atas kebijakan atau prosedur -

prosedur untuk tujuan - tujuan tidak sah, misalnya untuk kepentingan

pribadi.

e. Biaya dan manfaat

Biaya pelanggaran suatu struktur pengendalian internal seyogyanya tidak

melebihi manfaat yang akan diperoleh dari penerapan pengendalian

internal tersebut.

D. Pengendalian Internal Kredit

1. Aspek Pengendalian Internal Perkreditan

Menurut Tawaf (1999: 270) beberapa pokok utama dalam pengendalian

kredit adalah:

a. Harus ada sistem pengendalian internal yang baik dalam arti ada

pemisahan fungsi antara pejabat yang menyetujui kredit, yang

melakukan pembayaran kepada debitur, penagihan, analisis,

administrasi kredit, taksasi agunan.

b. Harus ada kebijakan perkreditan tertulis yang telah disetujui direksi.

Kebijakan tertulis mengenai kredit paling tidak harus memuat

ketentuan mengenai limit cabang dan limit pemberi persetujuan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

ketentuan mengenai jenis kredit yang dilarang, ketentuan

mengenaijangka waktu kredit (maksimum dan minimum), ketentuan

mengenai tingkat bunga dan provisi, ketentuan mengenai

perbandingan antara kredit dengan jaminan, informasi keuangan yang

harus diperoleh dari debitur, konsentrasi kredit, dan pengertian kredit

bermasalahdan penanganannya.

c. Harus ada aparat yang kompeten yang akan memproses kredit. Artinya

para pengelola kredit dibank harus mempunyai pengetahuan yang

cukup serta keterampilan yang memadai dalam menangani

permasalhan kreditnya, baik yang menyangkut pada ketentuan bank

intern, ketentuan Bank Indonesia maupun dalam hal menangani

permasalahan dengan nasabahnya.

d. Harus ada fungsi reviu terhadap kredit yang telah diberikan dan

manajemen harus selalu memantau pelaksanaan reviu tersebut. Dalam

hubungan ini pelaksanaan reviu serta pemantauan tindak lanjut atas

masalah yang ada harus dilakukan secara terus - menerus dan

dibangun dengan sistem yang terorganisir sehingga mampu melakukan

deteksi dini atas permasalahan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian studi kasus. Menurut Sekaran (2011) penelitian studi kasus

merupakan penelitian yang berfokus pada pengumpulan informasi terkait

objek tertentu, acara atau kegiatan, seperti unit atau organisasi bisnis

tertentu. Penelitian ini dilakukan di Bina Artha Ventura Karanganyar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bina Artha Ventura Karanganyar

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2018

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penulisan ini adalah pegawai bagian kredit.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penulisan ini adalah dokumen - dokumen dan

prosedur – prosedur dalam pemberian kredit pada Bina Artha Ventura.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab

secara langsung dengan pihak-pihak yang terlibat dengan obyek yang

diteliti.

2. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006), dokumentasi merupakan suatu metode

mencari dan mengumpulkan data mengenai hal - hal yang berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda, dan

sebagainya.

3. Checklist

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode checklist. Tabel

checklist dibuat sesuai dengan 5 komponen dengan 17 prinsip menurut

COSO, yang mana untuk memastikan sesuai atau tidaknya dengan

wawancara kepada pihak yang berkepentingan dengan kredit. Ketika

penerapan yang dilakukan oleh perusahaan telah sesuai maka pada kolom

sesuai/ tidak sesuai dituliskan sesuai, dan ketika tidak sesuai maka

dituliskan tidak sesuai dan diberikan masukan dalam kolom keterangan.

4. Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti juga akan menggunakan metode observasi

dalam melakukan pengumpulan data. Observasi dilakukan untuk

mengamati komponen siklus informasi akuntansi dan manajemen risiko

pada yayasan yang berkaitan dengan siklus pemberian kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah dengan mendeskripsikan kesesuaian

prosedur pemberian kredit yang terdapat di Bina Artha Ventura

Karanganyar dengan unsur - unsur pengendalian intern menurut standar

COSO.

Langkah - langkah yang dilakukan untuk menjawab rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan prosedur - prosedur yang dilaksanakan Bina Artha

Ventura dalam proses pemberian kredit kepada nasabah.

2. Membuat tabel perbandingan menurut standar COSO dan menurut Bina

Artha Ventura. Tabel perbandingan ini berisi:

a. Nomor yang diisikan nomor urut,

b. Pengendalian internal menurut COSO yang diisikan dengan 17

prinsip dari 5 komponen menurut standar COSO,

c. Praktik pengendalian internal yang dilakukan oleh Bina Artha

Ventura Karanganyar yang diisikan bagaimana yang terjadi

sebenarnya di Bina Artha Ventura yang datanya diperoleh dari

wawancara dan observasi,

d. Sesuai/ tidak sesuai yang diisikan sesuai apabila praktik

pengendalian internal yang dilakukan oleh Bina Artha Ventura

telah sesuai dengan prinsip pengendalian internal menurut COSO,

dan diisikan tidak sesuai apabila praktik pengendalian internal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

dilakukan Bina Artha Ventura tidak sesuai dengan prinsip

pengendalian internal menurut standar COSO,

e. Keterangan yang diisikan saran/ masukan apabila terdapat

pengendalian internal yang dilakukan Bina Artha Ventura yang

tidak sesuai dengan prinsip menurut standar COSO.

3. Menganalisis kesesuaian hasil perbandingan pengendalian internal

antara Bina Artha Ventura Karanganyar dengan standar menurut COSO.

Dari table checklist yang telah diolah didapatkan hasilnya untuk

melakukan analisis, karena dari tabel hanya ditulis secara singkat, maka

saat analisis ini ditulis lebih rinci. Dijelaskan terlebih dahulu komponen

yang akan dibahas, dalam komponen tersebut terdapat berapa prinsip dan

berapa prinsip juga yang telah sesuai dilaksanakan oleh Bina Artha

Ventura, kemudian dijelaskan satu per satu prinsip – prinsipnya yang

meliputi bagaimana prinsip menurut standar COSO kemudian dijelaskan

tentang penerapannya di Bina Artha Ventura dengan contoh konkrit yang

ada dilapangan, dan kemudian tuliskan tentang kesesuaian antara

pengendalian internal yang berada di Bina Artha Ventura dan menurut

stadar COSO, ketika tidak terdapat kesesuaian akan diberikan

rekomendasi/ saran perbaikan.

4. Membuat kesimpulan yang berdasarkan atas analisis yang dilakukan

antara Bina Artha Ventura dengan standar COSO.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. DATA UMUM

1. Sejarah Umum Perusahaan

Bina Artha Ventura didirikan pada tahun 2011 dan merupakan

institusi keuangan non bank yang beroperasi disektor keuangan mikro

untuk memberikan dana modal kepada masyarakat level ekonomi lemah.

Bina Artha Ventura menawarkan pelayanan pemberian modal kerja yang

merupakan bentuk modern dari metodologi microfinance tradisional. Bina

Artha Ventura adalah salah satu inisiatif yang dilakukan oleh

microventures yang merupakan perusahaan investasi dari Luxembourg.

Microventures mengkhususkan diri dalam investasi pembiayaan mikro

sejak tahun 2006. Investasi yang telah dilakukan oleh microventures ada di

India, Amerika Selatan, dan saat ini Indonesia.

Bina Artha Ventura cabang Karanganyar ini berdiri sejak Februari

2015. Sejak cabang ini berdiri telah melakukan 2 kali pergantian pimpinan

atau pergantian Branch Manager dan mempunyai 8 karyawan diantaranya

1 Branch Manager, 1 Business Analyst, 5 Business Officer, dan 1 Cashier/

Admin. Bina Artha Ventura memiliki 2 produk yaitu Bina Grup dan Bina

Usaha, namun pada cabang Karanganyar ini hanya menyediakan produk

Bina Usaha saja. Bina Usaha ini menyediakan layanan keuangan pada

segmen masyarakat menengah yang tidak dapat mendapatkan pembiayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

baik dari lembaga keuangan mikro maupun bank/ institusi keuangan

lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Menjadi lembaga keuangan khusus yang terkemuka dengan melayani

1.000.000 keluarga di Indonesia di tahun 2020.

b. Misi

Menyediakan layanan keuangan khusus, untuk masyarakat

berpendapatan rendah yang aktif dalam kegiatan perekonomian dengan

memperhatikan aspek kewajaran dan kelayakan, transparansi, efisiensi

serta berkelanjutan.

3. Nilai - Nilai Perusahaan

a. Transparansi

Kami selalu terbuka kepada mitra, pemegang saham, pihak lain yang

berkepentingan, serta masyarakat luas.

b. Integritas

Kami menjunjung tinggi etika, menunjukkan nilai kejujuran dan

keadilan dalam setiap tindakan yang dilakukan

c. Kerjasama Tim

Kami menggalakkan dan mendukung keberagaman, kesatuan, dan

kekompakan tim. Kami bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

d. Akuntabilitas

Kami bertanggungjawab atas semua keputusan dan tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

e. Wajar dan Layak

Kami menggalakkan efisiensi dalam semua tindakan agar dapat

memberikan layanan terbaik kepada Mitra dengan biaya yang wajar

dan layak.

