Laporan Tutorial Skenario 1

39
LAPORAN TUTORIAL K3 SKENARIO 1 Oleh Kelompok 9 Ragil Deshinta 102310101009 Zahrotul Azizah 102310101018 Julvainda Eka P.U 102310101032 Santi Dwi Pangestuti 102030101047 Edho Choyrul H 102310101054 Ade Ananta 102310101058 Anggasari Pristiara R 102310101059 Triaji Windiarta S 102310101072 Afifatus Zakiyah 102310101089 Ida Wahyuni 102030101096

Transcript of Laporan Tutorial Skenario 1

Page 1: Laporan Tutorial Skenario 1

LAPORAN TUTORIAL K3 SKENARIO 1

OlehKelompok 9

Ragil Deshinta 102310101009Zahrotul Azizah 102310101018Julvainda Eka P.U 102310101032Santi Dwi Pangestuti 102030101047Edho Choyrul H 102310101054Ade Ananta 102310101058Anggasari Pristiara R 102310101059Triaji Windiarta S 102310101072Afifatus Zakiyah 102310101089Ida Wahyuni 102030101096

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: Laporan Tutorial Skenario 1

Skenario

Ners. Ali (25 tahun) sebagai ners baru yang bekerja di PKM X . mayoritas

masyarakat di wilayah kerja PKM X bekerja sebagai petani tembakau. Ners Ali diberi

wewenang untuk mengampu program OHN. PKM telah memiliki data-data

karakteristik demografi wilayah seperti jumlah penduduk, luas wilayah, pembagian

wilayah, pekerjaan dan pendidikan. Berdasarkan data prevalensi penyakit yang

terdiagnosis antara lain diare, ISPA, hipertensi, dan lain-lain serta insidensi dalam

satu tahun terakhir. Ners Ali mulai berfikir “ wah.., apa yang harus saya lakukan

terkait data-data OHN ini.” Data-data tersebut digunakan dalam mengembangkan

program kesehatan kerja unutk melakukan kewenangan perawat sebagai OHN. Ners

Ali mulai berfikir untuk mengembangkan OHN sesuai dengan batas dan kewenangan

kompetensi seorang Ners. Generalis di PKM X.

Page 3: Laporan Tutorial Skenario 1

Kata Kunci

1. Program OHN

2. Perawat OHN

3. OHN di Puskesmas

4. Kewenangan perawat

5. Kompetensi perawat OHN

6. Data Demografi

7. Petani tembakau

Page 4: Laporan Tutorial Skenario 1

Daftar Pertanyaan

1. Apakah yang dimaksud dengan OHN?

2. Apa saja yang termasuk dalam program kerja OHN?

3. Bagaimana pelaksanaan program OHN di wilayah kerja puskesmas di Indonesia?

4. Apa saja kewenangan yang dimiliki perawat OHN?

5. Kompetensi apa saja yang diperlukan untuk menjadi perawat OHN?

6. Apasajakah prinsip kesehatan dan keselamatan kerja?

7. Apa saja program kesehatan kerja yang dapat dilakukan oleh seorang perawat?

8. Apa saja data yang perlu dikaji unutk mengembangkan program OHN?

9. Apa saja area kompetensi seorang perawat OHN?

10. Apa saja standar pelayanan perawat OHN?

11. Apa saja hambatan pelaksanaan OHN?

12. Bagaimana program yang dapat disusun oleh perawat OHN terkait K3 pada

pertanian khusunya tembakau?

13. Apa sajakah kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada petani tembakau?

14. Apa saja penyakit yang dapat terjadi pada petani tembakau beserta

pencegahannya?

15. Bagaimana cara mengatasi insidensi penyakit yang terjadi pada petani tembakau

berdasarkan program OHN?

