Laporan Tutorial Kasus Skenario B

8/19/2019 Laporan Tutorial Kasus Skenario B

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutorial-kasus-skenario-b 1/52

Laporan Tutorial Kasus Skenario B

Blok II “Etika, Hukum & Komunikasi Medik ”

Kelompok IV

Pembimbin ! H"# $ess% smalia, SKM, M#Kes

'# El(a )iana Mis*andi +-.-'/--01

.# M#)2ak% 3alaludin +-.-'/--41

5# M# Putra 6ur 7a8%a +-.-'/--91

:# ;8ea Lina Septiareni +-.-'/-./1

/# Eka <kta(iani +-.-'/-5.1

0# 6ad%a 6at8ania +-.-'/-:41

# $i2k% nisa 6ur"ana8 +-.-'/-/01

4# $i=a Salsabiila8 +-.-'/-/91

9# 6ad%a Sa=itri +-.-'/-091

'-# >iori $i(iera +-.-'/-51



>K?LTS KE)<KTE$6

?6IVE$SITS M?HMM)I@H PLEMB6;

.-'/A.-'0

KT PE6;6T$

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikanlaporan tutorial skenario A

Blok 2 Semester 1. Shalaat seiring salam selalu tercurah kepada junjungan

kita!na"i "esar #uhammad SAW "eserta para keluarga!saha"at! dan pengikutnya

hingga akhir$aman.

%ami menyadari "aha laporan tutorial ini jauh dari sempurna oleh karena

itu kami mengharapkan kritik dan saran yang "ersi&at mem"angun! guna

per"aikan tugas-tugas selanjutnya .

'alam penyelesain tugas tutorial ini!kami "anyak mendapat

"antuan!"im"ingan dan saran. Pada kesempatan inikami sampaikan rasa hormat

dan terimakasih kepada (

1. dr. #itayani! #Si. #ed selaku Pem"im"ing Tutorial )

2.Semua anggota dan pihak yang terkait dalam pem"uatan laporan ini

Semoga Allah SWT mem"erikan "alasan atas segala amal yang di"erikan

kepada semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini

"erman&aat "agi kita dan perkem"angan ilmu pengetahuan.Semoga kita selalu

dalam lindungan Allah SWT.Amin.

Palem"ang! *+ No,em"er 2*1

Penulis

)>T$ ISI

A/A#AN 0'/



%ATA PN3ANTA4.................................................................................................

1

'A5TA4 6S6 .............................................................................................................

2

BAB 1 PN'A/AN

1.1 /atar Belakang.....................................................................................................

7

1.2 #aksud dan Tujuan..............................................................................................

)

BAB 66 P#BAASAN

2.1 'ata Tutorial ........................................................................................................

2.2 Skenario %asus ....................................................................................................

+

2.7 %lari&ikasi 6stilah..................................................................................................

+

2.) 6denti&ikasi #asalah.............................................................................................

8

2. Prioritas #asalah..................................................................................................

9

2.+ Analisis #asalah dan Sintesis .............................................................................

9

2.8 %esimpulan..........................................................................................................

))

2.9 %erangka %onsep................................................................................................. )

2.: /earning 6ssue......................................................................................................

)

'A5TA4 PSTA%A.................................................................................................

)+



BB I

PE6)H?L?6

'#' Latar BelakanBlok etika! hukum! dan komunikasi medik adalah "lok kedua pada

semester 6 dari %urikulum Ber"asis %ompetensi Pendidikan 'okter 5akultas

%edokteran ni,ersitas #uhammadiyah Palem"ang. Pada "lok ini diajarkan

sikap seorang dokter yang sesuai dengan %ode tik %edokteran ;%<'%6=!

kepercayaan dan saling menghormati dalam hu"ungan dokter! aspek etis

dalam penanganan pasien sesuai standar pro&esi! serta cara komunikasi

dengan pasien secara sungguh hati dan menunjukkan sikap empati. Selain itu

juga se"agaimana kita ketahui "aha program pem"elajaran di 5% #P ini

menggunakan sistem pem"elajaran %B%! sehingga diharapkan lulusan dokter

dari 5% #P menjadi dokter yang mampu "erkomunikasi dengan "aik dan

pro&esional kepada pasien dengan "erorientasi pada %<'%6 se"agai

seorang dokter yang unggul dan islami.

'#. Tu"uanAdapun tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini! yaitu (

'# Se"agai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan "agian dari

sistem pem"elajaran %B% di 5akultas %edokteran ni,ersitas

#uhammadiyah Palem"ang..# 'apat menyelesaikan kasus yang di"erikan pada skenario dengan metode

analisis dan pem"elajaran diskusi kelompok.

5# Tercapainya tujuan dari metode pem"elajaran tutorial.



BB II

PEMBHS6

.#' )ata tutorial

Tutor ( j. 4essy Asmalia! S%#! #.%es

#oderator ( 4i&a Salsa"ilah

Sekertaris meja ( Nadya Sa&itri

Sekertaris papan ( Nadya Nathania

Anggota ( ka <kta,iani

l,a 'iana #isandi

5iori 4i,iera

#.'$aky 0alaludin

#. Putra Nur >ahya

3hea /ingga Septiareni

4i$ky Annisa

Waktu ( 1. Selasa! 1* No,em"er 2*1

2. %amis! 12 No,em"er 2*1



Peraturan (

1. Sopan dan penuh tata krama dalam mengemukakan pendapat

2. #engacungkan tangan saat akan mengajukan argumen

7. #enye"utkan nama ketika menyampaikan pendapat

). 6$in saat akan keluar ruangan

.#. Skenario Kasus

Amir! 1: tahun! di"aah oleh pamannya! seorang polisi dengan

pangkat Ajun %omisaris polisi ke /a"oratorium %linik ?@ untuk

dilakukan pemeriksaan 4ontgen pada lengan kiri karena memar setelah

"erkelahi. asil pemeriksaan 4ontgen didapat lengan kiri Amir patah.

Setelah dari /a"oratorium! kemudian pamannya mem"aa Amir "ero"at

ke Puskesmas ?#aar yang dekat dengan rumahnya! untuk dio"ati dan

sekaligus di"uat ,isum dengan menyertai hasil pemeriksan 4ontgen.

'okter Puskesmas menolak untuk mem"uatkan ,isum! dengan alasan

kejadian "erada diluar ilayah kerja Puskesmas. Paman Amir akhirnya

mem"aa Amir ke puskesmas ?melati. 'oter Puskesmas tidak "erada

ditempat padahal masih jam kerja! yang ada hanya dokter intership. 'okter

6ntership menolak mem"uat ,isum Amir dengan alasan tidak memiliki

eenang. <leh karena paman Amir memaksa untuk dilakukan

pengo"atan dan sekaligus pem"uatan ,isum! maka dokter intership

mengo"ati dan mem"uat hasil ,isum yang akan diam"il setelah satu

minggu! dengan mem"aa surat permintaan ,isum dari penyidik. Pada

hari yang ditetapkan! paman amir datang untuk mengam"il hasil ,isumnya

tanpa disertai surat permintaan.



2.3 Klari=ikasi Istila8

'# 4ontgen ( Alat yang dilengkapi sinar @-ray untuk menem"us

"agian-"agian dalam tu"uh. ;%SB6 2*17!)17=

.# 6ntership ( Posisi atau istilah untuk pelayanan dokter mudah di

4umah Sakit ;dorland! 8+=

5# isum ( Tanda pernyataan atau keterangan dokter tentang hasil

pemeriksaan medis seseorang yang masih hidup! mati dan

se"againya untuk keperluan pengadilan. ;%BB6 2*1)!::+=

:# Ajun ( #em"antu dalam ja"atan

/# %omisaris ( <rang yang ditunjuk untuk melakukan sesuatu atau

tugas terutama menjadi anggota pengurus perkumpulan dalam

kepolisian. ;%BB6! 29=

⇨ %esimpulan Ajun %omisaris ( <rang yang ditunjuk untuk

mem"antu suatu tugas dalam ja"atan anggota kepolisian.

0# Penyidik ( Peja"at polisi 46 atau peja"at PNS yang di"eri

keenangan khusus untuk melakukan penyidikan.;%BBi!17*2=

0# /a"oratorium ( Tempat dengan perlengkapan untuk melakukan

"er"agai uji atau perco"aan. ;'orland!)2=

# Puskesmas ( Pusat kesehatan masyarakat! polklinik di

4# %linik ( Balai pengo"atan atau suatu "adan usaha tempat pasien

datang untuk penelitian dan pengo"atan oleh sekelompok dokter

yang "erpraktek "ersama.;%BB6! 21:=

9# Weenang ( hak dan kekuasaan untuk "ertindak. ;%BB6!1**9=

'-# #emar ( 4usak atau luka di se"elah dalam. ;%BB6! 2*11 C 21+=

.#: Identi=ikasi Masala8

1. Amir! 1: tahun! di"aah oleh pamannya! seorang polisi dengan




dilakukan pemeriksaan 4ontgen pada lengan kiri karena memar setelah

"erkelahi. asil pemeriksaan 4ontgen didapat lengan kiri Amir patah.

