e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

16
PEMERIKSAAN AKIL MUCHTAR MKH Gandeng KPK JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang juga anggota Majelis Kehormatan Hakim (MKH) Konstitusi Mahfud MD, berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pemeriksaan Akil Mochtar yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyuapan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Gunung Mas dan Lebak yang sedang ditahan di rumah tahanan KPK. MKH akan memeriksa Akil yang sudah diberhentikan sementara oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari sudut pelanggaran kode etik yang dilakukan politisi Partai Golkar tersebut. “Karena yang menjadi ter- periksa di dalam MKH ada dalam tahanan KPK, jadi kami berkoordinasi bagaimana kerja sama ini dilakukan tanpa saling terganggu karena urusan kehormatan, urusan etika yang tidak akan melahirkan hukuman penjara kalau terbukti,” kata Mahfud dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, seusai bertemu dengan pimpinan KPK, Senin (7/10). Akil ditahan di Rumah Tahanan KPK sejak 3 Septem- ber 2013 setelah tertangkap tangan KPK pada 2 Sep- tember malam. Kendati demikian, Mahfud tidak meny- ampaikan kepada wartawan hasil koordinasinya dengan pimpinan KPK. Mantan Ketua MK ini mengatakan bahwa hasil koordinasi dengan KPK akan disampaikan terlebih dahulu kepada MKH. “Ini miliknya Majelis Kehormatan, maka tidak bisa saya sampaikan ke Saudara sebelum saya laporkan ke Majelis Kehormatan, nanti malam akan dilaporkan dulu,” ujar Mahfud. Dia juga enggan mengungkapkan apa yang disampai- kan pimpinan KPK kepadanya selama pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam lebih tersebut. MKH dibentuk menyusul penetapan Akil sebagai tersangka oleh KPK. MKH akan melakukan pemeriksaan dari segi etika. Selain pemeriksaan terkait kasus hukum, MKH akan mengusut masalah penemuan ganja dan sabu di ruangan Akil. Beberapa waktu lalu, Mahfud mengatakan bahwa MKH akan memeriksa Akil setelah berkoordinasi dengan KPK. Pemeriksaan Akil, menurutnya, akan berlang- sung secara tertutup. (gam/aji) 8 OKTOBER 2013 Koran Madura SELASA Cak Munali Tertangkap Basah Setelah tadarus bersama anak-anak muda di kam- pungnya, Seperti biasa Matrawi duduk di emper masjid sambil bersenda gurau. Kali ini dia main tebak-tebakan. Rahem : Kang Mat, aku punya tebak-tebakan. Kalau bisa jawab, kugendong kau pulang. Matrawi : Aku pasti bisa jawab. Bersiaplah kau men- jadi kudaku. Matrawi : Kalo akil baligh namanya kan “mimpi basah”. Trus kalo ketangkap basah apa namanya. Matrwi : Ah, itu kan yang di tv kemaren malem. Yang ketangkap basah itu Akil Muchtar. “Izinkan saya Ruhut ‘Poltak’ Sitompul men- gundurkan diri sebagai ketua komisi III dan saya tetap menjadi anggota komisi III, mari kita sama-sama bekerja,” tegas Ruhut yang did- ampingi istrinya, Deana Lovita di DPR RI, Senin (7/10). Menurut Ruhut, keputusan mundur ini telah dipikirkan ma- sak-masak. Dia tidak ingin penun- jukkannya sebagai Ketua Komisi III DPR RI oleh Fraksi Demokrat memicu polemik yang berkepan- jangan. Ruhut mengatakan keserisauan anaknya juga menjadi pertimban- gan tersendiri dalam pengambilan keputusan mundur. Sambil seseka- li menyeka keringat di wajahnya, Ruhut menuturkan tentang kegeli- sahan sang buah hati. Selama ini, anaknya tersebut mengeluh karena kesibukannya sebagai anggota DPR. Sebagai ang- gota perwakilan rakyat, Ruhut ser- ing diundang ke pelbagai acara. Apalagi jika dia menjabat sebagai ketua komisi. Paska pengunduran diri Ruhut, Partai Demokrat bergerak cepat. Pi- eter Zulkifli akhirnya ditunjuk fraksi berlambang mercy ini untuk meng- gantikan Gede Pasek Suardika di komisi bidang Hukum dan HAM itu. Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR, Teuku Riefky Harsya menjelaskan, sosok Pieter memiliki kapasitas dalam mem- impin komisi hukum. Dia pun yakin, Pieter mampu mengemban tugas sebagai ketua Komisi III. “Beliau saat ini di Komisi II, per- nah di III, seorang doktor, kami sudah melihat kapasitas beliau, kami yakin beliau bisa memimpin,” pungkasnya. Ketua Dewan Kehormatan Demokrat, Amir Syamsuddin men- gapresiasi langkah kesatria dari Ruhut untuk mundur dari penu- gasan dirinya menjadi Ketua Komi- si III. Sikap Ruhut membuktikan kader partainya lebih mementing- kan banyak pihak dan tidak me- mentingkan diri sendiri. “Saya patut apresiasi dia (Ruhut-red) dan saya liat Ruhut lebih mengede- pankan kebersamaan dan kekelu- argaan di komisi III. Jadi patut di apresiasi,” jelas Amir. Sementara itu Ketua Fraksi Hanura, Sarifuddin Sudding men- gatakan, pihaknya tetap akan selalu kritis terhadap nama ang- gota DPR yang diajukan Partai Demokrat sebagai pengganti Ruhut untuk menjadi calon pem- impin di Komisi III. “Kami konsisten untuk mende- sak pemilihan Ketua Komisi III sesuai mekanisme. Selain itu, se- orang ketua komisi harus memi- liki kapabilitas dan kapasitas yang mencukupi karena komisi ini mem- bidangi persoalan hukum,” ujarnya di Kompleks Senayan, Senin (7/10). (gam/abd) Ruhut Sitompul Akhirnya Mundur JAKARTA-Lobi yang dilakukan Fraksi Partai Demokrat terkait penolakan atas Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III ternyata tidak membuahkan hasil. Sejum- lah kolega Ruhut di Komisi III tetap bersikeras meno- laknya. Ruhutpun akhirnya mengalah. Bahkan secara mengejutkan, si poltak ini menyatakan mundur dari pencalonannya sebagai Ketua Komisi III DPR. Demokrat Langsung Menunjuk Pieter Zulkifli JAKARTA- Mahkamah Kon- stitusi (MK) menolak seluruh gugatan yang diajukan pasan- gan Khofifah Indar Parawansa- Herman Sumawiredja (Berkah) terkait sengketa hasil Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2013. Putusan MK ini mengukuhkan kemenangan pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf (Karsa) yang se- belumnya sudah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur. “Menyatakan menolak permoho- nan untuk seluruhnya,” kata Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva saat membacakan putusan di Gedung MK, Jakarta, Senin (7/10). MK menggelar kembali sidang perkara perselisihan hasil pemilu kepala daerah Jawa Timur. Sidang pleno yang dipimpin oleh Wakil Ketua MK Hamdan Zoelva ini dengan agenda pengucapan putusan. Sidang dihadiri Soekarwo, Khofifah, serta ratusan pendukung kedua pihak. Putusan hanya dijatuhkan oleh de- lapan hakim konstitusi setelah Akil Mochtar tersangkut kasus dugaan korupsi. Sidang Pleno dengan agenda pengucapan putusan ini hanya be- ranggotakan 8 hakim konstitusi dan dipimpin oleh Hamdan Zoelva. Dalam putusannya, MK men- ganggap pasangan Karsa sebagai incumbent tidak terbukti mengguna- kan APBD untuk kampanye, seperti program Jalin Kesra Bantuan RTSM. Memang, stiker program tersebut memuat foto Soekarwo. Namun, menurut MK, itu bukan dalam kapa- sitas sebagai cagub, tetapi sebagai gubernur, apalagi anggaran sudah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan. “MK juga berpendapat Karsa tidak terbukti memanfaatkan birokrasi untuk kampanye. Justru, menurut MK, sebaliknya. Gubernur telah terbitkan surat edaran (kepada jajaran pemerintah di Jatim) untuk menjaga netralitas PNS,” kata hakim konstitusi. Selain itu, dalil bahwa pasangan Karsa melakukan penjegalan pasan- gan Berkah tidak terbukti dan tidak beralasan menurut hukum. Begitu pula terkait dalil tidak disosialisasi- kannya nama pemohon sebagai pasangan calon oleh KPU Jatim. (gam/aji/abd) SENGKETA PEMILUKADA JATIM MK Kukuhkan Kemenangan Karsa PENCUCIAN UANG KPK Didesak Selidiki TCW JAKARTA-Jaringan warga untuk refor- masi (Jawara) Banten mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menelu- suri keterlibatan Tubagus Chaeri Wardana (TCW) bukan saja pada kasus suap tetapi juga dugaan tindak pidana pencucian uang dan penyimpangan kekuasaan yang dilakukan berkat kerjasama dengan kakak kandungnya Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. ”TCW adalah orang yang terlibat aktif dalam penyusunan dan pelaksanaan skema pembangunan daerah di Provinsi Banten,” kata Direk- tur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (Alipp), Uday Suhada, yang me- wakili Jawara Banten saat menyambangi Gedung KPK, di Ja- karta, Senin. ”TCW terlibat dalam penggunaan anggaran publik, APBD maupun APBN, yang mulai masif terjadi sejak 2006,” tam- bahnya. Ia menguraikan kebocoran APBD Ban- ten mulai dirancang sejak pembahasan bersama DPRD.”Sudah bukan rahasia umum di lingkungan DPRD Banten ada sejumlah politisi dari partai politik yang bertugas mengamankan kebijakan ekse- kutif dalam hal ini yang langsung bersen- tuhan dengan TCW,” jelasnya. (ant/mon/ beth) TCW terlibat dalam penggunaan anggaran publik, APBD maupun APBN Uday Suhada Direktur Alipp ant/fanny octavianus DEMO ATUT. Sejumlah aktivis mahasiswa berunjukrasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Senin (7/10). Mereka mendesak KPK untuk mengusut Gubernur Banten Atut Chosiyah atas dugaan sejumlah kasus korupsi.

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

Page 1: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO.0215 | TAHUN II 1

PEMERIKSAAN AKIL MUCHTAR

MKH Gandeng KPKJAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi

yang juga anggota Majelis Kehormatan Hakim (MKH) Konstitusi Mahfud MD, berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pemeriksaan Akil Mochtar yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyuapan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Gunung Mas dan Lebak yang sedang ditahan di rumah tahanan KPK.

MKH akan memeriksa Akil yang sudah diberhentikan sementara oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari sudut pelanggaran kode etik yang dilakukan politisi Partai Golkar tersebut. “Karena yang menjadi ter-periksa di dalam MKH ada dalam tahanan KPK, jadi kami berkoordinasi bagaimana kerja sama ini dilakukan tanpa saling terganggu karena urusan kehormatan, urusan etika yang tidak akan melahirkan hukuman penjara kalau terbukti,” kata Mahfud dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, seusai bertemu dengan pimpinan KPK, Senin (7/10).

Akil ditahan di Rumah Tahanan KPK sejak 3 Septem-ber 2013 setelah tertangkap tangan KPK pada 2 Sep-tember malam. Kendati demikian, Mahfud tidak meny-ampaikan kepada wartawan hasil koordinasinya dengan pimpinan KPK. Mantan Ketua MK ini mengatakan bahwa hasil koordinasi dengan KPK akan disampaikan terlebih dahulu kepada MKH. “Ini miliknya Majelis Kehormatan, maka tidak bisa saya sampaikan ke Saudara sebelum saya laporkan ke Majelis Kehormatan, nanti malam akan dilaporkan dulu,” ujar Mahfud.

Dia juga enggan mengungkapkan apa yang disampai-kan pimpinan KPK kepadanya selama pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam lebih tersebut.

MKH dibentuk menyusul penetapan Akil sebagai tersangka oleh KPK. MKH akan melakukan pemeriksaan dari segi etika. Selain pemeriksaan terkait kasus hukum, MKH akan mengusut masalah penemuan ganja dan sabu di ruangan Akil.

Beberapa waktu lalu, Mahfud mengatakan bahwa MKH akan memeriksa Akil setelah berkoordinasi dengan KPK. Pemeriksaan Akil, menurutnya, akan berlang-sung secara tertutup. (gam/aji)

8 OKTOBER 2013

Koran Madura

SELASA

Cak Munali

Tertangkap BasahSetelah tadarus bersama anak-anak muda di kam-

pungnya, Seperti biasa Matrawi duduk di emper masjid sambil bersenda gurau. Kali ini dia main tebak-tebakan.

Rahem : Kang Mat, aku punya tebak-tebakan. Kalau bisa jawab, kugendong kau pulang.

Matrawi : Aku pasti bisa jawab. Bersiaplah kau men-jadi kudaku.

Matrawi : Kalo akil baligh namanya kan “mimpi basah”. Trus kalo ketangkap basah apa namanya.

Matrwi : Ah, itu kan yang di tv kemaren malem. Yang ketangkap basah itu Akil Muchtar.

“Izinkan saya Ruhut ‘Poltak’ Sitompul men-

gundurkan diri sebagai ketua komisi III dan saya

tetap menjadi anggota komisi III, mari kita sama-sama bekerja,” tegas Ruhut yang did-ampingi istrinya, Deana Lovita di DPR RI, Senin (7/10).

Menurut Ruhut, keputusan mundur ini telah dipikirkan ma-sak-masak. Dia tidak ingin penun-jukkannya sebagai Ketua Komisi III DPR RI oleh Fraksi Demokrat memicu polemik yang berkepan-jangan.

Ruhut mengatakan keserisauan anaknya juga menjadi pertimban-gan tersendiri dalam pengambilan keputusan mundur. Sambil seseka-li menyeka keringat di wajahnya, Ruhut menuturkan tentang kegeli-sahan sang buah hati.

Selama ini, anaknya tersebut mengeluh karena kesibukannya sebagai anggota DPR. Sebagai ang-gota perwakilan rakyat, Ruhut ser-ing diundang ke pelbagai acara. Apalagi jika dia menjabat sebagai ketua komisi.

Paska pengunduran diri Ruhut, Partai Demokrat bergerak cepat. Pi-eter Zulkifli akhirnya ditunjuk fraksi berlambang mercy ini untuk meng-gantikan Gede Pasek Suardika di komisi bidang Hukum dan HAM itu.

Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR, Teuku Riefky Harsya menjelaskan, sosok Pieter memiliki kapasitas dalam mem-impin komisi hukum. Dia pun yakin, Pieter mampu mengemban tugas sebagai ketua Komisi III. “Beliau saat ini di Komisi II, per-nah di III, seorang doktor, kami sudah melihat kapasitas beliau,

kami yakin beliau bisa memimpin,” pungkasnya.

Ketua Dewan Kehormatan Demokrat, Amir Syamsuddin men-gapresiasi langkah kesatria dari Ruhut untuk mundur dari penu-gasan dirinya menjadi Ketua Komi-si III. Sikap Ruhut membuktikan kader partainya lebih mementing-kan banyak pihak dan tidak me-mentingkan diri sendiri. “Saya patut apresiasi dia (Ruhut-red) dan saya liat Ruhut lebih mengede-pankan kebersamaan dan kekelu-argaan di komisi III. Jadi patut di apresiasi,” jelas Amir.

Sementara itu Ketua Fraksi Hanura, Sarifuddin Sudding men-gatakan, pihaknya tetap akan selalu kritis terhadap nama ang-gota DPR yang diajukan Partai Demokrat sebagai pengganti Ruhut untuk menjadi calon pem-impin di Komisi III.

“Kami konsisten untuk mende-sak pemilihan Ketua Komisi III sesuai mekanisme. Selain itu, se-orang ketua komisi harus memi-liki kapabilitas dan kapasitas yang mencukupi karena komisi ini mem-bidangi persoalan hukum,” ujarnya di Kompleks Senayan, Senin (7/10). (gam/abd)

Ruhut SitompulAkhirnya MundurJAKARTA-Lobi yang dilakukan Fraksi Partai Demokrat terkait penolakan atas Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III ternyata tidak membuahkan hasil. Sejum-lah kolega Ruhut di Komisi III tetap bersikeras meno-laknya. Ruhutpun akhirnya mengalah. Bahkan secara mengejutkan, si poltak ini menyatakan mundur dari pencalonannya sebagai Ketua Komisi III DPR.

Demokrat Langsung Menunjuk Pieter Zulkifli

JAKARTA- Mahkamah Kon-stitusi (MK) menolak seluruh gugatan yang diajukan pasan-gan Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja (Berkah) terkait sengketa hasil Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2013.

Putusan MK ini mengukuhkan kemenangan pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf (Karsa) yang se-belumnya sudah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur. “Menyatakan menolak permoho-nan untuk seluruhnya,” kata Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva saat membacakan putusan di Gedung MK, Jakarta, Senin (7/10).

MK menggelar kembali sidang perkara perselisihan hasil pemilu kepala daerah Jawa Timur. Sidang pleno yang dipimpin oleh Wakil Ketua MK Hamdan Zoelva ini dengan

agenda pengucapan putusan. Sidang dihadiri Soekarwo, Khofifah, serta ratusan pendukung kedua pihak. Putusan hanya dijatuhkan oleh de-

lapan hakim konstitusi setelah Akil Mochtar tersangkut kasus dugaan korupsi.

Sidang Pleno dengan agenda

pengucapan putusan ini hanya be-ranggotakan 8 hakim konstitusi dan dipimpin oleh Hamdan Zoelva.

Dalam putusannya, MK men-ganggap pasangan Karsa sebagai incumbent tidak terbukti mengguna-kan APBD untuk kampanye, seperti program Jalin Kesra Bantuan RTSM. Memang, stiker program tersebut memuat foto Soekarwo. Namun, menurut MK, itu bukan dalam kapa-sitas sebagai cagub, tetapi sebagai gubernur, apalagi anggaran sudah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

“MK juga berpendapat Karsa tidak terbukti memanfaatkan birokrasi untuk kampanye. Justru, menurut MK, sebaliknya. Gubernur telah terbitkan surat edaran (kepada jajaran pemerintah di Jatim) untuk menjaga netralitas PNS,” kata hakim konstitusi.

Selain itu, dalil bahwa pasangan Karsa melakukan penjegalan pasan-gan Berkah tidak terbukti dan tidak beralasan menurut hukum. Begitu pula terkait dalil tidak disosialisasi-kannya nama pemohon sebagai pasangan calon oleh KPU Jatim. (gam/aji/abd)

SENGKETA PEMILUKADA JATIM

MK Kukuhkan Kemenangan Karsa

PENCUCIAN UANG

KPK Didesak Selidiki TCW

JAKARTA-Jaringan warga untuk refor-masi (Jawara) Banten mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menelu-suri keterlibatan Tubagus Chaeri Wardana (TCW) bukan saja pada kasus suap tetapi juga dugaan tindak pidana pencucian uang dan penyimpangan kekuasaan yang dilakukan berkat kerjasama dengan kakak kandungnya Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

”TCW adalah orang yang terlibat aktif dalam penyusunan dan pelaksanaan skema pembangunan daerah di Provinsi Banten,” kata Direk-tur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (Alipp), Uday Suhada, yang me-wakili Jawara Banten saat menyambangi Gedung KPK, di Ja-karta, Senin.

”TCW terlibat dalam penggunaan

anggaran publik, APBD maupun APBN, yang mulai masif terjadi sejak 2006,” tam-bahnya.

Ia menguraikan kebocoran APBD Ban-ten mulai dirancang sejak pembahasan bersama DPRD.”Sudah bukan rahasia umum di lingkungan DPRD Banten ada sejumlah politisi dari partai politik yang bertugas mengamankan kebijakan ekse-kutif dalam hal ini yang langsung bersen-tuhan dengan TCW,” jelasnya. (ant/mon/beth)

TCW terlibat dalam

penggunaan anggaran

publik, APBD maupun APBN

Uday SuhadaDirektur Alipp

ant/fanny octavianus

DEMO ATUT. Sejumlah aktivis mahasiswa berunjukrasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Senin (7/10). Mereka mendesak KPK untuk mengusut Gubernur Banten Atut Chosiyah atas dugaan sejumlah kasus korupsi.

Page 2: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO.0215| TAHUN II2 NASIONAL

Meski demikian, predikat WTP yang disandang MK, bukan berarti lembaga itu bersih dari korupsi. “Audit di MK masih bagus. MK selalu meraih WTP sejak 2005,” ujar Ketua BPK Hadi Purnomo Hadi di kantornya, Jakarta, Senin (7/10).

Seperti diketahui, Ketua MK, Akil Mochtar, ditangkap Komisi Pemberantasan Ko-rupsi dalam operasi tangkap tangan. Ia ditangkap setelah menerima sejumlah mata uang Dollar Singapura dan Dollar Amerika senilai Rp3 miliar dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Chairun Nisa, dan pengusaha Cornel-lis Nallau, di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan. Uang itu diterima Akil terkait sengketa Pemilihan Kepala Daerah di Gunung Mas, Kali-mantan Tengah.

Selain itu, Akil ternyata diduga turut terlibat pengu-rusan sengketa Pemilihan Kepala Daerah Lebak, Banten dan menerima uang Rp1 miliar dari adik Gubernur Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaery Wardhana.

Dia mengatakan jika melihat hasil audit BPK ter-hadap MK saat ini terbilang masih bagus, belum lagi pada hasil audit laporan keuangan 2012, MK mendapatkan opini WTP. Namun demikian, WTP tidak bisa dijadikan jaminan untuk mengukur sebuah lembaga benar-benar bebas

dari korupsi. “WTP bukan jaminan tidak ada korupsi. Karena selama ini penetapan WTP menggunakan teknik audit sampling dan bukan populasi,” kata dia.

Hadi menjelaskan, BPK hanya memiliki wewenang untuk melakukan audit transaksi yang tercatat pada laporan keuangan sebuah lembaga negara. Sedangkan untuk transaksi yang tidak tercantum bahkan tidak menggunakan uang negara, BPK tidak dapat melakukan audit atas hal itu. “Kami hanya mengaudit laporan keuangan, untuk hasilnya, bukan kewenangan BPK,” pungkas dia.

Dia mengaku, adanya permintaan untuk mengaudit laporan keuangan MK. Hal tersebut pasca-tertangkapn-ya Akil Mochtar dalam kasus suap dalam penanganan sengketa Pemilihan Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan Pilbup Lebak, Banten. “Audit MK sampai saat ini masih bagus. Audit BPK ke MK hanya audit ruan-gan, untuk hasil produknya bukan kewenangan BPK,” kata Hadi.

Transaksi Non TunaiSementera itu, BPK men-

erima laporan perkembangan penerapan transaksi non tunai di lingkungan Pemer-intah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang diserahkan

oleh Gubernur Joko Widodo. Ini merupakan laporan pertama yang masuk ke BPK pasca sosialisasi penggunaan transaksi non tunai untuk mencegah korupsi di lem-baga pemerintahan. “Hari ini beliau ( Jokowi) memberikan perkembangan transaksi non tunai di DKI. Beliau nanti akan gamblang menyerah-kan ke BPK langkah-langkah yang baru dilaksanakan oleh Pemprov DKI,” ujar Hadi.

Hadi mengatakan, Jokowi memberikan sejumlah saran kepada BPK untuk menun-jang penerapan transaksi non tunai. Hal ini dimak-sudkan demi keefektifan upaya pelacakan aliran dana yang dijalankan dalam rangka pencegahan korupsi. “Masukan dari beliau, setiap peserta lelang selanjutnya akan kami wajibkan mem-berikan pernyataan bank clearance (bebas pinjaman ke bank) dan tax clearance (be-bas tunggakan pajak). Cukup baik sekali,” kata dia.

Selama ini, menurut Hadi, BPK merasa kesulitan untuk melacak aliran dana mencurigakan yang dilaku-kan oleh pemenang tender. Ini lantaran transaksi sering-kali dilakukan secara tunai. Makanya, Pemprov DKI ber-inisiatif untuk menerapkan transaksi non tunai di setiap tender pengadaan barang dan jasa. “Selama ini tran-saksi tunai selalu dijalankan oleh pemenang tender, akibatnya BPK kesulitan me-nelusuri, tracking sulit sekali. Makanya DKI non tunai. Jadi sebelumnya tidak mudah menelusurinya, dan ini harus dilakukan karena uangnya adalah uang negara,” pung-kas dia. (gam/abd)

Raih PRedikat WtP

BPK: MK Belum Tentu Bersih dari KorupsiJAKARTA-Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) belum menemukan adanya transaksi mencurigakan dalam laporan keuangan Mahkamah Konstitusi (MK). Bahkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang selama ini disandang MK sama sekali belum berubah.

JAKARTA- Direktur PT Cipta Terang Abadi, Yudi Setiawan, mengaku pernah memberi uang US$130 ribu kepada Sekretaris Jenderal PPP Rohmahurmuzy. Duit di-berikan kepada Romi lewat Denny Pramudia Adiningrat dan Dedi Amin. Pemberian uang itu terkait pengurusan proyek lelang pengadaan jag-ung di Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2012.

Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas memberi garan-si akan mendalami dugaan pengaturan proses lelang benih kopi dan jagung di Ke-menterian Pertanian RI Ta-hun Anggaran 2012. Termasuk mendalami aliran uang 130 ribu dollar AS ke Anggota DPR Romahurmuziy melalui Saiful terkait pengaturan tersebut. Demikian diungkapkan Busyro di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (7/2013).

Busyro hadir di Pengadi-lan Tipikor untuk menyaksi-kan sidang lanjutan terdakwa Lutfhi Hasan Ishaaq, dimana salah satu saksinya Yudi Seti-wan saat bersaksi mengaku menyetorkan uang ke sejum-lah anggota DPR RI, termasuk Romhahurmuzy. “Tidak han-ya akan dipanggil. Validasi itu kan untuk validitas,” ungkap Busyro.

Busyro menegaskan, vali-

dasi keterangan Yudi di per-sidangan akan langsung di-gabungkan dengan langkah selanjutnya. Busyro pun tak menampik saat disinggung apakah KPK punya bukti lain soal keterlibatan Sekretaris Jenderal PPP itu. “Nanti li-hat saja di sidang-sidang itu. Tidak mungkin hanya andal-kan satu bukti. Di sana (KPK) itu, penindakan dan pencega-han itu integratif,” tandasnya

Ihkwal pemberian uang kepada Sekjen PPP itu terung-kap saat Yudi menjadi saksi buat terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (7/10) siang.

Pemberian uang diawali lantaran PT Sarbe, diken-dalikan Denny dan Elda, acap kalah lelang jagung dan kopi di Kementan. Yudi, sebagai sebagai penyandang dana PT Sarbe, jadi geram. Karena itu, dia meminta Denni memba-yar semua kerugian yang di-alaminya. “Karena kalah, saya tekan Denny. Saya minta ganti biaya,” kata Yudi di Pengadi-lan Tipikor.

Saat hampir bersamaan kata Yudi, Elda meminta pinja-man duit sebesar US$130 dol-lar. Tapi, tunggu punya tung-gu, Elda tak pernah mengganti utang. Sampai jatuh tempo.Setelah saya telusuri, ternyata

duit dibayarkan ke Komisi IV,” jelasnya.

Yudi mengaku rugi be-sar. Uang yang diberikan ke-pada Elda ternyata dialirkan ke Romi, selaku Ketua Komisi IV DPR. “Biaya operasional cukup banyak. Pada saat awal kita ada bayar Romi, melalui Saiful untuk proyek jagung. Itu perintah Elda (Elda Devi-anne Adiningrat). Kita bayar melalui Dedi Amin dan Deni sekitar Maret, sebelum lelang jagung selesai. Dan mereka serahkan di Singapura sebesar 130 ribu dollar AS,” jelasnya.

Namun, dari semula ma-rah, belakangan Yudi bisa tersenyum. Soalnya, setelah mengeluarkan US$130 ribu, PT Sarbe menang lelang. “Sepulang dari Singapura langsung dilelang, yang me-nang perusahaan Elda (Radina Bio Adicita),” terang dia.

Sementara itu, Komisaris Radina Niaga Mulia Denny Pramudya Adiningrat men-gakui pertemuan di Singapura terkait pembicaraan proyek lelang benih kopi dan jagung di Kementerian Pertanian RI tahun Anggaran 2012. Namun, dia menampik disebut me-nyerahkan uang US$130 ribu kepada Ketua Komisi IV DPR Romahurmuziy melalui Saiful.

Denny mengakui sempat membahas proyek jagung de-

ngan Yudi Setiawan dan di-perintahkan buat menggarap proyek itu. “Saya pergi ke Sin-gapura dengan Deddi Amin (salah satu direktur anak pe-rusahaan Yudi),” kata Denny di Jakarta, Senin (7/10).

Denny pun bertemu de-ngan anggota Komisi IV DPR di Singapura. “Pertama mem-bicarakan proyek di Singapura. Saya dengan Deddi Amin, dan Saiful ikut,” imbuhnya.

Setelah pertemuan, di-rinya bertemu dengan istri Yudi Setiawan, Caroline. “Saya dikasih kunci kamar, pada-hal saya sudah check in dan kuncinya beda dengan kunci kamar saya,” sambungnya.

