fisiologi pencernaan

29
Tinjauan Pustaka Struktur, Fungsi, dan Mekanisme Sistem Pencernaan Alvin Wijaya Rustam NIM : 102011239 Kelompok D9 [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara no. 6 Jakarta Pendahuluan Manusia di dunia ini tidak membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas, baik itu aktivitas fisik seperti berolahraga, berjalan, dan berlari, maupun aktivitas dalam tubuh seperti mengeluarkan keringat dan sebagainya. Tentu setiap aktivitas yang kita lakukan didalam maupun diluar tubuh membutuhkan energi yang kita dapat ketika kita makan, dari sari- sari makanan yang telah kita makan yang akan diedarkan ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh kita. 1

description

fisio

Transcript of fisiologi pencernaan

Page 1: fisiologi pencernaan

Tinjauan Pustaka

Struktur, Fungsi, dan Mekanisme Sistem Pencernaan

Alvin Wijaya Rustam

NIM : 102011239

Kelompok D9

[email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara no. 6 Jakarta

PendahuluanManusia di dunia ini tidak membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas, baik itu

aktivitas fisik seperti berolahraga, berjalan, dan berlari, maupun aktivitas dalam tubuh seperti

mengeluarkan keringat dan sebagainya. Tentu setiap aktivitas yang kita lakukan didalam maupun

diluar tubuh membutuhkan energi yang kita dapat ketika kita makan, dari sari-sari makanan yang

telah kita makan yang akan diedarkan ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh

kita.

Sari-sari makanan yang dapat diangkut oleh darah adalah yang berbentuk molekul-

molekul kecil, yang mengalami proses penghancuran terlebih dahulu sebelum diedarkan oleh

darah. Proses penghancuran, penyerapan zat-zat pada makanan ini disebut juga proses

pencernaan. Sari-sari makanan diangkut bersamaan dengan oksigen yang diangkut dari sistem

pernafasan, hal ini lah yang menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh manusia. Hal ini juga

berfungsi untuk memperbaiki dan mengganti sel yang rusak, sedangkan bahan-bahan makanan

yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dikeluarkan dalam bentuk feses.

1

Page 2: fisiologi pencernaan

Sistem pencernaan dalam tubuh kita merupakan salah satu sistem terpenting untuk

menyediakan energi. Untuk tahu lebih lanjut, saya akan menjelaskan sedikit tentang sistem

pencernaan, struktur organ yang terkait, mekanisme dan enzim-enzim yang bekerja pada sistem

pencernaan..

Makroskopis

Secara makroskopis, kita harus tahu tentang traktus digestivus atau yang biasa disebut

juga dengan saluran pencernaan, secara anatomis saluran pencernaan dari awal sampai akhir

mulai dari mulut, oesophagus, lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus. Yang akan saya

bahas adalah mulai dari lambung ke bawah.

Lambung

Lambung adalah kelanjutan dari oesophagus, yang berbentuk seperti kantung. Lambung

dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding-dinding pada lambung

disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui

kontraksi otot-otot tersebut.

Fungsi gaster (lambung) itu sendiri adalah menyimpan makanan (pada orang dewasa

sekitar 1500ml), mencampur makanan dengan getah lambung untuk membentuk kimus yang

setengah padat, dan mengatur kecepatan pengiriman kimus ke usus halus sehingga pencernaan

dan absorpsi yang efisien dapat berlangsung.

Lambung terletak pada bagian atas abdomen dari regio hipochondrium sinistra sampai

regio epigastrium dan regio umbilikalis. Sebagian besar lambung terletak dibawah iga-iga bagian

bawah. Secara kasar lambung berbentuk seperti huruf J, dan mempunyai dua lubang yaitu ostium

cardiacum dan ostium pyloricum. Lambung juga memiliki dua curvatura atau lekukan yaitu

curvatura mayor dan curvature minor, juga memiliki dua permukaan yaitu lambung bagian

anterior dan posterior.

Gaster / lambung relatif terfiksasi pada kedua ujungnya, tetapi di antara ujung-ujung

daripada lambung sangat mobil (sangat bebas bergerak). Bentuk lambung sangat berbeda-beda

pada orang yang sama, tergantung pada volume isinya, posisi tubuh dan fase pernafasan.

Lambung dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu fundus, corpus, dan antrum pyloricum.

Fundus berbentuk kubah dan menonjol ke atas dan terletak di sebelah sinistra daripada ostium

2

Page 3: fisiologi pencernaan

cardiacum, pada fundus ini biasanya terisi penuh oleh gas. Corpus dari setinggi ostium

cardiacum sampai setinggi incisura angularis yaitu bagian bawah curvatura minor. Antrum

pyloricum adalah bagian lambung yang paling berbentuk seperti tabung, dinding ototnya yang

tebal membentuk sphincter pyloricum sedangkan rongga nya dapat dinamakan canalis pyloricus.

Curvatura minor membentuk pinggir kanan lambung dan terbentang dari ostium

cardiacum sampai pylorus. Omentum minus terbentang dari curvature minor sampai hati.

Curvatura major jauh lebih panjang daripada curvatura minor dan terbentang pada sisi kiri

ostium cardiacum, melalui kubah fundus, dan kemudian mengitarinya dan menuju ke kanan

sampai bagian inferior pylorus. Ligamentum gastrolienalis terbentang dari bagian atas curvature

major sampai limpa, dan omentum majus terbentang dari bagian bawah curvature major sampai

colon transversum.

