Tuberculosis & CA Mamae

70
Tuberculosis (TBC) ; Interaksi Antara Agent, Host & Lingkungan Terhadap Perjalanan Alamiah & Tahapan Pencegahannya Posted on 15 February 2010 by pramesemara Sekitar 4000 tahun yang lampau, peradaban manusia dikejutkan dengan munculnya epidemi penyakit yang menyerang organ pernapasan utama manusia, yaitu paru-paru. Akhirnya dunia pun tahu, ketika Robert Koch (1882) berhasil mengidentifikasi kuman penyebab infeksi tersebut, Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis a atau penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang bisa bersifat akut maupun kronis dengan ditandai pembentukan turbekel dan cenderung meluas secara lokal. Selain itu, juga bersifat pulmoner maupun ekstrapulmoner dan dapat mempengaruhi organ tubuh lainnya. Hingga kini, TBC menjadi salah satu problem utama kesehatan dunia, terutama di negara berkembang. Menurut perkiraan WHO (1964) untuk dunia, secara keseluruhan sekitar 15 juta jiwa menderita infeksi TBC dan lebih dari 3 juta kematian dapat dihubungkan dengan TBC, serta diestimasikan untuk tiap tahunnya muncul 2-3 juta kasus baru TBC. Geografis dan distribusi temporal dari TBC berbeda-beda baik tempat maupun waktu. Dalam perkembangannya, kematian yang disebabkan oleh TBC perlahan menurun, sehingga TBC sebagai penyebab kematian turun dari posisi ke-2 pada tahun 1900 menjadi posisi ke-16 di tahun 1960. Namun kenyataan diatas tidak berlaku di beberapa tempat yang kurang berkembang aspek pencegahannya terutama di belahan dunia ketiga. TBC tetap menjadi penyebab kematian dini dan ketidakmampuan, dengan lebih dari 70% anak-anak terinfeksi sebelum berumur 14 tahun.

Transcript of Tuberculosis & CA Mamae

Page 1: Tuberculosis & CA Mamae

Tuberculosis (TBC) ; Interaksi Antara Agent, Host & Lingkungan Terhadap Perjalanan Alamiah & Tahapan   Pencegahannya

Posted on 15 February 2010 by pramesemara

Sekitar 4000 tahun yang lampau, peradaban manusia dikejutkan dengan munculnya epidemi penyakit yang menyerang organ pernapasan utama manusia, yaitu paru-paru. Akhirnya dunia pun tahu, ketika Robert Koch (1882) berhasil mengidentifikasi kuman penyebab infeksi tersebut, Mycobacterium tuberculosis.

Tuberculosis a atau penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang bisa bersifat akut maupun kronis dengan ditandai pembentukan turbekel dan cenderung meluas secara lokal. Selain itu, juga bersifat pulmoner maupun ekstrapulmoner dan dapat mempengaruhi organ tubuh lainnya.

Hingga kini, TBC menjadi salah satu problem utama kesehatan dunia, terutama di negara berkembang. Menurut perkiraan WHO (1964) untuk dunia, secara keseluruhan sekitar 15 juta jiwa menderita infeksi TBC dan lebih dari 3 juta kematian dapat dihubungkan dengan TBC, serta diestimasikan untuk tiap tahunnya muncul 2-3 juta kasus baru TBC.

Geografis dan distribusi temporal dari TBC berbeda-beda baik tempat maupun waktu. Dalam perkembangannya, kematian yang disebabkan oleh TBC perlahan menurun, sehingga TBC sebagai penyebab kematian turun dari posisi ke-2 pada tahun 1900 menjadi posisi ke-16 di tahun 1960. Namun kenyataan diatas tidak berlaku di beberapa tempat yang kurang berkembang aspek pencegahannya terutama di belahan dunia ketiga. TBC tetap menjadi penyebab kematian dini dan ketidakmampuan, dengan lebih dari 70% anak-anak terinfeksi sebelum berumur 14 tahun.

INTERAKSI HOST, AGENT DAN LINGKUNGAN

Dewasa ini wawasan mengenai diagnosis, gejala, pengobatan dan pencegahan TBC sebagai suatu penyakit infeksi menular terus berkembang. Sejalan dengan itu, maka perlu dipelajari faktor-faktor penentu yang saling berinteraksi sesuai dengan tahapan perjalanan alamiah.

1.   Periode Prepatogenesis

a.   Faktor Agent (Mycobacterium tuberculosis)

Karakteristik alami dari agen TBC hampir bersifat resisten terhadap disifektan kimia atau antibiotika dan mampu bertahan hidup pada dahak yang kering untuk jangka waktu yang lama.

Page 2: Tuberculosis & CA Mamae

Pada Host, daya infeksi dan kemampuan tinggal sementara Mycobacterium Tuberculosis sangat tinggi. Patogenesis hampir rendah dan daya virulensinya tergantung dosis infeksi dan kondisi Host. Sifat resistensinya merupakan problem serius yang sering muncul setelah penggunaan kemoterapi moderen, sehingga menyebabkan keharusan mengembangkan obat baru.

Umumnya sumber infeksinya berasal dari manusia dan ternak (susu) yang terinfeksi. Untuk transmisinya bisa melalui kontak langsung dan tidak langsung, serta transmisi kongenital yang jarang terjadi.

b.  Faktor Lingkungan

Distribusi geografis TBC mencakup seluruh dunia dengan variasi kejadian yang besar  dan prevalensi menurut tingkat perkembangannya. Penularannya pun berpola sekuler tanpa dipengaruhi musim dan letak geografis.

Keadaan sosial-ekonomi merupakan hal penting pada kasus TBC. Pembelajaran sosiobiologis menyebutkan adanya korelasi positif antara TBC dengan kelas sosial yang mencakup pendapatan, perumahan, pelayanan kesehatan, lapangan pekerjaan dan tekanan ekonomi. Terdapat pula aspek dinamis berupa kemajuan industrialisasi dan urbanisasi komunitas perdesaan.  Selain itu, gaji rendah, eksploitasi tenaga fisik, penggangguran dan tidak adanya pengalaman sebelumnya tentang TBC dapat juga menjadi pertimbangan pencetus peningkatan epidemi penyakit ini.

Pada lingkungan biologis dapat berwujud kontak langsung dan berulang-ulang dengan hewan ternak yang terinfeksi adalah berbahaya.

c.  Faktor Host

Umur merupakan faktor terpenting dari Host pada TBC. Terdapat 3 puncak kejadian dan kematian ; (1) paling rendah pada awal anak (bayi) dengan orang tua penderita, (2) paling luas pada masa remaja dan dewasa muda sesuai dengan pertumbuhan, perkembangan fisik-mental dan momen kehamilan pada wanita, (3) puncak sedang pada usia lanjut. Dalam perkembangannya, infeksi pertama semakin tertunda, walau tetap tidak berlaku pada golongan dewasa, terutama pria dikarenakan penumpukan grup sampel usia ini atau tidak terlindung dari resiko infeksi.

Pria lebih umum terkena, kecuali pada wanita dewasa muda yang diakibatkan tekanan psikologis dan kehamilan yang menurunkan resistensi. Penduduk pribumi memiliki laju lebih tinggi daripada populasi yang mengenal TBC sejak lama, yang disebabkan rendahnya kondisi sosioekonomi. Aspek keturunan dan distribusi secara familial sulit terinterprestasikan dalam TBC, tetapi mungkin mengacu pada kondisi keluarga secara umum dan sugesti tentang pewarisan sifat resesif dalam keluarga. Kebiasaan sosial dan pribadi turut memainkan peranan dalam infeksi TBC, sejak timbulnya ketidakpedulian dan kelalaian. Status gizi, kondisi kesehatan secara umum, tekanan fisik-mental dan tingkah laku sebagai mekanisme pertahanan umum juga berkepentingan besar. Imunitas spesifik dengan pengobatan infeksi primer memberikan beberapa resistensi, namun sulit untuk dievaluasi.

Page 3: Tuberculosis & CA Mamae

2.   Periode Pathogenesis (Interaksi Host-Agent)

Interaksi terutama terjadi akibat masuknya Agent ke dalam saluran respirasi dan pencernaan Host. Contohnya Mycobacterium melewati barrier plasenta,  kemudian berdormansi sepanjang hidup individu, sehingga tidak selalu berarti penyakit klinis. Infeksi berikut seluruhnya bergantung pada pengaruh interaksi dari Agent, Host dan Lingkungan.

TAHAP PENCEGAHAN

Berkaitan dengan perjalanan alamiah dan peranan Agent, Host dan Lingkungan dari TBC, maka tahapan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain :

1. Pencegahan Primer

Dengan promosi kesehatan sebagai salah satu pencegahan TBC paling efektif, walaupun hanya mengandung tujuan pengukuran umum dan mempertahankan standar kesehatan sebelumnya yang sudah tinggi.