2. Setelah dari /a"oratorium! kemudian pamannya mem"aa Amir "ero"at ke Puskesmas ?#aar yang dekat dengan rumahnya! untuk

dio"ati dan sekaligus di"uat ,isum dengan menyertai hasil pemeriksan

4ontgen. 'okter Puskesmas menolak untuk mem"uatkan ,isum!

dengan alasan kejadian "erada diluar ilayah kerja Puskesmas.

7. Paman Amir akhirnya mem"aa Amir ke puskesmas ?melati. 'okter

Puskesmas tidak "erada ditempat padahal masih jam kerja! yang ada

hanya dokter intership. 'okter 6ntership menolak mem"uat ,isum

Amir dengan alasan tidak memiliki eenang.

). <leh karena paman Amir memaksa untuk dilakukan pengo"atan dan

sekaligus pem"uatan ,isum! maka dokter intership mengo"ati dan

mem"uat hasil ,isum yang akan diam"il setelah satu minggu! dengan

mem"aa surat permintaan ,isum dari penyidik. Pada hari yang

ditetapkan! paman amir datang untuk mengam"il hasil ,isumnya tanpa

disertai surat permintaan.

Prioritas Masala8

Paman Amir memaksa untuk dilakukan pengo"atan dan sekaligus

pem"uatan ,isum! maka dokter intership mengo"ati dan mem"uat

hasil ,isum yang akan diam"il setelah satu minggu! dengan mem"aa

surat permintaan ,isum dari penyidik. Pada hari yang ditetapkan!

paman amir datang untuk mengam"il hasil ,isumnya tanpa disertai

surat permintaan

2.5 nalisis Masala8



1. Amir! 1: tahun! di"aah oleh pamannya! seorang polisi dengan


dilakukan pemeriksaan 4ontgen pada lengan kiri karena memar

setelah "erkelahi. asil pemeriksaan 4ontgen didapat lengan kiri

Amir patah.

a. Apa saja jenis-jenis pemeriksaan di la"oratorium %linikD

0aa"an (

#enurut P4#N%S 46 No. )11 tentang /a"oratorium klinik Pasal 2!

"erdasarkan jenis pelayanannya ter"agi menjadi dua yaitu la"oratorium klinik

umum dan la"oratorium klinik khusus.

• /a"oratorium klinik umum se"agaimana dimaksud merupakan

la"oratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik

di "idang hematologi! kimia klinik! mikro"iologi klinik! parasitologi

klinik! dan imunologi klinik.

• /a"oratorium klinik khusus se"agaimana dimaksud merupakan

la"oratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan klinik pada

"idang pemeriksaan khusus dengan kemampuan tertentu.

". Siapa saja yang "erenang dalam pemeriksaan di la"oratorium klinikD

0aa"an (

1. Patolog!

2. Asisten patolog!

7. #anajer la"oratorium!

). Penasihat "agian!

. Teknolog utama ;teknolog

pemimpin=!

+. Sitoteknolog!

8. Teknolog #edis!

9. istoteknolog!

:. Teknisi la"oratorium medis!

1*. Asisten la"oratorium medis

;pem"antu la"=!



11. Ahli &le"otomi!

12. Transkripsionis!

17. Prosesor spesimen ;sekretaris=.



2. Setelah dari /a"oratorium! kemudian pamannya mem"aa Amir

"ero"at ke Puskesmas ?#aar yang dekat dengan rumahnya!

untuk dio"ati dan sekaligus di"uat ,isum dengan menyertai hasil

pemeriksan 4ontgen. 'okter Puskesmas menolak untuk

mem"uatkan ,isum! dengan alasan kejadian "erada diluar ilayah

kerja Puskesmas.

a.Apa saja &ungsi dari puskesmasD

0aa"an (

#enurut Trihono ;2**= ada 7 ;tiga= &ungsi puskesmas yaitu(

1. Pusat penggerak pem"angunan "eraasan kesehatan.

2. Pusat pem"erdayaan masyarakat.

1. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Pelayanan

kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjaa"

puskesmas meliputi(

• Pelayanan kesehatan perorangan

• Pelayanan kesehatan masyarakat

Pusat %esehatan #asyarakat! disingkat Puskesmas! adalah

organisasi &ungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang

"ersi&at menyeluruh! terpadu! merata dapat diterima dan terjangkau oleh

masyarakat! dengan peran serta akti& masyarakat dan menggunakan

hasil pengem"angan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna! dengan

"iaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.

paya kesehatan terse"ut diselenggarakan dengan menitik

"eratkan kepada pelayanan untukmasyarakat luas guna mencapai

derajad kesehatan yang optimal! tanpa menga"aikan mutu pelayanan

kepada perorangan.




1. Pusat penggerak pem"angunan "eraasan kesehatan yang "erarti

puskesmas selalu "erupaya menggerakkan dan memantau

penyelenggaraan pem"angunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat

dan dunia usaha di ilayah kerjanya! sehingga "eraasan serta

mendukung pem"angunan kesehatan. 'isamping itu puskesmas akti&

memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pem"angunan diilayah kerjanya. %husus untuk

pem"angunan kesehatan! upaya yang dilakukan puskesmas adalah

mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

menga"aikan penyem"uhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat pem"erdayaan masyarakat "erarti puskesmas selalu "erupaya

agar perorangan terutama pemuka masyarakat! keluarga dan

masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran! kemauan dan

kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat!

"erperan akti& dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk

sum"er pem"iayaannya! serta ikut menetapkan! menyelenggarakan dan

memantau pelaksanaan program kesehatan. Pem"erdayaan perorangan!

keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan

kondisi dan situasi! khususnya sosial "udaya masyarakat setempat.

1. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama "erarti puskesmas

"ertanggung jaa" menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat

pertama secara menyeluruh! terpadu dan "erkesinam"ungan. Pelayanan

kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjaa" puskesmas

meliputi (a. Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang "ersi&at

pri"adi ;pri,at goods= dengan tujuan utama menyem"uhkan penyakit

dan pemulihan kesehatan perorangan! tanpa menga"aikan

pemeliharan ktghEFesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan

perorangan terse"ut adalah raat jalan dan untuk puskesmas tertentu

ditam"ah dengan raat inap.

a. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang "ersi&at

pu"lik ;pu"lic goods= dengan tujuan utama memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa



menga"aikan penyem"uhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Pelayanan kesehatan masyarakat dise"ut antara lain adalah promosi

kesehatan! pem"erantasan penyakit! penyehatan lingkungan!

per"aikan gi$i! peningkatan kesehatan keluarga! keluarga "erencana!

kesehatan jia masyarakat serta "er"agai program kesehatan

masyarakat lainnya.

#enurut &&endi ;2**:= ada "e"erapa proses dalam melaksanakan

&ungsi terse"ut yaitu merangsang masyarakat termasuk sasta untuk

melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri!

mem"erikan petunjuk kepada masyarakat tentang "agaimana menggali

dan menggunakan sum"er daya yang ada secara e&ekti& dan e&isien!

mem"erikan "antuan yang "ersi&at "im"ingan teknis materi dan rujukan

medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan

"antuan terse"ut tidak menim"ulkan ketergantungan mem"erikan

pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat! "ekerja sama dengan

sektor-sektor yang "ersangkutan dalam melaksanakan program

puskesmas.

".Bagaimana ketentuan yang mengatur tentang ilayah kerja puskesmasD

0aa"an (

Gang mengatur tentang ilayah kerja puskesmas adalah pemerintah dan

dinas kesehatan !yang dise"utkan dalam ketentuan umum Pasal 1 yaitu ( tentang

Pusat %esehatan #asyarakat yang selanjutnya dise"ut Puskesmas adalah &asilitas

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat danupaya kesehatan perseorangan tingkat pertama! dengan le"ih mengutamakan

upaya promoti& dan pre,enti&! untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya di ilayah kerjanya.

Penentuan ilayah kerja puskesmas "erdasarkan dari(

1. 5aktor kepadatan penduduk!

2. /uas daerah!

7. %eadaan geogra&ik! dan



). %eadaan in&rastruktur lainnya

a. Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah 'aerah Tingkat 66 sehingga

pem"agian ilayah kerja Puskesmas ditentukan oleh "upati dengan mendengar

saran teknis dari %epala kantor 'epartemen %esehatan %a"upatenH%odya yang

telah disetujui oleh %epala %anil %esehatan Propinsi.

". %husus untuk kota "esar! ilayah kerja puskesmas "isa satu kelurahan

sedangkan Puskesmas di i"ukota %ecamatan merupakan Puskesmas 4ujukan yang

"er&ungsi se"agai pusat rujukan Puskesmas %elurahan yang juga mempunyai

&ungsi koordinasi.

c. Pelayanan upaya kesehatan yang di"erikan Puskesmas merupakan pelayanan

kesehatan yang "ersi&at menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada semua

golongan umur dan meliputi pelayanan promoti&! pre,enti&! kurati&! dan

reha"ilitati& melalui "er"agai jenis kegiatan pokok Puskesmas.

d. Puskesmas dalam mencapai cakupan pelayanan yang merata maka ia ditunjang

oleh Puskesmas %eliling! Puskesmas Pem"antu! B%6A! rumah Bersalin!