4. Prinsip - Prinsip Perlindungan Mitra Perusahaan

Bina Artha menerapkan prinsip - prinsip perlindungan mitra dengan pilar

- pilar utama sebagai berikut:

a. Melakukan desain dan penyampaian produk yang tepat untuk mitra.

b. Melakukan pencegahan atas hutang yang berlebih.

c. Menerapkan biaya wajar dengan mempertimbangkan kesinambungan

Bina Artha dalam jangka panjang dan kemampuan mitra.

d. Menerapkan transparani informasi dan membuka dengan jelas kepada

mitra semua persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

e. Menggunakan bahasa setempat dalam berinteraksi dengan mitra.

f. Memperlakukan mitra dengan wajar dan penuh kesopanan.

g. Bina Artha tidak melibatkan pihak luar sebagai pemasar dan

penagihan.

h. Menjaga kerahasiaan data mitra sesuai dengan hukum dan aturan yang

berlaku.

i. Menyediakan sarana kepada mitra untuk menyampaikan usulan atau

keluhan melalui nomor telepon 0815 XXXX XXX.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

B. DATA KHUSUS

1. Struktur Cabang Bina Usaha

a. Job Description Branch Manager

1) Membantu kinerja BA, BO, Admin/ Cashier, serta mengevaluasi

kinerja BA, BO, Admin/ Cashier.

2) Memberikan informasi perkiraan realisasi per hari satu minggu

kedepan kepada kantor pusat pada hari Jumat pagi.

3) Melakukan kontrol terhadap target yang telah ditetapkan.

4) Melakukan survey ditingkat kecamatan dan desa.

5) Mengecek dan menandatangani Uji Kelayakan Mitra (UKM),

Pemeriksaan Usaha (PU) dan formulir aplikasi pengajuan

pembiayaan.

6) Melakukan komite kredit yang dilakukan pada saat pengajuan

kredit.

b. Job Description Business Analyst (BA)

1) Verifikasi dokumen KYC dari Mitra.

2) Menganalisis hasil BI checking Mitra dan pasangan.

3) Menilai evaluasi BO dan menganalisis lebih dalam, kunjungan ke

Mitra lagi jika diperlukan.

4) Melakukan diskusi dengan BO sebelum BO melakukan komite,

kemudian memanggil komite pembiayaan setelah selesai diskusi

dengan BO.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

5) Melakukan kunjungan monitoring.

6) Bertanggung jawab untuk menjaga kualitas portofolio

pembiayaan.

7) Menindaklanjuti Mitra yang menunggak.

8) Membantu pelatihan BO dilapangan dan dikelas..

9) Mempersiapkan laporan ke Business Manager/ Bina Usaha

Product Head sebagai bagian dari penilaian Performance

Appraisal.

10) Membantu Branch Manager sesuai kebutuhan.

c. Job Description Business Officer (BO)

1) Mencari calon Mitra.

2) Memberitahu calon Mitra tentang syarat dan ketentuan serta

kebijakan dan prosedur.

3) Mengumpulkan aplikasi pembiayaan dan dokumen Know Your

Customer (KYC) dari Mitra, pasangan dan penjamin (jika

diperlukan).

4) Melakukan evaluasi terhadap karakter dan kemampuan finansial

calon Mitra.

5) Memonitor angsuran bulanan. Bila ada keterlambatan

pembiayaan, BO harus segera menindaklanjuti.

6) Melakukan pengecekan penggunaan pembiayaan (Capital

Utilitation check).

7) BO sebagai back up dari anggota tim yang lain jika dibutuhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

8) Mendokumentasikan dan melaporkan feedback dari Mitra, terkait

dengan proses pembiayaan.

d. Job Description Cashier/ Admin

1) Membantu BM dalam administrasi cabang

a) Mengelola petty cash.

b) Mengelola dokumen yang ada di cabang (file Mitra, seluruh

register cabang dll).

c) Mengirimkan permohonan permintaan dana untuk pembelian

yang diluar kebiasaan atau reimbursement petty cash.

2) Membantu proses pencairan pembiayaan (disbursement)

a) Persiapan Perjanjian Pembiayaan (input agunan mitra ke

Perjanjian Pembiayaan).

b) Scan proposal dan kirim ke head office setelah komite

pembiayaan.

c) Mempersiapkan cek dan menjadi co-signator cek bersama

BM.

d) Menerima pembayaran pembiayaan yang dilakukan di

cabang dan serta membuat tanda terima untuk Mitra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Dan Analisis Pemberian Kredit Bina Usaha Bina Artha Ventura

Kredit Bina Usaha yang dilakukan oleh Bina Artha Ventura kepada

Mitra/ nasabah merupakan kredit yang diberikan kepada Mitra secara

individu yang kemudian dilakukan bersama pasangan dan penjamin (jika

diperlukan). Aktivitas kredit ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka

memerlukan kebijakan yang mampu menjamin kredit tersebut.

Berikut merupakan uraian deskripsi dan analisis mengenai prosedur

pemberian kredit dari data yang diperoleh dalam penelitian.

1. Prosedur - Prosedur Pemberian Kredit Bina Artha Ventura

a. Pencarian mitra baru

1) BO mencari calon Mitra dengan berbagai cara: telepon, bagi brosur,

referensi, database.

2) Jika mitra tertarik, maka BO melanjutkan ke langkah selanjutnya.

b. Pre Screening dan BI Checking

1) BO membantu Mitra mengisi Aplikasi Pembiayaan dan

mengumpulkan dokumen KYC milik calon Mitra. Data yang ada

di Aplikasi akan digunakan untuk mengisi scoring.

2) BA memverifikasi dokumen KYC dan memberikan hasil scoring.

3) BA mengirimkan data Aplikasi ke CPU untuk meminta dilakukan

BI checking.

4) Melakukan BI checking terhadap calon Mitra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

5) BA menganalisa hasil BI checking dan berdasarkan hasil tersebut

dan hasil scoring, BA memutuskan langkah selanjutnya → Apakah

harus ada penjamin, syarat tambahan, ataukah bisa dilanjutkan ke

Evaluasi.

c. Evaluasi Pembiayaan

1) BO melakukan kunjungan ke lokasi usaha Mitra.

2) BO melakukan evaluasi dengan mengisi form Evaluasi

pembiayaan.

3) BO melakukan kroscek lingkungan.

4) BO melakukan verifikasi penjamin (jika dibutuhkan penjamin).

5) BO melengkapi semua form Evaluasi, Agunan, dan Verifikasi

Penjamin.

6) Dari hasil evaluasi, BO akan menentukan struktur pemberian

pembiayaan dan menyusun proposal.

d. Persetujuan Pembiayaan

1) Setelah evaluasi selesai, BO berdiskusi dengan BA untuk kemudian

diputuskan apakah Mitra layak diajukan ke Komite Pembiayaan,

BA akan memanggil Komite Pembiayaan.

2) BO mempresentasikan proposal pembiayaan kepada komite

pembiayaan untuk dibahas dan diputuskan.

3) Komite Pembiayaan menerima/ menolak/ menunda proposal

pembiayaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

4) Pemberitahuan keputusan komite kepada Mitra dan persetujuan

Mitra terhadap keputusan tersebut dilakukan melalui telepon.

5) BO memastikan apakah pencairan pembiayaan melalui cek atau

transfer ke rekening yang bersangkutan sekaligus meminta rincian

rekeningnya.

6) Semua dokumen pembiayaan dikirim ke QA melalui drop box.

7) QA memverifikasi dokumen.

8) Tellecaller melakukan pengecekan kepada Mitra.

9) Bila tellecaller dan QA sudah OK, maka pembiyaan bisa dicairkan.

CPU akan membuat proyeksi pencairan yang dikirimkan ke

Finance.

e. Pencairan

1) Admin mencetak Perjanjian Pembiayaan dan jadwal pembayaran

dan menyiapkan cek.

2) BM membacakan isi perjanjian pembiayaan.

3) Mitra (dan penjamin) menandatangani seluruh dokumen yang

terkait (perjanjian pembiayaan, dan asuransi jiwa kredit).

4) Menyerahkan cek/ atau pencairan dilakukan langsung melalui

transfer ke rekening Bank Mitra oleh Finance.

f. Pembayaran bagi hasil

1) Pembayaran bagi hasil dapat dilakukan di cabang - cabang BRI dan

Alfamart.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

2) Hanya untuk kasus pembayaran dipercepat (foreclosure) atau

tunggakan (yang lebih dari 15 hari), pembayaran akan dilakukan di

cabang Bina Artha Ventura.

g. CUC dan monitoring pembiayaan

1) Setelah pencairan, kunjungan pertama dilakukan untuk meyakinkan

bahwa pembiayaan digunakan sesuai dengan tujuan yang

disebutkan dalam proposal.

2) Kunjungan berkala oleh BO untuk memonitor perkembangan usaha

mitra.

3) Kunjungan mendadak secara berkala oleh BA, BM dan Manajer

yang lain.

4) Manajemen tunggakan.

