Seks Bebas Remaja

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan meraka kelak. Sayangnya banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya mengenakkan jurstru menjerumuskan. Oleh karena itu tidak sedikit remaja yang jatuh kedalam perbuatan negatif, salah satunya adalah seks bebas. Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Banyak sekali alasan mengapa remaja melakukan hubungan seks bebas, mulai dari faktor internal yaitu faktor yang terkait dengan individu remaja maupun faktor eksternal yang 3

Transcript of Seks Bebas Remaja

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa

yang penuh dengan berbagai pengenalan dan

petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal

untuk mengisi kehidupan meraka kelak. Sayangnya

banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa

beberapa pengalaman yang tampaknya mengenakkan

jurstru menjerumuskan. Oleh karena itu tidak sedikit

remaja yang jatuh kedalam perbuatan negatif, salah

satunya adalah seks bebas.

Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan

diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau

dalam dunia prostitusi. Banyak sekali alasan mengapa

remaja melakukan hubungan seks bebas, mulai dari

faktor internal yaitu faktor yang terkait dengan

individu remaja maupun faktor eksternal yang

3

meliputi lingkungan dan keluarga yang dimilki

remaja.

Berdasarkan hasil survey KOMNAS anak di 12

provinsi sebanyak 4500 remaja sebagai responden

mengaku bahwa 93,7% pernah berciuman hingga petting

(bercumbu), 62,7% remaja SMP sudah tidak perawan,

dan 21,2% remaja SMA pernah aborsi.

Oleh karena itu, sebagai mahasiswa/mahasiswi FKM

UNMUL sudah sepantasnnya memberikan informasi

tentang hal-hal yang berhubungan dengan seks bebas

remaja, dan memilih SMKN 1 Samarinda sebagai sasaran

dalam pelaksanaan penyuluhan tentang seks bebas pada

remaja yang dalam hal ini erat kaitannya dengan

kesehatan reproduksi.

1.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah diadakan penyuluhan tentang seks

bebas pada remaja, diharapkan dapat mencegah

terjadinya free sex pada remaja

b. Tujuan khusus

4

1. Memberikan informasi mengenai seks bebas

remaja siswa/siswi SMKN 1 Samarinda

2. Peserta dapat memahami dan menjelaskan seluruh

materi yang telah disampaikan

3. Memberikan motivasi terhadap remaja

siswa/siswi SMKN 1 Samarinda

1.3 Manfaat

Dengan diadakannya penyuluhan seks bebas pada

remaja yang dilaksanakan di SMKN 1 Samarinda ini,

harapannya dapat memberi semangat dan motivasi bagi

siswa dan siswi dalam hal mencegah terjadinya seks

bebas. Serta menyadari peran penting mereka sebagai

generasi muda yang lebih baik.

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Seks Bebas

Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan

diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau

dalam dunia prostitusi. Seks bebas bukan hanya

dilakukan oleh kaum remaja bahkan yang telah berumah

tangga pun sering melakukannya dengan orang yang bukan

pasangannya. Biasanya dilakukan dengan alasan mencari

variasi seks ataupun sensasi seks untuk mengatasi

kejenuhan (anonim,2013).

Pada remaja biasanya akan mengalami kehamilan

diluar nikah yang memicu terjadinya aborsi.

Ingat aborsi itu sangatlah berbahaya dan

beresiko kemandulan bahkan kematian. Selain itu tentu

saja para pelakuseks bebas sangat beresiko

terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS, ataupun

6

penyakit menular seksual lainnya.

2.2. Bahaya Terhadap Seks Bebas

1.      Kehamilan pada usia dini yang sangat beresiko

2.      Kemandulan akibat praktek aborsi

3.      Pendarahan yang bisa berakibat kematian pada

praktek aborsi

4.      Hilangnya kesempatan untuk menuntut ilmu atau

kehilangan masa depan karena harus menikah pada

usia dini.

5.      Terkena penyakit menular seksual

6.      Terkena virus HIV/AIDS (anonim, 2014).

2.3  Faktor Penyebab Dari Seks Bebas

Berdasarkan sumber dari beberapa berita mencatat

beberapa factor penyebab perilaku nakal dan seks bebas

di kalangan remaja, baik internal maupun eksternal.

Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor

dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari

luar (eksternal).

7

1.      Faktor internal:

a.       Krisis identitas

Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja

memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama,

terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam

kehidupannya. Kedua tercapainya identitas peran.

Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai

masa integrasi kedua.

b.      Kontrol diri yang lemah

Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan

tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak

dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’.

Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan

dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa

mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai

dengan pengetahuannya.

2.      Faktor eksternal

Adapun yang menjadi factor ekstrnal munculnya perilaku

seks bebas di kalangan remaja adalah sebagai berikut :

a.       Keluarga

8

Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar

anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota

keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja.

Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu

memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama,

atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi

penyebab terjadinya kenakalan remaja.

b.      Teman sebaya yang kurang baik

c.       Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang

kurang baik.

Hal-hal di atas yang merupakan factor-faktor yang

dapat mempengaruhi perilaku remaja melakukan hubungan

seks pra-nikah atau melakukan tindakan-tindakan

kenakalan remaja yang sangat bervariasi. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa factor penyebab adanya

perilaku seks bebas di kalangan remaja cukup kompleks

dan sangat luas, yang meliputi:

         kurangnya kasih sayang orang tua.

         kurangnya pengawasan dari orang tua.

         pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.

9

         peran dari perkembangan iptek yang berdampak

negatif.

         tidak adanya bimbingan kepribadian dari

sekolah.

         dasar-dasar agama yang kurang

         tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya

         kebasan yang berlebihan

         masalah yang dipendam

2.4  Pencegahan Prilaku Seks Bebas

Ada beberapa upaya yang harus dilakukan dalam mengatasi

dan mencegah perilaku seks bebas di kalangan remaja,

yaitu sebagai berikut :

a.      Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang

tua dalam hal apapun.

b.      Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak

mengekang. contohnya: kita boleh saja membiarkan dia

melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan

apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati

10

batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu

memberitahu dia dampak dan akibat yang harus

ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang

sudah melewati batas tersebut.

c.       Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang

sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik

lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan

dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak

sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti

berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang

mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.

d.      Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap

media komunikasi seperti tv, internet, radio,

handphone, dll.

e.       Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah,

karena disanalah tempat anak lebih banyak

menghabiskan waktunya selain di rumah.

f.       Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan

sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi

tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.

11

g.      Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan

selama itu masih positif untuk dia. Jangan pernah

kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia

mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat

Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu

kepribadian dan kepercayaan dirinya.

h.      Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat

CURHAT yang nyaman untuk anak anda, sehingga anda

dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi

masalah.

i.        Kegagalan mencapai identitas peran dan

lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi

dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa

mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang

dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan

baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri

setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

j.        Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman

sebaya untuk melakukan point pertama.

12

k.      Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi

keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis,

komunikatif, dan nyaman bagi remaja.

l.       Remaja pandai memilih teman dan lingkungan

yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa

dan di komunitas mana remaja harus bergaul.

m.    Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah

terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau

komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

2.5 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Seks Bebas Yaitu:

1.      Lingkungan  keluarga

                  Lingkungan keluarga yang dimaksud

adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang

diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya

kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak

dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang

diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain

sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya.

Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian

13

di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak

mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan

yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan

tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.

2.      Lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung,

seperti masyarakat yang didominasi oleh pelacur,

preman, pemabuk dll, sehingga dapat mempengaruhi

remaja di lingkungan tersebut.

3.      Lingkungan pergaulan

Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah

yang kesannya lebih mengarah kepada hal negatif

ketimbang hal yang positif, yaitu istilah “Anak

Gaul”. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia

remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di

kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul,

gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian

memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian

tubuhnya yang seksi.

14

Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak

tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan

dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan

kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang

biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di

antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas.

4.      Kurangnya pendidikan agama dari keluarga

Kurangnya pendidikan agama yang  tidak diperoleh

sejak dini dari keluarga, terutama orangtuanya,

sehinga mereka dapat dengan mudah terjerumus ke

dalam hal-hal yang negative.