Poliklinik-poliklinik! dokter praktik sasta serta kegiatan kader kesehatan yang

secara teknis "erada di "aah pengaasan dan pengaturan puskesmas.

c.Apa hak dan keaji"an dokter dan pasien secara umumD

0aa"an (

ak pasien (

1. ak untuk hidup! hak atas tu"uhnya sendiri! dan hak untuk mati secara

ajar

2. #emperoleh pelayanan kedokteran yang manusiai sesuai dengan standar

pro&esi kedokteran

7. #emperoleh penjelasan tentang diagnosis dan terapi dari dokter yang

mengo"atinya.

). #enolak prosedur diagnosis dan terapi yang direncanakan! "ahkan dapat

menarik diri dari kontrak terapeutik



. #emperoleh penjelasan tentang riset kedokteran yang akan di ikutinya

+. #enolak atau menerima keikutsertaannya dalam riset kedokteran

8. 'irujuk kepada dokter spesialis kalau diperlukan! dan dikem"alikan

kepada dokter yang merujuknya setelah selesai konsultasi atau pengo"atan

untuk memperoleh peraatan atau tindak lanjut

9. %erahasiaan dan reka mediknya atas hal pri"adi

:. #emperoleh penjelasan tentang peraturan rumah sakit

1*.Berhu"ungan dengan keluarga! penasihat atau rohanian! dan lain-lain

yang diperlukan selama peraatan di rumah sakit

11.#emperoleh penjelasan tentang perincian "iaya raat inap! o"at!

pemeriksaan la"oratorium! pemeriksaan rontgen! ultrasonogra&i ;S3=!

>T- scan, Magnetic Resonance Imaging ;#46=! dan se"againya! ;kalau

dilakukan= "iaya kamar "edah! kamar "ersalin! im"alan jasa dokter! dan

lain-lainnya.

%eaji"an pasien (

1. #emeriksakan diri sedini mungkin pada dokter

2. #em"erikan in&ormasi yang "enar dan lengkap tentang penyakitnya

7. #ematuhi nasihat dan petunjuk dokter

). #enandatangani surat-surat PT#! surat jaminan diraat di rumah sakit!

dan lain-lainnya

. Gakin pada dokternya! dan yakin akan sem"uh

+. #elunasi "iaya peraatan di rumah sakit! "iaya pemeriksaan dan

pengo"atan serta honorarium dokter

ak 'okter (

1. #elakukan praktik dokter setelah memperoleh Surat 6$in 'okter ;S6'= dan

Surat 6$in Praktek ;S6P=

2. #emperoleh in&ormasi yang "enar dan lengkap dari pasienH keluarga

tentang penyakitnya

7. Bekerja sesuai standar pro&esi

). #enolak melakukan tindakan medik yang "ertentangan dengan etika!

hukum! agama! dan hati nuraninya.



. #engakhiri hu"ungan dengan seorang pasien jika menurut penilaiannya

kerja sama pasien dengannya tidak "erguna lagi! kecuali dalam keadaan

gaat darurat

+. #enolak pasien yang "ukan "idang spesialisnya! kecuali dalam keadaan

darurat atau tidak ada dokter lain yang mampu menanganinya

8. ak atas ke"e"asan pri"adi (privacy) dokter

9. %etenteraman "ekerja

:. #engeluarkan surat-surat keterangan dokter

1*.#enerima im"alan jasa

11.#enjadi anggota perhimpunan pro&esi

12.ak mem"ela diri

%eaji"an dokter

1. #em"erikan pelayanan medis sesuai dengan standar pro&esi dan standar

prosedur operasional serta ke"utuhan medis pasien

2. #erujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian

atau kemampuan yang le"ih "aik! apa"ila tidak mampu melakukan suatu

pemeriksaan atau pengo"atan

7. #erahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien! "ahkan

juga setelah pasien itu meninggal dunia

). #elakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan! kecuali "ila ia

yakin pada orang lain yang "ertugas dan mampu melakukannya

. #enam"ah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkem"angan ilmu

kedokteran atau kedokteran gigi.

ndang-ndang No.2: tahun 2**) tentang Praktik %edokteran pasal 1

d.Bagaimana prosedur pem"uatan ,isumD

0aa"an (

Tahapan-tahapan dalam mem"uat Visum et Repertum pada kor"an hidup



a= Penerimaan kor"an yang dikirim oleh penyidik

a Penerimaan surat permintaan keterangan para ahliH Visum et Repertum

a Pemeriksaan kor"an secara medis

"= Pengetikan surat keterangan ahliH Visum et Repertum

c= Penandatanganan surat keterangan ahliH Visum et Repertum

d= Penandatanganan surat keterangan ahliH visum et repertum

a Penyerahan "enda "ukti yang telah selesai diperiksa.g=

e) Penyerahan surat keterangan ahliHVisum et Repertum


Penyidik adalah peja"at polisi negara 4epu"lik 6ndonesia atau peja"at pegaai negeri sipil tertentu yang di"eri eenang khusus oleh undang-

undang untuk melakukan penyidikan! ;Pasal 1 angka 1 %AP= ketentuan

ini dipertegas lagi oleh Pasal + ayat ;1= %AP yang menye"utkan "aha

penyidik adalah(

1. Peja"at Polisi Negara 4epu"lik 6ndonesia.

2. Peja"at Pegaai Negeri Sipil tertentu yang di"eri eenang khusus oleh

undang-undang.

a Penerimaan surat permintaan keterangan para ahliH Visum et Repertum

a Pemeriksaan kor"an secara medis

&= Pengetikan surat keterangan ahliH Visum et Repertum

g= Penandatanganan surat keterangan ahliH Visum et Repertum

h= Penandatanganan surat keterangan ahliH visum et repertum

menentukan "aha yang "erhak menandatangani surat hasil

,isum adalah dokter.Setiap "erkas keterangan ahli harus di"eri para& oleh

dokter. 0ika kor"an ditangani oleh "e"erapa dokter! maka idealnya yang

menandatangani ,isumnya adalah setiapdokter yang terli"at langsung

dalam penanganan atas kor"an. 'alam hal dokter pemeriksa sering tidak

lagi ada di tempat ;luar kota= atau sudah tidak "ekerja pada4umah Sakit

terse"ut! maka visum et repertum ditandatangani oleh dokter penanggung

jaa" pelayangan &orensik klinik yang ditunjuk oleh 4umah sakit atau

oleh 'irektur 4umah Sakit terse"ut

a Penyerahan "enda "ukti yang telah selesai diperiksa.g=

i= Penyerahan surat keterangan ahliHVisum et Repertum



e.Bagaimana landasan hukum yang mengatur tentang ,isumD

0aa" ( 'asar ukum isum et 4epertum diatur dalam(

a. %ita" ndang-undah Acara Pidana ;%AP= pasal 177

". %AP pasal +

c. Staats"lad Tahun 1:78 no. 7*

d. %AP pasal 19)

e. %AP Pasal 19+

&. %AP Pasal 198

'asar ukum isum et 4epertum diatur dalam(

a. %ita" ndang-ndang ukum Acara Pidana ;%AP= pasal 177

;1= 'alam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani

seorang kor"an "aik luka! keracunan ataupun mati yang diduga

karena peristia yang merupakan tindak pidana! ia "erenangmengajukan permintaan keterangan ahli kedokteran kehakiman

atau dokter dan atau ahli lainnya.

1 Permintaan keterangan ahli se"agaimana dimaksud dalam ayat 1

dilakukan secara 1 tertulis! yang dalam surat itu dise"utkan

dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat

dan atau pemeriksaan "edah mayat.

a %AP pasal +

;1= Penyidik adalah peja"at Polisi Negara 4epu"lik 6ndonesia.

;2= Peja"at pegaai negeri sipil tertentu yang di"eri eenang khusus

oleh undang-undang.

a Staats"lad Tahun 1:78 no. 7*

isa reperta seorang dokter yang di"uat "aik atas sumpah dokter yang

diucapkan pada aku menamatkan pelajaran di Negeri Belanda atau di

6ndonesia! maupun atas sumpah khusus dalam pasal 2! mempunyai

daya "ukti yang sah dalam perkara pidana! selama isa reperta



terse"ut "erisi keterangan mengenai hal yang dilihat dan ditemukan

pada "enda yang diperiksa.

a %AP pasal 19)

Alat "ukti yang sah adalah(

1. %eterangan saksi. %eterangan saksi agar dapat menjadi alat "ukti

yang sah harus memenuhi "e"erapa persyaratan yaitu(

a. %eterangan saksi yang di"erikan harus diucapkan diatas sumpah!

hal ini diatur dalam Pasal 1+* ayat ;7= %AP.

