PPT PEMFIS JANTUNG.pptx

15
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM REFERAT FAKULTAS KEDOKTERAN SEPTEMBER 2014 UNIVERSITAS PATTIMURA PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK JANTUNG 1 DISUSUN OLEH : Ismawati Muis (2008-83-017) PEMBIMBING: dr. Zulkarnaini, Sp. JP FIHA DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

Transcript of PPT PEMFIS JANTUNG.pptx

PENDAHULUAN

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM REFERATFAKULTAS KEDOKTERAN SEPTEMBER 2014UNIVERSITAS PATTIMURA PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK JANTUNG1

DISUSUN OLEH :Ismawati Muis (2008-83-017)

PEMBIMBING: dr. Zulkarnaini, Sp. JP FIHA

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKPADA BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PATTIMURAAMBON

PENDAHULUAN2PEMERIKSAAN FISIK JANTUNGInspeksiPemeriksaan nadiPengukuran tekanan darahPemeriksaan denyut arteriPemeriksaan denyut vena jugularisPerkusiPalpasiAuskultasi

Pasien berbaring telentang, pemeriksa berdiri di sisi kanan tempat tidurINSPEKSI3456TEKANAN VENA JUGULARISREFLUKS HEPATOJUGULARPasien berbaring, mulut terbuka, bernapas biasaPenekanan dgn tangan kanan diatas hati 20-30 detik + bila bertambahnya distensi vena jugularis interna dan externa7

PERKUSIBatas jantung kanan: perkusi 2 jari proksimal batas paru hepar kearah sternumgaris sternal kanan. Batas jantung kiri: perkusi 2 jari proksimal batas paru gaster,limpa kearah medialsela iga V garis midklavikuler kiriSangat pekak: pericarditis eksudatifEmfisema paru: pekak jantung hampir tidak adaDekstrokardia dan tension pneumotoraks kiri: redup pada sisi kanan sternum.

8PALPASIPalpasi ictus cordis: posisi duduk, berbaring, dekubitus lateral kiri, menggunakan ujung jariNormalnya pada ICS V midclavicularis kiriIctus kuat angkatkelebihan beban ventrikel kiriPenarikan kedalam sewaktu sistolpericarditis constriktif atau setelah operasi jantungAnuerisma cordispulsasi sistolik yang meluas (pulsasi paradoks)PPOK: ictus teraba di epigastrium atau ujung bawah sternum9

Thrill menunjukan bising (murmur) yang kuatThrill yang berakhir dengan denyut ictus: thrill diastolic di apeks pd stenosis mitralThrill yang dimulai dengan denyut ictus: thrill sistolik letak tinggi di parasternal kiristenosis pulmonal. Menggunakan kepala tulang metakarpal, ditekankan sangat ringan pada kulit. 10

AUSKULTASIDaerah auskultasi: ictus cordis (mitral), tricuspid (ICS V sternum kanan), pulmonal (parasternal kiri ICS II), aorta (parasternal kanan ICS II)Jangan sekali-kali mendengarkan melalui pakaianBJ I: penutupan katub mitral dan tricuspid pada akhir diastole ventrikelBJ II: penutupan katub aorta dan pulmonal pada akhir sistol ventrikel

11

Menentukan S1 dan S2: sewaktu auskultasi, tirulah irama jantung dengan ketukan jari tangan II dan III, perhatikan jarak S1 dengan S2 lebih pendek dibandingkan S2 dengan S1Sementara tangan kanan pemeriksa mengubah-ubah posisi stetoskop, tangan kiri diletakan pada arteri karotis. Bunyi mendahului denyut adalah S1, S2 setelah denyutS3: bertepatan dgn pengisian cepat ventrikel, terdengar tidak lama sesudah BJ II, 0,14-0,16 detik, pada area apeks.S4: bertepatan dengan kontraksi atrium, terdengar sesaat sebelum S1, di apeks.S3 dan S4 dapat normal tetapi pada orang tua dianggap patologis.

12Irama gallop: BJ S3 dan S4 yang diperkeras atau gabungan keduanya. penyebab: infark miokard, anuerisma cordis, hipertensi berat, pericarditis, cor pulmonale. Bising akibat turbulensi aliran darah, intesitasnya terbagi 6 derajat Bising sistol: stenosis aorta, stenosis pulmonal, ASD, VSD, insufisiensi mitral, insufisiensi tricuspid, insufisiensi aorta dan pulmonal.

13Gambar Posisi Auskultasi A.Posisi Telentang B.Posisi dekubits lateral kiri C.Posisi duduk tegak D.Posisi duduk membungkuk ke depan14

Terima kasih15