Setelah menerima kunci, Denny menampik menyer-ahkan uang untuk Rohma-hurmuzy melalui perantaran Saiful. Sebaliknya, Denny membeberkan, Caroline me-minta kunci kamar tersebut diserahkan kepada orangnya Saiful. “Orangnya perempuan. Mungkin ada sesuatu di kamar itu. Saya serahkan kunci. Mungkin ada pesenan barang kali. Saya tidak tahu pastinya,” tegasnya.

Atas hal tersebut, peru-sahaan Yudi yakni PT Cipta Terang Abadi, memenangi le-lang kopi. “Kopi berhasil, PT Cipta Terang Abadi menang,” pungkasnya. (gam/abd)

Sekjen PPP Diduga Keciprat US$130 ribu

J A KA RTA- Ke g e m a r a n Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq mengoleksi kendaraan mewah kembali terungkap dalam sidang lan-jutan perkara kasus suap sapi impor di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (7/10). Menu-rut saksi Yudi Setiawan, Lu-thfi Hasan Ishaaq sebenarnya meminta dibelikan mobil Mercedez Benz C-500. Pem-intaan Luthfi itu disampakan kepada Ahmad Fathanah. Na-mun oleh Yudi, Luthfi dibel-ikan mobil Toyota FJ Cruiser. “Fathanah sampaikan ke saya, kalau Luthfi minta Mer-cedez Benz C 500. Tapi posisi (keuangan) lagi kosong, har-ganya terlalu mahal,” kata Yudi saat bersaksi dalam si-dang lanjutan terdakwa Luth-fi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (7/10).

Lantaran itu, Yudi kemu-dian mencarikan pengganti mobil yang diminta Luthfi. Mobil tersebut adalah Toyota

FJ Cruiser. “Jadi saya tawar-kan FJ Cruiser senilai Rp1 miliar,” jelasnya.

Dalam dakwaan Luthfi terungkap, Luthfi menerima hibah mobil Toyota FJ Cruiser bernomor polisi B 1340 TJE. Mobil itu diserahkan Yudi langsung kepada Ahmad Fathanah.

Yudi mengaku sempat memberikan uang ratusan juta buat Luthfi Hasan Ishaaq. Pemberian itu pun dibenar-kan Luthfi Hasan Ishaaq, tapi dia menyebutnya sebagai sumbangan. “Cek Rp500 juta, Rp500 juta saat itu sumban-gan saksi untuk Pilkada di Jakarta,” kata Luthfi menang-gapi keterangan Yudi dalam sidang lanjutan perkara atas dirinya di Pengadilan Tipikor, Senin (7/10).

Namun, kata Luthfi, dana yang diberikan tersebut tidak digunakan untuk kepentin-gan pribadi. “Tidak ada ke saya sama sekali. Tidak per-

nah menerima uang-uang yang disebut saksi,” jelasnya.

Dalam kesaksiannya, Yudi kembali membeberkan rincian aliran dana yang di-berikan ke Luthfi. Selain duit Rp250 juta untuk perkenalan, ada duit yang diberikan atas permintaan Luthfi terkait Pemilu Kada Jawa Barat dan Jakarta.

Yudi pernah memberi-kan cek Rp500 juta pada 6 Juli 2012 untuk Pemilu Kada Jawa Barat. Cek itu diberi-kan langsung ke Luthfi di Lapangan Tembak Senayan. Kemudian ada uang Rp450 juta yang diserahkan pada 10 Juli 2012.

Namun, Yudi tidak sem-pat menjelaskan maksud pemberian uang itu. Dalam persidangan Fathanah pekan lalu, Yudi menyebut dana di-berikan terkait keperluan Hi-dayat Nur Wahid yang maju di Pemilukada Jakarta. (gam/abd)

Luthfi Minta Mobil Mercedez Benz C-500

JAKARTA- Polemik sepu-tar penunjukan Ruhut Sitom-pul sebagai Ketua Komisi III DPR berakhir setelah politisi nyentrik ini secara kestaria memutuskan mundur dari kandidat Ketua Komisi Hu-kum dan Ham ini. Peneliti Forum Masyarakat Peduli Par-lemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengapresiasi keputusan Ruhut melepaskan jabatan Ketua Komisi III. Si-kap ini membuktikan bahwa sejelek-jeleknya citra Ruhut yang dinilai banyak anggota Komisi III maupun publik, si poltak tetap mampu menjadi contoh dalam bersikap positif di hadapan pesona kekuasaan. Di Indonesia, sangat jarang ada orang yang mau menyerah jika yang dikejarnya adalah kekuasaan. “Kasus transaksi suap di DPR dilakukan oleh orang-orang yang mengejar kekuasaan secara membabi-buta. Demi kekuasaan terse-but, seseorang rela menghala-lkan cara demi mendapatkan jabatan tertentu,” ujar Lucius Karus di Jakarta, Senin (7/10).

Menurut dia, kesediaan Ruhut untuk menerima keny-ataan bahwa dirinya ditolak oleh anggota Komisi, harus di-jadikan contoh bahwa kekua-saan dalam dunia politik harus didasarkan pada legitimasi yang datang dari anggota-anggotanya. Ketika legitimasi

itu tak jua diperoleh, keputu-san Ruhut untuk melepaskan jabatan itu sudah sungguh tepat.

Dengan demikian kata dia, Komisi III mempunyai tang-gung jawab untuk bekerja se-rius membereskan berbagai soal yang menjadi tanggung jawab mereka. Publik jelas su-dah jengah dan sinis dengan Komisi III ini yang nampak kelebihan berwacana tanpa hasil yang jelas. Kinerja Komi-si ini di bidang legislasi sangat buruk, padahal mereka orang-orang yang paham hukum.

Sejak Partai Demokrat menunjuk Ruhut Sitompul untuk menggantikan Gede Pasek sebagai pimpinan Komisi III DPR, penolakan anggota Komisi III nampak sangat gencar. Alasan peno-lakan para anggota umumnya karena mereka memandang kepribadian Ruhut yang tidak capable untuk menjadi pimpi-nan Komisi Hukum.

Padahal kata Lucius, dari sisi kapasitas perseorangan, semua anggota DPR saat ini layak diragukan berkaitan de-ngan kinerja buruk yang tanpa malu mereka pertontonkan waktu demi waktu. “Jadi jika ukuran yang digunakan ang-gota Komisi III untuk menolak Ruhut digunakan untuk me-nilai anggota DPR seluruhnya, harusnya lebih pantas semua

anggota DPR yang ada didis-kualifikasi keanggotaan mere-ka karena kapasitas rendah yang mereka buktikan dalam 4 tahun keberadaan mereka di DPR,” tegas dia.

Ruhut ternyata mem-punyai alasan kuat untuk mengundurkan diri. Partai Demokrat tidak mau sam-pai voting. Semua kepu-tusan menurut peraturan Tata Tertib DPR pasal 27, dicapai dengan musyawarah mufakat. “Terima kasih se-muanya, saya secara kesatria, saya tidak mau ada polemik di komisi yang membesar-kan saya dan janji saya ingin menegakkan hukum, tetap saya jalankan. Izinkan saya mundur sebagai ketua Komisi III,” kata Ruhut di ruang ra-pat Komisi III DPR, Jakarta, Senin (7/10).

Ruhut yang mengenakan batik coklat didampingi is-trinya menjelaskan panjang lebar mengenai isu kumpul kebo yang dilontarkan teman-temannya sesama anggota Komisi III DPR.

Suara Ruhut pun sampai tercekat saat menceritakan komentar anak-anaknya atas kejadian ini. Dia terhenti be-berapa saat sambil mengusap air mata dan kepalanya yang kini plontos. “Saya sudah pun-ya gagasan yang sudah disam-paikan kepada pimpinan, pok-si serta semua anggota Partai Demokrat. Intinya, saya tidak mau ada polemik di Komisi yang membesarkan saya. Maka dari itu, izinkan saya mengundurkan diri sebagai calon ketua, tapi saya masih tetap di Komisi III,” tegasnya.

Kemudian, Ruhut juga mengucapkan terima kasih kepada Gede Pasek Suardika yang tetap mendukungnya kendati dia bisa saja marah ka-rena posisinya digeser. Begitu juga dengan Saan Mustopa. Dengan kalem, politisi yang sebelumnya berprofesi seba-gai pengacara mencoba bijak menyusul keberatan rekan-rekannya di Komisi Hukum. “Nggak usah lima orang yang keberatan. Satu orang anggota kalau memang keberatan saya jadi ketua, saya nggak memak-sa,” ucap Ruhut. (gam)

Ruhut Patut Jadi Teladan

dengan demikian kata dia, komisi iii

mempunyai tanggung jawab untuk bekerja serius membereskan berbagai soal yang menjadi tanggung

jawab mereka.

SAKSI UNTUK LUTHFI. Pengusaha Yudi Setiawan (kanan) bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, Senin (7/10). Yudi menjadi saksi atas terdakwa kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Luthfi Hasan Ishaaq.

SIDANG PERDANA MK. Dua anggota Majelis Kehormatan Hakim Mahkamah Konstitusi Bagir Manan (dua kiri) dan Mahfud MD (kanan) menanyai saksi pada sidang perdana Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi di Gedung MK, Jakarta, Senin (7/10) malam. Sidang perdana menghadirkan dan memeriksa sekretaris Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, Yuanna Sisilia sebagai saksi atas dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan Ketua MK.

Page 3: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO.0215| TAHUN II 3EKONOMI

Untuk itu, Dani menyeru-kan kepada rakyat Indone-sia dan rakyat sedunia serta gerakan sosial untuk meno-lak agenda liberalisasi per-dagangan dunia yang digagas dalam pertemuan G20, APEC, WTO, dan ASEAN. “ KTT APEC ini lebih banyak mendorong kepentingan ekonomi Negara-negara industri dan merugi-kan kepentingan domestik In-donesia,” jelas Dani di Jakarta, Senin (7/10).

Menurut Dani, semua agenda yang dibahas dalam fo-rum APEC tidak menguntung-kan Indonesia. Dengan situasi ini, maka agenda APEC yang membuka dan meliberalisasi pasar keuangan, investasi, dan perdagangan akan semakin memperparah ekonomi Indo-nesia. Terlebih lagi diplomasi culas yang dilakukan Negara-

negara maju dengan memasti-kan seluruh resepnya diadopsi dan disepakati dalam rantai pertemuan internasional, yai-tu G-20, APEC, dan WTO yang hanya akan memaksa Indone-sia untuk tunduk pada komit-men yang telah ada. “Resep-resep ekonomi yang didorong oleh Negara maju dalam fo-rum G-20 di St.Petersberg, Rusia untuk menyelamatkan ekonominya yang saat ini se-makin menunjukan pelema-han. Dan ekonomi kita yang kena getahnya,” tutur dia.

Sebelumnya, Direktur IGJ, M Riza Damanik mengatakan dorongan Pemerintah Indo-nesia di dalam forum APEC hanya akan membawa Indo-nesia ke dalam jurang krisis yang semakin dalam. Ter-jadinya peristiwa depresiasi mata uang di beberapa Negara

berkembang, seperti Indone-sia, India, Thailand, dan Fil-ipina akibat kebijakan ekono-mi AS dalam menyikapi krisis telah mengkoreksi pertum-buhan ekonomi Asia yang se-belumnya di 2013 diharapkan mencapai 6,6% turun menjadi hanya 6%. Hal ini berdampak pada pertumbuhan perekono-mian nasional yang semakin melambat. “Sampai saat ini, belum terlihat tanda-tanda penguatan ekonomi nasional. Walaupun BPS mengumum-kan terjadi surplus perdagan-gan sebesar US$ 132 Juta per Agustus 2013, tetapi perlam-batan kinerja ekspor masih terjadi, bahkan semakin men-unjukan perlambatannya,” te-gas dia.

Data BPS Agustus 2013 menunjukan bahwa terjadi penurunan nilai ekspor sebe-sar 12,77% di bulan Agustus 2013 dari nilai Juli 2013, yakni dari US$ 15,08 Miliar per Juli menjadi hanya sekitar US$ 13,16 Miliar per Agustus. Pe-nurunan ini disebabkan oleh penurunan nilai ekspor non-migas. “Bahkan klaim Pemer-intah Indonesia semakin tidak benar terhadap surplus per-dagangan dimana sebenarnya

penurunan nilai impor bukan karena pemerintah berhasil menekan impor migas, tetapi karena penekanan nilai impor non-migas akibat pelemahan nilai rupiah sehingga industri membatasi kegiatan imporn-ya. Penurunan Nilai impor mi-gas pada Agustus 2013 hanya sebesar US$ 472,2 juta atau 11,41% dibandingkan non-mi-gas yang mencapai US$ 3916,4 juta (29,49%),” jelas Dani lagi.

Tolak APEC

Sementara itu, Koali-si masyarakat tergabung dalam Gerakan Rakyat La-wan Neokolonialisme dan Imperialisme (Gerak Lawan) menggelar aksi demonstrasi mendesak Presiden SBY un-tuk segera menyelamatkan perekonomian Indonesia dari dampak krisis global. Aksi unjuk rasa ini dilakukan dengan menggelar teaterikal di depan kantor Kementerian Keuangan, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (7/10).

Dalam aksinya, koalisi Gerak Lawan mendesak kepa-da Presiden SBY untuk mem-batalkan komitmen Menteri Keuangan APEC 20 September

2013 yang telah ditanda tan-gani oleh Chatib Basri, kemu-dian meminta kepada Presiden SBY untuk tidak menjadikan agenda konektivitas APEC se-bagai ajah penambah utang Negara, dan pengambil alihan

terhadap sumber daya ekono-mi rakyat ke tangan swasta. Di samping itu meminta kepada Presiden Indonesia untuk tidak menyepakati pake Bali WTO dan membatalkan ren-cana Indonesia menjadi tuan

rumah KTM 9 WTO di Bali dan meminta rakyat Indonesia un-tuk menolak agenda liberal-isasi perdagangan dunia yang digagas dalam pertemuan G20, APEC, WTO dan ASEAN. (gam/abd)

Waspadai Diplomasi Abal-abal APECJAKARTA-Direktur Koalisi Anti Utang, Dani Setiawan mendesak pemerintah Indonesia agar tidak menjadikan agenda konektivitas Konferensi Tingkat Tinggi Kerjasama Ekonomi Asia Tenggara (KTT APEC) sebagai ajang menambah utang Ne-gara dan pengambil-alihan sumber-sumber daya ekonomi rakyat ke tangan korporasi swasta.

JAKARTA-Bank Dunia memproyeksikan pertumbu-han ekonomi Indonesia dalam fase menurun hingga tahun 2014 dengan rata-rata per-tumbuhan berada pada kisaran 5,3%-5,8%. Namun, laju per-tumbuhan akan berbalik naik mulai pada tahun 2015. “Per-tumbuhan ekonomi Indonesia ini masih di bawah China, Fil-ipina, Myanmar, dan Kamboja yang memiliki pertumbuhan masing-masing secara beruru-tan 7,5%, 6,8%, 6,9%, dan 7%. Sedangkan, ekonomi Indone-sia masih tumbuh di atas Ma-laysia dan Thailand yang me-miliki pertumbuhan 4,8% dan 5%,” ujar Senior Ekonom dari Bank Dunia, Ashley Taylor saat menyampaikan laporan Bank Dunia tentang pertum-buhan ekonomi negara- nega-ra berkembang se-Asia Timur dan Pasifik, di Jakarta, Senin (7/10).

Ashley Taylor menjelas-kan sejak tahun 2012, ekono-mi Indonesia telah mengalami perlambatan. Ini disebabkan oleh laju investasi yang mela-mbat, harga komoditas global yang melemah, dan pertum-buhan ekspor yang lebih ren-dah dari yang diharapkan. Kondisi ini diproyeksikan masih akan berlanjut hingga tahun depan. “Melambatnya kredit perbankan juga me-mengaruhi investasi di tahun depan, kondisi ini juga me-mengaruhi laju pertumbuhan

ekonomi,” cetusnya.Menurut dia, Indonesia

juga masih memiliki persoa-lan defisit transaksi berjalan. Ekonomi akan kembali agresif pada tahun 2015. Pertimban-gannya adalah pertumbuhan ekonomi global yang mulai naik. Sehingga harga komodi-tas kembali naik di pasar glob-al.

Kondisi ini mendongkrak kinerja ekspor Indonesia, yang mayoritas ekspor did-ominasi oleh barang-barang tambang. Implikasinya, tran-saksi berjalan akan membaik. Sayangnya, ia tidak bisa me-nyebutkan apakah transaksi berjalan akan kembali positif. “Kemajuan untuk meningkat-kan pertumbuhan dan men-gurangi kemiskinan ini sangat bergantung pada reformasi struktural. Indonesia perlu rezim perdagangan dan inv-estasi yang lebih terbuka dan kepastian peraturan yang leb-ih baik,” papar dia.

Di samping itu, investasi pemerintah pada sektor in-frastruktur menjadi sangat penting, termasuk membuat investasi publik lebih efisien melalui pemilihan proyek yang lebih baik, pendanaan inovatif, dan implementasi yang efektif.

Bank Dunia memperkira-kan pertumbuhan ekonomi di Asia Timur hanya sebesar 7,1 persen pada 2013 dan 7,2 pers-en untuk tahun berikutnya.

Ini lebih lambat ketimbang proyeksi Bank Dunia pada April lalu yang menyebut laju ekonomi kawasan itu dalam dua tahun ke depan, masing-masing sebesar 7,8 persen dan 7,6 persen “Pertumbuhan Asia Timur berkembang pada kecepatan yang lebih lambat seperti China bergeser dari ekonomi berorientasi ekspor dan berfokus pada permintaan domestik,” kata Wakil Pres-iden Bank Dunia Asia Timur dan Pasifik, Axel van Trot-senburg saat konferensi pers acara “Bank Dunia soal Pere-konomian Indonesia dan Asia Timur” di Kantor Bank Dunia, Jakarta, Senin (7/10).

Motor PenggerakKendati melambat, Bank

Dunia menilai perkemban-gan Asia Timur dinilai dapat menjadi motor penggerak perekonomian global dengan menyumbang 40% dari per-tumbuhan PDB global. Na-mun, kawasan ini memiliki tantangan terkait pengang-guran yang meluas, sehingga bursa tenaga kerja dan kon-tribusi terhadap pertumbu-han dan kesejahteraan rumah tangga merupakan kekhawati-ran yang terus berkembang di Asia Timur Pasifik. “Pengang-guran usia muda yang tinggi, kesenjangan yang meluas dan keterbatasan ketrampilan menjadi masalah yang men-dasar,” kata Axel van Trotsen-

burg.Menurutnya, isu yang

mendasar saat ini adalah perekonomian informal yang semakin meluas menyebab-kan rumah tangga semakin rentang terhadap goncangan. Belum lagi pembatasan ba-sis pajak yang menyebabkan penghambatan inovasi serta produktivitas. Oleh sebab itu, lanjutnya, penting juga untuk ‘memformalkan’ leb-ih banyak pekerjaan untuk meningkatkan cakupan per-lindungan dari risiko kerja dan perlindungan sosial, ser-ta mempertahankan pertum-buhan. “Maraknya sektor in-formal ini dikarenakan oleh peraturan perburuhan yang sangat ketat sehingga me-nyebabkan semakin banyak pihak mencoba untuk meng-hindari peraturan tersebut,” jelasnya.

Seharusnya komponen utama dari tanggapan kebija-kan meliputi stabilitas makro ekonomi dan kerangka kerja peraturan yang mendorong terciptanya usaha kecil dan menengah, dimana kebanya-kan orang di Asia Timur Pasi-fik bekerja. “Untuk mencapai hal ini, kebijakan perlu juga mendorong mobilitas buruh dan sumber daya manusia dan tidak semata-mata memihak pada pekerjaan tertentu saja, misalnya pekerja penuh waktu di bidang manufaktur,” pung-kas Axel. (gam)

PASAR GLOBAL

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam Fase Menurun

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerima pengaduan sebanyak 582 pada sektor jasa keuangan pada periode Januari hingga Oktober 2013. Pelaporan in-dustri keuangan non-bank (INKB) mencapai 355 atau 61% dari total pengaduan yang tercatat di Call Cen-tre OJK. “Kemudian industri perbankan 21%, sektor pasar modal 4%, dan sisanya per-mintaan pelayanan,” kata Di-rektur Pelayanan Konsumen OJK Sondang Martha dalam peluncuran buku yang berta-juk ‘Otoritas Jasa Keuangan : Pelindung Investor’ di Ruang Auditorium Mulia Business Park, Universitas Siswa Bang-sa Internasional, Jakarta, Senin (7/10).

Menurut dia, pemegang polis asuransi melaporkan kesulitan dalam pengaduan klaim. Di sisi lain, ketentuan untuk pencairan klaim yang diajukan. Pasalnya, perusa-haan asuransi belum mel-akukan transparansi produk. Sehingga, konsumen meng-etahui hak dan kewajiban sebagai pemegang polis as-uransi.

Martha mengungka-pkan adanya ketentuan dalam polis asuransi yang belum memperhatikan perlindungan konsumen. “Misalnya konsumen men-empatkan dana dalam bentuk proteksi, namun perusahaan asuransi men-galihkan sebagai bentuk investasi. Ketika pengajuan klaim, dilaporkan uangnya habis,” terangnya.

Karena itu, dia meminta konsumen untuk mempela-jari ketentuan dalam po-

lis asuransi. Sebelum me-nandatangani perjanjian. “Masalahnya sekarang, kon-sumen hanya paraf (menan-datangani) klausul saja, bu-

kan dibaca,” ujar Martha.OJK, tambah Martha,

menindaklanjuti pengaduan konsumen kepada lembaga jasa keuangan. Hal itu un-tuk menemukan solusi per-masalahan kedua belah pihak yang bersengketa. “Kalau pengadilan mencari peme-nang atau yang kalah (win or lose), dengan adanya fasili-tasi dar kami (OJK) bentukn-ya kemenangan bagi semua pihak (win win solution), dan akhirnya lembaga jasa keuan-gan lebih melakukan self cor-rection dengan adanya pen-gaduan,” pungkasnya.

Belum JelasSementara itu, Wakil Ket-

ua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Azis menilai mekan-isme iuran yang akan dibe-bankan OJK kepada industri keuangan, masih belum jelas.

Iuran ini rencananya akan di-gunakan untuk operasional OJK. Sampai saat ini OJK be-lum menyampaikan secara rinci pemberlakuan pungu-tan itu. “Usulannya OJK itu 0,03 sampai 0,04 persen. Tapi tampaknya di pemerintah ada di 0,045 persen terhadap aset, lebih kewenangan aturannya mana industri kena dan yang tidak kena, mereka bertahap sampai di tahun berapa. Nah itu yang sampai sekarang be-lum terlalu jelas dari OJK,” ujar Harry di Jakarta, Senin (7/10).

Harry mendesak OJK segera menyampaikan jad-wal berlakunya iuran terse-but. Sebab, ini berkaitan juga dengan anggaran dari APBN yang akan diguna-kan oleh OJK. “Mereka kan belum punya schedule ma-kanya saya minta sampai tahun berapa itu pungutan-nya atau dibiayai oleh APBN itu sampai kapan. Kita kan tiap tahun itu memiliki we-wenang untuk menyetu-jui anggaran OJK. Nah, itu masih menyeluruhnya di APBN dan belum ada kejela-san,” tutur Harry.

Dia juga meminta kejela-san perihal gaji pegawai Bank Indonesia (BI) yang diperban-tukan ke OJK. Menurutnya, sampai saat ini pegawai atau anggota OJK yang sebelumn-ya bekerja di BI untuk pola gaji masih ditangani oleh pihak BI. “Ini kan juga harus jelas kapan. Tahun 2014 nah itu berapa persen dari pola pembiayaannya, sekarang ini tahun 2014 saja pola gaji pegawai BI yang pindah ke OJK itu masih ditangani oleh BI,” tutup Harry. (gam/abd)

OJK TeRimA 582 AduAn

Soal Investasi dan Layanan Perbankan Mendominasi

ANGGARAN OJK. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad (kedua kiri) bersama tiga anggota Dewan Komisioner OJK lainnya (kiri-kanan) Nelson Tampubolon, Nurhaida dan Firdaus Djaelani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9). Rapat tersebut membahas soal rencana anggaran OJK.

di sisi lain, ketentuan untuk

pencairan klaim yang diajukan. Pasalnya,

perusahaan asuransi belum melakukan

transparansi produk. Sehingga, konsumen mengetahui hak dan kewajiban sebagai

pemegang polis asuransi.

Page 4: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO.0215 | TAHUN II4 LINTAS JATIM

KPP Bea Cukai Juanda Bongkar Sindikat Penyelundup Sabu Antarnegara

NARKOTIKA

Yang jelas, kebakaran yang melanda 21

rumah yang dihuni 24 KK (kepala keluarga)

atau 97 warga itu menyebabkan kerugian sekitar

Rp3,2 miliar. Ke-21 rumah itu ada 14

rumah di Blok B dan tujuh rumah di Blok A. Kalau seluruh Aspol Ketintang ada 212

rumah,”

Awi SetiyonoKabid Humas Polda Jatim

Ternyata anjing pelacak

mengendus adanya sesuatu di dalam

salah satu jok mobil. kemudian

dilakukan pembokaran dan

ditemukanlah 6 bungkusan

alumunium foil yang ternyata sabu-sabu,”

Iwan HermawanKepala KPP Bea Cukai

Juanda Surabaya

Polda Bantah Sabotase Kebakaran Aspol

"Kami belum ke arah sana (unsur sabotase), ka-rena Tim Labfor Polri hanya menemukan asal kebakaran dari lantai atas rumah Blok B Nomor 1 yang dihuni Indra (menantu almarhum Rochim)," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di lokasi kejadian, Senin (7/10).

Didampingi Kepala As-rama Polisi (Aspol) Ketintang AKBP Djoko Wiswoto, ia menjelaskan api menjalar begitu cepat, karena angin berembus kencang dari arah timur ke barat. "Untuk me-ngetahui sumber api yang menjadi penyebab kebakaran masih perlu waktu," ucapnya.

Hingga kini, pihak-nya masih menunggu hasil penelitian tim Labfor Polri Cabang Surabaya yang dip-impin langsung oleh Kepala Labfor Polri Cabang Sura-baya Kombes Pol Magdalena untuk melakukan olah TKP dengan meneliti bekas-bekas kebakaran yang ada.

"Yang jelas, kebakaran yang melanda 21 rumah yang dihuni 24 KK (kepala keluarga) atau 97 warga itu menyebabkan kerugian sekitar Rp3,2 miliar. Ke-21 rumah itu ada 14 rumah di Blok B dan tujuh rumah di Blok A. Kalau seluruh Aspol Ketintang ada 212 rumah,"

tuturnya.Selain itu, Polrestabes

Surabaya juga sudah me-lakukan pemeriksaan lima saksi mata, baik penghuni rumah maupun orang luar, seperti tukang becak dan tukang bakso di dekat lokasi kejadian. "Ada delapan unit sepeda motor yang terbakar hangus," ujarnya.

Menurut dia, kebakaran Aspol Ketintang itu menda-pat atensi dari Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono, karena itu Kapolda langsung memerintahkan pendirian

tenda umum, tenda dapur, MCK, dan penyediaan air bersih.

"Kapolda juga membantu natura, sedangkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantu obat-obatan," ka-tanya. Rencananya, Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono juga meninjau loka-si kebakaran Aspol Ketintang setelah melakukan kunjun-gan kerja ke Tuban.

Sementara itu, Kepala As-rama Polisi (Aspol) Ketintang AKBP Djoko Wiswoto men-jelaskan kebakaran terjadi pada pukul 19.30 WIB saat warga sedang "cangkruk" (bercengkerama dan berbin-cang-bincang) di luar rumah.

"Karena itu tidak sampai terjadi korban jiwa. Para warga yang rumahnya terbakar umumnya juga tidak mau berada di tenda, karena cuaca panas, mereka memilih tinggal di Masjid Amanah dan keluarganya yang juga ada di Aspol Ketintang," katanya.

Ia menambahkan Wali Kota Surabaya juga mena-wari warga untuk pindah ke Rumah Susun di Jambangan. "Tapi, warga kayaknya belum siap, karena mereka masih stres," kata Djoko Wiswoto yang juga Kepala Analis Intelkam Polda Jatim itu.

Wartawan Antara mel-aporkan di lokasi kejadian pada Senin siang terlihat Labfor melakukan olah TKP, petugas PLN membenahi jaringan listrik, dan petugas Telkom juga membenahi jaringan telepon di lokasi kejadian. (ant/edy/dik)

SURABAYA - Kepolisian Daerah Jawa Timur mem-bantah adanya unsur sabotase dalam kebakaran Asrama Polisi Ketintang, Surabaya, Minggu (6/10) malam, karena kebakaran yang membumihangus-kan 21 rumah itu lebih disebabkan faktor teknis.

ddy/koran madura

TUNJUKKAN BARANG BUKTI. Kepala KPP Bea Cukai Juanda Sidoarjo Iwan Hermawan saat menunjukkan barang bukti dan tersangka penyelundup sabu jaringan lapas Medaeng.

SURABAYA - Kantor Pengawasan dan Pelayanan (KPP) Bea Cukai Juanda ber-hasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu seberat 182 gram, dari Malaysia menuju Indonesia melalui importasi barang di terminal cargo In-ternasional Bandara Juanda Surabaya, Kamis (03/10).

