Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
-
Upload
lili-hapver -
Category
Documents
-
view
237 -
download
1
Transcript of Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
1/18
1
Penanganan Kehamilan Ektopik Terganggu pada Wanita
Lili Susanti
102011091
Universitas Kedokteran Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No 6 Jakarta Barat 11470
Email:[email protected]
Pendahuluan
Kehamilan ektopik adalah salah satu komplikasi kehamilan di mana ovum yang sudah
dibuahi menempel di jaringan yang bukan dinding rahim. Kehamilan ektopik terganggu
(KET) adalah kegawatdaruratan obstetrik yang mengancam nyawa ibu dan kelangsungan
hidup janin, serta merupakan salah satu penyebab utama mortalitas ibu, khususnya pada
trimester pertama. Karena manifestasinya yang cukup dramatis, sering kali KET dijumpai
terlebih dahulu bukan oleh dokter-dokter ahli kebidanan, melainkan dokter-dokter yang
bekerja di unit gawat darurat, sehingga entitas ini perlu diketahui oleh setiap dokter. Di masa
lampau KET hampir selalu fatal, namun berkat perkembangan alat diagnostik yang canggih
morbiditas maupun mortalitas akibat KET jauh berkurang. Meskipun demikian, kehamilan
ektopik masih merupakan salah satu masalah utama dalam bidang obstetri. Perkembangan
teknologi fertilitas dan kontrasepsi memang di satu sisi menyelesaikan masalah infertilitas
maupun KB, namun di sisi lain menciptakan masalah baru. Kehamilan ektopik dapat terjadi
sebagai akibat usaha fertilisasi in vitro pada seorang ibu, dan kehamilan ektopik tersebut
dapat menurunkan kesempatan pasangan infertil yang bersangkutan untuk mendapatkan anak
pada usaha berikutnya. Masalah yang lain ialah masalah diagnosis. Tidak semua pusat
kesehatan di negara ini mempunyai fasilitas pencitraan, dan dalam menghadapi pasien yang
datang dengan keluhan maupun tanda KET, tidak semua dokter, terutama primary-care
physician, segera memikirkan KET sebagai salah satu diagnosis banding. Hal ini
mengakibatkan keterlambatan diagnosis dan terapi yang adekuat. Kehamilan ektopik yang
mailto:[email protected]:[email protected] -
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
2/18
2
belum terganggu juga menjadi masalah tersendiri, karena seolah-olah menjadi bom waktu
dalam tubuh pasien. Hal ini terjadi bila tidak ada fasilitas diagnostik yang menunjang, seperti
yang terjadi di berbagai daerah rural di Indonesia. Dengan diagnosis yang tepat dan cepat
kesejahteraan ibu, bahkan janin, dapat ditingkatkan.
Definisi
Pada kehamilan normal, telur yang sudah dibuahi akan melalui tuba falopi(saluran
tuba) menuju ke uterus (rahim). Telur tersebut akanberimplantasi(melekat) pada rahim dan
mulai tumbuh menjadi janin. Pada kehamilan ektopik, telur yang sudah dibuahi berimplantasi
dan tumbuh di tempat yang tidak semestinya. Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang
terjadi di luar kavum uteri.Sering disebut juga kehamilan ekstrauterin. Kurang tepat, karena
kehamilan pada cornu uteri atau serviks uteri (intrauterin) juga masih termasuk sebagaikehamilan ektopik.1
Kehamilan ektopik adalah suatu keadaan dimana hasil konsepsi berimplantasi,
tumbuh dan berkembang di luar endometrium kavum uteri. Bila kehamilan tersebut
mengalami proses pengakhiran (abortus) maka disebut kehamilan ektopik terganggu.
Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan ektopik yang terganggu, dapat terjadi abortus
atau pecah dan hal ini berbahaya bagi wanita tersebut.2
Lokasi Kehamilan Ektopik1,2
Kehamilan ektopik paling sering terjadi di daerah tuba falopi (98%)
1. Ujung fimbriae tuba falopii (17%)
2. Ampula tubae ( 55%)
3.