Proteksi spesifik  dengan tujuan pencegahan TBC yang meliputi ; (1) Imunisasi Aktif, melalui vaksinasi BCG secara nasional dan internasional pada daerah dengan angka kejadian tinggi dan orang tua penderita atau beresiko tinggi dengan nilai proteksi yang tidak absolut dan tergantung Host tambahan dan lingkungan, (2) Chemoprophylaxis, obat anti TBC yang dinilai terbukti ketika kontak dijalankan dan tetap harus dikombinasikan dengan pasteurisasi produk ternak, (3) Pengontrolan Faktor Prediposisi, yang mengacu pada pencegahan dan pengobatan diabetes, silicosis, malnutrisi, sakit kronis dan mental.

2. Pencegahan Sekunder

Dengan diagnosis dan pengobatan secara dini sebagai dasar pengontrolan kasus TBC yang timbul dengan 3 komponen utama ; Agent, Host dan Lingkungan.

Kontrol pasien dengan deteksi dini penting untuk kesuksesan aplikasi modern kemoterapi spesifik, walau terasa berat baik dari finansial, materi maupun tenaga. Metode tidak langsung dapat dilakukan dengan indikator anak yang terinfeksi TBC sebagai pusat, sehingga pengobatan dini dapat diberikan. Selain itu, pengetahuan tentang resistensi obat dan gejala infeksi juga penting untuk seleksi dari petunjuk yang paling efektif.

Langkah kontrol kejadian kontak adalah untuk memutuskan rantai infeksi TBC, dengan imunisasi TBC negatif dan Chemoprophylaxis pada TBC positif. Kontrol lingkungan dengan membatasi penyebaran penyakit, disinfeksi dan cermat mengungkapkan investigasi epidemiologi, sehingga ditemukan bahwa kontaminasi lingkungan memegang peranan terhadap epidemi TBC. Melalui usaha pembatasan ketidakmampuan untuk membatasi kasus baru harus dilanjutkan, dengan istirahat dan menghindari tekanan psikis.

Page 4: Tuberculosis & CA Mamae

3. Pencegahan Tersier

Rehabilitasi merupakan tingkatan terpenting pengontrolan TBC. Dimulai dengan diagnosis kasus berupa trauma yang menyebabkan usaha penyesuaian diri secara psikis, rehabilitasi penghibur selama fase akut dan hospitalisasi awal pasien, kemudian rehabilitasi pekerjaan yang tergantung situasi individu. Selanjutnya, pelayanan kesehatan kembali dan penggunaan media pendidikan untuk mengurangi cacat sosial dari TBC, serta penegasan perlunya rehabilitasi.

Selain itu, tindakan pencegahan sebaiknya juga dilakukan untuk mengurangi perbedaan pengetahuan tentang TBC, yaitu dengan jalan sebagai berikut :

1. Perkembangan media.2. Metode solusi problem keresistenan obat.

3. Perkembangan obat Bakterisidal baru.

4. Kesempurnaan perlindungan dan efektifitas vaksin.

5. Pembuatan aturan kesehatan primer dan pengobatan TBC yang fleksibel.

6. Studi lain yang intensif.

7. Perencanaan yang baik dan investigasi epidemiologi TBC yang terkontrol.

KESIMPULAN

Dari hasil telaah pustaka dan kajian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. TBC adalah suatu infeksi bakteri menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang utama menyerang organ paru manusia.

2. TBC merupakan salah satu problem utama epidemiologi kesehatan didunia.

3. Agent, Host dan Lingkungan merupakan faktor penentu yang saling berinteraksi, terutama dalam perjalanan alamiah epidemi TBC baik periode Prepatogenesis maupun Patogenesis. Interaksi tersebut dapat digambarkan dalam Bagan “Segitiga Epidemiologi TBC”.

4. Pencegahan terhadap infeksi TBC sebaiknya dilakukan sedini mungkin, yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier (rehabilitasi).

********

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Tuberculosis & CA Mamae

Chandra, Budiman dr, 1996. Pengantar Prinsip dan Metode Epidemiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Leavell and Clark, 1958. Preventive Medicine for Doctor in his Community. Halaman 161-169

Sutrisna Bambang dr. M.H.Sc, 1986. Pengantar Metode Epidemiologi. PT. Dian Rakyat. Jakarta

Universitas Indonesia (FKUI), 2004. Kuliah Tuberculosis. http://ui.org/ fk/kuliah/respirasi/tuberculosis.htm.

Wirawan Dewa Nyoman, dr. MPH, April 1997. Epidemiologi Dasar. Laboratorium Epidemiologi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Denpasar

World Health Organitation (WHO), 2004. Epidemiology of Tuberculosis. http://who.org/orgs/dissease/tuberculosis/epidemiology.htm.

Kanker payudara

KANKER PAYUDARAFakta dan AngkaMenurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikankanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiaptahun lebih dari 250,000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kuranglebih 175,000 di Amerika Serikat. Masih menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 700,000 meninggal karenanya.Belum ada data statistik yang akurat di Indonesia, namun data yang terkumpul darirumah sakit menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki ranking pertamadiantara kanker lainnya pada wanita.Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker.Setiap tahunnya, di Amerika Serikat 44,000 pasien meninggal karena penyakit inisedangkan di Eropa lebih dari 165,000. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50%pasien mengalami kanker payudara stadium akhir dan hanya bertahan hidup 18 – 30bulan.Penyebab dan Faktor Resiko

Page 6: Tuberculosis & CA Mamae

Penyebab pasti kanker payudara tidak diketahui. Meskipun demikian, risetmengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko pada individutertentu, yang meliputi:• Keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa• Usia yang makin bertambah• Tidak memiliki anak• Kehamilan pertama pada usia di atas 30 tahun• Periode menstruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih awal ataumenopause lebih lambat)• Faktor hormonal (baik estrogen maupun androgen).Dari faktor risiko tersebut di atas, riwayat keluarga serta usia menjadi faktorterpenting. Riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker payudara meningkatkanresiko berkembangnya penyakit ini. Para peneliti juga menemukan bahwa kerusakandua gen yaitu BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko wanita terkena kankersampai 85%. Hal yang menarik, faktor genetik hanya berdampak 5-10% dariterjadinya kanker payudara dan ini menunjukkan bahwa faktor risiko lainnyamemainkan peranan penting.Pentingnya faktor usia sebagai faktor risiko diperkuat oleh data bahwa 78% kankerpayudara terjadi pada pasien yang berusia lebih dari 50 tahun dan hanya 6% padapasien yang kurang dari 40 tahun. Rata-rata usia pada saat ditemukannya kankeradalah 64 tahun.Studi juga mengevaluasi peranan faktor gaya hidup dalam perkembangan kankerpayudara yang meliputi pestisida, konsumsi alkohol, kegemukan, asupan lemak sertakurangnya olah fisik.Diagnosis dan SkriningSejumlah studi memperlihatkan bahwa deteksi kanker payudara dan serta terapi dinidapat meningkatkan harapan hidup dan memberikan pilihan terapi lebih banyak padapasien.Diperkirakan 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapatbertahan hidup lebih dari lima tahun setelah diagnosis sehingga banyak dokter yangmerekomendasikan agar para wanita menjalani ‘sadari’ (periksa payudara sendiri –saat menstruasi) di rumah secara rutin dan menyarankan dilakukannya pemeriksaanrutin tahunan untuk mendeteksi benjolan pada payudara. Pada umumnya, kankerpayudara dideteksi oleh penderita sendiri dan biasanya berupa benjolan yang kerasdan kecil. Pada banyak kasus benjolan ini tidak sakit, tapi beberapa wanita mengalamikanker yang menimbulkan rasa sakit.Selain tes fisik, mamografi tahunan atau dua kali setahun dan USG khusus payudaradisarankan untuk mendeteksi adanya kelainan pada wanita berusia lanjut dan wanitaberisiko tinggi kanker payudara, sebelum terjadi kanker. Jika benjolan bisa teraba ataukelainan terdeteksi saat mamografi, biopsi perlu dilakukan untuk mendapatkancontoh jaringan guna dilakukan tes di bawah mikroskop dan meneliti kemungkinanadanya tumor.Jika terdiagnosis kanker, maka perlu dilakukan serangkaian tes seperti status reseptorhormon pada jaringan yang terkena.Jenis tes yang baru menyertakan juga tes gen HER2 (human epidermal growth factorreceptor-2) untuk tumor. Gen ini berhubungan dengan pertumbuhan sel kanker yang