2. Dokumen - Dokumen dan Catatan Yang Terdapat Di Bina Artha

Ventura

Dokumen yang digunakan oleh Bina Artha Ventura untuk

menunjang dan mendukung berjalannya proses kredit antara lain:

a. Formulir Aplikasi Bina Usaha (AF - 2)

Formulir ini merupakan formulir awal setelah ada mitra yang tertarik

untuk melakukan pinjaman di Bina Artha, formulir ini di isi bersama

dengan mitra disertai dokumen KYC (KTP, kartu keluarga, surat

nikah/ akta cerai/ akta kematian (pasangan) untuk mitra, KTP untuk

pasangan, KTP, kartu keluarga, surat nikah/ akta cerai/ akta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

kematian (pasangan) untuk penjamin) milik calon mitra. Formulir

aplikasi ini berisikan permohonan besar pembiayaan, informasi

pribadi calon mitra, informasi penjamin, informasi mengenai usaha

mitra, perkiraan pendapatan dan pengeluaran mitra per bulan yang

dilengkapi dengan tanda tangan calon mitra, pasangan mitra,

penjamin, dan business officer. Formulir aplikasi bina usaha ini

dapat dilihat pada Lampiran 7.

b. Formulir Permohonan BI Checking

Formulir ini terbitkan saat pengisian aplikasi selesai dan dilakukan

pengecekan tentang riwayat pinjaman calon mitra diberbagai bank di

Indonesia

c. Formulir Evaluasi Pembiayaan Bina Usaha

Setelah melakukan BI Checking, BO melakukan kunjungan ke lokasi

usaha mitra dan melakukan wawancara mengenai usaha mitra dan

kesanggupan mitra dalam melaksanakan kewajibannya nanti, form

evaluasi ini di isi oleh BO kemudian melakukan kroscek di

lingkungan calon mitra. Isi dari form ini antara lain evaluasi usaha

mitra, rincian jumlah karyawan, informasi non financial, tabel

pembelian, rata - rata penjualan dalam seminggu, perkiraan

penjualan 3 hari terakhir, perkiraan penjualan dengan kroscek uang

tunai, margin usaha utama, faktor musiman dalam penjualan,

informasi pinjaman ditempat lain, pengeluaran usaha, kroscek

usaha,verifikasi rumah tangga, apakah dokumen asli sudah dilihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

dan diverifikasi, penghasilan rumah tangga, pengeluaran rumah

tangga, summary cash flow, kroscek net income mitra, penilaian

agunan, cakupan agunan, denah lokasi usaha, denah lokasi rumah,

dan rekomendasi hasil evaluasi calon mitra. Formulir evaluasi

pembiayaan bina usaha dapat dilihat pada Lampiran 8.

d. Form Persetujuan Agunan

Formulir ini dibuat untuk menuliskan agunan yang diberikan oleh

mitra untuk pinjaman yang dilakukan, formulir ini berisikan aset

yang digunakan sebagai agunan, nilai agunan untuk STOK, dan

cakupan agunan. Formulir persetujuan agunan dapat dilihat pada

Lampiran 9.

e. Proposal Pengajuan Pembiayaan Bina Usaha

Setelah form evaluasi, agunan dan verifikasi pinjaman selesai

dilakukan, BO kemudian menyusun proposal pengajuan untuk

dipresentasikan dalam komite pembiayaan untuk dibahas dan di

putuskan apakah calon mitra layak diberikan pinjaman atau tidak.

Formulir ini berisikan character, capacity, collateral, condition,

keputusan dan rekomendasi Business Officer, keputusan komite

pembiayaan, dan pemberitahuan keputusan komite pembiayaan.

Proposal pengajuan pembiayaan bina usaha dapat dilihat pada

Lampiran11.

f. Checklist dokumentasi Bina Usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Formulir ini digunakan untuk memastikan bahwa semua dokumen

yang dibutuhkan saat pengajuan kredit telah sesuai dengan yang

seharusnya.

g. Surat Keteragan Domisili

Dokumen ini diperlukan ketika KTP calon mitra berbeda dengan

tempat tinggal mitra yang sesungguhnya yang diisi oleh pejabat desa

setempat. Surat keterangan domisili dapat dilihat pada Lampiran 10.

h. Perjanjian Pembiayaan

Setelah komite pembiayaan selesai dan diputuskan bahwa mitra

layak untuk mendapatkan pinjaman, maka admin membuat dan

mencetak dokumen perjanjian pembiayaan ini. Kenudian perjanjian

ini nantinya akan dibacakan oleh Branch Manager didepan mitra dan

pasangan. Contoh perjanjian pembiayaan dapat dilhat pada Lampiran

12.

i. Cek

Cek ini dibuat sesuai dengan jumlah pinjaman yang telah disepakati,

cek ini hanya dapat dicairkan oleh mitra di seluruh cabang BRI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

3. Flowchart Pemberian Kredit Bina Artha Ventura

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

B. Analisis Perbandingan Penerapan Pengenalian Intern COSO dengan Bina

Artha Ventura pada Pemberian Kredit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Pengendalian intern dalam sebuah sistem pemberian kredit pada sebuah

organisasi pemberi pinjaman sangat penting agar kredit yang diberikan

kepada nasabah digunakan secara tepat guna. Penelitian ini membandingkan

pengendalian intern pada sistem kredit yang dilakukan oleh Bina Artha

Ventura dengan komponen pengendalian intern yang telah ditetapkan oleh

COSO yang meliputi lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas

pengendalian, sistem informasi dan komunikasi, dan pemantauan/

pengawasan.

Berdasarkan informasi yang telah diperoleh dengan melakukan

wawancara kepada karyawan Bina Artha Ventura, pelaksanaan pengendalian

intern kredit dapat diuraikan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

1. Lingkungan Pengendalian

a. Tabel Penjelasan Lingkungan Pengendalian

Tabel 1. Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian

COSO Pada Komponen Lingkungan Pengendalian

No Pengendalian Internal Menurut

COSO

Praktik Pengendalian Internal yang

Dilaksanakan Bina Artha Ventura

Sesuai/

Tidak

Sesuai

Keterangan

1 Organisasi menunjukkan

komitmen terhadap integritas dan

nilai - nilai etika.

Bina Artha Ventura telah

mengkomunikasikan tanggungjawab setiap

karyawan dan kode etiknya salah satunya

melalui training, namun masih ada karyawan

yang belum sepenuhnya melakukan

tanggungjawabnya dengan baik.

Tidak

Sesuai Sebaiknya karyawan

melakukan tanggungjawab

dengan baik sesuai dengan

peraturan dan kode etik

yang telah ditetapkan.

2 Dewan pengawas menunjukkan

independensi dari manajemen dan

melaksanakan pengawasan atas

pengembangan dan kinerja

pengendalian intern.

Bina Artha Ventura dari pusat secara berkala

melakukan sidak (sidang dadakan) untuk

melakukan pengawasan terhadap kinerja dari

Bina Artha Ventura cabang.

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel 1. Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO

Pada Komponen Lingkungan Pengendalian (Lanjutan) 3 Manajemen dengan pengawasan

dari dewan pengawas menetapkan

struktur organisasi, garis

pelaporan, serta wewenang dan

tangung jawab yang tepat dalam

rangka pencapaian tujuan.

Bina Artha Ventura mempunyai struktur

organisasi dan melaksankan tugasnya dengan

baik sesuai dengan jobdesk yang telah

ditentukan kepada masing - masing

karyawan.

Sesuai

4 Organisasi menunjukkan

komitmen dalam merekrut,

mengembangkan, dan

mempertahankan individu -

individu yang kompeten sesuai

dengan tujuan yang ditetapkan.

Bina Artha Ventura merekrut dan

mempertahankan karyawan yang mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik dan

memiliki keterampilan dalam melaksanakan

tugasnya.

Sesuai

5 Organisasi memegang

akuntabilitas individu - individu

atas pelaksanaan pengendalian

intern dalam rangka pencapaian

tujuan.

Terdapat sanksi bagi karyawan yang

melanggar aturan yang telah disepakati.

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

b. Analisis Komponen Lingkungan Pengendalian

Dalam komponen lingkungan pengendalian terdapat lima

prinsip yang menjadi tolak ukur penerapan lingkungan

pengendalian terhadap pengendalian internal yang ada pada suatu

perusahaan. Belum semua prinsip telah dilaksanakan oleh Bina

Artha Ventura, Terdapat 4 prinsip yang telah diterapkan oleh Bina

Artha Ventura dan terdapat 1 prinsip yang belum dilaksanakan oleh

Bina Artha Ventura. Berikut ini merupakan analisa dan penjabaran

dari penerapan yang dilakukan oleh Bina Artha Ventura.

1) Prinsip Pertama

Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas

dan nilai – nilai etika, hal ini memiliki arti bahwa komitmen dan

nilai – nilai etika itu harus dimiliki dan diketahui oleh semua

yang berada dalam organisasi tersebut. Dewan direksi,

manajemen dan personil lainnya bukan hanya harus mengetahui

tentang komitmen dan nilai etika tersebut, melainkan mereka

harus berkomitmen terhadap integritas dan nilai – nilai etika

tersebut.

Bina Artha Ventura telah mengkomunikasikan

tanggungjawab setiap karyawan dan kode etiknya, yang salah

satunya dilakukan melalui training, namun masih terdapat

karyawan yang melakukan pelanggaran atau belum sepenuhnya

melakukan tanggungjawabnya dengan baik. Dengan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

ketidakpatuhan karyawan terhadap tanggungjawabnya, terdapat

beberapa karyawan yang masih meninggalkan kantor untuk

keperluan pribadi pada jam kerja, dengan hal itu maka

menyebabkan kinerja karyawan yang kurang baik dan kurang

maksimal.

Bina Artha Ventura belum sesuai untuk prinsip yang

pertama ini, maka evaluasi perlu diadakan untuk menunjang

kinerja karyawan yang kurang mentaati aturan dan tidak

melaksankan tanggungjawab yang sesuai. Evaluasi ini bertujuan

agar karyawan dapat bekerja dengan tanggungjawab yang penuh

dan dengan demikian akan terjadi kinerja yang lebih baik dan

maksimal untuk kedepannya, sehingga kinerja yang yang

dilakukanpun sesuai dengan pembagian masing – masing dan

tentu juga sesuai dengan kode etik yang telah ditetapkan dan

dikomunikasikan.