Isthmus tuba falopii (25%)
4. Pars interstitsialis tuba falopii (2%)
ovarium (indung telur),
rongga abdomen (perut),
serviks (leher rahim)
Epidemiologi
Insidens kehamilan ektopik yang sesungguhnya sulit ditetapkan. Meskipun secara
kuantitatif mortalitas akibat KET berhasil ditekan, persentase insidens dan prevalensi KET
cenderung meningkat dalam dua dekade mi. Dengan berkembangan alat diagnostik canggih,semakin banyak kehamilan ektopik yang terdiagnosis sehingga semakin tinggi pula insidens
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
3/18
3
dan prevalensinya. Keberhasilan kontrasepsi pula meningkatkan persentase kehamilan
ektopik, karena keberhasilan kontrasepsi hanya menurunkan angka terjadinya kehamilan
uterin, bukan kehamilan ektopik. Meningkatnya prevalensi infeksi tuba juga meningkatkan
keterjadian kehamilan ektopik. Selain itu, perkembangan teknologi di bidang reproduksi,
seperti fertilisasi in vitro, ikut berkontribusi terhadap peningkatan frekuensi kehamilan
ektopik. Di Amerika Serikat, kehamilan ektopik terjadi pada 1 dan 64 hingga 1 dan 241
kehamilan, dan 85-90% kasus kehamilan ektopik didapatkan pada multigravida.1
Etiologi
Etiologi kehamilan ektopik telah banyak diselidiki, tetapi masih belum diketahui
secara jelas. Beberapa faktor yang berisiko untuk terjadinya kehamilan ektopik:1,2
1.
Faktor mekanis
Hal-hal yang mengakibatkan terhambatnya perjalanan ovum yang dibuahi ke dalam
kavum uteri, antara lain:
Salpingitis, terutama endosalpingitis yang menyebabkan aglutinasi silia lipatan
mukosa tuba dengan penyempitan saluran atau pembentukan kantong-kantong buntu.
Berkurangnya silia mukosa tuba sebagai akibat infeksi juga menyebabkan implantasi
hasil zigot pada tuba falopiii. Adhesi peritubal setelah infeksi pasca abortus/ infeksi pasca nifas, apendisitis, atau
endometriosis, yang menyebabkan tertekuknya tuba atau penyempitan lumen.
Kelainan pertumbuhan tuba, terutama divertikulum, ostium asesorius dan hipoplasi.
Namun ini jarang terjadi.
Bekas operasi tuba memperbaiki fungsi tuba atau terkadang kegagalan usaha untuk
memperbaiki patensi tuba pada sterilisasi.
Tumor yang merubah bentuk tuba seperti mioma uteri dan adanya benjolan pada
adneksa.
Penggunaan IUD (Intra Utery Device).
2. Faktor Fungsional2
Migrasi eksternal ovum terutama pada kasus perkembangan duktus mulleri yang
abnormal.
Refluks menstruasi.
Berubahnya motilitas tuba karena perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron.
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
4/18
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
5/18
5
1. Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi
Pada implantasi secara kolumna, ovum yang dibuahi cepat mati karena vaskularisasi
yang kurang dan dengan mudah diresobsi total.
2.
Abortus ke dalam lumen tuba
Perdarahan yang terjadi karena terbukanya dinding pembuluh darah oleh vili korialis
pada dinding tuba di tempat implantasi dapat melepaskan mudigah dari dinding tersebut
bersamasama dengan robeknya pseudokapsularis.
Segera setelah perdarahan, hubungan antara plasenta serta membran terhadap dinding tuba
terpisah bila pemisahan sempurna, seluruh hasil konsepsi dikeluarkan rneiaiui ujung firnbrae
tuba ke dalarn kavum peritonium. Dalam keadaan tersebut perdarahan berhenti dan gejala-
gejala menghilang.2
3. Ruptur dinding tuba
Penyebab utama dan ruptur tuba adalah penembusan dinding viii korialis ke dalam
lapisan muskularis tuba terus ke peritoneum. Ruptur tuba sering terjadi bila ovum yang
dibuahi berimplantasi pada isthmus dan biasanya terjadi pada kehamilan muda. Sebaliknya
ruptur yang terjadi pada parsi ntersisialis pada kehamilan lebih lanjut. Ruptur dapat terjadisecara spontan, atau yang disebabkan trauma ringan seperti pada koitus dan pemeriksaan
vagina.
Faktor Resiko
Ada berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik. Namun
perlu diingat bahwa kehamilan ektopik dapat terjadi pada wanita tanpa faktor risiko. Faktor
risiko kehamilan ektopik adalah:
4
1. Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
Risiko paling besar untuk kehamilan ektopik. Angka kekambuhan sebesar 15% setelah
kehamilan ektopik pertama dan meningkat sebanyak 30% setelah kehamilan ektopik kedua.
2. Penggunaan kontrasepsi spiral dan pil progesteron
Kehamilan ektopik meningkat apabila ketika hamil, masih menggunakan kontrasepsi spiral (3
4%). Pil yang mengandung hormon progesteron juga meningkatkan kehamilan ektopik
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
6/18
6
karena pil progesteron dapat mengganggu pergerakan sel rambut silia di saluran tuba yang
membawa sel telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi ke dalam rahim.
