Jurnal Translate

11
HERNIA INGUINALIS AKUT AKIBAT TRAUMA TUMPUL ABDOMEN: LAPORAN KASUS Seema Biswas*, Maria Vedanayagam, Gabrielle Hipkins, Andrew Leather Abstrak Kami melaporkan kasus traumatis hernia inguinalis karena trauma tumpul abdomen setelah kecelakaan lalu lintas dan menggambarkan keadaan serta tindakan yang dilakukan. Pasien mengalami beberapa patah tulang ekstremitas atas dan pembengkakan akut dari pangkal paha kanan dan skrotum. CT scan menegaskan hernia inguinalis akut. Perbaikan bedah ditunda sampai pembengkakan akut dan hematoma subkutan membaik. Indikasi untuk operasi adalah potensi strangulasi visceral atau iskemia dengan pasien merasakan tidak nyaman saat batuk. Pada operasi dilakukan obliterasi komplit dari kanalis inguinalis dengan usus dan omentum yang terletak di bawah aponeurosis muskulus oblique externus yang dilemahkan. Sebuah prolene mesh hernia yang telah dimodifikasi 1

description

HERNIA INGUINALIS AKUT AKIBAT TRAUMA TUMPUL ABDOMEN: LAPORAN KASUS

Transcript of Jurnal Translate

Page 1: Jurnal Translate

HERNIA INGUINALIS AKUT AKIBAT TRAUMA TUMPUL ABDOMEN:

LAPORAN KASUS

Seema Biswas*, Maria Vedanayagam, Gabrielle Hipkins, Andrew Leather

Abstrak

Kami melaporkan kasus traumatis hernia inguinalis karena trauma tumpul

abdomen setelah kecelakaan lalu lintas dan menggambarkan keadaan serta tindakan

yang dilakukan. Pasien mengalami beberapa patah tulang ekstremitas atas dan

pembengkakan akut dari pangkal paha kanan dan skrotum. CT scan menegaskan

hernia inguinalis akut. Perbaikan bedah ditunda sampai pembengkakan akut dan

hematoma subkutan membaik. Indikasi untuk operasi adalah potensi strangulasi

visceral atau iskemia dengan pasien merasakan tidak nyaman saat batuk. Pada

operasi dilakukan obliterasi komplit dari kanalis inguinalis dengan usus dan

omentum yang terletak di bawah aponeurosis muskulus oblique externus yang

dilemahkan. Sebuah prolene mesh hernia yang telah dimodifikasi dilakukan setelah

merekonstruksi ligamentum inguinalis dan kanalis inguinalis.

Untuk pengetahuan kita, ini adalah kasus yang pertama kali di

dokumentasikan tentang hernia inguinal akut yang disebabkan sebagai akibat dari

trauma tumpul abdomen dengan efek trauma pada kanalis inguinalis. Perbaikan

bedah menguraikan prinsip-prinsip pemulihan anatomi normal pada pasien yang

secara fisiologis maupun anatomis pulih dari trauma akut

1

Page 2: Jurnal Translate

Latar Belakang

Trauma tumpul abdomen dapat menyebabkan crush and shearing effect pada

dinding abdomen dan organ visceral [1]. Onset akut hernia inguinalis indirek dengan

dislokasi testis setelah trauma tumpul jarang dilaporkan [2], tapi untuk pengetahuan

kita, kasus yang mengakibatkan pengangkatan menyeluruh dari kanalis inguinalis

dengan herniasi langsung dari organ abdominal belum didokumentasikan.

Kanalis inguinalis memanjang dari anterior superior spina iliaka sampai

tuberkulum pubis. Sebuah defek di dinding posterior akibat hernia akut. Dalam

kasus kami, semua batas-batas kanalis inguinalis termasuk dasar, posterior, inferior,

dinding medial dan deep and superficial rings cincin ditutup menyebabkan herniasi

traumatis dari ileum terminalis dan sekum dibawah aponeurosis muskulus oblique

externus yang dilemahkan.

Kami menjelaskan rekonstruksi dari dinding abdomen di daerah inguinal dan

pentingnya pemulihan anatomi normal dengan perbaikan definitif setelah perbaikan

dari pembengkakan dan hematoma.

Presentasi Kasus

Seorang pria berusia 24 tahun dirawat di rumah sakit setelah kecelakaan lalu

lintas setelah sepeda motornya bertabrakan dengan sebuah truk. Kecepatan tabrakan

adalah 35 mph dan cedera abdomen yang diderita akibat terkena pegangan sepeda

motor.

Pada saat datang ke bagian gawat darurat, hemodinamik stabil dan pasien

sadar sepenuhnya. Survei primer didapatkan abdomen soft yang dengan nyeri tekan,

bengkak dan memar di paha kanan dan skrotum. Tidak ada riwayat hernia.

Survei sekunder, foto polos X ray dan CT scan didapatkan dislokasi fraktur

bahu kanan, fraktur terbuka tulang radius dan ulna kanan, beberapa memar pada

paru-paru kanan dan hernia inguinalis kanan. Fiksasi internal dari cedera yang

terdapat pada ekstremitas atas telah dilakukan.

2

Page 3: Jurnal Translate

Rekonstruksi dinding perut ditunda, dengan tidak adanya kerusakan visceral

yang jelas, sampai bengkak dan memar membaik (Gambar 1).

