Pleno Pemicu 2

32
Pleno Pemicu 2

Transcript of Pleno Pemicu 2

Pleno Pemicu 2

Muhammad Dirga Iswara (I11111011) Kreshna Adhi Nugraha (I11111044) Ullis Mawardhani (I11111046) Syahrina Fakihun (I11112002) Guntur Suseno (I11112012) Rizki Novita Pradini (I11112018) Sekar Fatmadyani T (I11112035) Alvina Elsa Bidari (I11112038) Anis Komala (I11112041) Irwanda (I11112042) Aseng (I11112046) Albertus Are Satriadi (I11112047) Hayati (I11112053) Angga Dominius (I11112063)

Kelompok DK 5

Seorang bayi laki-laki berusia 6 bulan di bawa ibunya ke dokter karena belum bisa tengkurap. Ia bahkan belum dapat mengangkat kepala. Pasien lahir cukup bulan, berat lahir 2.300 gr. Kenaikan berat badan selama ini cukup baik, lingkar kepala 39 cm (mikrosefali). Pada pemeriksaan mata didapatkan khorioretinitis. Titer antibodi terhadap toksoplasma positif. Selama hamil ibu senang makan makanan yang dimasak tidak sempurna seperti lalapan dan sate.

Pemicu 2

4

Titer antibodiSuatu tes laboratorium yang mengukur keberadaan dan jumlah antibodi dalam darah.MikrosefaliSuatu keadaan dimana ukuran lingkar kepala lebih kecil dari normal berdasarkan umur dan jenis kelamin, ukuran lingkar kepala normal > 42 cm.

Dorland, W.A. Newman. 2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC

Klarifikasi dan Definisi

KhorioretinitisSuatu peradangan pada koroid yang terdapat di belakang retina.

ToksoplasmaParasit intraseluler pada banyak organ dan jaringan burung dan mamalia termasuk mamalia.

Klarifikasi dan Definisi

Behrman, Richard E., et al. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15 Volume 3. Jakarta: EGC. 2000.

Belum bisa tengkurap

Belum bisa mengangkat kepala

Berat lahir 2.300 gr

Toksoplasma

Bayi laki-laki berusia 6 bulan

Kata Kunci

Bayi laki-laki berusia 6 bulan lahir cukup bulan, berat lahir 2.300 gr mengalami gangguan pertumbuhan berupa mikrosefali dan gangguan perkembangan berupa belum bisa tengkurap dan

mengangkat kepala.

Rumusan Masalah

Analisis MasalahSistem penilaian

Berat lahir

Panjang lahir

Lingkar kepalaLingkar lengan

atas

Pertumbuhan

PerkembanganMilestone

Makanan ibu saat hamil terinfeksi T.

Gondii

Bayi laki-laki

6 bulan

Toksoplasma (+)

MikrosefaliKhorioretini

tis

Belum bisa tengkurap dan mengangkat kepala

 

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dikarenakan adanya infeksi Toksoplasma gondii pada saat intra uterin.

Hipotesis

1. Milestone pertumbuhan dan perkembangan anak umur 0-12 bulan?

2. Ciri-ciri bayi normal?3. Toksoplasmosis:

a. Definisi f. Patogenesisb. Siklus hidup T.gondii g. Pencegahan dan pengobatan c. Etiologi h. Faktor-faktor terkait d. Gejala klinis perkembangan dan

e. Diagnosis (serologi) pertumbuhan anak4. Bagaimana hubungan toksoplasmosis dengan

pertumbuhan anak? 5. Bagaimana penilaian :

a. Berat badan b. Panjang badan c. Lingkar kepala

Pertanyaan Diskusi

6. Apa saja penyebab BBLR? 7. Khorioretinitis :

a. Definisi d. Patogenesisb. Etiologi e. Pengaruh khorioretinitis terhadap c. Patofisiologi penglihatan anak

8. Bagaimana perkembangan penglihatan bayi normal?

9. Apa saja penyebab gangguan perkembangan motorik pada anak?

10. Apa saja infeksi intra uterine yang menyebabkan khorioretinitis dan mikrosefali?

11. Bagaimana upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative untuk mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak?

Pertanyaan Diskusi

PEMBAHASAN.....

