e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

16
KECELAKAAN LALULINTAS Polda: AQJ Akan Diperiksa Di Rumahnya JAKARTA- Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto mengatakan AQJ alias D akan di- periksa di rumahnya oleh polisi yang tidak berseragam dan didampingi psikolog, Jumat (4/10). “Suasana pemeriksaan akan dibuat santai dan tanpa ada intimi- dasi. Itu karena yang bersangkutan masih di bawah umur,” kata Kombe- spol Rikwanto di Jakarta, Rabu. Rikwanto mengatakan pemerik- saan di rumah itu sesuai dengan surat yang dilayangkan Subdit Pem- binaan dan Penegakan Hukum, Di- rektorat Lalu Lintas, Polda Metro Jaya pada Selasa. Dia berharap pemeriksaan AQJ bisa sesuai jadwal. Karena itu, dia juga berharap kondisi kesehatan AQJ, baik secara fisik dan psikis, sudah pulih sehingga pemeriksaan bisa segera dilakukan. Sebelumnya, penyidik Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya mendata- ngi rumah musisi Ahmad Dhani guna berkoordinasi membahas kondisi AQJ alias D (13) di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (30/9). “Penyidik akan berkoordinasi dengan orang tua AQJ dan dokter pada hari (Senin, 30/9) ini,” kata Rikwanto saat itu. Rikwanto mengatakan saat itu AQJ mengalami demam tinggi usai pulang dari Rumah Sakit Pondok Indah be- berapa waktu lalu. (ant/wan/beth) 3 OKTOBER 2013 Koran Madura KAMIS Cak Munali Kehilangan BB Matrawi terlihat duduk dengan murung di gardu poskamling dekat pertigaan ujung kampung. Mukanya ditekuk dan padangannya kosong. Siang itu, Matrahem yang kebetulan lewat heran sekali melihat tetangganya bermuram durja. Matrahem : Jangan sesumbar berkata-kata, beli sajadah beli antimo... Apa kabar sahabat tercinta, mengapa susah menyelimutimu. Matrawi : Jangan meledekku, aku benar-benar lagi susah nih.. Matrahem : Lha, ada apa toh kang... putus cinta lagi atau kehilangan gigi palsu? Matrawi : Black Barry ku hilang sepulang dari masjid semalam. Matrahem : Hah.. kenapa gak ditanya sama temen- temen takmir. Barangkali tertinggal di sana. Matrawi : Saya susah bukan karena Black Bary yang hilang itu... Tapi dari mana bisa dapat uang untuk beli lagi, ini yang bikin puyeng... KTT APEC Obama Dipastikan Hadir NUSA DUA- Panitia Nasional Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) memastikan kehadiran Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada pertemuan internasional itu. “Sampai hari ini seluruhnya masih menyatakan kon- firmasinya,” kata Wakil Ketua Panitia Nasional KTT APEC 2013 Chairul Tanjung usai meninjau Media Center di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu. Menurut dia, baik pihak Kedutaan Besar, Kemente- rian Luar Negeri, dan petugas pengamanan presiden atau “Secret Service” Amerika Serikat menyatakan kehadiran presiden yang pernah tinggal di Jakarta itu. Meskipun masih menerima konfirmasi kehadiran, pihaknya tetap akan memonitor jadwal kedatangan presiden negeri adi daya tersebut. “Kami masih menunggu. Kita tahu ada masalah inter- nal,” ujarnya. Presiden Obama dijadwalkan akan tiba di Bali pada 5 Oktober 2013 untuk menghadiri KTT APEC. Sebelumnya pada Selasa dini hari waktu setempat, secara tak terduga pemerintahan Amerika Serikat ditutup. Penutupan pemerintahan itu disebabkan karena tidak adanya kesepakatan atas anggaran pemerintah oleh Kongres AS setelah perdebatan panjang antara Partai Demokrat dan Republik. (ant/dew/beth) ant/saptono KEBAKARAN GARDU INDUK. Api membumbung tinggi ketika terjadi kebakaran di Gardu Induk (GI) PLN Cawang, Cililitan, Jaktim, Rabu (2/10) malam. Kebakaran Gardu Induk yang menyuplai listrik Jawa-Bali itu merupakan yang ketiga kalinya dan hingga kini masih dalam penyeliidikan pihak berwenang. JAKARTA-Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Mar- towardojo, menyatakan tidak bersedia mengutara- kan pandangan dan anali- sa pribadinya soal kondisi Bank Century pada 2008. Menurut dia, yang berhak mem- berikan penjelasan soal kondisi Bank Century adalah mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani In- drawati dan mantan Gubernur BI, Boediono, yang saat itu mengambil keputusan bail out dan menetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik melalui Komite Stabilisasi Sistem Keuangan (KSSK). “Saya hanya menyampaikan seba- gai narasumber untuk menjelaskan bagaimana kondisi perbankan pada saat itu. Jadi hal ini yang saya pre- sentasikan dalam pertemuan itu,” kata Agus kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (2/10). Menurut Agus, kehadirannya pada rapat KSSK 20 sampai 21 No- vember 2008 hanya narasumber yang diundang dalam kapasitasnya sebagai Direktur Utama Bank Man- diri. Dia pun mengaku tidak dilibat- kan dalam pengambilan keputusan apapun dalam pertemuan itu. Agus berdalih hanya sebatas memaparkan kondisi perbankan, dan tidak bisa memberi keputusan soal pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP), bail out, dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Menurut dia, pembahasan soal itu dilakukan tertutup. “Forum KSSK itu diputuskan oleh yang mempu- nyai kewenangan. Dan kewenangan itu dimiliki oleh Menteri Keuangan dan Gubernur BI,” ujar Agus. Agus memaparkan, pada No- vember 2008 kondisi ekonomi In- donesia dalam keadaan krisis. Dia mengatakan, saat itu nilai tukar ru- piah terhadap dolar Amerika Seri- kat anjlok dari Rp 9 ribu menjadi Rp 12 ribu. Hal itu juga diperparah dengan pasar modal terjun bebas, sehingga pemerintah harus menge- luarkan tiga peraturan pemerintah buat mengatrol kondisi ekonomi nasional. “Di tahun 2008 memang, gara-gara sub prime mortgage, Lehman Brothers ditutup, kemu- dian dampaknya terjadi kepada se- luruh dunia, termasuk Indonesia,” lanjut Agus. Lebih lanjut, Agus meminta media massa memberitakan secara berimbang kasus dugaan korupsi pemberian FPJP dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Dia tidak in- gin nantinya terjadi penghakiman opini dalam pemberitaan. “Praduga tak bersalah harus saudara pegang. Karena kalau seandainya hal ini tidak dijaga tentu nanti ada orang yang betul dan baik, dianggap se- olah-olah melakukan kesalahan,” kata Agus. Agus mengaku siap mendukung KPK menuntaskan perkara Century. Tetapi, dia tidak ingin pihak-pihak yang dia sebut berjasa, malah men- jadi korban. “Tetapi pada 2008 itu yang justru memberikan kebijakan yang baik sehingga ekonomi kita tetap terjaga, harus bisa terlindungi kalau dia tidak salah,” lanjut Agus. (gam/abd) Skandal Century tak Kunjung Terang Agus: Soal Bank Century, Tanya Sri Mulyani-Boediono JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didamp- ingi IbuNegara Ani Yudhoyono, Rabu menerima kunjungan kenegaraan Presiden China Xi Jinping dan Ibu Negara China Peng Liyuan di Istana Merdeka. Presiden Xi Jinping beserta rom- bongan tiba pukul 15.30 WIB dan disambut Presiden Yudhoyono dan Ani Yudhoyono di beranda Istana Merdeka. Usai diterima dengan upacara kehormatan, Presiden Xi Jinping dan Presiden Yudhoyono melangsung- kan pertemuan bilateral yang akan dilanjutkan dengan menyaksikan penandatangan kerjasama antara kedua negara di sejumlah bidang. Selain bertemu dengan Presiden Yudhoyono, Presiden Xi dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan Ketua MPR Sidharto Danusubroto, dan Ketua DPR Marzuki Alie, serta membuka pameran foto bertemakan hubungan bilateral Indonesia- China yang diselenggarakan oleh Perum LKBN Antara dan Kantor Berita Xin Hua. Presiden Xi juga akan bersama- sama Presiden Yudhoyono meng- hadiri Business Luncheon dengan para pelaku bisnis dari kedua negara. (ant/bow/beth) KUNJUNGAN KENEGARAAN Presiden Terima Kunjungan Kehormatan Presiden Xi Jinping Duo London Berjaya Bertia di Halaman 8

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

Page 1: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO.0212 | TAHUN II 1

KECELAKAAN LALULINTAS

Polda: AQJ Akan Diperiksa Di Rumahnya

JAKARTA- Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto mengatakan AQJ alias D akan di-periksa di rumahnya oleh polisi yang tidak berseragam dan didampingi psikolog, Jumat (4/10).

“Suasana pemeriksaan akan dibuat santai dan tanpa ada intimi-dasi. Itu karena yang bersangkutan masih di bawah umur,” kata Kombe-spol Rikwanto di Jakarta, Rabu.

Rikwanto mengatakan pemerik-saan di rumah itu sesuai dengan surat yang dilayangkan Subdit Pem-

binaan dan Penegakan Hukum, Di-rektorat Lalu Lintas, Polda Metro Jaya pada Selasa. Dia berharap pemeriksaan AQJ bisa sesuai jadwal.

Karena itu, dia juga berharap kondisi

kesehatan AQJ, baik secara fisik dan psikis, sudah pulih sehingga pemeriksaan bisa segera dilakukan.

Sebelumnya, penyidik Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya mendata-ngi rumah musisi Ahmad Dhani guna berkoordinasi membahas kondisi AQJ alias D (13) di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (30/9). “Penyidik akan berkoordinasi dengan orang tua AQJ dan dokter pada hari (Senin, 30/9) ini,” kata Rikwanto saat itu.

Rikwanto mengatakan saat itu AQJ mengalami demam tinggi usai pulang dari Rumah Sakit Pondok Indah be-berapa waktu lalu. (ant/wan/beth)

3 OKTOBER 2013

Koran Madura

KAMIS

Cak Munali

Kehilangan BB

Matrawi terlihat duduk dengan murung di gardu poskamling dekat pertigaan ujung kampung. Mukanya ditekuk dan padangannya kosong.

Siang itu, Matrahem yang kebetulan lewat heran sekali melihat tetangganya bermuram durja.

Matrahem : Jangan sesumbar berkata-kata, beli sajadah beli antimo... Apa kabar sahabat tercinta, mengapa susah menyelimutimu.

Matrawi : Jangan meledekku, aku benar-benar lagi susah nih..

Matrahem : Lha, ada apa toh kang... putus cinta lagi atau kehilangan gigi palsu?

Matrawi : Black Barry ku hilang sepulang dari masjid semalam.

Matrahem : Hah.. kenapa gak ditanya sama temen-temen takmir. Barangkali tertinggal di sana.

Matrawi : Saya susah bukan karena Black Bary yang hilang itu... Tapi dari mana bisa dapat uang untuk beli lagi, ini yang bikin puyeng...

KTT APEC

Obama Dipastikan Hadir NUSA DUA- Panitia Nasional Konferensi Tingkat

Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) memastikan kehadiran Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada pertemuan internasional itu.

“Sampai hari ini seluruhnya masih menyatakan kon-firmasinya,” kata Wakil Ketua Panitia Nasional KTT APEC 2013 Chairul Tanjung usai meninjau Media Center di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu.

Menurut dia, baik pihak Kedutaan Besar, Kemente-rian Luar Negeri, dan petugas pengamanan presiden atau “Secret Service” Amerika Serikat menyatakan kehadiran presiden yang pernah tinggal di Jakarta itu.

Meskipun masih menerima konfirmasi kehadiran, pihaknya tetap akan memonitor jadwal

kedatangan presiden negeri adi daya tersebut.“Kami masih menunggu. Kita tahu ada masalah inter-

nal,” ujarnya.Presiden Obama dijadwalkan akan tiba di Bali pada 5

Oktober 2013 untuk menghadiri KTT APEC.Sebelumnya pada Selasa dini hari waktu setempat,

secara tak terduga pemerintahan Amerika Serikat ditutup.Penutupan pemerintahan itu disebabkan karena tidak

adanya kesepakatan atas anggaran pemerintah oleh Kongres AS setelah perdebatan panjang antara Partai Demokrat dan Republik. (ant/dew/beth)

ant/saptono

KEBAKARAN GARDU INDUK. Api membumbung tinggi ketika terjadi kebakaran di Gardu Induk (GI) PLN Cawang, Cililitan, Jaktim, Rabu (2/10) malam. Kebakaran Gardu Induk yang menyuplai listrik Jawa-Bali itu merupakan yang ketiga kalinya dan hingga kini masih dalam penyeliidikan pihak berwenang.

JAKARTA-Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Mar-towardojo, menyatakan tidak bersedia mengutara-kan pandangan dan anali-sa pribadinya soal kondisi Bank Century pada 2008.

Menurut dia, yang berhak mem-berikan penjelasan soal kondisi Bank Century adalah mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani In-drawati dan mantan Gubernur BI, Boediono, yang saat itu mengambil keputusan bail out dan menetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik melalui Komite Stabilisasi Sistem Keuangan (KSSK). “Saya hanya menyampaikan seba-gai narasumber untuk menjelaskan bagaimana kondisi perbankan pada

saat itu. Jadi hal ini yang saya pre-sentasikan dalam pertemuan itu,” kata Agus kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (2/10).

Menurut Agus, kehadirannya pada rapat KSSK 20 sampai 21 No-vember 2008 hanya narasumber yang diundang dalam kapasitasnya sebagai Direktur Utama Bank Man-diri. Dia pun mengaku tidak dilibat-kan dalam pengambilan keputusan apapun dalam pertemuan itu.

Agus berdalih hanya sebatas memaparkan kondisi perbankan, dan tidak bisa memberi keputusan soal pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP), bail out, dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Menurut dia, pembahasan soal itu dilakukan tertutup. “Forum KSSK itu diputuskan oleh yang mempu-

nyai kewenangan. Dan kewenangan itu dimiliki oleh Menteri Keuangan dan Gubernur BI,” ujar Agus.

Agus memaparkan, pada No-vember 2008 kondisi ekonomi In-donesia dalam keadaan krisis. Dia mengatakan, saat itu nilai tukar ru-piah terhadap dolar Amerika Seri-kat anjlok dari Rp 9 ribu menjadi Rp 12 ribu. Hal itu juga diperparah dengan pasar modal terjun bebas, sehingga pemerintah harus menge-luarkan tiga peraturan pemerintah buat mengatrol kondisi ekonomi nasional. “Di tahun 2008 memang, gara-gara sub prime mortgage, Lehman Brothers ditutup, kemu-dian dampaknya terjadi kepada se-luruh dunia, termasuk Indonesia,” lanjut Agus.

Lebih lanjut, Agus meminta media massa memberitakan secara berimbang kasus dugaan korupsi pemberian FPJP dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Dia tidak in-gin nantinya terjadi penghakiman opini dalam pemberitaan. “Praduga tak bersalah harus saudara pegang. Karena kalau seandainya hal ini tidak dijaga tentu nanti ada orang yang betul dan baik, dianggap se-olah-olah melakukan kesalahan,” kata Agus.

Agus mengaku siap mendukung KPK menuntaskan perkara Century. Tetapi, dia tidak ingin pihak-pihak yang dia sebut berjasa, malah men-jadi korban. “Tetapi pada 2008 itu yang justru memberikan kebijakan yang baik sehingga ekonomi kita tetap terjaga, harus bisa terlindungi kalau dia tidak salah,” lanjut Agus. (gam/abd)

Skandal Century tak Kunjung TerangAgus: Soal Bank Century, Tanya Sri Mulyani-Boediono

JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didamp-ingi IbuNegara Ani Yudhoyono, Rabu menerima kunjungan kenegaraan Presiden China Xi Jinping dan Ibu Negara China Peng Liyuan di Istana Merdeka.

Presiden Xi Jinping beserta rom-bongan tiba pukul 15.30 WIB dan disambut Presiden Yudhoyono dan Ani Yudhoyono di beranda Istana Merdeka.

Usai diterima dengan upacara kehormatan, Presiden Xi Jinping dan Presiden Yudhoyono melangsung-kan pertemuan bilateral yang akan

dilanjutkan dengan menyaksikan penandatangan kerjasama antara kedua negara di sejumlah bidang.

Selain bertemu dengan Presiden Yudhoyono, Presiden Xi dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan Ketua MPR Sidharto Danusubroto, dan Ketua DPR Marzuki Alie, serta membuka pameran foto bertemakan hubungan bilateral Indonesia- China yang diselenggarakan oleh Perum LKBN Antara dan Kantor Berita Xin Hua.

Presiden Xi juga akan bersama-sama Presiden Yudhoyono meng-hadiri Business Luncheon dengan para pelaku bisnis dari kedua negara. (ant/bow/beth)

KUNJUNGAN KENEGARAAN

Presiden Terima Kunjungan Kehormatan Presiden Xi Jinping

Duo LondonBerjayaBertia di Halaman 8

Page 2: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO.0212 | TAHUN II2 NASIONAL

ant/prmudya

PENAMBAHAN GERBONG KERETA. Seorang penumpang duduk di lantai KRL meskipun kondisi kereta penuh di stasiun Manggarai, Rabu (2/10). PT.KCJ akan menambah 180 gerbong dan 50 gate serta loket di seluruh stasiun kereta Jabodetabek untuk meningkatkan pelayanan.

JELANG PILPRES 2014

Partai Islam Perlu Koalisi

JAKARTA- Pengamat politik dari Indo Baromoeter menilai partai-partai Islam perlu bergabung dalam suatu koalisi untuk memenuhi per-syaratan “presidential thresh-old” dalam mengusung capres pada pemilu presiden 2014.

“Partai islam harus ber-gabung dalam suatu koalisi untuk mengusung calon presiden, karena sulit untuk mengusung calon presiden hanya dari satu partai politik saja,” kata Muhammad Qodari di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Menurut Qodari, partai Islam harus melakukan koalisi di antara partai-partai yang meiliki visi dan misi relatif sama untuk mengakumulasi kekuatan politik sehingga da-pat mengusung calon presiden.

Koalisi di antara partai-partai politik berbasis massa Islam, kata dia, sah-sah saja dan hal itu diatur dalam UU partai politik maupun UU Pemilu. “Koalisi partai-partai Islam menjadi lebih efek-tif jika ada musuh bersama dalam pengusungan calon presiden,” katanya.

Menurut dia, munculnya wacana koalisi partai-partai Islam sah-sah saja dalam konteks pengusungan calon presiden menghadapi pemilu presiden 2014.

Qodari menambahkan dari beberapa kali survei hasilnya menyimpulkan partai Islam sulit memperoleh suara hingga 20 persen pada pemilu legis-latif 2014. “Karena itu, partai-partai Islam perlu mewacana-kan koalisi,” katanya.

Kendala lain yang di-hadapi partai-partai politik berbasis massa Islam, kata dia, tidak memiliki figur yang populer dan memiliki elekta-bilitas tinggi.

Ia menambahkan koalisi partai-partai Islam akan ter-wujud bila salah satu partai Islam memiliki perolehan suara baik, ada figur tokoh yang populer, memiliki dana memadai, serta ada musuh bersama. (ant/riz/beth)

“Ada dua masalah dalam kerja sama KPU dengan Lem-saneg dalam pengamanan data di Pemilu 2014, pertama trauma psikologi netralitas lembaga negara di bawah

presiden dilibatkan dalam ta-hapan pemilu,” kata Direktur Eksekutif LIMA Ray Rangkuti kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Ray mengatakan trauma

psikologis ini dapat dilacak akarnya secara faktual yaitu sulitnya membedakan secara tegas antara pejabat negara dengan pejabat pemrintah. Se-lain itu menurut dia, birokrasi di Indonesia tidak sepenuhnya berdiri independen.

“Sejarah hubungan dekat birokrasi-pemerintah yang terbangun menjadi trauma psikologis-politis hingga sekarang,” ujarnya.

Masalah kedua menurut Ray lembaga yang dilibat-

kan KPU merupakan lem-baga militer. Dia menjelaskan pelibatan itu memunculkan keraguan atas independensi penyelenggaraan pemilu, ter-tutupnya akses terhadap data, dan keharusan menjaga lembaga-lembaga non sipil terlibat dalam pemilu makin menguat.

“Jadi masalahnya bukan pada program yang dibuat KPU tetapi dengan lembaga mana KPU bekerja sama,” tegasnya.

Ray menjelaskan secara subtansi, sebenarnya tidak ada masalah yang perlu diributkan karena masyarakat sangat membutuhkan pengamanan rekapitulasi penghitungan su-ara dan data-data terhimpun.

Hal itu menurut dia agar terhindar dari kemungkinan diganggu para peretas atau siapapun yang berniat ja-hat meretas situs KPU, yaitu terkait situs penghitungan dan penghimpunan data su-ara.

“Dalam kerangka putusan KPU untuk mengamankan IT KPU relevan. Namun masalah muncul karena untuk kegiatan ini, KPU mengundang lembaga sandi negara yang nota bene ada-lah lembaga militer,” ujarnya.

Sebelumnya KPU dan Lemsaneg menandatangani nota kesepahaman pada 24 September lalu. Kesepahaman itu menyatakan Lemsaneg akan membantu KPU dalam hal Sumber Daya Manusia dan proteksi data KPU.

KPU meminta bantuan Lemsaneg untuk menjaga penyampaian hasil pemun-gutan suara Pemilu 2014. Hal itu dilakukan selain dengan pengamanan sistem informasi dan teknologi milik KPU, Lem-saneg juga menerjunkan ang-gotanya di beberapa daerah.

Namun rincian kerja sama itu belum dibuat terutama data pemilu di wilayah dan di tingkat mana saja yang akan diamankan Lemsaneg. (ant/bud/beth)

Kerjasama KPU-Lemsaneg Munculkan Trauma JAKARTA- Lingkar Madani Indonesia (LIMA) me-nilai kerja sama antara Komisi Pemilihan Umum dengan Lembaga Sandi Negara dapat memuncul-kan trauma psikologis netralitas lembaga negara di bawah presiden yang dilibatkan dalam tahapan penyelenggaraan pemilu.

JAKARTA-Wakapolri Kom-jen Pol Oegroseno optimis kasus penembakan polisi akan terungkap sebelum pergan-tian Kapolri. Pria yang akrab disapa Oegro itu memperkira-kan kasus penembakan yang menewaskan empat anggota polisi itu beres pada akhir tahun 2013 atau awal tahun 2014. “Ya mudah-mudahan nanti sebelum pergantian Ka-polri sudah terungkap gitu ya. Ya kita berdoa, berdoanya kan gitu,” kata Oegro di Kantor Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Jakarta Selatan, Rabu (2/10).

Seperti diketahui, Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Sutarman merupakan calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke DPR. Melihat rekam jejaknya, Sutarman diprediksi akan menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara.

Oegro yakin kasus itu terungkap lantaran selama ini anggotanya sudah cukup bek-erja serius dalam menyelidiki pelaku penembakan. Namun, dia optimis lebih cepat terungkap ketika dirinya yang menjadi komandan tim. “Saya sebagai bagian warga negara berharap seperti itu. Lebih cepat harusnya. Ya yang kerja kan tim kerja. Kecuali yang komandan timnya saya sendi-ri yang pimpin, ya lain. Kan udah Wakapolri, enggak enak, nanti dipikir rakus pekerjaan,

jangan lah,” ujarnya.Meskipun demikian, Oe-

gro menampik jika selama ini muncul opini bahwa kepoli-sian bekerja sangat lamban dalam penanganan kasus pen-embakan polisi. Baginya polisi sudah profesional dalam melakukan pekerjaannya. Dia mengaku tak takut jika peristiwa penembakan bisa terulang kembali lantaran sampai saat ini para pelaku belum bisa ditangkap. “Kalau saya yang penting profe-sional, bukan masalah waktu ya. Udah terjadi peristiwa ya yang penting profesional, bisa diungkap dan dibawa ke pengadilan,” paparnya.

“Ya kita sudah meningkat-kan kesiapsiagaan, saya juga nggak takut. Kenapa harus takut, ya kan? Kalau saya nggak takut, apalagi anggota. Mati itu resiko, tapi kalau bisa jangan mati, kan gitu,” imbuh Oegro.

Sementara itu, anggota Komisi III dari Partai Gerindra Martin Hutabarat mengin-gatkan agar Sutarman fokus mengungkap kasus tersebut. Sehingga, tidak ada lagi prajurit yang mati sia-sia. “Termasuk juga menuntas-kan kasus teror yang telah merengut jiwa anggotanya di lapangan,” kata Martin.

Menurut Martin, sejumlah kriteria sebagai Kapolri sudah dimiliki Sutarman, seperti pernah menjadi ajudan Pres-iden Abdurrahman Wahid dan Kapolda di beberapa daerah. Jebolan Akpol 1981 itu juga tidak terseret dalam rekening gendut perwira tinggi Polri. “Rekam jejaknya tidak terlalu bermasalah. Sikapnya juga tegas. Komjen Sutarman ada-lah sosok yang paling tepat menjadi orang nomor satu di Kepolisian,” ujarnya.

Martin yakin koleganya di Komisi III akan menerima Sutarman sebagai calon Ka-polri. Dia juga percaya sebagai Kapolri nantinya Sutarman dapat bersinergi dengan Komisi Pemberantasan Ko-rupsi. (gam/abd)

KRIMINAL

Kasus Penembakan Polisi Akan Beres Akhir 2013

Ya mudah-mudahan nanti sebelum

pergantian Kapolri sudah terungkap gitu ya. Ya kita

berdoa, berdoanya kan gitu

Oegroseno Wakapolri

“DPD RI harus berani menentang DPR RI, misalnya tidak memberikan pertimban-gan dan menyatakan menolak hasil pembahasan RUU terkait otonomi daerah oleh DPR RI termasuk APBN kepada publik,” kata Margarito Kamis pada diskusi “Dialog Kenegaraan: Sembilan Tahun Kiprah DPD” di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Pembicara lainnya pada dis-kusi tersebut adalah Ketua DPD RI Irman Gusman dan pengamat politik dari Indo Barometer.

Menurut Margarito, dengan tidak ikut memberikan pertim-bangan maka produk undang-undang yang dihasilkan DPR RI cacat prosedural karena prose-durnya tidak lengkap sehingga bisa disebut cacat hukum.

“DPD harus berani melawan DPR RI. Selama ini DPD hanya

menjadi anak manis saja,” ka-tanya.

Staf pengajar Fakultas hukum pada universitas swasta di Jakarta ini menegaskan, jika DPD RI tidak berani melawan DPR RI maka pu-tusan Mahkamah Konstitusi yang memberikan kewenangan kepada DPD RI untuk turut membahas RUU terkait otonomi daerah, tidak akan memberi dampak apapun terhadap keadi-lan politik.

Ketua DPD RI Irman Gus-man menambahkan, DPD RI akan menginventarisasi produk UU terkait otonomi daerah yang telah dihasilkan oleh DPR RI pada periode April hingga Desember 2013.

Menurut dia, DPD RI akan mempublikasikan produk UU terkait otonomi daerah yang dihasilkan DPR RI sebagai UU

cacat hukum karena tidak meli-batkan DPD RI pada pemba-hasannya.

“DPR RI yang membahas RUU terkait otonomi daerah dan mengesahkan tanpa melibatkan DPD RI, maka produk UU terse-but cacat hukum,” cacat hukum.

Ia menegaskan Mahkamah Konstitusi yang mengembalikan kewenangan DPD RI di bidang legislasi sesuai amanah pasal 22D ayat 1 dan 2 UUD NRI 1945.

Putusan Mahkamah Kon-stitusi nomor 92/PUU-X/2012 pada 27 Maret 2013 tersebut mengabulkan gugatan DPD RI sehingga DPD RI memiliki kewenangan untuk turut men-gajukan usulan RUU, membahas dan pemberikan pertimbangan pada pembahasan RUU terkait otonomi daerah.

Sebelumnya, DPD RI men-gajukan gugatan uji materi be-berapa pasal dalam UU Nomor 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) dan UU Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peratu-ran Perundang-undangan (P3). (ant/zit/beth)

PEMERINTAHAN

Pakar Usulkan DPD Berani Menentang DPR JAKARTA - Direktur Eksekutif In-

doBarometer M Qodari menegaskan jika Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ingin kewenangannya diperluas maka harus terus mendorong dilakukannya amendemen UUD 1945.

