Morfologi Micobacterium Tuberculosis

download Morfologi Micobacterium Tuberculosis

of 2

Transcript of Morfologi Micobacterium Tuberculosis

  • 8/3/2019 Morfologi Micobacterium Tuberculosis

    1/2

    1. MorfologiMicobacterium tuberculosisSebagian besar dinding kuman terdiri atas asam lemak (lipid), peptidoglikan, dan

    arabinumannan. Lipid inilah yang membuat bakteri lebih tahan terhadap asam (asam

    alcohol) sehingga disebut bakteri tahan asam (BTA) dan juga lebih tahan terhadap

    gangguan kimia dan fisis. Bakteri dapat tahan hidup pada udara kering maupun dalam

    keadaan dingin (dapat bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena bakteri

    berada dalam sifat dormant (bakteri tidak berkembang biak, seolah-olah bakteri telh

    mati). Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadi penyakit

    tuberkulosis menjadi aktif lagi.

    Sifat lain dari bakteri ini ialah aerob (hidup dalam suasana yang kaya akan oksigen). Sifat

    ini menunjukkan bahwa bakteri lebih menyenangi jaringan yang tinggi akan kandungan

    oksigennya. Dalam hal ini tekanan oksigen pada bagian apical paru-paru lebih tinggi dari

    bagian lain, sehingga bagian apical ini merupakan tempat predileksi penyakit

    tuberculosis.

    Pada jaringan, basil tuberculosis adalah bakteri batang tipis lurus berukuran sekitar 0,4 x

    3m. Jika sudah terwarnai dengan bahan celup dasar, organism ini tidak dapat diwarnai

    dengan alcohol. Tanpa menghiraukan pengobatan iodine. Basil tuberculosis sejati

    detandai dengan tahan asam, yaitu 95% etil alcohol mengandung 3% asam hidroklorat

    dengan cepat menghilangkan semua warna bakteri kecuali mikobakterium. Sifat tahan

    asam ini tergantung pada integritas selubung yang terbuat dari lilin. Tekhnik pewarnaan

    Ziehl-Neelsen digunakan untuk mengidentifikasi bakteri tahan asam.

    Dinding bakteri terdiri dari beberapa komponen, yaitu lipid, protein, dan polisakarida.

    Dinding sel mikobakterium dapat menginduksi reaksi hipersensitivitas lambat dan

    beberapa resistensi terhadap infeksi serta dapat menggantikan seluruh sel mikobakterium

    pada adjuvant Freud. Kandungan sel mikobakterium hanya membangkitkan reaksi

    hipersensitivitas lambat pada binatang yang sebelumbnya tersensitisasi.

    - LipidMikobakterium kaya akan lipid, yang terdiri dari asam mikolat (asam lemak rantai

    panjang C78-C90), lilin, dan fosfat. Di dalam sel, lipid banyak terikat dengan protein dan

    lipopolisakarida. Muramil dipeptida (dari peptidoglikan) yang membuat kompleks dengan

  • 8/3/2019 Morfologi Micobacterium Tuberculosis

    2/2

    asam mikolat dapat menyebabkan pembentukan granuloma; fosfolipid penginduksi

    nekrosis kaseosa.

    Lipid dalam beberapa hal bertanggung jawab pada sifat tahan asamnya. Penghilangan

    lipid dengan menggunakan asam yang panas menghancurkan sifat tahan asam bakteri ini,

    yang bergantung dari integritas dinding sel dan adanya lipid-lipid tertentu. Sifat tahan

    asam juga dapat dihilangkan setelah sonikasi sel mikobakterium. Analisis lipid oleh

    kromatografi gas menunjukkan pola yang dapat membantu klasifikasi spesies yang

    berbeda.

    Strain virulen basil tuberkel membentukserpentine cords mikroskopik; pada bentuk ini

    basil tahan asam tersusun dalam untai parallel. Pembentukan cordberkaitan dengan

    virulensi. Sebuah factorcord telah diekstraksi dari basil virulen dengan petroleum eter.

    Factor ini menghambat migrasi leukosit, menyebabkan granuloma kronis, dan dapat

    berfungsi sebagai adjuvan imunologik.

    - ProteinSetiap tipe mikobakterium mengandung beberapa protein yang membangkitkan reaksi

    tuberkulin. Protein berikatan dengan wax fraction can, setelah injeksi, akan menginduksi

    sensitivitas tuberculin. Protein ini juga dapat merangsang pembentukan berbagai

    antibody.

    - PolisakaridaMikobakterium mengandung berbagai polisakarida. Peran polisakarida dalam

    pathogenesis penyakit manusia tidak jelas. Polisakarida tersebut dapat menginduksi

    hipersensitivitas tipe cepat dan dapat berperan sebagai antigen dalam reaksi dengan serum

    pasien yang terinfeksi.