Milestone pertumbuhan dan perkembangan anak umur 0-12 bulan

4 aspek kemampuan fungsional:Motorik kasar,Motorik halus dan penglihatan,Berbicara, bahasa dan pendengaran,Sosial emosi dan perilaku.

142. Richard, E Berhman et al. Ilmu Kesehatan Anak. Terjemahan A. Samik Wahab ed 15. Jakarta: EGC; 2000.hal.2049

Skrining perkembangan motorik kasar menurut denver II•Gerakan Seimbang (sejak lahir hingga 0,5 bulan)

•Mengangkat Kepala (20 hari - belum genap sebulan).•Duduk dengan Kepala Tegak (1,5 bulan - 3 bulan 3 minggu) •Menumpu Badan pada Kaki (1,2 bulan - 4 bulan 3 minggu)•Dada Terangkat Bertumpu pada Lengan (2,5 bulan - mendekati 5 bulan)•Tengkurap Sendiri (1 bulan 3 minggu - 5,5 bulan)•Ditarik untuk Duduk Kepala Tegak (2 bulan 3 minggu - 6 bulan)Duduk Tanpa Pegangan (5 bulan 1 minggu - 7 bulan)

15

Richard, E Berhman et al. Ilmu Kesehatan Anak. Terjemahan A. Samik Wahab ed 15. Jakarta: EGC; 2000.hal.2049

Aspek Komunikasi BicaraBulan 1,5‐3: mengoceh Bulan 3,5‐8: menoleh ke arah suara Bulan 9‐13: bicara Mama atau Dada Bulan 14‐24: Kombinasi 2 kata berbedaBulan 21‐36: Menggunakan kata majemuk 

Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.4

Berat badan 2500 – 4000 gram Panjang badan 48 – 52 cm Lingkar dada 30 – 38 cm Lingkar kepala 33 – 35 cm Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit Pernafasan ± 60 – 40 kali/menit Kulit kemerah – merahan dan licin karena jaringan

subkutan cukup Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya

telah sempurna

Ciri-ciri Bayi Normal

Saifudin Abdul Bahri. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2002.

Kuku agak panjang dan lemas Genitalia:

Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora

Laki – laki testis sudah turun, skrotum sudah ada Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk

dengan baik Reflek morrow atau gerak memeluk bila

dikagetkan sudah baik Reflek graps atau menggenggan sudah baik Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam

24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatanSaifudin Abdul Bahri. Buku panduan praktis pelayanan

kesehatan maternal neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2002.

DefinisiToksoplasmosis, suatu penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, merupakan penyakit parasit pada hewan yang dapat ditularkan ke manusia. Parasit ini merupakan golongan Protozoa yang bersifat parasit obligat intraseseluler.

Toksoplasmosis

Hull, David dan Derek I.J. 2008. Dasar-dasar Pediatri ed. 3. Jakarta: EC

19

SIKLUS TOXOPLASMA GONDII

INFEKSI KRONIK

GEJALA AKUT

Diagnosis berdasar gejala klinis -> tidak berlaku untuk toksoplasmosis -> secara klinis tidak menunjukkan gejala spesifik

Diagnosis dengan uji biologis -> tidak praktis -> memerlukan waktu lama

Diagnosis metode immunologis -> sering memberikan hasil negatif palsu

Diagnosis secara modern -> level molekuler (berdasar DNA) -> metode PCR -> mengamplifikasi sekuen spesifik T. Gondii -> memberikan hasil sangat spesifik -> biaya mahal, perlu peralatan khusus

(Aidawati, N; Hidayat, S.H.; Hidayat, P.; Suseno, R.; Sujiprihati, S. 2007. Response of Various Tomato Genotypes to Begomovirus Infection and Its

Improved Diagnostic. Hayati J.Bioscience. 14(3): 93-97.)

Diagnosis Toksoplasmosis

-Triad Klasik yang meliputi hidrosefalus, retinikoroiditis dan kalsifikasi intrakranial dan jika disertai dengan kelainan psikomotorik disebut Tetrade Sabin.- Umumnya infeksi toxoplasmosis gondii

ditandai dengan gejala seperti infeksi lainnya yaitu demam, malaise, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening (toxoplasmosis limfonodosa acuta).

Gejala klinis

Behrman R. E., Kliegman R. M. Nelson textbook of Pediatrics; 19th ed. California: Saunders. 2012.