12 hari setelah masuk RS, perbaikan hernia inguinalis telah dilakukan. Pada

operasi, aponeurosis muskulus oblique externus melapisi kanalis inguinalis itu

Dipipis inferior, dan ligamentum inguinalis yang ditemukan terpotong dari tempat

melekatnya, dari spina iliaka anterior superior ke tuberkulum pubis, dengan semua

batas-batas kanal ditutup (Gambar 2 & 3). Akibatnya, bukannya membagi

aponeurosis muskulus oblique externus di atas kanalis inguinalis, seperti dalam

hernia perbaikan standar, divisi dilakukan sekitar 10 cm di atas kanalis inguinalis

dimana terdapat serat yang utuh dan ada sedikit memar serta pembengkakan. Ini

mengakibatkan sekum, ileum terminal, usus buntu dan omentum terletak di bawah

aponeurosis muskulus oblique externus (Gambar 4). Tidak ada iskemia visceral atau

perforasi. Sebuah sayatan standar diatas kanalis inguinalis akan menjadi hal yang

berbahaya. Pada bagian medial, arteri femoralis, vena dan spermatic cord semua

utuh dan terletak di daerah inguinal.

3

Gambar 1. Onset akut dari hernia inguinalis kanan dengan pembengkakan dan memar

Page 4: Jurnal Translate

Tepi peritoneum dijahit ke ligament lakunar dan pectineal serta garis

pectineal. Aponeurosis muskulus oblique externus kembali terpasang sebagai

ligamentum inguinalis (Gambar 5). Sepotong besar prolene mash membentang dari

spina iliaka anterior superior ke tuberkulum pubikum kemudian dijahit di bawah

aponeurosis muskulus oblique externus (Gambar 6). Muskulus oblique externus

ditutup dan terakhir menutup kulit (Gambar 7). Pasca operasi pasien menerima

antibiotik selama 5 hari, membuat pemulihan lancar dan habis dalam waktu 12 hari

dari cedera awal. Pada rawat jalan lanjutan, 6 bulan kemudian tidak ada komplikasi.

4

Gambar 2. Ileum, caecum dan appendiks terletak di bawah aponeurosis muskulus oblique externus yang terbagi

Gambar 3. Ileum, caecum dan appendiks dikurangi

Gambar 4. Ileum, caecum, appendix dan omentum

Page 5: Jurnal Translate

Kesimpulan

Di sini kita membahas kasus pertama yang dilaporkan dalam operasi yang

berhasil dari hernia inguinal akut akibat trauma tumpul abdomen dimana kanalis

inguinalis benar-benar terbuka? menyebabkan usus untuk jatuh langsung di bawah

aponeurosis muskulus oblique external. Secara teknis tidak ada hernia langsung atau

tidak langsung karena tidak ada kanalis inguinalis. Cedera traumatis tidak termasuk

abdominal planes; anatomi normal sering terdistorsi. Perbaikan ditunda untuk

perbaikan hematoma dan edema yang mungkin mengakibatkan operasi yang lebih

menantang.

Karena defek unilateral dan prosedur adalah eksplorasi dalam contoh

pertama pendekatan terbuka dilakukan. Ukuran defek diberikan mudah pemeriksaan

rongga peritoneum untuk cedera visceral. Seperti perbaikan primer adalah layak

tanpa ketegangan ini dilakukan dengan merekonstruksi daerah inguinal berlapis-

lapis. Sebuah teknik alternatif perbaikan akan menjadi pendekatan intraperitoneal

laparoskopi daripada ekstraperitoneal karena lokasi visera perut bawah kulit dan

pemusnahan dari dinding perut di daerah inguinal kanan. Setelah pengurangan perut

jeroan komposit jala akan tetap ke tepi cacat daripada jahitan langsung dari

perbatasan tengkorak dan ekor dari cacat (tepi dinding perut dibatasi oleh

peritoneum dan tulang kemaluan, masing-masing) bersama-sama.

5

Page 6: Jurnal Translate

6

Gambar 5. Rekonstruksi dari ligament inguinal

Gambar 6. Pemasangan prolene mesh

Page 7: Jurnal Translate

Persetujuan

Informed consent tertulis diperoleh dari pasien untuk publikasi dari laporan

kasus ini dan setiap gambar yang menyertainya. Salinan persetujuan tertulis tersedia

untuk ditinjau oleh Editor-in-Chief jurnal ini.

Authors’ contributions

SB carried out the operation detailed in this report and drafted the case presentation section of the report. MV

and GH drafted and compiled the document. AL gave approval of the manuscript before publishing. All of the

above authors were involved in the care of the patient whilst in hospital.

Competing interests

The authors declare that they have no competing interests.

Received: 9 January 2010 Accepted: 10 June 2010

Published: 10 June 2010

7

Gambar 7. Penutupan kulit

Page 8: Jurnal Translate

DAFTAR PUSTAKA

1. Iswariah JD: Mechanism of injury in blunt abdominal trauma. J Occ Env Med

1966, 8(8):453.

2. Ng SH, et al: Blunt abdominal trauma associated with testicular dislocation and

contralateral inguinal hernia. Clin Rad Extra 2003, 59(1):1-2.

8