3. Kerusakan dari saluran tuba
Telur yang sudah dibuahi mengalami kesulitan melalui saluran tersebut sehingga
menyebabkan telur melekat dan tumbuh di dalam saluran tuba. Beberapa faktor risiko yang
dapat menyebabkan gangguan saluran tuba diantaranya adalah:2
Merokok : kehamilan ektopik meningkat sebesar 1,6 3,5 kali dibandingkan wanita
yang tidak merokok. Hal ini disebabkan karena merokok menyebabkan penundaan masa
ovulasi (keluarnya telur dari indung telur), gangguan pergerakan sel rambut silia di
saluran tuba, dan penurunan kekebalan tubuh
Penyakit Radang Panggul : menyebabkan perlekatan di dalam saluran tuba, gangguan
pergerakan sel rambut silia yang dapat terjadi karena infeksi kuman TBC, klamidia,
gonorea
Endometriosis : dapat menyebabkan jaringan parut di sekitar saluran tuba
Tindakan medis : seperti operasi saluran tuba atau operasi daerah panggul, pengobatan
infertilitas seperti bayi tabung> menyebabkan parut pada rahim dan saluran tuba.
Klasifikasi KET
Menurut lokasinya, kehamilan ektopik dapat dibagi dalam beberapa golongan:2
a. Tuba fallopii
1.
Pars interstisialis
Karena dinding agak tebal, dapat menahan kehamilan sampai 4 bulan atau lebih,
kadang kala sampai aterm. Kalau pecah dapat menyebabkan perdarahan yang banyak
dan keluarnya janin dalam rongga perut.
2. Isthmus
Dinding tuba di sini lebih tipis, biasanya pada kehamilan 2-3 bulan sudah pecah.
3. Ampulla
Dapat terjadi abortus atau ruptur pada kehamilan 1-2 bulan.
4.
Infundibulum
5. Fimbriae
Dapat terjadi abortus atau ruptur pada kehamilan 1-2 bulan.
b. Uterus
1. Kanalis servikalis
2.
Divertikulum
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
7/18
7
3.
Kornu
4. Tanduk rudimenter
c. Ovarium
d.
Intraligamenter
e. Abdominal
1. Primer
2.
Sekunder
f. Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus.
Gejala Klinis
Pada minggu-minggu awal, kehamilan ektopik memiliki tanda-tanda seperti
kehamilan pada umumnya, yaitu terlambat haid, mual dan muntah, mudah lelah, dan
perabaan keras pada payudara.1-4
a. Gejala
NyeriNyeri panggul atau abdomen hampir selalu terdapat.
Nyeri dapat bersifat unilateral atau bilateral ; terlokalisir atau menyebar.
Nyeri subdiafragma atau nyeri bahu tergantung ada atau tidaknya perdarahan intra-
abdominal.
PerdarahanPerdarahan uterus abnormal (biasanya berupa bercak perdarahan ) terjadi pada
75% kasus yang merupakan akibat dari lepasnya sebagian desidua.
AmenoreaAmenorea sekunder tidak selalu terdapat dan 50% penderita KE mengeluhkan
adanya spotting pada saat haid yang dinanti sehingga tak jarang dugaan kehamilan hampir
tidak ada.
SinkopePusing, pandangan berkunang-kunang dan atau sinkope terjadi pada 1/3 sampai
kasus KET.
Desidual cast5 10% kasus kehamilan ektopikmengeluarkandesidual castyang
sangat menyerupai hasil konsepsi.
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
8/18
8
b.Tanda2
Ketegangan abdomen
Rasa tegang abdomen yang menyeluruh atau terlokalisir terdapat pada 80% kasuskehamilan ektopik terganggu
Nyeri goyang servik (dan ketegangan pada adneksa) terdapat pada 75% kasus kehamilan
ektopik.
Masa adneksaMassa unilateral pada adneksa dapat diraba pada sampai kasus KE.
Kadang-kadang dapat ditemukan adanya masa pada cavum Douglassi (hematocele)
Perubahan pada uterusTerdapat perubahan-perubahan yang umumnya terjadi pada
kehamilan normal seperti ada riwayat terlambat haid dan gejala kehamilan muda
Apabila seorang wanita dengan kehamilan ektopik mengalami gejala diatas, maka dikatakan
bahwa wanita tersebut mengalami Kehamilan Ektopik Terganggu. Apabila anda merasa
hamil dan mengalami gejala-gejala seperti ini maka segera temui dokter anda. Hal ini sangat
penting karena kehamilan ektopik dapat mengancam nyawa apabila ruptur (pecah) dan
menyebabkan perdarahan di dalam.
Diagnosis Kerja
Diagnosis kehamilan ektopik ditegakkan melalui:1
1. Anamnesis1,2
Dari anamnesis diketahui adanya :
Amenorrhea, yaitu haid terlambat mulai beberapa hari sampai beberapa bulan atau
hanya haid yang tidak teratur. Kadang-kadang dijumpai keluhan hamil muda dan
gejala hamil lainnya.
Bila terjadi kehamilan ektopik terganggu (KET): Pada abortus keluhan dan gejala
kemungkinan tidak begitu berat, hanya rasa sakit di perut dan perdarahan pervaginam.