". %eterangan saksi yang di"erikan dipengadilan adalah apa yang

saksi lihat sendiri! dengar sendiri dan dialami sendiri oleh saksi.

al ini diatur dalam Pasal 1 angka 28 %AP.

c. %eterangan saksi harus di"erikan di sidang pengadilan! hal ini

sesuai dalam Pasal 19 ayat ;1= %AP.

d. %eterangan seorang saksi saja dianggap tidak cukup! agar

mempunyai kekuatan pem"uktian maka keterangan seorang saksi

harus ditam"ah dan dicukupi dengan alat "ukti lain. al ini sesuai

dengan Pasal 19 ayat ;2= %AP.

e. %eterangan para saksi yang dihadirkan dalam sidang pengadilan

mempunyai saling hu"ungan atau keterkaitan serta saling

menguatkan tentang ke"enaran suatu keadaan atau kejadian

tertentu! hal ini sesuai dengan Pasal 19 ayat ;)= %AP.

2. %eterangan ahli

7. Surat

). Petunjuk

. %eterangan terdaka

e. %AP Pasal 19+

%eterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang

pengadilan

&. %AP Pasal 198



Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat "erdasarkan

keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta

secara resmi kepadanya.

&. Apa saja jenis-jenis ,isumD

0aa"an (

isum et repertum terdiri dari "e"erapa jenis! antara lain (

1. isum untuk kor"an hidup

• isum seketika ; de&initi,e =

• isum sementara

• isum lanjutan

2. isum jena$ah

isum et repertum jena$ah

• isum dengan pemeriksaan luar

•

• isum dengan pemeriksaan luar dan dalam

•

Pengertian isum et 4epertum adalah suatu keterangan dokter

tentang apa yang dilihat dan ditemukan di dalam melakukan pemeriksaan

tentang orang yang luka atau terhadap mayat yang merupakan keterangan

tertulis. ;4. Atang 4anoemihardja! 1::1( 19=

Adapun jenis-jenis ,isum et repertum! antara lain se"agai "erikut.



'# Visum pada oran 8idup

isum yang di"erikan untuk kor"an luka-luka karena

kekerasan! keracunan! perkosaan! psikiatri dan lain-lain. Berdasarkan

aktu pem"eriannya ,isum untuk kor"an hidup dapat di"edakan atas(

• isum seketika adalah ,isum yang di"uat seketika oleh karena

kor"an tidak memerlukan tindakan khusus atau peraatan dengan

perkataan lain kor"an mengalami luka - luka ringan

• isum sementara adalah ,isum yang di"uat untuk sementara

"erhu"ung kor"an memerlukan tindakan khusus atau peraatan.

'alam hal ini dokter mem"uat ,isum tentang apa yang dijumpai

pada aktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan

alaupun ,isum akhir menyusul kemudian

• isum lanjutan adalah ,isum yang di"uat setelah "erakhir masa

peraatan dari kor"an oleh dokter yang meraatnya yang

se"elumnya telah di"uat ,isum sementara untuk aal penyidikan.

isum terse"ut dapat le"ih dari satu ,isum tergantung dari dokter

atau rumah sakit yang meraat kor"an.

;6dries( 2**:=

isum et repertum orang hidup dapat terdiri dari luka (

1. /uka yang paling "anyak terjadi adalah luka mekanis! "iasanya luka

ini "isa karena

a. /uka "enda tumpul

". /uka "enda tajam

c. /uka tem"akan senjata api

2. %emudian luka aki"at kekerasan &isis diantaranya adalah

a. /uka aki"at suhu tinggi atau luka "akar

". /uka aki"at listrik.

7. /uka aki"at $at kimia terdiri dari



a. /uka aki"at asam kuat

". Aki"at "asa kuat

;A"dussalam( 2**+=

1 Paman Amir akhirnya mem"aa Amir ke puskesmas ?melati.

'oter Puskesmas tidak "erada ditempat padahal masih jam

kerja! yang ada hanya dokter intership. 'okter 6ntership

menolak mem"uat ,isum Amir dengan alasan tidak memiliki

eenang.

a.Bagaimana sikap dokter di puskesmas melati yang meninggalkan tempat

kerjanya disaat jam kerjaD

0aa"an (

Sikap dokter Puskesmas terse"ut tidak dapat di"enarkan! karena jika kita

melihat PP No. 7 Tahun 2*1* tentan 'isiplin PNS pada Pasal 7 ayat 11 memang

dise"utkan "aha PNS harus masuk kerja dan menaati jam kerja.

;#ahesa Paranadipa( 2*12=

0ika menelusuri peraturan perundang-undangan yang ada! memang

"elum ada ketentuan persis mengenai aktu kerja dokter di Puskesmas.

Walaupun dengan menggunakan No. 72 Tahun 2**) tentang

Pemerintahan 'aerah! Peja"at 'aerah "erenang mengatur seluruh

pelayanan pu"lik yang ada di daerahnya. Namun jika kita melihat PP No.

7 Tahun 2*1* tentan 'isiplin PNS pada Pasal 7 ayat 11 memang

dise"utkan "aha PNS harus masuk kerja dan menaati jam kerja.

'alam No. 17 Tahun 2**7 tentang ketenagakerjaan ;alaupun

ini tidak melekat pada PNS= dimana dise"utkan untuk aktu kerja

lima hari dalam seminggu maksimal aktu kerja adalah 9 jam dalam satu

hari. al ini diperjeCas dalam peraturan #enkes No. 91 Tahun 2**)

tentang Pedoman Penyususna Perencanaan S'# %esehatan di tingkat

Pro,insi! %a"upaten H %ota dan 4S! dimana dengan "erpedoman pada



7. #enjaga etika pro&esi dan disiplin dalam praktik kedokteran.

). Waji" mengikuti tata terti" yang "erlaku di lingkungan penyelenggara

pendidikan kedokteran! rumah sakit pendidikan! dan ahana

pendidikan lainnyaC dan menghormati hak pasien dan menjaga

keselamatan pasien.

Pengertian 6nternship! antara lain(

a. 6nternsip adalah proses pemantapan mutu pro&esi dokter untuk

menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan! secara

terintegrasi! komprehensi&! mandiri serta menggunakan pendekatan

kedokteran keluarga dalam rangka pemahiran dan penyelarasan antara

hasil pendidikan dengan praktik di lapangan ;Permenkes No.

2::H#enkesHPerH66H2*1* Pasal 1 Ayat 1=.

". 6nternsip adalah pelatihan kepro&esian "er"asis kemandirian pada

pelayanan primer guna memahirkan kompetensi! meningkatkan kinerja!

dan menerapkan standar pro&esi pada pratik kedokteran setelah selesai

pendidikan dokter dan uji kompetensi ;Peraturan %onsil %edokteran

Nomor( 1H%%6HP4H6H2*1* Pasal 1 Ayat =.

Pengertian 'okter 6nternship! yaitu(

'okter 6nternship merupakan suatu program magang "agi dokter

yang "aru menyelesaikan masa pendidikan pro&esi! dengan tujuan untuk

menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan! secara

terintegrasi! komprehensi&! mandiri serta menggunakan pendekatan

kedokteran keluarga dalam rangka pemahiran dan penyelarasan antara

hasil pendidikan dengan praktik di lapangan. ;Anonim( nd=

Adapun ak dan %eaji"an 'okter 6nternship

ak - hak 'okter 6nternship

1. #emperoleh pelindungan hukum dalam mengikuti proses "elajar

mengajar "aik di&akultas kedokteran! &akultas kedokteran gigi maupun

di 4umah Sakit Pendidikan danWahana Pendidikan %edokteransesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. #emperoleh intensi& di 4umah Sakit Pendidikan "agi #ahasisa

%edokteran jenjang pendidikan pro&esi lanjutan atau spesialis atau

su"spesialis.



7. #emperoleh hak cuti akademik dan jam pendidikan klinis yang tidak

mele"ihi )9 ;empat puluh delapan= jam dalam seminggu.

). #emperoleh asuransi kesehatan! kecelakaan kerja! dan asuransi

tanggung gugat dari penyelenggara pendidikan kedokteranC dan tidak

mendapatkan kekerasan &isik dan psikologis selama mengikuti

Pendidikan %edokteran.

. #emperoleh insenti& di 4umah Sakit Pendidikan.

+. Peserta PP'S atau PP'3S jenjang pendidikan pro&esi lanjutan "erhak

memperoleh dana "antuan pendidikan dari Pemerintah sesuai dengan

peraturan perundangan yang "erlaku.

8. #emperoleh asuransi kesehatan! kecelakaan kerja! dan asuransi

tanggung gugat dari penyelenggara pendidikan kedokteran

%eaji"an 'okter 6nternship

1. Akti& mengem"angkan potensi dirinya sesuai dengan metode

pem"elajaran.

2. #engikuti seluruh rangkaian kegiatan pendidikan kedokteran yang

"erkaitan dengan pro&esi kedokteran.

7. #enjaga etika pro&esi dan disiplin dalam praktik kedokteran.

). Waji" mengikuti tata terti" yang "erlaku di lingkungan penyelenggara

pendidikan kedokteran! rumah sakit pendidikan! dan ahana

pendidikan lainnyaC dan menghormati hak pasien dan menjaga

keselamatan pasien.