Ostium cardiacum merupakan suatu lubang yang merupakan tempat di mana oesophagus

bagian abdomen masuk ke lambung. Ostium pyloricum dibentuk oleh canalis pyloricus yang

panjangnya sekitar 2,5cm. otot sirkular yang meliputi lambung jauh lebih tebal pada bagian ini,

dan secara anatomis dan fisiologis ini membentuk sphincter pyloricum, sphincter ini berfungsi

untuk mengatur kecepatan pengeluaran isi lambung ke duodenum.

Lambung memiliki membrane mukosa yang tebal dan didalamnya memiliki banyak

pembuluh darah. Mukosa lambung juga terdiri atas banyak lipatan yang disebut dengan rugae,

yang arahnya longitudinal.

Dinding otot lambung memiliki 3 serabut otot, yaitu serabut otot longitudinal, serabut

sirkular dan serabut oblik. Serabut longitudinal terletak paling superficial dan paling banyak

sepanjang curvatura. Serabut sirkuler mengelilingi fundus lambung dan pada pylorus sangat

menebal membentuk sphincter pyloricum. Serabut oblik membentuk lapisan otot yang paling

dalam yang mengitari fundus dan berjalan turun sepanjang dinding anterior dan posterior dari

lambung yang sejajar dengan curvatura minor.1

Pendarahan Lambung (Vaskularisasi)

Pembuluh arteri yang memperdarahi lambung berasal dari cabang-cabang a.coeliaca.

a.gastrica sinistra berasal dari a.coeliaca yang berjalan ke atas kiri untuk mencapai oesophagus

dan kemudian berjalan turun sepanjang curvatura minor, artery ini memperdarahi 1/3 bawah

oesophagus dan bagian kanan atas daripada lambung. A.gastrica dextra merupakan

3

Page 4: fisiologi pencernaan

percabangan dari a.hepatica pada pinggir atas pylorus dan berjalan ke kiri sepanjang curvatura

minor, artery ini memperdarahi bagian kanan bawah daripada lambung. A.gastrica brevis

berasal dari artery lienalis pada hillus limpa(lien) dan berjalan kedepan dalam ligamentum

gastrolienalis memperdarahi fundus. A.gastroepiploica sinistra berasal dari artery lienalis pada

hillus limpa kemudian berjalan ke depan ke ligamentum gastrolienalis untuk memperdarahi

sepanjang bagian atas dari curvatura mayor. A.gastroepiploica dextra berasal dari

a.gastroduodenalis yang merupakan cabang dari a.hepatica, artery ini berjalan ke kiri dan

memperdarahi lambung sepanjang bagian bawah dari curvatura mayor.1

Usus halus

Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang paling panjang, yang dibagi

menjadi tiga bagian yaitu, duodenum, yeyunum, dan ileum. Usus memiliki fungsi untuk

pencernaan dan absorbs hasil-hasil pencernaan.

Duodenum

Duodenum merupakan usus halus yang berbentuk huruf C yang memiliki panjang sekitar

25 cm yang menghubungkan lambung dengan yeyunum. Duodenum sangatlah penting, karena di

duodenum terdapat muara saluran empedu dan saluran pancreas. Duodenum melengkung sekitar

caput pancreas. Dua setengan sentimeter pertama dari duodenum memiliki struktur yang

menyerupai lambung karena pada permukaan anterior dan posteriornya diliputi peritoneum dan

mempunyai omentum minus yang melekat pada pinggir atasnya dan omentum majus yang

melekat pada pinggir bawahnya. Duodenum yang lain terletak retroperitoneal, hanya sebagian

saja yang diliputi oleh peritoneum. Duodenum sendiri terletak pada regio epigastrium dan regio

umblikalis.

Duodenum bagian pertama yang memiliki panjang sekitar 5cm, bagian ini mulai dari

pylorus berjalan ke atas dan belaang pada sisi kanan vertebrae L-1. Bagian ini memiliki batas-

batas yaitu, anterior dengan lobus quadratus hati dan kandung empedu, posterior dengan bursa

omentalis (2,5cm pertama), a.gastroduodenalis, ductus choledochus dan v.porta serta VCI.

Superior dengan foramen epiploicum winslowi, dan inferior dengan caput pancreas.

Duodenum bagian kedua memiliki panjang 8 cm. bagian ini berjalan kebawah didepan

hillus renalis di sebelah kanan dari vertebrae L-2,3. Memiliki batas anterior dengan fundus

4

Page 5: fisiologi pencernaan

kandung empedu dan lobus kanan hepar, dan lekukan-lekukan usus halus. Posterior dengan

hillus renalis kanan dan ureter kanan. Lateral dengan colon ascendens, flexura coli dextra dan

lobus dextra hepatis. Medial dengan caput pancreas.

Duodenum bagian ketiga memiliki panjang 8cm. bagian ini berjalan horizontal ke kiri

pada bidang subcostalis, mengikuti pinggir bawah caput pancreas. Memiliki batas anterior

dengan pangkal mesenterium dari usus halus, av.mesenterica superior yang terdapat didalamnya

dan yeyunum. Posterior dengan ureter kanan,VCI. Superior dengan caput pancreas. Inferior

berbatasan dengan yeyunum.

Duodenum bagian keempat memiliki panjang 5cm. Bagian ini berjalan ke atas dan kiri

dan kemudian memutar kedepan pada perbatasan duodenum-yeyunum. Memiliki batas anterior

permukaan pangkal mesenterium dan lekukan-lekukan yeyunum. Posterior pinggir kiri daripada

aorta dan pinggir medial m.psoas kiri.

