e Paper Koran Madura 14 April 2015

32
[email protected] 0328-6770024 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SELASA BERITA TERKAIT Hal 2 Konflik Golkar Makin Panas ICW: KPK Masih Tak Bernyali Berita Nasional hal 4 Konflik internal partai Golkar semakin panas dan meruncing. Setelah beberapa waktu lalu Gol- kar versi Agung Laksono merom- bak komposisi fraksi di DPR serta MPR, kini giliran Gol- kar kubu Aburizal Bakrie menggeser para pen- dukung Agung Laksono yang berada di komisi strategis di DPR.

description

e Paper Koran Madura

Transcript of e Paper Koran Madura 14 April 2015

Page 1: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV13 1

[email protected]

0328-677002414 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SELASA

BERITA TERKAIT

Hal 2

Konflik Golkar Makin Panas

ICW: KPK Masih Tak Bernyali

Berita Nasionalhal 4

Konflik internal partai Golkar semakin panas dan meruncing. Setelah beberapa waktu lalu Gol-kar versi Agung Laksono merom-bak komposisi fraksi di DPR serta MPR, kini giliran Gol-kar kubu Aburizal Bakrie menggeser para pen-dukung Agung Laksono yang berada di komisi strategis di DPR.

Page 2: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV132

Di tengah hiruk-pikuk perbincangan tentang ISIS, Setara Institut akhir Maret lalu mengungkapkan data survei menarik. Ternyata 7,2 persen - 49 responden dari 684 siswa- di Jakarta dan Bandung setuju ISIS. Ini berarti, kata Wakil Ketua Setara Institut Bonar Tigor Naipospos, satu dari 14 siswa terindikasi setuju tindakan radikalisme.

Sekalipun angka itu belum sepenuhnya merupakan representasi keseluruhan siswa di negeri ini, terung-kapnya data itu tetap mememerlukan perhatian serius. Dari fakta itu paling tidak memaparkan tentang potensi radikalisme memang rill ada di tengah masyarakat. Diakui atau tidak ada sebagian kecil masyarakat yang membenarkan berbagai tindakan kekerasan ISIS.

Secara sosiologis fakta-fakta Setara Institut sebe-narnya sulit dihindari. Selalu ada kemungkininan dalam komunitas masyarakat yang bersikap di luar kewajaran atau menggunakan cara-cara berbeda dari kebiasan masyarakat umumnya. Bahkan dalam masyarakat modern dan berpikiran maju sekalipun juga ditemu-kan pikiran dan perilaku berbeda itu. Sekedar contoh ekstrim, simpatisan ISIS juga ada dari Amerika, Inggris, Prancis dan berbagai negara lainnya.

Jika di negara relatif stabil yang komunitas Islamnya minoritas masih saja ada simpatisan ISIS, apalagi di negeri mayoritas muslim seperti di Indonesia. Potensi sejenis sangat dan sangat mungkin sekali. Apalagi

ketika faktor-faktor pemi-cunya bertebaran di tengah masyarakat. Yang perlu dikaji mengapa berbagai pe-nyimpangan itu terjadi lalu bagaimana upaya meminimal-kan atau melokasir potensi itu.

Tentu cara-cara pintas dan instan tak bisa lagi dilaku-kan. Langkah pemblokiran informasi praktis sebenarnya merupakan tindakan yang su-lit berjalan efektif. Ditutup di sini, muncul di sana; ditutup

di satu tempat muncul di tempat lain. Penyebaran infor-masi saat ini seperti udara yang sangat sulit dibendung. Konsekwensinya selalu ada potensi ketertarikan, simpati, setuju atau kontra pada berbagai informasi itu. Informasi tentang ISIS misalnya, sebagaimana data yang dilansir Setara Institut ternyata meninggalkan jejak ketertarikan pada sebagian siswa.

Di era globalisasi seperti sekarang ini informasi sa-ngat sulit dibendung. Informasi apapun mudah diper-oleh termasuk seputar tentang ISIS. Karena itu yang jauh lebih mendasar adalah bagaimana memberi fondasi pemahaman keagamaan pada masyarakat sehingga ke-terikatan keagamaan tak lagi atas dasar ikut-ikutan.

Pendidikan agama di sekolah sudah saatnya dikem-bangkan melalui pendekatan dialog, tidak menolog seperti sekarang ini. Siswa dari sejak dini sudah diajak berdiskusi, mengembangkan pemikiran dalam mema-hami ajaran agama, agar terbiasa terbuka dan bersikap kritis dalam menerima pemikiran.

Jika fondasi kemampuan pengembangan pemikiran keagamaan bersifat terbuka terbentuk tak akan mudah lagi terperangkap doktrin dari sebuah ajaran. Agama dipahami subtansi dan bukan aspek seremonial semata. Penyebaran informasi bersifat doktrin menjadi lebih minimal mempengaruhi pemikiran dan perilaku. Secara tak langsung ada kontrol internal seseorang untuk tidak terjebak berbagai tindakan menyimpang.

Sudah saatnya di negeri ini proses pemahaman keagamaan membuang jauh cara-cara monolog dan lebih mengembangkan dialog, diskusi sebagai proses pena-taan kemampuan penyaringan informasi. Manusia perlu diperlakukan sebagai makhluk hidup; tidak diposisikan sebagai robot yang gampang dikendalikan siapapun yang merasa mampu menguasainya. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV13 2

Pendidikan agama di sekolah sudah saatnya dikem-

bangkan melalui pendekatan dialog,

bukan monolog

Siswa ISISOleh : Miqdad Husein

Kolumnis asal Madura, tinggal di Jakarta

JAKARTA-Konflik internal partai Golkar semakin pa-nas dan meruncing. Sete-lah beberapa waktu lalu Golkar versi Agung Lakso-no merombak komposisi fraksi di DPR serta MPR, kini giliran Golkar kubu Aburizal Bakrie mengges-er para pendukung Agung Laksono yang berada di komisi strategis di DPR.

Terakhir, tiga pendukung Agung, yakni Fayakhun Andriadi, Meutya Viada Hafid dan Dave Lak-sono, digeser dari posisi sebelum-nya di Komisi I DPR.

Ketua DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Dave Laksono mengungkapkan terdapat 27 pen-dukung Golkar kubu Agung Lakso-no yang mengalami nasib serupa. “Ada 27 orang yang dirotasi,” kata Dave Laksono di Komplek Parle-men, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (13/4).

Menurut Dave, seluruh pen-dukung Agung Laksono yang me-ngalami rotasi telah mengajukan protes keras ke pimpinan DPR dan Sekertaris Jenderal DPR. Mereka

menganggap rotasi tidak sah. Ia tidak hafal nama-nama 27 orang yang dirotasi.

“Semua melakukan hal yang sama, tadi kita melayangkan protes keras. Ini disampaikan ke-pada pimpinan DPR bahwa rotasi ini tidak sah,” ujar dia.

Ini merupakan gelombang per-geseran di komisi dan alat keleng-kapan dewan terbaru oleh kubu Ical. Fayakhun, Meutya dan Dave digeser dari Komisi I DPRI. Sebe-lum ini, tiga pendukung Agung, Zainuddin Amali, Yayat Biaro dan Adies Kadir, juga digeser. Mereka bertiga dirotasi dari Komisi III DPR.

Sekretaris Fraksi Golkar kubu Agung, Fayakhun Andriadi menga-takan kebijakan Ketua Fraksi kubu Ical, yakni Ade Komarudin dan sekretarisnya, Bambang Soesatyo tidak sah karena tidak diteken Agus Gumiwang selaku ketua fraksi dan dirinya sebagai sekretaris yang di-tunjuk DPP Golkar yang disahkan Kemenkum HAM.

“Bilamana ada surat yang tidak ada tandatangan Agus Gumiwang dan Fayakhun, surat tersebut tidak sah. Kita anggap itu lucu-lucuan. Saya (sekretaris fraksi) di DPR di-calonkan oleh Partai Golkar yang dipimpin Agung Laksono dan Zai-

nudin Amali. Jadi fraksi itu tidak sah,” kata Fayakhun di gedung DPR, Jakarta, Senin (13/4).

Terkait dengan kebijakan Ade dan Bambang yang merotasi se-banyak 27 anggota fraksi kubu Mu-nas Ancol, Fayakhun belum memu-tuskan menempuh upaya hukum. Dia baru melayangkan protes ke pimpinan DPR, sekretariat komisi dan setjend DPR.

“Saya sudah buat protes keras. Saya sampaikan ke ketua DPR su-rat ini. Ada 27 orang yang dirotasi. Nama gak hapal siapa-siapa saja. Semuanya melakukan protes yang sama,” jelas Fayakhun.

Namun Sekretaris Fraksi Gol-kar kubu Ical, Bambang Soesatyo menyatakan rotasi pada anggota DPR Golkar merupakan hal yang lumrah. Karena itu, tak perlu dibe-sar besarkan.

Politikus yang akrab disapa Bamsoet ini menyatakan rotasi dilakukan untuk penyegaran. Dia menjelaskan kalau Golkar membu-tuhkan kemampuan para anggota-nya yang dirotasi. Semisal, kata dia, si A lebih optimal di komisi VII, maka dia dipindah disitu.

“Jadi esensinya agar kader Gol-kar di DPR lebih optimal dalam bekerja, “ pungkasnya.

=GAM/ABD

Konflik Golkar Terus MemanasKubu Ical Geser 27 Pendukung Agung di DPR

ant/muhammad adimajaUJIAN PAKET C DI LAPAS. Siswa warga binaan mengikuti Ujian Nasional Paket C di Lapas Narkoba Cipinang, Jakarta, Senin(13/4). Sebanyak 846 peserta warga binaan mengikuti UN paket C di zona 2 yaitu Lapas Cipinang dan Lapas Narko-tika untuk mendapatkan kesetaraan pendidikan setingkat SMA.

Page 3: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV13 3NASIONALPROBOLINGGO SELASA 14 APRIL 2015

No. 0586 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

Gelar perkara terbuka itu dilaksanakan di Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dit Tipideksus) Bareskrim Polri dengan mengundang sejumlah pihak se-perti PPATK, Kejagung, awak media, ahli hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membedah kelaikan dokumen yang berujung pada pemberian status tersangka terhadap Budi.

Sisi lain, Polri juga bakal memproses jika ternyata ada penyidik KPK yang ter-

bukti dengan sengaja menyalahgunakan kewenangannya atas ditersangkakannya Budi Gunawan.”Jam 3 sore, kita akan pa-paran terbuka kasus BG,” kata Direktur Tin-dak Pidana Ekonomi dan Khusus, Brigjen Victor Edi Simanjuntak, di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (13/4).

Victor mengatakan, para tamu yang diundang dalam pemaparan tersebut mu-lai dari pejabat tinggi Kejagung, pimpinan PPATK, pimpinan KPK, hingga pimpinan redaksi sejumlah awak media.

Sementara dari kalangan ahli di antara-nya Pakar Hukum Pidana, Teuku Nasrullah, Guru Besar Universitas Padjajaran, Romli Atmasasmita, Dosen Fakultas Hukum Uni-versitas Muhammadiyah Jakarta, Choirul Huda, dan Pakar TPPU dari Universitas Tri-saksi, Yenti Ganarsih.

Kendati di antara ahli dan pakar terse-but merupakan salah satu saksi ahli kasus praperadilan yang diajukan Komjen Budi

Gunawan beberapa waktu, Victor tak mera-gukannya. Menurut Victor, independensi ketiga pakar tersebut sudah teruji dan pa-paran perkara itu pun digelar terbuka de-ngan mengundang awak media.

“Wah independen. Kita kan melihat para ahli ini integritasnya memang diakui. Kita juga mengundang wartawan,” pungkas Victor.

Berkas Budi dilimpahkan ke Bareskrim Polri, pekan lalu. Sebelumnya, KPK menye-rahkan berkas tersebut kepada Kejaksaan Agung. Polemik kembali muncul ketika Kejaksaan Agung akhirnya menyerahkan kembali kasus itu kepada Polri.

“Mungkin saja Kejaksaan Agung bi-ngung. Karena yang didapat itu berkas has-il laporan penyidik hanya foto kopi, baik itu LHA, surat penyitaan maupun berita acara. Itu foto kopi, jadi yang asli menurut kabar hanya surat pengantar,” terang Kadiv Hu-mas Irjen Anton Charliyan di Bareskrim

Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (13/4).

Apa yang diterima Kejaksaan Agung ternyata berberda dengan isi surat pe-ngantar yang menyebut menyertakan do-kumen asli. “Kira-kira (dokumen) foto kopi ini apakah suatu alat bukti, menurut pa-kar,” tegasnya.

Secara terpisah, Wakil Kepala Polri Komjen Badroddin Haiti mengatakan te-ngah memproses dan meneliti berkas kasus Budi Gunawan. Jika ada penyidik KPK yang ternyata terbukti dengan sengaja me-nyalahgunakan kewenangannya atas diter-sangkakannya Budi Gunawan, maka akan diproses.

“Kan bisa saja penyidik itu salah karena ketidakmampuan, bisa juga karena kese-ngajaan. Di mana letaknya nanti kan bisa dilihat. Kalau ketidakmampuan kan karena kompetensi itu barang kali kan atau salah menilai suatu alat bukti kan bisa saja ter-jadi,” kata Badroddin kepada wartawan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/4).

Menurutnya, jika ternyata nantinya ditemukan adanya indikasi kesengajaan terhadap kesalahan Budi Gunawan, bisa saja diproses secara hukum. Namun Badro-din kembali menegaskan, berkas Komjen BG masih dalam penelitian Mabes Polri. “Kalau kesengajaan ya tentu itu bisa saja dikenakan. Masih dalam proses peneli-tian,” tegasnya.

=GAM/ABD

Hari Ini Bareskrim Gelar Perkara Budi GunawanPenyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Bakal Diusut

JAKARTA-Bareskrim Polri bakal melakukan gelar perkara secara terbuka pada berkas kasus Komjen Budi Gunawan, pada hari ini, Se-lasa (14/4).

ant/rosa panggabean KONSER JELANG KAA. Grup musik Slank berpose usai konferensi pers tentang konser menjelang KAA 2015, di markas Slank, Jakarta, Senin (13/4). Konser di Gelora Bung Karno pada Minggu (19/4) tersebut juga mengampanyekan ‘Say No to Drugs’

Page 4: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV134 Nasional

JAKARTA-Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) berhasil menahan mantan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) serta operasi tangkap tangan (OTT) anggota DPR Adriansyah. Namun prestasi KPK ini belum punya efek signifikan dalam mengembalikan kharisma lembaga anti-rasuah itu usai kisruh dengan Polri.

Indonesian Corruption Watch (ICW) justru melihat KPK masih tebang pilih dalam menjalankan tugasnya. KPK tidak berani ber-hadap dengan oknum polisi yang diduga terlibat korupsi.

Bahkan menghadapi anggota berpangkat Briptu, Agung Kris-diyanto. “KPK tidak bernyali ke-tika berhadapan dengan oknum penegak hukum (Polisi), bahkan sekelas Brigadir polisi KPK tidak memiliki keberanian,” kata aktifis ICW, Emerson Yuntho di Jakarta,

Minggu (12/4).Hal itu diungkapkan Emerson,

menanggapi operasi tangkap ta-ngan yang dilakukan KPK Kamis 9 April lalu di Sanur, Bali. Dalam OTT itu, KPK berhasil menang-kap Adriansyah, Direktur PT Mi-tra Maju Sukses, Andrew Hidayat dan seorang anggota polisi Briptu Agung Krisdianto. Namun, Briptu Agung dilepaskan.

Menurut Emerson, pimpinan KPK harus menjelaskan kepada publik terkait pelepasan Briptu Agung. “Semua kasus korupsi yang ditangani KPK, mereka tidak hanya menangkap pelaku suap namun juga memproses kurir atau perantara suap. Beberapa bah-kan divonis penjara oleh hakim,” ujarnya.

Aksi lepas tangan itu akan membuat publik mudah menu-ding KPK bertindak diskrimantif. KPK dinilai berani tegas ketika berhadapan dengan masyarakat sipil, dan tunduk dan tak berdaya ketika berhadapan dengan aparat keamanan yang bersenjata. “Jika ini benar sangat memprihatin-kan dan sekaligus menyedihkan,” tegasnya.

Pelepasan tak berdasar itu se-makin memperkuat kesan negatif publik yang dialamatkan kepada KPK. Terutama, setelah skenario mulus membebaskan Komjen Pol Budi Gunawan dari semua tudu-han. Komisi antirasuah itu dinilai sudah berganti nama lantaran ketidakberdayaan itu. “Pasca pe-limpahan kasus BG ke Kejaksaan, publik punya kesan negatif bahwa KPK saat ini sudah berganti nama menjadi Kapok Periksa Kepolisian atau Komisi Pelindung Kepolisian. Jika KPK sudah mulai tidak ber-nyali, disitu saya merasa sedih,” katanya.

Senada dengan Emerson, anggota Tim Sembilan Bambang Widodo Umar menilai penahanan SDA dan OTT itu baru berupa tin-dakan teknis operasional. KPK, kata dia, perlu strategi nyata dalam perang melawan korupsi.

“Jadi ada mapping. Kalau tanpa mapping, misalnya proyek-proyek, anggaran mana yang kena, kemudian birokrasi. Kalau enggak ada strategi yang jelas, belum tahu kita,” imbuhnya.

=GAM/ABD

ICW: KPK Masih Tak BernyaliDianggap Tebang Pilih dalam Menjalankan Tugas

Namun Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan petugas partai yang diamanatkan dalam AD/ART PDI Perjuangan merupa-kan sebutan penghormatan atas penugasan kader partai dalam posisi yang strategis, baik di struktural partai, eksekutif, maupun legislatif.

“Seorang kader yang men-dapat penugasan dan berhasil duduk di lembaga eksekutif misalnya, hanya terjadi setelah yang bersangkutan melalui proses seleksi, penugasan, dan akhirnya diperjuangkan bersa-ma untuk duduk dalam lembaga terhormat tersebut. Dan banyak orang yang tidak memahami terminologi ini,” kata Hasto di Jakarta, Senin (13/4).

Hasto menjelaskan, istilah petugas partai juga muncul dalam sejarah pergerakan memperoleh kemerdekaan Indonesia. Saat itu PNI bertu-gas mendidik, menyadarkan, dan memimpin masyarakyat. Mereka yang telah terbukti mampu mengorganisir rakyat, kemudian ditugaskan oleh partai untuk terjun di tengah rakyat.

“Demikian halnya dalam sistem pemilu Indonesia, ketika partai berhasil mendapatkan kepercayaan rakyat dalam pemilu, maka kemudian partai menugaskan kader terbaik-nya untuk menjadi anggota legislatif, dan dapat mengu-sung calon presiden. Di situlah makna petugas partai juga muncul,” ujarnya.

Mereka yang mendapat sebutan petugas partai, kata Hasto, artinya menjalankan garis kebijakan ideologis par-tai. “Misal ketika Pak Jokowi mengambil kebijakan menolak impor beras dan lebih memilih meningkatkan kemampuan petani berproduksi adalah contoh keputusan yang harus diambil petugas partai untuk mewujudkan Idonesia yang berdikari dalam pangan,” pung-kasnya.

Seperti diketahui, cercaan belakangan ditujukan kepada Megawati yang meminta kader yang tidak mau disebut ‘petugas

partai’ untuk keluar.Direktur Gaspol Indone-

sia Virgandhi Prayudantoro menilai tidak pantas Presiden dipanggil sebagai petugas partai.

“ Walaupun kita tahu Jokowi menjadi Presiden diusung dari PDI Perjuangan tetapi beliau sekarang adalah pemimpin rakyat Indonesia yang harus kita hormati dan kita bangga-kan di atas kepentingan kelom-pok yang ada,” ujarnya.

Secara terpisah, pengamat politik dari Universitas Air-langga, Haryadi menilai ada cercaan yang terpola terhadap setiap kerja besar PDI Perjua-ngan, mulai dari Rapimnas, Rakernas, dan Kongres.

“Sebagian intelektual yang tak pernah punya perhatian mendalam terhadap PDI Per-juangan pun kerap ikut-ikutan mencerca. Saya melihat seakan ada cercaan yang terpola terhadap setiap kerja besar PDI Perjuangan,” ujarnya.

Menurutnya, latar belakang para pencerca itu cukup bera-gam. Mulai dari elemen kekua-tan anti partai, partai pesaing, hingga elemen intelektual instan. Pola cercaan semacam ini, kata dia, sudah berlang-sung sejak orde reformasi 1999. “Tepatnya sejak PDI Perjua-ngan selalu menjadi kekuatan partai yang utama di Indonesia. Menariknya adalah semakin dicerca, semakin terkonsolidasi pengorganisasian internal PDI Perjuangan,” katanya.

Haryadi tak memungkiri bahwa PDI Perjuangan mungkin merupakan satu-satunya partai di Indonesia sekarang yang memiliki mekanisme kelemba-gaan mengakomodasi konflik internal partai dan menyelesai-kannya secara damai.

Semua mekanisme kelem-bagaan itu dikelola dengan wibawa kepemimpinan Mega-wati Soekarnoputri. “Walau demikian, kepengurusan baru PDI Perjuangan tetap perlu menyaring dan memetakan secara obyektif terhadap kritik yang sifatnya konstruktif,” pungkasnya.

=GAM/ABD

PARTAI POLITIK

Semakin Dicerca, PDIP Semakin SolidJAKARTA-Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa seluruh kader PDI Perjuangan adalah petugas partai, tak terkecuali Presi-den Joko Widodo. Seruan Megawati itu dianggap sebagai bentuk intervensi terhadap Presiden Jokowi yang nota-bene sebagai pemimpin rakyat Indonesia.

ant/rosa panggabean WNI DARI YAMAN. Sejumlah WNI yang baru tiba di Indonesia menjalani pemeriksaan barang di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (13/4). Sebanyak 91 WNI (90 dewasa dan 1 bayi) berhasil dievakuasi dari Yaman terkait situasi keamanan di negara tersebut.

Page 5: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV13 5EkonomiPROBOLINGGO SELASA 14 APRIL 2015

No. 0586 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

JAKARTA-United Nations Edu-cational Scientific And Cultural Organizatio (UNESCO) atau Badan PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan telah mencatat batik sebagai warisan budaya Indonesia. Namun sayangnya, negara ini justru mengimpor tekstil dengan desain cetakan batik dari China. Bahkan nilai impornya sudah mencapai jutaan dolar Amerika Serikat.

Menteri Perdagangan (Mendag), Rach-mat Gobel mengaku akan menerbitkan pe-raturan yang akan melarang impor tekstil

desain batik dari China. Hal ini dilakukan agar industri kecil batik dalam negeri dapat bernapas dari serbuan produk-produk batik asal Tiongkok.

Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perindustrian Saleh Husin agar menghentikan impor batik untuk melin-dungi produk berbasis budaya.

“Saya sedang berbicara dengan menteri pariwisata (Menpar) dan menteri perindus-trian (Menperin) untuk melindungi produk berbasis budaya kita supaya jangan sampai hilang karena banyak tekstil yang impor dari Tiongkok dengan desain batik. Ini kita hambat, karena kalau tidak, maka indus-tri kecil kita bakal mati,” kata Rachmat, di kantornya, Jalan MI Ridwan Rais No 5, Ja-karta Pusat, Senin (13/4).

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor batik sebesar 282 ton produk batik dari berbagai negara dengan nilai mencapai USD5,2 miliar pada 2013 lalu.