Page 7: Tuberculosis & CA Mamae

agresif. Pasien dikatakan HER2-positif jika pada tumor ditemukan HER2 dalamjumlah besar. Kanker dengan HER2-positif dikenal sebagai bentuk agresif dari kankerpayudara dan memiliki perkiraan perjalanan penyakit yang lebih buruk daripadapasien dengan HER2-negatif. Diperkirakan satu dari empat sampai lima pasiendengan kanker payudara tahap akhir memiliki HER2-positif.Penatalaksanaan Kanker PayudaraPenatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan meliputipembedahan, kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi dan yang terbaru adalahterapi imunologi (antibodi). Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kankeratau membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-gejalanya.Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan terapi dilakukan secara individual.PembedahanTumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan. Prosedur pembedahanyang dilakukan pada pasien kanker payudara tergantung pada tahapan penyakit, jenistumor, umur dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Ahli bedah dapatmengangkat tumor (lumpectomy), mengangkat sebagian payudara yang mengandungsel kanker atau pengangkatan seluruh payudara (mastectomy). Untuk meningkatkanharapan hidup, pembedahan biasanya diikuti dengan terapi tambahan seperti radiasi,hormon atau kemoterapi.Terapi RadiasiTerapi radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk membunuhsel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan.Terapi HormonTerapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormon dandapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah pembedahan atau pada stadiumakhir.KemoterapiObat kemoterapi digunakan baik pada tahap awal ataupun tahap lanjut penyakit(tidak dapat lagi dilakukan pembedahan). Obat kemoterapi bisa digunakan secaratunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya adalah Capecitabine dari Roche,obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh enzim yang ada pada sel kanker, sehinggahanya menyerang sel kanker saja.Terapi ImunologikSekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhanatau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini, trastuzumab, antibodi yangsecara khusus dirancang untuk menyerang HER2 dan menghambat pertumbuhantumor, bisa menjadi pilihan terapi. Pasien sebaiknya juga menjalani tes HER2 untukmenentukan kelayakan terapi dengan trastuzumab.Mengobati Pasien Pada Tahap Akhir PenyakitBanyak obat anti kanker yang telah diteliti untuk membantu 50% pasien yangmengalami kanker tahap akhir dengan tujuan memperbaiki harapan hidup. Meskipundemikian, hanya sedikit yang terbukti mampu memperpanjang harapan hidup padapasien, diantaranya adalah kombinasi trastuzumab dengan capecitabine. Fokus terapipada kanker tahap akhir bersifat paliatif (mengurangi rasa sakit). Dokter berupayauntuk memperpanjang serta memperbaiki kualitas hidup pasien melalui terapihormon, terapi radiasi dan kemoterapi. Pada pasien kanker payudara dengan HER2-

Page 8: Tuberculosis & CA Mamae

positif, trastuzumab memberikan harapan untuk pengobatan kanker payudara yangdipicu oleh HER2.

=====Home Kesehatan

Kanker

Kanker Payudara

Kanker Payudara By Min Min Published 08/14/2007

Kanker

Rating:

Min Min

Freelance Writer

View all articles by Min Min

Page 9: Tuberculosis & CA Mamae
Page 10: Tuberculosis & CA Mamae

Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan di berbagai negara berkembang dan kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit ini. Sayangnya sampai saat ini penyebab kanker payudara masih belum diketahui.

 

Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko kanker payudara, antara lain usia, riwayat kesehatan, faktor keturunan, faktor hormonal seperti menstruasi pertama terlalu cepat dan menopause dini. Selain itu upaya menunda kehamilan atau kehamilan pertama terjadi di atas usia 30 tahun juga bisa meningkatkan resiko. Gaya hidup yang tidak sehat, misalnya

sering mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jahat, atau kurang berolahraga, juga dapat memperbesar resiko terserang kanker payudara.

Data WHO menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun ke atas. Hanya 6%-nya terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 40 tahun. Meski demikian, kian hari makin banyak penderita kanker payudara yang berusia 30-an. Oleh karena itu jika Anda termasuk golongan yang beresiko tinggi, meski baru berusia 30-an, tak ada salahnya untuk lebih bersikap waspada terhadap perubahan yang terjadi pada payudara Anda.  

 

Indonesia sudah cukup lama mengkampanyekan SADARI (periksa payudara sendiri). SADARI adalah tindakan deteksi dini terhadap adanya gejala-gejala kanker payudara. Metode ini sangat sederhana, namun diharapkan dapat menekan tingginya angka penderita kanker payudara, karena semakin awal terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan yang diperlukan.

Pemerikasaan payudara sendiri dilakukan dengan meraba payudara sendiri apakah terdapat benjolan atau tidak, baik yang sakit maupun yang tidak sakit. Benjolan dapat menandakan adanya tumor. 8 dari 10 benjolan yang ditemukan pada payudara adalah tumor jinak atau tidak memiliki sifat kanker. Namun, jika Anda menemukan benjoan yang permanen pada payudara, segera temui dokter untuk memastikan bahwa benjolan tersebut tidak berbahaya. Selain itu perhatikan kulit payudara, apakah pembuluh vena-nya semakin terlihat? Apakah kulit di sekitar puting menjadi berkerut? Kemudian cermati puting payudara bila ada cairan lengket atau darah yang keluar. Terakhir, perhatikan ukuran dan posisi payudara. Bila ukurannya mengecil atau posisi yang satu lebih rendah daripada yang lain, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter.

 

Ada sejumlah kecil kanker payudara muncul tanpa adanya benjolan sama sekali. Jenis kanker payudara yang dikenal dengan Inflammatory Breast Cancer (IBC) ini cukup jarang dan jenis

Page 11: Tuberculosis & CA Mamae

yang sangat agresif. Jika tidak segera terdiagnosa maka bisa menyebabkan kematian. Kenali gejala-gejalanya seperti :

1. Pertumbuhan ukuran payudara yang cepat dan tidak normal.

2. Timbul kemerahan, ruam atau bisul pada payudara.

3. Rasa gatal berkepanjangan pada payudara atau putting

4. Adanya penebalan pada jaringan payudara.

5. Timbul rasa sakit yang menusuk-nusuk atau nyeri pada payudara

6. Timbul rasa panas (seperti demam) pada payudara

7. Adanya pembengkakan nodus limfe di ketiak atau di bawah tulang selangka

8. Adanya lesung pada payudara

9. Putting payudara menjadi rata atau melesak ke dalam.

Inflammatory Breast Cancer ini sering disalahartikan sebagai infeksi. Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, mintalah rujukan untuk melakukan mammogram. Jika ada perubahan warna pada payudara, minta pula rujukan untuk biopsy. Jika gejala-gejala tetap ada tanpa adanya diagnosa penyebabnya, minta pendapat kedua atau ketiga sampai ada dokter yang dapat menentukan penyebab gejala-gejala tersebut.

 

Pria juga dapat terkena kanker payudara walau persentasenya lebih kecil daripada perempuan. Kanker payudara pada pria juga berbahaya. Penyebaran kanker payudara pada pria lebih cepat karena jaringan sekitar payudara pria lebih tipis dari perempuan sehingga pada tahap awal mungkin sudah terjadi pelekatan pada jaringan sekitarnya. Karena itu, disarankan pria juga melakukan SADARI sehingga setiap perubahan cepat diketahui.

Baca juga artikel bahasa Inggris di http://borobudurbiz.com/arten/breast-cancer/

Askep keluarga

About   Us Daftar

Polling

Peluang   Usaha

Page 12: Tuberculosis & CA Mamae

KEPERAWATAN KELUARGA, sebuah   pengantar

Posted on 7 April, 2008. Filed under: Kep. Komunitas |

Merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang terdiri dari keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik keperawatan keluarga didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan anggota-anggotanya dalam situasi sehat dan sakit. Penekanan praktik keperawatan keluarga adalah berorientasi kepada kesehatan, bersifat holistik, sistemik dan interaksional, menggunakan kekuatan keluarga.

Ada empat tingkatan keperawatan keluarga, yaitu:

1. Level 1, keluarga menjadi latar belakang individu/anggota keluarga dan fokus pelayanan keperawatan di tingkat ini adalah individu yang akan dikaji dan diintervensi.

2. Level 2, keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-anggotanya, masalah kesehatan/keperawatan yang sama dari masing-masing anggota akan diintervensi bersamaan, masing-masing anggota dilihat sebagai unit yang terpisah.

3. Level 3, fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub-sistem dalam keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit yang berinteraksi, fokus intervensi: hubungan ibu dengan anak; hubungan perkawinan; dll.

4. Level 4, seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus utama dari pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan individu sebagai latar belakang, keluarga dipandang sebagai interaksional system, fokus intervensi: dinamika internal keluarga; struktur dan fungsi keluarga; hubungan sub-sistem keluarga dengan lingkungan luar.