Hal ini dapat dikacaukan dengan abortus biasa. Pada ruptur tuba, maka gejala akan
lebih hebat dan dapat membahayakan jiwa si ibu.
Perasaan nyeri dan sakit yang tiba-tiba di perut, seperti diiris dengan pisau disertai
muntah dan bisa jatuh pingsan.
Nyeri bahu. Hal ini karena perangsangan diafragma.
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
9/18
9
2.
Pemeriksaan Fisik1,2,4
Tanda-tanda akut abdomen
Nyeri tekan yang hebat (defance musculair), muntah, gelisah, pucat, anemis, nadi
kecil dan halus, tensi rendah atau tidak terukur (syok).
Tanda Cullen
Sekitar pusat atau linea alba kelihatan biru hitam dan lebam.
Pada pemeriksaan ginekologik terdapat :
o Adanya nyeri ayun. Dengan menggerakkan porsio dan serviks ibu akan
merasa sangat nyeri.
o Douglas crise, yaitu rasa nyeri hebat pada penekanan kavum Douglasi
o Kavum Douglasi teraba menonjol. Hal ini terjadi karena terkumpulnya darah.
o Teraba massa retrouterina (massa pelvis).
o
Pervaginam keluar decidual cast.
o Pada palpasi perut dan pada perkusi : ada tanda-tanda perdarahan intra
abdominal (shifting dullness).
3. Pemeriksaan laboratorium:5
Pemeriksaan Hb seri tiap 1 jam menunjukkan penurunan kadar Hb
Adanya leukositosis
4.
Pemeriksaan penunjang lainnya:5
a. Tes kehamilan
Pada kehamilan ektopik hampir 100% menunjukkan pemeriksaan -hCG positif. Pada
kehamilan intrauterin, peningkatan kadar -hCG meningkat 2 kali lipat setiap dua
hari, 2/3 kasus kehamilan ektopik menunjukkan adanya peningkatan titer serial hCG
yang abnormal, dan 1/3 sisanya menunjukkan adanya peningkatan titer hCG yang
normal. Kadar hormon yang rendah menunjukkan adanya suatu masalah seperti
kehamilan ektopik.
b. Dialatasi dan kerokan
Kerokan tidak mempunyai tempat untuk diagnosis kehamilan ektopik. Biasanya
kerokan dilakukan, apabila sesudah amenorrhea terjadi perdarahan yang cukup lama
tanpa ditemukan kelainan nyata di samping uterus, sehingga dipikirkan abortus
inkompletus, perdarahan disfungsional, dan lain-lain.Ditemukan desidua tanpa villus
korialis dari sediaan yang diperoleh dari kerokan, dapat membawa pikiran ke arah
kehamilan ektopik.
c. Laparoskopi
Laparoskopi merupakan cara pemeriksaan yang sangat penting untuk diagnosis
kehamilan ektopik pada umumnya dan kehamilan ektopik yang tidak terganggu.
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
10/18
10
Dengan cara pemeriksaan ini dapat dilihat dengan mata sendiri perubahan-perubahan
pada tuba.
d. Ultrasonografi
Keunggulan cara pemeriksaan ini terhadap laparoskopi adalah tidak invasif, artinya
tidak perlu memasukkan alat dalam rongga perut. Akan tetapi pemeriksaan ini
memerlukan orang yang berpengalaman dalam menginterpretasikan hasilnya. Dapat
dinilai kavum uteri, kosong atau berisi, tebal endometrium, adanya massa di kanan
atau kiri uterus, apakah kavum Douglasi berisi cairan.
e.
Kuldosintesis
Kuldosintesis dilakukan dengan memasukkan jarum dengan lumen yang agak besar di
Kavum Douglasi di garis tengah di belakang serviks uteri, serviks ditarik ke atas dan
keluar. Bila keluar darah tua berwarna coklat sampai hitam yang tidak membeku atau
hanya berupa bekuan-bekuan kecil di atas kain kasa, maka hal ini dikatakan positif
(fibrinasi) dan menunjukkan adanya hematoma retrouterina. Bila darah segar
berwarna merah dan dalam beberapa menit membeku, hasil negatif karena darah ini
berasal dari arteri atau vena yang tertusuk. Jika hasil kuldosintesis positif, sebaiknya
segera dilakukan laparotomi, oleh karena dengan tindakan itu dapat dibawa kuman
dari luar ke dalam darah yang terkumpul di kavum Douglasi, dan dapat terjadi infeksi.
f.
Histerosalpingografi dan tes pitosin \
Memberikan gambaran kavum uteri kosong dan lebih besar dari biasa, dengan janin di
luar uterus. Pemeriksaan ini dilakukan jika diagnosis kehamilan ektopik terganggusudah dipastikan dengan USG dan MRI.