“DPD ini lemah karena konstruk-sinya memang sejak sebelum lahir juga lemah. Akibatnya, wajah DPD seperti yang kita lihat saat ini. Jadi, kalau mau kuat kewenangannya, DPD harus mendorong amandemen UUD 45,” kata Qodari dalam diskusi di DPD, Senayan, Jakarta, Rabu.

Dialog Kenegaraan bertema “Sembilan Tahun Kiprah DPD” menghadirkan pembicara Direktur Eksekutif IndoBarometer M Qodari, Ketua DPD Irman Gusman, dan pakar hukum tata negara Margarito Kamis.

Lebih lanjut Qodari mengatakan berbagai usaha yang dilakukan ketua dan anggota DPD, seperti melakukan uji materi ke MK, patut diapresiasi. Hanya saja, menurut Qodari, keputu-san Mahkamah Konstitusi (MK) tern-yata tidak cukup untuk memperkuat kewenangan DPD.

“Sayangnya keputusan MK ini seperti tidak berdampak. Kalau saja DPR dan pemerintah menjalankan

putusan MK itu, maka akan ada pe-rubahan besar atau kemajuan besar dalam konstelasi DPD,” kata Qodari.

Qodari juga mengatakan kalau-pun MK memberikan kewenangan DPD untuk membahas UU terkait otonomi daerah, ada musuh lain dari DPD yang lebih kuat yakni Pasal 20 UUD 1945.

Dalam pasal itu dijelaskan bahwa DPR memegang kekuasaan mem-bentuk UU. Dalam pasal itu tidak ada nama atau kewenangan DPD.

“Karena itu, jika DPD betul-betul

ingin berkontribusi untuk bangsa dan negara ini, maka amendemen konsti-tusi segera dilaksanakan,” katanya.

Sementara itu, Margarito Kamis mengatakan putusan MK tidak ber-dampak pada kewenangan DPD.

“Konyol betul kalau ada anggapan bahwa putusan MK itu berdampak, karena DPD tidak bisa berbuat apa-apa. Apanya yang berdampak?” ka-tanya.

Margarito mengatakan kewenan-gan DPD menurut keputusan MK hanya sebatas ikut membahas dan tidak terlibat dalam memutuskan atau mengesahkan rancangan un-dang-undang.

“Karena itu, tidak ada cara lain, DPD harus memaksa mengubah UUD 1945,” katanya.

Irman Gusman mengatakan sete-lah MK mengeluarkan keputusan, dua hari kemudian DPD mengirim surat ke pemerintah untuk menggelar ra-pat tripartit. “Ya, mungkin DPR cemas karena kalau ada pertemuan tripartit, keterlibatan fraksi dalam pemba-hasan UU menjadi tidak tampak, jadi alat internal sah. Itu konsekuensinya kalau keputusan MK ini dilaksana-kan,” katanya Sigit Pinardi. (ant/beth)

PARLEMENTARIA

DPD Harus Dorong Amandemen UUD 1945

DPD ini lemah karena konstruksinya memang

sejak sebelum lahir juga lemah. Akibatnya,

wajah DPD seperti yang kita lihat saat ini

M Qodari Direktur Eksekutif IndoBa-

rometer

JAKARTA- Pakar Hukum Tata Negara Margarito mengusulkan agar DPD RI berani menentang DPR RI untuk bisa menerapkan putusan Mahkamah Kon-stitusi yang mengabulkan gugatan DPD RI di bidang legislasi.

Page 3: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO.0212 | TAHUN II 3

“Masalah pemberantasan korupsi telah menjadi ‘con-cern’ bersama para delegasi APEC. Semua sependapat un-tuk memperkecil ruang gerak koruptor di kawasan Asia Pas-ifik,” kata Yuri dalam jumpa pers reguler APEC di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.

Yuri yang siang itu did-ampingi Dirjen Kerja sama Perdagangan Internasional

Kementerian Perdagangan Imam Pambagyo dan Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Prasetijono Widjojo mengata-kan, jejaring kerja sama terse-but telah menjadi kebutuhan bersama dan telah terbentuk melalui “Anti-Corupption Task Network” (ACT Net).

“Kerja sama ini berupa forum konsultasi di antara aparat penegak hukum, ke-polisian, kejaksaan, dan juga

lembaga seperti KPK. Tukar menukar informasi, pengala-man, bahkan data yang diper-lukan,” ucap mantan Dubes RI untuk Kerajaan Inggris itu.

Menurut sejumlah delega-si dan diplomat yang ditemui Antara, kerja sama pemberan-tasan korupsi di anggota APEC tersebut merupakan kekuatan yang cukup kuat dan efektif dalam memburu para korup-tor, di samping kerja sama formal seperti perjanjian ek-stradisi.

Dengan adanya ACT Net, maka lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nantinya akan dapat langsung bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lainnya di kawasan Asia Pasifik dalam

memburu para koruptor.Perburuan para tersangka

pelaku kejahatan korupsi per-nah dilakukan KPK, dan dalam waktu singkat berhasil mem-bawa pulang tersangka hanya dengan melalui mekanisme informal.

APEC yang didirikan pada 1989 merupakan forum kerja sama ekonomi di lingkar Asia Pasifik, dengan 21 anggota ekonomi. Anggota ekonomi APEC adalah Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Mek-siko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam. (ant/ben/beth)

Asia Pasifik Sepakat Memburu Para KoruptorNUSA DUA, BALI- Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Yuri Octavian Thamrin menegaskan, anggota delegasi Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) sepakat membentuk jejaring kerja sama dalam penanganan antikorupsi di wilayah Asia Pasifik.

Selain kamera, Bea Cukai juga berhasil mengamankan barang-barang lainnya yang dibawa dengan Kapal Motor (KM) Rezky Baru, dan dike-mas dalam paket berbagai ukuran sebanyak 460 paket.

“Penangkapan dilakukan pada 11 September lalu di perairan Sungai Batanghari, Jambi, di kawasan Pelabu-han Talang Duku,” kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Jambi, Suryana, Rabu di Jambi.

Ia menjelaskan, krono-lois penangkapan bermula pada 10 September, saat

itu pihaknya menerima in-formasi bahwa akan masuk kapal motor yang diduga membawa barang-barang ilegal ke Jambi melalui per-airan Batanghari.

Suryana lantas menin-daklanjuti informasi terse-but dengan menginstruk-sikan tim patroli perairan untuk melakukan pengece-kan. Akhirnya, pada 11 September 2013, KM Rezky Baru berhasil diamankan.

“Dari hasil pemeriksaan, KM Rezky Baru ini diketa-hui berangkat dari Batam. Manifes kapal menyebutkan

bahwa muatan kapal hanya berupa mesin kapal. Dida-pati muatan kapal berupa karton dan sejumlah peti. Hasil pemeriksaan, petugas kita berkesimpulan terda-pat ketidaksesuaian antara manifes dengan muatan kapal,” ungkap Suryana.

Setelah muatan dibong-kar dan dilakukan penda-taan, diketahui KM Rezky Baru tersebut mengangkut 1.224 set kamera DSLR EOS 1100D, 50 koli garmen dan produk tekstil.

Selain itu terdapat pula 15 karton suplemen diet, 65 karton smartphone acceso-ries, dan 55 set diaphragm pump husky graco.

Mereka juga menemukan delapan pak digital photo printer, 35 media set foto-luiso, 13 pak fireball pump graco, dan 30 pak dinamo.

“Banyak barang-barang itu tidak ketahui fungsinya, tapi kami akan berkoordi-nasi dengan pihak-pihak terkait untuk meng-etahui fungsi dan siapa (pihak-pihak) mana saja yang biasa menggunakan barang-barang tersebut sebagai penyidikan lanjut,” katanya.

Namun sejauh ini, pihak Bea dan Cukai belum me-netapkan tersangka dalam penyelundupan itu, sebab pada saat penangkapan yang ada hanya tiga orang, yakni pemilik kapal, nahkoda dan anak buah kapal.

“Pemiliknya sampai saat ini belum diketahui, namun kami sudah mengaman-kan tiga orang saksi untuk penyelidikan lebih lanjut, mereka yakni nahkoda, pe-milik, dan ABK,” katanya.

Suryana mengatakan, guna penanganan lebih lan-jut pihaknya akan berkoor-dinasi dengan Bea Cukai Batam, mengingat barang-barang tersebut dibawa dari Batam (ant/nur/beth)

PENYELUNDUPAN

Bea Cukai Jambi Gagalkan Penyelundupan Ribuan Kamera

ant/benny s butarbutar

SEPAKAT MEMBURU KORUPTOR. Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementrian Luar Negeri RI Yuri Octavian Thamrin (kedua kanan) menyampaikan kerjasama melalui Anti Corruption Task Network (ACT Net) dalam jumpa pers di Nusa Dua, Bali, Rabu (2/10). Anggota ekonomi Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) sepakat bekerja sama dalam memburu para koruptor yang lari ke luar negeri, khususnya di kawasan Asia Pasifik.

JAMBI- Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Jambi, berhasil mencegah masuknya 1.224 set kamera DSLR EOS 1100 D ilegal dari Batam ke daerah tersebut.

Penangkapan dilakukan pada 11 September lalu di perairan

Sungai Batanghari, Jambi, di kawasan Pelabuhan Talang

Duku

SuryanaKepala Kantor Pengawasan

dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean

B Jambi

JAKARTA- Bank Indone-sia memperpanjang bilateral swap agreement dengan Bank Sentral China yang ditandatangani pada 2009 untuk memperkuat sistem keuangan.

“Sudah ditandatan-gani kemarin (1/10) sore, sekitar 15 miliar dolar AS equivalent, sore kami akan umumkan detailnya,” kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui di sela-sela raker dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Rabu.

Perry mengatakan, hal tersebut merupakan langkah lanjutan yang dilakukan oleh BI guna meningkatkan jaminan cadangan devisa terhadap rekan negara lain apabila suatu saat nanti diperlukan.

Sebelumnya, BI juga telah menandatangani perpanjangan BSA dengan Bank of Japan sebagai agen Menteri Keuangan Jepang.

Dari perpanjangan BSA tersebut, disepakati nilai sebesar 12 miliar dolar AS dan Ketentuan itu berlaku efektif 31 Agustus 2013.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Ko-munikasi BI Difi A. Johan-syah mengatakan kebijakan tersebut diambil sebagai langkah berjaga-jaga untuk menjaga ketahanan cadan-gan devisa.

“Ketidakpastian pere-konomian global ke depan memerlukan langkah-langkah antisipasi, termasuk menjaga kecukupan cadan-gan devisa,” tutur Difi. (ant/cit/beth)

KERJASAMA PERBANKAN

BI Perpanjang “Bilateral Swap” dengan China

ant/irwansyah putra

LAHAN IKAN TONGKOL. Pekerja menjemur ikan tongkol yang telah dibersihkan untuk diolah menjadi ikan kayu (keumamah) di salah satu tempat pengolahan di Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (2/10). Hasil produksi ikan kayu yang dijual Rp4.500- Rp70 ribu selain dipasarkan ke seluruh Aceh juga menjadi salah satu menu makanan yang setiap tahun dibawa oleh Jamaah Calon Haji ke Arab Saudi.

EKONOMIBILATERAL SWAP

BI-ChinaBerlanjut

JAKARTA- Bank In-donesia memperpanjang bilateral swap agreement dengan Bank Sentral China yang ditandatangani pada 2009 untuk memperkuat sistem keuangan.

“Sudah ditandatan-gani kemarin (1/10) sore, sekitar 15 miliar dolar AS equivalent, sore kami akan umumkan detailnya,” kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui di sela-sela raker dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Rabu.

Perry mengatakan, hal tersebut merupakan lang-kah lanjutan yang dilaku-kan oleh BI guna mening-katkan jaminan cadangan devisa terhadap rekan negara lain apabila suatu saat nanti diperlukan.

Sebelumnya, BI juga telah menandatangani perpanjangan BSA dengan Bank of Japan sebagai agen Menteri Keuangan Jepang.

Dari perpanjangan BSA tersebut, disepakati nilai sebesar 12 miliar dolar AS dan Ketentuan itu berlaku efektif 31 Agustus 2013.

Sementara itu, Direk-tur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi A. Johansyah mengatakan kebijakan tersebut diambil sebagai langkah berjaga-jaga untuk menjaga keta-hanan cadangan devisa.

“Ketidakpastian pere-konomian global ke depan memerlukan langkah-langkah antisipasi, ter-masuk menjaga kecukupan cadangan devisa,” tutur Difi. (ant/cit/beth)

Sudah ditandatangani

kemarin (1/10) sore, sekitar 15 miliar

dolar AS equivalent, sore kami akan

umumkan detailnya

Perry Warjiyo Deputi Gubernur BI

JAKARTA- PT IndoChin Interna-tional memberikan beasiswa kepada mahasiswa Universitas Pancasila (UP) Jakarta senilai Rp7,5 miliar yang di-berikan secara bertahap setiap tahun selama 50 tahun.

“Nantinya setiap tahun kami akan mendapatkan Rp150 juta yang diberi-kan kepada mahasiswa yang berpresta-si,” kata Rektor UP Edi Toet Hendratno di sela penandatanganan kerjasama antara UP dengan PT IndoChin Inter-national terkait pemberian beasiswa House of Indonesia di Jakarta, Rabu.

Hadir juga dalam acara itu Ketua Dewan Pengawas Yayasan Pendidi-kan dan Pembina UP Agum Gumelar. Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan oleh Rektor UP Edi Toet Hendratno dan Presiden Direktur PT IndoChin International (PMA China) Huang Bo yang juga President Council of the House of Indonesia.

Rektor mengatakan pemberian beasiswa ini merupakan apresiasi atas kepandaian yang dimiliki mahasiswa dan tidak ada syarat lainnya dalam pengucuran dana beasiswa tersebut.

“Huang Bo hanya berpesan bea-siswa diberikan kepada mahasiswa berprestasi,” ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya akan segera melakukan seleksi kepada ma-hasiswa berprestasi untuk mendapat-kan beasiswa tersebut. “Nantinya in-deks prestasi komulatif (IPK) minimal dari mahasiswa adalah 3,5 untuk dis-eleksi mendapatkan beasiswa.

Pemberian beasiswa dari perusa-haan asing tersebut memberikan nilai tambah bagi UP ketika dilakukan pe-nilaian akreditasi. “Penggunaan dana beasiswa akan kami laporkan dan juga siapa saja yang menerimanya,” ujarnya.

Edi Toet menjelaskan House of Indo-nesia merupakan lembaga yang pertama kali disahkan oleh Pemerintah Indonesia dan diberi nama oleh Duta Besar Indo-nesia untuk China Imron Cotan.

House of Indonesia berkomit-men dan berusaha untuk memperkuat

hubungan kerjasama bilateral Indo-nesia dan China dengan menyediakan layanan didalam bidang perdagangan, pariwisata, pendidikan dan investasi.

Edi Toet mengatakan beasiswa ini merupakan tindakan yang penting dan strategis untuk mempererat hubungan persahabatan China dan Indonesia sesuai dengan kemitraaan strategis Indoneisa-China yang ditandatangani pada 2005.

Sementara itu Presiden Direktur PT IndoChin Internasional (PMA China) Huang Bo mengatakan kalangan pen-gusaha Cina berkomitmen memberi-kan bantuan kepada mahasiswa Indo-nesia yang menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi di Tanah Air.

“Kami akan menyalurkan beasiswa sebesar 10 juta dolar AS. Beasiswa tersebut diperuntukkan bagi para ma-hasiswa Indonesia yang menimba ilmu di berbagai perguruan tinggi,” katanya.

Huang Bo yang juga President Council of the House of Indonesia mengatakan para pelaku usaha di Cina sudah memikirkan jalinan kerjasama bidang pendidikan dengan Indonesia sejak 10 tahun yang lalu.

Selanjutnya ujar Bo, House of Indo-nesia akan mengakomodasi penyalu-ran beasiswa para pengusaha China untuk berbagai universitas di Tanah Air. Bo menginginkan kampus-kampus terkemuka di Indonesia bisa meman-faatkan program kerja sama beasiswa

yang nilai komitmennya mencapai 10 juta dolar AS.

Sedangkan Ketua Dewan Pengawas Yayasan Pendidikan dan Pembina UP Agum Gumelar berharap kerjasama di bidang pendidikan antara China dan Indonesia harus terus ditingkatkan agar jalinan persaudaraan kedua ne-gara semakin erat.

China, lanjut dia, saat ini menjadi salah satu negara maju dengan pere-konomian yang kuat di dunia. Dihara-pkan Indonesia bisa banyak mencon-toh berbagai hal dari China. Kerjasama pendidikan salah satu pintu masuk agar Indonesia bisa bergerak menjadi negara lebih maju dan besar. (ant/fer/beth)

KERJASAMA BILATERAL

Perusahaan China Beri Beasiswa Selama 50 Tahun

Page 4: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO.0212 | TAHUN II4 LINTAS JATIM

Pasien RSU Dr Soetomo Terpaksa Harus Naik-Turun TanggaSARANA RUSAK

DPO Polda Metro Jaya Tertangkap di Surabaya

Penjara Tidak Membuat Jera

Pemprov Menggelar Pameran Terbesar di Indonesia Timur

BNN Usulkan Lembaga Assesment untuk Rehabilitasi Pecandu

PENGANIAYAANNARKOBA

HARI JADI PROVINSI JAWA TIMUR

PEMBERANTASAN OBAT TERLARANG

Di sejumlah negara di dunia ini,

penanganan narkoba dengan pendekatan penegakkan hukum tidak menghasilkan solusi yang sesuai

harapan...”

BLSM Jatim Tak Tepat Sasaran

Mohammad Husni (35), warga Kalianyar Ponten 16, RT 7 / RW 7 Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantikan kota Surabaya, kepada Koran Madura, Rabu (2/10) kemarin mengatakan dirinya tidak menerima bantuan karena pada saat dilakukan pendataan, Husni tidak memenuhi per-syaratan. Padahal, ia hanya seorang tukang becak dan kuli bangunan.

“Ada pendataan tapi yang dicari hanya yang berstatus janda saja. Saya sehari-harinya kerja becak dan serabutan, bahkan nguras got (selokan-red). Kehidupan keluarga saya juga jauh dibawah standart. Tapi kok nggak dapatnya,” ujar-nya setengah mengeluh.

Menurutnya, uang sebesar Rp 300 ribu sangat berarti untuk membantu mengurangi beban hidup keluarga diten-gah kenaikan harga BBM dan naiknya harga-harga bahan kebutuhan pokok. Meski demikian, Husni pasrah. Ayah satu orang anak ini juga tidak berupaya untuk bertanya kepada perangkat desa mengenai hal tersebut. “Saya tidak pernah berinisiatif mencari tahu, mungkin bukan rezeki saya. Tapi kalau nggak dapat mau gimana lagi, mau berontak nggak bisa”, tegasnya.

Senada dengan Husni, Muzayyanah (34) warga Jl Tambak Segaran Gang VI/1 Surabaya juga ternyata tidak menerima bantuan. Warga asli Sampang Madura yang hidup dibawah garis kemiskinan ini mengaku tidak pernah didatangi petugas pendataan. Padahal, ia dan suaminya yang berprofesi sebagai kuli angkut bahan bangunan, serta anak semata wayang mereka yang masih berusia 18 bulan, membu-tuhkan biaya tambahan untuk makan dan membayar kos-kosan Rp 300 ribu per bulan. Me-nurut Ny Saliah (60 ) warga Jl Gresik PPI Surabaya, tidak hanya Husni dan Muzayyanah yang tidak mendapatkan bantuan kompensasi BBM, tapi juga para tetangganya yang hidup dibawah garis kemiskinan. Hal ini disebabkan pendataannya yang amburadul. "Ditem-pat saya, yang dapat ya yang punya hubungan dengan pengurus kelurahan. Yang benar-benar butuh, malah nggak dapat," ungkap Saliah.

Agar bantuan ini tepat sasaran, kata Saliah, pemerintah harus melakukan pendataan ulang dengan melibatkan pihak independen. Menurutnya, kalau yang melakukan pendataan pihak lain, maka semua warga miskin yang berhak menda-patkan bantuan akan menerima.

Hingga saat ini, pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengucurkan BLSM sebesar 96,21 persen atau sekitar Rp 797 miliar, dengan total penerima lebih dari 2,6 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS). Untuk Kota Surabaya penerima BLSM sebanyak 62.930 RTS dengan total jumlah bantuan lebih dari 1,8 miliar dan yang sudah tersebut sebanyak Rp 1.694.400.000 (95,22 persen) dan tersisa 300 RTS.Untuk 4 kabupaten di Madura, hampir terserap semua. Yang belum menerima untuk Kabupaten Bangkalan sebanyak 2.542 RTS, Sampang 1.402 RTS, Pamekasan 1.072 RTS dan Sumenep 4.740 RTS. RTS paling banyak untuk Madura terdapat di Ka-bupaten Sumenep yakni 114.600 RTS.

Menanggapi soal banyaknya warga miskin yang tidak menerima BLSM, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Drs Sujono mengatakan hal tersebut bisa saja terjadi. Na-mun ia berharap warga yang tingkat kehidupan sosialnya lebih baik menyerahkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) kepada pengurus wilayah setempat agar bantuan diberikan kepada yang berhak. (han)

SURABAYA - Sebagian warga miskin di Jawa Timur mengaku belum menerima Bantuan Sosial Sementara Masyarakat (BLSM) yang diberikan pemerintah pusat, sebagai kompensasi atas ke-naikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun ini. Padahal menurut Kepala Dinas Sosial Provin-si Jawa Timur, Drs Sujono, pembagian BLSM di Jawa Timur sudah hampir selesai atau mencapai 96 persen.

hana diman/koran madura

TAK DAPAT BANTUAN. Muzayyanah (34) bersama anaknya yang hidup dibawah garis kemiskinan tinggal di Jl. Tambak Segaran Gang VI/1 Surabaya tidak menerima bantuan bahkan tidak pernah didatangi petugas pendataan.

SURABAYA - Ada pe-mandangan miris di RSU Dr Soetomo Surabaya, Se-lasa (2/10) kemarin. Sebagian pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut, terpaksa digen-dong atau dipapah oleh ke-luarganya jika hendak naik ke lantai atas ataupun turun ke lantai bawah. Kondisi tersebut terlihat di Gedung F, ruangan Gladiol, tempat dirawatnya sejumlah pasien non trauma.

Setelah diusut, pe-nyebabnya karena lift yang menjadi salah satu jalan akses naik ataupun turun di bangu-nan tersebut rusak, sejak 1 Ok-tober lalu. Sehingga terpaksa para pasien, dokter, perawat maupun keluarga pasien naik turun tangga saat melakukan aktivitasnya.

Seorang ibu muda yang anaknya baru saja menjalani operasi penyedotan cairan di kepala akibat menderita pen-yakit hidrosefalus terpaksa membopong tubuh anaknya yang baru berusia 3 tahun ke lantai 2. Dengan napas tersen-gal-sengal, ia mengangkat anaknya melewati lebih dari

20 anak tangga. Agar cairan infusnya berjalan dengan baik, petugas medis rumah sakit membantu memegang infus dengan posisi yang agak tinggi. Kemudian seorang ibu lain yang juga baru menjalani operasi di kaki kanannya, juga dipapah keluarganya turun dari lantai 3 ke lantai 1.

"Capek nak, ndak kuat. Walaupun turun ke bawah. Kapan ya liftnya selesai diper-baiki," imbuh ibu tersebut.

Menurut Kepala Ruangan Gladiol RSU DR Seotomo Sura-baya Nina Asminatin,, liftnya rusak sejak, Senin (1/10) lalu. Namun, ia mengaku tidak me-ngetahui pasti penyebab keru-sakkan lift. "Yang jelas, kami semua kerepotan kalau lift ru-sak. Pasiennya apalagi, mere-ka harus berusaha jalan ke lantai 2 atau 3, apabila liftnya mati," tandas Nina.

Menurut sejumlah saksi mata, waktu lift tiba-tiba mati, sempat terjadi kepanikkan. Karena ada pasien yang ter-jebak lift. Posisi lift berhenti saat berada di antara lantai 1 dan lantai 2. "Hampir saja

memakan korban. Tapi jangan bilang kalau informasinya dari saya," ungkap seorang ke-luarga korban yang menolak namanya dipublikasi.

Jika dilihat dari kondisi

fisiknya, penyebab kerusakkan lift diduga akibat termakan usia. Kondisinya juga berkarat dan keropos. Seorang tukang yang sedang memperbaiki lift kemarin mengatakan, usia lift

sudah 15 tahun. "Namanya juga lift sudah tua, jadi wajar kalau sering macet dan rusak. Tapi perbaikkan bisa selesai hari ini (kemarin, red)," kata-nya. (han)

hana diman/koran madura

AKIBAT LIFT RUSAK. Ibu muda terpaksa dipapah keluarganya turun dari lantai 3 DRU Dr. Soetomo, Rabu (2/10)

SURABAYA - Badan Narko-tika Nasional (BNN) meminta agar para pengguna narkotika di Indonesia tidak dihukum penjara karena tidak mampu memberikan efek jera kepada para pengguna serta tidak mampu menekan jumlah pemakai narkotika. Hal terse-but disampaikan Kepala BNN Anang Iskandar saat men-gadakan sosialisasi penyalah-gunaan narkotika, di Hotel Garden Palace Surabaya yang dihadiri Mahkumjakpol, Ke-mentrerian Kesehatan, dan Kementerian Sosial, Rabu (2/10) kemarin.

"Di sejumlah negara di du-nia ini, penanganan narkoba dengan pendekatan penegak-kan hukum tidak menghasil-kan solusi yang sesuai harapan. Karena itu, sebaiknya mereka direhabilitasi dan diberi sanksi sosial," kata mantan kapol-wiltabes Surabaya ini.

Namun langkah rehabili-tas yang didengungkan BNN sendiri mendapat hambatan, karena BNN hanya mempunyai empat rumah rehabilitasi yang berada di Lido, Tanah merah, Badokan dan Batam. Anang Is-

kandar berharap pemerintah mendukung langkah tersebut dengan membangun rumah re-habilitas di tiap-tiap provinsi.

"Selama saya berkelil-ing tiap propinsi, saya sering mengharapkan pada gubernur, untuk membangun rumah re-habilitasi, karena setiap peng-guna narkotika yang diputus

bersalah dan harus menjalani rehabilitasi, ternyata di dae-rah banyak yang tidak memi-liki rumah rehabilitasi yang memadai,” terangnya.

Yang lebih memprihatikan lagi, kata Anang, peredaran narkoba di Indonesia dapat dikendalikan dari lembaga pe-masyarakatan (Lapas). Bahkan, banyak terpidana yang tetap

menggunakan narkotika. Ka-rena itu, BNN mengharapkan angka penyalahgunaan narko-tika bisa turun dengan cara pendekatan yang berimbang. Cara pertama dengan pendeka-tan penegakan hukum keras sedangkan cara kedua melalui pendekatan kesehatan, yakni rehabilitas adiksi baik berbasis medis maupun sosial.

Hal senada diungkap-kan Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum), Mahfud Manan. Menurutnya, pecandu narkoba merupakan korban, jadi untuk penanganannya harus di rehabilitas. Selama ini, pihak penyidik selalu memak-sakan setiap pengguna narkoba dikenakan pasal 112 UU no 35 tahun 2009, dimana mereka harus dilakukan penahanan se-cara fisik. “Untuk memberi efek jera, sebaiknya pecandu narko-tika diberikan sanksi sosial dan rehabilitas, sedang anak dibawah umur yang menjadi pecandu, sebaiknya orang tua melaporkan dan dilakukan re-habilitas. Namun sampai saat ini masih belum ada kesinam-bungan dalam penyembuhan," tambah Mahfud.(han)

SURABAYA - Pemerin-tah Provinsi Jawa Timur mulai hari ini, Kamis (3/10) menggelar pameran Jatim Fair 2013 di Grand City Surabaya. Pameran yang digelar hingga 13 Oktober tersebut dalam rangka memperingati Hari Jadi ke 68 Provinsi Jatim.

“Pameran Jatim Fair 2013 merupakan kegiatan rutin ta-hunan dalam rangka untuk memeriahkan Hari Jadi Prov Jatim. Melanjutkan sukses ta-hun sebelumnya, Jatim Fair 2013 tetap akan menjadi pun-cak kegiatan acara Hari Jadi Provinsi Jatim yang ke 68 Ta-hun 2013,” ujar Kepala Bagian Perindustrian dan Perdagan-gan Biro Administrasi Pereko-nomian Setdaprov Jatim Aris Mukiyono di kantornya, Rabu (2/10).