Page 5: Laporan Tutorial Skenario 1

Jawaban Pertanyaan

1. Apakah yang dimaksud dengan OHN?

Jawab : keperawatan keselamatan dan kesehatan kerja (OHN) adalah keperawatan

yang berfokus pada promosi, perlindungan dan rehabilitasi kesehatan pekerja

dalam konteks lingungan kerja yang aman dan sehat serta mencegah penyakit dan

cedera yang berhubungan dengan pekerjaan dan melindungi kesehatan dan

keselamatan kerja.

2. Apa saja yang termasuk dalam program kerja OHN?

Jawab : interpretasi dan evaluasi riwayat medis pekerja, memberikan perawatan

pasien secara langsung, manajemen kasus dan perawatan primer untuk penyakit

akibat kerja, non-kerja dan cedera, kesehatan penilaian bahaya, analisis dan

melakukan pengelolaan penyakit akibat kerja dan cedera.

3. Bagaimana pelaksanaan program OHN di wilayah kerja puskesmas di Indonesia?

Jawab : kesehatan  dan keselamatan  kerja  belum mendapat perhatian  serius  di

Indonesia. Dalam industri kontruksi, terjadinya kecelakaan berat lima kali lipat

dibandingkan industri berbasis manufaktur. Pekerja dan pemeliharaan kontruksi

mempunyai sifat bahaya secara secara alamiah. Oleh sebab itu, masalah bahaya

harus ditempatkan pada urutan pertama program keselamatan dan kesehatan.

Menurut Tom Pasaribu, di sebagian besar negara keselamatan di tempat kerja

masih memprihatinkan. Seperti di Indonesia, rata-rata pekerja usia produktif (15-

45 tahun) meninggal akibat kecelakaan kerja. Kenyataannya, standar keselamatan

kerja di Indonesia paling buruk di daerah Asia Tenggara. Kecelakaan kerja

bersifat tidak menguntungkan, tidak dapat diramal, tidak dapat dihindari sehingga

tidak dapat diantisipasi dan interaksinya tidak disengaja. Berdasarkan

penyebabnya,terjadinya kecelakaan kerja dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu

langsung dan tidak langsung. Adapun sebab kecelakaan tidak langsung, tersdiri

Page 6: Laporan Tutorial Skenario 1

dari faktor lingkungan (zat kimia yangtidak aman, kondisi fisik dan mekanik) dan

factor manusia (lebih dari 80 persen). Pada umumnya, kecelakaan terjadi karena

kurangnya pengetahuan dan pelatihan, kurangnya pengawasan, kompleksitas dan

keanekaragaman ukuran organisasi, yang kesemuanya mempengaruhi kinerja

keselamatan dalam industri kontruksi.

4. Apa saja kewenangan yang dimiliki perawat OHN?

Jawab : Mengaplikasikan asuhan keperawatan kesehatan keselamatan kerja

terhadap berbagai masalah keperawatan yang umum terjadi akibat pekerjaan di

lingkungan pertanian, menerapkan asuhan keperawatan kesehatan dan

keselamatan kerja dengan memperhatikan aspek legal, standar perawatan, ruang

lingkup keperawatan kesehatan dan keselamatan kerja. Melakukan dan mengkaji,

merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi program yang

mengajarkan perilaku sehat terhadap berbagai kelompok bekerja beserta

keluarganya. Menganalisa manajemen risiko dan bahaya akibat kerja.

Menerapkan upaya pencegahan keselamatan kerja. Mengidentifikasi kebutuhan

promosi kesehatan di lahan kerja. Menyusun strategi untuk keberhasilan program

promosi kesehatan kerja.

5. Kompetensi apa saja yang diperlukan untuk menjadi perawat OHN?

Kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat OHN adalah:

a. Menggunakan alat pengkajian yang tepat untuk mengidentifikasi risiko actual

dan potensial terhadap keselamatan dan melaporkan kepada pihak yang

berwenang.

b. Mengambil tindakan segera dengan menggunakan strategi manajemen risiko

peningkatan kualitas untuk menciptakan dan menjaga lingkungan asuhan yang

aman dan memenuhi peraturan nasional, persyaratan keselamatan dan

kesehatan tempat kerja, serta kebijakan dan prosedur.