2) Prinsip Kedua

Dewan pengawas menunjukkan independensi dari

manajemen dan melaksanakan pengawasan atas pengembangan

dan kinerja pengendalian internal, hal ini berarti bahwa dari

dewan pengawas atau dewan direksi harus menunjukkan

independensinya dan pengawasan harus dilaksanakan sejalan

dengan pengembangan dan kinerja pengendalian, dewan

direksipun harus menunjukkan independensinya secara merata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

dan tidak memihak, serta dewan pengawas harus menunjukkan

pengawasannya terhadap manajemen.

Bina Artha Ventura secara berkala akan melakukan dan

dilakukan sidak (siding dadakan) atau kunjungan secara

mendadak dimana tidak diberitahukan terlebih dahulu kepada

cabang, hal tersebut dilaksanakan untuk melakukan pengawasan

terhadap apa yang telah dilaksanakan didalam Bina Artha

Ventura. Pihak dari Bina Artha Ventura pusat secara berkala

melakukan sidak kepada Bina Artha Ventura cabang, hal

tersebut dilakukann untuk memastikan bahwa tujuan yang telah

ditetapkan telah tercapai sesuai dengan tindakan – tindakan yang

telah ditetapkan dan disepakati bersama antara pusat dan

cabang.

Pengendalian internal pada prinsip ini telah sesuai

dengan apa yang dilakukan oleh Bina Artha Ventura.

Pengawasan dari pusat telah dilakukan ke cabang untuk

memastikan bahwa tujuan telah dilaksanakan, hal ini ditujukan

agar pengawasan atas pengembangan dan kinerja pengendalian

intern berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

3) Prinsip Ketiga

Manajemen dengan dewan pengawas menetapkan

struktur organisasi, garis pelaporan, serta wewenang dan

tanggungjawab yang tepat dalam rangka pencapaian tujuan, hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

ini berarti bahwa dewan direksi membuat struktur organisasi

yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh organisasi untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Struktur

organisasi ini dibuat oleh dewan pengawas dan manajemen serta

dikomunikasikan kepada seluruh karyawan agar seluruh

karyawan mengetahui tentang tanggungjawabnya dan

wewenangnya agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Bina Artha Ventura memiliki struktur organisasi dan

melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan jobdesk yang

telah ditentukan untuk masing – masing karyawan Bina Artha

Ventura. Karyawan satu sama lain saling membantu dalam hal

pekerjaannya, namun mereka tetap mengutamakan

tanggungjawab yang mereka miliki dan ditetapkan oleh

perusahaan sesuai dengan struktur organisasi yang telah ada dan

disetujui.

Pengendalian internal pada prinsip ini telah sesuai

dengan apa yang dilakukan oleh Bina Artha Ventura. Struktur

organisasi telah dibuat dan dilaksankan oleh Bina Artha Ventura

sesuai dengan tanggungjawab yang telah diberikan kepada

masing – masing karyawan.

4) Prinsip Keempat

Organisasi menunjukkan komitmen dalam merekrut,

mengembangkan dan mempertahankan individu – individu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

kompeten sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Organisasi

selalu mencari dan mempertahankan orang yang berkompeten

dalam bidangnya, hal ini ditujukan agar organisasi mampu

mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Sumber

daya manusia merupakan hal yang utama untuk dapat

melakukan pencapaian tujuan organisasi.

Bina Artha Ventura merekrut dan mempertahankan

karyawan yang mampu melaksankan tugasnya dengan baik dan

memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugasnya. Dalam

hal promosi jabatan Bina Artha Ventura selalu lebih

mengutamakan karyawan yang dianggapnya mampu dan

terampil dalam melakukan pekerjaan tersebut. Bina Artha

Ventura juga akan melakukan perekrutan karyawan yang

dibutuhkan dan mampu bekerja dengan terampil.

Pengendalian internal pada prinsip keempat ini telah

sesuai dengan yang dilakukan oleh Bina Artha Ventura.

Karyawan yang telah memiliki kemampuan dan keterampilan

yang memadai dalam bidangnya akan segera ditawarkan untuk

melakukan promosi, dibandingkan Bina Artha Ventura

melakukan rekruitmen karyawan baru. Saat melakukan

rekruitmen karyawan baru, Bina Artha Ventura memastikan

bahwa karyawan baru tersebut sesuai dengan apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

dibutuhkan oleh perusahaan dan terampil dalam bidang yang

akan ditempati oleh karyawan baru tersebut.

5) Prinsip Kelima

Organisasi memegang akuntabilitas individu – individu

atas pelaksanaan pengendalian intern dalam rangka pencapaian

tujuan, yang dimaksud dengan hal ini adalah bagaimana cara

organisasi dalam meyakinkan individu – individu yang berada

didalam organisasi agar bertanggungjawab kepada tugas – tugas

yang telah diberikan. Tanggungjawab diberikan organisasi

kepada individu – individu dalam organisasi dan hal tersebut

telah disepakati oleh satu sama lain, dan ketika hal itu telah

disepakati maka organisasi harus selalu mengadakan

pengawasan agar tujuan yang ditetapkan diawal sesuai dengan

yang telah direncanakan.

Terdapat sanksi bagi karyawan yang melanggar aturan

yang telah disepakati. Bina Artha Ventura melakukan pemberian

sanksi bagi karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap

peraturan yang telah disepakati, sanksi yang diberikan bisa

berupa sanksi ringan sampai sanksi berat. Terdapat aturan yang

telah disepakati untuk tidak menggelapkan uang angsuran yang

disetor oleh mitra yang dititipkan oleh petugas, namun ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

ada karyawan yang melanggarnya maka karyawan tersebut akan

dikeluarkan dari perusahaan tanpa ada peringatan namun telah

didapatkan bukti yang kuat kalau memang pelanggran tersebut

dilakukan.

Pengenalian internal pada prinsip kelima ini telah

dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura. Sanksi diberikan kepada

karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan

dari perusahaan dan karyawan, dalam hal ini akuntabilitas atas

pelaksanaan pengendalian intern dalam rangka pencapaian

tujuan telah dicapai oleh Bina Artha Ventura

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

2. Penilaian Risiko

a. Tabel Penjelasan Komponen Penilaian Risiko

Tabel 2. Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO

Pada Komponen Penilaian Risiko

No Pengendalian Internal Menurut COSO Praktik Pengendalian Internal yang

Dilaksanakan Bina Artha Ventura

Sesuai/

Tidak

Sesuai

Keterangan

1 Organisasi menetapkan tujuan - tujuan yang

jelas agar dapat dilakukan identifikasi dan

penilaian risiko terkait tujuan tersebut.

Bina Artha Ventura Karanganyar telah

menurunkan nilai PAR dari angka 15% hingga

4,4%.

Sesuai

2 Organisasi mengidentifikasi risiko atas

pencapaian tujuan secara menyeluruh dan

menganalisis risiko sebagai landasan

pengelolaan risiko.

Dilakukan identifikasi serta analisis dengan 5C

(Character, Capacity, Collateral, Capital,

Condition) sebelum dilakukan pembiayaan

atau pemberian kredit kepada mitra atau

nasabah.

Sesuai

3 Organisasi mempertimbangkan potensi

kecurangan (fraud) dalam melakukan penilaian

risiko atas pencapaian tujuan.

Bina Artha Ventura akan memberikan sanksi

kepada karyawan yang melanggar peraturan

ataupun melakukan kecurangan.

Sesuai

4 Organisasi mengidentifikasi dan menilai

perubahan - perubahan yang dapat berdampak

signifikan terhadap sistem pengendalian intern.

Melakukan identifikasi dan analisis apabila

terdapat kredit macet yang tidak wajar.

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

b. Analisis Komponen Pengendalian Risiko

Dalam komponen pengendalian resiko terdapat empat

prinsip yang menjadi tolak ukur penerapan pengendalian resiko

terhadap pengendalian internal yang ada pada suatu perusahaan.

Semua prinsip telah dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura. Bina

Artha Ventura telah melaksanakan keempat prinsip tersebut, dan

telah sesuai guna untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

Berikut ini merupakan analisa dan penjabaran dari penerapan yang

dilakukan oleh Bina Artha Ventura.

1) Prinsip Pertama

Organisasi menerapkan tujuan – tujuan yang jelas agar

dapat dilakukan identifikasi dan penialian resiko terkait tujuan

tersebut, hal ini berarti bahwa tujuan yang telah ditentukan oleh

perusahaan harus memiliki arah yang pasti dan sesuai dengan

kemampuan dari perusahaan tersebut. Ketika perusahaan

memiliki tujuan yang pasti, maka risiko yang terjadi akan dapat

diidentifikasi dan dilakukan penilian.

Bina Artha Ventura Karanganyar telah menurunkan nilai

PAR dari angka 15% hingga 4,4%. Penurunan nilai PAR

(Portofolio of Risik) atau yang lebih dikenal dengan NPL (Non

Performing Loan) yang berarti kredit macet ini merupakan salah

satu tujuan Bina Artha Ventura Karanganyar setelah terjadinya

pergantian Branch Manager. Bina Artha selalu mekankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

tentang target yang harus dicapai oleh individu – individu yang

berada di dalam Bina Artha Karanganyar. Evaluasi juga

diadakan secara berkala untuk memastikan bahwa tujuan yang

diinginkan itu tercapai yaitu turunnya nilai PAR. Pada Maret

2018 nilai PAR Bina Artha Ventura Karanganyar mencapai

15%, dan pada Agustus 2018 nilai PAR telah turun menjadi

4,4%.

