Jurnal opdent Translate

4
Judul Jurnal: EFEK DARI ENAM TEKNIK OBTURASI PADA PENGISIAN SALURAN AKAR LATERAL (Effect of six obturation techniques on filling lateral canals) Abstrak : Saluran akar lateral merupakan penghubung diantara saluran akar utama dan ligamen periodontal. Jaringan nekrotik dan bakteri yang berada pada saluran lateral sulit untuk dibersihkan/dihilangkan dengan pembersihan mekanis dan khemis dan ini mempengaruhi efisiensi pengisian saluran akar dan hasil dari perawatan saluran akar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengisian saluran akar lateral (artificial) dengan menggunakan enam macam guta-percha yang berbeda pada teknik obturasi. Untuk penelitian ini, digunakan enam puluh gigi manusia dengan akar tunggal yang sudah dicabut. Saluran akar dibersihkan dan dibentuk dengan teknik step back. Enam saluran lateral telah dipersiapkan pada sepertiga koronal, sepertiga tengah, dan sepertiga apikal pada setiap akar menggunakan reamer #15. Gigi-gigi tersebut secara acak dibagi menjadi enam kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari sepuluh gigi yang diobturasi dengan enam bahan yang berbeda yaitu, kondensasi lateral menggunakan Microseal (Tycom,USA), JS Quick-Fill (JS Dental Mfg.Inc.,USA), Softcore (CMS-Dental Aps., Denmark), System B (SybronEndo, USA) denganObtura II (Obtura Corp.,USA) dan Teknik Thermafil (Tulsa Dental, USA) menggunakan Kerr Pulp Canal Sealer (Kerr Manufacturing Co,USA). Pada gambaran radiografi mesiodistal, saluran yang diobturasi dinilai berdasarkan perluasan pengisian saluran lateral. Akar pada kelompok Thermafil

Transcript of Jurnal opdent Translate

Page 1: Jurnal opdent Translate

Judul Jurnal:

EFEK DARI ENAM TEKNIK OBTURASI PADA PENGISIAN SALURAN AKAR LATERAL(Effect of six obturation techniques on filling lateral canals)

Abstrak :

Saluran akar lateral merupakan penghubung diantara saluran akar utama dan ligamen

periodontal. Jaringan nekrotik dan bakteri yang berada pada saluran lateral sulit untuk

dibersihkan/dihilangkan dengan pembersihan mekanis dan khemis dan ini mempengaruhi

efisiensi pengisian saluran akar dan hasil dari perawatan saluran akar. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengevaluasi pengisian saluran akar lateral (artificial) dengan

menggunakan enam macam guta-percha yang berbeda pada teknik obturasi. Untuk

penelitian ini, digunakan enam puluh gigi manusia dengan akar tunggal yang sudah dicabut.

Saluran akar dibersihkan dan dibentuk dengan teknik step back. Enam saluran lateral telah

dipersiapkan pada sepertiga koronal, sepertiga tengah, dan sepertiga apikal pada setiap akar

menggunakan reamer #15. Gigi-gigi tersebut secara acak dibagi menjadi enam kelompok

dimana setiap kelompok terdiri dari sepuluh gigi yang diobturasi dengan enam bahan yang

berbeda yaitu, kondensasi lateral menggunakan Microseal (Tycom,USA), JS Quick-Fill (JS

Dental Mfg.Inc.,USA), Softcore (CMS-Dental Aps., Denmark), System B (SybronEndo, USA)

denganObtura II (Obtura Corp.,USA) dan Teknik Thermafil (Tulsa Dental, USA) menggunakan

Kerr Pulp Canal Sealer (Kerr Manufacturing Co,USA). Pada gambaran radiografi mesiodistal,

saluran yang diobturasi dinilai berdasarkan perluasan pengisian saluran lateral. Akar pada

kelompok Thermafil menunjukkan nilai yang lebih baik pada pengisian saluran lateral yang

kemudian diikuti oleh System B/Obtura, kondensasi lateral, Microseal, Quickfill, dan

Softcore. Kelompok gigi yang diobturasi dengan Thermafil dan System B/Obtura dapat

mengisi lebih banyak saluran akar lateral dibandingkan pengisian dengan bahan lainnya

secara statistik (p<0.05), tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara Thermafil dan

System B/Obtura (p>0.05). Jumlah saluran akar lateral yang terisi pada sepertiga tengah jauh

lebih besar dibandingkan dengan jumlah saluran akar lateral yang terisi pada sepertiga

koronal dan apikal. Teknik Thermafil dan System B/Obtura merupakan teknik yang paling

baik pada pengisian saluran akar lateral dibandingkan dengan pengisian menggunakan

bahan lainnya.

Page 2: Jurnal opdent Translate

Judul Jurnal:

PERKEMBANGAN BAHAN PULP CAPPING TERKINI

(Recent advances in pulp capping materials : an overview)

Abstrak :

Seiring dengan berkembangnya jaman, konsep perawatan pulpa juga ikut

berkembang lebih baik. Perawatan pulpa vital telah jauh berkembang dengan

adanya berbagai macam bahan yang dapat digunakan untuk pulp capping. Tujuan

dari artikel ini adalah untuk merangkum dan mendiskusikan tentang berbagai

macam dan bahan-bahan terbaru pulp capping untuk proteksi pulpa yang kompleks.

Sejarahnya, prosedur pulp capping pertama kali dilakukan pada tahun 1756 oleh

Phillip pfaff, pulpa vital yang terbuka ditutup dengan sepotong kecil emas. Namun,

keberhasilan prosedur pulp capping tergantung dari beberapa hal pada saat

prosedur tersebut dilakukan dan prognosisnya tergantung dari usia, tipe, sisi, dan

ukuran dari pulpa yang terbuka. Karena itu bahan pulp capping harus memenuhi

syarat ideal :

- Menstimulasi pembentukan dentin reparative

- Dapat mempertahankan vitalitas pulpa

- Mengandung fluoride untuk mencegah terjadinya sekunder karies

- Bersifat bakterisid atau bakteristatik

- Adhesif terhadap dentin

- Adhesif terhadap bahan restorasi

- Kuat terhadap tekanan bahan restorasi

- Steril

- Radioopak

- Melindungi pulpa dari bakteri

Bahan-bahan yang dirangkum diantaranya Calcium Hydroxide, Zinc Oxide Eugenol

Cement, Kortikosteroid dan antibiotik, Polycarboxylate cement, Inert materials,

kolagen, bonding agent, Calcium Phosphate, hydroxyapatite, laser, GIC/ resin GIC,

dan masih banyak lagi.

Page 3: Jurnal opdent Translate

Judul Jurnal :

DENTAL AMALGAM : MASIH MERUPAKAN PILIHAN BAHAN RESTORASI

YANG BAIK UNTUK RESTORASI KOMPLEKS PADA GIGI MOLAR

Abstrak :

Pada dunia kedokteran gigi, terdapat berbagai macam pilihan untuk menambal gigi

molar yang rusak. Maksud dari restorasi gigi yang kompleks pada pembahasan ini

adalah restorasi yang cukup besar pada gigi molar paling tidak satu cusp. Saat

merestorasi preparasi kompleks pada molar, pilihan bahannya adalah emas, metal

dasar, keramik, resin komposit, dan amalgam. Diantara bahan – bahan tersebut,

keramik dan resin komposit merupakan bahan yang paling popular dan paling

banyak digunakan oleh para dokter gigi. Namun, pilihan lain seperti amalgam juga

perlu dipertimbangkan.