Page 7: Laporan Tutorial Skenario 1

c. Menjamin keamanan dan ketepatan penyimpanan, pemberian dan pencatatan

bahan-bahan pengobatan.

d. Memberikan obat, mencatat, mengkaji efek samping dan mengukur dosis

yang sesuai dengan resep yang ditetapkan.

e. Memenuhi prosedur pencegahan infeksi dan mencegah terjadinya pelanggaran

dalam praktik yang dilakukan para praktisi lain.

f. Mengetahui tanggung jawab dan prosedur yang harus diikuti pada saat

dinyatakan terjadi bencana.

6. Apasajakah prinsip kesehatan dan keselamatan kerja?

ILO dalam resolusinya menyatakan bahwa ada 3 prinsip dasar k3, yaitu (Haryuti,

tanpa tahun):

a. Work should take place in a safe and healthy working environment

b. Condition of work should be consistent with workers well-being and human

dignity

c. Work should offer real possibilities for personal achievement, self fulfillment

and service to society

Prinsip kesehatan dan keselamatan kerja antara lain (susanto, tanpa tahun):

a. Primary prevention (Health promotion, disease prevention, non-occupational

program)

b. Secondary prevention (early diagnosis, treatment and limit disability)

c. Tertiary prevention (rehabilitation, restoration, return to work)

7. Apa saja program kesehatan kerja yang dapat dilakukan oleh seorang perawat?

Perawat dapat Mengurangi timbulnya penyakit dan melakukan pemeriksaan

kesehatan berkala. Pada umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi

untuk mengurangi timbulnya penyakit-penyakit, karena hubungan sebab-akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan Padahal, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan jauh

Page 8: Laporan Tutorial Skenario 1

lebih merugikan, baik bagi perusahaan maupun pekerja, sehingga dalam hal ini

perawat dapat meminimalkan resiko timbulnya penyakit pada pekerja seperti

penggunaan APD seperti masker dan sepatu boot atau perlengkapan pelindung

lain yang berguna untuk meminimalkan timbulnya penyakit pada pekerja. Hal lain

yang dapat dilakukan oleh perawat adalah memantau keadaan lingkungan fisik di

sekitar pabrik / perusahaan, guna merancang POAC untuk perusahaan.

8. Apa saja data yang perlu dikaji unutk mengembangkan program OHN?

a. Lingkungan pabrik : kebersihan dan sanitasi

b. Pemeriksaan kesehatan Bagi pekerja

c. Jaminan kesehatan

d. Pemakaian APD

e. Proses kerja

f. Keluhan pekerja

g. Kecelakaan yg sering terjadi

h. P3K

i. Jam kerja

Data yang perlu di analisa:

a. Kecelakaan kerja yg sering terjadi

b. Perilaku yg tidak sehat

c. Lingkungan yg tidak sehat

d. Penyakit akibat kerja

e. Pengetahuan yg kurang

f. Kurangnya fasilitas pendukung

9. Apa saja area kompetensi seorang perawat OHN?

Menurut Susanto (2013), menyatakan bahwa kompetensi perawat OHN adalah:

a. Manajemen dan Administrasi

b. Asuhan Keperawatan

Page 9: Laporan Tutorial Skenario 1

c. Konsultasi

d. Penyuluhan Kesehatan

e. Penelitian

f. Kesehatan dan Lingkungan Kerja

10. Apa saja standar pelayanan perawat OHN?

a. Ada kerja sama dengan multidisplin (dokter, ahli higiene perusahaan,

ergonomi, psikologi, psikiater, ahli gizi, ahli manajemen, ahli hukum, dll)

b. Fungsi perawat di perusahaan bergantung kepada kebijakan perusahaan dalam

memberikan ruang lingkup upaya kesejahteraan dan keselamatan kerja

11. Apa saja hambatan pelaksanaan OHN?

Hambatan tersebut ada yang bersifat makro (di tingkat nasional) dan ada pula

yang bersifat mikro (dalam perusahaan).

a. Hambatan makro (tingkat nasional)

Di tingkat nasional (makro) ditemui banyak faktor yang merupakan kendala

yang menyebabkan kurang berhasilnya program keselamatan kerja antara lain:

Pemerintah

Masih dirasakan adanya kekurangan dalam masalah pembinaan (formal & non

formal), bimbingan (pelayanan informasi, standar, code of pratice),

pengawasan (peraturan, pemantauan / monitoring serta sangsi terhadap

pelanggaran), serta bidang-bidang pengendalian bahaya.