Iwan Hermawan Kepala KPP Bea Cukai Juanda me-ngatakan, sabu-sabu tersebut disembunyikan di dalam la-pisan jok mobil yang dikirim dari Kuala Lumpur, Malay-sia. Dua jok mobil tersebut dikirim atas nama Tan Eng Kooi dari Kuala Lumpur, Ma-laysia, dan ditujukan ke Ivan Teguh Santoso yang berada di Surabaya.

"Dua Jok mobil yang dikirim dari Malaysia terse-but, ternyata salah satunya dipakai untuk menyembu-nyikan sabu-sabu di dalam joknya," kata Iwan kepada wartawan, Senin (7/10).

Keberhasilan tersebut berkat pemeriksaan X-ray yang menunjukkan adanya barang asing di dalam lapisan jok mobil. Petugas curiga, kemudian melibatkan anjing pelacak narkotika (K-9). Ter-

nyata ada respon positif dari K-9.

"Ternyata anjing pelacak mengendus adanya sesuatu di dalam salah satu jok mobil. kemudian dilakukan pem-bokaran dan ditemukanlah 6 bungkusan alumunium foil yang ternyata sabu-sabu," ujarnya.

Berbekal informasi dan dan hasil penelitian diatas, diterbitkan Nota Hasil Inteli-

jen (NHI) Nomor : NHI-04/WBC.10/KPP.MP.0302/2013 tanggal 03 Oktober 2013 yang menjadi dasar pemeriksaan mendalam terhadap fisik ba-rang dan dokumen pelengkap pabean.

Memastikan bahwa ba-rang tersebut mempunyai kekuatan hukum, dilakukan uji laboratorium pada balai pengujian dan identifikasi barang (BPIP) Tipe B Sura-baya. dari uji laboratorium dipastikan bahwa barang tersebut positif metham-pethamin (Shabu).

Pihak KPP Bea Cukai Juanda kemudian bekerjasa-ma dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Ja-tim dan berhasil menangkap importir (Ivan Teguh San-toso) dan lima orang anggota jaringan lainnya. Berdasar-kan keterangan tersangka diketaui bahwa jaringan tersebut dikendalikan oleh Iwan dan Sefan yang saat ini menjalani hukuman penjara Rutan Kelas 1 Surabaya (Me-daeng).

“Mereka ini Jaringan yang dikendalikan dari Lapas Medaeng. Tentu ini sangat memprihatinkan,” Tandasn-ya.(ddy)

KPH Parengan Mewaspadai Aksi Balasan

KRI Dewaruci Rusak Setelah Keliling Australia

Grisella Akhirnya Tutup Usia

PENJARAH TERTEMBAK

KAPAL LATIHAN

DUA MINGGU SETELAH OPERASI PEMISAHAN

ant/aguk sudarmojo

JALAN BETON COR. Sejumlah pekerja mempersiapkan pondasi jalan beton cor di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Jatim, Senin (7/10). Pembangunan jalan dengan konstruksi beton cor sepanjang 22 kilometer dari Bojonegoro-Padangan dan Ngawi dengan dana APBN Rp270 miliar rampung akhir 2014.

BOJONEGORO - Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, minta seluruh jajarannya mewaspadai aksi balasan pascatertembaknya tiga orang penjarah likuran batang pohon jati di kawasan hutan Guwo Terus, Minggu (6/10).

"Kami sudah menginstruk-sikan kepada petugas di la-pangan untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi kemungkinan aksi balasan dari para penjarah kayu itu," kata Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan, Tuban, Daniel, Senin (7/10).

Ia minta jajarannya berada di pos masing-masing dan meningkatkan pengamanan

kawasan hutan menghadapi kemungkinan para penjarah kayu jati melakukan aksi bala-san.

"Kami juga sudah meny-iapkan petugas pengamanan hutan yang siap diterjunkan kalau sewaktu-waktu terjadi aksi penjarahan kayu jati lagi," katanya, menegaskan.

Daniel menjelaskan tiga penjarah kayu jati yaitu Parto Sukiran, Sutono dan Dar-kum, ketiganya warga Desa Sidonganti, Kecamatan Kerek, Tuban, ditembak oleh tim ga-bungan Polisi Hutan (Polhut) KPH Parengan dan Kepolisian Resor (Polres) Tuban, Minggu (6/10).

"Ketiganya saat ini men-jalani perawatan di RSUD Dr Koesma Tuban. Salah sa-

tunya yang bernama Darkum kemungkinan dibawa ke RS di Surabaya karena kondisinya kritis," jelasnya.

Menurut dia, ketiganya melakukan aksi penjarahan kayu jati di kawasan hutan jati Guwo Terus, di Kecamatan Montong, Tuban, yang masuk kawasan hutan KPH Parengan, bersama dengan ratusan pen-jarah kayu jati lainnya.

"Di lokasi kejadian dite-mukan 27 batang pohon jati berusia sekitar 60 tahun yang ditebang, namun semuanya berhasil kami amankan," je-lasnya.

Sebelum itu, katanya, ketiga pelaku juga menebang belasan pohon jati rata-rata berusia antara 50-60 tahun juga di lokasi yang sama.

Bahkan, katanya, kelom-pok penjarah kayu jati terse-but juga secara rutin mela-kukan aksi penjarahan pohon jati di KPH Jatirogo, Tuban, yang mengakibatkan kerugian mencapai Rp14 miliar.

"Mereka melakukan aksi penjarahan jati karena ada sindikat yang bersedia me-nampung kayu jarahan itu," tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Tuban AKBP Ucu Supriyadi menjelaskan petugas terpaksa menembak para pelaku pen-jarahan karena ketika akan ditangkap melakukan perla-wanan.

"Polisi juga terus memburu para pelaku penjarahan jati lainnya yang kabur," ujarnya. (ant/gus/dik)

SURABAYA - Kapal latih Kadet TNI Angkatan Laut KRI Dewaruci yang tiba kembali di Surabaya, Senin, mengalami kerusakan pada sejumlah ba-gian usai melaksanakan pela-yaran keliling Benua Australia selama sekitar dua bulan.

Kedatangan kapal layar buatan Jerman dari muhibah itu disambut Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Hari Bowo di Der-maga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya, Senin (7/10).

Hadir dalam acara peny-ambutan tersebut antara lain Gubernur Akademi Angkatan Laut Laksamana Muda TNI I Nyoman Gde Nurija Ary At-maja, Komandan Komando Pengembangan dan Pen-didikan Angkatan Laut (Kob-angdikal) Laksamana Muda TNI Widodo, dan Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksa-

mana Pertama TNI Siwi Suk-ma Adji.

"Sejumlah bagian kapal yang mengalami kerusakan antara lain cocor dan patung Dewaruci yang berada di ha-luan depan patah dan hilang ke laut. Selain itu, tiang layar bagian depan juga patah di ba-gian atasnya," kata Komandan KRI Dewaruci Letnan Kolonel Laut (P) Anung Sutanto, usai upacara penyambutan.

Kerusakan yang dialami KRI Dewaruci terjadi saat ber-layar di titik 60 mil laut dari Pantai Shark Bay, Australia, akibat dihantam ombak besar. Kondisi itu memaksa KRI De-waruci untuk sandar darurat di Dermaga Geraldton, Aus-tralia, guna menjalani sedikit perbaikan. "Syukurlah tidak ada satupun prajurit dan awak kapal yang mengalami ced-era dalam peristiwa tersebut. Setelah perbaikan, kami lang-sung melanjutkan perjalanan,"

tambah Anung Sutanto.Pada acara penyambutan,

Wakil KSAL Laksdya TNI Hari Bowo sempat melihat-lihat beberapa bagian kapal yang mengalami kerusakan dan berdialog dengan komandan serta awak KRI Dewaruci.

"Tantangan menghadapi ombak besar dan mengalami kerusakan sering dialami KRI Dewaruci saat melakukan pe-layaran ke luar negeri, tetapi kapal latih ini tetap mampu menyelesaikan misi perjala-nannya, seperti yang dilaku-kan kali ini," kata Hari Bowo.

Menurut ia, Markas Besar TNI AL telah memesan kapal latih baru dari Spanyol seba-gai pengganti KRI Dewaruci yang usianya sudah mencapai 60 tahun.

"Nantinya KRI Dewaruci hanya digunakan untuk pe-layaran di wilayah Indonesia, sementara tugas muhibah ke luar negeri digantikan oleh

kapal latih baru," tambah Hari Bowo tanpa menyebut kapan kapal latih baru tersebut akan selesai diproduksi.

Dalam pelayaran menge-lilingi Benua Australia sejak Agustus lalu, KRI Dewaruci membawa 82 orang prajurit, ditambah enam personel pen-dukung dari intelijen, pen-erangan, kesehatan, dan Pasu-kan Katak, serta 10 personel pendamping Kadet AAL.

Rute pelayanan yang di-lalui kapal latih dengan tiga tiang layar tinggi itu, mulai Dermaga Koarmatim Sura-baya, Bali, Geraldton, Perth, Broome, Darwin, Kupang, dan kembali ke Surabaya.

Selama singgah di be-berapa kota di Australia, para prajurit dan Kadet AAL mela-kukan kunjungan kehormatan ke pejabat setempat, sekaligus mengadakan promosi wisata dan budaya Indonesia dengan sejumlah kegiatan. (ant/dik)

SURABAYA - Duka me-nyelimuti keluarga pasang-an suami-istri Agus Suryadi dan Bomber Listiasih, warga Wiyung Surabaya. Pasalnya, salah satu putri mereka -- Gri-sella alias Bomber satu yang berhasil dipisahkan dari kem-bar siamnya Griselda, pada 24 September lalu oleh Tim Dokter Kembar Siam di RSU Dr Soetomo Surabaya, Senin (7/10) meninggal dunia sete-lah mengalami gangguan multi organ.

Bayi malang ini meng-hembuskan nafas terakhirn-ya pada pukul 09.33 WIB di ruang ICU RSU Dr Soetomo Surabaya. Menurut penjela-san Ketua Tim Pusat Penan-ganan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSU dr Soetomo Surabaya DrAgus Hariyanto, bayi malang ini tidak mampu melewati masa kritis pas-ca operasi pemisahan dua

minggu yang lalu. Almarhu-mah meninggal dunia akibat mengalami gangguan multi organ pasca operasi, seperti ganguan jantung dan paru-paru.

“Grisella meninggal aki-bat gangguan pasca operasi. Kematian ini cukup mengejut-kan kami, karena sebelumnya kondisi kesehatan Grisella pasca operasi lebih stabil bila di banding saudara kembar siamnya Griselda. Tapi takdir berbicara lain, justru Griselda yang bertahan. Semoga saja Griselda mampu melewati masa kritis," kata Dr Agus ke-pada wartawan.

Untuk diketahui, bayi kembar siam dempet pinggul tersebut berhasil dipisahkan oleh Tim Dokter Kembar Siam RSU Dr Soetomo Surabaya, Selasa (24/9) lalu. Keduanya menjalani operasi pemisahan atau separasi selama lebih

dari 6 jam. Dr Agus mengata-kan, Grisella hanya bertahan hidup selama 86 hari sejak dilahirkan oleh ibunya pada Minggu 14 Juli 2013 dengan berat total 5.400 gram dan hidup selama 13 hari setelah separasi. Sejak lahir, mereka memiliki kelainan yang kom-pleks, mulai dari letak organ yang tidak beraturan atau terbalik, hingga organ tubuh yang tidak lengkap.

"Misalnya, kalau manusia normal letak jantung di kiri, Grisella di bagian kanan. Be-gitu juga saudara kembarnya (Griselda, Red). Paru-parunya tidak bisa menerima bantuan nafas buatan. Mereka juga me-miliki tulang belakang yang bengkok sehingga harus tidur miring terus," urai Dr Agus.

Agar bisa bertahan hidup pasca operasi pemisahan, tim dokter melakukan tindakan penyelamatan. Tim Dokter

kembar siam terus meman-tau kondisi keduanya selama 24 jam. Namun Tuhan berke-hendak lain. Grisella tidak kuat bertahan dalam kondisi keterbatasannya. Sementara itu, orang tua bayi kembar siam mengaku sedih dengan kepergian salah satu anakn-ya. Namun ia hanya bisa pas-rah dan berharap agar bayi Griselda yang kini masih di rawat tim dokter mampu bertahan. Rencananya orang tua bayi akan memakam-kan anaknya di pemakaman umum di kawasan tandes Surabaya

“Saya sangat sedih ke-hilangan Grisella, tapi ini sudah takdir. Saya harap tim dokter bisa memberikan per-awatan terbaik sehingga saya tidak kehilangan Griselda juga,” ujar Ibu bayi kembar siam, Bomber Lestiasih, Senin (07/10). (han)

Page 5: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO.0215 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

Tatanan normatifnya, setiap perusahaan

harus memiliki auditor internal

mengawasi setiap produksi. Kenyataan dilapangan, ketika ada kasus baru ada

pengawasan”,

Paidi PawiroredjoDirektur LPKSY

ant/aguk sudarmojo

BANTALAN REL. Tiga pekerja membawa bantalan rel kereta api beton dengan lori di jalur rel KA di Desa Ngujo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Jatim, Senin (7/10). Pemerintah menjadwalkan proyek pembangunan rel KA ganda Jakarta-Surabaya dengan dana sebesar Rp9,7 triliun dari APBN akan mulai beroperasi 2014.

Pemprov Terus Menurunkan Indeks Disparitas WilayahEra Otonomi Tak Lepas dari Paradigma Makro di Tingkat Nasional

"Alokasi Anggaran Penda-patan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2014 mampu mempercepat penurunan kesenjangan regional antar wilayah di Jatim", ujar Sekre-taris Daerah (Sekda) Provinsi Jatim, Dr Rasiyo MSi saat ra-pat paripurna dengan agenda Jawaban eksekutif atas pe-mandangan umum fraksi ter-hadap raperda tentang APBD Provinsi Jatim Tahun Ang-garan 2014 di gedung DPRD Jatim, di Jl. Indrapura No.1, Surabaya, Senin (7/10).

Rasiyo mengatakan, kebi-jakan dan strategi pemerintah provinsi Jatim dalam menga-tasi disparitas wilayah yang tertuang dalam Perda Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) antara lain, pengem-bangan sistem perkotaan dan pedesaan, pengembangan in-frastruktur guna aksesbilitas disetiap pusat produksi, kon-sumsi, distribusi dan kawasan terbelakang. Serta, pengem-bangan sosial budaya dan pengolahan lingkungan hidup

yang lebih baik. "Pemprov Jatim juga mem-

perhatikan batasan wilayah yang menjadi fokus utama dalam menjaga daya dukung lingkungan agar tetap stabil. Terlebih pemenuhan ruang

terbuka hijau sebesar 30 pers-en dari luasan perkotaan", pa-par Rasiyo.

Untuk diketahui, bahwa pengukuran Indeks Disparitas Wilayah Jatim sampai dengan saat ini masih menggunakan data tahun 2012 karena sifat dari data disparitas tersebut diukur oleh lembaga BPS per tahun.

Berdasarkan indikator Ki-nerja Utama Pembangunan.

Daerah Jatim, dapat dike-tahui bahwa Indeks Dispari-tas Wilayah pada tahun 2012 sudah melebihi target capa-ian Indeks Disparitas Wilayah Jatim untuk tahun 2014. Meski nilai indeks Disparitas Wilayah pada tahun 2012 lalu 112,60 dapat dikatakan nilai yang besar.

Sementara itu, Departe-men Sosiologi FISIP Univer-sitas Airlangga, Karnaji me-

ngatakan pembangunan yang dilaksanakan oleh daerah-daerah kabupaten/kota di era otonomi belum sepenuhnya dapat dilepaskan dari para-digma makro di tingkat na-sional, yaitu pertumbuhan ekonomi.

"Akibat yang tidak dihara-pkan adalah tingkat kema-juan di berbagai daerah men-jadi beragam. Ada daerah yang maju pesat sebaliknya ada daerah-daerah yang lambat perkembangannya", ujarnya.

Sebagai kota besar di Provinsi Jawa Timur, kata Karnaji, daya tarik yang dita-warkan Kota Surabaya, Ma-lang dan juga Sidoarjo sebagai secondary city yang perkem-bangannya sangat pesat jelas sangatlah luar biasa.

"Di Kota Surabaya, mis-alnya, setiap tahun arus balik penduduk dari desa ke Sura-baya pasca Lebaran diperkira-kan sekitar 150-200 ribu orang. Bisa dibayangkan, apa yang dapat dilakukan peme-rintah kota-kota besar, jika setiap tahun jumlah lapang-an kerja yang diciptakan dan daya jangkau layanan publik yang dikembangkan tidak sebanding dengan menin-gkatnya arus urbanisasi", pungkasnya. (ara)

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jatim terus berusaha menurunkan indeks disparitas wilayah menjadi lebih kecil lagi agar terjadi pemerataan pembangunan di seluruh daerah di Jatim.

ara/koran madura

PARIPURNA. Sekdaprov Jatim, Dr. Rasiyo M.Si memaparkan jawaban eksekutif pandangan umum fraksi dalam rapat paripurna di gedung DPRD Jatim, Surabaya, Senin (7/10).

Mamin Rentan Tercemar Bahan Berbahaya

Pengungsi akan Menempati Rusunawa Jambangan

MAKANAN-MINUMAN

KORBAN KEBAKARAN ASPOL

SURABAYA - Produk makanan minuman yang beredar di Jawa Timur rent-an terkontaminasi bahan-bahan berbahaya, karena lemahnya sistem keamanan pangan di masing-masing dinas kesehatan kabupaten/kota.

"Saya sudah keliling ke Jatim, kualitas SDM di masing-masing dinas di ka-bupaten/kota masih rendah, apalagi laboratorium tidak memenuhi syarat untuk meneliti makanan minu-man yang beredar di tengah masyarakat", ujar Direktur Lembaga Perlindungan Kon-sumen Surabaya (LPKSY, Paidi Pawiroredjo kepada Koran Madura, di Surabaya, Senin (7/10).

Menurut Yoyok sapaan akrab Paidi Pawiroredjo ini, selama ini pangan olahan, pangan siap saji dan pan-gan segar, masing-masing terdapat kelemahan tingkat pelaksanaannya. Sebagai contoh, belum adanya pen-gujian produk, khususnya pengusaha Usaha Kecil Me-nengah (UKM), meski sudah mengantongi ijin Surat Pe-nyuluhan (SP).

"Tatanan normatifnya, setiap perusahaan harus memiliki auditor internal mengawasi setiap produksi. Kenyataan dilapangan, ke-tika ada kasus baru ada pen-gawasan", tegasnya.

Oleh karena itu, kata Yoyok, Pemprov Jatim harus

memiliki perda perlindun-gan dan keamanan pangan.

Sehingga memaksa mas-ing-masing instansi, untuk bisa fokus pada hasil produk-si UKM yang bisa dipertang-gungjawabkan.

"Tapi pengawasannya se-cara periodik, jangan hanya hangat-hangat tai ayam", ujarnya.

Berdasarkan data Lem-baga Perlindungan Kon-sumen Surabaya (LPKS), 90 persen pangan siap saji yang

tersebar di kaki lima tidak memenuhi syarat. Dari sisi aspek sistem keamanan pan-gan, tatanan normatif, dan tidak pengawasan. "Makanya jangan salah, kualitas ma-nusia setiap tahunnya terus menurun kualitasnya, kare-na makanan minuman yang dikonsumsi mengandung bahan-bahan berbahaya", pungkasnya. (ara)

ara/koran madura

MEMBERIKAN KETERANGAN. Direktur Lembaga Perlindungan Konsumen Surabaya (LPKSY) Paidi Pawiroredjo saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (7/10).

SURABAYA - Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono bersama beberapa pejabat Polda Jatim men-gunjungi korban kebakaran Asrama Polisi (Aspol) Ketin-tang, Senin (7/10) pukul 15.00 WIB.

Setiba di lokasi, Kapolda mendatangi korban yang mengungsi di Masjid dan langsung berdialog dengan warga.

Polda Jatim, memberi bantuan bahan makanan, air meneral, obat-obatan, dan beberapa bantuan lainnya bagi korban kebakaran.

"Kedatangan kami untuk melihat langsung kondisi warga pasca kebakaran, dan memastikan bantuan yang di-berikan cukup," ujar Unggung, Senin (7/10).

Melihat kondisi pengung-si, Unggung menyatakan Kor-ban kebakaran Aspol Ketin-tang akan segera menempati Rusunawa Jambangan untuk tempat tinggal sementara, selama rumah yang terba-

kar belum pulih untuk bisa ditempati.

"Saya sudah berkoordi-nasi dengan pihak Pemkot, dalam hal ini ibu walikota. Untuk secepatnya warga Aspol Ketintang yang menjadi korban kebakaran akan tinggal sementara di Rusunawa Jambangan," tambahnya.

Dia menambahkan, pi-haknya akan segera melihat Rusunawa tersebut, dan segera membersihkan agar bisa secepatnya ditempati. "Anggota Brimob akan kami kerahkan untuk mensurvei sekaligus membersihkan rusunawa tersebut,” ujar-nya.

Unggung juga berjanji segera mengupayakan per-baikan rumah yang terbakar. "Saya akan mengirimkan surat ke Mabes Polri ter-lebih dahulu, sekaligus membahas masalah ini, semoga asrama yang ter-bakar dapat secepatnya di perbaiki,"pungkasnya.(ddy)

KORBAN KEBAKARAN. Kondisi korban kebakaran yang mengungsi di masjid komplek Aspol Ketintang (foto: atas).

BERDIALOG. Irjen Pol Unggung Cahyono Kapolda Jatim berdialog dengan warga Aspol yang menjadi korban kebakaran (foto: kiri).

ddy/koran madura

Page 6: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO.0215| TAHUN II6 PROBOLINGGO

TERBAKAR, titik api di hutan tersebut terlihat memanjang puluhan meter dan lokasi kebakaran berada di atas perbukitan

Berdasarkan pantauan, titik api di hutan tersebut terlihat memanjang puluhan meter dan lokasi kebakaran berada di atas perbukitan yang ada di sekitar lokasi kawasan lahan perkebunan mangga dan tebu.

Akibat kebakaran ini, warga yang tinggal di sekitar lokasi pun merasa resah. War-ga takut lantaran kobaran api

dikhawatirkan terus meluas hingga menjalar kelahan per-tanian milik warga,” “Iya ta-kut, Pak,” ujar Rahmad, man-dor tebu yang puluhan tahun bertugas di Bukit Bentar.

Rahmad mengatakan, ke-bakaran hutan jati tersebut terjadi sejak tiga hari yang lalu, yakni Sabtu (5/10). Bah-kan api sempat padam, dan kini api membara melalap hu-

tan kayu jati di wilayah Bukit Bentar Kabupaten Proboling-go.

Kendati demikian, hingga saat ini, belum diketahui se-cara pasti, berapa hektar lua-san hutan yang terbakar. “Ke-bakaran hutan ini sejak tiga hari yang lalu,” tandasnya.

Untuk mengantisipasi me-luasnya kebakaran hutan jati, warga bersama Perhutani dan pihak Kepala Resort Peman-gku Hutan (KRPH) Klenang Kabupaten Probolinggo ter-paksa berupaya untuk mem-adamkan kobaran api dengan

alat seadanya. “Terpaksa api kami pad-

amkan dengan alat seadanya agar api tak meluas. Pemada-man dilakukan dengan cara manual, menggunakan kayu yang dibasahi dan dipukul-pukulkan ke tanaman yang telah terbakar,” kata Rahmad.

Menurut Rahmad, tana-man yang terbakar baru se-batas semak belukar dan daun jati kering, serta belum mem-bakar tumbuhan yang sengaja ditanam di hutan tersebut, seperti pohon jati, mahoni, pepaya, dan mangga.

“Yang terbakar baru semak belukar dan terumbusan daun jati kering, tapi jumlahnya su-dah lumayan banyak sehingga harus segera dipadamkan agar tak merembet ke tanaman lainnya,” tambah pria yang puluhan tahun bekerja seba-gai mandor ini.

Meski demikian, dia men-gaku belum bisa memastikan penyebab kebakaran hutan tersebut karena saat kejadi-an pihaknya tidak berada di tempat dan belum menerima laporan resmi terkait hal ini. (hud).

Hutan Jati Bukit Bentar TerbakarPROBOLINGGO – Hutan jati milik Kawasan Re-sort Pemangku Hutan (KRPH) Klenang Kabupaten Probolinggo, Senin (7/10) sore terbakar.

PROBOLINGGO - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo lagi-lagi membuat gebra-kan. Untuk mengampanye-kan masyarakat agar cinta terhadap lingkungan, BLH menggelar Festival Teater Lingkungan (FTL). Keg-iatan cinta lingkungan tersebut diadakan di ge-dung bioskop Regina Kota Probolinggo.

“Festival itu diikuti oleh pelajar tingkat SMP dan SMA,” terang Kepala BLH Kota Probolinggo, Budi Kri-syanto kepada wartawan, Senin (7/10).

Menurut dia, festival teater cinta lingkungan itu tidak hanya diikuti oleh pelajar Kota Probolinggo. Namun juga diikuti oleh pelajar Kabupaten Pasuru-an.

Ada enam katagori yang dilombakan dalam

giat fstival tersebut. Yakni naskah, penyaji, aktor dan aktris terbaik. Selain itu juga soal musik ilustrasi, sutradara dan soal prop-erti terbaik menjadi salah satu bagian katagori yang akan dinilai.

Mantan Kepala Ba-peda Kota Probolinggo itu menjelaskan, giat festi-val teater itu tidak hanya memperingati Hari Ling-kungan, namun juga dalam rangka memperingati HUT Kota Probolinggo. “Kita berharap dengan adanya even ini, masyarakat bisa mencintai lingkungan-nya,” timpalnya.

Dia menambahkan, dipil-ihnya kegiatan festival teater tersebut, untuk mengajak masyarakat Kota Proboling-go agar bisa hidup sehat. Bahkan, rencananya kegia-tan itu akan digelar se-Jawa Timur. (ugi).

BADAN LINGKUNGAN HIDUP

Ada Pegelaran Festival Teater Lingkungan

PROBOLINGGO - Lagi-lagi anggota DPRD Kota Probolinggo mengadakan giat ngelencernya ke luar kota. Kali ini dilakukan oleh Pansus DPRD setempat.

Namun, giat ngelencer yang dilakukan oleh Pansus dewan ke pulau Dewata, Bali tersebut, bukan untuk sek-edar menghambur-hamburkan anggaran. Melainkan untuk melakukan studi banding soal Laporan Pertanggungjawa-ban (LPJ) Akhir Masa Jabatan (AMJ) Walikota Probolinggo tahun 2009-2013.

Salah seorang anggota Pansus DPRD Kota Probolinggo, Abd. Aziz saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan adanya kegiatan studi banding tersebut. Menurut dia, studi banding yang dilakukan oleh Pansus itu dilakukan selama tiga hari.”Studi banding itu dilakukan selama tiga hari,” katanya kepada wartawan, Senin (7/10).

Sayangnya, Abd. Aziz tidak menjelaskan secara detail kenapa staudi banding soal LPJ AMJ Walikota Probolinggo itu dilakukan di Bali. “Silahkan, tanyakan sendiri kepada Ketua Pansusnya, Pak As’ad,” kilahnya.

Politisi Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Kota Probolinggo menjelaskan, anggota Pansus berangkat ke Bali sejak Minggu (6/10) kemarin. Para wakil rakyat itu baru pulang ke Probolinggo pada Selasa (8/10) hari ini.

Disisi lain, Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo, Ab-dullah Zabut saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan jika anggota Pansus dewan kini sedang berada di Bali. “Kebetulan saya tidak ikut. Yang ikut ke Bali hanya ang-gota Pansus saja,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Pansus, As’ad Anshori hingga berita ini ditulis belum berhasil dikonfirmasi. Saat dikon-firmasi melalui telpon selulernya, hanya terdengar nada sambung dan tidak diangkat. Bahkan, SMS dari wartawan Koran Madurapun juga tidak dibalas.

Sekedar diketahui, penyampaian LPJ AMJ Walikota Probolinggo, HM. Buchori dilakukan pada Kamis (26/9) kemarin dalam rapat paripurna DPRD Kota Probolinggo. Dalam penyampaian LPJ AMJ tersebut, Kota Probolinggo menunjukkan peningkatan dan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Sehingga menjadi indikasi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Probolinggo.(ugi).

SOAL LPJ AMJ WALIKOTA

Pansus Studi ke Bali

PROBOLINGGO - Ter-tangkapnya Akil Muhtar akibat menerima suap saat memutuskan perkara pilkada Lebak Banten oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. Membuat pubik di negeri ini sedikit kecewa atas perbua-tan oknum MK tersebut.

Sebab lembaga tersebut yang dulunya dikenal dengan lembaga yang bersih, Namun saat ini lembaga tersebut sedikit tercoreng. Maraknya kasus korupsi di Negara ini menurut Pengamat Hukum dan Kebijakan Publik (Puskab) Probolinggo, Mushafi Miftah mengatakan. Saat ini bangsa kita sedang dihadapkan de-ngan pesoalan korupsi. Ka-rena banyak para penegak hu-kum atau pejabat negara yang tidak luput dari jeratan kasus tersebut. “Korupsi sekarang sudah membudaya dalam ne-gara Indonesia,” terangnya, Senin (7/10) kemarin.