Pembuluh darah yang memperdarahi separuh bagian atas duodenum adalah

a.pancreaticoduodenalis superior yang merupakan abang a.gastroduodenalis. separuh bagian

bawah diperdarahi oleh a.pancreaticoduodenalis inferior yang merupakan cabang dari

a.mesenterica superior.1

Jejunum dan Ileum

Jejunum dan ileum memiliki panjang sekitar 6 meter. 2/5 bagian atas merupakan jejunum

sedangkan 3/5 bagian bawah adalah ileum. Jejunum bermula dari juncture duodenojejunalis dan

ileum berakhir pada juncture ileocaecalis. Lekukan-lekukan pada jejunum dan ileum melekat

pada dinding posterior abdomen dengan parantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk seperti

kipas yang dikenal dengan mesenterium.

Dalam keadaan hidup, jejunum dapat dibedakan dengan ileum oleh gambaran sebagai

berikut:

1. Lekukan-lekukan jejnum terletak pada bagian atas rongga peritoneum dibawah sisi kiri

mesocolon transversum; ileum terletak pada bagian bawah rongga peritoneum dan dalam pelvis.

2. Jejunum lebih besar, berdinding lebih tebal dan lebih merah daripada ileum. Pada jejunum

memiliki lipatan mukosa yang lebih permanen, sedangkan pada bagian atas ileum lebar, tetapi

bagian bawahnya tidak ada lipatan.

5

Page 6: fisiologi pencernaan

3. Mesenterium jejunum melekat pada dinding posterior abdomen di atas dan kiri aorta, sedangkan

mesenterium ileum melekat dibawah dan kanan aorta.

4. Pembuluh darah mesenterium jejunum hanya membentuk satu atau dua arcade, tetapi pembuluh

darah mesenterium ileum membentuk tiga sampai empat bahkan lebih arcade.

5. Pada ujung mesenterium jejunum, lemak disimpan dekat pangkal dan lemak jarang ditemukan

dekat dinding usus halus. Sedangkan pada ileum lemak disimpan di seluruh bagian, sehingga

lemak ditemukan dari pangkal sampai dinding usus halus.

6. Kelompokan jaringan limfoid terdapat pada mukosa ileum bagian bawah sepanjang pinggir

antimesenterik.1

Vaskularisasi Jejunum dan Ileum

Pembuluh arteri yang memperdarahin jejunum dan ileum merupakan cabang-cabang

a.mesenterica superior. Cabang intestinal berasal dari sisi kiri arteri dan berjalan dalam

mesenterium untuk mencapai usus. Pembuluh ini satu sama lain beranastomosis untuk

membentuk serangkaian arcade. Bagian ileum yang terbawah juga diperdarahi oleh a.ileocolica.1

Usus besar

Usus besar dibagi dalam caecum, appendix vermiformis, colon ascenden, colon

transversum, colon descenden, dan colon sigmoideum.

Caecum

Caecum adalah bagian dari usus besar yang terletak di bawah perbatasan antara ileum

dan usus besar. Caecum mudah bergerak meski tidak mempunyai mesenterium. Adanya lipatan

peritoneum sekitar caecum membentuk fossa ilaecaecalis superior, fossa ilaecaecalis inferior dan

fossa retrocaecalis. Seperti pada colon, otot longitudinal terbatas pada tiga pita tipis yaitu taenia

coli, yang bersatu pada dasar appendix dan membentuk selubung otot longitudinal yang

sempurna. Pada caecum terdapat dua lubang yang salah satunya memiliki katup yang merupakan

6

Page 7: fisiologi pencernaan

jalur masuk dari ileum ke caecum yang disebut juga dengan valvula ileocaecalis, dan lubang

satunya lagi merupakan lubang yang menuju ke appendix vermiformis, yaitu ostium appendix

vermiformis.1

Appendix

Appendix vermiformis merupakan organ yang mengandung banyak jaringan limfoid.

Dasarnya melekat pada permukaan posteromedial caecum sekitar 2,5cm dibawah juncture

ileocaecalis. Appendix mempunyai peritoneum yang lengkap yang melekat pada lapisan bawah

mesenterium usus halus untuk membentuk mesenteriumnya sendiri yang pendek, yaitu

mesoappendix atau mesenteriolum.

Appendix terletak pada regio iliaca kanan. Ujung appendix mudah bergerak dan dapat

ditemukan pada tempat-tempat berikut:

1. Tergantung dalam pelvis berhadapan dengan dinding kanan pelvis

2. Melekuk di belakang caeum pada fossa retrocaecalis

3. Menonjol ke atas sepanjang pinggir lateral caecum

4. Didepan atau dibelakang bagian terminal ileum.

Pembuluh arteri appendix adalah a.appendcularis, yang merupakan suatu cabang dari a.caecalis

posterior.1

Colon ascenden

Colon ascenden memiliki panjang sekitar 13cm dan terletak pada regio iliaca kanan.

Colon ascenden berjalan ke atas dari caecum sampai permukaan inferior lobus kanan hati,

dimana colon ascenden seara tajam ke kiri, membentuk flexura coli dextra dan dilanjutkan

sebagai colon transcersum. Batas-batas anterior merupakan usus halus, omentum majus dan

dinding anterior abdomen. Posterior crista iliaca, m.iliacus, origo dari m.transversus abdominis.