Diagnosis Banding
Diagnosa diferensial dari kehamilan ektopik yaitu:1,5
1) Infeksi pelvik
Gejala yang menyertai infeksi pelvik biasanya timbul waktu haid dan jarang setelah
mengenai amenorrhea. Nyeri perut bagian bawah dan tahanan yang dapat diraba padapemeriksaaan vaginal pada umumnya bilateral. Pada infeksi pelvik perbedaan suhu
rektal dan ketiak melebihi 0,50C, selain itu leukositosis lebih tinggi daripada
kehamilan ektopik terganggu dan tes kehamilan menunjukkan hasil negatif.
2)
Abortus imminens/ inkomplit
Dibandingkan dengan kehamilan ektopik terganggu perdarahan lebih merah sesudah
amenorrhea, rasa nyeri yang sering berlokasi di daerah median dan adanya perasaan
subjektif penderita yang merasakan rasa tidak enak di perut lebih menunjukkan ke
arah abortus imminens atau permulaan abortus insipiens. Pada abortus tidak dapat
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
11/18
11
diraba tahanan di samping atau di belakang uterus, dan gerakan serviks uteri tidak
menimbulkan rasa nyeri.
3) Tumor ovarium
Gejala dan tanda kehamilan muda, amenorrhea, dan perdarahan pervaginam biasanya
tidak ada. Tumor pada kista ovarium lebih besar dan lebih bulat dibanding kehamilan
ektopik terganggu.
4) Ruptur korpus luteum
Ruptur korpus luteum merupakan fenomena umum dengan presentasi mulai dari tanpa
gejala sampai gejala meniru abdomen akut dan sekuele bervariasi. Resolusi mungkin
spontan (paling sering); perdarahan intraperitoneal dan kematian dapat terjadi.
Meskipun kebanyakan pasien hanya membutuhkan observasi, beberapa membutuhkan
laparoskopi atau laparotomi untuk mencapai hemostasis.
5)
Salpingitis akut
Salpingitis adalah inflamasi pada tuba fallopi.
Salpingitis (biasanya bilateral) menjalar
ke ovarium hingga juga terjadi oophoritis. Salpingitis dan oophoritis diberi nama
adnexitis. Salpingitis akut, tuba menjadi merah dan bengkak dan sekretnya banyak
hingga dinding dalam tuba dapat menempel jadi satu. Paling sering disebabkan oleh
gonococcus, disamping itu oleh staphylococus, streptococus dan bakteri TBC. Kasus
salpingitis yang ringan mungkin tidak ada gejala. Saat gejala muncul, biasanya
muncul setelah periode menstruasi. Gejala yang biasa muncul adalah:
Suhu tubuh tinggi Nyeri kiri dan kanan di perut bagian bawah terutama kalau ditekan
Mual dan muntah, ada gejala abdomen akut karena terjadi perangsangan
peritoneum
Toucher: nyeri kalau portio digoyangkan, nyeri kiri dan kanan dari uterus,
kadang-kadang ada penebalan dari tuba, tuba yang sehat tidak dapat diraba.
Nyeri saat menstruasi
Nyeri saat coitus
Secret purulen di ostium serviks pada pemeriksaan inspekulo
Infeksi dapat menyebar ke bagian lain lewat kelenjar limfe. Organisme penyebab
infeksi ini diperkirakan mencapai tuba falopii dan ovarium yang sebelumnya sudah
cidera tersebut lewat cairan limfe atau darah. Pada salah satu dari dua kasus tubo-
ovarium yang menjadi komplikasi dalam pertengahan kehamilan dan dirawat di RS
dilakukan histerektomi di samping salpingo-ooforektomi bilateral. Pasien yang
menderita salpingitis periodik akan timbul kerusakan tuba yang irreversible sehingga
menyebabkan hidrosalping, piosalping atau abses tubo ovarium. Waktu yang terbaik
untuk pembedahan adalah saat proses inflamasi menghilang secara maksimal diantara
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
12/18
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
13/18
13
kehamilan ektopik yang belum terganggu dari kehamilan ektopik terganggu. Tentunya
penatalaksanaan pasien dengan kehamilan ektopik yang belum terganggu berbeda dengan
penatalaksanaan pasien dengan kehamilan ektopik terganggu yang menyebabkan syok.