Impor terbesar pertama berasal dari Tiongkok sebanyak 136,8 ton dengan nilai mencapai USD2,1 juta. Kedua berasal dari Italia dengan total impor Indonesia sebesar 43,1 ton senilai USD937,6 ribu. Selain itu ada Hong Kong, Korea Selatan, dan Jepang yang juga mengekspor produk batiknya ke Indonesia.

Menurut Rachmat, produk-produk ba-tik yang berasal dari luar negeri tersebut bukanlah pelanggaran produk. Mereka memproduksi kain dengan desain seperti batik. “Itu bukan memalsukan, tetapi de-sain mereka seperti batik. Itu bukan kate-

gori memalsukan, itu kan hak patennya. Ini yang sedang saya bicarakan dengan men-par dan menperin agar segera dihentikan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai batik khas dalam nege-ri sudah seharusnya mampu menembus pasar ekspor asing, salah satunya Malaysia. “Terutama Malaysia, kita bisa mengekspor produk berbasis budaya. Orang Malaysia enggak ada ide mengenai batik. Mereka nyontek melulu tuh,” katanya.

Hariyadi menyebut jika Indonesia masih minim melempar produk batik khas dalam negeri ke Negeri Jiran tersebut lan-taran terbentur regulasi ketat dari Malay-sia. “Mereka menutup benar ekspor tekstil, termasuk batik kita ke Malaysia dengan alasan melestarikan budaya mereka. Sama sih dengan Indonesia, tapi bedanya indus-tri batik di Indonesia enggak semuanya printing, tapi batik tulis,” tandasnya.

Seperti diketahui, batik merupakan warisan budaya Indonesia yang harus di-lestarikan. Selain sebagai warisan budaya, keindahan batik juga telah diakui dunia, beberapa tokoh dunia pernah mengguna-kan batik Indonesia dalam berbagai ke-sempatan seperti Nelson Mandela, Barack Obama dan Bill gates.

=GAM

Pemerintah AkanStop Impor Batik ChinaSelama ini Nilai Ekspor Batik China Mencapai USD 2,1 Juta

ant/ari bowo sucipto PAMERAN BATIK. Seorang karyawan menata kain tenun dari Kediri dalam Pameran Tenun dan Batik Nusantara di Hotel Tugu, Malang, Jawa Timur, Jumat (10/4). Pameran yang merupakan upaya men-genalkan tenun dan batik nusantara yang mempunyai corak dan motif etnik tersebut berlangsung hingga tanggal 25 April 2015.

Page 6: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV136 Ekonomi

Untuk mempercepat realisasi itu, Ke-mendag menandatangani nota kesepaha-man (MoU) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). “Nota kesepahaman ini dilaku-kan untuk menumbuhkan peran aktif para stakeholders, terutama para eksportir dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan membaik, serta mengimplementasikan target pertumbu-han ekspor nonmigas 2015 yang ditetapkan USD 192,5 miliar,” tegas Mendag, Rachmat Gobel usai penandatanganan MoU di Ja-karta, Senin (13/4).

Pada 2015, Kemendag optimis kinerja ekspor Indonesia akan semakin membaik seiring dengan membaiknya perekonomi-an dunia. Perekonomian negara maju pada 2015 diprediksi akan mengalami pertum-

buhan yang relatif tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya, terutama Amerika Seri-kat (AS). Pertumbuhan ekonomi AS pada 2015 diproyeksi mencapai 3,1%, sedangkan impor AS sendiri diproyeksikan tumbuh 5,4%. Tentu saja proyeksi ini diharapkan menjadi salah satu indikator positif dan dapat menggambarkan kondisi pasar tu-juan ekspor lainnya.

Kerja sama antara Kemendag dan Apin-do ini bertajuk “Pembinaan dan Pengem-bangan Pelaku Usaha Nasional dalam Upaya Peningkatan Ekspor dan Pengua-tan Pasar Dalam Negeri.” Kemendag ingin memperkuat sinergitas, sinkronisasi, dan koordinasi menghadapi akselerasi perda-gangan dunia yang semakin ketat dan di-namis.

Menurut Gobel, kerja sama ini akan menjadi pola kemitraan strategis mela-lui dua cara, yaitu penguatan daya saing produk yang kompetitif dan peningkatan kompetensi SDM di bidang ekspor dan pe-nguatan pasar dalam negeri.

Ruang lingkupnya meliputi penyebar-luasan informasi, identifikasi masalah na-sional dan internasional yang dapat ber-pengaruh terhadap peningkatan ekspor dan penguatan pasar dalam negeri, pe-nyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, serta kegiatan lainnya. “Intinya kegiatan-

kegiatan yang bertujuan meningkatkan ekspor dan penguatan pasar dalam negeri,” imbuhnya.

Memperkuat MEASementara itu, Direktur Jenderal

Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Ke-mendag Nus Nuzulia Ishak menegaskan kerja sama Kemendag dan Apindo akan mendorong terwujudnya daya saing ekspor di pasar internasional. Apindo juga diha-rapkan mampu memperkuat pasar dalam negeri. “Selain itu, peran aktif Apindo juga sangat diharapkan guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015,” ungkap Nus yang turut hadir dalam penan-datangan MoU tersebut.

Dalam menghadapi MEA 2015, Indone-sia dituntut dapat menciptakan pengusaha baru. Saat ini jumlah pengusaha Indonesia pada 2014 hanya mencapai 1,6% dari to-tal penduduk Indonesia. Angka ini masih rendah jika dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Singapura yang memiliki 7% pengusaha dari total penduduknya, AS memiliki 12%, serta Tiongkok dan Jepang memiliki pengusaha sebesar 10% dari to-tal penduduknya. Melalui kerja sama ini, diharapkan APINDO dapat berperan men-dorong anggotanya menciptakan enter-preuner baru. =GAM

Kemendag Kejar Target Ekspor Nonmigas MoU Bersama Apindo Diteken untuk Mencapai Target USD 192,5 M

JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) semakin agresif memper-siapkan strategi pening-katan ekspor hingga tiga kali lipat. Tahun ini, target ekspor nonmigas dipatok sebesar USD 192,5 miliar.

PERTUMBUHAN EKONOMI

Sektor Jasa Cukup DominanJAKARTA-Kontribusi sektor industri jasa terhadap target pertumbuhan ekonomi sebe-sar 7% sangat besar. Padahal industri itu tidak paling banyak memberikan lapangan kerja dibanding manufaktur.

“Sektor jasa banyak yang menyumbang, paling dominan demi mencapai tujuh persen, yang ditargetkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam lima tahun mendatang,” ujar Direktur Eksekutif Center of Reform Econo-mics (CORE), Hendri Saparini ketika ditemui dalam workshop Kebijakan Sektor Maritim, Energi dan Ketena-gakerjaan, di ruang rapat Pansus C, Gedung Nusantara DPR, Jakarta, Senin (13/4).

Menurutnya, di sektor jasa banyak tenaga kerja yang bekerja secara informal. Hal itu mengakibat-kan dampak terhadap pendapatan masyarakat yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Program pemerintah era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menggencarkan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat-lah gagal, karena tidak diikuti dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan di sektor manufaktur.

“Akibatnya tingkat pengang-guran tertinggi saat ini diraih oleh lulusan SMK. Memang penganggu-ran terbuka menurun, tetapi pekerja informal masih banyak, pekerja yang tidak bisa memenuhi kebutuhan. Ini harus diperhatikan,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, persaingan lapangan kerja sangat ketat bagi masyarakat Indonesia saat menyam-but Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebab, kualitas pendidikan tenaga kerja Indonesia masih men-jadi masalah dalam bersaing. “Kita harus siapkan, kalau tidak semakin banyak pengangguran di Indonesia. Ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah,” tegasnya.

Selain itu, dia berharap, pihak swasta bisa memberikan pelatihan kepada calon tenaga kerja, sehingga bisa menjadi tenaga kerja yang siap pakai. “Tapi, harus dibarengi dengan inetensif fiskal yang diberikan pemerintah,” sarannya.

Secara terpisah Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara mengatakan, pemerintah terus mencari cara guna menghadapi tantangan ekonomi dunia yang tak menentu. Salah satunya adalah de-ngan menggandeng Belarusia untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antarkedua negara.=GAM

ant/akbar nugroho gumay PELUNCURAN LOGO BARU KEMENTERIAN BUMN. Mnteri BUMN Rini Soemarno (kiri) meluncurkan logo baru Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (13/4). Launching logo baru tersebut bertepatan dengan perayaan HUT Kementerian BUMN ke-17.

Page 7: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586| TAHUN IV 7Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalan SELASA 14 APRIL 2015

No. 0586 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

Wagub Ingatkan KadesHati-hati Kelola Anggaran

"Dana desa yang ada nanti-nya harus hati-hati dan dikelola secara benar," ujarnya di sela membuka Diklat Pengembang-an Kapasitas SDM Kepala Desa dalam Mewujudkan Tata Peme-rintahan Desa yang Baik Tahun 2015 di Badiklat Provinsi Jawa Timur di Jalan Balongsari Sura-baya, Senin (13/4).

Ia menyampaikan, para kepa-la desa hendaknya mematuhi Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 tentang Desa, khususnya terkait dengan pengelolaan ang-garan desa yang besarnya men-capai sekitar Rp 1-1,5 miliar.

"Dana tersebut cukup besar, jadi kades perlu hati-hati dalam mengelolanya. Jangan sampai ketika selesai menjabat, tapi uru-sannya belum selesai, bahkan

masuk penjara," kata wagub yang akrab disapa Gus Ipul itu.

Menurut dia, sesuai dengan UU 6/2014, tata kelola keuangan dan pertanggungjawaban dana desa tidak lagi menggunakan laporan laba ruginya melibatkan arus kas masuk dan keluar, tetapi menggu-nakan laporan "Accrual Basic" atau laba ruginya tidak melibatkan arus kas masuk dan keluar.

"Karena itu Kades harus hati-hati dan tidak lalai, atau bahkan tergiur menyalahgunakannya. Gunakanlah anggaran desa de-ngan tujuan kesejahteraan warga desa," tukasnya.

Mantan Menteri Pembangu-nan Daerah Tertinggal tersebut menjelaskan, UU itu merupakan wujud nyata perhatian dan kes-eriusan pemerintah kepada desa, yakni penguatan peran dan we-wenang desa, khususnya terkait anggaran, yang tujuannya mengurangi disparitas antara perkotaan dan pedesaan.

"Pada intinya, pemerintah

memberikan kekuasaan untuk mengembalikan kejayaan desa, memberikan kemampuan agar masyarakatnya lebih berdaya se-hingga desa semakin maju dan menekan angka urbanisasi pen-duduk," tuturnya.

Sementara itu, terkait diklat terhadap kades, peserta di pu-taran IX ini diikuti sebanyak 400 orang, yang terdiri dari kades dari seluruh Jatim.

Kurikulum diklat yang ber-langsung pada 12-18 April 2015 itu bertujuan meningkatkan ka-pasitas SDM kades agar dapat menyelenggarkan pemerintahan desa, pembangunan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa yang lebih baik.

"Metode pembelajarannya partisipatoris dan disusun oleh tim Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya," ucap Kepala Badan Diklat Provinsi Jatim Ak-mal Budianto.

= ANT/FIQIH ARFANI

SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meng-ingatkan kepala desa

(kades) berhati-hati dalam pengelolaan anggaran desa agar

tidak tersandung kasus yang beraki-

bat pada keterlibatan hukum.

Saifullah YusufWakil Gubernur Jawa Timur

ant/siswowidodoHENTIKAN KENDARAAN SAAT UPACARA. Sejumlah pelajar didampingi seorang polisi menghentikan kendaraan yang melintas saat upacara bendera di SMPN 2 Kota Madiun, Jatim, Senin (13/4). Untuk menghormati pengibaran bendera merah putih dan menjaga kekhidmatan saat menyanyikan lagu kebang-saan Indonesia Raya setiap kali upacara, sejumlah pelajar di sekolah tersebut mendapatkan tugas untuk menghentikan semua kendaraan selama pengibaran bendera merah putih.

BANJIR BANDANG

BPBD Buka Dapur Umum

BOJONEGORO - Badan Pe-nanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, membuka dapur umum bagi warga lima desa di Kecamatan Gondang, yang menjadi korban banjir bandang, Minggu (12/4).

"Dapur umum dibuka di satu lokasi di Kecamatan Gondang, mulai hari ini, untuk membantu warga korban banjir bandang, yang masih belum bisa bekerja," jelas Kasi Sarana dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ Budi Mulyono di Bojonegoro, Senin (13/4).

Selain membuka dapur umum, lanjut dia, pihaknya juga menyiapkan berbagai kebutuhan bagi warga korban banjir bandang, mulai seli-mut, paket sembako, juga yang lainnya."Kami menyiapkan paket sembako sedikitnya 495 paket, sesuai jumlah data warga yang menjadi korban banjir bandang," tambahnya.

Sesuai data yang diterima BPBD, lanjut dia, banjir bandang melanda Desa Krondonan, Sam-bongrejo, Senganten, Gondang, dan Pragelan, di Kecamatan Gondang, Minggu (12/4) sekitar pukul 19.00 WIB.

Banjir bandang yang ber-langsung satu jam lebih dengan ketinggian berkisar 1-1,5 meter, menerjang 495 rumah warga di lima desa, di antaranya, seba-nyak empat rumah rusak berat, 13 rumah rusak sedang dan 478 rumah ringan.

Banjir bandang juga meng-hanyutkan sebuah jembatan di Desa Sambongrejo, merusak areal tanam-an padi seluas 12 hektare, merusak jalan desa sepanjang 78 meter dan jalan kabupaten 10 meter.

Sesuai perhitungan yang di-lakukan, katanya, kerugian banjir bandang mencapai Rp1,6 miliar, karena banyak rumah warga yang rusak, juga rusaknya jalan desa dan rusaknya tanaman padi.

Namun, lanjut dia, dalam ke-jadian banjir bandang di lima desa itu, tidak menimbulkan korban jiwa. "Banjir bandang yang terjadi, disebabkan hujan deras yang me-landa daerah setempat," jelas dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya juga menerjunkan 20 personel Tim Reaksi Cepat (TRC), yang bertugas untuk menangani korban banjir bandang termasuk mendistribusikan makanan siap saji.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO

Page 8: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

Risma-Kapolda Semangati Peserta UN SMA

"Jangan tegang, semangat dan semoga sukses ya anak-anak," ujar Wali Kota Surabaya Tri Ris-maharini di hadapan siswa kelas XII sebelum UN dimulai di sela pantauannya di SMA Negeri 5, Jalan Kusuma Bangsa Surabaya, Senin (13/4).

Menurut dia, yang dibutuh-kan anak-anak saaT ini adalah semangat agar mengerjakan ujian merasa nyaman, tidak tegang dan menghindari stres di pikiran.

Ia menilai pelaksanaan UN 2015 di Surabaya jauh lebih siap dan tenang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena per-siapan yang dilakukan Dinas Pendidikan dan dewan guru di sekolah sudah dilakukan secara dini serta matang.

"Sejak naik kelas XII, anak-anak sudah dipersiapkan. Uji-an-ujian juga sering dilakukan, tujuannya untuk membiasakan serta membuat suasana lebih san-tai ketika menghadapi ujian na-

sional," kata wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu.

Di SMA Negeri 5, seluruh pe-serta UN pelaksanaannya meng-gunakan model UN "CBT" (com-puter based test) atau UN berbasis komputer.

Pihaknya sudah memasti-kan persiapan menerapkan ujian model ini dan berkoordinasi den-gan PLN, Telkom serta menyia-gakan genset untuk menganti-sipasi hal-hal tidak diinginkan, khususnya gangguan listrik ber-masalah atau padam.

Selain itu, Rismaharini juga memantau pelaksanaan UN di SMK Negeri 8 yang terletak di Ja-lan Kamboja Surabaya, sekaligus memantau UN "PBT" (paper based test) atau UN berbasis kertas.

"Model UN berbasis kompu-ter maupun kertas sudah diana-lisa bersama dan kami optimis-tis hasilnya memuaskan. Dinas Pendidikan juga sudah mem-persiapkan segalanya. Terhadap

pengawas dan kepala sekolah kami juga sudah berkoordinasi," tukasnya.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan pantauannya bersama Rismaha-rini untuk memastikan amannya pelaksanaan UN 2015, sekaligus memberi jaminan bahwa tidak ada persoalan keamanan di semua sekolah penyelenggara.

"Kedatangan saya dengan Bu Wali Kota ini memastikan pelak-sanaan UN yang dimulai hari ini berjalan aman, baik dan lancar," tuturnya, didampingi Kapol-restabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta.

UN jenis CBT merupakan pe-ngalaman pertama, dan pemerin-tah memutuskan 585 sekolah se-Indonesia sebagai penyelenggara UN CBT pertama kali, dengan 164 sekolah dari Jatim (28 persen), meski Disdik Jatim sebenarnya mengusulkan 198 sekolah.

Tahun 2015, peserta UN pada 13-16 April mencapai 429.850 siswa se-Jatim yang terdiri dari SMA 148.456 siswa, MA 84.400 siswa, SMA Terbuka 20 siswa, SMA Luar Biasa 245 siswa, dan SMK 196.729 siswa.

= ANT/FIQIH ARFANI

SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf memberi se-mangat kepada siswa-siswi peserta ujian nasional tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang digelar serentak mulai hari ini.

ant/didik suhartonoSIDAK UJIAN NASIONAL. Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) serta Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf (kanan) saat inspeksi mendadak (sidak) di SMAN 5 Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4). Sidak tersebut guna melihat secara langsung kesiapan ujian nasional berbasis komputer (Computer Based Test) yang dilaksanakan di sekolah tersebut.

SOAL UN TERTUKAR

Siswa MA Madiun Cemas

MADIUN - Sebanyak 15 siswa Madrasah Aliyah (MA) Tri Bhakti Pagotan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, merasa cemas karena naskah soal sem-pat tertukar pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2015 tingkat SMA dan sederajat, Senin (13/4).

Salah satu siswa MA se-tempat Mei Triningrum, me-ngatakan mata pelajaran ujian nasional hari pertama adalah Bahasa Indonesia.

Namun, saat pengawas hen-dak membagikan soal, ternyata soal tersebut adalah mata pela-jaran Sosiologi. Akibatnya, ujian sempat molor hingga satu jam karena pengawas mencari soal penggantinya.

"Kami sempat cemas dengan kekeliruan soal tadi. Sebab, dari siswa sudah mem-persiapkan ujian dengan baik, malah kendala timbul dari pihak pengawas. Untungnya dapat segera diatasi meski sempat molor," ujar Mei, ke-pada wartawan.

Kepala MA Tri Bhakti Pagotan, Handrias mengakui insiden tersebut. Menurut dia, kejadian itu diketahui saat pengawas ruangan hendak membagikan naskah soal ke-pada peserta ujian.

"Pihak sekolah langsung menghubungi Dinas Pendidi-kan Kabupaten Madiun, dan kami disarankan untuk men-cari naskah ujian nasional hari pertama di sekolah terdekat," tutur Handrias.

Padahal, pada amplop soal tertulis naskah ujian mata pela-jaran Bahasa Indonesia. Namun, saat dibuka ternyata isinya soal mata pelajaran Sosilogi. Diduga, kejadian itu akibat kurang teli-tinya petugas saat melakukan penyortiran soal.

Meski sempat molor, na-mun pihaknya merasa ber-syukur karena pada akhirnya semuanya berjalan lancar. Ia berharap pada ujian nasional hari kedua hingga terakhir nanti dapat berjalan lancar.

Dinas Pendidikan Kabupa-ten Madiun mencatat, secara umum pelaksanaan ujian na-sional, baik yang berbasis kom-puter atau "computer based test" (CBT) maupun berbasis kertas atau "paper base test" (PBT), dapat berjalan lancar.

= ANT/SLAMET AS/LOUIS RIKA

PANTAU UN

Polisi Berpakaian Sipil

JEMBER - Aparat Kepoli-sian Resor Jember, Jawa Timur, mengenakan pakaian sipil untuk memantau pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menengah atas (SMA)dan se-derajat di kabupaten setempat, pada Senin hingga Rabu (15/4).

"Polisi memang berpakaian sipil saat memantau ujian dan berada di luar ruangan kelas, karena aparat kepolisian tidak boleh masuk ke dalam ruangan saat ujian berlangsung," kata Kasat Pembinaan Masyarakat (Binmas) AKP Niluh di Jember.

Menurut dia, polisi hanya berjaga-jaga di luar untuk mengawasi dan menganti-sipasi kemungkinan terjadi kecurangan selama pelaksana-an UN berjalan.

"Aparat kepolisian akan menjaga suasana ujian tetap kondusif, sehingga para siswa dapat berkonsentrasi menger-jakan UN dengan tenang dan mereka tidak akan tegang karena kami menggunakan pakaian sipil," tuturnya.

Ia menjelaskan polisi hanya melakukan pemantauan dan patroli pada saat pelaksanaan UN karena berbeda dibanding-kan tahun lalu, namun polisi melakukan pengamanan sejak pengambilan naskah ujian dari Dinas Pendidikan Pemprov Jatim hingga distribusi naskah UN di masing-masing sekolah.

"Kami menyiagakan sekitar 500 personel untuk melakukan pengawalan ketat dalam distribusi naskah ujian dari gudang penyimpanan hingga pelaksanaan UN di sekolah-sekolah," paparnya.

Niluh berharap pelaksanaan ujian nasional yang diseleng-garakan di SMA, SMA, MA, dan SMA Luar Biasa dapat berjalan lancar dengan bantuan penga-manan dari aparat kepolisian yang berpakaian sipil.

"Saya tadi memantau di beberapa sekolah yang melak-sanakan UN di kawasan kota di antaranya SMA Negeri 1, SMA Negeri 3, dan SMK Negeri 4 Jember," ucapnya.

Sementara Kepala Bidang SMA dan SMK Dinas Pendidikan Jember, Tatang Priyanggono mengatakan pengamanan yang dilakukan oleh aparat kepolisian untuk menjaga suasana ujian tetap kondusif dan terkendali.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

Page 9: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586| TAHUN IV 9Lintas Jatim

PAD Sektor Pajak Kota Malang Lampaui Target

Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Malang Ade Herawanto, mengatakan, bahwa raihan sebesar Rp 81 mi-liar tersebut melampaui target tiga bulanan yang ditetapkan sebesar 25 persen atau sekitar Rp 67,5 miliar.

"Itu artinya, dari tahun ke tahun masyarakat makin sadar pajak dan tingkat kepatuhannya membayar pajak juga mening-kat," katanya.

Terus meningkatkan ting-kat kepatuhan dan kesadaran masyarakat terhadap kewa-jibannya membayar pajak terse-but, kata Ade, tidak lepas dari

berbagai upaya yang dilaku-kan Dispenda dan komponen masyarakat lainnya melalui so-sialisasi, gerakan sadar pajak, maupun operasi gabungan yang melibatkan kejaksaan, kepoli-sian, Bagian Perekonomian dan Satpol PP.

Menurut Ade, capaian target triwulan pertama tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya yang kurang dari 25 persen.

Meski pada triwulan pertama telah melampaui target, pihak-nya akan terus melakukan ino-vasi dan gebrakan untuk menge-jar target PAD dari sektor pajak tersebut, apalagi tahun ini target

PAD dari sektor pajak sebesar Rp 270 miliar atau naik sebesar Rp 10 miliar dari tahun 2014 yang hanya Rp 260 miliar.

Sementara itu, Kabid Pem-bukuan dan Pengembangan Potensai Daerah Dispenda Kota Malang Tri Okky Rudianto me-nyebutkan dari seluruh potensi dan pendapatan pajak selama triwulan pertama itu, hanya pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang tidak mencapai target sebesar 25 persen. Dari target sebesar Rp 100 miliar, tercapai 21,3 persen.

