Tabel Pembanding Anamnesis Dan Pemfis Paru (Sekar)

6
PPOK (Emfisema dan Bronkitis Kronik) 2 TB Paru 3 Pneumonia 4 Kanker Paru 5 Anamnesis: a. Riwayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala pernapasan b. Riwayat terpajan zat iritan yang bermakna di tempat kerja c. Riwayat penyakit emfisema pada keluarga d. Terdapat faktor predisposisi pada masa bayi/anak, misalnya berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi saluran napas berulang, lingkungan asap rokok dan polusi udara e. Batuk berulang dengan atau tanpa dahak Anamnesis: a. Batuk berdahak ≥ 2 minggu. b. Batuk disertai dahak, dapat bercampur darah atau batuk darah. c. Keluhan dapat disertai sesak napas, nyeri dada atau pleuritic chest pain (bila disertai peradangan pleura), d. badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, e. berkeringat malam tanpa kegiatan Anamnesis: a. demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat melebihi 40 o C b. batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang- kadang disertai darah c. sesak napas dan nyeri dada. Anamnesis: a. Batuk-batuk dengan/tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen) b. Batuk darah c. Sesak napas d. Suara serak e. Sakit dada f. Sulit/ sakit menelan g. Benjolan di pangkal leher h. Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang hebat. Gejala dan keluhan yang tidak khas seperti : a. Berat badan berkurang b. Nafsu makan hilang

description

perbandingan hasil anamnesis penyakit paru

Transcript of Tabel Pembanding Anamnesis Dan Pemfis Paru (Sekar)

Page 1: Tabel Pembanding Anamnesis Dan Pemfis Paru (Sekar)

PPOK (Emfisema dan Bronkitis

Kronik)2

TB Paru3 Pneumonia4 Kanker Paru5

Anamnesis:

a. Riwayat merokok atau bekas perokok

dengan atau tanpa gejala pernapasan

b. Riwayat terpajan zat iritan yang

bermakna di tempat kerja

c. Riwayat penyakit emfisema pada

keluarga

d. Terdapat faktor predisposisi pada

masa bayi/anak, misalnya berat

badan lahir rendah (BBLR), infeksi

saluran napas berulang, lingkungan

asap rokok dan polusi udara

e. Batuk berulang dengan atau tanpa

dahak

f. Sesak dengan atau tanpa bunyi

mengi

Anamnesis:

a. Batuk berdahak ≥ 2 minggu.

b. Batuk disertai dahak, dapat

bercampur darah atau

batuk darah.

c. Keluhan dapat disertai

sesak napas, nyeri dada atau

pleuritic chest pain (bila

disertai peradangan pleura),

d. badan lemah, nafsu makan

menurun, berat badan

menurun, malaise,

e. berkeringat malam tanpa

kegiatan fisik, dan demam

meriang lebih dari 1 bulan.

Anamnesis:

a. demam, menggigil, suhu

tubuh meningkat dapat

melebihi 40oC

b. batuk dengan dahak

mukoid atau purulen

kadang-kadang disertai

darah

c. sesak napas dan nyeri

dada.

Anamnesis:

a. Batuk-batuk dengan/tanpa dahak

(dahak putih, dapat juga

purulen)

b. Batuk darah

c. Sesak napas

d. Suara serak

e. Sakit dada

f. Sulit/ sakit menelan

g. Benjolan di pangkal leher

h. Sembab muka dan leher, kadang-

kadang disertai sembab lengan

dengan rasa nyeri yang hebat.

Gejala dan keluhan yang tidak khas

seperti :

a. Berat badan berkurang

b. Nafsu makan hilang

c. Demam hilang timbul

d. Sindrom paraneoplastik, seperti

"Hypertrophic pulmonary

osteoartheopathy", trombosis vena

perifer dan neuropatia.

Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan Fisik:

Page 2: Tabel Pembanding Anamnesis Dan Pemfis Paru (Sekar)

Inspeksi

a. Pursed-lips breathing (mulut

setengah terkatup mencucu)

b. Barrel chest (diameter antero-

posterior dan transversal sebanding)

c. Penggunaan otot bantu napas

d. Hipertropi otot bantu napas

e. Pelebaran sela iga

f. Bila telah terjadi gagal jantung kanan

terlihat denyut vena jugularis di leher

dan edema tungkai

g. Penampilan pink puffer atau blue

bloater

Palpasi

Pada emfisema fremitus melemah, sela

iga melebar

Perkusi

Pada emfisema hipersonor dan batas

jantung mengecil, letak diafragma

rendah, hepar terdorong ke bawah

Auskultasi

a. suara napas vesikuler normal, atau

melemah

b. terdapat ronki dan atau mengi pada

waktu bernapas biasa atau pada

a. respirasi meningkat

b. berat badan menurun (BMI

pada umumnya <18,5).

c. Pada auskultasi terdengar

suara napas

bronkhial/amforik/ronkhi

basah/suara napas melemah

di apex paru, tergantung luas

lesi dan kondisi pasien.

Inspeksi

terlihat bagian yang sakit

tertinggal waktu bernapas,

Palpasi

fremitus dapat mengeras, pada

Perkusi

Redup

Auskultasi

suara napas bronkovesikuler

sampai bronkial yang mungkin

disertai ronki basah halus, yang

kemudian menjadi ronki basah

kasar pada stadium resolusi.

Page 3: Tabel Pembanding Anamnesis Dan Pemfis Paru (Sekar)

ekspirasi paksa

c. ekspirasi memanjang

d. bunyi jantung terdengar jauh

Pink puffer

Gambaran yang khas pada emfisema,

penderita kurus, kulit kemerahan dan

pernapasan pursed – lips breathing

Blue bloater

Gambaran khas pada bronkitis kronik,

penderita gemuk sianosis, terdapat

edema tungkai dan ronki basah di basal

paru, sianosis sentral dan perifer

Pursed - lips breathing

Adalah sikap seseorang yang bernapas

dengan mulut mencucu dan ekspirasi

yang memanjang. Sikap ini terjadi

sebagai mekanisme tubuh untuk

mengeluarkan retensi CO2 yang terjadi

sebagai mekanisme tubuh untuk

mengeluarkan retensi CO2 yang terjadi

pada gagal napas kronik

Foto Polos:

Foto toraks PA dan lateral berguna untuk

menyingkirkan penyakit paru lain

Foto Polos:

a. PA Lateral

b. umumnya di apeks paru

Foto Polos:

Foto toraks (PA/lateral)

merupakan pemeriksaan

Foto Polos:

a. Pada pemeriksaan foto toraks

PA/lateral akan dapat dilihat bila

Page 4: Tabel Pembanding Anamnesis Dan Pemfis Paru (Sekar)

Pada emfisema terlihat gambaran :

- Hiperinflasi

- Hiperlusen

- Ruang retrosternal melebar

- Diafragma mendatar

- Jantung menggantung (jantung

pendulum / tear drop / eye drop

appearance)

Pada bronkitis kronik :

• Normal

• Corakan bronkovaskuler

bertambah pada 21 % kasus

terdapat gambaran bercak-

bercak awan dengan batas

yang tidak jelas atau bila

dengan batas jelas membentuk

tuberkuloma.

c. Gambaran lain yang dapat

menyertai yaitu, kavitas

(bayangan berupa cincin

berdinding tipis), pleuritis

(penebalan pleura), efusi

pleura (sudut kostrofrenikus

tumpul).

penunjang utama untuk

menegakkan diagnosis.

Gambaran radiologis dapat

berupa infiltrat sampai

konsolidasi dengan " air

broncogram", penyebab

bronkogenik dan interstisial

serta gambaran kaviti. Foto

toraks saja

tidak dapat secara khas

menentukan penyebab

pneumonia, hanya merupakan

petunjuk ke

arah diagnosis etiologi

masa tumor dengan ukuran tumor

lebih dari 1 cm.

b. Tanda yang mendukung keganasan

adalah tepi yang ireguler, disertai

identasi pleura, tumor satelit tumor.

c. Pada foto tumor juga dapat

ditemukan telah invasi ke dinding

dada, efusi pleura, efusi perikar dan

metastasis intrapulmoner.

d. Keterlibatan KGB untuk

menentukan N agak sulit ditentukan

dengan foto toraks saja.