Vaskularisasi colon ascenden merupakan a.iliocolica dan a.colica dextra yang merupakan

percabangan dari a.mesenterica superior.1

7

Page 8: fisiologi pencernaan

Colon Transversum

Colon transversum memiliki panjang sekitar 38cm dan berjalan menyilang abdomen,

menduduki regio umbilicalis dan hipogastricum, colon transversum mulai dari flexura hepatica

dibawah lobus kanan hati dan tergantung kebawah oleh mesocolon transversum, kemudian colon

ini akan berjalan ke atas sampai flexura coli sinistra. Flexura coli sinistra tergantung pada

diaphragm oleh ligamentum phrenicocolica. Mesocolon transversum melekat pada pinggir

superior colon transversum dan lapisan posterior omentum majus melekat pada pinggir inferior

Pembuluh arteri yang memperdarahi 2/3 proksimal dari colon transversum adalah

a.colica media, suatu cabang dari a.mesenterica superior. 1/3 distal daripada colon transversum

diperdarahi oleh a.colica sinistra yang merupakan cabang dari a.mesenterica inferior.1

Colon descenden

Colon descenden memiliki panjang sekitar 25cm dan terletak pada regio iliaca kiri. Colon

ini berjalan ke bawah dari flexura coli sinistra sampai pinggir pelvis, dimana ia melanjutkan diri

sebagai colon sigmoideum.

Pembuluh arteri yang memperdarahi colon descenden adalah a.colica sinistra dan

a.sigmoidea(a. colica inferior sinistra) yang merupakan cabang dari a.mesenterica superior.1

Hepar

Hepar atau hati, merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dan mempunyai banyak sekali

fungsi. Fungsi dasar hati adalah (1) pembentukan dan sekresi empedu yang dimasukkan ke

dalam usus halus, (2) berperanan pada banyak aktivitas metabolism yang berhubungan dengan

metabolism karbohidrat, lemak dan protein. (3) menyaring darah untuk membuang bakteri dan

benda asing lain yang masuk dalam darah dari lumen usus.

Hati sendiri memiliki sifat lentur dan lunak, menduduki regio hypochondrica kanan

melua sampai regio epigastrium. Hati dipisahkan menjadi dua lobus, yaitu lobus dextra, dan

8

Page 9: fisiologi pencernaan

lobus sinistra. Kedua lobus ini dipisahkan leh perlekatan peritoneum ligamentum falciforme.

Lobus kanan terbagi lagi menjadi lobus caudatus hepatis dan lobus quadratus hepatis oleh

adanya kandung empedu, fissure untuk ligamentum teres hepatis, v.cava inferior, dan fissura

untuk ligamentum venosum.

Pembuluh darah yang mengalirkan darah ke hati adalah a.hepatica dan vena porta.

a.hepatica membawa darah teroksigenasi ke hati sedang v.porta membawa darah venosa yang

kaya akan hasil pencernaan yang telah di absorbsi dari saluran pencernaan. Darah arterial dan

darah venosa dimasukan ke vena centralis dari setiap lobules hati melalui sinusoid hati.1,2

Gaster

Tunica mucosa. Pada keadaan hidup biasanya terlihat merah muda kecuali pada daerah

cardia dan pylorus agak pucat. Tampak pada permukaan lipatan-lipatan yang disebut rugae

karena longgarnya tunica submucosa di bawahnya. Terdapat gambaran yang lebih menetap yaitu

tonjolan-tonjolan yang membentuk bulat dipisahkan oleh alur-alur disekitarnya yang dinamakan

areola gastrica. Sebagian besar tunica mucosa terisi oleh kelenjar lambung yaitu : glandula

cardiaca, glandula fundica, dan glandula pylorica.

Epitel dilapisi oleh epitel silindris selapis. Didaerah cardia terdapat peralihan dari epitel

oesophagus. Semua sel epitel merupakan sel yang menghasilkan mucus. Sel-sel epitel tersebut

dijumpai adanya terminal bars. Dengan mikroskop elektron tampak microvili pada permukaan

dengan lapisan karbohidrat pada membran plasma. Pada sitoplasma terdapat butir musigen,

bentuk bintang dengan warna gelap dan homogen. Dalam keadaan normal sel-sel epitel ini selalu

diperbarui setiap 3 hari. Tanda-tanda regenerasi tampak pada bagian dasar foveola gastrica. Sel-

sel yang terbentuk baru akan mendorong ke atas utuk menggantikan sel-sel yang dilepaskan.

Lamina propria terdiri dari Jaringan pengikat, pada lamina propria ini sangat sedikit

karena terdesak oleh kelenjar-kelenjar yang begitu rapat, yaitu jaringan ikat kolagen dan

retikuler. Infiltrasi limfosit tersebar secara difusi dan kadang-kadang ditemukan lymphanodulus

solitarius. Dalam sebuah lambung terdapat sekitar 15 juta kelenjar. Dalam kelenjar ini dibedakan

4 macam sel :

9

Page 10: fisiologi pencernaan

a. Sel principal

sel zimogen atau sel utama (chief cell). Bentuk sel : silindris pendek atau kuboid,

tersusun selapis pada ½ atau 1/3 bagian distal dari kelenjar. Mudah rusak, tapi jika tidak ada

asam lambung kerusakan dapat dihambat. Menghasilkan pepsinogen yang akan berubah menjadi

enzim pepsin

b. Sel parietal

Terdapat tersebar diantara sel utama sepanjang dinding kelenjar. Bentuk sel seperti

pyramid atau agak bulat pada dasarnya yang terdesak ke basal oleh sel utama. Inti bulat,

sitoplasma tampak asidofil serta adanya canaliculi secretori yang tampak sebagai bangunan

intraseluler. Diduga menghasilkan asam HCl dalam getah lambung.

c. Sel mukosa leher

Relatif sedikit dan terletak antara sel-sel parietal di daerah leher kelenjar

d. Sel argentafin (sel enterokromatin)

Sel-sel kecil yang bergranula, tersebar diantara dasar sel utama. Merupakan tempat

sintesa dan penimbunan serotonin. Menghasilkan gastrin, serotonin, dan enteroglukogen.

e. Glandula pylorica

Kelenjar ini terdapat di dalam lamina propria daerah pylorus. Glandula pylorica

berbentuk tubuler bercabang simpleks, ujungnya bercilia hingga pada sediaan tampak terpotong

melintang.

Tunika submucosa Merupakan jaringan ikat padat yang mengandung sel-sel lemak, mast

cells, sel limfoid. Tunika muscularis terdiri dari 3 lapisan berturut-turut dari dalam keluar, yaitu:

Stratum oblique terutama pada facies ventralis dan dorsalis di daerah fundus dan corpus

ventriculi. Stratum circulare yang merupakan lapisan yang paling merata di seluruh bagian

ventriculus, di pylorus membentuk muskulus sphincter pylori. Stratum longitudinal yang banyak

pada daerah curvatura minor dan curvatura major.

10

Page 11: fisiologi pencernaan

Tunika serosa merupakan jaringan pengikat biasa yang sebelah luar dilapisi oleh mesotil

sebagai lanjutan dari peritoneum viscerale yang meneruskan sebagai omentum majus. Pada

perlekatan sepanjang curvatura minor dan major tidak dilapisi oleh mesotil.3

Usus halus intestinum tenue merupakan bagian tractus digestivus di antara ventriculus

dan intestinum crassum, seluruhnya ada sekitar 6 meter panjangnya. Intestinum tenue atau usus

halus ini dibedakan dalam 3 segmen berturut-turut yaitu, duodenum, jejunum, dan ileum. Ketiga

bagian tersebut memiliki dinding yang terdiri dari :

a. Tunika mucosa

Untuk memenuhi fungsi utama yaitu absorbsi makanan, maka perlu perluasan dari

permukaan tunika mucosa. Perluasan tersebut dilaksanakan dalam beberapa tingkat: (1)Lipatan-

lipatan tunika mucosa sampai tunika submucosa, yang melingkar-lingkar yang disebut plica

circularis atau valvula kerckingi (mirip lipatan). Lipatan ini merupakan bangunan yang tetap

yang tidak berubah karena pembesaran usus. Lipatan tersebut dimulai 5cm distal dari pylorus

yang makin membesar dan paling besar pada akhir duodenum dan awal jejunum dan makin

merendah sampai pada pertengahan ileum menghilang.(2) Vili intestinalis yang merupakan

penonjolan tunika mukosa dengan panjang 0,5 – 1,5 mm. Yang meliputi seluruh permukaan

tunica mucosa. Di daerah ileum agak jarang, tersusun sebagai jari-jari, pada dasar vili terdapat

muara kelenjar usus yang disebut glandula intestinalis liberkuhn atau crypta lieberkuhn.

(3)Microvili yang dengan adanya microvili, maka luas permukaan diperbesar sekitar 30x. Pada

permukaan sel-sel epitel gambaran bergaris-garis yang disebut striated border, yang merupakan

tonjolan sitoplasmatis diliputi membrane sel.

b. Tunika submucosa

Merupakan jaringan ikat padat yang banyak mengandung serabut elastis. Di dalamnya

terdapat pula kelompok-kelompok sel lemak. Terdapat anyaman saraf sebagai plexus nervosus,

submucosa meisseri. Gambaran khusus tunika submucosa ada 2, yaitu: (1) Plica circulari yang

merupakan lipatan yang diikuti oleh lapisan dinding usus sampai tunika submucosa untuk

memperluas permukaan usus. (2) Glandula duodenalis bruneri yang pars terminalis berbentuk

11

Page 12: fisiologi pencernaan

tubuler yang bercabang dan bergelung. Ductus excretorius akan menembus lamina muscularis

dan bermuara pada crypta lieberkuhn. Pada 2/3 distal duodenum kelenjar tersebut akan

berkurang kemudian menghilang.

c. Tunika muscularis

Terdiri atas 2 lapisan serabut otot polos, yaitu Stratum circulare di sebelah dalam, danStratum

longitudinal di sebelah luar . Diantara kedua lapisan tersebut terdapat plexus myentericus

aurbach

d. Tunika serosa

Merupakan jaringan pengikat longgar sebagai lanjutan peritoneum viscerale.