Pajak lainnya, kata dia, capai-annya sudah melampaui target. Adapun perinciannya, pajak ho-tel 36,32 persen dari target Rp 22,1 miliar, pajak restoran 30,44 persen dari target Rp 28,4 miliar, pajak hiburan 26,92 persen dari Rp 4,9 miliar.

Selain itu, pajak reklame

32,65 persen dari Rp 18,6 miliar, pajak penerangan jalan umum (PJU) 29,87 persen dari Rp 38,6 miliar, pajak lain-lain 35 persen dari Rp 3,2 miliar, PBB 25 persen dari Rp 53,8 miliar, dan BPHTB 21,23 persen dari Rp 100 miliar.

Lebih lanjut, Okky mengakui jika sebelumnya Dispenda kesu-litan untuk menarik PBB karena adanya kabar jika PBB akan di-hapus sehingga wajib pajak me-nunggu kepastian terlebih da-hulu dari pemerintah.

Khusus BPHTB, lanjut dia, pada awal-awal tahun juga ke-sulitan karena pajak ini bersifat pasif.

"Kalau untuk pajak BPHTB, biasanya pada pertengahan atau akkhir tahun banyak masuk. Na-mun, semua itu bergantung pada sedikit banyaknya transaksi jual beli tanah maupun properti lain-nya," ujarnya.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI

MALANG - Pendapatan asli daerah (PAD) dari sek-tor pajak Kota Malang, Jawa Timur, selama triwu-lan pertama melampaui target, yakni mencapai 30 persen dari target 2015 sebesar Rp 270 miliar atau sekitar Rp 81 miliar.

ant/umarul faruqANGIN PUTING BELIUNG. Warga membersihkan reruntuhan rumah yang rata akibat di terjang angin puting beliung di Desa Tambak Kalisogo, Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (13/4). Angin puting beliung tersebut mengakibatkan empat rumah mengalami rusak berat, 65 rumah rusak ringan dan lima warga korban mengalami luka-luka.

NARKOTIKA

Pemakai Narkoba Ditangkap

MADIUN - Satuan Reserse Narkoba, Polres Madiun Kota, Jawa Timur, menangkap se-orang yang kedapatan sedang mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.

Kepala Satuan Resnarko-ba, Polres Madiun Kota, AKP Sukono, mengatakan, orang itu adalah HW alias Hhk (39), warga Jalan Seroja, Kelurahan Oro-oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

"Dia kami tangkap dan geledah. Dari hasil pengeledah-an, ditemukan satu plastik klip berisi sabu yang masih digengam di tangan kirinya," ujar Sukono kepada wartawan, Senin (13/4).

Menurut dia, penangkap-an tersangka berdasarkan informasi masyarakat yang menyebutkan sebuah rumah indekos di Kelurahan Oro-oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, yang sering dijadikan tempat pesta sabu-sabu.

Dari situ, petugas lang-sung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap HW yang sedang menggunakan barang terlarang itu.

Dari tangan tersangka, petugas mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu klip sabu-sabu seberat 0,34 gram dan satu buah telepon genggam.

Akibat perbuatannya, tersangka akan dijerat dengan pasal 114 ayat (1) Sub pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman pidana pen-jara 12 hingga 20 tahun.

Sukono menambahkan, peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Madiun Kota sudah sangat memprihatin-kan. Peredaran dan peng-gunaannya telah terjadi di semua kalangan masyarakat.

Data Satuan Resnarkoba Polres Madiun Kota mencatat, selama bulan Januari 2015 hingga awal April 2015, terda-pat 12 kasus penyalahgunaan narkoba yang ditangani oleh kepolisian setempat.

Pihak kepolisian terus me-lakukan pengejaran terhadap pemakai, pengedar, serta bandar narkoba, guna mem-berantas peredaran narkotika di wilayah Kota Madiun.

= ANT/SLAMET AS/LOUIS RIKA

Page 10: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

Tak Ada Anggaran Pembangunan Museum Siola

Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Pemkot Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu, mengatakan, anggaran pembangunan muse-um tersebut sudah masuk dalam anggaran perawatan dan pemeli-haraan bangunan.

"Saat ini, pemkot sibuk mem-perbaiki sejumlah bagian sudut gedung untuk persiapan peresmi-an museum Surabaya awal bulan depan," katanya, Senin (13/4).

Bahkan, lanjut dia, pedestrian yang ada sisi Jalan Genteng Kali juga sudah mulai diperlebar. Ge-dung Siola sendiri memiliki tiga

lantai. Untuk lantai satu akan diperuntukkan sebagai museum, lantai dua dan tiga akan diguna-kan sebagai ruang pameran seni.

Pemkot juga tengah merenova-si gedung Tunjungan Center yang berdampingan dengan gedung Siola. Rencananya, gedung ini akan dijadikan kantor sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

SKPD yang akan berkantor di gedung yang ada di Jalan Tunju-ngan ini di antaranya, DPTB, Kan-tor Ketahanan Pangan, Badan Koordinasi Pelayanan dan Pena-naman Modal (BKPPM) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dis-

budpar)."SKPD ini akan menempati

gedung Tunjungan Center ketika pemeliharaan (renovasi) sudah selesai," katanya.

Diketahui Siola difungsikan sebagai museum dan Tunjungan Center digunakan sebagai kantor SKPD setelah Pemkot tidak mem-perpanjang sewa kedua bangunan tersebut pada pihak ketiga.

Untuk Tunjungan Center, masa sewanya sudah habis sejak 31 Desember 2014. Sedangkan untuk Siola akan habis pada 21 Mei 2015. Keberadaan Siola yang dijadikan museum dan juga ge-dung Tunjungan Center sebagai kantor SKPD merupakan upaya Pemkot untuk menghidupkan lagi kawasan Tunjungan.

= ANT/ABDUL HAKIM

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, tidak akan mengalokasikan anggaran khusus untuk pembangun-an museum yang ada di gedung Siola Kota Pahlawan.

PROGRAM KELUARGA HARAPAN

Warga Miskin Penerima PKH Berkurang

MALANG - Warga sa-ngat miskin penerima dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, tahun ini berkurang menjadi 4.600 rumah tangga sasaran (RTS) jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 6.217 RTS.

Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang Pipih Tri Astuti, mengatakan, pe-nerima dana PKH tahun ini sama dengan tahun 2014, yakni sebanyak 4.600 RTS atau menurun didanding tahun 2013 yang mencapai 6.217 RTS dengan anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 9,43 miliar.

"Tahun ini anggaran yang dikucurkan untuk PKH sebesar Rp6 miliar. Dana bantuan bagi PKH tersebut dicairkan secara bertahap per wilayah mulai akhir pekan lalu (11/4) hingga 25 April mendatang di kantor

pos," katanya.Ia mengemukakan dana

bantuan PKH dicairkan setiap tiga bulan sekali (triwulan) dan setiap RTS jumlah yang diterima bervariasi, yakni sebesar Rp 600 ribu hingga Rp 2,8 juta per tahun atau tergan-tung kondisi masing-masing RTS. Untuk kriteria peneri-ma dana bantuan adalah ibu rumah tangga miskin, mulai dari ibu hamil hingga ibu yang memiliki anak TK, SD, sampai SMP.

Untuk triwulan kedua 2015, lanjutnya, kemungkinan akan ada perubahan jumlah, sebab ada taambahan kriteria, yakni akan mengkover ibu rumah tangga miskin yang memiliki anak yang duduk di bangku SMA. "Kalau sebelumnya kan hanya sampai anak SMP saja, mulai triwulan kedua anak SMA pun akan dikover," ujar-nya.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI

ant/ari bowo suciptoPROTES KEPUTUSAN MENPORA. Sejumlah suporter tim Arema Cronus (Aremania) melakukan unjukrasa di depan Gedung DPRD, Malang,Jawa Timur, Senin (13/4). Mereka mengecam dan menolak keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Menpora yang tidak memberikan rekomendasi pada tim Arema Cronus dan Persebaya Surabaya untuk berlaga di kompetisi Qatar Nasional Bank League (QNB League) 2015 yang dinilai justru menghambat kemajuan sepakbola karena bisa mengakibatkan Indonesia diberi sanksi oleh FIFA.

Page 11: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni

BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala) BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Pencegahan Korupsi

Salam Songkem

Pimpinan KPK mulai jengah men-dapatkan penilaian miring ber-tubi-tubi dari sejumlah pihak.

KPK sama sekali tak berprestasi setelah kehilangan Abraham Samad (AS) dan Bambang Widjojanto (BH). KPK hanya bisa menghabiskan ang-garan besar, padahal tak memiliki keberanian lagi menangkap koruptor, dan banyak lagi kritikan yang diarah-kan terhadap lembaga anti rasuah di bawah kepemimpinan Taufiquerah-man Ruki itu.

Kejengahan itu terlihat dari pernyataan pimpinan Komisi Pem-berantasan Korupsi Zulkarnain, untuk tidak mengungkapkan KPK berusaha berkelit atas kegagalannya mengembalikan kejayaan KPK se-perti ketika masih dikendalikan AS. Zurkarnain menyatakan pemberitaan media hanya soal penindakannya mencapai 86 persen, padahal juga dibutuhkan upaya pencegahan dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan korupsi. Pernyataan ini menyiratkan KPK sedang fokus melakukan upaya pencegahan dan sosialisasi, yang diekspos media hanya 14 persen. Ada ketidak-seimbangan pemberitaan antara pencegahan dan sosialisasi dengan penindakan oleh KPK atas kasus korupsi, sehingga terkesan kinerja KPK mandul dalam menangani ko-rupsi di wilayah kerjanya.

Sungguhpun begitu, kenyataan tak bisa membohongi penilaian rakyat terhadap KPK. Adanya KPK seperti tidak adanya saja. Eksistensi KPK betapa sudah tidak mampu lagi menggigitkan taringnya pada korup-tor, juga geliat aktivitasnya dalam melakukan upaya pencegahan ko-rupsi hingga saat ini belum menun-jukkan hasil signifikan, untuk tidak mengatakan nunsens. Memang hasil dari upaya pencegahan tak bisa terlihat seketika, melainkan butuh proses waktu. Ini berarti semestinya upaya pencegahan dan penindakan kasus korupsi tak perlu ada yang di-prioritaskan, bahkan sebaiknya ber-jalan beriringan.

Jika KPK hanya melakukan upaya pencegahan korupsi, makin nyata saja mereka tak cukup bernyali mengemban tugas sebaga pimpinan KPK, sehingga KPK perlu diselamat-kan dari tangan mereka. (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Meramu Harmonisasi Pengusaha-Buruh

Reaksi dari Pekerja ini sa-ngat manusiawi. Dipotret dari berbagai sudut pan-

dang apapun, perhormatan atas keringat yang jatuh bagian dari moral-sosial. Dalam panda-ngan teologis, Nabi Muhammad Saw menganjurkan agar orang yang mempekerjakan orang lain segera membayarkan upahnya sebelum kering keringatnya

Kasus semacam ini (pembe-rian upah minim) sering ditemu-kan di kawasan lokal. Nasib para Pekerja terkatung-katung oleh pendapatan yang kurang rasional. Meskipun secara opjektif, kesen-jangan ini dilatarbelakangi oleh banyak hal. Sebab, pemberian upah minim bisa saja karena memang pendapatan dari tem-pat usaha terbatas atau bisa saja karena ‘kenakalan’ pemilik usa-ha. Sehingga, jika penyebabnya karena indikator yang pertama, maka masih bisa diterima secara manusiawi. Akan tetapi, apabila penyebabnya indikator kedua, maka harus ada kebijakan yang mampu menjembatani kedua belah pihak. Supaya alur kerja bisa berjalan seiring meski tidak harus selalu digiring.

Intervensi pemerintah lewat kebijakan formal menjadi salah satu solusi menjaga dunia kerja di tanah air lebih harmonis. Yakni dengan mengajak para pengusaha unstuck bisa merea-lisasikan aturan ketenagaker-jaan dengan konsisten. Seperti membayar upah buruh sesuai standar UMK/UMR.

Peran Strategis Pekerja-Pengusaha

Sebagian besar penduduk Indonesia adalah pekerja. Hal itu karena dipengaruhi oleh fak-tor geografis yang separuhnya adalah persawahan. Faktor yang lain, adalah tekanan sosio-logis bagi masyarakat dengan pendapatan kecil yang dinilai kurang mencukupi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga, meski tidak menjadi buruh di negeri sendiri, sebagian warga Indonesia memilih men-cari lapangan pekerjaan di luar negeri. Dengan resiko, di negeri orang mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan perlakukan baik atau kurang baik.

Realitas yang terjadi, ada banyak kasus yang mengenas-kan menimpa sebagian pekerja Indonesia. Mulai dari penga-niayaan yang bersifat fisikis, dan ideologis. Dalam konteks keindonesiaan, kasus semacam ini bisa ditekan semaksimal mungkin. Alasannya sangat se-derhana, para pekerja (buruh) di sejumlah perusahaan adalah warga pribumi yang bermar-tabat. Etos kerja tinggi yang di-tunjukkan oleh para buruh bisa mendapat apresiasi berarti dari Pengusaha. Para buruh tentu akan merasa sangat senang jika hasil usahanya bisa dihargai sesuai dengan ketentuan yang sudah ada.

Pada sisi yang lain, pengusa-ha yang memiliki wilayah usaha di Indonesia sejatinya pribadi yang bisa mengayomi para pa-kerjanya. Pengusaha mengi-nginkan usahanya berhasil. Dan keberhasilan yang dicapai me-miliki efek positif bagi pertum-buhan perekonomian dan dunia usaha di negeri ini. Pengusaha

dan buruh (pekerja) dua kom-ponen yang sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan di Indonesia. Sehingga, kebija-kan pemerintah bisa menaungi kepentingan pekerja dan pe-ngusaha. Sebab, ketika kebija-kan sudah akomodatif, maka antara Pengusaha dan Pekerja bisa lebih dinamis dan harmonis. Pekerja bisa menjalakan peker-jaannya dengan tenang. Semen-tara para Pengusaha bisa mem-buat konsep recana masa depan lebih nyaman. Ketika kondisi su-dah tenang dan nyaman, maka stabiltas negara juga maksimal.

Bersatu Menjaga Ketahanan Ekonomi NKRI

Harmonisasi Pekerja-Pe-ngusaha pada prinsipnya akan menjadi benteng bagi ekosis-tem dunia kerja negara. Prin-sip satu dan berselaras dalam komitmen dan pemikiran akan menjadi wahana multiwawasan. Ribuan buruh dan sederet pe-rusahaan yang ada di Indonsia menjadi modal menyongsong transisi ekonomi. Gaung pasar bebas dalam bingkai Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) merupakan pisau kritik dunia kerja tanah air. Inkonsistensi Pekerja-Pe-ngusaha menjadi ancaman bagi penguatan potensi perekono-mian negara. Sebab, ketidakhar-monisan ekosistem dunia kerja menjadi peluang bagi pemodal asing meraup keuntungan.

Hukum pasar bebas ada-lah kompetisi. Kompetisi bisnis tidak cukup mengandalkan kre-atifitas barang. Akan tetapi jauh dari barangisasi ini, profesiona-lisme manusia pasar jauh lebih

penting. Eskalasi dunia kerja di Indonesia yang terkadang bias kepentingan komunalitas harus dilawan. Setidaknya, komitmen ini akan memperkuat basis pere-konomian negeri ini dalam per-saingan pasar internasional.

Tindakan defensif dan pre-fentif menyongsong era MEA beberapa waktu ke depan kunci ketahanan perekonomian khas Indonesia. Potensi alam dengan kultur yang kaya tersebar ham-pir di semua kawasan Indone-sia. Mulai dari Sabang hingga Merauke. Kesuburan tanah dan kekayaan luar biasa ini hanya akan dirasakan oleb masyarakat Pribumi. Penduduk yang ber-profesi sebagai buruh dam Pe-ngusaha bisa bahu membahu membangun komitmen memi-liki sepenuh hati. Komitmen ini substansinya adalah pengeje-wantahan cinta terhadap tanah air (nasionalisme). Bangsa yang besar adalah bangsa yang mera-sa memiliki terhadap kekayaan yang ada di bumi negerinya. Wallahu a’lam=

Yang selalu menjadi bahan perbincangan di dunia buruh adalah jaminan kesejahteraan yang minim, karena tidak semua tempat kerja memberikan upah di bawah patokan Upah Minimum Kabupaten (UMK) atau Upah Mini-mum Regional (UMR). Simpel ini sifatnya kasuistik. Akan tetapi perlu mendapat simpati semua pihak. Sebab, ‘kenakalan’ sejumlah perusahaan memberi-kan upah minim bisa berakibat fatal, yakni reaksi dari Pekerja.

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO SELASA 14 APRIL 2015No. 0586 | TAHUN IV OpiniKORAN

MADURA 11

Pada sisi yang lain, pengusaha yang me-miliki wilayah usaha

di Indonesia seja-tinya pribadi yang

bisa mengayomi para pakerjanya.

Page 12: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SELASA 14 APRIL 2015

No. 0586 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Dalam sidak yang berlangsung sejak pagi itu, dilakukan oleh Bu-pati Probolinggo bersama dengan anggota Komisi VIII DPR. Lokasi yang dipilih dalam sidak tersebut yakni berada di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pajarakan serta Se-kolah Menengah Kejuruan (SMK) I Kraksaan.

Bupati Puput Tantriana Sari, mengatakan kegiatan sidak ini merupakan bentuk dukungan moral kepada siswa. Serta ingin mengetahui tentang pelaksaan UN secara langsung oleh peserta UN tahun ini.

“Baik mengenai kebutuhan soal maupun persiapan lain-nya yang berkiatan dengan UN,”

terangnya.Untuk tahun ini di wilayah

Kabupaten Probolinggo, kata dia, sedikit berbeda dengan tahun se-belumnya tak sebanyak UN tahun ini. Tidak hanya dilaksanakan se-cara tertulis, namun ada dua lem-baga sekolah yang melakukan UN secara online.

“Karena ada tawaran dari ke-mentrian untuk sekolah yang siap melakukan UN secara se-cara online. Maka daerah bias melaksanakannya,”tandas Bupati Puput Tantriana Sari.

Terpisah, Kepala Dinas Pen-didikan Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo, mengatakan, untuk kebutuhan soal UN nam-

paknya tidak ada masalah. UN sendiri akan berlangsung mulai tanggal 13-15 besok untuk SMA.

“Untuk SMK sampai dengan tanggal 16, karena ada tambahan mata pelajaran yang harus diiku-ti,” katanya.

Sebelum pelaksanaan UN di-gelar, lanjut dia, semua kebutu-han terkait dengan UN temasuk persiapan siswa juga sudah di-matangkan. Bahkan di wilayah Kabupaten Probolinggo juga ada lembaga sekolah yang menggelar UN secara online.

“Untuk sekolah yang menggelar UN online, pihaknya sudah mempersiapkan ganset dengan ukuran 90.000 watt un-tuk mengantispasi terjadinya pemadaman listrik. Karena untuk uN online listrik memang men-jadi factor utama dalam proses pelaksanaannya,”papar Tutug Edi Utomo.

=Mahfud hidayatullah

Pelaksanaan UN Langsung DisidakBupati: Merupakan Bentuk Dukungan MoralPROBOLINGGO - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk kalangan Sekolah Menengah Atas (SMA)/ sederajat dilak-sanakan secara serentak, Senin (13/4). Untuk pelaksanaan UN di wilayah Kabupaten Probolinggo langsung dilaku-kan sidak.

LANCAR. Salah satu peserta UN 2015 di MAN Pajarakan di Kabupaten Probolinggo

Untuk harga gula perkilonya mencapai Rp 10 ribu, dinilai lebih mahal dibandingkan dengan harga beras. Kenaikan harga gula di pasaran, lantaran harga BBM mengalami kenai-kan.

”Kalau sebelumnya harga gula hanya berkisar Rp 9300 perkilogramnya,” terang Sri, salah satu pedagang pasar Dringu Kabupaten Proboling-go, kepada wartawan, Senin (13/4).

Menurutnya, dengan kenai-kan harga gula sejak beberapa hari terakhir membuat banyak pembeli gula yang mengu-rangi pembeliannya. Biasanya pelanggan membelinya dengan jumlah besar sekarang hanya membeli setengahnya.

“Jadi terpaksa saya juga mengambil gula dengan jumlah kecil kepada distributor gula yang ada,” tandas Sri.

Salah satu pedagang lainnya, Ilham, mengatakan kenaikan harga gula tersebut disebabkan karena saat ini masih belum memasuki masa panen gula. Sehingga harganya cendrung tinggi. Bahkan, mu-rahnya harga gula disebabkan karena jarangnya petani yang

menanam tebu.“Sehingga persedian gula

lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat,” ucapnya.

Dengan kondisi tersebut, kata dia, harga gula cederung fluktuatif dan tidak stabil. Untuk pekilogramnya gula, saat ini lebih mahal dibandingkan dengan harga beras di pasaram. Harga beras mengalami penu-runan dibandingkan dengan sebelumnya.

“Harga beras super hanya berkisar Rp 8.500 perkilogramnya. Jauh me-ngalami penurunan yang sebelumnya harga gula dengan jenis yang sama harganya mencapai Rp 11 ribu perkilogramnya. Harga gula mengalami pening-katan dibanding dengan sebelumnya,”papar Ilham.

=Mahfud hidayatullah

PENGARUH BBM

Harga Gula Melejit

GULA. Seorang penjual sedang menunjukkan dua bungkus gula yang mulai merangkak naik.

Harga beras super hanya berkisar Rp 8.500 perkilo-gramnya. Jauh mengalami penurunan. Sebelumnya harga gula dengan jenis

yang sama harganya men-capai Rp 11 ribu perkilo-

gramnya. Harga gula mengalami peningkatan dibanding dengan sebe-

lumnya,

PROBOLINGGO - Kenai-kan harga BBM beberapa pekan terakhir, berpengaruh terhadap harga jual barang di pasaran. Salah satunya harga gula pasir mengalami peningkatan.

Page 13: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV 13Probolinggo

Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat, Olahraga dan Seni, Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, Asyit Wardono mengatakan 335 peserta itu ter-diri dari dua kelompok. Kelom-pok pertama yang mengikuti ujian paket C di bawah naungan Dinas Pendidikan sebanyak 105 peserta.

Diantaranya, kelompok di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Probolinggo berasal dari Pu-sat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Yakni PKBM Bayuangga 25 orang, PKBM Melati 35 orang, PKBM Hidayah 18 orang, dan PKBM Amanah 27 orang.

Sedangkan kelompok kedua dibawah naungan Kementerian Agama sebanyak 230 peserta yang dilaksanakan di sembi-lan pondok pesantren (Ponpes). Yakni Ponpes Nurul Islam 38 orang, Ponpes Riyadlus Sholihin 46 orang, Ponpes Miftahul Ulum Assalafy 20 orang, Ponpes Muj-tahid Salafiyah 16 orang, Ponpes Manbaul Ulum 20 orang, Ponpes Zainul Ishlah 56 orang, Ponpes Al Aliyatul Mukarromah 15 orang, Ponpes Assuniyah Nurul Hi-dayah 14 orang, dan Ponpes Darul Muta’alimin 5 orang.

“Total peserta sebanyak 335 orang. Mereka yang mengikuti di bawah naungan Dinas Pendidi-kan sebanyak 105 orang, yaitu 73 laki-laki dan 32 perempuan. Un-tuk 230 orang di bawah naungan Kementerian Agama yang mengi-kuti ujian di sembilan pondok pesantren. Yakni 145 laki-laki dan 85 perempuan,”ujarnya kepada wartawan, Senin (13/4).