Pameran terbesar di In-donesia Timur menampilkan berbagai Potensi, Kinerja, Prestasi yang telah diraih oleh kalangan usaha. Pemerintah-an dan masyarakat Jatim khu-susnya dan daerah lain Indo-nesia umumnya.

Maksud dan tujuan di-gelar pameran tersebut, kata Aris Mukiyono, adalah un-tuk memperingati Hari Jadi ke 68 Provinsi Jatim. Seba-gai sarana yang tepat untuk memperkenalkan,produk-produk terbaru, memberikan informasi baik pemerintah dan swasta tentang keberhasi-lan Jatim.

“Sebagai sarana tolak ukur kekuatan daya saing produk yang dipamerkan. Mencipta-kan wahana baru penyampa-ian informasi yang tepat, efek-

tif dan efisien tentang potensi, prestasi reputasi dan kinerja,” paparnya.

Target yang ingin dida-patkan pada Jatim Fair 2013 adalah transaksi diharapkan bisa mencapai Rp 6,6 miliar atau naik dari acara yang sama

pada 2012 yang hanya Rp 50 miliar.

“Jumlah pengunjung pa-meran pada 2013 dihara-pkan bisa mencapai 200 ribu orang atau naik 20 ribu orang dari gelar Jatim Fair

2012 yang hanya 180 orang pengunjung,”jelasnya.

Untuk diketahui, jumlah stand yang disiapkan seba-nyak 750 stand dari jumlah tersebut 50 stand sudah di-boking oleh peserta dari Cina. Peserta pameran dari Dinas/Instansi/Badan/BUMN/BUMD kabupaten, kota dan provinsi seluruh Indonesia . Kemudian UMKM, koperasi, institusi, lembaga, asosiasi industri dan perguruan tinggi Tema Jatim Fair 2913 adalah “ Semarak belanja hiburan dan rekreasi keluarga” Yakni memberikan sarana hiburan, belanja dan rekreasi keluarga yang murah dan positif.

Kategori produk potensi unggulan daerah, perbankan, otomotif, suku cadang, akse-soris, elektronik, computer,

telekomunikasi, furnitur ,ba-han bangunan. Kemudian tekstil, garmen, fashion, Kera-jinan/Kulit /Aksesoris, ma-kanan & minuman,industri alat kelautan dan perikanan, pertanian, peternakan, perke-bunan dan kehutanan, energi sumberdaya mineral, investasi dan kepariwisataan.

Rangkaian acara adalah opening & closing ceremony, pentas musik dan gelar seni daerah. Festival nasyid dan band remaja, pentas artis & band nasional khusunya Ja-tim, launching product ung-gulan kualitas ekspor, display sampling, aneka lomba & door prize setiap hari. Pesta mainan anak indoor & outdoor, bazar & gebyar diskon, pesta kem-bang api dan pemilihan Putri Jatim Fair 2013. (ddy)

SURABAYA - Satuan tim pemburu Polda Metro jaya dibantu petugas dari polres Tanjung perak berhasil menagkap 1 Daftar Pencar-ian Orang (DPO) bernama Yohanes Samuel (37), pelaku penganiayaan berat yang menyebabkan korbannya meninggal dunia di Jakarta. Tersangka ditangkap diatas Kapal Motor (KM) Sinabung jurusan Jakarta-Makasar, Rabo (03,10).

Penangkapan berhasil dilakukan setelah pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya yang mengetahui bu-ruannya menumpang KM Sinabung, bergerak cepat dan menuju Surabaya," mereka dari semalam disini," ujar salah satu petugas yang tidak mau menyebut identi-tasnya.

Menurut keterangan dari salah seorang petugas, tersangka ditangkap diatas kapal dek 6 saat sedang duduk diantara penumpang lain. Setelah memastikan

berdasarkan foto yang dibawa bahwa tersangka be-nar-benar DPO yang dicari, petugas langsung menang-kap tersangka dan menyeret turun dari KM Sinabung dan dimasukan ke dalam mobil.

Menurut Kasat Reskrim polres tanjung perak AKP Hendri Umar," kami mela-kukan back up dari kapoli-sian polda metro jaya, Yang melakukan penangkapan 1 DPO yang diduga melakukan penganiayaan yang mem-buat korbannya meninggal," terang Hendri.

Dari data yang di-kumpulkan, Yohanes Samuel merupakan 1 dari 12 DPO yang sedang dike-jar pihak polda metro jaya. 12 DPO merupakan pelaku penganiayaan di Jl Kebun kosong Kemayoran ja-karta pusat, hingga korban meninggal dunia, ming-gu (22/9). Yohanes sudah menjadi DPO selama 10 hari dan berusaha melari-kan diri ke luar pulau.(ddy)

SURABAYA - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengusulkan pembentukan Lembaga "Assesment" untuk menentukan peran pengguna narkoba sebagai pecandu atau bukan guna mendukung per-lu-tidaknya sanksi rehabilitasi dalam proses persidangan.

"UU Narkotika 35/2009 su-dah mengamanatkan sanksi rehabilitasi bagi pengguna narkotika, tapi tidak jalan, ka-rena tidak ada pihak yang ber-wenang menentukan peng-guna itu merupakan pecandu

atau bukan," kata Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar di Surabaya, Rabu (2/10).

Setelah berbicara dalam sosialisasi "Dekriminalisasi dan Depenalisasi bagi Pe-candu Narkotika" yang diikuti pimpinan Lapas, jaksa, pimpi-nan rumah sakit, dan jajaran Kanwil KemenkumHAM se-Jatim, ia menyatakan akan mendiskusikan lembaga itu dengan pihak lain.

"BNN tidak bisa mengatasi masalah narkotika sendirian, karena itu kami akan mendis-

kusikan tugas lembaga asses-ment itu, baik peran penentu status candu atau bukan, kadar kecanduan, maupun standar rehabilitasi yang diperlukan, dan seterusnya," katanya.

Setelah lembaga asses-ment itu terbentuk, katanya, pihaknya akan memikirkan sarana teknis untuk rehabili-tasi. "Yang penting ada niat dan kebijakan dulu, lalu ada lembaga teknisnya, nanti kita pikirkan tempat rehabilitasi melalui kerja sama dengan pihak lain," katanya.

Di hadapan peserta sosial-isasi, mantan Kadiv Humas Polri itu menegaskan bahwa lembaga assesment itu pent-ing untuk mendukung proses dekriminalisasi bagi pengguna narkoba dan proses depenal-isasi bagi pengguna narkoba yang sudah menjalani proses rehabilitasi.

"Prinsipnya, pengguna narkoba itu harus didekati dengan dekriminalisasi dan depenalisasi, karena tidak ada pengguna narkoba yang sem-buh dengan pidana, sehingga

pengguna narkoba akan se-makin meningkatkan dan bi-aya penegakan hukum untuk mereka juga semakin banyak," katanya.

Mantan Kapolwiltabes Surabaya dan Kapolres Blitar itu mengatakan UU 35/2009 tentang Narkotika sendiri juga tidak menyarankan pengguna narkoba dihukum. "Masalahn-ya, UU Narkotika masih men-emui kendala, karena tidak adanya lembaga assesment dan tempat rehabilitasi," kata-nya. (ant/edy/dik)

Page 5: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO.0212 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

1.723 Personel Siap Amankan KTT APEC

Polisi Tangkap Tukang Rombeng Curi Plastik

Polisi Menangkap Pembuat dan Pemilik SIM Palsu

PENGAMANAN APEC

KRIMINAL

DEMI MELAMAR JADI SOPIR TAKSI

ant/muhammad adimaja

KETERANGAN PERS GUBERNUR JATIM. Gubernur Jawa timur Sukarwo (kanan) bersama wakil Gubernur Jawa Tmur Saifullah Yusuf (kiri) usai memberikan keterangan pers terkait hasil pemeriksaan KPK dan BPKP terhadap pengunaan anggaran dana APBD Provinsi Jawa Timur, di Jakarta, Rabu (2/10). Dalam pernyataannya KPK-BPKP tidak menemukan permasalahan terhadap penggunaan anggaran tersebut.

KPK-BPKP Nilai Tak Ada Penyimpangan APBDGubernur Tak Terkejut Hasil Korsupgah

Hasil ini kemarin dipapar-kan oleh Direktur Pengawasan Badan Usaha Agrobisnis, Jasa Konstruksi dan Perdagangan pada Deputi Akuntan Negara BPKP Bambang Utoyo dalam Semiloka Korsupgah (koordi-nasi supervisi dan pencega-han) Jatim di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu (2/10).

Dalam paparan tentang hasil korsupgah, Bambang Utoyo mengatakan bahwa yang paling panas untuk dibi-carakan adalah kontroversi soal belanja hibah.

"Pada awalnya kami sem-pat terkejut tentang dana hibah. Sebab pada 2011 be-lanja hibah hanya Rp1,1 trili-un. Namun, pada 2012 men-dadak belanja hibah mencapai Rp4,09 triliun," ujarnya.

Hingga akhirnya tim me-nanyakan tentang kenaikan hampir Rp3 triliun tersebut. Pertanyaan itu terjawab sete-lah menindaklanjutinya ke Pemprov Jatim.

"Rupanya ada anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Pemerintah Pusat senilai Rp 2,8 triliun. Karena aturan baru maka harus dile-watkan kasda provinsi," kata dia.

Akhirnya, Tim Korsupgah memahami bahwa sebenarnya nyaris tidak ada kenaikan di pos belanja hibah. Hanya, ka-rena BOS yang harus dilewat-kan sana, sepintas terlihat ada lonjakan luar biasa belanja hibah.

Karena itulah pihaknya berharap bahwa semoga Pem-prov Jatim terus berkomitmen untuk semakin meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerin-tahannya.

"Dengan demikian indeks dan nilainya semakin naik dari tahun ke tahun," ucap Bam-bang Utoyo.

Hal senada disampaikan Penasihat KPK Suwarsono yang mengapresiasi sejumlah langkah yang dilakukan Pem-prov Jatim untuk peningkatan akuntabitas kinerja pemerin-tahan mereka.

"Bisa terlihat bahwa in-deks integritas Jatim di atas 6 nilai atau standar akunta-bel tidaknya kinerja pemerin-

SURABAYA - Berdasar-kan hasil koordinasi supervisi dan pencega-han Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuan-gan dan Pembangunan (BPKP) sepanjang 2012, dan pengamatan semen-tara pada 2013 di Pe-merintah Provinsi Jawa timur menunjukkan tidak ada penyimpangan APBD.

tahan. Saat ini, Jatim sudah menduduki peringkat kedua terbaik se-Indonesia," ujarnya.

Hanya saja, ia sempat melontarkan kritikan bahwa belum semua daerah di Ja-tim yang indeks integritasnya memenuhi standar. Kecuali Kabupaten Jember karena di bawah nilai 6.

Selain itu, kata Suwar-sono, mendorong agar ting-kat penyerapan anggaran Pemprov Jatim dan Pemkot/Pemkab lebih baik lagi. Hal ini karena sepanjang 2012 ada Rp5,6 triliun anggaran di seluruh Jatim yang tidak terserap.

Sementara itu, korsupgah ini merupakan hasil dari nota kesepahaman atau "Memo-randum of Understanding" (MoU) antara KPK dan BPKP. Kolaborasi antara lembaga an-tikorupsi dan lembaga penga-was keuangan ini bertujuan untuk peningkatan akuntabil-itas layanan publik, pengelo-laan APBD, dan sektor strat-egis lainnya.

"Karena kami memandang bahwa layanan publik ini me-rupakan elemen penting dari pemberantasan korupsi,"

kata juru bicara KPK Johan Budi SP.

Sehingga, lanjut dia, yang diawasi pun beragam. Mu-lai dari penganggaran APBD, penyaluran APBD, hingga tempat parkir pun dinilai.

Hadir dalam acara tersebut adalah Penasihat KPK Suwar-sono, Sekdaprov Jatim Rasiyo, Wali Kota Surabaya Tri Risma-harini, dan sejumlah pejabat teras lainnya.

Gubernur Tak TerkejutSementara, Gubernur

Jawa Timur Soekarwo menga-ku tak terkejut dengan nilai hasil koordinasi supervisi dan pencegahan (Korsupgah) oleh Komisi Pemberantasan Korup-si (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Sejak semula kami sudah yakin karena memang tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk kepentingan daerah," ujarnya ketika dikon-firmasi di Surabaya, Rabu (2/10).

Pihaknya menegaskan bahwa telah berkomitmen dalam "running" kampanye

harus sesuai aturan dan tak boleh menggunakan dana yang bukan miliknya.

Seperti telah diberitakan, berdasarkan hasil korsupgah oleh KPK dan BPKP sepanjang 2012, dan pengamatan semen-tara pada 2013 di Pemerintah Provinsi Jawa timur menun-jukkan tidak ada penyimpang-an APBD.

Dengan hasil tersebut maka membuat pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf ber-nafas lega. Karena, opini yang terkait tudingan penyalahgu-naan APBD untuk kepentin-gan di Pilkada Jatim terban-tahkan.

Apalagi saat ini ten-gah proses sidang Perselisi-han Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur 2013 di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Sejak semula kami sudah yakin tidak akan ada masalah. Dengan adanya hasil ini kami bersyukur karena menunjuk-kan bagaimana sebenarnya pengelolaan APBD di Jatim," kata Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, ketika dikon-firmasi terpisah.

Hasil ini dipaparkan oleh Direktur Pengawasan Badan Usaha Agrobisnis, Jasa Kon-struksi dan Perdagangan pada Deputi Akuntan Negara BPKP Bambang Utoyo dalam Semi-loka korsupgah Jatim di Ge-dung Negara Grahadi di Sura-baya.

Dalam paparan tentang hasil Korsupgah, Bambang Utoyo mengatakan bahwa yang paling panas untuk dibi-carakan adalah kontroversi soal belanja hibah.

"Pada awalnya kami sem-pat terkejut tentang dana hibah. Sebab pada 2011 be-lanja hibah hanya Rp1,1 trili-un. Namun, pada 2012 men-dadak belanja hibah mencapai Rp4,09 triliun," katanya.

Hingga akhirnya tim me-nanyakan tentang kenaikan hampir Rp3 triliun tersebut. Pertanyaan itu terjawab sete-lah menindaklanjutinya ke Pemprov Jatim.

"Rupanya ada anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat senilai Rp2,8 triliun. Karena aturan baru maka harus dile-watkan kasda provinsi," kata dia. (ant/fqh/dik)

SURABAYA - Sebanyak 1.723 personel dari jajaran Kepoli-sian Daerah (Polda) Jawa Timur dikerahkan untuk memper-ketat enam titik perbatasan Banyuwangi – Bali menjelang dan selama pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) XXI yang akan ber-langsung di Nusa Bali pada 6–8 Oktober mendatang.

“Ada peningkatan pengamanan di perbatasan, khususnya enam titik pelabuhan di Banyuwangi, yang umumnya pelabu-han masyarakat,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahy-ono usai upacara persiapan pengamanan KTT Apec XXI di Mapolda Jatim, Rabu (2/10)

Irjen Pol Unggung Cahyono menjelaskan pengamanan perbatasan juga dilakukan di kawasan pantai di Madura, khu-susnya Sumenep dan kepulauan di seputarnya.

“Pengamanan selama Operasi Imbangan Pengamanan KTT APEC di sini sejak 3 Oktober hingga 11 Oktober menda-tang, bahkan kami juga sudah melakukan koordinasi dengan TNI untuk menjamin pengamanan perbatasan Jatim-Bali,” jelasnya.

Menurutnya, personil kepolisian akan melakukan penga-manan melalui razia kendaraan bermotor, baik roda dua (mo-tor) maupun roda empat (mobil), termasuk kendaraan yang akan naik kapal di Ketapang.

“Di laut akan dilakukan prajurit Marinir yang meman-tau lewat kapal, sedangkan prajurit TNI-AD akan melakukan pengamanan di darat, namun polisi yang melakukan razia dan patroli. Kami akan melakukan penciptaan kondisi mela-lui patroli dan razia itu,” paparnya.

Selain itu, satu kompi pasukan dari Brimob menjaga Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi untuk menjamin kea-manan pelaksanaan KTT APEC yang rencananya dihadiri Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

“Kami juga akan mengantisipasi berbagai kemungkinan, termasuk aksi terorisme, karena itu razia akan kami prioritas-kan pada bahan peledak, senjata tajam dan senjata api,” ujar Kapolda Jatim saat didampingi oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono.

Seperti diketahui, APEC yang didirikan pada 1989 adalah forum kerja sama ekonomi di lingkar Pasifik dengan 21 ang-gota ekonomi yakni Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Cina, Hongkong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Ma-laysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Cina Taipei, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Rencananya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama tiba di Bali pada 5 Oktober untuk menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Negara Asia Pasifik di Nusa Dua, Bali, 6-8 Oktober 2013. (ddy)

SURABAYA - Unit Reskrim Polsek Simokerto menangkap seorang tukang rombeng yang kerap melakukan pencurian plastik pecah belah yang berada di toko sepanjang Jl. Simok-erto Surabaya. pelaku bernama Suryadi (23) warga Jl. Bulak Banteng gang IV Surabaya.

Kanit Reskrim Polsek Simokerto, AIPTU Jumiran menya-takan, pemilik toko pecah belah di daerah Simokerto sering mengeluh barang dagangannya hilang, terutama plastik. Pe-milik Toko di daerah tersebut akhirnya lebih waspada dan mencoba menunggu aksi si pencuri.

Aksi pengintaian yang dilakukan pemilik toko membuah-kan hasil saat tersangka melintas di toko Jl. Simokerto, ter-sangka berhenti di depan toko milik Yanto, dengan maksud untuk mencuri beberapa barang pecah belah mulai dari ga-yung plastik dan peralatan rumah tangga lainya, Sabtu (28/9) malam. Mengetahui hal ini, Yanto langsung berusaha me-nangkap tersangka. tersangka melarikan diri, namun tetap dikejar Yanto sambil diteriaki maling.

Teriakan tersebut didengar oleh petugas yang sedang berpatroli. Petugas pun melakukan pengejaran dan akhirnya petugas pun berhasil menangkap tersangka.

“Tersangka kita tangkap saat sedang membawa barang curi-an berupa 1 karung plastik pecah belah”, tuturnya, Rabo (02/10).

Menurut keterangan tersangka, aksinya sudah dilaku-kan sejak lama dan selalu dilakukan malam hari. Tersangka menunggu toko-toko tersebut tutup kemudian berpura-pu-ra mengahyuh becak mencari penumpang sambil melihat keadaan sekitar. Barang hasil curiannya selalu disimpan di glansging atau karung ukuran besar, agar tidak dicurigai.

“Hasil dari rombeng tidak cukup untuk memenuhi kebu-tuhan hidup, saya terpaksa melakukannya,” ujar tersangka kepada wartawan.(ddy)

ddy/koran madura

INSPEKSI. Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono inspeksi kesiapan pasukan pengamanan KTT APEC di Mapolda Jatim, Rabu (2/10).

ddy/koran madura

BERSAMA. Kanit Reskrim Polsek Simokerto, AIPTU Jumiran bersama Tukang Rombeng Pencuri Plastik

SURABAYA - Unit Pi-dana Tertentu (Pidter) Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil menangkap dua pelaku pembuat dan pemilik Surat Ijin Mengemudi (SIM) A palsu. kedua pelaku masih memi-liki hubungan keluarga (keponakan dan paman-nya), masing-masing bernama Budi Sugia-rto (43), warga Wisma Jatisari VI, Magersari, Sidoarjo dan Hernawan Surya Bathara (36) warga Rungkut Harapan Blok H Surabaya.

Kanit Pidter Polrestabes Surabaya, Iptu Ida Bagus Kade mengatakan, kedua tersangka ditangkap pada hari Selasa (24/9) pada waktu dan tempat yang berlainan. Tersangka Budi ditangkap di Jalan Jemursari Surabaya waktu mengemudikan taksi Silver, pukul 18.00 Wib dan tersang-ka Hernawan Surya Bathara ditangkap di rumahnya pukul 23.00 Wib.

Kade menjelaskan, terung-kapnya kasus ini berawal dari

laporan yang diterima polisi dari kantor taksi Silver Jalan Tegalsari Surabaya. Dalam laporannya itu dijelaskan jika ada salah satu pengemudi taksi yang baru beberapa bulan melamar sebagai sopir taksi, diduga kuat mengguna-kan SIM A palsu.

"Atas laporan itu kami ke-mudian melakukan penyelidi-kan. Akhirnya, dari serang-kaian pemeriksaan yang dilakukan terhadap tersangka Budi Sugiarto, memang benar

jika SIM A miliknya itu adalah palsu," tutur Kadek, Rabo (02/10).

Indikasi jika SIM A itu palsu, lanjut Kadek adalah, SIM A milik tersangka Budi itu ternyata lebih buram warnanya dari yang asli. Setelah dilaku-kan pemeriksaan, ternyata, nama pemilik SIM A yang tertera bukan Budi Sugiarto, melainkan Edy Sumarsono.

"Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terungkap bahwa SIM A milik tersangka

tersebut yang diganti hanya masa berlaku dan namanya saja, untuk fotonya masih menggunakan foto tersangka Budi Sugiarto," tambah Kadek.

Perwira yang pernah men-jabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Tegalsari ini menga-ku jika tersangka Bathara yang membuat SIM tersebut. Tersangka Hernawan Surya Bathara adalah keponakan tersangka Budi Sugiarto.

lebih lanjut Kadek men-jelaskan bahwa tersangka

Hernawan Surya Bathara terpaksa memenuhi keinginan sang paman karena tidak tega atas permintaan sang paman yang ingin melamar sebagai sopir taksi. Salah satu per-syaratan untuk bisa melamar sebagai sopir taksi adalah harus mempunyai SIM A.

“Bathara merasa kasihan melihat pamannya mengang-gur dan tidak punya uang un-tuk mengurus SIM yang jadi persyaratan untuk melamar jadi sopir TAXI,” ujarnya.

Diperiksa secara terpisah, tersangka Bathara mengakui semua perbuatannya. Untuk membuat SIM A paman-nya, tersangka Bathara tidak memungut biaya sepeserpun. Tersangka sendiri mengaku sebenarnya ia tidak be-gitu menguasai teknik editing. "Saya ini sebenarnya coba-coba saja menggunakan potoshop. Karena terus didesak paman saya untuk dibuatkan SIM A, saya tidak tega menolaknya," ujar tersangka Bathara.

Bathara mengaku, untuk material SIM palsu buatan-nya itu ia dapat dari KTP yang sudah tidak terpakai dan kemudian ditempelkan pada SIM buatan miliknya sehingga terlihat agak tebal. Supaya mirip dengan aslinya, SIM A miliknya itu di scan dan diru-bah datanya.(ddy)

ddy/koran madura

BERSAMA DUA TERSANGKA. Kanit Pidter Polrestabes Surabaya, Iptu Ida Bagus Kade, bersama dua tersangka di Mapolrestabes Surabaya.

Page 6: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO.0212| TAHUN II6 PROBOLINGGO

ANGKOT TERGULING TEWASKAN PENUMPANG. Sejumlah warga mengevakuasi mobil Angkot dengan nomor polisi A 1958 BV yang terguling masuk jurang di Jalan Raya Serang Pandeglang KM-9 di Kampung Kemanisan, Curug, Serang, Banten, Rabu (2/10). Kecelakaan angkot jurusan Serang - Cadasari itu diduga akibat supir mengantuk hingga menewaskan seorang penumpang dan tiga orang lainnya luka berat.

PROBOLINGGO - Se-bagai antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diharap-kan semua pihak, dan ntuk menjaga keamanan di kan-tor pemerintah Kabupaten Probolinggo, Satuan Polisi Pamong Praja lebih mem-perketat kunjungan para tamu yang masuk kelokasi kantor, yakni dengan men-catat nomor polisi kend-araannya dan memberikan jaminan berupa kartu pen-genal.

Menurut kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Ahmad Aruman mengata-kan, upaya tersebut untuk mengantisipasi adanya kriminalitas di kantor Pem-kab. Menurutnya, pihaknya beberepa waktu lalu sedikit kecolongan dari ulah para pencuri. Dengan hilangnya dua sepeda motor milik pegawai di kantor tersebut. “Maka setiap tamu yang datang kekantor tersebut harus lapor pada petugas satpol PP yang bertugas pada kantor tersebut,” ka-tanya, kepada wartawan, Rabu (2/10).

Ahmad Aruman juga mengatakan, tamu yang su-dah lapor pihak petugas sat-pol PP akan mencatat nopol pada kendaraannya. Tetapi

pihak pengujung harus me-nyerahkan jaminan berupa kartu edititas pribadinya, seperti KPT atau SIM dan STNK kepada petugas. “Kalau sudah tamu selesai melapor dan tercacat nomor kendaarnnya. maka tamu tersebut akan diperbolehkan masuk,” terangnya.

Menurutnya, setelah dia keluar dari kantor tersebut petugas satpol PP akan me-meriksa sepedaya sesuai dengan surat yang dicacat tadi oleh satpol PP. Kalau sudah cocok maka tamu akan diperbolehkan men-inggalkan kantor Pemkab, serta petugas akan mem-berikan jaminan yang telah diserahkan tadi. “Bagi pen-gujung dan pegawai yang ada dikantor pemkab, akan merasakan kemaaman te-tang kendaraannya,” tandas Ahmad Aruman.

Ahmad Aruman juga mengatakan, tujuan di-gelarnya langkah tersebut, karena kriminalitas saat ini sangat tinggi terutama pencurian sepeda motor .Jadi ini merupakan upaya pencegahan demi keamanan para pegawai. “Semoga ke-hilangan kendaraan pegawai tidak terulang lagi,” harapn-ya.(fud).

Rawan Maling

Satpol PP Memperketat Penjagaan Kantor Pemkab

Dua kendaraan vespa modi-vikasi itu langsung di angkut menggunakaan truk warna putih bertuliskan “Satlantas Polres Probolinggo” dan di bawa ke kan-tor Satlantas di Jalan Suroyo Kota Probolinggo. Selain tidak adanya lampu di belakang motor, vespa itu juga mengangkut lebih dari empat orang.

Di jaringnya dua Vespa tak berebentuk motor aslinya tersebut, terjaring saat mel-akukan razia kendaraan ber-motor rutin terlebih akan digelarnya KTT APEC yang dihadiri puluhan negara dari berbagai belahan dunia di Pu-lau Bali.

Sekitar 50 personil diker-ahkan, dan bukan hanya me-nyisir vespa saja, bahkan juga menyisir kendaraan roda dua dan roda empat, serta mobil box yang berplat nomor di-luar wilayah hukum Polres Probolinggo. Razia gabungan itu dipimpin langsung

Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro di wakili oleh Kabag Ops Kompol Hadi Prayitno.

Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro mela-lui Kasat Lantas AKP Warih Hutomo mengaku, kalau razia kendaraan bermotor rutin di-gelar jajaranya. Terlebih akan digelarnya KTT APEC yang dihadiri puluhan negara dari berbagai belahan dunia.

“Razia kendaraan se-

bagai upaya menganti-sipasi masuknya barang terlarang, termasuk mengan-tisipasi keamanan jelang KTT APEC,”tandasnya.

Mengapa harus di lakukan di Kabupaten Probolinggo?

AKP.Warih Hutomo mengung-kapkan, kalau jalur di wilayah hukum Polres Probolinggo ini

merupakan jalur tapal kuda serta jalur penghubung un-tuk daerah yang lain. “Ten-tunya, yang masih mau ke daerah Bali, masih melewati Jalur Kabupaten Probolinggo ini,”sebutnya.

Untuk itu pihaknya terus melakukan razia, terutama razia kendaraan yang berplat di luar wilayah hukum Polres Probolinggo. Bahkan, pihakn-ya mengaku, kalau razia terse-but sesuai dengan intruksi

Kepolisian Daerah Jawa Timur. “Kami jajaran Kepolisian Re-sort Probolinggo melaksana-

kan kegiatan cipta kondisi pengamanan Konferensi Ting-kat Tinggi Pemimpin Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC),” se-but AKP.Warih Hutomo.

Hasilnya, puluhan kendara’an selama operasi tersebut berhasil di aman-kan oleh Satlantas Polres Probolinggo.”Kami berhasil mengamankan, puluhan roda dua yang tidak di lengkapi de-ngan surat kendara’an serta berhasil menilang puluhan

roda dua juga, karena pelang-garan lalulintas,”pungkasnya.(hud).