Seorang pasien yang terdiagnosis dengan kehamilan tuba dan masih dalam kondisi
baik dan tenang, memiliki 3 pilihan, yaitu penatalaksanaan ekspektasi (expectant
management), penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan bedah.6
Penatalaksanaan Ekspektasi
Penatalaksanaan ekspektasi didasarkan pada fakta bahwa sekitar 75% pasien pada
kehamilan ektopik akan mengalami penurunan kadar -hCG. Penurunan kadar -hCG
diobservasi ketat dengan penatalaksanaan ekspektasi, kehamilan ektopik dini dengan kadar
stabil atau cenderung turun. Oleh sebab itu, tidak semua pasien dengan kehamilan ektopik
dapat menjalani penatalaksanaan seperti ini. Penatalaksanaan ekspektasi dibatasi pada
keadaan-keadaan berikut: 1) kehamilan ektopik dengan kadar -hCG yang menurun, 2)
kehamilan tuba, 3) tidak ada perdarahan intraabdominal atau ruptur, dan 4) diameter massa
ektopik tidak melebihi 3.5 cm. Sumber lain menyebutkan bahwa kadar -hCG awal harus
kurang dari 1000 mIU/mL, dan diameter massa ektopik tidak melebihi 3.0 cm. Dikatakan
bahwa penatalaksanaan ekspektasi ini efektif pada 47-82% kehamilan tuba.1,6
Penatalaksanaan Medis
Pada penatalaksanaan medis digunakan zat-zat yang dapat merusak integritas jaringan
dan sel hasil konsepsi. Kandidat-kandidat penerima tatalaksana medis harus memiliki syarat-
syarat berikut ini: keadaan hemodinamik yang stabil, bebas nyeri perut bawah, tidak ada
aktivitas jantung janin, tidak ada cairan bebas dalam rongga abdomen dan kavum Douglas,
harus teratur menjalani terapi, harus menggunakan kontrasepsi yang efektif selama 3-4 bulan
pascaterapi, tidak memiliki penyakit-penyakit penyerta, sedang tidak menyusui, tidak ada
kehamilan intrauterin yang koeksis, memiliki fungsi ginjal, hepar dan profil darah yang
normal, serta tidak memiliki kontraindikasi terhadap pemberian methotrexate. Berikut ini
akan dibahas beberapa metode terminasi kehamilan ektopik secara medis.1,6
1. Methotrexate
Methotrexate adalah obat sitotoksik yang sering digunakan untuk terapi keganasan,
termasuk penyakit trofoblastik ganas. Pada penyakit trofoblastik, methotrexate akan merusak
sel-sel trofoblas, dan bila diberikan pada pasien dengan kehamilan ektopik, methotrexate
diharapkan dapat merusak sel-sel trofoblas sehingga menyebabkan terminasi kehamilantersebut. Seperti halnya dengan penatalaksanaan medis untuk kehamilan ektopik pada
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
14/18
14
umumnya, kandidat-kandidat untuk terapi methotrexate harus stabil secara hemodinamis
dengan fungsi ginjal, hepar dan profil darah yang normal. Harus diketahui pula bahwa terapi
methotrexate maupun medis secara umum mempunyai angka kegagalan sebesar 5-10%, dan
angka kegagalan meningkat pada usia gestasi di atas 6 minggu atau bila massa hasil konsepsi
berdiameter lebih dari 4 cm. Pasien harus diinformasikan bahwa bila terjadi kegagalan terapi
medis, pengulangan terapi diperlukan, dan pasien harus dipersiapkan untuk kemungkinan
menjalani pembedahan. Selain itu, tanda-tanda kehamilan ektopik terganggu harus selalu
diwaspadai. Bila hal tersebut terjadi, pasien harus sesegera mungkin menjalani pembedahan.
Senggama dan konsumsi asam folat juga dilarang. Tentunya methotrexate menyebabkan
beberapa efek samping yang harus diantisipasi, antara lain gangguan fungsi hepar, stomatitis,
gastroenteritis dan depresi sumsum tulang. Beberapa prediktor keberhasilan terapi dengan
methotrexate yang disebutkan dalam literatur antara lain kadar -hCG, progesteron, aktivitas
jantung janin, ukuran massa hasil konsepsi dan ada/tidaknya cairan bebas dalam rongga
peritoneum. Namun disebutkan dalam sumber lain bahwa hanya kadar -hCG-lah yang
bermakna secara statistik. Untuk memantau keberhasilan terapi, pemeriksaan -hCG serial
dibutuhkan. Pada hari-hari pertama setelah dimulainya pemberian methotrexate, 65-75%
pasien akan mengalami nyeri abdomenyang diakibatkan pemisahan hasil konsepsi dari
tempat implantasinya (separation pain), dan hematoma yang meregangkan dinding tuba.
Nyeri ini dapat diatasi dengan analgetik nonsteroidal. Pada hari-hari pertama pula massa hasil
konsepsi akan tampak membesar pada pencitraan ultrasonografi akibat edema dan hematoma,
sehingga jangan dianggap sebagai kegagalan terapi. Kadar -hCG umumnya tidak berhasilterdeteksi lagi dalam 14-21 hari setelah pemberian methotrexate. Setelah terapi -hCG masih
perlu diawasi setiap minggunya hingga kadarnya dibawah 5 mIU/mL.5
Methotrexate dapat diberikan dalam dosis tunggal maupun dosis multipel. Dosis
tunggal yang diberikan adalah 50 mg/m2 (intramuskular), sedangkan dosis multipel yang
diberikan adalah sebesar 1 mg/kg (intramuskular) pada hari pertama, ke-3, 5, dan hari ke-7.