Teknologi

Perkembangan teknologi perlu diantisipasi agar bahaya yang ditimbulkannya

dapat diminimalisasi atau dihilangkan sama sekali dengan pemanfaatan

ketrampilan di bidang pengendalian bahaya.

Page 10: Laporan Tutorial Skenario 1

Sosial budaya

Adanya kesenjangan sosial budaya dalam bentuk rendahnya disiplin dan

kesadaran masyarakat terhadap masalah keselamatan kerja, kebijakan asuransi

yang tidak berorientasi pada pengendalian bahaya, perilaku masyarakat yang

belum sepenuhnya mengerti terhadap bahaya-bahaya yang terdapat pada

industri dengan teknologi canggih serta adanya budaya “santai” dan “tidak

peduli” dari masyarakat atau dengan kata lain belum ada “budaya”

mengutamakan keselamatan di dalam masyarakat / pekerja.

b. Hambatan mikro (dalam perusahaan)

Masalah yang bersifat mikro yang terjadi di perusahaan antara lain terdiri dari:

Kesadaran, dukungan dan keterlibatan

Kesadaran, dukungan dan keterlibatan manajemen operasi terhadap usaha

pengendalian bahaya dirasakan masih sangat kurang. Keadaan ini akan

membudaya mulai dari lapis bawah sehingga banyak para karyawan memilki

kesadaran keselamatan yang rendah, disamping itu pengetahuan mereka

terhadap bidang rekayasa dan manajemen keselamatan kerja juga sangat

terbatas. Ditambah lagi anggapan bahwa K3 adalah cost center yang padahal

sebenarnya justru sebaliknya.

Kemampuan yang terbatas dari petugas keselamatan kerja

Kemampuan petugas keselamatan kerja dibidang rekayasa operasi, rekayasa

keselamatan kerja, manajemen pengendalian bahaya dirasakan sangat kurang

sehingga merupakan kendala diperolehnya kinerja keselamatan kerja yang

baik. Akibat daripada kekurangan ini terdapatnya kesenjangan antara makin

majunya teknologi terapan dengan dampak negatif yang makin tinggi dengan

kemampuan para petugas keselamatan kerja dalam mengantisipasi keadaan

yang makin berbahaya. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya

Page 11: Laporan Tutorial Skenario 1

pengembangan SDM di bidang K3 atau kurang dikembangkannya

perkembangan dunia pendidikan di bidang ini.

Standard, code of practice

Masih kurangnya standard-standard dan code practice di bidang keselamatan

kerja serta penyebaran informasi di bidang pengendalian bahaya industri yang

masih terbatas akan menambah memperbesar resiko yang dihadapi.

12. Bagaimana program yang dapat disusun oleh perawat OHN terkait K3 pada

pertanian khusunya tembakau?

a. Pemeriksaan kesehatan petani tembakau meliputi penilaian emosional,

pemeriksaan berkala, pemeriksaan kesehatan setelah petani menderita sakit

atau kecelakaan, pemeriksaan pada waktu berhenti kerja yang bertujuan

mengetahui apakah ada gangguan akibat kerja.

b. Diagnose dan pengobatan atau kecelakaan akibat kerja, termasuk

rehabilitasinya.

c. Pengobatan darurat dan pengobatan atas kecelakaan yang bukan akibat kerja.

d. Pendidikan terhadap petani akan bahaya dan tindakan pencegahan dan

pengetahuan akan bahaya terhadap kesehatan.

e. program penentuan perlunya alat-alat perlindungan diri dan pengadaannya

f. Inspeksi berkala dan evaluasi atas lingkungan kerja untuk mengetahui apakah

ada kemungkinan berbahaya terhadap kesehatan serta pencegahannya.

g. Pemeriksaan atau studi terhadap bahan kimia yang dipergunakan yang belum

mendapat pemeriksaan secara toksikologis.

h. Mengevaluasi secara periodik efektivitas program kesehatan kerja yang ada.