Menurutnya, menurunya pe-serta ujian paket C dikarenakan persyaratan terlalu ketat dan tidak seperti tahun 2014. Semula pihaknya mengirimkan data pe-serta ujian paket C sebanyak 359 orang ke propinsi, namun setelah melalui proses verifikasi hanya menyisakan 335 orang.

“Sekarang aturannya sangat ketat, dan peserta harus meme-nuhi persyaratan seperti foto copy ijazah yang dilegalisir, foto copy raport semester 1 sampai 5, dan Buku Induk Lembaga. Semua kebijakan itu diambil oleh pihak

propinsi. Jadi kalau tidak meme-nuhi syarat tidak bisa mengikuti ujian Paket C,” tandas Asyit War-dono.

Asyit Wardono mengingat-kan, ujian Paket C sangat penting bagi mereka yang membutuhkan ijazah untuk kerja. Ini merupa-kan satu diantara banyak alasan mengapa banyak masyarakat pu-tus sekolah memilih melanjutkan pendidikannya di program ini.

Disisi lain, tak bisa mengikuti jenjang pendidikan reguler lanta-ran terbentur masalah ekonomi. Kendati begitu, saat ini wajib be-lajar dua belas tahun di haruskan.

Itu artinya, tak ada lagi yang men-jadi dalih untuk tidak bersekolah.

“Masalah lainnya adalah ke-siapan mental, terutama saat mengikuti aktivitas belajar di se-kolah reguler. Faktor ini banyak yang memengaruhi untuk tidak sekolah,” ucapnya.

Sugianto Peserta TertuaSugianto salah satu perang-

kat Kelurahan Kedunggaleng Ke-camatan Wonoasih menjadi pe-serta UN Kejar Paket C yang tertua yang di gelar di SDN Sukabumi II Kota Probolinggo. Dengan me-ngenakan seragam sebagai pe-rangkat kelurahan, mengisyarat-kan untuk berusaha keras untuk mengisi Lembar Jawaban Kom-puter (LJK) dengan benar.

Ada hal yang patut dicontoh. Yakni, kegigihannya melanjutkan pendidikan yang sempat terpu-tus hingga bangku SMA. Sema-ngatnya untuk memegang ijazah

Paket C setara SMA pulalah yang menjadi dorongan dirinya agar bisa lulus.

Sugianto mengatakan de-ngan umurnya saat ini yang sudah mencapai 51 tahun, bukan men-jadi halangan untuk bisa bercita-cita menjadi seorang sarjana.

“Dulu, tidak sekolah karena alasan biaya. Orang tua sempat kualahan membiayai. Apalagi jika dulu dengan bekerja, dapat lebih menjanjikan daripada harus se-kolah,” katanya ditemui di sela-sela UN.

Sehingga dengan pilihannya tersebut, Sugianto tidak merasa-kan bangku sekolah formal hing-ga belum tamat SMA. Sejak itu, pada beberapa tahun yang silam, dia memutuskan untuk mengikuti kejar paket C sebagai syarat agar dapat mengenyam pendidikan lanjutan.

Lebih tepatnya, sejak menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Ke-

lurahan Kedunggaleng, keinginan untuk dapat mengeyam pendidi-kan lebih tinggi makin berapi-api. Meski dirinya tidak tamat SMA, dia akan terus menyemangati anak dan cucunya untuk terus da-pat bersekolah.

Buktinya, tahun ini dia rela mengikuti ujian kejar paket C dengan mengulang bahan-ba-han pelajaran di Pusat Kegia-tan Belajar Masyarakat (PKBM) Amanah di Kelurahan Jati Kota Probolinggo.

‘’Bersekolah itu wajib, agar pintar dan dapat berkompetensi. Jika tidak sekolah seperti saya dulu,serba susah. Bekerja juga mengandalkan alam. Tapi, jika sudah sarjana bisa mengaplikasi-kan ilmu yang tinggi itu dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi sekarang sudah jadi PNS,”papar pria berperawakan hitam manis ini.

=M.HisbullaH Huda

Peserta Ujian Paket C MenurunTerbentur Aturan dan Persyaratan DiperketatPROBOLINGGO - Jumlah peserta ujian Paket C di Kota Probolinggo diklaim menurun oleh Dinas Pendidikan Kota Probolinggo. Bila ditilik dua tahun terakhir, selisih-nya mencapai 145 peserta. Pada 2015, jumlah pesertanya hanya 335 orang. Sementara tahun lalu mencapai 480 orang.

Page 14: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV14 Probolinggo

Sedangkan dua Raperda yang disetujui yakni Raperda pengelo-laan Drainase, dan Raperda ten-tang pencegahan dan penanggu-langan Kebakaran.

Penolakan itu disampaikan dalam sidang Paripurna Pengam-bilan Keputusan yang didahu-lui Penyampaian Pemadangan Umum sekaligus pendapat akhir fraksi di DPRD Kota Probolinggo, Senin (13/4).

Juru bicara Fraksi Kebang-kitan Bangsa (FKB) DPRD Kota Probolinggo, H. Syaifudin, mene-gaskan menolak rancangan pera-turan daerah pengendalian dan pengawasan terhadap peredaran dan penjualan minuman beralko-hol dengan berbagai alasan.

Diantaranya, tidak memenuhi tiga syarat bagi peraturan perun-dang-undangan termasuk Perda yang baik, harus mempertim-bangkan aspek filosofis , yuridis, dan sosiologis.

Alasan aspek filosofis menu-rut dia, dimaksudkan agar produk hukum yang diterbitkan jangan bertentangan dengan nilai-nilai agam dan kepercayaan. Sedang-kan aspek yuridis dimaksudkan agar produk hukum yang di-terbitkan dapat berjalan sesuai

dengan tujuan, tanpa menim-bulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat. Dan aspek sosiologis dimaksudkan jangan sampai ber-tentangan dengan nilai-nilai adat istiadat.

“ Bila terbentuknya parturan perundang-undangan telah me-menuhi cakupan tiga aspek terse-but, maka keadilan yang dicapai dapat diwujudkan dan dipertang-gungjawabkan adalah keadilan yang berorientasi keadilan hu-kum, keadilan moral dan keadilan masyarakat,” tegasnya.

Tak hanya itu, kehadiran-nya sejak awal sudah bermaslah. Tidak hanya persoalan menyang-kut tidak adanya naskah akade-mik yang merupakan persyaratan dalam penyusunan Raperda.

“Naskah akademik sebagai persyaratan, maka apabila salah satu syaratnya tidak terpenuhi, tentu Raperda itu menjadi cacat hukum. Walau dalam Permen-dagri Nomor 12/2011 dan Per-mendagri Nomor 1/2014 tentang pembentukan produk hukum dae-rah, tidak terdapat frasa harus, tetapi karena menjadi persyaratan maka hukumnya wajib,”terang H. Syaifudin.

H. Syaifudin kembali mene-

gaskan, dalam hukum administra-si negara (HAN) ada dua persyara-tan yang harus diperhatikan agar keputusan sah menurut hukum dan memiliki kekuatan hukum untuk dilaksanakan.

Syarat yang harus diperha-tikan mencakup syarat materil dan syarat formil. Syarat materil terdiri dari organ pemerintah yang membuat keputusan harus berwenang, keputusan tidak boleh mengandung kekurangan-kekurangan yuridis, seperti peni-puan, paksaan, dan kesesatan.

“Keputusan harus berdasar-kan suatu keadaan, dan dapat dilaksanakan tanpa melanggar peraturan-peraturan lain, ser-ta isi dan tujuan keputusan itu harus sesuai dengan peraturan dasarnya,”tegasnya.

Demikian juga, pihaknya meminta dalam menyikapi feno-mena ini anggota DPRD Kota Probolinggo harus arif dan bi-jak, tidak mengedepankan emo-sional dalam mengambil kepu-tusan untuk melahirkan sebuah perda. Sehingga ketika Raperda tersebut berlaku efektif, tidak menimbulkan konflik ditengah masyarakat.

Persolannya, berbicara minu-man beralkohol sangat sensitif. Jangan sampai menyinggung perasaan kaum muslimin. Sebab dalam hukum islam sudah je-las, minuman beralkohol adalah haram. Tetapi kita tidak me-nafikan bahwa masyarakat Kota Probolinggo adalah pluralistik.

“Guna menjaga keharmonisan dan stabilitas keamanan yang kondusif, maka lembaga DPRD dan Pemkot hendaknya mau mendengarkan dan menampung aspirasi kaum muslimin yang mayoritas warga Kota Proboling-go. Apalagi, mayoritas ormas is-lam banyak menolak,”papar H. Syaifudin.

Pasca penyampaian panda-ngan empat fraksi atas tiga ra-perda tersebut, suasana sidang paripurna menjadi tegang setelah salah satu anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) H. Yusuf Susanto, memprotes peno-lakan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.

“Meski FKB menolak, masih ada lima fraksi yang meyetujui. Yakni PDIP, Golkar, PPP, dan Frak-si GEDE. Berarti Raperda pengen-dalian dan pengawasan terhadap peredaran dan penjualan minu-man beralkohol, sah menjadi Raperda,”teriak Politisi PPP ini.

Atas argumen tersebut, Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa, Ali Muhtar, justru mempertahankan kalau fraksinya tetap menolak ka-rena beberapa alasan yang telah disampaikan dalam pandangan akhir fraksi.

“Fraksi kami tetap menolak, karena alasan dan beberapa per-timbangan yang tidak memenuhi aspek aspek filosofis , yuridis, dan sosiologis. Begitu juga dua syarat, yakni syarat formil dan materil,”tegas mantan Ketua KPU Kota Probolinggo ini.

Melihat hal itu, Ketua Badan Legislasi (Banleg) DPRD Kota Probolinggo, Hamid Rusdi, beru-saha menengahi permasalahan tersebut. Dan mempersilahkan pimpinan DPRD untuk memutus-kan apakah di sahkan atau tidak.

“Silahkan pimpinan dewan memutuskan untuk disahkan, agar tidak berlarut-larut menjadi perdebatan yang tak pernah se-lesai. Ini kan masih menunggu evaluasi dari Gubernur apakah di-terima atau tidak distujui,”celetuk politisi Partai Gerindra ini.

Akhirnya, Ketua DPRD Kota Probolinggo, Agus Rudi Ghafur, mengesahkan Raperda pengen-dalian dan pengawasan terhadap peredaran dan penjualan minu-man beralkohol, Raperda pe-ngelolaan Drainase, dan Raperda tentang pencegahan dan penang-gulangan Kebakaran, menjadi Raperda yang kemudian harus mendapat evaluasi dari Gubernur.

=M.HisbullaH Huda

FKB Menolak, Empat Fraksi MenyetujuiPROBOLINGGO - Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Kota Probolinggo menolak satu dari tiga Raperda yang diajukan pemkot. Raperda yang ditolak adalah Raperda pengendalian dan pengawasan terhadap peredaran dan penjualan minuman beralkohol di Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO - Kabu-paten Probolinggo dalam waktu dekat akan mempunyai hajat politik besar yakni Pe-milihan Kepala Desa (Plkades) secara serentak. Namun untuk kapan pelaksanaan itu akan digelar.

Apalagi pemkab masih menunggu Peraturan Bupati (Perbup). Sedangkan untuk Perda Nomor 1 tahun 2015 tentang pemilihan, pengang-katan, pelantikan dan pem-berhentian Kepala desa, sudah resmi dimiliki Pemkab.

”Secara teknis pem-kab masih tetap menunggu perbup,” terang Asisten Tata Praja dan Pembangunan, Hadi Prayitno, kepada wartawan, Senin (13/4).

Menurutnya, dalam perbup akan secara teknis hal-hal yang belum diatur dalam perda yang sudah ada akan diatur. Se-hingga pilkades nantinya, bisa berjalan secra lancar tanpa ada persoalan apapun.

“Yang jelas pilakdes tidak akan lama lagi sudah siap untuk dilaksanakan. Karena perbub saat ini sudah mulai diajukan dan segera disah-kan,” tandas Hadi Prayitno.

Sementara itu, Kepala Ba-gian Pemerintahan Kabupaten Probolinggo, Martinus Djaifiul Efendi, mengatakan untuk pelaksanaan pilakdes memang akan digelar secara serentak di 252 desa dari sebanyak 325 desa yang ada di 24 Kecamatan.

“Jumlah pilkades tahun ini merupakan tahap kedua. Jum-lahnya lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.

Dia menambahkan, untuk pilakdes tahun ini biayanya semua ditanggung oleh pemerintah. Termasuk masalah surat suara calon kades yang akan bertarung dalam pilkades nantinya. Bahkan untuk honor panitia pilkades juga menjadi tang-gungan pemerintah.

“Semua itu sudah diang-garkan dalam APBD Kabupaten Probolinggo. Dan APBdesa yang akan menggelar pilkades dana sudah diatur di dalamnya,” ucap Martinus Djaifiul Efendi.

Untuk kegiatan pilkades nantinya, kata Martinus Djaifiul Efendi, akan digelar secara serentak. Pihaknya sudah mempersiapkan semua keamanan pilkades secara berlapis. Mulai dari aparat ke-polisian, sampai dengan TNI.

=MaHfud HidayatullaH

PILKADES

Tunggu Perbup

Page 15: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURASELASA 14 APRIL 2015No. 0586 | TAHUN IV 15

MILAN - Rentetan keme-nangan AC Milan terhenti setelah bermain imbang 1-1 saat menjamu Sampdoria pada lanjutan Liga Serie A Italia di San Siro pada Senin (13/4) dini hari WIB. Padahal, sebelumnya, anak-anak asuh Filippo Inzaghi itu memetik dua kemenangan beruntun. Dan, tiga angka dari Sampdoria seharusnya bisa memperbaiki posisi mereka di klasemen dan menghidupkan peluang bermain di Eropa.

Sepanjang 45 menit per-tama, kedua tim bermain imbang tanpa gol. Sampdoria memecah kebuntuan pada menit ke-58 melalui Roberto Soriano. Men-dapat umpan terobosoan dari Samuel Eto’o dari luar garis 16, Soriano melepas tendangan kaki kanan dari tengah kotak penal-ti ke pojok kiri bahwa gawang Milan tanpa bisa dihentikan kiper Diego Lopez.

Gelandang Milan asal Belanda Nigel de Jong sukses menyama-kan kedudukan pada menit ke-74. Berawal dari sepak pojok, bola lambung tersebut sempat ditanduk pemain Sampdoria dan mantan gelandang Manches-ter City itu melepas tendangan akrobatik kaki kanan dari tengah kotak penalti ke pojok kiri bahwa gawang Sampdoria dan menak-lukkan penjaga gawang Emiliano Viviano. Kedudukan 1-1 ini bertahan hingga laga usai.

Secara statistik, Milan unggul segala-galanya atas Sampdo-ria. I Rossoneri mencatat 58% penguasaan bola dengan 26 tendangan ke gawang, enam di antaranya tepat sasaran. Sedang-kan Sampdoria hanya memiliki 42% penguasaan bola dengan 11

kali mengancam gawang Diego Lopez, tetapi hanya tiga yang tepat sasaran.

Tambahan satu poin ini mem-buat posisi Milan tidak berubah. Mereka masih bertengger di per-ingkat ke-8 klasemen sementara dengan 42 poin. Sesewaktu posisi ini akan diambil alih Genoa yang menempati urutan ke-9 dengan 41 angka tetapi masih unggul satu pertandingan di tangan.

Sedangkan AS Roma harus menerima kenyataan terlempar ke peringkat ketiga klasemen se-mentara setelah ditahan imbang 1-1 oleh tuan rumah Torino di Stadio Olimpico Grande. Roma unggul terlebih dahulu berkat gol Alessandro Florenzi dari titik putih pada menit ke-57, tetapi Maksi Lopez berhasil meny-amakan kedudukan tujuh menit berselang.

Posisi Roma di tempat kedua klasemen sementara diisi oleh Lazio yang menang telak 4-0 atas tamunya Empoli di Stadio Olimpico. Keempat gol Lazio masing-masing dibuat Stefano Mauri, Miroslav Klose, Antonio Candreva, dan Felipe Anderson.

Sementara dari La Liga Spa nyol, Real Sociead ditahan im-bang 2-2 oleh tamunya Depor-tivo La Coruna pada laga yang berlangsung di Estadio Anoeta, Senin (13/4) dini hari WB. Xabi Prieto membawa Sociedad unggul lebih dulu dari titik putih, tetapi Lucas menyamakan kedudukan pada menit ke-40.

Di babak kedua, Sociedad la-gi-lagi unggul berkat gol Gonzalo Castro pada menit ke-57, tetapi Jose Toeche berhasil menyama-kan kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-78. =ESPN/cARoL AjI

Kemenangan ini juga mem-perpanjang rekor tidak terkalah-kan Setan Merah karena selalu menang dalam enam pertandi ngan terakhir. “Hasil ini sangat fantastis. Kami melakukan lang-kah besar dalam enam pertandi-ngan terakhir. Kami telah melewa-ti laga-laga sangat sulit untuk tim saya. Kemenangan-kemenangan ini sekaligus menambah keper-cayaan diri akan filosofi permain-an kami setelah kalah dari Arsenal di Piala FA,” ujarnya.

Dia melanjutkan, “Tetapi saya harus mengatakan bahwa semua pemain patut mendapat pujian karena mereka sudah memberi-kan yang terbaik di bawah te-kanan. Fans berharap hari ini kami menang dan akhirnya terwujud, tetapi sejujurnya, kemenangan ini tidak diraih dengan mudah.”

“Saya sangat bahagia melihat fans bergembira setelah pertandi-ngan ini. Hasil ini sangat berarti bagi mereka. Mereka selalu men-dukung kami, meski hasilnya tidak bagus. Itulah sebabnya saya baha-gia karena mereka,” ucap pelatih asal Belanda itu.

Sementara Pellegrini yang dituntut dipecat mengaku tidak peduli dengan masa depannya

di Etihad Stadium. “Masa depan saya tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah apa yang terjadi hari ini. Saya akan terus bekerja. Kami masih harus bermain pada enam pertandingan dan mencoba mengakhiri musim dengan po-sisi setinggi mungkin. Bagi saya, inilah yang paling penting,” ujar pelatih asal Cile ini.

Dia melanjutkan, “United bermain dengan sangat bagus pada 20 menit pertama ketika kami juga bermain bagus. Kami mencetak gol dan masih me-miliki dua sampai tiga peluang untukk mencetak gol tetapi ga-gal. Sebaliknya, mereka tampil makin bagus dan kami tidak lagi bermain sebagai kami tunjukkan pada 20 menit pertama. ”

Pada laga tersebut, Manches-ter City unggul terlebih dahulu melalui Sergio Aguero ketika pertandingan baru berjalan de-lapan menit, tetapi enam menit berselang, berhasil disamakan oleh Ashley Young lewat gol dari sebuah sudut sempit. Pada menit ke-27, Setan Merah berbalik ung-gul setelah Marouane Fellaini melepas sundulan keras untuk menaklukkan Joe Hart di bawah mistar gawang City.

Di babak keua, tepatnya pada menit ke-67 Juan Matta memper-besar keunggulan tuan rumah di babak kedua sebelum ditambah lagi oleh gol Chris Smalling pada menit ke-73 untuk mengubah posisi menjadi 4-1. Sergio Aguero memperkecil ketinggalan timnya menjadi 4-2 satu menit menjelang waktu normal berakhir. Kedudu-kan 4-2 ini pun akhirnya bertahan hingga laga usai.

Juan Mata semakin meman-tapkan posisinya sebagai pemain penting dalam pasukan Van Gaal. Dengan visi dan kreativitasnya, dia memporakporandakan kekua-tan City. Sedangkan di lapangan tengah, Michael Carrick cukup jeli mengatur tempo permainan MU. Dia membawa timnya bermain dalam tempo tinggi ditopang oleh Ander Herrera yang memiliki umpan-umpan akurat.

Meski demikian, yang menjadi pemain terbaik di atas lapangan pada laga ini di kubu MU adalah Ashley Young dan Fellaini. Bek paling berpengalaman City, Pa-blo Zabaleta kewalahan mengawal pemain sayap Tim Nasional Ing-gris ini. Sedangkan Fellaini yang berpostur jangkung selalu unggul dalam bola-bola atas.

Tambahan tiga poin ini me-mantapkan posisi MU di peringkat ketiga klasemen sementara, ung-gul empat poin dari Manchester City di peringkat keempat. Setan Merah tetap hanya berjarak satu poin dari Arsenal di tempat kedua dan tertinggal delapan angka dari Chelsea di puncak klasemen.

=Sky SPoRTS/cARoL AjI

MU Penguasa Kota Manchester

SERIE A

Rentetan Kemenangan Milan Terhenti

Penyerang Sampdoria Eder (kiri) berebut bola dengan pemain AC Milan Alessio Cerci pada pertandingan yang berlangsung di San Siro.

MANCHESTER - Pelatih Manchester United Louis van Gaal menilai, kemenangan 4-2 timnya atas Manchester City pada Derby Manchester di Old Trafford, Minggu (12/4) tengah malam WIB sangat fantastis. Selain itu, kemenangan ini mengembalikan gelar penguasa Kota Manchester ke Manchester Merah, setelah dalam tujuh tahun terakhir menjadi milik Manchester City.

Gelandang Manchester United Marouane Fellaini mencetak gol lewat sundulan ke gawang Manchester City pada pertandingan di Old Trafford, Minggu (12/4) tengah malam WIB.

Page 16: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16SELASA 14 APRIL 2015No. 0586 | TAHUN IV

MU PENGUASAKOTAMANCHESTEROLAHRAGA | 15

Pasukan Diego Sime-one itu ingin memba-las kekalahan mereka dari Madrid pada final Liga Champions tahun

lalu di Lisabon, Portugal. Apalagi sepanjang musim ini, Atletico sangat dominan atas Madrid dan tidak pernah kalah dari tim ber-tabur bintang itu.

Pada final tahun lalu itu, Atletico nyaris merebut gelar Liga Champions pertama mereka, setelah sukses unggul 1-0 sampai menjelang pertandingan berakhir. Tetapi gol sundulan Sergio Ramos di menit-menit akhir memaksa kedua tim bermain imbang 1-1 sepanjang 90 menit dan harus menempuh babak tambahan wak-tu. Selama 2x15 menit, gawang Atletico yang ketika itu masih dikawal Thibaut Courtois, kiper pinjaman dari Chelsea, dibobol tiga kali dan Madrid pun keluar sebagai juara dengan skor 4-1.

Kekalahan itu ingin dibalas pada laga Rabu (15/4) dini hari WIB nanti. Atletico punya modal

besar menghadapi laga ini. Dalam enam pertemuan mereka sebelum ini di kompetisi domestik, Atletico sangat superior atas Madrid. Anak-anak asuh Diego Simeone itu su-dah empat kali menang dan dua kali imbang. Atletico sukses meng-atasi Madrid pada laga Piala Super Spanyol yang berlangsung dua leg dan Copa del Rey musim ini.

Pertemuan terakhir kedua tim ini terjadi pada Februari 2015 di ajang La Liga. Ketika itu, “Roji-blancos” menang telak empat gol tanpa balas atas “Los Blancos”. Ini adalah kemenangan terbe-

sar Atletico dalam Derby Madrid dalam 28 tahun terakhir.