Pada terapi dengan dosis multipel leukovorin ditambahkan ke dalam regimen pengobatan
dengan dosis 0.1 mg/kg (intramuskular), dan diberikan pada hari ke-2, 4, 6 dan 8. Terapi
methotrexate dosis multipel tampaknya memberikan efek negatif pada patensi tuba
dibandingkan dengan terapi methotrexate dosis tunggal 9. Methotrexate dapat pula diberikan
melalui injeksi per laparoskopi tepat ke dalam massa hasil konsepsi. Terapi methotrexate
dosis tunggal adalah modalitas terapeutik paling ekonomis untuk kehamilan ektopik yang
belum terganggu.6
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
15/18
15
2.
Actinomycin
Neary dan Rose melaporkan bahwa pemberian actinomycin intravena selama 5 hari
berhasil menterminasi kehamilan ektopik pada pasien-pasien dengan kegagalan terapi
methotrexate sebelumnya.6
3. Larutan Glukosa Hiperosmolar
Injeksi larutan glukosa hiperosmolar per laparoskopi juga merupakan alternatif terapi
medis kehamilan tuba yang belum terganggu. Yeko dan kawan-kawan melaporkan
keberhasilan injeksi larutan glukosa hiperosmolar dalam menterminasi kehamilan tuba.
Namun pada umumnya injeksi methotrexate tetap lebih unggul. Selain itu, angka kegagalan
dengan terapi injeksi larutan glukosa tersebut cukup tinggi, sehingga alternatif ini jarang
digunakan.6
Penatalaksanaan Bedah
Penatalaksanaan bedah dapat dikerjakan pada pasien-pasien dengan kehamilan tuba
yang belum terganggu maupun yang sudah terganggu. Tentu saja pada kehamilan ektopik
terganggu, pembedahan harus dilakukan secepat mungkin. Pada dasarnya ada 2 macam
pembedahan untuk menterminasi kehamilan tuba, yaitu pembedahan konservatif, di mana
integritas tuba dipertahankan, dan pembedahan radikal, di mana salpingektomi dilakukan.Pembedahan konservatif mencakup 2 teknik yang kita kenal sebagai salpingostomi dan
salpingotomi. Selain itu, macam-macam pembedahan tersebut di atas dapat dilakukan melalui
laparotomi maupun laparoskopi. Namun bila pasien jatuh ke dalam syok atau tidak stabil,
maka tidak ada tempat bagi pembedahan per laparoskopi.1,6
1. Salpingostomi
Salpingostomi adalah suatu prosedur untuk mengangkat hasil konsepsi yang
berdiameter kurang dari 2 cm dan berlokasi di sepertiga distal tuba fallopii. Pada prosedur ini
dibuat insisi linear sepanjang 10-15 mm pada tuba tepat di atas hasil konsepsi, di perbatasan
antimesenterik. Setelah insisi hasil konsepsi segera terekspos dan kemudian dikeluarkan
dengan hati-hati. Perdarahan yang terjadi umumnya sedikit dan dapat dikendalikan dengan
elektrokauter. Insisi kemudian dibiarkan terbuka (tidak dijahit kembali) untuk sembuh per
sekundam. Prosedur ini dapat dilakukan dengan laparotomi maupun laparoskopi. Metode per
laparoskopi saat ini menjadi gold standard untuk kehamilan tuba yang belum terganggu.
Sebuah penelitian di Israel membandingkan salpingostomi per laparoskopi dengan injeksi
methotrexate per laparoskopi. Durasi pembedahan pada grup salpingostomi lebih lamadaripada durasi pembedahan pada grup methotrexate, namun grup salpingostomi menjalani
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
16/18
16
masa rawat inap yang lebih singkat dan insidens aktivitas trofoblastik persisten pada grup ini
lebih rendah. Meskipun demikian angka keberhasilan terminasi kehamilan tuba dan angka
kehamilan intrauterine setelah kehamilan tuba pada kedua grup tidak berbeda secara
bermakna.1,6
2. Salpingotomi
Pada dasarnya prosedur ini sama dengan salpingostomi, kecuali bahwa pada
salpingotomi insisi dijahit kembali. Beberapa literatur menyebutkan bahwa tidak ada
perbedaan bermakna dalam hal prognosis, patensi dan perlekatan tuba pascaoperatif antara
salpingostomi dan salpingotomi.6
3.
Salpingektomi
Reseksi tuba dapat dikerjakan baik pada kehamilan tuba yang belum maupun yang
sudah terganggu, dan dapat dilakukan melalui laparotomi maupun laparoskopi.