Proses Keperawatan Keluarga

PENGKAJIAN

Proses pengumpulan informasi yang dilakukan terus menerus dan untuk dapat mengartikan data/informasi yang diperoleh dan digunakan kemampuan profesional. Sumber-sumber data yang diperlukan berasal dari: pengkajian keluarga; observasi rumah dan lingkungannya; pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga; data sekunder:hasil lab/X-ray. Ada dua tahap dalam pengkajian, yaitu:

1. Pengkajian tahap I

a. Data umum

i. Nama kepala keluarga

Page 13: Tuberculosis & CA Mamae

ii. Alamat

iii. Komposisi keluarga (dalam table) lengkapi dengan genogram

iv. Tipe keluarga

v. Suku

vi. Agama

vii. Status sosial ekonomi keluarga

viii. Aktivitas rekreasi keluarga

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

i. Tahap perkembangan keluarga saat ini

ii. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

iii. Riwayat keluarga inti

iv. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami dan istri)

c. Lingkungan

i. Karakteristik rumah

ii. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

iii. Mobilitas geografis keluarga

iv. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

v. Sistem pendukung keluarga

d. Struktur keluarga

i. Pola komunikasi keluarga

ii. Struktur kekuatan keluarga

iii. Struktur peran (formal dan informal)

iv. Nilai atau norma keluarga

Page 14: Tuberculosis & CA Mamae

e. Fungsi keluarga

i. Fungsi afektif

ii. Fungsi sosialisasi

iii. Fungsi perawatan keluarga

f. Stress dan koping keluarga

i. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga

ii. Kemampuan keluarga berespons teradap situasi/stressor

iii. Strategi koping yang digunakan

iv. Strategi adaptasi disfungsional

g. Pemeriksaan fisik

h. Harapan keluarga

2. Pengkajian tahap II, mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga oleh keluarga.

a. Mengenal masalah

i. Pengertian

ii. Penyebab

iii. Tanda dan gejala

iv. Identifikasi tingkat keseriusan masalah pada keluarga

b. Mengambil keputusan

i. Akibat

ii. Keputusan keluarga

c. Melakukan perawatan sederhana

i. Cara-cara perawatan yang sudah dilakukan keluarga

ii. Cara-cara pencegahan

Page 15: Tuberculosis & CA Mamae

d. Modifikasi lingkungan

i. Lingkungan fisik

ii. Lingkungan psikologis

e. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

i. Pelayanan kesehatan yang biasa dikunjungi keluarga

ii. Frekuensi kunjungan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Merupakan panduan dalam dalam memberikan tindakan keperawatan, ada tiga jenis yaitu actual, risiko, dan potensial.

Komponen diagnosa keperawatan keluarga:

1. Masalah, mengacu pada respon keluarga terhadap gangguan pemenuhan kebutuhan dasar

2. Etiolgi, mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga.

3. Tanda dan gejala

Contoh diagnosa keperawatan:

Bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga Bpk. …., khususnya ….., berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat keluarga dengan…..

Risiko cedera pada keluarga Bpk. …,khususnya …, berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga menyediakan lingkungan yang aman

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

by : WS

ASKEP KELUARGA

KELUARGA

adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)

Page 16: Tuberculosis & CA Mamae

adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing  (friedman 1998)

adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)

adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing  (friedman 1998)

Kesimpulan :

            - unit terkecil dari masy

            - dua orang / lebih

            - ikatan perkawinan dan            pertalian darah

            - hidup dalam satu rumah          tangga

            - asuhan kepala rt

            - berinteraksi

            - punya peran masing2

            - pertahankan suatu      budaya

 

CIRI-CIRI KLG :

1. Diikat tali perkawinan2. Ada hub darah

3. Ada ikatan batin

4. Tanggung jawab masing –masing

5. Ada penagmbil keputusan

6. Kerjasama

7. Interaksi

8. Tinggal dalam suatu rumah

 

Page 17: Tuberculosis & CA Mamae

STRUKTUR :

1.  Struktur peran klg, formal dan informal

2.   Nilai/norma klg, norma yg diyakini oleh klg. Berhub. Dg kesehatan

3.  Pola komunikasi klg, bgm komunikasi ortu-anak, ayah ibu, & anggota lain

4.  Struktur kek. Klg, kemamp. Mempengaruhi dan mengendalikan orlain. U/ kesehatan 

 

CIRI –CIRI STRUKTUR KLG :

1. Terorganisasi , bergantung satu sama lain2. Ada keterbatasan ,

3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing

 

STRUKTUR KELUARGA (IKATAN DARAH) :

1. Patrilineal, klg sedarah            terdiri sanak saudara     sedarah dlm beberapa   generasi , dimana hub.   Itu berasal dari jalur           ayah

2. Matrilineal, klg sedarah           terdiri sanak saudara     sedarah dlm beberapa   generasi , dimana hub.   Itu berasal dari jalur           ibu

3. Matrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah istri

4. Patrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah suami

5. Klg kawinan, hub. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan klg  dan sanak saudara baik dari pihak suami dan istri

 

PEMEGANG KEKUASAAN

Patriakal, dominan dipihak ayah

Matriakal, dominan di pihak ibu

Equalitarian , ayah dan ibu

 

Page 18: Tuberculosis & CA Mamae

 

PERANAN KELUARGA :

1. Peranan ayah, pencari nafkah, prndidik, pelindung, rasa aman, sbg kk, anggota masy2. Peranan ibu, mengurus rt, pengasuh/pendidik  anak, pencari nafkah tambahan, anggota

masy

3. Peran anak, peran psikososial sesuai tk perkemb. Baik mental fisik sosial dan spiritual.

 

TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)

1. Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi

2. Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah. (kakek, nenek , paman, bibi)

 

TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)

1. Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi

2. Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah. (kakek, nenek , paman, bibi)

 

TUGAS PERKEMBANGAN SESUAI DENGAN  TAHAP PERKEMBANGAN  (DUVAL)

            (SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE) 

1. Keluarga baru menikah

            - membina hub. Intim

            - bina hub, dg klg lain: teman     dan       kelompok sosial

            - mendiskusikan rencana           punya anak

1. Klg. Dg anak baru lahir

            - persiapan mjd ortu

Page 19: Tuberculosis & CA Mamae

            - adaptasi klg baru ,      interaksi klg, hub. Seksual

1. Klg dg anak usia pra sekolah

            - memenuhi kebut. Anggota      klg : rumah,       rasa aman

            - membantu anak u/      bersosialisasi

            -  mempertahankan hub yg        sehat klg intern dan       luar

            - pembag tanggung jawab

            - kegiatan u/ sti,ulasi      perkemb. Anak

4. Klg dg anak usia sekolah

            - membantu sosialisasi anak dg lingk luar

            - mempertahankan keintiman     pasangan

            - memenuhi kebut. Yg   meningkat

5. Klg dg anak remaja

            - memberikan kebebasan seimbang       dan       bertanggug jawab

            - mempertahankan hub. Intim dg klg

            - komunikasi  terbuka : hindari,             debat,  permusuhan

            - persiapan perub. Sistem peran

6. Klg mulai melepas anak sebagai dewasa

            - perluas jar. Klg dari klg inti ke            extended

            - pertahnakan keintiman pasanagan

            - mabantu anak u/ mandiri sbg klg         baru

            - penataan kembali peran ortu

7. Klg usia pertengahan

            - pertahankan keseh. Individu dan         pasangan          usia pertengahan

Page 20: Tuberculosis & CA Mamae

            - hub. Serasi dan memuaskan dg           anak-   anaknya dan sebaya

            -  meningkatkan keakraban       pasangan

8. Keluarga usia tua

            - pertahankan suasana saling menyenangkan

            -adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek.      Fisik,penghasilan

            - pertahankan keakraban          pasangan

            - melakukan life review             masa lalu 

8. Keluarga usia tua

            - pertahankan suasana saling menyenangkan

            -adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek.      Fisik,penghasilan

            - pertahankan keakraban          pasangan

            - melakukan life review             masa lalu 

 

KELOMPOK KLG. DI INDONESIA

Berdasar sosek dan  kebut. Dasar

1. PRASEJATERA,

            belum dpt memenuhi     kebut dasar minimal :

            pengajaran agama,        sandang,           papan, pangan,             kesehatan         atau klg belum dapat             memenuhi         salah satu          /lebih    indikator ks tahap i 

1. KELUARGA SEJAHTRA (KS I)

telah dapat memenuhi kebut. Dasar scr minimal, tetapi blm dapat sosial psikologis, pendidikan, kb, interaksi lingk.

            indikator :

            - ibadah sesuai agama

Page 21: Tuberculosis & CA Mamae

            - makan 2 kali sehari

            - pakain berbeda tiap    keperluan

            - lantai bukan tanah

            - kesehatan : anak sakit,            ber kb,             pus  dibawa      kesarana keseh.

    3. KS II

            indikator

            - belum dapat menabung

            - ibadah (anggota klg)   sesui agama

            - makan 2 kali sehari

            - pakaian berbeda

            - lantai bukan tanah

            - kesehatan  (idem)

            - daging/ telur minimal 1            kali       seminggu  

- Pakaian baru setahun sekali

- Luas lantai 8 m 2 per orang

- Sehat 3 bulan terakhir

- Anggota yg berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap

- Umur 10 – 60 th dapat baca tulis

- Umur 7-15 th bersekolah

- Anak hidup 2 /lebih . Klg masih pus saat ini berkontrasepsi  

 

4. KS III

indikator :

Page 22: Tuberculosis & CA Mamae

-            belum berkontribusi pd             masyarakat

-            ibadah sesuai agama

-            pakain berbeda tiap      keprluan

-            lantai bukan tanah

-            kesehatan idem

-            anggota melaks. Ibadah…       

-            daging/telur seminggu    sekali

-            memperoleh pakaian baru  dalam satu th terakhir

-            luas lantai  8 m2 perorang

-            anggota klg sehat dalm 3           bl terakhir

-            klg berumur 15 th punya penghasilan     tetap

-            baca tulis latin 10 –60 th

-            usia 7-15 bersekolah

-            anak hidup 2/ lebih, pus saat ini ber kb

-         upaya meningk agama

-            klg punya tabungan

-            makan bersama sehari sekali

-            ikut keg. Masyarakat

-            rekreasi  6 bl sekali

-            informasi dari mass media

-            menggunakan  transportasi

 

5. KS TAHAP III PLUS

Page 23: Tuberculosis & CA Mamae

-         dpt memenuhi seluruh    kebutuhannya : dasar,   sosial,pengembangan, kontribusi pd masy.        