Bagi pelatih Real Madrid Car-lo Ancelotti, kekalahan ini akan menjadi cambuk pada leg per-tama babak perempat final nanti. “Hasil terakhir melawan Atletico menjadi sebuah faktor yang akan memotivasi kami. Ini akan men-jadi sebuah pertandingan yang lain, tetapi laga melawan Atletico tetap saja menjadi sebuah pertan-di ngan yang sulit,” kata Ancelotti.

Dia melanjutkan, “Kami se-dang dalam penampilan terbaik, termotivasi dan memberikan se-mua yang kami miliki. Saya tidak pernah ragu, pertandingan ini

akan berlangsung dengan intensi-tas tinggi. Ini akan menjadi kom-ponen penting dalam pertandi-ngan nanti, tetapi masih ada hal lain yang kami butuhkan untuk memenangkan pertandingan ini.”

Ancelotti juga tidak khawatir dengan laga ini karena mereka akan tampil dengan kekuatan pe-nuh, setelah para pemain pilarnya sudah pulih dari cedera. Dan, inilah untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir, mereka akan ber-main dengan kekuatan terbaiknya.

James Rodriguez dan Toni Kroos akan kembali setelah men-dapat sanksi larangan bermain. Gareth Bale juga sudah mulai ber-latih bersama timnya pada Ming-gu (12/4) dan siap dimainkan pada laga nanti.

Di kubu Atletico, mereka juga akan tampil dengan kekuatan pe-nuh. Striker Mario Mandzukic akan diturunkan setelah pulih dari cede-ra engkel yang membuatnya absen pada dua pertandingan terakhir di La Liga. Penyerang internasional Kroasia ini sudah mencetak 20 gol untuk Atletico sejak didatangkan dari Bayern Muenchen pada jen-

dela transfer musim panas lalu. Dia juga sudah mencetak dua gol pada tiga pertandingan melawan Real Madrid di Vicente Calderon.

Raul Garcia juga sudah pulih dan siap dimainkan pelatih Diego Simeone. Di bawah mistar gawang, pelatih asal Argentina itu kemung-kinan tetap akan menggunakan jasa Jan Oblak yang tampil bagus dalam beberapa pertandingan ter-akhir. Di lini tengah, Simeone akan memilih antara Jose Maria Gime-nez dan Miranda untuk mendam-pingi Diego Godin di bek tengah.

Sedangkan di lini depan, Simeone juga memiliki senjata lain yaitu gelandang serang asal Prancis Antoine Griezmann. Pe-main Timnas Prancis ini mence-tak dua gol saat Atletico ditahan imbang 2-2 Malaga di La Rosaleda akhir pekan ini. Tambahan dua gol ini meningkatkan jumlah koleksi golnya menjadi 21 gol sepanjang musim ini dan menjadi top skor sementara Atletio, ung-gul satu gol dari Mario Madzukic.

=ESPN/Sky SPoRTS/cARoL AjI

MaDRID-atletico Madrid cukup percaya diri menjelang laga melawan tim sekota, Real Madrid, pada pertandingan leg pertama

babak perempat final Liga Champions bertajuk Derby Madrid di Vicente Calderon,

Rabu (15/4) dini hari WIB.

CRISTIANO RONALDO

MARIO MANDZUKIC

JAMESRODRIGUEZ

ATLETICO MADRID vs REAL MADRID

AMbiSi PERPANJANG DOMiNASi

Derby Madrid akan tersaji pada babak perempat final Liga Champions. Dua tim terbaik asal ibu kota

Spanyol akan saling bertarung memperebutkan tiket ke babak semifinal.

ANTOINNEGRIEZMANN

Page 17: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV ASELASA 14 April 2015

No. 0586 | TAHUN IV MADURA SPORT | HAL. PWCP Terus Asah Taktik

BADAN LINGKUNGAN HIDUP LePAs TANGAN

AKses ToKeN UN semPAT meNGALAmI GANGGUAN

PEMAEKASAN | HAL. ISUMENEP | HAL. B BANGKALAN | HAL. L

KORAN MADURATaneyan Lanjang

KemeNAG-sTAIN mAsIH BereBUT LAHAN

SAMPANG - Puluhan aktivis yang me-ngatasnamakan diri Perlemen Masyarakat Dizalimi (Parmadi) kembali melakukan demonstrasi di depan Kantor Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang, Senin (13/4). Mereka meminta Bupati Sampang A Fannan Hasib dan Ketua DPRD Imam Ubaidillah bertanggung jawab terha-dap amburadulnya pengelolaan migas.

“Kami tidak habis pikir kepada Ketua DPRD kurang merespons adanya pansus bentukan DPRD kemarin,” kata Afrizal dalam orasinya. Dikatakan, ada indikasi Imam Ubaidillah terlibat menikmati hasil pengelolaan migas yang dikelola badan usaha milik daerah (BUMD).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu terkesan takut terbongkar ke-doknya. Sehingga, tidak menandatangani penetapan anggota pansus. Bahkan, di par-

lemen ada kubu yang hendak menjegal ke-beradaan pansus tersebut.

“Kalau Imam tidak merasa salah, se-harusnya ikut mendukung keberadaan Pansus BUMD dan Migas. Namun Imam termasuk salah satu yang menjegal ke-beradaan pansus itu,” katanya.

Menurutnya, keberadaan Pansus BUMD dan Migas bentukan DPRD harus didukung oleh semua pihak, termasuk semua ang-gota parlemen. Sebab tujuan pansus itu dibentuk untuk menelusuri persoalan tata kelola BUMD dan migas yang ada di Sam-pang. “Kalau ketua DPRD tidak menanda-tangani penetapan anggota pansus ini, be-rarti perlu dipertanyakan,” tanyanya.

Selain itu, massa Parmadi mengutuk keras adanya dualisme pansus yang ada di tubuh parlemen. Sebab, hal itu menanda-kan bahwa anggota DPRD yang ada di par-

leman tidak mementingkan rakyat. “Sebenarnya, terjadinya dualisme pan-

sus menandakan bahwa di dalam parleman sama-sama tidak mementingkan rakyat, mereka hanya memprioritaskan kepenti-ngan kelompok saja,” kritiknya.

Katanya, kedatangannya menuntut janji DPRD yang akan menjunjung tinggi Peraturan Daerah (Perda) No 3 Tahun 2010 sebagai bentuk pengawasan pada BUMD. Serta menuntut Pansus BUMD dan Tata Kelola Migas bekerja serius dan terbuka kepada publik. “Ketua DPRD jangan sem-bunyi dong dalam kasus BUMD dalam hal ini PT. SMP,” imbuhnya.

Namun, aksi tersebut buntu di tengah ja-lan, sebab tudingan yang disampaikan tidak terjawab. Ketua DPRD Sampang Imam Ubaidillah tidak menemui. Aksi itu hanya ditemui Ketua Pansus BUMD dan Migas,

Moh. Nasir.Menurut Nasir, pansus akan berusaha

keras untuk meyelesaikan persoalan yang ada di tubuh BUMD selama ini. Bahkan, pansus sudah mendapatkan data riil terkait keberadaan pansus serta tata kelola yang dilakukan selama ini.

“Masyarakat tidak perlu khawatir terkait agenda pansus. Kami tetap akan terus berusaha untuk membongkor kedok BUMD selama ini,” ucapnya saat memberi-kan penjelasan kepada massa Parmadi.

Katanya, pansus sudah menemukan be-berapa poin penting yang akan direkomen-dasikan kepada pemerintah nanti. Poin itu mengarah tata kelola BUMD yang buruk selama ini.

“Kami akan publikasikan nanti hasil penelusuran pansus kepada publik. Sebab masyarakat Sampang harus tahu terkait pengelolaan BUMD selama ini,” imbuhnya.

Politisi Partai Gerindara itu lebih jauh memaparkan, pada tanggal 20 April men-datang, hasil penelusuran pansus akan di-paripurnakan dan akan direkomendasikan kepada pemerintah. “Sebentar lagi kegia-tan pansus ini akan selesai, dan semua tata kelola BUMD dan igas akan dipublikasi-kan,” jelasnya.

Setelah massa menyampaikan orasinya, massa langsung menuju ke Kantor Pemda sambil berorasi untuk mempertanyakan gaji direksi PT. SMP yang sampai saat ini terus dikucurkan. Padahal, PT tersebut sudah tidak lagi mengelola migas sejak 2013 lalu.

Massa juga mempertanyakan sumber dana untuk membayar gaji direksi PT. SMP yang mencapai puluhan juta tiap bulannya. “Bupati Sampang harus bertanggung jawab dan transparan terkait cas flow PT. SMP,” orasi Jakfar sambil berjalan menuju Pemda.

Jakfar lebih detail menjelaskan, sesuai dengan Perda No 8 Tahun 2008 yang di-ubah menjadi Perda Nomor 2 tahun 2010 Pasal 14 ayat 4 dijelaskan, jika direksi tidak bekerja dengan baik, kapala daerah atau bupati harus menghentikan.

Namun, yang terjadi di Kota Bahari di-biarkan begitu saja. Bahkan meskipun tidak bekerja mereka tetap digaji. “Kami harap bupati tidak melindungi mafia migas yang ada di Sampang,” harapnya.

Namun, usaha Parmadi untuk bertemu bupati kandas, karena bupati pada waktu itu tidak menemui. Sehingga, tuntutanya itu tidak terjawab. Perlu diketahui, gaji Komisaris Utama PT. SMP Rp. 17.500.000, Komisaris Rp. 15.00.000, Direktur Utama 30.000.000, dan Direktur Rp. 25.000.000.

=RIDWAN/LUM

Parmadi Kembali Turun Jalan

Tuntut Bupati-Ketua Dewan Bertanggung Jawab

Page 18: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV BPROBOLINGGO SELASA 14 APRIL 2015

No. 0586 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

Dengan demikian, pihak-nya tidak bisa memastikan apakah pekerjaan tersebut legal. Sementara salah satu persyaratan yang harus dipe-nuhi sebelum dilakukan pem-buatan reklamasi, yakni izin dari pemerintah daerah yang dibuktikan dengan UKL dan UPL (Upaya Pemantauan Ling-kungan Hidup dan Upaya Pe-ngelolaan Lingkungan Hidup).

”UKL UPL ini hanya ber-laku dalam sektor usaha dalam skala kecil. Tapi kalau skalanya besar itu harus mempunyai Amdal (Analisis Dampak Ling-kungan). Tapi untuk semen-tara waktu, kami masih belum

tahu persis di mana letak pem-bangunan reklamasi itu,” ung-kapnya.

Mantan Asisten Setkab Sumenep itu mengatakan, meskipun beberapa reklamasi belum mempunyai izin dari pemerintah, dirinya tidak bisa berbuat banyak, termasuk un-tuk melakukan penertiban.

”Yang kami urus hanya yang punya izin saja. Ka-lau itu ilegal kami tidak ikut di dalamnya. Soal penerti-ban, itu juga bukan wilayah kami tapi itu sudah wilayah penegak perda,” ungkapnya. Menurutnya, jika pelangga-ran itu dinilai telah melang-

gar hukum, maka yang berhak melakukan penindakan yaitu polisi.

”Kalau cakupannya sampai melanggar UU, maka itu tugas pihak kepolisan atau penegak hukum yang mengamankan. Kalau dilingkup perda itu tu-gas Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja),” terangnya.

Sementara anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sume-nep, Indra Wahyudi meminta pemerintah memberikan per-ingatan kepala pengembang tanpa harus menunggu peratu-ran daerah (perda), karena bisa mengacu terhadap Peraturan Menteri PU No. 40/PRT/M/2007 tentang Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai.

Indra menerangkan soal izin reklamasi itu ada dalam Perpres Nomor 122 tahun 2012. Bagi setiap pengembang, terlebih dulu harus mengan-tongi izin lokasi dan wajib melakukan studi Amdal.

Politisi Partai Demokrat itu, menilai selama ini di Ka-bupaten Sumenep banyak rek-lamasi yang tidak melalui ta-hapan verifikasi teknis hingga studi kelayakan, sehingga oto-matis sudah cacat hukum.

Sementara Kasatpol PP Sumenep Abd. Madjid belum bisa memberikan keterangan pers. Mantan Camat Pragaan itu masih ada agenda di luar daerah. ”Hubungi Pak Saleh. Saya masih ikut uji kompetensi di Sura-baya,” tuturnya saat dihubungi melalui telepon seluler.

Sebelumnya, sejumlah warga Kecamatan Dungkek mengeluhkan pembuatan rek-lamasi, sebab dapat merusak lingkungan. Salah satunya membuat tambak sekitar pe-mukiman warga rusak, pohon kelapa banyak mati, dan juga pekerjaan reklamasi itu diduga tidak mendapatkan izin dari pemerintah daerah.

=JUNAEDI/MK

SUMENEP- Untuk meningkatkan pela-yanan kesehatan kepada masyarakat, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim men-canangkan program pengobatan gratis kepada masyarakat. Hanya saja, program tersebut masih belum cukup mulus. Masih ada warga Sumenep yang masih harus merogoh koceh untuk sekadar rawat jalan.

Salah seorang warga Desa Pragaan, Kecamatan Pragaan, Hasanah mengung-kapkan, saat itu ia bermaksud memeriksa anggota keluarganya ke Puskesmas setem-pat dan masih dipungut biaya. Ia mengaku terkejut saat dirinya dimintai biaya beli obat sebesar Rp. 25.000 oleh Puskesmas.

Hasanah mengaku, sebenarnya ia su-dah tahu bahwa pemerintah telah men-canangkan program kesehatan gratis bagi masyarakat. “Makanya saya kaget. Soalnya saya sudah tahu kalau biaya pengobatan untuk rawat jalan itu gratis. Apalagi saya asli warga Desa Pragaan,” ungkapnya, Senin (13/4).

Dia mengaku telah membayar sesuai permintaan pihak Puskesmas. “Waktu itu saya membayar Rp. 25.000. Sebagai bukti, saya juga minta kuitansi sebagai bukti pembayarannya, biar jelas kalau saya be-nar-benar membayar,” tukasnya.

Oleh sebab itu, Hasanah mengaku ke-cewa. Ia menilai, seharusnya kejadian semacam itu tidak terjadi. Karena pela-yanan kesehatan gratis bagi masyarakat itu merupakan kebijakan yang dibuat oleh bupati setempat. “Saya kecewa kepada pemerintah. Katanya berobat di Puskes-mas itu gratis, ternyata masih bayar,” ung-kapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, A Fatoni mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas Pra-gaan. Menurutnya, memang benar pihak Puskesmas telah menjual obat kepada pasien.

Hanya saja, sergahnya, berdasarkan penuturan pihak Puskesmas kepadanya, saat itu keluarga pasien minta obat yang berkualitas bagus. Sehingga, oleh pihak Puskesmas diberikan obat yang bukan dari dinas kesehatan.

“Sebenarnya itu kayak orang terjebak. Pasiennya minta obat yang bagus, akhirnya Puskesmas menyediakan obat di luar yang dari dinas kesehatan. Akhirnya terjadi yang seperti itu,” tutur Fatoni.

Oleh karena itu, Fatoni mengaku telah menginstruksikan kepada pihak Puskesmas untuk tidak lagi melakukan hal yang sama, menyediakan obat selain yang dari Dinas Kesehatan setempat. “Walaupun pasiennya minta, tidak boleh menyediakan. Karena itu akan jadi bumerang,” pungkasnya.

=FATHOL ALIF

KESEHATAN

Layanan Kesehatan Gratis Belum Mulus

BLH Lepas TanganTerkait Reklamasi di Kecamatan DungkekSUMENEP – Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sumenep, M. Syahrial terkesan lepas ta-ngan terkait pembuatan reklamasi di Desa Romben Barat, Kecamatan Dungkek. Bahkan dirinya mengaku belum mengetahui keberadaan pembuatan rekla-masi yang telah meresahkan warga tersebut.

ALAT BERAT. Bocah menyaksikan alat berat yang digunakan melakukan reklamasi di Desa Romben Barat, Kecamatan Dungkek. Badan Lingkungan Hidup terkesan lepas tangan terhadap pekerjaan reklamasi tersebut.

Page 19: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV CSumenep

KORAN MADURA

Call Centre (0328) 6770024

Iklan Baris Bergambar

Advertorial

Berita Kehilangan

Display

Pasang Iklan di

Mengucapkan

fraksi partai kebangkitan bangsa

Atas PeresmiangraHa gUs DUr

DpC pkb kabUpaten sUMenep

H. HERMAN DALI KUSUMA, MHAnggota

DULSIAM, S.Ag., M.PdWakil Ketua

H. MOH. RUQI ABDILLAH, SHKetua Fraksi

H. NAYATULLAH BIN SUPERRANGAnggota

KH. ABRORI, S.Ag., MMAnggota

AKIS JASULISekretaris

M. RAMZI, S.IPAnggota

H. HAMID ALI MUNIR, SHBendahara

H. RISNAWI, SHAnggota

ROZAH ARDHI KAUTSARAnggota

IMRANAnggota

Selamat & Sukses

Sementara 20 anggota DPRD lain-nya dari lintas komisi sedang melaku-kan bimtek (bimbingan teknis) ke LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Ubhara (Universitas Bhayangkara) Surabaya. Sebelumnya, 50 anggota DPRD mulai tanggal 31 Maret hingga tangal 6 April 2015 melakukan reses.

”Kalau Komisi III itu melakukan kun-jungan kerja ke Kalimantan. Sedangkan 20 anggota lainnya melaksanakan bimtek ke LPPM Ubhara Surabaya,” kata Sekre-taris Dewan (Sekwan) DPRD Sumenep, Moh. Mulki.

Dijelaskan, sebanyak 20 anggota yang sedang melakukan bimtek ke Surabaya itu mencakup semua komisi. Rincian-nya, Komisi I bejumlah 9 orang, Komisi II berjumlah 3 orang, Komisi III berjumlah 1 orang, dan Komisi IV sebanyak 5 orang.

”Kalau yang ke Surabaya, Ketua DPRD (Herman Dali Kusuma) dan Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Demokrat (Mohammad Hanafi) juga ikut. Sementara Wakil Ketua DPRD (Ahmad Salim) ikut Komisi III. Se-dangkan Wakil Ketua DPRD dari Fraksi

PAN (Faishal Muklis) tidak ikut, sekarang masuk kerja ada di kantor,” terangnya.

Ditanya anggaran pelaksanaan kun-jungan ke Kalimantan, Mulki enggan menjelaskan. Sementara untuk anggaran pelaksanaan Bimtek Surabaya meng-habiskan anggaran Rp 75 juta. ”Untuk bimtek setiap orang mendapatkan ang-garan sebesar Rp 3.750.000. Untuk angga-ran pelaksanaan kunker kami lupa. Tapi itu sesuai dengan ketentuan yang ada,” ungkapnya.

Terpisah, Sekretaris Komisi III DPRD Sumenep M. Sukri membenarkan jika saat ini komisi III sedang melakukan kosultasi di Kalimantan. ”Ini saya baru sampai di Balikpapan. Besok kami menuju Provinsi Samarinda,” katanya saat dihubungi me-lalui telepon seluler.

Dari Balikpapan sejumlah anggota Komisi III ke Provinsi Samarinda akan menggunakan armada darat. Sementara perjalanan dari Balikpapan ke Provinsi Sa-marinda diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 3 jam dalam kondisi normal.

Politisi asal kepulauan itu menjelas-kan, tujuan kosultasi kali ini bukan ten-tang RTRW sebagaimana yang dikatakan oleh Sekwan DPRD Sumenep, Moh. Mulki. Melaikan kosultasi dan sinkronisasi kebi-jakan pembangunan infrastruktur antara Pemerintah provinsi dan pemerintah ka-bupaten.

”Ini sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pembahasan raperda yang akan dilakukan bulan Mei menda-tang,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

SUMENEP – Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sumenep menganggarkan dana Rp 1.080.000.000 untuk pembangunan embung. Pembangunan 18 embung itu akan disebar di 15 kecamatan.

”Jadi, tahun ini kami alokasikan Rp 60 juta setiap titik untuk pembuatan embung air,” kata Kepala Dishutbun Kabupaten Sumenep, Herman Poer-nomo, Senin (13/4). Sementara peker-jaannya akan dipihakketigakan.

Pelaksanaan pembangunan em-bung akan dilakukan sekitar perte-ngahan tahun 2015. ”Kami tidak in-gin pekerjaan itu asal-asalan. Kalau sudah tidak lagi sesuai dengan juknis yang ada, silakan laporkan pada kami, dan pasti kami akan tindak lanjuti,” terangnya.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabu-paten Sumenep, Juhari meminta agar pengawasan bantuan lebih diting-katkan. ”Pengawasan itu harus lebih ditingkatkan lagi. Kami sangat tidak menginginkan pekerjaan itu dilakukan asal-asalan,” katanya.

Pihakanya juga akan melaku-kan pengawasan realisasi anggaran tersebut. Jika nantinya ditemukan adanya pelanggaran yang sampai mengarah terhadap tindak pidana ko-rupsi (tipikor), pihaknya akan menga-wal kasus itu hingga ke ranah hukum.

”Kami tidak mau main-main dalam persolan ini. Jika memang ditemu-kan ada pelanggaran dan bukti-bukti yang konkret, pasti kami akan kawal meskipun sampai ke meja hijau,” tegasnya.

=JUNAEDI/MK

INFRASTRUKTUR

Rp 1 Miliar untuk Embung

Komisi III Kunker ke KalimantanSekwan: 20 Anggota DPRD Bimtek ke UbharaSUMENEP – Sebanyak 14 orang dari 15 anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sumenep melakukan kunjungan kerja (kunker) Ran-cangan Peraturan Daerah tentang RTRW ke Daerah Provinsi Kali-mantan selama tiga hari, Senin-Rabu (13-13/4).

Page 20: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV D Sumenep

“Yang saya hormati, Achmad Fauzi, yang insya Allah akan menjadi wakil saya pada Pilkada mendatang ternyata juga ikut hadir. Semoga Allah menghenda-ki,” katanya saat memberikan sambutan pada acara pengajian dalam rangka Petik Luat di Desa Kertasada, Kecamatan Kalianget, Minggu (13/4) malam.

Fauzi yang tiba sekitar 15 menit setelah Busyro, hanya membalas dengan senyuman. Menurutnya, semua hal yang berkenaan dengan dirinya akan bergandeng dengan siapa ia serahkan kepada partai pe-ngusung, yakni PDI Perjuangan. Sebab partailah yang paling tahu dengan siapa dirinya akan bergandeng.

“Jika realitasnya demikian, tidak ada asalan lagi bagi saya untuk menolaknya. Pak Bupati telah berkata demikian, insya Allah saya juga berkata demikian.

Tetapi kan sekarang kan masih belum pasti, dalam proses fina-lisasi. Apalagi PDIP mengusulkan dua nama ke DPP, yakni A. Busyro Karim dan Zainal Abidin. Jadi, partailah yang akan memutuskan semuanya. Jika memang saya dikehendaki bersama incumbent, itu jelas adalah pilihan terbaik partai,” katanya.

Fauzi menambahkan bahwa hadir ke acara istigasah dan pengajian dalam rangka acara petik laut dan rokat desa adalah panggilan hati. Sebab kata Fauzi, khazanah budaya lokal itu harus tetapi dipertahankan sebagai warisan nenek moyang.

“Petik laut atau rokat desa itu adalah khazanah lokal warisan nenak moyang. Ini panggilan hati saya kenapa ikut berpartisipasi dalam acara ini. Tadi pagi saya juga ikut JJS bersama masyarakat. Sehingga jika pun nanti saya di-takdirkan jadi, pelestarian cagar

budaya dan khazanah lokal akan menjadi perhatian serius. Kalau bisa, Sumenep harus lebih baik seperti Jogja, Solo maupun Bali,” jelasnya.