5.      Kurangnya pendidikan seks

Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang

masalah seks akan memperkuatkan kemungkinan remaja

percaya dan salah paham yang diambil dari media

massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk

15

ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk

kesehatannya.

6.      Menonton media pornografi, di antaranya VCD dan

DVD Porno

VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya

dengan Rp 5.000. Sekali dirazia, setelah itu bebas

lagi diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang

mengejar angka-angka pun memberi andil kerusakan

generasi muda itu.

7.      Tayangan televis (telenovela dan film-film

lainnya)

Faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks

bebas salah satu di antaranya adalah akibat atau

pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang ABG

tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan

dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan

film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar

kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.

16

Disyukuri memang karena ada kecenderungan dunia

perfilman Indonesia mulai bangkit kembali, yang

ditandai dengan munculnya beberapa film Indonesia

yang laris di pasaran. Sebutlah misalnya, film Ada

Apa Dengan Cinta, Eiffel I’m in Love, 30 Hari

Mencari Cinta, serta Virgin. Tetapi rasa syukur itu

seketika sirna seiring dengan munculnya dampak yang

ditimbulkan dari film tersebut. Terutama terhadap

penonton usia remaja.

Film-film yang disebutkan tadi laris di pasaran

bukan karena mutu pembuatan filmnya akan tetapi

lebih karena film tersebut menjual kehidupan remaja,

bahkan sangat mengeksploitasi kehidupan remaja. Film

tersebut diminati oleh banyak remaja ABG bukan

karena mutu cinematografinya, melainkan karena alur

cerita film tersebut mengangkat sisi kehidupan

percintaan remaja masa kini. Film tersebut diminati

remaja ABG, karena banyak mempertontonkan adegan-

adegan syur dengan membawa pesan-pesan gaya pacaran

yang sangat “berani”, dan secara terang-terangan

17

melanggar norma sosial kemasyarakatan, apalagi norma

agama

8.      Narkoba

Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya.

Dimana orang-orang yang telah terjerumus kedalam

pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat

dipastikan telah melakukan seks bebas. Baik hubungan

diluar nikah maupun dengan berganti-ganti pasangan.

9.      Pengaruh kebudayaan barat

Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang,

kejujuran, moral dan etika kini semakin memudar

dalam kehidupan kita di tengah arus globalisasi,

bahkan dengan bangga mereka mengadopsi budaya barat

dan sadar atau tidak sadar menjadi agen budaya

asing. Dengan mencontoh gaya hidup barat yang

liberal pergaulan anak-anak muda/remaja kita

terutama di kota-kota besar kian semakin

mengkhawatirkan orang tua. Orang tua jadi pusing

tujuh keliling. Mereka tidak mampu lagi membendung

pola tingkah anak muda sekarang.

18

10. Media cetak

Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang

juga memuat gambar-gambar porno, sehingga membuat

anak-anak remaja sekarang banyak terjerumus dalam

pergaulan bebas dan melakukan seks bebas

11.   Gaya hidup

Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti

dengan dunia gemerlap malam, seperti dugem,

clubbing, minum-minuman keras, merokok, nongkrong di

kafe  dan lain sebagainya.

12.   Kemajuan tekhnologi (internet)

Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari

banyak situs terlarang, seperti halnya situs yang

memperlihatkan banyak pose orang telanjang khususnya

wanita atau situs seks.

Situs-situs itu tidak berguna dan tidak cocok

untuk dilihat. Situs itu akan mengurangi keimanan

kepada Tuhan dan cenderung membawa mereka untuk

melakukan sesuatu yang salah. Tetapi banyak orang

tidak tahu atau tidak memikirkan tentang itu. Mereka

19

terlalu bernafsu untuk melihat gambar-gambar itu

semua.

13.  Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi, seperti kemiskinan adalah salah satu

penyebab terjadinya seks bebas.

14.  Kondom yang terjual bebas

Kondom yang terjual bebas di apotik-apotik adalah

salah satu penyebab seks bebas karena kita tahu

kalau kondom dapat mencegah kehamilan, sehingga

dapat melakukan seks bebas kapanpun.