Usus Besar

Saluran usus ini mempunyai panjang sekitar 1,5 m, diameternya dua kali lipat intestinum

tenue. Tidak ada plica circularis dan juga vili intestinalis, sehingga permukaan dalamnya tampak

lebih halus. Glandula intestinal lebih panjang dan rapat. Epitel yang melapisi tunika mucosanya

pada umumnya sejenis. Berdasarkan letak dan struktrunya, dibedakan dalam beberapa segmen,

yaitu: Colon, yang meliputi caecum dan appendix vermiformis, colon ascenden, colon

tranversum, colon descendens, colon sigmoideum. Rectum, yang meliputi pars empularis recti

pars analis recti,dan anus2

Colon

Kecuali appendix, seluruh colon dan caecum mempunyai struktur yang sama. Dari luar colon

tampak segmen yang melintang menggelembung yang disebut haustra. Disamping itu tampak

adanya tiga jalur sebagai pita yang memanjang mengikuti sumbu panjang colon yang disebut

taenia coli. Di antara colon, yang terletak intraperitoneal ialah caecum dengan appendia, colon

transversum dan colon sigmoideum. Sedang yang terletak retro peritoneal ialah conon ascendens

dan colon descendens. Dindingnya terdiri dari;

a. Tunica mucosa

12

Page 13: fisiologi pencernaan

Tidak membentuk lipatan, plica atau villa sehingga permukaan dalamnya halus. Adanya

lekukan ke dalam oleh incisura di luar menyebabkan di dalam terdapat bangunan sebagai lipatan

yang diikuti seluruh lapisan dinding, yang disebut plica semilunaris.

b. Tunica submucosa

c. Tunica muscularis

d. Tunica serosa

Seperti juga pada intestinum tenue maka colon yang terdapat intraperitoneal akan

dibungkus seluruhnya oleh tunica serosa dengan mesotil. Pada beberapa tempat terdapat

bangunan sebagai kantung kecil yang berisi lerik yang disebut appendix epiepitionea2

Appendix vermicularis

Bangunan ini merupakan tonjolan sebagai jari atau cacing, yang berpangkal pada

caecum. Dindingnya relatif tebal dibandingkan lumennya. Adanya lipatan tunica mucosa

kedalam dinding menyebabkan bentuk lumen yang tidak teratur. Pada orang dewasa lumen agak

membulat. Kadang-kadang lumennya berisi sisa-sisa sel sampai tersumbat. Appendix ini

berakhir buntu. Dindingnya berstruktur sebagai berikut;

e. Tunica mucosa

Tidak mempunyai villi intestinalis. Epitel, berbentuk silindris selpais dengan sel piala.

Banyak ditemukan sel argentafin dan kadang-kadang sel paneth. Lamina propria, hampir

seluruhnya terisi oleh jaringan limfoid dengan adanya pula nodulus Lymmphaticus yang tersusun

berderet-deret sekeliling lumen. Diantaranya terdapat crypta lieberkuhn. Lamina muscularis

mucosa, sangat tipis dan terdesak oleh jaringan limfoid dan kadang-kadang terputus-putus

f. Tunica submucosa

Tebal, biasanya mengandung sel-sel lemak dan infiltrasi limfosit yang merata. Di dalam

jariangan tunica submucosa terdapat anyaman pembuluh darah dan saraf.

g. Tunic muscularis

13

Page 14: fisiologi pencernaan

Walaupun tipis, tapi masih dapat dibedakan adanya lapisan dua lapisan.

h. Tunica serosa

Tunica serosanya mempunyai struktur yang tidak berbeda dengan yang terdapat pada intestinum

tenue. Kadang-kadang pada potongan melintang dapat diikuti pula mesoappendix yang

merupakan alat penggantung sebagai lanjutan peritoneum viscerale.2

Hepar

Hepar dibagi menjadi unit-unit berbentuk prisma polygonal yang disebut lobulus, terdiri

atas parenchyma hepar dengan diameter 0,7—2 mm. pada potongan terlihat bahwa lobulus

berbentuk sebagai segi enam dengan pembuluh darah yang terdapat di tengah,yang disebut vena

sentralis.

Batas-batas lobulus pada hepar manusia tidak jelas dipisahkan oleh jaringan pengikat.

Pada sudut pertemuan antara lobuli yang berdekatan terdapat bangunan jaringan pengikat

berbentuk segi tiga berisi saluran-saluran yang disebut Canalis Portalis yang terdiri dari

pembuluh darah, pembuluh limfe, saluran empedu dan serabut saraf. Bangunan segitiga ini

disebut Trigonum Kiernanni.

Jika mengingat hepar sebagai kelenjar maka apa yang disebut lobulus tadi tidak sesuai

dengan lobulus pada kelenjar yang pada umumnya mempunyai saluran keluar yang terdapat di

tengah-tengah lobulus.

Pembagian lobulus hepar tersebut merupakan pembagian cara klasik yang mendasarkan

atas aliran darah yang mengalir dari tepi lobulus yang kemudian berkumpul di tengah Vena

Sentralis. Jika terjadi gangguan peredaran darah akan terjadi perubahan-perubahan di daerah

perifer lobulus yang meluas ke pusat lobulus.2,3

Sistem Pencernaan

14

Page 15: fisiologi pencernaan

Jumlah makanan yang dicernakan seseorang ditentukan terutama oleh keinginan intrinsic

akan makanan yang disebut lapar. Mekanisme ini di dalam tubuh orang merupakan sistem

pengaturan otomatis yang sangat penting untuk menjaga persediaan makanan dalam tubuhnya

yang berhubungan dengan nutrisi tubuh.

Mengunyah makanan adalah hal terpenting untuk pencernaan semua makanan, terutama

penting untuk kebanyakan buah-buahan dan sayur-sayuran mentah, karena zat-zat ini

mempunyai membrane selulosa yang tidak dapat dicerna antara bagian-bagian zat bergizi yang

harus dipecah terlebih dahulu untuk dapat digunakan.