Menurut Mushafi, per-soalan korupsi memang sulit untuk dibersihkan, karena korupsi sudah banyak yang mendarah daging dalam tubuh para pemangku kebi-jakan. Banyak pejabat yang menyalahkan gunakan ang-garan serta terkadang dari mereka yang suka meng-habiskan anggaran Negara.

“MK saja sebagai lamba-ga yang terbilang bersih, saat ini institusi tersebut sudah terseret pada persoalan me-nerima suap dalam sebuah perkara pilkada, jadi citra lembaga tersebut akhirnya buram akan profesioanalitas dan netralitasnya dalam me-mutuskan perkara tersebut,” paparnya.

Lebih jauh Mushafi, men-jelaskan, budaya korupsi di negara ini sulit untuk diha-pus. Sebab koruspi sudah membudaya. Akan tetapi harapan bangsa ini lepas dari budaya tersebut hanya terletak kepada penguatan mental para pemudanya. Terutama melalui lembaga pendidikan yang ada.

Menurut Mushafi, bagi para koruptor yang ada di Negara ini harus diberikan hukuman yang setimpal, yakni dengan hukuman seu-mur hidup. Sebab mereka sudah banyak yang meng-habiskan uang rayat untuk memperkaya dirinya sendiri.

“Jadi dengan hukuman tersebut, sedikit banyak akan memberikan gambaran dan efek jera kepada para ko-ruptor yang lain. Sehingga sedikit demi sedikit bangsa ini akan bersih dari bu-daya yang merugikan rakyat tersebut,” harapnya.(fud)

KPK

Korupsi masih Lengket dalam Institusi

PROBOLINGGO - Ban-yaknya istri Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkab Kabupaten Probolinggo yang mendaftarkan diri sebagai Calon Legislatif nampaknya mendapat sorotan tajam dari pihak Inspektorat Kabupaten Probolinggo.

Kepala Inspektorat Kabu-paten Probolinggo, Soeparwi-yono, mengatakan suami yang berstatus PNS dilarang ikut cawe-cawe dalam mengkam-panyekan istrinya meskipun menjadi Calon Legislatif dari partai manapun. “Kita me-minta kepada si suami yang

berstatus PNS, harus bersifat disipliner,”jelas kepada warta-wan, Senin (7/10).

Menurutnya, meski pe-milihan wakil rakyat kurang enam bulan lagi, yakni 9 April mendatang, hingga saat ini Inspektorat masih belum me-nerima laporan resmi dari pihak siapapun terkait PNS yang mengakampenyekan kepada masyarakat.”Hingga saat ini masih belum ada laporan resmi PNS dari dinas manapun,”terang mantan Kepala Kesbangpolinmas itu.

Berkali-kali Parwiyono panggilan akrabnya, menyeru-

kan supaya PNS tidak boleh ikut berperan mengkampa-nyekan siapapun saja, karena aturannya sudah jelas PNS dilarang ikut bercawe-cawe berpolitik.

“Kalau pun ada yang melaporkan kepada Inspek-torar, untuk tindakannya kita berikan kepada Kepala Dae-rah (Bupati Probolinggo Hj P Tantriana Hasan Aminud-din, SE Red). Hingga saat ini, lanjut dia, masih di bilang landai-landai saja dan tidak ada keterlibatan oknum PNS mengkampanyekan calon legislatif,”tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dis-penda Kabupaten Proboling-go, Santiono yang istrinya juga mendaftarkan diri seba-gai Caleg dari Dapil IV Krak-saan, Besuk dan Gading dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, pihaknya memberi-kan kepercayaan betul kepada istrinya. Pihaknya tidak akan ikut campur untuk mencari suara rakyat demi kemenan-gan istrinya.

“Saya tau dirilah, masak saya harus ikut terlibat untuk mencari suara demi keme-nangan istri saya di dapil IV itu,”pungkasnya.(hud).

CALEG

Inspektorat Awasi PNS yang Terlibat Kampanye Caleg

PROBOLINGGO - Pemer-intah dalam menentukan harga pasar, tidak memilki hak sepenuhnya. Namun ke-naikan atau penurunan harga

barang di pasaran merupakan kewenangan dari pelaku pasar yakni berada ditangan peda-gang.

Menurut Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagan-gan Kabupaten Probolinggo, Erlin Setiawati, mengatakan, persoalan harga barang di-pasaran tersebut tergantung

oleh para pedagang. Sedang-kan pemerintah tidak memilki kewenangan untuk menentu-kan hal tersebut.“Karena har-ga disepakati oleh pedagang dan pembeli,” katanya kepada wartawan, Senin (7/10).

Erlin Setiawati menga-takan, harga ditentukan dari kondisi pasar. Jika dalam pasaran sebuah barang terse-but sedikit dan permintaan terhadap barang tersebut naik maka secara otomatis harga akan naik. Tetapi jika per-mintaan sedikit dan jumlah barang banyak maka harga akan cenderung turun.”Jadi dalam pasar yang berlaku ada-lah hukum pasar,”terangnya.

Ia menambahkan, untuk para pedagang dalam meny-iasati dagangannya juga me-makai berbagai cara, mulai dari melakukan promosi se-cara maksimal. Karena lang-kah tersebut dianggap penting dalam pemasaran.

“Kalau tidak punya pro-mosi yang baik maka, ba-rangnya sulit laku dipasaran. Tetapi jika pemasarannya

bagus maka konsumen akan memburu dagangannya,” jelas Erlin Setiawati.

Bagi konsumen, lanjut Erlin Setiawati, juga harus berhati-hati dalam menghadapi para pedagang karena tidak jarang pedagang akan melakukan pen-jualan barangnya dengan cara yang salah. Seperti melakukan pencampuran barang kuali-tas baik dengan kualitas yang kurang baik. Sehingga peda-gang akan dapat mengelabuhi konsumen. “Konsumen dalam membli barang dipasaran harus selektif dan cerdas menghadapi pedangan, bahkan juga dalam melakukan penawaran dengan mereka,” harapnya.

Memang langkah yang di-lakukan pedagang tersebut menurut Erlin, dapat meraut keuntungan besar baginya . Tetapi langkah tersebut dinilai salah dan merugikan para kon-sumen. “Karena didalam pasar akan menemukan pedagang yang menggunakan cara yang kurang baik dalam menjual ba-rang dagangannya kepada para konsumen,” pungkasnya.(fud)

EKONOMI

Pedagang Penentu Harga di Sejumlah Pasar

Page 7: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO. 0215 | TAHUN II 7OPINI

A Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

“Selingkuh” Media Massa

Sastra dan Realitas Diri

salam songkem

Menerima tulisan dalam bentuk opini, puisi, cerpen, dan resensi buku. panjang tulisan 5000 karakter (opini dan cerpen) dan 3500 karak-ter (resensi buku). Tulisan dikirimkan dengan disertai foto terbaru ke alamat email Koran Madura: [email protected]

Menjamu MK

Mahkamah Konstitusi bukan mustahil akan mengalami krisis kepercayaan. Apalagi kini MK dirundung masalah serius, dengan ditangkapnya

Ketua MK, Akil Muchtar. Apa pun alasannya, tertangka-pnya Akil Muchtar telah membuat dugaan buruk yang mengarah pada MK selama ini menjadi makin menda-pat pembenaran. Setidak-tidaknya kasus tersebut telah membuat keyakinan rakyat akan adanya mafia hukum di MK semakin tebal.

Rupanya Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mmuchtar menjamu MK dengan sebuah kasus tak se-dap itu. Berawal sejak Akil Muchtar tertangkap basah oleh KPK di rumah dinasnya Kompleks Widya Chadra, Jakarta Selatan, Rabu (2/10)lalu, sekitar pukul 22.00 WIB, akibat dugaan kasus suap terkait penyelesaian kasus pemilukada Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Sebuah jamuan yang bukan saja membuat malu, namun lebih dari itu, telah meruntuhkan kehormatan Mahkamah Konstitusi di hadapan rakyat Indonesia bahkan dunia. Memang penangkapan dirinya itu telah dijawab dengan keputusan pribadi Akil Muchtar yang mengundurkan diri dari jabatannya, sebuah pilihan yang tidak boleh tidak harus dilakukan sebagai akibat perbuatannya yang tidak terpuji.

Tampaknya, Akil Muchtar masih ingin menunjuk-kan pada publik bahwa dia seorang yang bertanggung jawab. Dia bertanggungjawab atas kasus yang menim-panya kini. Juga bertanggungjawab atas profesinya di lingkungan MK yang terhormat, dengan cara mengun-durkan diri. Seakan-akan Akil Muchtar menentukan pilihan mundur dari jabatannya itu agar kasus yang menjeratnya itu tidak sampai memporak-porandakan kepercayaan publik terhadap MK. Namun pemunduran dirinya itu, kiranya tak cukup ampuh menghapus ke-curigaan rakyat pada MK, bahkan rakyat makin kuat dugaannya, di MK masih ada Akil Muchtar lain. Sebab Akil Muchtar diduga tak mungkin sendirian melaku-kannya.

Untuk memulihkan kepercayaa publik terhadap MK, memang tidak cukup dengan pengunduran diri se-orang Akil Muchtar. Bisa jadi kasus Akil Muchtar ha-nya salah satu dari sekian banyak kasus yang selama ini telah mengguncang lembaga hukum tersebut. Ada hal lain yang perlu dilakukan MK, agar publik bisa per-caya penuh kembali pada MK, yaitu MK harus berhasil membuktikan pada publik bahwa MK tidak dihuni oleh sindikat mafia hukum.

Tidak gampang memang MK mengosongkan ru-angannya dari prilaku-prilaku penyimpangan. Karena dalam MK juga dihuni oleh manusia normal, yang se-lalu akrab dengan berbagai kekurangan, kesalahan, dan keteledoran. (*)

Prahara Hukum

Risalah terseoknya hukum di republik, tidak kali ini saja. Akil Mochtar ini hanya satu dari cermin re-tak hukum di Indonesia. Ada pembiaran yang ter-

jadi terus-menerus. Hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Bahwa hari ini Akil ditahan, ini hanya ingin me-negaskan bahwa seolah-olah hukum di negeri ini tidak pandang bulu. Nyatanya, mata sebagian penegak hukum tak kuasa terhadap sesuatu yang membuat penegak hu-kum lunglai. Jaksa Urip, jaksa terbaik waktu itu, lupa hu-kum, diri sendiri, dan bahkan tidak ingat tuhan. Ternyata uang miliaran rupiah itu banyak, sangat banyak.

Oleh karena itu, pemerintah harus lebih bertaji di ranah hukum ini. Pelemahan atas hukum bukan saja mengabaikan hak-hak konstitusi. Tetapi juga me-nenggelamkan martabat bangsa. Banyak yang curiga, di republik ini politik berada di garda depan. Apalagi, undang-undang yang dihasilkan pemerintah dan De-wan Perwakilan Rakyat lebih mencerminkan kepen-tingan pengusaha dan penguasa daripada kepentingan rakyat kebanyakan. Undang-Undang ini, membuat se-bagian besar masyarakat meremehkan hukum di Indo-nesia. Ini karena hukum tidak dibuat untuk kesejahte-raan dan kepentingan rakyat banyak.

Faktor lainnya yang menyebabkan penegakan hu-kum adalah lemahnya kehendak konstitusional dari para pemimpin dan penyelenggara negara di Indonesia. Para kader Demokrat yang semula lantang dan beriklan menolak korupsi, kini mereka menjadi tersangka bah-kan terdakwa karena korupsi. Selain itu, rendahnya integritas aparat penegak hukum seperti polisi, hakim, jaksa dan advokat. Akil saat ini, menjadi contoh paling nyata. Pantas diduga, tidak hanya Akil tetapi sejumlah penegak hukum lainnya dapat dipastikan melakukan korupsi. Djoko Susilo, jenderal polisi, juga menjadi contoh yang lekat dalam ingatan kita.

Lemahnya penegakan hukum juga terjadi akibat paradigma penegakan hukum yang positivistik, lebih menekankan aspek legal formal. Seorang nenek dihu-kum karena mencuri sandal menjadi berbanding terba-lik dibanding para koruptor yang divonis bebas. Hukum seharusnya memberdayakan masyarakat kecil (trans-formatif) dan membebaskan (liberatif). Benang basah hukum juga disebabkan minimnya sarana-prasarana penegakan hukum, sistem hukum yang tidak sistema-tis dan tingkat kesadaran budaya hukum yang kurang.

Itu sebabnya, negara harus lebih bijak, bukan se-makin bejat hukum. Fakta menunjukkan, rakyat yang mengadili sendiri atas pelanggaran hukum harus di-pahami sebagai bentuk kekecewaan kepada peme-rintah, kepada penegak hukum. Sayang, pemerintah tutup mata dan pura-pura tidak melihat. Jika terus dibiarkan, pemerintah pantas dituduh sebagai pemer-subur benang basah hukum di tengah penegaknya yang lemah syahwat. (*)

Lebih jauh, media merupakan kekuasaan sosio-kultural yang hadir di tengah masyarakat.

Denis McQuail mengurai definisi dan fungsi media sebagai industri pen-cipta lapangan kerja, barang dan jasa yang menghidupkan industri lain. Ia juga sumber kekuatan-alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat. Meddia merupakan forum untuk me-nyampaikan peristiwa masyarakat; Wahana pengembangan kebudayaan tata cara, mode, gaya hidup, norma dan sumber dominan pencipta citra individu, kelompok, dan masyarakat.

Peran media dalam memben-tuk opini publik dan mengarahkan opini massa sesuai kepentingannya berkaitan dengan beberapa pendeka-tan. Salah satu teori yang paling dike-nal adalah ‘agenda setting theory’. Diyakini bahwa agenda media dapat mengatur agenda publik, dan agenda publik pada gilirannya dapat meng-atur agenda pemerintah. Artinya, masalah apapun yang diekspose terus-menerus oleh banyak media pada waktu yang sama, dengan cepat dapat mempengaruhi topik pembic-araan di masyarakat luas.

Kolumnis Washington Post ternama, Michael R. LeGault, pernah menga-takan, “orang-orang barbar tidak lagi menggempur gerbang kota kita, mereka sedang makan malam bersama kita. Namun mereka adalah J.Lo, ja rule, dan Paris Hilton. “Kolumnis ini ingin meng-ingatkan tetang bahaya media yang salah satunya membawa masyarakat kembali ke zaman barbar. Media, seperti televisi bagai orang-orang barbar yang menyerang musuhnya untuk mengua-sai-juga ingin menyerang masyarakat dengan ideologi yang menguntungkan budaya pasar.

Buku Zainuddin Sardar yang ber-judul “Membongkar Kuasa Media” membuat kita semakin jelas bahwa media memang memiliki kekuatan riil untuk membentuk kita dan menga-rahkan kita. Digambarkan oleh Sardar bahwa media massa mendefinisikan ‘sebagai siapa mengatakan apa de-ngan saluran apa kepada kita terha-dap keberadaan media. Media adalah bagian masyarakat industri dan bisa jadi merupakan yang paling dekat de-ngan kita. Percaya atau tidak, dalam seluruh hidup kita, rata-rata kita menghabiskan lebih dari 15 tahun dalam kehidupan kita untuk menon-ton televisi , film, video, dan membaca surat kabar dan majalah, mendengar-kan radio, dan berselancar di internet.

Media beroperasi sebagai alat produksi yang benar-benar mencer-minkan kepentingan kapitalisme untuk mencari keuntungan maupun untuk menanamkan politik hegemoninya. Berkaitan dengan itu sesungguhnya media, seperti TV juga hanya men-jadikan masyarakat sebagi pemuja para elite, terutama selebritis, dan bu-kan memiliki sebuah pemikiran kritis dan tindaka partisipasif agar posisi elit terkontrol sehingga benar-benar mematuhi amanat demokrasi untuk membantu rakyat lepas dari kemiski-nan dan keterbelakangan ekonomi dan kebudayaan. Masalahnya, industrial-isasi media kapitalis menciptakan “ma-yarakat penonton” yang berjejal-jejal, tetapi kesepian, dipandang dari segi teknis sama sekali sangat tidak aman, dikendalikan oleh suatu mekanisme tata tertib yang rumit, tetapi tidak ber-tanggung jawab terhadap individu’.

Dalam masyarakat kapitalis, dan

dalam sistem pers yang liberal-kapi-talistik, tempat umumnya media di-miliki oleh kaum kapitalis. Berharap pada media untuk membela rakyat miskin akan membuat anda pesimis. Tak heran jika sosiolog ternama, se-perti C, Wright Mills mengajukan pandangan yang pesimistis terhadap fungsi media. Dalam bukunya The Power Elite (1956), Mills mengutuk fungsi media yang lebih berfungsi se-bagai instrument yang memfasilitasi apa yang ia sebut sebagai “kebuta-hurufan psikologis”. Mills juga me-mandang media sebagai pemimpin “dunia palsu” (pseudo-world), yang menyajikan realitas eksternal dan pengalaman internal secara peng-hancuran privasi dengan cara meng-hancurkan peluang untuk pertukaran opini yang masuk akal dan tidak terb-uru-buru serta manusiawi.

Jadi, jelas bahwa, dalam masyarakat berkelas, media hanya menuruti kepentingan elit dengan tujuan menjinakkan masyarakat ba-nyak. Penguasaan media dalam masyarakat kapitalis adalah kelanju-tan dari penguasaan para bangsawan dan raja-raja terhadap media dan lembaga sosial untuk menyebarkan kepercayaan kepatuhan agar rak-yat jelata percaya bahwa raja adalah ’wakil dewa’ yang harus dilayani, di-

patuhi semua perintahnya. Dalam masyarakat kapitalis mod-

ern, media telah menjadi produk kebu-dayaan yang didukung oleh teknologi yang maju. Teknologi adalah tenaga produksi yang harus dikuasai, bahkan dimonopoli agar mendapat keuntun-gan dan sekaligus digunakan untuk memproduksi (dan mereproduksi) informasi dan gagasan yang tidak ber-tentangan dengan upaya pemodal un-tuk mencari keuntungan.

Tentu bukan hal yang asing lagi jika kehadiran media massa membawa ba-nyak efek kepada khalayaknya. Studi mengenai hal tersebut jauh-jauh hari telah diperdalam dan menghasilkan propaganda, kampanye media, news learning, difusi inovasi, dan kekerasan media sebagai efek media massa.

Sekian efek tersebut beserta yang lainnya ada kalanya direncanakan dan muncul tanpa dikehendaki. Kese-muanya ini tergantung pada isi pesan yang disampaikan oleh penyampaian pesan atau media massa. Shoemaker dan Reese menyebutkan isi media ini adalah keseluruhan cakupan kuanti-tas dan kualitas informasi secara ver-bal dan visual yang disampaikan oleh media massa. =

*) Jurnalis Media Nasional, Tinggal di Madura

Media massa, merujuk cara yang terorganisasi untuk berkomunikasi secara ter-buka dalam jarak jauh kepada khalayak dalam waktu ringkas. Media massa bukan sekedar alat saja, melainkan institu-sionalisasi dalam masyarakat. Sehingga terjadi proses peng-aturan oleh masyarakat mela-lui kekuasaan maupun kesepa-katan lain.

Teks yang bergerak berhak un-tuk menerjemahkan dirinya pula sebagai bagian dari inter-

aksi—simbolik juga interaksi—semio-tik yang dikembangkan oleh seorang pengarang di dalam karya-karyanya. Sastra tidak hadir dengan sendirian, melainkan hadir dengan realitas, yakni realitas sosial, realitas politik, realitas budaya, realitas teks yang di dalamnya terjadi silang interaksi, bertumpuk sekaligus memercik se-perti cipratan cahaya dari dalam dan dari luar teks itu sendiri. Teks mela-kukan proses internalisasi sekaligus eksternalisasi sebagai manifestasi atau perwujudan dari sebuah proses interaksi—semiotik dengan alam real-itas. Interaksi—semiotik sebuah per-talian atau hubungan tanda, penanda,

tinanda sekaligus hubungan emperis seorang pengarang yang ditumpah-kan ke dalam sebuah lajur-lajur teks. Interaksi—semiotik juga berkembang menjadi interaksi—hipersemiotik sebagai penanda bagai absurditas realitas yang berkembang di dalam masyarakat.

Hal ini menunjukkan bahwa karya sastra berkembang sesuai alur za-man sekaligus perkembangan sains dan teknologi. Implikasinya adalah teks-teks kebudayaan menjadi pija-kan di dalam meretas pelbagai peris-tiwa yang diketengahkan di dalamnya, semacam arus gelombang percepatan yang mengusung manifestasi citra. Setiap teks bergerak dalam simu-lakrum peradaban yang dicetak dalam kamus-kamus kebudayaan yang ber-jalan diteras rumah, mall, jalan raya, dalam saku baju, tas belanja, pada tu-buh, atau yang keluar masuk melalui agenda-agenda televisi.

Realitas menjadi rumpang sekali-gus menyakitkan, masuk alam bawah sadar manusia, sehingga melahirkan hibriditas—teks kebudayaan yang di-jadikan canonista dalam hidup, yakni gaya hidup, style yang disulut sekali-gus membakar tubuh teks. Skizofrenia tubuh teks berjalan mendedahkan di-rinya sebagai manusia modern. Iden-titas hilang, masuk dalam absurditas lubang kebudayaan yang dikemas oleh mesin citra. Hal ini bisa dilihat di dalam puisi-puisi Afrizal Malna yang memuat sekaligus menggugat gaga-san modernisme dengan pisau bedah postmodernisme sekaligus hiperre-alitas teks yang berkembang biak di dalam arus kebudayaan modern.

Bahasa dan imajinasi tumbuh berkembang melalui nalar rasa bahasa, yang melakukan interaksi—simbolik sebagai peretas dari realitas. Karena sebagai peretas maka keberadaannya acapkali tidak berkesesuaian dengan realitas itu sendiri, lantaran sudah terjadi pergumulan akut dengan pel-bagai dinamika yang berkembang di dalam masyarakat. Walhasil, sastra

adalah saripati realitas yang dituang-kan melalui imajinasi seorang penga-rang dengan bahasa—estetik yang membentuk bahasanya sendiri.

Persoalannya adalah sastra aca-pkali sulit untuk dipahami oleh pembaca sebagai apresiator, maka dibutuhkan sebuah medium atau jembatan yang dapat mengantar-kan karya sastra sampai pada tel-inga, pikiran, jiwa, dan hati seorang pembaca. Hal ini membutuhkan yang namanya kritik sastra sebagai salah satu jembatan pengantar agar supaya sastra dapat dipahami oleh pembaca. Kritik menjadi penting ke-beradaannya sebagai medan ungkap, lantaran kritik memiliki metodologi sebagai bagian yang utuh dari proses pemaknaan atau apresiasi terhadap sebuah karya sastra. Hal ini berimp-likasi terhadap pembaca, sehingga pembaca dapat mengerti apa yang tersirat, tersurat dan tersarat di dalam sebuah karya sastra.

Sedangkan pembaca dapat kita bagi menjadi beberapa kriteria, yakni (1) Pembaca Hiburan, (2) Pembaca Apresiator, (3) Pembaca Kritis, dan lain-lain. Ketiga pembaca ini memi-liki tingkat pemikirannya sendiri, se-hingga sastra acapkali sulit terhubung dengan pembaca hiburan. Yakni, pembaca yang hanya membutuhkan hiburan terhadap teks-teks sastra, baik novel, cerpen dan puisi. Bi-asanya pembaca hiburan lebih memilih novel dan cerpen pop-uler, semacam teenlit. Sedang-kan untuk puisi acapkali memilih puisi-puisi yang ringan dan gam-pang untuk diterjemahkan, yakni puisi dengan bahasa sederhana, tapi pengucapannya masih dekat dengan pembaca.

Pembaca apresiator hadir dengan proses pengayaan diri atau sebuah pengayaan sebuah komunitas atau kelompok di dalam sebuah sanggar sastra, mereka lebih memilih untuk memberikan apresiasi sebagai pro-ses penilaian terhadap suatu karya

sastra, tanpa harus dibebani dengan metodologi, sedangkan pembaca kritis kerap hadir dengan melakukan proses pembandingan antara satu karya dengan karya lain atau antara teks dengan teks yang lain di dalam sebuah karya sastra. Pembaca kritis memiliki beban untuk memberikan beberapa catatan-catatan terhadap suatu karya sastra dengan melaku-kan intertekstualitas terhadap suatu karya sastra.

Hakikatnya, teks sastra hadir dengan realitas—estetis yang di dalamnya mengusung berbagai macam dinamika persoalan, peristi-wa yang berdegup takjub di dalam masyarakat. Jadi, kehadirannya tidak berada pada sebuah ruang kosong, melainkan memiliki ke-salingterkaitan atau kesalingter-hubungan dengan realitas. Realitas diungkap dalam wujud kontempla-si—imajinatif, lalu diunggah menja-di bagian yang utuh di dalam sebuah teks sastra, yakni realitas diri yang melakukan tafsir imajinatif terhadap segala persoalan di dalam masyarakat. Jadi, sastra tidak akan pernah mati, meski sendiri dalam sepi. Semoga!=

*) Staf P3M STKIP PGRI dan Guru Honorer SMAN 1 Sumenep

Karya sastra lahir dari jiwa-jiwa yang peka terha-dap pelbagai kemungkinan yang berkembang di dalam masyarakat (realitas), lalu dihantarkan oleh bahasa se-bagai bentuk pengucapannya. Jadi, sastra adalah kristalisasi teks yang berlumampa dan melakukan perjalanan pan-jang di dalam mengapresiasi, menerjemahkan, memahami, memaknai, mengkritisi terha-dap berbagai peristiwa yang berkembang di alam realitas.

Page 8: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO. 0215 | TAHUN II8

CARSON - Pemain Los Angeles (LA) Gal-axy yang juga pemain Tim Nasional Amerika Serikat, Landon Donovan menyamai rekor gol Jeff Cunningham di Major League Soccer (MLS), setelah mencetak dua gol untuk LA Galaxy ke gawang Chivas USA pada laga Minggu (6/10) malam waktu setempat atau Senin (7/10) dini hari WIB.

Tambahan dua gol itu menambah jumlah golnya di MLS menjadi 134 gol. Capaian ini melampaui koleksi gol Jaime Moreno yang hanya 133 gol dan meny-amai rekor gol Cunningham yang bermain untuk lima klub MLS selama 14 tahun karier sepakbolanya. Donovan dipastikan akan menjadi pemain paling subur sepan-jang sejarah MLS karena usianya masih 31 tahun dan belum ada tanda-tanda penurunan performa.

Donovan adalah salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepakbola Amerika Serikat. Dia sudah merebut tiga dari lima gelar juara MLS LA Galaxy. (sky sports/aji)

SELASA 8 OKTOBER 20138 AOLAHR GA

Selasa, 08 Oktober 2013INDONESIA vs LAOS

9:30 WIB di MNCTV

Kamis, 10 Oktober 2013FILIPINA vs INDONESIA

19:30 WIB di MNCTV

Sabtu, 12 Oktober 2013KOREA vs BRAZIL7:30 WIB di MNCTV

KOREA vs INDONESIA19:30 WIB di MNCTV

Jadwal tayang sewaktu-waktu bisa berubah.

LIVEON TV

Landon Donovan Tersubur dalam Sejarah MLS

Juventus Taklukkan Milan 3-2TURIN - AC Milan tak berkutik saat

menantang Juventus di Juventus Stadium, Senin (7/10) dini hari WIB. Anak-anak asuh Massimiliano Allegri itu disikat de-ngan skor tipis 3-2 oleh tuan rumah. Padahal“La Vechhia Signora” sempat tert-inggal melalui gol cepat Sulley Muntari. Tetapi anak-anak asuh Antonio Conte itu

mampu membalas lewat tiga gol yang dile-sakan Andrea Pirlo, Sebastian Giovinco,

dan Giorgio Chiellini, sebelum ditutup oleh gol kedua

Muntari di pengujung laga.Dengan kemenangan ini, Juve men-

gumpulkan poin 19 dan berada di posisi ketiga untuk terus menempel Napoli yang berada di tempat kedua dengan perolehan poin serupa tetapi unggul selisih gol. Di laga beberapa jam sebel-umnya, Napoli menghajar Livorno 4-0 di kandang. Kedua klub kini terpaut dua an-gka dari pemuncak klasemen AS Roma. Se-mentara, Milan masih terjebak di posisi ke-12 menyusul kekalahan ketiganya di musim ini dengan raihan hanya delapan poin.

Mian mengawali laga dengan baik. “Ros-soneri” bahkan sudah unggul ketika laga belum genap berusia satu menit. Barisan belakang Juve tampak belum siap ketika An-tonio Nocerino memberikan umpan kepada Sulley Muntari yang bebas tanpa kawalan. Sang gelandang pun tanpa ampun mele-sakan tembakan ke dalam gawang tanpa mampu dicegah Gianluigi Buffon.

Tersentak dengan gol itu, “Biancon-eri” mencoba merespon dengan terus menekan pertahanan sang tamu. Usaha

mereka akhirnya berhasil ketika laga memasuki menit ke-15. Ten-

dangan bebas yang diberikan wasit atas pelanggaran

Nigel de Jong pada Carlos Tevez d i e k s e k u s i dengan bril-ian oleh Pirlo

u n - tuk membobol gawang mantan klubnya. Kendati sempat terjangkau Christian Abbiati, laju bola hasil sepakan melengkung Pirlo terlalu deras sehingga tetap bergulir masuk. Skor 1-1 pun bertahan hingga turun minum.