Polisi Merazia Ranmor Jelang KTT APECPROBOLINGGO - Sebanyak dua kendaraan vespa protolan maupun modifikasi yang tak sesuai ben-tuknya disita anggota Polres Probolinggo, Selasa (1/10) malam, sekitar pukul 23.30 Wib.

PROBOLINGGO -.Saat ini telah menja-mur begitu banyak alat peraga para caleg di berbagai tempat dan sudut kota, tahapan kampanye pemilu 2014 sudah di mulai. Alat peraga tersebut berwujud gambar, baliho, banner maupun spanduk yang diam tak bicara.

Entah itu sebagai wujud kegagapan para caleg yang merasa tidak popular di masyarakat karena ingin maju sebagai calon anggota legislatif, baik DPR, DPD, DPRD provinsi maupun DPRD Kabupaten.

Meski alat peraga Calon Legisalatif (caleg) dalam peraturan Komisi Pemili-han Umum dibatasi dalam pemasangan-nya seperti umbul, balliho dan sapanduk. Namun caleg di Kabupaten Probolinggo untuk mengenalkan dirinya kepada masyarakat tak kehabisan akal. Mereka akan memperbanyak stiker dan kalender karena dinilai tidak ada aturan dalam per KPU tersebut.

Menurut Hanafi, salah satu caleg dari PKB mengatakan, bahwa dirinya untuk mensosialisasikan dirinya tidak akan memperbanyak, baliho atau baner. Karena dirinya menilai untuk alat peraga tersebut dalam pemasangannya dibatasi. Sehingga dia akan memperbanyak mencetak stiker dan kalender. “Kedua alat tersebut sangat efektif dalam mensosialisasikan dirinya ke-pada masyarakat,” ujarnya, kepada warta-wan, Rabu (2/10).

Hanafi juga mengatakan, dengan mem-buat stiker, gambar dirinya bisa dipasang kerumah-rumah masayarakat. Secara otomatis keluarga yang memilki hak pilih dalam pileg nantinya akan mengenal sosok pribadinya. “Karena sistem yang saya gunakan adalah sistem silturrahmi door to door dari pintu kepintu. Dengan men-itipkan stiker saya pada keluarga tersebut,” terangnya.

Sementara itu, Ahmad salah satu caleg dari Partai Hanura juga mengatakan, karena untuk balihgo sekarang di batasi. dia lebih memilih memperbanyak kalender dan stiker.

sebab menurutnya, biaya yang dikeluarkan-nya relatif lebih sedikit. “Karena stiker dan kalender ongkos cetaknya lebih murah. Jadi saya akan memperbanyak alat tersebut,” ucapnya.

Menurutnya, dengan adanya zonasi untuk alar peraga caleg dalam pemilu 2014 ini. caleg dari beberapa parpol akan melakukan hal yang sama. Karena untuk kedua alat peraga tersebut tidak diatur tentang pema-sanganya. “Stiker dan kalender untuk 2014 akan menjamur, sehingga persaingan untuk membangunan politik pencitraan kepada masyarakat sangat ketat,” jelas Ahmad.

Hal senada juga dilontarkan oleh Edi San-tuso caleg dari Gerindra. untuk menyampai-kan visi dan misi juga akan dilakukan melalui stiker dan kalender. Apalagi untuk meng-hadapi tahun baru 2014. Semua masyarakat membutuhkan kalender dirumahnya. “Secara tidak langsung, saya akan lebih memanfaat-kan momentum tersebut. Karena kalender pasti akan dipasang di setiap suduh rumah masyarakat,”paparnya.

Lahirnya pengaturan kampanye ini, lanjut dia, telah membuka ruang kompetisi yang sehat dan fair antara para caleg yang akan berlaga di April 2014 nanti. Walau belum menyentuh substansi pengaturan dana kampanye parpol dan calegnya yang harus transparan, yakni sumber dan penge-luarannya. “Minimal memberi kesempatan yang adil bagi para caleg bertarung secara gagasan dalam merebut hati rakyat, bukan melalui gambar atau baliho yang merusak estetika kota dan lingkungan,”ucap Edi Santuso.

Kini giliran para penyelenggara pemilu yang harus berani menegakkan aturan tersebut, terutama pengawas pemilu dalam mengawasi pelaksanaan PKPU No.15 tahun 2013 tersebut. Ketika aturan ini mampu ditegakkan maka otomatis para caleg akan memilih blusukan menemui rakyat dengan menawarkan konsep, visi misi dan pro-gramnya ketika kelak terpilih menjadi wakil rakyat.(fud).

alaT PERaga

Perang Stiker dan Kalender Caleg Menjamur

PROBOLINGGO - Pemkot Probolinggo melalui Dinas Pertanian Kota Proboling-go membangun pasar he-wan di Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih. Pembangunan pasar hewan tersebut menggunakan dana sharing APBN dan APBD.

“Sekarang pembangu-nannya sudah tahap kedua,” ujar Kepala Disperta Kota Probolinggo, A. Yudha Su-nantya kepada wartawan, Rabu (2/10).

Menurutnya, dana shar-ing tersebut, Pemkot hanya menyediakan lahan untuk pembangunannya. Sedang-kan pemerintah pusat men-gucurkan dananya sebesar Rp.400 juta. “Untuk tahap pertama pemerintah pusat

mengucurkan dananya sebe-sar Rp.360 juta,” katanya.

Yudha Sunantya menje-laskan, pembangunan pasar hewan seluas 1,3 hektar itu dikerjakan sejak tahun 2012 silam. Untuk pengerjaan ta-hap kedua, pihaknya ber-harap agar bulan Nopember 2013 mendatang sudah bisa rampung. “Tapi masih belum bisa beroperasi,” tandasnya.

Pasar hewan itu baru bisa beroperasi nanti pada tahun 2015 mendatang. “Karena masih banyak bangunan yang harus diselesaikan secara bertahap,” kata dia.

Saat ditanya CV apa yang mengerjakan, Yudha men-gaku tidak tahu. Sebab yang melakukan tender lelang proyek pembangunan pasar

hewan itu pemerintah pusat sendiri. “Kita tidak tahu pros-es tendernya, karena yang melakukannya pemerintah pusat. Kita hanya menyedia-kan lahan untuk pembangu-nannya saja,” terang dia.

Bahkan, Yudha sendiri mengaku akan melakukan koordinasi dengan pemerin-tah pusat melalui Propinsi Jatim agar pihak CV yang mengerjakan pembangunan-nya melakukan pemasangan papan nama proyek.

Dengan dibangun-nya pasar hewan tersebut, pihaknya berharap agar pasar itu tidak hanya menyediakan transaksi hewan sapi saja. Namun juga menjadi tempat pasar semua hewan yang ada di Kota Probolinggo. (ugi).

Dana SHaRing

Disperta Bangun Pasar Hewan Seluas 1,3 Ha

PROBOLINGGO - Kabar banyaknya jamaah haji di Me-kah yang tersesat, membuat keluarga yang ada di rumah gelisah. Apalagi, kabar tersebut sudah menjadi kabar headline di semua media elektronik.

Salah satu rombongan jamaah haji yang tersesat itu, jamaah yang berasal dari kloter Kabupaten Probolinggo. Hal ini disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo, KH. Syaiful Hadi yang kini sedang melaksanakan ibadah haji di Mekah.

“Jama’ah haji yang berasal

dari Kabupaten Probolinggo juga tersesat di Mekah,” ujar KH. Syaiful Hadi melalui sam-bungan selulernya saat meng-hubungi wartawan Koran Ma-dura, Rabu (2/10).

Menurut dia, tersesatnya para jamaah di Mekah sudah menjadi hal biasa terjadi. Ka-rena di Mekah jumlah jamaah mencapai ribuan orang yang berasal dari berbagai Negara se-dang menunaikan ibadah rukun Islam ke lima tersebut.

Bahkan, dirinya juga ikut tersesat saat melaksanakan iba-dah di Mekah. “Saya saja juga

turut tersesat,” kata Syaiful Hadi menceritakan.

Kendati sebagian jamaah haji asal Kabupaten Proboling-go tersesat, namun tidak sam-pai menimbulkan persoalan sampai menghilang tidak je-las rimbanya. Karena petugas rombongan segera melakukan koordinasi dengan pihak petu-gas yang ada di Mekah.

“Semua jamaah haji asal Kabupaten Probolinggo sela-mat dan tidak ada masalah. Ka-rena petugas rombongan sudah melakukan koordinasi dengan petugas setempat,” imbuh dia.

Sayangnya, KH. Syaiful Hadi tidak menjelaskan berapa jum-lah jamaah haji asal Kabupaten Probolinggo yang turut tersesat disana. “Pokoknya ada yang tersesat. Tapi sekarang sudah tidak ada masalah. Semuanya sudah aman,” tandasnya.

Berdasarkan data sebel-umnya, jumlah jamaah haji asal Kabupaten Probolinggo tercat-at sebanyak 471 orang dengan kloter 23 dan 24. Para jamaah haji tersebut, berangkat tanggal 29 Septerber 2013 lalu dari mi-natur Ka’bah di Desa Curahsa-wo, Kecamatan Gending.(ugi).

laPoRan DaRi MEkaH

Jemaah Haji Probolinggo pun Juga Turut Tersesat

Page 7: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO. 0212 | TAHUN II 7OPINI

APemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Ari Armadianto (Kepala), Hana Diman, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Metafor Seekor Tikus untuk Koruptor

Mengakhiri Pola Pikir Dikotomi Ilmu

salam songkem

Menerima tulisan dalam bentuk opini maupun resensi buku. panjang tulisan 5000 karakter (opini dan cerpen) dan 3500 karakter (resensi buku). Tulisan dikrimkan dengan disertai foto terbaru ke alamat email Koran Ma-dura: [email protected]

Resahnya Pendidikan

Berulangkali sudah kurikulum diganti beriringan de-ngan bergantinya Menteri Pendidikan. Tidak ada yang tidak bagus, semuanya baik. Tetapi tidak sela-

lu baik di lapangan dan peserta didik tetap merasa bosan karena kompetensi guru memprihatinkan.

Sebagian besar guru saat ini seperti seorang sopir yang mengejar setoran. Guru ditarget jam mengajar ka-rena melekat padanya label baru, sertifikasi. Insentif ser-tifikasi ini tidak menjadikan guru sebagai Oemar Bakri lagi di zaman itu. Meski Oemar Bakri bergaji kecil, tetapi guru di saat itu memiliki unsur keikhlasan bukan saja se-bagai pengajar tetapi pendidik pula. Tidak diketahui hari ini, seberapa banyak guru yang memiliki semangat untuk benar-benar mengajar dan mendidik pula.

Fakta di ruang pembelajaran, peserta didik merasa tidak menemukan banyak hal meski dalam kurikulum yang baru sekali pun. Sebagian besar guru yang benar-benar mumpuni, menjiwai sebagai guru dan punya kom-petensi. Selebihnya, guru hanya hadir sebagai sosok yang terpaksa menjadi guru karena mengundi nasib saat re-krutmen CPNS. Lebih dari itu, seleksi CPNS berbau KKN yang diwarnai upeti dan hal ini telah menjadi rahasia umum.

Model seleksi ini berdampak domino yang menyebab-kan pendidikan di Indonesia terpuruk. Salah satu pe-nyebabnya antara lain rendahnya SDM guru dari aspek kapabilitas. Guru sebagai aktor utama dalam pendidikan disusul orangtua, masyarakat, dan pemerintah. Dari awal, SDM yang mempersiapkan dirinya sebagai guru sangat jarang meski menempuh pendidikan di jurusan keguruan. Seringkali, seseorang masuk perguruan tinggi berbasis keguruan karena terpaksa, lantaran tidak lulus di jurusan yang dituju dan bukan niat dari awal. Begitu ada peluang, SDM tersebut mencoba-coba, siapa tahu diterima sebagai PNS, dengan cara yang paling kanibal sekali pun.

Kondisi ini diperparah karena tidak sepenuhnya or-angtua peduli terhadap pendidikan secara umum bah-kan pendidikan anak-anaknya. Orangtua digital, ingin sesegera mungkin anaknya mengembalikan modal yang diinvestasikan. Lulus dengan baik atau tidak dari lembaga pendidikan, bagi orangtua digital tidak penting karena yang lebih diperlukan adalah laba dari investasi yang di-tanam. Celakanya, pendidikan terpengaruh oleh faktor laba ini dan mendidik peserta didik agar cepat bekerja, bukan bagaimana kompetensi itu dimiliki.

Oleh karena itu, bila diperhatikan, para peserta didik saat belajar di ruang kelas celometan karena angan-an-gannya ingin vcepat lulus, bekerja, dan uang. Guru me-merparah situasi ini karena tidak memiliki kompetensi yang memadai. Terbukti, saat jam istirahat tiba yang ditandai dengan bunyi bel, begitu riangnya peserta didik. Peserta didik tidak merasa kehilangan. Ini juga terjadi ketika bel usai pelajaran berbunyi, peserta didik berham-bur dan tidak ada kerinduan lagi pada guru dan pelajaran yang dihadapi. Apalagi saat libur, betapa bergembiranya peserta didik dan tidak merasa sedih karena tidak belajar di ruang kelas.

Ini semua, karena guru gagal memebrikan pelaja-ran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Bagi peserta didik, sekolah masih seperti penjara dengan ke-hadiran guru sebagai sosok yang bisa melakukan apa saja, serba tahu, dan kadang-kadang menindas, bukan mencerahkan dan membebaskan. (*)

Layanan Publik

Layanan publik merupakan suatu yang utama. Sebaik apa pun kwalitasnya, bila layanan publiknya buruk, maka akan mendapat nilai yang kurang baik di ha-

dapan masyarakat. Di bidang apa pun, baik layanan pub-liknya, terkesan baik pula lainnya. Sebaliknya, buruk lay-anan publiknya, buruk pula penilaian yang didapatnya.

Penilaian baik dan buruk memang dualisme yang se-pertinya sepeleh, namun keduanya ternyata cukup ber-pengaruh terhadap pengakuan masyarakat. Siapa pun orangnya, termasuk rumah sakit, tentu butuh pengakuan.

Sebab itulah, rumah sakit kiranya perlu mengutama-kan layanan publik, baik terhadap pasien dan keluargan-ya, maupun penyediaan fasilitas yang benar-benar men-ciptakan rasa puas terhadap pasien yang ditanganinya.

Namun hingga sekarang, sejumlah rumah sakit yang ada belum memenuhi harapan. Salah satunya RSU Dr Soetomo Surabaya belum bisa memberikan layanan pub-lik yang prima, sehingga nyaris menimbulkan korban jiwa. Ada pasien yang terjebak dalam lift yang tiba-tiba macet karena termakan usia. Semestinya pihak terkait mengantisipasi segala sesuatunya, agar masalah lift cepat tertangani, bahkan bila perlu tidak perlu terjadi kemacetan lift tersebut.

Hal itu terjadi karena adanya human error, kelalaian, atau bahkan kesengajaan. Terlepas apa pun argumentas-inya, masalah sepeleh seperti lift itu akan tetap berpeng-aruh terhadap layanan rumah sakit tersebut terhadap pasien dan keluarganya, setidak-tidaknya telah menim-bulkan kepanikan. Perkara sepeleh itu semestinya di-antisipasi, karena dapat membuat rumah sakit tersebut sebaik apa pun kwalitasnya akan menjadi buruk citranya.

Sesungguhnya yang terpenting dipikirkan bukan se-kedar citra, namun juga perkara keselamatan jiwa pasien. Bahkan pihak tenaga medis di RSU tersebut semestinya mengutamakan kepentingan penyelamatan pasien. Sebab keselamatan pasien menyangkut antara hidup dan mati.

Tidak mudah pihak kesehatan memberikan pelayanan kesehatan yang prima bagi para pasien dan keluarganya. Apalagi menyelamatkan pasien dari penyakit yang dide-ritanya. Soal sembuh tidaknya memang menjadi rahasia Ilahi, namun tenaga medis berkewajiban memberikan yang terbaik terhadap pasien, sesuai dengan profesi yang disandangnya.(*)

Dalam ajaran agama Islam, ti-kus termasuk hewan yang me-rugikan dan termasuk salah

satu hewan yang dianjurkan untuk dibunuh oleh nabi Muhammad Saw. Tidak ada jalan lain dalam menganti-sipasi kerugian yang disebabkan oleh tikus lumbung padi kecuali mem-bunuh tikus itu sendiri.

Berangkat dari pengalaman ke-tika saya hidup di desa kemudian saya hidup di kota, ada titik perbedaan antara tikus desa dengan tikus yang ada di perkotaan. Ketika saya hidup di desa, tidak kaget melihat seekor ti-kus yang begitu kecil dan lihai dalam menggerogoti lumbung padi. Dengan mudah, perangkap dan racun tikus dijadikan penjebak agar tikus itu ter-tangkap atau mati. Usaha berjalan de-ngan mulus. Tikus-tikus itu ada yang tertangkap sampai mati. Ada pula yang belum mati. Tetapi oleh anak-anak disirami minyak tanah dalam keadaan hidup kemudian di bakar. Tikuspun berlarian karena kepansan hingga tubuhnya gosong.

Lain dengan kehidupan ketika saya berada di perkotaan. Tikus-tikus begitu banyaknya di selokan-selokan

jalan dan lebih menjijikkan lagi di tempat sampah yang berlalu-lalang ke kamar tidur. Badannya besar lebih besar dari kucing. Sehingga tidak ada kucing yang berani untuk menang-kap sebagai mangsa dan makanan-nya. Mereka dibiarkan hidup oleh masyarakat hingga bisa berkeliaran di selokan-selokan dan tempat-tempat sampah. Sesuai dengan hukum alam, tikus-tikus itu mati karena kecelakaan ditabrak mobil di jalan-jalan dan ada yang ditabrak oleh motor. Mereka mati karena ditabrak dan dibunuh ke-tika secara kebetulan berada di dekat orang kemudian dipukul atau dilem-pari dengan batu.

Sungguh sangat berbeda antara tikus-tikus yang ad di pedesaan dan tikus-tikus yang ada di perkotaan. Tikus di pedesaan sudah bertubuh kecil nasibnya juga sangat nista di hadapan masyarkat. Mereka mati se-cara keracunan, terjebak, atau dibakar hidup-hidup dijadikan permainan api oleh anak-anak. Namun tikus perko-taan dibiarkan begitu bebas oleh masyarakat hingga tubuhnya gemuk dan rakus makan sisa-sisa makanan di tempat sampah. Tikus hanya tikus yang tidak memiliki perasaan sehing-ga dengan senang hati memakan ma-kanan punya masyarakat yang tidak terkontrol.

Sepanjang pengalaman hidup, saya tidak pernah menemui seekor tikus terserang penyakit meskipun hidup di tempat yang sangt kotor se-perti tempat sampah. Jarang pula me-nemukan tikus mati karena terserang suatu penyakti layaknya hewan dan binatang-binatang lainnya yang mati karena sakit yang disebabkan oleh penyakit tertentu. Namun, sering kita jumpai bahwa seekor tikus men-emui ajalnya karena ditabrak kend-aran. Ada pula yang terkenan pukulan masyarakat ketika lengah saat mencuri makanan. Ada pula yang mati karena keracunan yang memang disengaja oleh masyarakat dari saking sulitnya untuk ditangkap dan dibunuh, maka tikus pelu untuk diracun.

Perlu ditekankan kembali bahwa

tidak ada seekor tikus yang sakit-sakitan karena suatu penyakit yang normal. Ada pula yang sakit, ku-litnya lecet. Itu karena dipukul dan dicederai oleh manusia yang kebetulan tertang-kap basah saat be-raksi mengerogoti makanan. Itulah kenyataan dari seekor tikus yang tidak akan pernah mati kecuali memang mannu-sia yang ada keinginan untuk mem-bunuhnya melalui berbagai cara dan perangkap serta penjebak. Dengan demikian tikus-tikus itu akan mus-nah. Tikus ibarat setan yang umurnya dikekalkan oleh tuhan.

Begitu pula bagi para koruptor, mereka mendapat julukan sebagai seekor tikus negara. Itu karena keliha-iannya dalam menggerus uang negara yang berasal dari rakyat. Mereka hidup dalam satu rumah dengan pemilik ke-kayaan, namun di balik kehidupannya itu mereka dengan diam-diam mem-buat rumah di dalam rumah pemiliki kekayaan itu. Tujuan itu hanya untuk menggerogoti harta yang ada di ru-mah itu.

Pemberantasan KorupsiBanyak para pejabat negara yang

ingin menjadi bagian dari rumah itu dan akan membangun rumah di dalam rumah itu sendiri. Karena dengan mu-dah mereka akan menggerogoti harta yang ada di rumah tersebut. Mereka tidak usah bersusah payah karena jarak mereka dengan sasaran sangat berdekatan. Mereka sangat sulit un-tuk diberantas karena kenyataannya mereka sudah diibaratkan denga tikus yang tidak akan pernah mati kecuali jika ditabrak kendaraan, dipukul, atau diracun dengan cara disengaja oleh manusia dan masyarakat luas.

Jika tidak demikian, maka tikus-tikus itu akan semakin kuat dan se-makin beranak pinak. Tikus akan mati jika dibakar atau dijebak dengan

jebakan yang mematikan. Jika dijebak masih belum mati,

maka harus dikeluarkan kemudian dibakar hidup-hidup. Jadi, hukuman bagi para

koruptor yang di-ibaratkan dengan seekor tikus harus

diberantas dengan cara yang keras dan penuh keseriusan, lay-

aknya seekor tikus pula. Karena jika seekor tikus

diberi kesempatan hidup dan ber-tobat, itu akan sia-sia belaka. Suatu hari tikus-tikus itu akan melaku-kan hal yang sama karena kebiasaan yang dijalaninya bertahun-tahun dan memang karakter tikus yang selalu mengambil hak orang lain dengan cara diam-diam.

Dengan cara apa lagi memberan-tas para koruptor yang diibaratkan dengan tikus, jika tidak menyamakan cara pemberantasan tikus-tikus desa dan kota itu sendiri. Memberikan ke-sempatan dan remisi pembebasan penjara agar bertobat merupakan cara yang tidak efektif dalam memberan-tas para koruptor. Apalagi karena se-orang pejabat tinggi negara, jerujinya dimewahkan dengan fasilitas seakan di rumah sendiri. Sungguh sama saja mereka yang memenjara dengan yang dipenjara.

Maka dari itu, perlu keseriusan untuk memberantas korupsi. Huku-man yang pantas bagi koruptor harus dijalankan, bahkan jika memang di-ibaratkan dengan tikus, para korup-tor itu pemberantasannya pun harus disamakan dengan tikus. Jika mem-bunuh koruptor dianggap tidak me-miliki perikemanusiaan dan tidak menjunjung HAM, lalu apakah mereka juga berperikemanusiaan dan menjunjung HAM dengan per-ilakunya yang korup?=

*) Wakil Direktur Gerakan IAIN Sunan Ampel Menulis (Gisam) IAIN

Sunan Ampel Surabaya.

Sedangkan ilmu umum hanya-lah membincangkan masalah-masalah duniawi, seperti Fisika,

Kimia, Biologi, Politik, Ekonomi, Ke-dokteran, dan lainnya. Sampai seka-rang, belum ada suatu disiplin yang bisa mengintegrasi-interkoneksikan keduanya.

Realitas seperti ini membawa efek negatif bagi model pendidikan kita. Di sisi lain, ada yang memperdalam salah satu ilmu saja. Misalnya, model pendi-dikan yang diajarkan hanya bertumpu pada pendidikan umum tanpa dito-pang dengan ilmu keagamaan. Aki-batnya, hanya menguasai salah satu disiplin ilmu saja dan pada akhirnya mengalami ketimpangan pengeta-huan.

Ada beberapa penyebab mengapa dikotomi ilmu agama dan ilmu umum sering dipandang sebagai ilmu yang berbeda. Pertama, menurut Mokham-ad Abdul Aziz, faktor ekstern Islam. Wacana dikotomi ilmu dengan agama berawal dari Barat. Sejarah mencatat, renaisance Barat menjadi bukti seja-rah lahirnya gerakan sekularisme yang diawali dengan adanya konflik antara kaum gereja dan ilmuwan. Terjadi-

nya pertempuran hebat antara kaum cendikiawan muslim rasionalis yang berimplikasi pada terbunuhnya para ilmuan islam, sehingga buku-buku dibawa dan dipelajari di Eropa. Selain itu, sekularistik model pendidikan antara agama dan umum yang dilaku-kan oleh barat memperkuat dikotomi ilmu. Akibatnya, islam mengalami ke-munduran hingga sekarang.

Kedua, umat islam itu sendiri yang cenderung tidak berfikir ra-sional pasca kemunduran umat is-lam sendiri. Ilmuan muslim jarang mencatatkan namanya dalam pe-ngembangan ilmu pengetahuan. Islam sering dipertontonkan oleh penemuan-penemuan ilmuan barat, sehingga kebangkitan islam tidak lagi muncul ke permukaan.

Ketiga, kurangnya pengembangan pendidikan penyatuan ilmu-lmu aga-ma dan umum di berbagai perguruan tinggi Indonesia. Pendidikan agama secara terpisah diajarkan di berbagai perguruan tinggi, sehingga kemam-puan berfikir cenderung satu arah. Menurut Amien Abdullah, perkem-bangan dan pertumbuhan ilmu seku-lar sebagai simbol keberhasilan per-guruan tinggi umum yang tecerabut dari nilai-nilai akar moral dan etika kehidupan manusia di satu pihak, se-mentara di lain pihak, perkembangan pertumbuhan perguruan tinggi agama (baca: Islam) yang menekankan ilmu-ilmu keagamaan dan teks-teks keis-laman normatif era klasik yang ber-dampak pada persoalan penciptaan tenaga kerja terampil dalam dunia ke-tenagakerjaan, menjadikan kedua-du-anya mengalami pertumbuhan yang tidak sehat membawa dampak negatif bagi pertumbuhan dan perkemba-gan kehidupan sosial-budaya, sosial-ekonomi, sosial-politik, dan sosial-keagamaan di tanah air.

Transformasi Institute Agama Is-lam Negeri (IAIN) menjadi Univer-sitas Islam Negeri UIN merupakan wacana mutakhir untuk menghapus paradigma dikotomi ilmu. Kerangka berfikir merupakan bentuk perubahan yang dilakukan oleh para pengelo-

la IAIN. Menurut Akh. Minhaji pada Kata Pengantar dalam buku yang berjudul Menyatukan Kembali Ilmu-ilmu Agama dan Umum Upaya Mem-pertemukan Epistemologi Islam dan Umum, sebenarnya perubahan status IAIN menjadi UIN merupakan cermin perubahan kerangka berfikir para pe-ngelola lembaga IAIN menyangkut pengembangan ilmu yang ada selama ini. Mereka menyadari bahwa peru-bahan tidak sekedar secara legal-for-mal-administratif, tetapi justru yang terpenting harus diberengi dengan perubahan-perubahan bangunan ilmu yang akan dibangun dan ditradisikan melalui lembaga yang disebut Univer-sitas tersebut.

Peluang inilah yang harus kita manfaatkan untuk mengakhiri pola pikir dikotomi ilmu. Perubahan IAIN menjadi UIN diharapkan tidak hanya menjadi simbol belaka, akan tetapi menjadi perubahan nyata dalam merubah dikotomi antara ilmu dan agama. Mahasiswa sebagai ujung tombak peubahan dan pelopor peng-gerak, harus mampu meng-integrasi-interkoneksi-kan agama dan umum, sehingga tidak ada lagi dikotomi ilmu. Dari situ akan muncul para ilmuan muslim yang siap bersaing dengan il-muan barat.

Dengan demikian, tidak ada lagi paradigma yang beranggapan bahwa yang merintis ilmu umum bersumber dari orang-orang barat. Padahal, jika kita me-review ke belakang, orang-orang muslimlah yang merintis segala ilmu. Sebut saja tokoh-tokoh seperti Ibnu Rusyd yang dikenal sebagai ahli filsafat, kedokteran dan fikih, Ibnu Sina yang dikenal sebagai ilmuwan dan dokter, dengan karyanya yang sangat terk-enal “Al-Qanun fii al-Tibb”. Al-Biruni pakar matematika, astronomi, dan fisika, dan juga Jabir al-Hayyan yang dijuluki sebagai Bapak Kimia Modern, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh il-muan muslim lainnya.