2.6 Pencegahan Seks Bebas

Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan

seks bebas dapat dilakukan dengan cara:

1.     Memberikan bimbingan positif  dari sekolah

maupun orangtua di rumah

2.      Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun

di rumah

20

3.      Memberikan pendidikan seks melalui seminar

atau talk show kesehatan atau seks, agar remaja

mengetahui betapa bahayanya melakukan seks bebas.

4.      Peran penting orangtua dalam memberikan

nasehat dan mendidik

       anak-anaknya dengan bimbingan agama yang

kuat.

5.      Peran penting orang tua dalam masa tumbuh

kembang remaja sangatlah

      penting, antara lain orang tua harus bisa

menjadi sahabat anaknya

6.      Menjalin hubungan baik antara orangtua

dengan anak yaitu dengan

      komunikasi yang baik

7.      Pemerintah juga harus menegakkan hukum

setegak-tegaknya.

      Misalnya memberantas pelaku perdangan anak

yang menjadi salah satu

      sumber terjadinya perbudakan seks.

21

8.      Menciptakan lingkungan keluarga yang

harmonis

9.      Latihlah anak-anak untuk mengekspresikan

dirinya

10.  Pengembangan harga diri anak

11.  Mengembangkan ketrampilan dan kemandirian anak

12.  Meningkatkan iman dan takwa

13.  Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan

hubungan seks (anonim, 2013).

2.7 Bahaya Seks bebas

Bahaya dari seks bebas adalah:

1. Terputusnya sekolah

Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah

terputusnya sekolah karena dengan seks bebas dan

pergaulan bebas, mereka tidak sepenuhnya focus

dengan belajar saat di sekolah dan hanya memikirkan

pacarnya atau mau ngapain setelah sekolah (kencan di

tempat-tempat romantic, makan malam, dll). Itulah

yang dapat menyebabkan anak putus sekolah karena

22

malas belajar dan hanya memikirkan pacarnya saja,

apalagi kalau sudah patah hati, pasti malas umtuk

melakukan kegiatan apapun.

2.     Perkawinan usia muda

Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka

dipaksakan untuk dapat menikah pada usia  muda

karena harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah

dilakukan oleh kedua belah pihak. Menikah diusia

muda juga banyak mempunyai dampak yang tidak baik

untuk kedua pihak, misalnya: karena ketidaksiapan

psikis dan psikologi, maka dapat menyebabkan

pertengkaran dan perceraian dan bagi seorang istri,

karena organ-organ reproduksinya belum berfungsi

dengan baik seperti wanita yang sudah dewasa, maka

bisa menyebabkan perdarahan saat melahirkan dan

penyakit-penyakit lainnya.

3.      Kehamilan di luar nikah

Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan

terjadinya kegiatan seks bebas yang berujung pada

kehamilan. Jika, terjadi kehamilan, maka yang

23

bersangkutan harus siap untuk menjadi orang tua.

Menjadi orang tua, tentu membewa banyak konsekuensi

seperti harus kehilangan kesempatan menyelesaikan

studi, mencarikan nafkah untuk keluarga, kesiapan

psikis untuk menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk

membangun keluarga, kesiapan untuk berhadapan dengan

orang tua (menjelaskan tentang kehamilan tersebut),

kesiapan psikis untuk berhadapan dengan berbagai

pertanyaan dari masyarakat sekitar dan  kelurga dan

lain-lain.

Jika harus menjadi orang tua di usia muda, maka

sudahkah kita memiliki bayangan, kira-kira pekerjaan

apa yang paling mungkin kita kerjakan untuk

membiayai keluarga kita? Sementara pada sisi yang

lain, bekal untuk  berkompetinsi mencari pekerjaan

yang layak, mungkin belum kita miliki. Jika, setelah

kita analisis ternyata kita belum siap untuk menjadi

orang tua di usia muda, maka lebih baik tidak usah

pacaran terlebih dahulu. Maka, bahwa di usia muda

lebih baik kita menghindari pacaran terlebih dahulu

24

agar waktu yang kita miliki dapat betul-betul kita

maksimalkan untuk mempersiapkan masa depan kita.