Prinsip pertama pada penilaian resiko ini telah

dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura. Tujuan yang berupa

turunnya nilai PAR telah dicapai dengan identifikasi khusus dan

penilaian resiko yang mungkin akan terjadi dalam organisasi.

Evaluasi juga diadakan secara berkala oleh Bina Artha Ventura

untuk memastikan bahwa tujuan yang sudah ditetapkan telah

tercapai.

2) Prinsip Kedua

Organisasi mengidentifikasi risiko atas pencapaian

tujuan secara menyeluruh dan menganalisis resiko sebagai

landasan pengelolaan risiko, hal ini berarti bahwa analisis akan

terjadinya risiko yang mungkin terjadi telah dirumuskan

sebelumnya. Ketika tujuan dirumuskan oleh sebuah organisasi,

maka kemungkinan – kemungkinan terburuk yang akan terjadi

untuk mencapai tujuan tersebut harus juga dirumuskan, agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

dapat digunakan untuk menghinarkan dari terjadinya kelalaian

dalam betindak karena tujuan itu sendiri.

Bina Artha Ventura Karanganyar melakukan

identifikasi serta analisis dengan 5C (Character, Capacity,

Collateral, Capital, Condition) sebelum dilakukan pembiayaan

atau pemberian kredit kepada mitra atau nasabah. Untuk

menghindarkan dari kredit macet akibat mitra yang sebenarnya

tidak sanggup membayar cicilannya, maka Bina Artha

melakukan beberapa prosedur sebelum memberikan

pembiayaan kepada mitra baru. Salah satu prosedurmnya yaitu

analisis 5C, yang mana analisis 5C ini ada dalam proposal

pengajuan pembiayaan yang akan dibahas kembali oleh komite

kredit untuk memastikan apakah mitra layak mendapatkan

pembiayaan dan mitra mampu melunasi cicilannya sehingga

tidak terjadi kredit macet.

Prinsip kedua pada penilaian risiko ini telah

dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura. Dalam pembahasan

tentang kredit maka akan sangat rentan terhadap kredit macet

maka Bina Artha melakukan analisis 5C untuk mengurangi

risiko terjadinya kredit macet tersebut.

3) Prinsip Ketiga

Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan

(fraud) dalam melakukan penilaian risiko atas pencapaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

tujuan, hal ini berarti bahwa kecurangan yang mungkin terjadi

akibat dari dilakukannya suatu tindakan untuk mencapai tujuan

telah diantisipasi sebelumnya. Semua pelanggaran baik itu

pelanggaran kecil maupun besar harus dipikirkan kembali

bagaimana dampaknya dan bagaimana antisipasi yang harus

dilakukan supaya organisasi tetap berlangsung.

Bina Artha Ventura Karanganyar akan memberikan

sanksi kepada karyawan yang melanggar peraturan ataupun

melakukan kecurangan. Antisipasi agar karyawan tidak

melakukan kesalahan yaitu memberitahukan atau

mengkomunikasikan terlebih dahulu dampak yang terjadi

ketika melakukan kesalahan ataupun melanggar peraturan. Hal

ini dimaksudkan untuk mengurangi adanya risiko

penyelewengan terhadap perusahaan, bahkan terdapat denda

hilangnya insentif ketika mitra melakukan kredit macet sebesar

maksimal 4% dari kredit yang diberikan kepada mitra.

Prinsip ketiga pada penilaian risiko ini telah

dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura. Sanksi diberikan

kepada karyawan Bina Artha Ventura yang kedapatan

melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan perjanjian yang

telah disepakati bersama. Sanksi ini berguna untuk

mempertimbangkan potensi kecurangan (fraud) dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

melakukan penilaian risiko atas pencapaian tujuan yang telah

ditetpkan oleh Bina Artha Ventura.

4) Prinsip Keempat

Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan –

perubahan yang dapat berdampak signifikan terhadap sistem

pengendalian intern, hal ini berarti bahwa perubahan –

perubahan akan terjadi kepada sebuah organisasi maka dari

itu organisasi melakukan identifikasi dan melakukan

penilaian terhadap perubahan tersebut. Hal ini dimaksudkan

agar ketika organisasi mendapatkan perubahan, maka

perubahan tersebut tidak akan berdampak kepada sistem

pengendalian intern, atau minimal organisasi mampu

menghindarkan dampak dari perubahan tersebut.

Bina Artha Ventura Karanganyar melakukan

identifikasi dan analisis apabila terdapat kredit macet yang

tidak wajar. Ketika terjadi kredit macet yang tidak wajar

terhadap salah satu mitra Bina Artha Ventura maka

identifikasi, analisis serta penelusuran akan dilakukan guna

mencari kejanggalan dan kesalahan apa yang terjadi sampai

terdapat kredit macet yang tidak wajar.

Prinsip keempat pada penilaian risiko ini telah

dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura. Kegiatan identifikasi

pada kredit macet ini dilakukan guna untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

mengidentifikasikan dan menilai perubahan – perubahan

yang dapat berdampak signifikan terhadap pengendalian

internal dari Bina Artha Ventura.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

3. Aktivitas Pengendalian

a. Tabel Penjelasan Komponen Aktivitas Pengendalian

Tabel 3. Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO

Pada Komponen Aktivitas Pengendalian

No Pengendalian Internal Menurut COSO Praktik Pengendalian Internal yang

Dilaksanakan Bina Artha Ventura

Sesuai/

Tidak

Sesuai

Keterangan

1 Organisasi memilih dan mengembangkan

kegiatan pengendalian yang

berkontribusi meminimalkan risiko atas

pencapaian tujuan sampai pada level

yang dapat diterima.

Terdapat backup data secara manual untuk

melakukan antisipasi apabila terdapat gangguan

atau kerusakan pada sistem.

Sesuai

2 Organisasi memilih dan mengembangkan

kegiatan pengendalian umum atas

teknologi untuk mendukung pencapaian

tujuan.

Bina Artha Ventura tidak menggunakan sandi

login yang berbeda kepada masing – masing

karyawan untuk melakukan akses terhadap sistem

yang digunakan

Tidak

Sesuai

Semua karyawan

dapat mengakses

sistem tanpa

menggunakan sandi

yang berbeda untuk

masing - masing

karyawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Tabel 3. Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO

Pada Komponen Aktivitas Pengendalian (Lanjutan) 3 Organisasi memberlakukan kegiatan

pengendalian melalui kebijakan yang

menetapkan apa yang diharapkan dan

melalui prosedur yang menjabarkan

kebijakan menjadi tindakan.

Apabila karyawan Bina Artha Ventura

menyelewengkan angsuran dari mitra, maka

tindakan pemecatan akan dilakukan oleh Bina

Artha Ventura Karanganyar.

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

b. Analisis Komponen Aktivitas Pengendalian

Dalam komponen aktivitas pengendalian terdapat tiga

prinsip yang menjadi tolak ukur penerapan lingkungan

pengendalian terhadap pengendalian internal yang ada pada suatu

perusahaan. Belum semua prinsip telah dilaksanakan oleh Bina

Artha Ventura. Terdapat dua prinsip yang telah diterapkan oleh

Bina Artha Ventura dan terdapat satu prinsip yang belum

dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura. Berikut ini merupakan

analisa dan penjabaran dari penerapan yang dilakukan oleh Bina

Artha Ventura.

1) Prinsip Pertama

Organisasi memilih dan mengembangkan kegiatan

pengendalian yang berkontribusi meminimalkan resiko atas

pencapaian tujuan sampai pada level yang dapat dterima, hal ini

berarti bahwa dalam meminimalkan resiko yang terjadi dalam

rangka pencapaian tujuan suatu organisasi maka organisasi

tersebut memilih untuk mengembangkan kegiatan untuk dapat

meminimalkan bahkan meniadakan adanya risiko tersebut.

Kegiatan ini harus dilakukan secara berkala oleh sebuah

organisasi agar resiko benar – benar dapat diminimalkan dan

tujuan dapat dicapai oleh organisasi.

Bina Artha Ventura Karanganyar melakukan backup

data secara manual untuk melakukan antisipasi apabila terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

gangguan atau kerusakan pada sistem. Bina Artha menggunakan

sistem dalam input datanya, namun selain menggunakan sistem

juga backup data manual dilakukan, hal tersebut dilakukan

untuk mengantisipasi adanya kerusakan pada sistem. Data

angsuran mitra merupakan salah satunya, data ini masuk

kedalam sistem Bina Artha Ventura, namun selain itu data

manual berupa struk pembayaran dan pencatatannya juga

dimiliki oleh Bina Artha. Struk tersebut dimiliki Bina Artha jika

hanya mitra melakukan pembayaran langsung ke kantor Bina

Artha Ventura.

Prinsip pertama pada aktivitas pengendalian ini telah

dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura. Kegiatan backup data

secara manual dilakukan untuk mengantisipasi apabila terjadi

kesalahan atau kerusakan pada sistem Bina Artha, hal ini

merupakan kegiatan yang dipilih oleh Bina Artha untuk

melakukan pengembangan kegiatan pengendalian yang

berfungsi untuk meminimalkan risiko atas pencapaian tujuan

dari Bina Artha sampai pada level yang dapat diterima oleh Bina

Artha Ventura.

2) Prinsip Kedua

Organisasi memilih dan mengembangkan kegiatan

pengendalian umum atas teknologi untuk mendukung

pencapaian tujuan, hal ini berarti bahwa teknologi digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

oleh sebuah organisasi yang berguna untuk mengembangkan

pengendalian untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.

Teknologi dalam hal ini merupakan teknologi yang sering juga

digunakan oleh organisasi pada umumnya, dan merupakan

teknologi yang mampu menunjang tercapaianya tujuan pada

masa kini.