Pentingnya peran Pemerintah di bawah departemen agama, seperti menteri agama untuk terus menginte-

grasikan keduanya. Deparetmen aga-ma sebagai induk semang IAIN, STAIN dan UIN perlu berfikir lebih sungguh-sungguh dan sistematis sebagaimana menata ulang lalu lintas pencaturan pendidikan agama dan pendidikan umum dibawah naungan Departemen Agama (Amin Abdullah:2003)

Namun yang perlu diperhatikan disini adalah kwalitas pendidikan. Mutu pendidikan sangat erat kaitan-nya dengan kwalitas pengajaran un-tuk memperoleh output yang berk-walitas juga. Disisi lain, kwalitas pengajar harus bisa menguasai ilmu agama dan ilmu umum, sehingga bisa mengintegrasi-interkoneksikan antara keduanya.

Jika hal ini serius dilakukan, maka tidak menutup kemungkinan ilmuan muslim akan terus lahir sebagai il-muan yang handal dan mampu men-jawab semua tantangan global. Hal ini sepertinya semakin membuka ruang bagi kita semua seiring dengan per-nyataan Menteri Agama Suryadharma Ali ketika memperoleh gelar doktor Honoris Causa (HC) dari UIN Malang beberapa waktu lalu. Semoga! =

*) Mahasiswa Program Studi Matematika Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Masyarakat umum tentu sudah tahu apa itu tikus dan perilakunya seperti apa ke-tika menjalani kehidupannya. Tikus merupakan sosok hewan kecil yang jorok, kikir dan pe-nuh kelicikan serta kelihaian saat menggerogoti lumbung padi dan lain sebagainya.

Dalam catatan sejarah, dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum dianggap dua jenis yang berbeda. Ilmu agama dipandang sebagai studi yang membincangkan ilmu fiqh, tasawuf, akidah, tarikh, hadits, tafsir, atau bah-kan bahasa Arab saja.

Page 8: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO. 0212 | TAHUN II8

LONDON - Penyerang Chelsea Fernando Torres mengalami cedera lutut saat membela Chelsea pada laga Grup E Liga Champions melawan Steaua Bucharest di Rumania, Rabu (2/10) dini hari WIB. Pemain internasional Spanyol ini harus ditarik keluar pada menit ke-11 dan digantikan oleh Samuel Eto’o.

Akibat cedera ini, Torres bakal absen lebih lama. Selain karena cedera tersebut dia juga terancam mendapat sanksi la-rangan bermain di Football Association atau FA menyusul aksi mencakar wajah bek Tottenham Hotspur Jan Vertonghen pada pertandingan Liga Utama Inggris antara Tottenham Hotspur versus Chel-sea di White Hart Lane, Sabtu (28/9) lalu.

Torres menjalani hukumannya akibat kartu merah yang didapat pada akhir pekan lalu itu ketika Chelsea bertandang ke Norwich pada Minggu (6/10) men-datang. Tetapi dia akan siap diturunkan lagi oleh pelatih Jose Mourinho pada laga melawan Cardiff di Stamford Bridge setelah jeda internasional untuk laga kualifikasi Piala Dunia. (espn/aji)

KAMIS 3 OKTOBER 20138

Torres Absen Lama

AOLAHR GA

Dua raksasa sepakbola kota London, Chelsea dan Arsenal, yang bermain di Liga Champions berhasil menaklukkan lawan-lawannya pada pertandingan fase grup yang berlangsung terpisah. Chelsea menggilas Steaua Bucharest 4-0, sementara

Arsenal menaklukkan Napoli 2-0.

Kamis, 3 Oktober 2013PERSIPURA vs SANTOS

19:00 WIB di MNCTV

Sabtu, 5 Oktober 2013CHIEVO VERONA vs ATALANTA

23:00 WIB di TVRI

Minggu, 6 Oktober 2013INTER MILAN vs AS ROMA

01:45 WIB di TVRI

WEST BROM vs ARSENAL22:00 WIB di SCTV

Senin, 07 Oktober 2013JUVENTUS vs AC MILAN

01:45 WIB di TVRI

Jadwal tayang sewaktu-waktu bisa berubah.

LIVEON TV

LONDON - Dua tim dari Kota London, Inggris, yang ber-main di Liga Champions ber-jaya atas lawan-lawannya pada pertandingan yang berlangsung terpisah, Rabu (2/10) dini hari WIB. Klub dari London Barat, Chelsea, melumat Steau Bucha-rest dengan empat gol tanpa balas di Rumania, sedangkan klub dari London Utara, Arsenal menaklukkan Napoli dengan dua gol tanpa balas.

Pada dua laga itu, Ramires menjadi bintang untuk Chelsea, sedangkan Mesut Ozil menjadi pemain bintang untuk Arsenal. Ramires mencetak dua dari em-pat gol bagi “The Blues”, sedan-gkan Ozil menyumbang satu gol dan satu assist untuk gol Oliver Giroud bagi “The Gunners”.

Pada laga Bucharest melawan Chelsea, pelatih Chelsea Jose Mourinho memasang Fernando Torres dan Juan Mata sebagai starter setelah keduanya tampil ciamik ketika Chelsea bermain imbang 1-1 menghadapi Totten-ham Hotspur di ajang Liga Utama Inggris akhir pekan lalu dengan formasi 4-3-3. Andre Schurrle ditugasi mengapit Torres dan Mata di lini depan. Sementara, Oscar berduet dengan Frank Lampard sebagai gelandang kre-atif ditopang Ramires. Di kubu lawan, arsitek Steaua Laurentiu

Reghecampf memasang pola 4-2-3-1 untuk mengantisipasi serangan tim tamu. Tetapi Tor-res digantikan Samuel Eto’o pada menit ke-11 akibat cedara.

Chelsea unggul terlebih da-hulu pada menit ke-20. Gol ini berawal dari pergerakan Schur-rle melewati pengawalnya di sisi sayap kiri sebelum sebelum melepas umpan ke dalam kotak penalti. Eto’o yang me-nerima bola kemudian meneruskannya kepada Ramires yang sukses menaklukkan kiper Cip-iran Tatarusanu.

Semenit sebelum turun minum, London Biru itu kem-bali menggandakan keunggulan. Prosesnya, Eto’o merangsek ke dalam kotak penalti dari sisi kiri dan mengelabui satu pemain bertahan Steaua sebelum me-lepas tembakan yang dapat diga-galkan Tatarusanu. Namun, bola hasil tepisannya justru meman-tul balik ke dalam gawang sete-lah mengenai bek Daniel Geor-gievski. Kedudukan 2-0 bertahan hingga turun minum.

Pada babak kedua, ketika pertandingan baru berjalan 10 menit, Ramires lagi-lagi meny-enangkan hati Jose Mourinho dengan gol keduanya. Berawal dari kerja keras Schurrle yang merangsek lewat sektor sayap

kiri dan kemudian mengumpan kepada Oscar. Gelandang Bra-sil ini lalu meneruskan kepada kompatriotnya Ramires yang dengan mudah memasukkan bola ke gawang.

Kemenangan klub asal Lon-don barat semakin lengkap de-ngan lesakan Frank Lampard di penghujung laga. Berawal dari kerjasama Eto’o dan Willian

yang baru masuk di babak kedua, Lampard menerima si kulit bundar dan tanpa pikir panjang melepaskan tembakan akurat menyusur tanah ke pojok kiri bawah

gawang tuan rumah yang gagal dihentikan Tatarusanu.

“Kami memainkan pertand-ingan yang bagus dengan intel-egensia dan kedewasaan. Kami harus menghapus apa yang ter-jadi di laga kandang (melawan Basel) dan kami melakukannya dengan hasil dan penampilan ba-gus,” ujar Mourinho seusai laga.

Oezil BintangSedangkan pada laga Arse-

nal versus Napoli, Mesut Oezil menjadi bintang dalam laga ini setelah mengemas gol serta mencatatkan satu assist kepada Olivier Giroud. Bagi Oezil, ini adalah gol perdananya untuk Arsenal setelah didatangkan dari Real Madrid pada bursa

transfer musim panas lalu se-harga 50 juta euro.

Laga baru berjalan delapan menit, Oezil sudah membawa tim tuan rumah unggul. Umpan men-datar Aaron Ramsey melepaskan umpan datar dan diterima sang gelandang yang langsung meny-ambutnya dengan sepakan kaki kiri dari jarak 16 meter. Pepe Reina yang mengawal gawang Napoli pun tidak dapat berbuat banyak untuk menghentikan laju si kulit bundar.

Gol Oezil meningkatkan mo-ril penggawa Arsenal. Buktinya, tujuh menit berselang, tim “Gu-dang Peluru” berhasil menggan-dakan keunggulan. Oezil kem-bali menunjukan peran vitalnya dengan memberikan umpan matang kepada Giroud untuk menaklukan Reina sekaligus me-mastikan keunggulan dua gol Ar-senal hingga laga usai.

Dengan hasil ini, Arsenal memuncaki klasemen Grup F dengan torehan enam poin. Se-mentara, Napoli berada di posisi ketiga dengan koleksi tiga angka. Arsitek Arsenal Arsene Wenger pun langsung memberikan pu-jian kepada Oezil menyusul penampilan gemilangnya. “Skill dan penyelesaiannya merupakan sesuatu yang Anda impikan ke-tika menonton sepakbola,” kata Wenger. (espn/sky sports/aji)

Kemenangan ini sekaligus menuntaskan dendam Barcelona atas Celtic. Pasalnya, pada fase grup Liga Champions musim lalu, Barcelona takluk 1-2 dari Celtic di tempat yang sama, sebelum Barcelona kemudian membalas pada laga kandang di Camp Nou.

Fabregas adalah orang yang menuntaskan dendam tersebut berkat golnya. Gol ini berawal umpan menyusur tanah striker Neymar dari luar garis 16 ke-pada Xavi Hernandez di dalam kotak penalti. Pemain ini kemu-dian mengirim umpan lambung terukur ke mulut gawang yang sukses disundul Fabregas ke pojok kanan atas gawang Celtic yang dikawal Fraser Forster.

Sebenarnya, Barcelona bisa menang dengan lebih dari satu gol, terutama setelah Celtic ber-main dengan 10 orang menyu-sul kartu merah yang diterima kapten tim Scott Brown pada menit ke-58. Brown dikartu me-rah karena menjatuhkan Ney-mar yang sedang menggiring bola menuju kotak penalti. Dua kali upaya Neymar masih bisa digagalkan oleh Forster. Begitu juga usaha pemain pengganti Alexis Sanchez masih bisa diga-galkannya. Tetapi hingga peluit panjang dibunyikan, Barcelona hanya unggul 1-0.

Padahal kalau dilihat dari statistik permainan, klub Cata-lan itu menguasai segala-galan-ya. Penguasaan bola mereka mencapai 82 persen dan hanya menyisakan 18 persen untuk tuan rumah. Tendangan ke ga-wang juga sebanyak 15 dengan lima di antaranya tepat sasaran berbanding lima dengan tiga di antaranya mengarah ke gawang

dari Celtci.Atas penampilan yang

dominan ini, pelatih “El

Barca” Gerardo Tata Martino mengaku sangat senang dan puas. Menurutnya, ini adalah penampilan terbaik mereka musim ini. “Ini pertandingan kami yang paling sempurna dan terbaik musim ini. Kami menghasilkan banyak peluang dan mengontrol pertandingan sepanjang 90 menit. Kami mencoba menekan dan memainkan gaya sepak-bola kami. Victor Valdes hanya melakukan satu penyelamatan gemilang pada laga ini. Sisanya, kami yang menguasai bola,” kata mantan pelatih klub Argentina Newell’s Old Boys itu.

Pada bagian lain, mantan pelatih Timnas Paraguay itu ber-pendapat, keputusan wasit asal Prancis, Stephane Lannoy mem-beri Scott Brown kartu merah su-dah tepat. Brown yang adalah ka-

pten tim Skotlandia itu diganjari kartu merah karena mengganjal Neymar yang sedang menggiring bola menuju kotak penalti. “Kepu-tusan mengusir ke luar lapangan sudah tepat. Wasit melihat kejadi-an tersebut,” ujarnya.

Pada pertandingan Grup H lainnya, Ajax Amsterdam hanya

bermain imbang 1-1 saat menjamu AC Milan di Am-sterdam Arena. Selama 45 menit pertama, kedua tim bermain tanpa gol. Ajax memecahkan kebuntuan

pada menit ke-90 melalui gol sundulan Stefano Denswill me-manfaatkan bola sepak pojok.

Sayang, tiga poin yang su-dah di depan mata pupus oleh gol dari titik putih Mario Ba-lotelli beberapa detik sebelum laga berakhir. Hukuman penalti ini diberikan setelah Balotelli dijatuhkan bek Ajax ketika pe-

main nasional Italia itu hendak menyambut bola umpan te-mannya dari luar garis 16. Kaus mantan striker Manchester City ini ditarik pemain lawan lalu terjatuh sehingga wasit menunjuk titik putih.

Balotelli yang selalu men-dapat tanggung jawab mengek-sekusi tendangan penalti ber-hasil menjalankan tugasnya. Bola yang ditempatkannya di pojok kiri bawah gawang Ajax tidak bisa dijangkau penjaga gawang Jasper Callessen. Tak lama berselang, peluit panjang dibunyikan wasit. Seusai laga, para pemain Ajax melakukan aksi protes atas keputusan wasit yang memberi tendangan penal-ti. Sebab dengan hanya satu poin ini, Ajax duduk di posisi ketiga Grup H dan membiarkan Milan berada di tempat kedua dengan empat poin. (espn/sky sports/aji)

Hasil pertandingan liga CHampions Selasa (Rabu WIB)

Basel 0-1 Schalke Borussia Dortmund 3-0 Marseille

FC Porto 1-2 Atletico Madrid Zenit Saint Petersburg 0-0 Austria Vienna

Ajax 1-1 AC Milan

FASE GRUP LIGA CHAMPIONS

GolOffside

PelanggaranSepak Pojok

Throw-inDribble

Tekel

02

14 2

236

19

40

14 3

17 15 19

85%

69%Aerial Sukses

Penguasaan Bola

80%

31%

43%

Dendam Barcelona atas Celtic TerbalaskanCELTIC - Janji Cesc Fabregas untuk tetap memetik kemenangan atas Celtic pada laga Grup H Liga Champi-ons pada Rabu (2/10) dini hari WIB di Celtic Park meski tanpa Lionel Messi, terwujud. Unikn-ya, gol kemenangan itu justru lahir dari kepala Fabregas sendiri pada menit ke-75. Ini adalah satu-satunya gol pada laga tersebut.

57%

Umpan Sukses

Gol OffsidePelanggaranSepak PojokThrow-inDribbleTekel

20

16 6

14 9

14

Total TepatMelencengDiblok

9414

11 1

89% 71% 63%Umpan Sukses

Aerial Sukses

Penguasaan Bola

Tembakan

Gol OffsidePelanggaranSepak PojokThrow-inDribbleTekel

02

17 3

18 10 19

Total TepatMelencengDiblok

13184

3 41

1

84% 29% 37%Umpan Sukses

Aerial Sukses

Penguasaan Bola

Tembakan

DUO LONDON BERJAYA

Page 9: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO.0212 | TAHUN II 1Taneyan LanjangKAMIS 3 OKTOBER 2013 9

Kami Ingin Mengenalkan Sumenep ke Internasional

Hentikan Pembebasan Lahan Kuburan

50 Wakil Rakyat Studi ke Kalsel dan Sulut

HARI BATIK NASIONAL

MENGHINDARI KONFLIK

KUNJUNGAN KERJA

ant/saiful bahri

HARI BATIK NASIONAL.Siswa (kiri) melintas di SDN Bugih 3 Pamekasan, Jatim, Rabu (2/10) dan sejumlah wartawan berbusana batik mengabadikan perajin batik bertepatan dengan Hari Batik Nasional, di sentra batik Desa Klampar, Pamekasan, Jatim. Pemerintah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai hari batik nasional.

Penuntasan Mutasi TerkatungBupati Achmad Syafii Seharusnya Bertindak Cepat

Ia meminta mutasi itu dilak-sanakan pada pertengahan Ok-tober. Sebab, jika melebihi bulan tersebut, dikhwatirkan akan meng-ganggu rencana kegiatan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD).

”Yang saya khawatirkan, pejabat tersebut baru saja menandatangani sebuah kegiatan, tetapi tiba-tiba dimutasi. Hal ini akan mengganggu terhadap efektivitas program yang sudah direncanakan di masing-masing SKPD,” kata Heru.

Ia menambahkan mutasi dan rotasi pejabat tersebut memang hak prerogatif Bupati. Namun, setidakn-ya pimpinan daerah itu bisa mem-perkirakan waktu pelaksanaan mu-tasi dan rotasi pejabat tersebut. ”Jika keputusan tersebut tidak tepat, saya khawatir akan menghambat terha-dap rencana pembangunan Pame-kasan,” kata Heru.

Heru meminta Bupati tidak melakukan mutasi ataupun ro-tasi pejabat yang masa pensiunnya tinggal satu tahun. Sebab, jika itu

dilakukan, tidak akan membawa pe-rubahan di SKPD yang dipimpinnya.

"Mutasi itu harus mempertim-bangkan latar belakang kemam-puan dan pendidikan figur yang akan ditempatkan dalam satu posisi jabatan," katanya.

Bulan lalu, Bupati Pamekasan, Achmad Syafii telah memutasi 16 pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan. Selain mutasi, Bupati juga melantik Sekretaris Daerah, Alwi Beik sebagai Kepala Inspek-torat Kabupaten Pamekasan.

Pejabat yang dimutasi, mu-lai eselon II, eselon III, dan eselon IV. Pejabat eselon II sebanyak dua orang, eselon III sebanyak 10 orang, dan eselon IV sebanyak tiga orang.

Pejabat eselon dua yang dimuta-si yakni Achmad Hidayat sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan, ber-tukar tempat dengan Muhammad

Yusuf Suhartono sebagai Kepala Di-nas Pendidilkan Kabupaten Pame-kasan.

Bupati Achmad Syafii mengata-kan mutasi tersebut sifatnya masih minimalis karena surat keputusan pelantikan Sekretaris Daerah sudah turun.

Selain itu, mutasi yang pal-ing banyak di lingkungan Dinas Pendidikan karena dibersamakan dengan momentum tahun aja-ran baru. Dijelaskan Syafii, dalam waktu yang tidak terlalu lama akan melakukan mutasi kembali yang diperkirakan pada akhir tahun ang-garan, disesuaikan dengan peru-bahan Struktur Organisasi Pemkab Pamekasan yang baru. Sehingga pada tahun anggaran 2014 men-datang, semua perencanaan akan berjalan sesuai dengan harapan. (awa/muj/rah)

PAMEKASAN - Ketua Lembaga Peningkatan dan Pember-dayaan Masyarakat (LP2M), Pamekasan, Heru Budi Prayitno meminta Bupati setempat, Achmad Syafii, segera menun-taskan mutasi dan rotasi di lingkungan Pemkab Pamekasan. Sebab penuntasan mutasi selama ini terkesan terkatung-katung.

SUMENEP – Kabupaten ujung timur Pulau Madura dike-nal dengan Kota Batik Tulis. Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep, pernah menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai icon batik tulis. Hampir 90 persen ibu rumah tangga di sana berprofesi sebagai pemba-tik.

Dewi Ariyanti (16), santri Pondok Pesantren Aqidah Usymuni, Rabu (2/10) belajar membatik untuk melestarikan budaya yang diwariskan secara turun temurun tersebut. Melalui seni batik, dirinya kelak ingin mengenalkan Kabupaten Sumenep ke kancah internasional.

”Kami ingin mengenalkan ciri khas batik Sumenep ke masyarakat Internasional. Selama ini, Sumenep masih belum mempunyai batik yang dijadikan ciri khas, padahal batik di Sumenep sudah ada sejak zaman dulu,” katanya sambil mem-batik.

Bersama Ariyanti, sekitar 50 santri putri Pondok Pesantren Aqidah Usymuni, Terate, Pandian, pada hari batik nasional terse-but memperagakan keterampilan membatik di hadapan penga-suh. Pelatihan tersebut bisa dikembangkan dan menjadi profesi pada saat pulang kampung kelak.

Pengasuh Pondok Pesantren Aqidah Usmuni Dewi Khalifah mengatakan, membatik adalah tambahan pelajaran di pesant-ren.

“Kami akan mencoba untuk mengenalkan batik kepada masyarakat melalui para santri yang nantinya akan berada di ten-gah–tengah masyarakat. Di samping itu, agar para santri mempu-nyai keterampilan supaya bisa dijadikan home industri yang akan menghasilkan uang,” jelasnya.

Kegiatan tersebut juga bagian dari pelestarian budaya batik yang sudah berlangsung sejak turun temurun. Menurut Dewi Khalifah, budaya batik selama ini sudah hampir punah. ”Jadi siapa lagi yang akan melestarikan budaya batik kalau tidak gen-erasi muda,” terangnya.

Untuk mengenalkan batik di Sumenep, pihaknya tidak ha-nya mengenalkan batik pada santri, tapi juga terhadap alumni pesantren, dan kelompok binaan.

“Kelompok binaan tersebar di Kecamatan Pragaan, Saronggi, Kota, Kecamatan Batuputih dan Guluk-Guluk. Sementara karya batik yang dihasilakan kelompok binaan mencapai 200 hingga 300 lembar kain perbulan,” tuturnya. (edy/mk)

BANGKALAN - DPRD Bangkalan meminta PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) X sebagai leading sek-tor pembebasan lahan perke-bunan tebu di 3 Desa Kecama-tan Kamal agar menghentikan aktivitas pembebasan lahan. Sebab sebanyak 8 kuburan di Desa Banyuajuh hilang rata dengan tanah akibat pembe-basan lahan. Selain itu, tanah yang menjadi garapan tidak jelas kepememilikannya.

“Jadi, kami minta PTPN X mengehentikan sementara kegiatan pembebasan lahan. Sebab, kami temukan ada 8 kuburan yang hilang dan status tanahnya tidak jelas,” ungkap Anggota Komisi B DPRD Bang-kalan, Khotib Marzuki.

Permintaan untuk pem-bebasan lahan dihentikan sementara, kata politisi PKB ini, agar tidak terjadi konf-lik yang semakin meruncing. Apalagi pembebasan lahan perkebunan tebu menjadi po-lemik yang memanas di ta-

taran masyarakat setempat. Sehingga harus dihentikan demi menjaga kondusifitas bersama.

“Tapi untuk lahan yang sudah ditanami bibit tebu tidak dihentikan. Hanya pada proses pembebasan saja,” im-buhnya.

Pada dasarnya, sambung Khotib, masyarakat setem-pat bukan ingin menghambat pekerjaan PTPN untuk meng-garap lahan di wilayahnya. Namun, prosedur yang di-gunakan PTPN sudah ket-erlaluan. Dengan demikian, masyarakat menolak keras adanya pembebasan lahan yang sudah mengakibatkan delapan kuburan hilang tanpa bekas.

“Ya, kita akan ke PTPN X dan PT. Semen Gresik sebagai pihak yang mengaku memliki lahan. Baru setelah menda-pat kejelasan terkait tanah itu baru bisa dilanjutkan untuk pembebasan lahan,” tandasn-ya.(dn/rah)

SUMENEP - Sekalipun Bupati A. Busyro Karim menolak pemba-hasan raperda penyertaan modal PD Sumekar, dewan tetap melan-jutkan pembahasan raperda terse-but, bahkan sudah membentuk pansus. Pansus raperda tersebut, Rabu (2/10) melakukan studi ke Banjar Baru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Sumenep Sunarto menga-takan, pembahasan raperda inisi-atif DPRD ada empat dan dibagi menjadi dua pansus. "Pansus satu diketuai oleh Subaidi, dan wak-ilnya Dwita Adriani, membidangi

Raperda Pengelolaan Bahan Min-eral, Non Logam dan Batuan, juga Raperda Penyertaan Modal PD Sumekar. Pansus ini berang-kat ke Banjar Baru Kalimantan Selatan,"paparnya, Rabu (2/10).

Sedangkan pansus dua yang diketuai Iskandar, dan wakilnya Samsul Rijal, berkonsultasi Rap-erda Pengelolaan Terumbu Karang dan Narkoba berangkat ke Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Setiap perda sesuai aturannya, harus berdasar-kan kepada kearifan lokal. Padahal kota yang dijadikan tujuan konsul-tasi tidak sama. "Sepertinya karena ketidaksamaan itu jadi tujuan shar-

ing," ungkapnya.Rombongan pansus satu terdiri

dari 24 orang. “Mereka akan berada di sana selama tiga hari kedepan, mulai hari (kemarin, red),” imbuhn-ya. Masing-masing anggota menda-patkan anggaran Rp. 4 juta. Angga-ran totalnya Rp 96 juta.

Sedangkan pansus dua berjum-lah 26 orang. Jumlah total anggaran untuk 26 anggota dewan tersebut Rp. 104 juta. Total anggaran kon-sultasi Rp. 200 juta, ditambah tiket pesawat masing-masing orang Rp 1 juta. “Pansus satu tetap jalan, apa pun hasilnya nanti akan kita serah-kan kepada Bupati. Bupati mau

mengikuti atau tidak terserah pada Bupati nantinya. Jadi kita harapkan nantinya, Bupati sudah melontar-kan kritikan yang pedas pada kami dalam paripurna terdahulu, dan kami pun sudah membuat perny-ataan ketidaksetujuan terhadap lontaran Bupati tersebut,” tukas Su-narto.

SepiSampai Jumat (4/10), gedung

DPRD di Jalan Trunojoyo akan sepi. Pasalnya, semua anggota dewan yang berjumlah 50 orang sedang studi ke Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara. (athink/mk)

ryan hariyanto/koran madura

Warga Tuntut Pilkades UlangSAMPANG - Warga Desa Apaan Kecamatan Pangarengan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Desa Apa’an, melakukan aksi demonstrasi di gedung dewan, Rabu (2/10). Mereka menuntut pemilihan kepala desa pada Senin (23/9) diulang, dan meminta pemerintah menganulir kepala desa terpilih karena terindikasi melakukan banyak kecurangan dan manipulasi data.

BERITA Halaman 14

Page 10: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO. 0212 | TAHUN II10 SUMENEP

SUMENEP - Komisi D DPRD Kabupaten Sumenep meminta Dinas Pendidikan setempat segera menindalanjuti bangu-nan sekolah SMAN 1 Gapura yang ambruk beberapa waktu yang lalu. Yang mendesak ditelusuri adalah rekanan dari pembangunan sekolah tersebut, sehingga diketahui siapa yang harus bertanggung jawab atas semuanya.

Anggota Komisi D DPRD Kabu-paten Sumenep Nur Asyur mengata-kan pembangunan sekolah tersebut harus disegerakan agar masuk PAK tahun 2013. “Artinya, jika PAK 2013 itu masih belum final, Disdik segera memasukkannya kepada PAK 2013, tetapi jika sudah final dan ditan-datangani oleh Bupati, maka harus terpaksa harus dianggarkan pada PAK 2013,” katanya, Rabu (2/10).

Disdik diminta segera merespon laporan sekolah ambruk tersebut. Sehingga jika benar adalah bangu-nan yang belum genap satu tahun, pihak terkait sudah melakukan koordinasi dengan UPT setempat atau pihak sekolah, termasuk de-ngan pihak rekanan.

“Bukan saya mewakili dinas terkait, kemungkinan masalah ini tidak tertangani secara cepat, mungkin sudah tidak bisa dianggarkan pada PAK 2013, karena PAK 2013 juga sudah final dibahas dan ditandatangani oleh Bupati. Sehingga harus men-unggu pembahasan PAK 2014,” jelasnya.

Nur Asyur berpesan agar sekolah tersebut diprioritaskan pada APBD 2014. “Karena dalam penambahan PAK itu biasanya memang berangkat dari beberapa laporan dari bawah, baik sekolah maupun dari UPT setempat,” ujarnya. (sym/mk)

SUMENEP - Kepala Kantor Energi dan Sumbar Daya Mineral (ESDM) Sumenep Abd. Kahir mengatakan, pihaknya tidak tahu secara pasti nominal bagi hasil minyak dan gas bumi yang diperoleh Pemerintah Kabupaten setempat. Ia mengaku hanya mengetahui persentasenya.

Pemerintah Kabupaten Sumenep sebagai penghasil migas dari PT Kangean Energy Indonesia (KEI) memperoleh bagi hasil 12 persen. “Jika mengenai nominalnya yang tahu tim anggaran. Kami kan bukan tim anggaran, jadi tidak tahu berapa besarnya yang didapat oleh daerah,” tuturnya ketika ditanya soal penda-patan daerah dari sektor migas, Rabu (2/10).