4.      Pengguguran kandungan (aborsi)

Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan

tersebut memutuskan untuk menggugurkan kandungannya

karena takut jika diketahui orang tua, pasangannya

belum siap untuk menikah dan lain-lain.

Remaja wanita yang berusaha menggugurkan

kandungannya pada tenaga non medis (dukun, tenaga

tradisional) sering mengalami kematian strategis.

Perlu diketahui bahwa aborsi dapat dilakukan dengan

dua macam tindakan yaitu:

  Aborsi dilakukan sendiri

Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara

meminum obat0obatan yang membahayakan janin, atau

dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang dengan

sengaja menggugurkan janin.

  Aborsi dilakukan orang lain

25

Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau

dukun beranak. Cara-cara yang digunakan juga

beragam.

Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada

umumnya dilakukan dalm 5 tahapan, yaitu:

1.      Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau

diremukkan didalam kandungan

2.      Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah

dikeluarkan

3.      Potongan bayidikeluarkan satu persatu dari

kandungan

4.      Potongan-potongan disusun kembali untuk

memastikan lengkap dan

      tidak tersisa

5.      Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke

tempat sampah/sungai, di kubur di tanah kosong,

atau di bakar di tungku

Sedangkan seorang dukun beranak biasanya melakukan

aborsi dengan cara memberi ramuan obat pada calon

ibu dan menguurut perut calon ibu untuk mengeluarkan

26

secara paksa janin dalam kandungannya. Hal ini

sangat berbahaya, sebab pengurutan belum tentu

membuahkan hasil yang diinginkan dan kemungkinan

dapat membawa cacat bagi janin dan trauma hebat bagi

calon ibu.

Tindakan aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap

kesehatan maupun keselamatan seorang wanita.

Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan

aborsi adalah:

  Resiko Kesehatan dan Keselamatan Fisik

Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan

aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi

seorang wanita, yaitu:

a.       Kematian mendadak karena pendarahan hebat

b.      Kematian mendadak karena pembiusan yang

gagal

c.       Kematian secara lambat akibat infeksi

serius disekitar kandungan

d.      Rahim yang sobek

27

e.       Kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan

cacat pada

      anak berikutnya

f.       Kanker payudara (karena ketidak seimbangan

hormone estrogen

      pada wanita)

g.      Kanker indung telur

h.      Kanker leher rahim

i.        Kanker hati

j.        Kelainan pada plasenta/ ari-ari yang akan

menyebabkan cacat pada

      anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat

kehamilan berikutnya

k.      Menjadi mandul atau tidak mampu memiliki

keturunan

l.        Infeksi rongga panggul

m.    Infeksi pada lapisan rahim

  Resiko Kesehatan Mental

Proses aborsi bukan saja suatu proses yang

memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan

28

keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga

memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan

mental seorang wanita.

Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai

Sindrom Paska Aborsi atau PAS.

Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan

aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:

a.       Kehilangan harga diri

b.      Berteriak-teriak histeris

c.       Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi

d.      Ingin melakukan bunuh diri

e.       Mulai mencoba menggunakan obat-obat

terlarang (anonim,2014).

BAB III

METODE KERJA

3.1 Tema kegiatan

29

Tema kegiatan yang diangkat dalam acara ini

adalah “Penyuluhan Seks Bebas Remaja di SMKN 2

Samarinda”.

3.2 Jenis kegiatan

Jenis kegiatan yang dipilih adalah penyuluhan.

Menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan

bantuan slide presentatation. Diterapkannya metode

ini dikarenakan situasi dan kondisi yang baik serta

adanya fasilitas yang mendukung.

3.3 Sasaran

Kegiatan ini ditujukan pada siswa/siswi SMKN 2

Samarinda kelas XI sebanyak 30 orang. Jumlah ini

adalah jumlah keseluruhan dalam satu kelas yaitu

kelas XI jurusan Arsitek.

3.3 Waktu dan tempat

Kegiatan akan dilaksanakan pada hari Jum’at 31Oktober 2014 jam 08.00 – 09:00 wita di aula SMKN 2Samarinda.

30

3.4 Susunan Acara

3.5 Susunan Panitia

Ketua Panitia : Surya Budi Prabowo

Penyuluh : Sugiarti

Sekretaris : Nisva Welianti

31

No.