Kebanyakan proses mengunyah disesbabkan oleh refleks mengunyah yaitu adanya bolus

dalam mulut menimbulkan refleks inhibisi otot pengunyah yang menyebabkan rahang bawah

turun ke bawah. Penurunan rahang bawah sebaliknya menimbulkan sebuah refleks regangan dari

otot-otot rahang bawah yang menyebabkan refleks rebound. Keadaan ini secara otomatis

mengangkat rahang bawah untuk menutup gigi, tetapi karena dia juga menekan bolus lagi

terhadap dinding mulut, maka terjadi refleks inhibisi otot pengunyah lagi, hal ini berlangsung

secara terus menerus.

Menelan adalah mekanisme yang kompleks, terutama karena faring sebagian besar

waktunya melakukan beberapa fungsi lain disamping menelan. Pada umumnya menelan dapat

dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: tahap volunteer, merupakan langkah pertama proses menelan,

tahap faringeal, merupakan jalan makanan melalui faring ke oesophagus, dan tahap oesofageal,

fase tidak sadar lain yang mempermudah jalannya makanan dari faring ke lambung.

Sphincter oesophagus bawah terdapat pada 2-5cm dari perbatasan oesophagus dengan

lambung, sphincter ini secara anatomis tidak berbeda dengan struktur dasar oesophagus tetapi

secara fisiologis dalam keadaannormal tetap berkonstriksi tonus, berlawanan dengan bagian

tengah dan atas oesophagus yang dalam keadaan normal seluruhnya tetap relaksasi. Namun

ketika gelombang peristaltic menelan melewati oesophagus “relaksasi reseptif” merelaksasi

bagian bawah sphincter oesophagus sebelum gelombang peristaltic dan mempermudah

pendorongan makanan yang ditelan ke dalam lambung.

Fungsi utama sphincter oesophageal bawah adalah untuk mencegah refluks isi lambung

ke dalam oesophagus, isi lambung sangat asam dan mengandung banyak enzim proteolitik.

15

Page 16: fisiologi pencernaan

Faktor lain yang mencegah refluks adalah mekanisme seperti katup dari bagian oesophagus yang

terletak tepat dibawah diafragma. Penutupan gerakan katup dari oesophagus bagian bawah

mencegah tekanan tinggi abdomen mendorong isi lambung ke dalam oesophagus.4

Fungsi Motorik Lambung

Lambung mempunyai 3 fungsi motorik, yaitu: (1) menyimpan sejumlah besar makanan

sampai dapat diakomodasi di traktus gastro intestinal bagian bawah, (2) mencampur makanan

tersebut dengan sekresi lambung sampai terbentuk ccampuran semicair yang disebut kimus, dan

(3) pengosongan perlahan dari makanan dari lambung ke usus kecil dengan kecepatan yang tepat

untuk pencernaan dan penyerapan oleh usus kecil.

Fungsi penyimpanan lambung. Sewaktu makanan memasuki lambung, terbentuk

lingkaran konsentris di korpus dan fundus lambung, makanan yang terdepan terletak dekat

dengan pembukaan oesophagus dan makanan terbelakang terletak dekat dengan dinding

oesophagus. Dalam keadaan normal, sewatktu makanan memasuki lambung, refleks vagal akan

sangat mengurangi tonus dinding otot korpus lambung sehingga dinding tersebut dapat menonjol

keluar secara progresif, memberikan akomodasi untuk semakin besarnya jumlah makanan yang

dapat masuk, yaitu sekitar 1liter.

Pencampuran dan propulsi makanan di lambung. Sewaktu lambung terisi, gelombang

konstriktor peristaltic lemah yang disebut juga gelombang campuran, bergerak ke arah antrum

sekitar 20 detik sekali, gelombang ini diatur oleh irama dasar (BER) terdiri dari gelombang

lambat yang timbul spontan di dinding lambung. Gelombang ini bukan hanya menyebabkan

sekresi mencampur tetapi juga menimbulkan dorongan lemah untuk menggerakan isi campuran

ke dalam antrum. Sewaktu gelombang konstriktor berlajan dari korpus lambung ke antrum,

gelombang ini menjadi bertambah kuat, beberapa menjadi sangat kuat karena diperlengkapi

dengan lingkaran konstriktor peristaltic yang sangat kuat yang akan memaksa isi antrum dengan

tekanan tinggi ke pylorus. Tiap 20 detik atau tiap gelombang peristaltik itu sendiri, hanya

mendorong sekitar beberapa milliliter isi antrum ke dalam duodenum.

16

Page 17: fisiologi pencernaan

Pengaturan pengosongan lambung. Kecepatan pengosongan lambung diatur oleh sinyal-

sinyal dari lambung dan dari duodenum. Sinyal dari lambung terutama ada 2 yaitu sinyal-sinyal

saraf yang disebabkan oleh peregangan lambung oleh makanan, dan hormone gastrin yang

dilepaskan dari mukosa antrum sebagai jawaban akibat adanya jenis-jenis makanan tertentu

didalam lambung.

Faktor-faktor pada lambung yang membantu pengosongan lambung yaitu pengaruh

volume makanan lambung pada kecepatan pengosongan, dan efek hormone gastrin pada

pengosongan lambung. Gastrin itu sendiri bermanfaat untuk mempercepat konstriksi pylorus dan

merelaksasikan pylorus dalam waktu yang bersamaan, dan juga berfungsi untuk mencegah

refluks isi lambung ke dalam oesophagus.