;Anonim( 2*1*=

c.Bagaimana aturan internship menurut permenkesD

0aa"an (

P4#N%S 46 N<#<4 2::H#N%SHP4H66H2*1*(

Penyelenggaraan program interenship dan penempatan dokter pasca

sarjana 6nternship.

• Pasal 2

• Pasal 7

• Pasal 1*

• Pasal 11



• Pasal 12

• Pasal 17

• Pasal 1)

;Anonim( 2*1*=

Sintesis (

P4#N%S 46 N<#<4 2::H#N%SHP4H66H2*1*(

Penyelenggaraan program interenship dan penempatan dokter pasca

sarjana 6nternship

Pasal 2

1. Setiap dokter yang "aru lulus program pendidikan dokter "er"asis

kompetensi yang akan menjalankan praktik kedokteran

danHmengikuti pendidikan dokter spesialis harus mengikuti program

interenship.

2. 'okter se"agaimna dimaksud pada ayat ;1= harus telah memiliki

ST4 untuk keenangan interenship yang dikeluarkan oleh konsil

kedokteran indonesia.

7. ST4 untuk keenangan internship se"agaimana dimaksud pada ayat

;2= merupakan persyaratan untuk memperoleh S6P interenship.

). S6P interenship se"agaimana dimaksudkan pada ayat ;7= dikeluarkan

oleh kepala dinas kesehatan ka"upatenHkota.

. Biaya untuk mempeoleh S6P interenship di tanggung oleh

pemerintah.

Pasal 7

1. ST4 untuk keenangan interenship dan S6P interenship hanya

"erlaku selama menjalani interenship.

2. Setiap dokter yang telah menyelesaikan program interenship

memperoleh surat tanda selesai interenship.

Pasal 1*

Pelaksanaan internship

1. Program internship terdiri dari program internship ikatan dinas dan

program internship mandiri.

2. >alon peserta program internship dapat menentukan pilihan program

internship se"agaimana dimaksud pada ayat ;1= secara sukarela.



7. Pelaksanaan program internship dilaksanakan di &asilitas pelayanan

kesehatan yang ditetapkan oleh menteri stelah mendapat

rekomendasi dari %6'6.

). Biaya penyelenggaraan program internship di"e"ankan kepada

anggaran pendapatan dan "elanja negara ;APBN=.

Pasal 11

1. Program internship ikatan dinas dilaksanakan "erdasarkan

permohonan dan penerimaan calon peserta internship.

2. Biaya hidup dn transportasi selama mengikuti program internship

ikatan dinas ditanggung oleh pemerintah.

7. %omponen dan "esaran "iaya se"agaimana dimaksud ayat ;2= sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan "idang keuangan.

). %etentuan tentang persyaratan dan tata cara penerimaan program

internship ikatan dinas se"agaimana dimaksud pada ayat ;1= diatur

dengan peraturan menteri.

Pasal 12

1. Program internship mandiri dilaksanakan atas permohonan calon

peserta program dilengkapi dengan &asilitas pelayanan kesehatan

yang dipilih peserta internship dari &asilitas pelayanan kesehatan

yang ditetapkan oleh menteri.

2. %6'6 menetukan &asilitas pelayanan kesehatan yang akan dipakai

untuk pelaksanaan internship mandiri.

7. Biaya hidup dan transportasi pesrta program internship mandiri

ditanggung oleh peserta.

). %etentuan persyaratan dan tata cara penerimaan program internshipmandiri se"agaimana dimaksud pada ayat ;1= di tetapkan oleh

menteri.

Pasal 17

1. Setiap dokter yang telah menyelesaikan program internship akan

mendapat surat laporan pelaksanaan interenship dari pimpinan

&asilitas pelayanan kesehatan tempat menjalani program internship

untuk memperoleh surat tanda selesai internship yang di "erikan

oleh %6'6.



2. %etentuan tentang tatacara pem"erian surat laporan pelaksanaan

internship se"agaimana dimaksud pada ayat ;2= diatur le"ih lanjut

oleh %6'6.

Pasal 1)

Penempatan dokter pasca internship ikatan dinas

1. 'okter peserta program internship ikatan dinas aji" melaksanakan

tugas pasca internship melalui penempatan di &asilitas pelayanan

kesehatan pu"lik yang di tunjuk oleh menteri.

2. Penempatan dokter pasca internship se"agaimana dimaksud pada

ayat ;1= dilaksanakan selama 1 ;satu= tahun dalam rangka

pemerataan pelayanan kesehatan "agi masyarakat.

7. %etentuan tentang pelaksanaan penempatan dokter peserta program

pasca internship ikatan dinas di &asilitas pelayanan kesehatan

se"agaimana dimaksud pada ayat ;1= diatur dengan pereturan

menteri.

;Anonim( 2*1*=

). <leh karena paman Amir memaksa untuk dilakukan pengo"atan dan

sekaligus pem"uatan ,isum! maka dokter intership mengo"ati dan

mem"uat hasil ,isum yang akan diam"il setelah satu minggu! dengan

mem"aa surat permintaan ,isum dari penyidik. Pada hari yang

ditetapkan! paman amir datang untuk mengam"il hasil ,isumnya

tanpa disertai surat permintaan

a.Siapa saja yang "erhak mengam"il hasil ,isumD

0aa"an ( Gang "erhak mengam"il hasil ,isum adalah pihak kepolisian

yang ditugaskan! dan hasil ,isum ini akan diam"il serta digunakan oleh pihak

pengadilan.

".Bagaimana pengam"ilan hasil ,isum tanpa disertai surat permintaan penyidikD

0aa"an (



Penyerahan surat keterangan ahliHvisum et repertum.Surat keterangan

ahliHvisum et repertum juga hanya "oleh diserahkan pada pihak penyidik yang

meminta saja. %arena pada dasarnya ,isum et repertum ini dikeluarkan atas

permintaan dari penyidik! dengan disertainya suatu Surat Permintaan

pemeriksaan yang telah ditandatangani oleh yang penyidik "erenang.Weenang

penyidik meminta keterangan ahli ini diperkuat dengan keaji"an dokter untuk

mem"erikannya "ila diminta! seperti yang tertuang dalam pasal 18: %AP

se"agai "erikut (

;1= Setiap orang yang diminta pendapatnya se"agai ahli kedokteran kehakiman

atau dokter atau ahli lainnya aji" mem"erikan keterangan ahli demi keadilan.

c.Siapa saja yang "erhak melihat hasil ,isumD

0aa"an (

Gang dapat melihat hasil ,isum adalah 'okter! Penyidik! dan Peradilan

Pada Pasal 48 UU Praktik Kedokteran:

4ahasia kedokteran dapat di"uka hanya untuk kepentingan kesehatan

pasien! memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan

hukum! permintaan pasien sendiri! atau "erdasarkan ketentuan perundang-

undangan.

Pasal '- a%at +.1 Permenkes .09A.--4!

6n&ormasi tentang identitas! diagnosis! riayat penyakit! riayat

pemeriksaan! dan riayat pengo"atan dapat di"uka dalam hal yang mana salah

satunya untuk memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka

penegakan hukum atas perintah pengadilan. %arena hasil ,isum termasuk rahasia

medik! namun untuk kepentingan maka pihak-pihak yang mengetahui tentang

hasil ,isum adalah 'okter! Penyidik! dan Peradilan.

d.Bagaimana pandangan islam mengenai kasus di skenario B iniD

0aa"an (



Seorang dokter aji" selalu melakukan pengam"ilan keputusan pro&esional

secara independen! dan mempertahankan perilaku pro&esional dalam ukuran yang

tertinggi.

Pasal 7

'alam melakukan pekerjaan kedokterannya! seorang dokter tidak "oleh

dipengaruhi oleh sesuatu yang mengaki"atkan hilangnya ke"e"asan dan

kemandirian pro&esi.

Pasal )

Seorang dokter aji" menghindarkan diri dari per"uatan yang "ersi&at memuji diri

.

Pasal

Tiap per"uatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis

maupun sik! aji" memperoleh persetujuan pasienHkeluarganya dan hanya

di"erikan untuk kepentingan dan ke"aikan pasien terse"ut.

Pasal +

Setiap dokter aji" senantiasa "erhati-hati dalam mengumumkan atau

menerapkan setiap penemuan teknik atau pengo"atan "aru yang "elum diuji

ke"enarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menim"ulkan keresahan

masyarakat.

Pasal 8

Seorang dokter aaji" hanya mem"eri surat keterangan dan pendapat yang telah

diperiksa sendiri ke"enarannya.

Pasal 9

Seorang dokter aji"! dalam setiap praktik medisnya! mem"erikan pelayanan

secara kompeten dengan ke"e"asan teknis dan moral sepenuhnya! disertai rasa

kasih sayang ;compassion= dan penghormatan atas marta"at manusia.

Pasal :



Setiap dokter aji" mem"erikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat

"erinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya! termasuk dalam "eri"adat dan

atau penyelesaian masalah pri"adi lainnya.

Pasal 1+

Setiap dokter aji" merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang

seorang pasien! "ahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

Pasal 18

Setiap dokter aji" melakukan pertolongan darurat se"agai suatu ujud tugas

perikemanusiaan! kecuali "ila ia yakin ada orang lain "ersedia dan mampu

mem"erikannya.