Salpingektomi diindikasikan pada keadaan-keadaan berikut ini: 1) kehamilan ektopik
mengalami ruptur (terganggu), 2) pasien tidak menginginkan fertilitas pascaoperatif, 3)
terjadi kegagalan sterilisasi, 4) telah dilakukan rekonstruksi atau manipulasi tuba sebelumnya,
5) pasien meminta dilakukan sterilisasi, 6) perdarahan berlanjut pasca salpingotomi, 7)
kehamilan tuba berulang, 8) kehamilan heterotopik, dan 9) massa gestasi berdiameter lebih
dari 5 cm. Reseksi massa hasil konsepsi dan anastomosis tuba kadang-kadang dilakukan pada
kehamilan pars ismika yang belum terganggu. Metode ini lebih dipilih daripada
salpingostomi, sebab salpingostomi dapat menyebabkan jaringan parut dan penyempitan
lumen pars ismika yang sebenarnya sudah sempit. Pada kehamilan pars interstitialis, sering
kali dilakukan pula histerektomi untuk menghentikan perdarahan masif yang terjadi. Pada
salpingektomi, bagian tuba antara uterus dan massa hasil konsepsi diklem, digunting, dan
kemudian sisanya (stump) diikat dengan jahitan ligasi. Arteria tuboovarika diligasi,
sedangkan arteria uteroovarika dipertahankan. Tuba yang direseksi dipisahkan dari
mesosalping.
1
4. Evakuasi Fimbrae dan Fimbraektomi
Bila terjadi kehamilan di fimbrae, massa hasil konsepsi dapat dievakuasi dari fimbrae
tanpa melakukan fimbraektomi. Dengan menyemburkan cairan di bawah tekanan dengan alat
aquadisektor atau spuit, massa hasil konsepsi dapat terdorong dan lepas dari implantasinya.
Fimbraektomi dikerjakan bila massa hasil konsepsi berdiameter cukup besar sehingga tidak
dapat diekspulsi dengan cairan bertekanan.2
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
17/18
17
Pencegahan
Berhenti merokok akan menurunkan risiko kehamilan ektopik. Wanita yang merokok
memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kehamilan ektopik. Berhubungan
seksual secara aman seperti menggunakan kondom akan mengurangi risiko kehamilan
ektopik dalam arti berhubungan seks secara aman akan melindungi seseorang dari penyakit
menular seksual yang pada akhirnya dapat menjadi penyakit radang panggul. Penyakit radang
panggul dapat menyebabkan jaringan parut pada saluran tuba yang akan meningkatkan risiko
terjadinya kehamilan ektopik.5
Kita tidak dapat menghindari 100% risiko kehamilan ektopik, namun kita dapat
mengurangi komplikasi yang mengancam nyawa dengan deteksi dini dan tatalaksana secepat
mungkin. Jika kita memiliki riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, maka kerjasama antaradokter dan ibu sebaiknya ditingkatkan untuk mencegah komplikasi kehamilan ektopik.
Prognosis
Umumnya penyebab kehamilan ektopik (misalnya penyempitan tuba atau pasca
penyakit radang panggul) bersifat bilateral. Sehingga setelah pernah mengalami kehamilan
ektopik pada tuba satu sisi, kemungkinan pasien akan mengalami kehamilan ektopik lagi
pada tuba sisi yang lain.2
Apabila saluran tuba ruptur (pecah) akibat kehamilan ektopik dan diangkat melalui
operasi, seorang wanita akan tetap menghasilkan ovum (sel telur) melalui saluran tuba
sebelahnya namun kemungkinan hamil berkurang sebesar 50 %. Apabila salah satu saluran
tuba terganggu (contoh karena perlekatan) maka terdapat kemungkinan saluran tuba yang di
sebelahnya mengalami gangguan juga. Hal ini dapat menurunkan angka kehamilan
berikutnya dan meningkatkan angka kehamilan ektopik selanjutnya. Pada kasus yang
berkaitan dengan pemakaian spiral, tidak ada peningkatan risiko kehamilan ektopik apabila
spiral diangkat.6
-
8/11/2019 Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Wanita
18/18
18
Daftar Pustaka
1. Cunningham FG. Ectopic Pregnancy. Williams Obstetrics. 21st ed. New York:
McGraw-Hills. 2001.p.883-910.
2. Anthonius BM. Kehamilan Ektopik. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.2001.324-67.
3. Rustam MPH. Sinopsis Obstetri. Jilid 1. Jakarta: EGC.2003.h.226-35.
4. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Kehamilan Ektopik. Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. 2002.h. 323-338.
5. Bader TJ. Ectopic Pregnancy. Ob/Gyn Secrets. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier-
Mosby.2005.p.109.
6.
Lozeau AM, Potter B. Diagnosis and Management of Ectopic Pregnancy. American
Academy of Family Physician.2005.p.1707-14