13. Apa sajakah kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada petani tembakau?

a. Keseleo akibat terjatuh saat bertani

b. Luka-luka akibat benda tumpul atau benda lancip

Page 12: Laporan Tutorial Skenario 1

c. Terkena sabit saat memotong tembakau

d. Terkena cangkul saat mencangkul tembakau

e. Terpeleset saat ingin menanam atau memanen tembakau

14. Apa saja penyakit yang dapat terjadi pada petani tembakau beserta

pencegahannya?

a. Green Tobacco Sickness (GTS) dengan gejalanya itu seperti pusing, sakit

kepala, mual dan muntah.

Pencegahannya adalah dengan menghindari kontak langsung dauntembakau

dengan kulit sehingga petani perlu menggunakan lengan panjang dan sarung

tangan dan juga dianjurkan baju basah yang terkena daun tembakau harus

diganti, dicuci dan petani tembakau harus mandi karena hal tersebut dilakukan

untuk menghalangi penetrasi nikotin ke dalam tubuh.

b. Tabakosis (penyebabnya yaitu dari debu tembakau) dengan Gejala tabakosis

akut adalah demam, batuk, sesak, dan kelainan asmatis. Lebih lanjut penyakit

berkembang sehingga pekerja yang dihinggapi penyakit tersebut menderita

bronkhitis semula akut kemudian kronis serta pnemonia atau menjadi aktifnya

proses spesifik TBC paru.

pencegahannya dengan menggunakan masker saat melakukan pekerjaan

sehingga ada debu tembakau tidak langsung dapat terhirup dan tidak langsung

ke dalam paru-paru.

15. Bagaimana cara mengatasi insidensi penyakit yang terjadi pada petani tembakau

berdasarkan program OHN?

a. Celana dan baju lengan panjang. Gunanya adalah:

Untuk menjaga tubuh dari sinar matahari langsung atau menghindarkan diri

dari udara yang dingin, menjaga kulit dari bulu ulat, miang, atau getah

tanaman, dan gigitan binatang berbisa

Page 13: Laporan Tutorial Skenario 1

b. Topi. Gunakan topi jika bekerja di terik matahari. Topi juga bermanfaat

untuk menghindari bahaya tanaman dan binatang berbisa.

c. Sepatu lars ( sepatu bot) dari karet.

Sepatu yang dapat menutup kaki sampai betis ini berguna untuk:

- menghindarkan kaki dari benda tajam

- menjaga kaki dari gigitan ular dan binatang berbisa

- mengjhindarkan diri dari penyakit cacing tambang.

d. Masker dan Kacamata

Panggunaan masker sangat berguna karena dapat melindungi dari zat kimia

seperti pestisida agar tidak terhirup masuk ke tubuh, selain itu penggunaan

kacamata juga dapat melindungi dari gas zat – zat kimia.

16. Apa diagnosa keperawatan yang dapat diambil dari permasalahan yang ada di

skenario tersebut?

Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah;

Kurang optimalnya program OHN diwilayah kerja PKM X berhubungan dengan

kuarangnnya pengembangan program OHN di wilayah kerja PKM X.

17. Apa saja tantangan dan peluang pada perawat Occupation Health Nursing

(OHN)?