%WA06BAN '<%T4 T4A'AP T#AN S0AWAT

Pasal 19

Setiap dokter memperlakukan teman sejaatnya se"agaimana ia sendiri ingindiperlakukan.

Pasal 1:

Setiap dokter tidak "oleh mengam"il alih pasien dari teman sejaat! kecuali

dengan persetujuan keduanya atau "erdasarkan prosedur yang etis.

%WA06BAN '<%T4 T4A'AP '646 SN'646

Pasal 2*

Setiap dokter aji" selalu memelihara kesehatannya! supaya dapat "ekerja

dengan "aik.

Pasal 21

Setiap dokter aji" senantiasa mengikuti perkem"angan ilmu pengetahuan

dan teknologi kedokteranH kesehatan.



.#0 Keranka Konsep

Membuat Visum EtRepertum

Dr Internshipmelanggar tugas dan

wewenang

Melanggar KODEKI Tidak sesuai standarprosedur pembuatanvisum et repertum



.# Learnin Issue

a. ak dan %eaji"an 'okter Pasien

". Puskesmas

c. %<'%6

d. isum t 4epertum

e. Pandangan 6slam mengenai skenario kasus B

.#4 Sintesis Learnin Issue

a# ak dan %eaji"an 'okter Pasien

ak pasien (

• ak untuk hidup! hak atas tu"uhnya sendiri! dan hak untuk mati secara

ajar

• #emperoleh pelayanan kedokteran yang manusiai sesuai dengan standar

pro&esi kedokteran

• #emperoleh penjelasan tentang diagnosis dan terapi dari dokter yang

mengo"atinya.

•#enolak prosedur diagnosis dan terapi yang direncanakan! "ahkan dapat

menarik diri dari kontrak terapeutik

• #emperoleh penjelasan tentang riset kedokteran yang akan di ikutinya

• #enolak atau menerima keikutsertaannya dalam riset kedokteran

• 'irujuk kepada dokter spesialis kalau diperlukan! dan dikem"alikan

kepada dokter yang merujuknya setelah selesai konsultasi atau pengo"atan

untuk memperoleh peraatan atau tindak lanjut

• %erahasiaan dan reka mediknya atas hal pri"adi

• #emperoleh penjelasan tentang peraturan rumah sakit



• Berhu"ungan dengan keluarga! penasihat atau rohanian! dan lain-lain

yang diperlukan selama peraatan di rumah sakit

• #emperoleh penjelasan tentang perincian "iaya raat inap! o"at!

pemeriksaan la"oratorium! pemeriksaan rontgen! ultrasonogra&i ;S3=!

>T- scan, Magnetic Resonance Imaging ;#46=! dan se"againya! ;kalau

dilakukan= "iaya kamar "edah! kamar "ersalin! im"alan jasa dokter! dan

lain-lainnya.

o %eaji"an pasien (

•#emeriksakan diri sedini mungkin pada dokter

• #em"erikan in&ormasi yang "enar dan lengkap tentang penyakitnya

• #ematuhi nasihat dan petunjuk dokter

• #enandatangani surat-surat PT#! surat jaminan diraat di rumah sakit!

dan lain-lainnya

• Gakin pada dokternya! dan yakin akan sem"uh

• #elunasi "iaya peraatan di rumah sakit! "iaya pemeriksaan dan

pengo"atan serta honorarium dokter

• ak 'okter (

• #elakukan praktik dokter setelah memperoleh Surat 6$in 'okter ;S6'=

dan Surat 6$in Praktek ;S6P=

• #emperoleh in&ormasi yang "enar dan lengkap dari pasienH keluarga

tentang penyakitnya

• Bekerja sesuai standar pro&esi

• #enolak melakukan tindakan medik yang "ertentangan dengan etika!

hukum! agama! dan hati nuraninya.

• #engakhiri hu"ungan dengan seorang pasien jika menurut penilaiannya

kerja sama pasien dengannya tidak "erguna lagi! kecuali dalam keadaan

gaat darurat

• #enolak pasien yang "ukan "idang spesialisnya! kecuali dalam keadaan

darurat atau tidak ada dokter lain yang mampu menanganinya



• ak atas ke"e"asan pri"adi (privacy) dokter

• %etenteraman "ekerja

• #engeluarkan surat-surat keterangan dokter

• #enerima im"alan jasa

• #enjadi anggota perhimpunan pro&esi

• ak mem"ela diri

• %eaji"an dokter

• #em"erikan pelayanan medis sesuai dengan standar pro&esi dan standar

prosedur operasional serta ke"utuhan medis pasien

• #erujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian

atau kemampuan yang le"ih "aik! apa"ila tidak mampu melakukan suatu

pemeriksaan atau pengo"atan

• #erahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien! "ahkan

juga setelah pasien itu meninggal dunia

• #elakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan! kecuali "ila ia

yakin pada orang lain yang "ertugas dan mampu melakukannya

• #enam"ah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkem"angan ilmu

kedokteran atau kedokteran gigi.

ndang-ndang No.2: tahun 2**) tentang Praktik %edokteran pasal 1

b#Puskesmas

Pusat %esehatan #asyarakat! disingkat Puskesmas! adalah

organisasi &ungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan

yang "ersi&at menyeluruh! terpadu! merata dapat diterima dan

terjangkau oleh masyarakat! dengan peran serta akti& masyarakat

dan menggunakan hasil pengem"angan ilmu pengetahuan



dan teknologi tepat guna! dengan "iaya yang dapat dipikul oleh

pemerintah dan masyarakat.

paya kesehatan terse"ut diselenggarakan dengan menitik "eratkan kepada pelayanan untukmasyarakat luas guna mencapai

derajad kesehatan yang optimal! tanpa menga"aikan mutu pelayanan

kepada perorangan.


1= Pusat penggerak pem"angunan "eraasan kesehatan yang

"erarti puskesmas selalu "erupaya menggerakkan dan

memantau penyelenggaraan pem"angunan lintas sektor

termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di ilayah kerjanya!

sehingga "eraasan serta mendukung pem"angunan

kesehatan. 'isamping itu puskesmas akti& memantau dan

melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap

program pem"angunan diilayah kerjanya. %husus untuk

pem"angunan kesehatan! upaya yang dilakukan puskesmas

adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan

penyakit tanpa menga"aikan penyem"uhan penyakit dan

pemulihan kesehatan.

2= Pusat pem"erdayaan masyarakat "erarti puskesmas selalu

"erupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat!

keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki

kesadaran! kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan

masyarakat untuk hidup sehat! "erperan akti& dalam

memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sum"er

pem"iayaannya! serta ikut menetapkan! menyelenggarakan dan

memantau pelaksanaan program kesehatan. Pem"erdayaan

perorangan! keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan

dengan memperhatikan kondisi dan situasi! khususnya sosial

"udaya masyarakat setempat.

7= Pusat pelayanan kesehatan strata pertama "erarti puskesmas

"ertanggung jaa" menyelenggarakan pelayanan kesehatan

tingkat pertama secara menyeluruh! terpadu dan



"erkesinam"ungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

menjadi tanggungjaa" puskesmas meliputi (

• Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang

"ersi&at pri"adi ;pri,at goods= dengan tujuan utama

menyem"uhkan penyakit dan pemulihan kesehatan

perorangan! tanpa menga"aikan pemeliharan ktghEFesehatan

dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan terse"ut

adalah raat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditam"ah

dengan raat inap.

• Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang

"ersi&at pu"lik ;pu"lic goods= dengan tujuan utama

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah

penyakit tanpa menga"aikan penyem"uhan penyakit dan

pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat

dise"ut antara lain adalah promosi kesehatan! pem"erantasan

penyakit! penyehatan lingkungan! per"aikan gi$i!

peningkatan kesehatan keluarga! keluarga "erencana!

kesehatan jia masyarakat serta "er"agai program kesehatan

masyarakat lainnya.

#enurut &&endi ;2**:= ada "e"erapa proses dalam melaksanakan

&ungsi terse"ut yaitu merangsang masyarakat termasuk sasta untuk

melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri!

mem"erikan petunjuk kepada masyarakat tentang "agaimana menggali

dan menggunakan sum"er daya yang ada secara e&ekti& dan e&isien!

mem"erikan "antuan yang "ersi&at "im"ingan teknis materi dan rujukan

medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan

"antuan terse"ut tidak menim"ulkan ketergantungan mem"erikan

pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat! "ekerja sama dengan

sektor-sektor yang "ersangkutan dalam melaksanakan program

puskesmas.

%<'%6

%WA06BAN ##



Seorang dokter aji"! dalam setiap praktik medisnya! mem"erikan pelayanan

secara kompeten dengan ke"e"asan teknis dan moral sepenuhnya! disertai rasa

kasih sayang ;compassion= dan penghormatan atas marta"at manusia.

Pasal :

Seorang dokter aji" "ersikap jujur dalam "erhu"ungan dengan pasien dan

sejaatnya! dan "erupaya untuk mengingatkan sejaatnya pada saat menangani

pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi! atau

yang melakukan penipuan atau penggelapan.