Kepala Desa Kertasada Dicky Chandra Permana mengungkap-kan bahwa acara petik laut tahun ini sangat membahagiakan. Se-lain berjalan dengan lancar dan sukses. Dua tokoh dari zaman dan generasi yang berbeda itu hadir melengkapi kebahagiaan masyarakat Desa Kertasada.

“Ini momentum langka, makanya kami sangat gembira dan bahagia kedatangan dua tokoh yang luar biasa, yakni Bupati Sumenep, KH. A Busyro Karim, dan tokoh muda inspi-ratif, cawabup Sumenep, Achmad Fauzi,” katanya.

Ia berharap hadirnya dua tokoh tersebut menjadi pemantik bagi masyarakat dan pemuda setempat agar terus melestarikan khazanah budaya lokal tersebut. “Sehingga acara ini terus lestari dan bertahan. Semoga menjadi pe-mantik bagi generasi muda di desa agar cinta terhadap budayanya sendiri,” harapnya. =SYAMSUNI

JELANG PILKADA

Busyro: Fauzi akan Jadi Wakil Saya

SUMENEP - Siapa yang me-nanam benih, ia akan memanen buahnya. Mungkin itulah kali-mat yang pas untuk menggam-barkan nasib AW, salah seorang siswa kelas Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta di Kecama-tan Ambunten. Di saat teman-temannya menjalani Ujian Na-sional (UN) di ruang kelas, ia harus menjalani sendiri di Ru-mah Tahanan (Rutan) Kelas II B Kabupaten Sumenep.

Pantauan Koran Madura, AW mengerjakan soal ujian seorang diri, Senin (13/4). Dengan me-ngenakan kaos bertuliskan WBP Rutan Sumenep, ia mengerja-kan soal UN. Remaja berambut rapi itu tak bisa mengikuti UN layaknya siswa kelas akhir lain-nya karena tersadung kasus kriminal pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Dalam menjawab soal-soal UN, AW juga mendapatkan mengawasan ketat. Selain dari pihak Rutan sendiri, ia juga dia-wasi oleh pengawas dari Dinas Pendidika (Disdik) Kabupaten Sumenep dan dari pihak di mana ia sekolah.

Saat ini ia masih dalam proses persidangan, serta be-lum ada status hukum tetap atas tindakan yang dilakukan-nya. “Dia merupakan tahanan titipan Kejari Sumenep karena masih dalam proses persida-ngan tindak pidana kriminal,” terang Kepala Rutan Kelas II B Kabupaten Sumenep, Muham-mad Kafi.

Sementara itu, Kepala Bi-dang Pendidikan Menengah Dis-dik Kabupaten Sumenep, Nurul Hamzah membenarkan, dari sekian ribu siswa SMA sedera-jat kelas akhir yang mengikuti UN kemarin ada satu siswa yang

harus menjalani UN di Rutan, yaitu AW. Menurutnya, siswa tersebut tak bisa mengikuti UN di ruang kelas karena memang tersangkut kasus curanmor.

Lelaki yang akrab disapa Nono itu menegaskan, meski yang bersangkutan tidak melak-sanakan UN di ruang kelas, na-mun tetap mendapat perlakuan sama, yaitu tetap diawasi dari pihak dinas pendidikan, sekolah penyelenggara dan kepala se-kolah yang bersangkutan. “Pen-gawasannya sama, juga super ketat. Bahkan lebih istimewa karena itu menyangkut psikolo-gis,” ujarnya.

Selain AW, peserta UN yang juga tidak bisa mengerjakan soal UN di ruang kelas ada-lah NA. Ia adalah siswi kelas 3 salah satu SMA di Kepulauan Sapudi yang merupakan korban pemerkosaan. Menurut Nono, dalam pelaksanaan UN tahun ini, NA melaksanakan ujian sendiri di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Kabu-paten Sumenep.

Untuk diketahui, pelaksa-naan UN tahun ini di Kabupaten Sumenep, sesuai data yang di-berikan Disdik setempat diikuti oleh 12.424 siswa. Jumlah terse-but meliputi: 4.199 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA); 5.588 siswa Madrasah Aliyah (MA), 4 siswa SMA Luar Biasa (LB); 1.162 siswa Sekolah Menengah Kejuru-an (SMK); serta 1.471 siswa atau peserta paket C.

Sementara jumlah pe-nyelenggara UN tahun ini di Kabupaten Sumenep menca-pai 130 penyelenggara, dengan rincian: SMA 32 penyelenggara; MA 48; SMA-LB 2; SMK 5; dan Paket C sebanyak 43.

=FATHOL ALIF

UJIAN NASIONAL

UN di Balik Jeruji Besi

SUMENEP – Bakal Calon Bupati Sumenep dari PKB, A. Busyro Karim, mengungkapkan, dirinya akan menggan-deng Achmad Fauzi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati pada Pilkada yang akan digelar Desember nanti.

BERSALAMAN. Achmad Fauzi (baju putih) menyalami A. Busyro Karim (dua dari kanan) saat menghadiri pengajian dalam rangka Petik Laut Desa Kertasada, Kecamatan Kalianget, Minggu (13/4) malam.

AW, siswa SMA Kecamatan Ambunten mengerjakan soal ujian nasional dalam Rumah Tahanan Kelas II B Sumenep, Senin (13/4)

Page 21: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV ESumenep

Dalam razia yang digelar tepat di depan kantor Pemkab Sume-nep kemarin pagi, petugas meng-hentikan PNS serta memeriksa kelengkapan kendaraan mereka, seperti surat tanda nomor ken-daraan (STNK) maupun surat izin mengemudi (SIM). Sebagian mereka juga ada yang diberi ara-han agar memasang klip helm yang dikenakannya.

Kapolres Sumenep AKBP Ren-dra Radita Dewayana, melalui Kasat Lantas, AKP Musa Bakh-tiar mengungkapkan, jumlah PNS yang terjaring razia dalam ope-rasi simpatik kemarin sebanyak 94 PNS. Kebanyakan PNS yang terjaring razia itu karena pelat nomor kendaraannya tidak sesuai dengan spektek. “Ada beberapa yang justru tidak memiliki SIM,”

ungkap Musa.Hanya saja, dalam kesempa-

tan tersebut PNS yang kedapatan melanggar peraturan lalu lintas itu tidak mendapat tindakan tegas dari aparat kepolisian berupa pe-nilangan. “Dalam operasi kali ini, kita memang masih belum mem-berikan tindakan kepada mereka. Kita lebih melakukan tindakan simpatik dalam operasi simpatik kali ini,” dalihnya.

Namun demikian, lanjutnya, untuk langkah selanjutnya pihaknya akan melaporkan se-jumlah PNS “nakal” tersebut kepada yang berwenang, yaitu Satpol PP selaku penegak Perda dan Sekretaris Daerah (Sekda). “Tindakan selanjutnya juga, kalau masih ada yang melanggar (pera-turan lalu lintas, red.) akan kita

berikan tindakan berupa tilang,” tegasnya.

Musa menuturkan, sebelum melakukan penertiban kepada masyarakat, pihaknya memang melakukan penertiban internal,

mulai aparat kepolisian, TNI, dan PNS. "Untuk penertiban lalu lin-tas terhadap para PNS ini, kami bekerja sama dengan Dinas Per-hubungan dan Satpol PP," ujarnya.

Ia berharap, operasi yang di-

lakukan kepada sejumlah PNS itu dapat memberi efek jera. Karena, sergahnya, sebagai aparat pemer-intahan, para PNS harus mem-berikan contoh yang baik pada masyarakat, termasuk dalam hal ketertiban berlalu lintas.

Sebelumnya sebanyak 32 ang-gota TNI Sumenep juga terjaring dalam Operasi Simpatik Semeru 2015, Kamis (9/4) lalu. Sejumlah anggota TNI yang terjaring ra-zia tersebut rata-rata karena tak memasang klik helm, tak men-yalakan lampu, dan memasang atribut militer di pelat nomor kendaraannya.

Dan untuk diketahui, Operasi Simpatik Semeru tahun 2015 yang digelar Satlantas Polres Sumenep ini merupakan kegiatan yang di-lakukan serentak jajaran Polri. Dalam operasi ini, yang dikeda-pankan adalah teguran simpatik kepada para pelanggar aturan lalu lintas. Kegiatan ini digelar selama 21 hari, yaitu sejak tanggal 1-21 April 2015.

94 PNS Terjaring RaziaAbdi Negara Indisipliner Tak DitilangSUMENEP- Sebanyak 94 PNS terjaring razia Operasi Simpatik yang digelar jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlan-tas) Polres Sumenep, Senin (13/4). Mereka terjaring razia karena kedapatan melanggar peraturan lalu lintas.

DIPERIKSA. Satuan Lalu Lintas Polres Sumenep memeriksa kelengkapan ken-daraan PNS di depam Gedung Pemkab Sumenep, Senin (13/4).

SUMENEP – Kantor Perpus-takaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sumenep sejak tahun 2013 telah merencanakan pen-gadaan perpustakaan digital. Na-mun, hingga saat ini belum ter-wujud.

”Untuk tahun ini masih belum ada anggaran untuk pengadaan perpustakaan online (digital). Ke-mungkinan besar rencana itu tidak bisa dialokasikan pada tahun ini,” kata Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip dan Doku-mentasi Kabupaten Sumenep, Agus D Putra.

Menurut Agus, pengadaan perpustakaan digital itu membu-tuhkan dana yang cukup besar. Sehingga rencana itu jika tidak diimbangi dengan semanat tinggi sangat sulit untuk direalisasikan dalam waktu dekat.

Dia mencontohkan, untuk pembelian software dan hardware saja membutuhkan dana sekitar Rp 300 juta. Belum lagi pengadaan peralatan yang lain, seperti meja komputer. ”Kalau pengadaan software dan hardwarenya Rp 300 juta, mungkin untuk pengadaan perangkat yang lain lebih kecil. Karena itu yang nilainya sangat mahal,” terangnya.

Menurutnya, pemerintah dae-rah dalam menciptakan perpus-takaan yang representatif masih setengah hati. Indikasinya, peme-rintah daerah dalam menga-lokasikan anggaran pengadaan buku baru hanya sekitar Rp 150 juta.

Anggaran tersebut masih akan dialokasikan untuk tiga kegia-tan, yakni perpustakaan umum, perpustakaan keliling, dan ta-man baca (manca) yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Sumenep.

Keberadaan perpustakaan elek-tronik tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat Sumenep. Ke-beradaannya sangat penting un-tuk menyiasati keterbatasan buku yang kerap terjadi di perpustkaan manual.

”Saya harap upaya itu sece-patnya bisa direalisasikan. Sebab selama ini koleksi buku di perpus-takaan masih sangat minim,” kata Subhan, salah satu mahasiswa di salah satu perguruan tinggi yang berada di Kabupaten Sumenep.

Katanya, di era digital, peme-rintah daerah dalam mengelola perpustakaan harus lebih mo-dern lagi. ”Saat ini layanan secara elektronik semakin digemari. Ma-

kanya selayaknya perpustakaan mengembangan perpustakaan dengan sistem elektronik di-realisasikan secepat mungkin,” pintanya.

=JUNAEDI/MK

LITERASI

Perpustakaan Digital Belum Terealisasi

KONSEN. Pengunjung Perpustakaan Daerah Kabu-paten Sumenep sedang konsentrasi membaca buku, Senin (13/4). Perpustakaan tersebut masih dikelola secara manual, sekalipun Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi telah merencanakan perpustakaan digital sejak 2013.

Page 22: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IVFBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSELASA 14 APRIL 2015No. 0586 | TAHUN IV

PAMEKASAN - Papan nama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan di sisi selatan, tepatnya di Jl Kabupaten, tidak terpasang sebagaimana mestinya. Justru terpajang tulisan ‘mes-mes’ dengan menggunakan cat warna putih.

Tulisan tersebut terpajang jelas di dasar papan nama yang didominasi keramik warna hi-jau. Sehingga sekalipun dilihat dari kejauhan, tulisan ‘mes-mes’ tampak jelas dilihat.

Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Juhedi menga-takan papan nama itu bukan milik Kemenag Pamekasan, melainkan milik Kantor Pengadilan Agama (PA). Ia mengakui gedung itu pernah ditempati urusan haji dan umrah tapi hanya sebatas pinjaman karena gedung itu milik PA.

“Itu bukan milik kami. Memang sempat kami gunakan untuk ditempati urusan haji dan umrah tapi sifatnya pinja-man,” katanya.

Gedung itu sudah di-serahkan ke PA Pamekasan seiring pemindahan urusan haji dan umrah ke bekas gedung STAIN Pamekasan di Jl Brawijaya pada akhir 2014 lalu.

Untuk diketahui, saat ini Kantor Pengadilan Agama (PA) Pamekasan, pindah ke Jl Raya Tlanakan, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan. Sementara di Jl Kabupaten, sebagian masih digunakan sebagai kantor urusan agama (KUA) Pamekasan.

=A. FAUZI M/RAH

PENGADILAN AGAMA

Bekas Kantor PA Tak Terurus

Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Juhedi me-ngatakan papan nama

itu bukan milik Kemenag Pamekasan, melainkan milik Kantor Pengadilan Agama (PA). Ia mengakui gedung itu pernah ditem-pati urusan haji dan um-rah tapi hanya sebatas

pinjaman karena gedung itu milik PA.

Menurutnya, dengan adanya kewajiban untuk menyediakan RTH sebesar 20 persen, sebaiknya kawasan RTH itu disterilkan dari reklame. Agar RTH yang sudah menjadi instruksi pemerintah pu-sat itu bisa terwujud.

Jika memang tidak melarang pemasangan reklame di RTH di wilayah Pamekasan, bentuk reklame harusnya ramah dengan RTH. Sebab saat ini bentuk reklame sama sekali tidak sesuai dengan kondisi RTH.

Dia akui seiring dengan ada-

nya pembangunan pada titik loka-si pemasangan reklame, harus ada pengaturan dan penataan ulang, agar pendapatan asli daerah dari izin reklame di RTH tidak sam-pai mengorbankan kepentingan pemenuhan RTH yang sudah di-tentukan.

“Saat ini dengan adanya ke-wajiban 20 persen RTH, harus ada penataan ulang terkait pemasa-ngan reklame. Untuk itu, Pemkab dan Penyedia Jasa Reklame harus duduk bersama membahas hal itu. Sehingga, pemasang reklame itu

menyesuaikan dengan regulasi di Pamekasan” kata Tatang.

Penyataan itu menyusul hasil kesepakatan antara Kan-tor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) dan Satpol PP Pamekasan, yang membolehkan pemasangan reklame di lokasi tertentu di area Arek Lancor, yang merupakan salah satu kawasan RTH di Pame-kasan.

Kepala Seksi Penyidikan dan Penyelidikan Satpol PP Pame-kasan Yusuf Wibiseno menga-takan untuk di area taman Arek Lancor, kesepakatan dengan pihak KPPT itu, pemasangan rek-lame yang diperbolehkan hanya di sisi luar taman.

“Sebelumnya memang terjadi beda pendapat antara Satpol PP dan KPPT mengenai status reklame swasta yang terpasang di area

Arek Lancor. Tapi sekarang sudah ada kesepakatan, yang boleh di-pasang disisi luar seberang jalan arek lancor, kalau didalam (Arek Lancor) tetap tidak boleh,” kata Yusuf.

Diakuinya, setelah terjadi kesepa-katan antara KPPT dan Satpol PP itu, jumlah reklame di salah satu jalan protokol di Pamekasan itu kian banyak, mulai dari ukuran besar hingga yang kecil. Kendati disadarinya kesepakatan terse-but berseberangan dengan aturan yang ada di Pamekasan.

“Kalau berdasarkan Peraturan Bupati nomor 18 tahun 2011 ten-tang penyelenggaraan reklame, memang tidak boleh dipasang di Kawasan Arek Lancor karena merupakan Ruang terbuka Hijau. ” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

Reklame di RTH Harus Ditata UlangJangan Ada yang Dikorbankan Target PADPAMEKASAN – Banyaknya pemasangan reklame yang tidak memperhatikan kepentingan ruang terbuka hi-jau (RTH) di Pamekasan, harus dihiraukan Pemerintah Pamekasan. Pemerintah setempat seharusnya melakukan penataan ulang, kata anggota Fraksi Golkar Ach Tatang.

MENJAMUR. Pemasangan reklame di kawasan RTH perlu dilakukan penataan ulang karena sudah mengganggu pemenuhan 20 persen RTH

Page 23: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV GPamekasan

Kelima siswa itu merupakan siswa dari Madrasah Aliyah (MA) As-Siddiqi Toronan, Desa Toro-nan, Kecamatan Kota, Pamekasan. Semestinya siswa tersebut me-laksanakan ujian di Madrasah Ali-yah Negeri (MAN) Jungcangcang Pamekasan.

Kepala MAN Jungcangcang Pamekasan, Mohammad Sya-rif mengatakan pihkanya sudah

menghubungi pihak sekolah yang bersangkutan. Namun, pihaknya belum mendapat jawaban atas ketidakhadiran lima siswa terse-but untuk mengikuti ujian.

Menurutnya, setelah mengecek kelas yang ada di lembaganya, pihaknya baru mengetahui lima siswa terse-but tidak hadir pada pelaksa-naan hari pertama UN. Sebab

selama ini tidak ada laporan yang diterima dari sekolah yang bersangkutan.

“Kami baru tahu sekarang. Karena tidak ada kejelasan apa mundur atau gimana. Tahu-ta-hunya tidak ada. Kami juga su-dah konfirmasi ke pihak sekolah, tapi tidak ada konfirmasi ulang dari pihak sekolah. Padahal ke-lima siswa itu harusnya mengi-kuti ujian hari ini (kemarin),” kata Syarif.

Sayang, Syarif tidak bisa memberi tahu nama-nama siswa tersebut. Pihaknya hanya menje-laskan bahwa kelima siswa terse-but laki-laki. Pihaknya berharap, jika memang sedang berhalangan,

pada pelaksanaan ujian selan-jutnya bisa masuk dan mengikuti ujian.

Di tempat terpisah, Ketua Panitia pelaksanaan UN Dinas Pendidikan Pamekasan, Moh Tarsun belum bisa menyebutkan jumlah siswa peserta UN yang tidak mengikuti ujian di hari per-tama. Pihaknya hanya memasti-kan memang ada siswa yang tidak mengikuti ujian.

Tarsun mengakui sudah men-dapat laporan dari masing-ma-sing sekolah penyelenggara UN, dalam bentuk berita acara pelak-sanaan ujian, termasuk jumlah siswa yang tidak hadir di hari per-tama.

“Laporannya sudah kami terima. Tapi belum kami rekap, karena sekarang (kemarin) kami masih fokus pada penyerahan LJUN dan naskah soal. Karena sore ini (kemarin), LJUN sudah harus terkirim ke panitia UN Jawa Timur,” kata Tarsun.

Sekadar mengingatkan, pada pelaksanaan UN tahun ini, jumlah peserta UN di Kabupaten Pame-kasan, untuk tingkat SMA seba-nyak 3.526 siswa, tingkat Madra-sah Aliyah sebanyak 5061 siswa, dan tingkat SMK sebanyak 2600 siswa. Jumlah total peserta UN tingkat SMA/sederajat sebanyak 11.747 siswa.

=ALI SYAHRONI/RAH

5 Siswa Tak Ikut UN Hari PertamaKepala MAN Jungcangcang Tak Mau Sebutkan NamaPAMEKASAN – Lima siswa yang masuk daftar nominasi tetap (DNT) peserta ujian nasional (UN) di Kabupaten Pamekasan tidak mengikuti ujian tanpa alasan di hari pertama pelaksanaan ujian nasional, Senin (13/4) kema-rin.

KONSENTRASI. Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jungcangcang Pamekasan sedang mengerjakan soal ujian nasional, kemarin (13/4)

Page 24: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IVH PamekasanPamekasan

Akibatnya, pengelolaan sampah di Pamekasan belum maksimal. Sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak bisa diolah lagi untuk menjadi barang berguna, seperti untuk dibuat pupuk organik, hasil pengolahan sampah organik.

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengatakan saat ini masih terdapat beberapa kekurangan dalam pengelolaan sampah di Pamekasan, di antaranya tentang pemahaman masyarakat untuk memilah sampah organik dan nonorganik, kendati sudah dise-

diakan dua jenis tempat sampah yang berbeda.

“Beberapa waktu lalu saya melihat proses akhir sampah di TPA Angsanah, Palengan. Saya ka-get waktu melihat sampah di sana. Meskipun diolah, ternyata banyak sekali unsur plastiknya. Inilah yang membuat pengelolaan tidak maksi-mal,” kata Bupati Syafii.

Menurut politisi Partai Demokrat ini, di TPA Angsanah, hasil pembusukan sampah orga-nik rencananya diolah menjadi pupuk dan gas. Namun, banyak-nya unsur plastik, membuat pe-ngolahan itu sulit dilakukan.

Sementara sampah non orga-nik, juga belum bisa diolah de-ngan baik. Sehingga tumpukan sampah tersebut sementara ini, masih ditimbun dengan tanah, agar tidak menimbulkan bau me-nyengat yang dapat mengganggu warga sekitar.

Untuk itu, terang Syafii, dalam beberapa waktu dekat pihaknya akan membicarakan dengan se-jumlah pihak, mengenai sampah nonorganik, agar bisa dikelola dengan baik. Pihaknya berencana akan menggandeng perusahaan swasta yang berminat mengelola sampah nonorganik.

Dengan kerjasama dengan perusahaan swasta, sampah yang diangkut ke TPA akan terpisah dengan sendirinya. Sebab untuk sampah nonorganik dimanfaat-kan pihak swasta. Sedang sampah organik diangkut ke TPA untuk dibuat pupuk organik dan gas.

“Sampai saat ini belum ada yang berminat mengelolanya. Kita ingin sampah nonorganik bisa diminati perusahaan swasta atau organisasi untuk mengo-lahnya. Dengan begitu, sampah nonorganik tidak perlu diangkut ke TPA,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

Terganjal Kesadaran MasyarakatPengolahan Sampah Organik Belum OptimalPAMEKASAN – Kendati Pemerintah Pamekasan telah menyediakan dua jenis tempat sampah, yaitu sampah organik dan nonorganik, ternyata sampah-sampah itu masih bercampur-baur. Kondisi ini menampakkan sebe-narnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah organik dan nonorganik masih sangat rendah.

MENGECEK. Bupati Pamekasan, Ach Syafii memeriksa penyediaan tong sampah untuk dua jenis sampah berbeda, kemarin (13/4)

Page 25: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV IPamekasan

PAMEKASAN – Hari pertama Ujian Nasional (UN) 2015, Bupati Pamekasan Ach Syafii meninjau langsung pelaksanaan UN di se-jumlah sekolah penyelenggara UN di wilayah itu, Senin (13/4) kemarin.

Bupati didampingi Wakil Bu-pati Pamekasan Kholil Asy’ari, Kapolres Pamekasan Sugeng Muntaha, Kepala Dinas Pendidi-kan Pamekasan Yusuf Suharto-no, Kepala Kantor Kementerian Agama Pamekasan Juhedi, dan sejumlah pejabat lainnya.

Kunjungan pertama Bupati bersama rombongan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ne-geri 3 Pamekasan, di Jl kabupaten.

Tiba di sekolah tersebut, Bupati berkeliling ke ruang-ruang tempat siswa mengerjakan UN, dengan melihat dari depan pintu kelas.

Rombongan lalu bergerak ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Pamekasan, di Jl Pintu Gerbang dan terakhir ke Madra-sah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jung-cancang Pamekasan, yang juga meninjau ke sejumlah ruang di sekolah tersebut.