Bina Artha Ventura tidak menggunakan sandi login yang

berbeda kepada masing – masing karyawan untuk melakukan

akses terhadap sistem yang digunakan sehingga semua

karyawan dapat mengakses sistem tanpa menggunakan sandi

yang berbeda untuk masing – masing karyawan. Semua

karyawan dapat melihat data – data yang terdapat dalam sistem

di Bina Artha. Pimpinan cabang melakukan komunikasi dengan

Bina Artha Ventura pusat melalui email personal.

Prinsip kedua pada aktivitas pengenalian ini belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura. Teknologi

telah digunakan oleh Bina Artha yaitu tentang penggunaan

sistem yang menggunakan teknologi komputer, namun dalam

melaksanakannya Bina Artha Ventura tidak menggunakan sandi

khusus kepada masing – masing karyawan sehingga kerahasiaan

datanya kurang terjamin. Dengan demikian maka kegiatan ini

tidak mencerminkan adanya pengendalian tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

pengembangan kegiatan pengendalian umum atas teknologi

untuk mendukung pencapaian tujuannya.

3) Prinsip Ketiga

Organisasi memberlakukan kegiatan pengendalian

melalui kebijakan yang menetapkan apa yang diharapkan dan

melalui prosedur yang menjabarkan kebijakan menjadi tindakan.

Hal yang berkaitan dengan aktvitas pengendalian yang

dilakukan melalui kebijakan, kegiatan yang digunakan untuk

mencapai tujuan yang berupa pengendalian ini diatur dan

terdapat dalam sebuah peraturan dan prosedur yang akan

dilaksanakan oleh semua individu yang berada dalam organisasi

melewati pengkomunikasian dan kesepakatan terlebih dahulu

agar tujuan dapat tercapai melalui prosedur yang dilakukan oleh

karyawan dalam organisasi.

Bina Artha Ventura memiliki kebijakan yang

mewajibkan karyawannya tunduk dan patuh terhadap peraturan

dan dilakukan melalui tindakannya. Apabila karyawan Bina

Artha Ventura menyelewengkan angsuran dari mitra, maka

tindakan pemecatan akan dilakukan oleh Bina Artha Ventura

Karanganyar. Pimpinan telah berulang kali menegaskan bahwa

penyelewengan uang akan berimbas kepada pemecatan, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

demi terjadi lancarnya kegiatan Bina Artha dalam mencapai

tujuan seharusnya tidak terdapat karyawan yang melakukan

penyelewengan tersebut karena akan menyebabkan pemecatan

karena hal tersebut telah melanggar aturan yang telah disepakati

bersama. Penyelewengan biasanya terjadi ketika karyawan

menagih angusran mitra secara pribadi, terkadang karyawan

memakai dahulu uang tersebut untuk keperluan pribadi. Maka

pimpinan selalu menegaskan tidak perlu menagih angsuran

kepada mitra secara pribadi, dan pimpinan juga menegaskan

kepada mitra untuk melakukan angsuran sendiri melalui Bina

Artha Ventura, Alfamart, maupun Bank Rakyat Indonesia.

Prinsip ketiga pada aktivitas pengenalian ini telah

dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura. Aturan – aturan telah

dimiliki oleh Bina Artha dan disampaikan kepada karyawan

untuk bisa dilaksanakan dengan sebaiknya dengan memastikan

bahwa karyawan juga mengetahui konsekuensi apabila

karyawan melanggar aturan tersebut. Dengan hal ini perusahaan

telah memberlakukan kegiatan pengendalian melalui kebijakan

yang menetapkan apa yang diharapkan dan melalui prosedur

yang menjabarkan kebijakan melalui tindakan yang dilakukan

oleh seluruh individu yang berada didalam Bina Artha Ventura

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

4. Informasi dan Komunikasi

a. Tabel Penjelasan Komponen Informasi Dan Komunikasi

Tabel 4. Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO

Pada Komponen Informasi dan Komunikasi

No Pengendalian Internal Menurut COSO Praktik Pengendalian Internal yang

Dilaksanakan Bina Artha Ventura

Sesuai/

Tidak

Sesuai

Keterangan

1 Organisasi memperoleh, menghasilkan dan

menggunakan informasi yang relevan dan

berkualitas untuk mendukung berfungsinya

komponen pengendalian intern lainnya.

Bina Artha Ventura memberikan pengarahan

kepada karyawan yang bertugas serta

memberikan pengetahuan tentang sanksi

yang didapat ketika terdapat hal yang tidak

sesuai.

Sesuai

2 Organisasi melakukan komunikasi informasi

secara intern, termasuk tujuan dan tanggung jawab

pengendalian intern, yang diperlukan untuk

mendukung berfungsinya pengendalian intern.

Karyawan yang bersangkutan dengan hal

kredit selalu mengkomunikasikan adanya

perubahan - perubahan yang berkaitan

dengan pemberian kredit.

Sesuai

3 Organisasi menjalin komunikasi dengan pihak -

pihak eksternal terkait hal - hal yang

mempengaruhi berfungsinya pengendalian intern

lainnya.

Bina Artha Ventura selalu membagikan

informasi tentang produknya kepada

masyarakat dengan berbagai media.

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

b. Analisis Komponen Informasi Dan Komunikasi

Dalam komponen informasi dan komunikasi terdapat tiga

prinsip yang menjadi tolak ukur penerapan pengendalian internal

yang ada pada suatu perusahaan. Semua prinsip telah dilaksanakan

oleh Bina Artha Ventura. Bina Artha Ventura telah melaksanakan

ketiga prinsip tersebut, dan telah sesuai guna untuk menunjang

tercapainya tujuan perusahaan. Berikut ini merupakan analisa dan

penjabaran dari penerapan yang dilakukan oleh Bina Artha

Ventura.

1) Prinsip Pertama

Organisasi memperoleh, menghasilkan dan

menggunakan informasi yang relevan dan berkualitas untuk

mendukung berfungsinya komponen pengendalian intern

lainnya, hal ini berarti organisasi memproleh dan

menggunakan informasi yang berkualitas yang berfungsi untuk

mendukung pengendalian internal. Informasi yang baik dan

berkualitas didapatkan dari sumber yang terpercaya, karena

informasi tersebut akan diguankan dan diolah untuk

menentukan arah pengendalian internal berikutnya.

Bina Artha Ventura memberikan pengarahan kepada

karyawan yang bertugas serta memberikan pengetahuan

tentang sanksi yang didapat ketika terdapat hal yang tidak

sesuai. Sebelum melaksanakan tugasnya karyawan Bina Artha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

selalu mendapatkan pengarahan dari pimpinan dan tak lupa

pimpinan juga menyampaikan sanksi yang didapat ketika

karyawan melakukan kesalahan atau terdapat hal yag tidak

sesuai dengan apa yang telah disepakati bersama.

Prinsip pertama pada komponen informasi dan

komunikasi ini telah dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura.

Bina Artha Ventura memberikan pengarahan kepada karyawan

yang bertugas dan tidak lupa juga memberikan pengetahuan

kembali tentang sanksi yang akan didapatkan oleh karyawan

ketika melakukan pelanggaran atau terdapat hal yang tidak

sesuai. Hal tersebut dilaksankan guna agar perusahaan

memperoleh, menghasilkan dan menggunakan informasi yang

relevan dan berkualitas untuk mendukung berfungsinya

komponen pengendalian internal.

2) Prinsip Kedua

Organisasi melakukan komunikasi informasi secara

intern, termasuk tujuan dan tanggung jawab pengendalian

intern yang diperlukan untuk mendukung berfungsinya

pengendalian intern. Komunikasi tentang berbagai macam

informasi dilakukan oleh pimpinan sebuah organisasi kepada

seluruh anggota dalam organisasi, hal ini dilakukan untuk

membantu terhindar dari mis komunikasi antar anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

organisasi dan adanya kesalahan komunikasi akibat terjadi

salah informasi akibat terjadi kesalahan komunikasi.

Karyawan Bina Artha Ventura yang bersangkutan

dengan kredit selalu mngkomunikasikan adanya perubahan –

perubahan yang berkaitan dengan pemberian kredit. Marketing

atau business officer dalam proses akan melakukan

pembiayaan terhadap mitra baru selalu

mengkomunikasikannya kepada pimpinan, setiap detail dari

calon mitra dikomunikasikan kepada pimpinan, hal ini juga

dimaksudkan agar pimpinan juga tahu bagaimana calon mitra

baru tersebut dan marketing juga tidak mengambil keputusan

secara sepihak, agar keputusan itu didapatkan secara bersama –

sama.

Prinsip kedua pada komponen informasi dan

komunikasi ini telah dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura.

Karyawan yang bersangkutan dengan bagiannya selalu

mengkomunikasikan hasil kegiatannya kepada pimpinan,

komunikasi ini dilakukan agar informasi yang masuk berfungsi

untuk melakukan pengenalian intern.

3) Prinsip Ketiga

Organisasi menjalin komunikasi dengan pihak – pihak

eksternal terkait hal – hal yang mempegaruhi berfungsinya

pengendalian internal lainnya, yang dimaksud dengan hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

adalah bertukar informasi dengan pihak luar yang berkaitan

dengan berfungsinya pengendalian intern yang lain. Pihak luar

yang dimksud bisa antar departemen dalam perusahaan, bisa

juga pihak luar yang tetap ada kaitannya dengan terciptanya

dan berfungsinya pengendalian intern dalam rangka mencapai

tujuan organisasi.