Pasal 1*

Seorang dokter aji" menghormati hak-hak- pasien! teman sejaatnya!dan tenaga

kesehatan lainnya! serta aji" menjaga kepercayaan pasien.

Pasal 11

Setiap dokter aji" senantiasa mengingat keaji"an dirinya melindungi hidup

makhluk insani.

Pasal 12

'alam melakukan pekerjaannya seorang dokter aji" memperhatikan

keseluruhan aspek pelayanan kesehatan ;promoti&! pre,enti&! kurati&! dan

reha"ilitati& =! "aik sik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta "erusaha

menjadi pendidik dan penga"di sejati masyarakat.

Pasal 17

Setiap dokter dalam "ekerjasama dengan para peja"at lintas sektoral di "idang

kesehatan! "idang lainnya dan masyarakat! aji" saling menghormati.

%WA06BAN '<%T4 T4A'AP PAS6N

Pasal 1)

Seorang dokter aji" "ersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan

dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien! yang ketika ia tidak mampu

melakukan suatu pemeriksaan atau pengo"atan! atas persetujuan pasienH



keluarganya! ia aji" merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian

untuk itu.

Pasal 1

Setiap dokter aji" mem"erikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat

"erinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya! termasuk dalam "eri"adat dan

atau penyelesaian masalah pri"adi lainnya.

Pasal 1+

Setiap dokter aji" merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang

seorang pasien! "ahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

Pasal 18

Setiap dokter aji" melakukan pertolongan darurat se"agai suatu ujud tugas

perikemanusiaan! kecuali "ila ia yakin ada orang lain "ersedia dan mampu

mem"erikannya.

%WA06BAN '<%T4 T4A'AP T#AN S0AWAT

Pasal 19

Setiap dokter memperlakukan teman sejaatnya se"agaimana ia sendiri ingin

diperlakukan.

Pasal 1:

Setiap dokter tidak "oleh mengam"il alih pasien dari teman sejaat! kecuali

dengan persetujuan keduanya atau "erdasarkan prosedur yang etis.

%WA06BAN '<%T4 T4A'AP '646 SN'646

Pasal 2*

Setiap dokter aji" selalu memelihara kesehatannya! supaya dapat "ekerja

dengan "aik.

Pasal 21



isum et repertum orang hidup dapat terdiri dari luka (

1. /uka yang paling "anyak terjadi adalah luka mekanis! "iasanya luka ini "isa

karena

a. /uka "enda tumpul

". /uka "enda tajam

c. /uka tem"akan senjata api

2. %emudian luka aki"at kekerasan &isis diantaranya adalah

a. /uka aki"at suhu tinggi atau luka "akar

". /uka aki"at listrik.

7. /uka aki"at $at kimia terdiri dari

a. /uka aki"at asam kuat

". Aki"at "asa kuat

;A"dussalam( 2**+=

Visum pada "ena2a8

0ena$ah yang akan dimintakan ,isum et repertumnya harus di"eri la"el yang

memuat identitas mayat! dilak dengan di"eri cap ja"atan! diikatkan pada i"u jari

kaki atau "agian tu"uh lainnya. Pada surat permintaan ,isum et repertum harus

jelas tertulis jenis pemeriksaan yang diminta! apakah pemeriksaan luar

;pemeriksaan jena$ah= atau pemeriksaan dalamHautopsi ;pemeriksaan "edah

jena$ah=.

0enis ,isum et repertum pada orang mati atau mayat(

• Pemeriksaan luar jena$ah yang "erupa tindakan yang tidak merusak keutuhan

jaringan jena$ah secara teliti dan sistematik.

• Pemeriksaan dalam atau "edah jena$ah! pemeriksaan secara menyeluruh

dengan mem"uka rongga tengkorak! leher! dada! perut! dan panggul.

%adangkala dilakukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan seperti

pemeriksaan histopatologi! toksikologi! serologi! dan se"againya.

;#. 4intongga( 2*11=

Pi8ak %an ber8ak meminta dan membuat (isum

0aa"(

@an ber8ak membuat (isum

'# Petugas yang mem"uat ,isum et repertum

isum et repertum oleh dokter &orensik! dokter umum! dokter spesialis!

dokter sipil! militer! dokter pemerintahHsasta agar memperoleh "antuan yang

maksimal maka perlu diperhatikan dua hal yaitu( spesialis perlu disesuaikankasusnya dan &asilitasnya. ;/%6( 1:9*=

1. Berdasarkan %AP Pasal 177 ayat 1 yang "erhak mem"uat ,isum yaitu



• Ahli kedokteran kehakiman

• 'okter atau ahli lainnya

al terse"ut sesuai dengan pasal 177 %AP yang "er"unyi(

'alam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang kor"an "aik

luka! keracunan ataupun mati yang diduga karena peristia yang merupakan

tindak pidana! ia "erenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada a8li

kedokteran ke8akiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

;'edi A&endi( 2*1*=

@an ber8ak meminta (isum

Adapun Peja"at yang Berhak mengajukan Permintaan Visum "t Repertum

1. Penyidik adalah Peja"at Polisi Negara 4epu"lik 6ndonesia tertentu yang

sekurang- kurangnya "erpangkat Pem"antu /etnan 'ua Polisi ;P.P.4.6. No.28

Th 1:97=

2. 'alam hal di suatu sektor kepolisian tidak ada peja"at penyidik se"agaimana

dimaksud dalam ayat ;1= huru& a! maka %omandan Sektor %epolisian yang

"erpangkat Bintara di "aah Pem"antu /etnan 'ua Polisi! karena ja"atannya

adalah penyidik7. Penyidik Pem"antu adalah (

). Peja"at kepolisian Negara 4epu"lik 6ndonesia tertentu sekurangKkurangnya

"erpangkat Sersan 'ua Polisi

. 'alam perkara perdata! hakim perdata dapat minta sediri

+. 'alam perkara agama! hakim agama dapat minta sendiri (undang#undang

$o.% &h %' pasal %)

8. 'alam hal orang yang luka atau mayat itu seorang anggota AB46 maka untuk

meminta isum t 4epertum hendaknya menghu"ungi polisi militer setempat

dari kesatuan si kor"an ;instruksi %apolri No.Pol(6nsHPH2*H6@H8)

#enurut Ahmad 4ahmaan! 2**:! yang "erhak meminta ,isum adalah se"agai

"erikut.

;1= Penyidik! sesuai dengan pasal 6 ayat 1! yaitu pihak kepolisian yang

diangkat negara untuk menjalankan undang-undang

;2= 'i ilayah sendiri! kecuali ada permintaan dari Pemda Tk 66.

;7= Tidak di"enarkan meminta ,isum pada perkara yang telah leat.



;)= Pada mayat harus di"eri la"el! sesuai %P 177 ayat >

Landasan 8ukum %an menatur tentan (isum

0aa"(

'asar ukum isum et 4epertum diatur dalam(

1. %ita" ndang-ndang ukum Acara Pidana ;%AP= pasal 177

;2= 'alam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani

seorang kor"an "aik luka! keracunan ataupun mati yang diduga

karena peristia yang merupakan tindak pidana! ia "erenang

mengajukan permintaan keterangan ahli kedokteran kehakiman

atau dokter dan atau ahli lainnya.

;1= Permintaan keterangan ahli se"agaimana dimaksud dalam ayat

1 dilakukan secara 1 tertulis! yang dalam surat itu dise"utkan

dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat

dan atau pemeriksaan "edah mayat.

2. %AP pasal +

1. Penyidik adalah peja"at Polisi Negara 4epu"lik 6ndonesia.

2. Peja"at pegaai negeri sipil tertentu yang di"eri eenang

khusus oleh undang-undang.

7. Staats"lad Tahun 1:78 no. 7*

isa reperta seorang dokter yang di"uat "aik atas sumpah dokter yang diucapkan

pada aku menamatkan pelajaran di Negeri Belanda atau di 6ndonesia! maupunatas sumpah khusus dalam pasal 2! mempunyai daya "ukti yang sah dalam

perkara pidana! selama isa reperta terse"ut "erisi keterangan mengenai hal yang

dilihat dan ditemukan pada "enda yang diperiksa.

). %AP pasal 19)

Alat "ukti yang sah adalah(

a. %eterangan saksi. %eterangan saksi agar dapat menjadi alat "ukti yang sah

harus memenuhi "e"erapa persyaratan yaitu(

a. %eterangan saksi yang di"erikan harus diucapkan diatas sumpah! hal ini diatur

dalam Pasal 1+* ayat ;7= %AP.



". %eterangan saksi yang di"erikan dipengadilan adalah apa yang saksi lihat

sendiri! dengar sendiri dan dialami sendiri oleh saksi. al ini diatur dalam Pasal

1 angka 28 %AP.

c. %eterangan saksi harus di"erikan di sidang pengadilan! hal ini sesuai dalam

Pasal 19 ayat ;1= %AP.

d. %eterangan seorang saksi saja dianggap tidak cukup! agar mempunyai kekuatan

pem"uktian maka keterangan seorang saksi harus ditam"ah dan dicukupi dengan

alat "ukti lain. al ini sesuai dengan Pasal 19 ayat ;2=%AP.

e. %eterangan para saksi yang dihadirkan dalam sidang pengadilan

mempunyai saling hu"ungan atau keterkaitan serta saling menguatkan

tentang ke"enaran suatu keadaan atau kejadian tertentu! hal ini sesuai

dengan Pasal 19 ayat ;)= %AP.