Menjaga kebersihan Memasak daging minimal pada suhu 660C

atau dibekukan pada suhu – 200C Menjaga makanan agar tidak terkontaminasi

dengan binatang rumah atau serangga Wanita hamil trimester pertama sebaiknya

diperiksa secara berkala akan kemungkinan infeksi dengan T. Gondii

Penyuluhan

(Ma’ruf, S. & Soemantri, S., 2003. Toksoplasmosis Ibu Hamil di Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran.)

Pencegahan Toksoplasmosis

Sampai saat ini pengobatan yang terbaik adalah kombinasi pyrimethamine dengan trisulfapyrimidine

Kombinasi ke dua obat ini secara sinergis akan menghambat siklus p-amino asam benzoat dan siklus asam folat

Dosis yang dianjurkan untuk pyrimethamine ialah 25 – 50 mg per hari selama sebulan dan trisulfapyrimidine dengan dosis 2.000 – 6.000 mg sehari selama sebulan

(Ma’ruf, S. & Soemantri, S., 2003. Toksoplasmosis Ibu Hamil di Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran.)

Pengobatan Toksoplasmosis

Faktor IbuPenyakit, usia, keadaan sosial ekonomi Faktor JaninHidramnion gawat janin, kehamilan ganda,

eritoblastosis.

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

Behrman R. E., Kliegman R. M. The Fetus and the Neonatal Infant. In: Nelson textbook of Pediatrics; 19th ed. California: Saunders. 2012.

Definisi Chorioretinitis (CR) adalah suatu proses

peradangan yang melibatkan traktus uvealis bagian posterior, yaitu koroid.

Khorioretinitis

Tortora GJ, Funke BR, Case CL. Microbiology: an introduction. San Francisco: Pearson; 2010. h. 662.

Penyakit infeksi: Virus Bakteri Fungi Parasit

Penyakit non infeksi: Autoimun Keganasan Etiologi tidak diketahui

Etiologi khorioretinitis

Ayesha Mirza, Diana E. Guinazu. Pediatric Infectious Diseases. University of Florida Jacksonville. 2009. [cited 2010 April 16]. Available from: www.eMedicine.com/CytosarcomaPhyllodes.mht

Khorioretinitis merupakan peradangan pada traktus uveitis posterior juga sering melibatkan retina. Manifestasi dari peradangan ini berupa kehilangan pandang, kebutaan atau pandangan kabur

Pengaruh Khorioretinitis Terhadap Penglihatan Anak

•Davis JL. Diagnostic dilemmas in retinitis and endophthalmitis. Presented at the Cambridge Ophthalmological Symposium, 9 September 2011. Miami: University of Miami Miller School of Medicine, Bascom Palmer Eye Institute, 2012; 26, 194–201.

a. Faktor keturunanb. Faktor lingkunganc. Faktor kepribadiand. Retardasi mentale. Kelainan tonus ototf. Obesitasg. Penyakit neuromuskularh. Buta

Gangguan Perkembangan motorik.

•Soetjiningsih. Perkembangan Anak dan Permasalahannya. Jakarta: EGC. 2003.

a. Preventif Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tersier

b. Promotif memberikan penjelasan mengenai penyakit/penyebab sakitnya supaya tidak kambuh lagi, yaitu dalam bentuk penyuluhan kesehatan yang bersifat konseling. Saat ini dikenal penyuluhan yang dinamakan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS).

Upaya Preventif, Promotif, Kuratif, Dan Rehabilitative Untuk Mencegah Gangguan Petumbuhan Dan Perkembangan Anak

•Direktorat Bina Kesehatan Anak, Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di Sekolah Luar Biasa. 2010.

c. Kuratif- Penjaringan kesehatan, pemeriksaan berkala dan

pelayanan kesehatan insidentil- P3K P3P (pengobatansederhana) UKGS tahap 2-3

d. Rehabilitatif Fisioterapi - Terapi wicara Ortotik-prostetiki - Pembimbing Sosial

Medis(PMS), Terapi okupasi - Psikologi

•Direktorat Bina Kesehatan Anak, Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di Sekolah Luar Biasa. 2010.

Hipotesis diterima“Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dikarenakan adanya infeksi Toksoplasma gondii pada saat intra uterin.”

Kesimpulan

TERIMA KASIH