Peluang perawat OHN adalah sebagai berikut:

a. Edukator

Pembelajaran merupakan dasar dari Health Education yang berhubungan

dengan tahap keselamatan dan kesehatan kerja. Perawat edukator harus mampu

mengajarkan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan atau

rehabilitasi dari dampak penyakit melalui penyusunan program HE.

b. Konselor

Page 14: Laporan Tutorial Skenario 1

Perawat melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan kesehatan yang telah

diterima oleh klien serta melakukan supervisi kepada tim kesehatan atau

perawat OHN terhadap program yang telah dijalankan.

c. Pengamat kesehatan

Perawat melaksanakan monitoring terhadap perubahan yang terjadi pada klien

menyangkut masalah kesehatan dan keselamatan kerja.

d. Pengorganisir

Perawat melakukan motivasi, dan membuat struktur kerja untuk pekerja

sehingga dapat aman dan selamat.

e. Fasilitator

Perawat merupakan tempat bertanya bagi pekerja di suatu perusahaan untuk

dapat melakukan kesehatan dan keselamatan bagi kariawan untuk memecahkan

masalah kesehatan, meminimalisir risiko kerja serta memberikan solusi untuk

rehabilitasi penyakit.

f. Pembaharu

Perawat dapat berperan sebagai inovator terhadap perubahan perilaku dan pola

hidup klien untuk meningkatkan dan pemeliharaan kesehatan.

Perawat OHN melakukan asuhan langsung terhadap masyarakat diwilayah

baik pada klien sehat atau sakit. Sedangkan tantangan dari perawat OHN adalah;

Perawat OHN berisiko terhadap kecelakaan kerja karena lahan pertanian dan

perkebunan yang buruk.

18. Apa saja perencanaan yang dapat dibuat pada skenario tersebut?

Perencanaan yang dapat dikukan pada skenario tersebut adalah;

a. Pengumpulan data demografi wilayah

b. Indetifikasi masalah diwilayah tersebut

c. Memprioritaskan masalah yang terjadi

d. Melakukan Health Education untuk preventif sebuah penyakit terkait

e. Menegakkan pola hidup bersih dan sehat dengan melakukan kerja bakti

Page 15: Laporan Tutorial Skenario 1

f. Melakukan penghijaun untk meminimalisir dampak dari polusi udara

sehingga annga kejadian ISPA dapat tekan.

Page 16: Laporan Tutorial Skenario 1

Daftar Pustaka

Gruendemann, Barbara J. 2006. Buku Ajar Keperawatan Perioperatif, Vol. 1. Jakarta:

EGC.

Hariandja, Marihot T. E. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT

Grasindo.

Harrington, J. M. 2005. Buku Saku Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC.

Sulastomo. 2007. Manajemen Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

World Health Organization. 1999. Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta:

EGC.

Page 17: Laporan Tutorial Skenario 1

Keaktifan Mahasiswa secara berkelompok

No.

Nama Mahasiswa

NIMKesiapan

dalam proses diskusi

Kemampuan menyampaikan ide/pendapat

Kerja sama dalam

kelompok

Kejujuran dan sikap dalam

diskusi

Kemampuan menghargai

dan menerima ide/pendapat

orang lain

Kontribusi dalam

menarik kesimpulan kelompok

1. Anggasari P.R

10 - 59

2. Ade Ananta 10 - 583. Afifatus

Zakiyah10 - 89

4. Zahrotul Azizah

10 – 18

5. Santi Dwi P 10 - 476. Julvainda

P.U10 - 32

7. Triaji Windiarta S

10 - 72

8. Ragil Deshinta

10 - 09

9. Edho Choirul K.

10 - 54

10. Ida Wahyuni 10 - 96

Page 18: Laporan Tutorial Skenario 1

Keaktifan Mahasiswa secara individu

Nama : Ragil Deshinta

NIM : 102310101009

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai1 Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari

modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll)10

2 Mengemukakan pendapat selama tutorial 203 Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue

untuk diskusi kelompok20

4 Menerima ide dari orang lain 105 Mengontrol emosi sendiri 106 Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja

sama dalam pencapaian proses kelompok30

Jumlah 100

Page 19: Laporan Tutorial Skenario 1

Keaktifan Mahasiswa secara individu

Nama : Zahrotul Azizah

NIM : 102310101018

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai1 Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari

modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll)10

2 Mengemukakan pendapat selama tutorial 203 Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue

untuk diskusi kelompok20

4 Menerima ide dari orang lain 105 Mengontrol emosi sendiri 106 Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja

sama dalam pencapaian proses kelompok30

Jumlah 100

Page 20: Laporan Tutorial Skenario 1

Keaktifan Mahasiswa secara individu

Nama : Julvainda Eka P.U

NIM : 102310101032

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai1 Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari

modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll)10

2 Mengemukakan pendapat selama tutorial 203 Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue

untuk diskusi kelompok20

4 Menerima ide dari orang lain 105 Mengontrol emosi sendiri 106 Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja

sama dalam pencapaian proses kelompok30

Jumlah 100

Page 21: Laporan Tutorial Skenario 1

Keaktifan Mahasiswa secara individu

Nama : Santi Dwi Pangestuti

NIM : 102310101047

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai1 Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari

modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll)10

2 Mengemukakan pendapat selama tutorial 203 Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue

untuk diskusi kelompok20

4 Menerima ide dari orang lain 105 Mengontrol emosi sendiri 106 Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja

sama dalam pencapaian proses kelompok30

Jumlah 100

Page 22: Laporan Tutorial Skenario 1

Keaktifan Mahasiswa secara individu

Nama : Ade Ananta

NIM : 102310101058

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai1 Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari

modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll)10

2 Mengemukakan pendapat selama tutorial 203 Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue

untuk diskusi kelompok20

4 Menerima ide dari orang lain 105 Mengontrol emosi sendiri 106 Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja

sama dalam pencapaian proses kelompok30

Jumlah 100

Page 23: Laporan Tutorial Skenario 1

Keaktifan Mahasiswa secara individu

Nama : Edho Choyrul H

NIM : 102310101054

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai1 Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari

modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll)10

2 Mengemukakan pendapat selama tutorial 203 Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue

untuk diskusi kelompok20

4 Menerima ide dari orang lain 105 Mengontrol emosi sendiri 106 Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja

sama dalam pencapaian proses kelompok30

Jumlah 100

Page 24: Laporan Tutorial Skenario 1

Keaktifan Mahasiswa secara individu

Nama : Anggasari Pristiara R

NIM : 102310101059

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai1 Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari

modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll)10

2 Mengemukakan pendapat selama tutorial 203 Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue

untuk diskusi kelompok20

4 Menerima ide dari orang lain 105 Mengontrol emosi sendiri 106 Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja

sama dalam pencapaian proses kelompok30

Jumlah 100

Page 25: Laporan Tutorial Skenario 1

Keaktifan Mahasiswa secara individu

Nama : Triaji Windiarta S

NIM : 102310101072

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai1 Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari

modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll)10

2 Mengemukakan pendapat selama tutorial 203 Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue

untuk diskusi kelompok20

4 Menerima ide dari orang lain 105 Mengontrol emosi sendiri 106 Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja

sama dalam pencapaian proses kelompok30

Jumlah 100

Page 26: Laporan Tutorial Skenario 1

Keaktifan Mahasiswa secara individu

Nama : Afifatus Zakiyah

NIM : 102310101089

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai1 Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari

modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll)10

2 Mengemukakan pendapat selama tutorial 203 Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue

untuk diskusi kelompok20

4 Menerima ide dari orang lain 105 Mengontrol emosi sendiri 106 Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja

sama dalam pencapaian proses kelompok30

Jumlah 100

Page 27: Laporan Tutorial Skenario 1

Keaktifan Mahasiswa secara individu

Nama : Ida Wahyuni

NIM : 102310101096

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai1 Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari

modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll)10

2 Mengemukakan pendapat selama tutorial 203 Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue

untuk diskusi kelompok20

4 Menerima ide dari orang lain 105 Mengontrol emosi sendiri 106 Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja

sama dalam pencapaian proses kelompok30

Jumlah 100