". %eterangan ahli

c. Surat

d. Petunjuk

e. %eterangan terdaka

. %AP Pasal 19+

%eterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan

+. %AP Pasal 198

Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat "erdasarkan

keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi

kepadanya.

Prosedur permintaan (isum

0aa"(Tahapan-tahapan dalam mem"uat Visum et Repertum pada kor"an hidup


"= Penerimaan surat permintaan keterangan para ahliH Visum et Repertum

c= Pemeriksaan kor"an secara medis

d= Pengetikan surat keterangan ahliH Visum et Repertum.

e= Penandatanganan surat keterangan ahliH Visum et Repertum

&= Penyerahan "enda "ukti yang telah selesai diperiksa.

g= Penyerahan surat keterangan ahliH Visum et Repertum.

Peranan dan =unsi (isum

0aa"(



isum et repertum adalah salah satu alat "ukti yang sah se"agaiman

tertulis dalam pasal 19) %P! ,isum et repertum turut "erperan dalam(

• proses pem"uktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan

dan jia manusia! dimana ,isum et repertum menguraikan

segala sesuatu tentang pemeriksaan hasil medik yang

terdapat di "agian pem"eritaan yang dianggap se"agai

pengganti "arang "ukti

• ,isum et repertum secara utuh telah menjem"atani ilmu

kedokteran dengan ilmu hukum sehingga dapat mem"aca

,isum et repertum

• ,isum et repertum juga memuat keterangan atau pendapat

dokter mengenai hail pemeriksaan edik terse"ut tertuang di

daam kesimpulan

Bentuk dan isi (isum

0aa"(

Bentuk dan isi ,isum et repertum ; 6dries! 1::8=

1. *ro +ustisia! pada "agian atas! untuk memenuhi persyaratan yuridis!

pengganti materai.

2. Visum et repertum! menyatakan jenis dari "arang "ukti atau pengganti

"arang "ukti

7. *endahuluan! memuat identitas dokter pemeriksa pem"uat visum et

repertum! identitas peminta visum et repertum! saat dan tempat

dilakukanya pemeriksaan dan identitas "arang "ukti ;manusia=! sesuai

dengan identitas yang tertera di dalam surat permintaan visum et

repertum dari pihak penyidik dan le"el atau segel

). *emberitaan atau hasil pemeriksaan! memuat segala sesuatu yang di

lihat dan ditemukan pada "arang "ukti yang di periksa oleh dokter!

dengan atau tanpa pemeriksaan lanjutan ;pemeriksaan la"oratorium=!

yakni "ila dianggap perlu! sesuai dengan kasus dan ada tidaknya indikasi

untuk itu



. esimpul an! memuat inti sari dari "agian pem"eritaan atau hasil

pemeriksaan! yang disertai dengan pendapat dokter yang "ersangkutan

sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya

+. *enutup! yang memuat pernyataan "ahasanya visum et repertum

terse"ut di"uat atas sumpah dokter dan menurut pengetahuan yang

se"aik-"aiknya dan se"enar-"enarnya

Pi8ak ber8ak menandatanani dan menerima surat 8asil (isum

0aa" (

Penandatanganan surat keterangan ahliHvisum et repertum

menentukan "aha yang "erhak menandatangani surat hasil ,isum adalah

dokter. Setiap "erkas keterangan ahli harus di"eri para& oleh dokter.0ika kor"an

ditangani oleh "e"erapa dokter! maka idealnya yang menandatangani ,isumnya

adalah setiap dokter yang terli"at langsung dalam penanganan atas kor"an. 'alam

hal dokter pemeriksa sering tidak lagi ada di tempat ;luar kota= atau sudaj tidak

"ekerja pada 4umah Sakit terse"ut! maka visum et repertum ditandatangani oleh

dokter penanggung jaa" pelayangan &orensik klinik yang ditunjuk oleh 4umah

sakit atau oleh 'irektur 4umah Sakit terse"ut.

Penyerahan surat keterangan ahliHvisum et repertum

Surat keterangan ahliHvisum et repertum juga hanya "oleh diserahkan pada pihak penyidik yang meminta saja. 'apat terjadi dua instanti penyidik sekaligus yang

meminta suratvisum et repertum.

• Tu"uan melakukan (isum

0aa" (

;i= ntuk mem"erikan kepada hakim ;majelis= suatu kenyataan akan &akta-&akta dari

"ukti-"ukti terse"ut atas semua keadaan! hal se"agaimana tertuang pem"agian

pem"eritaan agar hakim dapat mengam"il keputusannya dengan tepat atas

dasar kenyataan atau &akta-&akta terse"ut sehingga dapat menjadi pendukung

atas keyakinan hakim ;ikipedia.com=

;ii= #em"antu penyidik untuk mengungkapkan tindak pidana

;iii= Se"agai alat "ukti sah. %arena ,isum et repertum merupakan suatu keterangan

ahli dari dokter maka termasuk salah satu alat "ukti sah dalam %AP 19)

;i,= isum et repertum merupakan pengganti "arang "ukti terse"ut yang diperiksa

secara ilmiah oleh dokter ahli karena "arang "ukti yang diperiksa akan

mengalami peru"ahan alamiah

;,= #encari! menentukan se"a" kematian pada kor"an meninggal dunia



;,i= ntuk mem"erikan kepada hakim ;majelis=suatu kenyataan akan &akta-&akta dari

"ukti-"ukti atas semua keadaanHhal se"agaimana tertuang dalam pem"agian

pem"eritaan agar hakim dapat mengam"il putusannya dengan tepat atas dasar

kenyataan atau &akta-&akta terse"ut!sehingga dapat menjadi pendukung atas

keyakinan hakim.

;Barama! #. 2*11 =

e#Pandanan Islam

'alam islam "erkelahi dan "ermusuhan itu merupakan tindakan yang tidak

"aik! dikarenakan islam mengajarkan persaudaraan! allah st "er&irman (

“Sesungguhnya hanya kaum muslimin yang bersaudara. arena itu, berupayalah

memperbaiki hubungan antara kedua saudara kalian..! ;IS. Al-ujurat( 1*=.

'an pula "erkelahi merupakan per"uatan syaitan se"agaimana &irman allah st (

?'an #usa masuk ke kota ;#emphis= ketika penduduknya sedang lengah! maka

didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang "erkelahiC yang seorang

dari golongannya ;Bani 6srail= dan seorang ;lagi= dari musuhnya ;kaum 5irJaun=.#aka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya! untuk

mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu #usa menin"un%a! dan matilah

musuhnya itu. #usa "erkata( ?6ni adalah per"uatan syaitan sesungguhnya syaitan

itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata ;permusuhannya=. ;IS. Al-

IashashC 1=.

.#9 Kesimpulan

)okter interns8ip %an bertuas di puskesmas melati membuatkan surat

(isum %an bukan merupakan tuas dan *e*enann%a karena ia tidak

menerti aturan kodeki dan melanar standar prosedur pembuatan (isum



)a=tar Pustaka

Amir!A.!L ana&iah!0.!2**9. "tika edokteran dan ukum

esehatan.-akarta 3>

Childress & Beauchamp.1994. The Principles of Biomedical Ethics:

'orlan!W.A.Neman. 2*11. amus Saku edokteran /orland . 0akarta ( 3>

'! eronika %omalaati.! 1:9:. ukum dan "tika /alam *raktik edokteran.

0akarta ( PT.Pustaka Sinar arapan

3uandi! 0.! 2**. Rahasia Medis. 0akarta( Balai Pener"it 5%6

%amus Besar Bahasa 6ndonesia. 2*11. Semarang ( Widya %arya.

%onsil %edokteran 6ndonesia.! 2**+. omunikasi e0ekti0 dokter#

pasien.http(HHinamc.or.idHdonloadH#anualM2*%omunikasi

M2*&ekti&.pd& . 'iakses pada tanggal No,em"er 2*1

#ajelis %ehormatan tik %edokteran 6ndonesia.! 2**). ode "tik edokteran

Indonesia dan *edoman *elaksanaan ode "tik edokteran Indonesia.

Peraturan #enteri %esehatan 4epu"lik 6ndonesia No. 9H#enkesHPerH6@H1:9:

tentang Persetujuan Tindakan #edik.

Peraturan #enteri 4epu"lik 6ndonesia No.1)79 Tahun 2*1* tentang Pedoman

nasional pelayanan kesehatan

http://inamc.or.id/download/Manual%20Komunikasi%20Efektif.pdf






Peraturan #enteri %esehatan 4epu"lik 6ndonesia No. : Tahun 2*1) tentang

klinik.

Laporan Tutorial Kasus Skenario B

Documents

Transcript of Laporan Tutorial Kasus Skenario B