Bina Artha Ventura selalu membagikan informasi

tentang produknya kepada masyarakat dengan berbagai media.

Bina Artha Ventura selalu dan setiap saat membagikan

informasi mengenai produk yang dimiliki kepada masyarakat

lewat berbagai media yang ada. Media yang dgunakan dapat

berupa telepon, bagi brosur, referensi dan database. Referensi

merupakan media yang paling berpengaruh besar terhadap

pencarian mitra baru, biasanya referensi ini didapat dari mitra

yang telah melakukan pinjaman di Bina Artha Ventura dan

kemudian mitra tersebut memberitahukan kepada teman

ataupun saudaranya untuk juga melakukan pinjaman di Bina

Artha Ventura.

Prinsip ketiga pada komponen informasi dan

komunikasi ini telah dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura.

Informasi dibagikan oleh Bina Artha Ventura melalui berbagai

media tentang produk yang dimilikinya kepada pihak eksternal

atau calon mitra baru, hal ini dimaksudkan untuk menjalin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

komunikasi yang baik dengan pihak eksternal terkait dengan

hal – hal yang mempengaruh berfungsinya pengendalian

internal dalam rangka pencapaian tujuan dari Bina Artha

Ventura.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

5. Pemantauan

a. Tabel Penjelasan Komponen Pemantauan

Tabel 5. Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Proses Pemberian Kredit Berdasarkan Pengendalian COSO

pada Komponen Pemantauan

No Pengendalian Internal Menurut COSO Praktik Pengendalian Internal yang

Dilaksanakan Bina Artha Ventura

Sesuai/

Tidak

Sesuai

Keterangan

1 Organisasi memilih, mengembangkan, dan

melaksanakan evaluasi secara terus - menerus

(berkelanjutan) dan/ atau secara terpisah untuk

memastikan bahwa komponen - komponen

pengendalian intern benar - benar ada dan berfungsi.

Bina Artha Ventura melakukan evaluasi

secara berkala untuk memastikan bahwa

semua yang telah dilakukan sesuai dengan

yang telah ditetapkan.

Sesuai

2 Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan

kelemahan pengendalian intern secara tepat waktu

kepada pihak - pihak yang bertanggung jawab untuk

mengambil tindakan kolektif, termasuk manajemen

puncak dan dewan pengawas, sebagaimana mestinya.

Bina Artha Ventura selalu mengadakan

briefing pagi untuk menyampaikan

agenda yang akan dilakukan, dan

melakukan evaluasi pada sore harinya

untuk mengetahui hasil kinerja dari

karyawan.

Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

b. Analisis Komponen Pengendalian

Dalam komponen pemantauan terdapat dua prinsip yang

menjadi tolak ukur penerapan pengendalian internal yang ada pada

suatu perusahaan. Semua prinsip telah dilaksanakan oleh Bina

Artha Ventura. Bina Artha Ventura telah melaksanakan kedua

prinsip tersebut, dan telah sesuai guna untuk menunjang

tercapainya tujuan perusahaan. Berikut ini merupakan analisa dan

penjabaran dari penerapan yang dilakukan oleh Bina Artha

Ventura.

1) Prinsip Pertama

Organisasi memilih, mengembangkan, dan

melaksankan evaluasi secara terus – menerus (berkelanjutan)

dan/ atau secara terpisah untuk memastikan bahwa komponen

– komponen pengendalian intern benar – benar ada dan

berfungsi. Diadakannya kegiatan pemantauan yang mengarah

kepada penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sebuah

organisasi harus dilakukan secara berkala karena hal tersebut

digunakan untuk memastikan bahwa pengendalian intern itu

benar – benar ada dan diterapkan sesuai dengan fungsinya.

Bina Artha Ventura melakukan evaluasi secara berkala

untuk memastikan bahwa semua yang telah dilakukan sesuai

dengan yang telah ditetapkan. Pada awal tahun perusahaan

telah menargetkan untuk berapa yag harus dikeluarkan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

pinjaman kepada mitra, maka setiap bulan pimpinan akan

meminta kembali bagaimana kinerja untuk mengejar target dan

pimpinan selalu mengkomunikasikan perkembangan dari

target tersebut. Pimpinan mengkomunikasikan kepada

karyawan tentang pencapaian yang telah dilakukanan

kekurangan target yang harus dikejar bersama – sama.

Prinsip pertama pada komponen pemantauan ini telah

dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura. Evaluasi secara berkala

untuk memastikan bahwa semua yang telah dikerjakan tidak

melenceng dari apa yang telah ditetapkan dan disepakati

bersama. Evaluasi ini ada untuk memastikan bahwa komponen

– komponen pengendalian intern benar – benar ada dan

berfungsi sesuai dengan keinginan Bina Artha Ventura.

2) Prinsip Kedua

Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan

kelemahan pengendalian intern secara tepat waktu kepada

pihak – pihak yang bertanggungjawab untuk mengambil

tindakan kolektif, termasuk manajemen puncak dan dewan

pengawas sebagaimana mestinya. Pelaporan tentang

bagaimana lemahnya pengendalian intern harus dilakukan

evaluasi dan komunikasi yang tepat waktu kepada pihak yang

memang bertanggungjawab. Dalam hal ini pemantauan

dilakukan oleh semua pihak yang berada dalam organisasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

namun pelaporan yang semestinya dilaporkan kepada pihak

pemantau yang sebenarnya.

Bina Artha Ventura selalu mengadakan briefing pagi

untuk menyampaikan agenda yang akan dilakukan, dan

melakukan evaluasi pada sore harinya untuk mengetahui hasil

kinerja dari karyawan. Bina Artha Ventura setiap pagi atau

menjelang karyawan melakukan pekerjaannya masing –

masing, pimpinan selalu memberikan briefing guna

menyampaikan agenda yang akan dilakukan pada hari tersebut

dan target – target apa saja yang harus dicapai pada hari

tersebut dan untuk jangka panjang. Pada sore hari menjelang

pulang karyawan pimpinan karyawan melakukan evaluasi guna

mengetahui bagaimana pencapaian pada hari ini dan untuk

mengetahui kinerja karyawan pada hari tersebut guna untuk

menyiapkan strategi yang akan dilakukan pada esok hari.

Prinsip kedua pada komponen pemantauan ini telah

dilaksanakan oleh Bina Artha Ventura. Kegiatan briefing pagi

dan evaluasi pada sore hari telah dilakukan oleh Bina Artha

Ventura. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan

evaluasi dan pengkomunikasian tentang kelemahan

pengendalian intern secara tepat waktu kepada pihak yang

bertanggungjawab untuk mengambil tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap sistem

pemberian kredit dan pengendalian intern yang terdapat pada Bina Artha

Ventura, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern pada sistem

pemberian kredit di Bina Artha Ventura bisa dikatakan sebagian besar

telah sesuai dengan pengendalian internal menurut COSO. Dari 17 prinsip

atau indikator pengendalian internal menurut COSO, Bina Artha Ventura

telah menerapkan 15 prinsip terhadap sistem pemberian kredit.

Prinsip komitmen terhadap integritas dan nilai – nilai etika pada

komponen lingkungan pengendalian belum diterapkan pada Bina Artha

Ventura, karena karyawan belum sepenuhnya melaksanakan

tanggungjawab sesuai dengan kode etiknya. Prinsip penggunaan teknologi

untuk mendukung pencapaian tujuan pada komponen aktivitas pengenalian

belum juga terlaksana, Bina artha Ventura telah memiliki teknologinya,

namun dalam rangka mencapai tujuan Bina Artha belum menerapkannya

dengan baik.

B. Saran

Saran peneliti bagi Bina Artha Ventura dalam kaitanya dengan adanya 2

komponen dari 17 komponen yang tidak sesuai dengan penerapan

komponen-komponen dan prinsip COSO adalah sebaiknya komponen

yang belum sesuai disesuaikan dengan cara memberikan pengarahan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

pemantauan lebih intensif terhadap karyawan saat jam kerja berlangsung.

Sandi pada sistem yang digunakan oleh Bina Artha Ventura dibuat

berbeda untuk setiap karyawan atau divisi, dan akses yang dapat dilihat

oleh karyawan harus sesuai dengan kebutuhan dari masing – masing

karyawan yang sesuai dengan divisinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

DAFTAR PUSTAKA

Agus D. Hardjito, Martono. 2002. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama.

Ekonesia, Yogyakarta.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta,

Jakarta.

Bank Indonesia. 2003. Surat Edaran Bank Indonesia No 5/22/BPNP, Perihal

Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum. Jakarta:

Bank Indonesia.

Committee of Sponsoring Organizzations of the Treadway Commision (COSO).

2013. Internal Control - Integrated Framework Executive Summary.

Firdaus dan Ariyanti. 2004. Manajemen Perkreditan Bank Umum. Alfabeta,

Bandung.

Gompers, Paul. 2004. Venture Capital. North Holand

Jusup, Al Haryono. 2001. Auditing (Pengauditan). Buku 1. Bagian Penerbitan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

______. 2007. Dasar - Dasar Perbankan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Republik Indonesia. 1988. Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988, perihal

Lembaga Pembiayaan. Bank Indonesia, Jakarta.

_______________ . 1998. Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1988, tentang

Perubahan Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

Bank Indonesia, Jakarta.

_______________ . 2009. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, perihal

Lembaga Pembiayaan. Bank Indonesia, Jakarta.

Sekaran, Uma. 2011. Research Methods for Business (Metode Penelitian untuk

Bisnis). Salemba Empat, Jakarta.