Sementara dari PT Santos, pemerintah daerah memperoleh bagi hasil 50 persen. “Sejak tahun 2013 ini, pembagian dana bagi hasil dari PT Santos itu masuk ke pemerintah daerah sebe-sar 50 persen dan provinsi 50 persen,” paparnya.

Ditanya hasil produksi migas yang dikeruk tiap hari, Kahir juga mengaku tidak tahu. “Kalau sesuai dengan prosedur, yang memiliki kewenangan pemerintah pusat dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau investor, daerah tidak mem-punyai kewenangan untuk tahu hasil produksi migas di sini,” tuturnya. (athink/mk)

Suriyadi, warga Pulau Raas, mengatakan, BBM bersubsidi di Pulau Raas masih langka. Sejum-lah warga terpaksa menggunakan BBM jenis pertamax dalam men-jalankan aktivitas kesehariannya, terutama aktivitas melaut.

“Di sini masih langka, Mas. Banyak warga dan nelayan menggunakan pertamax. Saya juga tidak mengerti kenapa masih belum ada pengiriman untuk Pulau Raas, padahal kan sudah ada keputusan dari Pemkab agar segera dikirim ke kepulauan,” katanya, Rabu (2/10).

Pemerintah diminta segera mengirimkan BBM bersubsidi

kepada sejumlah kepulauan, terutama Raas. “Sepertinya pemerintah masih setengah hati dalam menyelesaikan persoalan ini. Seharusnya, jika sudah ada kesepakatan antara pemkab dan warga kepulauan, BBM segera didistribusikan untuk daerah kepulauan. Kasihan para nelayan, sudah sebulan lebih, mereka tidak melaut,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Moh Jakfar menga-takan, saat ini sudah tinggal penandatanganan kesepakatan yang telah dibuat oleh pemkab dengan semuah pihak, termasuk warga kepulauan. “DKP sebe-narnya bukan hanya bertugas mendistribusikan BBM, kami hanya mengurusi soal rekom. Artinya bahwa kami hanya bertugas untuk melayani pemo-hon ketika mereka mengurus rekom,” katanya.

Dia tidak menampik jika pihaknya seringkali terken-dala oleh hal-hal yang sifatnya admistrasi. “Ketika berkenaan dengan proses verifikasi terhadap semua orang hendak megurus rekom, terutama jaraknya yang cukup jauh, belum lagi terken-dala teknis di beberapa daerah

kepulauan yang masih belum ada AMS-nya. Sehingga, kami harus melalui UPT setempat,” jelasnya.

Dia menjelaskan ada salah satu daerah kepulauan yang kepala UPT-nya kenak setruk. “Sehingga ketika kami hendak melakukan verifikasi terhadap semua nelayan yang ada, kami tidak bisa menggunakan tenaga UPT setempat yang menjadi kepanjangan tangan dari Pemer-

intah Kabupaten Sumenep. Be-lum lagi tidak semua kepulauan itu ada AMS-nya. Jadi, itu salah satu kendalanya,” paparnya.

Dia menambahkan bahwa sejauh ini daerah-daerah yang telah mengajukan rekom adalah, kelompok nelayan Dungkek, Sapekan dan Raas. Khusus dae-rah kepulauan lainnya, seperti Kangean dan Masalembu belum mengajukan rekom. (sym/mk)

Sesuai peraturan daerah, setiap pabrikan yang bakal melakukan pembelian tembakau, harus memberitahukan kepada Dinas Perhutanan dan Perke-bunan (Dishutbun) setempat. Namun, 22 pabrikan yang boleh melakukan pembelian tembakau hingga saat ini belum melakukan pemberitahuan.

‘’Hingga saat ini yang secara resmi memberitahukan kepada kami bahwa akan mengada-kan pembelian tembakau baru satu pabrikan yakni PT Gudang Garam, sedangkan yang lain tidak ada. Berarti yang lain itu hingga saat ini belum buka atau tidak ada aktifitas pembelian tembakau,’’ kata Kepala Dishut-bun Sumenep, Syaiful Bahri, di kantornya, Rabu (2/10).

Syaiful menduga, jika pabrikan itu memang sudah melakukan pembelian tembakau,

berarti pabrikan tersebut belum paham terhadap isi perda yang mengatur hal tersebut bahwa setiap pabrikan akan membuka pembelian tembakau perlu mem-beritahukan secara resmi kepada pemkab setempaat. ‘’Atau bisa jadi mereka (pabrikan, red) itu kurang memahami isi perda yang ada. Atau memang tidak melaku-kan pembelian,’’ ujarnya.

Dia juga menambahkan, hingga saat ini, petani tembakau yang sudah memanen tembakau-nya sebanyak 75 persen, namun sesuai pantauannya di lapangan, dari hasil panen tembakau itu tidak semuanya masuk ke pabri-kan. ‘’Petani tembakau sudah 75 persen yang telah panen, tapi tidak semuanya masuk ke gudang atau kepabrikan,’’ paparnya.

Dia memprediksi target PT Gudang Garam perwakilan Sume-nep tidak akan memenuhi target

pembelian tembakau, karena PT Gudang Garam memprioritaskan pembelian tembakau gunung dan tegalan, sedangkan areal tanam tembakau di Sumenep tahun ini hanya seluas 9.800 hektar yang ditanami tembakau, padahal ploting areal untuk tahun 2013 ini seluas 19.072 hektare.

‘’Sekitar 50 persen yang tidak ditanami. Dan itu tidak menghi-tung areal sawah. Untuk itu, PT Gudang Garam diperkirakan susah untuk memenuhi target pembel-ian itu. Lain lagi kalau misalnya ada pabrikan lain yang melakukan pembelian tembakau, itu tambah parah lagi,’’ imbuhnya.

Sedangkan kualitas tem-bakau, Syaiful menilai sudah ba-gus karena tembakau yang telah panen saat ini waktu musim tanamnya sudah masuk musim kemarau. ‘’Kalau kualitasnya memang bagus, bahkan harganya kan sudah ada yang tembus Rp 42 ribu per kg. Namun, jumlah tembakaunya yang masih sedikit karena petani memang banyak yang tidak tanam,’’ tegasnya.

Sebelumnya, PT Gudang Garam perwakilan di Sumenep sudah melakukan pembelian

tembakau sejak dua minggu yang lalu, tapi hingga saat ini penyerapan tembakau masih mencapai 468.249 kg. Penyera-pan tembakau tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu. Jika diprosentasekan, rata-rata pembelian tembakau perharinya untuk tahun ini sangat minim.

Kuasa pembelian tembakau PT Gudang Garam, gudang Geddun-gan Sumenep, Freddy Kustianto mengatakan, penyerapan tem-bakau tahun ini terhitung minim dibandingkan dengan tahun lalu. Diduga, para petani tembakau tahun ini banyak yang tidak me-nanam lantaran hujan berkepan-jangan. Meski penyerapan minim, tapi kwalitas tembakau yang masuk di Gudang Garam Sumenep relatif bagus sehingga harganya juga tinggi.

“Kami mulai pembelian sejak tanggal 16 September lalu. Tembakau yang sudah terserap hingga saat ini baru mencapai 468.249 kg. Sedangkan kuali-tasnya sangat bervariasi. Paling rendah seharga Rp 24 ribu per kg dan ada yang mencapai Rp 42 ribu per kg,” kata Freddy Kus-tianto. (rif/mk)

SUMENEP - Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep menya-takan, ada 13 orang yang sudah positif menderita HIV/AIDS. Temuan tersebut hasil penelusuran dari bulan Januari hingga September 2013.

Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Sumenep Dwi Regnani menjelaskan, dari 13 pend-erita HIV/AIDS, 10 orang di antaranya ditemukan pada bulan Januari – April. Dan dua penderita telah meninggal dunia. “ Ter-banyak bulan Januari-April, sedangkan sisanya ditemuakan Mei-September,” terangnya, Rabu (2/10).

Regnani memprediksi, penderita HIV/AIDS di Sumenep akan terus meningkat, karena bisa dipastikan akan menular kepada anggota keluarga. Apabila dalam satu keluarga ada satu orang yang terjangkit virus mematikan itu, maka dalam jangka waktu 10-15 tahun berikutnya bisa jadi penderita akan bertambah.

“Jadi yang ditemukan sekarang apalagi sampai meninggal dunia tidak menutup kemungkinan mereka sudah terjangkit se-jak 15 tahun lalu, tapi baru ditemukan sekarang,” imbuhnya.

Lebih lanjut Dwi Regnani menjelaskan, kecamatan terbanyak yang tersebar virus mematikan itu adalah Kecamatan Pasong-songan, Ganding dan Kalianget.

Ia mengaku telah berupaya membawa penderita HIV/ AIDS ke Surabaya guna mendapatkan pengobatan, karena di Sume-nep belum ada fasilitas khusus untuk penderita HIV/ AIDS. Tapi masih kesulitan karena banyak yang enggan.

“Kami sudah berupaya agar mereka mau diobati ke Surabaya, tapi kebanyakan mereka tidak mau karena malu, dan kita juga coba sisir seluruh keluarganya agar tidak sampai menular pada keluarganya yang tidak berdosa,” pungkasnya.(sai/mk)

BAHAN BAKAR MINYAK

Nelayan Menggunakan BBM Non Subsidi

SEKOLAH AMBRUK

Komisi D Minta Disdik Prioritaskan pada APBD 2014

PENYAKIT MEMATIKAN

13 Orang Positif Menderita HIV/AIDS

NOMINAL BAGI HASIL MIGAS

Kantor ESDM Mengaku Tidak Tahu

Hanya Satu Gudang yang BeliSUMENEP - Sebanyak 22 dari 23 pabrikan tembakau di Kabupaten Sumenep yang mempunyai izin pembelian tembakau petani tidak membeli tembakau. Hanya satu pabrikan yang melakukan pembelian tembakau yakni PT Gudang Garam.

Seorang petani memanen padinya di areal pesawahan Padangsarai, Kototangah, Padang, Sumbar, Selasa (24/9). Angka sementara pencacahan sensus pertanian 2013 oleh BPS, rumah tangga usaha pertanian di Sumbar tahun ini mengalami penurunan sebanyak 63.458 rumah tangga, dari 707.698 pada tahun 2003 menjadi 644.240 rumah tangga pada 2013.

Usaha Pertanian Menurun

SUMENEP - Pulau Raas hingga saat ini masih belum menerima bahan bakar minya (BBM) ber-subsidi. Padahal hasil kesepaka-tan pemerintah setempat bebera-pa waktu lalu bahwa BBM khusus kepulauan akan segera dikirim dengan cacatan mengurus reko-mendasi. Sejumlah warga dan nelayan terpaksa memakai BBM jenis pertamax untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Kawasan Hutan Mangrove diperlukan untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati di daerah pesisir.

Karena dalam penambahan

PAK itu biasanya memang

berangkat dari beberapa laporan dari bawah, baik sekolah maupun

dari UPT setempa

PEMBELIAN TEMBAKAU

Page 11: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO. 0212 | TAHUN II 11SUMENEP

IKLAN BARIS

PUTRA RONGGOLAWEWarung Makan

SUMENEP – Komisi D DPRD Sumenep mendesak Dinas Kese-hatan setempat segera memperbaiki Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Lenteng Barat Kecamatan Lenteng. “Kalau hanya terkendala dengan anggaran, saya kira itu bukan sebuah alasan yang rasion-al,” kata anggota Komisi D DPRD Nur Asyur, Rabu (2/10).

Jika memang tidak ada anggaran, kata Politisi PKS tersebut, bisa diambilkan dari dana lain. “Kami kira banyak pos anggaran yang bisa dialihkan untuk persoa-lan itu. Bahkan jika memang dalam keadaan mendesak, kenapa tidak memakai dana anggaran tak terduga saja,” ungkapnya.

Dinkes diminta proaktif, sehing-ga fasilitas puskesmas layak diguna-kan. Melihat fungsi dari pustu itu, terangnya, sangat diperlukan dan harus memberikan pelayan yang nyaman pula terhadap masyarakat.

“Jika memang benar tidak ada anggaran, silakan saja ajukan pada kami. Kami pasti akan memba-hasnya. Kan ini demi kemaslahatan bersama,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinkes Sumenep Anugerah Rizka Rahadi mengatakan, dirinya sudah mengetahui akan kondisi pustu di Kecamatan Lenteng itu, namun tidak bisa memperbaiki karena terkendala anggaran. Untuk diang-garakan dalam PAK tahun 2013, katanya, waktunya sudah sangat mepet dan dinilai tidak memungkinkan untuk dilaksankan pada tahun ini. (edy/mk)

Kepala Bagian Pemer-intah Desa (Kabag Pemdes) Kabupaten Sumenep Moh. Ramli mengatakan, Desa Batuan tidak bisa melaksana-kan pemilihan kepala desa karena hingga H-1 tidak ada calon yang mendaftar. “Dari laporan yang kami terima dari panitia, sampai saat ini, khusus Desa Batuan belum ada yang mendaftar men-jadi cakades,” tuturnya, Rabu (2/10).

Ramli menjelaskan, dalam aturan pilkades salah satu elemen terpenting ada-lah adanya calon. Jika tidak ada calon kepala desa, maka pilkades terpaksa ditunda. “Sebab siapa yang akan dip-

ilih, karena dalam setiap demokrasi pasti ada calonn-nya, sehingga tidak bisa di-lanjutkan,” lanjutnya.

Pilkades di Desa Batuan ditunda hingga tahun depan. “Untuk roda kepemerintahan akan tetap jalan, karena nanti ada Pjs yang akan mengganti sementara dari kekosongan kepemimpinan,” jelasnya.

Abd. Razak, warga Desa Batuan, mengatakan, ke-mungkinan tidak adayang siap untuk jadi kepala desa sehingga tidak ada yang mendaftar. “Dari pihak in-cumbent juga tidak ada, mungkin memang tidak ada yang siap untuk menjadi Kades di desa saya, sehingga

tak ada satu pun yang berse-dia mendaftar,” jelasnya.

Selama dua periode, Desa Batuan, dipimpin oleh Imam, kepala desa yang masa jabatannya berakhir pada Oktober ini. Namun, sejak pendaftaran cakades dibuka oleh panitia pilkades, tidak ada satu orang pun yang bersedia mendaftar.

Amankan PilkadesKepolisian Resor

Sumenep, menyia-gakan 460 personel guna mengamankan pelaksanaan pemili-han kepala desa secara seren-tak pada Kamis (3/10).

Kepala Bagian Operasion-al Kepolisian Resor Sumenep Kompol Edy Purwanto, Rabu menjelaskan, pilkades seren-tak yang akan digelar pada Kamis itu merupakan pelak-sanaan tahap kedua pada ta-hun ini.

“Pilkades serentak terse-

but dilaksanakan di 25 desa, dengan rincian 14 desa di kecamatan daratan dan 11 desa di kepulauan. Kami me-nyiagakan 460 personel guna mengamankan pilkades ser-entak,” katanya di Sumenep.

Sebanyak 200 anggota Polres Sumenep yang ditugaskan menga-mankan pilkades serentak di wilayah kepulauan, telah dib-erangkatkan secara bertahap sejak be-berapa hari lalu.

Sementara 260 personel yang menga-mankan pilkades ser-

entak di kecamatan daratan diberangkatkan ke masing-masing desa pada Rabu pagi.

“Saat ini, sebanyak 460 anggota Polres Sumenep yang diperbantukan untuk menga-mankan pilkades serentak itu sudah berada di masing-mas-ing desa,” ujarnya.

Ia mengatakan, pihakn-ya mendapat dukungan

personel dari sejumlah in-stansi samping, yakni TNI (Kodim 0827), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang-pollinmas) Pemkab Sume-nep dalam mengamankan pilkades serentak.

“Jumlah petugas gabun-gan yang mengamankan pilkades di satu desa dengan lainnya, tidak sama. Kami menentukan jumlah personel pengamanan pilkades itu ber-dasarkan sejumlah pertim-bangan, di antaranya jumlah penduduk, kondisi geografis, dan kondisi di lapangan,” ucapnya.

Ia juga berharap warga setempat ikut berperan serta dalam mewujudkan pilkades yang aman, damai, dan lancar.

Pilkades serentak tahap pertama di Sumenep dilak-sanakan di 193 desa pada Mei 2013. (sym/ant/mk)

SUMENEP- Populasi sapi di Kabupaten Sumenep sangat banyak. Namun, hal itu tidak didukung dengan budidaya yang serius, sebab hingga saat ini, masyarakat masih sangat manual dalam mengembangkan tenaknya. Program alih fungsi dari pemerintah untuk membuat pakan jadi tidak maksimal.

Alih fungsi pakan ternak atau yang dikenal dengan pakan jadi untuk ternak sapi hanya diketahui oleh sege-lintir orang saja untuk bisa memproduksi. Padahal hal tersebut sangat dibutuhkan untuk pengembangan ternak

sapi di Sumenep. Pakan jadi sangat dibutuhkan, terutama pada saat musim kemarau, dimana semua rumput sudah tiada dan kering.

Selama ini masyarakat yang memelihara sapi meng-gunakan cara-cara tradisioanal untuk memberikan pakan pada ternak sapinya. Mereka san-gat tergantung pada rumput yang hijau, sehingga pada saat musim kemarau, para peter-nak sapi kesulitan untuk men-dapatkan pakan. Akibatnya, terpaksa sapi diberikan pakan yang tak layak, seperti jerami yang sudah kering dan lainnya sehingga sapi kurus.

Menyikapi hal itu, Dinas Peternakan Sumenep melalui Kabid Budidaya, Moh Fadjar menyampaikan bahwa upaya untuk mengembangkan pa-kan ternak alih fungsi sebe-narnya sudah menjadi pem-bicaraan, namun karena biaya yang tidak memadai sehingga hanya terbatas pada kelom-pok ternak tertentu yang diberi pelatihan bagaimana membuat pakan jadi itu, se-mentara masyarakat ternak lainnya tetap menggunakan model lama.

“Tadi malam sempat ada pembahasan ditingkat Pokja yang dipimpin oleh

para sisten mengupayakan bagaimana langkah program itu. Cuma kita kan harus menyadari bahwa dana APBD Sumenep sangat terbatas juga,” ungkapnya saat ditan-ya pengembangan alif fungsi pakan ternak mengingat pop-ulasi sapi di Sumenep sangat tinggi, Rabu (2/10).

Ia berharap ke depan ada program yang bisa mengem-bangkan proses pembuatan pakan ternak alih fungsi terse-but. Pihaknya berharap, se-lain dari APBD Sumenep juga didukung oleh APBD Provinsi dan pusat. “Memang setiap ada kegiatan diklat, kami sering-

kali mengirim hanya terbatas kepada kelompok-kelompok yang sudah menerima alat un-tuk memproduksi pakan jadi itu,” ungkapnya.

Selama ini, se-Kabupaten Sumenep yang mengelola pakan alif fungsi hanya ter-dapat di lima titik, di anta-ranya di Kecamatan Dasuk, Bluto, Lenteng dan Ganding serta Saronggi. Mereka yang mengelola pakan jadi adalah kelompok yang sudah men-dapat bantuan dari pemer-intah. Sementara di daerah lain, belum ada pengemban-gan pakan ternak seperti itu. (athink/mk)

SUMENEP - Ketua Komisi A DPRD Sumenep Abrori Mannan mengatakan, pihaknya kesulitan untuk menyetujui usulan dis-dukcapil mengenai anggaran penjaga kantor UPT, karena tidak ada nomenklatur yang jelas. “Sampai saat ini, anggaran meronda di beberapa kantor UPT sangat sulit direalisasikan,” jelasnya, Rabu (2/10).

Semua anggaran yang dibutuhkan dispendukcapil, katanya, tidak ada yang ditolak. Sampai saat ini pihaknya masih men-unggu keseriusan instansi terkait untuk mencarikan alasan yang tepat untuk nomenklatur. Katanya, secara teknis dan sisi kea-manan, kantor UPT kependudukan di beberapa wilayah memang terpisah dari kantor kecamatan, dan membutuhkan security un-tuk mengamankan barang-barang mahal yang ada di dalamnya.

Menurut politisi PKB, pada saat pembahasan anggaran, dis-pendukcapil telah meminta anggaran penjagaan karena mence-maskan keamanan paket mesin perekam e-KTP, serta komputer yang ada di dalam kantor UPT kependudukan yang tempatnya banyak terpisah dari kantor kecamatan.

Tapi, karena tidak adanya nomenklatur yang tepat, pihakn-ya tetap tak bisa menyetujui anggaran yang diminta instansi terkait. “Karena tidak ada nomenklatur itu, kami tetap tak bisa menyetujui. Mestinya dimasukkan ke gaji non-pegawai atau di uang lembur,” tuturnya.

Menurut Abrori, keamanan kantor UPT memang penting, mengingat alat pencetak e-KTP yang tersebar dibeberapa kantor UPT kependudukan kecamatan kalau sampai hilang akan meng-ganggu proses pelayanan masyarakat. Dia menegaskan, asalkan instansi berwenang memiliki nomenklatur yang bisa menjelas-kan anggaran penjaga tersebut, tidak menjadi persoalan untuk menyetujui anggaran tersebut.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispen-dukcapil) Sumenep, Akh Zaini, mengatakan, hingga sekarang beberapa alat perekam maupun aktivasi e-KTP yang berada di beberapa UPT kantor kependudukan memang tidak ada yang hilang. Pihaknya, hanya mengkhawatirkan jika sewaktu-waktu alat tersebut hilang dan akan mengganggu aktivitas pelayanan-nya bagi masyarakat.

Penjagaan UPT kantor kependudukan, tuturnya, bukan tang-gung jawab pusat, meskipun yang diamankan kebanyakan alat perekam e-KTP. Dia mengakui koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, hanya menyangkut alat yang rusak, sehingga me-nyebabkan aktivasi e-KTP disejumlah kecamatan banyak men-jadi kendala. Sementara untuk anggaran keamanan kantor UPT kependudukan, tetap menjadi tanggungjawab daerah. (athink/mk)

SEGERA PROMOSIKAN BISNIS ANDA

HUBUNGI

SUMENEP (Hosnan) 081939363544 | PAMEKASAN (Muslim) 087850600243 | SAMPANG (Ulum) 087775094464 BANGKALAN (Ridwan) 087750670878 SURABAYA (Ari) 081235249119

Iklan Bisnis, Iklan Baris Bergambar

HANYA

350.000/PERBULAN

Kamis, 23 Desa Gelar PilkadesSUMENEP – Sebanyak 24 desa, Kamis (3/10) semestinya melaksanakan pemilihan kepala desa. Namun, yang bisa menyelenggarakan pesta demokrasi tingkat desa tersebut hanya 23 desa. Desa Batuan Kecamatan Batuan, tidak bisa mel-angsungkan pemilihan kepala desa.

MINIM ANGGARAN

Fungsi Pakan Ternak Tidak Maksimal

ANGGARAN PENJAGA KANTOR UPT

Komisi A: Sangat Sulit Direalisasikan

PUSTU AMBRUK

Dinkes Didesak Perbaiki Pustu

Sekitar 50 santri putri Pondok Pesantren Aqidah Usymuni Terate Pandian belajar membatik pada Hari Batik Nasional, Rabu (10/2). Kegiatan itu untuk melestarikan budaya yang telah diwariskan secara turun temurun.

SANTRI BELAJAR MEMBATIK

SEKILAS SUMENEP

Kalau hanya terkendala dengan anggaran, saya kira itu bukan sebuah alasan yang rasional

Pemilihan Kepala Desa Batuan Ditunda Tahun Depan

Page 12: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO.0212| TAHUN II12 PAMEKASAN

Keempat penambang itu, masing-masing berinisial AM, 35, JF, 45, SR, 46 dan MR, 60. Mereka ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus amblasnya lokasi penambangan liar yang me-nyebabkan sejumlah rumah di Dusun Pancor, Desa Grujugan, Kecamatan Larangan, rusak parah.

Kasatreskrim Polres Pame-kasan AKP. Moh. Nur Amin menjelaskan pihaknya masih berupaya melengkapi berkas penyidikan para tersangka setelah menyampaikan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) ke Kejari Pamekasan beberapa waktu.

Dia jelaskan pihaknya

masih memiliki waktu selama beberapa hari kedepan untuk menuntaskan penyidikan perkara tersebut, karena masa penahanan pertama selama 25 hari terhitung sejak dilaku-kan penahanan. Namun untuk di Polres maksimal 20 hari. Karenanya, pihaknya sudah mengajukan surat perpanjan-gan masa penahanan ke Kejari Pamekasan.

Dia menargetkan peny-idikan para tersangka ini sudah rampung pekan depan sehingga bisa dilimpahkan ke Kejari Pamekasan. “Kami sudah mengajukan perpan-jangan penahanan dan kami pastikan minggu depan sudah kami kirim ke Kejaksaan,”

katanya.Tersangka dapat dijerat

hukuman penjara selama 10 tahun dengan denda mak-simal Rp 10 miliar, karena melanggar pasal 158 undang-undang nomor 4 tahun 2009, tentang pertambangan min-eral dan batu bara (Minerba).

Sebelumnya, penyidik sudah memeriksa sebanyak delapan orang saksi yang terdiri dari enam orang pekerja serta pemilik ru-mah yang terkena dampak penambangan itu. Diberita-kan sebelumnya, tanah am-bles akibat galian batu bata di desa Grujugan terjadi pada Juni lalu. Kejadian ini mengakibatkan sedikitnya enam rumah warga rusak dua diantaranya rusak parah. Sedangkan keretakan tanah yang terjadi diperkirakan mencapai radius 1 km de-ngan kedalaman sekitar 5 meter.

Informasi yang dihimpun

dari warga sekitar lokasi, aktifitas penambangan batu bata di daerah itu sudah berlangsung selama puluhan tahun secara terus menerus, terhitung sejak 1930.

Kondisi ini semakin meresahkan warga karena dapat mengancam kes-elamatan mereka. Kejadian pada Juni lalu itu, bukan yang pertama kali, karena kejadian serupa pernah terjadi pada 1978.

Saat itu, warga terpaksa mengungsi dan aktifitas penambangan sempat ter-henti. Namun beberapa ta-hun kemudian para penam-bang itu kembali menggali batu bata untuk dijual sebagai bahan bangunan.

Adapun jumlah penam-bang batu bata di daerah itu, mencapai 17 orang. Mereka mencari nafkah dari pekerjaan itu tanpa mem-perhatikan dampak yang ditimbulkan. (uzi/muj/rah)

HUKUM

Berkas Empat Penambang Liar Masih Belum Siap

RAZIA. Aparat keamanan memeriksa surat fisik kendaraan dan barang yang diangkut saat razia lintas Aceh-Sumatera Utara (Sumut) di kawasan Cunda, Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Rabu (2/10). Razia di jalur utama keluar masuk Aceh-Sumut itu dilakukan untuk mencegah peredaran narkoba jenis ganja Aceh dan Sabu.

PAMEKASAN - Berkas penyidikan empat tersangka pelaku penambangan batu bata ilegal yang ditangani Polres Pamekasan hingga kemarin belum rampung dan belum bisa dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan.

MEMBATIK JALAN. Sejumlah anak membatik jalan di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (2/10). Kegiatan ini untuk mendorong kecintaan anak sejak dini terhadap batik sebagai jati diri bangsa sekaligus untuk merayakan Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober.

PAMEKASAN – Ketua DPRD Pamekasan, Halili menyatakan citra masyarakat Madura menjadi jelek di ha-dapan rakyat Indonesia bah-kan dunia karena budaya karapan sapi yang menggu-nakan rekeng. Padahal kara-pan sapi, kata politisi PPP itu, pada masa dahulu tidak menggunakan kekerasan se-bagaimana yang berkembang saat ini.

Itulah sebabnya, mem-pertahankan budaya karapan sapi dengan kekerasan hanya mendatangkan mudarat bagi Madura. Tidak hanya itu, re-keng itu juga telah mencer-minkan suatu sikap yang tak beradab terhadap sesama makhluk Tuhan. Meskipun sapi kerap itu binatang, ma-nusia tetap berkewajiban menjaga keselamatan dan ketenangan hidupnya, karena sapi juga makhluk ciptaan Al-lah.

Menurutnya, manusia semestinya tidak mengor-bankan keselamatan bina-tang hanya untuk menca-pai kepuasan pribadinya. Memang harus diakui, bagi seorang pengerap, kara-pan sapi merupakan suatu kegiatan yang dapat mem-berikan kepuasan, setidak-tidaknya hiburan. Sehingga mereka terdorong mel-akukan apa pun, termasuk mencambuk pantat sapi dengan rekeng, hanya un-tuk membuat sapi kerapn-ya melesat lebih cepat lagi, sehingga mencapai keme-nangan. Maka kemenangan itu pun merupakan hal lain yang diharapkan oleh se-mua pengerap.