-         indikator ks iii + (ditambah)

-         memberikan sumb.        Secara teratur pd masy

-         aktif sbg pengurus         yayasan / panti

Indicator gakin :

-         Tak bisa makan 2 kali sehari atau lebih

-         Tdk daging/ikan /telur / minggu sekali

-         Tdk pakaian beda tiap aktifitas

-         Tdk pakain baru, satu stel /tahun

-         Lantai mayoritas tanah

-         Lantai kurang dari 8 meter persegi untuk setiap penghuni

-         Tdk ada anggota umur 15 tahun berpenghasilan tetap

-         Anak sakit/pus ingin kb tak mampu ke yankes

-         Anak 7-15 tahun tak berekolah

 

KESIMPULAN FUNGSI  DIATAS :

1. Asih, kasih sayang , perhatian, rasa aman kegangatan pd anggota klg shg dapat tumbang sesuai usia

2. Asuh, perawatan agar selalu sehat fisik mental spiritual

3. Asah, kebut. Pendidikan anak, untuk masa depan

FUNGSI KLG :

1. Afektif, mengajarkan segala sesuatu u/ persiapan klg berhub. Dg orlain.2. Sosialisasi mengembangkan + berkehidupan sosial sbl meninggalkan rumah

3. Reproduksi, mempertahankan generasi, kelangsungan hidup

4. Ekonomi, memenuhi kebut. Klg, meningkatk., penghasilan

Page 24: Tuberculosis & CA Mamae

5. Peraw. Kesehatan, merupakan tugas klg mempertahankan keadaan sehat

6. Pendidikan,

7. Religius

8. Rekreasi 

 

TUGAS KELUARGA DIBID. KESEHATAN (SBG. ETEOLOGI MASALAH)

1. Mengenal masalah keseh. Klg2. Memutuskan tind keseh. Yg tepat bagi klg

3. Merawat klg yg mengalami gangg keseh.

4. Memodifikasi ling. U/ menjamin keseh. Klg

5. Memanfaatkan fas. Yankes. Di sekitarnya

 

KELUARGA SBG SISTEM

klg merupakan sistem sosial yg terdiri kumpulan 2 /lebih yg punya peran sosial yg berbeda dengan ciri saling berhub. Dan tergantung antar individu

Alasan klg sbg sistem :

1. Klg punya subsistem : anggota, fungsi, peran aturan , budaya2. Saling berhub dan ketergantungan

3. Unit terkecil dari masy. Sbg suprasistem

Komponen sistem keluarga

1. Input, anggota klg, struktur, fungsi, aturan, ling, budaya, agama2. Proses, proses pelaksanaan fungsi klg

3. Out put, hasil berupa perilaku : sosial, agama, kesh,

4. Feedback, pengontrol perilaku keluarga

 

KARAKTERISTIK KLG SEBAGAI SISTEM

Page 25: Tuberculosis & CA Mamae

1. Sistem terbuka, sistem yg punya kesempatan dan mau menerima / memperhatikan lingk. Sekitar

2. Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau menerima /memberi perhatian pada lingk. Sekitar

 

STANDAR PRAKTIK KLG PPNI :

1. Standar praktik profesional

            stndar i : pengkajian

            standar ii : diagnosis

            standar iii : perencanaan

            standar iv : pelaks. Tind.

            standar v : evaluasi 

   2. Standar kinerja profesional

Standar i : jaminan mutu

Standar ii : pendidikan

Standar iii : penilaian prestasi

Standar iv : kesejawatan

Standar v : etik

Standar vi : kolaborasi

Standar vii ; riset

Standar ix : pemnafaatan sumber

 

 

 

PENDAHULUAN

Page 26: Tuberculosis & CA Mamae

            tujuan khusus adalah u/ mencapai kemampuan klg :

            1. Mengenal mas kes klg

            2. Memutuskan tindakan

            3. Melakukan tindakan

            4. Memelihara dan        memodifikasi    lingk.

            5. Memanfaatkan sumber daya             yg         ada (puskesmas, posyandu)

 

Tujuan khusus askep keluarga :

1. Mengenal mas. Keseh. Klg2. Memmutuskan tind. Yg tepat u/ ngatasi mas. Keseh klg

3. Melakukan tind. Peraw. Keseh. Pd anggota yg sakit sesuai kemampuan

4. Memodifikasi lingk. Klg

5. Memanfaatkan sumber daya di masy. : puskesmas, posyandu, …

 

ASKEP KELUARGA

1. Pengkajian2. Diagnosis keperawatan

3. Perencanaan

4. Implementasi

5. Evaluasi

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DALAM ASKEP KLG :

1. Pemberi askep2. Sbg. Pendidik

3. Advokat

4. Koordinator

5. Kolaborator

Page 27: Tuberculosis & CA Mamae

6. Pembaharu

7. Pengelola

 

PERSIAPAN :

1. Menetapkan klg sasaran2. Buat jadwal kunjungan

3. Siapkan perlengkapan lap.

            - family folder

            - maslah klien dan klg

            - phn kit

            - alat bantu penyuluhan

PENGKAJIAN :

Tahap yg perlu dilakukan :

1.      Bhsp

            - perkenalkan

            - jelaskan tujuan           kunjungan

2. Pengk. Awal : terfokus

3. Pengkajian lanjut (thp ke 2)

            pengkajian lengkap

 

PENGKAJIAN :

1.         Berkaitan dg keluarga

            - demografi,

            - lingk

Page 28: Tuberculosis & CA Mamae

            - struktur dan fungsi      keluarga

            - stress dan koping       keluarga

            - perkemb. Keluarga

2.   Berkaitan dg indiv sbg  anggota

            - fisik

            - mental

            - sosial

            - spiritual

            - emosi

 

DIAGNOSIS :

Berdasar “ nanda “

1. Gg. Proses klg2. Gg. Pemeliharaan kesehatan

3. Nutrisi kurang /lebih

4. Gg. Peran

5. Pola eliminasi

6. Sanitasi kurang

7. Duka berkepanjangan

8. Konflik pengamb. Keput

9. Koping klg inadekuat

10. Gg. Manaj. Pemeliharaan rumah

11. Hambatan interaksi

12. Kurang penget.

13. Resiko [perub peran

14. Resiko trauma

Page 29: Tuberculosis & CA Mamae

15. Resiko pk

16. Ketidak berdayaan

17. Isolasi sosial

18. Dll

 

 

 

SCORING :

Diag. Kep (baylon –maglaya)

Prioritas diranking

Contoh :

“ resiko jatuh lansia di klg bapak rr b/d. Ketidakmamp[uan menyediakan lingk. Aman”

 

DIAGNOSIS

PERENCANAAN

PELAKSANAAN

EVALUASI  (LIHAT DI FORMAT)

 

DAFTAR DIAGNOSIS KEP KLG NANDA:

A. Lingkungan

1. Kerusakan penatalaksanaan rumah (kebersihan)2. Resiko cedera

3. Resiko infeksi

B. Struktur komunikasi

Page 30: Tuberculosis & CA Mamae

1. Kerusakan komunikasi

C. Struktur peran

1. Isolasi sosial2. Perub. Dlm proses klg (ada yg sakit)

3. Berduka disfungsional

4. Potensial pening mjd ortu

5. Perub penamp. Peran

6. Gangg. Citra tubuh

D. Afektif

1. Resiko tindakan kekerasan2. Perub proses keluarga

3. Koping klg tak efektif 

E. Sosial

1. Perilaku mencari bant. Kes2. Konflik peran ortu

3. Perub pertukem

4. Perub pemel. Kesh

5. Kurang penget

6. Isolasi sos

7. Ketidak patuhan

8. Gangg identitas pribadi 

F. Fungsi perawat klg

1. Perilaku mencari pertol kesh2. Ketidak efektifan penatalaks. Terapeutik klg

3. Resiko penyebaran infeksi  

G. Strategi  koping

1. Potensial peningk koping klg2. Koping klg tak efektif

Page 31: Tuberculosis & CA Mamae

3. Resiko tindakan kekerasan 

 

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

by : WS

ASKEP KELUARGA

KELUARGA

adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)

adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing  (friedman 1998)

adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)

adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing  (friedman 1998)