Dalam kunjungan itu, Bupati Pamekasan, Ach Syafii menga-takan dari tiga sekolah yang dikunjungi, semuanya berjalan dengan baik tanpa ada kendala sedikit pun, termasuk naskah UN maupun lembar jawaban ujian

nasional (LJUN).Bupati Syafii berharap, pelak-

sanaan UN tahun ini berjalan dengan lancar hingga pelaksanaan UN selesai, Rabu (15/4) menda-tang. Selain itu, pihaknya juga berharap seluruh siswa peserta UN lulus dengan nilai yang baik.

Pada hari pertama UN kema-rin, ada dua mata pelajaran yang diujikan. Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), terdiri dari pelajaran Bahasa Indonesia dan Kimia. Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan sosial (IPS), pelaja-ran Bahasa Indonesia dan Geog-rafi.

Setelah pelaksanaan UN hari pertama selesai, semua

LJUN langsung dibawa ke Rayon Pamekasan. Sore harinya LJUN langsung dikirim ke Universitas Airlangga. Sebab Dinas Pendidi-

kan Jawa Timur melakukan pro-ses pemindaian LJUN di Univer-sitas tersebut.

=ALI SYAHRONI/Adv/RAH

Bupati Tinjau Langsung Pelaksanaan UN

Meski saat ini lahan itu su-dah dibalik nama menjadi milik Kemenag Pamekasan, namun pihaknya akan menerima kepu-tusan apa pun yang akan diambil pemerintah pusat.

Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Juhedi menjelaskan lahan bekas gedung STAIN itu sudah dialihkan menjadi milik Kemenag Pamekasan terhitung sejak 2011 lalu. Tepatnya sejak proses perkuliahan dipindahkan ke gedung baru di Jl Raya Pangle-gur KM 4, Pamekasan. Bangunan itu kemudian dimanfaatkan un-tuk kepentingan pendidikan dan kepentingan dinas Kemenag se-tempat. Di antaranya, ditempati bagian Haji dan Umrah, Pokjawas (kelompok kerja pengawas) dan RA Perwanida (sebelumnya RA Nurma Terpadu).

Juhedi menjelaskan, pihaknya kini menunggu keputusan peme-rintah pusat apakah pemanfaatan lahan itu akan dikembalikan ke STAIN Pamekasan atau ke Keme-nag setempat. Yang jelas Keme-nag Pamekasan sudah terlanjur mengusulkan lahan itu untuk pembangunan Kantor Kemenag Pamekasan yang baru.

“Kami sudah mengusulkan

kantor itu untuk dibangun Kantor Kemenag Pamekasan, tapi kepu-tusannya belum turun. Hanya sekarang diusulkan oleh pihak STAIN, mau diminta kembali. Ya kami terserah pusat,” katanya.

Seperti diketahui, STAIN Pame-kasan, yang saat ini beralamat di Jl Raya Panglegur, membutuhkan lahan tambahan guna memenuhi persyaratan alih status dari sekolah tinggi menjadi institut. Sehingga kembali melirik gedung dengan luas sekitar 5.810 meter per segi yang saat ini sudah menjadi we-wenang Kemenag Pamekasan.

Sebelumnya rencana perali-han tersebut tidak berjalan mu-lus, seiring dengan belum adanya penyerahan tertulis dari pihak Ke-menag. Sekalipun sudah ada surat dari Sekretaris Jenderal Keme-nag RI di Jakarta, pihak Kemenag masih ‘enggan’ mengembalikan.

Dalam upaya mewujudkan peralihan status STAIN ke In-stitut, pihak STAIN Pamekasan sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten (pemkab) setempat beberapa waktu lalu. Salah satu poin dalam koordinasi itu menyangkut penyediaan lahan yang harus disiapkan.

A. FAUZI M/RAH

Kemenag-STAIN Masih Berebut LahanJuhedi: Kementerian Agama Kini Menunggu Keputusan Pemerintah RIPAMEKASAN – Rebutan lahan bekas kampus STAIN Pamekasan antara pihak STAIN dengan Kantor Kemen-terian Agama (Kemenag) Pamekasan hingga kini masih belum berakhir. Pihak Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan menyerahkan kepada pemerintah pusat sta-tus kepemilikan bekas lahan dan gedung STAIN Pame-kasan di Jl Brawijaya itu.

TAK TERAWAT. Lahan bekas Kampus STAIN Pamekasan yang diperebutkan oleh pihak STAIN dan Kemenag setempat.

Page 26: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IVJ SELASA 14 APRIL 2015

No. 0586 | TAHUN IV JSampangKORAN MADURA

Sampang

Dikatakan, kejadian itu me-nandakan bupati selaku peme-gang kebijakan di BUMD takut kebobrokan BUMD dan migas ter-bongkar di pansus. Sebab, dalam penelusuran pansus selama ini

sudah mengarah kepada bobrok-nya tata kelola BUMD dan migas yang ada di Sampang.

“Bupati memang sengaja menginstruksikan kepada SKPD untuk tidak menghadiri panggi-

lan pansus. Dan itu sudah jelas. 70 persen temuan pansus meng-arah kepada bobroknya tata kelo-la BUMD dan migas. Saat ini pan-sus masih mendalami data serta dilakukan pengkajian,” temuanya.

Selain itu, kata Abdus, adanya dualisme pansus adalah skenario yang dilakukan eksekutif dengan oknum di DPRD. Sebab, pemben-tukan pansus direspons penuh oleh seluruh pimpinan DPRD. Namun, saat penetapan anggota pansus tersebut, Ketua DPRD me-nolak keras.

“Jelas, ini adalah skenario yang

dibangun eksekutif dengan kubu yang tidak menerima dengan ke-beradaan pansus BUMD saat ini. Dalam skenario itu diatur bagaima-na kedoknya eksekutif tidak ter-bongkar keterlibatannya dalam menikmati hasil migas,” tudingnya.

Menurutnya, pansus di ba-risan Moh. Nasir tidak akan gentar dengan Gerakan Koalisi Rakyat Sampang (KRS) atau pihak eksekutif tidak merespons baik panggilan pansus. Sebab pansus sudah punya data riil yang akan segera direkomendasikan nanti.

“Pansus banyak menemukan

data terkait tata kelola BUMD dan migas. Sakarang tinggal menung-gu waktu saja untuk diparipurna-kan,” imbuhnya.

Ia juga mempertanyakan sikap bupati yang selama ini kurang res-pek terhadap keberadaan pansus BUMD dan migas. Bahkan, tidak mendukung atas keberadaan pansus.

“Apa bupati mengira pansus ini ilegal, wong ini sudah ditanda tangani semua pimpinan DPRD. Cuma penetapan anggota pansus itu tidak ditanda tangani Ketua DPRD saja. Dan itu masih sah,” tutupnya. =RIDWAN

SAMPANG - Komisi IV De-wan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD) Kabupaten Sampang mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, segara cairkan honor guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pasalnya, yang bisa diharapkan satu- satunya guru PAUD adalah honor yang diberi-kan pemerintah.

“Kok bisa ya, Disdik tidak mencairkan itu, dengan ala-san apa pun itu harus dicairkan. Mengingat guru PAUD hanya menerima honor tersebut. Sele-bihnya tidak ada,” kata anggota Komisi IV Maniri pada Koran Ma-dura, Minggu (12/4).

Kata Maniri, seharunya Disdik memberikan perhatian lebih ter-hadap guru PAUD yang hanya me-nerima honor Rp 150 ribu setiap bulan. Namun, sikap Disdik ter-hadap mereka terkesan acuh tak acuh. Padahal, meraka mengabdi setulus hati.

“Pembayaran triliunan yang dikatakan Disdik itu bukan ala-san yang harus disampaikan ke publik. Kalau aturanya triliunan, kenapa sampai saat ini tidak di-cairakan. Padahal sudah perte- ngahan bulan empat (April),” tanya Maniri.

Kata Maniri, tidak cairnya honor guru PAUD yang ada Kota Bahari, bisa saja ada indikasi uang honor tersebut masih dideposito-kan ke bank, diambil memfaatnya oleh oknum yang tidak bertang-gung jawab yang ada di lingkun-gan Disdik.

“Saya pribadi tidak su’uzan kepada Disdik, cuma kalau honor guru PAUD tidak dicairkakan per-lu dipertanyakan,” kritiknya.

Selain itu, Komisi IV berjanji akan mengklarifikasi ke Disdik

atau akan melakukan pemanggi-lan dalam waktu dekat ini agar honor tersebut bisa segara di-cairakan. Sebab, komitmen Disdik akan memberikan yang terbaik untuk guru dan pelayanan pen-didikan di Sampang.

Diberitakan sebelumnya, Ka-

bid Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Nur Alam meng akui bahwa honor untuk guru PAUD yang didaftrakan kepala sekolah sampai saat ini belum cair. Sebab masih banyak lem-baga PAUD yang ada di pelosok desa belum menyetor berkas ad-

ministrasi.Kendala lainnya, kata Nur

Alam, proses pencairan honor tersebut membutuhkan SK Bupati Sampang A. Fannan Hasib yang mengatur pencairan honor terse-but. Dan sampai saat ini masih belum diterbitkan.

Katanya, ada 500 penerima yang didaftarkan kepala se-kolahnya masing-masing dan menerima honor senilai 150.000 setiap bulan. Namun, pencairan itu dilakukan tiga bulan sekali.

=RIDWAN/LUM

Dewan Tuding Pansus BUMD DijegalSAMPANG - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampan Abdus Salam mengatakan, Bupati A Fannan Hasib sengaja men-jegal serta menginstruksikan kapada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk tidak menghadiri panggilan Panitia Khusus (Pansus) Badan Usaha Mi-lik Daerah (BUMD) dan Migas.

TENAGA PENDIDIK ANAK

Komisi IV Desak Disdik Cairkan Honor Guru PAUD

Page 27: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV KSampang

SAMPANG- Bupati Sampang A Fan-nan Hasib melakukan inspeksi mendadak (sidak) di hari pertama pelaksanaan Uji-an Nasional (UN) tingkat SMA dan yang sederajat di SMA 1 Sampang dan MAN 1 Sampang, Senin (13/4). Turut serta dalam sidak itu, Kapala Dinas Pendidikan (Dis-dik) Sampang Heri Purnomo, Kepala Ka-menag Mudjali beserta rombongan.

Bupati Sampang Fannan Hasib men-gatakan, sidak yang dilakulakun di hari pertama pelaksanan UN untuk melihat keberadaan sekolah, pengawas serta ke-siapan penyelenggra UN tahun ini. Apa-kah sudah sesuai POS (Prosedur Operasi Standar) UN atau tidak dalam pelaksa-naannya. “Kami hanya memantau saja kondisi pelaksanaan UN tahun ini. Ingin memastikan pelaksanaan UN sesuai de-ngan POS UN,” katanya pada awak media.

Fannan beserta rombongan dari Dis-dik Sampang dan Kamenag meninjau ruangan kelas ujian satu persatu serta mendoakan siswa demi kelancaran dalam malaksanakan UN tahun ini. Meskipun secara tidak langsung siswa sudah di-nyatakan lulus mengingat UN tahun ini bukan penentu kelulusan. “Tahun ini memang berbeda dengan tahun sebe-lumnya, kalau tahun lalu, UN menjadi penentu kelulusan. Tetapi tahun ini ha-nya sebagai pemetaan saja,” imbuhnya.

Akan tetapi, lanjut Fannan Hasib men-

jelaskan, maskipun UN bukan penentu ke-lulusan siswa. Tetapi siswa tetap diwajibkan mengikuti UN karena berpengaruh pada nilai siswa untuk masuk ke perguruan ting-gi. “Pelaksaaan UN tahun ini menguntung-kan ke siswa. Karena UN bukan penentu ke-lulusan. Secara otomatis siswa yang ikut UN tahun ini di nyatakan lulus,” jelasnya.

Dikatakan, dalam sidak ditemukan dua siswa yang tidak bisa mengikuti UN karena kondisnya tidak memungkinkan atau sakit parah. Oleh karena itu, dua siswa tersebut terpaksa harus mengikuti UN susulan. “Ada dua siswa yang tidak mengikuti UN karena sakit, satu siswa MAN dan satunya lagi siswa SMA 1 Sam-pang,” paparnya. =ADV/RIDWAN/LUM

Informasi yang dihimpun Koran Ma-dura di tempat kejadian parkara (TKP), kemarin pada pukul 13: 45 WIB, Rizki mandi hujan bersama kedua saudaranya, Rian (9) dan Ria (7) sambil saling lempar sandalnya.

Pada waktu itu sandal Rizki dilempar ke dekat selokan. Oleh karena itu, yang bersangkutan langsung ingin mengam-bilnya. Namun, saat hendak mengambil sandalnya, Rizki langsung tercebur de-ngan kedalaman satu meter dan terseret di selokan tersebut.

Tetangga korban, Tono (37) menceri-takan, sebelum kejadian itu, Rizki bersa-ma kedua saudaranya itu mandi hujan. Pada waktu itu, sandal korban dilempar oleh Rian ke dekat selokan.

Saat sandal itu hendak diambil sama pemiliknya, korban langsung terpeleset ke selokan hingga dibawa arus air yang cukup deras. ”Informasi sementara Rizki terpeleset ke selokan dan terbawa arus air,”.ceritanya.

Warga lainnya, Holiyah (30) juga menceritakan, pada pukul 13:45 WIB korban bersama kedua saudaranya itu mandi hujan. Namun saat hujan reda, kedua saudaranya balik ke rumahnya untuk mandi dan berganti baju. Namun, Rizki tidak kembali sehingga ditanyakan sama orangtua korban.

”Saat Rizki tidak balik ke rumahnya, orangtua korban, Maimunah, langsung menanyakan kepada kedua saudaranya itu. Kedua saudara itu dengan kompak menjawab bahwa Rizki ada di sekitar selokan,” katanya.

Kata Holiyah, mendengar insiden tersebut, semua warga sekitar langsung membantu mencari korban ke selokan. Bahkan, selokan banyak yang dibongkar. Selain itu, dari pihak kepolisian, BPBD dan PMI, juga ikut membantu mencari korban. “Semua warga di sini ikut men-cari korban agar segara ditemukan, na-mun hingga sampai saat ini tak kunjung ditemukan” imbuhnya. =RIDWAN

HARI PERTAMA UN SMA/ SEDERAJAT

Sidak, Bupati Pastikan Pelaksanaan Sesuai POS UN

Bocah Hilang Terseret Banjir Selokan

Warga saat mencari Rizki di dalam gorong-gorong yang berada di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Kota Sampang, Senin (13/4)

SAMPANG - Bocah atas nama Rizki (3), warga Jalan Teuku Umar, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Kota Sampang, hilang terseret arus selokan di sekitar rumahnya, Senin (13/4). Rizki tercebur di selokan saat hendak mengambil sandal mi-liknya yang ada di dekat selokan tersebut.

ryan hariyanto/koran madura

ePaper

Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda

Terbit Petangkunjungi dan unduh dari

issuu.com/koranmadura

Ikuti berita-beritateraktual seputarMadura hanya diwww.koranmadura.com

Page 28: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586| TAHUN IV L BangkalanBangkalan SELASA 14 APRIL 2015

No. 0586 | TAHUN IV LBangkalanKORAN MADURA

Akses Token UN Sempat Alami Gangguan Ada Password untuk Setiap Pelajaran dan Peserta UN

"Kalau sesuai jadwal, seha-rusnya kita terima token pukul 07.00 WIB dari Puspendik. Na-mun, rupanya ada keterlambat-an sehingga kita terima sampai pukul 07.30 WIB. Disitu, me-mang sempat khawatir karena keterlambatan itu. Tetapi tidak masalah, karena UN dimulai pukul 08.00 WIB," terang proktor SMKN 1 Bangkalan, Nurul Hayat, kemarin (13/4).

Dia menambahkan, untuk jaringan komputer dalam pelak-sanaan UN dengan sistem Com-puter Basic Tes (CBT) berjalan lancar. Siswa bisa mengerjakan soal dengan aman, karena tidak ada gangguan server. Sebab se-

jak pagi sekali yakni pukul 05.00 WIB sudah diujicoba seluruh jumlah komputer yang ada.

"Pelaksanaan UN ini dilakukan tiga sesi dengan jumlah peserta 243 orang. Komputer yang disedia-kan sebanyak 81 buah," ujarnya.

Kasi Kurikulum Sekolah Me-nengah Risman Irianto menam-bahkan, masing-masing siswa mempunyai password dalam pengerjaan sistem CBT. Password itu berlaku satu kali setiap mata pelajaran. Itu tadi mengalami keterlambatan, sehingga saat ingin mengerjakan, paswordnya belum diketahui, karena belum menerima dari Puspendik. Na-mun, keterlambatan tak terjadi

begitu lama, sehingga siswa bisa langsung membuka dengan pas-word itu.

"Misalnya siswa terlambat menerima token, siswa akan di-berikan tambahan waktu. Sejauh ini masih tepat waktu. Idealnya, 10 menit sebelum pelaksana-an nomor token sudah diterima siswa. Ini 3 menit sebelum pelak-sanaan ujian, siswa baru meneri-ma. Selain di SMKN 1 Bangkalan, sekolah yang juga menerapkan pelaksanaan UN dengan sistem CBT yaitu SMA Nurul Amanah Tragah dengan jumlah peserta 138 siswa," ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Bang-kalan RK Muh Makmun Ibnu Fuad dalam waktu sidak UN me-nyampaikan, secara umum pe-laksanaan UN berjalan lancar. Untuk pelaksanaan UN reguler di SMAN 3 Bangkalan diikuti seba-nyak 271 orang dan SMAN 2 se-banyak 287. Sama dengan CBT, mata pelajaran yang diujikan ter-diri dari Bahasa Indonesia, Kimia untuk jurusan IPA dan Geografi untuk jurusan IPS. Siswa diberi-

kan waktu mengerjakan soal se-lama 2 jam pelajaran.

"Satu siswa di SMAN 2 Bang-kalan, tadi sempat absen mengi-kuti UN karena alasan menikah. Semuanya berjalan lancar dengan harapan lulus seratus persen. Ber-beda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan UN kali ini bukan pe-nentu sebuah kelulusan," jelasnya.

Menurutnya, pertimbangan sekolah sangat menentukan dalam kelulusan siswa. Di mana seluruh aktivitas siswa sejak awal juga mendapatkan penilaian, baik kepribadian dan kerajinan siswa. Porsi UN menyumbang 40 persen dari nilai kelulusan, se-hingga siswa yang mengikuti UN juga dinilai berdasarkan hasil be-lajar di sekolah.

"Sistem online menurut saya lebih bagus untuk mengurangi tingkat kecurangan. Siswa pun tetap semangat mengerjakan soal-soal. Diharapkan tahun mendatang lebih banyak sekolah yang menggunakan sistem on-line," paparnya.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Ratusan siswa yang tengah mengikuti ujian nasional (UN) secara online di Pamekasan dirun-dung khawatir karena password (nomor token) untuk membuka soal ujian dari Puspendik mengalami gang-guan. Hal itu diakui oleh proktor di SMKN 1 Bangkalan. Untungnya, gangguan token tersebut tak berlangsung lama, sehingga siswa bisa mengerjakan UN sesuai jad-wal.

moh ridwan/koran maduraSERIUS. Siswa SMKN 1 Bangkalan saat mengikuti ujian nasional dengan sistem CBT.

TAK IKUT UN

Siswi MA Sakit setelah Kesurupan

BANGKALAN - Salah se-orang pelajar Madrasah Aliyah tidak ikut ujian nasional di Kabupaten Bangkalan, Senin (13/4). Siswi yang berinisial SF (18) tersebut masih sakit usai kesurupan yang dideritanya. Dia tercatat sebagai pelajar dari Madrasah Aliyah swasta di Kecamatan Blega. Namun, dirinya tercatat mengikuti ujian gabungan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bangkalan.

"Meski hari ini absen, SF masih bisa ikut ujian nasional susulan yang akan berlangsung pekan depan. Sebab, dia sedang sakit," kata Kepala Sekolah MAN Bangkalan, Fatkhurrahman, kemarin (13/4).

Dia menjelaskan, ada 21 lembaga setingkat MA yang bergabung dengan MAN Bang-kalan. Salah satunya, siswi dari lembaga MA swasta di Kecamatan Blega. Berdasar-kan laporan dari keluarga ke pihak sekolah, sehari sebe-lumnya yang bersangkutan sempat mengalami kesurup-an. Saat ini sudah sembuh, tetapi dalam proses pemulih-an.

"Mungkin hari ini masih belum sembuh total. Akhirnya pihak keluarga tidak mengizin-kan siswi itu ikut UN. Tapi, nanti setelah kondisinya sudah kembali sehat bisa ikut UN susulan," ung-kapnya.

Dia menambahkan, secara umum pelaksanaan UN di MAN Model Bangkalan berjalan lancar. Tahun ini ada 1.244 siswa yang mengikuti ujian nasional di sekolah tersebut. Jumlah siswa MAN sendiri sebanyak 362 siswa ditambah MA Swasta sebanyak 882 siswa dari 21 lembaga. Tidak seperti sekolah umum, pelak-sanaan UN ada mata pelajaran tambahan yang diujikan yakni pelajaran Hadis.

"Hari ini mata pelajaran yang diujikan Bahasa Indone-sia, Kimia, Geografi ditambah Hadis, karena kita jurusan keagamaan. Kami menyedia-kan 56 ruang ujian, dengan memakai ruang Madrasah Tsanawiyah. Sebab, jumlah peserta memang banyak, ka-rena dari sekolah lain juga ikut bergabung," jelasnya.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 29: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV MSELASA 14 APRIL 2015

No. 0586 | TAHUN IV MLintas MaduraKORAN MADURA

SUMENEP- Mahasiswa asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang kuliah di Yaman, masih ingin kembali ke negara tersebut untuk melanjutkan pendidikannya, jika situasinya sudah dinyatakan aman.

“Kami tinggal menyelesaikan ujian akhir dan kalau berjalan nor-mal, sebelum Ramadhan tahun ini sebenarnya bisa selesai. Insya-Allah. Namun, situasi di Yaman berbicara lain dan kami terpaksa pulang dulu,” kata Alif Ilham Wahyudi di Sume-nep, Senin (13/4).

Alif adalah salah seorang dari empat warga Sumenep yang kuliah di Universitas Darul Ulum Asy-Syar’iyah, Hudaidah, Yaman.

Alif dan tiga rekannya yang berasal dari Sumenep bersama puluhan mahasiswa lainnya itu tiba di Indonesia pada Senin (6/4) pekan lalu.

“Kami tiba di Bali pada Senin malam dan langsung naik bus ke Surabaya. Semuanya difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI,” ujarnya, menerangkan.

Ia menjelaskan, keluarga besar-nya menjemput dirinya di Surabaya dan tiba di Sumenep pada Selasa (7/4) dini hari.

“Alhamdulillah, proses evakuasi kami dari Yaman boleh dibilang ber-jalan lancar. Pelayanan dari pihak terkait di Kemenlu kepada kami, bagus. Biaya evakuasi kami dari Yaman hingga Surabaya ditanggung oleh Pemerintah,” ucapnya, menam-bahkan.

Alif juga mengemukakan, sebel-umnya, dirinya dan rekan-rekannya yang kuliah di Universitas Darul Ulum Asy-Syar’iyah, Hudaidah, tidak ingin pulang.

“Konflik yang terjadi sekarang ini sebelumnya hanya terjadi di Ibu Kota Yaman, Sanaa. Kami akhirnya mem-inta evakuasi setelah ada serangan bom ke salah satu pabrik susu yang merupakan kawasan sipil di Hudai-dah,” katanya, menerangkan.