Namun satu hal yang mereka lupakan, mereka

telah melakukan penyiksaan terhadap sapi. Padahal men-yakiti sapi apalagi dengan dicambuk dengan rekeng ke-mudian diolesi pula dengan balsem dan semacamnya hakikatnya suatu perbuatan penganiayaan yang dapat dipersalahkan secara hukum, baik secara hukum agama maupun hukum yang ber-laku di negara ini, Kitab Un-dang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Apalagi saat ini pemerin-tah telah menyepakati pelak-sanaan karapan sapi tanpa kekerasan, sehingga pelaku karapan sapi yang menggu-nakan kekerasan bisa diseret ke meja hijau.

“Tapi secara pribadi dan secara kelembagaan, baik sebagai pengurus PPP maupun sebagai Ketua DPRD Pamekasan, saya setuju dengan kebijakan pemerintah menghapus praktik karapan sapi de-ngan kekerasan,” katanya menambahkan.

Selain itu, tambah sau-dara Bupati Pamekasan ini, sangat disayangkan adanya upaya pihak-pihak tertentu yang masih ingin memak-sakan kehendaknya untuk mengadakan karapan sapi dengan sistem rekeng. Pada-hal semestinya mereka seba-gai warga negara yang baik, juga sebagai warga muslim, bisa mengejewantahkan aja-ran agamanya dalam melak-sanakan karapan sapi agar tidak menyimpang secara hukum.

Ketika karapan sapi di-lakukan dengan kekerasan, secara sadar berarti telah memaksakan dirinya untuk melanggar hukum. Itu juga

sebenarnya mencermin sosok warga negara yang tidak menghargai hukum yang ber-laku di negeri ini.

“Seharusnya kesenan-gan pribadi tidak sam-pai dituruti apabila harus ada yang disakiti. Kasihan juga apabila sapi kerap itu dicambuki, dilukai de-ngan rekeng, terus diolesi balsem, sebagaimana yang terjadi selama ini. Sungguh itu bukan perbuatan yang terpuji,” ucapnya.

Pihaknya juga men-yayangkan pelaksanaan karapan sapi Piala Bergilir Presiden RI 2013 yang tan-pa kekerasan itu ditunda hingga waktu yang tak di-tentukan. Semestinya even bergengsi itu tidak sampai tertunda, karena itu adalah kegiatan budaya yang baik. Namun karena dikabar-kan ada penolakan dari be-berapa pengerap, yang tidak akan mengikutsertakan sapi karapan miliknya dalam even karapan sapi Piala Ber-gilir Presiden RI 2013 terse-but, maka terpaksa pelak-sanaannya ditunda. Hal itu memang sangat disayang-kan, ucapnya.

Seharusnya, even terse-but terlaksana tahun ini. Sejumlah pihak yang ber-beda pendapat perlu duduk bersama, bermusyawarah untuk mencapai titik temu. Dalam forum tersebut bu-tuh ada penyatuan pema-haman mengenai karapan sapi, sebab bisa jadi, mereka menolak karapan sapi tanpa kekerasan karena tidak dili-batkan dalam perumusan tentang aturan karapan sapi tanpa kekerasan tersebut. (uzi/rah)

KARAPAN SAPI

Citra Madura Jelek karena Rekeng

PAMEKASAN - Kabupaten Pamekasan memiliki kain batik yang pernah tercatat sebagai kain batik terpanjang se-Indo-nesia. Batik itu dikerjakan oleh ratusan perajin pada 2009 lalu dan telah masuk dalam Mu-seum Rekor Indonesia (MURI), karena memiliki panjang 1.530 meter. Namun batik tersebut saat ini sudah tampak lusuh.

Saat ini, batik dengan lima macam motif khas Pamekasan tersebut tersimpan di Museum Kebudayaan Panjilaras, Pame-kasan. Pada Hari Batik Nasional, Selasa (2/10), batik itu kembali diperlihatkan ke publik, meski sebatas dalam bentuk gulungan kain karena keterbatasan tem-pat.

Tujuannya untuk menum-buhkan rasa memiliki di kalan-gan masyarakat Pamekasan ter-hadap batik sebagai salah satu warisan tradisi.

Salah satu penjaga mu-seum, Hizam mengatakan kain batik itu sedianya akan ditun-jukkan ke khalayak bersamaan dengan hari batik. Sayangnya

rencana itu tidak terlaksana ka-rena kendala teknis.

Menurutnya, tidak banyak warga Pamekasan yang meng-etahui keberadaan batik pan-jang tersebut, karena selama ini, barang itu hanya disimpan di museum dalam bentuk gu-lungan kain. Beberapa pen-gunjung, kata dia, yang da-tang ke museum itu juga tidak menunjukkan ketertarikan mereka pada barang tersebut. “Sebagian memang sempat tanya, tapi rata-rata mereka mengira barang tersebut akan

dijual,” katanya.Sejak dibuat pada sekitar

tiga tahun lalu, batik terpan-jang yang sempat menjadi ke-banggaan warga Pamekasan itu belum pernah sekalipun ditunjukkan ke masyarakat umum. Kondisi batik tulis yang pengerjaannya melibat-kan ratusan pebatik itu seakan tidak terawat karena bagian kain terluar, warnanya sudah mulai kusam. Perawatan yang dilakukan, sebatas membersi-hkan dari debu. “Perwatannya hanya dibersihkan dari debu,” kata Hizam.

Memang pernah ada ren-cana dari pemerintah setem-pat untuk membuat tempat pajangan khusus terbuat dari kaca. Namun sampai saat ini rencana tersebut belum ter-laksana. Batik yang panjangn-ya merupakan simbol dari awal sejarah Pamekasan, 1530 Masehi itu dinyatakan sebagai batik terpanjang di Indonesia. Batik itu mengalahkan batik terpanjang sebelumnya antara lain Jogjakarta dengan mem-

batik pada kain selendang sepanjang 1.200 meter, batik tulis logo Kota Surabaya ter-besar sekitar 9,8 meter x 19,4 meter.

Selain itu, 6 Januari 2007 lalu Jambi juga dicatat dalam MURI dengan batik cap ter-panjang (412 meter). Lalu, 29 Juli 2007 Surakarta men-catatkan rekor membatik de-ngan peserta terbanyak (1.133 anak).

Anggota Dewan Kesenian Pamekasan, Bachtiar Sudamar meminta agar pemerintah men-empatkan batik itu pada tempat khusus dan memajangnya pada hari jadi Pamekasan yang akan datang.

Menurutnya, menunjukkan batik tersebut dapat menum-buhkan kecintaan masyarakat Pamekasan pada karya tradis-inya.

“Memang dampaknya tidak seberapa. Namun jika dibareng-kan dengan perayaan pesta kebudayaan, akan lebih terasa pengaruhnya,” katanya. (oni/muj/rah)

MUSEUM PANJILARAS

Batik Terpanjang se-Indonesia Telah Lusuh

Tujuannya untuk menumbuhkan rasa memiliki di kalangan

masyarakat Pamekasan

terhadap batik sebagai salah satu

warisan tradisi.

Page 13: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO.0212| TAHUN II 13PAMEKASAN

UNGKAP PENYELUNDUPAN NARKOBA. Petugas Bea dan Cukai mengawal tersangka saat rilis penyelundupan ekstasi dan sabu di Jakarta, Rabu (2/10). Bea Cukai bekerjasama dengan BNN dan PT Pos Indonesia berhasil mengungkap kasus penyelundupan ekstasi dari Belanda sebanyak 118 butir dan Methamphetamine/Sabu dari India sebanyak 200 gram, serta memusnahkan minuman keras sebanyak 46.864 botol, ekuivalen 6 kontainer, dengan potensi kerugian negara sekitar Rp.15, 435 miliar.

PAMEKASAN - Belum tuntasnya pembangunan gedung pusat kegiatan olah-raga (spot centre) di Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan Pamekasan, dikhwatirkan akan berdampak pada ika-tan kontrak antara Persepam Madura United (P-MU) de-ngan perusahaan yang se-lama ini menjadi sponsor utama dalam klub tersebut sejak bergabung dalam Divisi Utama hingga ke ISL.

Manager Persepam, Ahs-anul Qosasi mengaku ketar-ketir dan khawatir terhadap keberlangsungan kontrak kerjasama dengan sponsor. Antara P-MU dengan spon-sorhip telah terikat kontrak untuk menjadi bagian dari Persepam, pada musim ISL 2014 mendatang. Namun, mereka menginginkan agar Persepam memiliki stadion sendiri di Kabupaten Pame-kasan dan tidak lagi bermain di Bangkalan maupun Sume-nep.

Dia katakan, ketika pers-epam masih di Divisi Utama, Pemkab Pamekasan men-janjikan pekerjaan stadion itu akan tuntas pada tahun 2012. Namun, kenyataan-nya hingga menjelang akhir 2013 pembangunan gedung olahraga yang di dalamnya juga mencakup lapangan sepak bola berstandar na-sional itu belum juga tuntas.

“Saya belum yakin 2014 mendatang Stadion Pamekasan bisa ditempati pertandingan Persepam di musim yang akan datang,” kata Ahsanul.

Ia menyatakan saat ini pengelola P-MU tengah mel-akukan lobi-lobi dengan se-jumlah perusahaan sponsor, untuk tetap bertahan men-jadi penyokong dana Pers-epam. Ia menambahkan, jika Stadion Pamekasan penger-jaannya bisa segera selesai,

dimungkinkan banyak peru-sahaan yang bersedia men-jadi sponsor P-MU.

Sementara itu Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengatakan belum bisa memastikan sampai kapan stadion itu bisa digunakan untuk pelaksanaan pertand-ingan Persepam.

Ia hanya mengatakan ta-hun depan stadion tersebut hanya bisa digunakan un-tuk pertandingan sepak bola profesional karena dipasti-kan pembangunannya belum selesai secara keseluruhan.

Ia bersama pimpinan Persepam sudah melakukan lobi-lobi dengan Kementeri-an Pemuda dan Olahraga RI, untuk membantu penyelesa-ian pembangunan stadion itu melalui dana APBN.

Syafii juga mengaku su-dah melakukan lobi-lobi de-ngan pihak ketiga atau spon-sor. “Untuk menyelesaikan pembangunan stadion itu tidak cukup hanya dengan mengandalkan dana APBD,” katanya. (awa/muj/rah).

SPOT CENTRE

Kondisi Stadion Mengancam Kontrak Sponsor-Persepam

Manager Persepam, Ahsanul Qosasi mengaku ketar-ketir dan

khawatir terhadap keberlangsungan

kontrak kerjasama dengan sponsor.

Antara P-MU dengan sponsorhip telah terikat kontrak untuk menjadi

bagian dari Persepam, pada musim ISL 2014

mendatang.

Pesepakbola Persepam Madura United (P-MU) Zainal Arif melakukan selebrasi, usai mencetak gol ke gawang Persela Lamongan dalam kompetisi Indonesia Super League (ISL).

Aksi para mahasiswa itu diawali dengan melakukan longmarch (berjalan kaki) dari Monumen Arek Lancor sambil membentangkan poster berisi tuntutan.

Dalam orasinya, mereka menyatakan Perda no 6 ta-hun 2008 tentang Tata Niaga Tembakau cenderung men-guntungkan pabrikan, karena mengizinkan pihak pembeli (gudang) untuk mengambil sampel (contoh) tembakau yang diajukan petani hingga 1 kilogram.

Perda no 6 tahun 2008 ten-tang izin pembelian tembakau dan izin pendirian gudang itu dinilai tidak efektif dan tidak

memihak kepada petani dan hanya menguntungkan para pembeli dan gudang-gudangdi wilayah itu.

“Perda itu memberi pe-luang pabrikan sebagai pem-beli berbuat curang dengan pengambilan sampel yang cukup banyak. Pada kenyat-aannya, sampel yang mereka ambil bukan hanya 1 kilogram, namun bisa lebih banyak lagi,” kata koordinator aksi, Sidik, dalam orasinya.

Karenanya, mereka me-minta agar Perda tersebut diperbaiki dan disusun kem-bali dengan isi yang lebih menguntungkan petani. Didik juga mengatakan sampai saat

ini belum ada aturan yang

mengatur standar harga tem-bakau berdasarkan kualitas. Sehingga penentuan kualitas itu dilakukan secara sepihak

oleh kuasa pembelian.

Ketua DPRD Pamekasan, Halili mengatakan revisi Perda tentang Tata Niaga Tembakau sedang dalam proses pemba-

hasan. Ia menyatakan dalam pembahasan perbaikan Perda tersebut, DPRD juga meminta masukan dari tokoh petani.

“Kami memiliki harapan yang sama, bahwa Perda per-baikan itu akan lebih menem-patkan petani sebagai pihak yang tidak dirugikan,” kata Halili.

Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi meminta para mahasiswa ikut memberi masukan terhadap perbaikan Perda tersebut. Ia menyatakan, dalam pemba-hasan itu, beberapa pihak yang memiliki kompetensi (kemampuan dan kewenan-gan) dalam hal perniagaan tembakau dilibatkan dakam Rapat Umum Dengar Penda-pat (RUDP).

“Kami sangat berterima kasih jika ada pihak yang mau memberikan masukan demi perbaikan aturan yang men-jadi dasar dalam perniagaan tembakau ini,” katanya. (oni/muj/rah)

Perda Tembakau Merugikan Petani PMII Meminta Perda No 6/2008 DiperbaikiPAMEKASAN - Puluhan aktivis Pergerakan Maha-siswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan berunjuk rasa ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Rabu, (2/10). Mereka menuntut perbaikan Peraturan Daerah (Perda) tentang Tata Niaga Tembakau yang dinilai member-atkan petani.

PAMEKASAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pamekasan kembali menurunkan pulu-han baliho dan spanduk di sepanjang ruas jalan pro-tokol di wilayah itu. Baliho dan spanduk itu diturunkan karena terpasang di area terlarang dan tidak memiliki izin.

Sejumlah petugas Satpol PP menyisir spanduk dan baliho di Bundaran Arek Lancor. Kemudian mereka melanjutkan razia ke Jalan Agus Salim, Pasar Kolpajung, Jalan Stadion, dan Jalan Jokotole.

“Penertiban spanduk, baliho, dan sejenisnya ini dilakukan terhadap yang penempatannya tidak sesuai atau tidak berizin atau habis masa berlaku-nya,” kata Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan, Syamsul Ridjal.

Dalam penertiban itu, lanjut dia, tidak hanya menurunkan spanduk me-

dia promosi produk peru-sahaan, tetapi juga baliho partai politik yang sudah rusak dan keberadaan membahayakan pengguna jalan. Puluhan spanduk dan baliho yang berhasil diturunkan dibawa ke Kantor Satpol PP untuk diamankan sebagai barang bukti.

Penertiban terhadap spanduk di jalan protokol tersebut akan dilakukan secara rutin, terutama bagi spanduk yang masa izinnya sudah habis atau yang mem-bahayakan pengguna jalan karena rusak.

Penertiban tersebut mendapat tanggapan positif dari sejumlah angggota Komisi D DPRD Pamekasan. Salah satu anggota di komisi terse-but, Amin Rifki mengata-kan langkah penurunan spanduk yang sudah masa izinnya tidak ada itu harus terus dilakukan untuk men-imbulkan efek jera. (awa/muj/rah).

BALIHO PROMOSI

Pol PP Kembali Menurunkan Spanduk Liar

PAMEKASAN - Sejum-lah pengrajin batik di Dusun Banyumas, Desa Klampar, Ke-camatan Proppo, Pamekasan, mengeluhkan minimnya promosi batik Madura oleh Pemkab setempat. Akibatnya, banyak pengrajin batik di dae-

rah itu harus mempromosi-kan sendiri hasil produksinya ke sejumlah daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Ja-karta.

Salah satu pebatik, Mastur, mengatakan dirinya dan se-jumlah pebatik lainnya harus

mengikuti pameran di sejum-lah kota besar di Indonesia. hal itu, dilakukan untuk me-narik konsumen, serta me-mublikasikan batik Madura.

”Jalan satu-satunya kami harus mengikuti pameran di luar daerah yang biaya trans-

portasi cukup tinggi,” katanya.Menurutnya, sekalipun su-

dah mengikuti pameran, ken-dala yang dialami para pebatik adalah tempat pameran yang terbatas dan kurang strategis. Untuk itu dirinya berharap agar Pemerintah Kabupaten Pamekasan menyelenggara-kan kegiatan pameran batik dalam skala besar dengan melibatkan semua pebatik se-nusantara agar batik Madura lebih dikenal.

”Kalau Pamekasan menye-lenggarakan sendiri, secara otomatis kami bisa memilih tempat pameran yang menarik dikunjungi oleh konsumen,” katanya.

Menurut Mastur, yang cukup membantu adalah publikasi dan pemberitaan di media massa. Sementara publikasi yang di-lakukan pemerintah nyaris tidak memiliki dampak terhadap perkembangan usaha warisan nenek moyang tersebut.

Kepala Bidang Pember-dayaan Pariwisata Dinas Per-industrian dan Perdagangan Pamekasan, Halifatur Rah-man mengaku beberapa kali pemerintah setempat mem-fasilitasi pelaksanaan pam-eran terbuka batik Madura.

Hanya saja, kata dia, pameran itu tidak bisa dilaksanakan se-cara terus menerus karena ke-terbatasan anggaran.

Selama ini, Pemkab Pame-kasan sudah banyak mem-bantu para pebatik, mulai dari pembinaan cara membantik, dan memfasilitasi pengem-bangan pemasaran.

”Salah satu contohnya pendirian pasar tradisional khusus batik di Pasar 17 Agus-tus. Itu salah satu upaya kami untuk mempromosikan batik hasil produksi pebatik Pame-kasan,” katanya.

Sementara itu, pada Hari Batik Nasional tahun ini, pen-grajin batik yang berada di Dusun Banyumas, Klampar, kembali mengeluarkan mo-tif baru batik. Motif baru itu antara lain motif kelinci dan motif daun sirih.

Motif baru tersebut meru-pakan inisiatif para pebatik, untuk menarik pemintaan dan mengimbangi persain-gan pasar di tingkat nasional. Harga kain batik untuk jenis motif kelinci setiap lembaran-nya Rp250.000, sementara un-tuk jenis motif daun sirih di-jual dengan harga Rp350.000. (awa/muj/rah)

BATIK MADURA

Pengrajin Mengeluhkan Minimnya Promosi

Page 14: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO. 0212 | TAHUN II14 SAMPANG

Salah satu kecurangan pe-milihan kepala desa tersebut adalah kelebihan surat suara dan penyimpanan kotak suara. "Ini sudah banyak kecurangan secara sistematis dan manipu-lasi data, karena P2KDA tidak transparan dalam berlang-sungnya pilkades," teriak kor-lap aksi, Faisol.

Pada saat pemilihan kepala desa, Sekertaris P2KD Nurul Huda mengumum-kan, DPT yang hadir seba-nyak 2702 suara. Tetapi, usai perhitungan suara ternyata muncul perolehan suara seba-nyak 2778. "Inilah kejanggalan penggelembungan surat suara sebanyak 76. Dari mana surat suara itu? Apalagi saksi dari calon kades Hj Buadah yaitu saudara Fauzan dikatakan sudah menandatangani hasil perhitungan padahal tidak ka-rena menolak hasil dari itu," ucapnya.

Kepala desa terpilih, Abdul Kodir Jailani, diminta untuk tidak dilantik. Polisi dan pan-was diminta untuk memper-oses Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) setempat.

Kecurangan lain, kata Fau-zan, warga adanya pemilih saat menggunakan hak suara-nya dibantu oleh panitia. Dan orang yang mempunyai hak suara berada di luar bilik. "Ada pencoblosan tapi orangnya berada di luar dan yang nyob-

los panitianya. Itu kan sudah tidak boleh. Ini kita datang ke sini ingin menyampaikan laporan ini karena dari kema-rin hari warga tambah panas agar persoalan ini ditindak te-gas, dan pilkades bisa diulang kembali," kata saksi Hj Buadah itu.

Begitu juga dengan hasil rapat terakhir sesuai kes-epakatan 3 calon kades apaan bahwa kotak suara hasil per-hitungan harus ada di kan-tor kecamatan. Tapi nyatanya diamankan di rumah panitia P2KD. "Kecurangan ini pada hasil kesepakatan 3 calon kades bahwa nanti hasil per-hitungan suara akan di taruk di kantor kecamatan, tapi ter-nyata diamankan di rumah panitia P2KD," jelasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi A DPRD Hodai, didam-pingi anggotanya Fathur Rozi dan Rahmad Hidayat menga-takan, pihaknya masih akan melakukan rapat koordinasi dengan memanggil pihak terkait. Sehingga, laporan masyarakat bisa disimpulkan untuk ditindaklanjuti dengan keputusan pihak eksekutif.

"Kami masih akan mela-kukan pemanggilan kepada pihak terkait apakah memang dari pihak Anda (warga-red) maupun pihak yang dilapor-kan. Tetapi, warga jangan ta-kut karena sebagai kontrol di

sini setelah kami mengetahui hasilnya akan kita beritahu, dan yang berwenang dalam hal ini juga Bupati akan kita sampaikan," ungkapnya diha-dapan massa.

AmankanDua peleton pasukan Bri-

mob Polda Jatim mengaman-kan unjuk rasa warga yang memprotes penyimpangan pelaksanaan pemilihan kepala desa di kantor DPRD Sam-pang.

"Kami sengaja meminta bantuan pasukan dari Brimob Polda Jatim, untuk mencegah berbagai kemungkinan yang akan terjadi dalam unjuk rasa kali ini," kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Pol-res Sampang Kompol Imam Irianto.

Pasukan Brimob dari Polda Jatim diterjunkan mengaman-kan unjuk rasa di dua lokasi yang menjadi sasaran unjuk

rasa ribuan warga Desa Apaan, Kecamatan Pangarengan, Sampang, yakni di kantor DPRD dan kantor Pemkab Sampang.

Di kantor DPRD Sampang, pasukan Brimob Polda Jatim ini ditugaskan melakukan pengamanan di halaman kan-tor, dan demikian pula di kan-tor pemkab.

Sedangkan personel ke-polisian dari jajaran Polres Sampang sendiri bertugas mengamankan unjuk rasa di depan kantor.

Kapolres Sampang AKBP Edwin Imran Siregar didam-pingi Wakapolres Kompol Alfi-an Nurrizal memantau secara langsung di lokasi kejadian unjuk rasa ribuan warga Desa Apaan, Kecamatan Panga-rengan di kantor pemkab dan DPRD Sampang itu.

Warga yang mengikuti aksi ini tidak hanya dari kalangan orang dewasa, akan tetapi

tidak sedikit diantara berisan massa itu anak-anak juga ikut unjuk rasa memprotes dugaan penyimpangan pilkades di Desa Apaan, Kecamatan Pa-ngarengan.

Saat ini, perwakilan para pengunjuk rasa ini berdialog dengan Wakil Bupati Sampang Fadilah Budiono di ruang per-temuan pemkab Sampang, setelah sebelumnya perte-muan berunjuk rasa ke kantor DPRD setempat.

Ribuan warga Desa Apaan, Kecamatan Pangarengan, Sampang ini memprotes pe-laksanaan pilkades dan men-duga telah terjadi kecurangan, karena beberapa hal.

Adanya temuan penggelembungan jumlah pemilih, adanya pemilih dari desa lain yang menggunakan hak pilihnya di desa itu, serta kurangnya transparan panitia pelaksaan pilkades. (ryn/ant/lum)

Warga Tuntut Pilkades UlangSAMPANG - Massa dari Aliansi Masyarakat Peduli Desa Apa'an Kecamatan Pangarengan, menggelar demonstrasi di gedung DPRD Sampang, Rabu (2/10). Mereka menuntut pemilihan kepala desa pada Senin (23/9) diulang. Mereka menilai banyak kecurangan dan manipulasi data.

DEMONSTRASI. Warga Desa Apaan Kecamatan Pangarengan, melakukan aksi demonstrasi di gedung dewan, Rabu (2/10). Mereka menuntut pemerintah menganulir kepala desa terpilih karena terindikasi melakukan banyak kecurangan dan manipulasi data.

Anggota Komisi A DPRD Sampang saat menemui pengunjuk rasa, Rabu (2/10).

SAMPANG – Relokasi pedagang kaki lima (PKL) di depan Pasar Srimangu-nan Kabupaten Sampang ke halaman lapangan Tennis Indoor setempat nampaknya tidak akan dilakukan secara keseluruhan.

PKL yang bakal direloka-si itu para PKL yang berada di simpang timur pasar ke-tika lapaknya hanya dibuka malam hari. Tetapi, untuk PKL yang kerap memaceta-kan arus lalu lintas depan pasar tidak akan direlokasi dan masih menunggu kepu-tusan selanjutnya.

Kabid UMKM Dinas Koperasi Sampang Madan-ingsih mengatakan, kepu-tusan ini diambil dengan alasan anggaran yang telah dimiliki oleh dinas koperasi dan UMKM terlampau kecil. Sehingga, anggaran itu tidak cukup memfasilitasi seluruh PKL di Kabupaten Sampang. “Karena anggaran kita ter-batas jadi tidak bisa mem-fasilitasi semua PKL yang menempati area terlarang di sekitar Pasar Srimangunan itu," ucapnya, Rabu (2/10).

Tak hanya itu, belum adanya organisasi yang menaungi PKL di depan

Pasar Srimangunan, se-hingga aspirasi para PKL tidak bisa terdeteksi. Bah-kan, rencana akhir tahun anggaran para PKL seba-nyak 24 PKL tersebut akan dipindahkan menunggu sampai pembangunan ta-man dan stand PKL di hala-man lapangan Tennis In-door Wijaya Kusuma selesai. “Karena kalau kita bicara masalah PKL di depan pasar itu tidak ada organisasi yang menangui mereka se-hingga tidak tau aspirasinya apa,"katanya.

Madaningsih menam-bahkan, lamanya proses relokasi lantaran proses ad-ministratif yang tak kunjung selesai, karena prosesnya harus saling berhubungan antar SKPD lainnya, serta belum siapnya halaman la-pangan Tennis Indoor yang masih ditempati pengungsi beberapa waktu lalu, agar bisa segera dibangun stan untuk para PKL.

“Ya karena sangat lama proses itu semua itu dia. Selain, adanya proses adm-nistrsi begitu juga dengan lokasi yang masih ditempati pengungsi," paparnya. (ryn/lum)

PASAR

Relokasi PKL Hanya Sebagian

SAMPANG - Hasil sur-vei Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang, menyebutkan, kesadaran masyarakat dalam men-jaga kebersihan lingkungan masih minim. Di beberapa tempat masih banyak dite-mukan tumpukan sampah berserakan meskipun sudah disediakan tempat sampah.

Sebagian besar warga Kabupaten Sampang masih berpola hidup jorok dan buruk. Sampai saat ini masih banyak ditemukan warga yang membuang sampah dan air besar se-cara sembarangan. Hal itu mengindikasikan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersaihan lingkungan masih.

Kasi Sosi BPS Sampang Muhammad Amin mengata-kan, hasil survei di sejum-lah desa di Kota Sampang, ditemukan warga yang terbiasa membuang sampah sembarangan padahal sudah disediakan tempat Sampah. Sebagian besar warga masih suka membuang sampah di tepi sungai, tempat terbuka dan di permukiman warga.

Salah satu tempat yang sering dijadikan tempat pembuangan sampah adalah Kali Kemuning. Selain itu, sering ditemukan sampah berserakan di sekitar per-tokoan atau warung yang menjual aneka macam makanan, dan masyarakat

juga kurang sadar dengan tempat sampah yang sudah disediakan.

Amin menilai, mayoritas masyarakat Sampang ber-perilaku membuang sampah sembarangan misalnya ketika dia menyurvei sebuah toko yang kondisinya sangat bagus, namun ketika dia

pergi kondisi sampah kem-bali menumpuk. Ini disebab-kan karena tingkat pendi-dikan yang masih rendah, sehingga terbiasa jorok.

Selain itu, fasilitas cuci kakus (MCK) milik warga yang belum memenuhi standar kesehatan.