Kesimpulan :

            - unit terkecil dari masy

            - dua orang / lebih

            - ikatan perkawinan dan            pertalian darah

            - hidup dalam satu rumah          tangga

            - asuhan kepala rt

            - berinteraksi

            - punya peran masing2

            - pertahankan suatu      budaya

 

CIRI-CIRI KLG :

Page 32: Tuberculosis & CA Mamae

1. Diikat tali perkawinan2. Ada hub darah

3. Ada ikatan batin

4. Tanggung jawab masing –masing

5. Ada penagmbil keputusan

6. Kerjasama

7. Interaksi

8. Tinggal dalam suatu rumah

 

STRUKTUR :

1.  Struktur peran klg, formal dan informal

2.   Nilai/norma klg, norma yg diyakini oleh klg. Berhub. Dg kesehatan

3.  Pola komunikasi klg, bgm komunikasi ortu-anak, ayah ibu, & anggota lain

4.  Struktur kek. Klg, kemamp. Mempengaruhi dan mengendalikan orlain. U/ kesehatan 

 

CIRI –CIRI STRUKTUR KLG :

1. Terorganisasi , bergantung satu sama lain2. Ada keterbatasan ,

3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing

 

STRUKTUR KELUARGA (IKATAN DARAH) :

1. Patrilineal, klg sedarah            terdiri sanak saudara     sedarah dlm beberapa   generasi , dimana hub.   Itu berasal dari jalur           ayah

2. Matrilineal, klg sedarah           terdiri sanak saudara     sedarah dlm beberapa   generasi , dimana hub.   Itu berasal dari jalur           ibu

3. Matrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah istri

4. Patrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah suami

Page 33: Tuberculosis & CA Mamae

5. Klg kawinan, hub. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan klg  dan sanak saudara baik dari pihak suami dan istri

 

PEMEGANG KEKUASAAN

Patriakal, dominan dipihak ayah

Matriakal, dominan di pihak ibu

Equalitarian , ayah dan ibu

 

 

PERANAN KELUARGA :

1. Peranan ayah, pencari nafkah, prndidik, pelindung, rasa aman, sbg kk, anggota masy2. Peranan ibu, mengurus rt, pengasuh/pendidik  anak, pencari nafkah tambahan, anggota

masy

3. Peran anak, peran psikososial sesuai tk perkemb. Baik mental fisik sosial dan spiritual.

 

TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)

1. Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi

2. Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah. (kakek, nenek , paman, bibi)

 

TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)

1. Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi

2. Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah. (kakek, nenek , paman, bibi)

 

TUGAS PERKEMBANGAN SESUAI DENGAN  TAHAP PERKEMBANGAN  (DUVAL)

Page 34: Tuberculosis & CA Mamae

            (SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE) 

1. Keluarga baru menikah

            - membina hub. Intim

            - bina hub, dg klg lain: teman     dan       kelompok sosial

            - mendiskusikan rencana           punya anak

1. Klg. Dg anak baru lahir

            - persiapan mjd ortu

            - adaptasi klg baru ,      interaksi klg, hub. Seksual

1. Klg dg anak usia pra sekolah

            - memenuhi kebut. Anggota      klg : rumah,       rasa aman

            - membantu anak u/      bersosialisasi

            -  mempertahankan hub yg        sehat klg intern dan       luar

            - pembag tanggung jawab

            - kegiatan u/ sti,ulasi      perkemb. Anak

4. Klg dg anak usia sekolah

            - membantu sosialisasi anak dg lingk luar

            - mempertahankan keintiman     pasangan

            - memenuhi kebut. Yg   meningkat

5. Klg dg anak remaja

            - memberikan kebebasan seimbang       dan       bertanggug jawab

            - mempertahankan hub. Intim dg klg

            - komunikasi  terbuka : hindari,             debat,  permusuhan

            - persiapan perub. Sistem peran

Page 35: Tuberculosis & CA Mamae

6. Klg mulai melepas anak sebagai dewasa

            - perluas jar. Klg dari klg inti ke            extended

            - pertahnakan keintiman pasanagan

            - mabantu anak u/ mandiri sbg klg         baru

            - penataan kembali peran ortu

7. Klg usia pertengahan

            - pertahankan keseh. Individu dan         pasangan          usia pertengahan

            - hub. Serasi dan memuaskan dg           anak-   anaknya dan sebaya

            -  meningkatkan keakraban       pasangan

8. Keluarga usia tua

            - pertahankan suasana saling menyenangkan

            -adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek.      Fisik,penghasilan

            - pertahankan keakraban          pasangan

            - melakukan life review             masa lalu 

8. Keluarga usia tua

            - pertahankan suasana saling menyenangkan

            -adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek.      Fisik,penghasilan

            - pertahankan keakraban          pasangan

            - melakukan life review             masa lalu 

 

KELOMPOK KLG. DI INDONESIA

Berdasar sosek dan  kebut. Dasar

1. PRASEJATERA,

Page 36: Tuberculosis & CA Mamae

            belum dpt memenuhi     kebut dasar minimal :

            pengajaran agama,        sandang,           papan, pangan,             kesehatan         atau klg belum dapat             memenuhi         salah satu          /lebih    indikator ks tahap i 

1. KELUARGA SEJAHTRA (KS I)

telah dapat memenuhi kebut. Dasar scr minimal, tetapi blm dapat sosial psikologis, pendidikan, kb, interaksi lingk.

            indikator :

            - ibadah sesuai agama

            - makan 2 kali sehari

            - pakain berbeda tiap    keperluan

            - lantai bukan tanah

            - kesehatan : anak sakit,            ber kb,             pus  dibawa      kesarana keseh.

    3. KS II

            indikator

            - belum dapat menabung

            - ibadah (anggota klg)   sesui agama

            - makan 2 kali sehari

            - pakaian berbeda

            - lantai bukan tanah

            - kesehatan  (idem)

            - daging/ telur minimal 1            kali       seminggu  

- Pakaian baru setahun sekali

- Luas lantai 8 m 2 per orang

- Sehat 3 bulan terakhir

Page 37: Tuberculosis & CA Mamae

- Anggota yg berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap

- Umur 10 – 60 th dapat baca tulis

- Umur 7-15 th bersekolah

- Anak hidup 2 /lebih . Klg masih pus saat ini berkontrasepsi  

 

4. KS III

indikator :

-            belum berkontribusi pd             masyarakat

-            ibadah sesuai agama

-            pakain berbeda tiap      keprluan

-            lantai bukan tanah

-            kesehatan idem

-            anggota melaks. Ibadah…       

-            daging/telur seminggu    sekali

-            memperoleh pakaian baru  dalam satu th terakhir

-            luas lantai  8 m2 perorang

-            anggota klg sehat dalm 3           bl terakhir

-            klg berumur 15 th punya penghasilan     tetap

-            baca tulis latin 10 –60 th

-            usia 7-15 bersekolah

-            anak hidup 2/ lebih, pus saat ini ber kb

-         upaya meningk agama

-            klg punya tabungan

Page 38: Tuberculosis & CA Mamae

-            makan bersama sehari sekali

-            ikut keg. Masyarakat

-            rekreasi  6 bl sekali

-            informasi dari mass media

-            menggunakan  transportasi

 

5. KS TAHAP III PLUS

-         dpt memenuhi seluruh    kebutuhannya : dasar,   sosial,pengembangan, kontribusi pd masy.        

-         indikator ks iii + (ditambah)

-         memberikan sumb.        Secara teratur pd masy

-         aktif sbg pengurus         yayasan / panti

Indicator gakin :

-         Tak bisa makan 2 kali sehari atau lebih

-         Tdk daging/ikan /telur / minggu sekali

-         Tdk pakaian beda tiap aktifitas

-         Tdk pakain baru, satu stel /tahun

-         Lantai mayoritas tanah

-         Lantai kurang dari 8 meter persegi untuk setiap penghuni

-         Tdk ada anggota umur 15 tahun berpenghasilan tetap

-         Anak sakit/pus ingin kb tak mampu ke yankes

-         Anak 7-15 tahun tak berekolah

 

KESIMPULAN FUNGSI  DIATAS :

Page 39: Tuberculosis & CA Mamae

1. Asih, kasih sayang , perhatian, rasa aman kegangatan pd anggota klg shg dapat tumbang sesuai usia

2. Asuh, perawatan agar selalu sehat fisik mental spiritual

3. Asah, kebut. Pendidikan anak, untuk masa depan

FUNGSI KLG :

1. Afektif, mengajarkan segala sesuatu u/ persiapan klg berhub. Dg orlain.2. Sosialisasi mengembangkan + berkehidupan sosial sbl meninggalkan rumah

3. Reproduksi, mempertahankan generasi, kelangsungan hidup

4. Ekonomi, memenuhi kebut. Klg, meningkatk., penghasilan

5. Peraw. Kesehatan, merupakan tugas klg mempertahankan keadaan sehat

6. Pendidikan,

7. Religius

8. Rekreasi 

 