Tawaf, Tjukria Prihadi. 1999. Audit Intern Bank . Edisi pertama. Salemba Empat,

Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

A. Pertanyaan Umum

1. Bagaimana sejarah berdirinya BPR Bina Artha Ventura cabang

Karanganyar? dan sampai saat ini ada berapa pegawai yang bekerja?

2. Apa visi dan misi BPR Bina Artha Vantura?

3. Apa tujuan BPR Bina Artha Ventura?

4. Bagaimana skema/ bagan organisasi BPR Bina Artha Ventura?

5. Apakah struktur organisasi yang ada sudah sesuai dengan job

description dan diimplementasikan dengan baik?

B. Pertanyaan Lingkungan Pengendalian

1. Bagaimana pimpinan bank memberikan teladan dalam menunjukkan

integritas dan melakukan etika yang baik? dan apakah hal tersebut

sudah diterapkan?

2. Apakah pemimpin sudah menghilangikan atau mengurangidorongan

dan godaan kepada karyawan agar tidak melanggar hukum, bertindak

tidak jujur, dan bertindak tidak etis? Dan bagaimana tindakan

pemimpin tersebut?

3. Bagaimana komitmen bank terhadap kompetensi yang ada agar

pengendalian internal berjalan dengan baik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

4. Bagaimana sikap dan kesadaran dewan komisaris dan komite audit

agar tercapainya pengendalian internal yang baik?

5. Bagaimana filosofi manajemen dan gaya mengelola operasi pada BPR

Bina Artha agar pengendalian internal berjalan dengan baik? dan

apakah hal tersebut sudah diterapkan?

6. Apakah struktur organisasi sudah membagi wewenang,

tanggungjawab, dan tugas diantara anggota organisasi guna untuk

pengambilan keputusan?

7. Apakah sudah terdapat deskripsi berkaitan dengan pekerjaan setiap

lini organisasi, serta tentang bagaimana dan kepada siapa kewenangan

dan tanggungjawab itu diberikan?

8. Apakah manajemen puncak sudah mempekerjakan karyawan sesuai

dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki masing - masing

karyawan?

9. Bagaimana pimpinan mempekerjakan karyawan sesuai dengan

keahlian dan keterampilan yang dimiliki masing - masing karyawan?

10. Apakah sudah terdapat deskripsi berkaitan dengan pekerjaan setiap lini

organisasi, serta bagaimana dan kepada siapa kewenangan dan

tanggungjawab diberikan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

C. Pertanyaan Penilaian Risiko

1. Bagaimana tindakan manajemen Bina Artha Ventura terhadap

identifikasi risiko dan analisis risiko berkenaan dengan proses

pemberian kredit yang disajikan secara wajar sesuai dengan prosedur -

prosedur yang berlaku umum?

2. Bagaimana BPR Bina Artha dalam mengelola setiap perubahan yang

telah dilakukan?

3. Apakah tujuan BPR Bina Artha secara keseluruhan sudah tercapai

dengan baik? Tujuan apa saja yang telah tercapai?

4. Bagaimana tujuan disetiap tingkat proses pada BPR Bina Artha?

Apakah tujuan disetiap tingkat proses telah tercapai dengan baik?

D. Pertanyaan Informasi dan Komunikasi

1. Bagaimana manajemen puncak BPR Bina Artha memberi pemahaman

yang jelas tentang peran dan tanggungjawab masing - masing individu

berkenaan dengan struktur pengendalian internal atas pemberian kredit

kepada nasabahnya?

2. Bagaimana efektivitas komunikasi pada BPR Bina Artha berkaitan

dengan pengendalian internal untuk mencatat dan melaporkan

transaksi yang sesuai untuk menjaga akuntabilitasnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

3. Bagaimana kualitas informasi pada BPR Bina Artha dalam

memproses dan melaporkan transaksi yang sesuai untuk menjaga

akuntabilitasnya?

E. Pertanyaan Aktivitas Pengendalian

1. Bagaimana BPR Bina Artha melakukan pengendalian pengelolaan

informasi, seperti pengendalian terhadap kebijakan dan prosedur,

manajemen perubahan aplikasi, memakai tenaga outsourcing dan

kelangsungan bisnis?

2. Bagaimana BPR Bina Artha sudah melakukan pengawasan keamanan

dalam hal aplikasi dan jaringan?

F. Pertanyaan Efektivitas Komunikasi

1. Apakah pengawasan yang terus berlangsung selalu dilakukan oleh

BPR Bina Artha? dan bagaimana pengawasan tersebut?

2. Bagaimana evaluasi yang dilakukan secara terpisah saat melakukan

pemonitoran? dan apakah BPR Bina Artha sudah melakukan evaluasi

secara terpisah saat melakukan pemonitoran tersebut?

3. Apakah setelah melakukan pemonitoran, BPR Bina Artha melakukan

pelaporan tentang kekurangan - kekurangan yang terjadi? dan apa saja

kekurangan - kekurangan yang dilaporkan oleh bank setelah

melakukan pemonitoran tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Lampiran 2

Tabel Checklist Lingkungan Pengendalian

No Pengendalian Internal Menurut COSO Praktik

Pengendalian

Internal yang

Dilaksanakan

Bina Artha Ventura

Sesuai/

Tidak

Sesuai

Keterangan

1 Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai - nilai

etika.

2 Dewan pengawas menunjukkan independensi dari manajemen dan

melaksanakan pengawasan atas pengembangan dan kinerja pengendalian

intern.

3 Manajemen dengan pengawasan dari dewan pengawas menetapkan struktur

organisasi, garis pelaporan, serta wewenang dan tangung jawab yang tepat

dalam rangka pencapaian tujuan.

4 Organisasi menunjukkan komitmen dalam merekrut, mengembangkan, dan

mempertahankan individu - individu yang kompeten sesuai dengan tujuan

yang ditetapkan.

5 Organisasi memegang akuntabilitas individu - individu atas pelaksanaan

pengendalian intern dalam rangka pencapaian tujuan.

Sumber: https://www.coso.org/Documents/COSO-ICIF-11x17-Cube-Graphic.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Lampiran 3

Tabel Checklist Penilaian Resiko

No Pengendalian Internal Menurut COSO Praktik

Pengendalian

Internal yang

Dilaksanakan

Bina Artha Ventura

Sesuai/ Tidak

Sesuai

Keterangan

1 Organisasi menetapkan tujuan - tujuan yang jelas agar dapat dilakukan

identifikasi dan penilaian risiko terkait tujuan tersebut.

2 Organisasi mengidentifikasi risiko atas pencapaian tujuan secara menyeluruh

dan menganalisis risiko sebagai landasan pengelolaan resiko.

3 Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan (fraud) dalam melakukan

penilaian risiko atas pencapaian tujuan.

4 Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan - perubahan yang dapat

berdampak signifikan terhadap sistem pengendalian intern.

Sumber: https://www.coso.org/Documents/COSO-ICIF-11x17-Cube-Graphic.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Lampiran 4

Tabel Checklist Aktivitas Pengendalian

No Pengendalian Internal Menurut COSO Praktik

Pengendalian

Internal yang

Dilaksanakan

Bina Artha Ventura

Sesuai/ Tidak

Sesuai

Keterangan

1 Organisasi memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian yang

berkontribusi meminimalkan risiko atas pencapaian tujuan sampai pada level

yang dapat diterima.

2 Organisasi memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian umum atas

teknologi untuk mendukung pencapaian tujuan.

3 Organisasi memberlakukan kegiatan pengendalian melalui kebijakan yang

menetapkan apa yang diharapkan dan melalui prosedur yang menjabarkan

kebijakan menjadi tindakan.

Sumber: https://www.coso.org/Documents/COSO-ICIF-11x17-Cube-Graphic.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Lampiran 5

Tabel Checklist Informasi dan Komunikasi

No Pengendalian Internal Menurut COSO Praktik

Pengendalian

Internal yang

Dilaksanakan

Bina Artha Ventura

Sesuai/ Tidak

Sesuai

Keterangan

1 Organisasi memperoleh, menghasilkan dan menggunakan informasi yang

relevan dan berkualitas untuk mendukung berfungsinya komponen

pengendalian intern lainnya.

2 Organisasi melakukan komunikasi informasi secara intern, termasuk tujuan

dan tanggung jawab pengendalian intern, yang diperlukan untuk mendukung

berfungsinya pengendalian intern.

3 Organisasi menjalin komunikasi dengan pihak - pihak eksternal terkait hal -

hal yang mempengaruhi berfungsinya pengendalian intern lainnya.

Sumber: https://www.coso.org/Documents/COSO-ICIF-11x17-Cube-Graphic.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Lampiran 6

Tabel Checklist Pemantauan

No Pengendalian Internal Menurut COSO Praktik

Pengendalian

Internal yang

Dilaksanakan

Bina Artha

Ventura

Sesuai/ Tidak

Sesuai

Keterangan

1 Organisasi memilih, mengembangkan, dan melaksanakan evaluasi secara

terus - menerus (berkelanjutan) dan/ atau secara terpisah untuk memastikan

bahwa komponen - komponen pengendalian intern benar - benar ada dan

berfungsi.

2 Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kelemahan pengendalian

intern secara tepat waktu kepada pihak - pihak yang bertanggung jawab

untuk mengambil tindakan kolektif, termasuk manajemen puncak dan dewan

pengawas, sebagaimana mestinya.

Sumber: https://www.coso.org/Documents/COSO-ICIF-11x17-Cube-Graphic.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Lampiran 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Lampiran 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Lampiran 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Lampiran 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Lampiran 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Lampiran 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Lampiran 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI