Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya bagi seorang wanita yang dapat menyebabkan kondisi yang gawat bagi wanita tersebut. Keadaan gawat ini dapat menyebabkan suatu kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan ektopik terganggu merupakan peristiwa yang sering dihadapi oleh setiap dokter, dengan gambaran klinik yang sangat beragam. Hal yang perlu diingat adalah bahwa pada setiap wanita dalam masa reproduksi dengan gangguan atau keterlambatan haid yang disertai dengan nyeri perut bagian bawah dapat mengalami kehamilan ektopik terganggu. Berbagai macam kesulitan dalam proses kehamilan dapat dialami para wanita yang telah menikah. Namun, dengan proses pengobatan yang dilakukan oleh dokter saat ini bisa meminimalisir berbagai macam penyakit tersebut. Kehamilan ektopik diartikan sebagai kehamilan di luar rongga rahim atau kehamilan di dalam rahim yang bukan pada tempat seharusnya, juga dimasukkan dalam kriteria kehamilan ektopik, misalnya kehamilan yang terjadi pada cornu uteri. Jika dibiarkan, kehamilan ektopik dapat 1

description

kehamilan ektopik terganggu

Transcript of Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

Page 1: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya bagi seorang

wanita yang dapat menyebabkan kondisi yang gawat bagi wanita tersebut. Keadaan

gawat ini dapat menyebabkan suatu kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan ektopik

terganggu merupakan peristiwa yang sering dihadapi oleh setiap dokter, dengan

gambaran klinik yang sangat beragam. Hal yang perlu diingat adalah bahwa pada

setiap wanita dalam masa reproduksi dengan gangguan atau keterlambatan haid yang

disertai dengan nyeri perut bagian bawah dapat mengalami kehamilan ektopik

terganggu.

Berbagai macam kesulitan dalam proses kehamilan dapat dialami para wanita

yang telah menikah. Namun, dengan proses pengobatan yang dilakukan oleh dokter

saat ini bisa meminimalisir berbagai macam penyakit tersebut. Kehamilan ektopik

diartikan sebagai kehamilan di luar rongga rahim atau kehamilan di dalam rahim

yang bukan pada tempat seharusnya, juga dimasukkan dalam kriteria kehamilan

ektopik, misalnya kehamilan yang terjadi pada cornu uteri. Jika dibiarkan, kehamilan

ektopik dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang dapat berakhir dengan

kematian.

Istilah kehamilan ektopik lebih tepat daripada istilah ekstrauterin yang

sekarang masih banyak dipakai. Diantara kehamilan-kehamilan ektopik, yang

terbanyak terjadi di daerah tuba, khususnya di ampulla dan isthmus. Pada kasus yang

jarang, kehamilan ektopik disebabkan oleh terjadinya perpindahan sel telur dari

indung telur sisi yang satu, masuk ke saluran telur sisi seberangnya.

1

Page 2: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan

2

Page 3: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. DEFENISI

Istilah ektopik berasal dari bahasa Inggris, ectopic, dengan akar kata dari

bahasa Yunani, topos yang berarti tempat. Jadi istilah ektopik dapat diartikan “berada

di luar tempat yang semestinya”. Apabila pada kehamilan ektopik terjadi abortus atau

pecah, dalam hal ini dapat berbahaya bagi wanita hamil tersebut maka kehamilan ini

disebut kehamilan ektopik terganggu.

Menurut Taber (1994), kehamilan ektopik adalah gestasi diluar kavum uteri.

Kehamilan ektopik merupakan istilah yang lebih luas daripada kehamilan

ekstrauterin, karena istilah ini mencakup gestasi pada pars interstisialis tuba,

kehamila kornu (gestasi pada kornu uteri yang rudimenter), dan kehamilan servikalis

(gestasi dalam kanalis servikalis) dan juga kehamilan abdominal, kehamilan ovarial

dan kehamilan tuba.

Menurut Mansjoer (1999), kehamilan ektopik adalah implanttasi dan

pertumbuhan hasil konsepsi diluar endometrium kavum uteri.

Menurut Manuaba (1998), terdapat dua pengertian yang perlu mendapat

perhatian, yaitu kehamilan ektopik adalah kehamilan yan berimplantasi diluar

endometrium normal dan kehamilan ekstrauterin adalah kehamilan yang

berimplantasi diluar uterus. Dengan pengertian ini maka kehamilan pada pars

interstitial tuba dan kehamilan pada servikal termasuk kehamilan ekstrauterin, tetapi

mempunyai sifat kehamilan ektopik yang sangat berbahaya.

Menurut Winkjosastro (2002), kehamilan ektopik terjadi bila telur yang

dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri. Kehamilan

ekstrauterin tidak sinonim dengan kehamilan ektopik karena kehamilan pada pars

3

Page 4: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

interstisialis tuba dan kanalis servikalis masih termasuk dalam uterus, tetapi jelas

bersifat ektopik.

Menurut Saifuddin (2000), kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana

setelah fertilisasi, implantasi terjadi diluar endometrium kavum uteri. Sedangkan

kehamilan ektopik tergangguialah kehamilan ektopik yang mengalami abortus atau

rupture apabila masa kehamilan berkembang melebihi kapasitas ruang implantasi

(misalnya : Tuba).

2.2. INSIDEN

Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik berumur antara 20

– 40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun. Namun, frekuensi kehamilan ektopik

yang sebenarnya sukar ditentukan. Gejala kehamilan ektopik terganggu yang dini

tidak selalu jelas.

2.3. ETIOLOGI

Kehamilan ektopik terjadi karena hambatan pada perjalanan sel telur dari

indung telur (ovarium) ke rahim (uterus). Dari beberapa studi faktor resiko yang

diperkirakan sebagai penyebabnya adalah Infeksi saluran telur (salpingitis), dapat

menimbulkan gangguan pada motilitas saluran telur.

a. Riwayat operasi tuba.

b. Cacat bawaan pada tuba, seperti tuba sangat panjang.

c. Kehamilan ektopik sebelumnya.

d. Aborsi tuba dan pemakaian IUD.

e. Kelainan zigot, yaitu kelainan kromosom.

f. Bekas radang pada tuba; disini radang menyebabkan perubahan-perubahan

pada endosalping, sehingga walaupun fertilisasi dapat terjadi, gerakan ovum

ke uterus terlambat.

g. Operasi plastik pada tuba.

h. Abortus buatan.

4

Page 5: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

2.4. PATOFISIOLOGI

Prinsip patofisiologi yakni terdapat gangguan mekanik terhadap ovum yang

telah dibuahi dalam perjalanannya menuju kavum uteri. Pada suatu saat kebutuhan

embrio dalam tuba tidak dapat terpenuhi lagi oleh suplai darah dari vaskularisasi tuba

itu. Ada beberapa kemungkinan akibat dari hal ini yaitu :

1. Kemungkinan “tubal abortion”, lepas dan keluarnya darah dan jaringan ke

ujung distal (fimbria) dan ke rongga abdomen. Abortus tuba biasanya terjadi

pada kehamilan ampulla, darah yang keluar dan kemudian masuk ke rongga

peritoneum biasanya tidak begitu banyak karena dibatasi oleh tekanan dari

dinding tuba.

2. Kemungkinan ruptur dinding tuba ke dalam rongga peritoneum, sebagai

akibat dari distensi berlebihan tuba.

3. Faktor abortus ke dalam lumen tuba. Ruptur dinding tuba sering terjadi bila

ovum berimplantasi pada ismus dan biasanya pada kehamilan muda. Ruptur

dapat terjadi secara spontan atau karena trauma koitus dan pemeriksaan

vaginal. Dalam hal ini akan terjadi perdarahan dalam rongga perut, kadang-

kadang sedikit hingga banyak, sampai menimbulkan syok dan kematian.

2.5. MANIFESTASI KLINIK

Gejala dan tanda kehamilan ektopik terganggu sangat berbeda-beda; dari

perdarahan yang banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala

yang tidak jelas sehingga sukar membuat diagnosanya. Gejala dan tanda tergantung

pada lamanya kehamilan ektopik terganggu, abortus atau ruptur tuba, tuanya

kehamilan, derajat perdarahan yang terjadi dan keadaan umum penderita sebelum

hamil. Perdarahan pervaginam merupakan tanda penting kedua pada kehamilan

ektopik terganggu.

Hal ini menunjukkan kematian janin. Kehamilan ektopik terganggu sangat

bervariasi, dari yang klasik dengan gejala perdarahan mendadak dalam rongga perut

5

Page 6: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

dan ditandai oleh abdomen akut sampai gejala-gejala yang samar-samar sehingga

sulit untuk membuat diagnosanya.

2.6. DIAGNOSIS

Walaupun diagnosanya agak sulit dilakukan, namun beberapa cara

ditegakkan, antara lain dengan melihat :

1. Anamnesis dan gejala klinis

Riwayat terlambat haid, gejala dan tanda kehamilan muda, dapat ada atau

tidak ada perdarahan per vaginam, ada nyeri perut kanan / kiri bawah. Berat

atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam

peritoneum.

2. Pemeriksaan fisis

a) Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor di daerah

adneksa.

b) Adanya tanda-tanda syok hipovolemik, yaitu hipotensi, pucat dan

ekstremitas dingin, adanya tanda-tanda abdomen akut, yaitu perut tegang

bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen.

c) Pemeriksaan ginekologis

3. Pemeriksaan dalam: seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uteris

kanan dan kiri.

4. Pemeriksaan Penunjang

a) Laboratorium : Hb, Leukosit, urine B-hCG (+). Hemoglobin menurun

setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat.

b) b) USG : - Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri

- Adanya kantung kehamilan di luar kavum uteri

- Adanya massa komplek di rongga panggul

5. Kuldosentesis : suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam

kavum Douglas ada darah.

6. Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan laparotomi.

6

Page 7: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

7. Ultrasonografi berguna pada 5 – 10% kasus bila ditemukan kantong gestasi di

luar uterus.

2.7. PENANGANAN

Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah laparotomi. Pada

laparotomi perdarahan selekas mungkin dihentikan dengan menjepit bagian dari

adneksa yang menjadi sumber perdarahan. Keadaan umum penderita terus diperbaiki

dan darah dalam rongga perut sebanyak mungkin dikeluarkan. Dalam tindakan

demikian, beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu: kondisi penderita pada

saat itu, keinginan penderita akan fungsi reproduksinya, lokasi kehamilan ektopik.

Hasil ini menentukan apakah perlu dilakukan salpingektomi (pemotongan bagian tuba

yang terganggu) pada kehamilan tuba. Dilakukan pemantauan terhadap kadar HCG

(kuantitatif). Peninggian kadar HCG yang berlangsung terus menandakan masih

adanya jaringan ektopik yang belum terangkat.

Penanganan pada kehamilan ektopik dapat pula dengan transfusi, infus,

oksigen, atau kalau dicurigai ada infeksi diberikan juga antibiotika dan antiinflamasi.

Sisa-sisa darah dikeluarkan dan dibersihkan sedapat mungkin supaya penyembuhan

lebih cepat dan harus dirawat inap di rumah sakit.

2.8 KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi yaitu :

Pada pengobatan konservatif, yaitu bila kehamilan ektopik terganggu telah

lama berlangsung (4-6 minggu), terjadi perdarahan ulang, Ini merupakan

indikasi operasi.

Infeksi

Sterilitas

Pecahnya tuba falopii

Komplikasi juga tergantung dari lokasi tumbuh berkembangnya embrio

2.9. PROGNOSIS

7

Page 8: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan

diagnosis dini dengan persediaan darah yang cukup. Hellman dkk., (1971)

melaporkan 1 kematian dari 826 kasus, dan Willson dkk (1971) 1 diantara 591 kasus.

Tetapi bila pertolongan terlambat, angka kematian dapat tinggi. Sjahid dan

Martohoesodo (1970) mendapatkan angka kematian 2 dari 120 kasus. Penderita

mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kehamilan ektopik

kembali. Selain itu, kemungkinan untuk hamil akan menurun. Hanya 60% wanita

yang pernah mengalami kehamilan ektopik terganggu dapat hamil lagi, walaupun

angka kemandulannya akan jadi lebih tinggi. Angka kehamilan ektopik yang berulang

dilaporkan berkisar antara 0 – 14,6%. Kemungkinan melahirkan bayi cukup bulan

adalah sekitar 50% (1,2,7).

2.10. DIAGNOSA BANDING

Diagnosa bandingnya adalah :

Infeksi pelvic

Kista folikel

Abortus biasa

Radang panggul,

Torsi kita ovarium,

Endometriosis

8

Page 9: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

BAB III

TINJAUAN KASUS

I. PENGUMPULAN DATA Tangga l : 8 Desember 2007 Pukul : 10.00 WIBTempat : RB Masdilawati

A. Pengkajian 1. Identitas Nama Istri : Ny Melati Nama Suami : Tn. Ari Umur : 25 Tahun Umur : 30 TahunSuku : Jawa Suku : Jawa Agama : Islam Agama : Islam Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jl. Budi Santoso Alamat : Jl. Budi Santoso

No. 107 Kota Metro No. 107 Kota Metro

2. Keluhan Utama Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 3 bulan

datang untuk memeriksakan kehamilannya, ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah dengan mengeluarkan darah sedikit (flek) pada celana

3. Riwayat HaidMenarche : 13 tahun Siklus : kurang lebih 28 hari Banyaknya : 2 x ganti pembalut Lamanya : 5-7 hari Sifat darah : encer bercampur gumpalan HPHT : 22 September 2007

9

Page 10: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

TP : 29 Januari 2008

4. Riwayat Perkawinan Ibu menikah I kali, status perkawinan syah sebagai istri

pertama, usia perkawinan 1 tahun, usia saat pernikahan 24 tahun. Ibu mengatakan pernikahannya cukup bahagia dan dalam keluarga tidak mengalami masalah.

5. Riwayat hamil bersalin dan nifas yang lalu Ibu hamil anak pertama

6. Riwayat kehamilan sekarang a. Tanda-tanda kehamilan (trimester I)

PP tes 20 Oktober : hasil positif b. Pergerakan fetus belum dirasakan c. Keluhan yang di rasakan

Mual dan muntah : yaNyeri perut : yaSakit kepala : tidak ada keluhanPenglihatan : tidak ada keluhan Rasa nyeri atau panas waktu BAK : tidak ada keluhanRasa gatal panas vagina dan sekitarnya : tidak ada keluhan Pengeluaran pervaginam : ibu mengatakan darah sedikit pada vagina Oedema : tidak ada oedema

7. Riwayat kesehatan ibu dan keluarga a. Kesehatan ibu

Ibu tidak pernah di rawat di RS, penyakit keturunan tidak ada, penyakit menular tidak ada, dan penyakit menahun tidak ada.

b. Kesehatan keluarga Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang

menderita penyakit yang menular dan penyakit menular dan penyakit keturunan.

10

Page 11: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

8. Pola kebiasaan sehari-haria. Nutrisi

1) Sebelum hamil : makan 2 x sehari dengan porsi nasi sedikit dan lauk yang sedikit, tidak di sertai dengan buah-buahan dan jarang mengkonsumsi sayuran, tidak minum susu, ibu minum kurang lebih 7-8 gelas/hari.

2) Saat hamil : ibu makan 2 x sehari, porsi nasi sedikit dan sayuran yang kurang, lauk kadang mau kadang tidak, minum susu tidak setiap hari dan buah-buahan yang kurang. Ibu minum kurang lebih 7-8 gelas/hari

b. Eliminasi 1) Sebelum hamil : BAB : 1-2 x/hari BAK : 5-6 x/hari2) Saat hamil : BAB : 1 x/hari BAK : 10-11x/hari

c. Istirahat1) Sebelum hamil : ibu tidur malam kurang lebih 7-8 jam /

hari, tidur siang 1-2 jam/hari 2) Saat hamil : tidur malam 6 jam / hari , tidur siang 1-2

jam/harid. Personal hygiene

Sebelum hamil dan saat hamil ibu mandi 2x/hari, ganti pakaian 2x/hari

e. Aktivitas atau olah raga Ibu hanya mengerjakan aktivitasnya sebagai ibu

rumah tangga, ibu sering jalan-jalan pagi f. Seksualitas dan kontrasepsi

Seksualitas antara ibu dan suami sedikit terganggu, sebelum hamil, ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi

g. Imunisasi Ibu mengatakan belum pernah mendapatkan imunisasi

TTB. Pemeriksaan

1. Keadaan umum a. Keadaan umum : Baik b. Tanda-tanda vital

TD : 110/90 mmHg RR : 20 x/menit Nadi : 80 x/menit Temp : 370C

c. BB sebelum hamil : 43 kg

11

Page 12: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

BB saat hamil : 45 kgKenaikan BB : 2 kg

d. Tinggi badan : 157 cm e. LILA : 21 cm

2. Pemeriksaan fisik 1) Rambut : keriting, tidak ada ketombe, dan tidak mudah

rontok, keadaan bersih 2) Mata : kelopak mata: simetris, tidak ada oedema. 3) Konjungtiva : pucat sklera: tidak ikterus 4) Hidung : bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada polip,

fungsi penciuman normal 5) Mulut dan gigi: lidah tidak terdapat stomatitis, gigi tidak

ada lubang dan caries 6) Telinga : keadaan bersih, bentuk simetris, tidak ada kotoran

dan pendengaran baik 7) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid8) Dada : bentuk payudara simetris, nafas teratur, tidak ada

benjolan abnormal 9) Payudara : membesar simetris, puting susu menonjol,

colostrum belum keluar. 10) Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, perut bagian

bawah sedikit menggembung dan nyeri tekan a) Palpasi :

Leopold I : TFU 20 cm Leopold II : tidak di lakukan Leopold III : tidak di lakukan

b) TBJ : TFU – 12 x 155 : 20 – 12 x 155 : 1240 gr

c) Auskultasi : tidak terdengar denyut jantung janin 11) Punggung : keadaan lordosis, michealis simetris 12) Genetalia : dilakukan pemeriksaan genetalia eksterna

menggunakan spekulum terlihat adanya darah di kavum douglas dan terdapat sedikit pengeluaran darah atau flek-flek hitam ke coklatan

13) Ekstremitas Atas : bentuk simetris, keadaan kuku bersih, keadaan kulit turgor kulit baik, dapat digerakan dengan baik, tidak ada kecacatan.

12

Page 13: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

Bawah : bentuk simetris, keadaan kuku bersih, keadaan kulit baik

3. Pemeriksaan laboratorium HB : 9 gr% Protein uterus : tidak dilakukan USG : tidak terlihat kerangka janin dan ditemukan kantung gestasi yang

terdapat di lumen tuba.

PP tes : hasil positif

4. Pemerikasaan panggul luar Distantia cristarum : 27 cmDistantia spinarum : 26 cm Konjungtiva external : 20 cm Lingkar panggul : 89 cm

II. INTERPRESTASI DATA DASAR1. Diagnosa

Ibu G1 P0 A0 12 minggu dengan KET Dasar : ibu mengatakan hamil anak pertama HPHT : 22 September 2007 TP : 29 Juni 2008

a. Palpasi : tidak teraba adanya balotemen perut bagian bawah sedikit mengembung dan tegang.

b. Auskultasi : tidak terdengar denyut jantung janin c. Pembesaran uterus d. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawahe. Ibu mengatakan terjadi perdarahan sedikit f. Hasil pemeriksaan kuldosintesis, terdapat pengeluaran

darah g. Kadar hemoglobin turun hingga 9 gr% karena perdarahan

yang banyak di rongga perut h. Adanya amenorea : amenorea sering ditemukan walaupun

hanya pendek saja sebelum di ikuti oleh perdarahan

2. Masalah a. Gangguan pemenuhan cairan dan nutrisi

13

Page 14: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

Dasar : Ibu terlihat tampak lemah : Ibu terlihat tampak pucat : Ibu kurang dan makan dan minum atau tidak nafsu

b. Gangguan PsikologiDasar : Ibu mengatakan takut dan cemas dengan kehamilannya

c. Keterbatasan beraktivitasDasar : Ibu mengatakan cepat lemah bila beraktivitas

: Ibu mengeluh dengan keluarnya darah : Ibu mengeluh dengan adanya pegal-pegal

d. Kahamilan yang lemah Dasar : Ibu mengalami perdarahan di perut bagian bawah Ibu mengalami pengeluaran darah sedikit-sedikit tapi berlangsung terus-menerus.

3. Kebutuhan a. Pemenuhan cairan dan nutrisi

Dasar : Ibu tampak lemas dan pucatIbu tidak nafsu makan

b. Memberikan dukungan Dasar : ibu tampak cemas dan takut dengan kehamilannya

c. Pemberian bedres total Dasar : ibu sulit beraktivitas dan terus mengeluarkan darah dari vagina

d. Segera lakukan tindakan laparatomi Dasar : pada kehamilannya ibu kehilangan banyak darah karena mengalami perdarahan di rongga perut.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL a. Abortus iminens : terjadi perdarahan bercak yang menunjukan ancaman

terhadap kelangsungan suatu kehamilan b. Abortus inkomplit : perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian

dari hasil konsepsi telah di luar kavum uteri melalui kanalis servikalis c. Rupture tuba : robekan yang terjadi pada tuba

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN Rujuk dengan kolaborasi dokter.

V. RENCANA

14

Page 15: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

1. Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat inia. Menjelaskan kondisi ibu b. Jelaskan tentang kehamilan ibu saat ini c. Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan

2. Berikan konseling pada ibu saat ini a. Anjurkan ibu untuk segera rujuk b. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan tindakan laparatomi

3. Anjurkan ibu untuk istirahat a. Beritahu ibu untuk istirahat cukup b. Beritahu ibu untuk makan secara rutin

4. Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi a. Memberitahu ibu untuk makan-makanan yang bergizi b. Memberitahu ibu untuk makan secara rutin

5. Berikan konseling untuk pasca tindakan a. Kelanjutan fungsi produksi b. Resiko hamil ektopik ulanganc. Kontrasepsi yang sesuai

VI. PELAKSANAAN 1. Menjelaskan pada dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini, bahwa

ketika dilakukan pemeriksaan Leopold uterus teraba bulat lebar tetapi tidak teraba balotemen. Tinggi fundus 20 cm kemudian pada saat USG ternyata kehamilan berimplantasi dan tumbuh di luar rahim yaitu di tuba.

b. Jelaskan pada ibu bahwa kehamilan ibu ini adalah kehamilan di luar rahim, janin tumbuh di tuba kehamilan ini biasanya tidak bertahan berakhir dengan abortus.

c. Anjurkan untuk keluarga, agar selalu memberi dukungan pada kehamilan ibu

d. Ibu segera memeriksakan kehamilannya lebih lanjut ke dokter spesialis kandungan agar ibu dan keluarga lebih jelas dengan tindakan lebih lanjut untuk kehamilannya

e. Beritahu ibu tentang tindakan laparatomi yaitu pembedahan di bagian perut dan segera lakukan tindakan laparatomi di rumah sakit oleh dokter untuk menghilangkan sumber perdarahan.

f. Menganjurkan ibu untuk istirahat Istirahat tidur 8-9 jam / hari Melarang ibu untuk melakukan aktivitas yang berat karena

dapat terjadi perdarahan yang berat.

15

Page 16: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

g. Jelaskan pada ibu tentang makan-makanan yang banyak mengandung gizi yaitu makanan yang mengandung protein, vitamin, karbohidrat, lemak, mineral. Misalnya makanan sehari-hari; nasi, sayur, buah-buahan. Sayur misalnya; wortel, tomat, bayam, katu. Lauk misal; tempe, tahu, telur, hati, daging. Buah misalnya; jeruk, apel, melon, pepaya, dan di tambah minum susu.

h. Beritahu ibu agar makan teratur 3x sehari, dan minum 7-8 gelas / hari

i. Jelaskan pada ibu tentang kelanjutan fungsi reproduksinya kelenjar fungsi reproduksi ibu hanya 60% dari wanita yang pernah dapat KET menjadi hamil lagi, walaupun angka kemandulannya akan jadi lebih tinggi.

j. Menjelaskan pada ibu tentang resiko kehamilan yang berulang itu dilaporkan berkisar antara 0-14,6% kemungkinan melahirkan bayi cukup bulan adalah 50%

k. Memberitahu tentang kontrasepsi yang baik digunakan yaitu dengan menggunakan kondom atau dengan KB kalender.