TUGAS KELUARGA DIBID. KESEHATAN (SBG. ETEOLOGI MASALAH)

1. Mengenal masalah keseh. Klg2. Memutuskan tind keseh. Yg tepat bagi klg

3. Merawat klg yg mengalami gangg keseh.

4. Memodifikasi ling. U/ menjamin keseh. Klg

5. Memanfaatkan fas. Yankes. Di sekitarnya

 

KELUARGA SBG SISTEM

klg merupakan sistem sosial yg terdiri kumpulan 2 /lebih yg punya peran sosial yg berbeda dengan ciri saling berhub. Dan tergantung antar individu

Alasan klg sbg sistem :

1. Klg punya subsistem : anggota, fungsi, peran aturan , budaya2. Saling berhub dan ketergantungan

3. Unit terkecil dari masy. Sbg suprasistem

Page 40: Tuberculosis & CA Mamae

Komponen sistem keluarga

1. Input, anggota klg, struktur, fungsi, aturan, ling, budaya, agama2. Proses, proses pelaksanaan fungsi klg

3. Out put, hasil berupa perilaku : sosial, agama, kesh,

4. Feedback, pengontrol perilaku keluarga

 

KARAKTERISTIK KLG SEBAGAI SISTEM

1. Sistem terbuka, sistem yg punya kesempatan dan mau menerima / memperhatikan lingk. Sekitar

2. Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau menerima /memberi perhatian pada lingk. Sekitar

 

STANDAR PRAKTIK KLG PPNI :

1. Standar praktik profesional

            stndar i : pengkajian

            standar ii : diagnosis

            standar iii : perencanaan

            standar iv : pelaks. Tind.

            standar v : evaluasi 

   2. Standar kinerja profesional

Standar i : jaminan mutu

Standar ii : pendidikan

Standar iii : penilaian prestasi

Standar iv : kesejawatan

Standar v : etik

Standar vi : kolaborasi

Page 41: Tuberculosis & CA Mamae

Standar vii ; riset

Standar ix : pemnafaatan sumber

 

 

 

PENDAHULUAN

            tujuan khusus adalah u/ mencapai kemampuan klg :

            1. Mengenal mas kes klg

            2. Memutuskan tindakan

            3. Melakukan tindakan

            4. Memelihara dan        memodifikasi    lingk.

            5. Memanfaatkan sumber daya             yg         ada (puskesmas, posyandu)

 

Tujuan khusus askep keluarga :

1. Mengenal mas. Keseh. Klg2. Memmutuskan tind. Yg tepat u/ ngatasi mas. Keseh klg

3. Melakukan tind. Peraw. Keseh. Pd anggota yg sakit sesuai kemampuan

4. Memodifikasi lingk. Klg

5. Memanfaatkan sumber daya di masy. : puskesmas, posyandu, …

 

ASKEP KELUARGA

1. Pengkajian2. Diagnosis keperawatan

3. Perencanaan

4. Implementasi

Page 42: Tuberculosis & CA Mamae

5. Evaluasi

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DALAM ASKEP KLG :

1. Pemberi askep2. Sbg. Pendidik

3. Advokat

4. Koordinator

5. Kolaborator

6. Pembaharu

7. Pengelola

 

PERSIAPAN :

1. Menetapkan klg sasaran2. Buat jadwal kunjungan

3. Siapkan perlengkapan lap.

            - family folder

            - maslah klien dan klg

            - phn kit

            - alat bantu penyuluhan

PENGKAJIAN :

Tahap yg perlu dilakukan :

1.      Bhsp

            - perkenalkan

            - jelaskan tujuan           kunjungan

2. Pengk. Awal : terfokus

3. Pengkajian lanjut (thp ke 2)

Page 43: Tuberculosis & CA Mamae

            pengkajian lengkap

 

PENGKAJIAN :

1.         Berkaitan dg keluarga

            - demografi,

            - lingk

            - struktur dan fungsi      keluarga

            - stress dan koping       keluarga

            - perkemb. Keluarga

2.   Berkaitan dg indiv sbg  anggota

            - fisik

            - mental

            - sosial

            - spiritual

            - emosi

 

DIAGNOSIS :

Berdasar “ nanda “

1. Gg. Proses klg2. Gg. Pemeliharaan kesehatan

3. Nutrisi kurang /lebih

4. Gg. Peran

5. Pola eliminasi

6. Sanitasi kurang

7. Duka berkepanjangan

Page 44: Tuberculosis & CA Mamae

8. Konflik pengamb. Keput

9. Koping klg inadekuat

10. Gg. Manaj. Pemeliharaan rumah

11. Hambatan interaksi

12. Kurang penget.

13. Resiko [perub peran

14. Resiko trauma

15. Resiko pk

16. Ketidak berdayaan

17. Isolasi sosial

18. Dll

 

 

 

SCORING :

Diag. Kep (baylon –maglaya)

Prioritas diranking

Contoh :

“ resiko jatuh lansia di klg bapak rr b/d. Ketidakmamp[uan menyediakan lingk. Aman”

 

DIAGNOSIS

PERENCANAAN

PELAKSANAAN

EVALUASI  (LIHAT DI FORMAT)

 

Page 45: Tuberculosis & CA Mamae

DAFTAR DIAGNOSIS KEP KLG NANDA:

A. Lingkungan

1. Kerusakan penatalaksanaan rumah (kebersihan)2. Resiko cedera

3. Resiko infeksi

B. Struktur komunikasi

1. Kerusakan komunikasi

C. Struktur peran

1. Isolasi sosial2. Perub. Dlm proses klg (ada yg sakit)

3. Berduka disfungsional

4. Potensial pening mjd ortu

5. Perub penamp. Peran

6. Gangg. Citra tubuh

D. Afektif

1. Resiko tindakan kekerasan2. Perub proses keluarga

3. Koping klg tak efektif 

E. Sosial

1. Perilaku mencari bant. Kes2. Konflik peran ortu

3. Perub pertukem

4. Perub pemel. Kesh

5. Kurang penget

6. Isolasi sos

7. Ketidak patuhan

8. Gangg identitas pribadi 

Page 46: Tuberculosis & CA Mamae

F. Fungsi perawat klg

1. Perilaku mencari pertol kesh2. Ketidak efektifan penatalaks. Terapeutik klg

3. Resiko penyebaran infeksi  

G. Strategi  koping

1. Potensial peningk koping klg2. Koping klg tak efektif

3. Resiko tindakan kekerasan 

 

SILABUS KEPERAWATAN KELUARGA

Program Studi : S1 Kerawatan Prodi Keperawatan

Kode Mata Kuliah : 70132

Nama Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga

Jumlah SKS : 2 SKS (Teori)

Semester : VII (Tujuh)

Mata Kuliah Pra Syarat : Sosiologi, Antropologi, Demografi, Statistik kesehatan, Promosi kesehatan .

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata ajar ini memberikan pemahaman tentang asuhan keperawatan keluarga pada tiap tahapan tumbuh kembang keluarga dan masalah keluarga terkait masalah kesehatan yang lazim di Indonesia. Pembahasan tentang issue dan kecenderungan dalam keperawatan keluarga dengan penekanan pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan.

Kegiatan pembelajaran meliputi: ceramah, diskusi dan pembahasan kasus

Page 47: Tuberculosis & CA Mamae

Standar Kompetensi :

Mahasiswa memiliki wawasan tentang teori, konsep dan prinsip-prinsip asuhan keperawatan keluarga, dengan memahami konsep keluarga sebagai dasar dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, mampu melakukan pengkajian keluarga sesuai konsep yang ada, merumuskan dan menetapkan diagnosa keperawatan keluarga, Membuat perencanaan keperawatan keluarga, Melakukan intervensi keperawatan keluarga dengan fokus memberdayakan keluarga, menerapkan keterampilan spesifik dalam melakukan asuhan keperawatan kepada keluarga, melakukan evaluasi asuhan keperawatan keluarga sesuai implentasi yang telah dilakukan, serta mendokumentasikan seluruh proses dan hasil asuhan keperawatan keluarga

Kompetensi Dasar

Classroom assesment,Portofolio, Tes essey dalam UTS

White Board, LCD, Laptop.

Tim Dosen Keperawatan Keluarga,

100’

Abi

Indikator Pengalaman Pembelajaran

Materi Ajar Waktu

Page 48: Tuberculosis & CA Mamae

1. Pengertian Keperawatan Keluarga

2. Keperawatan Keluarga di Indonesia dan beberapa Keperawatan Keluarga di beberapa dokumentasi keperawatan

3. Visi dan Misi Keperawatan Keluarga dalam MPK

4. Urgensi Keperawatan Keluarga bagi pengembangan kepribadian

5. Garis Besar dan ruang lingkup MK Keperawatan Keluarga

6.

7.

1. Mengkaji latar belakang Keperawatan Keluarga di Indonesia dan di beberapa dokumentasi keperawatan lain

2. Mengkaji konsep dasar Keperawatan Keluarga

3. Mendiskusikan permasalah- an dan urgensi Keperawatan Keluarga

4. Mencatat Garis Besar dan ruang

Page 49: Tuberculosis & CA Mamae

lingkup perkuliahan Keperawatan Keluarga

5.