Pelatih Juve Antonio Conte melakukan pergantian dengan memasukan Giovinco untuk menggantikan Fabio Quagliarella pada menit ke-67. Baru dua menit meng-injak lapangan, ia langsung mencetak gol dua menit berselang. Mendapat umpan matang Vidal, Giovonco meliuk melewati Cristian Zapata sebelum melepaskan ten-dangan ke sudut kanan bawah gawang yang tidak bisa dijangkau Abbiati.

Petaka menghampiri Milan pada menit ke-74 setelah Philippe Mexes diganjar dua kartu kuning alias kartu merah. Yang per-tama akibat melanggar Giovinco, dan beri-kutnya karena protes berlebihan terhadap keputusan wasit. Bermain dengan sepuluh orang membuat pertahanan Milan terus

dicecar oleh tuan rumah. Di menit 75, Juve memperlebar jarak keunggulan melalui Chiellini. Berawal dari tend-angan bebas Pirlo yang membentur mistar gawang, bek Timnas Italia ini

mampu memanfaatkan bola rebound. Sesaat sebelum laga usai, Milan ber-

hasil memperkecil keadaan. Pogba mel-akukan blunder ketika terlalu santai me-mainkan bola di wilayah sendiri sehingga Muntari bisa mencurinya sebelum me-naklukkan Buffon untuk kali kedua mela-lui tembakan kencang yang sedikit terde-fleksi. Namun, gol tersebut datang terlalu telat sehingga Juve mampu mengamankan poin penuh hingga laga usai. (espn/aji)

Di White Hart Lane, Totten-ham Hotspur disikat West Ham United dengan tiga gol tanpa balas. Selama 45 menit perta-ma, kedua tim bermain imbang tanpa gol. Tetapi memasuki babak kedua, anak-anak asuh Andre Villas-Boas disikat tiga gol masing-masing oleh Winston Reid pada menit ke-66 menyusul kemelut di mulut gawang mem-perebutkan bola sepak pojok dari Mark Noble. Ricardo Vaz Te dan Ravel Morrison kemudian menambah dua gol untuk “Tha Hammers” masing-masing pada menit ke-72 dan ke-79.

Meski menguasai jalannya pertandingan dengan 61 persen penguasaan bola berbanding 39 persen untuk tuan rumah, tetapi serangan “The Lilywhites” tumpul. Buktinya, jumlah tem-bakan ke gawang mereka hanya 14 kali dengan empat di anta-ranya tepat sasaran. Sedangkan

West Ham United 16 kali me-lepas tendangan ke gawang de-ngan lima di antaranya menga-rah ke gawang.

Ironisnya lagi, ini adalah kekalahan terbesar di kandang sendiri sejak Andre Villas-Boas ditunjuk sebagai pelatih klub itu

menggantikan Harry Red-knapp pada asal musim 2012-2013 silam. Dan, ini adalah kekalahan kedua mereka di musim ini. Pada awal musim mereka di-taklukkan Arsenal saat

bertandang ke Emirates.Kekalahan memalukan ini

membuat para pendukung tuan rumah meninggalkan stadion se-belum laga berakhir. Mereka pun berteriak, “Kami ingin lebih”. Mereka kecewa karena belanja besar-besaran pada musim panas lalu sama sekali tidak memberi hasil. Mereka menuntut pelatih Andre Villas-Boas untuk bekerja lebih keras lagi bila ingin masuk empat besar di akhir musim.

Sementara itu, pada laga di The Hawthorns, Arsenal sempat tertinggal dari West Bromwich Alibon berkat gol Clauido Ya-cob pada hanya tiga menit se-belum turun minum. Tetapi gol Jack Wilshere pada menit ke-63 berhasil menyamakan kedudu-kan menjadi 1-1 yang bertahan hingga akhir pertandingan. Gol Wilhsere ini lahir dari sebuah tendangan keras dari jarak 20 meter yang sulit dijangkau kiper tuan rumah Boaz Myhill.

Sebenarnya, Arsenal bisa saja memetik kemenangan pada laga ini kalau saja beberapa pe-luang, termasuk yang diperoleh Oliver Giroud setelah kerja sama satu dua Mesut Ozil dan Jack Wilshere, berhasil membuahkan gol. Tetapi hingga pelut panjang dibunyikan, tidak ada tambahan gol bagi kedua tim.

Meski menguasai jalan-nya pertandingan serta unggul dalam jumlah tendangan ke ga-wang, Arsenal gagal membawa pulang tiga poin. Meski hanya memetik hasil imbang, anak-anak asuh Arsene Wenger tetap berhak duduk di puncak klase-men sementara karena ung-gul selisih gol dari Liverpool. Kedua tim sama-sama memiliki

16 poin, tetapi Arsenal unggul dalam selisih gol.

Chelsea MenangPada laga sebelumnya, Chel-

sea memetik kemenangan 3-1 atas tuan rumah Norwich City. Sempat unggul cepat melalui gol Oscar pada menit keempat, Norwich berhasil menyamakan kedudukan pada babak kedua. Tetapi Jose Mourinho mengam-bil langkah cerdas dengan me-masukkan Eden Hazard dan Willian pada beberapa menit ter-akhir pertandingan. Keputusan ini ternyata tepat. Kedua pemain ini mencetak dua gol dari seran-gan balik cepat yang mengunci kemenangan “The Blues”.

Mourinho mengaku, ini adalah sebuah keputusan yang membutuhkan keberanian. Pasalnya, dia datang ke Norwich bukan untuk memetik satu poin, tetapi tiga angka. “Saya datang ke sini pertama-tama untuk mencetak gol dan menyelesaikan pertandingan secepat mungkin. Para pemain sudah melakukan yang terbaik tetapi tim lawan juga bermain bagus dan cukup menyulitkan kami,” kata pelatih asal Portugal itu. (sky sports/espn/aji)

Langkah Duo London Utara TertahanENGLISH PREMIER LEAGUE

LONDON - Langkah dua dua tim dari London Utara, Tottenham Hotspur dan Arsenal, di Liga Utama Ing-gris akhirnya tertahan pada pekan ketujuh. Tottenham Hotspur harus menanggung malu karena menelan kekalahan dari tamunya West Ham United pada laga di White Hart Lane Minggu (6/10) tengah malam WIB. Sementara itu, rival satu kotanya, Arsenal ditahan imbang 1-1 saat bertandang ke kandang West Brom-wich Albion, The Hawthorns, pada laga yang berlang-sung terpisah.

PENAMPILAN gemilang Michu ber-sama Swansea City dalam dua musim tera-khir sungguh mengagumkan dan akhirnya membuahkan hasil. Meskipun terhitung terlambat, dia akhirnya dipanggil ke Tim-nas Spanyol untuk pertama kalinya men-jelang kualifikasi Piala Dunia akhir pekan ini. Pemain bernama lengkap Miguel Pérez Cuesta ini menggantikan striker Atletico Madrid David Villa yang harus absen ka-rena mengalami cedera engkel saat timnya memetik kemenangan 2-1 atas Celta Vigo pada laga Minggu (6/10) malam WIB.

Michu yang sudah mencetak 27 gol un-tuk Swansea City sejak didatangkan dari Rayo Vallecano satu tahun silam harus ber-saing dengan para pemain depan seperti Fernando Llorente dan Roberto Soldado. Padahal kedua pemain ini jarang dipilih pelatih Vicente Del Bosque masuk skuat utama. Mereka lebih banyak sebagai pe-main pelapis.

Michu yang sudah berusia 27 tahun akan melakoni debutnya bersama La Fu-ria Roja saat melawan Belarus dan Geor-gia pada akhir pekan ini dan pertengahan pekan depan. Saat ini, Spanyol memimpin Grup I. Poinnya sama dengan Prancis yang duduk di peringkat kedua. Spanyol hanya unggul selisih gol dari Prancis. Untungn-ya lagi, Spanyol masih menyisakan dua pertandingan, sedangkan Prancis tinggal satu laga. (skysports/aji/dar)

Michu Dipanggil Timnas Spanyol

Offside

Pelanggaran

Sepak Pojok

Throw-in

Dribble

Tekel

4 1

1213 95

14168 4

2121

81% 48% 43%

Umpan Sukses

Aerial Sukses

Penguasaan Bola

84% 52% 57%

JuveMilan

KLUB L M POINArsenal 7 5 16Liverpool 7 5 16Chelsea 7 4 14Southampton 7 4 14Man City 7 4 13Tottenham 7 4 13Everton 7 3 12Hull 7 3 11Man United 7 3 10Aston Villa 7 3 10Newcastle 7 3 10West Brom 7 2 9West Ham 7 2 8Cardiff City 7 2 8Swansea 7 2 7Stoke 7 2 7Norwich 7 2 7Fulham 7 2 7Crystal Palace 7 1 3Sunderland 7 0 1

KLASEMEN SEMENTARA

Page 9: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO.0215 | TAHUN II 1Taneyan Lanjang8 OKTOBER 2013 SELASA 9

BERITA Halaman 16

ant/saiful bahri

RAZIA WARUNG MESUM. Sejumlah anggota Laskar Pembela Islam (LPI), menggotong lapak saat dilakukan razia, di Pasar 17 Agustus, Pamekasan, Jatim, Senin (7/10). LPI bersama Sat Pol PP merazia sejumlah warung "remang-remang" yang diduga sering dijadikan tempat pelacuran.

Pemilihan Kaceb Dinilai Tak Profesional

Satpol PP Dinilai Tak Serius Mengurus Prostitusi

PPK Mulai Menyetor Perubahan DPT Pileg

PEMILIHAN DUTA SAMPANG

PEKERJA SEKS KOMERSIAL

PILEG

PAMEKASAN - Lembaga Pengkajian Kebijakan Daerah (LPKD) Pamekasan menilai Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan setengah hati dalam memberantas praktik prostitusi di wilayah tersebut. Salah satunya di Pasar 17 Agustus yang selama ini dikenal sebagai salah satu lokasi transaksi prostitusi.

Fajar el Shodiq ketua LPKD Pamekasan mengakui, Satpol PP sudah berkali-kali melakukan penertiban bah-kan penangkapan terhadap sejumlah wanita yang diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK) di Pasar 17 Agustus. Namun upaya tersebut sampai saat ini belum memberi efek jera kepada para pelakunya karena setelah ditangkap kebanyakan hanya didata dan dilepas lagi.

Seharusnya, kata Shodiq, Satpol PP lebih serius dalam menegakkan peraturan daerah (Perda) dengan mempros-es para pelaku yang sudah ditangkap sesuai ketentuan yang berlaku. Lebih dari itu, Satpol PP juga bisa melaku-kan pengetatan dengan menempatkan personel di sejum-lah lokasi yang selama itu dikenal sebagai lokasi transaksi.

"Saya belum melihat keseriusan Satpol PP dalam memberantas prostitusi di kabupaten Gerbang Salam ini. Makanya kami sarankan agar dilakukan pengetatan dan peningkatan intensitas operasi ke tempat-tempat yang menjadi pusat transaksi prostitusi," katanya.

Indikasi lain yang men-unjukkan ketidakseriusan Satpol PP, yaitu saat Satpol PP melakukan penertiban tenda pedagang kaki lima (PKL) di Pasar 17 Agustus pada Senin (8/10) kemarin yang juga dijadikan lokasi transaksi PSK. Dalam pen-ertiban yang dilakukan siang hari itu, Satpol PP nampak hanya mengaman-kan tenda yang disiapkan Pemkab setempat, sedang-kan lapak warung kopi yang digunakan untuk tempat nongkrong sebagai kedok prostitusi pada malam hari dibiarkan.

"Hal ini menunjukk-kan bahwa Satpol PP masih memberi kesempatan kepa-da mucikari yang berkedok penjual kopi untuk men-

jalankan bisnis haram itu. Hemat saya Satpol PP harus tegas dan tidak memberi toleransi lagi, karena ini sudah berkali-kali," katanya.

Selanjutnya, Shodiq meminta agar Satpol PP tidak memberi ruang dan kembali menertibkan para muci-kari yang berkedok sebagai penjual kopi itu, agar praktik prostitusi bisa diberantas. Ia juga mengajak semua pihak agar turut serta dalam memberantas penyakit masyarakat (Pekat) itu, dengan mempersempit ruang geraknya ter-masuk tidak memberi tempat untuk menjalankan aksinya.

Kepala Bidang (Kabid) penegakan perundang-undan-gan daerah Satpol PP Pemkab Pamekasan, Sjamsuridjal Arifin menyatakan akan terus memberantas praktik pros-titusi terselubung di wilayah tersebut. Bahkan pihaknya sudah bekerjasama dengan salah satu organisasi ke-masyarakatan (Ormas) dalam upaya tersebut.

Terkait penertiban di Pasar 17 Agustus yang dilaksa-nakan pada siang hari, ia beralasan untuk menghindari ketegangan dengan para pedagang kopi. Sedangkap lapak-lapak itu sengaja tidak diangkut dan sudah diagendakan pada penertiban selanjutnya. Sayangnya, lapak-lapak itu sudah dipindah oleh pemiliknya setelah Satpol PP menin-ggalkan lokasi penertiban.

Samsuridjal menegaskan penertiban prostitusi terselubung ini dilakukan setelah menerima laporan masyarakat. Dalam laporan itu, para pedagang diduga menyalahgunakan tenda bantuan dari Pemkab setem-pat dengan menyiapkan PSK. Oleh karenanya, pihaknya segera melakukan penertiban karena melanggar Peratu-ran Daerah (Perda) nomor 18 tahun 2004 tentang pelaran-gan pelacuran di wilayah Pamekasan. (uzi/rah)

1.337 K-1 Tak Jadi Diangkat CPNSTak Lulus ATT dari BPKP sehingga Dicoret oleh BKN

Berdasarkan informasi yang berkembang, gagalnya tenaga honorer K1 untuk diangkat CPNS disebabkan ada dugaan penyimpangan dalam proses penentuan tenaga honorer K1. Hal itu terlihat saat hasil audit tu-juan tertentu dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Kepala Badan Kepegawaian Dae-rah (BKD) Bangkalan, Abdul Rasyid ketika dikonfirmasi membenarkan, bahwasanya BKD telah menerima su-rat pemberitahuan secara resmi dari Men-PAN terkait gagalnya ribuan pegawai untuk menjadi CPNS.

”Memang benar kami telah me-

nerima surat edaran dari BKN, terkait gugurnya 1.337 THL K1 Bangkalan yang tak bisa diangkat menjadi CPNS,” terang Kepala BKD Bangkalan, Abdul Rasyid, kemarin (7/10).

Meskipun begitu, BKD mengaku tidak akan tinggal diam. Pihaknya be-rencana akan mendatangi Men-PAN untuk menanyakan masalah gugurnya ribuan THL K-1 tersebut. Sebab, 1.337 THL K1 yang dimaksud itu sudah diu-jipublikkan. Selain itu, empat kali tel-ah dilakukan verifikasi.

Menurut Rasyid, sapaan akrab mantan Kepala Kantor perizinan Bangkalan ini, awalnya BKD menga-

jukan 1900 lebih Tenaga Honorer K1 untuk mengikuti proses verifikasi dan validasi. Kemudian, sebanyak 1.354 orang dinyatakan masuk.

Akan tetapi, setelah dilakukan uji Quality Insurance, dari jumlah 1.354 susut menjadi 1.337 orang. Sebanyak 17 orang THL K1 yang tidak lolos. Se-lanjutnya, setelah dilakukan proses audit tujuan tertentu (ATT) dari BPKP, ternyata BKN menyatakan semuanya gagal untuk menjadi CPNS.

”Setelah diaudit dengan tujuan tertentu malah nggak ada yang masuk, makanya masalah ini perlu dipertan-yakan. Apa alasannya sehingga 1.337 THL ini tidak masuk semua. Padahal mereka sudah mengabdi sejak tahun 2004,” tanyanya.

Menurutnya, walaupun tak masuk dalam nominasi K1, ribuan THL terse-but yang tidak lolos ini secara otoma-tis akan masuk ke THL kategori dua (K2). Pihaknya memastikan tetap akan

menanyakan ke Men-PAN, terkait alasan riil tidak lolosnya Honorer K1 Bangkalan. (ori/rah)

BANGKALAN - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupa-ten Bangkalan membenarkan mengenai nasib Tenaga Harian Lepas (THL) yang tak lolos audit. Sebanyak 1.337 THL yang masuk kategori satu (K1) dinyatakan gugur. Mereka dinyata-kan tidak bisa diangkat menjadi CPNS.

Abdul RasyidKepala BKD Bangkalan

SAMPANG - Pemilihan Kacong Cebbing (Kaceb) Sampang Tahun 2013 mendapat sorotan dari sejumlah pe-muda dan organisasi. Sebab, selain ba-nyak kekurangan sejak awal dibentuk, para peserta juga tidak mengetahui tempat wisata khususnya yang ada di Sampang.

Pandi, aktivis di Sampang, menu-turkan, pemilihan kaceb sangat tidak transparan serta tidak profesional. Pasalnya, kualitas dan kuantitas kacen meski memasuki babak final sangat banyak kelemahan dan kekurangan. Justru, jika mengaca pada tahun se-belumnya finalis yang menjadi jawara banyak anak pejabat tinggi.

"Selama ini pemiilihan kacong cebbing tidak pernah profesional,

terbukti mengaca di tahun sebelum-sebelumnya sangat jelas pemenang merupakan anak pejabat," terangnya, Senin (7/10).

Pandi khawatir bila hal ini terus dilaksanakan dan dikembangkan, Kota Bahari tidak akan bisa mempertahankan kebudayaan wisata se-perti kabupaten lain-nya. "Kalau terus me-nerus dilaksanakan dengan sistem ketidakadi-lan dan diprioritaskan ha-nya anak pejabat saja, pemili-han kaceb Sampang kapan bisa maju. Giliran anak masyarakat kecil yang jelata kapan punya kesempatan jadi

pemenang," katanya.Ketua Sekoci berharap, Dinas Ke-

budayaan, Pariwisata, dan Olahraga (Disbudparpora) selaku panitia harus

betul-betul memberikan nilai terhadap pemilihan kacep

secara netral. "Ini tidak ter-jadi selama tahun ini saja yang kurang memuas-kan. Sejak dulu tidak netral dan hanya anak titipan saja menjadi ja-wara kaceb," tegasnya.

Pelaksanaan pemili-han Duta Wisata Kacong Ceb-

bing berlangsung meriah di salah satu gedung di Jalan Trunojoyo, Kelurahan Rongtengah, Kec/Kota Sampang, Sabtu (5/10) malam. Pada

malam grand final itu, Anik Aminil-lahh Fannan Hasib merasa sangat ke-cewa.

Hal itu disebabkan kurangnya pemahaman para peserta finalis ter-hadap objek wisata dan budaya Kota Bahari. Bahkan, dirinya juga memper-tanyakan proses seleksi kaceb. "Masak setelah saya tanya lokasi wisata di Sampang tidak tau," jelasnya saat dite-mui usai pelantikan PKK, Senin (7/10).

Dirinya akan mengevaluasi keg-iatan kaceb untuk menggiring po-tensi dan tempat wisata di Kabupa-ten Sampang guna menumbuhkan kemampuan kaceb. "Ke depan hanya akan mengevaluasi para kaceb ini saja supaya ada potensi dan kemampuan," ungkapnya. (ryn/lum)

BANGKALAN - Meski telah dilaku-kan penetapan dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilihan legislatif (pi-leg) dipastikan masih akan ada peru-bahan jumlah DPT. Hal itu disebabkan adanya perbaikan yang akan dilaku-kan KPUD Bangkalan, menyusul ada-nya penambahan dan pengurangan DPT yang ada saat ini.

Alasan yang mendasar dilakukan perubahan tersebut lantaran adanya warga yang seharusnya masuk dalam DPT, masih belum tertera namanya. Selain itu, perubahan disebabkan ada-nya DPT yang sudah meninggal dunia, atau pun terdaftar ganda.

Untuk itu, DPT yang tak sesuai akan diperbaiki dan segera akan di-hapus. Meskipun begitu, jumlah DPT yang nantinya akan dilakukan pe-rubahan masih belum diketahui se-cara pasti. Sebab, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) baru mulai meny-etorkan data perubahannya, kemarin (7/10).

“Rencananya, 13 Oktober menda-tang akan dilakukan penetapan DPT pileg perbaikan,” terang Divisi Teknis dan Data KPUD Bangkalan, Tajul An-war, Senin (7/10).

Menurut Tajul, perbaikan DPT pi-leg tersebut dilakukan agar jumlahnya

valid. Jumlah DPT pileg yang telah ditetapkan beberapa waktu lalu seba-nyak 960.785 pemilih. Namun, adanya penambahan dan penguranagn terse-but yang menyebabkan jumlahnya akan berubah.

Dia berkeyakinan perubahan jum-lah DPT tidak akan mengalami peruba-han yang signifikan dari apa yang telah ditetapkan. Sebab, jumlah perubahan-nya disinyalir tak terlalu banyak. PPK sudah mulai menyetorkan data pada KPUD hingga tanggal 11 Oktober men-datang. Kemungkinan, ada perbedaan angka antara DPT yang sudah ditetap-kan dengan jumlah yang telah ditetap-

kan waktu lalu,” jelasnya.Di sisi lain, caleg partai Demokrat,

Norman, berpendapat, petugas harus teliti dalam menentapkan DPT per-baikan. Sebab, dikawatirkan masih ada jumlah DPT yang ganda. Selain itu, pemilih yang berhak dalam pen-coblosan belum dimasukkan dalan daftar.

“Kesalahan dalam perubahan DPT juga akan berdampak pada penyalah-gunaan oknum. Oleh karena itu, pe-nyelenggara harus lebih teliti, jangan sampai ditemukan DPT ganda atau lainnya, yang rawan disalahgunakan,” harapnya. (ori/rah)

Saya belum melihat keseriusan

Satpol PP dalam memberantas prostitusi di

kabupaten Gerbang Salam ini. Makanya

kami sarankan agar dilakukan pengetatan dan

peningkatan intensitas operasi ke tempat-tempat

yang menjadi pusat transaksi

prostitusi,”

SAMPANG – Dump truk bernopol M 8963 UN yang dik-endarai oleh Anwar (22), warga Permata Selong Kelurahan Gunung Sekar, Kec/Kota Sampang, Senin (7/10) sekitar pukul 06.30 Wib, menabrak tembok pagar rumah milik warga.

Dahului Becak, Dump Truk Menabrak Tembok Rumah

riyan hariyanto/koran madura

Page 10: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO. 0215 | TAHUN II10 SUMENEP

Data yang dihimpun Koran Madura, jumlah penerima kon-pensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di Desa Paliat se-banyak 312 rumah tangga sasaran (RTS). Jika dijumlahkan, dana yang hangus mencapai Rp. 187.200.000.

Kepala Kantor PT Pos Sume-nep Suhartono Anton Sujarwo mengatakan, mulai dari tahap pertama sampai memasuki tahap kedua yang sedang berjalan hing-ga akhir November mendatang, Desa Paliat tidak akan menerima bantuan dana BLSM. ”Kami per-

nah menawarkan untuk melaku-kan pencairan, namun pada saat itu kepala desa setempat tidak menerima dengan alasan data yang dikeluarkan TPN2K tidak sesuai dengan fakta di bawah,” katanya, Senin (7/10).

Tidak hanya itu, menurutnya, tidak dicairkannya dana BLSM tersebut karena sampai saat ini kepala desa setempat belum men-gajukan perubahan data yang ditengarai tidak tepat sasaran. ”Kami telah menunggu sampai 1 Oktober lalu, namun untuk Desa

Paliat sampai saat ini masih be-lum mengajukan penggangtinya,” terangnya.

Lebih lanjut, Sujarwo menga-takan, karena batas waktu per-baikan data RTS hanya dibatasi sampai 1 Oktober, maka otoma-tis data penerima atau RTS yang dikeluarkan oleh TNP2K sudah dihapus dan tidak lagi tercatat di sana. ”Datanya sekarang su-dah di-cut (dipotong), jadi tidak mungkin jika nantinya ada pen-gajuan baru itu akan diterima oleh pusat, karena waktunya su-dah lewat,” tuturnya.

Ketika disinggung keberadaan uang sebesar Rp. 187.200.000 yang direncanakan akan disalurkan ke-pada masyarakat Paliat, ia menga-takan sampai saat ini dana terse-but masih mengendap di Kantor PT Pos Sumenep. ”Kalau uang itu masih ada di kantor pos sampai

menunggu instruksi dari pemerin-tah pusat untuk dikembalikan lagi ke kas negara,” ucapnya.

Secara terpisah Kepala Desa Paliat Maharuddin, membantah jika dirinya tidak menyetorkan data RTS. Pihaknya mengaku su-dah menyetorkan data RTS yang baru sesuai dengan prosedur yang berlaku. ”Kami sudah membuat RTS baru, dan itu sudah disetorkan ke kecamatan,” ungkapnya.

Disinggung masalah tidak sampainya laporan dan dipasti-kan sudah tidak akan menerima dana BLSM, dirinya tidak banyak berkomentar. Dirinya menduga data yang diajukan itu mandek di. ”Pokoknya kami sudah men-gajukan sesuai dengan prosedur. Jika sampai saat ini masih belum sampai, maka ada kemungkinan masih ada di kecamatan,” tuturn-ya. (edy/mk)

SUMENEP – Sekalipun Bupati A. Busyro Karim menyebut Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Penyertaan Modal Pem-kab Sumenep Kepada PD Sumekar dianggap sia-sia dan tidak perlu dibahas lagi, Pansus 1 tetap meng-godoknya. Pembahasannya diagendakan selama 10 hari, mulai tanggal 30 Sep-tember hingga 9 Oktober.

Wakil Ketua Pansus 1 DPRD Sumenep Dwita Adriani men-egaskan, pembahasan raperda tetap penting, mengingat me-kanisme kebijakan antara Perda Nomor 11 dan 15 berbeda, meski-pun sama-sama membahas pe-nyertaan modal.

“Melalui Komisi B, raperda Nomor 15 kami usulkan berubah. Artinya raperda perubahan no-mor 15 tentang penyertaan modal. Bukan untuk PD Sumekar, ka-

rena PD Sumekar sudah memiliki perda,”ungkapnya, Senin (6/10) usai rapat pansus di gedung DPRD Sumenep.

Politisi PAN ini mengata-kan, frase hukum Perda Nomor 11 Tahun 2012, Pasal 5, Ayat 2 sebagai pasal yang sangat resip-rokal dengan pasal sebelumnya. Pasal 4 hurup D, yang berbunyi penempatan modal pada pihak ketiga. Padahal, katanya, dengan menyandingkan Perda Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Peny-ertaan Modal Kepada PD Sume-kar dan Perda Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Penyertaan kepada pihak ketiga, menurutnya tidak koheren. “Sebenarnya tidak ada yang salah, kami dilegislatif ber-dasarkan pada Perda nomor 13, dan bupati mendasarkan penda-patnya pada perda nomor 11,” paparnya.

Masing-masing perda tersebut, tetap memiliki nuansa yang ber-beda. Sebab dari perda yang ber-beda, tercantum runtutan modal yang diberikan. Untuk tahun 1968, modalnya Rp. 1 juta, tahun 1970

Rp. 3 juta, pada tahun 2000 naik lagi jadi RP. 50 juta. Sementara, sandaran bupati pada perda no-mor 11 tahun 2012, sambung Ita, tidak mencantum besaran nomi-nalnya.

Sebelumnya, Bupati A. Busyro Karim menganggap raperda yang menjadi prakarsa DPRD itu tidak perlu dibahas lagi. Karena dalam

aturan tersebut sudah tertuang dalam raperda Tambahan Peny-ertaan Modal Pemkab Kepada PD Sumekar yang baru disampaikan DPRD dalam sidang paripurna.

Busyro menilai, munculnya raperda itu sudah ada Perda No-mor 11 Tahun 2012 tentang Pe-nyertaan Modal Daerah Kepada Pihak Ketiga, yang juga merupa-kan inisiatif DPRD. Dalam perda itu tidak menyebutkan, setiap penyertaan modal harus diper-dakan kembali. Pihaknya ketika itu sudah meminta DPRD agar mengkaji kembali Raperda Pe-nyertaan Modal, tetapi bukan dilanjutkan dalam pembahasan eksekutif.

Selain itu, menurut orang nomor satu di kabupaten ujung timur Madura ini, raperda itu su-dah absah tinggal merealisasikan penyertaan modal yang memang telah dianggarkan di APBD tanpa menunggu perda lagi. Penyertaan modal itu, menurutnya telah dis-etujui bersama DPRD dan bupati dalam kebijakan umum anggaran dan APBD. (athink/mk)

BLSM Desa Paliat HangusSUMENEP – Kantor PT Pos Sumenep menyatakan dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) Desa Paliat Kecamatan Sapeken, hangus. Pasalnya, sampai batas akhir pengajuan perbaikan data pada 1 Oktober 2013, kepala desa setempat belum menyetorkannya.

PERUNDANG-UNDANGAN

Pembahasan Raperda Penyertaan Modal Tetap Dilanjutkan

Sebenarnya tidak ada yang salah, kami dilegislatif

berdasarkan pada Perda nomor

13, dan bupati mendasarkan

pendapatnya pada perda nomor 11

Dwita AdrianiWakil Ketua Pansus 1

SUMENEP - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumenep, segera membentuk relawan demokrasi guna meningkatkan angka partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2014.