Sementara orang tua Alif, Edy Djannah berharap Pemerintah bisa memfasilitasi pengembalian maha-siswa Indonesia yang masih ingin melanjutkan kuliahnya di Yaman, jika negara tersebut sudah dinyata-kan aman.

“Semampu-mampunya kami sebagai orang tua mahasiswa, tetap lebih mampu Pemerintah. Semoga saja Pemerintah tetap menunjukkan perhatiannya kepada mahasiswa asal Indonesia yang masih ingin menyelesaikan kuliahnya di Yaman,” katanya, sambil tersenyum. =ABD AZIZ/ANT

Menurutnya, pelaksan-aan UN tahun ini di Kabupaten Sumenep diikuti oleh 12.424 siswa, dengan rincian: Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 4.199 siswa; Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 5.588 siswa, Se-kolah Menengah Kejuruan (SMK) 1.162 siswa; 1.471 siswa atau pe-serta Paket C; dan 4 siswa SMA Luar Biasa (LB). “Kalau jumlah yang hadir, sementara masih belum ada laporan,” tuturnya, Senin (13/4).

Disinggung mengenai jum-lah penyelenggara UN tahun

ini di Kabupaten Sumenep, le-laki yang biasa disapa Nono itu menuturkan ada sebanyak 130 penyelenggara. Jumlah tersebut meliputi: SMA 32; MA 48; SMA-LB 2; SMK 5; dan Paket C seba-nyak 43 penyelenggara.

Menurut dia, sesuai hasil pengamatan pihaknya dan lapo-ran yang masuk dari staf yang bertugas di lembaga penyeleng-gara, peserta UN kali ini tidak terlihat tegang. Para peserta UN terlihat lebih tenang dari tahun-tahun sebelumnya dalam men-jawab naskah soal UN.

“Pantauan kami tidak adanya ketegangan yang terlihat pada wajah para peserta UN. Mereka seperti tidak terlalu terbebani dengan pelaksanaan UN kali ini. Saya kira itu wajar, karena UN sekarang tidak menjadi satu-satunya penentuan kelulusan mereka,” ujarnya usai meman-tau peserta UN di salah satu SMA Sumenep.

Ia menjelaskan, pelaksanaan UN tahun ini untuk pemetaan mutu pendidikan di lembaga pendidikan dan kualitas siswa. Karenanya, dia mengaku sudah melakukan sosialisasi terkait kebijakan tersebut kepada para penyelenggara UN.

“Tapi, karena ini kaitan-nya dengan eksistensi sekolah, sehingga nanti sekolah nanti yang greet-nya di bawah 5,5, itu yang jelas, dari sisi bantuan dari pemerintah itu tidak akan da-pat,” tegasnya.

Selebihnya, ia berharap pe-nyelenggara tetap mengedepan-kan semangat kejujuran dalam pelaksanaan UN tahun ini meski tak menjadi tolok ukur kelu-lusan siswa lagi. Menurutnya, aspek kejujuran harus benar-benar menjadi hal yang paling ditonjolkan. “Karena sekarang UN sudah bukan penentu kelu-lusan lagi. Jadi sekarang tidak perlu takut dan tidak jujur lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim berharap, dalam pelaksanaan UN kali ini para pesertanya lebih berprestasi lagi dengan mengupayakan mendapat nilai yang lebih baik lagi daripada tahun-tahun sebelumnya. “Se-hingga, hal itu bisa dijadikan bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi,” harapnya.

=FATHOL ALIF

PENDIDIKAN LUAR NEGERI

Mahasiswa Masih Ingin ke Yaman

Peserta UN Lebih TenangSUMENEP - Kepala Bidang Pendidikan Menegah (Kabid-Dikmen) Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Nurul Hamzah mengklaim, peserta Ujian Nasional (UN) tahun ini lebih tenang dan tidak tegang seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal itu ia nilai karena UN tidak lagi sebagai pe-nentu kelulusan siswa.

SERIUS. Sejumlah siswa kelas akhir menjalani ujian nasional, Senin (13/4). Peserta UN tahun ini lebih tenang jika dibandingkan pelaksanaan ujian tahun sebelumnya. Hal ini karena hasil UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa.

Page 30: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586| TAHUN IV NBangkalan SELASA 14 APRIL 2015

No. 0586 | TAHUN IV NSuramaduKORAN MADURA

Seharusnya Penabrak Pasutri itu Bertanggung JawabSaksi Mata: Pengendara Ditabrak dari Belakang

Menurut saksi mata di tem-pat kejadian, Fathur Rosi, warga Keleyan, korban berboncengan dari arah utara ke selatan. Dari arah yang sama juga melintas dum truk pengangkut bedel yang melaju dengan cepat. Dirinya yang berada tak jauh dari tempat kejadian melihat sepeda motor yang dikendarai pasutri itu ditab-rak dari belakang oleh dum truk tersebut. Akibatnya, dua korban terlindas dum truk hingga tewas.

"Dum truk yang menabrak

sempat berhenti, tetapi melaju kembali atau melarikan diri. Mungkin karena sudah tahu kalau sudah menabrak orang. Dua kendaraan ini berjalan dari arah yang sama," ujar Rosi, ke-marin (13/4).

Sementara itu, Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Nopta Histaris membenarkan terjadi-nya laka yang menewaskan dua korban. Dugaan sementara, ke-celakaan tersebut melibatkan dua kendaraan antara Dum Truck

yang nopolnya tidak diketahui karena melarikan diri dengan se-peda motor Shogun nopol L 2808 HG.

Kronologis kejadiannya, mo-tor yang dikendarai oleh Saiful Anam yang berboncengan de-ngan Siti berjalan dari arah utara ke selatan. Saat sampai di tempat kejadian perkara (TKP) hilang ke-seimbangan, sehingga terjatuh ke tengah jalan. Diketahui, Saiful yang sedang menyetir tersebut cacat fisik di tangan sebelah kiri. Pada saat bersamaan dari arah be-lakang melintas kendaraan truk.

"Karena jaraknya terlalu dekat, terjadilah laka tersebut. Kemudian pengemudi truk me-larikan diri. Akibat kecelakaan itu dua orang meninggal dunia di TKP. Saat ini masih dalam proses lidik," paparnya.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Nahas nasib pasangan suami-istri (pa-sutri) Saiful Anam (55) dan Siti (45), warga Kampung Bra-gan, Desa Socah. Keduanya tewas di TKP karena terlindas truk saat mengendarai sepeda motor Shogun L 2808 HG. Kecelakaan itu terjadi di jalan raya Keleyan, Socah, pukul 11.00 WIB. Sedangkan dum truk yang menabraknya kabur menghilangkan jejak.

moh ridwan/koran madura

TEWAS. Korban laka yang terjadi di jalan raya Keleyan Socah, kemarin (13/4).

KRIMINAL

JPU Tuntut Terdakwa Pembunuhan 15 Tahun Penjara

SURABAYA - Jaksa Penuntut Umum menuntut YA terdakwa dalam kasus pembunuhan neneknya sendiri dengan hukuman 15 tahun kurungan penjara karena terbukti me-lakukan pembunuhan.

"Menuntut terdakwa dengan hukuman 15 tahun Penjara," kata jaksa Nurhayati saat mem-bacakan surat tuntutannya dalam persidangan yang digelar di ruang Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (13/4).

Peristiwa maut itu terjadi pada 13 januari 2015 lalu di mana setelah menghabisi nenek dengan cara mencekik lehernya, terdakwa juga mengambil per-hiasan yang dikenakan korban serta membuang jasadnya di pinggir jalan Tol KM 400 Tan-jung Perak Surabaya.

Sebelum melakukan pem-bunuhan, terdakwa mendatangi rumah korban dan mengajak neneknya jalan-jalan meng-gunakan angkot yang biasa digunakannya untuk bekerja.

Di tengah perjalanan, tepatnya di daerah Betro, Se-dati, Sidoarjo, terdakwa meng-ajak korban makan bakso dan kemudian terdakwa mengajak

neneknya kembali ke Surabaya."Saat melintas di jalan Tol,

pelaku melihat kondisi neneknya lemas dan pelaku membeli vitamin untuk diberikan kepada neneknya. Tetapi, kondisi nenek-nya semakin lemas," katanya.

Kemudian, lanjut dia, saat terdakwa melihat korban memakai cincin dan gelang. Seketika itu, terdakwa berniat untuk mengambilnya.

"Sebab, sejak sepekan sebe-lumnya terdakwa sempat me-minta perhiasan itu untuk bayar kontrakan rumah," katanya.

Karena kebingungan, kata dia, kemudian terdakwa memu-tuskan untuk membuang jena-zah neneknya di pinggir jalan dan pelaku kembali pulang ke rumahnya di Sedati, Sidoarjo.

"Keesokan harinya, per-hiasan yang berhasil diambil dari korban dijual dan uang itu dipakai untuk bayar kontrakan rumah dan diberikan ke teman wanitanya," katanya.

Usai persidangan, Jaksa Nurhayati mengakui, ringannya tuntutannya tersebut dikarena-kan adanya surat perdamaian dari keluarga.

= ANT/INDRA SETIAWAN

Page 31: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586| TAHUN IV OBangkalan SELASA 14 APRIL 2015

No. 0586 | TAHUN IV OLaporan KhususKORAN MADURA

Penundaan Jadwal "CBT" Warnai UN di Jatim

Tahun 2015, peserta UN pada 13-16 April mencapai 429.850 siswa se-Jatim yang terdiri dari SMA 148.456 siswa, MA 84.400 siswa, SMA Terbuka 20 siswa, SMA Luar Biasa 245 siswa, dan SMK 196.729 siswa.

Ada dua jenis UN dilaksana-kan, yaitu model UN "CBT" (com-puter based test) atau UN berba-sis komputer dan UN "PBT" (paper based test) atau UN berbasis ker-tas.

UN jenis CBT merupakan pe-ngalaman pertama, dan pemerin-tah memutuskan 585 sekolah se-Indonesia sebagai penyelenggara UN CBT pertama kali, dengan 164 sekolah dari Jatim (28 persen), meski Disdik Jatim sebenarnya mengusulkan 198 sekolah.

Sedangkan, jumlah peserta UN tingkat SMA di Surabaya mencapai 37.868 siswa, rincian-nya yakni peserta SMA berjum-lah 17.688 siswa, SMK berjumlah 18.930 siswa, dan MA berjumlah 1.250 siswa.

Di Surabaya dilaporkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf memberi semangat kepada siswa-siswi peserta ujian nasional tingkat Se-kolah Menengah Atas (SMA) yang digelar serentak mulai hari ini.

"Jangan tegang, semangat dan semoga sukses ya anak-anak," ujar Wali Kota Surabaya Tri Ris-maharini di hadapan siswa kelas XII sebelum UN dimulai di sela pantauannya di SMA Negeri 5, Ja-lan Kusuma Bangsa Surabaya.

Menurut dia, yang dibutuh-kan anak-anak saat ini adalah se-mangat agar mengerjakan ujian merasa nyaman, tidak tegang dan menghindari stres di pikiran.

Ia menilai pelaksanaan UN 2015 di Surabaya jauh lebih siap dan tenang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, karena persiapan yang dilakukan Dinas Pendidikan dan dewan guru di se-kolah sudah dilakukan secara dini serta matang.

"Sejak naik kelas XII, anak-anak sudah dipersiapkan. Uji-an-ujian juga sering dilakukan, tujuannya untuk membiasakan serta membuat suasana lebih san-tai ketika menghadapi ujian na-

sional," kata wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu.

Di SMA Negeri 5, seluruh pe-serta UN pelaksanaannya meng-gunakan model UN "CBT" (com-puter based test) atau UN berbasis komputer.

Pihaknya sudah memasti-kan persiapan menerapkan ujian model ini dan berkoordinasi den-gan PLN, Telkom serta menyia-gakan genset untuk menganti-sipasi hal-hal tidak diinginkan, khususnya gangguan listrik ber-masalah atau padam.

Selain itu, Rismaharini juga memantau pelaksanaan UN di SMK Negeri 8 yang terletak di Ja-lan Kamboja Surabaya, sekaligus memantau UN "PBT" (paper based test) atau UN berbasis kertas.

"Model UN berbasis komput-er maupun kertas sudah diana-lisa bersama dan kami optimis-tis hasilnya memuaskan. Dinas Pendidikan juga sudah mem-persiapkan segalanya. Terhadap pengawas dan kepala sekolah kami juga sudah berkoordinasi," tukasnya.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan pantauannya bersama Rismaha-rini untuk memastikan amannya pelaksanaan UN 2015, sekaligus memberi jaminan bahwa tidak ada persoalan keamanan di semua sekolah penyelenggara.

"Kedatangan saya dengan Bu Wali Kota ini memastikan pelak-sanaan UN yang dimulai hari ini berjalan aman, baik dan lancar,"

tuturnya, didampingi Kapol-restabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta.

Sementara di Kabupaten Sumenep, dua dari 12.424 siswa kelas XII yang terdaftar sebagai peserta ujian nasional (UN) se-kolah menengah atas sederajat pada tahun ini mengikuti kegiat-an tersebut di luar sekolah.

"Mereka terpaksa menjalani UN di luar sekolah, karena diduga terlibat dan menjadi korban tin-dak pidana," ujar Kabid Pendidik-an Menengah Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Nurul Hamzah.

Dua siswa tersebut berini-sial AW (laki-laki) dari salah satu SMA swasta di Kecamatan Am-bunten dan NA (perempuan) dari SMA swasta di Gayam, Kepulauan Sapudi.

"AW yang diduga terlibat tin-dak pidana pencurian itu men-

jalani UN di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Sumenep," kata Nono, sapaan Nurul Hamzah, me-nerangkan.

Sementara NA yang menjadi korban tindak pidana pemerko-saan mengikuti UN di Rumah Per-lindungan dan "Trauma Center" (RPTC) Sumenep.

AW maupun NA sudah berada di Rutan dan RPTC Sumenep se-jak beberapa waktu lalu.

"Mereka tetap memiliki hak mengikuti UN, dan selanjutnya kewajiban kami untuk memfasili-tasi mereka supaya bisa menjalani UN," ucapnya, menambahkan.

Nono juga mengemukakan dua peserta yang menjalani UN di luar sekolah itu diawasi oleh ma-sing-masing seorang pengawas.

"Selain pengawas, ada petugas lain yang bertugas menyerahkan naskah UN sekaligus mengem-balikan lembar jawaban mereka, masing-masing satu orang, ke Kantor Disdik Sumenep," katanya.

Sesuai data di Disdik Sume-nep, jumlah peserta ujian na-sional SMA sederajat pada tahun ini yang dilaksanakan pada 13-15 April, sebanyak 12.424 siswa.

Rinciannya, 4.199 siswa SMA, 5.588 siswa madrasah aliyah (MA), 4 siswa SMALB, 1.162 siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), dan 1.471 siswa atau pe-serta paket C.

Sementara itu, seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) di Kabupa-ten Tulungagung mengikuti ujian nasional di ruang isolasi RSUD dr

Iskak Tulungagung karena patah tulang selangka akibat kecelakaan pada Kamis (9/4).

"Dia memaksa ikut ujian na-sional meski kondisinya masih sakit akibat patah tulang yang di-alaminya pascakecelakaan," kata Taufiqurrido, guru pendamping yang mengawasinya di RSUD dr Iskak Tulungagung.

Rita Dwi Fatmawati (17), nama siswa itu, mengerjakan soal ujian mata pelajaran Bahasa Indone-sia dengan didampingi satu guru pengawas dan satu guru kelasnya.

Ia menyelesaikan soal-soal ujian dalam tempo dua jam, yang dikerjakannya dengan cara duduk di atas kasur tempatnya dirawat.

Rita tidak langsung mengisi lembar jawaban komputer (LJK) yang disediakan panitia ujian.

Karena lengan kanannya tak bisa digerakkan akibat patah tu-lang selangka, ia hanya membaca soal lalu menentukan pilihan jawaban di kertas naskah ujian.

Pengisian LJK selanjutnya dibantu oleh pengawas ujian yang duduk disamping tempat tidurn-ya.

"Kami memberi toleransi ka-rena memang kedua tangannya tak bisa digunakan sekaligus un-tuk mengerjakan soal. Dia yang memilih jawaban, selanjutnya pengawas membantu mengisi LJK," ujar Taufiqurrido.

Ia menceritakan Rita adalah satu dari lima siswa kelas XII MA Diponegoro, Kecamatan Bandung yang menjadi korban kecelakaan beruntun sepulang mereka mengikuti acara istigatsah atau doa bersama menjelang ujian nasional, di sekolah, Kamis (9/4) sekitar pukul 09.00 WIB.

Empat teman Rita hanya meng-alami luka ringan sehingga tetap bisa mengikuti ujian nasional di sekolah.

Namun, tidak demikian halnya dengan Rita yang harus dirujuk di RSUD dr Iskak karena hasil diag-nosa menyatakan siswa kelas XII IPS ini mengalami trauma patah tulang selangka bagian kanan, se-hingga harus menjalani perawat-an intensif.

Kecelakaan beruntun itu sendiri melibatkan sebuah truk pengangkut pasir, satu mobil Daihatsu Xenia serta lima sepeda motor yang ditunggangi Rita dan kawan-kawan sepulang acara is-tighatsah di sekolah.

Dari Jember dilaporkan, se-orang siswa sekolah menengah atas penyandang tunanetra mengi-kuti ujian nasional di Sekolah Luar Biasa (SLB-A) di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang.

= ANT/CHANDRA HN

ant/zabur karuruUN CBT ABK SURABAYA. Seorang siswa yang berkebutuhan khusus menggunakan kursi roda bersiap-siap mengikuti ujian nasional berbasis komputer atau UN CBT di SMAN 10 Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4). Ujian berbasis kom-puter tersebut serentak dilaksanakan di seluruh daerah Indonesia.

SURABAYA - Berbagai peristiwa mewarnai pe-laksanaan ujian nasional (UN) 2015 SMA sederajat di berbagai daerah di Jawa Timur, yang secara nasional mulai dilaksa-nakan, Senin (13/4).

Page 32: e Paper Koran Madura 14 April 2015

KORAN MADURASELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IVP PSELASA 14 APRIL 2015

No. 0586 | TAHUN IV

KORA

N M

ADU

RA

MADURA UTAMA

Taktik menyerang dan berta-han menjadi fokus latihan baik pada saat game internal maupun uji coba dengan klub lokal.

Dari materi ini diharapkan para pemain bisa menerjemah-kan saat kompetisi resmi nanti. Namun dari beberapa ujicoba de-ngan klub lokal sudah mulai nam-pak adanya perkembangan yang cukup bagus.

Menurut Widodo, dari bebera-pa gol yang tercipta saat uji coba dengan klub lokal sudah cukup menggembirakan karena tercipta melalui proses serangan yang te-rencana. Hal ini juga diharapkan bisa ditunjukan saat ujicoba me-lawan Persekap Pasuruan, Rabu, (14/4) nanti.

“Kami sudah ujicoba dengan klub lokal disini, ternyata be-berapa gol itu ya hasil settingan atau melalui proses. Itu sangat menggembirakan dan mudah-mudah progresnya semakin ba-gus,” katanya.

Uji coba melawan Persekap merupakan laga penting bagi tim pelatih untuk mengetahui sejauh mana para pemain bisa menjalankan taktik permainan yang sudah disajikan. Sehingga hasil kemenangan bukan target utama. Termasuk pula akan men-coba beberapa formasi permainan yang ideal untuk diterapkan saat berkompetisi dengan persaingan yang sangat berat di kasta kedua liga Indonesia itu.

“Semua tim peserta DU harus bekerja keras bahkan mungkin lebih dari itu ya. Persaingan sa-ngat berat karena dari 59 tim yang ada sama-sama berebut posisi. Apalagi hanya diambil dua klub pergrup,” katanya.

Dari kondisi itu, semua klub harus diwaspadai dan tak boleh dianggap remeh. Meski demikian, Widodo optimis anak asuhnya bisa tampil mksimal mengingat persiapan yang dilakukan sudah cukup matang. =A. FAUZI M/RAH

WCP Terus Asah Taktik

PAMEKASAN - Persepam Ma-dura Utama (Persepam MU) hari ini (14/4) akan memboyong selu-ruh pemainnya untuk melakoni laga persahabatan (friendly macth) melawan Persekap Kota Pasuruan. Mereka akan beristirahat di salah satu hotel di Pasuruan dan diren-canakan akan menjajal stadion keesokan harinya, yakni pada Rabu (15/4) pagi.

Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi menjelaskan para pemain akan bertolak ke Pasuruan menggunakan dua ar-mada bus. Semua pemain yang berjumlah 25 orang diboyong un-tuk diuji kemampuannya sebelum menjalani kompetisi resmi yang akan kick off 26 April mendatang. Masing-masing pemain berpe-

luang mendapat kesempatan ber-main sesuai kebutuhan pelatih.

“Ajang ini uji coba dan semua pemain berpeluang bermain ka-rena targetnya kematangan tim. Siapa saja yang akan jadi starter menjadi kewenangan tim pelatih, tapi saya berharap semuanya bisa dicoba,” ungkapnya.

Meski kemenangan bukan target utama namun pihaknya manajemen tetap mengharapkan para pemain bisa tampil maksi-mal karena hasil pertandingan nanti akan menjadi bekal dalam menjalani kompetisi.

“Hasil pertandingan nanti menjadi modal kami untuk mena-tap kompetisi. Hasil positif tentu akan menambah semangat kami mengingat kompetisi tinggal be-

berapa hari lagi,” katanya.Nadi menjelaskan, kondisi

para pemain saat ini tidak ada masalah dan semuanya siap ditu-runkan. Mengenai recovery pe-main yang hanya semalam ber-malam di lokasi sudah dianggap cukup, karena jarak kota tujuan tidak terlampau jauh.

Ujicoba dengan Persekap Kota Pasuruan ini merupakan ujicoba terakhir di luar Madura (away). Selanjutnya Laskar Sape Ngamok akan menggelar sekali ujicoba di Madura (home) sebelum Kom-petisi Divisi Utama (DU) bergulir. Lawannya belum ditentukan dan menjalin komunikasi dengan se-jumlah. Harapannya bisa bertan-ding dengan klub tetangga Perssu Sumenep, namun jika tidak bisa

terlaksana Persepam MU akan menjajal klub selevel yang siap. Bisa dengan Persida Sidoarjo, Laga FC Surabaya atau klub lain yang siap dan tidak satu grup dengan Persepam MU di grup 4.

Selama menjalani ujicoba de-ngan klub selevel maupun klub-klub Indonesia Super League (ISL), Persepam MU menunjukan trend positif. Yaitu, imbang dua kali, me-nang sekali dan kalah dua kali.

Persepam MU manahan im-bang Gresik United tanpa gol, im-bang (1-1) melawan Perseru Serui, kalah dari Arema Cronus 1-3 dan kalah tipis dari PSM Makasar den-gan skor (1-0). Uji coba berikutnya, Persepam MU mampu menakluk-kan Persibat Batang, Jawa Tengah dengan skor (2-1). =A. FAUZI M/RAH

UJI COBA DENGAN PERSEKAP

Laskar Sape Ngamok Bertolak ke Pasuruan

PAMEKASAN - Pelatih Persepam Madura Utama (Persepam MU), Widodo C Putro terus mengasah

taktik permainan menje-lang bergulirnya kom-

petisi Divisi Utama yang akan kick off pada 26

April mendatang.

Pelatih Persepam MU Widodo C. Putra

saat mendampingi latihan timnya.