Faktor-faktor duodenum yang menghambat pengosongan yaitu efek menghambat refleks

enterogastrik dari duodenum pada aktivitas pylorus. Faktor-faktor yang ditemukan terus menerus

dalam duodenum yang dapat menimbulkan relfeks enterogastrik yaitu: (1)derajat peregangan

duodenum, (2) adanya setiap derajat iritasi pada mukosa duodenum, (3) derajat keasaman kimus

duodenum, (4)derajat osmolaritas kimus, dan (5) adanya hasil pemecahan tertentu di dalam

kimus, terutama hasil pemecahan protein dan mungkin sedikit lemak.4

Pergerakan Usus Halus

Pergerakan usus halus seperti dimanapun dalam traktus gastrointestinalis dapat dibagi

menjadi kontraksi pencampur dan konstraksi pendorong. Kontraksi pencampur terjadi bila satu

bagian usus halus diregangkan oleh kimus yang menimbulkan peregangan dinding usus sehingga

terjadi kontraksi konsentris local yang berinterval sepanjang usus. Pada duodenum dan jejunum

kecepatan kontraksi diperkirakan sekitar 12 kali kontraksi per menit, sedangkan pada ileum

sekitar 8 sampai 9 kali kontraksi per menit.

Pergerakan pendorong. Pergerakan mendorong dalam usus halus merupakan gerakan

peristaltic, yaitu mendorong kimus menuju anus dengan kecepatan 0,5 sampai 2cm per detik.

Aktivitas peristaltic ini sangat meningkat setelah makan yang disebabkan oleh masuknya kimus

ke dalam duodenum.

17

Page 18: fisiologi pencernaan

Pergerakan kolon

Kolon memiliki fungsi untuk absorbsi air dan elektriolit dari kimus dan penimbunan

bahan feses sampai ia dikeluarkan. Pada kolon yang terjadi adalah pergerakan pencampur atau

haustrasi dan pergerakan pendorong (pergerakan masa). Pergerakan haustrasi pada kolon sama

terjadinya dengan yang terjadi pada usus halus yang berfungsi untuk mendorong kimus ke arah

anus. Pergerakan masa merupakan jenis gelombang peristaltic seperti pada usus halus, tetapi

pada beberapa bagian kolon ini jarang terjadi, sebagai gantinya kebanyakan dorongan terjadi

oleh pergerakan ke anus yang lambat oleh kontraksi haustral dan gerakan masa.4,5

Enzim Sistem Pencernaan

Enzim yang terlibat pada proses pencernaan merupakan enzim kelas 3 dan 4 yaitu kelas

hidrolase dan kelas liase ( kelas 3 dan 4 ). Enzim yang bekerja pada proses pencernaan sudah

dimulai ketika makanan berada dalam mulut, di mulut ini terdapat kelenjar yang berfungsi untuk

mensekresi saliva yang memiliki enzim amylase yang berfungsi sebagai pemecah amilum

menjadi maltose. Lalu bolus berjalan ke oesophagus menuju lambung (tidak terdapat enzim).

Pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh

lambung seperti asam HCL yang mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin yang mengubah

protein menjadi pepton. Lipase yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Rennin

yang mengendapkan protein pada susu yang hanya dimiliki oleh bayi. Dan mucus yang

berfungsi sebagai pelindung lambung dari kerusakan akibat asam HCL.

Pada usus halus juga terdapat senyawa-senyawa yang dihasilkan untuk proses pencernaan

seperti disakaridase yang menguraikan disakarida menjadi monosakarida. Erepsinogen erepsin

yang belum aktif dan akan diubah menjadi erepsin, erepsin mengubah pepton menjadi asam

amino. Hormone sekretin yang merangsang kelenjar pancreas untuk mengeluarkan senyawa

kimia yang dihasilkan ke usus halus. Dan hormone CCK yang merangsang hati mengeluarkan

cairan empedu ke dalam usus halus.

18

Page 19: fisiologi pencernaan

Pada pancreas menghasilkan senyawa kimia berupa bikarbonat yang berfungsi untuk

menetralkan suasana asam makanan yang berasal dari lambung, enterokinase yang

mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin untuk mengubah pepton menjadi asam amino.

Amylase yang mengubah amilum menjadi disakarida. Lipase yang mencerna lemak menjadi

asam lemak dan gliserol. Tripsinogen tripsin yang belum aktif. Kimotripsin yang mengubah

pepton menjadi asam amino. Nuklease yang mengubah nukleotida menjadi nukleosida dan

gugus posfat. Hormone insulin yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula sampai ke batas

normal , dan hormone glucagon untuk menaikan kadar gula sampai ke batas normal.4

Penutup

Rasa nyeri pada lambung dapat saja disebabkan oleh kontraksi lapar didalam lambung.

Kontraksi ini dapat juga mengakibatkan sensasi nyeri di bagian belakang lambung yang disebut

sebagai hunger pangs, dan hal ini dapat juga disebabkan karena orang tersebut minum kopi,

karena kafein membantu lambung untuk mensekresikan asam lambung (HCL).

Daftar Pustaka

1. Richard S. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: EGC;

2006:231-60.

2. Sloane E. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC;2003: 291-295.

3. Shier, Butler, Lewis. Holes Human Anatomy and Physiology. New York:Hill

Companies; 2000:687-710.

4. Guyton. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-7. Jakarta: EGC; 1994: 68-106.

5. Pearce EC. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Cetakan ke-30. Jakarta:

Gramedia;2009:234-8.

19