“Sesuai surat dari KPU RI tertanggal 2 September 2013, pem-bentukan relawan demokrasi di tingkat daerah paling lambat pada bulan ini. Saat ini, kami masih dalam tahap koordinasi dengan KPU Jawa Timur maupun KPU RI,” ujar komisioner KPU Sumenep Moh Ilyas di Sumenep, Senin (7/10).

Koordinasi dengan KPU Jawa Timur dan KPU RI, kata dia, meru-pakan hal yang harus dilakukan, karena hingga sekarang belum ada kepastian tentang masa kerja dan honor bagi relawan demokrasi.

“Secara teknis, kami memang masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari KPU RI, utamanya tentang masa kerja dan honor bagi relawan demokrasi. Kalau sudah ada kepastian soal itu, kami akan langsung membuka pendaftaran bagi relawan demokrasi,” ucapnya.

Ia mengatakan, sesuai surat dari KPU RI, relawan demokrasi dibentuk di masing-masing daerah untuk membantu KPU mel-akukan sosialisasi dalam rangka meningkatkan angka partisipasi pemilih pada Pemilu 2014.

“Keberadaan relawan demokrasi diharapkan mampu mening-katkan kesadaran dan kualitas pemilih dalam menggunakan hak pilihnya serta membangkitkan kesadaran dan kepercayaan publik atas proses demokrasi,” paparnya.

Ilyas juga mengemukakan, sesuai hasil evaluasi KPU RI, angka partisipasi pemilih secara nasional pada tiga pelaksanaan pemilu sebelumnya makin menurun, yakni pada Pemilu 1999 sebesar 92 persen, Pemilu 2004 sebesar 84 persen, dan Pemilu 2009 sebesar 71 persen.

“Dalam konteks itu, relawan demokrasi dibentuk dengan harapan angka partisipasi pemilih Pemilu 2014 akan mening-kat dibanding pemilu sebelumnya. Jumlah relawan demokrasi di masing-masing daerah sebanyak 25 orang,” katanya.

Seleksi administrasi dan wawancara kompetensi bagi pendaftar relawan demokrasi dilakukan oleh KPU di masing-masing daerah. (ant/mk)

SUMENEP – Tidak semua terdakwa yang berperkara di Pen-gadilan Negeri Sumenep, didampingi kuasa hukum atau pengacara. Terdakwa yang tidak melibatkan pengacara dalam proses pengadi-lan biasanya adalah kasus ringan dengan penghasilan terdakwa menengah ke bawah.

Seperti yang terjadi Selasa (1/10). Pengadilan Negeri Sumenep menggelar sidang kasus pengeniayaan ringan terhadap tersangka yang tidak didampingi kuasa hukum. Peristiwa serupa juga terjadi Senin (7/10), dalam kasus togel.

Menanggapi hal itu, Humas Pengadilan Negeri Sumenep Deka Rahman mengatakan, banyak terdakwa dalam persidangan di PN yang tidak menggunakan kuasa hukum. ”Itu memang sudah diatur dalam UU No. 56 ayat I KUHP, yang menyatakan tidak seharusnya mewajibkan bagi majelis hakim untuk menunjuk pengacara bagi terdakwa,” katanya, Senin (7/10)

Menurutnya, untuk kasus pidana dengan ancaman di bawah sembilan tahun, tidak wajib bagi majelis hakim untuk menunjuk kuasa hukum bagi terdakwa. ”Kalau kasus tersebut diancam pidana dengan hukuman di bawah sembilan tahun maka majelis hakim tidak memiliki kewajiban untuk menunjuk kuasa hukum,” jelasnya.

Walaupun demikian, katanya, majelis hakim harus menanyakan kepada terdakwa apakah akan didampingi kuasa hukum atau tidak. Dikhawatirkan terdakwa atau keluarga menyiapkan pengacara untuk mendapingi selama proses persidangan. ”Kan biasanya hakim itu sebelum memasuki persidangan itu menayakan kesiapan terlebih dahulu, dan jika terdakwah mengatakan tidak usah kuasa hukum maka hakin tidak bisa memaksakannya,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, jika kasus yang dialamai ter-dakwa ancamananya diperkirakan di atas sembilan tahun maka majelis hakim memiliki kewajiban untuk menunjuk kuasa hukum bagi terdakwa. Hal itu untuk menjaga hak terdakwa melakukan pembelaan dengan proses hukumnya. ”Baru kalau seperti itu, wajib didampingi kuasa hukum,” terangnya.

Setelah mejelis hakim menunjuk pengacara maka tergantung pengacara yang ditunjuk, apakah akan mendampingi terdakwa dalam persidangan atau tidak. Jika memang dalam persidangan pengacara tidak menghadiri maka majelis hakim wajib mena-warkan kepada terdakwa apakah akan melanjutkan sidang tanpa kehadiran pengacara atau akan menunda sidang. ”Setelah hakim menunjuk pengacara maka tergantung pengacara apakah akan hadir atau tidak,” jelasnya.

Kasus lain yang diharuskan menunjuk pengacara adalah kasus yang melibatkan terdakwa anak di bawah umur. ”Juga diwajibkan bagi majelis hakim menunjuk pengacara jika memang kasusnya melibatkan anak di bawah umur,” tukasnya. (edy/mk)

PENEGAKAN HUKUM

Terdakwa Tak Wajib Didampingi Pengacara

PEMILU

KPU Segera Bentuk Relawan Demokrasi

RICUH BLSM. Sejumlah warga berusaha menerobos masuk untuk mendapatkan dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di kantor Pos Tangerang, Banten. Pembagian BLSM tahap dua itu menjadi ricuh karena warga tidak mau antre dan memaksa menerobos pagar sehingga puluhan orang terinjak dan pingsan. Sementara di Kabupaten Sumenep, BLSM untuk Desa Paliat Kecamatan Sapeken dinyatakan hangus, karena sampai batas akhir pengajuan perbaikan data pada 1 Oktober, kepala desa setempat belum menyetorkan.

Kades Maharuddin Mengaku Telah Menyetorkan Data RTS

Saling Berebut Mendahului

Petugas memperbaiki jaringan listrik di Tangerang, Banten, Senin (7/10). Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan Direksi PT PLN harus berani mengambil langkah darurat mengatasi krisis listrik, meskipun akan menghadapi risiko tuduhan inefisiensi.

C U A C A P U L A U M A D U R A H A R I I N I

SUMENEP PAMEKASAN SAMPANG BANGKALANCERAH BERAWAN CERAH CERAH CERAH

Suhu (•c) : 26-33 Kelembaban (%) : 50-85 Kecepatan Angin (km/jam) : 30 Arah Angin : Timur

Suhu (•c) : 24-32 Kelembaban (%) : 51-89 Kecepatan Angin (km/jam) : 40 Arah Angin : Timur Laut

Suhu (•c) : 24-32 Kelembaban (%) : 51-89 Kecepatan Angin (km/jam) : 40 Arah Angin : Timur Laut

Suhu (•c) : 24-32 Kelembaban (%) : 51-89 Kecepatan Angin (km/jam) : 40 Arah Angin : Timur Laut

Page 11: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO. 0215 | TAHUN II 11SUMENEP

IKLAN BARIS

PUTRA RONGGOLAWEWarung Makan

SEGERA PROMOSIKAN BISNIS ANDA

HUBUNGI

SUMENEP (Hosnan) 081939363544 | PAMEKASAN (Muslim) 087850600243 | SAMPANG (Ulum) 087775094464 BANGKALAN (Ridwan) 087750670878 | SURABAYA (Lita) 081330903119 | PROBOLINGGO (Huda) 081336379769

Iklan Bisnis, Iklan Baris Bergambar

HANYA

350.000/PERBULAN

SEKILAS SUMENEP

SUMENEP - Ketua Komisi B DPRD Bambang Prayogi me-negaskan, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Masalembu akan ditangguhkan terlebih dahulu sebelum ada kejelasakan MoU dengan pihak pengelola setempat. “Saya meminta kepada ESDM untuk memproses sesuai prosedur yang benar, sehingga tidak mengecewakan dikemudian hari,” paparnya, Senin (7/10).

Politisi PDI Perjuangan sudah meminta ESDM untuk tidak men-girim PLTD tersebut ke Masalem-bu sampai memperoleh kepastian pengelola dan MoU. Apabila PLTD tersebut tetap dipaksakan dikirimkan tanpa terlebih dahulu diketahui SOP dan manajemen-nya, pihaknya khawatir akan merugikan rakyat.

“Jangan sampai bantuan itu nilainya sia-sia. Jika PLTD itu

keburu dikirim tapi pemerintah tidak mengetahui siapa pen-gelolanya, kami khawatirkan barang itu rusak, lalu kita mulai lagi dari awal,” ungkapnya.

Hal senada juga dikatakan, anggota DPRD asal Masalembu, Darul Hasyim Fath. Dia juga me-minta ESDM untuk memperjelas mekanisme teknis dan pengelo-laan PLTD di Masalembu. Jika dipaksakan, bantuan senilai 1

milyar dikhawatirkan tidak dapat meningkatkan pelayanan listrik.

PLTD yang saat ini melayani penerangan hanya 12 jam. Saat ini, warga meminta penerangan antara 17 sampai 24 jam. “Ini kan barang baru, jadi harus ada pen-ingkatan layanan penerangan. Jangan sampai PLTD senilai Rp. 1 miliar itu hanya beroperasi 12 jam. Harus 24 jam itu menyala,” tuturnya. (athink/mk)

SUMENEP - Ketua Komisi A DPRD Sumenep Abrori Mannan menyesalkan sikap anarkistis warga pada Pemilihan Kepala Desa Prenduan Kecamatan Pragaan, beberapa waktu lalu. Sebab, menurutnya, hal demikian semakin memperburuk citra pesta demokrasi tingkat desa yang seringkali berujung konflik.

“Saya sedikit meyesalkan sikap-sikap anarkis yang dilakukan oleh warga. Seharusnya hal tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Karena saya kha-watir, adanya sikap anarkis itu bukan dari masyarakat setempat, tetapi ada campur tangan masyarakat luar,” katanya, Senin (7/10).

Politisi PKB itu juga menyayangkan Pilkades Pren-duan digelar pada tahap kedua. “Saya kok optimis tidak akan terjadi peristiwa anarkistis jika Pilkades Prenduan

itu dilaksanakan pada tahap pertama kemarin,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa khusus Ke-camatan Pragaan pada pilkades tahap pertama ada 7 desa yang melak-sanan pesta demokrasi. “Jadwalnya memang sekarang, tetapi tidak menyalahi undang-undang jika dilaksana-kan pada pilkades tahap pertama, karena masa akhir jabatan Kades han-ya selesih sedikit dari masa jabatan kades yang berakhir pada tahap pertama,” jelasnya.

Jika dilaksanakan pada tahap pertama, katanya, orang luar yang membawa kepentingan terhadap Pilkades Prenduan sedikit bisa diminimalisir, sehingga tidak akan terjadi sikap anarkis-tis yang berbuntut pencoblosan ulang.

“Diawal sosialisasi Pilkades 2013 sudah saya sam-paikan kepada masyarakat bahwa tidak disalahkan jika masa jabatan Kades berakhir setelah bulan 5 melaksana-kan pilkades pada tahap pertama,” pungkasnya.

AnggaranTerkait dengan kisrup Pilkades Prenduan Kecamatan

Pragaan, pencoblosan di TPS 2 yang berada di Dusun Tamanan akan dilakukan pemungutan suara ulang pada 12 Oktober 2013. Sementara untuk TPS 1 dan TPS 3 sudah siap untuk dihitung.

Kepala Bagian Pemerintahan Desa (Kabag Pemdes) Moh. Ramli mengatakan, anggaran untuk pencoblosan ulang akan ditambah Rp 40 juta. “Tetapi tambahan ang-garan tersebut akan dibagi menjadi tiga, dari pemkab, panitia, dan dua pasang calon. Dan itu sudah ada kes-epakatan akan membayar masing-masing Rp 13 jutaan,” tandasnya. (sym/mk)

Kejadian terakhir, dikabarkan ada dugaan upaya penculikan anak oleh dua orang pengendara Sepeda Motor Jenis Yamaha Mio, di Dusun Mandaraga Desa Keles. Pelaku menyasar anak usia ta-man kanak-kanak (TK) yang baru pulang dari sekolah.

Informasi yang dihimpun Koran Madura, isu penculikan muncul saat sekelompok anak tengah berjalan beriringan pulang dari sekolah sekitar pukul 10. Tiba-tiba didatangi pengen-dara sepeda motor dan berhenti tepat di depan mereka.

Melihat gelagat mencuriga-kan, warga yang tengah mencari rumput pakan ternak tidak jauh dari lokasi memanggil dua pria tak dikenal tersebut dengan mak-sud menanyakan tujuan kedu-anya, namun keduanya langsung kabur mengendarai Sepeda Motor

Jenis Yamaha Mio.“Tadi ada dua orang naik

sepeda motor tiba-tiba berhenti di depan anak-anak. Tapi waktu kami tanya mau kemana, kedu-anya langsung kabur,” ungkap Sirajuddin (40), warga Dusun Mandaraga, Desa Keles, Kecama-tan Ambunten, Senin (7/10).

Menurut Sirajuddin, kejadian tersebut tidak hanya terjadi kali ini saja. Sebelumnya, sudah beberapa kali terjadi upaya penculikan namun tidak berhasil. Dibeberapa beberapa desa yang lain juga men-galami hal yang sama. Katanya, hampir seluruh orangtua di Dusun Mandaraga, was-was anak mereka menjadi korban penculikan. “Se-mua orangtua di sini takut anak mereka jadi korban penculikan,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan sejumlah orangtua. Halimah (32), ibu dua balita, mengaku takut anaknya menjadi korban pencu-likan. Dia mengaku memberikan pengawasan khusus kepada anak tertua yang kini bersekolah di TK Ana Prasetya Dusun Mandaraga, Desa Keles. “Saya takut anak saya diculik, apalagi saya punya anak yang masih TK,” ungkapnya.

Secara terpisah, Kapolres Sumenep AKBP Marjoko mela-lui Kabag Ops Polres Sumenep Kompol Edy Purwanto memban-tah isu tersebut. Menurutnya, isu

tersebut tidak benar dan menye-satkan. “Memang banyak tersiar isu penculikan, tapi itu tidak benar. Masyarakat diharapkan tidak mempercayai isu tersebut,” ungkapnya.

Munculnya isu tersebut, kata

Edy, erat kaitanya dengan upaya menghambat pendidikan yang tengah dijalani anak-anak, teru-tama mereka yang sekolah di TK. “Itu hanya isu untuk mengham-bat anak-anak sekolah,” ungka-pnya. (edy/mk)

Waspadai Penculikan AnakSUMENEP – Sepekan terakhir, orangtua dibeberapa daerah di Kabupaten Sumenep dirisaukan dengan kabar berkeliarannya komplotan penculik anak. Isu kriminal tersebut setidaknya beredar di Desa Keles dan Desa Kelebengan Kecamatan Rubaru, dan Desa Semaan Kecamatan Dasuk. PILKADES KISRUH

Dewan Nilai Ada Intervensi dari Luar

PENERANGAN

Legislatif Tangguhkan Bantuan PLTD

TIADA PENERANGAN LISTRIK. Yusril belajar dengan penerangan menggunakan lampu minyak di rumahnya di Dusun Gimbo, Batu, Jawa Timur, Jumat (4/10). Dusun yang dihuni sekitar 75 jiwa tersebut belum mendapat aliran listrik meski sudah mengajukan pemasangan listrik berulang-ulang.

Saya sedikit meyesalkan sikap-sikap anarkis yang

dilakukan oleh warga. Seharusnya hal tersebut dapat

diselesaikan secara kekeluargaan.

AbroriKetua Komisi A

KRIMINAL

Page 12: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO.0215| TAHUN II12 PAMEKASAN

BELUM PEROLEH DANA BUMN. Petani memanen garam di Desa Bunder, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Minggu (7/10). Sebagian besar petani di kabupaten itu, mengaku belum mendapat dana pinjaman tanpa bunga dari kementerian BUMN untuk modernisasi lahan garam, seperti yang disampaikan Menteri BUMN, Dahlan Iskan pertengahan bulan Juli lalu.

Bupati Pamekasan, Ach-mad Syafii mengatakan di DKI Jakarta, pemberlakuan jam malam tersebut memiliki dampak yang cukup baik terh-adap anak usia sekolah. Sebab, kebijakan itu, akan membuat anak usia sekolah lebih mem-perhatikan pelajaran dan tidak semata melakukan kegiatan negatif pada saat jam belajar.

Bupati mengatakan jika rencana tersebut jadi dilak-sanakan, Pemkab tidak akan langsung memberlakukan un-tuk seluruh wilayah kecama-tan di wilayahnya, namun

akan dimulai dari kawasan perkotaan dan daerah pen-yangganya. “Mungkin bisa dimulai dari Kecamatan Kota, Pademawu, dan Kecamatan Galis sebagai tahap perconto-han,” katanya.

Bupati berharap orang tua, pengelola sekolah, dan tokoh masyarakat, mendukung ren-cana tersebut dan menyadari bahwa kebijakan itu untuk kebaikan generasi muda di Pamekasan. Melalui kebijakan itu, anak usia sekolah, tidak diperkenankan berada di luar rumah sebelum mengikuti

kegiatan belajar bersama, di masing-masing RT dan RW.

Karenanya, sebelum ren-cana tersebut dilaksanakan, Pemkab akan terlebih dahulu menyiapkan perangkatnya, seperti menfasilitasi program belajar bersama di masing-masing RT maupun RW, serta ketersediaan tempat belajar.

“Apalagi tidak semua desa dan kelurahan memiliki RT dan RW yang aktif, apalagi balai yang bisa digunakan se-bagai tempat kegiatan,” kata Syafii.

Anggota Dewan Pendidi-kan Kabupaten Pamekasan Mohammad Zaini menga-takan kebijakan itu belum saatnya diterapkan di Kabu-paten Pamekasan. Alasan-nya, kondisi wilayah itu tidak seperti di Jakarta yang sudah masuk kategori metropolitan (kota besar).

Sebaiknya, kata pria yang juga Kepala Badan Perpus-takaan dan Arsip Pamekasan itu, Pemkab menyediakan fasilitas berupa ruang baca, di sejumlah titik yang biasa dikunjungi oleh warga. Sep-erti di Monumen Arek Lancor, Rumah sakit, dan sejumlah tempat lainnya.

Jakarta menerapkan pem-berlakuan jam malam , ka-rena kekwatiran pemerintah setempat, terhadap kondisi anak usia sekolah di wilayah itu, akan melakukan hal-hal yang kurang bermamfaat pada malam hari.

Anggota Komisi D DPRD Pamekasan, Zainal Abidin menyatakan sepakat jika ren-cana tersebut diterapkan di Pamekasan, untuk mencegah anak usia sekolah keluyuran pada malam hari. Tetapi, men-urutnya, sebelum kebijakan

tersebut dilaksankan, terlebih dahulu disusun aturannya, berupa Peraturan Daerah. Se-hingga, pelaksana memiliki dasar hukum dalam menerap-kan kebijakan itu.

“Kalau tanpa dasar hu-kum, sulit menerapkannya di masyarakat,” katanya.

Pemerintah DKI Jakarta menerapkan jam malam, berupa jam belajar malam untuk anak usia tujuh tahun hingga 18 tahun mulai pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. Pada jam-jam tersebut, anak usia sekolah dilarang berada di tempat umum, kecuali did-ampingi orangtua.

Kebijakan itu diberlaku-kan setelah terjadinya ke-celakaan yang melibatkan anak di bawah umur di Jalan Tol Jagorawi, beberapa waktu lalu, yang menewaskan tujuh orang. (awa/muj/rah).

Pemkab Menyontek Jam Malam JakartaDPRD Ada yang Pro, Ada juga yang KontraPAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menyatakan akan memberlakukan penerapan jam malam khusus anak usia sekolah di wilayah itu. Namun, sebelum menerapkan kebijakan tersebut, Pemkab akan mempelajari terlebih dahulu dampak yang mungkin ditimbulkan.

PAMEKASAN - Kantor Kementerian Agama (Keme-nag) Pamekasan menyatakan akan mengkaji secara serius usulan Komite Nasional Pe-muda Indonesia (KNPI) se-tempat agar guru madrasah diniyah (madin) juga men-dapatkan tunjangan sertifi-kasi guru, seperti guru yang mengajar di sekolah formal.

Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Muarif Tantowi mengatakan akan menyam-paikan usulan tersebut ke Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur dan Kementerian Agama RI. “Saya sepakat, jika guru madin mendapatkan hak yang sama tentang tun-jangan sertifikasi tersebut. Kami akan mencoba sam-paikan usulan tersebut, dan semoga disetujui,” katanya.

Usulan tunjangan serti-fikasi tersebut, sama halnya dengan gagasanPemerin-tah Provinsi Jawa Timur, yang memberikan program berupa Bantuan Operasional Sekolah (Bosda) untuk mu-rid dan guru Madin se-Jawa Timur. “Program itu hanya ada di Jawa Timur, semen-tara di provinsi lain belum diterapkan,” katanya.

Muarif meminta agar

guru madrasah diniyah di Pamekasan ikut mengupaya-kan agar program tersebut bisa dilaksanakan dengan menyampaikan usulan ke Kantor Wilayah Kemenag dan Kementerian Agama RI.

Juru bicara Forum Ko-munikasi Guru Madrasah Diniyah Kabupaten Pame-kasan, Muzammil Imron mendukung langkah keme-nag tersebut. Sebab menu-rutnya, program tersebut bisa dijadikan alat untuk memacu semangat para guru madin meningkatkan kuali-tas kemampuannya dalam mengajar.

Untuk mendukung pro-gram itu, pihaknya akan mel-akukan konsolidasi dengan kepala madrasah diniyah Pamekasan. “Barangkali ada dari perwakilan kami yang bisa bertemu Menteri Agama untuk menyampaikan usulan itu,” kata Muzammil.

Sebelumnya,Ketua KNPI Pamekasan, Nur Faisal mem-inta pemerintah memberikan tunjangan sertifikasi kepada guru madrasah diniyah. Sebab mereka dinilai memilik peran yang sama dengan guru di lembaga formal, sebagai tena-ga pendidik. (awa/muj/rah).

TUNJANGAN

Kemenag akan Serius Mengawal Usulan Sertifikasi Guru Madin

PAMEKASAN - Iskandar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan terpilih sebagai Ketua Komisi A. Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menggantikan ketua sebelumnya, Suli Faris yang kini menjadi Wakil Ketua DPRD menggantikan Muhdlar Abdullah.

Penetapan Iskandar itu dilakukan melalui pemilihan di internal Komisi tersebut, di ruang Komisi A DPRD Pame-kasan, Senin (7/10).

Dalam pemilihan itu ada dua figur yang dicalonkan, yaitu Iskandar dan Heidir Rahman dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang menjabat sebagai wakil ketua di komisi terse-but. Iskandar mendapatkan suara terbanyak, yaitu 6 suara, sedangkan Heidir Rahman hanya 2 suara dan 1 anggota abstain.

Salah satu anggota Komisi A, A. Suharto mengatakan, salah satu alasan terpilihnya Iskandar sebagai ketua komisi agar terjadi pemerataan partai yang menduduki ketua komisi di DPRD setempat. Karena dari empat komisi yang ada tidak satupun yang berasal dari Fraksi PPP.

“Selain itu kami menilai dia mampu. Alasan lain di komisi B sudah dipimpin kader dari PAN. Jadi biar merata kami pilih kader PPP sebagai ketua di komisi ini,” katanya.

Ketua Komisi A terpilih, Iskandar mengatakan proses pemilihan ketua berjalan dengan lancar dan anggota komisi sepekat menjadikannya sebagai pengganti ketua sebelumnya Suli Faris.

Ia berkomitmen untuk tetap kritis dalam melakukan salah satu tugas pengawasan terhadap eksekutif, seperti yang di tunjukkan oleh ketua komisi sebelumnya yang dike-nal vokal dari sering mengelurkan pendapat dan penilaian terhadap kinerja pemerintah setempat.

“Di Komisi A kan tidak hanya saya sendiri, banyak teman-teman di komisi ini dari partai lain, sehingga kami yakin kerjasama bisa terbangun,” katanya. (oni/muj/rah)

LEGISLATIF

Iskandar Terpilih sebagai Ketua Komisi A

PAMEKASAN - Komunitas Suporter Persepam Madura United (P-MU) Pamekasan, mempertanyakan kelanjutan pembangunan Stadion Pame-kasan di Desa Ceguk, Kecama-tan Tlanakan.

Senin (07/10), Komunitas Suporter Persepam tersebut

datang ke ruang Komisi C DPRD Pamekasan, meminta DPRD setempat memberi-kan kepastian penyelesaian pembangunan stadion terse-but.

Mereka juga mem-pertanyakan terhentinya pekerjaan proyek tersebut,

yang saat ini sama sekali tidak ada aktivitas peker-jaan di luar maupun di ba-gian dalan stadion.

Juru bicara suporter, Nurul Ulum menyampaikan selama ini pemerintah dan DPRD Pamekasan, selalu berjanji akan secepatnya menuntas-

kan pekerjaan stadion terse-but, namun janji tersebut be-lum ditepati.

“Tahun lalu, pemerintah berjanji, stadion akan tun-tas pada tahun ini, tetapi hingga saat ini sama sekali tidak ada tanda-tanda tun-tasnya pekerjaan,” kata Nu-rul Ulum.

Kondisi itu membuat su-porter kecewa, karena mere-ka berharap P-MU memiliki stadion sendiri yang bisa di-jadikan tempat latihan dan pertandingan. Selama ini, klub terbesar di Madura itu masih menggunakan lapangan Kelu-rahan Kowel sebagai tempat latihan.

“Setiap kali ada pertand-ingan ke Bangkalan, Kami harus mengeluarkan uang transportasi dan uang makan paling sedikit Rp 50 ribu,” ujar Ulum.

Dalam kesempatan itu, para suporter juga memper-tanyakan realisasi anggaran Rp 7,5 miliar yang diang-garkan untuk pembangunan stadion tahap kedua. Mereka khawatir dana tersebut tidak terserap, karena di stadion tersebut sama sekali tidak ada aktivitas pekerja.

Ketua Komisi C DPRD Pamekasan, Farududdin Tamim berjanji akan berusaha agar keinginan para suporter tersebut bisa segera terpe-nuhi. “Kami memiliki keingi-nan yang sama, yakni stadion

itu secepatnya bisa diguna-kan,” katanya.

Namun, kata Farid, hal itu tidaklah mudah, karena pembangunan stadion terse-but membutuhkan proses panjang, terutama yang berkaitan dengan pembe-basan lahan. Kepala Dispo-rabud Pamekasan, Jhon Ju-lianto menyatakan, saat ini pembangunan tahap pertama sudah dinyatakan tuntas dan tinggal melakukan penyem-purnaan.

Lahan yang digunakan untuk pembangunan stadion tersebut direncanakan seluas 5,4 hektar. Sementara yang saat ini terpakai hanya berk-isar 3,6 hektar. Bahkan Pemk-ab Pamekasan bersama DPRD Pamekasan, sudah melakukan studi banding ke sejumlah daerah yang memiliki stadion yakni Kabupaten Malang, Ka-bupaten Gresik, Sidoarjo, dan Bangkalan.

Anggaran yang terserap untuk pembangunan stadion itu mencapai Rp33 miliar de-ngan rincian pada tahap per-tama sebesar Rp 27,5 miliar, dan pada tahap kedua Rp 7,5 miliar. Pada anggaran tahun depan diusulkan Rp 20 mil-iar.

Anggaran ini masih jauh dari anggaran standar pembangunan stadion yakni Rp70 miliar, karena idealnya anggaran mencapai Rp 120 miliar. (awa/muj/rah).

P-MU

Komunitas Suporter Pertanyakan Pembangunan Stadion

PAMEKASAN- Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur Achmad Syafii meya-kini tata kelola pemerintahan akan tetap sehat, kendatipun institusi pemerintahan di lingkungan pemkab setempat yakni eksekutif dan legislatif dipimpin oleh satu keluarga.

“Sebab, meski saya seba-gai bupati dan adik saya se-bagai Ketua DPRD Pamekasan bersaudara, akan tetapi kami sudah berkomitmen akan mengelola pola pemerintahan ini secara sehat, bebas KKN, dan transparan,” kata Achmad Syafii, Senin.

Selain itu, kata dia, dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan, pihaknya bisa memposisikan diri dengan baik pula. Bahkan setiap ada per-tamuan dan rapat-rapat pent-ing, dirinya tidak menganggap Ketua DPRD Pamekasan Halili sebagai adiknya, akan tetapi se-bagai Ketua DPRD.

Bupati Pamekasan Ach-mad Syafii mengemukakan hal ini, menanggapi pe-mikiran sebagian masyarakat yang menilai bahwa tata kelola pemerintahan di Kabu-

paten Pamekasan tidak akan berjalan optimal, mengingat dikelola oleh satu keluarga dan keduanya menjabat seba-gai pimpinan di dua lembaga berbeda yakni eksekutif dan legislatif.

Achmad Syafii menjabat sebagai Bupati Pamekasan, sedangkan adiknya Halili menjabat sebagai Ketua DPRD Pamekasan. Selain itu, Wakil Bupati Pamekasan Halil juga masih memiliki hubungan keluarga dengan kedua kakak-beradik itu.