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan latar belakang Keperawatan Keluarga

2. Menjelaskan pengertian Keperawatan Keluarga

3. Menjelaskan urgensi Keperawatan Keluarga dalam konteks pembangunan kesehatan

4. Menyebut Garis besar dan ruang lingkup perkuliahan Keperawatan Keluarga

5.

6.

Memahami paradigma pemahaman konsep keperawatan keluargaMengidentifikasi latar belakang perlunya keperawatan

keluarga

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan Paradigma keperawatan keluarga sebagai system sosiologis.

2. Menjelaskan dan membedakan Paradigma keperawatan keluarga dengan

1. Mengkaji dan mendiskusikan Paradigma keperawatan keluarga

2. Pengertian sosiologis, antropologis

3. Fungsi

1. PS sebagi system Keluarga:

2. Paradigma keperawatan keluarga

3. Pengertian sosiologis,

100’ White board LCD, Laptop.

Tim Dosen Keperawatan Keluarga,

Page 50: Tuberculosis & CA Mamae

keperawatan diklinis3. Menyebutkan Fungsi-fungsi

Keperawatan keluarga.4. Menerangkan Fungsi Asuhan

Keperawatan Keluarga sebagai pendekatan dalam keperawatan pada keluarga.

perawatan keluarga

4. Fungsi asuhan keperawatan

antropologis4. Fungsi

perawatan keluarga

Konseptual model praktik keperawatan keluarga

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan:

1. Pengertian teori dan model konseptual.

2. Model konseptual keperawatan keluarga.

3. Teori keperawatan dan keperawatan keluarga.

4. Penerapan model dan teori dalam komunitas.

1. Mengkaji Pengertian teori dan model konseptual.

2. Mendiskusikan Model konseptual keperawatan keluarga.

3. Mengkaji Teori keperawatan dan keperawatan keluarga.

4. mendiskusikan Penerapan model dan teori dalam komunitas.

1. Pengertian teori dan model konseptual.

2. Model konseptual keperawatan keluarga.

3. Teori keperawatan dan keperawatan keluarga.

4. Penerapan model dan teori dalam komunitas.

100’ White board LCD, Laptop.

Tim Dosen Keperawatan Keluarga,

Peran dan fungsi perawat keluarga Setelah mengikuti perkuliahan

mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan:

1. Pengertian peran dan fungsi

2. Peran dan fungsi perawat komunitas: pemberi

1 Mengkaji Pengertian peran

2 Mengkaji Pengertian fungsi

1. Pengertian peran dan fungsi

2. Peran dan fungsi perawat komunitas:

100’ White board LCD, Laptop.

Tim Dosen Keperawatan Keluarga,

Page 51: Tuberculosis & CA Mamae

asuhan, pendidik, konselor, advokasi, kolaborasi/koordinator, fasilitator, peneliti.

3 Mendiskusikan Peran dan fungsi perawat komunitas: pemberi asuhan, pendidik, konselor, advokasi, kolaborasi/koordinator, fasilitator, peneliti.

pemberi asuhan, pendidik, konselor, advokasi, kolaborasi/koordinator, fasilitator, peneliti.

Pengkajian keperawatan Keluarga Setelah mengikuti perkuliahan

mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan:

1. Pengertian pengkajian keluarga

2. Pendekatan dan strategi pengkajian di keluarga

3. Macam sumber data4. Jenis data

1. Mengkaji Pengertian pengkajian keluarga

2. Mendiskusikan pendekatan dan strategi pengkajian di keluarga.

3. Mengkaji sumber-sumber data pada pengjkajian keperawatan keluarga.

4. mendiskusikan jensi-jenis data.

Pengertian pengkajian

Strategi pengkajian keluarga

Sumber data

Jenis-jenis data

100’ White board LCD, Laptop.

Tim Dosen Keperawatan Keluarga,

Diagnosa keperawatan keluarga Setelah mengikuti perkuliahan

mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan:

1. Pengertian diagnosa keperawatan keluarga

2. rumusan diagnosa keperawatan keluarga

3. macam diagnosa keperawatan

1. Mengkaji Pengertian diagnosa keperawatan keluarga.

2. Mendiskusikan rumusan diagnosa keperawatan

5. Pengertian diagnosa keperawatan keluarga

6. Model dignosa keperawatan keluarga.

100’ White board LCD, Laptop.

Tim Dosen Keperawatan Keluarga,

Page 52: Tuberculosis & CA Mamae

keluarga keluarga.3. Mengkaji

macam diagnosa keperawatan keluarga.

4. mendiskusikan Penerapan diagnosa keperawatan keluarga

7. Teori keperawatan dan keperawatan keluarga.

8. Penerapan model dan teori dalam komunitas.

Perencanaan asuhan keperawatan keluarga Setelah mengikuti perkuliahan

mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan:

1. Pengertian rencana intervensi keperawatan keluarga

2. langkah mennyusun rencana intervensi keperawatan keluarga

3. Pendekatan dan strategi rencana intervensi keperawatan keluarga

1. Mengkaji Pengertian teori dan model konseptual.

2. Mendiskusikan Model konseptual keperawatan keluarga.

3. Mengkaji Teori keperawatan dan keperawatan keluarga.

4. mendiskusikan Penerapan model dan teori dalam komunitas.

1. Pengertian rencana intervensi .

2. Model konseptual keperawatan keluarga.

3. Teori keperawatan dan keperawatan keluarga.

4. Penerapan model dan teori dalam komunitas.

White board LCD, Laptop.

Tim Dosen Keperawatan Keluarga,

Strategi dalam implementasi keperawatan keluarga

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan:

1. Pengertian implementasi keperawatan keluarga

2. langkah implementasi keperawatan

1. Mengkaji Pengertian teori dan model konseptual.

2. Mendiskusikan Model konseptual keperawatan

4. Pengertian implementasi keperawatan keluarga

5. langkah

100’ White board LCD, Laptop.

Tim Dosen Keperawatan Keluarga,

Page 53: Tuberculosis & CA Mamae

keluarga3. Pendekatan dan

strategi implementasi keperawatan keluarga

keluarga.3. Mengkaji

Teori keperawatan dan keperawatan keluarga.

4. mendiskusikan Penerapan model dan teori dalam komunitas.

implementasi keperawatan keluarga

6. Pendekatan dan strategi implementasi keperawatan keluarga

Evalusi asuhan keperawatan keluarga Setelah mengikuti perkuliahan

mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan:

1. Pengertian evaluasi keperawatan keluarga

2. Jenis Evaluasi3. langkah evaluasi

keperawatan keluarga4. Pendekatan dan strategi

evaluasi keperawatan keluarga

1. Mengkaji Pengertian evaluasi.

2. Mendiskusik jenis evaluasi keperawatan keluarga.

3. Mengkaji langkah evaluasi keperawatan keluarga.

4. mendiskusikan Penerapan evaluasi.

1. Pengertian evaluasi

2. Evaluasi formatif

3. Evaluasi sumatif.

4. Teori keperawatan dan keperawatan keluarga.

5. Penerapan model dan teori dalam komunitas.

100’ White board LCD, Laptop.

Tim Dosen Keperawatan Keluarga,

Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga.

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan:

1. Pengertian dokumentasi keperawatan keluarga

2. Jenis dokumentasi keperawatan keluarga

3. langkah pendokumentasian keperawatan keluarga

4. Pendekatan dan strategi

1. Mengkaji dan mendiskusikan pengertian, dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

2. Mengkaji pengertian, dokumentasi asuhan

1. Pengertian dan unsur Dokumentasi keperawatan ,

2. Pengertian dan teori. Legitimasi dokumentasi keperawatan dokumentasi keperawatanis

300’ White board LCD, Laptop. .

Tim Dosen Keperawatan Keluarga,

Page 54: Tuberculosis & CA Mamae

pendokumentasian keperawatan keluarga

keperawatan keluarga

3. Mengkaji proses dokumentasi dan sumber-sumber dalam keperawatan keluarga

me: dokumentasi keperawatanisme keperawatan.

3. identitas dokumentasi keperawatan. Faktor2 serta interaksi antar faktor identitas dokumentasi keperawatan, watak identitas dokumentasi keperawatan.

Rujukan

Friedman MF (1998), Family Nursing, Research Theory and Practice 4 th Edition, Appletonj & Large USA

Harmon H, Shirley May & Sherly Thalman B (1996), Family Health Care Nursing – Theory Pracice and Research. F.A. Davis Company Philadelphia

Marrelli, FM & Lynda SH (1987) The Nurse Manager’s Survival Guide-Practical Answers to Everyday Problems, Mosby Year Book Inc. : Philadelphia

Rice Robyn, (1996) Home Health Nursing Practice, Concept and Aplication 2 nd Edition Mosby Co. USA.

Page 55: Tuberculosis & CA Mamae