VII. EVALUASI a. Ibu mengerti tentang keadaannya saat ini b. Ibu mengatakan cukup istirahat c. Melakukan kolaborasi dengan dokterd. Ibu dilakukan tindakan laparatomi oleh dokter di rumah sakit. e. Ibu mengatakan nyeri pada perut hilang f. Ibu mengerti tentang resiko kehamilan ulang g. Ibu tahu alat kontrasepsi yang baik digunakan h. Cemas ibu sudah berkurang

16

Page 17: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya bagi

seorang wanita yang dapat menyebabkan kondisi yang gawat bagi wanita

tersebut. Keadaan gawat ini dapat menyebabkan suatu kehamilan ektopik

terganggu.

Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan yang berbahaya bagi wanita

yang bersangkutan berhubungan dengan besarnya kemungkinan terjadi

keadaan yang gawat keadaan yang gawat ini dapat terjadi apabila

kehamalan ektopik terganggu. macam-macam kehamilan ektopik

berdasarkan tempat implantasinya antara lain :

1. Kehamilan Abdominal

Kehamilan/gestasi yang terjadi dalam kavum peritoneum

(sinonim : kehamilan intraperitoneal)

2. Kehamilan Ampula

Kehamilan ektopik pada pars ampularis tuba fallopii. Umumnya

berakhir sebagai abortus tuba.

3. Kehamilan Servikal

Gestasi yang berkembang bila ovum yang telah dibuahi

berimplantasi dalam kanalis servikalis uteri.

4. Kehamilan Heterotopik Kombinasi

Kehamilan bersamaan intrauterine dan ekstrauterin.

5. Kehamilan Kornu

Gestasi yang berkembang dalam kornu uteri.

6. Kehmailan Interstisial

Kehamilan pada pars interstisialis tuba fallopii.

17

Page 18: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

7. Kehamilan Intraligamenter

Pertumbuhan janin dan plasenta diantara lipatan ligamentum

latum, setelah rupturnya kehamilan tuba melalui dasar dari tuba

fallopii.

8. Kehamilan Ismik

Gestasi pada pars ismikus tuba fallopii.

9. Kehamilan Ovarial

Bentuk yang jarang dari kehamilan ektopik dimana blastolisis

berimplantasi pada permukaan ovarium.

10. Kehamilan Tuba

Kehamilan ektopik pada setiap bagian dari tuba fallopii.

B. Saran

1. Mahasiswi diharapkan untuk mengetahui bagaimana kehamilan

ektopik.

2. Mahasiswi diharapkan untuk bisa mengatasi permasalahan pada

kehamilan ektopik.

3. Jika menemukan kasus kehamilan ektopik sebaiknya dilakukan

rujukan.

18

Page 19: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

DAFTAR PUSTAKA

Prof. dr. Hanifa W, dkk. 1992. IlmuKebidanan, Edisi kedua, Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo : Jakarta. Hal. 323-334.

www.medica store.com/kehamilan ektopik,kehamilan luar kandungan/page:1-4

Prof. dr. Hanifa W. DSOG, dkk, Ilmu Kandungan,Edisi kedua, Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1999, Hal 250-255.

www.medica store.com/kehamilan ektopik/page:1-4

M. Anthonius Budi. 2001. Kehamilan Ektopik, Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia : Jakarta,.

Arif M. dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, Jakarta 2001. Hal. 267-271.

Prof. Dr. Rustam. M, MPH, Sinopsis Obstetri, Jilid 1, Penerbit Buku Kedokteran

EGC. Hal.226-235.

Dr. I. M. S. Murah Manoe, SpOG, dkk, Pedoman Diagnosa Dan Terapi Obstetri

dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, 1999. Hal.

104-105.

Cunningham, F. Gary, M.D.: Obstetri Williams E/18. Jakarta, EGC, 1995.

Prawirohardjo, Sarwono. 1989. Ilmu Kandungan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo, Sarwono, 1976, Ilmu Kebidanan, Jakarta: Yayasan Binapustaka.

Sujiyati,dkk,2009, Asuhan Patologi Kebidanan. Jogjakarta:Nuhamedika

Supriyadi Teddy,2005, Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC

19

Page 20: Makalah Kehamilan Ektopik Terganggu

.

20