“Dalam menjalankan tu-gas kenegaraan, kami tentu-nya akan tetapi berpegang teguh pada ketentuan perun-dang-undangan yang berlaku, dan berkomitmen akan men-jalankan tugas secara profe-sional,” ucapnya.

Namun, beberapa fung-sionaris PPP dan Partai Demokrat menjelaskan justru dengan duet kepemimpinan kakak-beradik antara Bupati Achmad Syafii dengan Ketua DPRD Halili akan menambah sikap hati-hati dalam men-jalankan roda pemerintahan di Pamekasan. (ant/tah)

BIROKRASI

Bupati Meyakini Pemerintahan Tetap Sehat

Page 13: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO.0215| TAHUN II 13PAMEKASAN

DIBORGOL. Polisi menghadirkan tersangka pengedar narkotika, SH (25), saat pemusnahan barang bukti berupa sabu di Polresta Banda Aceh, Senin (7/10). Polresta Banda Aceh memusnahkan sabu seberat 3,7 kilogram dengan harga sekitar Rp4,6 miliar dari tangan tersangka, SH.

Hal ini terpaksa dilakukan karena kualitas raskin yang diberikan kepada masyarakat tiga hari lalu tidak layak dikonsumsi. Sebab, raskin itu diduga bercampur nasi aking yang didaur ulang, kotor, dan bercampur pasir.

Kepala Desa (Kades) Laran-gan Luar Moh. Ali Gufron men-jelaskan kualitas raskin yang diterima warganya pada bulan ini memang sangat jelek dan tidak layak dikonsumsi. Jika dipaksakan raskin itu dikha-watirkan menimbulkan pen-yakit pada masyarakat. Warga setempat berencana mengem-balikan raskin itu, namun ka-rena sebagian sudah dijadikan pakan ayam, pengembalian itu urung dilakukan. Sebab, sete-lah dikoordinasikan ke Bulog, raskin itu harus dikembalikan secara utuh.

“Kemarin pihak bulog da-tang kesini mengecek kualitas beras yang diberikan. Mereka menyatakan siap mengganti dengan catatan dikembalikan secara utuh. Tetapi bagi kami itu sulit, karena sebagian war-ga sudah memberikan pada ayam, meski warga di sebagian dusun sudah siap mengemba-likan,” katanya.

Menurut Gufron, kejadian ini harus menjadi catatan se-rius bagi pihak bulog untuk di-

evaluasi agar tidak mengulang penyaluran raskin yang tidak layak konsumsi pada pendis-tribusian berikutnya. Ia men-gaku prihatin dengan kualitas raskin yang disalurkan ke-pada masyarakat karena san-gat jelek. Menurutnya, pihak bulog harusnya mengecek kualitas raskin sebelum didis-tribusikan kepada masyarakat. Sebab, meski penebusan raskin itu tergolong murah, namun masyarakat juga ber-hak untuk mengkonsumsi ma-kanan yang bersih dan sehat.

Atas pertimbangan kema-nusiaan itu, pihaknya mem-inta pemerintah kabupaten setempat agar pro aktif, un-tuk mengawasi dan mene-kan pihak bulog agar mem-perhatikan kualitas raskin yang akan disalurkan kepada masyarakat. Sebab, kejadian ini tidak hanya menimpa war-ga Desa Larangan Luar, tetapi hampir semua desa penerima Raskin mengeluh karena san-gat tidak layak konsumsi.

Sementara itu, Bupati Pamekasan Achmad Syafii menyatakan akan segera menindaklanjuti keluhan masyarakat itu kepada pihak Bulog dan Kepala Gudang agar kejadian serupa tidak teru-lang. Bupati menyatakan akan mempertanyakan penyebab

jeleknya kualitas raskin yang disalurkan kepada masyarakat sekaligus akan meminta per-tanggungjawaban Bulog.

“Tentu kami tidak hanya memberikan tegoran, tetapi akan meminta pertanggung-jawaban bulog, kenapa ter-jadi seperti ini. Dan kami akan segera menentukan langkah-langkah,” katanya.

Dijelaskan, pihaknya sudah menerima laporan masyarakat tentang kualitas raskin yang tidak layak kon-sumsi. Bahkan dalam laporan yang disampaikan kepada bu-pati, disertai sampel raskin yang tidak tidak layak dikon-sumsi sebanyak enam sak yang diambil dari beberapa desa. Setelah dicek kualitas

raskin itu sama sehingga dis-impulkan tidak hanya terjadi dalam satu desa.

Bupati menegaskan su-dah memanggil kepala ba-gian kesejahteraan rakyat (Kesra) Pemkab Pamekasan, untuk menindaklanjuti per-masalahn tersebut. Bahkan pihaknya sudah menga-gendakan pemanggilan ke-pada pihak bulog. Selain itu, pihaknya juga membicarakan tentang tindak lanjut renca-na perubahan pola distribusi Raskin yang sudah diwacana-kan sebelumnya.

Selain akan meminta per-tanggungjawaban Bulog soal kualitas raskin, bupati juga mengagendakan untuk mem-pertanyakan banyak hal, ter-masuk pengadaan Raskin. Sebab, bupati menerima infor-masi bahwa pengadaan Raskin di beberapa daerah sudah di-hentikan, namun belum jelas penyebabnya. Dari informasi ini, bupati juga merasa perlu untuk menyoal pengadaan be-ras di Pamekasan.

Bupati menambahkan, pihaknya akan mengak-tifkan kembali pertemuan dengan Bulog serta pihak-pihak yang terkait dalam penyaluran raskin yang sempat fakum. Kefakuman ini terjadi karena masing-masing pihak memiliki kes-ibukan masing-masing. Dari kejadian, ini ia memastikan akan mengaktifkan kembali agar kejadian serupa bisa diminimalisir. (uzi/rah)

Raskin Dijadikan Pakan TernakBupati Minta Kesra MenindaklanjutinyaPAMEKASAN - Jatah beras miskin (raskin) milik sebagian warga Desa Larangan Luar, Kecamatan La-rangan Pamekasan dijadikan sebagai pakan ternak.

Bahkan dalam laporan yang

disampaikan kepada bupati, disertai

sampel raskin yang tidak tidak layak

dikonsumsi sebanyak enam sak yang

diambil dari beberapa desa. Setelah dicek kualitas raskin itu

sama sehingga disimpulkan tidak

hanya terjadi dalam satu desa.

PAMEKASAN- Tim pe-nyidik Polres Pamekasan di Pulau Madura, Jawa Timur, akhirnya menahan Bustami, perawat rumah sakit daerah setempat, tersangka kasus dugaan malapraktik yang telah menyebabkan seorang pasiennya meninggal dunia.

Menurut Kasubag Hu-mas Polres Pamekasan AKP Mariatun, Senin, penahanan terhadap oknum perawat Rumah Sakit Daerah (RSD) Slamet Martodiredjo itu di-lakukan setelah tim kepoli-sian melakukan penyidikan atas kasus dugaan terjadinya malapraktik yang dilakukan-nya.

“Penahanan itu dilakukan setelah sebelumnya tim pe-nyidik menetapkan yang ber-sangkutan sebagai tersangka dalam kasus malapraktik yang menyebabkan seorang pasiennya meninggal dunia,” kata Mariatun di Pamekasan.

Selain menjadi tersangka kasus malapraktik, katanya, Bustami selama ini juga men-gaku sebagai dokter spesialis kepada para pasiennya, dan membuka praktik layaknya dokter spesialis bedah.

Polisi menjerat yang bersangkutan dengan pasal berlapis, yakni dengan un-dang-undang kedokteran dan undang-undang tentang keperawatan.

Bustami melakukan tin-dakan medis di Klinik Hara-pan di daerah asalnya, Desa Pakong, Kecamatan Pakong, Pamekasan, hingga me-nyebabkan seorang pasien-nya lumpuh dan akhirnya meninggal dunia.

Kepada warga yang da-tang berobat ke kliniknya, Bustami selalu mengaku se-bagai dokter spesialis bedah dan bisa melakukan operasi bedah, tanpa harus dirujuk ke RSD Slamet Martodiredjo Pamekasan.

Wakapolres Pamekasan Kompol Ikhwanudin sebe-lumnya menjelaskan polisi menjerat Bustami dengan Pasal 73 junto pasal 78 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Ta-hun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Pasal 106 junto Pasal 197 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 ten-

tang Kesehatan.Pada Pasal 73 UU Nomor

29 Tahun 2004 tentang Prak-tik Kedokteran dijelaskan bahwa setiap orang dilar-ang menggunakan identitas berupa gelar atau bentuk lain yang menimbulkan kesan bagi masyarakat seolah-olah yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi dan/atau surat izin praktik.

Setiap orang dilarang menggunakan alat, metoda atau cara lain dalam mem-berikan pelayanan kepada masyarakat yang menimbul-kan kesan seolah-olah yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda reg-istrasi dan/atau surat izin praktik.

Ketentuan sanksi seba-gaimana Pasal 73 itu ialah pada Pasal 78. Pada pasal itu disebutkan, bahkan setiap orang yang dengan sengaja menggunakan alat, metode atau cara-cara lain dalam memberikan pelayanan ke-pada masyarakat yang men-imbulkan kesan seolah-olah yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi atau surat izin praktik, maka dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta ru-piah).

Berikutnya pada Pasal 106 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan bahwa, sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan sete-lah mendapat izin edar.

Pada ayat dua di pasal itu juga dijelaskan bahwa penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidak me-nyesatkan.

Sementara, sanksi atas ketentuan Pasal 106 UU No-mor 36 Tahun 2009 ini pada Pasal 197 yang menyebutkan bahwa setiap orang yang de-ngan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan

farmasi dan/atau alat kes-ehatan yang tidak memiliki izin edar, akan dipidana de-ngan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).

“Oknum perawat Bustami ini melanggar pasal-pasal yang kami sebutkan tadi dan kliniknya memang ilegal ber-dasarkan hasil pemeriksaan tim ahli dari Dinas Kesehatan Pamekasan,” kata Ikhwanu-din menjelaskan.

Kesalahan yang paling fatal dilakukan tersangka, karena telah menyebabkan korban lumpuh, akibat kes-alahan tindakan media yang dilakukan pelaku saat meng-operasi korban.

Korban malapraktik ok-num perawat RSD Pame-kasan itu bernama Suadah alias Sudeh (42) warga Desa Tebul Timur, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.

Dugaan malapraktik yang dilakukan oknum perawat RSD Pamekasan bernama Bustami itu terungkap, sete-lah keluarga korban melapor ke polisi.

Saat itu, korban berobat ke klinik milik Bustami pada 2012. Saat itu Sudeh (42) datang ke Klinik Harapan yang menjadi tempat prak-tik oknum itu di rumahnya di Desa/Kecamatan Pakong, Pamekasan.

Korban mengeluhkan pusing-pusing yang diala-minya. Oleh Bustami, Sudeh disarankan melakukan ope-rasi pembedahan, karena di bagian punggungnya ada benjolan yang diduga seba-gai penyebab penyakit yang dideritanya.

Akan tetapi, setelah ope-rasi ternyata kondisi pasien tidak sembuh, bahkan pan-dangan mata kian buram, pendengaran terganggu, ke-mudian lumpuh dan akhirnya meninggal dunia.

Selain mendapatkan sanksi hukum, Bustami juga dipastikan akan menda-patkan sanksi internal dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) atas per-buatannya melanggar hu-kum membuka praktik lay-aknya dokter spesialis itu. (ant/rah)

MALAPRAKTIK

Polres Tahan Bustami

PAMEKASAN- Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, berencana merubah Peratu-ran Daerah (perda) nomor 6 tahun 2008 tentang tata nia-ga tembakau yang melarang masuknya tembakau Jawa ke Pamekasan.

Rencana itu diungkap-kan Ketua Komisi, Hosnan Ahmadi. Menurutnya tem-bakau asal Jawa selayaknya diizinkan masuk Pamekasan untuk mempertahankan keberadaan perusahaan rokok lintingan di Kabu-paten Pamekasan agar tidak kesulitan mendapatkan ba-han baku produksi. Namun, menurut dia, perlu dilakukan pembatasan waktu agar tidak

merusak pasaran tembakau Madura.

Diusulkan agar waktu yang diperbolehkan tem-bakau Jawa itu masuk ke Pamekasan setelah semua tembakau di sentra produksi tembakau Madura sudah terserap. “Sangat tidak ba-gus menurut pandangan saya jika kita melarang masuknya tembakau asal sejumlah dae-rah di Pulau Jawa,” katanya.

Sementara ini rencana itu masih berupa wacana, se-hingga masih perlu adanya masukkan dari pihak terkait dan pemerhati tembakau di wilayah itu, sehingga tidak menimbulkan masalah di ke-mudian hari.

“Satu sisi kita mau menjaga kualitas dan mutu tembakau petani

agar tidak terjadi pen-campuran, di sisi lain

tembakau Jawa dibutuh-kan oleh pemilik perusa-haan-perusahaan linting rokok,” katanya.

Pemerintah Pamekasan sejak tahun 2002 lalu, mela-rang keras tembakau Jawa masuk ke wilayah Pame-kasan, melalui Perda nomor 3 tahun 2002 tentang Pen-gendalian Mutu dan Keaslian Tembakau Madura.

Untuk tahun ini, Pemer-intah telah mengantisipasi masuknya tembakau Jawa ke wilayah tersebut. Lang-kah yang dilakukan, salah satunya dengan melakukan razia di pintu masuk Pame-kasan yang dinilai sering dijadikan lokasi memasok tembakau dari luar kabu-paten.

Kepala Sat pol PP Pame-kasan, Masrukin, mela-lui Kapala Bidang Penegakan Perundang-undangan Dae-rah, Mohammad Sjamsuridjal Arifin mengatakan pihaknya sudah menyusun jadwal operasi tim gabungan untuk mengantisipati masuknya tembakau Jawa ke Pame-kasan.

Tim itu terdiri dari unsur Sat Pol PP, Kepolisian, TNI, Dinas Perbuhungan Komu-nikasi dan Informasi serta Dinas Perhutanan dan Perke-bunan setempat.

Sedikitnya sudah ada tiga titik lokasi yang di-jadikan tempat operasi tersebut, yaitu di Jalan Raya Ambat, Kecamatan Tlanakan, Jalan Raya Panangguan, Kecamatan Proppo, dan Jalan Raya Pamaroh, Kecamatan Ka-dur. (oni/muj/rah)

NIAGA

DPRD Berencana Merevisi Perda Tembakau

Page 14: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO. 0215 | TAHUN II14 SURAMADU

Ketua DPRD Surabaya M. Machmud, Senin (7/10), me-ngatakan rapat pimpinan DPRD Surabaya yang digelar Senin ini menindaklanjuti surat permohonan dari Ketua DPC PKB Surabaya.

"Waktu yang dibutuhkan bi-asanya membutuhkan 14 hari kerja yakni tujuh hari prosesnya di wali kota dan tujuh hari di Gubernur Jatim," katanya.

Hasil dari rapat pimpinan

tersebut langsung dibahas di rapat Badan Musyawarah (Banmus) dan selanjutnya diparipurnakan pada Selasa (8/10). Jika Selasa (8/10) ini wali kota langsung menin-daklanjuti dan mengirim su-rat DPRD ke gubernur, maka diperkirakan akhir Oktober sudah bisa dilantik.

"Apalagi jika proses di gu-bernur juga tidak sampai tujuh hari, maka tidak sampai sebu-

lan ke depan Gus Naim sudah dilantik," tegasnya.

Machmud mengaku tak menyoal surat Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) tentang penetapan Gus Naim yang tak dibubuhi tandatan-gan sekretaris fraksi Mazlan Mansyur. "Itu masalah inter-nal PKB. Tapi sesuai aturan, usulan dari DPC serta fraksi tak harus ditandatangani sek-retaris," katanya.

Wakil Ketua DPRD Sura-baya Akhmad Suyanto me-nambahkan rapat pimpinan memang sempat membahas keabsahan surat DPC serta FKB. "Setelah menilik aturan, tidak apa-apa meski surat

tidak ada tanda tangan sekre-taris," kata Suyanto.

Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin ketika dikon-firmasi, berharap kekosongan jabatan wakil ketua dewan yang menjadi hak partainya bisa diisi.

"Paling lambat akhir Ok-tober kekosongan wakil ketua dewan sudah diisi. Usulan kami sudah dikirim sejak Se-lasa, 1 Oktober. Kami minta Fraksi PKB mengawal reko-mendasi DPP PKB hingga Gus Naim dilantik sebagai wakil ketua dewan," katanya.

Terkait sikap sekretaris FPKB Mazlan Mansyur yang menolak menandatangani surat penetapan Gus Naim

sebagai pengganti Musya-fak, Syamsul langsung be-reaksi keras. Pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap kader yang mem-bangkang perintah partai.

"Kami tunggu laporan dulu. Jika sudah ada laporan masuk, maka malam ini juga akan kami terbitkan surat pe-ringatan (SP) kedua untuk Ma-zlan. Ini sudah menyangkut in-tegritasnya sebagai kader PKB. Seharusnya dia tetap patuh ke-pada keputusan partai karena hal ini sudah menjadi keputu-san DPP PKB. Kalau dia bersi-kap seperti itu, ya kami anggap 'mbalelo' (tidak patuh pada partai)," tegasnya. (ant/mk)

Pelantikan Wakil Ketua DPRD Awal November SURABAyA - Pelantikan Ketua Fraksi PKB M. Naim Ridwan atau Gus Naim sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya menggantikan posisi yang sebe-lumnya dijabat Musyafak Rouf diperkirakan paling lambat pada awal November mendatang.

SURABAyA - Sebanyak 189 orang prajurit menjalani pro-ses seleksi perekrutan masuk pendidikan pasukan elite TNI Angkatan Laut, masing-masing sebagai awak kapal selam, Pasukan Katak, juru selam, dan pasukan Intai Amfibi Marinir.

Seleksi yang dijadwalkan berlangsung selama satu ming-gu itu, dipusatkan di Gedung Moeljadi, Komando Pengem-bangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal), Bumi-moro, Surabaya, mulai Senin (7/10).

Adapun tahapan seleksi yang harus dijalani calon siswa pasukan elit itu, meliputi tes kesegaran jasmani, kesehatan lengkap, psikologi tertulis dan wawancara, mental ideologi, dan kesehatan jiwa.

Direktur Personel Kobangdikal Kolonel Laut (E) Catur Budi Susanto selaku Ketua Panitia Penerimaan, menjelas-kan dari 189 prajurit tersebut, sebanyak 62 orang mengikuti seleksi calon siswa Pendidikan Pasukan Katak, Pendidikan Juru Selam (44 orang), Pendidikan Calon Awak Kapal Selam (22 orang), dan 61 orang sisanya di Pendidikan Intai Amfibi Marinir.

"Seluruh rangkaian seleksi penerimaan calon siswa pendi-dikan pasukan elit TNI AL akan menguras tenaga dan pikiran dari prajurit. Mereka yang lolos seleksi akan diketahui saat si-dang penentuan akhir pada 18 Oktober mendatang," katanya.

Ia menjelaskan dalam kalender pendidikan tahun 2013, TNI AL sudah menetapkan kuota kursi untuk calon siswa dari masing-masing pendidikan pasukan elit tersebut.

Pendidikan Pasukan Katak dan Intai Amfibi Marinir ma-sing-masing mendapatkan kuota sebanyak 30 orang siswa, kemudian Pendidikan Juru Selam 20 orang, dan Pendidikan Awak Kapal Selam 15 orang.

"Lokasi pendidikan bagi siswa prajurit yang dinyatakan lulus seleksi akan disebar di sejumlah tempat," tambah Catur Budi.

Siswa calon awak kapal selam menjalani pendidikan di Sekolah Kapal Selam (Sekasel), kemudian siswa Pasukan Ka-tak di Sekolah Pasukan Katak (Sepaska) dan siswa Juru Se-lam di Sekolah Penyelam (Seselam), yang ketiganya di bawah komando Pusat Pendidikan Khusus Kodikopsla.

Sedangkan siswa Intai Amfibi menjalani pendidikan di Sekolah Khusus Pusat Pendidikan Infanteri yang berada di bawah Komando Pendidikan Marinir, Kobangdikal. (ant/mk)

PENDIDIKAN PASUKAN

Prajurit TNI-AL Jalani Seleksi Pasukan Elite

“Kadang saya dibentak, kamu gak ada kerjaan ya, ikut campur urusan, saya sudah tahu apa yang terbaik untuk saya, pergi sana” ujar Siti sambil menitikkan air mata.

Menurut Relawan yang berada di bawah naungan High Five tersebut, per-lakuaan kasar tidak hanya di-terima dirinya, namun hampir seluruh relawan. Awalnya per-lakuan tersebut membuatnya jera, namun setelah beberapa bulan menjadi relawan, diri-nya sadar bahwa hal tersebut merupakan resiko yang harus dihadapi untuk mencoba me-rubah perilaku tidak baik yang sudah menjadi kebiasaan di masyarakat.

“Awalnya perlakuan tersebut membuat saya ingin mundur sebagai relawan, tapi dukungan teman-teman High Five membuat saya bertahan,” ujarnya.

Siti mengaku sudah 5 bulan menjadi Pokja STBM. Menurutnya, dalam kurun waktu tersebut, dirinya mulai melihat perubahan perilaku dari masyarakat. “Sekarang Warga Wonokromo mulai sa-dar akan pentingnya perilaku Higiene dan sanitasi layak. Banyak warga yang dulu tidak memiliki WC, sekarang mulai membangun WC,” ujar Siti.

Sementara itu, Districy Tim Leader High Five, Ratih

Astati Dewi menyatakan, banyaknya tanggapan tidak baik yang diterima Pokja STBM merupakan hal yang memperihatinkan. Niatan baik relawan tidak seharusnya ditanggapi dengan kasar.

“Pokja STBM tulus ingin merubah perilaku masyarakat agar lebih sehat. Mereka kerja tanpa pamrih, tanpa bayaran. Kasihan kalau diperlakukan dengan tidak baik,” ujar Ratih, Senin (07/10).

Untuk menjaga semangat Pokja STBM tidak luntur, Ratih kerap melakukan komunikasi dengan mereka. Ratih mende-ngar segala keluh kesah Pokja STBM dan melakukan evalu-asi bersama. “Saya dengarkan semua keluhan mereka, bia-sanya mereka akan lega kalau sudah mengungkapkan keluh kesahnya. Usai mendengar ke-luhan mereka, baru kita kasih semangat lagi,” ujar perempu-an 34 tahun tersebut.

Pokja STBM sendiri berjum-lah 100 orang, mereka terbagi dalam lima kelurahan, yakni Patemon, Wonorejo, Sawahan, Putat Jaya dan Krajan.

Terkait perilaku higiene warga Surabaya, terdapat kenyataan yang mengejutkan, walaupun Surabaya meru-pakan Ibukota Jawa Timur, namun tingkat kesadaran masyarakatnya untuk men-jaga perilaku higiene dan

sanitasi yg layak ditingkat rumah tangga dan komunitas, masih belum sesuai harapan.

"Surabaya merupakan kota terbesar ke dua di Indonesia, tapi kenyataannya, masih banyak warga Surabaya yang tidak memiliki WC (Water Closed). Bahkan ada yang buang air besar d selokan depan rumahnya,” ujarnya.

Menurut Ratih, per-ilaku tersebut sudah mejadi kebiasaan yang sulit dirubah. Untuk merubah perilaku tersebut, di butuhkan upaya berkesinambungan. "Merubah perilaku tersebut tidak bisa seketika. Kalau sudah menjadi kebiasaan,dibutuhkan waktu lama dan proses panjang," tambahnya.

Ratih menyatakan bahwa High Five berusaha mem-bantu warga Kota Surabaya merubah perilaku tersebut se-cara bertahap. Ada lima pilar perilaku yang ingin dirubah, yakni stop buang air sem-barangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga,

pengolahan sampah rumah tang dan yang terakhir pen-golahan limbah cair rumah tangga. “Ini adalah program dari kementrian kesehatan In-donesia. Diimplementasikan di perkotaan sejak akhir 2011 awal 2012,” ujarnya.

Beberapa wilayah di Sura-baya yang selama ini memiliki perilaku kurang menjaga hi-giene dan sanitasi layak dian-taranya, kelurahan Patemaon dan Wonorejo. Di wilayah padat penduduk tersebut, ternyata masih banyak yang belum memiliki WC.

Setelah upaya kurang lebih 2 tahun, menurutnya perubahan perilaku warga cukup menggembirakan. Sudah jarang ada warga yang buang air besar di selokan. "Setelah dua tahun sosiali-sasi, sekarang sudah jarang yang buang air besar di selo-kan. Mereka lebih memilih ke WC, baik WC di rumahnya masing-masing atau WC umum,"jarnya.

Ratih berharap, kedepan-nya seluruh warga Ibu Kota

Jawa Timur semakin bijaksana menjaga perilaku Higiene dan Sanitasi layak. Buang air besar di sungai atau selo-kan, bisa semakin mence-mari lingkungan. "Surabaya membutuhkan banyak air bersih, bahkan untuk meme-nuhi kebutuhan air bersih di Surabaya ada yang ambil dari umbulan Pasuruan. Kalau air yang sedikit ini di cemari terus, bagaimana mengatasi kebutuhan air bersih Surabaya kedepan," tandasnya.

Seperti diketahui, High Five sendiri merupakan prog-ram Pemerintah Amerika Serikat yang diluncurkan sejak Tanggal 22 Desember 2011. Amerika Serikat, mela-lui U.S. Agency for Interna-tional Development (USAID), bermitra dengan Pemerintah Indonesia dalam mendukung program pembangunan dan strategi nasional sanitasi berbasis masyarakat untuk meningkatkan praktik hidup bersih dan sehat baik di pede-saan maupun perkotaan di Indonesia. (ddy)

SUKA DUKA RElAwAN STBM

Sulitnya Merubah Kebiasaan Warga Surabaya BAB di SelokanSURABAYA – Niatan baik tidak selamanya diterima dengan baik, hal ini diungkapkan salah satu kelom-pok kerja (Pokja) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Siti Fatimah kepada Koran Madura, Senin, (07/10). Sebagai relawan, Siti mengaku kerap menda-pat perlakuan kasar saat mencoba memberi masukan kepada warga Kelurahan Wonokromo Gg 4 Kecama-tan Rungkut Surabaya. Himbauan agar memiliki fasilitas sanitasi yang memadai, serta perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.

Himbauan agar memiliki fasilitas sanitasi yang memadai, serta perubahan perilaku hidup bersih dan sehat masih diabaikan oleh warga Surabaya.

SURABAyA - Seorang calon haji asal Kloter 56 dari Situbondo, Jawa Timur, yakni Suhariyono bin Nur Kalam, meninggal dunia di Rumah Sakit Haji (RS Haji) Surabaya yang bersebelahan dengan Asrama Haji Embarkasi Sura-baya, akibat menderita pen-yakit jantung.

"Calon haji asal Desa Curah Temu, Kecamatan Sumberanyar, Kabupaten Situbondo itu meninggal du-nia pada Minggu (6/10) pukul 12.00 WIB," kata Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya H Asyhuri di Surabaya, Senin (7/10).

Didampingi staf Humas PPIH Embarkasi Surabaya Bagus Budiman, ia menje-laskan Suhariyono masuk Asrama Haji Embarkasi Sura-baya (AHES) untuk persia-pan menunaikan ibadah haji pada Sabtu (5/10), namun dia harus menjalani proses pen-erimaan dengan cek kesehat-an oleh petugas AHES.

"Hasil cek itu, tim kese-hatan dari Dinas KKP meru-juk Suhariyono ke Rumah Sakit Haji dengan diagno-sis chest pain atau sakit jantung, namun dia hanya dirawat selama satu hari hingga mengembuskan na-pas terakhir pada Minggu (6/10) siang," katanya.

Menurut dia, istri al-marhum bernama Suhar-tina binti Misrawi Sadu tetap menginginkan berangkat haji, karena itu Suhartina diberangkatkan pada Senin (7/10) pagi.

"Ahli waris dari calon haji yang meninggal dunia akan mendapatkan pengembalian biaya penyelenggaraan iba-dah haji (BPIH) penuh sesuai dengan biaya BPIH saat ini, tapi kalau dipakai un-tuk menunaikan ibadah haji harus mendaftar lagi dari awal sesuai urutan," katanya.

Sebelumnya, seorang calon haji asal Tulungagung, Hasbollah bin Suwardi (64), meninggal dunia di RS Haji Surabaya pada Senin (23/9) malam, karena terserang stroke.

"Almarhum berasal dari Kloter 23 yang seharusnya berangkat ke Tanah Suci pada Senin (23/9) pukul 04.20 WIB, namun akhirnya dirawat di RS Haji karena se-rangan stroke, namun istri almarhum yakni Ny Nurul Chotimah binti Musnih (49) mengalami penundaan hing-ga tahun depan," katanya.

Empat Wafat di Mekkah Dalam kesempatan itu, Asy-huri menambahkan calon haji dari Embarkasi Sura-baya bertambah satu orang lagi yang meninggal dunia di Mekkah, yakni Suryanto bin Sukri (51) asal Kloter 2 dari Kabupaten Lamongan.