"Hasil survei yang kami lakukan masih banyak warga yang kurang sadar akan lingkungan, dan banyak yang membuang sampah sembarangan, padahal dampaknya sangat baik buat kita semua,” ucapnya. (jun/lum)

LINGKUNGAN

Kepedulian Tehadap Lingkungan Masih Rendah

Tersangka yang sehari-ha-ri sebagai petani itu ditangkap di rumahnya. Sebelumnya, pelaku sempat menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) ke-polisian hingga buron selama 1 tahun. Satreskrim Polres Sampang berhasil menciduk pria berkepala dua anak itu.

Kejadian berawal, Sabtu (27/10) lalu sekitar Pukul 02.00

Wib. Ketika dibonceng oleh tersangka dengan maksud mengantarkan korban untuk di antarkan ke keluarganya. Akan tetapi, korban dipaksa dan diancam akan dibunuh jika tidak mau memenuhi kemauan tersangka dengan celurit.

Sehingga, korban keta-kutan dan hingga akhirnya korban menuruti kemauan tersangka. Tepat di pinggir jalan raya Desa Pao Pale Laok Kecamatan Ketapang, saat itu lah korban yang juga merupa-kan istri orang, diperkosa oleh tersangka.

Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar didam-pingi oleh Wakapolres Sam-pang Kompol Alfian Nurrizal mengatakan, tersangka me-mang mengaku telah mela-kukan pemerkosaan terhadap ER (18) warga Dusun Kayu Abu Laok Desa Lar Lar Ke-

camatan Banyuates, dengan mengancam korban. Setelah itu, tersangka entah kabur kemana. "Tersangka sudah buron selama 1 tahun gak tau dia kemana," ucap Imran.

Imran menuturkan, berdasarkan LP/B/37/8/2012/Jatim/Res. Sampang/polsek banyuates tertanggal 28 oktober 2012. Beberapa barang bukti juga berhasil diamankan. Di antaranya, rok panjang warna abu-abu dan sebuah baju lengan panjang warna merah muda saat digu-nakkan korban pada kejadian. "Ini juga barang bukti dari baju lengan panjang sama rok korban banyak bercak darahnya juga, pakaian ini saat digunakan korban pada waktu kejadian," jelas pria nomer satu dipolres sampang.

Kompol Alfian Nurrizal menambahkan, akibat per-

buatan tersangka kini teran-cam dengan pasal 285 KUHP

dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. "Ter-

sangka telah terancam pasal 285 KUHP dengan ancaman

hukuman 12 tahun penjara," katanya. (ryn/lum)

KRIMINAL

Buron Pemerkosaan Diamankan

Polisi saat memperlihatkan tesangka pemerkosaan terhadap korban ER (18) dan barang bukti berupa rok panjang warna abu-abu dan sebuah baju lengan panjang warna merah muda di Mapolres Sampang.

SAMPANG - Abdorrah-man (31) warga Desa Paopale Laok, Kecama-tan Ketapang, kini harus mendekam dibalik je-ruji besi tahanan Polres Sampang. Hal itu balasan tersangka atas kasus pemerkosaan terhadap ER (18) tak lain tetangganya sendiri.

Hasil survei yang kami lakukan masih

banyak warga yang kurang sadar akan lingkungan, dan banyak yang

membuang sampah sembarangan,”

Page 15: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO. 0212 | TAHUN II 15BANGKALAN

Baleg DPRD Bangkalan mengaku masih menunggu komunikasi dengan Komisi A yang membidangi masalah pemerintahan. Padahal, se-

belumnya Komisi A berharap eksekutif dan Baleg memiliki inisitif untuk merevisi perda yang dinilai sudah tidak rel-evan dan perlu penambahan

pasal, khususnya pembatasan masa jabatan pejabat semen-tara (Pjs) dan klausul sanksi bagi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang tidak melak-sanakan kewajibannya.

"Jika memang alasan me-nunggu komunikasi, Komisi A akan melayangkan surat kepada pimpinan dewan dan baleg untuk segara mem-proses raperda yang baru," ungkap Ketua Komisi A DPRD Bangkalan, Syafiudin Asmoro.

Menurut politisi PKB ini, Perda no 7 tahun 2006 ten-tang Pilkades yang saat ini masih berlaku, perlu adanya revisi pasal. Apalagi, dalam perda tersebut tidak menga-tur adanya sanksi tegas bagi BPD yang tidak melaksanakan kewajibannya dalam mem-proses pelaksanaan pilkades. Sehingga, seringkali BPD bermain politik agar pilkades tidak terlaksana.

"Harus ada aturan tegas terkait BPD yang tidak mem-

proses percepatan pilkades. Sebab, BPD juga bermain poli-tik di dalamnya," tuturnya.

Dengan raperda itu, BPD dapat bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, karena sudah ada aturan yang tegas. Di samping itu, Pjs yang akan diatur pula dalam rapeda tersebut ha-nya bisa menjabat maksimal 2x6 bulan saja tidak sampai berpuluhan tahun yang dapat menghambat terlaksananya pilkades. (dn/rah)

Baleg Belum Merespon Positif tentang Amandemen

Raperda Pilkades TerganjalBANGKALAN - Proses pembuatan rancangan pera-turan daerah (raperda) pemilihan kepala desa yang diinisiasi oleh Komisi A DPRD Bangkalan, tampak-nya tidak akan berjalan mulus. Sebab selain diper-tanyakan dasar hukumnya oleh Bapemas Pemdes untuk merubah perda yang lama, juga belum ada respon positif dari Badan Legislasi (Baleg).

BANGKALAN – Becak merupakan alat transpor-tasi jarak dekat yang biasa digunakan warga untuk mengangkut penumpang. Namun, keberadaan becak dayung sudah tak seramai dulu lagi. Kini, keberadaan becak yang dikayuh dengan kaki itu semakin tergeser oleh maraknya becak motor (bentor) yang berkeliaran.

Namun apa mau dikata pengayuh becak tradisional hanya bisa pasrah meng-hadapi kenyataan. Mereka dipaksa harus mengaku jasa angkutan bentor yang nyata-nyata lebih mudah dirasakan oleh masyarakat penggunanya.

Keberadaan becak motor (bentor) mu-lai bertebaran di Kabupaten B a n g k a l a n yang ber-fungsi seba-gai angkutan umum. Ken-daraan hasil m o d i f i k a s i masyarakat itu beroperasi diduga tanpa mel-alui uji kendaraan bermotor (uji kir). Padahal kendaraan tanpa uji kir, tingkat kea-manannya masih diragukan.

Selain itu, keberadaan bentor yang semakin banyak di Bangkalan dinilai mem-pengaruhi tingkat penghasi-lan kendaraan lain. Apalagi becak yang selama ini men-jadi angkutan alternatif masyarakat kelas bawah.

Salah satu pengemudi becak dayung, Maye’, yang biasa mangkal di jalan Pe-muda Kaffa. Dia mengatakan kalau sudah banyak orang yang lebih memilih ben-tor (becak motor) dibanding becak manual seperti becak

miliknya.”Becak begini sekarang

sudah mulai berkurang penggunanya, sudah banyak bentor,” ungkapnya, kemarin (2/10).

Apalagi, lanjutnya, dari segi penghasilan cukup menurun drastis karena pengaruh keberadaan ben-tor tersebut. ”Sebelum had-irnya bentor yang belum jelas status perizinannya ini, dalam sehari saya bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp 80.000 tiap hari. Namun kini, untuk menca-pai penghasilan sekitar Rp 30.000 saja, sangat sulit,” ke-luhnya.

Meskipun keberadaan becak motor (bentor) mu-

lai mengusir dominasi para tukang be-cak dayung. Namun, para tukang be-cak dayung tersebut tetap m e n j a l a n i p r o f e s i n y a demi meme-

nuhi kebutuhan kehidupan rumah tangga mereka.

Munculnya bentor saat ini sudah mulai diminati masyarakat. Orang-orang se-makin cenderung menilai ke-beradaan bentor lebih praktis dan cepat dibandingkan becak dayung, dengan tanpa me-mikirkan dampak yang akan ditimbulkan dari kelayakan bentor tersebut.

Dengan demikian, dengan kondisi tersebut membuat para pengayuh becak dayung semakin terpojok dan mulai pasrah dengan kondisi had-irnya becak motor. ”Ya, mau bagaimana lagi, keberadaan-nya sudah mulai menjamur,” ujarnya. (ori/rah)

JASA ANGKUT

Bentor Menggeser Posisi Becak Dayung

”Becak begini sekarang sudah mulai berkurang

penggunanya, sudah banyak bentor,”

ALAT TRANSPORTASI JARAK DEKAT. Sebuah becak sedang membawa penumpang yang melintasi salah satu jalan raya di Kabupaten Bangkalan, Rabu (2/10). Becak merupakan alat transportasi jarak dekat yang biasa digunakan warga untuk mengangkut penumpang. Namun, saat ini keberadaan becak dayung tersebut sudah tak seramai dulu lagi.

Masyarakat Bang-kalan diimbau lebih waspada, karena sudah mulai mencemari perai-ran selat Madura. Sebab, setiap dok perbaikan ka-pal disinyalir ada limbah B3. Untuk di Bangkalan perusahaan dok kapal yang besar yakni PT Adi-luhung, terletak di Desa Ujung Piring, Kecamatan Socah, dan Ben Santoso yang berada di Kecama-tan Kamal.

Pihak perusahaan harus bisa mengelola limbah yang dike-luarkan supaya tidak mencemari lingkung-an. “Sebenarnya untuk

persoalan limbah mulai timbul ketika ada pabrik, seperti pabrik tahu dan dok kapal,” terang Ka-bid Kabid Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Pengelolah Limbah Badan Lingkungan Hidup (BLH), Hariaji, kemarin (2/10).

Dia menerangkan setiap perusahaan harus melaporkan terkait de-ngan penanganan limbah pada enam bulan sekali. Semua perusahaan waji bisa mengelola limbah. Hal tersebut dilakukan supaya tidak sampai mencemari lingkungan.

”Saat proses per-

baikan dengan cara menggosok bagian kapal, karena akan dicat ulang atau sebagainya, maka akan menimbulkan lim-bah B3 ini. Perairan selat Madura sudah tercemar dengan limbah B3. Na-mun, kondisinya belum parah,” ungkapnya.

Akan tetapi, jika terus dibiarkan, jus-tru akan menimbul-kan pencemaran yang lebih besar. Hal itu akan berakibat pada matinya ikan yang ada di perairan selat Madura, jika itu berlangsung secara terus menerus.

”Selain berbahaya bagi kesehatan manusia, pembuangan limbah B3 yang sembarangan bisa merusak ekosistem. Diharapkan perusahaan galangan kapal, lebih memperhatikan masalah ini agar efek pencema-rannya tidak meluas,” pintanya. (ori/rah)

GOSOK BESI KARAT

Limbah B3 Mencemari Selat Madura

BANGKALAN - Puluhan personil kepolisian yang su-dah siap berjaga-jaga di Dinas Pendidikan (Disdik) Bangka-lan merasa lega. Sebab kegi-atan demonstrasi yang telah direncanakan oleh Komunitas Mahasiswa Bangkalan (KMB) tak jadi berlangsung. Belum ada alasan pasti mengenai alasan gagalnya kegiatan as-pirasi masyarakat tersebut. Namun, diduga tak ada kesia-pan dari komunitas pihak ber-sangkutan.

Berdasarkan informasi yang beredar, KMB akan melakukan upaya demonstrasi terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2013 dan tahun sebelumnya yang dianggap kocar-kacir. Bah-kan, diduga belum menyelesai-kan proyek swakelola, sehingga terindikasi banyak pemotongan via kepala sekolah dan oleh ok-

num Disdik Bangkalan.Tampak puluhan kepoli-

sian polres Bangkalan yang menjaga Dinas Pendidikan. Lebih dari satu jam, petugas menunggu kehadiran para

demonstran. Namun, hingga siang kemarin (2/10) para demonstran tak kunjung tiba ke Disdik Bangkalan.

”Kami mendapatkan kon-firmasi dari korlap aksi, bah-wasanya demo ditunda. Se-jauh ini, masih menunggu konfirmasi lagi,” kata Kabag Ops Polres Bangkalan, Kom-pol Abdur Rokhim, kemarin (2/10).

Rokhim menambahkan pengamanan yang dilakukan petugas kepolisian dari pol-res Bangkalan terdiri dari satu pleton yang terdiri dari 90 anggota. Sebab, estimasi lapo-ran para demonstran terdiri dari 150 orang.

Sementara itu, dari per-wakilan KMB belum bisa dikonfirmasi terkait gagalnya proses jaring aspirasi tersebut. (ori/rah)

DAK

Demo Disdik Gagal Tanpa Alasan

Kami mendapatkan konfirmasi dari korlap

aksi, bahwasanya demo ditunda. Sejauh ini, masih menunggu

konfirmasi lagi,”

Kompol Abdur Rokhim Kabag Ops Polres

Bangkalan,

BANGKALAN – Keberadaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang disebab-kan hasil gosokan besi karat pada proses perbaikan kapal perlu diwaspadai. Sebab limbah hasil proses perbaikan tersebut mulai mencemari perairan pantai. Limbahnya juga mengalir ke lautan yang lebih besar.

PEKAN BATIK INTERNASIONAL. Peserta menarikan tari Batik Jlamprang Pekalongan pada pembukaan Pekalongan Batik Week Internasional 2013 di Pekalongan, Jateng, Rabu (2/10). Sebanyak 11 negara ikut dalam kegiatan memperingati Hari Batik Nasional tersebut.

Page 16: e Paper Koran Madura 3 Oktober 2013

KAMIS 3 OKTOBER 2013 NO.0212| TAHUN II16 SURAMADU

RAYAKAN HARI BATIK. Sejumlah pelajar mengenakan pakaian batik melintas di halaman sekolah SMA Negeri 1 Jakarta, Rabu (2/10). Sebagian warga merayakan hari Batik Nasional pada 2 Oktober dengan mengenakan pakaian batik.

Setahun terakhir (1 Sep-tember 2012-1 Oktober 2013) di jejaring sosial Twitter. Saat perbincangan tentang Jokowi, Megawati, Prabowo, Aburizal Bakrie dalam kaitannya de-ngan Pemilu 2014 digabung-kan, jumlahnya mencapai 208

ribu celotehan.Sementara jumlah perbin-

cangan mengenai Demokrat, Golkar, PDIP, serta PKS dalam kaitannya dengan Pemilu 2014 sebanyak 184 ribu celotehan.

“Awalnya kami mengira perbincangan parpol dalam

kaitannya dengan 2014 me-mang secara umum sedang tidak seintens perbincangan perihal tokoh. Dari waktu ke waktu, persoalannya, pemilu Indonesia acap menjadi per-tarungan tokoh. Namun tern-yata dari 208 ribu perbincan-gan tentang tokoh, 116 ribu di antaranya adalah celotehan tentang Jokowi. Ini lebih dari separuh perbincangan,” im-buh Adi.

Perbincangan tentang Megawati tercatat hanya 13 ribu, Aburizal 33 ribu, dan Prabowo 32 ribu. Kesemuan-ya lebih rendah ketimbang perbincangan tentang partai. Paling rendah di antara em-pat partai adalah Golkar, de-ngan 38 ribu perbincangan, kemudian PDIP dengan 42 ribu perbincangan, Demokrat

dengan 47 ribu perbincangan, dan paling atas PKS dengan 56 ribu perbincangan.

Kendati demikian, Adi me-nerangkan, hal ini tidak be-rarti perhatian terhadap tokoh secara umum saat ini lebih be-sar ketimbang perhatian terh-adap partai. Pasalnya, tak lain adalah Jokowi sendiri yang menyebabkan perbincangan tentang tokoh mencapai jum-lah yang lebih tinggi.

“Hasilnya, dalam perbin-cangan Pemilu 2014 pesona parpol nampaknya memang berada di bawah tokoh,” ujar Adi Ahdiat, analis PR.

Adi menekankan, ini artinya parpol tetap marak diperbincangkan mendekati pemilu mendatang. Namun Jokowi effect-lah yang me-nyebabkan perhatian pub-

lik tersita pada tokoh—lebih tepatnya, pada satu tokoh: dirinya. Di samping itu pula, di antara tokoh-tokoh, perbin-cangan tentang Jokowi jauh lebih banyak menuai senti-men positif dalam perbincan-gan publik.

“Bila kondisi ini terus ber-lanjut atau berkembang, bisa jadi di Pemilu 2014 dalam pikiran publik tak ada alter-natif selain Jokowi,” ujar Adi.

Menurut Adi, partai yang mengusung Jokowi seyogianya tidak lupa membenahi kerja riilnya, dan partai-partai lain dapat menggarap konstituen-nya di akar rumput ketimbang berfokus mengangkat tokoh. Adi berharap, Pemilu 2014 tidak menjadi ajang pencar-ian kandidat populer semata. (han)

Partai-Tokoh Perkuat Pemilu 2014SURABAYA - Melihat dikejar-kejarnya figur-figur tertentu oleh parpol guna digadang pada 2014 nan-ti, muncul pertanyaan, masihkah parpol merupakan instrumen politik yang efektif untuk mendulang suara pemilih? Ataukah sebaliknya, parpol lebih mengandalkan tokoh ketimbang kerja dan kedeka-tan riilnya dengan masyarakat untuk melambung-kan suara?Berangkat dari pertanyaan ini, Prapan-cha Research (PR) melakukan pantauan terhadap frekuensi perbincangan tokoh potensial capres dan parpol terkait Pemilu 2014 dalam rentang

SURABAYA - Duta Forum Konservasi Satwa Liar In-donesia (Foksi) Jawa Timur Doddy Hernanto yang meru-pakan gitaris dengan satu jari dan dikenal dengan sebutan “Mr. D”, memahatkan bodi gitarnya dengan ukiran ikon Curik Bali dan Banteng Jawa.

“Pemahatan gitar kayu sebagai upaya menguatkan upaya konservasi satwa liar itu di rumah seniman Bali I Wayan Tuges di Jalan Baru-na, Guwang, Sukowati, Kabu-paten Gianyar,” kata “Mr. D” di Surabaya, Rabu (2/10).

Proses yang disaksikan gitaris dobel leher (neck) Balawan itu untuk meng-gaungkan upaya menjadikan gitar sebagai media kampa-nye satwa liar.

“Kami harapkan ini akan menjadi kampanye tersendi-ri. Kampanye membutuh-kan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk rekan-rekan media baik cetak maupun elektronik,” ujarnya.

Ia menjelaskan pemaha-tan gitar “Mr. D Series” itu dilakukan sejak Selasa (1/10) di dekat Pasar Seni Guwang, Gianyar, sekaligus dilakukan kampanye pelestarian dan konservasi satwa liar ber-sama seniman pahat I Wayan Tuges dan didukung Bala-wan, gitaris Bali yang telah mendunia.

Kegiatan tersebut berlan-jut pada Rabu (2/10) dengan mengundang berbagai media di rumah I Wayan Tuges un-tuk turut mensosialisasikan pelestarian satwa liar dan Kamis (3/10) dijadwalkan kunjungan ke Bali Safari and Marine Park (BSMP) di Gian-yar.

Di BSMP, “Mr. D” akan melakukan kampanye satwa liar di salah satu kafe dengan menggunakan gitar buatan I Wayan Tuges yang sudah diukir satwa liar menyerupai bentuk jalak atau Curik Bali dan Banteng Jawa.

Selanjutnya, kunjungan ke kediaman Balawan seba-gai salah satu endorsed (pe-nyokong) gitar ukir satwa liar dengan brand “Mr. D

Rick Hanes” untuk ikut serta dalam kampanye Satwa Liar bagi masyarakat luas pada sore hari.

Doddy Hernanto men-jelaskan langkah-langkah penguatan kampanye terse-but dilakukan setelah sebel-umnya digelar edukasi pada kalangan jurnalis melalui workshop atau pelatihan de-ngan tekanan tematik regu-lasi dan manajemen satwa liar.

Hal itu kemudian ditin-daklanjuti dengan penye-lenggaraan kelas terbuka di Taman Safari Indonesia (TSI) Prigen. Kegiatan itu sebagai bentuk penguatan kognitif kepada para jurna-lis agar memperoleh gam-baran konkret terkait dengan manajemen satwa ex-situ.

“Hal ini menjadi san-gat penting mengingat Jawa Timur memiliki setidaknya dua ikon terkait satwa, yakni TSI II Prigen dan Kebun Bi-natang Surabaya. Yang dis-ebut terakhir ini, kerap men-jadi sorotan media massa lantaran beragam soal yang membelitnya,” ujarnya.

Edukasi kepada jurnalis juga dilakukan dalam keg-iatan “Owa-K” (Orientasi Wartawan Konservasi) yang merupakan kegiatan tahu-nan Foksi dengan melibat-kan peserta yang lebih luas lagi meliputi seluruh Jawa dan Lampung.

“Tak hanya di ex-situ, Foksi juga ambil bagian dalam kegiatan di in-situ sebagaimana yang pernah dilakukan di Taman Nasional Alas Purwo dan Baluran,” kata Doddy Hernanto.

Pelibatan penggiat Foksi berlatar jurnalis, menu-rut dia, memberikan gaung relatif kuat melalui penyam-paian fakta yang ada di lapa-ngan melalui pemberitaan.

Konten berita itu tak hanya menjadi kontrol bagi pemangku kebijakan dan masyarakat, namun juga me-miliki muatan edukasi beta-pa pentingnya pelestarian satwa liar plus habitatnya, tambahnya. (ant/gul/dik)

Duta Foksi Jatim

Kampanye dengan Pahat Gitar

SURABAYA – Kapolda Jatim Irjen Unggung Cahyono perintahkan anggotanya untuk melakukan sterilisasi terhadap seluruh penumpang kapal laut maupun kendaraan roda empat dan roda dua.

Hal ini terkait penyelega-raan Apec ke XII yang diseleng-garakan di Nusa Dua Bali.

Perintah Kapolda terse-but direspon Polres Tanjung Perak dengan melakukan ra-zia terhadap calon penump-ang kapal AWU tujuan Bali.

“Razia ini untuk menin-dak lanjuti perintah Kapolda demi keamanan penyeleng-garaan Apec di Bali,” ujar Kasat Sabhara, AKP Sopian, Rabo (02/10).

Dalam razia tersebut, petugas berhasil menga-mankan beberapa calon penumpang yang mem-bawa senjata tajam (sajam) diantaranya Arman (15) asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Pelajar yang mengaku sedang liburan tersebut ke-dapatan membawa Samurai. “Samurai ini tidak tajam, hanya saya gunakan sebagai hiasan di rumah,” jelasnya.

Selain itu, petugas juga mengamankan Samsul Musa

(52) warga Mebba Sabu barat yang kedapatan membawa 20 pisau. Menurut pen-gakuan Samsul, puluhan pisau tersebut dibelinya dari Pasar Turi, untuk dijual lagi kepada tetangganya. “Saya ke surabaya mau membeli peralatan nelayan, dan pisau ini titipan tetangga, luma-yan dapat sedikit untung sebagai ganti ongkos” terang bapak 5 anak tersebut.

Sedangkan Amos belly (35) warga Jl Letda Jaya kayu mas Denpasar timur, keda-patan membawa 5 pusaka ritual,”Semua ini merupa-kan pusaka. Saya sengaja membawanya karena saya akan menetap dikampung halaman,” ujar Amos yang mengaku sebagai paranor-mal tersebut.

“Untuk saat ini kami berhasil mengamankan 26 sajam. Keberadaan sajam tersebut terdeteksi oleh Xray,” tegas Sopian.

Sajam yang berhasil diamankan, langsung dibawa ke Mapolres tanjung Perak, sedang calon penumpang dilakukan pendataan dan dipersilahkan melanjutkan perjalananan.(ddy)

RaZia

Polisi Menemukan Puluhan Sajam dan Pusaka

Petugas Menunjukkan Sajam Hasil Razia Calon Penumpang Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak

BANGKALAN - Menjelang berakh-irnya masa perbaikan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada 11 Oktober, un-tuk Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 mendatang, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bangkalan belum juga menerima laporan maupun pengaduan terkait adanya penambahan DPT mau-pun pengurangan.

Padahal, guna menjaring informasi dari seluruh masyarakat dan partai politik peserta pemilu, KPUD setem-

pat telah melakukan kegiatan jemput bola ke beberpa kecamatan yang ada di Bangkalan. Namun, hasilnya nihil tidak ada laporan satupun yang dit-erima.

Sebelumnya, KPUD Bangkalan menetapkan jumlah DPT Pemilihan Legislatif Kabupaten setempat, dalam rapat penetapan DPT Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota tahun 2014 sebanyak 960.785 DPT dengan 2.557 Tempat Pe-

mungutan Suara (TPS).“Hingga -8 menjelang berakhirnya

masa perbaikan, kami belum men-erima laporan satupun terkait adanya perbahan DPT. Padahal, kami sudah ke beberapa kecamatan,” kata Ketua Pokja Pemutakhiran Data Pemilih Po-leg 2014, Tajul Anwar.

Menurutnya, jika memang akh-irnya tidak ada laporan, maka jumlah yang telah ditetapkan akan men-jadi pedoman dalam mencetak su-

rat suara. Namun, ia tetap berharap masyarakat tetap berpartisipasi jika nantinya ada perubahan sebelum masa perbaikan itu berakhir. Sebab, apabila masa perbaikan sudah ditu-tup, tidak ada kesempatan lagi untuk melakukan perbaikan.

“Jika memang ada temuan sila-kan laporkan ke PPK maupun PPS agar dilaporkan ke KPUD untuk dia-jukan ke KPU provinsi,” pesannya. (dn/rah)

PEmiLu LEGisLatiF

Masyarakat Belum Melaporkan Perubahan DPT

SURABAYA - Profesi se-bagai seorang Polisi pastinya tidak jauh dari hal-hal yang berbau kriminalitas. Tapi apa jadinya ketika mereka (Polisi--red) harus berjalan layaknya seorang model profesional, untuk memperagakan busana yang dikenakan.

Pawakan tegap, gagah, te-gas, ditambah senyuman kecil yang keluar membuat mereka semakin mempesona di mata ibu-ibu Bhayangkari saat fash-ion show dalam acara acara Hari Kesatuan Gerak Bhayang-kari ke-61 yang digelar di ge-dung Bhara Wira Polrestabes Surabaya, Rabu (02/10.

Kombes Pol Setija Juni-anta Kapolrestabes Surabaya beserta beberapa pejabat dan anggota Polrestabes mem-peragakan baju yang mereka kenakan dan berjalan di atas karpet merah. Mereka tak

kalah luwes jika dibandingkan dengan para model catwalk saat berfashion show.

Pejabat Polretabes yang mendampingi Kombes Pol Setija Junianta untuk mem-pergakan baju yang mereka kenakan antara lain, AKBP Marsudianto Wakapolres Surabaya yang mengena-kan Pakaian Dinas Lapangan (PDH), Kompol Wiyogo Kasat tintelkam, Kompol Leonard Sinambela Wakasatreskoba, AKBP Sudamiran Kabag Ops dan beberapa anggota Polwan serta anggota Bhayangkari yang mengenakan gaun lay-aknya model profesional.

Acara semakin meriah, ke-tika beberapa model sekaligus artis papan atas seperti, Okan Kornelius, Eddies Adelia, dan Tommy Kurniawan tak mau kalah dengan Kapolrestabes untuk berjalan di atas karpet

merah dan berpose di hadapan ratusan anggota Bhayangkari yang hadir.

Oggie Setija Junianta ket-ua Bhayangkari Polrestabes

Surabaya mengatakan, meskipun acara peringatan Hari Kesatuan Gerak Bhay-angkari selalu dilakukan setiap tahun, namun kali ini

sengaja dibuat dengan kon-sep yang berbeda. Kali ini se-lain seminar, juga menghad-irkan artis terkenal.

“Kebetulan saya kenal de-ngan Tomy kurniawan dan artis lainnya yang kami un-dang. Tujuannya agar ibu-ibu Bhayangkari tidak bosan de-ngan kegiatan yang diseleng-garakan. Biasanya kan hanya seminar, nah kali ini ada artis juga yang datang,” kata Oggie Setija Junianta kepada warta-wan di sela-sela acara.

Dia menambahkan, pihaknya berharap anggota Bhayangkari memiliki peng-etahuan lebih, dan semakin peduli dengan kesehatan. Ka-rena dalam peringatan kali ini, ada sesi seminar seputar kese-hatan reproduksi dan seminar seputar kepribadian yang dis-ampaikan oleh Soraya Haque.(ddy)

Polrestabes Gelar Fashion Show Peringati Hari Bayangkari

Rakyat Tak Lagi Mempercayai Tokoh Seperti Dulu