Materi Kegiatan Waktu

1. Pembukaan

- Sambutan dari wali kelas

5 menit

2. Proses - Penyampaian materi- Pemutaran vidio

25 menit

3. Evaluasi

- Tanya jawab 10 menit

4. Penutup - Kesan pesan- Acara ditutup oleh

wali kelas

5 menit

BAB IV

HASIL DAN

PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Penyuluhan ini telah dilaksanakan pada hari

Jum’at tanggal 31 Oktober 2014 di ruang kelas

jurusan Arsitek SMKN 2 Samarinda, dimana yang

menjadi sasaran adalah para siswa dan siswi kelas XI

jurusan Arsitek sebanyak 30 orang.

Antusias siswa/siswi sangat besar, siswa/siswi

benar-benar menyimak apa yang telah pemateri

32

sampaikan. Hal ini dapat dilihat dari kecakapan

siswa/siswi dalam menjawab pertanyaan dari pemateri

dan menanyakan hal-hal yang tidak mereka ketahui

secara langsung.

4.2 Pembahasan

Proses atau berjalannya kegiatan ini sangat

lancar. Penyampaian informasi tentang seks bebas remaja

seperti apa itu remaja, seks bebas, dampak seks bebas,

penyebab prilaku seks bebas, bentuk-bentuk prilaku seks

bebas, serta bagaimana cara mencegah terjadinya

perilaku seks bebas di kalangan remaja di sambut baik

oleh para siswa/siswi di SMKN 2 samarinda tepatnya pada

jurusan Arsitek.

Sepanjang proses penyuluhan, para siswa/siswi tak

hentinya selalu mengikuti apa yang mereka lihat dan

dengar. Dalam hal ini para siswa/siswi yang jadi

peserta penyuluhan sangat peka dengan apa yang pemateri

smpaikan. Seperti langsung menanyakan hal-hal atau

33

istilah yang mereka tidak ketahui tanpa menunggu waktu

yang sudah di sediakan untuk sesi tanya jawab.

Tidak lupa juga kami memberikan motivasi-motivasi

kepada siswa/siswi bagaimana baiknya mencegah

terjadinya perilaku seks bebas dan menignkatkan

prestasi. Salah satunya adalah pentingnya mempunyai

mimpi dan meng-creat masa depan. Banyak dari

siswa/siswi langsung menyebutkan begitu saja mengenai

mimpi mereka dan apa yang ingin mereka lakukan di masa

yang akan datang atau masa dimana mereka menjadi dewasa

kelak.

Secara keseluruhan pelaksanaan penyuluhan ini

dapat dikatakan sangat lancar tanpa ada kendala.

34

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penyuluhan mengenai seks bebas pada remaja

telah dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 31

Oktober 2014 di ruang kelas Arsitek SMKN 2

Samarinda

2. Peserta dapat memahami seluruh materi yang

telah disampaikan. Hal ini dapat dilihat dari

antusias peserta dalam menjawab pertanyaan dari

pemateri atau menanyakan hal-hal yang belum

mereka ketahui.

35

3. Pemateri juga memberikan motivasi terhadap

peserta penyuluhan seperti pentingnya mempunyai

mimpi dan menciptakan masa depan.

B. Saran

Harapannya para siswa dan siswi yang telah

mengikuti penyuluhan mengenai seks bebas pada remaja

dapat mengaplikasikan serta membagikan informasi

yang telah mereka dapatkan kepada teman-temannya

sehingga secara tidak langsung dapat mencegah

terjadinya seks bebas pada remaja.

DAFTAR PUSTAKA

m.sindonews.com/read/87952/15/penyebab-seks-bebas-di-

kalangan-remaja-meningkat Diakses Selasa, 21

Oktober 2014 pukul 11:00 WITA.

36

ninahamzah.wordpress.com/akibat-terjadinya-pergaulan-

bebas/ Diakses Selasa, 21 Oktober 2014 pukul 11:23

WITA.

Blog Kebidanan Diakses Selasa, 21 Oktober 2014 pukul

11:20 WITA.

37