"Calon haji asal Kla-gensrampat, Lamongan itu meninggal dunia pada Sabtu (5/10) pukul 14.40 WAS aki-bat penyakit Cronic Hepati C Failure dan almarhum sudah dimakamkan di Syarayi Mak-kah," katanya.

Ia menjelaskan dengan meninggalnya almarhum Suryanto itu berarti calon haji asal Embarkasi Surabaya tercatat empat orang men-inggal dunia di Mekkah de-ngan dua di antaranya dari Lamongan.

"Calon haji asal Lamongan yang meninggal dunia terda-hulu adalah Musiyannah binti Alwi asal Lamongan dari Klot-er 1 yang wafat pada Senin (30/9) akibat serebro vaskuler (stroke) atau berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak," katanya.

Dua calon haji lainnya yakni K Shanhaji bin K Sujai (61) asal Pamekasan, yang meninggal dunia di Mek-kah, akibat serangan jantung kardiovaskuler. Calon haji asal Tlagahsari, Blumbun-gan, Pamekasan itu mening-gal dunia pada Jumat (4/10) pukul 13.30 WAS atau Jumat (4/10) malam WIB.

Sebelumnya, Mistadji bin Sarjo asal Lumajang dari Kloter 39 yang meninggal dunia pada Rabu (2/10) pukul 12.20 WAS akibat gangguan saluran pencernakan.

"Keempat calon haji asal Jatim yang meninggal du-nia itu sudah dimakamkan di Syarayi, Mekkah," katanya. (ant/mk)

IBADAH HAJI

JCH Meninggal Dunia di Surabaya

Calon haji asal Desa Curah

Temu, Kecamatan Sumberanyar,

Kabupaten Situbondo itu meninggal dunia pada Minggu (6/10) pukul 12.00 wIB,”

H AsyhuriSekretaris PPIH Embarkasi

Surabaya

PENYELUNDUPAN NARKOBA. Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Juanda, Iwan Hermawan (2 kiri), menunjukkan dua tersangka dan barang bukti narkoba berupa Methamphetamine (Sabu), di KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda, Sidoarjo, Senin (7/10). Barang bukti Sabu seberat 182 gram senilai Rp245.700.000 tersebut, yang dikirim dari Malaysia melalui Terminal Cargo Internasional Bandara Internasional Juanda tersebut, merupakan jaringan peredaran narkotika yang dikendalikan dari dalam Rutan Kelas I Surabaya, Medaeng Sidoarjo.

Page 15: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO. 0215 | TAHUN II 15BANGKALAN

Sebab, pembangunan yang direncanakan itu ber-potensi menggusur tanah le-luhur warga. Apalagi, rencana pembangunan waduk tersebut membutuhkan lahan di 8 desa Kecamatan setempat.

Warga yang terdiri dari to-koh masyarakat dan ulama se-tempat bersepakat untuk me-nolak rencana pembangunan waduk, meski dengan alasan apapun. Mereka tidak mau dipaksa oleh pemerintah un-tuk memuluskan rencana pembangunan.

“Kami tetap akan meno-lak. Bahkan, sampai kapan pun akan kami tolak. Walau-pun pemerintah memberi ala-san apa saja, kami bersama warga tetap menolak rencana pembangunan waduk Blega ini," tegas Hodri, Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Pecinta Lingkungan (FKMPL), yang me-wakili masyarakat sekitar lokasi pembangunan waduk.

Dengan demikian, kata Hodri, pihaknya tidak akan memberikan peluang apapun.

Terlebih, jangan sampai ada pemaksaan terhadap warga. Ia khawatir, jika dipaksakan malah menimbulkan peristiwa seperti yang sudah pernah ter-jadi di Nipah Sampang. Menu-rutnya, sebisa mungkin peme-rintah harus dapat memahami alasan penolakan warga agar tidak terjadi konflik vertikal.

Sekretaris FKMPL, M. Bah-ri menambahkan, alasan pe-nolakan warga cukup kuat dan rasional. Satu yang menjadi

alasan kuat atas penolakan mereka yakni terancamnya sejumlah bangunan dan tanah leluhur warga. Dalam tradisi Madura, tanah leluhur meru-pakan warisan yang wajib un-tuk tetap dijaga. Bahkan, harus dipertahankan peninggalan laluhur itu oleh penerusnya secara turun temurun.

“Masalahnya adalah teran-camnya bangunan warga, se-perti Masjid, Madrasah, makam leluhur, dan tanah yang sudah

kami tinggali secara turun te-murun," paparnya.

Menurut Bahri, pembangunan waduk itu tidak bisa ditolerir. Sekalipun, pihak pelaksana pembangunan waduh merelokasi dan akan memberi ganti untung pada warga, pihaknya akan tetap pada pendiriannya, yaitu me-nolak secara tegas. Bagi warga, warisan leluhur tidak bisa ditu-kar dengan materi, karena itu merupakan amanah yang kelak

akan dipertanggungjawabkan.Sementara itu, Mukaffi

Anwar, ketua komisi C DPRD Bangkalan, mengaku masih akan menampung semua as-pirasi warga.

“Semua aspirasi akan kami tampung, akan kami tidak lanjuti kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan penolakan warga, semua akan kami pelajari dulu, nanti pada waktunya akan ada sikap dari komisi C,” terangnya.(dn/rah)

Warga Tidak Setuju Pembangunan Waduk BlegaTempat Tinggal, Sarana Ibadah, dan Lahan Warisan Bisa TergusurBANGKALAN - Belasan warga Desa Rong Durin, Tellok, dan Kelbung, Kecamatan Galis, men-datangi komisi C DPRD Bangkalan, Senin (7/10) pagi kemarin. Keda-tangan mereka untuk menyampaikan aspiras-inya seputar penolakan rencana pembangunan waduk Blega.

Belasan warga Desa Rong Durin, Tellok, dan Kelbung Kecamatan Galis saat mendatangi Komisi C DPRD Bangkalan, terkait penolakan pembangunan waduk Blega.

Jalanan yang berliku dan menanjak bukanlah suatu rintangan berarti bagi mereka. Cuaca panas dan berdebu seakan sudah menjadi sahabat setia dalam mencari air demi mencukupi kebutuhannya. Semua itu, mereka jalani dengan suka cita. Sebab, tak ada lain yang bisa mereka lakukan selain harus menempuh jarak yang cukup jauh.

Mutmainnah (35) dan Hamidah (50) keduanya warga Kam-pung Jelgung. Sepasang ibu dan anak ini, setiap harinya harus menarik gerobaknya untuk mengambil air. Kedua-nya terlihat begitu sema-ngat tanpa ada rona rasa lelah di wajah mereka ber-dua. Menarik gerobak yang penuh dengan bul (tong air) yang berisi air sudah menjadi kebiasaan. Padahal, gerobak tersebut tidaklah ringan. Namun, bagi ke-duanya itulah yang harus dilakukan.

"Ya mau gimana lagi, disini memang sangat sulit air. Jadi harus menempuh jarak 3 km untuk menda-patkan air bersih," kata Mutmainnah dengan bahasa yang masih sangat kental logat Maduranya.

Ternyata, mencari air se-jauh 3 km sudah ia jalani se-jak kecil. Rata-rata rutinitas mencari air memang dilaku-kan oleh para kaum perem-puan. Sebab, yang laki-laki sibuk bekerja. Mutmainnah dan ibunya terlihat silih berganti menarik gerobak, kadang Mutmainnah yang mendorong dan ibunya yang menarik gerobak. Dalam sehari keduanya mengambil air sebanyak 3 kali, pagi,

siang, dan malam."Saya sama ibu yang

selalu mengambil air, karena yang lak-laki sibuk bekerja mencari nafkah. Pagi, siang, dan malam itulah waktu kami mencari air," paparnya sambil mengusap keringat yang bercucuran.

Pada saat tiba di sumur itu, kata Mutmainnah, ia dan ibunya harus mengantri. Di saat mengantri, keduanya memanfaatkan untuk beris-tirahat sampai pada giliran

menimba air di sumur satu-satunya milik warga Jelgung. Ke-duanya, tidak memiliki pilihan lain. Warga Jel-gung sangat bergantung pada satu sumur terse-but. Sebab, sumber mata air yang lain sudah tak

memancarkan air."Sumur ini menjadi

satu-satunya harapan warga Jelgung, Mas. Kalau sampai habis kami tidak tau harus ambil kemana lagi," tu-turnya.

Biasanya, lanjut Mut-mainnah, warga tidak hanya menggantungkan pada satu sumur. Akan tetapi, juga memanfaatkan sungai yang ada. Namun, di saat musim kemarau semua sungai menjadi kering. Sehingga, tidak lagi bisa digunakan untuk mencukupi kebutu-han air. Jika musim hujan, warga memanfaatkan sungai untuk mandi dan mencuci baju. Namun, saat ini harus menggunakan air sumur, akibat sungai tak lagi bisa diharapkan.

"Sekarang bergantung pada sumur semua mas. Semoga gak habis airnya," tandas Mutmainnah men-gakhiri obrolan dengan Koran Madura.(dn/rah)

KEKERINGAN

Mencari Air Bersih Sejauh 3 KilometerBANGKALAN - Kekurangan air pada saat musim kemarau bagi warga Kampung Jelgung Kecama-tan Konang bukanlah hal yang baru. Setiap tahun daerah tersebut selalu dilanda kekeringan. Untuk mencukupi kebutuhan air, mereka harus menem-puh jarak sejauh 3 kilometer dengan menggunakan gerobak yang diisi bul (tong air).

Ya mau gimana lagi, disini memang sangat sulit air. Jadi

harus menempuh jarak 3 km untuk mendapatkan air

bersih,"

MutmainnahWarga

Mutmainnah (35) dan Hamidah (50), keduanya warga Kampung Jelgung saat mengambil air dengan gerobak yang penuh dengan bul (tong air). Jarak 3 km harus ditempuh untuk mendapatkan air bersih terbut.

BANGKALAN - Jajaran Satuan Narkoba Polres Bang-kalan, Senin (7/10/2013) kembali membekuk penggu-na narkoba jenis sabu-sabu. Kali ini yang dibekuk seba-nyak 5 orang tersangka dari 2 tempat kejadian perkara (TKP). Dari tangan tersangka polisi berhasil mengaman-kan barang bukti (BB) berupa sabu-sabu lengkap dengan alat hisapnya.

Kelima ter-sangka tersebut masing-masis-ng berinisial, Syam, IR, Mh, OS, dan MT, meraka me-rupakan pen-g a n g g u r a n . Setelah diciduk, kelima ter-sangka beserta barang bukti-nya langsung diamankan ke Mapolres untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Untuk penangkapan kali ini, TKP di desa Bragang, Ke-camatan Klampis TKP. Perta-ma di sebuah Gardu dan TKP kedua di sebuah rumah dari salah satu tersangka," terang kapolres Bangkalan, AKBP Sulistiyono, melalui Kabag Humas, Ipti Imron Rosyadi.

Ia menjelaskan kro-nologis penangkapan terse-

but berawal dari informasi masyarakat yang menyebut-kan ada pesta narkoba, sete-lah ditindak lanjuti oleh petugas dengan mengguna-kan pakaian preman benar adanya.

"Dari TKP pertama di Gardu polisi mengamankan BB seperangkat alat nyabu dan sabu-sabu 0,55 gram, di TKP kedua mengamankan

BB seperang-kat alat sabu dan sisa sabu 0.001 gram," tegasnya.

S e t e l a h d i l a k u k a n penggeleda-han di kamar yang dibuat nyabu, ditam-bahkan Imron, kembali dite-mukan barang bukti (BB) dua paket sabu-sa-bu sebarat 0.77

gram dan 0,58 gram yang disembunyikan.

"Kelima tersangka sudah mendekam di balik jeruji Mapolres dan terancam de-ngan pasal 112 ayat 1 Un-dang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tetang Narko-tika dengan ancaman huku-man pidana penjara mini-mal empat tahun," ujarnya.(dn/rah)

KRIMINAL

Lima Pengangguran yang Pesta Narkoba Ditangkap

AKBP. SulistiyonoKapolres Bangkalan

BANGKALAN - Sebanyak 64 orang tenaga honorer kat-egori satu (K1) di lingkungan Kementerian Agama (Keme-nag) Kabupaten Bangkalan harus menelan kekecewaan. Sebab puluhan tenaga har-ian tersebut tak jadi diangkat menjadi Calon Pegawai Nege-ri Sipil (CPNS), karena dinilai tak memenuhi syarat oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Gagalnya tenaga honorer tersebut lantaran ada temuan dugaan penyimpangan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dalam hasil audit ditemukan laporan dugaan penyimpan-gan proses penentuan tenaga honorer K1 yang mengacu pada hasil audit tujuan ter-tentu. Puluhan honorer terse-

but rencananya akan diangkat langsung menjadi CPNS tanpa melalui tes.

”Semua honorer K1 yang kami ajukan sebanyak 64 orang semuanya digugurkan dan mereka otomatis masuk dalam honorer kategori dua (K2),” terang Kepala Kemente-rian Agama Kabupaten Bang-kalan, Amin Mahfud, kemarin (7/10).

Puluhan tenaga honorer (K1) yang telah diajukan terse-but merupakan tenaga penga-jar dan tenaga administrasi pada satuan kerja Kemenag.

Amin mengaku telah me-nerima surat resmi dari pusat terkait pengguguran tenaga honorer K1 itu. Tanpa berko-mentar banyak, pihaknya pun mengaku hal itu sudah men-jadi kewenangan pusat. Sebab,

kewenangan Kemenag Bang-kalan hanya sebatas mengu-sulkan.

”THL yang telah diusulkan 64 orang, ternyata tidak me-menuhi syarat administrasi.

Itu menurut BKN, kalau me-nurut kita mereka sudah lay-ak,” ungkapnya.

Dia pun menjelaskan, pu-luhan THL yang gagal tersebut telah mengabdi di lingkungan Kemenag sebelum tahun 2005. Mereka adalah guru dan seba-gain staf administrasi di KUA pada kecamatan-kecamatan.

”Secara otomatis mereka masuk K2, yang akan ikut tes pada bulan Nopember, saya harap mereka bersabar dan mudah-mudahan nanti ada seleksi lagi, tes K2 dan bisa jadi CPNS,” jelas Amin, de-ngan sambil meminta maaf kepada THL K1 yang gagal jadi CPNS.

Sementara itu, data yang berhasil dihimpun dari audit tersebut, Kemenag RI yang memiliki sebanyak 9.477

honorer KI di kabupatem/kota se-Indonesia, tidak ada satu pun yang mememuhi kriteria, sehingga BKN tidak memproses pengangkatan mereka menjadi CPNS pada tahun 2013.

Akan tetapi, berdasarkan hasil audit tujuan tertentu sebanyak 2.817 tenaga hon-orer K1 Kemenag yang tidak bisa diangkat menjadi CPNS, mereka diberikan kesempatan untuk bisa diangkat menjadi CPNS yang disebut memenuhi kriteria otoritasi.

Sepanjang yang bersang-kutan (honorer K1) bisa me-nunjukkan dokumen yang disyaratkan, maka berkas yang bersangkutan bisa di-anggap memenuhi kriteria dan dapat diangkat menjadi CPNS. (ori/rah)

HONORER

BKN Mengeliminasi 64 K1 di Lingkungan Kemenag

Semua honorer K1 yang kami ajukan

sebanyak 64 orang semuanya digugurkan dan mereka otomatis masuk dalam honorer

kategori dua (K2),”

Amin Mahfud Kakankemenag

Kabupaten Bangkalan

Page 16: e Paper Koran Madura 8 Oktober 2013

SELASA 8 OKTOBER 2013 NO. 0215 | TAHUN II16

Kecelakaan tersebut ter-jadi saat Anwar hendak men-dahului becak milik Nilam (60), warga Desa Taddan, Kecamatan Camplong, yang terlalu memakan marka jalan arus berlawanan. Pengemudi dump truk berusaha menabrak becak, namun karena terlalu ke kanan akhirnya menabrak tembok rumah warga.

"Truk muatan batu bata dan becaknya itu dari arah timur juga. Cuma truk mau nyalip becak kena tambrak dari belakangnya. Karena be-cak terlalu ke tengah dan truk banting setir ke kanan akhir-nya nambrak tembok saya," ucap Samsul Arifin (46), pemi-lik rumah, saat ditemui dite-

mui dilokasi.Tidak ada korban jiwa

dalam peristiwa tersebut. Sebab, ketika itu becak tidak ada penumpangnya. Hanya saja, kondisi becak sangat rusak parah. Sehingga, peng-ayuh becak harus dilarikan ke RSUD Sampang. "Tapi hanya pemilik becaknya saja dilari-kan ke rumah sakit setempat. Kurang tahu gimana kondis-inya, cuma tadi memang tidak ada penumpangnya," jelasnya.

Atas kejadian kecelakaan ini yang mengakibatkan tem-bok pagar miliknya rusak, di-rinya minta untuk diperbaiki. "Waktu kejadian ini saya se-dang tidur habis dari perjala-nann jauh dengan keluaraga.

Tiba-tiba istri bangunkan kalau pagar rumah di tabrak truk. Ya saya minta diperbaiki kembali seperti semua, "tu-turnya.

Terpisah, Nillam (60) yang akrap dipanggil Pak Supi saat ini sedang mendapatkan per-awatan di ruang Instalasi Ga-wat Darurat (IGD) RSUD Sam-pang. Luka menimpa dibagian kaki dan bagian tempurung kepala. "Dicurigai ada kereta-kan pada kaki dan luka di ba-gian kepala," ungkap dokter yang menanganinya, dr Dody.

Hingga berita ini ditulis, kecelakaan itu masih ditan-gani oleh Satuan Kecelakaan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sampang. (ryn/lum)

Dahului Becak, Dump Truk Menabrak Tembok RumahSAMPANG – Dump truk bernopol M 8963 UN yang dikendarai oleh Anwar (22), warga Permata Selong Kelurahan Gunung Sekar, Kec/Kota Sampang, Senin (7/10) sekitar pukul 06.30 Wib, menabrak tembok pagar rumah milik warga.

Dump truk bernopol M 8963 UN di Jalan Raya Desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, menabrak tembok warga setelah berusaha mendahului becak yang ada di depannya, Senin (7/10).

SAMPANG - Bupati Sampang A Fannan Hasib melantik Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Masa Bhakti 2013-2018, Senin (7/10) sekitar pukul 09.30 WIB. Pelan-tikan yang dilaksanakan di Pendopo Bupati itu berjalan khidmat dan lancar.

Sebanyak 41 TP PKK Kabupaten Sampang dilantik Bupati A Fannan Hasib. Gerakan PKK sangat penting dalam mengatasi persoalan-persoa-lan di masyarakat seperti krisis mor-al, kekerasaan dalam rumah tangga, ekonomi, kerakyatan, pendidikan, ke-tahanan pangan, dan kesehatan ling-kungan. Maka dari itu, PKK dibekali 10 program pokok.

Butap A Fannan Hasib dalam sam-butannya meminta, TP PKK harus mampu mempersiapkan diri menjadi lebih profesional dalam pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan tang-gung jawabnya. Sehingga, selaras de-ngan pelaksanaan otonomi di daerah.

"TP PKK merupakan mitra ker-ja pemerintah dan organisasi ke-masyarakatan sebagai perencana, pelaksana, dan pengendali terlaksan-anya 10 program PKK," ucapnya diha-dapan TP PKK.

Di antaranya, penghayatan dan pengamalan pancasila, gotong

royong, pangan, sandang, peruma-han dan tata laksana rumah tangga, pendidikkan serta keterampilan, ke-sehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat.

Selain itu, lanjut Fannan, dalam pelaksanaan kegiatan PKK perlu senantiasa meningkatkan kuali-tas sumber daya kepengurusan dan anggotanya menyesuaikan tatanan organisasi dengan kebijakan peme-rintah dan meningkatkan kerja sama dengan organisasi lainnya. Dirinya

juga berterima kasih kepada tim pe-ngurus PKK periode 2008-2013 yang telah mengadi selama lima tahun dan banyak memperjuangkan peningkat-an pemberdayaan perempuan.

"Saya mengucapkan banyak teri-ma kasih kepada tim penggerak PKK sebelumnya karena sudah memper-juangkan peningkatan. Serta kepada periode baru saya harap terus me-ningkatkan koordinasi dengan dewan pembina dan harus memahami tugas dan fungsi sesuai Permendagri No 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan

Masyarakat Melaui Gerakan PKK," ungkapnya.

Ia juga menambahkan, besar hara-pan kepada tim penggerak PKK agar konsisten melaksanakan 10 program sesuai kondisi sosial, budaya, ekonomi dan kearifan lokal yang berkembang di masyarakat Sampang. Paling utama dimana perlu adanya kesamaan gerak antara TP PKK kabupaten, kecamatan sampai ke desa dan kelurahan supaya bisa memotivasi masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah.

Sementara itu, Ketua Tim Peng-gerak PKK Sampang Anik Amanilah, menuturkan, pelantikan TP PKK de-ngan empat kelompok kerja (Pokja) ini ke depan akan terus memprioritas-kan program kemasyarakatan. Dima-na, dirinya berharap kepada seluruh pemberdayaan perempuan bisa terus aktif dalam musyawarah. Pihaknya akan melakukan sosialisasi pember-dayaan perempuan tersebut.

"Saya berharap kepada seluruh tim penggerak PKK desa itu bisa le-bih aktif karena ibu-ibu di desa bia-sanya hanya diam dan mengikuti dari suaminya saja, dan maka ini kita akan lakukan sosialisasi pemberdayaan pe-rempuan," katanya. (adv/ryn/lum)

SEREMONIAL

Bupati Sampang Melantik 41 Tim Penggerak PKK

SAMPANG - Proses per-gantian antar waktu (PAW) Politisi Partai Persatuan Nah-dlatul Ummah Indonesia (PP-NUI), Biaton, akan diverifikasi ulang. Pasalnya, antara DPC PPNUI Sampang dan DPW PP-NUI Provinsi Jawa Timur tidak memberikan jawaban yang sama.

Surat PAW yang dike-luarkan oleh DPC PPNUI ter-hadap Biaton yang sekarang mencalonkan diri sebagai caleg dari Partai Persatuan Pembangunan ditolak DPW

PPNUI Provinsi Jawa Timur. Sehingga, akan dilakukan verifikasi untuk memastikan penggagalan PAW tersebut, meski surat dari DPP PPNUI juga menyetujui terhadap pro-ses PAW tersebut.

Sekretaris DPRD Kabu-paten Sampang Sudarmanto mengatakan akan melakukan verifikasi ke pengurus DPP PPNUI terhadap proses PAW Biaton yang ditolak DPW. Na-mun, untuk saat ini Biaton sudah digantikan oleh Abdul Ghofur.

Meskipun kewenangan PAW merupakan wewenang dari pengurus DPC, dia tetap akan melakukan verifikasi ke-tika terjadi suatu permasala-han. Dan sempat terdengar isu kalau Ketua DPW PPNUI KH Yudi Iskandar sudah keluar dari kepengurusan.

Masih kata Sudarmanto, setelah pengurus DPC mela-kukan PAW terhaadap Biaton, baru setelah itu pengurus DPW menganulir proses terse-but. Namun, dia akan tetap memproses surat yang sudah

masuk karena batas waktu tersebut yaitu enam bulan se-belum masanya berakhir.

“Surat yang masuk dari DPC pada bulan Juli 2013. Sedangkan dari DPW ma-suk pada bulan Oktober ini, sehingga kami akan mem-verifikasi ke pusat. Kewe-nangan untuk PAW tesebut merupakan wewenang dari DPC. akan tetapi ketika ada permasalahan maka akan dilakukan verifikasi karena pengurus DPC melakukan,” ujarnya. (jun/lum)

PINDAH PARPOL

DPW PPNUI Menganulir Proses PAW

“Surat yang masuk dari DPC pada bulan Juli 2013. Sedangkan dari DPW masuk pada

bulan Oktober ini, sehingga kami akan

memverifikasi ke pusat.

Sudarmanto Sekretaris DPRD Sampang

SAMPANG - Warga Dusun Idaman, Desa Dharma Tan-jung, Kecamatan Camplong, melaporkan dugaan pemotong-an Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kepada Mapolres Sampang, Senin (7/10).

Di ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu, warga menyampaikan penerimaan dana BLSM di Dusun Idaman, Desa Dharma Tanjung, tidak sesuai dengan jumlah yang ditentukan oleh pemerintah. Penerima manfaat seharus-nya menerima sebesar Rp 300.000, namun hanya menerima uang antara Rp Rp. 80.000 sampai Rp 85.000. Dan itu kepala desa tidak memberikan penjelasan setelah dikonfirmasi oleh masyarakat.

Bahkan, pemegang wartu kartu perlindungan sosial (KPS) ketika pencairan dana tersebut harus mengumpulkan kartu tersebut di rumah BPD. Dan setelah kartu itu diserahkan, warga tidak langsung menerima dana tersebut. Setelah me-nerima, jumlah uangnya tidak sesuai dengan yang sudah di-tentukan oleh pemerintah.

Tohir (40), warga Desa Dharma Tanjung, mengatakan, ke-datangannya ke Mapolres Sampang untuk melaporkan pen-erimaan BLSM yang tidak sesuai. Karena seharusnya yang mereka terima yaitu sebesar Rp 300.000 akan tetapi hanya menerima Rp 85.000. Itu pun tanpa ada penjelasan dari kepa-la desanya.

“Pencairan tahap pertama pada bulan Agustus 2013 kami menerima uang sebesar Rp. 85.000 dan pada tahap ke-dua yang dicairkan tanggal 27 September 2013 mendapatkan dengan jumlah yang sama. Dan ini tidak ada penjelasan dari kepala desa. Setelah kami pertanyakan itu jawabnya tidak tau sehingga kami pernah melaporkan ke pihak kecamatan dan juga belum memberikan jawaban dan hanya di lempar ke ba-gian lain,” jelasnya. (jun)

PENYELEWENGAN BLSM

Warga Melaporkan Pemotongan BLSM

SAMPANG- LSM Forum Sampang Sehat (FSS) me-ngatakan, penambangan pasir liar yang terjadi di Ke-camatan Camplong perlu dilakukan penertiban. Sam-pai sekarang, Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang belum melakukan penertib-an dengan alasan penegak perda masih kekurangan personel.

Penambangan pasir liar di Kecamatan Camplong dan penambangan Batu di Desa Gunung Maddah jika dibiarkan akan merugikan masyarakat yang lain. Ak-tivitas penambangan batu yang dikeruk dengan alat berat akan mudah tergerus sehingga berdampak pada orang lain .

Instansi terkait diminta untuk segera menyikapi itu karena bukan satu alasan untuk mengeruk batu de-ngan alat besar sebagai mata pencaharian kecuali dengan cara manual yang membu-tuhkan waktu yang lama akan rata dengan tanah.

Ketua LSM FSS Puji Ra-harjo mengatakan, Pemerin-tah Daerah Kabupaten Sam-pang masih belum nampak melakukan penertipan ter-hadap penambangan pasir liar dan penambangan batu, dan penegak perda pun juga beralasan masih kekurangan personel untuk menertibkan penambangan pasir.

Dia berharap dinas terkait untuk menyikapi penambangan pasir agar tidak menjadi keuntungan salah satu pihak. Dia juga berencana akan bertemu instansi pemerintah yang mempunyai tanggung jawab menjaga lingkungan untuk membicarakan hal itu.

Lanjut Puji, pemerintah harus bijak apabila alasan masyarakat menambang pasir secara liar dijadikan sebagai mata pencaharian, karena itu akan merugi-kan masyarakat lain. Se-hingga, pemerintah dapat mengarahkan masyarakat dengan membuka lapang-

an pekerjaan, dan juga per-tambangan batu agar tidak menggunakan bego supaya membutuhkan waktu yang agak lama tapi kalau masih tetap menggunakan alat be-rat seperti itu maka bagi dia sudah bukan urusan perut lagi karena akan diuntung-kan oleh orang-orang yang mempunyai modal.

“Kalau penambangan pa-sir dan pertambangan batu dijadikan untuk mencari makan bukan seperti itu ca-ranya, karena itu merugikan orang lain. Seharusnya pe-merintah memberikan alter-natif untuk memberikan la-pangan pekerjaan terhadap masyarakat, karena apabila seperti pertambangan batu dengan menggunakan bego sudah bukan urusan beras lagi melainkan sudah ke-pentingan pribadi,” ucapnya kepada Koran Madura, Senin (7/10).

Sementara Kepala Sat-uan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Hamdani ketika dikonfirmasi melalui tel-epon selulernya belum bisa memberikan jawaban karena masih ada di Surabaya men-dampingi Bupati Sampang. (jun/lum)

PENAMBANGAN LIAR

Penambangan Batu dan Pasir Perlu Ditertibkan

Kalau penambangan pasir dan

pertambangan batu dijadikan untuk mencari makan

bukan seperti itu caranya, karena itu merugikan orang lain. Seharusnya

pemerintah memberikan

alternatif untuk memberikan

lapangan pekerjaan terhadap masyarakat,

Puji Raharjo Ketua LSM FSS

Warga Desa Dharma Tanjung ketika melaporkan pemotongan BLSM di ruang SPKT Polres Sampang, Senin (7/10).

Bupati Sampang, A Fannan Hasib saat foto bersama Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) masa bakhti 2013-2018 usai dilantik di Pendopo Bupati Sampang, Senin (7/10).

SAMPANG